E-learning matematika, GRATIS 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E-learning matematika, GRATIS 1"

Transkripsi

1 Elearning matematika, GRATIS 1 Editor Penyusun : Dian Novita L, S.Pd. ; Fuat, S.Pd. : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si. Materi pembelajaran hitung keuangan yang akan dibahas disini mencakup : 1. Bunga Tunggal 2. Bunga Majemuk 3. Rente 4. Anuitas 5. Penyusutan Bunga Tunggal I. Bunga Tunggal 1. Pengertian Dalam kehidupan seharihari kata bunga bukanlah suatu yang asing bagi telinga kita. Sering kita jumpai seseorang membeli sepeda motor secara kredit dengan dikenai bunga 10 % per tahun atau seseorang meminjam uang di bank dengan bunga 2 % per bulan. Misalkan, Agung meminjam uang sebesar Rp , kepada Jono. Sebagai tanda jasa Agung memberi uang Rp , setiap tahun. Sampai uang tersebut dapat dikembalikan. Uang yang dipinjam disebut modal atau pokok pinjaman sedangkan jangka waktu yang di gunakan dalam perhitungan bunga adalah tahun, bulan atau hari. Besar bunga dinyatakan dalam persen dan biasa disebut suku bunga. Pada contoh diatas modal yang dipinjam Agung diperhitungkan dengan dasar bunga sebesar. setahun Dan apabila bunga tersebut pada setiap akhir jangka waktu tidak beruba maka bunga tersebut dapat dikatakan sebagai Bunga Tunggal. Jika modal dibungkan dalam i persen, maka gabungan modal dan bunga : 1. Sesudah 1 tahun = M + i.m. 2. Sesudah 2 tahun = M + 2.i.M 3. Sesudah 3 tahun = M + 3.i.M n... n tahun = M + n (im) Dan disini terlihat bahwa susunan bilangan diatas membentuk barisan aritmatika. 2. Menghitung Bunga Tunggal Apabila modal sebesar M dipinjamkan dengan tingkat bunga P % per tahun, jika besar bunga = I maka besarnya : a. Setelah. t tahun c. Setelah 10 hari b. Setelah n bulan

2 Elearning matematika, GRATIS 2 Contoh Soal: Yahya meminjam uang di koperasi sebesar Rp , dengan perjanjian bunga tunggal 10 % per tahun. Hitunglah besar bunga, apabila modal (uang) tersebut dibayar selama : a. 2 tahun. b. 3 bulan. c. 15 hari. d. 2 th, 3 bulan, 15 hari. a. b. c. d. 3. Menghitung bunga tunggal dengan metode angka bunga dari pembagi tetap. Rumus : Ket : Rumus tersebut berlaku untuk jangka waktu dalam hari. Rumus angka bunga untuk satu modal : Rumus angka bunga untuk lebih dari satu modal : Pembagi tetap : Ket : i = bunga II = Jangka Waktu.

3 Elearning matematika, GRATIS 3 Contoh Soal: Seorang tukang sayur meminjam uang pada rentenir sebesar untuk modal berjualan. Ia dikenai bunga 12 % pertahun. Suatu hari dia hendak membanyar bunga dari hutangnya pada hari ke 120 dengan menggunakan metode angka bunga dan pembagi tetap. Tentukan besar bunga yang harus dibayar. Diket : M = i = 12 % /th. w = 120 hari Dit : besar i 4. Menghitung bunga tunggal dengan metode persen sebanding Rumus : Keterangan : Rumus tersebut untuk soal yang apabila hasil bukan bilangan bulat. Jika tidak diberi tanda maka 1 tahun : 360 hari Angka bunga : : disebut bunga 1 % Contoh Soal : 1. Besar bunga dari modal Rp , dengan dasar bunga 14 % pertahun selama 50 hari adalah : bukan bilangan bulat.

4 Elearning matematika, GRATIS 4 5. Menghitung bunga tunggal dengan metode persen seukuran Rumus : Keterangan : P % = Suku bunga M = Modal T = Jangka Waktu Jika lebih dari satu modal yang dibungakan maka MT pada rumus diatas diganti dengan Pembuatan rumus bunga P % tersebut menggunakan dasar bunga 5 % dan 1 tahun = 365 hari sebagai Latihan : 1. Diketahui suatu modal sebesar Rp ,00 dengan suku bunga 15% pertahun. Tentukan besar bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan! 2. Antoni mempunyai uang sebesar Rp ,00 dan ditabungkan ke Bank dengan bunga tetap 12% pertahun. Tentukan jumlah uang Antoni setelah ditabung selama 10 bulan! 3. Pemerintah memberikan pinjaman lunak untuk Usaha Kecil dan Menengah, Besar pinjaman Rp ,00 dengan bunga 8% per tahun. Dana pinjaman harus dikembalikan setelah digunakan selama 3 tahun. Tentukan berapa besar bunga dengan menggunakan perhitungan bunga tunggal biasa dan bunga tunggal eksak! II. Bunga dan Diskonto 1. Bunga. Contoh : Seseorang meminjam uang dengan bunga 5 % setahun. Bila setelah 1 tahun. Ia membayar Rp , terdiri dari pelunasan dan bunga, berapakah besar bunga yang dibayarnya? Misalnya uang yang dipinjamnya sebesar M maka :

5 Elearning matematika, GRATIS 5 dengan keterangan : b = bunga P = Angka suku bunga Jadi bunga yang dibayarkan Rp ,19 2. Diskonto Apabila bunga dari suatu pinjaman dibayarkan terlebih dahulu pada saat awal pinjaman. Sehingga besarnya uang yang diterima merupakan selisih antara besarnya pinjaman dengan besar bunga. Sedangkan besarnya uang yang harus dikembalikan sama dengan nilai besar pinjaman. Inilah yang disebut Diskonto. Contoh : Keterangan Sistem Pinjaman P=10 % pertahun b. 1 th Nilai Tunai Diskonto Bunga Nilai Akhir Ket : Nilai tunai Nilai akhir : Pinjaman yang diterima : Pinjaman yang dikembalikan Dari tabel diatas terlihat bahwa Diskonto dapat diambil dari Nilai Akhir dikurangi Nilai Tunai. Contoh : Kholek meminjam uang dengan diskonto 5% per tahun. Jika pada saat meminjam kholek menerima uang sebesar Rp ,. Berapakah besar uang yang harus ia kembalikan setelah 1 tahun. Misal uang yang dipinjam sebasar M = NT. Maka :

6 Elearning matematika, GRATIS 6 Jika yang harus dikembalikan = ,68 Jadi pinjaman yang harus dikembalikan = Rp ,68 Perhitungan bunga menggunakan persen dibawah seratus dan diatas seratus Persen diabawah seratus Merupakan perhitungan bunga didasarkan pada nilai akhir dari suatu pinjaman P. % dibawah seratus adalah : Persen diatas seratus P. % diatas seratus dalah : Contoh : a. Hitunglah 5% diatas dari % diatas dari = b. Hitunglah 5% dibawah seratus dari Latihan : 1. Ibu Mira meminjam uang di Bank sebesar Rp ,00 dengan besar diskonto 10% dalam jangka waktu satu tahun. Berapakah besar uang pinjaman saat di terima Ibu Mira! 2. Tentukan diskonto tunggal untuk: a. Rp selama 60 hari dengan diskonto tunggal 4% perbulan. b. Rp selama 90 hari dengan diskonto tunggal 3,5% perbulan. Ali Imron menerima pinjaman dari Bank dengan besar diskonto 12,5% pertahun.jika uang pinjaman pada saat diterima Ali Imron sebesar Rp ,.Tentukan besar pinjaman Ali Imron sebelum dipotong dengan yang telah ditentukan!

7 Elearning matematika, GRATIS 7 Bunga Majemuk A. Pengertian Bunga Mejemuk Jika pada bunga tunggal adalah bunga yang dihasilkan disetiap akhir jangka waktu tidak berubah, maka dapa bunga majemuk bunga yang dihasilkan disetiap akhir jangka waktu berikutnya semakin bertambah. Karena bunga itu sendiri iktu berbunga dengan ikut menjadi modal. Untuk lebih jelasnya. Perhatikan contoh berikut : Contoh : Putri meminjam uang di koperasi Adi Daya sebesar Rp , dengan bunga mejemuk 10 % per tahun. Berapakah besar uang yang harus dikembalikan pada tahun ke 3. Modal Rp , Bunga tahun ke1 = 10 % x Rp , Rp , Bunga tahun ke2 = 10 % x Rp , Rp. 1, , Bunga tahun ke3 = 10 % x Rp , Rp , Jika uang yang harus dikembalikan pada tahun ke3 adalah Rp , Nilai Akhir (NA) Tahun ke1 Tahun ke2 Tahun ke3 M b M b M b Jika modal M dibayarkan atas dasar bunga mejemuk i persen, maka : sesudah 1 tahun. Modal menjadi sesudah 2 tahun. Modal menjadi sesudah 3 tahun. Modal menjadi Sesudah n tahun. Modal menjadi Terlihat bahwa merupakan barisan Geometri. Perhitungan dalam bunga majemuk dapat menggunakan daftar bunga, logaritma, maupun kalkulator. Ada 2 macam perhitungan bunga majemuk. Yaitu dengan menggunakan nilai akhri moda dan nilai tunai modal. a. Nilai Akhir modal. Yaitu suatu nilai modal yang diperhitungkan dengan suku bunga sampai jangka waktu tertentu. 1. Jika menggunakan tabel bunga (n. bilangan bulat) Na = M x table I (dengan dasar i % dan n)

8 Elearning matematika, GRATIS 8 2. Jika menggunakan Rumus (n bilangan bulat dan n bukan bilangan bulat) Ket : Na = Nilai Akhir M = Modal i = % suku bunga n = Jangka Waktu Contoh Soal: Budi mempunyai uang Rp ,, kemudian dibungakan dibank atas dasar bunga mejemuk 5% per tahun salama 7 tahun. Hitunglah nilai akhir modal tersebut. Diket : M = Rp i = 5 % = 0,05 n = 7 Dit : Na =..? Na = M x table I. daftar bunya ( i = 5%.n = 7) = x ,2 = Na = Rp atau Na = M x (1 + i) n (Rumus). = x ( 1 + 0,05 ) 7 = x 1,05 7 = x 1, Na = b. Nilai Tunai Modal Yaitu suatu nilai modal beberapa bulan/tahun yang akan datang, diperhitungkan sekarang dengan suku bunga yang ditentukan. Untuk menghitung nilai tunai modal sebagai berikut : 1. Jika menggunakan tabel bunga NT = Na x tabel II ( dasar i % dan n ) NT = M. 2. Jika menggunakan rumus Ket : NT = Nilai tunai Na = Nilai akhir i = % Suku bunga n = Jangka waktu

9 Elearning matematika, GRATIS 9 Contoh Soal: Suatu modal sebesar Rp , akan dibayarkan 5 tahun lagi atas dasar bunga majemuk 6 % per tahun. Tentukan nilai tunai modal tersebut. Diket : M = i = 6 % n = 5 tahur suku bunga majemuk Dit : NT =.? Na = NT x tabel II (dasar 6 % dan n = 5) = x = Rp ,00 Atau = 5 (1 + 0,06) = 1, = Rp ,00 Latihan : 1. Handoko mempunyai uang sebesar Rp , dan ditabungkan di bank dengan bunga tetap 8% pertahun. Tentukan jumlah uang Handoko setelah ditabung selam 10 tahun! 2. Handoko mempunyai uang sebesar Rp , dan ditabungkan di bank dengan bunga tetap 8% pertahun. Tentukan jumlah uang Handoko setelah ditabung selam 10 tahun! 3. Untuk menambah modal usaha mracang, Pak Gimin memdapatkan pinjaman dari Bank sebesar Rp , dengan bunga 15% dengan jangka waktu 5 tahun dengan besar anggsuran tetap. Berapa angsuran tiap bulannya?

10 Elearning matematika, GRATIS 10 RENTE I. Pengertian Rente Rente adalah pembayaran / penerimaan sejumlah uang yang tetap besarnya pada setiap jangka waktu tertentu misalnya setiap bulan. Contoh : Ani menabung setiap bulan sebesar Rp ,00 II. III. Macam macam Rente Ada 4 macam rente : 1. Rente Pranumerando Rente ini dalam pembayaran / penerimaan sejumlah uang dilakukan pada setiap awal tahun atau awal bulan. 2. Rente Postnumerando Rente ini dalam pembayaran / penerimaan sejumlah uang dilakukan pada setiap akhir tahun atau akhir bulan. 3. Rente Kekal / Abadi Rente ini untuk pembayaran / penerimaan sejumlah uang mempunyai jangka waktu yang tidak terhingga. Oleh karena itu, yang dihitung hanya nilai tunai saja, sedangkan nilai akhir tidak dapat dihitung jumlahnya. 4. Rente yang Ditangguhkan Rente ini untuk pembayaran / penerimaan sejumlah uang yang pertama ditunda setelah beberapa periode (bulan/tahun) kemudian. Rente Pranumerando 1. Nilai Akhir Rente Pranumerando Angsurannya tiap awal, yang ditanya nilai akhir. Dengan tabel bunga : Dengan rumus : dasar i dan n Keterangan : Na = Nilai akhir a = angsuran i = suku bunga (dengan rumus, i dibuat dalam desimal) n = jangka waktu Contoh : Pada tanggal 1 Januari setiap tahun mulai tahun 2003 Dion memasukkan uang sebesar Rp ,00 kebank. Apabila bank memberikan bunga 4% setahun serta tabungan Dion hanya sampai pada akhir tahun 2010 maka tentukanlah besar uang Dioan sampai akhir tahun tersebut!

11 Dengan tabel bunga. Na = (9, ) Na = Rp ,77 Dengan Rumus : Elearning matematika, GRATIS 11 lihat tabel III dengan i = 4% dan n = 8 2. Nilai Tunai Rente Pranumerando Angsurannya tiap awal, yang ditanya nilai tunai. Dengan tabel bunga : Dengan rumus : dasar i dan (n 1) Keterangan : Nt = Nilai tunai a = Angsuran i = Suku bunga dibuat dalam desimal n = Jangka waktu Contoh soal : Setiap awal tahun Ali mengangsur sebesar Rp selama 8 tahun dengan dasar bunga % per tahun. Jika Ali ingin melunasi angsuran tersebut pada awal tahun maka tentukanlah nilai tunainya. Dengan tabel bunga : Nt = (6, ) Nt = Rp ,81 Lihat tabel IV dengan i = 3 % dan n = 7 Dengan rumus : Nt = Rp ,81

12 Elearning matematika, GRATIS 12 IV. Rente Postnumerando 1. Nilai Akhir Rente Postnumerando Angsurannya tiap akhir, yang ditanya nila akhir. Dengan tabel bunga : Dengan rumus : dasar i dan (n 1) Keterangan : Na = Nilai akhir a = Angsuran i = suku bunga dibuat dalam desimal n = jangka waktu Contoh soal : Setiap akhir bulan Adam menabungkan uangnya di bank sebesar Rp ,00 dengan suku bunga majemuk 2 %. Jika Adam menabung hanya sampai pada akhir bulan ke5 maka tentukanlah besar uang tersebut (tepat sesudah menabung terakhir). Dengan tabel bunga Na = (4, ) Na = Rp ,00 lihat tabel III dengan i = 2 % dan n = 4 Dengan rumus : 2. Nilai Tunai Rente Postnumerando Angsurannya tiap akhir, yang ditanya nilai tunai. Dengan tabel bunga : Dengan rumus : dasar i dan (n 1) Keterangan : Nt = Nilai tunai a = Angsuran i = suku bunga dibuat dalam desimal n = jangka waktu

13 Elearning matematika, GRATIS 13 Contoh soal : Setiap akhir bulan sahrul akan menerima uang dari suatu yayasan sebesar Rp dengan suku bunga majemuk per bulan. Sahrul akan menerima uang itu selama 2 tahun. Jika Sahrul menghendaki uang tersebut dapa diterima secara keseluruhan pada awal bulan pertama maka tentukanlah besar uang yang diterima Sahrul. Dengan tabel bunga : Nt = (20, ) Nt = Rp ,00 lihat tabel IV dengan i = 1 % dan n = 24 Dengan rumus : V. Rente Kekal / Abadi 1. Rente Kekal Pranumerando Angsurannya tiap awal tanpa akhir, yang ditanya nilai tunai. Rumus : Keterangan : Nt = Nilai tunai a = angsuran i = suku bunga dibuat dalam desimal Contoh Soal : Mulai tanggal 1 Januari 2005 sebuah perusahaan memberikan bantuan kepada yayasan yatim piatu sebesar Rp ,00 per tahun. Apabila sumbangan itu oleh yayasan diminta seluruhnya pada tanggal 1 Januari 2005, berapa uang yang diterima yayasan apabila dasar bunga 10 % per tahun tahun?

14 Elearning matematika, GRATIS Rente Kekal Postnumerando Angsurannya tiap akhir tanpa akhir, yang ditanya nilai tunai. Rumus: Keterangan : Nt = nilai tunai a = angsuran i = suku bunga dibuat dalam desimal Contoh Soal : Seorang donatur bersedia member sumbangan pada yayasan tuna netra setiap akhir tahun sebesar Rp ,00. Pemberian sumbangan dimulai pada tanggal 30 Desember 2003 Pimpinan yayasan tuna netra meminta sumbangan tersebut secara keseluruhan pada awal tahun pertama. Apabila diperhitungkan buang 8 % per tahun maka tentukan jumlah uang yang akan diterima yayasana tersebut. Catatan : Rente kekal tidak menggunakan tabel bunga karena jangka waktunya tidak terhingga. VI. Rente yang Ditangguhkan Untuk rente ini yang dibacarakan hanya nilai tunainya saja. 1. Nilai Tunai Rente yan Ditangguhkan dari Suatu Rente Angsuran pertama yang ditangguhkan, yang ditanya nilai tunai. Dengan tabel : Nt = a (tabel IV) (tabel IV) dasar i dan n dasar i dan (K 1) Dengan rumus : Keterangan : Nt = Nilai tunai a = angsuran i = % suku bunga n = jangka waktu mulai pinjaman sampai dengan angsuran terakhir k = jangka waktu mulai pinjaman samapi dengan angsuran pertama Contoh Soal : Pada tanggal 1 Januari 2000 Rudi meminjam uang di bank. Pinjaman itu akan di kembalikan dengan angsuran yang sama, masing masing Rp ,00. Angsuran pertama dibayar pada tanggal 31 Desember 2004 dan berakhir pada

15 Elearning matematika, GRATIS 15 tanggal 31 Desember Apabila bank memperhitungkan bunga 6 % setahun maka hitunglah besar pinjaman Rudi pada tanggal 1 Januari Dengan tabel bunga : Nt = (7, ) Nt = Rp ,70 lihat tabel IV lihat tabel IV dengan i = 6 % dengan i = 6 % dan n = 10 dan k = 4 dengan rumus : 2. Nilai Tunai Rente yang Ditangguhkan dari Rente Kekal Angsuran pertama yang ditangguhkan tanpa akhir, yang ditanya nilai tunai. Dengan tabel bunga : (tabel IV) Dengan rumus : dasar i dan (K1) Keterangan : Nt = Nilai tunai a = angsuran i = % suku bunga k = jangka waktu mulai pinjaman sampai dengan angsuran pertama Contoh soal : Diketahui suatu rente kekal dangan angsuran Rp ,00 apabila angsuran pertama dilakukan 5 tahun yang akan datang dengan suku bunga 5 % per tahun maka hitunglah nilai tunai pada tanggal 1 Januari Dengan tabel bunga : (3, ) lihat tabel IV dengan i = 5 % dan K = 4

16 Elearning matematika, GRATIS 16 Dengan rumus : Latihan : 1. Setiap awal tahun disetorkan sejumlah uang ke bank sebanyak Rp ,. Jika besar bunga 4% per tahun, maka tentukan nilai akhir rente pada tahun ke3! 2. Setiap awal tahun disetorkan sejumlah uang ke bank sebanyak Rp ,. Jika besar bunga 4% per tahun, maka tentukan nilai tunai rente pada tahun ke3! 3. Pada akhir tahun dimasukkan sejumlah uang ke Bank sebanyak Rp , dengan bunga 4,5% pertahun. Pada tahun ke3 tentukan harga tunai rente?

17 Elearning matematika, GRATIS 17 ANUITAS I. Pengertian Anuitas Apabila suatu pinjaman dilunasi dengan pembayaran yang tetap besarnya dalam satu periode tertentu, maka pembayaran yang tetap besarnya ini disebut anuitas. Dalam setiap pembayaran yang besarnya tetap (anuitas) ini, terhitung untuk membayar bunga (atas dasar bunga majemuk) dan untuk mengangsur pinjaman. Bagian dari anuitas yang dipakai membayar bunga disebut bagian bunga dan bagian yang dipakai untuk mengangsur pinjaman disebut bagian angsuran. Apabila anuitas adalah A, bunga pinjaman periode ken adalah bn dan angsuran ken adalah an, maka : A = bn + an, n = 1, 2, 3, Contoh Pinjaman Rp ,00 dilunasi dengan cara anuitas Rp ,20 dengan suku bunga 4%. Buatlah rencana angsurannya. Penyelesaian Masalah di atas dapat kita buatkan tabel sebagai berikut : Bulan Pinjaman Awal/M (Rp ) , , ,33 Anuitas (A) = Rp ,20 Bunga (bn) =4% M (Rp) , , , , ,87 Angsuran(an) =A b (Rp) , , , ,33 Jumlah Sisa Pinjaman = (M a) (Rp) , , , ,33 0 II. Menghitung Anuitas Cara untuk menentukan besar anuitas dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut Contoh : Pinjaman sebesar Rp ,00 yang akan dilunasi dengan anuitas tahunan selama 4 tahun dengan suku bunga 5% pertahun. Anuitas pertama dibayar sesudah satu tahun meminjam. Tentukan besar anuitasnya! Penyelesaian Misalkan besar angsuran = A, maka didapat diagram sebagai berikut : A(1,05) 5 A(1,05) 4 A(1,05) 3 A(1,05) 2 A(1,05) 1 Tahun ke :

18 Elearning matematika, GRATIS 18 A(1,05) 1 + A(1,05) 2 + A(1,05) 3 + A(1,05) 4 + A(1,05) 5 = Ruas kiri adalah deret geometri, sehingga dapat dihitung sebagai berikut : Jadi besar anuitasnya adalah Rp ,60 Secara umum, sebagaimana contoh di atas jika pinjaman sebesar M, yang akan dilunasi secara anuitas tahunan sebesar A, selama n tahun, dengan suku bunga i pertahun, anuitas pertama dibayar sesudah satu tahun meminjam, akan diperoleh : Ruas kiri adalah deret geometri, yang telah kita kethui rumus jumlahnya adalah: sehingga jumlah diatas dihasilkan: Atau jika kita tulis dengan notasi sigma : sehingga diperoleh : Untuk perhitungan nilai dapat dilihat pada daftar bunga : daftar V

19 Elearning matematika, GRATIS 19 Contoh soal : Hutang sebesar Rp ,00 akan diangsur dengan anuitas selama 10 tahun dengan bunga 5% pertahun, jika angsuran pertama satu tahun sesudah peminjaman, maka tentukan besar anuitasnya. Penyelesaian : M = , i = 0,05 dan n = 10 Besarnya anuitas : Jadi besarnya anuitas adalah Rp ,44 Penyelesaian diatas, dapat juga digunakan tabel, yaitu daftar V, sebagai berikut: (dapat dilihat di Daftar V pda Daftar Buanga) Sehingga besarnya anuitas adalah : Rp ,43 Latihan : 1. Ibu Reni meminjam uang di Bank sebesar Rp ,. Pinjaman harus dilunasi dengan anuitas selama setahun dengan pembayaran tiap 3 bulan. Suku bunga 3% per tiga bulan. Buatlah rencana pelunasannya, buatkan pula table rencana pelunasan itu! 2. Suatu pinjaman sebesar rp akan dilunasi dengan 5 angsuran dengan suku bunga 12% pertahun. Tentukan besar anuitasnya!

20 Elearning matematika, GRATIS 20 PENYUSUTAN I. Pengertian Bila seseorang membeli suatu barang, misalnya kendaraan, mesin photocopy, mesin stensil, TV, kulkas, sesudah satu tahun maka nilainya akan menurut. Penuruan nilai disebabkan barangbarang tersebut aus, daya produktifitasnya menurun atau bahkan barang tersebut rusak. Penurunan nilai inilah yang disebut penyusutan. Sebelum kita bahas mengenai penyusutan, siswa perlu diingatkan pemahamannya berkaitan pengertian dalam bidang ekonomi yaitu pengertian aktiva. 1. Pengertian Aktiva Aktiva adalah segala sumber daya ekonomi, barang fisik perusahaan yang berupa harta benda dan hak hokum yang dimiliki untuk memperoleh keungtungan. Ditinjau dari manfaatnya, aktiva dibedakan atas : a. Aktiva lancar adalah uang tunai atau aktiva lainnya yang secara cepat dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai habis selama periode operasi yang normal dari perusahaan itu (misalnya dalam satu tahun) Contoh aktiva lancar, misalnya : uang kas, persediaan barang dagangan,bahan mentah, barang dalam proses, piutang dagang, wesel tagih, surat berharga yang dapat dijual dan lainlain. b. Aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya permanent (tetap) atau tahan lama yaitu lebih dari satu periode operasi normal, yang dimiliki perusahaan dan dipergunakan dalam operasioperasi penyelenggaraan perusahaan itu. Aktiva tetap disebut juga kekayaan (property), pabrik (plant), dan alatalat perlengkapan (equipment). Kita kenal dua macam aktiva tetap, yaitu : 1) Aktiva tetap berujud (tangible material) adalah aktiva yang mempunyai nilai fisik atau material. Misalnya : perabotan (furniture), perkakas (tools), mesinmesin (machinery). 2) Aktiva tetap tak berujud (intangible material) adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik. Misalnya hak paten, hak cipta (copy right). Seiring dengan perjalanan waktu, aktiva tetap (kecuali tanah) selama masal pakainya mengalami penurunan daya guna. Oleh karena itu maka aktiva tetap yang digunakan dalam proses produksi sebagian dari biaya perolehannya secara berkala harus dialokasikan terhadap biaya perusahaan selama masa pakai dari aktiva tersebut. Proses pengalokasian secara berkala dari sebagian biaya perolehan suatu aktiva terhadap biaya perusahaan inilah yang disebut penyusutan atau depresiasi II. Penyusutan Kita kenal dua jenis penyusutan : 1. Penyusutan fisik, yaitu berkurangnya daya guna yang disebabkan pemakaian. 2. Penyusutan fungsional, yaitu penyusutan yang disebabkan kelemahan dan ketuaan model.

21 Elearning matematika, GRATIS 21 a) Metode Garis Lurus (Persentase tetap dari harga beli) Pada dasarnya metode ini menggunakan ratarata, yaitu besarnya penyusutan dibagi secara rata menurut umur barang. Jika biaya perolehan aktiva A, nilai residu/sisa S, dan perkiraan umur manfaat/ekonomis n, maka penyusutan tiap periode adalah : Bilamana dinyatakan dalam persen maka penyusutan tiap periode adalah : Contoh : Sebuah mesin photocopy seharga Rp ,00 dengan taksiran umur manfaat 5 tahun, mempunyai nilai sisa/residu Rp ,00. Tentukan : a. Penyusutan tiap tahun b. Presentase penyusutan c. Nilai buku akhir tahun ke3 d. Daftar penyusutan. Penyelesaian : A = ; n = 5; S = a. Jadi penyusutan tiap tahun sebesar Rp ,00 b. Persentase penyusutan : Jadi persentase penyusutannya sebesar 18 % c. Nilai buku akhir tahun ke3 adalah A 3D = = Jadi nilai buku akhir tahun ke 3 adalah sebesar Rp ,00 d. Daftar penyusutan : Tahun Beban Akumulasi penyusutan Nilai buku ke penyusutan (Rp) akhir th (Rp) (Rp)

22 Elearning matematika, GRATIS 22 b) Metode Persentase Tetap Dari Nilai Buku Metode ini besar besar penyusutan mendasarkan pada persentase tetap dari nilai buku, sehingga penyusutan tiap tahun akan berbeda. Jika r menyatakan persentase penyusutan, A menyatakan biaya perolehan aktiva, S menyatakan nilai residu dan n menyatakan umur manfaat aktiva, maka persentase penyusutan r dapat dihitung sebagai berikut : Begitu dan seterusnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai buku akhir tahun ken adalah : Dari rumus maka = Contoh Soal : Seperangkat komputer berharga Rp ,00 dengan nilai sisa Rp ,00 setelah 4 tahun. Apabila tiap tahun disusut dari nilai bukunya, tentukan : a. persentase prnyusutan b. besarnya penyusutan tahun ke3 c. nilai buku akhir tahun ke3 Penyelesaian : A = ; S = ; n = 4 a. Persentase penyusutan : b. Jika besarnya penyusutan tahun ke3 dinyatakan dengan D 3, maka dapat dihitung sebagai berikut : besar penyusutan tahun ke1 yaitu D 1 = ra S1= A r A= A(1 r) besar penyusutan tahun ke2, yaitu D 2 = r A(1 r) S 2 = A(1 r)

23 Elearning matematika, GRATIS 23 besar penyusutan tahun ke3 adalah D3 = r A (1 r)2 D = 0, (1 0,50)2 = ,25 = ,00 Jadi besar penyusutan tahun ke 3 adalah Rp ,00 c. Nilai buku akhir tahun ke 3 : S 3 = A(1 r)2 r A(1 r) 2 = A(1 r) 2 (1 r) = A(1 r) 2 (1 r) S 3 = A( 1 r) 3 S 3 = (1 0,5) 3 = (1 0,5) 3 = Jadi nilai buku akhir tahun ke3 adalah Rp ,00 c) Menentukan Nilai Penyusutan dengan Metode Satuan Jam Kerja. Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa berkurangnya daya guna suatu aktiva terutama dipengaruhi oleh lamanya waktu pemakaian yang sebenarnya dari aktiva tersebut. Beban yang sebenarnya suatu periode tergantung pada jumlah jam kerja aktiva itu dioperasikan, sehingga umur manfaat aktiva diperkirakan dalam jumlah jam kerja, atau jam yang efektif. Sehingga nilai penyusutan setiap jam kerja : Keterangan : n = jumlah jam kerja d = beban penyusutan tiap jam kerja Contoh Soal : Sebuah mobil cukup mewah dibeli dengan harga Rp ,00 setelah 4 tahun mempunyai umur manfaat jam kerja, dengan rincian tahun I adalah jam kerja, tahun ke II adalah sebesar jam kerja, tahun III sebesar jam kerja, dan tahun ke IV sebesar jam, dengan nilai sisa Rp ,00 Tentukan : a. Beban penyusutan b. Daftar penyusutan Penyelesaian : A = ; S = dan n = a. Beban penyusutan per jam kerja : Jadi beban penyusutan per jam kerja sebesar Rp ,00

24 Elearning matematika, GRATIS 24 b. Daftar penyusutan Th Jam Penyusuta ke kerja n tiap Jam kerja (Rp) Beban Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku Akhir Th (Rp) d) Menentukan Nilai Penyusutan dengan Metode Hasil Poduksi Dalam metode ini, umur manfaat aktiva diperkirakan dengan menyatakannya dalam suatu periode tergantung pada jumlah satuan hasil produksi yang dihasilkannya. Penyusutan tiap satuan produksi (D) adalah : Yang dimaksud dengan n adalah jumlah satuan hasil produksi, dan S nilai residu. Contoh Soal : Suatu aktiva dibeli dengan harga Rp ,00 mempunyai umur manfaat 3 tahun dengan nilai residu Rp ,00. Rincian produksi tahun I adalah SHP, tahun II sebesar SHP dan tahun ke III sebesar 500 SHP. Tentukanlah : a. Beban penyusutan hasil produksi b. Daftar penyusutan Penyelesaian : A = ; S = ; n = = a. Beban penyusutan persatuan hasil produksi Jadi beban penyusutan persatuan produksi adalah sebesar Rp. 400,00 b. Daftar Penyusutan Th ke SHP Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Penyusutan tiap Jam kerja (Rp) (Rp) (Rp) Nilai Buku Akhir Th (Rp)

25 Elearning matematika, GRATIS 25 e) Menentukan Nilai Penyusutan dengan Metode Bilangan Tahun Umur Aktiva Untuk menentukan beban penyusutan dari tahun ke tahun dengan metode ini digunakan pecahan pecahan yang menurun, dengan penyebut jumlah bilangan tahun sebagai pembilang diambil bilangan tahun yang menurun (dengan urutan dibalik). Misal : bila aktiva diperkirakan mempunyai umur manfaat 5 tahun, penyusutan dilakukan sebagai berikut : Penyebut = = 15 Pembilang = bilangan tahun dengan urutan yang berlawanan = 5, 4, 3, 2, 1 Sehingga pecahan periode I Pecahan periode II Pecahan periode III Pecahan periode IV Pecahan periode V Dan besarnya : Beban penyusutan = pecahan x ( A S ) Contoh Soal : Aryanti membeli mesin cuci seharga Rp dengan nilai residu, Rp ,00 dan mempunyai umur manfaat 4 tahun. Tentukan : a. Beban penyusutan tahun ke2 b. Daftar penyusutan Penyelesaian : A = ; S = ; n = 4 Jumlah bilangan tahun = = 10 a. Beban penyusutan tahun ke2 Jadi beban penyusutan tahun ke2 adalah sebesar Rp ,00 b. Daftar penyusutan : Beban Akumulasi Th Tingkat A S Penyusutan Penyusutan Ke Penyusutan (Rp) (Rp) (Rp) /10 3/10 2/10 1/ Nilai Buku Akhir th (Rp)

26 Elearning matematika, GRATIS 26 Latihan : 1. Suatu aktiva bernilai Rp ,00 dengan umur manfaat 5 tahun, mempunyai nilai sisa Rp ,00.Berdasarkan metode garis lurus. Tentukan: a. Penyusutan tiap tahun c. Nilai buku akhir tahun ke3 b. Persentase penyusutan 2. Pada tanggal 28 Pebruari 1997 dibeli suatu unit mesin dengan harga perolehan Rp ,00. Umur ekonomis mesin ditaksir selama 8 tahun dengan nilai residu Rp ,00. Hitunglah nilai buku mesin pada akhir tahun 2000 dengan metode garis lurus! 3. Sebuah aktiva dengan nilai beli Rp ,00 mempunyai nilai residu Rp ,00 dengan masa produksi 10 tahun. Jika setiap tahun terjadi penyusutan terhadap harga beli. Berapakah nilai buku sesudah tahun ke4? 4. Seperangkat Video Laser Disc seharga Rp ,00 setiap tahun dihapuskan 30% dari nilai bukunya. Berapa nilai buku akhir tahun ke2 5. Sebuah mobil Pick Up bekas seharga Rp ,00 setiap tahun mengalami penyusutan dari nilai buku. Setelah 3 tahun residunya Rp ,00. Tentukan : a. Persentase penyusutan! b. Nilai buku akhir tahun ke2 LATIHAN ULANGAN 1. Ibu Diana meminjam modal sebesar Rp ,, jika Ibu Diana harus mengembalikan dalam jangka waktu 2 tahun dengan pengembalian 8/5 dari modal pinjaman. Tentukan besar bunga pertahun! 2. Jika modal sebesar Rp , dipinjamkan selama 3 bulan dengan suku bunga 12,5% pertahun. Tentukan besar bunga tunggal eksak dan biasa, jika dilakukan pada tahun 2007 dan tahun 2008! 3. Ali meminjam modal sebesar Rp , dengan cara diskonto, suku bunga yang disepakati 15% pertahun. Tentukan besar modal pinjaman yang dietrima Ali setelah dipotong bunga! 4. Bakri menerima pinjaman setelah dipotong bunga rp , dengan cara diskonto, suku bunga 16% pertahun. Tentukan besar pinjaman bakri! 5. Jika modal sebesar Rp , dibungakan dengan cara bunga majemuk, suku bungan 1,2% perbulan. Berapa besar modal setelah 10 tahun. 6. Modal sebesar Rp , dibungakan berdasarkan bunga majemuk dengan bunga 8% pertahun. Tentukan modal selama 5 tahun 9 bulan! 7. Jika awal tahun disetor sejumlah uang ke Bank sebanyak Rp , besar bunga 6% pertahun maka nilai akhir rente pada akhir tahun ke 8 sebesar. 8. Pada tiap akhir tahun Umi memasukkan uang sebesar Rp , ke Bank dengan bunga yang ditwarkan 10% pertahun. Pada tahun Ke6 tentukan harga tunai rente nya! 9. Pak Kartolo meminjam uang di Bank sebesar Rp , dan harus dilunasi dengan anuitas selama 3 tahun dengan pembayaran tiap semester, suku bunga yang ditawarkan adalah 5% persemester tentukan : a. besar anuitas dengan pembulatan ribuan ke atas b. besar pembulatan jika anuitas dibulatkan ke ribuan ke atas. 10. Sebuah sepeda motor dibeli dengan harga Rp ,00. Apabila harganya mengalami penyusutan 10 % pertahun terhadap harga beli maka nilai buku tahun ketiga adalah.

27 Elearning matematika, GRATIS 27 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa Rumah. Walaupun penggunaannya mirip, KPR berbeda dengan kredit konstruksi dan renovasi. Agunan yang diperlukan untuk KPR adalah rumah yang akan dibeli itu sendiri untuk KPR Pembelian. Sedangkan untuk KPR Multiguna atau KPR Refinancing yang menjadi Agunan adalah Rumah yang sudah dimiliki. Karena masuk dalam kategori Kredit Konsumtif maka peruntukan KPR haruslah untuk kegiatan yang bersifat Konsumtif seperti pembelian rumah, furniture, kendaraan bermotor dan tidak diperbolehkan untuk kegiatan yang bersifat produktif seperti pembelian stok barang dagangan, modal kerja dan lain sebagainya. Beberapa contoh KPR adalah KPR Merdeka dari Bank NISP, Kredit Griya Utama dari BTN, dan KPR BCA dari BCA.

BAB III HITUNG KEUANGAN

BAB III HITUNG KEUANGAN BAB III HITUNG KEUANGAN BAB III HITUNG KEUANGAN A. BUNGA TUNGGAL 1. PENGERTIAN BUNGA TUNGGAL Untuk memahami pengertian bunga, coba kita lihat contoh berikut : Contoh : 1.1 Tofa meminjam modal pada sebuah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16 DAFTAR ISI KOMPETENSI/SUBKOMPETENSI PENDAHULUAN 2 HITUNG KEUANGAN I Bunga Tunggal A Pengertian Bunga Tunggal B Menghitung Bunga Tunggal 7 II Bunga Majemuk A Pengertian Bunga Majemuk B Pembahasan Masalah

Lebih terperinci

Peta Konsep. Bab 3 Matematika Keuangan

Peta Konsep. Bab 3 Matematika Keuangan Bab 3 Matematika Keuangan Sumber: Majalah Tempo 29 Des 03-4 Jan 04 Dalam dunia bisnis, ilmu matematika keuangan banyak diterapkan dalam dunia perbankan, perdagangan, bahkan dunia pemerintahan. Dalam dunia

Lebih terperinci

11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika

11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika Standar Kompetensi 11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika Kompetensi Dasar 11. 1 Menyelesaikan masalah bunga tunggal dan bunga majemuk dalam keuangan 11. 2 Menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

MAT. 16. Matematika Keuangan

MAT. 16. Matematika Keuangan MAT. 16. Matematika Keuangan i Kode MAT.16 Matematika Keuangan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

i % per bulan. Perhitungan bunga

i % per bulan. Perhitungan bunga Matematika15.wordpress.com LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATEMATIKA KEUANGAN (PEMINATAN) Unsur Pada Matematika Keuangan Nama Siswa : Kelas : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.3 Menganalisis konsep dan prinsip

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data. SILABUS NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XII STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah. KODE KOMPETENSI : 10 ALOKASI WAKTU : 52 x 45 Kompetensi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA XII/36/SB/S/2014 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA Sekolah : SMK Kabupaten

Lebih terperinci

4 + 3 = 13 + = 4. , maka nilai 2x + y. 3. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan A. 1 B. 3 C. 4 D. 5 E. 7

4 + 3 = 13 + = 4. , maka nilai 2x + y. 3. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan A. 1 B. 3 C. 4 D. 5 E. 7 1. Sebuah laptop dengan harga Rp10.000.000,00 setelah dipakai selama 1 tahun dijual dengan harga Rp7.500.000,00, maka presentase kerugian dari penjualan laptop adalah A. 5% B. 10% C. 25% D. 50% E. 75%

Lebih terperinci

UN SMK AKP 2014 Matematika

UN SMK AKP 2014 Matematika UN SMK AKP 204 Matematika Soal Doc. Name: UNSMKAKP204MAT999 Doc. Version : 206-03 halaman 0. Seorang pedagang menjual salah satu jenis mesin cuci seharga Rp637.500,00. Jika harga beli mesin cuci itu Rp750.000,00,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA 0-04 E4--P9-0-4 SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00/004 SMK Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-) PAKET (UTAMA) SELASA, MEI 004 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

EVALUASI PENDALAMAN MATERI TAHUN PELAJARAN Mata Diklat : Matematika Waktu : 120 menit Hari/Tgl. : Kelas : Guru Bid.

EVALUASI PENDALAMAN MATERI TAHUN PELAJARAN Mata Diklat : Matematika Waktu : 120 menit Hari/Tgl. : Kelas : Guru Bid. EVALUASI PENDALAMAN MATERI TAHUN PELAJARAN 004005 Mata Diklat : Matematika Waktu : 10 menit Hari/Tgl. : Kelas : Guru Bid.Studi : 1. Ana membeli 10 potong kemeja dengan harga Rp. 1.400.000,00, 6 potong

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-1) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-1) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-1) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul 07.30 09.30 DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Bidang keahlian Bisnis Manajemen Paket Utama (P) MATEMATIKA (E4-) Non Teknik SELASA, 6 MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MATEMATIKA Modus dari data diatas adalah. A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp

MATEMATIKA Modus dari data diatas adalah. A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp MATEMATIKA 1. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya penghasilan pegawai di suatu komplek perumahan dalam ratusan ribu rupiah Uang saku (ribuan rupiah) F 21 25 9 26 30 12 31 35 16 36-41 Modus dari data

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 01 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 01 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 04 / 0 PAKET 0 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: Bunga dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Bunga Bunga Bunga Macam-macam Bunga Bunga Bunga 1. Bunga Tunggal (Bunga Tidak Mendapat Bunga) Misalkan P menyatakan

Lebih terperinci

a. Rp b.rp c. Rp d. Rp e. Rp

a. Rp b.rp c. Rp d. Rp e. Rp 1. Menjelang hari raya sebuah took M memberikan diskon 15% untuk setiap pembelian barang. Jika Rini membayar pada kasir sebesar Rp 127.500, maka harga barang yang dibeli Rini sebelum dikenakan diskon adalah.

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 44 x 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Rabu Tanggal : Maret 0 Jam : Pukul. 0.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke dalam

Lebih terperinci

C. y = 1 x 2 2x 2. B. y = x 2 4x. D. y = x 2 + 4x E. y = 1 x 2 + 2x 2

C. y = 1 x 2 2x 2. B. y = x 2 4x. D. y = x 2 + 4x E. y = 1 x 2 + 2x 2 EBTANAS-SMK-BIS-0-0 Seseseorangmendapat hadiah dari undian sebesar Rp. 00.000.000,00 sebelum dipotong pajak undian. Jika pajak undian sebesar 0 % dan % dari undian yang ia dapatkan dan disumbangkan kepada

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 02 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 02 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 01 / 015 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan 1 MATA PELAJARAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 014 / 015 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOKPARIWISATA, SENI DAN KERAJINAN, PEKERJAAN SOSIAL TEKNOLOGI KERUMAHTANGGAAN, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (UTAMA) 1 MATA

Lebih terperinci

2. Hasil pengukuran panjang suatu benda 50,23 m. Salah mutlaknya adalah. a. 0,1 m b. 0,05 m c. 0,01 m d. 0,005 m e. 0,001 m

2. Hasil pengukuran panjang suatu benda 50,23 m. Salah mutlaknya adalah. a. 0,1 m b. 0,05 m c. 0,01 m d. 0,005 m e. 0,001 m 1. Harga satu meter sutera sama dengan tiga kali harga satu meter katun. Kakak membeli 5 meter sutera dan 4 meter katun dengan harga Rp 228.000. Harga satu meter sutera a. Rp 12.000 b. Rp 36.000 c. Rp

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

UN SMK AKP 2015 Matematika

UN SMK AKP 2015 Matematika UN SMK AKP 015 Matematika Soal Doc. Name: UNSMKAKP015MAT999 Doc. Version : 016-03 halaman 1 01. Seorang peternak yang memiliki 0 ekor kambing mempunyai persediaan pakan untuk 30 hari. Jika 5 kambing laku

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pariwisata (E4-2) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pariwisata (E4-2) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK Matematika Non Teknik Pariwisata (E4-2) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul 07.30 09.30 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Hak

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II B KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II B KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00900 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II B MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 SURABAYA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA BISMEN KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 36 x 45

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 04 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 04 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 04 / 05 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a. Karena bunganya pertahun maka: 9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi: a = ¾ tahun

Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a. Karena bunganya pertahun maka: 9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi: a = ¾ tahun Contoh Soal 1 Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000. Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan awal Susi di koperasi Penyelesaian: Missal:

Lebih terperinci

2. Hasil dari =. a. 4 3 b. 2 3 c. 3 d. 3 2 e adalah. 3. Bentuk sederhana pecahan. a. 4 ( ) b. d. ( ) c.

2. Hasil dari =. a. 4 3 b. 2 3 c. 3 d. 3 2 e adalah. 3. Bentuk sederhana pecahan. a. 4 ( ) b. d. ( ) c. 1. Untuk menempuh jarak 80 km diperlukan 16 liter bensin. Jika bensin yang diperlukan 12 liter, maka jarak yang dapat ditempuh adalah. a. 171 km b. 300 km c. 360 km 00 km e. 60 km 2. Hasil dari 8 3 12

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa. EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Seni dan Kerajinan (E4-4) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Seni dan Kerajinan (E4-4) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA 00 EP90 SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00/00 SMK Matematika Non Teknik Seni dan Kerajinan (E) PAKET (UTAMA) SELASA, MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Hak

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SILABUS MATEMATIKA SMK PROGRAM KEAHLIAN BISNIS MANAGEMEN SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN SMK WIJAYA PUTRA Program Keahlian : Akuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STATUS

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET UTAMA MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET UTAMA MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 04 / 0 PAKET UTAMA MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

1. Dimisalkan harga sepatu sebelum mendapat potongan harga = x. = Harga sepatu sebelum dipotong Rp

1. Dimisalkan harga sepatu sebelum mendapat potongan harga = x. = Harga sepatu sebelum dipotong Rp 1 Dimisalkan harga sepatu sebelum mendapat potongan harga x maka x x 40000 x( 100 20 ) 40000 x( 08 ) 40000 x 50000 Harga sepatu sebelum dipotong Rp 50000 2 Bonus gaji 15% x gaji pokok x Rp 200000 Rp 30000

Lebih terperinci

CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL. Contoh Soal 1

CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL. Contoh Soal 1 CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL Contoh Soal 1 Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000. Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan awal Susi di koperasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

2.Jika log 3 = 0,477 dan log 5 = 0,699, maka log 45 adalah.

2.Jika log 3 = 0,477 dan log 5 = 0,699, maka log 45 adalah. 1. Bentuk Sederhana dari ( 2 3 ) 4 x ( 2 3 ) -5 adalah. a. 16 b. 8 c. 6 d. 1/6 e. 1/8 2.Jika log 3 = 0,477 dan log 5 = 0,699, maka log 45 adalah. a. 0,253 b. 0,653 c. 0,667 d. 1,176 e. 1,653 3. Sebuah

Lebih terperinci

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA. SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan hubungan antara harta dan sumber sumber harta. 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat Contoh Soal Barisan dan Deret Aritmatika Geometri, Pengertian, Rumus, Sifat-sifat Notasi Sigma, Tak Hingga, Hitung Keuangan, Bunga Tunggal Majemuk Anuitas, Matematika 4:00 PM Pernahkah kalian mengamati

Lebih terperinci

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. -1 b. 0 c. 1 d. 5 e. 6

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. -1 b. 0 c. 1 d. 5 e. 6 I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk seluruh kelompok ) 1. Perbandingan gaji seorang suami dengan istrinya adalah 5 : 3. Jika gaji suami

Lebih terperinci

I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi )

I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi ) I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi ) 1. Jika a = 27 dan b = 32, maka nilai dari 3(a 1/3 ) x 4b 2/5 adalah.

Lebih terperinci

adalah. a. 4( ) b. ( ) c. (3 2 6 ) d. ( e. (3 2 6 ) 3. Bentuk sederhana pecahan

adalah. a. 4( ) b. ( ) c. (3 2 6 ) d. ( e. (3 2 6 ) 3. Bentuk sederhana pecahan 1. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat 2x 2-5x + 2 0 adalah. a. { x 2 x 5 } b. { x x atau x 5 } c. { x x 5 } d. { x x atau 5 } e. { x x 2 } 2. Fungsi penawaran dan fungsi permintaan suatu

Lebih terperinci

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN O L E H KELOMPOK VIII FRISKA SRI RAHAYU 4103230010 MARIKSON LUMBAN GAOL 4101230007 NURLELA 4102230011 SRI MINARTI 4103230035 TRI RAHMADANI 4103230038 VENNY PURBA 4103230039

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Peta konsep berikut untuk lebih mudah mempelajari materi Barisan dan Deret :

BARISAN DAN DERET. Peta konsep berikut untuk lebih mudah mempelajari materi Barisan dan Deret : BARISAN DAN DERET Peta konsep berikut untuk lebih mudah mempelajari materi Barisan dan Deret : Pengertian Aritmetika dan Geometri Suku ke-n Barisan Jumlah n Suku pada Deret Barisan dan Deret Menuliskan

Lebih terperinci

100% = = 39 13x = -39. x =

100% = = 39 13x = -39. x = 1 75 + 2 3-12 agar dapat dijumlahkan maka akar 75 dipecahkan menjadi 25 x 3 5 3 maka 5 3 + 2 3-2 3 5 3 2 5 Log 10 + 5 Log 50 4 Log 4 5 Log 5 Log 125 3 3 Panjang sebenarnya 2 cm x 200 400 cm 4 m Lebar sebenarnya

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA)

UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK. Tahun Pelajaran 2014 / 2015 PAKET 05 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) UJI COBA UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 0 / 0 MATEMATIKA NON TEKNIK KELOMPOK AKUNTANSI DAN PENJUALAN (UTAMA) A Mata Pelajaran Kelompok : MATEMATIKA : Akuntansi dan Penjualan MATA PELAJARAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan

Lebih terperinci

SMK WIJAYA PUTRA SURABAYA UJIAN SEKOLAH TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 LEMBAR SOAL

SMK WIJAYA PUTRA SURABAYA UJIAN SEKOLAH TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 LEMBAR SOAL DOKUMEN SEKOLAH SANGAT RAHASIA SMK WIJAYA PUTRA SURABAYA UJIAN SEKOLAH TERTULIS TAHUN PELAJARAN 20 / 2011 LEMBAR SOAL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Mata Pelajaran : Matematika Program Keahlian

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS Nama Siswa : Kelas : A. BUNGA TUNGGAL 1. Barisan dan Deret Aritmatika (Mengulang) 3. 4. Latihan 1 1. 5. 2. 1 6. 10.

Lebih terperinci

Johann Karl Friedrich Gauss ( ) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika

Johann Karl Friedrich Gauss ( ) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika Tahukah anda?? Johann Karl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika beliau sudah diperlihatkan semasa muda. Guru sekolah dasarnya

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Rabu Tanggal : Maret 0 Jam : Pukul. 0.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke dalam

Lebih terperinci

4. Persamaan garis yang melalui titik ( 4, 0 ) dan ( 3, 1 ) adalah. a. y = x 4 b. y = x + 4 c. y = ½ x + 2 d. y = ½ x 2 e.

4. Persamaan garis yang melalui titik ( 4, 0 ) dan ( 3, 1 ) adalah. a. y = x 4 b. y = x + 4 c. y = ½ x + 2 d. y = ½ x 2 e. 1. Harga satu kilogram apel sama dengan tiga kali harga satu kilogram jeruk. Dana membeli 4 kg apel dan 6 kg jeruk dengan harga Rp 61.200. Harga satu kilogram apel adalah. a. Rp 1.020 b. Rp 3.400 c. Rp

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Macam-macam 1. Tunggal ( Tidak Mendapat ) Misalkan P menyatakan pokok, yaitu besarnya pinjaman atau modal pertama.

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II A KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II A KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 009-00 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET II A MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, SP.,MM

Hikmah Agustin, SP.,MM Hikmah Agustin, SP.,MM Barisan : Susunan bilangan terurut menggunakan pola tertentu (rumus tertentu) Deret : Penjumlahan suku-suku barisan Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang selisih

Lebih terperinci

MATEMATIKA BUNGA: PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN CONTOH SOAL. A. BUNGA TUNGGAL a. Konsep Bunga Tunggal. b. Rumus Bunga Tunggal

MATEMATIKA BUNGA: PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN CONTOH SOAL. A. BUNGA TUNGGAL a. Konsep Bunga Tunggal. b. Rumus Bunga Tunggal MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM 03 Sesi BUGA: PERTUMBUHA DA PELURUHA A. BUGA TUGGAL a. Konsep Bunga Tunggal Perhitungan bunga tunggal digunakan pada permasalahan pinjaman ataupun investasi. Bunga tunggal

Lebih terperinci

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Akt, Pjl Hari/Tanggal : S Prog. Keahlian : Akt, Pjl W a k t u : S

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Akt, Pjl Hari/Tanggal : S Prog. Keahlian : Akt, Pjl W a k t u : S Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Akt, Pjl Hari/Tanggal : S Prog. Keahlian : Akt, Pjl W a k t u : S PETUNJUK UMUM :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Komputer yang

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK 1. Perhatikan gambar berikut ini! y 5 R 5 6 x Daerah R pada gambar di atas ini merupakan daerah penyelesain dari suatu sistem pertidaksamaan. Nilai minimum

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG

Lebih terperinci

KARTU SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KARTU SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 YYSN INSN INONSI MNIRI SKOLH MNNGH KJURUN SMK WIJY PUTR Kompetensi Keahlian : kuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STTUS : TRKRITSI Jalan Raya Benowo 1-3, (031) 7413061, 7404404 Fax. 7458343 Surabaya

Lebih terperinci

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 YAYASAN INSAN INDONESIA MANDIRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK WIJAYA PUTRA Kompetensi Keahlian : Akuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STATUS : TERAKREDITASI A Jalan Raya Benowo 1-3, (031) 7413061,

Lebih terperinci

3. Diberikan sistem persamaan linier: . Nilai dari x 4y dari sistem. persamaan tersebut adalah... A. 6 B. 5 C. 2 D. -2 E adalah...

3. Diberikan sistem persamaan linier: . Nilai dari x 4y dari sistem. persamaan tersebut adalah... A. 6 B. 5 C. 2 D. -2 E adalah... . Sebuah perkebunan seluas 7 Ha memperkejakan 0 orang untuk memetik buah dalam waktu 8 jam. Jika pihak perkebunan ingin mempercepat pemetikan menjadi 7 jam, maka diperlukan tambahan tenaga sebanyak....

Lebih terperinci

x 100% = = 84 -x = -20 x = 20

x 100% = = 84 -x = -20 x = 20 1. ( 2 ) x ( 2 ) = 2 x 2 ( ) = 2 x 2 = 2 ( ) = 2 = = 2. Log 45 = log ( 9 x 5 ) = log 9 + log 5 = log 3 + log 5 = 2 log 3 + log 5 = 2(0,477) + 0,699 = 1,653 3. Panjang (p) = 3 x 100 cm = 300 cm lebar (l

Lebih terperinci

4. Penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x + 3y = 13 adalah x dan y. Hasil dari 4x + 3y adalah... a. -4 b. -2 c. 3 d. 5 e.

4. Penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 10 dan 2x + 3y = 13 adalah x dan y. Hasil dari 4x + 3y adalah... a. -4 b. -2 c. 3 d. 5 e. 1. Rahmat membeli 3 lusin buku tulis seharga Rp7.000,00. Buku tersebut dijual seharga Rp3.000,00 setiap bukunya. Persentase keuntungannya a. 33% b. 40% c. 45% d. 50% e. 67%. Jarak kota A dengan kota B

Lebih terperinci

1. Gula dibeli dengan harga Rp per 50 kg, kemudian dijual dengan harga Rp tiap ½ kg. Persentase keuntungan dari harga pembelian adalah.

1. Gula dibeli dengan harga Rp per 50 kg, kemudian dijual dengan harga Rp tiap ½ kg. Persentase keuntungan dari harga pembelian adalah. 1. Gula dibeli dengan harga Rp 168.000 per 50 kg, kemudian dijual dengan harga Rp 2.100 tiap ½ kg. Persentase keuntungan dari harga pembelian adalah. a. 10% b. 15% c. 25% d. 30% e. 35% 2. Panjang dua potong

Lebih terperinci

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp 203.

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp 203. 1. Toko MERDEKA memberikan potongan harga 20% pada setiap penjualan barang. Untuk pembelian sepasang sepatu,ibu Asmaniar membayar kepada kasir sebesar Rp 40.000. Harga sepatu tersebut sebelum mendapat

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I A KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I A KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 009-010 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I A MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA 1 M A T E M A T I K A

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I B KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I B KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 009-00 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK BISNIS MANAGEMEN PAKET I B MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Pengertian BARIS DAN DERET Baris dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi yang wilayahnya merupakan himpunan bilangan alam. Setiap bilangan yang merupakan anggota suatu banjar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 1990 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 1990 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 0 Matematika EBTANAS-IPS-0-0 x Nilai x R yang memenuhi ( ) = 8 EBTANAS-IPS-0-0 Bentuk sederhana dari + ( + ) 5 ( + 7 + EBTANAS-IPS-0-0 Ordinat titik balik grafik

Lebih terperinci

Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal

Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal MATEMATIKA EKONOMI (2-SKS) Drs. Win Konadi, M.Si Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal Barisan Geometri Barisan Geometri adalah susunan bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-1) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-1) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 200/2004 SMK Matematika Non Teknik Bisnis dan Manajemen (E4-) PAKET (UTAMA) SELASA, MEI 2004 Pukul 0.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Hak

Lebih terperinci

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit EKONOMI KHUSUS 01. Dalam rangka menjaga kestabilan arus uang dan arus barang dalam perekonomian, bank sentral dapat melakukan penjualan dan pembelian surat-surat berharga di bursa efek. Kebijaksanaan bank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG PENDAHULUAN Setiap aktivitas akan selalu menimbulkan sejumlah biaya Dari kegiatan/aktivitas akan diperoleh manfaat dalam bentuk produk fisik, servis / jasa dan kemudahan

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: 05 ROY Fakultas FEB NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE MONEY) BUDIHARJO, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi PENDAHULUAN Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham perusahaannya, untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI. EvanRamdan

APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI. EvanRamdan APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI Aplikasi Deret Ukur pada Ilmu Ekonomi 1. Bunga Majemuk Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam simpan pinjam. Bunga majemuk / bunga berbunga adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pariwisata (E4-2) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pariwisata (E4-2) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 200/200 SMK Matematika Non Teknik Pariwisata (E-2) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 200 Pukul 0.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bank dikenal sebagai sebuah tempat dimana kita menyimpan uang kita, tempat yang sangat identik dengan kata menabung. Orang tua kita selalu mengajari kita

Lebih terperinci

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Indikator Standar Kompetensi Mamahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA 03-04 E4-3-P10-01-14 SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul 07.30 09.30 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan

Lebih terperinci

1. Bentuk sederhana dari : 3 2 adalah a b c d e

1. Bentuk sederhana dari : 3 2 adalah a b c d e 1. Bentuk sederhana dari : 3 2 adalah. 3 2 a. 1 2 6 b. 3 2 6 c. 5 2 6 d. 3 2 6 e. 5 2 6 2. Seorang peternak mempunyai 10 ekor sapi dan persediaan rumput untuk 6 har. Jika ia membeli 5 ekor sapi lagi tetapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan bagi masyarakat dalam memahami

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci