STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN. Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan

Transkripsi

1 STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992, tentang Karantina hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3482); 1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, tentang Karantina Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4196); 2. PP No. 48 Tahun 2012 Tentang Jenis tariff atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementrian Pertanian. 3. Permentan No.9 Tahun 2009 tentang Persyaratan dan Tata cara Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan MP OPTK Ke dalam Wilayah Negara RI 4. Permentan No.04 Tahun 2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pegeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan 5. Permentan No. 05 Tahun 2012 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih Holtikultura. 6. Peraturan lainnya terkait kegiatan ekspor komoditas tumbuhan. 1

2 STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN A. PROSEDUR EKSPOR RESIKO TINGGI PROSEDUR EKSPOR JAGUNG (Zea mays) DARI GORONTALO KE PHILIPINA RESIKO TINGGI Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Jagung : Philipina HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan Bebas dari OPTK :Target Negara Tujuan 2

3 Prosedur Pengeluaran o Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). o SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. o Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. o POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen, serta pemeriksaan alat angkut. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5) serta KT-2 (Surat Persetujuan Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan /Pengawasan Keamanan PSAT). o Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fisik/kesehatan. o Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. o POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fi sik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil: a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Phytosanitary Certificate (KT-10). b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). 3

4 c. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Phytosanitary Certificate (KT- 10). Total Waktu Pelayanan 1 14 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Produk Layanan Waktu Layanan : KT-10 (Phytosanitary Certificate) : Maksimal 14 hari Biaya Pelayanan (PP No. 48 Th 2012) 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 0,1 /Kilogram 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 4

5 PROSEDUR EKSPOR BUNGKIL KELAPA (Coccos nucifera) DARI GORONTALO KE CHINA RESIKO TINGGI Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Bungkil Kelapa : China HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan Bebas dari OPTK : Target Negara Tujuan 5

6 Prosedur Pengeluaran o Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). o SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. o Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. o POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen, serta pemeriksaan alat angkut. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5) serta KT-2 (Surat Persetujuan Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan /Pengawasan Keamanan PSAT). o Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fisik/kesehatan. o Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. o POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fi sik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil: a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Phytosanitary Certificate (KT-10). b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). 6

7 c. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Phytosanitary Certificate (KT- 10). Total Waktu Pelayanan 1 14 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Produk Layanan Waktu Layanan : KT-10 (Phytosanitary Certificate) : Maksimal 14 hari Biaya Pelayanan (PP No. 48 Th 2012) 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 0,1 /Kilogram 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 7

8 STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992, tentang Karantina hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3482); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, tentang Karantina Tumbuhan (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4196); 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2009 tentang Persyaratan dan Tatacara Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Pengeluaran dan Pemasukan Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dari Suatu Area Ke Area Lain di Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia; 4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/KR.010/9/ tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Pertanian; 6. Peraturan lainnya terkait Domestik Keluar Karantina Tumbuhan 8

9 STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN B. PROSEDUR DOMESTIK KELUAR RESIKOSEDANG PROSEDUR PENGELUARAN CABE (Capsicum sp.) DARI GORONTALO KE JAWA RESIKO SEDANG Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Cabe : Jawa HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan Bebas dari OPTK :Bactrocera musae 9

10 Prosedur Pengeluaran 1. Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). 2. SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. 3. Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. 4. POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5). 5. Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fi sik/kesehatan. 6. Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. 7. POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fisik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil : a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). 10

11 b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). 8. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). Total Waktu Pelayanan 1 7 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 5 /Kg 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 11

12 PROSEDUR PENGELUARAN JAGUNG (Zea mays) DARI GORONTALO KE JAWA RESIKO SEDANG Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Jagung : Jawa HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempattempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan Bebas dari OPTK :Rhabdoscelus obscurus 12

13 Prosedur Pengeluaran 1. Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). 2. SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. 3. Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. 4. POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5). 5. Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fi sik/kesehatan. 6. Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. 7. POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fi sik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil: a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). 13

14 b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). c. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). Total Waktu Pelayanan 1 7 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 0,1/Kg 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 14

15 PROSEDUR PENGELUARAN JAGUNG (Zea mays) DARI GORONTALO KE SUMATERA RESIKO SEDANG Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Jagung : Sumatera HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempattempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan Bebas dari OPTK : Rhabdoscelus obscurus Prosedur Pengeluaran 15

16 1. Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). 2. SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. 3. Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. 4. POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5). 5. Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fi sik/kesehatan. 6. Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. 7. POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fi sik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil: a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). c. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Sertifikat Kesehatan TumbuhanAntar Area (KT- 16

17 12). Total Waktu Pelayanan 1 7 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 0,1/Kg 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 17

18 STANDAR PELAYANAN KARANTINA TUMBUHAN C. PROSEDUR DOMESTIK KELUAR RESIKO RENDAH PROSEDUR PENGELUARAN JAGUNG (Zea mays) DARI GORONTALO KE SULAWESI TENGAH RESIKO RENDAH Media Pembawa (MP) Negara Tujuan : Jagung : Sulawesi Tengah HS.Code : Persyaratan Karantina Tumbuhan 1. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian (Peraturan Menteri Pertanian No. 44 Tahun 2014); 2. Dilaporkan dan diserahkan kepada Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) di tempattempat pengeluaran yang telah ditetapkan untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan. Petugas Karantina Tumbuhan (PKT) yang dimaksud yaitu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bertugas di UPT Karantina Pertanian sesuai yang tercantum pada Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; Kewajiban Tambahan 18

19 Bebas dari OPTK : Rhabdoscelus obscurus Prosedur Pengeluaran 1. Pemilik Media Pembawa atau kuasanya melaporkan pengeluaran Media Pembawa kepada Kepala UPT setempat dengan mengisi Formulir Laporan Pengeluaran/Transit (SP-1). 2. SP-1 diterima oleh petugas pelayanan di bagian counter kemudian menginput data pada e-plaq system, selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk. 3. Kepala UPT atau pejabat yang ditunjuk (dalam hal ini Pj. Wilker), mengeluarkan Surat Tugas (DP-1) yang diberikan kepada POPT. 4. POPT setelah menerima surat tugas selanjutnya melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran isi dokumen. Selanjutnya POPT menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Administratif (DP-5). 5. Kepala Balai mengeluarkan surat tugas untuk pemeriksaan fi sik/kesehatan. 6. Petugas POPT melaksanakan Pemeriksaan Fisik/Kesehatan Media Pembawa/Kemasan Kayu/Pemeriksaan Identitas/Pengujian Keamanan PSAT. 7. POPT yang ditugaskan untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan fi sik/kesehatan melaporkan hasil pelaksanaan tindakan tersebut kepada Kepala UPT dengan Formulir DP-7. Jika hasil pemeriksaan diperoleh hasil: a. Bebas dari OPTK, diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12). 19

20 b. Tidak bebas dari OPTK, terhadap MP diberi perlakuan untuk membebaskannya dari OPTK tersebut (OPTK Golongan II). c. Tindakan pelepasan dilakukan terhadap MP yang memenuhi persyaratan dengan cara menerbitkan Sertifikat Kesehatan TumbuhanAntar Area (KT- 12). Total Waktu Pelayanan 1 7 hari kerja Biaya Pelayanan Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Berdasarkan PP RI Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian. 1. Biaya Dokumen : Rp /sertifikat 2. Jasa Pemeriksaan Karantina : Rp 0,1/Kg 3. Jasa Labolatorium : a. Entomology : Rp /sampel 4. Biaya Pengawasan Perlakuan : Rp / Pengawasan/Orang Per Hari (bila dikenakan perlakuan) 20

21 21