ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL Indra Saputra M. Arief Rahman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Algoritma pencocokan string merupkan komponen dasar yang digunakan dalam implementasi pembuatan perangkat lunak yang terdapat dalam sistem operasi. Saat ini ada sekitar tiga puluh lima jenis algoritma pencocokan string. Banyaknya algoritma pencocokan string tersebut menimbulkan kesulitan bagi seseorang yang ingin membuat aplikasi yang berhubungan dengan algoritma pencocokan string, karena harus memilih algoritma pencocokan string mana yang baik. Oleh sebab itu, penulis melakukan analisis perbandingan terhadap beberapa algoritma pencocokan string yang biasa digunakan, yaitu Algoritma Boyer Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam hal kecepatan melakukan pencocokan single pattern dengan akhir teks sehingga hasilnya bisa digunakan sebagai acuan untuk memilih algoritma yang terbaik dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa Algoritma Boyer-Moore merupakan algoritma terbaik, selanjutnya Algoritma Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp yang terakhir. Kata kunci : String Matching, Algoritma Boyer-Moore, Algoritma Knuth-Morris-Pratt, Algoritma Rabin-Karp, Metode Perbandingan Eksponensial. PENDAHULUAN Banyak jenis algoritma pencocokan string yang dapat dipakai untuk saat ini. Dengan banyaknya algoritma yang ada, membuat seseorang akhirnya harus memilih algoritma mana yang dipakai untuk diterapkan pada sebuah mesin pencarian atau aplikasi lainnya yang menggunakan algoritma pencocokan string karena akan mempengaruhi kualitas kinerjanya. Untuk menentukan algoritma pencocokan string mana yang sebaiknya dipakai, seseorang pastilah akan memilih algoritma pencocokan string yang terbaik. Oleh sebab itu perlu adanya analisis perbandingan algoritma pencocokan string untuk menentukan algoritma pencocokan string mana yang terbaik dari sekian banyak algoritma pencocokan string yang ada. Dari sekian banyak algoritma pencocokan string yang ada, beberapa diantaranya yang sering dipakai adalah Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp. Dari ketiga algoritma pencocokan string tersebut, penulis berusaha untuk menganalisis perbandingan algoritma mana yang terbaik sehingga hasilnya bisa dijadikan acuan untuk mempermudah seseorang dalam memilih algoritma pencocokan string. Untuk menganalisis perbandingan algoritma pencocokan string Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp diperlukannya suatu metode, dalam hal ini penulis menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial. 1

2 LANDASAN TEORI Algoritma Menurut Sjukani (2010:1), algoritma merupakan suatu alur pikiran dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dapat dimengerti oleh orang lain, tersusun secara logis, dan dapat diselesaikan dengan benar. String Menurut Kodir (2012:56), string adalah untaian karakter dengan panjang tertentu yang dapat diperlakukan sebagai tipe dasar dalam pemrograman yang disusun dari elemen-elemen bertipe karakter. Algoritma Pencocokan String (String Matching) Menurut Munir (2005:56), algoritma pencocokan string merupakan algoritma untuk melakukan pencarian string yang disebut pattern (n) terhadap string yang disebut teks (m) dengan syarat n < m. Preprocessing Menurut Surahman (2013:2), preprocessing merupakan tahapan melakukan analisis kebenaran arti dan kebenaran susunan untuk mempersiapkan teks menjadi data yang akan mengalami pengolahan lebih lanjut. Algoritma Boyer-Moore Menurut Pratama (2008:1), Algoritma Boyer-Moore merupakan algoritma yang melakukan pencocokan string mulai dari kanan (belakang) sehingga pergerakkan pattern melompat lebih jauh untuk menghindari perbandingan karakter pada string yang diperkirakan gagal. Algoritma Knuth-Morris-Pratt Menurut Munir (2006:25), Algoritma Knuth-Morris-Pratt adalah algoritma yang melakukan proses awal (preprocessing) terhadap pattern dengan menghitung fungsi pinggiran. Fungsi Pinggiran (Border Function) Menurut Munir (2007:28), fungsi pinggiran adalah fungsi yang mengindikasikan pergesran pattern terbesar yang mungkin dilakukan dengan menggunakan perbandingan yang dibentuk sebelum pencarian string. Algoritma Rabin-Karp Menurut Mutiara (2007:3), Algoritma Rabin-Karp merupakan algoritma perbandingan antar pola karakter dan teks dari kiri ke kanan dengan memanfaatkan hash function. 2

3 Hash Menurut Baedlowi (2005:2), hash merupakan sebuah fungsi yang mengubah setiap string menjadi bilangan yang menjadi sebuah nilai khas dari string tersebut. Metode Perbandingan Eksponensial Menurut Marimin (2005:20), Metode Perbandingan Eksponensial merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak yang memiliki prosedur yaitu menyusun alternatif-alternatif, menentukan kriteria perbandingan, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan, melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas keputusan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian ini disiapkan satu studi kasus yang sama, yaitu penyelesaian pencocokan single pattern terhadap teks yang ada dengan menggunakan ketiga algoritma tersebut, Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp. Dengan begitu, peneliti bisa mendapatkan kriteria yang sama dari hasil masing-masing penyelesaian ketiga algoritma tersebut untuk selanjutnya hasil berupa nilai yang diperoleh akan dihitung menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial. Peneliti menyiapkan studi kasus yaitu misalkan pattern yang dicari adalah gcagagag yang memiliki panjang 8 karakter dan teksnya adalah gcatcgcagagagtatacagtacg dengan panjang 24 karakter. Dari studi kasus tersebut masing-masing akan diselesaikan dengan tiga algoritma yaitu Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp. Cara Kerja Algoritma Boyer Moore Untuk melakukan pencarian dengan Algoritma Boyer-Moore maka dicari terlebih dahulu nilai dari pre-boyer-moore Bad Character (PreBmBc) yang hasilnya dimasukkan ke tabel BmBc berikut : Tabel 1. BmBc a c g t Setelah didapatkan hasil BmBc, kita lakukan prosedur pre-boyer-moore Good Suffix (BmGs), dari perhitungan tersebut hasilnya dimasukkan pada tabel prebmgs berikut ini : Tabel 2. PreBmGs g c a g a g a g 3

4 Selanjutnya dilakukan pencarian nilai Boyer-Moore Good Suffix (BmGs), hasil dari perhitungan BmGs dimasukkan ke dalam tabel seperti di bawah ini : Tabel 3. BmGs g c a g a g a g Setelah ditemukan nilai BmBc dan BmGs, maka siap dilakukan percobaan dari studi kasus yang ada. Percobaan pertama dilakukan peletakkan pattern pada teks dari kiri ke kanan dan dilakukan pencocokan dari kanan ke kiri. Tabel 4. Percobaan 1 Boyer-Moore g Shift by 1 (bmgs[7]=bmbc[a]-8+8) Untuk yang pertama kita akan mengecek ketidakcocokan terlebih dahulu yaitu karakter terakhir atau paling kanan dari pattern yaitu g tidak cocok dengan huruf a pada teks seperti tabel di diatas, jika ada ketidakcocokan maka kita lakukan perhitungan seperti rumus diatas yaitu bmbc[karakter teks yang dibandingkan dengan posisi karakter pattern terkanan yang tidak cocok] jumlah karakter pattern + karakter pattern terkanan yang tidak cocok. Maka akan menjadi bmbc[a] Masukkan nilai a sesuai tabel BmBc, maka bmbc = = 1. Kita bandingkan dengan nilai bmgs, itu artinya terdapat 7 karakter yang tidak perlu dibandingkan lagi sehingga nilai bmgs[7] sesuai tabel BmGs nilai 7 adalah 1 maka hasil bmgs = bmbc = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan dilakukannya pergeseran sebanyak satu kali. Tabel 5. Percobaan 2 Boyer-Moore..... g A G Shift by 4 (bmgs[5]=bmbc[c]-8+6) Sama seperti perhitungan pada percobaan pertama yaitu bmgs[5] = bmbc[c] Masukan nilai dari tabel BmBc dan BmGs menjadi bmgs = 4 dan bmbc = = 4 sehingga dilakukan pergeseran sebanyak empat kali. Tabel 6. Percobaan 3 Boyer-Moore 4

5 Shift by 7 (bmgs[0]) G C A G A G A G Pada percobaan ketiga, pencocokan yang dilakukan dari kanan ke kiri antara pattern dan teks terdapat delapan karakter yang cocok yang artinya semua karakter cocok. Maka hanya dilakukan perhitungan bmgs[0] dengan nilai 7 sesuai tabel BmGs. Pergeseran dilakukan sebanyak tujuh kali. Tabel 7. Percobaan 4 Boyer-Moore Shift by 4 (bmgs[5]=bmbc[c]-8+6)..... g A G Sama seperti perhitungan pada percobaan sebelumnya yaitu bmgs[5] = bmbc[c] Masukan nilai dari tabel BmBc dan BmGs menjadi bmgs = 4 dan bmbc = = 4 sehingga dilakukan pergeseran sebanyak empat kali. Tabel 8. Percobaan 5 Boyer-Moore Shift by 7 (bmgs[6]) a G Pada percobaan kelima, pergeseran pattern sudah sampai akhir karakter teks, sehingga pergeseran dianggap selesai. Kesimpulan dari percobaan di atas dirangkum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 9. Nilai Kriteria Boyer-Moore No Kriteria Perbandingan Nilai 1 Jumlah percobaan sampai terjadi kecocokan pattern pada teks 3 2 Jumlah percobaan pattern sampai akhir teks 5 3 Jumlah karakter pattern yang dibandingkan pada teks 17 Cara Kerja Algoritma Knuth-Morris-Pratt Dengan studi kasus yang sama yang sudah ditentukan di atas, maka pencarian dengan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dapat diawali dengan menentukan nilai dari Knuth-Morris-Pratt Next (KmpNext) seperti tabel berikut ini: 5

6 Tabel 10. KmpNext g c a g a g a g Setelah mendapatkan nilai KmpNext maka kita bisa memulai pencocokan string dengan cara meletakkan pattern mulai dari kiri ke kanan pada teks dan memulai pencocokan string dari kiri ke kanan juga. Tabel 11. Percobaan 1 Knuth-Morris-Pratt G C A g.... Shift by 4 (3-kmpNext[3]) Belum terjadi kecocokan pattern pada teks di percobaan pertama, ketidakcocokan dimulai pada karakter keempat dan tiga karakter pertama cocok. Sesuai dengan rumus, jumlah karakter pattern yang cocok dengan teks kmpnext[nilai dari jumlah karakter pattern yang cocok pada tabel KmpNext] maka nilainya 3 (-1) = 4 yang artinya shift by 4 sama dengan bergeser empat kali. Tabel 12. Percobaan 2 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (0-kmpNext[0]) G Bergeser lagi, seperti perhitungan pertama maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 0 (-1) = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan bergeser satu kali. Tabel 13. Percobaan 3 Knuth-Morris-Pratt Shift by 7 (8-kmpNext[8]) G C A G A G A G Terjadi kecocokan pattern pada teks di percobaan kedua, beergeser lagi, seperti perhitungan sebelumnya maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 8 (1) = 7 yang artinya shift by 7 sama dengan bergeser tujuh kali. 6

7 Tabel 14. Percobaan 4 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (1-kmpNext[1]). c Bergeser lagi, seperti perhitungan sebelumnya maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 1 (0) = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan bergeser satu kali. Tabel 15. Percobaan 5 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (0-kmpNext[0]) g Bergeser lagi, seperti perhitungan sebelumnya maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 0 (-1) = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan bergeser satu kali. Tabel 16. Percobaan 6 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (0-kmpNext[0]) g Bergeser lagi, seperti perhitungan sebelumnya maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 0 (-1) = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan bergeser satu kali. Tabel 17. Percobaan 7 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (0-kmpNext[0]) g Bergeser lagi, seperti perhitungan sebelumnya maka sesuai dengan rumus, diperoleh nilai 0 (-1) = 1 yang artinya shift by 1 sama dengan bergeser satu kali. Tabel 18. Percobaan 8 Knuth-Morris-Pratt Shift by 1 (0-kmpNext[0]) g

8 Pada percobaan kedelapan, karakter terakhir pattern sudah sampai pada karakter terakhir teks sehingga pergeseran dianggap selesai. Kesimpulan dari percobaan di atas dirangkum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 19. Nilai Kriteria Knuth-Morris-Pratt No Kriteria Perbandingan Nilai 1 Jumlah percobaan sampai terjadi kecocokan pattern pada teks 3 2 Jumlah percobaan pattern sampai akhir teks 8 3 Jumlah karakter pattern yang dibandingkan pada teks 18 Cara Kerja Algoritma Rabin-Karp Dengan studi kasus yang sama yang sudah ditentukan di atas, pencarian dengan Algoritma Rabin-Karp terlebih dahulu menghitung nilai hash dari karakter pattern kemudian baru melakukan pencarian. Untuk nilai hash karakter pattern gcagagag = Percobaan dilakukan dengan menyamakan nilai hash dari pattern dengan karakter dari teks, jika tidak cocok akan terus dilanjutkan pergeseran, jika cocok maka akan dicocokan karakter per karakter pattern dan teks, dan pencocokan akan dilakukan sampai akhir karakter teks seperti pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 20. Percobaan 1 Rabin-Karp Hash (y[0..7]) = Tabel 21. Percobaan 2 Rabin-Karp Hash (y[1..8]) = Tabel 22. Percobaan 3 Rabin-Karp Hash (y[2..9]) =

9 Tabel 23. Percobaan 4 Rabin-Karp Hash (y[3..10]) = Tabel 24.Percobaan 5 Rabin-Karp Hash (y[4..11]) = Tabel 25. Percobaan 6 Rabin-Karp G C A G A G A G Hash (y[5..12]) = Tabel 26. Percobaan 7 Rabin-Karp g c a t C G C A G A G A G t a t a c a g t a c g Hash (y[6..13]) = Tabel 27. Percobaan 8 Rabin-Karp g c a t C G C A G A G A G t a t a c a g t a c g Hash (y[7..14]) = Tabel 28. Percobaan 9 Rabin-Karp Hash (y[8..15]) = Tabel 29. Percobaan 10 Rabin-Karp 9

10 Hash (y[9..16]) = Tabel 30. Percobaan 11 Rabin-Karp g c a t C G C A G A G A G t a t a c a g t a c g Hash (y[10..17]) = Tabel 31. Percobaan 12 Rabin-Karp Hash (y[11..18]) = Tabel 32. Percobaan 13 Rabin-Karp Hash (y[12..19]) = Tabel 33. Percobaan 14 Rabin-Karp Hash (y[13..20]) = Tabel 34. Percobaan 15 Rabin-Karp Hash (y[14..21]) = Tabel 35. Percobaan 16 Rabin-Karp Hash (y[15..22]) =

11 Tabel 36. Percobaan 17 Rabin-Karp Hash (y[16..23]) = Dari percobaan Rabin-Karp diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 37. Nilai Kriteria Rabin-Karp No Kriteria Perbandingan Nilai 1 Jumlah percobaan sampai terjadi kecocokan pattern pada teks 6 2 Jumlah percobaan pattern sampai akhir teks 17 3 Jumlah karakter pattern yang dibandingkan pada teks 8 Metode Perbandingan Eksponensial Langkah-langkah penerapan Metode Perbandingan Eksponensial pada analisis perbandingan Algoritma Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Alternatif Alternatif yang dipilih adalah Algoritma Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp. 2. Menentukan Kriteria Tabel 38. Penentuan Kriteria Simbol Kriteria K1 K2 K3 Kriteria Jumlah percobaan sampai terjadi kecocokan pattern pada teks Jumlah percobaan pattern sampai akhir teks Jumlah karakter pattern yang dibandingkan Keterangan Pada percobaan keberapa terjadi kecocokan pattern pada teks. Jumlah percobaan yang dilakukan dalam pencocokan pattern sampai selesai akhir teks. Jumlah karakter pattern yang dibandingkan dari awal pencocokan pattern sampai akhir teks. 11

12 3. Menentukan Bobot Kriteria Tabel 39. Pembobotan Kriteria Simbol Kriteria Persentase Pengaruh Kriteria Bobot Range (0-1) Simbol Bobot Keterangan K1 50% 0,5 B1 K2 30% 0,3 B2 K3 20% 0,2 B3 Pada percobaan keberapa pattern pada teks. terjadi kecocokan Jumlah percobaan yang dilakukan dalam pencocokan pattern sampai selesai akhir teks. Jumlah karakter pattern yang dibandingkan dari awal pencocokan pattern sampai akhir teks. 4. Pemberian Nilai pada Setiap Kriteria Tabel 40. Pemberian Nilai pada Setiap Kriteria Alternatif Simbol Kriteria K1 K2 K3 Algoritma Boyer-Moore Algoritma Knuth-Morris-Pratt Algoritma Rabin-Karp Menghitung Skor Tabel 41. Perhitungan Skor Algoritma Boyer-Moore Algoritma Boyer-Moore Kode Kriteria Nilai (N) Kode Bobot Bobot (B) Perhitungan (N) B Hasil K1 3 B1 0,5 (3) 0,5 1,62 K2 5 B2 0,3 (5) 0,3 1,73 K3 17 B3 0,2 (17) 0,2 1,76 Total Nilai = (N) B 5,09 12

13 Tabel 42. Perhitungan Skor Algoritma Knuth-Morris-Pratt Algoritma Knuth-Morris-Pratt Kode Kriteria Nilai (N) Kode Bobot Bobot (B) Perhitungan (N) B Hasil K1 3 B1 0,5 (3) 0,5 1,87 K2 8 B2 0,3 (8) 0,3 1,73 K3 18 B3 0,2 (18) 0,2 1,78 Total Nilai = (N) B 5,38 Tabel 43. Perhitungan Skor Algoritma Rabin-Karp Algoritma Rabin-Karp Kode Kriteria Nilai (N) Kode Bobot Bobot (B) Perhitungan (N) B Hasil K1 6 B1 0,5 (6) 0,5 2,34 K2 17 B2 0,3 (17) 0,3 2,45 K3 8 B3 0,2 (8) 0,2 1,52 Total Nilai = (N) B 6,31 6. Menentukan Prioritas Keputusan Tabel 44. Prioritas Keputusan Alternatif Total Nilai Rangking Algoritma Boyer-Moore 5,09 1 Algoritma Knuth-Moriss-Pratt 5,38 2 Algoritma Rabin-Karp 6,

14 PENUTUP Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam analisis perbandingan antara Algoritma Boyer-Moore, Knuth-Morris-Pratt, dan Rabin-Karp dengan satu studi kasus yang sama yaitu pencocokan single pattern terhadap teks menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial, maka Algoritma Boyer-Moore menjadi algoritma terbaik dengan jumlah nilai 5,09, dilanjutkan dengan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dengan jumlah nilai 5,38 dan yang terakhir Algoritma Rabin-Karp dengan jumlah nilai 6,31. Algoritma Boyer-Moore dengan jumlah nilai terkecil yaitu 5,09 menjadi yang terbaik karena semakin kecil jumlah nilai yang diperoleh, maka semakin baik kinerja algoritma tersebut dalam melakukan pencocokan string. DAFTAR PUSTAKA Baedlowi, Najib String Matching dengan Menggunakan Algoritma Rabin-Karp. Bandung : Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Kodir, Abdul Algoritma dan Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta : Andi. Marimin Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan dengan Kriteria Majemuk. Jakarta : Grasindo. Munir, Rinaldi Algoritma dan Pemograman dalam Bahasa Pascal dan C. Bandung : Informatika Bandung. Munir, Rinadi Diktat Kuliah Strategi Algoritmik. Bandung : Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Munir, Rinadi Diktat Kuliah Strategi Algoritmik. Bandung : Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Mutiara, A. Benny Aplikasi Anti Plagiatisme dengan Algoritma Karp-Rabin pada Penulisan Ilmiah Universitas Gunadarma. Jakarta : Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma. Pratama, Satya Fajar Pencocokan DNA Pattern dengan Algoritma Boyer-Moore. Bandung : Makalah IF2251 Strategi Algoritmik Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Sjukani, Moh Algoritma (Algoritma & Struktur Data 1) dengan C, C ++, dan Java. Jakarta : Mitrawacanamedia. Surahman, Ade Mirza Perancangan Sistem Penentuan Similarity Kode Program pada Bahasa C dan Pascal dengan Menggunakan Algoritma Rabin-Karp. Pontianak : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Tenik Universitas Tanjungpura. 14

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA Tito Daniswara 3506097 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Hary Fernando Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No.10 Bandung, e-mail: hary@hary.web.id ABSTRAK Pencocokan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS

PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS Sindy Gita Ratri Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENCOCOKAN DNA NR_ DAN DNA DI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE

PENCOCOKAN DNA NR_ DAN DNA DI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE PENCOCOKAN DNA NR_108049 DAN DNA DI203322 MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE Yulius Denny Prabowo 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi, Kalbis Institute JL Pulomas

Lebih terperinci

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING Rohmat Indra Borman 1), Agus Pratama 2) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK Teknokrat 2) Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Steven Kristanto G 1 Antonius Rachmat C 2 R. Gunawan Santosa 3 stev_en12@yahoo.co.id anton@ti.ukdw.ac.id gunawan@ukdw.ac.id Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang dengan pesat yang disertai dengan semakin banyaknya arus informasi dan ilmu pengetahuan ilmiah

Lebih terperinci

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Rama Aulia Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Dini Lestari Tresnani - 13508096 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Reno Rasyad - 13511045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG Ario Yudo Husodo Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan

Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Andreas Dwi Nugroho - 13511051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Eric Cahya Lesmana 13508097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. No., Agustus ISSN -X (Media Cetak) Hal : - PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Firman Matondang, Nelly Astuti Hasibuan,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005

APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005 APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005 Herdyanto Soeryowardhana Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP)

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) Wistiani Astuti whistieruslank@gmail.com Teknik Informatika, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Skripsi adalah suatu

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN Pencocokan Poligon Menggunakan Algoritma Pencocokan String Wiwit Rifa i 13513073 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir

Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir Edmund Ophie - 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Luthfi Kurniawan 13514102 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Reno Rasyad 13511045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Mario Tressa Juzar 13512016 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Pencocokan String Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching

Lebih terperinci

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi memiliki peranan penting bagi pembangunan Nasional, karena telekomunikasi dapat menyalurkan dan menyediakan informasi secara cepat bagi manusia

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA Khaidzir Muhammad Shahih 1351268 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL Andri Januardi (09115) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Eldwin Christian / 13512002 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Secara umum, aplikasi adalah suatu proses dari cara

Lebih terperinci

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Analisa Perbandingan Boyer Moore Dan Knuth Morris Pratt Dalam Pencarian Judul Buku Menerapkan

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Johan - 13514206 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook

Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Catherine Pricilla 13514004 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Perbandingan Penggunaan BM dan Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Evlyn Dwi Tambun / 13509084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan (Utami, 2005).Algoritma adalah urutan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi satu sama lain merupakan salah satu sifat dasar manusia. Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia terkadang

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir

Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Andi Kurniawan Dwi P - 13508028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir

Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir Khoirunnisa Afifah (13512077) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri Penerapan lgoritma String Matching dalam Intelligent Personal ssistant Siri dya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE Ramadhansyah (12110817) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul

Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul Denita Hanna Widiastuti - 13514008 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA Rivalri Kristianto Hondro 1, Zumrotul Aqobah Hsb 2, Suginam 3, Ronda Deli Sianturi 4 1, 3, 4 Dosen Tetap

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Hadits Menurut pendapat muhaddihin muta akhirin, di antaranya dikemukakan oleh ibn Salah (w. 643 H/1245 M) dalam muqaddimah-nya. Hadits shahih adalah hadits yang bersambung

Lebih terperinci

Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma

Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma Muhammad Maulana ABdullah 13508053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman

Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman Diana Effendi 1) danandri Kurnaedi 2) Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UniversitasKomputer Indonesia (UNIKOM),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk utama penyimpanan data (Purwoko, 2006). 2006). Karena itu lah pencarian string merupakan salah satu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk utama penyimpanan data (Purwoko, 2006). 2006). Karena itu lah pencarian string merupakan salah satu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi teknologi telah berkembang sangat cepat pada zaman sekarang. Hampir semua manusia modern memanfaatkan teknologi untuk mempermudah

Lebih terperinci

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Harry Octavianus Purba 13514050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Bandung, Indonesia 13514050@stei.itb.ac.id Proses

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String dalam Perangkat Lunak Pemblokir Akses Situs Negatif

Penerapan Algoritma Pencocokan String dalam Perangkat Lunak Pemblokir Akses Situs Negatif Penerapan Algoritma Pencocokan String dalam Perangkat Lunak Pemblokir Akses Situs Negatif Ahmad Aidin - 13513020 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Aplikasi How-Old.net

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Aplikasi How-Old.net Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Aplikasi How-Old.net Chairuni Aulia Nusapati 13513054 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI Winda Winanti Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Fahziar Riesad Wutono (13512012) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris

Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris Kevin Wibowo-13509065 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma String Matching Algoritma string matching merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan

Lebih terperinci

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Fandi Pradhana/13510049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan

Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan Andri Rizki Aminulloh Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x APLIKASI PENDETEKSI PLAGIAT TERHADAP KARYA TULIS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING DAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT [1] Rio Alamanda, [2] Cucu Suhery, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3]

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Information Retrieval Information Retrieval atau sering disebut temu kembali infromasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING KNUTH MORRIS PRATT DALAM PENCARIAN KATA KUNCI ABSTRAK KARYA ILMIAH

IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING KNUTH MORRIS PRATT DALAM PENCARIAN KATA KUNCI ABSTRAK KARYA ILMIAH IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING KNUTH MORRIS PRATT DALAM PENCARIAN KATA KUNCI ABSTRAK KARYA ILMIAH Husniati 1, Usman Ependi, M.Kom 2., Nia Oktaviani, M.Kom 3. 1 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Aplikasi Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Patrick Nugroho Hadiwinoto / 13515040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana

Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana Moch. Yusup Soleh/13507051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA

Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA Kukuh Nasrul Wicaksono Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam ilmu kesehatan banyak terdapat istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani atau Latin. Secara umum, istilah yang berkaitan dengan diagnosis dan operasi memiliki

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE Khaerul Manaf 1), Ruqi Antika 2) Jurusan Sistem Informatika, Fakultas Teknik Universitas Sangga Buana Jl.PHH

Lebih terperinci

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum Ligar Mugi Syahid (10111053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi encocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi Didik Haryadi - 13509601 1 rogram Studi eknik Informatika Sekolah eknik Elektro dan Informatika Institut eknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Kamus merupakan buku rujukan yang berisi penjelasan terkait dengan makna katakata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan makna

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Boyer-Moore untuk Memanipulasi Foto dengan Magic Color

Implementasi Algoritma Boyer-Moore untuk Memanipulasi Foto dengan Magic Color Implementasi Algoritma Boyer-Moore untuk Memanipulasi Foto dengan Magic Color Vidia Anindhita - 13512034 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI VICI INDAH YANA 121401062 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Hishshah Ghassani - 13514056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, JL. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakter ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode. Kode ASCII

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB Guidio Leonaerde Ginting Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Transversal pada Graf dan Algoritma Pencocokan String dalam Sistem Jual-Beli Tiket Bioskop

Penerapan Algoritma Transversal pada Graf dan Algoritma Pencocokan String dalam Sistem Jual-Beli Tiket Bioskop Penerapan Algoritma Transversal pada Graf dan Algoritma Pencocokan String dalam Sistem Jual-Beli Tiket Bioskop Scarletta Julia Yapfrine - 13514074 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Brute Force pada permainan Countdown Number

Penerapan Algoritma Brute Force pada permainan Countdown Number Penerapan Algoritma Brute Force pada permainan Countdown Number Farhan Amin (13515043) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks Okharyadi Saputra (13510072) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Optimal Mismatch Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap karakter dalam teks sehingga pencarian seperti ini disebut pencarian sekuensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pencocokan string merupakan masalah mendasar yang terjadi dalam berbagai aplikasi praktis. (Mitani & Ino, 2016).Pencocokan string adalah proses menemukan jumlah kejadian

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Boyer Moore untuk Memindai Berkas dari Virus

Penggunaan Algoritma Boyer Moore untuk Memindai Berkas dari Virus Penggunaan Algoritma Boyer Moore untuk Memindai Berkas dari Virus Fajar Nugroho - 13515060 Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Algoritma Pencocokan String dalam Permainan Hangman

Algoritma Pencocokan String dalam Permainan Hangman Algoritma Pencocokan String dalam Permainan Hangman Andrei Dharma Kusuma/13508009 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Visualisasi Data Kawasan Pariwisata yang Sering Dikunjungi di Bali dengan Pendekatan Pencocokan String pada Postingan Akun Instagram

Visualisasi Data Kawasan Pariwisata yang Sering Dikunjungi di Bali dengan Pendekatan Pencocokan String pada Postingan Akun Instagram Visualisasi Data Kawasan Pariwisata yang Sering Dikunjungi di Bali dengan Pendekatan Pencocokan String pada Postingan Akun Instagram Ida Ayu Putu Ari Crisdayanti / 13515067 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era yang telah berkembang saat ini, banyak perkembangan perangkat lunak, adapun salah satu yang kita kenal adalah text editor. Seiring dengan perkembangan zaman

Lebih terperinci

Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore

Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore Andrian Octavianus-13512602 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Algoritma ditemukan oleh seorang ahli matematika dari Uzbekistan, yang bernama Abu Ja far Muhammad Ibnu Al-Kwarizmi (770-840). Dalam bukunya yang berjudul Al-Jabr

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang 7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini informasi sangat mudah didapatkan terutama melalui media internet. Dengan banyaknya informasi yang terkumpul atau tersimpan dalam jumlah yang banyak, user

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA PATTERN MATCHING KNUTH-MORRIS-PRATT DALAM PROGRAM MOUSE CAM

PENERAPAN ALGORITMA PATTERN MATCHING KNUTH-MORRIS-PRATT DALAM PROGRAM MOUSE CAM PENERAPAN ALGORITMA PATTERN MATCHING KNUTH-MORRIS-PRATT DALAM PROGRAM MOUSE CAM Kenji Prahyudi - 13508058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1 Word search puzzle Sumber (http://en.wikipedia.org/wiki/word_search)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Gambar 2.1 Word search puzzle Sumber (http://en.wikipedia.org/wiki/word_search) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Permainan Word Search Puzzle Permainan word search puzzle atau permainan pencarian kata adalah permainan permainan berbasis puzzle untuk mencari kata-kata yang disusun dalam bentuk

Lebih terperinci

Deteksi Plagiarisme Gambar menggunakan Algoritma Pencocokan Pola Rabin-Karp

Deteksi Plagiarisme Gambar menggunakan Algoritma Pencocokan Pola Rabin-Karp Deteksi Plagiarisme Gambar menggunakan Algoritma Pencocokan Pola Rabin-Karp Fadhil Imam Kurnia - 13515146 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Pattern Matching dalam Aplikasi SimSimi

Pattern Matching dalam Aplikasi SimSimi Pattern Matching dalam Aplikasi SimSimi Diah Fauziah - 13512049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak cipta adalah sebuah hak eksklusif untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aplikasi permainan (game) sekarang ini sudah semakin berkembang. Hal ini dibuktikan melalui media yang dipakai untuk game yang semakin beragam. Sekarang ini game

Lebih terperinci

Analisis Plagiarisme dalam Dua Buah Lagu Yang Berbeda dengan Algoritma Pattern Matching

Analisis Plagiarisme dalam Dua Buah Lagu Yang Berbeda dengan Algoritma Pattern Matching Analisis Plagiarisme dalam Dua Buah Lagu Yang Berbeda dengan Algoritma Pattern Matching Ega Rifqi Saputra (13515015) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak) PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING Bobby Anggara Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String

Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String Flora Monica Mirabella 13510094 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA PENCARIAN KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA PENCARIAN KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA IMPLEMENSI LGORIM KNUH-MORRIS-PR PD PENCRIN KUMPULN RUMUS MEMIK ndry Saputra Saragih (12110441) Mahasiswa Program Studi eknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun Medan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algortima Boyer Moore dalam Penyaringan Teks Halaman Website Sederhana

Pemanfaatan Algortima Boyer Moore dalam Penyaringan Teks Halaman Website Sederhana Pemanfaatan Algortima Boyer Moore dalam Penyaringan Teks Halaman Website Sederhana Rheno Manggala Budiasa and 13506119 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci