RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014
|
|
|
- Adi Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA KEGIATAN TA.2015 Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni
2 o. Sub Kegiatan Vol. A Penanganan Rawan Pangan 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan) 1) Pembinaan lanjutan Demapan 2) Demapan Kawasan (2013) - Pembinaan lanjutan - Pembinaan kawasan baru - Bansos Reguler Kawasan Reguler Kawasan Kawasan Baru 2 Penguatan Kapasitas Penanganan Kerawanan Pangan (SKPG) 3 Updating pemetaan daerah rentan pangan nasional (FSVA) 2014 Unit Cost (Rp Juta) Anggaran (Rp Juta) 429. Desa Kawasan Kawasan Kawasan Laporan Laporan Lokasi Lokasi Lokasi Pusat Propinsi Kab./Kota Laporan Laporan Lokasi Output Outcome 33 Propinsi, 316 kab 13 propinsi, 59 kab dan 42 kab baru 33 Propinsi, Kab/kota 1 Pusat, 33 Propinsi, 421 Kab.Kota Pusat Provinsi Terwujudnya..Desa mandiri pangan Meningkatnya kemandirian pangan kawasan Tersedianya informasi pangan dan gizi di provinsi dan kabupaten/kota Tersusunnya peta rentan pangan nasional pada tingkat kabupaten Meningkatnya pendapatan & penurunan jumlah RTM meningkatnya titik tumbuh perekonomian kawasan Tersedianya bahan kebijakan dalam penanganan kerawanan pangan Bahan penyusunan kebijakan peningkatan 2
3 No. Sub Kegiatan Vol. B Perumusan dan Analisis Ketersediaan, Kerawanan, dan Akses Pangan F*.. 1 Kajian ketediaan panngan dan akses pangan 2 Kajian Kerawanan Pangan Unit Cost (Rp Juta) 34. laporan Anggaran (Rp Juta) Lokasi Output Outcome 1 Pusat, 33 Propinsi a. Meningkatnya pemahaman aparat dalam melakukan analisis ketersediaan (NBM) b. Data dan informasi situasi akses pangan dari aspek sosial Tersedianya bahan kebijakan dalam penyusunan ketersediaan dan akses pangan Hasil kajian penanganan Pusat kerawanan Laporan pangan di lokasi Desa Mapan TOTAL 3
4 BIDANG KETERSEDIAAN PANGAN 4
5 KETERSEDIAAN PANGAN PUSAT a. Analisis Ketersediaan Pangan No Kegiatan Waktu Tempat Peserta 1 Apresiasi analisis ketersediaan pangan 2 Pemantauan Ketersediaan Pangan 3 Penyusunan Neraca Bahan Makanan Maret Wilayah 1 Januari- Desember Januari- Desember Wilayah Wilayah 1 (17 provinsi): Aceh, Sumut, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Jateng, Yogya, Bali, NTB, Sulut, Kalsel, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Maluku, Papua Barat. Wilayah 2 (16 provinsi): Sumbar, Riau, Kepri, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jatim, NTT, Kalbar, Kaltim, Kalteng, Sultra, Gorontalo, Maluku Utara, Papua 5
6 b. PENYUSUNAN FSVA (16 PROVINSI) Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulbar, Sulut, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Meski begitu, jika ada provinsi selain provinsi tersebut di atas, telah menganggarkan penyusunan FSVA pada tahun 2015 dapat juga menyusun FSVA Provinsi. No Kegiatan Pelaksanaan Tempat Peserta 1 Pertemuan Sosialisasi Panduan FSVA Provinsi 2 Pertemuan Validasi Data Hasil SAE FSVA Provinsi 3 Pertemuan Analisis Hasil FSVA Provinsi April - Seluruh Provinsi Juli/Agustus Jakarta Seluruh Provinsi Oktober - Seluruh Provinsi 6
7 PROVINSI 1. Analisis Ketersediaan Pangan (33 Rp. 50 Juta (masih bisa berubah) Menghadiri apresiasi analisis ketersediaan pangan di pusat Apresiasi analisis ketersediaan pangan tingkat provinsi Penyusunan Neraca Bahan Makanan Laporan analisis ketersediaan pangan 2. Penyusunan FSVA Provinsi (16 Provinsi) masing-masing provinsi berbeda, nilainya antara Rp. 40 sampai 50 juta per provinsinya (masih bisa berubah) Kegiatan: Pertemuan Sosialisasi Panduan FSVA Provinsi Pertemuan Validasi data hasil SAE - FSVA Provinsi Pelatihan FSVA Provinsi Pertemuan Analisis Hasil FSVA Provinsi Menghadiri Pertemuan Sosialisasi Panduan FSVA Provinsi Menghadiri Validasi data hasil SAE - FSVA Provinsi Menghadiri Pertemuan Analisis Hasil FSVA Provinsi Pelaporan: Cetak buku FSVA Provinsi 7
8 BIDANG AKSES PANGAN 8
9 PUSAT AKSES PANGAN N o Kegiatan Waktu Tempat Keterangan 1 Peningkatan Kapasitas Petani (Peningkatan Ketersediaan Pangan) 2 Monitoring Akses Pangan di tingkat Penggilingan Maret Juni Wilayah 1: Jawa Wilayah 2: Sumatera Wilayah 3 : Sulawesi Wilayah 4 : Bali/Nusa Tenggara Januari - Desem ber Peserta : Pelaku usaha on &/off farm dari wilayah Jawa Pelaku usaha on &/off farm dari wilayah Sumatera Pelaku usaha on &/off farm dari wilayah Sulawesi Pelaku usaha on &/off farm dari wilayah Bali/Nusa Tenggara 22 provinsi Data ketersediaan gabah dan beras di 1000 penggilingan padi yang tersebar di NAD, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Riau, Lampung, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sultra, Sulbar. 9
10 No Kegiatan Waktu Tempat Keterangan 3 Analisis Akses Pangan dari Aspek Sosial Februari - Agustus Pengambilan data dilakukan di 3 wilayah, yaitu :mewakili perkotaan, kepulauan, dan pedesaan. 4 Peningkatan Akses Pangan Mei dan Oktober Bogor Brainstorming untuk menggali pemikiran para pakar terkait kebijakan peningkatan akses pangan. 5 Pemantapan Metodologi Pemantauan Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga Agustus - November Bogor Pembahasan instrumen analisis akses pangan dengan beberapa institusi terkait. 10
11 PROVINSI 1. Analisis Akses Pangan (33 Rp. 15 Juta Alat Tulis Kantor Perbanyakan Kuesioner Pengumpulan Data Pengolahan Data 2. Monitoring Akses Pangan di tingkat penggilingan (22 Provinsi) - Berdasarkan proporsi jumlah penggilingan, pembiayaan dibagi menjadi 3 kelompok, sbb: a. Provinsi dengan responden 120 penggilingan jumlah enumerator sebanyak 4 orang dialokasikan dana sebesar Rp. 31,3 Juta yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. b. Provinsi dengan responden penggilingan jumlah enumerator sebanyak 3 orang dialokasikan dana sebesar Rp. 26,2 Juta yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. c. Provinsi dengan responden 40 penggilingan jumlah enumerator sebanyak 2 orang di 18 provinsi dialokasikan dana Rp. 21,1 Juta. 11
12 Lanjutan monitoring akses pangan di provinsi... - Rincian biaya kegiatan monitoring akses pangan meliputi : a. Alat Tulis Kantor b. Perbanyakan Kuesioner c. Konsultasi ke pusat d. Pengiriman data ke pusat e. Honor pengumpul data f. Supervisi ke penggilingan 12
13 BIDANG KERAWANAN PANGAN 13
14 SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG) TA 2015 No PUSAT PROVINSI KABUPATEN I Persiapan : 1 Pedoman Umum SKPG 2 Modul SKPG 3 Petunjuk Pelaksanaan SKPG 4 Kajian Satu Dekade AKG II Pelaksanaaan : 5 6 Pertemuan Penguatan Kapasitas dalam Analisis SKPG Pusat (TOT) Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas aparat dlm Analisis SKPG di Pusat Pertemuan Penguatan Kapasitas aparat dlm Analisis SKPG di Provinsi Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat dlm Analisis SKPG di Provinsi 14 14
15 No PUSAT PROVINSI KABUPATEN 7 Rapat Koordinasi Tim/Pokja SKPG Rapat Koordinasi Tim/Pokja SKPG Rapat Koordinasi Tim/Pokja SKPG 8 9 Pengolahan data SKPG bulanan Penyusunan dan pengiriman laporan SKPG ke Pusat Pengolahan data SKPG bulanan Penyusunan dan pengiriman Laporan SKPG ke Provinsi 10 Investigasi Investigasi III PELAPORAN 11 Penyusunan dan Pencetakan Laporan SKPG Penyusunan dan Penyusunan dan Pencetakan Laporan Pencetakan Laporan SKPG SKPG 15 15
16 KEGIATAN DESA MAPAN DAN KAWASAN TA No PUSAT PROVINSI KABUPATEN I Persiapan : 1 Pedum Desa Mandiri Pangan Pedoman Pelaksana Kawasan Mandiri Pangan (perbatasan, papua-papua barat, kepulauan) Pedoman Pelaksana Kawasan Mapan reguler Modul Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Modul Pengembangn Kluster Usaha Desa Mandiri Pangan II Pelaksanaaan : 6 Sosialisasi Kawasan Mandiri Pangan Tahun 2015 Juknis Juknis Sosialisasi KawasanMandiri Pangan Tahun 2015 Juklak Juklak Sosialisasi Kawasan Mandiri Pangan Tahun Apresiasi Kawasan Mandiri Pangan Apresisasi Kawasan Mandiri Pangan Apresiasi Pendampingan, TPD. LKD 16 16
17 No PUSAT PROVINSI KABUPATEN 8 Pertemuan konsilidasi Desa Mapan Pertemuan konsolidasi 9 Pertemuan data base desa mandiri pangan Penyusunan data base Penyusunan data base Ds Reguler /Kawasan 10 Rapat sinkronisasi dan koordinasi Rapat Tim Pokja & Tim Asistensi Kawasan Pertemuan koordinasi kawasan Rapat Tim Pokja & Tim Asistensi Pertemuan koordinasi kawasan 11 Pembuatan Film Dokumenter Desa Mapan III Pemantauan dan Evaluasi 12 Workshop Akhir Desa Mapan dan Kawasan Mandiri Pangan Workshop akhir Desa Mapan & Kawasan Workshop akhir Desa Mapan & Kawasan 13 Evaluasi Tahapan dan Kemandirian Desa Mapan Evaluasi Tahapan dan Kemandirian Desa Mapan 14 Pembinaan, Pemantauan, Pelaporan Pembinaan, Pemantauan, Pelaporan Pembinaan, Pemantauan, Pelaporan 17 17
18 AGENDA NASIONAL TA Penguatan Kapasitas Meningkatkan kapasitas bagi aparat propinsi 2 periode Eselon III & IV yang N O KEGIATAN TUJUAN WAKTU/ 1 Sosialisasi Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Reguler Meningkatkan pemahaman bagi pelaksana Desa Mandiri pangan di provinsi dan Kab/kota TEMPAT Februari di Jakarta PESERTA 42 Kab/Kota kawasan baru dan 14 Provinsi 2 Apresiasi Kawasan Mandiri Pangan Memberikan pemahaman bagi tenaga Pendamping, Forum Komunikasi Kawasan (FKK), dan Lembaga Keuangan Kawasan (LKK) dalam pengelolaan kawasan mandiri pangan dan pemanfaatan dana bansos. 3 periode pada bln Februari Di 4 wilayah Pendamping, FKK, LKK di kawasan Papua, Papua Barat, kepulauan,perbatasan dan 42 kawasan baru 3 Pertemuan Data Base Desa Mandiri Pangan Memberikan pelatihan teknis penyusunan data base tingkat rumahtangga dan kawasan Maret Di Bogor Aparat yang ditunjuk menangani database kegiatan Desa Mandiri Pangan di 33 provinsi 4 Workshop Akhir Desa Mandiri Pangan dan Kawasan Mandiri Pangan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan demapan sd TA 2015 dan Kawasan Mandiri Pangan tahun November Di Lampung Kepala Badan Ketahanan Pangan 33 provinsi 18
19 TERIMA KASIH 19
20 LAMPIRAN SBK KEGIATAN KAWASAN & DESA MANDIRI PANGAN 20
21 SBK PROVINSI KAWASAN MANDIRI PANGAN (PAPUA KEPULAUAN PERBATASAN) (Rp. 000) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang diberdayakan 13 Prop 200,000 Belanja Bahan 19,020 - ATK 1 KEG 1,020 1,020 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir Kawasan Mapan 1 KEG 3,000 3,000 - Penyusunan dan Pencetakan Juknis Kawasan 1 KEG 5,000 5,000 - Rapat Tim Asistensi kawasan 2 KALI 5,000 10,000 - Honor Output Kegiatan 11,980 - Honor Narasumber ( 4 kegiatan) 20 OB ,000 - Bantuan Transport Tim asistensi (9 org x 2 kali) 18 OB 110 1,980 Belanja Non Operasional 134,000 - Apresiasi pendampingan,lkk,fkk 1 KEG 34,000 34,000 - Apresiasi kegiatan usaha 2 KEG 15,000 30,000 - Pertemuan koordinasi kawasan 1 KEG 35,000 35,000 - Workshop evaluasi akhir kawasan 1 KEG 35,000 35,000 Belanja Perjalanan Lainnya 35,000 - Monitoring, evaluasi dan pembinaan kawasan mandiri pangan 40 OP ,000 - Mengikuti pertemuan di Jakarta 2 OP 5,000 10,000 - Konsultasi ke Jakarta 1 OP 5,000 5,000 21
22 SBK KABUPATEN KAWASAN MANDIRI PANGAN (PAPUA KEPULAUAN PERBATASAN) (Rp. 000) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang diberdayakan 60 Kab 85,000 Belanja Bahan 8,840 - ATK 1 KEG Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir Kawasan Mapan 1 KEG 1,000 1,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Pendamping 4 KALI 250 1,000 - Rapat tim asistensi kawasan 2 KALI 3,000 6,000 Honor Output Kegiatan 1,760 - Bantuan Transport Tim asistensi (8 org x 2 kali) 16 OB 110 1,760 Belanja Non Operasional 51,000 - Apresiasi peningkatan kawasan mandiri pangan 1 KEG 26,000 26,000 - Workshop evaluasi akhir kawasan 1 KEG 25,000 25,000 Belanja Perjalanan Lainnya 23,400 - Monitoring, evaluasi dan pembinaan Kawasan Mapan 24 OP 350 8,400 - Mengikuti pertemuan di Jakarta 2 OP 5,000 10,000 - Konsultasi ke Jakarta 1 OP 5,000 5,000 22
23 SBK KAWASAN KAWASAN MANDIRI PANGAN (PAPUA KEPULAUAN PERBATASAN) Tahap Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan 1 Kawasan 75,000,000 Belanja Bahan 31,690,000 - ATK 1 KEG 1,290,000 1,290,000 - Pelatihan Usaha Produktif dan Pengembangan Teknologi Pengolahan 3 KEG 4,000,000 12,000,000 - Pertemuan Pendamping, LKK, FKK 3 KEG 3,000,000 9,000,000 - Konsolidasi Pendampingan Kawasan 3 KEG 1,000,000 3,000,000 - Penyusunan Laporan Pendamping 12 Lap 200,000 2,400,000 - Evaluasi dinamika kelompok 1 KEG 4,000,000 4,000,000 Honor Output Kegiatan 26,000,000 - Honor PPL Pendamping [10 BULAN] 10 OB 350,000 3,500,000 - Honor Pendamping Swakarsa [5 Orang x 10 BULAN] 50 OB 150,000 7,500,000 - Honor LKK [3 orang x 10 BULAN] 30 OB 150,000 4,500,000 - Honor FKK [7 orang x 10 BULAN] 70 OB 150,000 10,500,000 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 7,310,000 - Transport Pendamping [10 BLN] 10 OB 500,000 5,000,000 - Transport FKK (7 orang x 3 kali) 21 OP 110,000 2,310,000 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 10,000,000 - Menghadiri Pelatihan Usaha Produktif dan Pengolahan Teknologi 2 OP 5,000,000 10,000,000 Pangan Belanja Bantuan Sosial untuk Perlindungan Sosial dalam bentuk uang - - Bansos Kawasan Mandiri Pangan 1 Kawasan 200,000,000 23
24 SBK DESA KAWASAN MANDIRI PANGAN (PAPUA KEPULAUAN PERBATASAN) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost (Rp. 000) Jumlah Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan Jumlah Desa Mandiri Pangan yang diberdayakan Desa Pendampingan Tahap Penumbuhan Kawasan Mandiri Pangan 1 Kawasan 38,000 Belanja Bahan 12,100 - ATK 1 KEG Penguatan Forum Kawasan [3 KALI] 3 KEG 1,000 3,000 - Pelatihan Penumbuhan Kelembagaan 1 KEG 2,800 2,800 - Konsolidasi Pendampingan Kawasan [4 KALI] 4 KEG 800 3,200 - Penyusunan Laporan Pendamping [3 KALI] 3 KEG 800 2,400 Honor Output Kegiatan 18,500 - Honor PPL Pendamping [10 BULAN] 10 OB 350 3,500 - Honor Pendamping Swakarsa [5 Orang x 10 BULAN] 50 OB 100 5,000 - Honor LKK [3 orang x 10 BULAN] 30 OB 100 3,000 - Honor FKK [7 orang x 10 BULAN] 70 OB 100 7, Belanja Perjalanan Lainnya 7,400 - Transport Pendamping [10 BLN] 10 OB 500 5,000 - Transport FKK dan LKK (2 orang x 3 kali) 6 OP 400 2,400
25 - Pembinaan, monitoring ke kabupaten 19 OP SBK PROVINSI KAWASAN MANDIRI PANGAN REGULER (TAHAP PERSIAPAN) (Rp. 000) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah Jumlah Desa Mandiri Pangan yang diberdayakan 33 Prop Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi 110,000 Belanja Bahan - ATK 1 PKT - Penyusunan dan pencetakan Laporan Data Base Kawasan Mapan Reguler* 1 PKT - Penyusunan dan pencetakan Laporan Akhir Desa Mapan 1 Lap Honor Output Kegiatan - Bantuan transport Tim Pokja Demapan( 10 org ) 10 OB Belanja Barang Non Operasional - Apresiasi pendamping, TPD, LKD Desa Mapan 1 KEG - Sosialisasi Kawasan Mandiri Pangan* 1 KEG - Rapat Tim Pokja Desa Mandiri Pangan 1 KALI - Workshop Akhir Desa Mapan 1 KEG Belanja Perjalanan ,000 5,000 1,000 1, ,100-25,000 25,000 25,000 25,000 2,500 2,500 25,000 25,000-25
26 SBK KABUPATEN KAWASAN MANDIRI PANGAN REGULER (TAHAP PERSIAPAN) (Rp. 000) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah Jumlah Desa Mandiri Pangan yang diberdayakan 340 Kab Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi Belanja Bahan - ATK 1 PKT - Penyusunan data base Desa Mandiri Pangan 1 keg - Pertemuan demapan (Tim Pokja) 1 keg - Pertemuan evaluasi akhir desa mapan 1 Keg - Aperiasi TPD,LKD, 1 keg - Penyusunan laporan akhir Demapan 1 keg Honor Output Kegiatan - Honor koordinator pendamping (1 orang x 1 desa x 10 bulan) 10 OB - Honor Tim Pokja (7 orang x 6 bulan) 42 OB Belanja Perjalanan 47,500 19, ,000 1,000 1,000 1,000 8,000 8,000 8,000 8, , , ,500 14,000 - Pembinaan, monitoring dan evaluasi 24 OP 350 7,000 - Menghadiri pertemuan ke jakarta 1 OP 5,000 5,000 - Koordinasi dan konsultasi ke provinsi 2 OP 1,000 2,000 26
27 (Rp. 000) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah Jumlah Kawasan Mandiri Pangan Reguler yang diberdayakan 42 70,010 Belanja Bahan 8,200 - ATK 1 KEG Penyusunan dan Pencetakan Laporan 1 KEG Penyusunan data base 1 KEG 2,500 2,500 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Pendamping 2 KALI 500 1,000 - Rapat tim asistensi kawasan 2 KALI 1,500 3,000 Honor Output Kegiatan 1,760 - Bantuan Transport Tim asistensi (8 org x 2 kali) 16 OB 110 1,760 Belanja Non Operasional 42,000 - Sosialisasi kawasan Mandiri Pangan Reguler 1 KEG 12,000 12,000 - Pelatihan peningkatan kawasan mandiri pangan 1 KEG 18,000 18,000 - Workshop evaluasi akhir kawasan 1 KEG 12,000 12,000 Belanja Perjalanan Lainnya 18,050 - Monitoring, evaluasi dan pembinaan Kawasan Mapan 23 OP 350 8,050 - Mengikuti pertemuan di Jakarta 1 OP 5,000 5,000 - Konsultasi ke Jakarta 1 OP 5,000 5,000 27
28 SBK KAWASAN KAWASAN MANDIRI PANGAN REGULER (TAHAP PERSIAPAN) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost Jumlah (Rp) Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan Pendampingan Desa Mandiri Pangan Tahap Persiapan Kawasan Mandiri Pangan 1 Kawasan 60,080,000 Belanja Bahan 15,100,000 - ATK 1 KEG 400, ,000 - Penyusunan database 1 KEG 3,500,000 3,500,000 - Pertemuan Pendamping, LKK, FKK 2 KEG 1,000,000 2,000,000 - Apresiasi Pengembangan Kawasan (Penyusunan RUK, RPWK dan 2 KEG 3,000,000 6,000,000 Pelatihan Teknis) - Konsolidasi Pendampingan Kawasan 2 KEG 700,000 1,400,000 - Penyusunan Laporan Pendamping 12 Lap 150,000 1,800,000 Honor Output Kegiatan 32,500,000 - Honor PPL /Pendamping Swakarsa [5 ORANG x 10 BULAN] 50 OB 350,000 17,500,000 - Honor LKK [3 orang x 10 BULAN] 30 OB 150,000 4,500,000 - Honor FKK [7 orang x 10 BULAN] 70 OB 150,000 10,500,000 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 7,480,000 - Transport Pendamping [5 orang x 10 BLN] 50 OB 110,000 5,500,000 - Transport FKK [7 orang x 2 kali] 18 OB 110,000 1,980,000 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 5,000,000 - Menghadiri Pelatihan Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan 1 OP 5,000,000 5,000,000 Untuk 42 Kawasan 28
29 SBK DESA MANDIRI PANGAN REGULER (TAHAP KEMANDIRIAN) Program/Kegiatan/Output/Komponen Volume Unit Cost (Rp) Jumlah (Rp) Tahap Kemandirian Desa Mandiri Pangan 1 Desa 20,000,000 Belanja Bahan 10,900,000 - ATK 1 KEG 400, ,000 - Penilaian Dinamika Kelompok dan Pengembangan Usaha (2 KALI) 1 KEG 2,000,000 2,000,000 - Pertemuan Tim Pangan Desa (4 KALI) 2 KEG 1,000,000 2,000,000 - Pertemuan Pendamping, TPD, Kelompok Afinitas, LKD (2 KALI) 2 KEG 1,000,000 2,000,000 - Pelatihan teknis dan pengembangan jaringan 1 KEG 2,000,000 2,000,000 - Konsolidasi Pendamping dengan Koordinasi Pendamping (3 KALI) 2 KEG 500,000 1,000,000 - Laporan Kegiatan Pendampingan (4 KALI) 3 KEG 500,000 1,500,000 Honor Output Kegiatan 8,000,000 - Honor PPL Pendamping [10 BULAN] 10 OB 350,000 3,500,000 - Honor Lembaga Keuangan Desa [3 ORANG x 10 BULAN] 30 OB 150,000 4,500,000 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1,100,000 - Transport Pendamping [10 BLN] 10 OB 110,000 1,100,000 29
30 LAMPIRAN SBK KEGIATAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN & GIZI (SKPG) 30
31 RINCIAN ANGGARAN CLUSTERING SKPG KABUPATEN URAIAN SATUAN ANGGARAN KRITERIA BIAYA (Rp) Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 15,030,500,000 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Pusat 1,105,500,000 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Propinsi 34 3,400,000,000 SKPG Propinsi Cluster I (Rp.55 jt) 2 55,000, ,000, kabupaten SKPG Propinsi Cluster II (Rp.80 jt) 9 80,000, ,000, kabupaten SKPG Propinsi Cluster II (Rp.100 jt) ,000,000 1,400,000, kabupaten SKPG Propinsi Cluster IV (Rp.130 jt) 9 130,000,000 1,170,000,000 >14 kabupaten Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Kabupaten 10,525,000,000 SKPG Kabupaten (@421 Kab/kota*Rp.25 jt) 25,000,000 31
32 SBK PROPINSI SKPG (2 propinsi x Rp.55 juta), dengan klasifikasi jumlah penerima SKPG kabupaten 1-2 kab/kota PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ VOLUME HARGA JUMLAH KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL SATUAN BIAYA Penguatan Kapasitas Penanggulangan KP (SKPG) 55,000,000 - Penyusunan dan Pencetakan laporan bulanan SKPG 12 kali 300,000 3,600,000 - Pengolahan data SKPG bulanan 12 OB 300,000 3,600,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Tahunan SKPG 1 PKT 300, ,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir 1 PKT 300, ,000 - Alat Tulis Kantor 1 THN 600, ,000 - Honor Tim SKPG 17,500,000 -Ketua 10 OB 300,000 3,000,000 -Sekretaris 10 OB 250,000 2,500,000 -Anggota(6 orang) 60 OB 200,000 12,000,000 - Rapat Koordinasi 10 Kali 300,000 3,000,000 - Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 PKT 8,500,000 8,500,000 - Investigasi ke wilayah yang terindikasi rawan pangan 6 OH 1,000,000 6,000,000 Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis - SKPG 1 OP 4,000,000 4,000,000 - Koordinasi dan konsultasi ke pusat 1 OP 4,000,000 4,000,000 - Upload data/laporan 12 Kali 100,000 1,200,000 - Pengiriman laporan bulanan SKPG ke Pusat 12 Kali 200,000 2,400,000 jml kab yg ada dana No Propinsi APBN 1 DKI 1 2 Kalimantan Utara 2 32
33 SBK PROPINSI SKPG (9 propinsi x Rp.80 juta), dengan klasifikasi jumlah penerima SKPG kabupaten 3-7 kab/kota PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ VOLUME HARGA JUMLAH KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL SATUAN BIAYA Penguatan Kapasitas Penanggulangan KP (SKPG) 80,000,000 - Penyusunan dan Pencetakan laporan bulanan SKPG 12 kali 250,000 3,000,000 - Pengolahan data SKPG bulanan 12 OB 250,000 3,000,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Tahunan SKPG 1 PKT 300, ,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir 1 PKT 350, ,000 - Alat Tulis Kantor 1 THN 750, ,000 - Honor Tim SKPG 25,500,000 -Ketua 10 OB 400,000 4,000,000 -Sekretaris 10 OB 350,000 3,500,000 -Anggota (6 orang) 60 OB 300,000 18,000,000 - Rapat Koordinasi 10 Kali 550,000 5,500,000 - Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 PKT 20,000,000 20,000,000 - Investigasi ke wilayah yang terindikasi rawan pangan 6 OH 1,000,000 6,000,000 - Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Koordinasi dan konsultasi ke pusat 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Upload data/laporan 12 Kali 100,000 1,200,000 - Pengiriman laporan bulanan SKPG ke Pusat 12 Kali 200,000 2,400,000 No Propinsi jml kab yg ada dana APBN 1 DIY 4 2 Bali 4 3 Banten 5 4 Gorontalo 5 5 Sulawesi Barat 5 6 Bangka Belitung 6 7 Kepulauan Riau 6 33
34 SBK PROPINSI SKPG (14 propinsi x Rp.100 juta), dengan klasifikasi jumlah penerima SKPG kabupaten 8-14 kab/kota PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ VOLUME HARGA JUMLAH KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL SATUAN BIAYA Penguatan Kapasitas Penanggulangan KP (SKPG) 100,000,000 - Penyusunan dan Pencetakan laporan bulanan SKPG 12 kali 300,000 3,600,000 - Pengolahan data SKPG bulanan 12 OB 300,000 3,600,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Tahunan SKPG 1 PKT 300, ,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir 1 PKT 400, ,000 - Alat Tulis Kantor 1 THN 1,000,000 1,000,000 - Honor Tim SKPG 25,500,000 -Ketua 10 OB 400,000 4,000,000 -Sekretaris 10 OB 350,000 3,500,000 -Anggota(6 orang) 60 OB 300,000 18,000,000 - Rapat Koordinasi 10 Kali 700,000 7,000,000 - Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 PKT 31,000,000 31,000,000 - Investigasi ke wilayah yang terindikasi rawan pangan 6 OH 2,000,000 12,000,000 - Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Koordinasi dan konsultasi ke pusat 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Upload data/laporan 12 Kali 100,000 1,200,000 - Pengiriman laporan bulanan SKPG ke Pusat 12 Kali 200,000 2,400,000 No Propinsi jml kab yg ada dana APBN No Propinsi jml kab yg ada dana APBN 1 Papua Barat 9 8 Kalimantan Selatan 11 2 Sulawesi Utara 10 9 Sulawesi Tengah 11 3 Sulawesi Tenggara Riau 12 4 Maluku Lampung 12 5 NTB Kalimantan Barat 13 6 Bengkulu Sumatera Selatan 14 34
35 SBK PROPINSI SKPG (9 propinsi x Rp.130 juta), dengan klasifikasi jumlah penerima SKPG kabupaten > 14 kab/kota PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ VOLUME HARGA JUMLAH KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL SATUAN BIAYA Penguatan Kapasitas Penanggulangan KP (SKPG) 130,000,000 - Penyusunan dan Pencetakan laporan bulanan SKPG 12 kali 400,000 4,800,000 - Pengolahan data SKPG bulanan 12 OB 400,000 4,800,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Tahunan SKPG 1 PKT 400, ,000 - Penyusunan dan Pencetakan Laporan Akhir 1 PKT 500, ,000 - Alat Tulis Kantor 1 THN 1,200,000 1,200,000 - Honor Tim SKPG 29,500,000 -Ketua 10 OB 450,000 4,500,000 -Sekretaris 10 OB 400,000 4,000,000 -Anggota(6 orang) 60 OB 350,000 21,000,000 - Rapat Koordinasi 10 Kali 1,000,000 10,000,000 - Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 PKT 50,000,000 50,000,000 - Investigasi ke wilayah yang terindikasi rawan pangan 6 OH 2,000,000 12,000,000 - Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat Dalam Analisis SKPG 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Koordinasi dan konsultasi ke pusat 1 OP 6,000,000 6,000,000 - Upload data/laporan 12 Kali 150,000 1,800,000 - Pengiriman laporan bulanan SKPG ke Pusat 12 Kali 250,000 3,000,000 No Propinsi jml kab yg ada dana APBN 1 Sumatera Barat 17 2 Papua 18 3 Aceh 20 4 NTT 21 5 Jawa Barat 23 6 Sumatera Utara 24 7 Sulawesi Selatan 24 8 Jawa Tengah 31 35
36 SBK SKPG Kabupaten Program/Kegiatan/Output VOLUME HARGA JUMLAH SATUAN BIAYA Penguatan Kapasitas Penanggulangan KP (SKPG) 25,000,000 Honor Tim SKPG 15,500,000 -Ketua 10 OB 300,000 3,000,000 -Sekretaris 10 OB 250,000 2,500,000 -Anggota (5 orang) 50 OB 200,000 10,000,000 Rapat Koordinasi 6 Kali 300,000 1,800,000 Penyusunan dan Pencetakan laporan bulanan 12 kali 225,000 2,700,000 Penyusunan dan Pencetakan laporan tahunan 1 kali 200, ,000 Penyusunan dan Pencetakan laporan akhir 1 PKT 300, ,000 Pengolahan data SKPG Bulanan 12 OB 200,000 2,400,000 Investigasi ke wilayah yang terindikasi rawan pangan 2 OP 500,000 1,000,000 Menghadiri Pertemuan Penguatan Kapasitas Aparat 500,000 1 OP dalam Analisis SKPG di Propinsi 500,000 Pengiriman Laporan Bulanan SKPG ke Propinsi/Pusat 12 Kali 50, ,000 36
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015
PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan merupakan salah satu Unit Kerja Eselon II di lingkungan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Sebagai suatu instansi
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang
A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain.
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan III Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir
INDEKS TENDENSI KONSUMEN
No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN
PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015
PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN 2015 BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013
STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas
EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 DIREKTUR PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pada Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP
INDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR
PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016
PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016 1 OUT LINE A. PENDAHULUAN B. STOK BERAS DAN SEBARANNYA C. HASIL MONITORING DAN PELAPORAN
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMAJUAN PELAKSANAAN (%) - Sosialisasi Pedum - Kawasan di Papua belum dapat dilaksanakan karena PPK harus koordinasi dan gubernur
A Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi terkait, maka
Disabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Sambutan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Assalamu alaikum Wr. Wb. Sebuah kebijakan akan lebih menyentuh pada persoalan yang ada apabila dalam proses penyusunannya
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 Jakarta, 25 Februari 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI Oleh : Direktur Pengelolaan Air Irigasi Lombok, 27 29 November 2013 1 REALISASI KEGIATAN PUSAT DIREKTORAT
NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA
KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan. Dr. Benny Rachman
i KATA PENGANTAR Sesuai dengan arah, kebijakan, program dan kegiatan Badan Ketahanan Pangan, Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan
NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
EVALUASI PROGRAM KEWASPADAAN NASIONAL PADA DITJEN KESBANGPOL KEMENDAGRI GRAND SAHID JAYA, 6 DESEMBER 2013 DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL
SU M AT ER A TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT KEWASPADAAN NASIONAL KAL IM AN TAN IRIAN JAYA J AVA DIREKTORAT KEWASPADAAN NASIONAL DITJEN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KEMENTERIAN DALAM NEGERI GRAND SAHID
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18 TAHUN VII, 6 Februari 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 SEBESAR
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VII, 5 Mei 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2017 SEBESAR 101,81
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT BAMBANG WIDIANTO DEPUTI BIDANG KESRA KANTOR WAKIL PRESIDEN RI APRIL, 2010 KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th. VI, 5 Agustus 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2016 SEBESAR
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010
PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN
KESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,
DATA INSPEKTORAT JENDERAL
DATA INSPEKTORAT JENDERAL 1. REALISASI AUDIT BERDASARKAN PKPT TAHUN 2003-2008 No. Tahun Target Realisasi % 1 2 3 4 5 1 2003 174 123 70,69 2 2004 174 137 78,74 3 2005 187 175 93,58 4 2006 215 285 132,55
KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18/Th. VI, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2016 SEBESAR
Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung
2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TAHUN 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TAHUN 2011 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam
C UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI Oleh: DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN Pada Acara : RAPAT KOORDINASI TERBATAS Jakarta, 16 Mei 2017 ISI 1 PEMBUBARAN
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th.VII, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2017 SEBESAR
PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012
No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00
TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016
TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016 NO CABOR PROVINSI PELAKSANAAN KONTAK PERSON 1 Atletik DKI Jakarta 3 s.d 7 Agustus 2016 2 Dayung RIAU 22 s.d 27 Oktober 2016 Pak Sanusi Hp. 081275466550 3 Gulat
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar
PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 Petani sering merugi Bulog belum hadir di petani Rantai pasok panjang Struktur
LAPORAN AKHIR CADANGAN PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015
LAPORAN AKHIR CADANGAN PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015 PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR
KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP
2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja
6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
-,.. DS:598-75-3511-324 Jakarta. 7 Desember 215 A.N MENTERI KEUANGAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN / rv ASKOLANI NIP.19666111992211 t SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN
CEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017
Nomor : 048/08/63/Th.XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 SEBESAR 71,99 (SKALA 0-100) Kebahagiaan Kalimantan Selatan tahun
PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017
PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PELAKSANAAN PENYALURAN 1. Penyaluran melalui KPPN dilaksanakan berdasarkan PMK nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik
Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik 1 Implementasi Sebagai bagian dari proses/siklus kebijakan (part of the stage of the policy process). Sebagai suatu studi
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 65 /11 /61 /Th. XVII, 5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III- 2014 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2014 Indeks Tendensi Konsumen
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015
No. 30/05/17/V, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2015 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2015 di Provinsi
BERITA RESMI STATISTIK
Inflai BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 74/11/52/Th VII, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/ 05/ 61/ Th,XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- 2013 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2013 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TAHUN 2017 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Laporan Kinerja Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Tahun 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.11-/216 DS13-4386-848-854 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TA. 2018
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TA. 2018 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2018 oleh: ABDUL MADJID
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 45/08/61/Th. XV, 6 Agustus 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II- 2012 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Barat pada II-2012 sebesar 109,62;
PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, SELAKU
POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Palangka Raya, 16Desember 2015 DR. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22
No. 66/11/17/VI, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan
Kesehatan Gigi danmulut. Website:
Kesehatan Gigi danmulut Latar Belakang Survey gigi bersifat nasional Dilaksanakan secara periodik yaitu : SKRT 1995 SKRT 2001 SKRT 2004 RISKESDAS 2007 RISKESDAS 2013 Data diperlukan untuk advokasi, peremcanaan,
KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:
KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN Pendahuluan Indera penglihatan dan pendengaran saja Data prevalensi kebutaan dan ketulian skala nasional perlu diperbarui Keterbatasan waktu untuk pemeriksaan mata
(%) 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain
Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan IV Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun I II III IV PELAKSANAAN 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan
Buku Indikator Kesehatan
Buku Indikator Kesehatan www.dinkes.sulbarprov.go.id Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Jalan Kurungan Bassi no 19 Mamuju Telpon 0426-21037 Fax : 0426 22579 BUKU INDIKATOR KESEHATAN PROVINSI SULAWESI
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan
Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan Asep Sjafrudin, S.Si, M.Si Jenjang Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama (MTs/SMP) memiliki peranan yang sangat penting
RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN TA.2015
RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN TA.2015 1 A. EVALUASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 2 1. Per Jenis Belanja Dalam ribuan rupiah NO URAIAN PAGU REALISASI % 1 B. PEGAWAI 23.250.000
KEGIATAN PRIORITAS PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN
KEGIATAN PRIORITAS PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN PERCEPATAN PENGANEKA- RAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) PENGEMBANGAN KONSUMSI PANGAN KEGIATAN PRIORITAS PENGANEKARAGMA N KONSUMSI DAN
EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)
EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) P R A W I D Y A K A R Y A P A N G A N D A N G I Z I B I D A N G 1 : P E N I N G K A T A N G I Z I M A S Y A R A K A T R I S E T P E N
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR 100,57
No. 28/05/17/VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR 100,57 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan I-2016