LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011"

Transkripsi

1 LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis EDS Kata Pengantar

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kesempatan yang diberikan-nya sehingga Laporan Analisis Hasil Program Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah dan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah (EDS/M-MSPD) Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan ini memberikan gambaran capaian sekolah sasaran program EDS/M-MSPD sebanyak 1475 sekolah terhadap delapan Standar nasional pendidikan (SNP) di 22 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan ini dapat memberikan gambaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu penyelenggara pendidikan mengenai aspekaspek yang perlu ditingkatkan dalam rangka mencapai atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Gambaran ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyelenggara pendidikan dalam rangka menyusun program peningkatan mutu pendidikan. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul i Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Pendahuluan 1 Tujuan 3 Sasaran 3 Hasil Analsis Evaluasi Diri Sekolah (EDS) 4 Rekomendasi 27 Penutup 30 Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat tersusun. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami mengharapkan saran serta masukan untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Makassar, Desember 2011 Kepala LPMP Sulawesi Selatan Prof. Dr. H.A. Qashas Rahman, M.Hum NIP

3 Pendahuluan Kementerian Pendidikan Nasional telah mengembangkan strategi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan nasional di Indonesia yang dinamakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009, SPMP merupakan kegiatan yang sistemik dan terpadu dalam penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa. Dalam SPMP ini setiap komponen bertanggung jawab untuk terlibat di dalamnya, namun demikian komponen yang paling dekat dengan satuan pendidikan di daerah adalah dinas pendidikan di tingkat kabupaten/ kota. Secara umum, untuk menunjang keberhasilan SPMP di tingkat kabupaten/kota, Dinas Pendidikan sudah mempunyai jalur data dan informasi tentang pelaksanaan pendidikan di daerahnya. Namun jalur yang sudah ada tersebut dirasakan belum optimal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah masing-masing. Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, saat ini sedang dikembangkan dua kegiatan yang akan membantu dinas pendidikan untuk memperoleh data dan informasi pelaksanaan pendidikan di daerah masing-masing dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kedua kegiatan tersebut adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah (MSPD). EDS adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu sekolah dalam menilai mutu Laporan Hasil Analisis EDS penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada SPM dan SNP. EDS dilaksanakan oleh setiap sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala sekolah dan laporan kepada kepala dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Sedangkan MSPD adalah serangkaian strategi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah tingkat kabupaten/kota untuk memonitor dan mengevaluasi mutu dan keefektifan sekolah dan tenaga kependidikan berdasarkan SPM dan SNP, sehingga kekuatan dan kemajuan yang dicapai dapat diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi. MSPD dilakukan oleh pengawas dalam mengumpulkan dan menganalisis laporan EDS untuk dijadikan dasar laporan MSPD kepada Dinas Pendidikan tingkat kabupaten/ kota. Dengan adanya laporan MSPD, jajaran di tingkat kabupaten/ kota akan memperoleh masukan untuk dasar perencanaan dan bantuan kepada sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di daerahnya. Oleh karena itu mutu laporan EDS akan menentukan mutu dan kegunaan laporan MSPD itu sendiri. Sebagai bentuk implementasi permendiknas no. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi LPMP, pada tahun 2011 LPMP Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan pengawas sekolah telah melaksanakan pendampingan program Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah pada sekolah (jenjang SD, SMP, SMA dan SMK) di 19 kab/kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang Laporan Hasil Analisis EDS

4 hasilnya tersaji dalam laporan ini. Tujuan adalah: Tujuan penyusunan laporan Analisis hasil EDS/M-MSPD ini Tersusunnya gambaran capaian sekolah terhadap SNP di Provinsi Sulawesi Selatan. Teridentifikasinya aspek-aspek yang perlu ditingkatan dalam rangka pencapaian SNP dan peningkatan mutu pendidikan. Sasaran Sasaran program EDS/M-MSPD adalah sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Sulawesi Selatan dengan rincian sebagai berikut: Provinsi Kabupaten/Kota Sekolah Sulawesi Selatan Makassar 253 Maros 60 Pangkep 54 Barru 60 Parepare 90 Pinrang 50 Sidrap 54 Enrekang 116 Tana Toraja 20 Palopo 33 Luwu Utara 70 Wajo 80 Soppeng 80 Bone 32 Sinjai 29 Bantaeng 78 Jeneponto 61 Takalar 55 Gowa 82 Jumlah Hasil Analisis Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai 24 kabupaten/kota. Tahun 2011 tidak semua kabupaten/kota menjadi sasaran EDS/M. Kabupaten/kota yang menjadi sasaran EDS/M berjumlah 19 kabupaten/ kota dengan hasil sebagai berikut: Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas Gambar 1. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA Kota Makassar Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMU sebanyak 82 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMU berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar Pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

5 Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Kota Makassar EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama Gambar 2. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMK Kota Makassar Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMK sebanyak 28 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMK berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dana prasarana sehingga memenuhi SNP. Gambar 3. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kota Makassar Pelaksanaan EDS di Kota Makassar baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 139 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Makassar pada jenjang SMP berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

6 Kabupaten Maros Kabupaten Pangkep Gambar 4. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Maros Pelaksanaan EDS di Kabupaten Maros baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Maros pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain cenderung dibawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 5. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Pangkep Pelaksanaan EDS di Kabupaten Pangkep baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 55 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Pangkep pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain masih berada di bawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

7 Kabupaten Barru Kota Parepare Gambar 6. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Barru Pelaksanaan EDS di Kabupaten Barru baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Barru pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM, sedangkan pada standar yang lain masih berada di bawah SPM dan pada SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 7. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kota Parepare Pelaksanaan EDS di Kota Parepare baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 91 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Parepare pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

8 Kabupaten Pinrang Kabupaten Sidenreng Rappang Gambar 8. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Pinrang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Pinrang baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 52 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Pinrang pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 9. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Sidrap Pelaksanaan EDS di Kabupaten Sidrap baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 64 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Sidrap pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

9 Kabupaten Enrekang Kabupaten Enrekang EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Gambar 10. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 11. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA dan SMK Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SMA dan SMK sebanyak 60 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SMA dan SMK cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar pembiayaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar pembiayaan sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

10 Kabupaten Enrekang EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Tana Toraja Gambar 12. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten Enrekang Pelaksanaan EDS di Kabupaten Enrekang baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 34 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Enrekang pada jenjang SMP berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 13. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Tana Toraja Pelaksanaan EDS di Kabupaten Tana Toraja baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 20 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Tana Toraja pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK dan Pengelolaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

11 Kota Palopo Kabupaten Luwu Utara EDS Jenjang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Gambar 14. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kota Palopo Pelaksanaan EDS di Kota Palopo baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 20 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kota Palopo pada jenjang SD cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK dan Pengelolaan yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 15. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMA dan SMK Kabupaten Luwu Utara Pelaksanaan EDS di Kabupaten Luwu Utara baru dilaksanakan pada jenjang SMA dan SMK sebanyak 22 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara pada jenjang SMA dan SMK cenderung belum memenuhi SNP, bahkan sebagian besar masih berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah ada melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dan prasarana sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

12 Kabupaten Luwu Utara EDS Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Wajo Gambar 16. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SMP Kabupaten Luwu Utara Pelaksanaan EDS di Kabupaten Luwu Utara baru dilaksanakan pada jenjang SMP sebanyak 47 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara pada jenjang SMP berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi berada pada Standar Penilaian karena sebagian besar sekolah sudah memenuhi SNP bahkan sudah ada melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar sarana dan prasarana yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar sarana dan prasarana sehingga memenuhi SNP. Gambar 17. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Wajo Pelaksanaan EDS di Kabupaten Wajo baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 80 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Wajo pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

13 Kabupaten Bone Kab. Sinjai Gambar 18. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bone Pelaksanaan EDS di Kabupaten Bone baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 33 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Bone pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 19. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Sinjai Pelaksanaan EDS di Kabupaten Sinjai baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 29 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Sinjai pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

14 Kab. Bantaeng Kab. Jeneponto Gambar 20. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bantaeng Pelaksanaan EDS di Kabupaten Bantaeng baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 78 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Bantaeng pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 21. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Jeneponto Pelaksanaan EDS di Kabupaten Jeneponto baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 29 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Jeneponto pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

15 Kab. Takalar Kab. Gowa Gambar 22. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Takalar Pelaksanaan EDS di Kabupaten Takalar baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 56 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Takalar pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar PTK yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Gambar 23. Rekapitulasi Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Gowa Pelaksanaan EDS di Kabupaten Gowa baru dilaksanakan pada jenjang SD sebanyak 84 sekolah sasaran. Capaian Standar Nasional Pendidikan di Kabupaten Gowa pada jenjang SD berada di bawah SPM. Capaian yang paling tinggi adalah pada Standar Penilaian yang sebagian besar berada pada tahap SNP bahkan melampaui SNP. Capaian yang paling rendah adalah pada Standar Isi yang pada umumnya berada di bawah SPM. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas program peningkatan mutu yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan capaian seluruh standar PTK sehingga memenuhi SNP. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

16 Rekomendasi No STANDAR REKOMENDASI 1 Isi Pembentukan Tim pengembang kurikulum. Penerbitan petunjuk teknis dan pedoman KTSP (termasuk pendidikan karakter). Pedoman pengembangan KTSP. Monitoring ketercapaian KTSP. Analisis kebutuhan/evaluasi Muatan lokal. Workshop pembelajaran tematik bagi SD. Pelatihan pelayanan Bimbingan dan konseling terhadap guru kelas untuk SD. Workshop Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Ekstrakurikuler. Rekrutmen guru Bimbingan dan konseling. 2 Proses Workshop pengembangan silabus Workshop penyusunan RPP Pengadaan sumber belajar Pengadaan buku teks dan buku referensi sesuai kebutuhan Pelatihan supervisi akademik bagi Kepala Sekolah dan Pengawas W o rk s h o p p e n g e m b a n g a n m e d i a pembelajaran Workshop peningkatan kompetensi kepala sekolah Workshop pengembangan model-model pembelajaran 3 Kompetensi Lulusan 4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Try out UASBN/UN Pelatihan life skill dan soft skill Workshop peningkatan kualitas lulusan Pengangkatan guru BK Pengankatan guru matematika Pengangkatan guru Fisika Pengangkatan guru Kimia No STANDAR 5 Sarana dan Prasarana REKOMENDASI Pengangkatan guru biologi Rekrutmen guru untuk melayani siswa berkebutuhan khusus Pengadaan tenaga administrasi/tu bagi SD Pengadaan tenaga perpustakaan untuk semua jenjang Pengadaan tenaga laboran (IPA, biologi, fisika, kimia, bahasa) untuk semua jenjang Pengadaan penjaga sekolah Penuntasan program sertifikasi guru dan kepala Sekolah Beasiswa bagi PTK Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Pelatihan tenaga perpustakaan Pelatihan laboran IPA Pelatihan laboran biologi Pelatihan laboran fisika Pelatihan laboran kimia Pelatihan laboran Bahasa Penambahan lahan sekolah Pembangunan ruang kelas baru Pengadaan ruang perpustakaan untuk SD Pengadaan ruang Laboratorium dan kelengkapan sarananya Pengadaan ruang UKS dan kelengkapan sarananya Pengadaan jamban Pengadaan sarana kelas Pengadaan sarana perpustakaan Pengadaan sarana laboratorium Pengadaan sarana ruang kepala sekolah. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

17 No STANDAR REKOMENDASI Pengadaan sarana ruang kepala sekolah Pengadaan sarana ruang guru Pengadaan sarana ruang TU Pembatasan jumlah peserta didik per rombel sesuai standar Pengadaan alat kebersihan Pengadaan alat pemadam kebakaran Pengadaan alat penangkal petir Pengadaan alat pengatur temperatur dan kelembaban udara Pengadaan komputer Pengadaan hot spot Pengadaan sarana praktik teknologi dan media pembelajaran: laptop, komputer, LCD 6 Pengelolaan Workshop penyusunan RKAS Monitoring ketercapaian sekolah dalam penyusunan RKAS Workshop Pengembangan dan penyusunan renstra sekolah Pelatihan pengelolaan Sistem informasi Manajemen Monitoring dan evaluasi Kinerja Sekolah dan kinerja sekolah swasta Pembentukan Tim Pengembang Sekolah Sosialisasi Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah Analisis hasil agregasi monitoring sekolah oleh pemerintah daerah Program tindak lanjut hasil Evaluasi Diri Sekolah No STANDAR Penutup REKOMENDASI 7 Pembiayaan Workshop penyusunan RAPBS Pelatihan pengelolaan keuangan sekolah Kerjasama dengan dengan DUDI dalam kerangka CSR (Coporate Social responsibility) yang difasilitasi oleh pemda Beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa tidak mampu 8 Penilaian Pendiidkan Workshop sistem penilaian (teknik, bentuk dan jenis penilaian) Workshop penetapan KKM Worksho penyusunan perencanaan penilaian Workshop analisis hasil penilaian Paparan dalam buku ini yang merupakan hasil dari Evaluasi Diri Sekolah yang dilakukan tahun 2011 merupakan potret sekolah sebagai lembaga pendidikan terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Hasil yang dicapai hendaknya menyadarkan insan pendidikan untuk membuat langkah-langkah kearah perbaikan terutama para pembuat kebijakan agar setiap sekolah bisa mencapai 8 Standar Nasional Pendidikan. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi perbaikan penulisan buku ini di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga buku ini berguna bagi kita semua dan terutama penentu kebijakan di Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan Hasil Analisis EDS Laporan Hasil Analisis EDS

18

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011

LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis

Lebih terperinci

PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (INDONESIAN NUTRITION ASSOCIATION) PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (INDONESIAN NUTRITION ASSOCIATION) PROVINSI SULAWESI SELATAN rektur RS. Kab/Kota Se-Sulsel (daftar terlampir) dalam kegiatan Akreditasi Pelayanan RS dan khususnya yang Pelayanan Kesehatan, : Gedung Fajar, Graha Pena Makassar Narasumber : 1. DR. Minarto, MPS ( DPP

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis Rencana Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan Rencana Strategis LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Selatan Mewujudkan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/73/Th. I, 15Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Sulawesi Selatan Tahun 2015 Pembangunan manusia di Sulawesi Selatan pada tahun 2015 terus mengalami

Lebih terperinci

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD)

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN TEKNIS MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERINTAH DAERAH (MSPD) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN AGAMA 2010 MUTU ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA (QUALITY IS EVERYBODY

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai Indeks Williamson PDRB per. (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2. Kabupaten/K ota PDRB (000) (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2.

Lampiran 1. Nilai Indeks Williamson PDRB per. (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2. Kabupaten/K ota PDRB (000) (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2. Lampiran 1. Nilai Indeks Williamson 2004 Kabupaten/K ota PDRB (000) 2004 PDRB per Jumlah kapita Penduduk (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2 (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2 Selayar 317.241 111.458 2,8463 0,0151-0,9043 0,8178

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... MP LP TE NG JA MP LP JA TE NG MP LP JA TE NG DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 4 C. Tujuan...

Lebih terperinci

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 2016 1 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 22/04/73/Th.II, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Sulawesi Selatan Tahun 2016 Pembangunan manusia di Sulawesi Selatan pada tahun 2016 terus

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Selatan i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya LPMP Sulawesi Selatan, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun

Lebih terperinci

, ,56 99, , ,05 96,70

, ,56 99, , ,05 96,70 LAPORAN KONSOLIDASI PER PROGRAM/KEGIATAN/SUB.KEGIATAN/GROUP TAHUN ANGGARAN 2016 DANA DEKON DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP DITJEN PERKEBUNAN, P2HP DAN PSP Posisi : DESEMBER 2016 Sasaran Fisik Sasaran Keuangan

Lebih terperinci

Belanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Belanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROVINSI : SULAWESI SELATAN SKPD : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : DESEMBER 2013 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2013 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,61 persen Jumlah angkatan kerja pada sebanyak 3.812.358 orang, berkurang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 mencapai 3.715.801

Lebih terperinci

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.

PROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 015 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

Pengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal

Pengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN

BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN PENDAHULUAN Dalam mendorong ekonomi kerakyatan, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan mengembangkan Gerakan Pembangunan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pendidikan Nasional Unit Eselon I : Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Program : Program Pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA AKSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2015 No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET PROGRAM INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN ANGGARAN TARGET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Meningkatnya kualitas Persentase

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN RUANG LINGKUP TUGAS INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, III, DAN IV PADA INSPEKTORAT PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

Version Panduan Teknis EDS/M

Version Panduan Teknis EDS/M Version 01.01.2011 1 Panduan Teknis EDS/M DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Daftar Singkatan... 3 Daftar Istilah... 4 BAB I Pendahuluan... 6 A. Latar Belakang... 6 B. Dasar Hukum... 6 C. Tujuan...

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 165/UN36.26/LL/2017 24 Agustus 2017 Lampiran : empat lampiran Perihal : PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; dan Permendiknas No. 23 Tahun

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN

POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERKEBUNAN Jalan Perkebunan No. 7 Makassar Tujuan Penyelenggaraan Perkebunan 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

Metodologi Quick Count

Metodologi Quick Count PRESS RELEASE: QUICK COUNT dan EXIT POLL PEMILIHAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN 22 JANUARI 213 Jl. Lembang Terusan D57, Menteng, Jakarta Pusat Telp. (21) 3919582, Fax (21) 3919528 Website: www.lsi.or.id,

Lebih terperinci

Laporan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Laporan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Laporan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SD Negeri 1 Pagerpelah Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh: Eko Wahyono, S.Pd., M.M. Kepala SD Negeri 1 Pagerpelah Nama Sekolah

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN TEKNIS EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN TEKNIS EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN TEKNIS EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN AGAMA 2010 MUTU ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA (QUALITY IS EVERYBODY S BUSINESS)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 6131/UN36/LL/2017 17 Nopember 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Berdasarkan analisis rasio ketergantungan daerah, semua pemerintah daerah di Pulau Sulawesi, memiliki

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/05/Th., 24 Mei 2017 BERTA RESM STATSTK BADAN PUSAT STATSTK PROVNS SULAWES SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia

Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia 04/03/2012 Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel Oleh Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia Latar Belakang Provinsi Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur?? Dari segi kesehatan keuangan suatu

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN HO-3D-01 PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Di Sulawesi Selatan Menuju Satu Data Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PROYEK SAFE WATER DAN SWASH SULAWESI SELATAN

PROYEK SAFE WATER DAN SWASH SULAWESI SELATAN HWTS sebagai bagian dari program WATSAN: SWASH PROYEK SAFE WATER DAN SWASH SULAWESI SELATAN RIENEKE ROLOS Presentasi Perkenalan singkat mengenai SWASH Perkenalan singkat mengenai o SWS Pengalaman SWASH

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH Sekolah kami belum memiliki semua sarana dan alat-alat yang dibutuhkan untuk memenuhi ketetapan dalam standar STANDAR SARANA DAN PRASARANA TINGKATAN MASALAH

Lebih terperinci

APA MENGAPA BAGAIMANA EDS ITU?.

APA MENGAPA BAGAIMANA EDS ITU?. APA MENGAPA BAGAIMANA EDS ITU?. SUPAYA KITA MEMAHAMI MARI KITA JAWAB PERTANYAAN INI? 1.Apa Dasar Hukum EDS? 2.Apa permasalahan dalam EDS? 3.Apa itu EDS? 4.Apa tujuan EDS? 5.Apa manfaat EDS? 6.Apa hasil

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / KODE WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA DESA + PENDUDUK (km

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM,

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM, KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM, Dr. HERRY WIDYASTONO Pembina Utama Muda, Gol IV/c Kepala Bidang Kurikulum Pend. Non Formal & Pend. Khusus PUSAT KURIKULUM BALITBANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 4045/UN36/DK/2017 15 September 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/02/73/Th. I, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan : 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan : 1. Pada periode pengamatan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 6023/UN36/KM/2017 10 Nopember 2017 Lampiran : enam lembar Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis Rencana Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan Rencana Strategis LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Selatan menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif ii KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah Daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan

Lebih terperinci

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

ALOKASI KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

ALOKASI KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN ALOKASI KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PAGU ANGGARAN No Nama Kegiatan Belanja Tidak Belanja REALISASI PENANGGUNG JAWAB Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018 DASAR HUKUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 90 TAHUN 2015 TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PENGISIAN INSTRUMEN EDS ANIS SALEH

PENGISIAN INSTRUMEN EDS ANIS SALEH PENGISIAN INSTRUMEN EDS ANIS SALEH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Umum : Pembelajaran Kinerja institusi Mempersiapkan para calon fasilitator daerah (pejabat fungsional, dan Pengawas) yang akan bertugas

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

Laporan Pembayaran Iuran Kehutanan DR Bulan Januari Tahun 2015 BPPHP Wilayah XV Makassar

Laporan Pembayaran Iuran Kehutanan DR Bulan Januari Tahun 2015 BPPHP Wilayah XV Makassar Laporan Iuran Kehutanan DR Bulan Tahun 2015 BPPHP Wilayah XV Makassar No LHP/LP/DKB/LHC SPP DR Realisasi Kekurangan Tagihan Tgl Bank A SULAWESI SELATAN I BANTAENG II BARRU III BONE IV BULUKUMBA V ENREKANG

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2): (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

Lebih terperinci

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi SULAWESI Selatan Peta Sulawesi Selatan 2 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak 980.604 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak 118 Perusahaan Jumlah

Lebih terperinci

V. PERPETAAN HUTAN A. Peta Dasar (RBI, TOP) A.1. Pengadaan dan Distribusi Peta Dasar Skala 1: dan Skala 1: s/d Desember 2007

V. PERPETAAN HUTAN A. Peta Dasar (RBI, TOP) A.1. Pengadaan dan Distribusi Peta Dasar Skala 1: dan Skala 1: s/d Desember 2007 V. PERPETAAN HUTAN A. Peta Dasar (RBI, TOP) A.1. Pengadaan dan Distribusi Peta Dasar Skala 1:50.000 dan Skala 1:25.000 s/d Desember 2007 NO. JENIS PETA SKALA TAHUN KEADAAN PETA (LEMBAR) JUMLAH PENGADAAN

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun BAB I PENDAHULUAN LKPJ Tahun 2011 ini merupakan LKPJ tahun keempat dari pelaksanaan RPJMD Sulawesi Selatan tahun 2008-2013. Berangkat dari keinginan Pemerintah agar Sulawesi Selatan sebagai Provinsi sepuluh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT(KKM) DI PROVINSI SULSEL

PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT(KKM) DI PROVINSI SULSEL PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT(KKM) DI PROVINSI SULSEL Dr.dr.H.Rachmat Latief, SpPD-KPTI.,M.Kes.,FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Meningkatkan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2016 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH Barat ini Rencana Kerja Sekolah SMP Negeri 1 Kota Singkawang Propinsi Kalimantan disusun dengan mempertimbangan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan

Lebih terperinci

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF oleh: A. M. YAMIN, SE., MS. Kepala DPM-PTSP Prov. Sulawesi Selatan Makassar, 8 Mei 2018 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA Prof. Suyanto, Ph.D Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan Pembangunan Pendidikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pendidikan bagus, maka bagus pula kualitas peradaban bangsa tersebut. Salah satu

PENDAHULUAN. pendidikan bagus, maka bagus pula kualitas peradaban bangsa tersebut. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan merupakan cerminan dari mutu sebuah bangsa, jika mutu pendidikan bagus, maka bagus pula kualitas peradaban bangsa tersebut. Salah satu yang menjadi indikator

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI AIBEP. Australia Indonesia Basic Education Program

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI AIBEP. Australia Indonesia Basic Education Program MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI AIBEP Australia Indonesia Basic Education Program DUA PENDEKATAN PADA AIBEP A. Pendekatan Proyek B. Pendekatan Sistemik A. PENDEKATAN PROYEK Pengembangan Sekolah Terpadu (PST)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kemiskinan masih menjadi masalah yang butuh perhatian semua pihak. Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakberdayaan untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 71 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Ketimpangan dan Tingkat Perkembangan Wilayah Adanya ketimpangan (disparitas) pembangunan antarwilayah di Indonesia salah satunya ditandai dengan adanya wilayah-wilayah

Lebih terperinci

Kesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel

Kesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel Pokok Pikiran: Marsuki Kesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel Disampaikan pada Seminar Nasional (LP2M Unhas, Yayasan Bakti dan SMERU Reseach Institute) Gedung IPTEKS UNHAS, 9 Mei 2018 Pertumbuhan

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH

ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH ANALISIS PERBANDINGAN EVALUASI DIRI SEKOLAH DENGAN AKREDITASI SEKOLAH AINUN FARIDA LPMP Sulawesi Selatan ainun_farida@yahoo.com Hal. 1 ABSTRAK Penjaminan mutu pendidikan ini bertujuan untuk melindungi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2006 dan NOMOR 6 TAHUN 2007 Tentang PELAKSANAAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN Jadwal Pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA Peneliti Prof. Dr. Wuradji, M.S. Prof. Dr. Muhyadi PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 25. KERJASAMA PENELITIAN DENGAN INTANSI PEMERINTAH/PEMDA (PROVINSI, KABUPATEN, KOTA), TAHUN ANGGARAN Lanjutan

LAMPIRAN 25. KERJASAMA PENELITIAN DENGAN INTANSI PEMERINTAH/PEMDA (PROVINSI, KABUPATEN, KOTA), TAHUN ANGGARAN Lanjutan 1 Dinas Peternakan Propinsi Sumatera 2 Pemprov Timur Perakitan Kambing Boerka dengan Teknologi IB Kerja sama Penelitian dan Pembentukan Varietas Lokal Mayas dan Adan Genjah, Kegiatan Uji Adaptasi dan Usulan

Lebih terperinci