BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama merupakan pendahuluan yang melandasi penelitian ini. Latar
|
|
- Lanny Atmadja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama merupakan pendahuluan yang melandasi penelitian ini. Latar belakang berisi penjelasan mengenai hubungan antara Departemen Teknologi Informasi dan departemen-departemen lainnya dalam sebuah organisasi. Perumusan masalah menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh Departemen Information & Communication Services (ICS), yang merupakan Departemen Teknologi Informasi dari sebuah perusahaan farmasi di Indonesia. Selain itu, dalam bab ini juga dipaparkan mengenai pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari banyak organisasi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, telah membuat kebanyakan orang hidup dalam apa yang disebut sebagai dunia datar, di mana TI telah menghubungkan wilayah ekonomi yang berkembang pesat, ekonomi yang sedang berkembang, dan ekonomi maju (Friedman, 2005). Fenomena tersebut tidak dapat dipandang hanya sebagai sebuah teknologi pendukung tambahan semata. Dengan menyediakan informasi dan perangkat yang diperlukan oleh perusahaan, teknologi informasi dapat membantu para pembuat keputusan meningkatkan pertumbuhan perusahaan, daya saing, inovasi, dan strategi pembedaan (PwC, 2011). Oleh karena itu, semua manajer bisnis, bukan 1
2 hanya manajer TI, memiliki tanggung jawab untuk dapat melakukan investasi dengan bijak dan secara efektif dalam mendayagunakan teknologi informasi untuk kepentingan organisasi. Sinergi yang baik dibutuhkan antar departemen dengan Departemen TI, agar sumber daya teknologi/sistem informasi yang ada dapat secara nyata diwujudkan menjadi pendukung kinerja perusahaan. Dukungan tersebut seperti dalam hal menurunkan biaya dengan mempersingkat waktu siklus pemesanan barang, dan dalam hal strategi pembedaan produk atau jasa dari para pesaingnya (Brown, et al., 2012). Sinergi antara departemen lain dan departemen teknologi informasi ini memang sudah lama menjadi bahan pembicaraan dan diskusi di berbagai bidang teknologi informasi, namun untuk mewujudkannya, tidak semudah yang dikatakan. Departemen TI harus dapat melakukan sinergi kapabilitas dan strateginya untuk mendukung dan menjalankan roadmap organisasi. Dengan demikian, sistem berbasis teknologi informasi harus dapat berevolusi selaras dengan rencana bisnis perusahaan. Namun jika dicermati, yang sering terjadi adalah sebaliknya, dan hal ini disebut sebagai masalah pada sinergi di tingkat strategi organisasi (Grigoriu, 2009). Beberapa pendapat yang menyebabkan terjadinya masalah pada sinergi strategi adalah (Jahnke, 2004): a. Pada umumnya Departemen TI dinilai hanya berdasarkan metrik teknis (contoh: pembuatan aplikasi tepat waktu), dan tanpa adanya metrik bisnis (contoh: nilai keuntungan atas sebuah proyek TI, yang dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh departemen lain di dalam organisasi tersebut). 2
3 b. Kegagalan menerjemahkan kebutuhan organisasi menjadi sebuah solusi TI, karena Departemen TI tidak dapat memahami kebutuhan sesungguhnya. Hal ini terjadi karena staf TI biasanya akan langsung terjun pada solusi, tanpa memberikan waktu dan usaha yang cukup untuk mengetahui kendala yang terjadi pada tingkat operasional/proses bisnis. c. Perangkat pendukung manajemen seperti manajemen portofolio dan balanced scorecard memang sudah matang di lapangan dan terbukti dengan baik, namun bukan merupakan obat manjur yang dapat langsung memperbaiki situasi secara otomatis setelah dilakukan implementasi. Hal ini mengingat masalah utama biasanya berada pada partisipasi departemen terkait, untuk mengubah kemampuan yang didapat dari solusi TI menjadi keuntungan bisnis yang nyata. d. Perangkat manajemen yang diunggulkan oleh para manajer TI, seperti: ITIL (Information Technology Infrastructure Library), COBIT (Control Objective of Information Technology) atau SOA (Service Oriented Architecture) bersifat terlalu teknis, sulit dipahami oleh para manajer, terbatas pada lingkup TI, dan kurang menyentuh lingkup manajemen atau bisnis secara umum. Hal senada juga didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan TI ternama, yaitu CISCO terhadap pembuat keputusan TI, yang berada di 13 negara. Adapun fakta menarik yang ditemukan pada hasil survei tersebut adalah (Stebbins, 2013): 3
4 a. Berdasarkan persepsi responden: a) 89% responden menyatakan bahwa pimpinan Departemen TI telah berkolaborasi dengan pimpinan unit bisnis lebih dari sekali dalam satu bulan. b) 63% responden yakin bahwa TI dapat merespon kebutuhan bisnis. c) 35% responden cukup yakin akan kapabilitas Departemen TI untuk merespon kebutuhan bisnis mereka. b. Berdasarkan realita yang terjadi: a) 76% responden mengakui bahwa para pimpinan non-ti melakukan implementasi aplikasi tanpa melibatkan Departemen TI pada tingkatan selalu atau kadang-kadang. b) 38% responden mengakui bahwa para profesional TI terlambat dilibatkan ke dalam proses perencanaan dan pembangunan. Gambar 1.1 Hasil Survei Sinergi Antara Bisnis dan TI (Stebbins, 2013: 5). 4
5 Kajian di atas memberikan indikasi bahwa secara umum Departemen TI masih harus melakukan evaluasi strategi dan hasil kinerjanya, agar dapat diterima oleh departemen lain di dalam organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu terbentuknya sinergi antara strategi TI dengan strategi bisnis, termasuk pengukuran kinerjanya. Hal ini diperlukan agar Departemen TI dapat mendemonstrasikan nilai bisnisnya dari sudut pandang bisnis, dan dengan bahasa yang dapat dimengerti atau diterima oleh mereka. Tidak hanya terbatas pada industri berbasis TI seperti perbankan dan telekomunikasi saja, akan tetapi industri farmasi di negara-negara maju khususnya, sudah mulai menyadari besarnya kontribusi TI bagi peningkatan kemampuan perusahaan, jika berhasil dikelola dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Ernst & Young dan Progression, dengan judul Pharma 3.0. Dari hasil survei dapat diketahui bahwa industri farmasi akan berevolusi ke tingkatan selanjutnya (3.0), dan Departemen TI tidak dapat lagi hanya berfungsi sebagai departemen pendukung, melainkan dituntut untuk menjalankan peran sebagai strategic partner, dengan cara mendayagunakan informasi sebagai pendukung analisis, knowledge management, dan pendukung keputusan (Luce, 2011). 5
6 Gambar 1.2 Pharma 3.0 Life Sciences Network Basel (Luce, 2011: 44). PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVL) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Perusahaan ini memiliki pernyataan misi, yaitu: kami membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu, dengan menyediakan produk dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, serta mendorong promosi kesehatan, bekerja sama dalam sebuah keluarga BERSATU. Adapun pernyataan visinya adalah: menjadi salah satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Dalam rangka memenuhi visi tersebut, maka perusahaan telah menentukan strategi untuk dapat bersaing di pasar farmasi Indonesia. Strategi tersebut pada tingkat korporat disebut dengan High Level Initiatives (HLI), yang terdiri dari inisiatif peningkatan daya saing, peningkatan efisiensi operasional, dan peningkatan kinerja karyawan. Strategi HLI tersebut dipecah menjadi scorecard perusahaan, untuk diturunkan ke 6
7 tingkat divisi, departemen, hingga staff, menggunakan perangkat Performance Appraisal and Measurement System (PAMS). PAMS dikelola oleh Departemen Human Resource, untuk mengukur kinerja individu hingga kinerja departemen. Walaupun strategi perusahaan sudah diturunkan hingga tingkat departemen pada saat ini, namun scorecard turunan pada Departemen ICS hanya memiliki satu dimensi pengukuran kinerja, yaitu pencapaian proyek berbasis teknologi informasi berdasarkan ketepatan waktu. Skala pengukuran yang berjalan adalah sebagai berikut (Semakin besar angkanya, berarti semakin baik kinerjanya): a. 1 (satu) = terlambat dari tenggat waktu, b. 2 (dua) = tepat waktu, c. 3 (tiga) = lebih cepat dari tenggat waktu Divisi ICS memang telah memiliki strategi teknologi informasi sebagai usaha untuk dapat sedekat mungkin bersinergi dengan strategi departemen lainnya, hanya saja jika pengukuran ini dilanjutkan, maka Departemen ICS akan bereaksi dengan memenuhi target waktu yang dijanjikan semata. Hal ini mengakibatkan kurangnya memberi perhatian pada faktor nilai, yaitu apakah solusi yang diberikan mampu ditransformasi menjadi keuntungan nyata oleh departemen pengguna solusi tersebut. Selama ini, metode pengukuran kinerja satu dimensi tersebut memang telah memberikan kontribusi dalam menciptakan banyak perangkat aplikasi teknologi informasi penunjang kerja departemen. Namun, pada saat perusahaan harus melakukan loncatan besar untuk dapat mewujudkan visinya, dibutuhkan perbaikan dramatis di berbagai bidang, termasuk perbaikan 7
8 sistem pengukuran yang mampu meningkatkan kinerja Departemen ICS atas strategi TI yang telah ditetapkan. Kinerja dari aktivitas yang berdampak langsung pada pencapaian strategi harus dapat diukur, diawasi dan diprioritaskan sedemikian rupa, agar segenap sumber daya dan aset yang dikelola oleh Departemen ICS dapat difokuskan untuk kegiatan yang memberikan dampak terbesar bagi organisasi. Dari sekian banyak alat bantu manajemen yang tersedia dan digunakan oleh berbagai perusahaan di berbagai negara, Departemen ICS harus dapat memilih alat bantu yang dapat dengan mudah dimengerti oleh jajaran manajemen DVL secara umum, dan mampu memberikan pengukuran yang berimbang antara sisi teknis dan sisi bisnis dari pencapaian kinerja ICS. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Bain & Company kepada responden mengenai tren alat bantu manajemen (Rigby dan Bilodeau, 2013), balanced scorecard (BSC) memiliki tingkat penggunaan dan kepuasan yang tinggi. Ini artinya bahwa perusahaan memang mendapatkan manfaat dari implementasi BSC. Gambar 1.3 Bain & Company Management Tools & Trends survey (Rigby dan Bilodeau, 2013: 10). 8
9 Pada survei yang dilakukan oleh Forrester, juga memberikan gambaran bahwa BSC adalah alat bantu manajemen yang paling sering digunakan (menduduki tempat kedua setelah alat bantu yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan). Gambar 1.4 Hasil survei Forrester terhadap IT management framework (Symons, 2005: 10). Di Indonesia, konsep BSC sudah tidak asing lagi terdengar pada lingkungan korporasi. Sudah banyak konsultan dan lembaga pelatihan di Indonesia yang menyediakan jasa pembuatan strategi dengan instrumen BSC ini, yaitu: Trimitra Consultants, Value Consult, dan Johnson Indonesia. Penggunaan konsep BSC ini memiliki beberapa keunggulan bagi Departemen ICS, karena: a. Pihak manajemen puncak DVL telah berusaha untuk melakukan sinergi strategi perusahaan ke strategi semua unit departemennya, sehingga lebih mudah untuk melakukan sinergi dengan bisnis unit. 9
10 b. Alat bantu ini mampu melakukan pengukuran kinerja dari 4 sudut pandang non-teknis yang berimbang, dan dapat membantu menjembatani kinerja teknis TI ke bahasa bisnis. Pada akhirnya, diharapkan Departemen ICS mampu terhindar dari masalah klasik TI, yaitu terputusnya komunikasi departemen teknologi informasi departemendepartemen lain di dalam perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Manajemen puncak DVL berpendapat bahwa kinerja Departemen ICS belum mampu memberikan kontribusi kepada organisasi sesuai dengan harapan mereka. Para pemimpin departemen belum memiliki gambaran bagaimana dan di mana Departemen ICS telah memberikan kontribusinya, termasuk seberapa besar/kecil kontribusi tersebut. Di sisi lain, Departemen ICS berpendapat bahwa sudah banyak perangkat lunak yang dibuat, termasuk mengembangkan sistem infrastruktur TI (seperti: jaringan lokal maupun jaringan antar lokasi, fasilitas nirkabel), keamanan data, dan implementasi enterprise resource planning (ERP). Namun demikian, mereka mengeluhkan bahwa kinerja yang selama ini dibangun, tidak mendapat perhatian dari pimpinan perusahaan. Meskipun banyak proyek TI yang ditangani oleh ICS dapat diselesaikan tepat waktu, namun belum pernah dicoba untuk memasukan unsur non-teknis seperti pengukuran nilai bisnis dari proyek tersebut, sehingga total kontribusi ICS terhadap organisasi tidak terukur. Kajian mengadopsi alat bantu manajemen (IT Balanced Scorecard) yang dapat bermanfaat dalam memunculkan nilai bisnis 10
11 dari sebuah Departemen TI, belum pernah dilakukan sebelumnya. Kegagalan mendemonstrasikan nilai bisnis dalam bahasa bisnis dapat berpotensi pada pembentukan persepsi negatif terhadap Departemen ICS, sehingga departemen ini hanya akan masuk ke dalam kategori cost center dan cenderung menjadi sasaran utama pemotongan anggaran, jika kondisi finansial perusahaan sedang dalam masalah. 1.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengukuran kinerja Departemen ICS saat ini ditinjau dari konsep IT Balanced Scorecard? 2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat implementasi pengukuran kinerja Departemen ICS saat ini? 3. Bagaimana mengukur kinerja Departemen ICS ke depannya berdasarkan konsep IT Balanced Scorecard? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pengukuran kinerja Departemen ICS saat ini ditinjau dari konsep IT Balanced Scorecard. 11
12 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pengukuran kinerja Departemen ICS saat ini. 3. Merancang pengukuran kinerja Departemen ICS ke depan berdasarkan konsep IT Balanced Scorecard. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi akademisi, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan alat bantu IT Balanced Scorecard. 2. Bagi praktisi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin merancang pengukuran kinerja berdasarkan konsep IT Balanced Scorecard. 1.6 Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah terbatas pada: 1. Strategi perusahaan yang digunakan dalam penelitian adalah strategi perusahaan PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk, tidak termasuk anak perusahaan dan afiliasi lainnya. 2. Pengukuran kinerja saat ini yang digunakan adalah pengukuran kinerja Departemen ICS pada tahun
13 3. Perancangan IT Balanced Scorecard didasarkan pada rencana strategi perusahaan dan rencana strategi Departemen ICS untuk kurun waktu Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun ke dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bab I: Pendahuluan Bab Pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II: Tinjauan Pustaka Bab Tinjauan Pustaka berisi konsep-konsep dan hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Bab III: Metode Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan Bab Metode Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan berisi metode penelitian yang digunakan, dan pemaparan mengenai gambaran umum perusahaan Darya-Varia. 4. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat hasil penelitian dan pembahasan yang komprehensif. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, dan gambar. Pembahasan berisi penjelasan secara kualitatif. 5. Bab V: Simpulan dan Saran 13
14 Bab Simpulan dan Saran berisi simpulan yang merupakan pernyataan singkat dari hasil penelitian, sedangkan saran merupakan masukan dari penulis bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis atau melanjutkan penelitian ini. 14
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sumber: http://www.telkom.co.id/ 1.1.1. Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telekomunikasi sangatlah penting untuk medukung kehidupan sehari hari. Industri yang maju tidak luput oleh adanya teknologi telekomunikasi yang baik, dengan
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam merebut pasar mengharuskan perusahaan atau organisasi melakukan berbagai inovasi baru dalam merebut hati para konsumen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era data digital saat ini teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dukungan operasional bagi perusahaan yang mana itu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi informasi pada zaman sekarang telah menjadi hal mutlak bagi siapapun. Teknologi informasi menghadirkan pilihan bagi setiap orang untuk dapat terhubung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciSKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )
SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat ) Mahasiswa Program Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Akuntansi Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Layanan Sistem dan Teknologi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan layanan yang berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya era globalisasi, perkembangan perekonomian menjadi semakin berkembang, sehingga adanya partisipasi atau keikutsertaan dari masyarakat sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena proses globalisasi yang berjalan begitu cepat yang cenderung mempengaruhi cara berpikir maupun
Lebih terperinciTATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS Wahyuni, S.Si, MT Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Perkembangan TI yang semakin canggih dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau
Lebih terperinciRANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF
RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa maupun industri manufaktur, maka perusahaan harus mempersiapkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi, baik dalam industri jasa maupun industri manufaktur, maka perusahaan harus mempersiapkan diri menghadapi
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis
Lebih terperinciAudit Sistem Informasi MEKANISME PEGAWASAN & EVALUASI TATAKELOLA TI. Pendahuluan. Penilaian Kesuksesan Penerapan Tatakelola TI
1 Audit Sistem Informasi 3 MEKANISME PEGAWASAN & EVALUASI TATAKELOLA TI Audit SI merupakan mekanisme umum digunakan untuk memeriksa dan mengevaluasi implementasi sistem tatakelolati Dalam sistem tatakelola
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini memunculkan tantangan-tantangan baru bagi para pelaku bisnis. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan agar dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan Teknologi Informasi (TI) menjadi semakin dibutuhkan sebagai dampak perkembangan teknologi yang demikian cepatnya. Hal tersebut kemudian mendorong pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada sistem informasi yang mereka miliki. yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Rong, 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi, komputer dan telekomunikasi memiliki dampak yang revolusioner dan terstruktur seperti yang telah diduga sebelumnya. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) adalah layanan yang terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi khusus nya di Indonesia semakin pesat dengan adanya modernisasi di sisi teknologi yang berbasis perangkat lunak (software) terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap organisasi atau perusahaan baik pemerintah maupun swasta untuk bekerja sama dalam rangka mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan
Lebih terperinciEdutech Solution. Kawasan Niaga Metro Trade Center Blok I 15, Jl. Soekarno Hatta No.590 Bandung Jawa Barat 40286
Kualitas konsultasi dan training yang Profesional, ditangani tim tim ahli dari kalangan akademisi dan praktisi, menjadi keunggulan kami dalam memberikan layanan Edutech Solution Kawasan Niaga Metro Trade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses-proses manual yang terjadi pada suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciTata Kelola Teknologi Informasi
MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 01Fakultas FASILKOM Tata Kelola Teknologi Informasi KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI Agus Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI NILAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggunaan TI (Teknologi Informasi) sudah tidak dapat dipisahkan dengan proses bisnis suatu perusahaan sehingga TI menjadi penggerak bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Gamatechno Indonesia sebagai organisasi yang menyediakan solusi total Teknologi Informasi (TI) dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software serta jasa konsultasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan mengakibatkan persaingan yang sangat berat bagi organisasi. Peranan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah banyak mengalami perubahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai, maka para pemimpin senior
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agar tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai, maka para pemimpin senior harus dapat mengelola, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan-karyawannya agar mau bersama-sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data. Tahapan pada metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu: 1) Tahap awal; 2) Tahap pengembangan; dan 3) Tahap akhir. Proses yang dilakukan pada tahap awal adalah pengumpulan data untuk
Lebih terperinciLAPORAN WORKSHOP IT MASTER PLAN DAN IT GOVERNANCE
LAPORAN WORKSHOP IT MASTER PLAN DAN IT GOVERNANCE 1. Dasar Surat tugas nomor ST-30/II/2012 2. Peserta dari PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) 1. Pascalis Djoko Subroto 2. Wisnuaji Gagat Priambada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan diadakannya penelitian mengenai audit, rumusan masalah yang terjadi didalam melakukan penelitian, batasan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memiliki andil penting dalam proses bisnis sebuah perusahaan. Teknologi informasi dapat meringankan pekerjaan manusia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI Usulan metoda pengukuran kinerja TI dengan studi kasus sektor perbankan pada penelitian ini mengambil referensi dari dua metoda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi adalah suatu kegiatan yang terus menerus dan sistematis dengan tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)
RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) A. PENTINGNYA MANAJEMEN RANCANGAN PROYEK Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap
Lebih terperinciEVALUASI TATA KELOLA CALL CENTER DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk)
EVALUASI KELOLA CALL CENTER 500345 DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk) Windu Wibowo a, dan Hari Ginardi b Manajemen Teknologi Informasi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA TI BERDASARKAN METODE DMAIC DENGAN PENDEKATAN FRAME WORK ITIL V.3 TESIS. Alvian Guntur Perdana Kusuma
PENINGKATAN KINERJA TI BERDASARKAN METODE DMAIC DENGAN PENDEKATAN FRAME WORK ITIL V.3 TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesadaran masyarakat terhadap kualitas kinerja publik baik di pusat maupun daerah kini kian meningkat. Kesadaran masyarakat ini berkaitan dengan kepedulian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Arthawenasakti Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order. Perusahaan ini berdiri
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, regulasi, struktur pasar, maupun persaingan. Dari sisi teknologi, diawali dengan munculnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Perbankan di Indonesia mengalami pasang surut yang cukup tajam sejak era Pasca Paket Oktober 1989 dengan dibukanya kemudahan ijin pendirian Bank di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan dunia informasi, teknologi, dan industri telah mendorong setiap organisasi perusahaan untuk memasuki babak baru. Persaingan yang kompleks.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciKata Kunci : BUMN, collateral, physical goods, tangible services, psychological service, Strategic Planning, competitive advantage, corporate
ABSTRAK Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyaluran kredit jangka pendek berdasarkan hukum gadai, yakni pemberian kredit yang meng-haruskan adanya penjaminan (collateral) berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (IT) menjadi sebuah kebutuhan bagi perusahaan, dikarenakan saat ini IT merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia bisnis semakin maju pesat mulai pada era tahun 1990-an. Memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan dewasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan bertambah meningkatnya perkembangan ekonomi maka semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Dalam perusahaan yang kegiatannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk R & D Center merupakan salah satu unit bisnis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengelolaan unit bisnis yang ada di PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Terdapat dua lingkungan di dalam setiap organisasi bisnis. Yang pertama merupakan lingkungan yang melakukan aktivitas bisnis organisasi atau biasa disebut Enterprise
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang kian meningkat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini dapat ditandai dengan meningkatnya aktifitas bisnis di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciIT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)
with COBIT Framework introductory IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 Tujuan Memahami manfaat IT Governance Mengerti kapan perlu mengaplikasikan IT Governance Mengerti prinsip2 dasar
Lebih terperinciBAB I 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Begitu pula dengan perkembangan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini industri peralatan laboratorium di Indonesia sedang berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya permintaan alat-alat laboratorium di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi ini yang mulai sudah berkembang sangat pesat ini, suatu organisasi tidak pernah terlepaskan dari peranan teknologi dan informasi. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan UIR telah mengaplikasikan Software Senayan untuk mendukung pekerjaannya seperti dalam proses peminjaman dan pengembalian buku. Senayan merupakan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur teknologi informasi merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir baik dalam bisnis maupun dalam manajemen sistem informasi. Infrastruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Information Technology (IT) telah berkembang secara signifikan diseluruh penjuru dunia. IT adalah teknologi yang menyusun informasi yang berupa data, yang menggunakan
Lebih terperinci