Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF"

Transkripsi

1 RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tatakelola pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil sesuai dengan kewenangannya. Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas kinerja sekurangkurangnya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas perumusan perencanaan strategis organisasi sehingga menggambarkan hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur, diuji dan diandalkan. LKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tahun 2014 merupakan tahun dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung Tahun , secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 050/Kep.966- Orpad/2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung serta dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun Sesuai dengan dokumen Revisi Rencana Strategis Tahun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ditetapkan 7 sasaran dengan 12 indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut:

2 Sasaran pertama terdiri dari 1 indikator kinerja Sasaran kedua terdiri dari 2 indikator kinerja Sasaran ketiga terdiri dari 3 indikator kinerja Sasaran keempat terdiri dari 2 indikator kinerja Sasaran kelima terdiri dari 1 indikator kinerja Sasaran keenam terdiri dari 1 indikator kinerja Sasaran ketujuh terdiri dari 3 indikator kinerja Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka kategori capaian indikator kinerja dibagi dalam skala ordinal yaitu prosentase n/a keterangan tidak ada target, prosentase < 100% keterangan tidak tercapai, prosentase = 100% keterangan tercapai, prosentase > 100% keterangan melebihi target. Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pada masing-masing sasaran sebagai berikut: - Capaian pada sasaran pertama, sebanyak 1 indikator kinerja atau 156,54% kategori tercapai - Capaian pada sasaran kedua, dengan 1 indikator kinerja atau 170,00% kategori melebihi target dan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai - Capaian pada sasaran tiga, dengan 1 indikator kinerja atau 108,00% kategori melebihi target, 1 indikator kinerja atau 110,00% kategori melebihi target dan 1 indikator kinerja atau 106,00% kategori melebihi target. - Capaian pada sasaran keempat, dengan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai dan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai. - Capaian pada sasaran kelima dengan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai.

3 - Capaian pada sasaran keenam dengan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai. - Capaian pada sasaran ketujuh dengan 1 indikator kinerja atau 101,46% kategori tercapai, 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai, dan 1 indikator kinerja atau 100,00% kategori tercapai.

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Bandung Tahun 2014 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bandung disusun sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2014 dan Dokumen Penetapan Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama tahun 2014, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu: MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA INTERNASIONAL, sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Bandung dengan kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Bandung tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi Page i

5 serta pengawasannya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LKIP Kota Bandung Tahun Bandung, Maret 2015 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA KOTA BANDUNG H. HERLAN J. SOEMARDI., SP., M.Si Pembina Tk. I NIP Page ii

6 Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR GRAFIK... vii BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Organisasi Tugas dan Fungsi Organisasi Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi Sistematika... 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Kesinambungan RENSTRA dalam tujuan /sasaran RPJMD Kota Bandung dengan tugas dan fungsi SKPD Rencana Strategis Hasil Reviu... 9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Pengukuran Kinerja Evaluasi dan Analisis Kinerja Akuntabilitas Keuangan Prestasi dan Penghargaan BAB I PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN Page iii

7 Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 DAFTAR TABEL Halaman Tabel Anggaran Tahun Tabel 2.2 Rencana Strategis Awal dan Revisi 13 Tabel Capaian Kinerja Tahun 2014 berdasarkan Renstra Tabel Capaian IKU Tahun Tabel Capaian Kinerja Tahun 2014 berdasarkan Perjanjian 19 Kinerja Tabel Pencapaian Kinerja Sasaran 21 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 21 Tabel Pencapaian Target Sasaran 22 Tabel Kategori Pencapaian Indikator Sasaran 22 Tabel Target dan Capaian SPM Bidang Seni dan Budaya 24 Tahun 2014 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 1 25 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran1 27 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 2 28 Berkembangnya Seni Budaya Daerah Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 2 31 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 3 33 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 3 35 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 4 36 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 4 38 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 5 40 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 5 42 Page iv

8 Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 6 43 Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Publik Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 6 45 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 7 47 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran Sasaran 7 48 Tabel Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun Tabel Pagu dan Realisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun Tabel Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun Page iv

9 Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Hal 2 Page vi

10 Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 DAFTAR GRAFIK Grafik Grafik Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Grafik Grafik Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah Grafik Grafik Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Grafik Grafik Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Grafik Grafik Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Grafik Grafik Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Publik Grafik Grafik Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Hal Page vii

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Struktur Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, merupakan salah satu unsur Dinas teknis yang menangani dua (2) urusan Pemerintahan : Urusan Wajib Bidang Kebudayaan dan Urusan Pilihan Bidang Kepariwisataan. 1.2 Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tugas Pokok Dinas melaksanakan sebagian urusan daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata; 2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Kebudayaan dan Pariwisata; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang meliputi kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran wisata; 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Page 1

12 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah satuan organisasi yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub. Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPTD, Kepala Sub Bag TU UPTD Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Page 2

13 Kepegawaian Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung memiliki pegawai sebanyak 57 orang. Sesuai dengan Susunan Organisasi (Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009), jabatan struktural yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 18 jabatan. Keuangan Alokasi APBD dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah ditetapkan anggaran Tahun 2014 sebagaimana tabel berikut : Tabel Anggaran Tahun 2014 Uraian P agu Anggaran (Rp) TOTAL ANGGARAN DINAS 31,157,864, BTL 5,407,864, BL 25,750,000, NON URUSAN 7,857,680, TOTAL URUSAN 17,892,320, URUSAN KEBUDAYAAN 8,995,739, URUSAN PARIWISATA 8,896,580, Anggaran keuangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung selama Tahun Anggaran 2014 untuk belanja sebesar Rp ,62,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp ,62,- dengan penggunaan untuk belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan. Belanja langsung sebesar Rp ,00,- dengan penggunaan untuk belanja Urusan Wajib, Urusan Pilihan serta Non Urusan. Page 3

14 1.3 Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi Kota Bandung merupakan pusat aktifitas rakyat Jawa Barat. Sebagai ibukota propinsi, Kota Bandung adalah pintu gerbang ekonomi Jawa Barat. Sehingga terlihat perbedaan yang sangat mencolok dari jumlah orang yang ada pada siang dibandingkan dengan malam hari. Kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata mancanegara sejak era kolonialisme Belanda. Pusat-pusat keramaian seperti Braga, Dago Tea House, Museum Geologi, dan Lapangan Pacuan Kuda Tegallega sudah dikenal dan ramai dikunjungi sejak dahulu. Bandung juga merupakan salah satu kota dengan bangunan berarsitektur Art Deco terbanyak di dunia. Kota Bandung yang memiliki bebagai kelebihan, mulai dari alamnya yang masih sejuk, seni dan budaya, kreativitas masyarakatnya, serta fashionnya, akhirnya ditetapkan sebagai Kota Wisata Dunia oleh Unesco. Penetapan Kota Bandung sebagai kota wisata dunia dilakukan kota Beijing, China pada 25 September 2013, setelah ditetapkannya Kota Bandung sebagai kota wisata dunia oleh Unesco, Kota Bandung harus mulai dan terus membenahi berbagai infrastruktur, keamanan dan kenyamanan berbagai tempat tujuan wisata, termasuk dalam pengembangan kebudayaan. Beberapa isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian kaitannya dengan bidang kebudayaan dan pariwisata di Kota Bandung ialah: - Globalisasi yang semakin tidak terbatas akan menghilangkan jejak kebudayaan dan kesenian lokal apabila tidak adanya inovasi dan kreatifitas dalam pelestariannya. - Meningkatnya kebutuhan wisatawan untuk mendapatkan sambutan yang baik, pelayanan yang cepat dan tepat waktu serta kenyamanan dan keamanan ketika berwisata. Page 4

15 - Cepatnya kemajuan dunia IT menuntut sektor kebudayaan dan pariwisata untuk bisa lebih beradaptasi dan dapat memanfaatkan fasilitas IT sehingga akan semakin memberikan informasi yang lebih tersebar dan massal. - Kebutuhan yang tinggi atas fasilitas daya dukung pariwisata yang memiliki kualitas dan kuantitas yang mampu menampung wisatawan. - Tingginya kebutuhan akan SDM pariwisata yang berkompetensi internasional dan memiliki wawasan yang luas. - Peningkatan penataan infrastruktur penunjang pariwisata sebagai bagian dari penguatan Sapta Pesona, mengingat begitu besarnya minat wisatawan yang masuk ke Kota Bandung. - Pergeseran fokus pembangunan Kota Bandung yang awalnya berada di kawasan Bandung Utara menjadi kawasan Bandung Timur untuk tujuan menciptakan pemerataan pembangunan dan penguraian kepadatan aktivitas di Kota Bandung. - Promosi kebudayaan dan pariwisata melalui penyelenggaraan event-event internasional yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kota Bandung. - Peningkatan pelayanan investasi serta pembinaan pengelolaan sektor kepariwisataan. - Penguatan pemasaran wisata secara integral melalui koordinasi dengan Kabupaten/Kota yang berada disekitar Kota Bandung dalam lingkup Wilayah Bandung Raya. Termasuk promosi wisata melalui pameran di dalam maupun luar negeri. 1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Page 5

16 Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut : BAB I Pendahuluan BAB II Perencanaan Kinerja BAB III Akuntabilitas Kinerja BAB I Penutup Lampiran Menjelaskan tentang Organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic isues) yang sedang dihadapi organisasi; Menguraikan ringkasan/ikhtiar Rencana Strategis yang diawali dari Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja sebelum reviu dan hasil reviu; Menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai hasil pengukuran yang disertai dengan evaluasi dan analisis yang memadai Menyajikan akuntabilitas keuangan berupa anggaran dan realisasinya, dan tingkat efektifitas anggaran terhadap pencapaian sasaran. Mengemukakan tinjauan secara umum mengenai keberhasilan/ kegagalan, permasalahan/ kendala yang berkaitan dengan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, dan strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja periode berikutnya. Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014, dan lampiran lainnya Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Page 6

17 Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung; 6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun ; 7. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun ; 8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor 940 Tahun Page 7

18 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 Kesinambungan RENSTRA dalam tujuan /sasaran RPJMD Kota Bandung dengan tugas dan fungsi SKPD Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun serta dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun yang menjadi acuan bagi SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama lima tahun kedepan. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung merupakan penjabaran visi, misi, sasaran, tujuan, strategi, kebijakan serta program kegiatan dan perkiraan kebutuhan pendanaan Dinas selama periode 5 tahun kedepan ( ) yang telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), isi dan Misi serta agenda pembangunan Walikota dalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Bandung. Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung khususnya pada Misi 2 dengan sasaran Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing dan Misi 3 dengan sasaran Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif. Page 8

19 2.2 Rencana Strategis Hasil Reviu Dalam rangka mewujudkan SAKIP KOTA BANDUNG JUARA dimana Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) menjadi salah satu kriteria dalam mewujudkan hal tersebut, maka dilakukan Revisi RENSTRA dengan menggandeng Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPANRB) yang mana menghasilkan beberapa perubahan terkait Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target RENSTRA. Begitupula dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dimana terdapat beberapa point target RENSTRA yang direvisi dalam rangka perbaikan menuju SAKIP JUARA, beberapa perubahan / perbaikan yang dilakukan yaitu : isi : Tahun pada visi dihilangkan karena tidak perlu dicantumkan Misi : Misi menjadi 4 dimana misi yang ke 1 tidak perlu Tujuan : Tujuan menjadi 4 karena : tujuan disesuaikan dengan 2 urusan yaitu urusan pariwisata dan urusan kebudayaan 2 tujuan tambahan rekomendasi dari kemenpan Sasaran : disesuaikan dengan tujuan Indikator Kinerja : Indikator harus menggambarkan kalimat kondisi Rencana Strategis isi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun adalah : MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA INTERNASIONAL isi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung yang telah mantap sebagai Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata di Indonesia selama periode RPJMD , bertekad dan berupaya meningkatkan potensinya menjadi Page 9

20 Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata Internasional, sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata yang berdaya saing tinggi sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata. Kota Bandung dkenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Jawa Barat, nasional, bahkan internasional. Perkembangan pariwisata Kota Bandung ditopang oleh ketersediaan dan variasi produk wisata perkotaan dalam bentuk berbagai fitur kota, baik elemen primer maupun sekunder, seperti : pengetahuan, sejarah, budaya, heritage, kuliner, belanja, dan lain sebagainya. Sejalan dengan fungsi Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat dan kota jasa, produk pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition), serta wisata berbasis pendidikan (knowlwdge-based tourism) juga menjadi unggulan utama. Dalam lingkup nasional, Kota Bandung ditetapkan sebagai destinasi sekunder dan berada di tempat ke-empat, di bawah Jakarta dan Bali sebagai destinasi primer di Indonesia, dan destinasi Borobudur-Yogya-Solo. Semenjak tahun 2011, Kota Bandung telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Jawa Barat (KPPN Bandung Kota dan sekitarnya) dan merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional (DPN Bandung-Ciwidey dan sekitarnya). Pentingnya Kota Bandung sebagai destinasi wisata unggulan diperkuat juga berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh situs Fastbooking.com di akhir Pada tingkat dunia, Kota Bandung menduduiki posisi ke-21 destinasi wisata terpopuler/terfavorit di dunia. Penentuan peringkat ini berdasarkan dari hasil penghitungan likes yang diklik oleh pengguna Facebook pada satu lokasi wisata. Page 10

21 Daftar lokasi wisata terpopuler tersebut menempatkan New York pada urutan pertama, kemudian Paris berada diurutan kedua, dan selanjutnya London dan beberapa kota di Amerika Utara. Sedangkan untuk Asia, Seoul di Korea Selatan menjadi kota paling popular di Asia, disusul Jakarta, Mumbai, Bangkok dan Bandung. Keunggulan Kota Bandung juga berasal dari tingkat kenyamanan dan kelayakhunian kota. Hasil survey Most Liveable Cities Index (MLCI) yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Perencana (IAP) untuk yang ketiga kalinya (di tahun 2014) memberikan benchmark bagi para pengambil kebijakan mengenai tingkat kelayakhunian kota. Indeks ini merupakan snapshot yang sederhana dan actual mengenai persepsi warga kota yang menunjukkan tingkat kenyamanan sebuah kota berdasarkan persepsi warga yang hidup sehari-hari di kota tersebut. Kota Bandung termasuk ke dalam 7 (tujuh) besar kota layak huni di Indonesia dari hasil survey Tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Balikpapan (71,12), Solo (69,38), Malang (69,3), Yogyakarta ( (67,39), Palembang (65,48), Makassar ( (64,79), dan Bandung ( 64,4). Masuknya Kota Bandung pada peringkat tujuh besar di tahun 2014 merupakan peningkatan yang cukup signifikan, karena hasil survey di tahun 2009 dan 2011 peringkat Kota Bandung masih berada di level yang lebih rendah. Adapun guna mewujudkan isi di atas, maka dijabarkan dalam beberapa Misi: 1. Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian; 2. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona; 3. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional; Page 11

22 4. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota/negara lain. Page 12

23 Tabel 2.2 Rencana Strategis Awal dan Revisi RENSTRA AWAL RENSTRA REISI NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA 1 2 Meningkatkan kualitas SDM insan Pariwisata Meningkatkan perlindungan pemanfaatan dan Pengembangan Budaya Tersedianya SDM Usaha Pariwisata yang kompeten dibidang Pariwisata Meningkatnya perlindungan, Pemanfaatan dan Pengembangan Budaya Jumlah Usaha Pariwisata yang dibintekkan Seni budaya tradisi yang dilestarikan Cakupan Kajian Seni & Budaya Cakupan Gelar Seni Budaya & Festival Cakupan Misi Kebudayaan & Kesenian 1 Lestarinya Seni Budaya Daerah 2 Kepariwisataan Kota Bandung yang berkualitas Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Berkembangnya Seni Budaya Daerah Meningkatnya Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi Cakupan Gelar Seni & Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan Menginap Rata-rata lama tinggal wisatawan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas Jumlah Kampung Wisata Meningkatkan kreatifitas para Seniman/Budayawan dalam kiprah pengembangan Seni dan Budaya Meningkatkan kuantitas usaha pariwisata non hiburan Meningkatkan kualitas pelayanan potensi pariwisata Mendorong/fasilitasi perwujudan Kampung-kampung Wisata di Kota Bandung Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Mendorong serta memfasilitasi kegiatan promosi pariwisata budaya yang kreatif dan unggul dengan melibatkan masyarakat Memfasilitasi kerjasama promosi pariwisata dengan stakeholder Peningkatan kualitas pelayanan publik Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Meningkatnya kreatifitas para Seniman/Budayawan dalam kiprah pengembangan Seni dan Budaya Meningkatnya kuantitas usaha pariwisata non hiburan Jumlah usaha pariwisata yang berprestasi Terwujudnya Kampung-kampung Wisata di Kota Bandung Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Terlaksananya kegiatan promosi pariwisata kreatif dan unggul Kerjasama promosi pariwisata didalam dan diluar negeri Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi Perlindungan terhadap BCB 3 Jumlah Seniman/Budayawan yang mendapat Anugerah Budaya Jumlah usaha pariwisata non hiburan Jumlah usaha pariwisata yang mendapat anugerah Pariwisata Jumlah Kampung Wisata Jumlah Wisnus Jumlah Wisman Jumlah event tingkat Internasional promosi pariwisata yang kreatif dan unggul Perjanjian kerjasama baru promosi pariwisata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah 4 Peningkatan kualitas pelayanan publik Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai evaluasi AKIP Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti Prosentase Tertib Administrasi Barang /Aset Daerah Page 13

24 2.3 Tabel Indikator Kinerja Utama NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi BCB Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif Kelompok Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka 70 Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tentang Indikator Kinerja Utama (IKU), Terlampir. 2.4 Tabel Perjanjian Kinerja NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Berkembangnya Seni Budaya Daerah Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Berkembanya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Jumlah Kunjungan Wisatawan Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas Jumlah Kampung Wisata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BCB 237 Kelompok 565 Orang Hari 2,00 Hotel 105 Hotel 18 Kampung Wisata 10 Angka 70 Nilai Evaluasi AKIP Angka 60 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib Angka 100% Page 14

25 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Capaian indikator kinerja yang dilaksanakan pada Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung merupakan ukuran atas hasil (kinerja) organisasi dari target yang telah ditetapkan untuk mewujudkan tujuan organisasi dalam periode tahun anggaran berjalan sebagai dasar pengukuran keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatanyang diamanatkan para pemangku kepentingan dalam urusan Kebudayaan dan Pariwisata. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator- indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Pencapaian kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Tahun 2014 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin Page 15

26 Metode Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut : a. semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka digunakan rumus: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian Realisasi Rencana x 100% b. semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian Rencana - (Realisasi - Rencana) Rencana x 100% Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masingmasing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : No Nilai Angka Interpretasi n/a < 100% = 100% > 100% Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada melebihi target. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 100% termasuk Page 16

27 pada tidak tercapainya taget. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. 3.1 CAPAIAN KINERJA Tabel Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Renstra NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi BCB ,54 2 Cakupan Gelar Seni dan Budaya Kegiatan ,00 3 Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif Kelompok ,00 4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang ,00 5 Jumlah Wisatawan menginap Orang ,00 6 Rata-rata lama tinggal wisatawan Hari 2,00 2,12 106, Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang berkualitas 9 Jumlah Kampung Wisata Hotel ,00 Hotel ,00 Kampung Wisata ,00 10 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka ,00 11 Nilai Evaluasi AKIP Angka , Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib % ,00 Prosentase Administrasi Barang / Aset Daerah % ,00 Page 17

28 Tabel Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Indikator Kinerja Utama NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 2 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif BCB ,54 Kelompok ,00 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang ,00 4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka ,00 Indikator Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi Baik dan Terlindungi mencapai target dengan capaian 156,54%. Bahwa bangunan yang akan diusulkan perlindungan dalam bentuk Peraturan Walikota hampir 50,00% milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut. Kendala lainnya bahwa keberadaan bangunan yang telah teridentifikasi sebagai Bangunan Cagar Budaya saat ini banyak yang telah berubah secara fisik, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagai BCB atau bahkan bangunan tersebut sudah hilang dibongkar (rata dengan tanah), sehingga perlu dilaksanakan pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya yang terlindungi secara hukum dalam Peraturan Walikota. Indikator Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif telah mencapai target dengan capaian 100,00%. Keberhasilan capaian target kinerja ini adalah telah diadakan pembinaan terhadap lingkung-lingkung seni budaya melalui Inventarisasi data Seni dan Budaya update Tahunan, Page 18

29 monitoring dan legalitas Lingkung Seni yang kesemuanya dilakukan dalam rangka Pelestarian, Pengembangan Pemanfaatan Seni Tradisional. Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan telah mencapai melebihi target dengan capaian 108,00%. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat Kota Bandung, upaya lain yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu dengan : - Intensifikasi promosi pariwisata Kota Bandung baik direct promotion maupun melalui media-media promosi lainnya. - Meningkatkan jalinan kerjasama dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. - Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) telah mencapai target dengan capaian 100,00%. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2014 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Berdasarkan Perjanjian Kinerja NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 1 2 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam kondisi baik dan terlindungi Jumlah Lingkung Seni/Budaya yang Aktif 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang Rata-rata lama tinggal wisatawan Hari 2, Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang berkualitas 7 Jumlah Kampung Wisata BCB ,54 Kelompok , ,12 108,00 106,00 Hotel ,00 Hotel ,00 Kampung Wisata ,00 Page 19

30 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN % 8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka ,00 9 Nilai Evaluasi AKIP Angka ,00 10 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti Prosentase Tertib % , PENGUKURAN KINERJA Sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam Perencanaan Strategis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menetapkan 5 sasaran Urusan dengan 9 indikator kinerja dan 2 sasaran Non Urusan dengan 4 indikator kinerja, rincian sebagai berikut : Urusan Non Urusan Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 Sasaran 5 Sasaran 6 Sasaran 7 terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 2 Indikator terdiri dari 3 Indikator terdiri dari 2 Indikator terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 1 Indikator terdiri dari 3 Indikator Bahwa berdasarkan tabel tersebut di atas, untuk pengukuran akuntabilitas kinerja dilaksanakan pada level sasaran dan indikator yang terkait langsung dengan urusan (sasaran 1-5) Hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dikemukakan Pencapaian Kinerja Sasaran strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2014 sebagaimana tabel berikut : Page 20

31 Tabel Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian Capaian 1 Tidak Ada Target n/a - 2 Tidak Tercapai < 100% 1 3 Tercapai = 100% 9 4 Melebihi Target > 100% 3 Jumlah 13 Adapun pencapaian kinerja sasaran strategis pada tiap misi dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Tabel Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 NO SASARAN STRATEGIS 1 Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya 2 Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah 3 Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung 4 Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung 5 Sasaran 5 Berkembangnya Obyek Daya Tarik Wisata Kota Bandung 6 Sasaran 6 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 7 Sasaran 7 Meingkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi JUMLAH INDIKATOR RATA- RATA CAPAIAN n/a < 100 = 100 > 100 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 156, , , , , , ,48 Page 21

32 Pencapaian realisasi 13 (tigabelas) indikator kinerja sasaran terhadap target pada setiap sasaran yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut : Tabel Pencapaian Target Sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014 No Sasaran Jumlah Indikato r Sasaran Melebihi Target (>100%) Tingkat Pencapaian Tercapai (100%) Tidak Tercapai (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Sasaran ,54 2 Sasaran , ,00 3 Sasaran ,00 4 Sasaran ,00 5 Sasaran ,00 6 Sasaran ,00 7 Sasaran , ,66 Jumlah Dari 7 (tujuh) sasaran dengan 13 (tigabelas) indikator kinerja, kategori pencapaian indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berdasarkan misi dengan rincian sebagai berikut: Tabel Kategori Pencapaian Indikator Sasaran Tahun 2014 NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR PRESENTASE A Sasaran Melebihi Target 1 156,54 2 Tercapai 3 Tidak Tercapai B Sasaran 2 2 Page 22

33 NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR PRESENTASE 1 Melebihi Target 1 170,00 2 Tercapai 1 100,00 3 Tidak Tercapai C Sasaran Melebihi Target 3 108,00 2 Tercapai 3 Tidak Tercapai D Sasaran Melebihi Target 2 Tercapai 2 100,00 3 Tidak Tercapai E Sasaran Melebihi Target 2 Tercapai 1 100,00 3 Tidak Tercapai F Sasaran Melebihi Target 2 Tercapai 1 100,00 3 Tidak Tercapai G Sasaran Melebihi Target 1 101,46 2 Tercapai 2 100,00 3 Tidak Tercapai Page 23

34 Tabel Target dan Capaian SPM Bidang Seni dan Budaya Tahun 2014 No Indikator SPM Target Realisasi Target Nasional 1 Cakupan kajian seni ,00% 2 Cakupan fasilitas seni ,00% 3 Cakupan gelar seni ,00% 4 Misi kesenian ,00% 5 Cakupan SDM 25,00% 8 3 kesenian 6 Cakupan tempat 100,00% 2 2 kesenian 7 Cakupan organisasi 34,00% 3 1 kesenian Page 24

35 3.3 EALUASI DAN ANALISIS KINERJA Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi kinerja. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang dijumpai didalam pelaksanaan kegiatan kegiatan dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan di masa yang akan datang. Adapun evaluasi yang terhadap keberhasilan/kegagalan pencapaian pada masing-masing sasaran dapat kami kemukakan sebagai berikut : Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Pencapaian sasaran 1 meliputi 1 (satu) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2018 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET 1 Jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi baik dan terlindungi BCB , , Page 25

36 Grafik Sasaran 1 Lestarinya Bangunan Cagar Budaya Target Realisasi Pelestarian Bangunan Cagar Budaya menjadi sasaran dengan indikator jumlah Bangunan Cagar Budaya (BCB) dalam Kondisi baik dan terlindungi dengan target sebanyak 237 BCB, terealisasi 371 BCB dengan tingkat rata-rata capaian kinerja sebesar 156,54 %. Perhitungan Bangunan Cagar Budaya yang dilestarikan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah bangunan yang diusulkan dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Walikota sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB). Terdapat lima kriteria untuk memutuskan suatu bangunan masuk menjadi bangunan cagar budaya. Kriteria tersebut ditinjau dari nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu pengetahuan, nilai sosial budaya, dan usia bangunan minimal 50 tahun. Cagar budaya golongan A memiliki minimal 4 kriteria, golongan B tiga kriteria, dan golongan C sebanyak dua kriteria. Adapun Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya yang baik dan terlindungi adalah sebagai berikut : 1. Kawasan I (Kawasan Pusat Kota) terdapat 49 bangunan 2. Kawasan II (Pecinan/Perdagangan) terdapat 5 bangunan 3. Kawasan III (Pertahanan & Militer/Keamanan) terdapat 16 bangunan 4. Kawasan I (Etnik Sunda) terdapat 2 bangunan 5. Kawasan (Perumahan illa dan Non illa) terdapat 26 bangunan 6. Kawasan I (Industri) terdapat 2 bangunan Page 26

37 Analisis pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan diantaranya adalah bahwa bangunan yang akan diusulkan perlindungan dalam bentuk Peraturan Walikota hampir 50,00% milik swasta dan perorangan, dimana tidak semua masyarakat pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut. Kendala lainnya bahwa keberadaan bangunan yang telah teridentifikasi sebagai Bangunan Cagar Budaya saat ini banyak yang telah berubah secara fisik, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagai BCB atau bahkan bangunan tersebut sudah hilang dibongkar (rata dengan tanah), sehingga perlu dilaksanakan pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya yang terlindungi secara hukum dalam Peraturan Walikota. Berdasarkan kondisi sebagaimana tersebut di atas, kami c.q. Tim Pertimbangan Cagar Budaya baru dapat mengusulkan sebanyak 171 BCB untuk ditetapkan dalam Perwal sebagai BCB Golongan B pada akhir Tahun Anggaran Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Perlindungan Benda Cagar Budaya KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Kurangnya peranserta masyarakat pemilik Bangunan Cagar Budaya; Page 27

38 - Keberadaan bangunan Bangunan Cagar Budaya banyak yang telah berubah fisik atau hilang dibongkar. Solusi : - Perlunya sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik Bangunan Cagar Budaya; - Perlunya pendataan ulang Bangunan Cagar Budaya. Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah Pencapaian sasaran 2 meliputi 2 (dua) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Cakupan Gelar Seni dan Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2018 SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET Kegiatan n/a , Kelompok n/a , Rata-rata pencapaian 135,00 Page 28

39 Grafik Sasaran 2 Berkembangnya Seni Budaya Daerah Cakupan Gelar Seni dan Budaya Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif Target Realisasi Berkembangnya Seni Budaya Daerah menjadi sasaran dengan indikator jumlah Cakupan Gelar Seni target sebanyak 60 terealisasi 102 dan Jumlah Lingkung Seni / Budaya yang Aktif dengan target sebanyak 565 terealisasi 565, dengan tingkat rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 135,00 %. Perhitungan Cakupan gelar seni dan budaya dan jumlah lingkung seni / budaya yang aktif dihitung berdasarkan akumulasi cakupan gelar seni dan budaya dan jumlah lingkung seni / budaya yang aktif. Wujud gelar seni dan budaya antara lain pergelaran, pameran, festival, dan lomba. Pergelaran kesenian adalah kegiatan yang mempertunjukkan hasil karya seni di tengah masyarakat. Pameran seni adalah kegiatan seniman yang memamerkan karya seni untuk masyarakat. Festival kesenian adalah suatu kegiatan yang menyajikan dan mempertunjukkan berbagai bentuk karya seni yang memiliki kekhasan masing-masing. Page 29

40 Data Cakupan Gelar Seni dan Budaya : NO URAIAN JUMLAH KET 1 Pentas Seni Ruang Publik-Sentra Wisata-Gedung Pertunjukkan 81 2 Pentas Seni dalam Propinsi 5 3 Pentas Seni luar Propinsi 3 4 Pentas Seni Luar Negeri 2 5 Pentas Seni dalam rangka HJKB 1 6 Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah 10 T O T A L 102 Lingkung/Sanggar seni yang terdaftar pada Bidang Seni Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berjumlah 537 Lingkung seni dari total 30 Kecamatan yang ada di Kota Bandung. Eksistensi mereka dalam mendukung program Pemerintah Kota Bandung khususnya di bidang seni budaya sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Daerah Kota Bandung No.5 Tahun 2012 tentang pelestarian Seni Tradisional patut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Kota Bandung sebagai stake holder. Keberadaan lingkung seni sebagai upaya untuk melindungi, mengembangkan, dan pemanfaatan kesenian untuk kesejahteraan masyarakat, kebanggaan nasional, dan sebagai penguat jati diri bangsa dalam prakteknya banyak menemui kendala seperti kurangnya pendanaan yang diberikan oleh pemerintah karena keterbatasan dana dari APBD. Meskipun begitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tetap berusaha memfasilitasi eksistensi berkesenian para pelaku seni khususnya seni tradisi yang bernaung pada Lingkung seni yang memang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, hingga bisa dikatakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mengkriteriakan lingkung/sanggar seni yang disebut aktif adalah mereka yang secara kontinuitas menjalankan aktivitas keseniannya serta memperpanjang legalitas keberadaannya yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Page 30

41 Keberhasilan pencapaian yang melebihi target kinerja sasaran ini merupakan bagian dari upaya membangun kerjasama dan partisipasi masyarakat serta swasta yang tentunya dapat mengefisiensi anggaran dalam satu event, sehingga Pagelaran Seni Budaya dapat terlaksana melebihi dari yang telah ditargetkan, dan pembinaan terhadap lingkunglingkung seni budaya melalui Inventarisasi data Seni dan Budaya update Tahunan, monitoring dan legalitas Lingkung Seni yang kesemuanya dilakukan dalam rangka Pelestarian, Pengembangan Pemanfaatan Seni Tradisional. Data Lingkung Seni terlampir. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Tabel Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 2 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengembang an Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya Kegiatan Pengembang an Kesenian dan Kebudayaan Daerah Kegiatan Fasilitasi Penyelenggar aan Festival Budaya Daerah Kegiatan Seminar dalam rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal Kegiatan Membangun Kemitraan Pengelolaan Kebudayaan antar Daerah ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Meningkatnya kesenian dan kebudayaan lokal daerah Peningkatan sarana pemasaran produk seni budaya daerah Meningkatnya penyelenggara an pentas seni budaya lokal Peningkatan kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Page 31

42 3 4 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengembang an Nilai Budaya Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah Kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah Kegiatan Pemberian Dukungan, Penghargaan dan Kerjasama di bidang Budaya Peningkatan pelestarian dan pengembanga n bahasa dan sastra daerah Apresiasi pemerintah terhadap seniman dan budayawan Kota Bandung Terlaksanany a sosialisasi PERDA dan PERWAL Kesenian Tradisional dan akurasi data potensi seni budaya Meningkatnya upaya pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Terbatasnya anggaran dalam satu event Solusi : - Kerjasama dan partisipasi masyarakat serta swasta yang dapat mengefisiensi anggaran dalam satu event, sehingga Pagelaran Seni Budaya dapat terlaksana melebihi dari yang telah ditargetkan Page 32

43 Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Pencapaian sasaran 3 meliputi 3 (tiga) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung NO INDIKATOR KINERJA Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan menginap Rata-rata lama tinggal wisatawan TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2018 SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET orang orang , , hari n/a - - 2,00 2,12 106,00 2,16 Rata-rata pencapaian 108,00 Grafik Sasaran 3 Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan Menginap 0 Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan Target Realisasi Target Realisasi Page 33

44 Sasaran Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung, dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator, yaitu jumlah kunjungan wisatawan, jumlah wisatawan menginap dan rata-rata lama tinggal wisatawan. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 108,00 %. Capaian indicator jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 terealisasi sebanyak orang atau 110,00% dari target wisatawan orang. Realisasi capaian kunjungan wisatawan Tahun 2014 lebih baik dari capaian Tahun 2013 yang mencapai realisasi sebanyak orang. Capaian indicator jumlah wisatawan menginap pada tahun 2014 terealisasi sebanyak orang atau 108,00% dari target wisatawan orang. Realisasi capaian kunjungan wisatawan Tahun 2014 lebih baik dari capaian Tahun 2013 yang mencapai realisasi sebanyak orang. Indikator rata-rata lama tinggal wisatawan adalah indikator baru di tahun 2014 dengan terealisasi 2,12 hari atau 106,00% dari target 2,00 hari. Perhitungan Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah wisatawan yang menginap serta rata-rata lama tinggal wisatawan dihitung berdasarkan akumulasi jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bandung bekerja sama dengan dinas/instansi terkait (Dishub, PT. Jasa Marga, PT. KAI, Kantor Imigrasi, PT. Angkasa Pura) serta perhitungan akhir yang dikerjasamakan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung. Keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran ini tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat Kota Bandung. Program dan Kegiatan serta penganggaran untuk pencapaian sasaran termaksud adalah : Page 34

45 Tabel Tabel Program dan Kegiatan serta Penganggaran NO PROGRAM KEGIATAN 1 Program Pengembanga n Pemasaran Pariwisata Kegiatan Analisa Pasar untuk Promosi dan Pemasaran Objek Pariwisata Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemasaran Pariwisata Kegiatan Pengembanga n Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Kegiatan Koordinasi dengan Sektor Pendukung Pariwisata Kegiatan Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri Kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu ANGGARAN (PERUBAHAN) RP REALISASI RP OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN YANG DIHASILKAN Tersedianya buku kajian analisa pasar kota Bandung Tersedianya data informasi pariwisata Terjalinnya kerjasama pariwisata antar Kota/Kab Luar Propinsi Jabar Terjalinnya kerjasama pariwisata dengan para pelaku usaha pariwisata Tersebarnya informasi wisata Kota Bandung kepada Wisnus maupun Wisman Pelaksanaan pelatihan pemandu wisata terpadu KETERKAITAN OUTPUT TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN MENUNJANG PECAPAIAN KURANG MENUNJANG PENCAPAIAN Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Promosi pariwisata Kota Bandung yang belum maksimal - Masih kurangnya koordinasi dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. Page 35

46 - Belum optimalnya Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Solusi : - Intensifikasi promosi pariwisata Kota Bandung baik direct promotion maupun melalui media-media promosi lainnya. - Meningkatkan jalinan kerjasama dengan instansi terkait khususnya dalam penataan infrastruktur Kota untuk mendukung daya Tarik wisata Kota Bandung. - Pelaksanaan kerjasama promosi pariwisata dengan Kabupaten/Kota/Negara lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Pencapaian sasaran 4 meliputi 2 (dua) indikator dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang MICE yang Berkualitas TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2018 SATUAN TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET Hotel , , Hotel , ,00 34 Rata-rata pencapaian 100,00 Page 36

47 Grafik Sasaran 4 Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang Mice Jumlah Usaha Pariwisata Jasa Akomodasi Penunjang Mice yang Berkualitas Target Realisasi Sasaran Berkembangnya Jasa Usaha Pariwisata di Kota Bandung, dapat dilihat dari 2 (dua) indikator. Tingkat rata-rata capaian kinerja nyata indikator ini adalah sebesar 100,00%. Perhitungan Jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE dan jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE yang berkualitas dihitung berdasarkan akumulasi jumlah usaha pariwisata jasa akomodasi penunjang MICE. MICE merupakan kegiatan konvensi, perjalanan intensif dan pameran dalam industri pariwisata. Sedangkan apa yang dimaksud dengan MICE? MICE yang secara teknis merupakan singkatan dari Meeting, Incentive, Conference, Exhibition, digolongkan ke dalam industri pariwisata. MICE bisa diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan: usaha jasa konvensi, perjalanan intensif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan,dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan Page 37

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Organisasi. 1.2 Tugas dan Fungsi Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Organisasi. 1.2 Tugas dan Fungsi Organisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Komplek Perkantoran Terpadu Manggarawan Jl. Raya Gantung, Kec. Manggar - Belitung Timur 33511 Kep. Bangka Belitung Telepon./Faks. (0719)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kebudayaan dan Paiwisata Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang :

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

BAB III PROFILE PERUSAHAAN 3.1 Sejarah DISBUDPAR BAB III PROFILE PERUSAHAAN Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang berhubungan dengan turisem atau perpelancongan. Pemerintah pusat dalam mengantur kepariwisataan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu media pertanggungjawaban dari Dinas Kebudayaan dan yang pada dasarnya adalah mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. JEND. A. YANI. NO. 107 TELP. (061) 4528436 FAX (061) 4158518 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL. ii DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PEMERINTAH KOTA CIREBON KATA PENGANTAR Menindaklanjuti Peraturan Walikota Cirebon Nomor: 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 dapat diselesaikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PARIWISATA 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Presentasi SAKIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RENCANA STRATEGIS TRANSISI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN 017-018

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Wisata Candi Muaro Jambi Candi Muaro Jambi terletak di Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Muaro Sebo, Provinsi Jambi. Lokasi candi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah

Palangka Raya, Maret 2017 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR Good governance dan result oriented government merupakan wujud dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

B A B BAB 1 PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Organisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2013

B A B BAB 1 PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Organisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Struktur

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun Uraian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun No 1 2 3 1 Sekretariat Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA B U PATI TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya suatu tata pemerintah yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan ssstem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma dari manajemen tradisional menjadi manajemen modern menjawab tuntutan percepatan dan keakuratan penyelesaian masalah dan pelayanan sistem birokrasi

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Sekretariat Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci