JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA"

Transkripsi

1 ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S ( ) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA Depok, 07 November 2014

2 ABSTRAKSI Andreas Hamonangan S ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1-4 DI PLTU UBP SURALAYA Penulisan Ilmiah. Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2014 Kata Kunci : High Pressure Heater, Level Controller, Level Contro Valve. (xiii + 64) High Pressure Heater (HP Heater) memegang peranan yang sangat penting dalam produksi energi listrik di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya. High Pressure Heater (HP Heater) ini digunakan untuk memanaskan air pengisi (Feedwater) yang akan masuk ke dalam boiler, dimana boiler tersebut yang akan menghasilkan uap. Dalam proses pemanasan air pengisi (Feedwater), high pressure heater (HP Heater) menggunakan uap ekstraksi dari high pressure turbine (HP Turbine) dan intermediate pressure turbine (IP Turbine). Untuk dapat terus mempertahankan kinerja dari high pressure heater (HP Heater) maka sangat diperlukan sistem pengontrolan dan instrumentasi / pengukuran. Pada high pressure heater (HP Heater) yang dikendalikan / dikontrol adalah level air kondensat (air hasil kondensasi). Dalam sistem pengendalian level air kondensat, alat kontrol yang digunakan adalah Level Controller. Sedangkan pengukuran pada high pressure heater (HP Heater) diantaranya adalah pengukuran temperatur dengan alat ukur yang digunakan yaitu temperature gauge dan termocouple, pengukuran tekanan dengan alat ukur yang digunakan yaitu pressure gauge dan pressure transmitter, dan pengukuran level air dengan alat ukur yang digunakan yaitu level gauge dan level transmitter. ( )

3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk membangkitkan dan menyalurkan energi listrik sampai kepada konsumennya dibutuhkan sistem tenaga listrik yang kompleks dalam penerapannya, dengan menggunakan peralatan-peralatan konversi energi seperti Boiler, Heater, Turbin, Generator, Condenser, dan lain sebagainya. Syarat mutlak yang wajib terpenuhi dari suatu sistem pembangkit listrik agar dapat membangkitkan dan menyalurkan energi listrik sampai kepada konsumennya yaitu kelancaran operasi dan kehandalan sistem pembangkit listrik tersebut. Oleh karena itu dibutuhkanlah sistem pengontrolan dan instrumentasi/pengukuran yang canggih guna menjalankan dan memonitor jalannya suatu sistem pembangkit listrik secara realtime.

4 Batasan Masalah Permasalahan dalam Penulisan Ilmiah ini dibatasi pada sistem kontrol level dan instrumentasi/pengukuran pada high pressure heater (HP Heater) untuk pemeliharaan Unit 1-4. Maka yang dibahas adalah sebagai berikut: Prinsip kerja high pressure heater (HP Heater). Level Controller yang dibahas hanya yang digunakan pada high pressure heater (HP Heater). Pengukuran temperatur air dengan temperature gauge dan termocouple, pengukuran tekanan air dengan pressure gauge dan pressure transmitter, dan pengukuran level air dengan level gauge dan level transmitter yang dibahas hanya yang terdapat pada high pressure heater (HP Heater).

5 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari Penulisan Ilmiah ini adalah untuk memahami salah satu sistem kontrol yang digunakan pada Unit 1-4 di PLTU UBP Suralaya dan memahami pengukuranpengukuran apa saja yang ada pada salah satu peralatan pada Unit 1-4 di PLTU UBP Suralaya.

6 BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT. Indonesia Power Pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian tepatnya tanggal 3 Oktober 1995, PT. PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa - Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PT. PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pada tanggal 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima, Manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PT. PLN PJB I menjadi PT. INDONESIA POWER. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan.

7 Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an, Indonesia Power mewarisi berbagai sejumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkitan-pembangkitan tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer, seperti: air, batu bara, panas bumi, dan sebagainya. Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh delapan Unit Bisnis Pembangkitan, seperti: Suralaya, Priok, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak-Grati, serta Bali. Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik khususnya dipulau jawa yang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi primer dan diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU UBP Suralaya telah dibangun dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama. Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya merupakan salah satu unit pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power. Diantara pusat pembangkit yang lain, Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya memiliki kapasitas daya terbesar dan juga merupakan pembangkit paling terbesar di Indonesia. Adapun total kapasitas yang terpasang secara keseluruhan adalah sebesar 3400 MW.

8 BAB III METODE DAN PENGAMATAN OBYEK Mekanisme Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mekanisme sistem pembangkit listrik tenaga uap pada PLTU UBP Suralaya terdiri dari 2 buah siklus yaitu : siklus aliran air dan siklus aliran uap. Siklus aliran air dimulai dari condenser sampai ke dalam boiler, sedangkan siklus aliran uap dimulai dari boiler sampai ke dalam condenser lagi dan seterusnya. Siklus Aliran Air Uap dari low pressure turbine (LP Turbine) masuk ke inlet condenser kemudian dikondensasikan dengan menggunakan air laut. Proses kondensasi ini terjadi karena adanya perpindahan panas dari uap keluar turbin ke air laut yang suhunya lebih rendah dari uap tersebut. Air hasil kondensasi ditampung didalam hotwell condenser. Temperatur air yang keluar dari hotwell condenser ini sekitar 40 C. Kemudian air hasil kondensasi yang digunakan sebagai air pengisi (Feedwater) akan dipompakan ke deaerator dengan menggunakan condensate extraction pump (CEP) tetapi sebelumnya air pengisi (Feedwater) ini melewati beberapa tingkat pemanasan. Pemanasan ini bertujuan untuk mempertahankan agar fasenya tetap cair.

9 Pemanasan awal terjadi dengan memanfaatkan uap panas yang digunakan sebagai perapat pada poros turbin yang bisa disebut dengan Gland Steam. Temperatur air yang keluar dari pemanasan awal ini sekitar 42 C. Kemudian air melalui tiga tingkat low pressure heater (LP Heater), yaitu LP Heater 1, 2, dan 3. Media pemanasan yang digunakan dalam low pressure heater (LP Heater) ini adalah uap yang berasal dari low pressure turbine (LP Turbine). Temperatur air yang keluar dari low pressure heater (LP Heater) 1, 2, dan 3 masing-masing sekitar 58 C, 75 C, dan 110 C. Setelah melewati tiga proses pemanasan tersebut air akan masuk ke bagian Deaerator. Didalam deaerator ini, air dipisahkan dengan gas-gas yang tidak diinginkan, baik oksigen maupun logam yang terlarut dalam air. Hal ini bertujuan untuk menghindari gangguan pada sistem misalnya dengan adanya kandungan oksigen dalam air maka hal ini akan berpotensi menimbulkan korosi didalam boiler sedangkan logam terlarut dapat menyebabkan overheating. Proses dearasi dilakukan dengan memanfaatkan sebagian uap sebelum masuk turbin, uap untuk dipakai sebagai pemanas air yang masuk ke dalam deaerator. Proses ini dilakukan dengan menyemprotkan uap panas pada air agar oksigen dapat dipisahkan dari air yang selanjutnya dibuang ke udara.

10 Selain berfungsi sebagai pemisah gas, deaerator juga berfungsi sebagai pemanas air sehingga temperatur air yang keluar dari deaerator mencapai 145 C. Kemudian air dari deaerator dipompakan menuju boiler melalui beberapa tingkat pemanasan. Pemanasan yang pertama melalui tiga tingkat high pressure heater (HP Heater) yaitu HP Heater 5, 6, dan 7. HP Heater 5 dan 6 menggunakan media pemanas berupa uap panas yang berasal dari intermediate pressure turbine (IP Turbine), sedangkan HP Heater 7 menggunakan uap panas yang berasal dari high pressure turbine (HP Turbine). Temperatur air yang keluar dari high pressure heater (HP Heater) 5, 6, dan 7 masing-masing adalah 175 C, 200 C, dan 235 C. Kemudian air menuju tingkat pemanasan selanjutnya yaitu economizer yang berada didalam boiler. Economizer memanfaatkan gas buang dari hasil pembakaran batu bara yang masih mempunyai temperatur yang tinggi sebagai pemanasnya. Air yang keluar dari economizer memiliki temperatur sekitar 308 C. Jika kita perhatikan siklus turbin di atas sebelum memasuki boiler, air mengalami beberapa proses pemanasan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar ketika air memasuki boiler ke dalam air sudah dalam kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi sehingga untuk mengubah fase air menjadi fase uap tidak memerlukan waktu yang lama dan energi yang terlalu tinggi.

11 Artinya batu bara yang diperlukan pun tidak terlalu banyak jika langsung dipanaskan untuk menghasilkan fase uapnya. Siklus Aliran Uap Air yang masuk ke boiler terkumpul pada steam drum. Disini sudah dimulai terjadinya siklus aliran uap, dimana steam drum selain sebagai tempat memasukkan air ke boiler juga tempat terjadinya pemisahan uap dan air. Ketika uap telah terbentuk, uap tersebut dipanaskan kembali oleh dua tingkat Superheater, yaitu Primary Superheater dan Secondary Superheater. Uap yang keluar dari superheater merupakan uap kering yang temperaturnya mencapai 540 C, dengan tekanan 174 kg/cm 2. Uap kering yang keluar dari superheater digunakan untuk memutar high pressure turbine (HP Turbine). Uap yang keluar dari high pressure turbine (HP Turbine) dipanaskan kembali dengan menggunakan reheater agar dicapai temperatur yang semula untuk menggerakkan intermediate pressure turbine (IP Turbine). Sementara itu uap yang keluar dari intermediate pressure turbine (IP Turbine) digunakan kembali untuk memutar low pressure turbine (LP Turbine) 1 dan 2.

12 Antara HP Turbine, IP Turbine, dan LP Turbine terletak pada satu poros. Dengan demikian energi gerak yang dihasilkan ketiga turbin tersebut terpusat pada poros utama. Dengan mengkopel poros utama pada generator maka energi gerak tersebut dapat diubah ke dalam energi listrik. Uap yang keluar dari low pressure turbine (LP Turbine) masuk ke dalam condenser. Tekanan pada condenser diusahakan serendah mungkin agar terjadi kondensasi uap secara cepat. Didalam condenser ini, fase uap diubah menjadi fase air dengan media pendingin air laut yang dihisap oleh pipa kondensat (Condensat Water Pump). Selanjutnya uap kondensat yang telah berubah menjadi air ini dipompakan oleh condensate extraction pump (CEP) menuju low pressure heater (LP Heater) dan deaerator. Demikian seterusnya siklus aliran air dan uap ini berlangsung sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik.

13 BAB IV PEMBAHASAN Prinsip Kerja High Pressure Heater (HP Heater) Gambar 4.1. Blok Diagram Sistem Air Pengisi dan Sistem Air Kondensat Pada High Pressure Heater (HP Heater).

14 Pada gambar 4.1. menunjukkan bahwa ada 2 sistem yang bekerja didalam high pressure heater (HP Heater) yaitu sistem pemanasan air pengisi (Feedwater System) dan sistem penampungan air kondensat (Condensate System). Air pengisi (Feedwater) yang dipompakan oleh boiler feed pump (BFP) akan masuk melalui bagian inlet high pressure heater (HP Heater). Didalam high pressure heater (HP Heater), air pengisi (Feedwater) dialirkan melalui tube-tube yang selanjutnya tube-tube tersebut akan mendapatkan panas dari bled steam, sehingga air pengisi (Feedwater) didalam tube-tube dapat menyerap panas dari bled steam tersebut. Uap ekstraksi (Extraction Steam) dari turbin biasa disebut juga dengan bled steam. Air pengisi (Feedwater) yang sudah dipanaskan akan mengalir keluar melalui bagian outlet high pressure heater (HP Heater) dengan temperatur yang sudah bertambah. Bled steam yang telah digunakan untuk memanaskan air pengisi (Feedwater) akan mengalami heat exchanging sehingga akan berubah menjadi air dan air ini biasa disebut air kondensat didalam high pressure heater (HP Heater).

15 Didalam high pressure heater (HP Heater), level air kondensat sangat perlu diperhatikan, yang berarti tidak boleh terlalu tinggi dan juga tidak boleh terlalu rendah. Oleh karena itu, pada tangki high pressure heater (HP Heater) dirancang berpasangan dengan alat ukur, alat proteksi dan alat kontrol, dengan tujuan untuk membantu mencegah terjadinya trip pada suatu high pressure heater (HP Heater). Ketiga alat tersebut sangat membantu sekali dalam mempertahankan kinerja dari high pressure heater (HP Heater) itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu high pressure heater (HP Heater) dapat mengalami trip, hal ini biasanya disebabkan karena adanya kebocoran pada tube-tube yang ada didalam high pressure heater (HP Heater) sehingga air pengisi (Feedwater) yang mengalir didalam tube-tube akan keluar dan akan bercampur dengan air kondensat dan level control valve yang tidak dapat membuka akan menyebabkan level air semakin bertambah tinggi. High Pressure Heater (HP Heater) yang mengalami trip tidak dapat digunakan untuk proses pemanasan air pengisi (Feedwater).

16 Akan tetapi saat terjadi trip, alarm di Control Room akan berbunyi karena mendapatkan sinyal dari alat proteksi yaitu level switch high high dan ada jeda waktu 10 sekon untuk menutup check valve kemudian high pressure heater (HP Heater) akan memberikan sinyal untuk menutup inlet valve dan juga outlet valve serta membuka by pass valve sehingga air pengisi (Feedwater) bisa terus dialirkan ke high pressure heater (HP Heater) selanjutnya dan hingga akhirnya bisa masuk ke dalam boiler. Pada saat terjadi trip, membuka by pass valve dan menutup inlet dan outlet valve pada high pressure heater (HP Heater) terjadi secara otomatis. Cara untuk membuka by pass valve dan menutup inlet dan outlet valve secara otomatis adalah dengan sinyal yang berasal dari level switch high high yang terdapat pada high pressure heater (HP Heater) akan masuk ke ARB (Auxiliary Relay Boiler) dari ARB tersebut memberikan sinyal ke relay-relay dan relay braker akan bergerak kemudian by pass valve akan membuka dan inlet dan outlet valve akan menutup secara otomatis. Apabila saat terjadi trip, by pass valve tidak dapat membuka maka tidak ada air pengisi (Feedwater) yang masuk ke dalam boiler, sehingga boiler akan trip dari drum level low low dan boiler tidak dapat memproduksi uap (steam) yang nantinya akan digunakan untuk memutar sudusudu turbin.

17 Bila turbin tidak dapat berputar maka generator juga tidak berputar sehingga tidak akan ada listrik yang dihasilkan. Pada umumnya high pressure heater (HP Heater) yang bekerja dengan normal akan mengatur level air kondensatnya dengan cara dialirkan secara bertahap melalui saluran drain, yaitu drain normal (menuju HP Heater yang sebelumnya). Gambar 4.2. Bagian Dalam High Pressure Heater (HP Heater).

18 Sistem Kontrol Level Pada High Pressure Heater (HP Heater) Pada high pressure heater (HP Heater) yang dikendalikan / dikontrol adalah level air kondensat. Dalam sistem pengendalian level air kondensat pada setiap heater, PLTU UBP Suralaya menggunakan 2 sistem kontrol yaitu sistem otomatis dan manual. Namun sistem kontrol pada high pressure heater (HP Heater) pada Unit 1-4 masih merupakan sistem kontrol manual. Pada sistem kontrol manualnya, high pressure heater (HP Heater) menggunakan Control Pneumatic. Control Pneumatic merupakan sistem kontrol yang menggunakan udara sebagai media penggerak. Dalam hal ini, yang digerakkan adalah valve (Katup). Adapun alat kontrol yang digunakan pada high pressure heater (HP Heater) yaitu Level Controller. Bentuk fisik dari Level Controller dapat dilihat pada gambar 4.3.

19 Gambar 4.3. Level Controller Level Controller ini akan membaca kondisi level air kondensat pada high pressure heater (HP Heater) dan menterjemahkan menjadi sinyal pneumatik.

20 Spesifikasi dari Level Controller ini diantaranya adalah : 1. Propotional Band (PB), adalah kebalikan dari Gain, apabila diperbesar maka akan semakin kecil nilainya. 2. Reset time sebagai integral dalam level controller ini. 3. Bandul secara mekanis untuk menterjemahkan level air pada high pressure heater (HP Heater) dan akan mengubahnya menjadi sinyal pneumatik ke dalam positioner yang terdapat pada level control valve (LCV). Sinyal tekanan dari level controller ke level control valve (LCV) yang diperbolehkan dalam kondisi drain normal adalah sebesar kg/cm 2 dan pembukaan valve mencapai %. Sedangkan dalam kondisi drain emergency sebesar kg/cm 2 dan pembukaan valve juga mencapai %.

21 Gambar 4.4. Blok Diagram Sistem Kontrol Level Pada HP Heater.

22 Gambar 4.5. Flowchart Cara Kerja Level Controller.

23 Instrumentasi Pada High Pressure Heater (HP Heater) Pada high pressure heater (HP Heater), instrumentasi didefinisikan sebagai pengukuran / alat ukur. Instrumentasi sebagai alat ukur merupakan bagian depan / awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukuran dari semua jenis besaran baik itu besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Adapun pengukuran pada high pressure heater (HP Heater), diantaranya adalah temperatur, tekanan, dan level. A. Pengukuran Temperatur Alat ukur yang digunakan untuk mengukur temperatur antara lain: 1. Temperature Gauge (TG) Merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui temperatur awal air pengisi (Feedwater) sebelum masuk ke inlet high pressure heater (HP Heater) dan juga untuk mengetahui temperatur akhir dari proses pemanasan air pengisi (Feedwater) di high pressure heater (HP Heater) sebelumnya.

24 2. Termocouple Merupakan alat ukur (sensor) yang berfungsi untuk merubah besaran temperatur air menjadi besaran listrik yaitu mv yang selanjutnya sinyal dari hasil pengukuran akan dikirim ke temperature transmitter (TT) untuk dirubah menjadi ma lalu dikirim lagi ke temperature indicator (TI). Temperature Indicator (TI) akan bekerja pada saat menerima sinyal dari temperature transmitter (TT) sebesar 4-20 ma. B. Pengukuran Tekanan Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan antara lain: 1. Pressure Gauge (PG) Merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui tekanan pada air pengisi (Feedwater) yang akan masuk ke dalam high pressure heater (HP Heater). 2. Pressure Transmitter (PT) Merupakan alat ukur (sensor) yang berfungsi untuk merubah besaran tekanan air menjadi besaran listrik yaitu mv yang selanjutnya sinyal dari hasil pengukuran akan dikirim ke pressure indicator (PI). Pressure Indicator (PI) juga akan bekerja pada saat menerima sinyal dari pressure transmitter (PT) sebesar 4-20 ma.

25 C. Pengukuran Level Alat ukur yang digunakan untuk mengukur level (Ketinggian) antara lain: 1. Level Gauge (LG) Merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ketinggian air kondensat didalam tangki high pressure heater (HP Heater). 2. Level Transmitter (LT) Merupakan alat ukur (sensor) yang digunakan untuk merubah besaran level air kondensat menjadi besaran listrik yaitu mv yang selanjutnya sinyal dari hasil pengukuran akan dikirim ke level indicator (LI).

26 BAB V PENUTUP Kesimpulan Prinsip kerja dari high pressure heater (HP Heater) adalah Air pengisi (Feedwater) yang dipompakan oleh boiler feed pump (BFP) akan masuk melalui bagian inlet high pressure heater (HP Heater). Didalam high pressure heater (HP Heater), air pengisi (Feedwater) dialirkan melalui tube-tube yang selanjutnya tube-tube tersebut akan mendapatkan panas dari bled steam, sehingga air pengisi (Feedwater) didalam tube-tube dapat menyerap panas dari bled steam tersebut. Air pengisi (Feedwater) yang sudah dipanaskan akan mengalir keluar melalui bagian outlet high pressure heater (HP Heater). Bled steam yang telah digunakan untuk memanaskan air pengisi (Feedwater) akan mengalami heat exchanging sehingga akan berubah menjadi air dan air inilah yang disebut Air Kondensat didalam high pressure heater (HP Heater). Air kondensat yang ditampung didalam tangki high pressure heater (HP Heater) akan diatur levelnya dengan cara dialirkan secara bertahap melalui saluran drain, yaitu drain normal (menuju HP Heater yang sebelumnya).

27 Pada high pressure heater (HP Heater) yang dikendalikan / dikontrol adalah level air kondensat. Dalam sistem pengendalian level air kondensat pada setiap heater, PLTU UBP Suralaya menggunakan 2 sistem kontrol yaitu sistem otomatis dan manual. Namun sistem kontrol pada high pressure heater (HP Heater) pada Unit 1-4 masih merupakan sistem kontrol manual. Pada sistem kontrol manualnya, high pressure heater (HP Heater) menggunakan Control Pneumatic. Control Pneumatic merupakan sistem kontrol yang menggunakan udara sebagai media penggerak. Adapun alat kontrol yang digunakan yaitu Level Controller. Fungsi dari Level Controller adalah untuk mempertahankan level air kondensat agar selalu berada pada batas normal.

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Steam Power Plant Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Siklus dasar yang digunakan pada Steam Power Plant adalah siklus Rankine, dengan komponen utama boiler, turbin

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya? TES TERTULIS KODE UNIT : KTL.PO.20.111.02 JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Air Condensate (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Sunarwo, Supriyo Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wahana Teknik Vol 02, Nomor 02, Desember 2013 Jurnal Keilmuan dan Terapan teknik Hal 70-80 ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wardjito, Sugiyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine

Lebih terperinci

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Materi penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah analisis proses konversi energi pada PLTU Suralaya Unit 5 mulai dari energi pada batubara hingga menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada era modern ini. Tak terkecuali di Indonesia, negara ini sedang gencargencarnya melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Power UP. Suralaya merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sejak tahun 1984 sebagai bahan bakar utama pembangkitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan

Lebih terperinci

STUDI AUXILIARY STEAM PRESSURE CONTROL PADA PLTU UNIT 3 DAN 4 PT.PLN (PERSERO) WILAYAH II SEKTOR BELAWAN OLEH. : Agus Tanaka Damanik.

STUDI AUXILIARY STEAM PRESSURE CONTROL PADA PLTU UNIT 3 DAN 4 PT.PLN (PERSERO) WILAYAH II SEKTOR BELAWAN OLEH. : Agus Tanaka Damanik. STUDI AUXILIARY STEAM PRESSURE CONTROL PADA PLTU UNIT 3 DAN 4 PT.PLN (PERSERO) WILAYAH II SEKTOR BELAWAN OLEH Nama : Agus Tanaka Damanik Nim : 025203038 PROGRAM DIPOLMA IV TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Energi Alamraya Semesta adalah PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Batubara yang digunakan adalah batubara jenis bituminus

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 SPESIFIKASI TURBIN Turbin uap yang digunakan pada PLTU Kapasitas 330 MW didesain dan pembuatan manufaktur dari Beijing BEIZHONG Steam Turbine Generator Co., Ltd. Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR BAB III TEORI DASAR KONDENSOR 3.1. Kondensor PT. Krakatau Daya Listrik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel yang berfungsi sebagai penyuplai aliran listrik bagi PT. Krakatau Steel

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI Dosen Pembimbing : Ir. Joko Sarsetiyanto, MT Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Oleh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem kerja PLTU Sistem PLTU merupakan sistem pembangkit energi listrik yang memiliki empat komponen utama, yaitu : ketel, turbin, kondensor dan pompa. Ketel berfungsi sebagai

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI EFEKTIVITAS CONDENSER DI PLTU PAITON UNIT 5 PT. YTL JAWA TIMUR

PENENTUAN NILAI EFEKTIVITAS CONDENSER DI PLTU PAITON UNIT 5 PT. YTL JAWA TIMUR Jurnal Ilmiah Rotary ISSN 2540-8704 Vol. 1 No. 1, Edisi Agustus 2016 PENENTUAN NILAI EFEKTIVITAS CONDENSER DI PLTU PAITON UNIT 5 PT. YTL JAWA TIMUR Asrorin Safira Zata Lini 1, dan Bayu Rudiyanto 2 1) 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah melaksanakan kegiatan percepatan pembangunan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA SISTEM FLOW CONTROL amdea DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Bambang Nur Cahyono (L2F008013) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jln.

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11 034 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP

BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP BAB III LOW PRESSURE DRAIN PUMP 3.1 Pengaruh LP drain pump terhadap effisiensi thermal Low Pressure drain pump (LP drain pump) merupakan jenis pompa sentrifugal yang digunakan untuk memindahkan fluida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kebutuhan energi listrik pada zaman globalisasi ini, Indonesia melaksanakan program percepatan pembangkitan listrik sebesar 10.000 MW dengan mendirikan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

1. Bagian Utama Boiler

1. Bagian Utama Boiler 1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perubahan terjadi di berbagai bidang antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, stranspotasi, telekomunikasi termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi listrik.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai macam peralatan bantu dan utama. Perlatan utamanya sepertiboiler,kondensor, turbin dan generator.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja PLTU Batubara PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN-300-2-20B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG Dwi Cahyadi 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH ANALISA PROSES KERJA SOOT BLOWER TIPE FIXED ROTARY PADA PROTOTYPE MINI STEAM POWER PLANT DI PT. NW INDUSTRIES Nama : Rachmat Shaleh NPM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator

Lebih terperinci

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE Disusun oleh : Sori Tua Nrp : 21.11.106.006 Dosen pembimbing : Ary Bacthiar

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Power sebagai anak perusahaan PT.PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik memiliki beberapa unit pembangkitan dan jasa pembangkitan di berbagai wilayah seluruh

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit listrik tenaga batu bara membutuhkan pemanasan awal untuk udara pembakaran pada boiler sekarang ini menjadi suatu keharusan sebagai usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi 1*, Dhimas Satria 2, Cecep 3 1,2,3 JurusanTeknikMesin, FakultasTeknik, Universitas Sultan AgengTirtayasa,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisis Pressure Control Pada Absorber (101-C1) di CO 2 Removal Field Subang

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisis Pressure Control Pada Absorber (101-C1) di CO 2 Removal Field Subang Makalah Seminar Kerja Praktek Analisis Pressure Control Pada Absorber (101-C1) di CO 2 Removal Field Subang Reza Dwi Imami (L2F008080) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT Anwar Ilmar Ramadhan 1,*, Ery Diniardi 1, Hasan Basri 2, Dhian Trisnadi Setyawan 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI Nama : Afrian Syaiibrahim Kholilulloh NRP : 42 09 100

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 72-77 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Bachrudin Azis Mustofa, Sunarwo, Supriyo (1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2; 94-98 PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 Jev N. Hilga, Sunarwo, M. Denny S, Rudy Haryanto

Lebih terperinci

MODUL 5A PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

MODUL 5A PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) MODUL 5A PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) Definisi dan Pengantar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap (steam) untuk memutar turbin

Lebih terperinci

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Pendidikan Diploma III. Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik.

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Pendidikan Diploma III. Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik. ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP DENGAN KAPASITAS 65 MW, TEKANAN 86 BAR, DAN PUTARAN 3000 RPM PADA UNIT 3 PLTU PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Siklus Air dan Uap Siklus air dan uap di PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar Awar sebagai tinjauan pustaka awal dan pembahasan awal yang nantinya akan merujuk ke unit kondensor. Siklus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Water and Steam Cycle Siklus air dan uap dimulai dari pengambilan air laut dengan menggunakansea Water Pump. Proses pertama pengolahan air adalah dengan disaring terlebih dahulu

Lebih terperinci

SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER

SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER LAMPIRAN SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI PT INDONESIA POWER Data Umum Perusahaan PT. INDONESIA POWER merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober

Lebih terperinci

Bagian dan Cara Kerja PLTU

Bagian dan Cara Kerja PLTU Rabu, 26 Januari 2011 Bagian dan cara kerja PLTU Bagian dan Cara Kerja PLTU 1. Boiler/Ketel Uap PLTU Paiton, Jawa Timur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :

Lebih terperinci

ANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI

ANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI ANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI Soelaiman, Sofyan, Novy Priyanto Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Kebutuhan konsumen akan daya listrik bervariasi dari

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

FOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

FOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 FOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 F Gatot Sumarno (1), Wahyono (2), Ova Imam Aditya (3), (1), (2) Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Banjarmasin. (pp. 1-2). Banjarmasin. Kelautan ITS Surabaya. (pp. 2). Surabaya. Sciences Conference, The Netherlands.

DAFTAR PUSTAKA. Banjarmasin. (pp. 1-2). Banjarmasin. Kelautan ITS Surabaya. (pp. 2). Surabaya. Sciences Conference, The Netherlands. DAFTAR PUSTAKA 1. Apriyanti, V., Pasek, A.D., Abdurrachim, Adriansyah, W., & Abdurrahman, R., (2015). Perancangan Perangkat Eksperimen Kondensasi Kontak Langsung Dengan Keberadaan Non Condensable Gas.

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah suatu sistem pembangkit thermal dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENER LISTRIK PADA PLTU BATUBARA Tomy Hidayat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112,

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar batubara menjadi energi listrik.

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI DOSEN PEMBIMBING : DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PHD TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI ANALISIS PERFORMA HRSG 1.3 PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 1 No. 1 Januari 016; 1-6 ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT Sudjito, Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

Ash/sisa abu yang menempel pada permukaan pipa pipa boiler di bagian evaporator.

Ash/sisa abu yang menempel pada permukaan pipa pipa boiler di bagian evaporator. Ash/sisa abu yang menempel pada permukaan pipa pipa boiler di bagian evaporator. Komponen Utama Sootblower Tipe Fixed Rotary Motor Elektrik Berfungsi untuk menggerakkan gear yang terhubung dengan lance

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG Reza Pahlefi¹, Dr.Ir. Joko Windarto, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP TIPE SINGLE SILINDER NON REHEAT DENGAN TEKANAN 86 BAR DAN KAPASITAS 65 MW DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP TIPE SINGLE SILINDER NON REHEAT DENGAN TEKANAN 86 BAR DAN KAPASITAS 65 MW DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR BELAWAN ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP TIPE SINGLE SILINDER NON REHEAT DENGAN TEKANAN 86 BAR DAN KAPASITAS 65 MW DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK Nama : ARDIYANI NUR FADILA NRP : 7811040029 PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kebutuhan Air Tawar Siklus PLTU membutuhkan air tawar sebagai bahan baku. Hal ini dikarenakan peralatan PLTU sangat rentan terhadap karat. Akan tetapi, semakin besar kapasitas

Lebih terperinci

TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER

TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER Oleh : Mohammad Choirul Anam 4213 105 021 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2014 BOILER 1. Dasar Teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Air dan Uap Sebagai penjelasan awal sebelum merujuk ke unit high pressure heater, berikut adalah penjelasan siklus air dan uap di PT PJB UBJ O&M PLTU Rembang. Gambar

Lebih terperinci

Gambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang

Gambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang BAB II GAMBARAN UMUM PLTP UBP KAMOJANG 2.1 Definisi PLTP Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal ( Panas Bumi ) yang kita sebut dengan PLTP adalah sebuah instalasi yang merubah energi panas menjadi energi

Lebih terperinci

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk

Lebih terperinci

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle JURNAL TEKNIK POMITS 1 Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle Slamet Hariyadi dan Atok Setiyawan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8

SIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8 SIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8 1 Simulasi Sistem Kontrol Suhu di Reheater pada Boiler di PLTU Paiton Unit 7 & 8 Reza Muhammad Najmul Falah1) Paulus Sesetyo

Lebih terperinci