AL-BALAGHAH: Ilmu Ma'ani
|
|
- Lanny Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AL-BALAGHAH: Ilmu Ma'ani al-ma`ani A. Pengertian Ma aani jamak dari ma na, secara leksikal berarti arti Secara istilah: ilmu untuk mengetahui hal ihwal lafal bahasa yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi Objek kajiannya hampir sama dengan ilmu nahwu. Hanya kalau ilmu nahwu membahas makna yg lebih bersifar mufrad, sedang ma ani lbh besifat tarkibi B. Kajian Kalimat dan bagian-bagiannya o Musnad musnad ilaih o Fi il mutaallaq Jumlah o Fashal o Washal o Ijaz o Ithnab o musawat Lebih rinci meliputi 8 macam kajian: o Ihwal Isnad Khabary o Ihwal musnad ilaih o Ihwal musnad o Ihwal mutaaliqaatul fi li o Al-Qashr o Al-Insya o Alfashal dan alwashal o Al-Ijaaz, al-ithnaab, dan al-musaawah Jumlah = Kalimat
2 1. Jumlah Ismiyah Ismiyah : suatu jumlah (kalimat) yang terdiri atas mubtada dan khabar. Fungsi jumlah ismiyah adalah menetapkan sesuatu hukum pada sesuatu. Jumlah ini tidak berfungsi untuk tajaddud/pembaruan dan istimrar/kontinuitas (terutama yang khabarnya berbentuk fa il atau isim maf ul. Jika khabarnya berbentuk fi il, maka mengandung dimensi waktu (bisa lampau, sekarang, atau yang akan datang) Jumlah ismiyah (kalimat nominal), mubtada ditempatkan di awal kalimat sedangkan khabar ditempatkan sesudahnya Jika mubtada berbentuk nakirah (indefinitive) dan khabar berupa frase preposisi, maka khabar didahulukan 2. Jumlah Fi liyah Jumlah fi liyah: kalimat yang terdiri atas fi il dan fa il atau fi il dan naibul fa il Mengandung makna pembatasan waktu (lampau. Sedang, akan). Setiap fi il hanya ada satu pembatas waktu. Waktu pada fi il tdk perlu ada qarinah lafdziyah Penanda waktu pada isim perlu qarinah lafdhiyah Fi il juga bisa menunjukkan makna tajaddud Jumlah fi liyah juga bisa menunjukkan adanya perubahan secara berkesinambungan dan bertahap sesuai konteks dan indikatornya (syarat fi ilnya berupa mudhari ) Pada jumlah fi liyah (kalimat verbal), fi il (verba) dapat berbentuk aktif dan pasif. Karakteristik jumlah fi liyah tergantung kepada fi il. Fi il madhi membentuk karakter (baik positif maupun negatif). Sedangkan fi il mudhari membentuk tajaddud (pembaharuan) Selain struktur, kalimat juga bisa digolongkan dari segi isi. Dari segi isi, baik jumlah ismiyah maupun fi liyah ada kita sebut jumlah mutsabatah (kalimat positif) dan jumlah manfiyah (kalimat negatif). Jumlah mutsabatah (kalimat positif) ialah kalimat yang menetapkan keterkaitan antara subjek dan predikat (baik dalam jumlah ismiyah maupun jumlah fi liyah) Jumlah manfiyah (kalimat negatif ialah kalimat yang menegasikan/meniadakan hubungan antara subjek dan predikat IHWAL MUSNAD DAN MUSNAD ILAIH Jumlah (kalimat) paling tidak terdiri dari atas dua unsur. Kedua unsur itu dalam ilmu ma aani adalah musnad dan musnad ilaih. Dalam ilmu ushul fiqh: musnad = mahkum bih. Musnad ilaih = mahkum ilaih Dlm gramatika Arab ada umdah = pokok dan fadlah = pelengkap. Fadllah = qayyid (dalam ma aani) Posisi musnad dan musnad ilaih bervariasi tergantung bentuk jumlah/kalimat dan posisinya dalam kalimat Kaitan antara musnad dan musnad ilaih dinamakan isnad. Isnad: penisbatan suatu kata dengan kata lainnya sehingga memunculkan penetapan suatu hukum atas yang lainnya baik bersifat positif maupun negatif. A. MUSNAD ILAIH Secara leksikal = yang disandarkan kepadanya.
3 Secara istilah = mubtada yang mempunyai khabar, fa il, naibul fa il, dan beberapa isim dari amil nawasikh. Pengertian lain = kata/kata-kata yang kepadanya dinisbatkan suatu hukum, pekerjaan, dan keadaan Posisi musnad ilaih dalam kalimat: Fa il Naib fa il Mubtada Ismu kaana dan sejenisnya Ismu inna dan sejenisnya Maf ul pertama dhanna dan sejenisnya Maf ul kedua dari ra aa dan sejenisnya B. MUSNAD Musnad = sifat, fi il, atau sesuatu yang bersandar kepada musnad ilaih. Musnad berada pada tempat-tempat: o Khabar mubtada o Fi il tam o Isim fiil o Khabar kaana dan sejenisnya o Khabar inna dan sejenisnya o Maf ul kedua dari dhanna dan sejenisnya o Maf ul ketiga dari ra aa dan sejenisnya C. Mema rifatkan Musnad Ilaih Dengan Isim alam Dengan dhamir Dengan isim isyarah Dengan isim maushul Dengan Al Dengan idhofah Dengan nida Mema rifatkan dengan isim alam: o Menghadirkan zat pada ingatan pendengar o Memuliakan/menghinakan musnad ilaih o Optimis/mengharap yang baik Mema rifatkan dengan dhomir o Dhamir mutakallim o Dhamir mukhattab o Dhamir ghaib Mema rifatkan dengan isim isyarah o Menjelaskan keadaan musnad ilaih (jauh, sedang, dekat) o Mengingatkan bhwa musnad ilaih layak memiliki sifat-sifat yang akan disebut o Mengungkapkan derajat musnad ilaiah (dekat, sedang, jauh)
4 o Menampakkan rasa aneh o Menyindir kebodohan mukhatthab o Mengingatkan bahwa yang diisyarahkan pantas menyandang sifat-sifat tertentu. Mema rifatkan dengan isim maushul: o Tidak baik kalau dengan cara jelas o Mengagungkan o Menumbuhkan keingin tahuan o Merahasiakan sesuatu dari selain mukhatthab o Mengingatkan kesalahan mukhatthab o Mengingatkan kesalahan selain mukhatthab o Mengagungkan kedudukan mahkum bih o Mengejutkan: mengagungkan/menghina o Tidak etis menyebut nama diri o Menentukan pahala/siksa o Mencela o Menunjukkan keseluruhan o Menyamarkan Mema rifatkan dengan al o Mengisyarahkan kenyataan sesuatu, maknanya terlepas dari kaidah umum khusus o Mengisyarahkan hakikat yang samar o Mengisyarahkan setiap satuan yang bisa dicakup lafal menurut bahasa o Menunjuk seluruh satuan dalam kondisi terbatas (Catatan: ada al lil ahdi dan al liljinsi) Mema rifatkan dengan idhafah o Sebagai cara singkat menghadirkan musnad ilaih di hati pendengar o Menghindarkan kesulitan membilang-bilang o Keluar dari tuntutan mendahulukan sebagian atas sebagian yang lain o Mengagungkan mudhaf dan judhaf ilaih o Meremehkan Mema rifatkan dengan nida o Bila tanda-tanda khusus tidak dikenal oleh mukhatthab o Mengisyarahkan kepada alasan untuk sesuatu yang diharapkan D. MENAKIRAHKAN MUSNAD ILAIH Menunjukkan jenis Menunjukkan banyak Menunjukkan sedikit Merahasiakan perkara Untuk makna mufrad Menjelaskan jenis/macam E. MENYEBUT MUSNAD ILAIH Al-idhah wat tafriq (menjelaskan dan membedakan) Ghabwatul mukhatthab (menganggap mukhatthab tdk tahu) Taladzdzudz (senang menyebutnya)
5 F. MEMBUANG MUSNAD ILAIH Untuk meringkas Terpeliharanya lisan ketika menyebut Li al-hujnah (merasa jijik menyebutnya) Li at-tamiim (generalisasi) Ikhfaul amri an ghairi mukhatthab (menyembunyikan musnad ilaih kepada selain mukhatthab) IHWAL KALAM KHABARI Kalam adalah untaian kata yang memiliki pengertian yang lengkap. Dalam konteks ilmu balaghah kalam ada dua jenis: (1) kalam khabari dan (2) kalam insya I Kalam khabari ialah kalimat yang mengandung kemungkinan benar atau tidak benar. A. Tujuan Kalam Khabari Faidah al-khabar: untuk orang yang belum tahu sama sekali Lazimal Faidah: untuk orang yang sdh mengerti isi dari pembicaraan Pengembangannya, untuk tujuan: Istirham (minta dikasihi) Idhar al-dha fi ( memperlihatkan kelemahan) Idhar al-tahassur (memperlihatkan penyesalan) Al-fakhr (kesombongan) Dorongan kerja/berbuat keras B. Jenis-jenis Kalam Khabari Mukhatthab yang belum tahu (khaalidz dzihni) ibtida i Mukhatthab ragu-ragu (mutariddid adzdzihni) thalabi Mukhatthab yang menolak (inkari) inkari C. Deviasi Kalam Khabari Kalam thalabi digunakan untuk mukhatthab khaalidz dzihni Kalam ibtida I digunakan untuk mukhatthab inkari KALAM INSYA I Kalam insya I adalah suatu kalam yang setelah ucapan itu dituturkan tidak bisa dinilai benar atau dusta. Kalam insya I merupakan kebalikan kalam khabari. Kalam insya i: (1) insya I thalabi: amar, nahyu, istifham, tamanni, dan nida, (2) insya I ghair thalabi: ta ajjub, madz al-dzamm, qasam, kata-kata yang diawali af alur raja. Yg kedua ini tdk masuk bahasan ilmu ma ani A. Amar Amar adalah tuntutan untuk mengerjakan sesuatu dari yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah. Adat untuk amr adalah dengan: o fi il amr, o fi il mudhari yang disertai lam amr, o isim fi il amar, dan o mashdar pengganti fi il. B. Nahyu
6 Nahyu adalah tuntutan meninggalkan sesuatu perbuatan dari pihak yang lebih tinggi. Adat nahyu adalah: o Fiil mudhari yang sebelumnya dimasuki lam nahyi C. Istifham Istifham adalah menuntut pengetahuan tentang sesuatu. Adat yang bisa digunakan: o Hal o A o Ma o Man o Mata o Ayyana o Kaifa o Aina o Anna o Kam o ayyu Hamzah sebagai adat istifham mempunyai dua makna: o Tashawwuri: jawaban yang bermakna mufrad. Ungkapan istifham yang meminta pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat mufrad = istifham tasawwuri o Tashdiq: penisbatan sesuatu atas yang lain Man = untuk menanyakan orang Ma = untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Untuk meminta penjelasan tentang sesuatu atau hakikat sesuatu Mata = digunakan untuk meminta penjelasan tentang waktu (lampau maupun sekarang) Ayyaana = digunakan untuk meminta penjelasan mengenai waktu yang akan datang. Kata ini biasanya digunakan untuk menantang Kaifa = digunakan untuk menanyakan keadaan sesuatu Aina = digunakan untuk menanyakan tempat Hal = untuk menanyakan penisbatan sesuatu pada yang lain (tashdiq) atau kebalikannya. Mutakallim tdk mengetahui nisbah atau musnad dan musnad ilaihnya. Adat hal tdk bisa masuk ke dalam nafyu, mudhari makna sekarang, syarat, huruf athaf. Sedang hamzah bisa. Anna = (1) maknanya sama dengan kaifa, (2) bermakna aina, (3) maknanya sama dengan mata Kam = merupakan adat istifham yang maknanya menanyakan jumlah yang masih samar. Juga untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan waktu, tempat, keadaan, jumlah, baik yang berakal maupun yang tidak Ayyu = digunakan untuk menanyakan dengan mengkhususkan salah satu darai dua hal yang berserikat. Deviasi Istifham: o Untuk maksud amar o Untuk maksud nahyu o Untuk maksud taswiyah (menyamakan dua hal) o Untuk maksud nafyu (negasi) o Untuk maksud inkar (penolakan) o Untuk maksud tasywiq (mendorong)
7 o Untuk maksud penguatan o Untuk maksud ta dzim (mengagungkan) o Untuk maksud tahqir (merrendahkan) o Untuk maksud taajjub (mengagumi) o Untuk maksud Alwa id (ancaman) o Untuk maksud tamanni (harapan yang tak mungkin terkabul) D. Nida = Panggilan Nida adalah tuntutan mutakallim yang menghendaki seseorang agar menghadapnya. Adat yang biasa digunakan untuk memanggil adalah: a, ay, ya, aa, aai, ayaa, hayaa, dan waa a dan ay untuk munada yang dekat selainnya untuk munada yang jauh khusus untuk yaa bisa untuk yang dekat maupun yang jauh Kadang-kadang munada yang jauh digunakan adat nida a atau ay (karena dianggap ada kedekatan hati) Kadang-kadang munada yang dekat dianggap jauh (karena bisa dianggap ketinggian munada, atau kerendahan martabat, kelalaian, kebekuan hati) Penyimpangan makna nida: o Untuk anjuran, mengusung, mendorong, menyenangkan o Teguran keras/mencegah o Penyesalan, kresahan, kesakitan o Mohon pertolongan/istighotsah o Ratapan/mengaduh o Minta belas kasihan o Merasa sayang, menyesal o Keheranan atau kekaguman o Bingung dan gelisah (tidak puas, tdk sabar, bosan) o Mengingat-ingat o Mengkhususkan (menuturkan isim zhahir setelah isim dhamir dengan tujuan menjelaskannya. Ini mempunyai tujuan: (1) tafakhur = membanggakan, (2) tawadhu = rendah hati. E. Tamanni Tamanni (berangan-angan) adalah kalimat yang berfungsi untuk menyatakan keinginan terhadap sesuatu yang diskai tetapi tidak mungkin untuk dapat meraihnya Menurut istilah balaghah: menuntut sesuatu yang diinginkan, akan tetapi tidak mungkin terwujud. Ketidakmungkinan terwujudnya sesuatu itu bisa terjadi karena mustahil terjadi atau juga sesuatu yang mungkin akan tetapi tidak maksimal dalam mencapainya. Juga ungkapan yang mungkin terwujud tetapi tidak terwujud karena tidak berusaha secara maksimal. FASHL DAN WASHL Fashl secara leksikal bermakna memotong, memisahkan, memecat, menyapih. Secara terminologi adalah tidak mengathafkan suatu kalimat dengan kalimat lainnya Washl secara leksikal bermakna menghimpun atau menggabungkan. Secara terminologis adalah mengathafkan satu kalimat dengan kalimat sebelumnya melalui huruf athaf Fashl digunakan pada tiga tempat: Jika antara kalimat pertama dan kedua terdapat hubungan yang sempurna. Kalimat kedua
8 berfungsi sebagi taukid atau penjelas, atau badal bagi kalimat yang pertama, Antara kalimat pertama dan kedua bertolak belakang Kalimat kedua sebagai jawaban bagi yang pertama Washl digunakan pada tiga tempat: Keadaan i rab antara kedua kalimat sama Adanya kekhawatiran timbulnya kesalahpahaman jika tidak menggunakan huruf athaf Kedua jumlah sama-sama khobari atau sama-sama insya i dan mempunyai keterkaitan yang sempurna QASHR Qashr secara leksikal bermakna penjara. Secara terminologis adalah mengkhususkan sesuatu atas yang lain dengan cara tertentu Qashar memiliki empat unsur: o Maqshur (berbentuk sifat atau maushuf) o Magshur alaih (berbentuk sifat atau maushuf) o Maqshur anhu yaitu sesuatu yang berada di luar yang dikecualikan o Adat qashr. LAA YAFUUZU ILLA AL-MUJIDDU. YAFUUZU = MAQSHUR; AL-MUJIDDU = MAQSHUR ALAIH; SELAIN AL-MUJIDDU = MAQSHUR ANHU; LA DAN ILLA = ADAT QASHR A. Jenis-jenis Qashr Dilihat dari aspek hubungan antara pernyataan dengan realitas: o Qashr hakiki: apabila antara makna dan esensi dari pernyataan tsb menggambarkan sesuatu yg sebenarnya. Pernyataan tsb bersifat universal, tdk bersifat kontekstual, dan diperkirakan tdk ada pernyataan yg membantah atau pengecualian lagi setelah pernyataan tsb. (LAA ILAAHA ILLA ALLAH) o Qashr idhafi: ungkapan qashr bersifat nisbi. Pengkhususan maqshur alaih pada ungkapan qashr ini hanya terbatas pada maqshurnya, tidak pada selainnya (WAMAA MUHAMMADUN ILLA RASUL QAD KHALAT MIN QABLIHIR RUSUL) Dilihat dari dua unsur utamanya (maqshur dan maqshur alaih): o Qashar sifat ala maushuf (Sifat dikhususkan hanya untuk maushuf) o Qashr maushuf ala sifah (maushuf hanya dikhususkan untuk sifat) Catatan: sifat di sini adalah ma nawiyah; bukan isim sifat dalam konteks nahwu. B. Teknik Penyusunan Qashr Menggunakan kata-kata yg secara langsung menggambarkan pengkhususan (menggunakan kata qashr dan khushush) Menggunakan dalil di luar teks, seperti pertimbangan akal, perasaan indrawi, pengalaman, atau berdasarkan prediksi yang didukung oleh indikator-indikator tertentu. Menggunakan adat qashar: o An-nafyu wal istitsna (negasi dan pengecualian o Innama (hanya saja) o Athaf dengan huruf la, bal, lakinna
9 - Laa bermakna mengeluarkan ma thuf dari hukum yg berlaku untuk ma thuf alaih. Posisi maqshur dan maqshur alaih sebelum huruf athaf laa. Penggunaan laa untuk menqashar hrs memenuhi syarat: (1) ma thufnya mufrad bkn jumlah, (2) didahului oleh ungkapan ijab, amar, atau nida (3) ungkapan sebelumnya tidak membenarkan ungkapan sesudahnya - Kata bal = dalam qashr bermakna idhrab (mencabut hukum dari yang pertama dan menetapkan kepada yang kedua). Posisi maqshur alaih nya terletak setelah kata bal. Syarat-syarat: (1) ma thuf bersifat mufrad, bkn jumlah, (2) didahului oleh ungkapan ijab, amar, atau nida. - Kata lakinna menjadi adat qashar berfungsi sebagai istidrak. Kata ini sama fungsinya dengan bal IJAZ, ITHNAB, DAN MUSAWAH Ijaz secara leksikal bermakna meringkas. Secara istilah dalam balaghah: mengumpulkan makna yang banyak dengan menggunakan lafal yang sedikit Efisiensi kalimat (ijaz) ada dua cara: o Qashar = meringkas o Hadzaf = membuang (bisa huruf, kata, frase, atau beberapa kalimat) Ithnab secara leksikal bermakna melebih-lebihkan. Secara istilah menambah lafal atas maknanya. Atau mendatangkan makna dengan perkataan yang melebihi apa yang telah dikenal oleh banyak orang Lima bentuk ithnab: o Menyebutkan yang khusus setelah yang umum o Menyebutkan yang umum setelah yang khusus o Menjelaskan sesuatu yg umum o Pengulangan kata atau kalimat o Memasukkan sisipan Musawah secara leksikal bermakna sama atau sebanding. Secara terminologi adalah pengungkapan suatu makna melalui lafal yang sepadan, tidak menambahkan dan tidak mengurangkan.
Fisika Biologi. Muqoddimah Anggaran Dasar. Islam Agama Tauhid. Download for Ginjal Buatan Download for Jantung Download for Ginjal
Fisika Biologi Download for Ginjal Buatan Download for Jantung Download for Ginjal Muqoddimah Anggaran Dasar download klik disini Islam Agama Tauhid Islam Agama Tauhid Ketika memandang indahnya alam semesta,
Lebih terperinciMuqaddimah. Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah :
Muqaddimah Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah : Macam-macam Kalam Al kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Kalam itu ada tiga bagian :
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Nahwu II Kode Mata Kuliah : AR 303 Bobot SKS : 2 SKS Semseter : III (Tiga) Prasyarat : Lulus mata kuliah/mengontrak: 1. Arabiyah Asasiyah 2. Nahwu 1 D o s e
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) Mata Kuliah : Balaghah I Kode Mata Kuliah : AR308 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 5 Prasyarat : Nahwu, Sharaf dan Arabiyyah Asâsiyyah Penanggung jawab : Dr.H. Mamat Zaenuddin,
Lebih terperinciMuhammad Ibnu Soim BAB I PEMBAHSAN A. BAB IDHOFAH. Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta
BAB I PEMBAHSAN A. BAB IDHOFAH Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta mewajibkan pada isi yang kedua untuk dibaca jar selama-lamanya (menjadi mudhof illaih). Sedangkan
Lebih terperinciMatan Al Ajrumiyyah. Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy
Matan Al Ajrumiyyah Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy Ĥ Matan Al Ajrumiyyah Penulis Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy Penyusun E-Book Abu Aufa Disebarkan Melalui
Lebih terperinciDIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN
DIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN 04-05 JENJANG SEKOLAH MATA PELAJARAN JUMLAH SOAL ALOKASI WAKTU : SMP ISLAM AL AZHAR
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010
KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 5. BIDANG STUDI : BAHASA ARAB NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI YANG DIUJI 1. QIROAH
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Bahasa Arab Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum
Lebih terperinciKALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002
KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot SKS Semester Prasyarat D o s e n : Nahwu III : AR508 : 2 SKS : IV (Empat) : Lulus mata kuliah: 1. Arabiyah Asasiyah 2. Nahwu I dan
Lebih terperinciSILABUS. Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 : 2 (dua)
SILABUS Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 SKS : 2 (dua) Semester : IV (Empat) Dosen : Drs. H. Agus Salam Rahmat, M.Pd. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab Prasyarat
Lebih terperinci5. Bidang Studi : BAHASA ARAB
5. Bidang Studi : BAHASA ARAB NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI YANG DIUJI 1 QIROAH menganalisis dan menemukan pokok pikiran tentang TA ARUF Menentukan gambaran umum dan rinci tentang SALAM dalam
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA ARAB
STANDAR KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA ARAB A. DASAR PENYUSUNAN KOMPETENSI Yang dijadikan dasar dalam pemetaan standar kompetensi pedagogik guru dan seni adalah sebagai berikut. (1) UU No. 20 Tahun
Lebih terperinciSTRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman)
STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (A. Suherman) A. Sruktur Kebahasaan Yang dimaksud dengan struktur-struktur kebahasaan adalah struktur- struktur grammar atau tata bahasa. Terdapat banyak
Lebih terperinciNo Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1.
Mata Kuliah : N A H W U 1 Bobot : 2 sks Kelompok MK : Mata Kuliah Kompetensi (MKKU) Prodi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya Kompetensi Mata Kuliah
Lebih terperinciAL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH
Volume III, Nomor 2, Januari-Juni 2015 7 AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH Hamka Ilyas Dosen pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Abstrak: Dalam pembahasan tentang isim, maka akan ditemukan
Lebih terperinciDalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il
BAB IV ANALISIS FI IL MABNI MAJHUL DALAM SURAH AL FUSHSHILAT A. Analisis Fi il Mabni Majhul dalam Surah Al Fushshilat Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ل ت,ف ص disebut fi il
Lebih terperinci/jundīyyun muslimun/ dalam Buku Al-Qirā atu
Penelitian tentang klausa belum pernah diteliti pada Program Studi Bahasa Arab, Fakultas Sastra,. Adapun judul yang telah ada adalah Analisis Konstrastif Kalimat Verbal dan Kalimat Nominal dalam Bahasa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) Mata Kuliah : Balaghah II Kode Mata Kuliah : AR309 Bobot SKS : 3 SKS Semester : 6 Prasyarat : Nahwu, Sharaf, Arabiyyah Asâsiyyah dan Balaghah I Penanggung jawab : Dr.H. Mamat
Lebih terperinciPENGERTIAN, OBJEK DAN MANFAAT ILMU MA ĀNI
PENGERTIAN, OBJEK DAN MANFAAT ILMU MA ĀNI A. Pengertian Ma âni Kata ma âni merupakan bentuk jamak dari.(ٯ ىن) Secara leksikal kata tersebut berati maksud, arti atau makna. Para ahli ilmu Balaghah mendefinisikannya
Lebih terperinciBELAJAR NAHWU. Fatkhul Munir Almaraqie. Pustaka Pribadi Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos: 59567, telp:
Fatkhul Munir Almaraqie BELAJAR NAHWU - Pustaka Pribadi Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos: 59567, telp: 085726713043 http://fatkhulmuniralmaraqie.blogspot.com/ 1 Daftar Isi: JUZ PERTAMA
Lebih terperinciSILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd.
SILABUS NAHWU 2 AR 303 Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 67 SILABUS 1. Identitas
Lebih terperinciISIM ALAM DALAM BUKU AL AKHLAQ LIL BANIN JUZ 2 KARYA UMAR BIN AHMAD BARAJA. (Studi Analisis Sintaksis)
ISIM ALAM DALAM BUKU AL AKHLAQ LIL BANIN JUZ 2 KARYA UMAR BIN AHMAD BARAJA (Studi Analisis Sintaksis) SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Musthoah
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Arab : VIII (Delapan) : 1 (Satu)/Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Bahasa Arab Jumlah soal : 50 Butir Kurikulum : Standar
Lebih terperinciKEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin. 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam
KEINDAHAN UNGKAPAN ILTIFÂT DALAM ALQURAN Mamat Zaenuddin 1. Menurut ashl al-wadh i (konsep awal), iltifât adalah perpindahan dalam penggunaan dhamîr (pronomina) yang tiga, yaitu mutakallim (persona I),
Lebih terperinci1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam
1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 3. Bagaimana orisinalitas dan kreativitas gaya bahasa
Lebih terperinciMAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I.
MAKALAH Hamzah di Akhir Kalimat Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Hamidah Nur Vitasari 111-13-262 Lailia Anis Afifah 111-13-264
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Model pengembangan indeks al-qur an ini adalah model Prosedural, sebuah
363 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Model pengembangan indeks al-qur an ini adalah model Prosedural, sebuah model yang secara prosedural dilakukan melalui lima tahapan. Tahapantahapannya ditempuh secara
Lebih terperinciBAHASAN. A. Pengertian Ma âni Kata ma âni merupakan bentuk
BAB I PENDAHULUAN TUJUAN Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ma âni, objek kajiannya dan manfaat mempelajarinya. BAHASAN A. Pengertian Ma âni Kata ma âni
Lebih terperinciKAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH
KAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH Kaidah-kaidah dalam membaca Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama ah, yaitu : 1. Apabila ada huruf, dimana setelahnya adalah Alif mati ( ا ), maka huruf tersebut
Lebih terperinciDESKRIPSI, SILABUS, DAN SAP BAHASA ARAB DR 422. DR. H. Rahman, M.Pd. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.
DESKRIPSI, SILABUS, DAN SAP BAHASA ARAB DR 422 DR. H. Rahman, M.Pd. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2009
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) Mata Kuliah : Mengenal dasar-dasar bahasa Arab Kode Mata Kuliah : AR100 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 1 Prasyarat : - Penanggung jawab : Dr. Mamat Zaenuddin, MA. Anggota :
Lebih terperinciMAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )
MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Masita Mulyaningtyas 111-13-283 Nur Azizah 111-13-298 Aisah Umi Zar I 111-13-302
Lebih terperinciMAKALAH. Mubtada dan Khabar. Disusun untuk memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Nahwu Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Semester I
MAKALAH Mubtada dan Khabar Disusun untuk memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Nahwu Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Semester I Dosen pembimbing : Maman Dzul Iman, S.Ag., MA Disusun Oleh: Nasa i (14111210034)
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Arab : VII (Tujuh) : 1 (satu)/ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama
Lebih terperinciBAB II BENTUK KALIMAT TANYA DALAM NASKAH DRAMA AHLUL-KAHFI BABAK I KARYA TAUFI>Q AL-CHAKI>M
digilib.uns.ac.id BAB II BENTUK KALIMAT TANYA DALAM NASKAH DRAMA AHLUL-KAHFI BABAK I KARYA TAUFI>Q AL-CHAKI>M Naskah drama Ahlul-Kahfi babak I karya Taufi>q Al- Chaki>m memuat berbagai macam kata tanya
Lebih terperinciw v u t l k j i h g f e y x w v u t s r q p ³ ² ± «ª PELAJARAN 2 Kumpulan Ayat-ayat Pilihan; Surat Al-Baqarah: oleh Dr. V.
PELAJARAN 2 w v u t J I HG FEDC BA m W V UT SRQP ONML K d c b a ` _^ ]\ [ Z YX o n ml k j i h g f e y x w v u t s r q p d c b a ` _ ~ } { z l k j ih g f e t s r q p o n m } { z y x w v u ~ ³ ² ± «ª l ¼»
Lebih terperinciMAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat
MAKALAH Hamzah di Tengah Kalimat Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Muhammad Yanis Abdillah 111-13-012 Tolhah Husen 111-13-124
Lebih terperinciLUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali
LUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali Edisi Kelima: Cetakan I, Jumadal Ukhra 1433 / Mei 01 Edisi Keempat: Cetakan I, Muharram 143 / Mei 011
Lebih terperinciMAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT
MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Qow aidul Imla Dosen Pengampu : Muhammad Mas ud, M.Pd.I Disusun Oleh : 1. Diah Fajar Utami : 111-13-267 2. Nurul Hidayah : 111-13-290 3. Nurul
Lebih terperinciBab II. Mengenal Macam-macam Isim
8 Bab II Mengenal Macam-macam Isim Alokasi Waktu Materi : 120 menit :- Pembagian Isim Ditinjau dari Bilangannya - Pembagian Isim Ditinjau dari Perubahannya - Beberapa Contoh Isim lainnya ISIM bilangannya
Lebih terperinciKUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM
MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)
Lebih terperinciDi dalam tulisannya tidak akan anda temukan bagaimana uraian tentang hal tersebut, karena untuk tahu penjelasan lengkapnya anda harus mengikuti
Inti Ilmu Nahwu Tulisan ini terilhami oleh uraian Yusuf Mulan di internet, yang membahas tentang cara baru mempelajari bahasa Arab. Di situ beliau, antara lain, menyinggung tentang 6 cara menulis Zaid
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA SILABUS Program Studi : Sastra Indonesia Kode Mata Kuliah : Mata Kuliah : Bahasa Bobot : 2 SKS Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia juga perlu berkomunikasi dengan sesamanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab yang disampaikan dan ditulis dalam bahasa Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian bagi para peneliti
Lebih terperinciIsim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain.
Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain. Fi il adalah kata yang menunjukan pekerjaan yang terjadi pada waktu tertentu. Harf adalah kata yang maknanya menjadi jelas manakala
Lebih terperinciMENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB
MENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB oleh Dr. Mamat Zaenuddin, MA i PRAKATA بسم الله الرحمن الرحيم االحمد الذي علم بالقلم علم اإلنسان مالم يعلم والصالة والسالم على بالضاد سيدنا محمد وعلى آله وصحبه الذين نھجوا
Lebih terperinciASPEK ASPEK MA ANI DALAM AL-QUR AN SURAT YASIN DAN ALTERNATIF PEMBELAJARANNYA SKRIPSI
ASPEK ASPEK MA ANI DALAM AL-QUR AN SURAT YASIN DAN ALTERNATIF PEMBELAJARANNYA SKRIPSI Diajukan kepada FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPEMETAAN / ANALISIS STANDAR ISI KELAS VIII / SEMESTER 1 dan 2 MTs NEGERI 29 JAKARTA الس اعة الن شاطات في المدرسة الن شاطات في البيت
PEMETAAN / ANALISIS STANDAR ISI KELAS VIII / SEMESTER 1 dan 2 MTs NEGERI 29 JAKARTA Mata Pelajaran : Bahasa Arab Tahun Pelajaran : 2012-2013 SK(*) KD (**) 1. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan
Lebih terperinciPENGANTAR. Assalamu alikum warhmatullahi wabarakatuh
PENGANTAR Assalamu alikum warhmatullahi wabarakatuh Segala puji milik Allah Ta ala, Rabb semesta alam, dengan sebenar-benar pujian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan hambanya Muhammad
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR DAERAH (UAMBD) TAHUN PELAJARAN
1 KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR DAERAH (UAMBD) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kurikulum : Kurikulum 2013 1 Memahami bunyi dan makna ungkapan
Lebih terperinciBAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU
21 BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU A. Metode Qiyasiyyah 1. Pengertian Metode Qiyasiyyah Menurut Muhammad Abdul Qadir Ahmad bahwa metode qiyasiyyah merupakan metode yang pertama
Lebih terperinciMAKALAH ALIF LAYYINAH. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.P.I.
MAKALAH ALIF LAYYINAH Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.P.I. Disusun oleh: 1. Dwi Wahyu Rofiqoh NIM: 111 13 159 2. Endang Asmiatun NIM. 111
Lebih terperinciMAKALAH ALIF LAYYINAH DI AKHIR KATA
MAKALAH ALIF LAYYINAH DI AKHIR KATA Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah qowaidul imla Dosen : M.Masud, M.Pd.I Disusun oleh : 1. Isna Khoirunnisak 111-13-130 2. Alfrida Dyah Septiyani
Lebih terperinciOleh: Rokhmat S Labib
Oleh: Rokhmat S Labib Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Rendahnya kualitas pendidikan merupakan salah satu bentuk permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sharaf I Kode Mata Kuliah : AR 106 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 2 Prasyarat : - Penanggung jawab : Dr. H. Mamat Zaenuddin, MA. Anggota : Drs. H. Masor Pertemuan I:
Lebih terperinciSILABUS NAHWU 1 AR 105. Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd.
SILABUS NAHWU 1 AR 105 Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA SAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 40 1. Identitas Mata Kuliah
Lebih terperincib. Wawu Wawu dipergunakan sebagai tanda rafa, pada jamak mudzakar salim dan asmaul khomsah.
1. Mubtada Mubtada adalah isim yang dibaca rafa yang jatuh di awal kalimat (jumlah). Isim yang berposisi sebagai mubtada lazimnya berupa isim ma rifat (diawali dengan al ma rifat, isim dhomir, isim alam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tata bahasa serta keunikan-keunikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tata bahasa serta keunikan-keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dari bahasa tersebut, begitu juga dalam bahasa Arab. Ada
Lebih terperinci-97- Sopwan Mulyawan
Studi Ilmu Ma ani (Stylistic) Terhadap Ayat-Ayat Surat Yasin -97- vv Sopwan Mulyawan ABSTRAK Al-qur an sebagai mu jizat terakhir yang diperuntukan semua manusia di atas bumi ini syarat dengan susunan tuturan
Lebih terperinciARAH BARU KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA FORMAL
ARAH BARU KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA FORMAL Oleh : Nuruddin Abstrak Waktu sembilan tahun untuk belajar bahasa arab, adalah waktu yang sangat panjang, oleh karena itu, kalau seandainya mampu dikelola
Lebih terperinciCreate PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas ra ia mengatakan, Pada suatu hari ak pernah dibonceng dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, lalu beliau bersabda, Wahai anak
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dengan adanya bahasa manusia dapat menyampaikan tujuan mereka kepada orang lain dengan mudah dan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN : BAHASA ARAB
SILABUS PEMBELAJARAN : BAHASA ARAB Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil Kompetensi Inti : (KI-1) : Menerima dan menjalankan,ajaran
Lebih terperinciMAKALAH PENAMBAHAN WAWU DALAM KATA ATAU KALIMAT
MAKALAH PENAMBAHAN WAWU DALAM KATA ATAU KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qawaid ul Imla Dosen Pengampu: Muhammad Mas ud, M. Pd.I Disusun Oleh: 1. Yuli Hastuti 111-11-049 2. Evi Triyani 111-11-060
Lebih terperinciMAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT
MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Qow aidul Imla Dosen Pengampu : Muhammad Mas ud, M.Pd.I Disusun Oleh : 1. Andrean Odiansyah Irawan : 111-13-270 2. Jazuli : 111-13-092 SEKOLAH
Lebih terperinciSyariat Adalah Amanah
Syariat Adalah Amanah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB KEENAM KESIMPULAN. dapatan bagi setiap analisis yang telah dibuat dalam bab-bab sebelum ini. Huraian bagi
BAB KEENAM KESIMPULAN. 6.0 Pengenalan Dalam bab keenam ini, penulis membuat kesimpulan menyeluruh yang merangkumi dapatan bagi setiap analisis yang telah dibuat dalam bab-bab sebelum ini. Huraian bagi
Lebih terperinciRESISTEMATISASI DAN RESTRUKTURALISASI ILMU MA ANI DALAM DESAIN PEMBELAJARAN ILMU BALAGHAH
RESISTEMATISASI DAN RESTRUKTURALISASI ILMU MA ANI DALAM DESAIN PEMBELAJARAN ILMU BALAGHAH Email: hr.taufiq@yahoo.com Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Lebih terperinciOleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.
Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Lebih terperinciMAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA
MAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Bapak Muhammad Mas ud M.Pd.I. Oleh : 1. Umi Mahmudah / 111-13-040 2. ShintaYuniati / 111-13-052 SEKOLAH
Lebih terperinciSILABUS BAHASA ARAB DR 420
No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS BAHASA ARAB DR 420 dibuat oleh Prof. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016 No.: FPBS/FM-7.1/07 LEMBAR VERIFIKASI
Lebih terperinciRANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt
1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. 2. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta. 3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-nya. 4. Menyebutkan tanda-tanda
Lebih terperinciBAB PERTAMA PENGENALAN. Pembinaan ayat dalam bahasa Arab terdiri daripada tiga bentuk : Jumlat ismiyyat,
BAB PERTAMA PENGENALAN 1. 0 PENDAHULUAN Pembinaan ayat dalam bahasa Arab terdiri daripada tiga bentuk : Jumlat ismiyyat, jumlat fi liyyat dan syibh al-jumlat. Ada dua unsur penting dalam pembentukan jumlat
Lebih terperinciSTRUKTUR AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH DALAM PERSPEKTIF STILISTIKA SINTAKSIS
STRUKTUR AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH DALAM PERSPEKTIF STILISTIKA SINTAKSIS Syafaat Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: This research aims to explore words or sentences
Lebih terperinciRAGAM KALIMAT BAHASA ARAB. Kalimat dalam bahasa Arab banyak sekali ragamnya, yaitu sebagai berikut:
RAGAM KALIMAT BAHASA ARAB Kalimat dalam bahasa Arab banyak sekali ragamnya, yaitu sebagai berikut: 1. Jumlah mutsbatah (kalimat positif) Menurut al-masih 1, jumlah mutsbatah (kalimat positif) ialah kalimat
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN MADRASAH TSANAWIYAH
PERANGKAT PEMBELAJARAN MADRASAH TSANAWIYAH MATA PELAJARAN : BAHASA ARAB KELAS IX SEMESTER 1 & 2 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) A. Latar Belakang Dalam
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) Mata Kuliah : Balaghah I Kode Mata Kuliah : AR Bobot SKS : 2 SKS Semester : 5 Prasyarat : Nahwu, Sharaf dan Arabiyyah Asâsiyyah Penanggung jawab : Dr. Mamat Zaenuddin, MA.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. tentang morfologi, sintaksis, morfosintaksis, verba transitif, dan implikasinya
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 1.1 Simpulan Berikut ini disajikan simpulan dari seluruh rangkaian kegiatan studi tentang morfologi, sintaksis, morfosintaksis, verba transitif, dan implikasinya terhadap
Lebih terperinciANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH. Oleh : Yayan Nurbayan. Abstrak
ANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH Oleh : Yayan Nurbayan Abstrak Di dalam al-quran terdapat ayat-ayat yang menggunakan gaya bahasa kinâyah. Jenis ayat ini
Lebih terperinciPEMAKAIAN FI IL MADHI DALAM AL-QURAN (Analisis Morfosintaksis dan Implikasinya bagi Pengajaran ) Drs. H. Masor NIM:
PROPOSAL TESIS JUDUL PEMAKAIAN FI IL MADHI DALAM AL-QURAN (Analisis Morfosintaksis dan Implikasinya bagi Pengajaran ) Oleh: Drs. H. Masor NIM: 026.0533 KONSENTRASI STUDI AL-QURAN PASCA SARJANA UIN SUNAN
Lebih terperinciAbdul Basith, ST, M.Si, Ph.D. Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM
Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM Kalimat syahadatain: Kualitas pribadi seorang muslim ditentukan oleh kadar kefahaman terhadap syahadatain Syarat iqrar
Lebih terperinciDrs. H. Ahmad Syatibi, HA
.'. Drs. H. Ahmad Syatibi, HA ~ij $, ~ _ Pengantar Memahami Makna Alquran BALAGHAH II (ILMU MA'ANI) Pengantar Memahami Makna Ai-Qur'an Dn. H. Alunad Syatibi, MA BALAGHAH II (ILMU MA'ANl) Pengantar Memahami
Lebih terperincii Buku Guru Kelas X MA
i Buku Guru Kelas X MA Hak Cipta 2014 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku guru ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
Lebih terperinciPENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK
PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK UMUM Pelaksanaan pemungutan Pajak yang tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan
Lebih terperinciMETODE KONTEMPORER. v RESPON FISIK TOTAL v PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF v PENDEKATAN ALAMIAH
METODE KONTEMPORER v RESPON FISIK TOTAL v PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF v PENDEKATAN ALAMIAH METODE RESPON FISIK TOTAL (TOTAL PYYSICAL RESPONSE) ü Total Phisical Respons atau TPR ditemukan James Asher
Lebih terperinciKisi-kisi Soal Ujian Akhir Diniyah Takmiliyah (UADT)
Bidang Studi : Al-Qur an 1. Menterjemahkan, Memahami hukum bacaan (Tajwid) dan Memahami isi kandungan Surat Al-Ikhlash 2. Menterjemahkan, Memahami hukum bacaan (Tajwid) dan Memahami isi kandungan Surat
Lebih terperinciKONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe
KONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe Abstrak: Tulisan ini mengungkapkan tentang konsep mu rab dan mabni dalam bahasa Arab dengan pokok pembahasanya adalah pengertian mu rab dan mabni,
Lebih terperinciPerpajakan 2 Pengadilan Pajak
Perpajakan 2 Pengadilan Pajak 12 April 2017 Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1 Daftar isi 1. Susunan Pengadilan Pajak 2. Kekuasaan Pengadilan Pajak 3. Hukum Acara 2 Susunan Pengadilan
Lebih terperinci: Key to Durus al-lughat-al-arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part I
Judul Asli Penulis Sumber : Key to Durus al-lughat-al-arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part I : DR. V. Abdur Rahim : http://www.kalamullah.com Judul Terjemahan : Panduan Durusul Lughah al-arabiyyah 2
Lebih terperinciBAB 5 UJI COBA DAN PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
BAB 5 UJI COBA DAN PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT Pada bab ini akan dijelaskan tentang ujicoba terhadap prototipe Computer Aided Translation Arab-Indonesia yang telah dikembangkan berikut hasilnya. Didahului
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa sebagai sebuah sistem terdiri dari unsur-unsur atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa sebagai sebuah sistem terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk kesatuan (Chaer, 2007:
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK UMUM Pelaksanaan pemungutan Pajak yang tidak sesuai dengan Undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan
Lebih terperinciPEMBAGIAN KATA. Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".
1 ا قس ام ا ل كل م ة PEMBAGIAN KATA Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad". م - س - ج - د Contoh: 2. Susunan huruf yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umat Islam secara umum sangatlah penting untuk berkomunikasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lain. Indonesia sangat kaya dan beragam bahasa yang digunakan
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI
PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Lebih terperinci