ARAH BARU KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA FORMAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARAH BARU KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA FORMAL"

Transkripsi

1 ARAH BARU KURIKULUM BAHASA ARAB DI LEMBAGA FORMAL Oleh : Nuruddin Abstrak Waktu sembilan tahun untuk belajar bahasa arab, adalah waktu yang sangat panjang, oleh karena itu, kalau seandainya mampu dikelola dengan baik dalam hal kurikulum, pendidik serta aspek penunjang yang lain, maka pembelajaran bahasa arab di lembaga formal akan mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi realitasnya berlainan, lembaga formal telah dianggap tidak berdaya untuk mengantarkan peserta didik mampu atau menguasai bahasa arab, anggapan ini sedikit banyak tercermin dari kegelisahan Dosen Bahasa Arab STAIN Jember pada Mahasiswanya yang notabene banyak berasal dari Madrasah Aliyah. Kata Kunci: Arah Baru, Kurikulum Bahasa Arab A. Pengantar Bahasa adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan maksud dan tujuan kita, kadang karena bahasa, kita sibuk manafsirkan maksud yang disampaikan oleh orang lain yang berbentuk oral maupun tulisan, dan karena bahasa pula wacana suatu kejadian akan menggelinding kemasyarakat dan menjadi konsumsi publik, kadang obyektif dan kadang pula subyektif, kadang sesuai kejadian dan kadang pula ditambahtambahi. Bahasa memiliki peran penting dalam menangkap maksud dan keinginan seseorang sehingga tidak salah tafsir dan sesuai dengan keinginan sipembuat pesan. Dalam konteks agama Islam bahasa arab yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada kita akan tepat sasaran dan cenderung tidak didistorsikan ketika kemampuan bahasa arab kita baik dan benar. Dengan demikian, maka belajar bahasa arab merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh generasi muslim, karena tanpa kemampuan ini seseorang akan sulit untuk menggali lebih dalam khazanah keilmuan Islam yang mayoritas tertuliskan dengan menggunakan bahasa arab. Kesadaran ini yang melatar belakangi diwajibkannya materi bahasa arab untuk diajarakan dalam pendidikan formal dibawah naungan Kementerian Agama dari Madrasah Ibtidaiyyah hingga sampai Perguruan tinggi. Dalam kurikulum 2004 yang dikeluarkan oleh Departemen Agama dapat diketahui bahwa pembelajaran bahasa Arab untuk tingkat Madrasah Ibtida iyah dimulai sejak peserta didik menginjak kelas 4. Hal ini berarti, kalau peserta didik secara berurutan menempuh jalur Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah, dan Madrasah Aliyyah, maka ketika peserta didik itu lulus dari Madrasah Aliyah, mata pelajaran 485

2 bahasa Arab sudah dipelajari sekitar 9 tahun; tiga tahun di tingkat Madrasah Ibtida iyah, tiga tahun di tingkat Madrasah Tsanawiyah dan tiga tahun yang terakhir di tingkat Madrasah Aliyah. Waktu sembilan tahun untuk belajar bahasa arab, adalah waktu yang sangat panjang, oleh karena itu, kalau seandainya mampu dikelola dengan baik dalam hal kurikulum, pendidik serta aspek penunjang yang lain, maka pembelajaran bahasa arab di lembaga formal akan mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi realitasnya berlainan, lembaga formal telah dianggap tidak berdaya untuk mengantarkan peserta didik mampu atau menguasai bahasa arab, anggapan ini sedikit banyak tercermin dari kegelisahan Dosen Bahasa Arab STAIN Jember pada Mahasiswanya yang notabene banyak berasal dari Madrasah Aliyah. Dari diskripsi diatas inilah tulisan ini bermula, dengan harapan tulisan ini akan memberikan kontribusi pada praktisi Bahasa Arab, sehingga akan ditemukan paradigma baru kurikulum Bahasa Arab dilembaga formal. B. Konsepsi Singkat Tentang Kurikulum Kurikulum adalah jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai. Sehingga kalau kemudian di akomodasikan, kurikulum dalam konteks materi bahasa arab memiliki arti subuah system cara atau metode yang mengarah pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai-nilai yang berkaitan dengan materi bahasa arab. Untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai yang dimiliki oleh siswa di bidang Bahasa Arab, maka perlu ada dua unsur yang harus terlibat yaitu Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan serta guru yang bersinggungan langsung dengan siswa, dua unsur yang terlibat itu masing-masing mengatur dua model kurikulum yaitu kurikulum sebagai satuan pendidikan dan kurikulum sebagai satuan bidang studi. 1. Kurikulum Sebagai Satuan Pendidikan Kurikulum sebagai satuan pendidikan adalah kurikulum dimana segala kegiatan dirancang oleh lembaga pendidikan untuk disajikan kepada peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan. Pengertian ini menggambarkan segala bentuk aktivitas sekolah yang sekiranya mempunyai efek bagi pengembangan peserta didik, adalah termasuk kurikulum, dan tidak terbatas pada kegiatan belajar mengajar saja. Hal ini sangat relevan untuk dipahami dan dilakukan oleh kepala sekolah sebagai top leader beserta para staf wakil kepala sekolah disatuan lembaga pendidikan, karena menggambarkan cakupan pemikiran, perencanaan dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan guna mencapai tujuan yang ditetapkan serta menjadikan satuan pendidikan yang kualifaid. Ada beberapa hal yang menjadi wilayah pengelolaan kurikulum sebagai satuan pendidikan diantaranya penetapan tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan lokal, kalender pendidikan, Jadwal pelajaran, penetapan jumlah jam dalam materi pelajaran. 2. Kurikulum Sebagai Satuan Bidang Studi Kurikulum sebagai satuan bidang studi, adalah kurikulum yang bersinggungan langsung dengan guru bidang studi, jenis kurikulum ini misalnya adalah Seperangkat rencana pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di 486

3 sekolah. Pengertian ini menggaris bawahi adanya beberapa komponen pokok yang harus dipersiapkan oleh guru bidang studi terkait dengan peglolaan kurikulum yang menjadi tanggung jawabnya diantaranya, penetapan tujuan pembelajaran, isi/bahan materi, metode, serta evaluasi. C. Problem Kurikulum Bahasa Arab. Ada sesuatu yang salah sehingga peserta didik dilembaga formal tidak berdaya untuk menguasai bahasa arab, kesalahan itu paling tidak disebabkan karena tidak berjalannya fungsi dan tanggung jawab sistem pengelolaan dua model kurikulum diatas, berikut penulis akan diskripsikan kurikulum bahasa arab yang menjadi problem ketidak berdayaan peserta didik untuk menguasai bahasa arab. 1. Target yang Ambisional Dalam kurikulum bahasa arab, ada empat kemampuan yang hendak dicapai, yaitu kemampuan muhadatsah, kitabah, qiroah, dan kemampuan istima, keemapat kemampuan ini dalam kurikulum bahasa arab hendak di capai, sementara sarana dan prasana, waktu tidak mendukung pada pencapaian target empat maharah tersebut. Untuk kemampuan muhadatsah dibutuhkan sarana asrama untuk menciptakan lingkungan berbahasa arab, kemampuan istima akan bisa terwujud bila di setiap satuan pendidikan terdapat laboratorium bahasa, oleh karena itu pencapain empat maharoh dalam kurikulum bahasa arab adalah pecapaian target yang ambisional tidak mempertimbangkan waktu serta fasilitas dalam setiap satuan pendidikan. 2. Sedikitnya Waktu yang tersedia Didalam kurikulum bahasa arab, jumlah jam untuk materi bahasa arab dalam satu minggu mungkin hanya berkisar 4-6 jam pelajaran yang setara dengan 2 atau 3 kali tatap muka, hal ini akan sulit bagi pendidik untuk bisa menghantarkan peserta didik mampu belajar bahasa arab, karena materi bahasa arab adalah materi yang kompleks, materi yang membutuhkan penanganan dan pengawalan khusus oleh penentu kebijakan serta oleh pendidik, karena bahasa (termasuk juga bahasa arab) itu adalah kebiasaan, semakin orang terbiasa menggunakan bahasa, maka kesempatan untuk menguasai bahasa akan semakin terbuka. 3. Tingkat kesadaran Ketersediaan waktu yang sedikit ini, disebabkan karena ketidaksadaran dari penentu kebijakan termasuk juga siswa, penentu kebijakan lebih terlena kepada penanganan Ujian Nasional ketimbang materi bahasa arab. Realitas ketidaksadaran itu tercermin di beberapa lembaga formal yang memberikan kebijakan untuk memfokuskan materi Ujian Nasional ketika siswa berada di kelas tiga, kebijakan semacam ini menjadikan siswa efektif hanya menerima materi bahasa arab ketika kelas satu dan dua saja, sementara pada waktu kelas tiga fokus dari siswa menjadi terpecah. Akhirnya yang terjadi adalah siswa menganggap bahwa materi bahasa arab adalah materi yang tidak penting, sehingga siswa tidak lagi memperhatikan materi bahasa arab sebagai materi yang urgen bagi bekal mereka sebagai generasi muslim. 4. Hetrogenitas Kemampuan Kalau kita mengamati kurikulum bahasa arab mulai dari Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah, dan Madrasah Aliyah, bahwa kurikulum Bahasa Arab ini adalah kurikulum lanjutan mulai dari Madrasah Ibtidaiyyah hingga Madrsah Aliyyah. Dan lembaga formal tidak pernah memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam bidang bahasa 487

4 Arab, serta tidak pernah memperhatikan latar belakang siswa, apakah dia ketika di Madrasah Tsanawiyyah, dia berasal dari SD, ataukah ketika dia di Madrsah Aliyah sebelumnya dia berasal dari SMP. Tidak adanya pertimbangan ini menyebabkan terjadinya hetrogenitas kemampuan di dalam satu kelas, dan ini adalah problem tersendiri dalam pembelajaran bahasa arab. 5. Materi Kurikulum Materi kurikulum yang penulis analisa diambil dari kurikulum Bahasa Arab di tingkat Madrasah Aliyah, dari analisa penulis materi kurikulum Bahasa Arab kurang memenuhi aspek ketercakupan dan aspek sistematis. Berikut akan ditampilkan materi qowaid yang ada dalam materi Bahasa Arab di tingkat madrsah Aliyah : 488

5 ان, ي ون ل س المرفوعات : المبتدأ وا والفاعل والمعطوف ع No Materi yang ditawarkan Kelas I Kelas II Kelas III المرفوع المنصو ات : المفعول بھ واسم ان المفرد ان وان وخ المنصوب والمعطوف ع المجرورات: بحروف ا و ضافة والنعت ر ان + فعل سم والفعل وا رف 1 الفاعل والمفعول بھ المذكر و المو نث 2 النعت والعطف بالواو ضافة المعنو ة المفرد وا موع ) جمع التكس جمع المذكر السالم, جمع المو نث السالم ( المفرد وا موع النكرة وانواع المعرفة المعرف بالوالضماي ر والموصول) 3 4, الفعل الما والمصدر والفعل المضارع 5 6 الفعل المضارع المنصوب با ن ولام التعليل الفعل المضارع المجزوم بلم ولا النا ية الفعل الما وامضارع والمصدر للثلا ي المز د بحرف الفعل الما والمضارع والمصدر المز د بحرف ن و ثلاثة احرف ادوات ا ومعان ا ر الكث ة الورود المبتدأ وا : المفرد وشبھ ا ملة وا ملة الفعلية 7 الفعل المج ول وناي ب الفاعل فعل مر العدد : المركب والعطف والماي ة و لف اسما الفاعل والمفعول للثلا ي وغ الثلا ي ا المقدم 8 489

6 Pada aspek ketercakupan materi qoidah bahasa arab yang terdapat dalam kurikulum bahasa arab tidak mewakili nilai urgensitas, hal itu bisa tergambar sebagaimana berikut ini : a. Materi inti yang menjadi target kurikulum hanya berkisar jumlah ismiyah (mubtada dan khabar) dan jumlah fi liyah (fi il + fa il + maf ul bih atau fi il + na ib al-fa il). Dari sisi ini dapat dipastikan bahwa siswa-siswa madrasah Aliyah dengan hanya mencukupkan diri pada materi-materi yang diajarkan di sekolah tidak memungkinkan untuk dapat membaca teks-teks Arab, karena realitasnya, kaidah-kaidah yang tidak ditawarkan di dalam kurikulum yang jelas tidak dipahami oleh para siswa seringkali muncul juga di dalam teksteks berbahasa Arab, seperti konsep tentang hal, tamyiz, istitsna, badal dan lain sebagainya. b. Pembahasan yang ditawarkan seringkali tidak tuntas. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut : o Pada saat membahas tentang pembagian isim dari sisi kwantitas, konsep tentang isim tastniyah tidak disebutkan. o Pada saat membahas tentang konsep isim ma rifat, yang disebutkan hanya isim + ال, isim dlamir dan isim maushul, padahal masih ada isim ma rifat lain yang seharusnya juga disebutkan. o Pada saat membahas tentang khobar, yang diterangkan hanya khobar mufrod, sementara khobar khoiru jumlah yang terdiri dari khobar jumlah dan ghoiru jumlan tidak diuraikan. o Pada saat pembahasan tentang athof, yang disebutkan hanya huruf athof wawu o Pada saat pembahasan tentang amil yang menashobkan fiil mudhorik yang disebutkan hanya (an) dan lam ta lil, padahal masih banyak amil nashob yang lain, yang juga perlu disebutkan. o Pada saat pembahasan tentang amil-amil yang menjazemkan fi il لم mudlari, yang disebutkan hanya dan الناھیة,لا padahal masih banyak amil-amil jazem yang lain yang juga perlu disebutkan. c. Konsep-konsep tentang isim dan fi il tidak secara utuh ditawarkan. Konsep tentang isim yang mutlak harus mendapatkan kajian adalah ; 1) mufrad, tatsniyah, jama, 2) mudzakkar, muannats, 3) ma rifat, nakirah, dan 4) mabni, mu rab, 5) munsharif, ghairu munsharif. Sedangkan konsep tentang fi il yang mutlak harus mendapatkan kajian adalah; 1) madli, mudlari, amar, 2) mabni, mu rab, 3) ma lum, majhul, 4) lazim, mutaaddi. d. Konsep tentang tanda-tanda I rab tidak sama sekali disebutkan. Dari analisa dan uraian di atas dapat dipastikan bahwa dari aspek Syumuliyah, kurikulum yang ditawarkan oleh Departemen Agama masih dianggap bermasalah, karena tidak mencakup keseluruhan kaidah yang dibutuhkan oleh para peserta didik untuk sampai pada kemampuan membaca kitab. Sementara pada aspek sistematisasi dalam konteks kaidah bahasa Arab dapat dilihat dari dua dimensi, yang pertama mendahulukan pelajaran yang sederhana, mudah dan simple dan mengakhirkan pelajaran lebih rumit dan kompleks. Yang kedua, memberikan materi yang bersifat prasyarat sebelum memberikan materi inti. Dalam kajian pustaka, hal ini secara hirarkis ditegaskan dalam bentuk proses berpikir sebagai berikut : 1) Berpikir tentang kalimah 2) Berpikir tentang I rab 3) Berpiki tentang jumlah 490

7 Materi tentang kalimah merupakan prasyarat untuk masuk pada materi tentang I rab. Seseorang tidak mungkin mampu berpikir tentang I rab ketikan kemampuan yang bersangkutan tentang kalimah masih lemah, begitu juga seterusnya. Bahwa kurikulum yang ditawarkan oleh Departemen Agama tidak didasarkan pada pijakan yang kuat, sehingga tidak sistematis dan terkesan bahwa pemilihan materi qawaid hanya sekedar asal comot, hal itu dapat dibuktikan dari alasan-alasan sebagai berikut : a. Pembahasan tentang jumlah ismiyah lebih didahulukan dibandingkan dengan pembahasan tentang jumlah fi liyah. Jumlah fi liyah merupakan prasyarat untuk masuk pada pembahasan jumlah ismiyah, karena bagaimanapun juga ketika seseorang membahas tentang khabar, pasti pada akhirnya akan menjumpai salah satu dari pembagian khabar, yaitu khabar jumlah fi liyah. Ketika konsep tentang jumlah fi liyah belum diajarkan, maka pada akhirnya akan berdampak pada kebingungan peserta didik dalam menangkap konsep khabar secara utuh, karena pintu masuk dan prasyarat untuk memahami konsep, yaitu berupa pemahaman tentang jumlah fi liyah masih belum dikenal oleh para peserta didik. b. Pembahasan tentang fa il tidak didahului oleh pembahasan tentang konsep fi il ma lum dan fi il majhul, dan bahkan konsep tentang fi il majhul baru dibahas pada saat peserta didik ada di kelas tiga akhir Harus diakui bahwa materi qawaid dalam bahasa Arab secara umum dibedakan menjadi dua yaitu materi prasyarat dan materi inti. Materi prasyarat harus terlebih dahulu diajarkan sebelum masuk pada materi inti. Dari sisi ini dapat ditegaskan bahwa sebelum mengajarkan tentang fa il, seorang guru harus mengajarkan terlebih dahulu tentang konsep fi il ma lum dan fi il majhul. Ketika konsep tentang fi il ma lum dan fi il majhul tidak dikuasai oleh peserta didik, maka pasti seorang peserta didik akan kebingungan untuk membedakan bahwa isim yang dibaca rafa yang jatuh setelah fi il disebut sebagai fa il atau na ib fa il. Isim yang dibaca rafa yang jatuh setelah fi il disebut sebagai fa il apabila fi il yang mendahuluinya adalah fi il ma lum, sedangkan apabila fi il yang mendahuluinya adalah fi il majhul, maka isim yang dibaca rafa yang jatuh sesudahnya disebut sebagai na ib fa il. c. Pembahasan tentang maf ul bih tidak didahului oleh pembahasan tentang konsep fi il lazim dan mutaaddi. Sama dengan analisa di atas, seorang peserta didik tidak mungkin memahami secara utuh tentang konsep maf ul bih, apabila tidak terlebih dahulu dikenalkan pada konsep tentang fi il lazim dan mutaaddi. Pembahasan tentang konsep fi il lazim dan mutaaddi merupakan prasyarat untuk masuk pada pembahasan tentang materi maf ul bih. Sulit dibayangkan peserta didik menyadari bahwa sebuah kalimat isim yang dibaca nashab disebut sebagai maf ul bih ketika sejak awal yang bersangkutan tidak menyadari bahwa fi il yang dijumpainya adalah fi il mutaaddi. D. Gagasan Baru Kurikulum Bahasa Arab Dalam pengembangan kurikulum pembelajaran ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu prinsip relevansi, prinsip Fleksibilitas, prinsip kontinuitas, Prinsip efektifitas, Prinsip efesiensi, serta yang terakhir adalah prinsip kemanfaatan. 491

8 Beberapa prinsip diatas kalau seandainya di gunakan prinsip dalam pengelolaan kurikulum, maka problem kurikulum bahasa arab di lembaga formal relatif bisa teratasi. Langkah pertama yang harus di benahi dalam kurikulum bahasa arab yaitu menentukan tujuan pembelajaran, dalam menentukan tujuan pembelajaran penentu kebijakan harus mempertimbangkan asas kemanfaatan serta sarana yang dimiliki, dalam konteks kurikulum bahasa arab, sulit untuk merealisasikan empat kemampuan sekaligus sementara sarana dan prasarana serta waktu yang tersedia kurang mendukung, oleh karena itu perlu penyempitan target pembelajaran yang mencerminkan kemanfaatan serta realistis pada sarana dan prasarana yang ada. Langkah kedua yang harus di benahi adalah, penambahan waktu belajar atau tatap muka antara guru dan siswa, langkah ini di perlukan guna untuk membiasakan siswa dalam berbahasa arab, sekaligus untuk menanamkan pada siswa bahwa pelajaran bahasa arab adalah pelajaran yang penting, sehingga siswa akan semakin sadar dan serius dalam belajar bahasa arab. Langkah yang ketiga adalah, untuk madrasah yang memiliki kelas pararel. Hendaknya perlu untuk mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kemampuan bahasa arab, jadi paradigma pengelompokan kelas harus dirubah, yaitu madrasah jangan lagi memperhatikan standart pengelompokan pada ranah materi ujian nasional, tapi sudah harus memperhatikan pengelompokan berdasarkan kemampuan bahasa arab, atau mengelompokan berdasarkan latar belakang sekolah, yang berasal dari SD atau yang berasal dari SMP. Langkah yang keempat adalah merubah materi kurikulum bahasa arab, yang tidak lagi mencerminkan sifat sistematis, serta kurang adanya ketercakupan khususnya pada materi qowaid, dan format materi kurikulum bahasa arab yang penulis tawarkan adalah dalam tabel berikut : 492

9 1. Fiil Definisi Tanda-tanda Pembagian TAWARAN SISTEMATIKA MATERI QOWAID Tingkat MI Tingkat MTS Tingkat MA 1. Isim Pembagian I rob Definisi isim Tanda-tanda isim Pembagian isim 2. Fiil madli, mudlori dan amar pembagian Pembahasan huruf mudloro ah Terbentuknya fiil amar 3. Fiil mujarrad dan mazid Definisi dan karakter masingmasing pembagian Wazan-wazan fiil mujarrad dan fiil mazid Pembahasan huruf ziyadah Manfaat pembahasan fiil mujarrad dan mazid 4. Fiil shohih dan mu tal pembagian Pembagian masing-masing fiil shahih dan mu tal Manfaat pembahasan shohih dan mu tal 5. Fiil Ma lum dan majhul pembagian Qaidah-qaidah majhul Manfaat pembahasan ma lum dan majhul 6. Fiil lazim dan mutaadi pembahasan Standart untuk membedakan fiil lazim dan mutaaddi Manfaat pembahasan lazim dan mutaaddi Macam-macam fi il mutaaddi 7. Fiil mabni dan fiil mu rab pembahasan Pembagian fiil mabni dan fiil mu rab serta alasan alasan masing-masing. Manfaat pembahasan mabni dan mu rab 2. Isim mufrad, tatsniyah dan jamak Pembagian jamak 3. Isim mudzakkar dan muannats Tanda-tanda muannats Macam-macam muannats 4. Isim ma rifat dan isim nakirah a) Definisi masing-masing b) Pembagian isim ma rifat 1) Isim dlomir b. Pembagian c. Marji al-dlomir 2) Isim isyarah b. Pembagian c. Pengenalan konsep musyar ilaihi 3) Isim maushul b. Pembagian c. Yang dibutuhkan oleh sebuah isim maushul 4)Isim alam ال + Isim 5) 6) Al-mudlof ila al-ma rifat a. Konsep idlofah b. Syarat-syarat mudlof c. Syarat mudlof ilaihi 5. Isim munshorif dan isim ghairu munshorif a) Definisi b) Pembagian Isim ghairu munshorif 6. Isim mabni dan isim mu rab a) Definisi masing-masing b) Pembagian isim mabni 7. Isim manqush dan isim maqshur a) Definisi masing-masing b) Hukum penulisan isim manqush Mrafuatul Asma dan bagia-bagian nya Majrurotul Asma dan bagianbagiannya Mahrurotul Asma dan bagianbagiannya 493

10 8. 8. Isim-isim sifat 1) Isim fail b. Pembagian c. Proses pembentukan isim fail yang berasal dari fiil mazid 2) Isim maf ul b. Pembagian c. Proses pembentukan isim maf ul yang berasal dari fiil mazid 3) Isim sifat musyabbah bi ismi al-fail b. Perbedaannya dengan isim fail 4) Sighat mubalaghah b. Proses terbentuknya 5) Isim tafdlil b. Perbedaan wazannya untuk mudzakkar dan muannats c. Kapan harus diartikan paling dan lebih 6) Isim manshub a. Pengertian b. Proses pembentukannya 7) Isim adad a. Pengertian b. Dua klasifikasi Isim adad c. Hukum adad dan ma dud 8) Isim maushul 9) Isim isyarah 9. Huruf a. Pengertian huruf b. Macam-macam huruf 494

11 E. Penutup Demikian makalah yang berjudul arah baru kurikulum Bahasa Arab ini penulis buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin DAFTAR PUSTAKA Efendi, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misyak.Malang Hamid Hasan. Evaluasi Kurikulum, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2008 Hidayat Komaruddin. Memahami Bahasa Agama, Penerbit Paramadina, Jakarta, 1996 Muhaimin. Wacana Pengembanagan Pendidikan Islam. Surabaya: Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat, 2003 Rusman. Manajemen Kurikulum, PT Rajagrafindo Persada, 2009 Syaikh Yusuf bin Abdu al-qadir al- Barnawiy. Nahmu Qawa id al-i rab, Semarang, Toha Putra, tt Tim Penyusun Depag. Kurikulum Bahasa Arab 2004, Departemen Agama 2004 Al-Ghulayaini, Syaikh Mushthafa. Jami aldurus al-arabiyah Bairut, al-maktabah al-ashriyah,

Bab II. Mengenal Macam-macam Isim

Bab II. Mengenal Macam-macam Isim 8 Bab II Mengenal Macam-macam Isim Alokasi Waktu Materi : 120 menit :- Pembagian Isim Ditinjau dari Bilangannya - Pembagian Isim Ditinjau dari Perubahannya - Beberapa Contoh Isim lainnya ISIM bilangannya

Lebih terperinci

SILABUS NAHWU 1 AR 105. Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

SILABUS NAHWU 1 AR 105. Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd. SILABUS NAHWU 1 AR 105 Dr. Maman Abdurrahman M. Zaka Alfarisi, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA SAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 40 1. Identitas Mata Kuliah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Nahwu II Kode Mata Kuliah : AR 303 Bobot SKS : 2 SKS Semseter : III (Tiga) Prasyarat : Lulus mata kuliah/mengontrak: 1. Arabiyah Asasiyah 2. Nahwu 1 D o s e

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Arab : VIII (Delapan) : 1 (Satu)/Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama

Lebih terperinci

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1.

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1. Mata Kuliah : N A H W U 1 Bobot : 2 sks Kelompok MK : Mata Kuliah Kompetensi (MKKU) Prodi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya Kompetensi Mata Kuliah

Lebih terperinci

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (C) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURABAYA 2008

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (C) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURABAYA 2008 RENCANA PEKAN EFEKTIF, PROGRAM TAHUNAN, PROGRAM SEMESTER, SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUGAS MATA KULIAH PPL 1 (SATU) Dosen Pembimbing Disusun Oleh Sunyono FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Bahasa Arab Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang secara mutlak harus dilakukan karena melalui pendidikan manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia

Lebih terperinci

Muqaddimah. Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah :

Muqaddimah. Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah : Muqaddimah Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh As Shonhajy) rahimahullah : Macam-macam Kalam Al kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Kalam itu ada tiga bagian :

Lebih terperinci

DIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN

DIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN DIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN 04-05 JENJANG SEKOLAH MATA PELAJARAN JUMLAH SOAL ALOKASI WAKTU : SMP ISLAM AL AZHAR

Lebih terperinci

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1 Kajian Bahasa Arab KMMI 06-01-2012/12 Shafar 1433 H 1 ا ل م ب ت د ا و ال خ ب ر (Mubtada dan Khobar) Penjelasan: Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHN (SAP) Mata Kuliah : Mengenal dasar-dasar bahasa Arab Kode Mata Kuliah : AR100 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 1 Prasyarat : - Penanggung jawab : Dr. Mamat Zaenuddin, MA. Anggota :

Lebih terperinci

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM Banyak orang menganggap bahwa memahami kandungan isi al-qur'an itu sangat sulit.. BENARKAH??? Pertama : kata "sulit" itu bisa

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL MTs NEGERI MODEL SELONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL MTs NEGERI MODEL SELONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL MTs NEGERI MODEL SELONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Mata Pelajaran : BAHASA ARAB Kelas : IX Nama Penyusun : HAYATUL MARDLIAH, S.Ag NO Kompetensi Dasar Indikator Soal Materi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot SKS Semester Prasyarat D o s e n : Nahwu III : AR508 : 2 SKS : IV (Empat) : Lulus mata kuliah: 1. Arabiyah Asasiyah 2. Nahwu I dan

Lebih terperinci

Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il

Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il BAB IV ANALISIS FI IL MABNI MAJHUL DALAM SURAH AL FUSHSHILAT A. Analisis Fi il Mabni Majhul dalam Surah Al Fushshilat Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ل ت,ف ص disebut fi il

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 5. BIDANG STUDI : BAHASA ARAB NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI YANG DIUJI 1. QIROAH

Lebih terperinci

MENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB

MENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB MENGENAL DASAR-DASAR BAHASA ARAB oleh Dr. Mamat Zaenuddin, MA i PRAKATA بسم الله الرحمن الرحيم االحمد الذي علم بالقلم علم اإلنسان مالم يعلم والصالة والسالم على بالضاد سيدنا محمد وعلى آله وصحبه الذين نھجوا

Lebih terperinci

KAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH

KAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH KAIDAH BACA KITAB AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA AH Kaidah-kaidah dalam membaca Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama ah, yaitu : 1. Apabila ada huruf, dimana setelahnya adalah Alif mati ( ا ), maka huruf tersebut

Lebih terperinci

5. Bidang Studi : BAHASA ARAB

5. Bidang Studi : BAHASA ARAB 5. Bidang Studi : BAHASA ARAB NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI YANG DIUJI 1 QIROAH menganalisis dan menemukan pokok pikiran tentang TA ARUF Menentukan gambaran umum dan rinci tentang SALAM dalam

Lebih terperinci

AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH

AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH Volume III, Nomor 2, Januari-Juni 2015 7 AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH Hamka Ilyas Dosen pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Abstrak: Dalam pembahasan tentang isim, maka akan ditemukan

Lebih terperinci

SILABUS. Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 : 2 (dua)

SILABUS. Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 : 2 (dua) SILABUS Mata Kuliah : Nahwu 3 Kode Mata Kuliah : AR 508 SKS : 2 (dua) Semester : IV (Empat) Dosen : Drs. H. Agus Salam Rahmat, M.Pd. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab Prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

MAKALAH. MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT. Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh :

MAKALAH. MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT. Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh : MAKALAH MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh : 1.Ali Faqih Syarifuddin 111-13-078 2.Denny Arizal.R 111-13-091 3.Muhammad

Lebih terperinci

BELAJAR NAHWU. Fatkhul Munir Almaraqie. Pustaka Pribadi Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos: 59567, telp:

BELAJAR NAHWU. Fatkhul Munir Almaraqie. Pustaka Pribadi Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos: 59567, telp: Fatkhul Munir Almaraqie BELAJAR NAHWU - Pustaka Pribadi Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos: 59567, telp: 085726713043 http://fatkhulmuniralmaraqie.blogspot.com/ 1 Daftar Isi: JUZ PERTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia juga perlu berkomunikasi dengan sesamanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Rendahnya kualitas pendidikan merupakan salah satu bentuk permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep

Lebih terperinci

Muhammad Ibnu Soim BAB I PEMBAHSAN A. BAB IDHOFAH. Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta

Muhammad Ibnu Soim BAB I PEMBAHSAN A. BAB IDHOFAH. Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta BAB I PEMBAHSAN A. BAB IDHOFAH Idhofah ialah hubungan antara dua isim dengan mengira-ngira huruf jer serta mewajibkan pada isi yang kedua untuk dibaca jar selama-lamanya (menjadi mudhof illaih). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Paparan Data dan Temuan Situs 1 SD Muhammadiyah Nganjuk. sebagaimana dikemukan oleh Fatah Al-Basid:

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. A. Paparan Data dan Temuan Situs 1 SD Muhammadiyah Nganjuk. sebagaimana dikemukan oleh Fatah Al-Basid: 90 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data dan Temuan Situs 1 SD Muhammadiyah Nganjuk 1. Tujuan Pembelajaran Terjemah Al-Qur an di SD Muhammadiyah Nganjuk Keberadaan pembelajaran terjemah

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Bahasa Arab Jumlah soal : 50 Butir Kurikulum : Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum atau lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

SILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

SILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. SILABUS NAHWU 2 AR 303 Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 67 SILABUS 1. Identitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dijelaskan tentang perencanaan dan langkah pembuatan dari aplikasi, dari mulai langkah-langkah awal

Lebih terperinci

PEMBAGIAN KATA. Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".

PEMBAGIAN KATA. Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata. 1 ا قس ام ا ل كل م ة PEMBAGIAN KATA Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad". م - س - ج - د Contoh: 2. Susunan huruf yang memiliki

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika sudah tersusun. Ilmu Nahwu dalam perkembangannya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ketika sudah tersusun. Ilmu Nahwu dalam perkembangannya menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nahwu adalah kaidah-kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (berdiri sendiri) atau ketika sudah tersusun.

Lebih terperinci

ANALISIS FORMAT FI'IL

ANALISIS FORMAT FI'IL ANALISIS FORMAT FI'IL DILIHAT DARI JUMLAH HURUF YANG TERTULIS SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KONSEP MEMBACA FI'IL YANG TIDAK BERHARAKAT (BERBARIS) ABDUL HARIS 1 Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dunia pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan inilah diharapkan akan lahir manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan

Lebih terperinci

LUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali

LUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali LUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali Edisi Kelima: Cetakan I, Jumadal Ukhra 1433 / Mei 01 Edisi Keempat: Cetakan I, Muharram 143 / Mei 011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusai dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin pesat, persoalan pendidikan pun semakin kompleks. Salah satu persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempelajaribahasa Arabmerupakansalahsatuanjuran agama islam, haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab RA: 1 أ ح ر ص و ا ع لى ت ع لم

Lebih terperinci

Di dalam tulisannya tidak akan anda temukan bagaimana uraian tentang hal tersebut, karena untuk tahu penjelasan lengkapnya anda harus mengikuti

Di dalam tulisannya tidak akan anda temukan bagaimana uraian tentang hal tersebut, karena untuk tahu penjelasan lengkapnya anda harus mengikuti Inti Ilmu Nahwu Tulisan ini terilhami oleh uraian Yusuf Mulan di internet, yang membahas tentang cara baru mempelajari bahasa Arab. Di situ beliau, antara lain, menyinggung tentang 6 cara menulis Zaid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan bentuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umat Islam secara umum sangatlah penting untuk berkomunikasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lain. Indonesia sangat kaya dan beragam bahasa yang digunakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Langitan-Rojab 1435 H. Penulis,

KATA PENGANTAR. Langitan-Rojab 1435 H. Penulis, بسم رلاهللا KATA PENGANTAR ا ى ؽ ذ هلل س ب ا ىع اى اىص ال ج اىغ ال ع ي ا ش ش ف ا ى ش ع ي ع ذ ا ال ا ؽ ذ ع ي اى ؽ ث ا ظ ع Segala puji bagi Alloh SWT, Tuhan semesta alam, Dialah dzat Yang Maha Pengasih tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab adalah salah satu bahasa asing yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai agama yang sempurna Islam menjunjung tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai agama yang sempurna Islam menjunjung tinggi terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Sebagai agama yang sempurna Islam menjunjung tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan mewajibkan umatnya menuntut

Lebih terperinci

Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain.

Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain. Isim adalah kata yang digunakan untuk nama seseorang ataupun nama lain. Fi il adalah kata yang menunjukan pekerjaan yang terjadi pada waktu tertentu. Harf adalah kata yang maknanya menjadi jelas manakala

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG Disusun Oleh : Mas udi NIM: 093111368 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

Maka dari contoh tersebut yang merupakan adadnya adalah lafadz tiga/

Maka dari contoh tersebut yang merupakan adadnya adalah lafadz tiga/ ================================================================================= د ( ADAD Dalam hal ini kita harus kenal istilah ود ( MA DUD dan (ا (ا Perhatikan contoh berikut ini : Misal kita mengatakan

Lebih terperinci

ال تع ار ف. الا د و ات الم د ر س ية Disediakan teks sederhana tentang ا ل م ه ن ة

ال تع ار ف. الا د و ات الم د ر س ية Disediakan teks sederhana tentang ا ل م ه ن ة KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Bahasa Arab Jumlah soal : 50 Butir Kurikulum : Standar

Lebih terperinci

Matan Al Ajrumiyyah. Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy

Matan Al Ajrumiyyah. Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy Matan Al Ajrumiyyah Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy Ĥ Matan Al Ajrumiyyah Penulis Al Akh Al Fadhil Abu Abdin Nafi Khairul Umam Al Batawy Penyusun E-Book Abu Aufa Disebarkan Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Di Indonesia, pendidikan dilakukan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa

Lebih terperinci

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Masita Mulyaningtyas 111-13-283 Nur Azizah 111-13-298 Aisah Umi Zar I 111-13-302

Lebih terperinci

BAHASA ARAB DASAR. Ilmu Nahwu dan Shorof. Disadur dari diedit oleh Abu Utsman.

BAHASA ARAB DASAR. Ilmu Nahwu dan Shorof. Disadur dari  diedit oleh Abu Utsman. BAHASA ARAB DASAR Ilmu Nahwu dan Shorof Disadur dari http://badaronline.com, diedit oleh Abu Utsman. Daftar Isi Daftar Isi... 1 Keutamaan Bahasa Arab... 5 Pendahuluan... 9 Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1438 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1438 H PENERAPAN STRATEGI SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) PADA MATERI MEMBACA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI AL-MUHAJIRIN BANJARMASIN OLEH MARHAMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk individu adalah juga makhluk sosial sebagai makhluk individu manusia memiliki berbagai potensi, salah satuny ialah berbahasa. Sebagai

Lebih terperinci

ILMU NAHWU Untuk Pemula

ILMU NAHWU Untuk Pemula Abu Razin & Ummu Razin ILMU NAHWU Untuk Pemula programbisa.com Judul Penulis Muraja ah Isi Editor Desain Sampul Jumlah Halaman Bidang Ilmu : Ilmu Nahwu Untuk Pemula : Abu Razin & Ummu Razin : Muthmainnah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

b. Wawu Wawu dipergunakan sebagai tanda rafa, pada jamak mudzakar salim dan asmaul khomsah.

b. Wawu Wawu dipergunakan sebagai tanda rafa, pada jamak mudzakar salim dan asmaul khomsah. 1. Mubtada Mubtada adalah isim yang dibaca rafa yang jatuh di awal kalimat (jumlah). Isim yang berposisi sebagai mubtada lazimnya berupa isim ma rifat (diawali dengan al ma rifat, isim dhomir, isim alam,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Assalamu alikum warhmatullahi wabarakatuh

PENGANTAR. Assalamu alikum warhmatullahi wabarakatuh PENGANTAR Assalamu alikum warhmatullahi wabarakatuh Segala puji milik Allah Ta ala, Rabb semesta alam, dengan sebenar-benar pujian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan hambanya Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin menuntut ilmu. Kewajiban ini tidak memandang siapa, apa dan bagaimana dia itu baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah, baik yang formal maupun informal. Salah satu yang diajarkan di

Lebih terperinci

KONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe

KONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe KONSEP AL-MU RAB WA AL-MABNI DALAM BAHASA ARAB Oleh: Rappe Abstrak: Tulisan ini mengungkapkan tentang konsep mu rab dan mabni dalam bahasa Arab dengan pokok pembahasanya adalah pengertian mu rab dan mabni,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI IMPLEMENTASI MAHÃRAH QIRÃ AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 1 SEMARANG

BAB IV EVALUASI IMPLEMENTASI MAHÃRAH QIRÃ AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 1 SEMARANG BAB IV EVALUASI IMPLEMENTASI MAHÃRAH QIRÃ AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 1 SEMARANG A. Pendahuluan Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam

1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam 1. Seberapa banyak penggunaan gaya bahasa iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 2. Seberapa banyak variasi iltifat, majaz dan kinayah dalam Alquran? 3. Bagaimana orisinalitas dan kreativitas gaya bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan yang pada hakikatnya adalah membudayakan manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ajaran agama Islam memberitahukan kepada manusia betapa tingginya kedudukan ilmu, sehingga dengan ilmu tersebut bisa menjadi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mulai menerima pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH ARABIYAH NADZARIYAH/ BAHASA ARAB I

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH ARABIYAH NADZARIYAH/ BAHASA ARAB I PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH ARABIYAH NADZARIYAH/ BAHASA ARAB I 1. SILABUS 2. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Dosen Pengampu NINO INDRIANTO, M.Pd. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER 2017 SILABUS

Lebih terperinci

ISIM ALAM DALAM BUKU AL AKHLAQ LIL BANIN JUZ 2 KARYA UMAR BIN AHMAD BARAJA. (Studi Analisis Sintaksis)

ISIM ALAM DALAM BUKU AL AKHLAQ LIL BANIN JUZ 2 KARYA UMAR BIN AHMAD BARAJA. (Studi Analisis Sintaksis) ISIM ALAM DALAM BUKU AL AKHLAQ LIL BANIN JUZ 2 KARYA UMAR BIN AHMAD BARAJA (Studi Analisis Sintaksis) SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Musthoah

Lebih terperinci

Konten Unity of Sciences Waktu Evaluasi Kriteria/Indikator diharapkan

Konten Unity of Sciences Waktu Evaluasi Kriteria/Indikator diharapkan No. Dokumen /RPS/PPB.PIBA.02/GSL/2016 KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO Jl. Walisongo No. 3-5 Semarang Telp. (024) 7604554, Fax (024) 7601293 website: walisongo.ac.id, email: uin@walisongo.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradapan manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah tampak cukup pesat, terutama di kota-kota besar. (TPA), Taman Kanak-Kanak Al Qur an (TKA), Madrasah Diniyah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Lebih terperinci

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN Latihan 01 TERJEMAHKAN KE BAHASA ARAB 1. Saya memiliki 1 buah rumah 2. Pedagang itu memiliki 2 buah mobil 3. Saya melihat 5 siswa yang sedang berangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan dibekali dengan berbagai potensi untuk dapat

Lebih terperinci

STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman)

STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman) STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (A. Suherman) A. Sruktur Kebahasaan Yang dimaksud dengan struktur-struktur kebahasaan adalah struktur- struktur grammar atau tata bahasa. Terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipahami, dimengerti, dan merasakan segala sesuatu yang ia alami. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dipahami, dimengerti, dan merasakan segala sesuatu yang ia alami. 1 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahasa, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang, maupun bahasa Arab, memiliki fungsi dan peranan yang sangat berarti dan penting bagi setiap

Lebih terperinci

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama samawi yang sempurna diantara agama samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada Nabi Muhammad saw sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sharaf I Kode Mata Kuliah : AR 106 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 2 Prasyarat : - Penanggung jawab : Dr. H. Mamat Zaenuddin, MA. Anggota : Drs. H. Masor Pertemuan I:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs Rohmaniyyah Menur, Kamis, 16 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih kelas VIII MTs Rohmaniyyah Menur, Kamis, 16 Agustus 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran Fiqih di kelas VIII MTs Rohmaniyyah Menur Mranggen Demak menunjukkan bahwa: 1. Siswa tampak jenuh, kurang berminat

Lebih terperinci

CETAKANKEDUA. AbuRazin& UmmuRazin ILMUSHARAF. UntukPemula. Free EBOOK Download

CETAKANKEDUA. AbuRazin& UmmuRazin ILMUSHARAF. UntukPemula. Free EBOOK Download CETAKANKEDUA AbuRazin& UmmuRazin ILMUSHARAF UntukPemula Free EBOOK 40.000++ Download Judul Penulis Editor Desain Sampul Jumlah Halaman Bidang Ilmu : Ilmu Sharaf Untuk Pemula : Abu Razin & Ummu Razin :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); atau membaca bisa juga diartikan

Lebih terperinci

KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB, INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA (Studi Analisis Linguistik)

KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB, INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA (Studi Analisis Linguistik) KOMPARASI SUBJEK KALIMAT VERBAL AKTIF DAN PASIF DALAM BAHASA ARAB, INGGRIS, INDONESIA DAN BAHASA JAWA (Studi Analisis Linguistik) Muflihah 1 إن إحدى املباحث ىف علم اللغة هي النحو.)sintaksis( وعلم اللغة

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

التسهيل يف معرفة قواعد لغة التنزيل. Bab V. Al-Af'aal (Fi il-fi il) 1. Fi'il Madhi, Fi'il Mudhari' dan Fi'il Amr

التسهيل يف معرفة قواعد لغة التنزيل. Bab V. Al-Af'aal (Fi il-fi il) 1. Fi'il Madhi, Fi'il Mudhari' dan Fi'il Amr Bab V Al-Af'aal (Fi il-fi il) 1. Fi'il Madhi, Fi'il Mudhari' dan Fi'il Amr ا ل ف ع ل ال م اض ي : م ا د ل ع ل ى ح د وث ف ع ل ف ي ز م ان ال م ا ضي. م ث ل : خ ل ق خ ر ج أ م ر أ ك ل ت ص ر ي ف الف ع ل ال م

Lebih terperinci

SILABUS SHARAF 1 (AR 106) Prof. Dr. H. Mamat Zaenuddin, MA Drs. H. Masor

SILABUS SHARAF 1 (AR 106) Prof. Dr. H. Mamat Zaenuddin, MA Drs. H. Masor SILABUS SHARAF 1 (AR 106) Prof. Dr. H. Mamat Zaenuddin, MA Drs. H. Masor JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 65 SILABUS 1. Identitas

Lebih terperinci