LAPORAN SURVEI PERSEPSI ANTI KORUPSI PADA LAYANAN DI STAB NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN SURVEI PERSEPSI ANTI KORUPSI PADA LAYANAN DI STAB NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI"

Transkripsi

1 LAPORAN SURVEI PERSEPSI ANTI KORUPSI PADA LAYANAN DI STAB NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI Januari - November 2021 STAB NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI JAWA TENGAH

2 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur atas limpahan karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Laporan Hasil Penelitian Indeks Persepsi Anti Korupsi pada layanan Yang Diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tahun 2021 selesai disusun. Survei dan laporan ini dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu Internal dari STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 52Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integrasi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. Regulasi tersebut menyatakan bahwa komponen hasil berupa terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan ukuran nilai persepsi korupsi berupa survey yang dilaksanakan oleh satuan kerja eksternal penyelenggara layanan. Laporan ini merupakan representasi persepsi Anti Korupsi pada terhadap layanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada tahun layanan Hasil utama dari laporan survei ini bukan hanya sekedar angka indeks persepsi anti korupsi yang telah dijalankan tetapi jauh lebih berarti dari itu adalah rencana tindak lanjut survei yang konkret yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah dalam periode mendatang. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pada pelaksanaan survei maupun penyelesaian laporan ini khususnya unsur Pimpinan maupun Pelaksana pada STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Wonogiri, Desember 2021 Kepala Unit Penjaminan Mutu Internal Mirrah Megha Singamurti, M.Pd

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai satuan kerja Pemerintahan yang memberikan pelayanan publik, STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada Tahun 2021 dituntut untuk mengevaluasi layanannya dan mempublikasikan hasilnya kepada publik. Hasil Survei Persepsi Anti Korupsi atas Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 memperlihatkan Indeks Persepsi aanti Korupsi sebesar 3,958 dalamskala 4 atau 98,95 dalam skala 100. Nilai mutu playanannya berada pada kategori A dengan kategori Sangat Baik. Di antara tingginya indeks persepsi anti korupi tersebut terdapat unsur anti korupsi yang masih belum sempurna yaitu Gratifikasi Penelitian indeks persepsi anti korupsi ini merekomendasikan perlunya 1) mempertahnkan nilai persepsi anti korupsi pada unsur suap dan pungli dalam Rencana Kinerja Tahun (RKT) 2020; 2) melakukan langkah perbaikan unsur anti korupsi gratifikasi di layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah.

4 FORMAT PUBLIKASI INDEKS PERSEPSI ANTIKORUPSI DI RUANG PELAYANAN INDEKS PERSEPSI ANTI KORUPSI STAB NEGERI RADEN WIJAYA WONOGIRI JAWA TENGAH TAHUN LAYANAN 2021 NILAI INDEKS PERSEPSI ANTI KORUPSI 98,95 JENIS LAYANAN: LAYANAN KEAGAMAAN dan LAYANAN PENDIDIKAN RESPONDEN Jumlah : 63 orang Domisili : Desa= 55 org: Kota = 8 org Usia : s.d. 20 th = 39 orang th = 21 orang th = 2 orang th = 1 orang th = 0 orang 60 ke atas = 0 orang Periode survey = Januari s.d.november 2021 TERIMA KASIH ATAS PENILAIAN YANG TELAH ANDA BERIKAN MASUKAN ANDA SANGAT BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN UNIT KAMI AGAR TERUS MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BAGI MASYARAKAT Wonogiri, Desember 2021 Kepala Unit Penjaminan Mutu Internal Mirrah Megha Singamurti, M.Pd

5 DAFTAR ISI Table of Contents KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... ii FORMAT PUBLIKASI IKM DI RUANG PELAYANAN... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Keluaran Manfaat Penelitian... 3 BAB II. LANDASAN TEORITIS Dasar Hukum Persepsi Anti Korupsi... Error! Bookmark not defined Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah... 8 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Pengolahan dan Analisis Data BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan Profil Responden Pengukuran Indeks Persepsi Anti Korupsi Analisis Prioritas Perbaikan BAB V. PENUTUP Simpulan Indeks Persepsi Anti Korupsi di STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Unsur anti korupsi yang diprioritaskan untuk diperbaiki Saran... 21

6 Mempertahankan Indeks Persepsi Anti Korupsi Rencana Tindak Lanjut Prioritas Perbaikan Unsur Anti Korupsi DAFTAR PUSTAKA... 22

7 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanpa disadari,korupsi muncul kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajar oleh masyarakat umum. Seperti memberi hadiah kepada pejabat/pegawai negeri atau keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan. Kebiasaan itu dipandang lumrah dilakukan sebagai bagian dari budaya ketimuran. Kebiasaan koruptif ini lama-lama akan menjadi bibit-bibit korupsi yang nyata. Kebiasaan berperilaku korupstif yang terus berlangsung di kalangan masyarakat salah satunya disebabnya masih sangat kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertian korupsi. Selama ini kosa kata korupsi sudah popular di Indonesia.hampir semua orang pernah mendengar kata korupsi.dari mulai rakyat dipedalaman, mahasiswa,pegawai negeri, prang swasta, apparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jika ditanyakan khususnya kepada petugas layanan public tentang korupsi, apakah tindak pidana korupsi hampir dipastikan sangat sedikit yang dapat menyadari bahwa tindakan mereka dalam pelayanan adalah termasuk dalambentuk/jenis korupsi sebagaimana dimaksud oleh undang-undang. Akumulasi dari kebiasaan yang tidak disadari tersebut telah berkontribusi terhadap praktek korupsi dalam penyelenggaraan negara.undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme mensinyalir bahwa praktek korupsi di Indonesia terdapat praktek korupsi, kolusi dan nepotisme tidak hanya dilakukan antar Penyelenggara Negara melainkan ajuga antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara serta membahayaan eksistensi negara.hal ini tercermin dari nilai Indeks Persepsi Korups (IPK) Indonesia yang pada tahun 2011 adalah 3,0 dalam skala 0-10 (TI.2012).makin rendahnilai IPK berarti dunia internasional mempersepsikan semakin parahnya tingkat korupsi disuatu negara. Upaya pemberantasan korupsi teriisdilakukan oleh Negara Indonesia melalui berbagai upaya penindakan danpencegahan. Kedua upaya ini harus dilaksanakan secara serentak dan sinergi agar menimnbulkan efek gentar bagi para pelaku tindakan korupsi dan menghasilkan dampak jangka panjang berupa pengamanan asset negara dari tindakan pidanakorupsi. Tindakan penyelenggaraan negara yang bersifat coersive terhadap korupsi seperti Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

8 korupsi,kolusi dan nepotisme diperlukan untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi. Asas penyelenggaraan negara yang bersifat preventif erhadap praktek korupsi diperlukan untuk fungsi strategis yang lebih luas yaitu pembinaan nilai-nilai anti korupsi di instansi pemerintah (baik dalamkementerian maupun lembaga). Salah satu upaya strategis dalam pencegahan korupsi adalah dengan membangun wilayah bebas dari korupsi (WBK).pmbangunan WBK merupakan tahap yang harus dilalui untuk mewujudkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang perwujudannya harus bersifat komprehensif dan terukur. Diantara ukuran keberhasilan (komponen hasl) dalam pembangunan WBK adalah nilai indeks persepsi korupsi yang diperoleh dari survey eksternal penyelenggara layanan. Unit penjaminan mutu dalam hal ini sebagaibagian dari STAB Negeri Raden Wijaya melakukan penelitian dalam peninjauan persepsi korupsi pada layanan di STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada tahun Batasan Masalah Penelitian ini pada dasarnya adalah meneliti tingkat persepsi masyarakat pengguna layanan terhadap perilaku antikorupsi para petugas STAB Negeri RadenWIjaya Wonogiri Jawa Tengah terkait dengan layanan yang diberikan. KMA Indikator kinerja utama (2017,4) mencantumkan terdapatbanyak pelayanan yan diberikan oleh STAB NegeriRaden Wijaya dalam Bidang Pendidikan. Penelitian ini difokuskan pada bidang pendidikan yang sesuai dengan arah tujuan berdirinya STAB Negeri Raden Wijaya. Penelitian ini juga dibatasi pada: 1. Responden yang terlibat adalah mahasiswa dan alumni yang secara langsung mengurus layanan ke petugas pelaksana pada STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. 2. Periode layanan yang diteliti adalah layanan Pendidikan yang sudah selesai diserahkan produk layanannya dalam tahun Penelitian ini fokus hanya pada output penyelenggaraan layanan pendidikan yaitu persepsi masyarakat terhadap perilaku anti korupsi petugas terhadap penyelenggaraan layanan pendidikan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian secara umum hendak mengungkapkan tentang bagaimana persepsi masyarakat terhadap

9 perilaku anti korupsi petugas terkait layanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Selanjutnya rumusan masalah tersebut dirinci kembali dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Berapakah indeks persepsi anti korupsi pada layanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada Tahun Layanan 2021? 2. Unsur-unsur persepsi antikorupsi apa saja yang memerlukan prioritas perbaikan pada tahun 2022? 1.4. Tujuan Penelitian Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui indeks persepsi anti korupsi masyarakat terhadap layanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah di Triwulan I Tahun Layanan Mengetahui unsur-unsur persepsi anti korupsi yang memerlukan prioritas perbaikan pada tahun Keluaran Sebagai keluaran dari kegiatan ini adalah: 1. Indeks persepsi anti korupsi (IPAK) pada Layanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021; dan 2. Unsur persepsi anti korupsi yang memerlukan prioritas perbaikan pada tahun Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu dalam: 1. Perspektif akademis. Penelitian ini akan menambah hasanah studi ilmiah tentang persepsi anti korupsi dalam layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. 2. Perspektif Kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang akan memberikan umpan balik dan redesain kebijakan bagi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Selain itu, diharapkan akan adanya langkah-langkah perbaikan yang lebih signifikan dalam persepsi anti korupsi pelayanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah, sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan.

10

11 2.1. Dasar Hukum BAB II. LANDASAN TEORITIS Dalam penelitian ini istilah yang perlu dipahami adalah kepuasan masyarakat. Secara konseptual akan dipaparkan di sini pengertian dan batasan istilah tersebut terlebih dahulu guna menghindari kesalahpahaman terhadap pengertian dan batasan konsep tersebut. Dasar hukum yang terkait dengan penelitian ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindakan Pidana Suap; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindakan Pidana Korupsi serta diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 03/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang berasal dari Barang Rampasan Negara dan Barang Gratifikasi; 4. Permenpan dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Intansi Pemerintah; 5. Permenpan dan RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik; 2.2. Persepsi Anti Korupsi Walgito (2010) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan proses akhir dari peninjauan yang dimulaidengan proses penginderaan.persepsi timbul karena adanya respon terhadapstimulus.akibat dari terjadinya prosespersepsi adalah setiap individu memberikan responden dari stimulus yang diterimanya. Sejalan dengan ini pengertian persepsi menurut Ali dan Asrori (2009;21) adalah proses individu mengorganisasi,menginterpretasi, dan memberi makna stimulus yang merupakan hasil belajar dan pengalaman yang didapat dari lingkungan individu itu sendiri. Dengan persepsi individu dapat mengerti tentang lingkungan sekitar maupun diri individu itu sendiri. Persepsi berpengaruh besar terhadap cara individu berlaku. Maka persepsi masyarakat adalah tanggapan masyarakt terhadap informasi dan pengalaman yang didapat didahului oleh penginderaan. Kebiasaan berperilaku koruptif yang terus berlangsung dikalangan masyarakat salah satunya disebabkan masih sangat kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertian

12 korupsi. Selama ini, kosa kata korupsi sudah popular di Indonesia. Hampir semua orang pernah mendengar kata korupsi. Dari mulai rakyat dipedalaman, mahasiswa, pegawainegeri, orang swasta,apparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jika ditanyakan kepada mereka apa itu korupsi, jenis perbuatan apa saja yang bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi? Hampir dipastikan sangat sedikit yang dapat menjawab secara benar tntang bentuk/ jenis korupsi sebagaimana dimaksudkan oleh undang-undang. Kebiasaa berperilaku koruptif yang berlangsung dikalangan masyarakat salah satunya disebabkan masih sangat kurangnya pemahaman mereka terhadappengertian korupsi. Mendengar kata korupsi. Dari mulai rakyat dipedalaman, pegawai negeri, orang swasta, apparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jika ditanyakan kepada mereka apa itu korupsi, jenis perbuatan apa saja yang dapat menjawab secara benar tentang bentuk/jenis korupsi sebagaimana dimaksud oleh undang-undang. Tindakan pidana korupsi menurut Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No 20Tahun 2001 adalah sebagai berikut: Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001: 1. Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sekidit Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah). 2. Dalam hal tindakan pidana korupsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu,pidana mati dapat dijatuhkan. Dalam pengertian diatas (KPK,2006) yang termasuk dalamunsur-unsur tindakan pidana korupsi adalah sebagai berikut: a) Setiap orang b) Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi c) Dengan cara melawan hukum d) Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara Suap menyuap terdapat dalam Undang-Undanga diatas pada pasal-pasal: - Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 13

13 - Pasal 5 ayat (2) - Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf b - Pasal 11 - Pasal 6 ayat (1)huruf a - Pasal 6 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (2) - Pasal 12 huruf c - Pasal 12 huruf d Pengutan liar secara tekstual tidak terdapat dalamundang-undang tersebut tetapi secara kontekstual pungutan liar terdapat pada pasal-pasal: - Pasal 12 huruf e - Pasal 12 huruf g - Pasal 12 huruf h Gratifikasi terdapat dalampasal-pasal: - Pasal 12 B jo. Pasal 12 C Berdasarkan penjelasan diatas, dirumuskan tiga indikator dasar persepsi anti korupsi di dalam pengukuran IPAK ini yaitu: 1) Suap Suap adalah tindakan petugas pemerintah untuk mengambil imbalan yang disodorkan oleh seseorang dengan maksud mempengaruhinya agar memberikan perhatian istimewa pada kepentingan si pemberi 2) Pungutan Liar Pungli adalah permintaan petugas pemerintah akan pemberian-pemberian atau hadiahdalam pelaksanaan tugas public sebagai syarat tugas public itu mereka laksanakan. 3) Gratifikasi Wakrtu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanandari setiap jenis pelayanan. Anti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam jaringan (daring)diartikan sebagai tidak setuju; tidak suka; tidak senang.dalam rangkaian dengan persepsi anti korupsi berarti tanggapan masyarakat terhadap informasi dan pengalaman yang didapat didahului

14 oleh penginderaan tentang perilaku yang tidak setuju, tidak suka dan tidak senang terhadap perilaku korupsi di STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa indeks persepsi anti korupsi atas layanan keagamaan adalah terpenuhinya indikator-indikator persepsi anti korupsi berupa suap, pungli, dan gratifikasi dalam pelayanan yang diberikan penyelenggara layanan keagamaan selama waktu pelaksanaannya sesuai dengan perundangundangan Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Narasi yang berhubungan dengan layanan keagamaan nampak pada beberapa regulasi Kementerian Agama. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun menyebutkan beberapa kali frasa yang berhubungan dengan layanan keagamaan dengan narasi pelayanan kehidupan beragama, pelayanan administrasi keagamaan, pelayanan keagamaan, layanan keagamaan, pelayanan keagamaan. Pada regulasi tersebut frasa yang berhubungan dengan frasa layanan keagamaan tidak diberikan definitifnya serta penggunaannya tidak dilakukan dengan konsisten. Pada Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 frasa layanan keagamaan tercantum pada nomenklatur Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan keagamaan. Frasa layanan keagamaan pada regulasi tersebut tidak diberikan penjelasan dan definisinya. STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah sudah menjadikan variabel layanan lembaga keagamaan sebagai bagian dari layanan pendidikan di STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah menyelenggarakan layanan di bidang Pendidikan diantaranya: Pengajuan judul skripsi, peminjaman alat laborat keagamaan dan kesenian, praktikum di laboratorium keagamaan dan kesenian, pelaksanaan kegiatan di laboratorium keagamaan dan kesenian, surat keterangan penelitian dari laboratorium keagamaan dan kesenian, peminjaman ruang laboratorium computer, peminjaman alat ruang loaboratorium, bebas perpustakaan, keanggotaan perpustakaan, membaca bahan pustaka saat berkunjung diperpustakaan, peminjaman buku, pengembalian buku, perpanjangan peminjaman buku, pengambilan ijasah, ujian susulan, pendaftaran wisuda, pelayanan legalisir, pelayanan surat masuk dan surat keluar, pengisian KRS, regestrasi mahasiswa baru,

15 beasiswa mahasiswa baru, on going, PIP dan PPA, surat keterangan lulus, ijin penelitian mahasiswa, mahasiswa pindahan, cuti kuliah mahasiswa, daftar ulang mahasiswa, sarana dan prasarana, permohonan penggunaan laboratorium Bahasa.

16 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non experimental design berbentuk survey (Creswell. 2003: 13). Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Dalam penelitian ini digunakan teknik penelitian survei. Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Penelitian ini dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian ini menjalankan non probability sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana sampel dikumpulkan dalam proses yang tidak memberikan semua peserta atau unit dalam populasi kesempatan yang sama untuk masuk sebagai sampel (Etikan, Musa, Alkassim, 2016). Keberadaan kerangka sampel pengguna layanan Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah sulit diperoleh sehingga populasi tidak dapat terdefinisi dengan baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut menggunakan non probability sampling lebih diunggulkan karena lebih murah dan dapat diimplementasikan lebih cepat daripada probability sampling (Battaglia, 2008). Pada penelitian ini survei ditujukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang kepuasan masyarakat atas layanan keagamaan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Ada tiga karakteristik utama dari penelitian survei yaitu: 1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu, 2. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan baik tertulis maupun lisan dari suatu populasi, 3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Dalam penelitian ini informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan secara tertulis kepada populasi yang menjadi sampel penelitian dengan instrument pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka yang bersifat melengkapi Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna layanan keagamaan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada tahun 2021.

17 Masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang secara pribadi menjadi dirinya untuk menggunakan menguruskan layanan pada STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Penentuan besar sampel pada penelitian ini merujuk pada Roscoe dalam Sekaran (2006; 160) bahwa penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan jumlah sampel minimal menurut Roscoe yaitu 30 sampel sudah memadai pada kebanyakan penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana pemilihan sample didasarkan kepada kriteria masyarakat yang memiliki akses internet untuk mengisi e-kuesioner yang akan diedarkan secara online melalui STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Ada beberapa alasan utama pemilihan metode purposive sampling ini, yaitu kondisi geografis Indonesia yang luas, waktu pengambilan sampel yang terbatas dan keterbatasan anggaran untuk melakukan penyebaran sampel secara manual. Purposive sampling berarti memilih unit sampel dilakukan secara random dan juga dengan kriteria tertentu yang telah ditentukan Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif terhadap 9 unsur pelayanan yang telah ditetapkan, dan ditanyakan kepada masyarakat melalui survei dengan menggunakan kuesioner (terlampir), baik secara online maupun offline. Kuesioner berisi pertanyaan tentang: 1. Profil responden (provinsi, desa/kota, kelompok usia, pendidikan terakhir, profesi) 2. Jenis pelayanan yang digunakan di tahun Penilaian kondisi pelayanan yang diselenggarakan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah di tahun 2021 berkaitan dengan pelayanan publik yang meliputi 3 indikator dasar persepsi anti korupsi sesuai UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Responden dalam survei ini adalah para pengguna layanan pendidikan, baik perorangan maupun organisasi yang menggunakan dan telah selesai menerima hasil layanan pada STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah dalam Tahun Layanan Data dikumpulkan melalui e-kuesioner melalui media google form. Dalam hal ini dibuat instrumen survei secara online. Instrumen survei tersebut dibuatkan link online-nya. Link online tersebut kemudian disebarkan ke pengguna layanan di seluruh provinsi Indonesia.

18 Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam merespon survey tersebut penyebaran survey dilakukan melalui Unit Penjaminan Mutu STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Untuk memperbanyak jumlah responden survey sudah disebarkan sejak bulan Januari dan berakhir pada tanggal 30 November Diharapkan bila survey sudah berjalan lama maka angka partisipasinya akan cukup besar Instrumen Penelitian Penyusunan instrumen penelitian didasarkan pada matrik pengembangan instrumen dan kisi-kisi instrumen dengan merujuk pada variabel yang akan diukur, yaitu kepuasan layanan keagamaan. Instrumen penelitian memuat isian data-data terkait identitas diri responden yaitu: domisili, usia, pendidikan terakhir, profesi jenis layanan. Variabel yang ditanyakan pada instrument adalah merujuk pada UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu 1) Suap,2) Pungli,3) gratifikasi. Variabel pada instrument pnelitian tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang harus dipilih oleh responden dalam bentuk skala likert 1-4 di mana sekor 1 = Tidak Puas, sekor 2 = Kurang Puas, sekor 3 = Cukup Puas, dan skor 4 = Puas Pengolahan dan Analisis Data Data hasil survei ditabulasikan dan dipetakan dalam grafik-grafik untuk dianalisis lebih lanjut, sebagai berikut: 1. Data profil responden pengguna layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah dipetakan dalam bentuk grafik, kemudian dideskripsikan. 2. Data kondisi persepsi anti korupsi yang meliputi enam indikator mengacu pada UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Seluruh indikatornya diukur dengan skala ordinal dan dikelompokkan dalam tingkat pengukuran kondisi anti korupsi. Tingkat pengukuran pada kinerja anti korupsi berdasarkan UU No.31Tahun 1999 jo.uu No.20 Tahun 2001 adalah sebagai berikut: Nilai Nilai Interval SKM Nilai Interval Mutu Nilai Unit Persepsi Konversi SKM Pelayanan Pelayanan 1 1,00 2,599 25,00 64,99 D Tidak Baik

19 2 2,600 3,064 65,00 76,60 C Kurang Baik 3 3,065 3,532 76,61 88,30 B Baik 4 3,533 4,00 88,31 100,00 A Sangat Baik Mengingat skala pengukuran pada seluruh indikator adalah skala ordinal, maka persepsi masyarakat dilihat berdasarkan frekuensi terbanyak. Dalam rangka peningkatan kualitas persepsi anti korupsi dilakukan analisis untuk melakukan prioritas perbaikan.analisis prioritas perbaikan dilakukan dengan cara membuat daftar prioritas perbaikan unsur anti korupsi dengan mengurutkan unsur anti korupsi dari unsur yang mempunyai nilai paling rendah ke unsur yang nilainya lebih tinggi.unsur antikorupsi yang memiliki nilai terendah dianggap lebih diprioritaskan untuk terlebih dahulu diperbaiki.

20 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian Indeks Persepsi Anti Korupsi pada Layanan Pendidikan pada STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah diberikan kepada pengguna layanan dalam bentuk e- kuesioner. Pemilihan e-kuesioner dilakukan dengan pertimbangan keterbatasan biaya dan persebaran populasi yang diantaranya berada di daerah urban yang dapat mengakses internet. E-kuesioner tersebut dibagikan kepada seluruh pengguna layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tersebut. Link angket indeks persepsi anti korupsi dibagikan dengan cara bekerja sama dengan Ketua jurusan dan alumni selama masa pengumpulan e- kuesioner yaitu Januari sampai dengan 30 November Kerjasama dengan Ketua Jurusan serta alumni diperlukan agar e-kuesioner yang dibagikan tersebut dipercaya oleh responden dan tidak dianggap sebagai kuesioner tidak resmi Pembahasan Profil Responden Berdasarkan kuesioner yang masuk dan telah diverifikasi diperoleh informasi awal tentang profil responden survei kepuasan masyarakat layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 dilihat dari empat unsur penting identitas, yaitu domisili, usia, pendidikan, pekerjaan, dan layanan. Jumlah responden yang berhasil terkumpul adalah 63 responden. Berdasarkan persentase domisili provinsi hasil survey menunjukkan bahwa responden 12,7% dari perkotaan dan 87,3% dari pedesaan dengan sebaran domisili responden Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jakarta Barat, Nusa Tenggara Barat dan Yogyakarta. Untuk lampiran jawaban domisili disampaikan secara jelas oleh responden terdapat dalam lampiran.

21 Profil DOmisili Perkotaan 13% Pedesaan 87% Gambar 4.1 Sebaran Responden Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 Berdasarkan Domisili n = 63 Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survei Ditinjau dari usia, responden pengguna layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah terdiri dari kelompok usia sampai dengan 20 tahun 62%, kelompok usia antara 21 sampai dengan 30 tahun sebesar 33%, kelompok usia antara 31 sampai dengan 40 tahun sebesar 3%, kelompok usia 41 sampai dengan 50 tahun 2%, kelompok usia 51 sampai dengan 60 tahun 0%, kelompok usia di atas 60 tahun sebesar 0% sebagaimana tampak pada (Gambar 4.2) Th 2% Th 3% Profil Usia Th 0% > 60 Th 0% Th 33% s.d 20 Th 62%

22 Gambar 4.2 Sebaran Responden Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 Berdasarkan Kelompok Usia n = 63 Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survei Ditinjau dari usia, responden Indeks Persepsi Anti Korupsi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah terdiri dari kelompok usia sampai dengan 20 tahun sebanyak 39 orang, kelompok usia antara 21 sampai dengan 30 tahun sebanyak 21 orang, kelompok usia antara 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 2 orang, kelompok usia 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 1 orang, kelompok usia 51 sampai dengan 60 tahun sebanyak 0 orang, kelompok usia di atas 60 tahun sebanyak 0 orang. Berdasarkan pendidikan terakhir responden Indeks Persepsi Anti Korupsi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tersebar dari yang berpendidikan SMA sederajat sebesar 24%, yang berpendidikan D1 sampai dengan D3 sebesar 6%, yang berpendidikan S1 sebesar 67%, yang berpendidikan S2 sebesar 3% (Gambar 4.3). S 2 3% Profil Pendidikan SMA 24% S 1 67% D I-D III 6% Gambar 4.4 Sebaran Responden Survei Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun 2021 Berdasarkan Pendidikan Terakhir n = 63 Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survei Berdasarkan pendidikan terakhir responden Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tersebar dari yang berpendidikan SMA sederajat sebanyak 15 orang, yang berpendidikan D1 sampai dengan D3 sebanyak 4 orang, yang berpendidikan S1 sebanyak 42 orang, yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang. Berdasarkan profesinya, responden Indeks Persepsi Anti Korupsi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tersebar dari yang bekerja sebagai Karyawan Swasta

23 sebesar 6%, yang bekerja sebagai Pelajar/Mahasiswa sebesar 84%, yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri sebesar 3% dan lain-lain 7% sebagaimana tampak pada (Gambar 4.4). Karyawan Swasta 6% PNS 3% Lain-lain 7% Profil Profesi Mahasiswa 84% Gambar 4.4 Sebaran Responden Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Tahun Layanan 2021 Berdasarkan Profesi n = 63 Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survei Berdasarkan profesinya, responden pengguna layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah tersebar dari yang bekerja sebagai Karyawan sebanyak 4 orang, yang bekerja sebagai Pelajar/Mahasiswa sebanyak 53 orang, yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri sebanyak 2 orang dan lain-lain 4 orang Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat No. Unsur Pelayanan NILAI SKALA 100 NRR/INDIK SKALA / INDIKA TOR ATOR 4 (1) (2) (3) (4) (5) Konversi 100 (3/4*5) 1. Pemeriksaan 352 3,

24 2. Penyuapan Gratifikasi 351 3, ,25 4. Percaloan 351 3, ,5 5. Nepotisme 350 3, IPAK 3,958 98,95 Pengukuran indeks Indeks Persepsi Anti Korupsi dilakukan dengan mengurutkan jawaban tertutup responden sebagai berikut dan memberikan bobot untuk kemudian dijumlahkan dengan rata-rata tertimbang sebagai berikut: Penjelasan atas singkatan dan istilah tabulasi di atas adalah sebagai berikut: 1. Unsur Indeks Persepsi Anti Korupsi adalah unsur persepsi anti korupsi yang ditanyakan kepada responden.unsur anti korupsi yang ditanyakan terdiri dari lima unsur dasar yaitu 1) Pemeriksaan, 2) Penyuapan,3) Gratifikasi,4) Percaloan, 5) Nepotisme. 2. NILAI adalah penjumlahan nilai Indeks Persepsi Anti Korupsi seluruh responden yang dikumpulkan untuk setiap unsur pelayanan. 3. Skala 4 Menyatakan bahwa nilai tertinggi adalah 4 4. Skala 100 menyatakan bahwa nilai tertinggi adalah Konversi 100 adalah konversi nilai skala 4 ke dalam skala IPAK adalah indeks persepsi anti korupsi.ipak dihasilkan dari rata-ratanrr. Perhitungan IPAK di atas menghasilkan nilai 3,958 pada skala 4, jika dikonversi ke skala 100 dengan cara sebagai berikut: 3,958 x 100 = 98,95 4 Maka IPAK atas Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah pada Tahun Layanan 2021 adalah 98,95. Dengan mempertimbangkan tabel berikut: Nilai Persepsi Tabel 4.1. Tabel Kualitas Indeks Persepsi Anti Korupsi Nilai Interval IPAK Nilai Interval Konversi IPAK Mutu Pelayanan Nilai Unit Pelayanan

25 1 1,00 2,599 25,00 64,99 D Tidak Baik 2 2,600 3,064 65,00 76,60 C Kurang Baik 3 3,065 3,532 76,61 88,30 B Baik 4 3,533 4,00 88,31 100,00 A Sangat Baik Maka nilai IPAK STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 berada pada Mutu Pelayanan Indeks Persepsi Anti Korupsi A dengan kategori Nilai Unit Pelayanan tergolong dalam Sangat Baik Analisis Prioritas Perbaikan Berdasarkan tabel di atas seluruh kriteria unsur pelayanan yang termasuk dalam Nilai Unit Pelayanan Sangat Baik ditentukan oleh NRR minimal 3,89. Dari hasil tabulasi perhitungan seluruh nilai unsur pelayanan sudah mencapai dan atau melampaui nilai 3,89 adalah sebagai berikut: NRR Indikator Indeks Persepsi Anti Korupsi Series1 3.8 Gambar 4.6. NRR Unsur Indeks Persepsi Anti Korupsi Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survei Berdasarkan grafik di atas maka seluruh unsur yaitu unsur pemeriksaan NRR-nya 3.96; unsur penyuapan NRR-nya 4.00; unsur gratifikasi NRRnya 3.89; unsur percaloan NRRnya 3.98; dan unsur nepotisme NRRnya kelima indikator anti korupsi tersebut memiliki kriteria unsur Indeks Persepsi Anti Korupsi termasuk dalam nilai mutu A dengankategori Nilai Anti Korupsi Sangat Baik dengan nilai rerata NRR dengan skala 98,95%. Kalaupun akan diadakan prioritas perbaikan maka yang diperlukan adalah

26 perbaikan dari lima unsur indeks persepsi anti korupsi yang memiliki NRR terkecil yaitu Gratifikasi. NRR Indikator Indeks Persepsi Anti Korupsi Series

27 BAB V. PENUTUP 5.1. Simpulan Indeks Persepsi Anti Korupsi Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Indeks Persepsi Anti Korupsi atas Pelayanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah Tahun Layanan 2021 adalah sebesar dalam skala 4 atau 98,95 dalam skala 100. Nilai tersebut berada pada Mutu Pelayanan A dengan kategori Nilai Unit Pelayanan Sangat Baik. Nilai Rata-rata (NRR) unsur pelayanan yang menjadi komponen IPAK atas Layanan STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah diurut mulai NRR tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut: 1) Indikator Penyuapan NRR-nya 4 2) Indikator Percaloan NRR-nya 3,98. 3) Indikator Nepotisme NRR-nya 3,96. 4) Indikator Pemeriksaan NRR-nya 3,96. 5) Indikator Gratifikasi NRR-nya 3, Unsur Pelayanan Yang Diprioritaskan Untuk Diperbaiki Berdasarkan NRR urutan terendah unsur pelayanan yang memerlukan prioritas perbaikan dalam satu tahun ke depan adalah: 1) Indikator Gratifikasi NRR-nya 3, Saran Mempertahankan Indeks Persepsi Anti Korupsi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah perlu menyusun langkah konkrit di dalam Rencana Kinerja Tahun (RKT) tahun 2021 untuk mempertahankan Indeks Persepsi Anti Korupsi layanan di STAB Negeri Raden Wijaya tahun Layanan 2021 untuk mempertahankan Indeks Kepuasan Masyarakat atas Indeks Persepsi Anti Korupsi agar dapat bertahan pada Mutu Pelayanan A dengan kategori Nilai Sangat Baik.

28 Rencana Tindak Lanjut Prioritas Perbaikan Unsur Persepsi Anti Korupsi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah perlu memberikan perhatian terhadap kampaye anti gratifikasi kepada masyarakat pengguna layanan yang sampai dengan tahun 2021 berakhir merupakan indikator persepsi anti korupsi terlemah. STAB Negeri Raden Wijaya perlu mengindentifikasi titik-titik kritis terjadinya gratifikasi di lapangan untuk memperbaiki indikator persepsi anti korupsi tersebut dan melakukan kampanye anti gratifikasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat.

29 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z Laporan Ringkas Hasil Survei Kepuasan Pelayanan Haji di Indonesia Tahun Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan. Barkelay, B. dan Saylor, H. (1994). Customer Driven Project Management, A New Paradigm In Total Quality Management. Mc-Graw-Hill.Inc, Singapura. Battaglia, M. P Non Probability Sampling. Encyclopedia of Survey Resesrch Methods. SAGE Publications. London Creswell, JW Research design: qualitative, quantitative, and mixed methode approaches 4th ed. Sage. London. Dirjen Bimas Buddha Keputusan Direktur Jenderal Agama Buddha Nomor 322 Tahun 2017 Tentang Tanda Daftar Rumah Ibadah Agama Buddha. Dirjen Bimas Buddha Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Nomor 323 Tahun 2017 Tentang Tanda Daftar Organisasi Keagamaan Buddha. Gage, SM Seri Manajemen: Strategi Pelayanan Pelanggan. Argo Publisher. Yogyakarta Hill, N Handbook of Customer Satisfaction Measurement. Gower Pub Co. Hampshire Etikan, I, Musa, S.A, Alkassim, R.S., 2016, Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling, American Journal of Theoretical and Applied Statistics, Vol 5, Ed 1, hal. 1 4, doi: /j.ajtas Irawan, H Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media Komputindo. Juran, JM dan Gyrna FM. (1993). Quality Planning and Analysis 3 rd ed. Singapore: McGraw- Hill International Editions. Menpan RB Permenpan RB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan. Menpan RB Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat. Menteri Agama Keputusan Menteri Agama Nomor 656 Tahun 2017 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Agama. Menteri PAN RB Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat. Sekaran, U Metodologi Penelitian untuk Bisnis Edisi 4 Buku 2: Research Methods for Business, 4 th Ed. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Tjiptono, F Manajemen Jasa. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tjiptono, F Strategi Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tjiptono F Pemasaran Jasa. Yogyakarta; Penerbit Bayumedia Publishing Tse, DK. and Wilton PC Models of Consumer Satisfaction Formation: An Extension. Journal of Marketing Research, 25(2): Zeithaml V, Bitner MJ Services Marketing, 3rd ed. McGraw-Hill: New York

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dirumuskan sebagai proses perubahan yang terencana dari suatu situasi nasional yang satu ke situasi nasional yang lain yang dinilai lebih tinggi (Katz, dalam

Lebih terperinci

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI UNTUK

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT LABORATORIUM PENGUJI

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT LABORATORIUM PENGUJI LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA LABORATORIUM PENGUJI PERIODE JULI S/D DESEMBER 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN MAROS, 2017 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1

PENDAHULUAN. IKM - I 2016 Page 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) i SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA UPT PANGKALAN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE TAHUN 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PANGKALAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI Penyusun Desain Sampul & Tata Letak Isi MPRCons Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PUSAT DI BKPM SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PUSAT DI BKPM SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PUSAT DI BKPM SEMESTER I TAHUN 2017 Dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan penanaman modal Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMERDAYA KELAUTAN DAN PERIKAAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA PELAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN, SURAT

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI ROTE NDAO

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI ROTE NDAO LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI ROTE NDAO Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 MEI 2016 i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN SURVEI

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE JULI S.D DESEMBER 207 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWER SYSTEM) TINDAK PIDANA KORUPSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 186/KA/IX/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MANADO

PENGADILAN TINGGI MANADO PENGADILAN TINGGI MANADO Jalan Sam Ratulangi No. 2 Manado 95 Telp. (43) 86249 Fax. (43) 8629 Website : www.pt-manado.go.id Email : ptmanadomari@gmail.com SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 i LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM KABUPATEN MUARA ENIM - SUMATERA

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018 Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun 2017 Makassar, 20 Februari 2018 Survei Litbang Kompas September 2016 di 14 Kota Besar di Indonesia Survei Kepuasan Masyarakat SASARAN Mendorong

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 95 telah mengamanatkan, bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan RSUP Dr. Sardjito dalam menjalankan peranannya sebagai Rumah Sakit Tipe A Pendidikan sangat

Lebih terperinci

Tahun Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran

Tahun Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2017 Direktorat Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika PENDAHULUAN MAKSUD

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa Pakta Integritas

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA i LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI PRAYA

PENGADILAN NEGERI PRAYA PENGADILAN NEGERI PRAYA JL. Diponegoro No. 2 Praya Telp. (0370) 654082 Fax. (0370) 653143 Web: www.pn-praya.go.id Email : umum@pn-praya.go.id LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT Disusun Oleh : TIM SURVEY

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JANUARI - JUNI 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian ini akan mengkaji strategi pembangunan Zona Integritas yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta hingga mampu mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi untuk dua unit kerjanya,

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembar No.632, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPETEN. Penanganan Benturan Kepentingan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrument

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2015 LEMSANEG. Zona Integritas. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG Mohamad Hasanudin Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang 50275 muhammadhasanudin@yahoo.com

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L No.708, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KUA SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KUA SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KUA SEMESTER I TAHUN 2017 SEKSI BIMAS ISLAM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KLATEN Jl. Ronggowarsito Klaten Utara TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY LAYANAN PUBLIK DAN PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2016

LAPORAN SURVEY LAYANAN PUBLIK DAN PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2016 LAPORAN SURVEY LAYANAN PUBLIK DAN PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2016 TIM SURVEY KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KLATEN Jl. Ronggowarsito Klaten Utara TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

Lebih terperinci

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI. Komisi Pemberantasan Korupsi MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU PANDUAN UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI Penyusun Desain Sampul & Tata Letak Isi MPRCons Indonesia

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Tahun 2017

SURVEY KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Tahun 2017 LAPORAN SURVEY KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Tahun 2017 Disusun Oleh : PENGADILAN NEGERI KELAS 1B BAUBAU J AL AN B E T O AM B AR I N O M O R 5 7 : ( 0402 ) 2821020-2824569 F AX : ( 0 4 0 2 ) 2821020-2 8

Lebih terperinci

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JULI - DESEMBER 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

Pusat Penelitian Kimia LIPI

Pusat Penelitian Kimia LIPI LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT 2015 Pusat Penelitian Kimia LIPI Ringkasan Eksekutif Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, survei kepuasan masyarakat perlu dilakukan sebagai

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA LAPORAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2017 SEMESTER 1 BPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan,

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015 Direktorat Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika 0 PENDAHULUAN MAKSUD

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016 Direktorat Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika PENDAHULUAN MAKSUD

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract As Siyasah, Vol. 2, No. 1, Mei 2017 ISSN: 2549-1865 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN Normajatun 1), Murdiansyah Herman

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1747, 2016 KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 ARTIKEL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 Abstract The purpose of this study was to measure the Community Satisfaction Index at the Department of Labor Bandung

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II Pengadilan Negeri Kelas II Prabumulih LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG i Pengadilan Negeri Kelas IB Cibinong LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

Lebih terperinci

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) (INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG JL.RADEN GUNAWAN HAJIMENA KOTAK POS 8 UNILA BANDAR LAMPUNG 35160 TEL/FAX.(0721) 703570, website :bpplampung.info

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017

LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017 LAPORAN HASIL SURVEY PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB TAHUN 2017 Jalan Betoambari No. 57 Kota Baubau Sulawesi Tenggara 93725 Telp/Fax. (0402) 2821010 2821020 Website : www.pn-bau-bau.go.id / SIPP : www.sipp.pn-bau-bau.go.id

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1609, 2016 KEMENPAN-RB. Pelayanan Publik. Inovasi. Kompetisi. Tahun 2017. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat dibutuhkan dalam upaya mengurangi resiko bencana seperti banjir,

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGADILAN NEGERI BAUBAU KELAS IB JALAN BETOAMBARI NOMOR 57 : (0402) 21020 24569 FAX : (0402) 2821020-2824569 BAUBAU 93725 Email : master_pn_baubau@yahoo.com LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA JL. Gajah Mada Nomor 59 Semarapura Telp. (0366) 21424 Web: www.pn-semarapura.go.id Email : pnsrp@pn-semarapura.go.id SURVEY KEPUASAAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh: TIM

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016

SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 PENDAHULUAN Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko

Lebih terperinci

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N No.604, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penanganan Benturan Kepentingan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG i Pengadilan Negeri Kelas IB Cibinong LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

Lebih terperinci

, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.1682, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Reformasi Birokrasi. Road Map. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Iyan Setiono, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Iyan Setiono, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum yang demokratis, namun perilaku korupsi semakin meluas yang dilakukan secara terorganisir dan sistematis memasuki seluruh aspek

Lebih terperinci

2 Wewenang, Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggar

2 Wewenang, Pelanggaran dan Tindak Pidana Korupsi Lingkup Kementerian Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1269,2014 KEMENHUT. Pengaduan. Penyalahgunaan Wewenang. Korupsi. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.63/MENHUT-II/2014 TENTANG

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

kenyataannya pungli masih banyak terjadi di Indonesia salah satunya kota

kenyataannya pungli masih banyak terjadi di Indonesia salah satunya kota TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PRAKTEK PUNGUTAN LIAR TARIF PARKIR KENDARAAN BERDASARKAN PERDA DIY NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR (STUDI KASUS DI STASIUN LEMPUYANGAN YOGYAKARTA) Oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP KATA PENGANTAR Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan demi tercapainya harapan dan tuntutan publik. Upaya tersebut dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.919, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Zona Integritas. Birokrasi Bersih dan Melayani. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

11 Program Prioritas KIB II

11 Program Prioritas KIB II KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Gatot Sugiharto Asisten Deputi Bidang Pelayanan Perekonomian Deputi Pelayanan Publik Bandung, 18-19 April 2013 1 11 Program Prioritas

Lebih terperinci

LAPORAN. SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI Kelas II PRABUMULIH

LAPORAN. SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI Kelas II PRABUMULIH LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI Kelas II PRABUMULIH Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 PENGADILAN NEGERI KELAS II PRABUMULIH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis,Sifat,Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Mayer dan Greenwood (dalam Ulber, 2010: 27) mengemukakan bahwa ada 2 jenis deskripsi yaitu deskripsi

Lebih terperinci