Kuliah Kerja Nyata (KKN), adalah kegiatan akademik yang merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kuliah Kerja Nyata (KKN), adalah kegiatan akademik yang merupakan"

Transkripsi

1 BAB IV STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) KKN UNIVERSITAS SILIWANGI PELAKSANAAN Kuliah Kerja Nyata, adalah kegiatan akademik yang merupakan mata kuliah Institusional, oleh karena itu KKN wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa universitas Siliwangi yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kegiatan KKN harus dilaksanakan secara terencana dan terkendali sehingga dapat mencapai esensi dari kegiatan KKN itu sendiri dalam memberikan nilai positip baik bagi mahsiswa peserta KKN, masyarakat maupun terhadap Unsil sebagai lembaga penyelenggara KKN. Salah satu elemen penting tata kelola penyelenggaraan kegiatan KKN yang baik adalah dengan adanya Standard Operating Procedures (SOP), sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan secara terkendali. Untuk kepentingan hal tersebut, Universitas Siliwangi telah menyusun beberapa SOP Pokok, untuk kepentingan pengembangan kiranya SOP ini bisa ditambah dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Melalui pembuatan SOP ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya good governance pelaksanaan KKN di Universitas Siliwangi. Adapun SOP pelaksanaan KKN ini terdiri dari : 1. Ketentuan Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat 2. Prosedur Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat 3. Ketentuan Pembuatan Proposal Kegiatan KKN 4. Ketentuan sosialisasi Penyelenggaraan Kegiatan KKN 5. Prosedur Sosialisasi Penyelenggaraan Kegiatan KKN 6. Ketentuan Penetapan Biaya KKN 7. Prosedur Penetapan Biaya KKN 8. Ketentuan Pembentukan Panitia KKN selain DPL 9. Prosedur Pembentukan Panitia KKN selain DPL Halaman 114

2 10. Ketentuan Pembentukan DPL 11. Prosedur Pembentukan DPL 12. Persyaratan DPL KKN 13. Persyaratan Panitia KKN selain DPL 14. Ketentuan Mengenai Tugas Pokok Panitia Pelaksana KKN 15. Ketentuan Persyaratan Pendaftar Calon Peserta KKN 16. Prosedur Pendaftaran Calon Peserta KKN 17. Ketentuan Persyaratan Peserta KKN 18. Ketentuan Photo untuk Pendaftaran Calon Peserta KKN 19. Ketentuan Materi Diklat Peserta KKN 20. Ketentuan Materi Diklat DPL KKN 21. Ketentuan Sanksi dalam Diklat dan General Tes 22. Ketentuan Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN 23. Prosedur Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN 24. Ketentuan Penyampaian Surat Undangan Kegiatan Diklat DPL dan Peserta KKN 25. Ketentuan Narasumber Diklat DPL dan Peserta KKN 26. Ketentuan Administrasi dan Dokumentasi Bahan Diklat DPL dan Peserta KKN 27. Ketentuan Tata Tertib Peserta KKN 28. Ketentuan Pengadaan Barang Kelengkapan KKN 29. Prosedur Pengadaan Barang Kelengkapan KKN 30. Ketentuan Kesiapan Kelengkapan KKN di Panitia 31. Ketentuan Pembagian Kelengkapan KKN kepada Peserta 32. Prosedur Pembagian Kelengkapan KKN kepada Peserta 33. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring DPL 34. Prosedur Pelaksanaan Monitoring DPL 35. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring Struktural 36. Prosedur Pelaksanaan Monitoring Struktural 37. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring oleh Panitia KKN 38. Prosedur Pelaksanaan Monitoring Panitia 39. Ketentuan Pelaporan Hasil Monitoring KKN 40. Prosedur Pelaporan Hasil Monitoring KKN Halaman 115

3 41. Ketentuan Pinjaman Peralatan Ke LPPM 42. Prosedur Pinjaman Peralatan Ke LPPM 43. Ketentuan Pengajuan Permintaan Narasumber di Lokasi KKN ke LPPM/Panitia KKN 44. Prosedur Pengajuan Permintaan Narasumber di Lokasi KKN 45. Ketentuan Penulisan Laporan Kelompok Kegiatan KKN 46. Ketentuan Penyampaian Laporan Kelompok KKN 47. Prosedur Penyampaian Laporan Kelompok KKN 48. Ketentuan Sangsi Keterlambatan Penyampaian Laporan Kelompok KKN 49. Ketentuan Penyusunan Laporan Panitia Kegiatan KKN ke LPPM 50. Prosedur Penyusunan Laporan Panitia Kegiatan KKN ke LPPM 51. Ketentuan Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan KKN 52. Prosedur Pelaksanaan Evalusi Kegiatan KKN 53. Ketentuan Pelaksanaan Rapat Yudisium Nilai KKN 54. Prosedur Pelaksanaan Rapat Yudisium Nilai KKN 55. Ketentuan Pengambilan Sertifikat KKN 56. Prosedur Pengambilan Sertifikat KKN 57. Ketentuan Penerbitan Sertifikat KKN 58. Prosedur Penerbitan Sertifikat KKN 59. Ketentuan Pembuatan Sertifikat KKN 60. Ketentuan Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan KKN Ke Rektor 61. Prosedur Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan KKN Ke Rektor 62. Ketentuan Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Unit Kerja 63. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Unit Kerja 64. Ketentuan Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Pihak Pemberi Hibah/Bantuan Dana KKN 65. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Pihak Pemberi Hibah/Bantuan Dana KKN 66. Ketentuan Laporan Kegiatan KKN ke Pemerintah Setempat Halaman 116

4 67. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN Pemerintah Setempat 68. Ketentuan Tindaklanjut Pasca Kegiatan KKN 1 Ketentuan Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat a. Ketua LPPM secara sendiri atau melalui sekretaris dan kapus terkait wajib melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat (Bupati/walikota, melalui instansi/ dinas terkait), paling lambat 2 bulan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan b. Kegiatan Koordinasi tersebut diawali dengan pengiriman surat ijin kunjungan ke instansi termaksud, atau surat undangan ke instansi termasud untuk hadir ke LPPM c. Koordinasi bertujuan untuk menyelaraskan dan membahas program kegiatan KKN, serta tindak lanjut dengan instansi/dinas terkait) d. Teknis pelaksanaan koordinasi bisa dilaksanakan di LPPM, atau pihak LPPM mengunjungi pihak terkait. e. Koordinasi sebagaimana poin c, sekaligus membahas mengenai bantuan pendanaan program kegiatan KKN yang akan dilaksanakan ke pemerintah daerah f. Ketua LPPM membentuk tim kecil dengan tanggungjawab penuh kapus PPM, untuk menindaklanjuti hasil koordinasi, termasuk pembuatan proposal pengajuan bantuan dana kegiatan KKN yang akan disampaikan ke pimpinan pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/dinas terkait) g. Proposal bantuan dana kegiatan KKN wajib tandatangani oleh ketua LPPM atau yang mewakilinya sesuai ketentuan, diketahui oleh Rektor atau pembantu rektor yang ditunjuk sesuai ketentuan Halaman 117

5 h. Proposal bantuan pendanaan kegiatan KKN ke pemerintah daerah /instansi disampaikan selambat lambatnya 45 hari sebelum pelaksanaan kegiatan KKN dilaksanakan 2 Prosedur Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat a. LPPM menyampaikan surat permohonan ijin bertemu di Dinas/Instansi termaksud, atau menyampaikan surat undangan koordinasi di LPPM b. Instansi/Dinas terkait menyampaikan konfirmasi apakah setuju atau tidak setuju sesuai waktu yang disampaikan LPPM c. Jika tidak setuju mengenai waktu maka LPPM perlu untuk menyelaraskan dengan waktu yang ditetapkan oleh pihak dinas/instansi terkait. Jika setuju maka rapat koordinasi dilaksanakan sesuai agenda semula (rapat koordinsasi dilaksanakan paling lambat 2 bulan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan) d. Paling lambat 3 hari setelah rapat koordinasi dilaksanakan maka LPPM membentuk tim kecil untuk menyusun proposal kegiatan KKN yang akan disampaikan ke pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/ dinas terkait) e. Proposal yang sudah dilegalisasi disampaikan ke pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/ dinas terkait) disertai dengan surat pengantar, tembusan disampaikan ke rektor dan disimpan di LPPM sebagai arsip. Halaman 118

6 Flowchart Koordinasi Pra KKN dengan Pemerintah Setempat Rektor LPPM Instansi/Dinas Terkait Bupati/Walikota Surat permohonan berkunjung atau surat undangan Surat permohonan berkunjung atau surat undangan Koordinasi waktu Tidak Jawaban Ya/tidak mengenai waktu Ya Koordinasi antara LPPM dengan dinas/instansi terkait, mengenai program kegiatan KKN, dan peluang pendanaan kegiatan KKN dan pasca KKN LPPM Membuat tim kecil pembuat Proposal Pembuatan Proposal Proposal dilegalisasi oleh Rektor/pihak yang ditunjuk Proposal ditandatangani oleh ketua LPPM Telah dilegalisasi Proposal dilengkapi surat pengantar dari LPPM Proposal dan surat pengantar Proposal dan surat pengantar Surat tembusan Arsip Halaman 119

7 3 Ketentuan Pembuatan Proposal Kegiatan KKN a. Proposal kegiatan pelaksanaan KKN dibuat dan menjadi tanggungjawab Kapus PPM b. Draf proposal yang sudah dibuat dari kapus PPM wajib diverifikasi oleh sekretaris LPPM dan atau ketua LPPM c. Draf proposal yang sudah disetujui wajib ditandatangani oleh ketua LPPM atau pihak yang dapat ditunjuk sesuai ketentuan d. Dalam hal tertentu ketua LPPM atau melaui sekretaris LPPM dapat atau berwenang menunjuk pihak atau tim kecil yang bertanggungjawab untuk membuat proposal kegiatan pelaksanaan KKN, termasuk tim penyusun anggaran kegiatan KKN 4 Ketentuan Sosialisasi Penyelengaraan Kegiatan KKN 1. Informasi penyelenggaraan KKN selambat lambatnya harus tersosialisasikan terhadap pihak terkait selambat lambatnya 1 bulan sebelum masa pendaftaran calon peserta KKN dimulai 2. Sosialisasi informasi wajib dilaksanakan minimal melalui: Surat Edaran dari LPPM ke masing-masing unit kerja atau pihak terkait Baligo Situs LPPM 3. Isi sosislisasi atau publikasi harus memuat waktu mulai dan berakhirnya pendaftaran peserta KKN, waktu pelaksanaan diklat, lokasi wilayah tempat KKN dan waktu berakhirnya pelaksanaan KKN serta informasi lain yang relevan 4. Isi informasi disesuaikan dengan kebutuhan, dan wajib diperbaiki/ diralat/diupdate jika terjadi perubahan atas substansi yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan KKN Halaman 120

8 5. Ketua LPPM, melalui sekretaris atau kapus PPM atau KTU/staf administrasi atau pihak yang ditunjuk harus memastikan dengan keyakinan memadai bahwa informasi tersebut dapat diakses dan telah sampai kepada pihak terkait (terutama unit kerja dan mahasiswa calon peserta KKN) 5 Prosedur Sosialisasi Penyelengaraan Kegiatan KKN Hasil rapat Koordinasi LPPM dengan pihak unit kerja berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan KKN yang meliputi waktu mulai dan berakhirnya pendaftaran peserta KKN, waktu pelaksanaan diklat, lokasi wilayah tempat KKN dan waktu berakhirnya pelaksanaan KKN serta informasi lain yang relevan disosialisasikan melalui tiga bentuk yaitu 1) surat edaran ke masing masing fakultas; 2) menggunakan baligo; dan 3) melalui situs LPPM. Sosialisasi Informasi KKN melalui Surat Edaran 1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan surat edaran ke masing masing fakultas berkaitan dengan hasil rapat koordinasi beserta berita acara hasil rapat (bila diperlukan) 2. Ketua LPPM atau yang mewakilinya (sekretaris LPPM/Kepala Pusat) menandatangani surat tersebut, yang sebelumnya telah ditelaah dan diparaf oleh pihak yang ditunjuk sesuai ketentuan. 3. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menjamin bahwa surat tersebut sampai ke pihak unit kerja (gunakan buku kontrol penerima surat) 4. KTU/staf administrasi mendokumentasikan arsip surat tersebut ke dalam agenda surat keluar Halaman 121

9 Flowchart Sosialisasi Informasi KKN melalui Surat Edaran KTU LPPM/Staf Adm Kapus PPM Sekretaris LPPM Ketua LPPM Unit Kerja KTU, Kapus PPM dan Sekretaris LPPM melakukan koordinasi untuk sosialisasi Informasi KKN ke unit kerja KTU/staf adm menyiapkan surat edaran Pemarafan penandatangan bisa dilaksanakan oleh Kapus PPM atau sekretaris LPPM atas nama ketua LPPM Penandatangan surat edaran Surat edaran yang sudah ditandatangani Surat Edaran informasi KKN Arsif Sosialisasi Informasi KKN melalui Pembuatan Baligo Sosialisasi informasi pelaksanaan KKN dengan media baligo minimal dilakukan di 3 titik tempat strategis di lingkungan Unsil: 1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan konsep pembuatan baligo berisi informasi penyelenggaraan KKN, bila perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua LPPM 2. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menunjuk pihak yang akan mengerjakan pembuatan baligo Halaman 122

10 3. KTU/staf administrasi berkoordinasi dengan pihak BAUM dalam hal pemasangan baligo (berkaitan dengan petugas pemasang baligo, ijin pemasangan dan lokasi pemasangan) 4. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk meyakinkan bahwa pemasangan baligo telah sesuai dengan yang direncanakan. Flowchart Sosialisasi Informasi KKN melalui Baligo KTU LPPM/staf adm Kapus PPM Sekretarsi LPPM BAUM Koordinasi Sosialisasi informasi KKN melalui Baligo, perumusan konsep dan dan Penunjukkan Pembuatan Baligo KTU/staf adm menindaklanjuti Pembuatan Baligo Melakukan koordinasi ijin, tempat, petugas pemasangan baligo Pemasangan baligo Pemasangan baligo sesuai dengan yang telah disepakati Sosialisasi Informasi KKN melalui Situs LPPM 1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan konsep berkenaan dengan sosialisasi informasi pelaksanaan kegiatan KKN, konsep tersebut bila perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua LPPM Halaman 123

11 2. KTU/staf administrasi melakukan upload informasi tersebut ke situs LPPM (kalau diperlukan konsultasi dengan pihak Pusdasi) 3. Bila terjadi update data atau informasi maka KTU/staf administrasi harus segera melakukan updating informasi tersebut. Flowchart sosialisasi informasi KKN melalui situs LPPM KTU LPPM/staf sdm Kapus PPM Sekretaris LPPM Pusdasi Koordinasi konsep dan bahan sosialisai KKN melalui situs LPPM Bahan siap di Upload informasi ke situs LPPM Dilakukan koordinasi Bahan siap di Upload informasi ke situs LPPM KTU LPPM/staf adm meng upload informasi ke situs LPPM 6 Ketentuan Penetapan Biaya KKN a. LPPM wajib membentuk tim kecil penyusun anggaran diformalkan dengan SK atau surat tugas dari ketua LPPM b. Tim penyususn anggaran biaya kegiatan KKN berada dalam koordinasi langsung kepala pusat pengabdian kepada masyarakat c. Yang menjadi acuan atau pedoman tim dalam merumuskan besarnya biaya anggaran KKN meliputi: besarnya biaya periode sebelumnya, rencana program KKN, lokasi KKN, Jumlah Halaman 124

12 sementara peserta KKN, dan faktor faktor lain yang relevan dan terkait. d. Lamanya waktu tim menyusun anggaran biaya selambat lambatnya 6 hari sejak SK atau surat tugas dikeluarkan. e. Hasil perumusan biaya KKN dibahas dalam rapat pleno LPPM (minimal kehadiran ¾ dari personil struktur LPPM), f. Rapat Pleno LPPM dipimpin oleh Ketua LPPM atau yang mewakilinya. g. Hasil rapat LPPM merumuskan rancangan penetapan biaya KKN yang akan dilaksanakan wajib dibahas dengan pimpinan unit kerja atau perwakilannya (Dekan atau Pembantu Dekan 1) h. Hasil pembahasan antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja, merupakan keputusan final, kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani oleh para peserta rapat, yang bertindak sebagai notulen adalah sekretaris LPPM atau yang mewakilinya. i. Besaran anggaran biaya kegiatan KKN yang telah disepakati antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja, diajukan oleh ketua LPPM kepada Rektor untuk diterbitkan dalam sebuah SK. j. LPPM wajib menyampaikan copy SK rektor mengenai penetapan biaya KKN ke masing masing unit kerja disertai surat pengantarnya, dan diupload dalam berita situs LPPM 7 Prosedur Penetapan Biaya KKN a. Ketua LPPM membentuk tim kecil penyusun anggaran kegiatan KKN berdasarkan usulan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan atau berdasarkan inisiatif sendiri. b. Tim Penyusun anggaran biaya kegiatan KKN diformalkan dengan SK atau surat tugas dari ketua LPPM c. Tim penyususn anggaran biaya kegiatan KKN berada dalam koordinasi langsung Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Halaman 125

13 d. Yang menjadi acuan atau pedoman Tim dalam merumuskan besarnya biaya anggaran KKN meliputi: besarnya biaya periode sebelumnya, rencana program KKN, lokasi KKN, Jumlah sementara peserta KKN, dan faktor faktor lain yang relevan dan terkait. e. Lamanya waktu Tim menyusun anggaran biaya selambat lambatnya 6 hari sejak SK atau surat tugas dikeluarkan. f. Hasil perumusan biaya anggaran kegiatan KKN setelah disepakati di internal Tim, maka dibahas dalam rapat pleno LPPM (minimal kehadiran ¾ dari personil struktur LPPM), g. Rapat Pleno LPPM dipimpin oleh Ketua LPPM atau yang mewakilinya. h. Hasil final rapat pleno LPPM tentang biaya anggaran KKN ditetapkan sebagai draft anggaran biaya KKN yang dilaksanakan dan akan dibahas dalam rapat dengan pimpinan unit kerja (Fakultas) i. Ketua LPPM atau sekretaris LPP atau Kepala Pusat PPM mengundang para pimpinan unit kerja ( Dekan atau Pembantu Dekan 1), untuk membahas draf anggaran biaya pelaksanaan KKN j. Rapat antara LPPM dan pihak fakultas dipimpin oleh ketua LPPM atau yang ditunjuk mewakili (Sekretaris, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat) k. Hasil pembahasan antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja, merupakan keputusan final, kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani oleh para peserta rapat, yang bertindak sebagai notulen adalah sekretaris LPPM atau yang mewakilinya. l. Besaran anggaran biaya kegiatan KKN yang telah disepakati antara LPPM dan Pimpinan Unit Kerja, diajukan oleh ketua LPPM kepada Rektor untuk diterbitkan dalam sebuah SK. m. KTU/staf administrasi LPPM memperbanyak SK rektor tersebut sesuai kebutuhan. Halaman 126

14 n. KTU/staf administrasi LPPM membuat surat pengantar penyampaian SK rektor ke masing masing fakultas yang ditandatangani oleh ketua LPPM, diparaf terlebih dahulu oleh sekretaris LPPM (jika yang menandatangani surat pengantar tersebut Sekretaris LPPM atau Kepala Pusat PPM di paraf oleh KTU) o. KTU/staf administrasi menyampaikan copy SK disampaikan ke masing masing Fakultas disertai surat pengantarnya, dan diupload dalam berita situs LPPM, sedangkan arsip dicatat dan disimpan dalam buku dokumen SK Halaman 127

15 Flowchart Penetapan Biaya KKN Tim Kecil Penyusun Anggaran Ketua LPPM Pimpinan Unit Kerja Rektor Rumusan biaya KKN dari tim kecil Rumusan biaya KKN dari tim kecil Ketua LPPM melakukan rapat pleno LPPM Penetapan Biaya KKN sementara Rapat Pleno antara LPPM dengan Pimpinan Unit Kerja, seluruh hasil rapat dibuat berita acara Penandatangan berita acara Berita acara hasil KKN Pengajuan SK penetapan biaya KKN, disertai copi bukti berita acara Pengajuan SK penetapan biaya KKN, disertai copi bukti berita acara Sk ditndatangani rektor SK yang ditandatangani rektor diperbanyak dan ditembuskan ke unit kerja, dan di upload ke situs LPPM Tembusan SK ke semua unit kerja dan pihak terkait Arsif Halaman 128

16 8 Ketentuan Pembentukan Panitia KKN Selain DPL a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil panitia KKN selain DPL sesuai kebutuhan. b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil Panitia KKN selain DPL kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk panitia KKN selain DPL selambat lambatnya 8 hari sejak surat diterima oleh Unit kerja d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan evaluasi kesesuaian kriteria dengan nama-nama dosen yang diajukan, jika terjadi ketidaksesuaian dengan kriteria maka pengajuan panitia KKN selain DPL dari unit kerja wajib diperbaiki atau diganti selambat lambatnya dalam kurun waktu 3 hari sejak pemberitahuan ke unit kerja e. Keputusan penentuan panitia KKN selain DPL dilaksanakan dalam rapat koordinasi internal LPPM. f. LPPM wajib mengajukan penetapan panitia KKN selain DPL ke rektor untuk menerbitkan SK panitia KKN g. LPPM wajib menyampaikan SK Panitia selain DPL dan kelengkapan administrasi lainnya ke masing masing dosen yang tertera dalam SK panitia KKN, dan mempublikasi panitia KKN ke dalam situs LPPM 9 Prosedur Pembentukan Panitia KKN Selain DPL a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil panitia Halaman 129

17 pelaksana KKN berdasarkan kebutuhan dalam sebuah rapat koordinasi internal LPPM. b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil kepada pimpinan unit kerja (fakultas) untuk menjadi panitia kegiatan, sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan panitia KKN selambat lambatnya 8 hari d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama LPPM mengkompilasi dan mengevaluasi nama nama dosen yang diajukan oleh masing masing unit kerja untuk menjadi panitia KKN e. Jika dari hasil kompilasi dan evalusi pusat pengabdian kepada masyarakat diketahui terdapat kekeliruan atau tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan LPPM maka akan segera diberitahukan kepada unit kerja untuk segera diperbaiki selambat lambatnya 3 hari sejak pemberitahuan diterima oleh unit kerja f. Jika berdasarkan hasil rapat koordinasi internal LPPM, nama nama yang diusulkan masing masing unit kerja dianggap telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan, selanjutnya KTU atau staf administrasi PPM membuat draft SK Panitia Kegiatan KKN untuk disampaikan ke rektor disertai dengan surat pengantarnya. g. KTU atau staf administrasi PPM menyerahkan draf SK panitia pelaksanaan KKN disertai dengan surat pengantarnya kepada sekretaris LPPM. h. Sekretaris LPPM menelaah ajuan SK dan surat pengantarnya secara teliti, dan jika dianggap sudah lengkap, jelas dan benar, maka surat pengantar tersebut diparaf untuk ditandatangani oleh ketua LPPM. Halaman 130

18 i. Sebelum Pengajuan SK kepanitiaan KKN dan surat pengantarnya disampaikan ke rektor dicatat terlebih dahulu dalam agenda surat keluar j. Selanjutnya Pengajuan SK Kepanitiaan KKN dan surat pengantar tersebut disampaikan ke Rektor melaui BAUMK k. SK Kepanitiaan KKN yang telah ditandatangani oleh rektor, diperbanyak oleh LPPM (KTU/staf administrasi PPM) sesuai dengan kebutuhan. l. Selanjutnya copy SK disampaikan ke masing-masing panitia disertai surat pengantarnya, sedangkan arsip dicatat dan disimpan dalam buku dokumen SK m. Nama nama Panitia berikut keterangan lain sesuai format yang ditetapkan LPPM di upload ke situs LPPM Halaman 131

19 Flowchart Pembentukkan Panitia KKN Selain DPL KTU/Staf PPM Sekretaris Kapus Pengabdian Ketua LPPM Rektor Fakultas/Unit Kerja Panitia KKN Penentuan Struktur Panitia Penentuan Struktur Panitia Surat Permintaan DPL Diarsip Surat Permintaan Panitia Surat KKNL Permintaan Panitia KKN Surat Permintaan Panitia KKN Surat Jawaban dilampiri nama Calon Panitia Surat Jawaban dilampiri nama Calon panitia Penentuan Panitia KKN Draft SK Panitia KKN acc perubahan Draft SK Panitia KKN Draft SK Panitia KKN Draft SK Panitia KKN Draft SK Panitia KKN SK Panitia Diarsip dan diperbanyak SK Panitia Panitia Di Upload DI Web LPPM SK Panitia SK Panitia 10 Ketentuan Pembentukan DPL a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil DPL KKN sesuai kebutuhan. b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan Halaman 132

20 permintaan personil DPL KKN kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk DPL KKN selambat lambatnya 8 hari sejak surat diterima oleh unit kerja d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan evaluasi kesesuaian kriteria dengan nama nama dosen yang diajukan, jika terjadi ketidaksesuaian dengan kriteria maka pengajuan DPL dari unit kerja wajib diperbaiki atau diganti selambat lambatnya dalam kurun waktu 3 hari sejak surat pemberitahuan diterima dari LPPM oleh unit kerja e. Keputusan penentuan DPL KKN dilaksanakan dalam rapat koordinasi internal LPPM. f. LPPM wajib menerbitkan SK DPL KKN g. LPPM wajib menyampaikan SK DPL dan kelengkapan administrasi lainnya ke masing masing dosen yang tertera dalam SK DPL KKN 11 Prosedur Pembentukan DPL a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil DPL KKN berdasarkan kebutuhan dalam sebuah rapat koordinasi internal LPPM. b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil DPL KKN kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk DPL KKN selambat lambatnya 8 hari Halaman 133

21 d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama LPPM mengkompilasi dan mengevalusi nama nama dosen yang diajukan oleh masing masing unit kerja untuk menjadi DPL KKN e. Jika dari hasil kompilasi dan evalusi pusat pengabdian kepada masyarakat diketahui terdapat kekeliruan atau tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan LPPM maka akan segera diberitahukan kepada unit kerja untuk segera diperbaiki selambat lambatnya 3 hari sejak surat pemberitahuan dari LPPM diterima oleh unit kerja f. Jika berdasarkan hasil rapat koordinasi internal LPPM, nama nama yang diusulkan masing masing unit kerja dianggap telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan, selanjutnya KTU atau staf administrasi PPM membuat draft SK DPL KKN g. KTU atau staf administrasi PPM menyerahkan draf SK DPL KKN dan surat pengantar kepada sekretaris LPPM. h. Sekretaris LPPM menelaah draft SK dan surat pengantar secara teliti, dan jika dianggap sudah lengkap, jelas dan benar, maka Draft SK dan surat pengantar tersebut diparaf untuk ditandatangani oleh ketua LPPM. i. Setelah SK DPL KKN dan surat pengantar ditandatangan ketua LPPM, maka KTU/Staf administrasi PPM memperbanyak sesuai dengan kebutuhan. j. KTU/Staf administrasi selanjutnya copy SK disampaikan ke masing masing DPL, sedangkan arsip dicatat dan di simpan dalam buku dokumen SK k. Nama nama DPL berikut keterangan lain (nama DPL, lokasi KKN yang dibimbing, nomor kantak yang bisa dihubungi) sesuai format yang ditetapkan LPPM di upload ke situs LPPM oleh KTU/Staf administrasi. Halaman 134

22 Flowchart Pembentukkan DPL KTU/Staf PPM Sekretaris Kapus Pengabdian Ketua LPPM Fakultas/Unit Kerja DPL Penentuan Jumlah DPL Penentuan Jumlah DPL Surat Permintaan DPL Surat Permintaan DPL Surat Permintaan DPL Diarsip Surat Permintaan DPL Surat Jawaban dilampiri nama DPL Surat Jawaban dilampiri nama DPL perubahan Penentuan DPL Draft SK DPL acc Draft SK DPL Draft SK DPL Draft SK DPL SK DPL Diarsip dan diperbanyak SK DPL didistribusikan SK DPL SK DPL 12 Persyaratan DPL KKN a. Dosen tetap Universitas Siliwangi b. Berpendidikan minimal Strata 2. c. Memiliki jabatan Akademik Halaman 135

23 d. Tidak sedang melanjutkan studi e. Bersedia menjadi DPL KKN-Tematik dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan LPPM Unsil (dinyatakan dalam surat kesediaan) f. Bersedia ditempatkan di lokasi KKN-Tematik dalam jangka waktu tertentu (dinyatakan dalam surat kesediaan) g. Bersedia mengikuti pembekalan/diklat DPL yang diselenggarakan oleh LPPM 13 Persyaratan Panitia KKN Selain DPL a. Pegawai Universitas Siliwangi b. Tidak sedang melanjutkan studi c. Bersedia menjadi Panitia KKN-Tematik dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan LPPM Unsil (dinyatakan dalam surat kesediaan) d. Rektor, Pembantu Rektor, Dekan dan Pembantu Dekan 1 serta personil LPPM merupakan ex-offisio panitia KKN 14 Ketentuan Mengenai Tugas Pokok Panitia Pelaksana KKN Kegiatan KKN merupakan realisasi salah satu program kerja Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Universitas Siliwangi. Panitia pelaksanan KKN diketuai oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat berdasarkan SK Rektor Nomor 614a.SK/US- LPPM/E.1/I/. Tugas pokok panitia pelaksana kegiatan KKN Universitas Siliwangi sebagai berikut: Ketua LPPM (Penanggungjawab) a. Memimpin dan menjalankan wewenang selaku penanggungjawab kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. b. Melakukan koordinasi dengan pembantu rektor 1, sebagai penanggungjawab bidang akademik di Universitas Siliwangi Halaman 136

24 c. Menentukan kebijakan strategis berkaitan dengan kegiatan KKN d. Menentukan kebijakan umum pelaksanaan kegiatan KKN e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja dilingkungan Universitas Siliwangi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan maupun pihak lain yang memiliki relevansi dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata g. Melakukan pengendalian baik secara rutin maupun insidentil terhadap tim pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata h. Melakukan monitoring dan evaluasi baik secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata i. Menandatangani sertifikat KKN j. Bertanggung jawab kepada Rektor Ketua Pelaksana KKN a. Memimpin dan menjalankan wewenang selaku pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata. b. Melakukan perencanaan dan koordinasi kegiatan seluruh bidang dan seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. c. Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik, d. Merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan kegiatan KKN Tematik sesuai rencana strategis dan kebijakan umum yang ditetapkan ketua LPPM e. Melaksanakan koordinasi penginventarisasian program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan Format/Instrumen Halaman 137

25 Pelaksanan KKN Tematik mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan serta tindaklanjut; f. Melaksanakan koordinasi sosialisasi program KKN-Tematik kepada pihak-pihak terkait termasuk (pemerintah daerah atau pihak terkait lainya). g. Melaksanakan koordinasi pemetaan, penentuan lokasi KKN, penentuan Program Kerja, penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, h. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan KKN sesuai kebijakan umum, tema dan program yang telah ditetapkan ketua LPPM i. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan bagian terkait sehubungan dengan persiapan, pelaksanaan maupun kegiatan monitoring dan evalusi kegiatan KKN j. Melaksanakan koordinasi dengan Ketua LPPM k. Menandatangani laporan kegiatan KKN l. Bertanggung jawab kepada Ketua LPPM Wakil Ketua Pelaksana KKN a. Membantu Ketua Pelaksana memimpin dan menjalankan wewenang selaku pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata. b. Membantu ketua pelaksana dalam melaksanakan koordinasi kegiatan seluruh bidang dan seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. c. Membantu ketua pelaksana melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik, d. Membantu Ketua Pelaksana merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan kegiatan KKN Tematik sesuai rencana strategis dan kebijakan umum yang ditetapkan ketua LPPM Halaman 138

26 e. Membantu Ketua Pelaksana melaksanakan koordinasi sosialisasi program KKN-Tematik kepada pihak-pihak terkait termasuk (pemerintah daerah atau pihak terkait lainya). f. Membantu Ketua Pelaksana melaksanakan koordinasi pemetaan, penentuan lokasi KKN, penentuan Program Kerja, penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, g. Membantu Ketua Pelaksana mengendalikan pelaksanaan kegiatan KKN sesuai kebijakan umum, tema dan program yang telah ditetapkan ketua LPPM h. Membantu Ketua Pelaksana menyelenggarakan rapat koordinasi dengan bagian terkait sehubungan dengan persiapan, pelaksanaan maupun kegiatan monitoring dan evalusi kegiatan KKN i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Sekretaris Kegiatan KKN a. Koordinasi dengan seluruh bidang, seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. b. Menyiapkan laporan pertanggunjawaban pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata baik secara administratif maupun keuangan c. Merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan KKN d. Koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN e. Inventarisasi program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan penyusunan Format/Instrumen Pelaksanan KKN mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan; f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, pemetaan lokasi KKN, dan Program Kerja KKN Tematik. g. Menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan Kuliah Kerja Nyata kepada Ketua LPPM yang dituangkan dalam sebuah laporan kegiatan. Halaman 139

27 h. Koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Wakil Sekretaris Kegiatan KKN a. Membantu sekretaris dalam melakukan koordinasi dengan seluruh bidang, seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. b. Membantu sekretaris menyiapkan laporan pertanggunjawaban pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata baik secara administratif maupun keuangan c. Membantu sekretaris merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan KKN d. Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN e. Membantu sekretaris melaksanakan inventarisasi program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan penyusunan Format/Instrumen Pelaksanan KKN mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan; f. Membantu sekretaris dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, pemetaan lokasi KKN, dan Program Kerja KKN Tematik. g. Membantu sekretaris dalam menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan Kuliah Kerja Nyata kepada Ketua LPPM yang di tungkan dalam sebuah laporan kegiatan. h. Membantu sekretaris melaksanakan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik i. Bertanggung jawab kepada sekretaris Halaman 140

28 Bendahara Kegiatan KKN a. Membuat tatakelola administrasi keuangan b. Melakukan pembayaran kepada pihak pihak terkait, sehubungan dengan kegiatan KKN c. Membuat administrasi kegiatan maupun keuangan pelaksanaan KKN Tematik d. Membuat laporan keuangan kegiatan pelaksanaan KKN Tematik e. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik f. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dosen pembimbing adalah anggota tim pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Siliwangi di tingkat unit kerja yaitu di lokasi tempat Kuliah Kerja Nyata ditempatkan. Dosen Pembimbing Lapangan mempunyai peran sebagai motivator, pembina, pengarah, penasehat, penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di lapangan. Dengan status sebagai pengajar, Dosen Pembimbing berfungsi di dalam menciptakan situasi dan kondisi di lapangan agar para mahasiswa KKN secara aktif berupaya merubah perilaku masyarakat sebagai bagian dari proses belajarnya. Atas dasar fungsi dan peran tersebut maka tugas-tugas Dosen Pembimbing Lapangan meliputi : a. Mengikuti diklat dosen pembimbing KKN b. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa melalui kerjasama dengan perangkat kecamatan, kelurahan/ Desa, instansi/dinas, masyarakat serta mitra kerja lainnya di lokasi KKN Tematik. Halaman 141

29 c. Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam identifikasi potensi dan masalah serta penyusunan langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja KKN-Tematik. d. Mendampingi peserta KKN saat menyusun kurikulum pelatihan, pelaksanaan dan evaluasi proses pelatihan. e. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku. f. Membentuk iklim untuk timbulnya kreativitas, serta mendorong semangat dan keaktifan mahasiswa di lapangan secara individu maupun kelompok, agar selalu mengarah pada pencapaian tujuan KKN. g. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta memberikan saran dan bantuan cara pemecahannya. h. Sebagai nara sumber sepanjang materi yang disampaikan sesuai dengan keahliannya. i. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan laporan serta menilai kegiatan mahasiswa dalam rangka menentukan nilai prestasi keberhasilan mahasiswa KKN j. Membuat laporan tertulis sesuai format yang disediakan panitia KKN tentang kegiatan bimbingan yang telah dilakukan mahasiswa setiap periode bimbingan dan wajib diserahkan kepada panitia KKN. k. Melakukan penilaian terhadap mahasiswa maupun terhadap penyelenggaraan KKN Tematik dalam rangka evaluasi KKN Tematik. l. Melakukan pengarahan dan pendampingan pada saat lokakarya hasil KKN. m. Pada Akhir periode DPL wajib menyusun laporan mengenai pelaksanaan program dan pembimbingan mahasiswa peserta KKN Tematik serta memberikan saran-saran untuk perbaikan dan keberlanjutan program. Halaman 142

30 Seksi Lapangan a. Membantu tugas Ketua Pelaksanan KKN-Tematik berkenaan tahap persiapan dan pelaksanaan kegiatan KKN di Lapangan b. Bersama dengan bagian perencanaan program, bagian diklat dan pelatihan mengembangkan program-program KKN Tematik c. Melakukan penjajagan untuk lokasi KKN berdasarkan hasil kajian bagian perencanaan program d. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah/tokoh dalam menyediakan informasi tempat pemondokan peserta KKN e. Melakukan pemetaan lokasi dan penentuan lokasi tempat KKN termasuk melakukan negosiasi dengan pihak lain serta menentukan biaya transfortasi f. Berkoordinasi dengan seksi monev dalam membuat jadwal dan matrik monitoring wajib bagi para DPL g. Berkoordinasi dengan seksi monev dalam membuat jadwal monitoring untuk pejabat struktural dan fihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan KKN h. Melakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan berkenaan pelaksanaan KKN di lapangan i. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik j. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Kesekretariatan a. Merupakan bidang yang berfungsi mengkoordinasikan segenap kegiatan administrasi umum dan administrasi akademik b. Mempersiapkan surat surat yang dibutuhkan baik untuk koordinasi dengan pihak internal maupun koordinasi dengan pihak eksternal sehubungan dengan kegiatan KKN. c. Menyusun matrik rencana penyelenggaraan kegiatan KKN Halaman 143

31 d. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta kelengkapan perlengkapan yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan KKN e. Melakukan koordinasi dengan sekretaris dan bendahara dalam menyusun dan membuat laporan kegiatan pelaksanaan KKN f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Perencanaan Program dan Kerjasama a. Membantu tugas Ketua Pelaksanan KKN dalam hal kegiatan perencanaan program, pengembangan dan penentuan tema serta upaya kerjasama. b. Bersama dengan seksi dokumentasi dan publikasi melakukan upaya dalam mencari mitra kerjasama baik dengan pemerintah daerah, pihak swasta, serta pihak lainnya yang dapat mendukung penyelenggaraan program KKN terutama berkenaan dengan sumber pelaksanaan program kerja KKN c. Mengkaji dan mengusulkan tema kegiatan KKN (tema induk maupun tema program) d. Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik, e. Mengembangkan program-program KKN Tematik melalui pengkajian tema pelaksanaan KKN berdasarkan kondisi riil masyarakat dan wilayahnya. f. Bersama dengan seksi lapangan melakukan pemetaan wilayah dengan tema yang sudah ditetapkan g. Bersama dengan seksi atau koordinator bagian lain membuat perencanaan pelaksanaan KKN mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi Halaman 144

32 h. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Diklat dan Pembekalan a. Melakukan Koordinasi dengan seksi perencanaan program berkaitan dengan fokus kegiatan dan tema yang ditetapkan b. Penyusunan materi pelatihan dan pemateri KKN tematik sesuai dengan lingkup penyelenggaraan KKN Tematik; c. Penyusunan Pola pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat yang akan dilaksanakan oleh peserta KKN d. Menyelenggarakan Pembekalan bagi DPL e. Menyelenggaraakan Pembekalan dan tes bagi bagi calon peserta KKN f. Merekomendasikan dan mengevalusi pengajuan proposal/surat yang berkaitan penyelenggaraan kegiatan seminar, maupun penentuan narasumber dari lokasi KKN g. Melakukan koordinasi dengan seksi lapangan dan DPL dalam pelaksanaan lokakarya dikecamatan yang diselenggarakan oleh peserta KKN h. Menyusun dan mempersiapkan pola pelatihan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN Tematik i. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik j. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Dokumentasi dan Publikasi Seksi dokumentasi dan publikasi membantu ketua dalam hal kegiatan dokumentasi, kehumasan dan publikasi serta kegiatan kerjasama dan usaha, meliputi: Halaman 145

33 a. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap kegiatan berakhir. b. Melakukan dokumentasi terhadap kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahap penyelenggaraan KKN. c. Melakukan koordinasi dengan pihak media, untuk melakukan publikasi d. Melakukan penataan publikasi yang sistematik mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir baik melalui web Unsil maupun media cetak. e. Bersama dengan seksi pengembangan program melakukan upaya dalam mencari mitra kerjasama baik dengan pemerintah daerah, pihak swasta, serta pihak lainnya yang dapat mendukung penyelenggaraan program KKN terutama berkenaan dengan sumber pelaksanaan program kerja KKN f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Monitoring dan Evaluasi a. Membuat matrik pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada kegiatan KKN b. Bersama dengan seksi lapangan dan DPL menyiapkan dan membuat instrumen untuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi KKN baik form untuk yang harus diisi oleh Pimpinan, panitia, maupun DPL. c. Memeriksa kehadiran dan hasil test diklat calon peserta KKN d. Melakukan rekapitulasi hasil setiap monitoring baik yang dilaksanakan DPL, panitia, maupun struktural. e. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN, beserta rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan KKN berikutnya. Halaman 146

34 f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN 15 Ketentuan Persyaratan Pendaftar Calon Peserta KKN a. Terdaftar sebagai mahasiswa Unsil Program S-1. b. Telah/sedang menempuh minimal 100 sks. c. Memiliki IPK minimal 2.0. d. Sudah Melakukan Kontrak dan melakukan Validasi KRS. e. Sudah Melakukan Pembayaran Biaya KKN. f. Surat Keterangan sehat dari Dokter (khusus bagi yang memiliki penyakit kronis atau penyakit bawaan dan yang hamil) g. Melakukan pendaftaran on line h. Mengisi biodata secara on-line i. Mengupload pas foto sesuai ketentuan. j. Mengisi formulir pernyataan kesediaan mengikuti seluruh tata tertib KKN. k. Mengisi formulir pernyataan kesediaan mengikuti seluruh tata tertib KKN. l. Sanggup ditempatkan di desa lokasi KKN yang telah ditentukan. 16 Prosedur Pendaftaran Calon Peserta KKN a. Mahasiswa calon peserta KKN yang memenuhi kriteria persyaratan KKN mengontrak KKN dalam KRS b. Mahasiswa calon peserta KKN membayar biaya KKN ke bank yang ditunjuk (PT. BPR Siliwangi) c. Setelah membayar biaya kegiatan KKN, mahasiswa daftar melalui situs LPPM dan mengisi form yang tersedia secara benar dan lengkap (password membuka menu dalam situs Halaman 147

35 sesuai dengan password yang digunakan mahasiswa dalam login ke SIMAK) d. Setelah mengisi form dalam situs LPPM dan berhasil mendaftar maka mahasiswa tersebut sudah terdaftar sebagai calon peserta KKN e. Untuk melengkapi persyaratan maka mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan dari dokter khusus bagi calon peserta KKN yang memiliki penyakit kronis atau penyakit bawaan atau sedang hamil secara langsung ke sekretariat KKN di Gedung LPPM. Flowchart Pendaftaran KKN Mahasiswa Bank SIMAK LPPM Form Pembayaran KKN Form Pembayaran KKN Penerimaan Pembayaran PIN PIN Proses Login dan Pedaftaran Peserta Bukti Telah Daftar Bukti Telah Daftar Keterangan Dokter Bagi Yg Sakit Rekapitulasi Halaman 148

36 17 Ketentuan Persyaratan Peserta KKN a. Telah memenuhi semua ketentuan persyaratan pendaftaran sebagai calon peserta KKN b. Telah mengikuti diklat KKN c. Telah melaksanakan general test sesuai jadwal yang ditetapkan LPPM 18 Ketentuan Foto untuk Pendaftaran Calon Peserta KKN a. Photo diupload pada saat pendaptaraan KKN dengan ukuran 3x4 b. Wajib berlatar merah, c. Memakai jaket almamater, pakaian berkerah warna putih d. Memakai dasi warna hitam e. Yang tidak memenuhi ketentuan, sertifikat KKN tidak akan dicetak 19 Ketentuan Materi Diklat Peserta KKN a. Materi diklat peserta KKN harus dirumuskan dan dibentuk dalam kurikulum Diklat b. Materi Pokok Diklat peserta KKN fokus terhadap : Pemahaman esensi dan falsafah KKN Penjelasan ketentuan, dan tata tertib Penjelasan mengenai sistem IT KKN Cara merumuskan dan membuat program kerja serta pemahaman terhadap program kerja sesuai tema KKN Penjelasan mengenai ruanglingkup materi sesuai tema (Posdaya, pendidikan, daya beli dan kesehatan) Pembekalan pemahaman mengenai beberapa jenis TTG Pelaporan hasil KKN, dan penjelasan komponen penilaian Materi lain yang dibutuhkan Halaman 149

37 c. Materi pokok Diklat peserta KKN sebagaimana poin b, dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan d. Kurikulum diklat DPL KKN, disusun oleh seksi perencanaan program KKN atau oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat 20 Ketentuan Materi Diklat DPL KKN a. Materi diklat DPL KKN harus dirumuskan dan dibentuk dalam kurikulum Diklat b. Ruanglingkup materi diklat DPL KKN fokus terhadap : Pemahaman esensi dan falsafah KKN Penjelasan ketentuan tugas dan tanggungjawab DPL, dan tata tertib peserta Penjelasan mengenai sistem IT KKN Cara merumuskan dan membuat program kerja serta pemahaman terhadap program kerja sesuai tema KKN Penjelasan mengenai ruanglingkup materi sesuai tema (Posdaya, pendidikan, daya beli dan kesehatan) Pelaporan hasil KKN, dan penjelasan komponen penilaian Materi lain yang dibutuhkan c. Materi pokok diklat DPL KKN sebagaimana poin b, dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan d. Kurikulum diklat DPL KKN, disusun oleh seksi perencanaan program KKN atau oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat 21 Ketentuan Sanksi dalam Diklat dan General Tes a. Kehadiran diklat calon peserta KKN kurang dari 75%, dianggap gugur dan dianggap tidak mengikuti diklat b. Kehadiran diklat calon peserta KKN kurang dari 75%, tidak bisa mengikuti general test, atau meskipun mengikuti general test nilai dianggap kosong (tidak ada) Halaman 150

38 c. Calon peserta KKN sebagaimana poin a yang memberikan alasan dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti general test d. Calon peserta KKN yang tidak melaksanakan general test dalam jadwal yang ditetapkan LPPM, dianggap gugur sebagai peserta KKN e. Calon peserta KKN sebagaimana poin d, karena sesuatu hal dengan alasan dapat dipertanggungjawabkan dapat mengikuti general test susulan atau tugas tambahan yang ditetapkan oleh panitia KKN f. Alasan ketidak hadiran dalam Diklat atau tidak mengikuti general test pada jadwal yang ditetapkan harus dilakukan secara tertulis atau ada bukti yang menguatkan ketidakhadiran tersebut. g. Alasan yang tidak merujuk kepada poin f tidak akan dipertimbangkan oleh panitia KKN/LPPM 22 Ketentuan Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN a. Diklat wajib diikuti oleh semua calon peserta KKN b. Instrumen penilaian dari pelaksaan diklat yaitu jumlah kehadiran dan general test c. General test dilaksanakan secara on line dalam batas waktu yang ditetapkan oleh LPPM d. Kehadiran peserta calon peserta KKN dan hasil general test wajib diperiksa dan direkap secara baik. e. Panitia yang memiliki kewajiban melakukan pemeriksaan dan merekap kehadiran peserta calon peserta KKN dan hasil general test adalah bagian evalusi yang dibantu dengan bagian kesekretariatan f. Panitia yang melakukan pemeriksaan dan melakukan rekapitulasi penilaian wajib membubuhkan tandatangan Halaman 151

39 g. Rekapitulasi hasil penilaian tersebut paling lambat diterima oleh pihak kesekretariatan 12 hari setelah kegiatan Diklat dilaksanakan h. Entri data yang dilakukan oleh bagian kesekretariatan paling lambat harus masuk sistem 4 hari sejak diterimanya rekapitulasi dari bagian evaluasi 23 Prosedur Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN a. Seksi diklat dan bagian sekretariat mendokumetasikan instrumen yang akan menjadi bahan evaluasi dan penilaian calon peserta KKN dari kegiatan diklat. b. Instrumen penilaian dari pelaksaan diklat yaitu jumlah kehadiran dan general test c. Dokumen instrumen tersebut disampaikan ke seksi evalusi dan monitoring untuk ditelaah dan direkap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan d. Seksi evaluasi dan monitoring yang melakukan pemeriksaan dan melakukan rekapitulasi penilaian wajib membubuhkan tandatangan e. Rekapitulasi hasil penilaian tersebut paling lambat diterima oleh pihak kesekretariatan 12 hari setelah kegiatan diklat dilaksanakan f. Entri data yang dilakukan oleh bagian kesekretariatan paling lambat harus masuk sistem 4 hari sejak diterimanya rekapitulasi dari bagian evaluasi Halaman 152

40 Flowchart Penilaian Hasil Diklat Seksi Diklat Kesekretariatan Seksi Evaluasi dan Monitoring Mendokumentasikan Instrumen Bahan Evaluasi Dokumen Instrumen Dokumen Instrumen Pemeriksaan dan Penilaian Rekapitulasi Hasil Penilaian Rekapitulasi Hasil Penilaian Maks 12 hari 24 Ketentuan Penyampaian Surat Undangan Kegiatan Diklat DPL dan Peserta KKN a. Surat undangan wajib disiapkan oleh KTU LPPM/staf adm/ kesekretariatan panitia KKN b. Surat undangan disampaikan ke pihak yang diundang paling lambat 3 hari sebelum diklat KKN dilaksanakan c. Surat undangan wajib dilampiri susunan acara kegiatan d. Penyampaian surat undangan wajib dicatat dalam buku agenda surat keluar/ atau buku ekspedisi surat keluar e. Pihak pihak yang diundang diputuskan dalam rapat koordinasi kepanitiaan KKN berdasarkan pertimbangan dan masukan Ketua/sekretaris LPPM Halaman 153

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAKSANAAN PKK AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAKSANAAN PKK AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA DOKUMEN LEVEL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JUDUL PROSEDUR PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN AREA KODE ABR/PS/SOP-02/KPS TANGGAL DIKELUARKAN 18 JANUARI 2014 NO.REVISI KETUA PROGRAM STUDI STANDARD OPERATING PROCEDURES

Lebih terperinci

BAB V STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PUBLIKASI KARYA ILMIAH DAN PENGHARGAAN

BAB V STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PUBLIKASI KARYA ILMIAH DAN PENGHARGAAN BAB V STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PUBLIKASI KARYA ILMIAH DAN PENGHARGAAN Ketentuan dan Standard Operating Procedures (SOP) mengenai karya ilmiah dan penghargaan, dibuat sebagi upaya untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)

BAB III STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) BAB III STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) merupakan bagian elemen pokok tri dharma perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanaan Pengabdian

Lebih terperinci

BAB II STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENELITIAN

BAB II STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENELITIAN BAB II STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENELITIAN Penelitian merupakan bagian elemen pokok tri dharma perguruan tinggi. Untuk menjamin pelaksanaan penelitian yang baik diperlukan kaidah pokok yang

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis Standard Operating Procedure Pelaksanaan Tesis Jurusan Kimia Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SOP PELAKSANAAN TESIS UN10/F09/02/s2/HK.01.02.a/132 Tanggal pengesahan:

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL

PROSEDUR KERJA PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL SOP--01 PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL 1 dari 3 1.0 Tujuan Pedoman ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kegiatan pelatihan penyusunan proposal Pengabdian DIKTI secara rinci dan cermat dengan mengundang narasumber

Lebih terperinci

BAB VI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LPPM UNIVERSITAS SILIWANGI

BAB VI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LPPM UNIVERSITAS SILIWANGI BAB VI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LPPM UNIVERSITAS SILIWANGI Administrasi dan dokumentasi bukti adalah merupakan salah satu bentuk pokok dalam mewujudkan tatakelola institusi/lembaga/unit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Dasar Pemikiran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Dasar Pemikiran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, Desember Ketua LP2M Universitas Siliwangi, Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak.

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, Desember Ketua LP2M Universitas Siliwangi, Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak. KATA PENGANTAR Sesungguhnya tiada sehelai daun dan selembar rambut pun yang jatuh di muka bumi ini tanpa ijin dan sepengetahuan dari-nya, dan tiada sesuatu apapun yang terjadi di muka bumi ini hanya semata-mata

Lebih terperinci

PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL

PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL PROGRAM STUDI S2 KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL PROGRAM STUDI S2 KIMIA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 TEMA : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI KKN TEMATIK UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN IPM KABUPATEN TASIKMALAYA LEMBAGA

Lebih terperinci

Akhir Masa Jabatan Bupati Kebumen secara sistematis untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya; j. mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan

Akhir Masa Jabatan Bupati Kebumen secara sistematis untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya; j. mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan 2.1. BAGIAN TATA PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN 2.1.1. KEPALA BAGIAN TATA PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN Uraian Tugas Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIAGRAM ALIR PROMOSI PROGRAM STUDI Direktur Pascasarjana Asisten Direktur KaProdi Magister Teknik Elektro Kegiatan Promosi Promosi Tidak Langsung/Non Tatap Muka - Menyebarkan brosur - Mengiklankan di media

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL 1. TUJUAN Menetapkan suatu prosedur pelaksanaan KKN / PKL untuk memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan KKN / PKL dapat berjalan dengan baik. 2. PIHAK YANG TERKAIT 1. Mahasiswa 2. Dosen Pembimbing Lapangan

Lebih terperinci

MP - 1. Prosedur Pembuatan Buku Pedoman : Membentuk Tim Pengembangan Kurikulum ( TPK ) 1 Minggu. SK Tim disahkan oleh Dekan.

MP - 1. Prosedur Pembuatan Buku Pedoman : Membentuk Tim Pengembangan Kurikulum ( TPK ) 1 Minggu. SK Tim disahkan oleh Dekan. MP - 1 Prosedur Pembuatan Buku Pedoman : MULAI Membentuk Tim Pengembangan Kurikulum ( TPK ) KAJUR 1 Minggu SK Tim disahkan oleh Dekan DEKAN 1 Minggu Merumuskan Draft Buku Pedoman Baru ( DBP ) Tim BP, Stakeholder,

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan

MANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Kode Dokumen : SPMI-UNDIP/MP/04.03/0

Lebih terperinci

2. Ketua tim pelaksana adalah dosen Universitas Airlangga yang ditunjuk oleh Dekan / Ketua LP4M sebagai Ketua Tim Pelaksana

2. Ketua tim pelaksana adalah dosen Universitas Airlangga yang ditunjuk oleh Dekan / Ketua LP4M sebagai Ketua Tim Pelaksana 1. TUJUAN : Menjamin tertibnya administrasi persiapan dan kegiatan pendidikan, pelatihan dan pengembangan masyarakat di, sehingga pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan dan pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir. Universitas Brawijaya

Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir. Universitas Brawijaya Manual Prosedur Penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Tugas Akhir Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA-UB.09 Revisi : -(-) Tanggal : 27 Desember 2010 Dikaji ulang oleh :

Lebih terperinci

STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) ADMINISTRASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI TEKLOGI NURUL JADID Administrasi dan dokumentasi bukti merupakan salah satu bentuk pokok

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site :

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site : Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. PM/11/GPM/FMIPA Unesa Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh: Disetujui oleh: Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof.

Lebih terperinci

1. Menjelaskan persyaratan mahasiswa untuk dapat menempuh ujian sidang 2. Menjelaskan tata cara pelaksanaan ujian sidang

1. Menjelaskan persyaratan mahasiswa untuk dapat menempuh ujian sidang 2. Menjelaskan tata cara pelaksanaan ujian sidang PROSEDUR OPERASIONAL BAKU UJIAN SIDANG DEPARTEMEN : PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI : MATEMATIKA 1. RASIONAL Ujian sidang adalah suatu bentuk ujian secara lisan oleh tim penguji yang harus diikuti

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN MAHASISWA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN MAHASISWA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FP-UHO JENIS DOKUMEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KODE : 010/KKJM/AGT/2014 JUDUL PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PIHAK TERKAIT BAGIAN AKADEMIK,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Judul : PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ((TGA) Kode : /TPMA-TGL/2017 Tanggal Dikeluarkan : 01 Juni 2017 Area : Prodi Teknik Geologi No. Revisi : - TUJUAN SOP

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen

PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU No. Dokumen : PBM-UDINUS-01 Revisi Ke / Tanggal : - / - Berlaku Tanggal : 2 Januari 2009 1. TUJUAN : Menjamin proses penerimaan mahasiswa baru berjalan baik sesuai dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UJIAN SARJANA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-FAPETKAN-UTD

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UJIAN SARJANA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-FAPETKAN-UTD FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-FAPETKAN-UTD-14-010 Revisi ke : - Dibuat oleh : Penjaminan Mutu Fakultas Peternakan dan Perikanan UNTAD Dikaji ulang oleh : Wakil Dekan I

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR PENGENDALIAN MUTU DOSEN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR PENGENDALIAN MUTU DOSEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR 1. TUJUAN : Untuk menjamin bahwa proses pengadaan, penugasan, peningkatan mutu dan evaluasi kinerja dosen di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta 2. RUANG

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

kepada masyarakat masyarakat d. Seleksi proposal pengabdian kepada masyarakat e. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat

kepada masyarakat masyarakat d. Seleksi proposal pengabdian kepada masyarakat e. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat 1. TUJUAN : Menjamin tertibnya administrasi pengabdian di LP4M, sehingga pelaksanaan pengabdian kepada dapat berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan 2. RUANG LINGKUP : a. Sosialisasi Program

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS

PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS MANUAL PROSEDUR PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS PROGRAM STUDI S2 KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING TESIS PROGRAM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA: Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kegiatan

Lebih terperinci

Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo

Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo Manual Prosedur FAKULTAS PERTANIAN Universitas Trunodjoyo Revisi : 1 Tanggal : 10 Desember 2010 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan oleh : Gugus Jaminan Mutu FP Disetujui oleh : Dekan FP

Lebih terperinci

SOP 7 PENELITIAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONOTORING DAN EVALUASI (MONEV) INTERNAL

SOP 7 PENELITIAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONOTORING DAN EVALUASI (MONEV) INTERNAL SOP 7 PENELITIAN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONOTORING DAN EVALUASI (MONEV) INTERNAL 1. TUJUAN : Pedoman ini dimaksudkan untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pemantauan monitoring dan evaluasi

Lebih terperinci

1. TUJUAN Menjelaskan alur atau mekanisme proses pengajuan judul, pembimbingan, pendaftaran ujian, dan pelaksanaan ujian skripsi

1. TUJUAN Menjelaskan alur atau mekanisme proses pengajuan judul, pembimbingan, pendaftaran ujian, dan pelaksanaan ujian skripsi 1. TUJUAN Menjelaskan alur atau mekanisme proses pengajuan judul, pembimbingan, pendaftaran ujian, dan pelaksanaan ujian skripsi 2. RUANG LINGKUP Tata cara pengambilan skripsi dan pelaksanaan ujian skripsi

Lebih terperinci

2. RUANG LINGKUP Prosedur Operasional Baku (POB) mencakup prosedur dan mekanisme pendaftaran dan pelaksanaan ujian sidang sarjana.

2. RUANG LINGKUP Prosedur Operasional Baku (POB) mencakup prosedur dan mekanisme pendaftaran dan pelaksanaan ujian sidang sarjana. 1. TUJUAN 1.1. Memberikan panduan untuk pelaksanaan ujian akhir sarjana untuk menjamin pelaksanaan yang efisien, efektif dan mencapai standar mutu yang ditetapkan. 1.2. Membuat mekanisme untuk menjamin

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP)

DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP) TUJUAN SOP ini bertujuan untuk : 1. Menjelaskan persyaratan mahasiswa untuk dapat menempuh seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian /Karya Tulis 2. Menjelaskan tata cara pelaksanaan seminar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013 Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa dengan Keputusan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang 5 BAB II PELAKSANAAN A. Peserta Magang Peserta magang adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SEMINAR PROPOSAL MAHASISWA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SEMINAR PROPOSAL MAHASISWA JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP) KODE : 009/KKJM/AGT/2014 JUDUL: AREA: BAGIAN AKADEMIK, JURUSAN DAN UNIT JAMINAN MUTU TANGGAL

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL Standar Operating Procedure

DOKUMEN LEVEL Standar Operating Procedure S.O.P EVALUASI KINERJA DOSEN PRODI DOKUMEN LEVEL Standar Operating Procedure KODE JUDUL Evaluasi Kinerja Dosen Prodi AREA Prodi, Bagian Akademik, dan Bagian Kemahasiswaan TANGGAL DIKELUARKAN NO. REVISI:

Lebih terperinci

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP) PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan segala kebahagian

Lebih terperinci

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk,

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk, L1 LAMPIRAN 1 MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) Pada saat enam bulan sebelum Renstra (Rencana Strategis) tahun bersangkutan berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah

Lebih terperinci

SOP TUGAS AKHIR DAN KELULUSAN

SOP TUGAS AKHIR DAN KELULUSAN SOP TUGAS AKHIR DAN KELULUSAN 1. Prosedur Persyaratan Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir Prosedur ini adalah untuk pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir, terutama menyangkur syarat pengambilan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

Jobdesk Magister Teknik Kimia

Jobdesk Magister Teknik Kimia Jobdesk Magister Teknik Kimia Sambutan Tim Penjaminan Mutu Akademik Puji syukur kehadirat Allah Subhaanahuwata Ala yang mana atas rahmat dan karunianya Uraian Tugas (Job Description) Prodi MTK berhasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. dalam Proses Pembelajaran... 7

DAFTAR ISI. dalam Proses Pembelajaran... 7 DAFTAR ISI 1. Instruksi Kerja Rekruitmen Dosen... 2 2. Instruksi Kerja Rekruitmen Tenaga Asisten Luar Biasa... 3 3. Instruksi Kerja Penunjukan Dosen Pengampu Mata Kuliah... 4 4. Instruksi Kerja Penawaran

Lebih terperinci

1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai pedoman DP2M.

1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai pedoman DP2M. Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 1 dari 9 1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Tim Penyusun: Komisi Skripsi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR Hal. 1 dari 10 SOP ini disahkan

Lebih terperinci

10 menit. 20 menit. 5 hari. PENGELOLA ADMINISTRASI UMUM KEPEGAWAIAN : 7. Mengetik jadi job description yang telah disetujui pimpinan.

10 menit. 20 menit. 5 hari. PENGELOLA ADMINISTRASI UMUM KEPEGAWAIAN : 7. Mengetik jadi job description yang telah disetujui pimpinan. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAGIAN KEPEGAWAIAN URAIAN KEGIATAN WAKTU KETERANGAN PENANGANAN URUSAN JOB DESCRIPTION 1. Setiap akhir bulan Desember mempersiapkan draft-job description untuk tahun anggaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/K/X-XIII.2/2/2009 TENTANG MEKANISME KERJA TIM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR 1. Keterpaduan Aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi (aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 14 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 14 TAHUN 2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 14 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

MANUAL PROSEDUR AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA MANUAL PROSEDUR AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2010 MANUAL PROSEDUR AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA BIDANG AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN DAN TATA KELOLA

INSTRUKSI KERJA BIDANG AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN DAN TATA KELOLA INSTRUKSI KERJA BIDANG AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN DAN TATA KELOLA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2016 17 DAFTAR ISI IK. Pendaftaran PKL 1 IK. Pengajuan Mitra PKL 3

Lebih terperinci

PROSEDUR UJIAN AKHIR SARJANA

PROSEDUR UJIAN AKHIR SARJANA SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR UJIAN AKHIR SARJANA NO. DOKUMEN : POB-MSP-FPIK-07 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 19 Februari

Lebih terperinci

1. TUJUAN : Menjamin kelancaran pelaksanaan seminar / pameran hasil pengmas di lingkungan Universitas Airlangga.

1. TUJUAN : Menjamin kelancaran pelaksanaan seminar / pameran hasil pengmas di lingkungan Universitas Airlangga. 1. TUJUAN : Menjamin kelancaran pelaksanaan seminar / pameran hasil pengmas di lingkungan Universitas Airlangga. 2. RUANG LINGKUP : 1. Persiapan pelaksanaan seminar 2. Draf pelaporan pelaksanaan 3. Seminar

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011

PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011 PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011 TENTANG TEKNIS PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN DAN TATA KELOLA ADMINISTRASI BIDANG PENGAWASAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROYEK AKHIR (PM-STT )

PROPOSAL PROYEK AKHIR (PM-STT ) (PM-STT-750-0206-04) BAGIAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPMP STT-PLN) SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN JAKARTA 2012 PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNIK YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN PT.PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN REGULER

PROSEDUR PENELITIAN REGULER Halaman 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 04 1. Prosedur kegiatan penelitian disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 4 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/013

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUPOKSI A. KETUA JURUSAN Ketua Jurusan mempunyai tugas: 1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam masa jabatannya,

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

MANUAL PROSEDUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA MANUAL PROSEDUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 10 Desember 2010 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan oleh : Jaminan Mutu Fakultas Ekonomi Disetujui oleh

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN NO. POB/DAP/12 URAIAN Nama Jabatan Tanda Tangan Disusun oleh Subdit. EP 01 Juli 2011 Diperiksa oleh Kasubdit. EP 01 Juli 2011 Disahkan oleh Direktur AP 01 Juli 2011 Status Dokumen No. Distribusi Hal 1

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1286, 2012 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Rapat. Penyelenggaraan. Tata Cara. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 51 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UJIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 UNIVERSITAS TADULAKO PALU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UJIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 UNIVERSITAS TADULAKO PALU UJIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-PPM-UTD-00-016 Revisi ke : - Dibuat oleh Dikaji ulang oleh Disetujui oleh : Pusat Penjaminan Mutu UNTAD : Pembantu Rektor I :

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN DAN EVALUASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) No. Revisi 01

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN DAN EVALUASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) No. Revisi 01 Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1 dari 12 September 22 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan Praktik Kerja Lapangan () sebagai bagian proses

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG BAB I PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) KKP adalah kegiatan perkuliahan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011 STMIK KHARISMA Makassar STANDARD OPERATING PROCEDURES SOP Akademik-05 UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011 A. Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi sivitas akademika STMIK KHARISMA Makassar dalam mengikuti ujian akhir

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGABDIAN. No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui

PROSEDUR PENGABDIAN. No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui Hlm 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 1. Penambahan jenis kegiatan pengabdian, dengan memasukkan pengabdian penugasan dan pengabdian lembaga / institusi 1. Perubahan kalimat pada sub bagian

Lebih terperinci

I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan

I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan I. PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 1 Mei 20 DAFTAR MAHASISWA AKTIF KULIAH Tanggal berlaku : I. TUJUAN : Menjamin prosesing daftar mahasiswa aktif kuliah tiap semester dapat berjalan sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

STANDAR OPERATING PROSEDUR PENYELESAIAN TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

STANDAR OPERATING PROSEDUR PENYELESAIAN TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA STANDAR OPERATING PROSEDUR PENYELESAIAN TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA 1. Identitas 1.1. Nama SOP: Penyelesaian Tugas Akhir 1.2. Kode SOP: 2. Tujuan: Mempermudah proses penyelesaian tugas akhir

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam-Banda Aceh

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam-Banda Aceh 1. Ketua Prodi 1. Menyusun rencana dan program kerja Prodi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Bersama dengan Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan mengelola keuangan Prodi secara menyeluruh dan membuat

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI SKRIPSI Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 Phone/Fax (0271)669017 http://fisika.mipa.uns.ac.id e-mai: fisika@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR MP.UJM.JSE.FP.UB PELAKSANAAN UJIAN TUGAS AKHIR ( SKRIPSI / MAGANG )

MANUAL PROSEDUR MP.UJM.JSE.FP.UB PELAKSANAAN UJIAN TUGAS AKHIR ( SKRIPSI / MAGANG ) MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN TUGAS AKHIR ( SKRIPSI / MAGANG ) JURUSAN SOSIAL EKONOMI Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya MP.UJM.JSE.FP.UB. 04.10 Revisi : - Tanggal : 18 Juni 2008 Dikaji ulang

Lebih terperinci

5. PROSES KERJA AKREDITASI LAM-PTKes

5. PROSES KERJA AKREDITASI LAM-PTKes 5. PROSES KERJA AKREDITASI LAM-PTKes Proses Kerja Akreditasi LAM-PTKes terdiri atas 6 tahap sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Asesmen Kecukupan / Desk Evaluation 3. Tahap Asesmen Lapangan /

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP)

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PENERIMAAN PROPOSAL PENELITIAN 1. Memberitahukan kepada segenap staf dosen/ pengajar Fakultas Kedokteran UB bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA SAMBUTAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi hak pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Penyelenggaraan Seminar dan Ujian Skripsi Program Studi S1 Statistika

Standard Operating Procedure Penyelenggaraan Seminar dan Ujian Skripsi Program Studi S1 Statistika Standard Operating Procedure Penyelenggaraan Seminar dan Ujian Skripsi Program Studi S1 Statistika Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang 2016 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen SOP

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

ALUR KERJA (STANDARD OPERATING PROCEDURES) PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

ALUR KERJA (STANDARD OPERATING PROCEDURES) PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ALUR KERJA (STANDARD OPERATING PROCEDURES) PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS HASYIM ASY ARI TEBUIRENG JOMBANG TAHUN 017 ALUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

SOP PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT BAGI DOSEN UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

SOP PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT BAGI DOSEN UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT BAGI DOSEN UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG 2016 i KATA PENGANTAR Ketua Lembaga

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci