APLIKASI METODE BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, STUDI KASUS : PERCETAKAN WIPA, SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI METODE BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, STUDI KASUS : PERCETAKAN WIPA, SURABAYA"

Transkripsi

1 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta APLIKASI METODE BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, STUDI KASUS : PERCETAKAN WIPA, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang surya.wirawan@machung.ac.id ABSTRACT WIPA Printing Company at the present moment is a kind of business which is growing in the global competition.for the time being WIPA Printing Company is not realizing that health and work safety is the important thing to develop productivity and performance for the company it self, therefore WIPA Printing Company needs a method to measure health and work safety performance in the company. In this case, Balanced Scorecard is a suitable method to be used. By using Balanced Scorecard actually must be started to determine the outcome measures based on the fourth of perspective which is used in the Balanced Scorecard. The result of this experiment shows that the Balanced Scoreard can be used to measure the health and work safety performance. By the way, every KPI in the Balanced Scorecard should be checked accordingly whether it is suitable with the condition of the company in the present moment. Keywords: balanced scorecard, health and work safety, WIPA Printing Company. Pendahuluan Sejak diperkenalkan pada tahun 99, Balanced Scorecard menjadi salah satu metode yang penting dan paling banyak digunakan di seluruh dunia. Selama ini Balanced Scorecard banyak digunakan hanya untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Seiring berkembangnya jaman, isu tentang kesehatan dan keselamatan kerja menjadi salah satu faktor yang ikut diperhitungkan sebagai penentu kinerja perusahaan. Percetakan WIPA adalah sebuah bidang usaha yang sedang bertumbuh dalam situasi persaingan global sehingga membutuhkan upaya perbaikan termasuk dengan melakukan penilaian atau evaluasi kerja. Selama ini Percetakan WIPA tidak mengukur kinerja kesehatan dan keselamatan kerja secara rapi dan terstruktur. Percetakan WIPA juga kurang menyadari pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaannya, padahal faktor tenaga kerja adalah faktor yang paling penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan. Melihat kenyataan itulah, Percetakan WIPA membutuhkan suatu pengukuran dampak kesehatan dan keselamatan kerja sehingga memberikan sebuah hasil penilaian terhadap produktivitas dan profibilitas perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan yang selama ini telah dilakukan Percetakan WIPA tentu tidak menjamin perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomis masa depan (Kaplan dan Norton, 996). Tidak bisa disangkal bahwa beberapa insiden kecelakaan kerja dalam Percetakan WIPA dapat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan percetakan itu di masa depan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran terhadap dampak kecelakaan dan keselamatan kerja tersebut sehingga dapat dilakukan suatu perbaikan agar perusahaan dapat berkembang. Metode Balanced Scorecard sebagai metode yang paling dipercaya di seluruh dunia adalah suatu metode yang dapat diterapkan untuk pengukuran dampak kesehatan dan keselamatan kerja tersebut. Penelitian ini memberikan alternatif pengembangan sistem pengukuran kinerja yang dapat diaplikasikan pada pengukuran tingkat kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan penelitian ini, perusahaan dapat memiliki sebuah alat untuk melakukan penilaian atas kinerja yang telah dilakukan. Dengan mengevaluasi kinerja di masa lalu, perusahaan dapat merencanakan strategi perbaikan di masa depan. Dengan demikian perusahaan telah merencanakan sebuah upaya perbaikan terus menerus yang sistematis.. Kajian Literatur Pengukuran kinerja merupakan komponen yang paling penting dari sistem pengendalian manajemen. Penilaian kinerja suatu badan usaha akan menghasilkan sejumlah data dan informasi untuk

2 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta membantu mengkoordinasikan proses pengambilan keputusan dan memberikan dasar yang baik bagi manajemen badan usaha untuk menentukan bagaimana unit usaha dapat memenuhi tujuan badan usaha secara keseluruhan. Program pengukuran kinerja yang efektif akan bermanfaat bagi para pemakainya apabila menyediakan umpan balik yang membantu manajemen perusahaan dalam mengidentifikasi masalah yang timbul, mengevaluasi dan memecahkannya sehingga berguna untuk mengarahkan pada operasi dan kinerja badan usaha (Atkinson, 995). Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat pengukuran kinerja badan usaha merupakan panduan yang tepat bagi badan usaha dalam menghadapi persaingan. Keterkaitan antara pengukuran kinerja dengan strategi dan critical succes factors serta proses penerapannya yang tidak membutuhkan biaya yang besar, mengindikasikan bahwa BSC merupakan suatu alat bantu yang ideal bagi pihak manajemen badan usaha saat ini (Atkinson, 995). Secara formal, konsep Balanced Scorecard menyatakan bahwa badan usaha harus mengukur berbagai segi dari kinerja badan usaha yang mewakili bermacammacam keinginan atau permintaan dari stakeholder yang berbeda-beda. Balanced Scorecard mengarahkan manajemen untuk melihat suatu bisnis dari empat perspektif penting, yaitu : Financial Perspective (How do we look to shareholders? ) Customer Perspective (How do customer see us? ) Internal Business Process Perspective (What we must excell at? ) Learning and Growth Perspective (Can we continue create improvement and value? ) Melalui empat perspektif yang berbeda tersebut, manajer memperoleh informasi yang luas dan banyak yang akan menambah pengetahuan untuk mengelola bisnisnya secara lebih baik. Agar informasi yang luas ini tidak sampai membingungkan dan menyesatkan manajer dari tujuan yang telah ditetapkan, BSC membatasi pengukuran-pengukuran yang digunakan. Pelanggan sebagai stakeholder yang terpenting perlu mendapat perhatian khusus bila badan usaha ingin mencapai keunggulan bersaing. Pada umumnya perhatian pelanggan tertuju pada masalah seperti waktu, kualitas, penampilan produk, pelayanan, dan harga. Faktor-faktor ini disebut critical success factors, oleh sebab itu perlu mendapat perhatian badan usaha apakah kinerja selama ini sudah sesuai. Salah satu cara menilainya adalah melalui pengukuran kinerja non-finansial. BSC sebagai suatu pengukuran memberikan penekanan yang seimbang pada aspek finansial dan non-finansial dari empat sudut pandang, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses belajar dan bertumbuh. Dalam konteks ini BSC berfungsi sebagai critical performance indicators, yaitu suatu pengukuran yang memberikan indikasi kinerja badan usaha pada critical success factors yang akan mmbentuk suatu arah ke kondisi yang diharapkan. Sasaran dari sistem pengukuran adalah untuk memotivasi semua lini pekerja untuk mengimplementasikan secara baik strategi bisnis unit yang sukses. Badan usaha dapat menterjemahkan strateginya kedalam sistem pengukuran yang jauh lebih baik karena mereka dapat mengkomunikasikan tujuan dan target mereka. Komunikasi ini mendorong manajer dan pekerja untuk memfokuskan usahanya pada pemacu kritis (critical driver) (Atkinson, 995). Proses penghubungan pengukuran dan strategi dapat digambarkan dalam Gambar.

3 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Gambar. Proses Penerjemahan Strategi ke dalam Sistem Pengukuran Ergonomi adalah suatu studi tentang pekerjaan manusia mencakup keterbatasan fisik dan mental dari pekerja dan bagaimana ia berinteraksi dengan alat, perlengkapan, metode kerja, tugas dan lingkungan kerja itu sendiri (Office Ergonomics Advisory Comittee, 00). Sedangkan Office Ergonomics adalah cabang dari ilmu ergonomi yang berkaitan dengan lingkungan kerja perkantoran (Office Ergonomics Advisory Comittee, 00). Dalam beberapa tahun terakhir, fokus dari Office Ergonomics adalah pada pekerjaan yang berkaitan dengan komputer yang semakin banyak digunakan pada lingkungan perkantoran saat ini serta resiko kesehatan kerja yang berkaitan. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa teori teori dalam Office Ergonomics dapat digunakan pada lingkungan kerja yang lebih besar dan lebih kompleks. Manusia adalah bagian yang paling penting dari setiap proses bisnis dan sangat mepengaruhi kualitas dari produk dan pelayanan yang dihasilkan. Kerugian akan timbul apabila manusia tersebut cedera. Kerugian yang ditimbulkan antara lain berupa biaya langsung dan kualitas pelayanan yang dihasilkan oleh manusia tersebut. Ilmu ergonomi adalah suatu alat yang digunakan oleh pemilik bisnis dan para manajer untuk mengurangi resiko kerugian yang ditimbulkan dari hal tersebut. Selain untuk melindungi pekerja dari cedera, ilmu ergonomi juga digunakan untuk meningkatkan performa pekerjaan dengan merancang suatu sistem kerja dan mendorong pekerja untuk memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya. Keuntungan lain diterapkannya ilmu ergonomi adalah menolong setiap pegawai untuk bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan meningkatkan produktivitas pekerjaan mereka (Office Ergonomics Advisory Comittee, 00). Agar dapat menerapkan ilmu ergonomi dengan maksimal, maka dibutuhkan masukan yang berasal dari semua level manajemen yang ada di perusahaaan, baik itu tingkat manajemen, supervisor dan karyawan itu sendiri. Berikut keuntungan menerapkan ilmu ergonomi dalam perkantoran : Meningkatkan produktivitas. Meningkatkan kualitas kerja. Mengurangi kesalahan. Mengurangi absensi. Meningkatkan moral pekerja. Untuk mengaplikasikan ilmu ergonomi pada kondisi lingkungan kantor dapat mengikuti Ergonomics process flow chart seperti di bawah ini :

4 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Gambar. Ergonomics Process Flow Chart Terdapat banyak kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. Tetapi dari beberapa kriteria tersebut harus dipilah mana yang dapat berfungsi sebagai faktor kritis yang nantinya bersumber dari kesehatan dan keselamatan kerja (Mearns, 00). Pengukuran-pengukuran yang dapat digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi kinerja kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan adalah :. Financial Perspective Accident cost, i.e. loss costing; Investment in safety, e.g. safety training budget.. Customer Perspective Levels of communication about health and safety issues; Workforce involvement and ownership of health and safety issues.. Internal Business Perspective Health and safety policies. Organising for safety : o Control; o Comunication; o Co-operation; o Competence. Demonstration of management commitment and workforce involvement in health and safety. Health and safety auditing. Health surveillance and promotion. 4. Learning and Growth Perspective Testing of employees knowledge of health and safety policy; Visits by managing director, business unit manager/director to the installation, including face to discussions with members of the workforce; High percentage of staff attending safety committee meetings once a month; Occupational health plan in place, high percentage of plan achieved and health promotion activities offshore; High percentage of corrective actions formally closed out againts an agreed time scale of the past year. 4

5 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta. Metodologi Penelitian Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah terjadinya kecelakaan kerja di Percetakan WIPA. Selama ini di Percetakan WIPA belum ada suatu metode untuk mengukur dampak kecelakaan kerja tersebut bagi Percetakan WIPA secara keseluruhan. Maka untuk mengukur dampak kecelakaan tersebut digunakanlah metode Balanced Scorecard, karena metode ini dapat mengukur dan merancang suatu implementasi perbaikan perbaikan yang diperlukan agar kinerja kesehatan dan keselamatan kerja di Percetakan WIPA meningkat. Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan indikator indikator untuk keempat dimensi yang ada pada Balanced Scorecard (Financial, Customer, Internal business Process, dan Learning and Growth), kemudian dilakukan pengukuran sesuai dengan indikator indikator yang sudah ada. Cara penentuan indikator indikator ini adalah dengan melakukan benchmarking dengan perusahaan sejenis, serta melakukan wawancara dengan manajemen perusahaan. Berdasarkan hasil pengukuran dianalisis yang nantinya akan dirancang suatu implementasi perbaikan berdasarkan pada indikator indikator yang sudah ditetapkan, sehingga kinerja kesehatan dan keselamatan Percetakan WIPA meningkat. Gambar. Kerangka Berpikir 5

6 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta 4. Hasil dan Diskusi Sebagai awal penentuan KPI maka yang harus dilakukan adalah merancang value chain yang dilakukan bersamaan dengan penentuan Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. Hal ini dilakukan karena antar keduanya masing-masing memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Penentuan SWOT tanpa dihubungkan dengan value chain, maka tidak akan ditemukan faktor-faktor yang benar-benar menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), maupun ancaman (Threats) bagi percetakan, karena dalam value chain terdapat aktivitas yang dilakukan oleh percetakan. Dari setiap aktivitas yang ada di dalam value chain itulah maka dapat ditentukan SWOT Percetakan WIPA. Adapun penentuan dari aktivitas-aktivitas di dalam value chain ini berdasarkan Focussed Group Discussion bersama pimpinan Percetakan WIPA. Sedangkan Penentuan faktor-faktor yang menjadi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dihubungkan dengan aktivitas di percetakan yang ada di Value Chain, karena dari hubungan tersebut dapat ditentukan faktor-faktor SWOT yang sesuai dengan aktivitas yang selama ini dijalankan oleh Percetakan WIPA. Setelah menerjemahkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threats) yang dimiliki Percetakan WIPA ke dalam strategi, maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya menerjemahkan strategi tersebut ke dalam suatu sistem pengukuran performansi kesehatan dan keselamatan kerja. Agar strategi bisa diukur, maka perlu didetailkan ke dalam ukuran yang dinyatakan dengan outcome measures. Outcome measures ini berupa faktorfaktor yang dianggap penting, yang dapat dijadikan tolak ukur pengukuran performansi kesehatan dan keselamatan kerja di Percetakan WIPA. Penentuan outcome measures ini disertai dengan penentuan target yang jelas untuk masing-masing ukuran hasil. Hal ini dilakukan untuk memperoleh acuan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan jangka panjang Percetakan WIPA secara bertahap, serta agar bagian-bagian yang terkait dapat memusatkan diri pada faktor-faktor yang penting dalam mendukung tindakan perbaikan yang dilakukan untuk tercapainya peningkatan performansi kesehatan dan keselamatan kerja di Percetakan WIPA. Berikut cause effect relationship beserta strategi khusus dengan outcome measures dan performance drivers dalam pengukuran performansi kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA. Tabel. Rekapitulasi Strategi Khusus, KPI, dan Perspektif Strategi Khusus KPI Perspektif Perbaikan tepat waktu / Meningkatkan kualitas perbaikan jumlah potensi bahaya pada lingkungan kerja yang ada Mengadakan dan mengefektifkan training sehingga kesadaran akan keselamatan kerja semakin meningkat Meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja Mengurangi jumlah absensi karyawan dan employee turnover yang disebabkan kecelakaan kerja Mengurangi kecelakaan kerja Jumlah jenis training rutin Persentase karyawan yang hadir dalam training Tingkat rasa sakit saat bekerja berdasarkan Nordic Body Map Jumlah absensi karyawan Employee Turnover Frekuensi Kecelakaan Kerja Rata rata Hari Kerja Hilang Tingkat Keparahan Kecelakaan Kerja Learning and Growth Internal Business Process 6

7 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Tabel. Rekapitulasi Strategi Khusus, KPI, dan Perspektif (lanjutan) Strategi Khusus KPI Perspektif Menurunnya jumlah komplain karyawan terhadap kondisi lingkungan kerja Meningkatkan kepuasan eksternal customer Mengurangi kerugian finansial yang disebabkan kecelakaan kerja Efisiensi biaya yang dikeluarkan Percetakan WIPA Jumlah Komplain Karyawan Persentase order terlambat Jumlah komplain konsumen Biaya investasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja Kerugian finansial disebabkan kecelakaan kerja Customer Financial Berikut strategy map untuk pengukuran kesehatan dan keselamatan Percetakan WIPA : Visi yang dimiliki oleh Percetakan WIPA adalah menjadi market leader di lingkungan yang sangat kompetitif dengan standard produk dan service yang menjadi suatu ukuran tersendiri dari para kompetitornya. Misi perusahaan adalah mencapai pertumbuhan terbaik dalam pangsa pasarnya, mampu menyediakan pelayanan, fasilitas, hasil keuangan dan kinerja manajemen yang memenuhi kepentingan konsumen, karyawan, pemasok, dan masyarakat di lingkungan kerja perusahaan. Efisiensi biaya yang dikeluarkan percetakan Financial Perspective Mengurangi kerugian finansial yang disebabkan kecelakaan kerja Customer Perspective Menurunnya jumlah komplain karyawan terhadap lingkungan kerja yang ada Meningkatkan kepuasan eksternal customer Internal Business Perspective Mengurangi kecelakaan kerja Mengurangi jumlah absensi karyawan dan employee turnover yang disebabkan kecelakaan kerja Meningkatkan kualitas perbaikan pada lingkungan kerja Learning and Growth Perspective Meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja Mengadakan dan mengefektifkan training sehingga kesadaran akan keselamatan kerja semakin meningkat Gambar 4. Strategy Map untuk meningkatkan kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7

8 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Langkah selanjutnya adalah penentuan bobot dan perancangan scoring pengukuran performansi. Adapun perancangan scoring ini dilakukan untuk menentukan acuan dalam perhitungan dan analisis performansi outcome measures tiap perspektif. Perancangan ini diperoleh dari wawancara dengan Manajer Percetakan WIPA. Dengan mempertimbangkan data laporan keuangan, data absensi, data kecelakaan kerja, dan data absensi yang berasal dari masa lalu, maka kemudian akan ditentukan target yang akan dicapai. Berikut disajikan perancangan scoring untuk pengukuran kinerja kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA Efisiensi biaya Tabel Perancangan Scoring Financial Perspective Tujuan Outcome Measures Target Bobot Penilaian Score Rasio biaya yang 0%/bulan 0.5 BK = 0% dikeluarkan karena adanya 0% < BK % kecelakaan kerja terhadap BK > % total pendapatan Mengurangi kerugian yang disebabkan kecelakaan kerja Menurunnya jumlah komplain karyawan terhadap kondisi lingkungan kerja yang ada Meningkatkan kepuasan konsumen Rasio biaya investasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja terhadap total pendapatan %/bulan 0.5 BI % % < BI % BI > % Tabel. Perancangan Scoring Customer Perspective Tujuan Outcome Measures Target Bobot Penilaian Score Jumlah komplain 0/bulan KKR=0 karyawan per dua 0<KKR 4 bulan KKR>4 Persentase order terlambat Jumlah komplain konsumen per dua bulan 0%/bulan 0.87 PO=0% 0%<PO 5% PO>5% 0/bulan KKN=0 0<KKN 7 KKN>7 Tabel 4. Perancangan Scoring Internal Business Process Perspective Tujuan Outcome Measures Target Bobot Penilaian Score Mengurangi kecelakaan kerja Frekuensi Kecelakaan Kerja 0/bulan 0. FKK=0 0<FKK 0 FKK 0 Tingkat Keparahan Kecelakaan Kerja 5/bulan 0. TKKK 5 5<TKKK 0 TKKK 0 Rata-rata Hari Kerja Hilang 0/bulan 0. RHH=0 0<RHH 5 RHH 5 8

9 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Tabel 5. Perancangan Scoring Learning and Growth Perspective Tujuan Meningkatnya pengetahuan karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja Menurunnya jumlah karyawan keluar Menurunnya jumlah absensi karyawan Meningkatnya kualitas perbaikan pada lingkungan kerja Outcome Measures Jumlah jenis training rutin per bulan Persentase karyawan yang hadir dalam training Tingkat rasa sakit berdasarkan Nordic Body Map Employee Turnover Jumlah absensi karyawan per bulan Perbaikan tepat waktu/jumlah potensi bahaya yang ada Target Bobot Penilaian Score / bulan TRB TRB< TRB=0 00%/ bulan 0,457 PKT=00% 85% PKT< 00% PKT<85% 50 satuan/ bulan TRS 50 50<TRS 9 9 TRS>00 0 / bulan 0.09 ET=0 ET< ET 5/ bulan 0.94 AK<5 5 AK<0 AK 0 / bulan PTW= 0.5 PTW< PTW<0.5 Setelah melalui tahap-tahap pengukuran, maka sebagai langkah akhir adalah mengukur tingkat performansi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Percetakan WIPA secara keseluruhan. Pengukuran performansi keseluruhan kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA dilakukan pada keempat perspektif pada Balanced Scorecard. Dari pengukuran keseluruhan ini dapat diketahui tingkat performansi kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA pada ketiga periode pengukuran. Performansi Perspektif Nilai Financial Customer Internal Business Perspektif Learning and Growt h November-Januari 006 Januari-Februari 007 Gambar 4. Perbandingan Performansi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perspektif selama periode 9

10 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Performansi Keseluruhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Percetakan WIPA.76 Nilai.74.7 November - Desember 006 Januari - Februari November - Desember 006 Januari - Februari 007 Periode Gambar 5. Perbandingan Performansi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Percetakan WIPA secara keseluruhan Setelah dilakukan pengukuran performansi maka harus dicari kriteria yang menyebabkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA menurun. Proses pencarian sebab itu adalah dengan menggunakan diagram tulang ikan. Berdasarkan pembuatan diagram tulang ikan, maka ditemukan dua akar masalah dari menurunnya kinerja kesehatan dan keselamatan Percetakan WIPA yaitu kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja baik dari pihak manajemen maupun pihak karyawan. Kurangnya kesadaran dari pihak manajemen menyebabkan kondisi lingkungan kerja di Percetakan WIPA tidak sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja (tingkat pencahayaan, tingkat kebisingan, tingkat kelembaban, dan suhu) yang akhirnya menjadi latar belakang terjadinya kecelakaan kerja. Tabel 6. Rekap Penyebab Menurunnya Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Percetakan WIPA Masalah yang timbul Akar masalah Perbaikan Meningkatnya Jumlah Absensi Karyawan Menurunnya skor tingkat rasa sakit berdasarkan analisis Nordic Body Map Meningkatnya tingkat keparahan kecelakaan kerja Meningkatnya Hari Kerja Kurangnya Hilang kesadaran Meningkatnya Jumlah manajemen Komplain Konsumen pihak Perbaikan lingkungan kerja Meningkatnya Persentase Order terlambat Meningkatnya jumlah komplain konsumen Meningkatnya biaya yang dikeluarkan karena adanya kecelakaan kerja 0

11 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta Tabel 6. Rekap Penyebab Menurunnya Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Percetakan WIPA (lanjutan) Masalah yang timbul Akar masalah Perbaikan Meningkatnya Jumlah Absensi Karyawan Menurunnya skor tingkat rasa sakit berdasarkan analisis Nordic Body Map Meningkatnya tingkat keparahan kecelakaan kerja Meningkatnya Hari Kerja Hilang Meningkatnya Persentase Order terlambat Meningkatnya jumlah komplain konsumen Kurangnya kesadaran karyawan Pengadaan training yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja Untuk menentukan prioritas perbaikan maka dilakukan pembuatan House of Quality. Pembuatan House of Quality dilakukan di tiap lokasi yang ada di Percetakan WIPA. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan standar keselamatan di tiap lokasi seperti standar tingkat pencahayaan dan standar tingkat kebisingan. Selain itu beberapa outcome measures hanya dipengaruhi beberapa kondisi lokasi saja. Hal ini menyebabkan pembuatan House of Quality dilakukan di tiap lokasi agar perbaikan yang dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan di tiap lokasi. Tabel 7. Rekapitulasi hasil perbaikan lingkungan kerja di Percetakan WIPA Lokasi Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Meja Administrasi Tingkat Pencahayaan = 9 Tingkat Pencahayaan = 550 Meja Komputer Skor Nordic Body Map = 48 Skor Nordic Body Map = 0 Meja Potong Plat Tingkat Pencahayaan = 80 Tingkat Pencahayaan = 50 Alat Revorasi Tingkat Pencahayaan = 8 Tingkat Pencahayaan = 5 Mesin Potong Kertas / Plat HEIDELBERG Tingkat Pencahayaan = 0 Tingkat Pencahayaan = 55 Mesin Potong Kertas HEIDELBERG Tingkat Pencahayaan = 90 Tingkat Pencahayaan = 600 Mesin Cetak Langsung Tingkat Pencahayaan = 78 Tingkat Pencahayaan = 750 HEIDELBERG Alat Plong Tingkat Penerangan = 80 Tingkat Penerangan = 0 Mesin Cetak Langsung TOKO Tidak ada rambu - rambu Pemasangan rambu - rambu Penerima training Manajemen Karyawan Tabel 8. Materi training yang diusulkan Materi training Keuntungan ilmu ergonomi Elemen program kesehatan dan keselamatan kerja Evaluasi lingkungan kerja Pemecahan masalah ergonomi dasar Penanganan laporan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja Risk Factor dan Enviromental Analysis Desain peralatan kantor yang ergonomis Job task dan beban kerja Risk Factor dan Enviromental Analysis

12 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 008 IST AKPRIND Yogyakarta 5. Penutup Berdasarkan penelitian, analisis dan pengolahan data yang dilakukan maka, diberikan saran sebagai masukan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan penggunaan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja kesehatan dan keselamatan kerja terutama bagi Percetakan WIPA, sebagai berikut :. Pengecekan lingkungan kerja secara berkala harus dilakukan oleh pihak manajemen Percetakan WIPA sehingga kesehatan dan keselamatan di Percetakan WIPA senantiasa terjaga.. Pihak manajemen harus selalu senantiasa sadar bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya kesadaran dari pihak manajemen maka proses perbaikan maupun proses evaluasi dapat berjalan lancar sehingga kinerja kesehatan dan keselamatan di Percetakan WIPA semakin baik di tahun tahun mendatang.. Outcome measures yang terkandung dalam Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja kesehatan dan keselamatan kerja Percetakan WIPA tidak bersifat statis. Outcome measures tersebut dapat berubah pada saat perusahaan berkembang sehingga penggunaannya harus selalu dianalisis apakah sudah sesuai dengan kondisi yang ada pada saat itu. 6. Daftar Pustaka Atkinson, Anthony A., 995, Management Accounting, Prentice Hall International Edition, Englewood Cliffs, New Jersey. Brounds Greg et.al., 994, Beyond Total Quality Management : Toward Emerging Paradigm, McGraw Hill, Inc., New York. Herawati, Linda, 007, Keselamatan Kerja (EDISI I), Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya. Kaplan, Robert S., 996, The Balanced Scorecard : Translating Strategy into Action, Harvard Busines Mearns, Kathryn, 00, Case Study : Occupational Health and Safety and The Balanced Scorecard, TQM Magazine, UK. Mulyadi, 00, Balanced Scorecard, Salemba Empat, Jakarta. Office Ergonomics Advisory Comittee, 00, Office Ergonomics : Practical Solutions for a Safer Workplace, WISHA Services Division, Washington. Soetjipto, Budi W., 997, Mengukur Kinerja Bisnis dalam Balanced Scorecard, Usahawan no.06 XXVI / Juni, Jakarta. Widjaja, Amin, 006, Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage), Harvarindo, Jakarta.

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PAL INDONESIA Asri Dwi Puspita, Sri Gunani Partiwi, Arief Rahman Manajemen Kinerja Strategies, Program Pasca Sarjana

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN THESIS TI 092327 PERANCANGAN MODEL PENAKSIRAN PERFORMANSI ERGONOMI UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI ASPEK ERGONOMI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Study Case : PT. PAL INDONESIA) ASRI DWI PUSPITA 2508202204 DOSEN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD 1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI. ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System ABSTRACT Strategy is a system that be used by company to accomplish the vision. In order to make the strategy successfully execute, the management needs a management s tool or system that be capable of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004 / 2005 Usulan Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Manajemen Strategis Di PT. Dunia

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung) Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung) Designing Strategy Map with Balanced Scorecard (Case Study : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD Banyak organisasi yang mampu merumuskan rencana strategis dengan baik, namun belum banyak organisasi yang mampu melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 dan uji coba penggunaan sistem tersebut untuk mengukur kinerja di PT. Trakindo Utama Cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan manajemen yang efektif pada setiap proses bisnis di dalam sebuah perusahaan menjadi sangatlah penting.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.03 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) Ayu Kartika Sari 1, Indra Gamayanto, MITM 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di Kota Bandung, dari hotel non-bintang sampai hotel berbintang.

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI Pengertian Manajemen Biaya Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluangpeluang penyempurnaan, perencanaan

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis (penyusunan rencana jangka panjang) merupakan salah satu tahapan dalam manajemen strategis yaitu serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana informasi yang nantinya diperoleh, digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan strategi baru atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA

ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA ANALISA KESENJANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DENGAN TUJUAN AKADEMIK UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS 45 SURABAYA Bayu Setyawan, Achmad Holil Noor Ali Program Magister Manajemen Teknologi Bidang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA Kamalia Pantalisa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Cornelius Rantelangi Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dan hasil penelitian pada perusahaan genteng PI. Mas Sokka adalah: 1. Pennasalahan yang ada pada PI. Mas Sokka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini akan dibahas beberapa kesimpulan yang didapatkan penulis dimana kesimpulan ini akan menjawab identifikasi masalah yang telah dibuat terhadap KSP

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan SNTEKPAN Peran Akademisi Dan Praktisi Sebagai Innovator Teknologi Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Persaingan Global,Institut Teknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Balanced Bcorecard dan Analityc Hierarchy Process di PT. Siantar Top Sidoarjo Tri Susilo Jurusan Teknik Industri FTI- UPN Veteran Jawa Timur E-mail

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, perspektif dalam Balanced Scorecard, penyelarasan

Lebih terperinci

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC)

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC) MVC dengan BALANCED (BSC) Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. BSC DAN PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN 1. What we want to be? - Visi dan Misi 2. What we have to do? - Kebijakan/Program/Kegiatan 3. Where

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap Mansion28, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: d. Mansion28 telah menyusun

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi

Lebih terperinci

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaa Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada Larissa Aesthetic Center Cabang 1 Semarang

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan secara tradisional yang hanya mengandalkan kinerja keuangan memiliki banyak kelemahan. Kelemahan yang utama adalah ketidakmampuan

Lebih terperinci

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir PT Usadi Sistemindo Intermatika merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultan Teknologi Informasi. Pada saat ini perusahaan beroperasi belum

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci