Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Jual Beli Tanah Gedung Olahraga PT Jaya Real Property Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Jual Beli Tanah Gedung Olahraga PT Jaya Real Property Tbk"

Transkripsi

1 Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Jual Beli Tanah Gedung Olahraga PT Jaya Real Property Tbk Juni 2014

2 Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Jual Beli Tanah Gedung Olahraga PT Jaya Real Property Tbk Juni 2014

3 Page i Jakarta, 30 Juni 2014 No. : RAO,YUHAL-B-JP/VI/14 Kepada Yth, PT Jaya Real Property Tbk CBD Emerald Blok CE/A No. 01 Boulevard Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15227, Indonesia Telepon : (021) Fax : (021) , corporate@jayareal.co.id Bidang Usaha : Pembangunan Perumahan Dan Pengelolaan Usaha Kantor Jasa Penilai Publik RAO, YUHAL &rekan Affiliated to Truscel Capital LLP Singapore Reg. License No The Boulevard Office Building #03-F1 Jl. Fachrudin Raya No. 5 Kebon Sirih Jakarta, Indonesia T (62 21) F (62 21) Perihal : Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Jual Beli Tanah Gedung Olahraga PT Jaya Real Property Tbk Definisi dan Singkatan Bapepam-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dimana sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan. JRU : PT Jaya Raya Utama yaitu sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyewaan gedung, gedung olahraga, perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat. PT Jaya Raya Utama terafiliasi dengan Perseroan melalui hubungan kepemilikan dan kepengurusan serta kepengawasan. MAPPI : Merupakan singkatan dari Masyarakat Profesi Penilai Indonesia yaitu Organisasi Profesi Penilai di Indonesia yang bersifat mandiri, nirlaba dan nonpolitis, yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional, Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan Profesi Penilai sebagai landasan formal serta Keputusan Musyarawah Nasional sebagai landasan operasional.

4 Page ii OJK : Singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan badan pengganti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari Peraturan No. VIII.C.3 : Peraturan No. VIII.C.3 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal. Peraturan No. IX.E.1 : Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP- 412/BL/2009, tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan No. IX.E.2 : Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2 yang merupakan lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep- 614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perseroan : PT Jaya Real Property Tbk, suatu Perseroan Terbatas yang yang bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dan pengelolaan usaha dan didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta. PPJB : Merupakan singkatan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli. PPJB Lahan Gedung Olahraga : Merupakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara Perseroan dan PT Jaya Raya Utama atas tanah kosong seluas m2 yang berlokasi di Proyek Perumahan Bintaro Jaya, kaveling komersil, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, yang terdiri atas 2 (dua) PPJB yaitu: Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0217/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014; PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0218/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014; : Proyeksi keuangan Perseroan yang telah disesuaikan oleh TRUSCEL sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan.

5 Page iii Rencana Transaksi : Merupakan definisi dari Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ,-) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. SPI : Merupakan singkatan dari Standar Penilaian Indonesia yaitu panduan praktek penilaian bagi penilai yang mulai berlaku sejak 2013 di Indonesia dimana penyusunannya merujuk pada International Valuation Standards 2011 yang dikeluarkan oleh International Valuation Standard Council pada Juli 2011 dan berazaskan pada principle base serta dengan landasan cakupan (platform) yang meliputi penilaian aset properti dan bisnis; TRUSCEL : KJPP RAO,YUHAL & rekan (terafiliasi dengan KJPP asing Truscel Capital LLP Singapore) yang mana telah mendapat ijin usaha No dari Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1133/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar atas nama KJPP RAO,YUHAL & rekan sebagai profesi penunjang pasar modal berdasarkan surat dari Bapepam- LK (saat ini telah berganti nama menjadi Otoritas Jasa Keuangan) No /BL/2011 tanggal 27 Oktober 2011 dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 12/BL/STTD-P/B/2011 tanggal 31 Maret 2011.

6 Page iv Dengan Hormat, PENDAHULUAN Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia dalam bidang perumahan dan komersial dengan portofolio di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Tangerang dan Tangerang Selatan. Perseroan bergerak dalam bisnis utama sebagai pengembang suatu kawasan pemukiman yang terpadu dan berkesinambungan dengan beragam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai segmen harga. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Saat ini Perseroan sedang mengembangkan investasi baru yaitu melalui pengembangan Kawasan Bintaro Jaya Xchange dan CBD Sawah Baru. Kedua kawasan tersebut merupakan kawasan pengembangan mixed-use berskala besar dengan total luas sebesar 67 Ha dan berlokasi di gerbang muka kawasan pengembangan Kota Mandiri Bintaro Jaya. Selain itu, kawasan tersebut juga terintegrasi dengan pintu Tol Serpong-Jakarta dan Stasiun Kereta Api Jurang Mangu. Tujuan pengembangan kedua kawasan adalah menjadi pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center, serta hunian vertikal premium. Untuk semakin melengkapi pengembangan, Perseroan juga berencana untuk mengundang pihak lain/pihak investor untuk turut mengembangkan kawasan tersebut, salah satunya adalah dengan membangun dan mengelola pusat pendidikan dan olahraga berskala nasional. Terkait dengan hal diatas, JRU atau PT Jaya Raya Utama, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyewaan gedung, gedung olahraga, perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat, menjawab undangan ini dengan rencana membeli sebidang lahan dari Perseroan dan berencana untuk membangun Gedung Bulutangkis di atasnya dengan kapasitas gedung mencapai 16 lapangan bulutangkis. Sarana olahraga bulutangkis terpadu tersebut diharapkan akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan pengembangan. Secara berkelanjutan diharapkan pembangunan gedung bulutangkis tersebut akan berkontribusi terhadap peningkatan nilai kawasan Kota Mandiri Bintaro Jaya yang secara keseluruhan memiliki luas sebesar Ha. Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka Perseroan berencana untuk melaksanakan Rencana Transaksi yaitu Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ,-) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Rencana Transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksudkan dalam Peraturan No. IX.E.2 dimana nilai dari Rencana Transaksi adalah Rp juta yang setara dengan 1,52% atau kurang dari 20% dari jumlah ekuitas Perseroan yaitu sebesar Rp juta berdasarkan laporan keuangan audit Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember Namun demikian, dikarenakan terdapat unsur transaksi afiliasi dalam Rencana Transaksi mengingat rencana tersebut merupakan transaksi antara perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan pemegang saham utama dan terdapat hubungan kepengurusan dan kepengawasan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, Perseroan telah menunjuk TRUSCEL sebagai Penilai Independen untuk melaksanakan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi. Berikut kami sampaikan hasil temuan dan opini TRUSCEL mengenai pendapat kewajaran Rencana Transaksi.

7 Page v LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia dalam bidang perumahan dan komersial dengan portofolio di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan Tangerang dan Tangerang Selatan. Perseroan bergerak dalam bisnis utama sebagai pengembang suatu kawasan pemukiman yang terpadu dan berkesinambungan dengan beragam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai segmen harga. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Bisnis utama Perseroan adalah pengembangan kawasan pemukiman terpadu dan berkesinambungan di wilayah Jakarta yang menawarkan hunian berkualitas yang ramah lingkungan dan unggul di semua sektor. Perseroan berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan melalui desain hunian yang ramah lingkungan, pengelolaan properti yang baik dan komitmen tinggi dalam kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kualitas infrastruktur daerah setempat. Saat ini kegiatan Perseroan terutama adalah pembangunan perumahan di daerah Jakarta Selatan dan Tangerang serta pengelolaan usaha properti. Kegiatan usaha tersebut meliputi pembebasan tanah, pengembang real estate, persewaan pusat perbelanjaan dengan proyek Bintaro Jaya, Graha Raya, Bintaro Trade Center, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya, Pasar Senen V, Pusat Grosir Senen Jaya, jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Jaya XChange, Pasar Modern dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan investasi pada entitas anak dan asosiasi. Saat ini Perseroan sedang mengembangkan investasi baru yaitu melalui pengembangan Kawasan Bintaro Jaya Xchange dan CBD Sawah Baru. Kedua kawasan tersebut merupakan kawasan pengembangan mixed-use berskala besar dengan total luas sebesar 67 Ha dan berlokasi di gerbang muka kawasan pengembangan Kota Mandiri Bintaro Jaya. Selain itu, kawasan tersebut juga terintegrasi dengan pintu Tol Serpong-Jakarta dan Stasiun Kereta Api Jurang Mangu. Tujuan pengembangan kedua kawasan adalah menjadi pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center, serta hunian vertikal premium. Untuk semakin melengkapi pengembangan, Perseroan juga berencana untuk mengundang pihak lain/pihak investor untuk turut mengembangkan kawasan tersebut, salah satunya adalah dengan membangun dan mengelola pusat pendidikan dan olahraga berskala nasional. Terkait dengan hal diatas, JRU atau PT Jaya Raya Utama, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyewaan gedung, gedung olahraga, perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat, menjawab undangan ini dengan rencana membeli sebidang lahan dari Perseroan dan berencana untuk membangun Gedung Bulutangkis di atasnya dengan kapasitas gedung mencapai 16 lapangan bulutangkis. Sarana olahraga bulutangkis terpadu tersebut diharapkan akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan pengembangan. Secara berkelanjutan diharapkan pembangunan gedung bulutangkis tersebut akan berkontribusi terhadap peningkatan nilai kawasan Kota Mandiri Bintaro Jaya yang secara keseluruhan memiliki luas sebesar Ha. Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka Perseroan berencana untuk melaksanakan Rencana Transaksi yaitu Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ,-) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Selain itu, Rencana Transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksudkan dalam Peraturan No. IX.E.2 dimana nilai dari Rencana Transaksi adalah Rp juta yang setara dengan 1,52% atau kurang dari 20% dari jumlah ekuitas Perseroan yaitu sebesar Rp juta berdasarkan laporan keuangan audit Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember Namun demikian, dikarenakan terdapat unsur transaksi afiliasi dalam Rencana

8 Page vi Transaksi mengingat rencana tersebut merupakan transaksi antara perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan pemegang saham utama dan terdapat hubungan kepengurusan dan kepengawasan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1. TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN Tujuan Laporan Pendapat Kewajaran ini adalah untuk memberikan Opini Kewajaran atas Rencana Transaksi. Laporan Pendapat Kewajaran ini hanya disusun untuk keperluan transaksi di pasar modal dan tidak dapat digunakan untuk keperluan perpajakan maupun keperluan-keperluan yang menyangkut instasi lain. SIFAT RENCANA TRANSAKSI TRANSAKSI AFILIASI Berdasarkan Peraturan No. IX.E.1, Transaksi Afiliasi didefinisikan antara lain sebagai transaksi yang dilakukan antara perusahaan dengan afiliasinya. Berdasarkan peraturan tersebut, istilah Transaksi antara lain didefinisikan secara lebih lanjut sebagai aktivitas-aktivitas atau kontrak dalam rangka memberikan dan/atau memperoleh, melepaskan atau menggunakan aktiva termasuk dalam rangka menjamin, jasa atau efek suatu perusahaan atau perusahaan terkendali atau mengadakan kontrak sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, hubungan afiliasi didefinisikan antara lain, sebagai (i) hubungan antara 2 perusahaan yang mana keduanya memiliki 1 atau lebih direktur atau komisaris yang sama, (ii) hubungan antara perusahaan dengan pihak yang, secara langsung atau tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut, atau (iii) hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utamanya. Pada tanggal laporan pendapat kewajaran yaitu tanggal 31 Desember 2013, Ir. Soekrisman dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. memiliki kepemilikan saham masing-masing sebesar 4,69% atas PT Pembangunan Jaya yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dengan kepemilikan sebesar 66%. Pada tanggal yang sama, Ir. Soekrisman dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. juga memiliki saham atas JRU masing-masing sebesar 49% dan 2%. Dengan demikian, Rencana Transaksi termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi dikarenakan terdapat hubungan kepemilikan antara kedua pihak yang bertransaksi yaitu Perseroan dan JRU. Hubungan kepemilikan kedua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi dapat dilihat pada bagan berikut ini: Bagan Hubungan Kepemilikan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Rencana Transaksi Ir. Soekrisman * dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. ** PT Pembangunan Jaya PT Jaya Raya Utama ("JRU") PT Jaya Real Property Tbk ("Perseroan") *) Per tanggal 31 Desember 2013, Ir. Soekrisman merupakan pemilik atas 4,69% saham PT Pembangunan Jaya dan 49% saham JRU. PT Pembangunan Jaya merupakan induk perusahaan dari Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 66%. *) Per tanggal 31 Desember 2013, Ir. Hiskak Secakusuma, MM. merupakan pemilik atas 4,69% saham PT Pembangunan Jaya dan 2% saham JRU. PT Pembangunan Jaya merupakan induk perusahaan dari Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 66%. Sumber: Manajemen Perseroan

9 Page vii Selain itu, terdapat hubungan kepengurusan diantara keduanya seperti yang terangkum pada tabel dibawah ini: Hubungan Kepengurusan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Rencana Transaksi Nama Pengurus dan/atau Pengawas PT Jaya Real Property Tbk PT Jaya Raya Utama ("Perseroan") ("JRU") Ir Edmund E Sutisna, MBA Komisaris Independen Komisaris Utama Ir.Kristianto Indrawan, MM Direktur Direktur Sumber: Manajemen Perseroan Dengan demikian berdasarkan Peraturan IX.E.1 maka: 1. Berdasarkan bagan hubungan kepemilikan, Rencana Transaksi merupakan transaksi afiliasi dikarenakan Rencana Transaksi dilakukan oleh pihak atau perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan pemegang saham utama; 2. Berdasarkan tabel hubungan kepengurusan dan kepengawasan, Rencana Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi dikarenakan terdapat kesamaan direktur dan komisaris pada kedua perusahaan yang bertransaksi. Sesuai dengan konfirmasi manajemen Perseroan secara tertulis dalam Surat Pernyataan Manajemen tertanggal 30 Juni 2014, maka Rencana Transaksi adalah termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi dikarenakan berdasarkan analisa dari manajemen, manajemen berpendapat bahwa Rencana Transaksi merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi namun bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, mengingat dalam Rencana Transaksi tersebut tidak terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris dan Pemegang Saham Utama Perseroan yang dapat merugikan Perseroan karena adanya Rencana Transaksi tersebut. Dengan demikian Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan sehubungan dengan Rencana Transaksi dan tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut. RUANG LINGKUP Mengingat Perseroan adalah perusahaan publik, maka Rencana Transaksi harus memenuhi Peraturan No. IX.E.1, dimana antara lain Perseroan wajib menunjuk Pihak Independen untuk melaksanakan penilaian dan memberikan Pendapat Kewajaran Rencana Transaksi tersebut. Sehubungan dengan peraturan tersebut, berkaitan dengan penunjukan TRUSCEL untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi maka ruang lingkup Pendapat Kewajaran akan didasarkan pada analisis atas kewajaran dari Rencana Transaksi tersebut. SIFAT DAN SUMBER INFORMASI YANG DAPAT DIANDALKAN Sebagai Penilai Independen dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi, kami telah mempelajari, mengacu dan mempertimbangkan informasi-informasi dan dokumen yang kami peroleh dari manajemen Perseroan (kecuali butir 11 dan 12), sebagai berikut: 1. Laporan keuangan Perseroan: i. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (anggota RSM AAJ Associates) No. R/170.AGA/Iji.1/2014 tanggal 14 Maret 2014 dengan pendapat disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material ;

10 Page viii ii. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (anggota RSM AAJ Associates) No. R/153.AGA/dsn.2/2013 tanggal 8 Maret 2013 dengan pendapat disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material ; iii. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (anggota RSM AAJ Associates) No. R/103.AGA-S/dsn.1/2012 tanggal 12 Maret 2012 dengan pendapat disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material ; iv. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (anggota RSM AAJ Associates) No. R/111.AGA-S/11.1/2011 tanggal 11 Maret 2011 dengan pendapat disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material ; 2. Proyeksi Laporan Keuangan Perseroan yang disediakan oleh manajemen. TRUSCEL telah melakukan penyesuaian atas proyeksi keuangan Perseroan sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan. Dalam menyusun Laporan Pendapat Kewajaran ini, TRUSCEL menggunakan Proyeksi Keuangan yang Disesuaikan; 3. Proforma Laporan Keuangan Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi yang disediakan oleh manajemen Perseroan; 4. PPJB Rencana Transaksi sehubungan dengan Rencana Transaksi: a. PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0217/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014; b. PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0218/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014; 5. Laporan Penilaian Aset atas Tanah Kosong yang berlokasi di Jalan Merpati (Garuda), Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Propinsi Banten No. 7/LP- PRO/VI/2014 tanggal 26 Juni 2014 yang dilakukan oleh KJPP RAO,YUHAL & rekan; 6. Informasi mengenai latar belakang dan manfaat dan risiko serta keuntungan dan kerugian Rencana Transaksi bagi Perseroan; 7. Penjelasan singkat terkait dengan profil JRU yang terdiri dari riwayat singkat dan bidang usaha JRU; 8. Surat Pernyataan Manajemen mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan sehubungan dengan Peraturan IX. E.1 tertanggal 30 Juni 2014; 9. Representation Letter tertanggal 30 Juni 2014 yang telah ditandatangani oleh Manajemen Perseroan; 10. Wawancara dan diskusi dengan manajemen Perseroan yang sehubungan dengan Rencana Transaksi dimana wawancara tersebut dilakukan dengan: i. Ir.Kristianto Indrawan, MM. sebagai Direktur; ii. Ir.Yohannes Henky Wijaya, MM. sebagai Wakil Direktur Utama; iii. Indrajanti sebagai Manajer Corporate Secretary; dan iv. Arum Prasasti sebagai Corporate Secretary; 11. Bloomberg; 12. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak dan elektronik dan hasil analisis lain yang kami anggap relevan.

11 Page ix ASUMSI-ASUMSI PENTING Dalam penyusunan pendapat independen kepada pemegang saham Perseroan atas transaksi yang akan dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa Rencana Transaksi dapat dilaksanakan pada kondisi arm s length didalam batasan komersial yang berlaku umum dan tidak merugikan kepentingankepentingan pihak Perseroan dan para pemegang saham, TRUSCEL menggunakan beberapa asumsi antara lain : 1. TRUSCEL mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap Rencana Transaksi. 2. Pendapat ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut. Penyusunan pendapat ini merupakan suatu proses yang kompleks dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. 3. Pendapat ini juga disusun berdasarkan kondisi umum keuangan, moneter, peraturan dan kondisi pasar yang ada saat ini. KONDISI PEMBATAS Penugasan kami untuk mengeluarkan Laporan Pendapat Kewajaran telah dilaksanakan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan kami. Perlu diketahui bahwa ruang lingkup pekerjaan kami mencakup kewajaran nilai atas transaksi yang dilakukan Perseroan sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pada prinsip integritas informasi dan data. Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data sebagaimana diberikan manajemen Perseroan yang mana berdasarkan hakekat kewajaran adalah benar, lengkap dapat diandalkan serta tidak menyesatkan. Kami tidak melakukan audit ataupun uji kepatuhan secara mendetail atas penjelasan maupun data-data yang diberikan oleh manajemen Perseroan, baik lisan maupun tulisan, dan dengan demikian kami tidak dapat memberikan jaminan atau bertanggung-jawab terhadap kebenaran dan kelengkapan dari informasi atau penjelasan tersebut. Sebagai dasar bagi kami untuk melakukan analisis dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi, kami menggunakan data-data sebagaimana tercantum pada bagian Sifat dan Sumber Informasi yang Dapat Diandalkan sebagai bahan pertimbangan. Segala perubahan terhadap data-data tersebut diatas dapat mempengaruhi hasil penilaian kami secara material. Oleh karena itu, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan perubahan data tersebut. Pendapat Kewajaran ini disusun hanya dengan mempertimbangkan sudut pandang pemegang saham Perseroan dan azas pertimbangan komersial dan tidak mempertimbangkan sudut pandang stakeholders lain serta aspek-aspek lainnya. Pendapat Kewajaran ini disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah pada tanggal Pendapat ini dikeluarkan. Pendapat Kewajaran ini hanya dilakukan terhadap Rencana Transaksi seperti yang telah diuraikan di atas.

12 Page x Kami menganggap bahwa tidak ada perubahan yang material dari Rencana Transaksi sesuai dengan ketetapan informasi dan kesepakatan yang dituangkan dalam PPJB sehubungan dengan Rencana Transaksi, dan bahwa sejak tanggal penerbitan Laporan Pendapat Kewajaran sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam Laporan Pendapat Kewajaran. Dengan ini kami menyatakan bahwa penugasan kami tidak termasuk menganalisis transaksitransaksi di luar Rencana Transaksi yang mungkin tersedia bagi Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Transaksi. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Transaksi dari segi hukum dan implikasi aspek perpajakan dari Rencana Transaksi tersebut. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1, Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung sejak Tanggal Penilaian Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini sampai dengan tanggal dilaksanakannya Rencana Transaksi. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran ini kami telah bertindak secara independen tanpa adanya konflik dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan pihak-pihak terkait atau yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Kami juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Pendapat Kewajaran ini tidak dibuat untuk memberikan keuntungan atau kerugian pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima sama sekali tidak mempengaruhi kewajaran nilai yang dihasilkan dari proses analisis kewajaran ini dan kami hanya menerima imbalan sesuai dengan yang tercantum pada Surat Perintah Kerja dari Perseroan dengan No. Ref. 01/SP-BIS/IV/14 tanggal 21 April TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN Analisis Kewajaran dilaksanakan per tanggal 31 Desember 2013, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis menggunakan data per 31 Desember KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN Dari Tanggal Pendapat Kewajaran, yaitu tanggal 31 Desember 2013, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan ini, tidak terdapat kejadian penting yang dapat mempengaruhi hasil Pendapat Kewajaran. METODOLOGI PENGKAJIAN KEWAJARAN RENCANA TRANSAKSI Laporan Pendapat Kewajaran ini disusun sesuai dengan SPI seperti yang ditetapkan oleh MAPPI, dimana pendekatan yang diaplikasikan sesuai dengan standar penilaian lengkap dan Peraturan No. VIII.C.3. Analisis kewajaran dilakukan dengan melakukan Analisis atas Rencana Transaksi, Analisis kualitatif dan Analisis kuantitatif atas Rencana Transaksi. Analisis atas Rencana Transaksi dilakukan dengan mengidentifikasi adanya keterkaitan di dalam hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi, yaitu Perseroan dan JRU. Pada analisis atas Rencana Transaksi terdapat penjelasan lengkap mengenai PPJB Lahan Gedung Olahraga yang telah disepakati, maupun manfaat dan risiko dari Rencana Transaksi.

13 Page xi Analisis kualitatif atas Rencana Transaksi didasarkan atas analisis industri dan lingkungan dimana terdapat penjabaran akan kondisi makro ekonomi di dunia dan kondisi ekonomi di Indonesia maupun tinjauan industri properti. Disamping itu, analisis kualitatif akan menjelaskan lebih detail mengenai alasan dan latar belakang maupun keuntungan dan kerugian atas Rencana Transaksi. Analisis kuantitatif atas Rencana Transaksi dilakukan dengan mengidentifikasi analisis kondisi keuangan Perseroan termasuk penilaian akan kinerja historis maupun analisis rasio terhadap Perseroan, penilaian arus kas dan penilaian atas proyeksi keuangan Perseroan, analisis proforma laporan keuangan atas Rencana Transaksi, analisis kewajaran atas nilai Rencana Transaksi dan analisis inkremental atas Rencana Transaksi. Berdasarkan metode-metode analisis yang telah diuraikan, berikut adalah penjelasan dari masingmasing analisis yang kami lakukan: 2) Analisis atas Rencana Transaksi a) Identifikasi dan Hubungan antara pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Rencana Transaksi adalah rencana jual beli tanah gedung olahraga adalah Perseroan dan JRU dimana JRU akan bertindak sebagai Pembeli. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang tertera pada PPJB Lahan Gedung Olahraga. Pada tanggal laporan pendapat kewajaran yaitu tanggal 31 Desember 2013, Ir. Soekrisman dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. memiliki kepemilikan saham masing-masing sebesar 4,69% atas PT Pembangunan Jaya yang merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dengan kepemilikan sebesar 66%. Pada tanggal yang sama, Ir. Soekrisman dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. juga memiliki saham atas JRU masing-masing sebesar 49% dan 2%. Dengan demikian, Rencana Transaksi termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi dikarenakan terdapat hubungan kepemilikan antara kedua pihak yang bertransaksi yaitu Perseroan dan JRU.

14 Page xii Hubungan kepemilikan kedua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi dapat dilihat pada bagan berikut ini: Bagan Hubungan Kepemilikan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Rencana Transaksi Ir. Soekrisman * dan Ir. Hiskak Secakusuma, MM. ** PT Pembangunan Jaya PT Jaya Raya Utama ("JRU") PT Jaya Real Property Tbk ("Perseroan") *) Per tanggal 31 Desember 2013, Ir. Soekrisman merupakan pemilik atas 4,69% saham PT Pembangunan Jaya dan 49% saham JRU. PT Pembangunan Jaya merupakan induk perusahaan dari Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 66%. *) Per tanggal 31 Desember 2013, Ir. Hiskak Secakusuma, MM. merupakan pemilik atas 4,69% saham PT Pembangunan Jaya dan 2% saham JRU. PT Pembangunan Jaya merupakan induk perusahaan dari Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 66%. Sumber: Manajemen Perseroan Selain itu, terdapat hubungan kepengurusan diantara keduanya seperti yang terangkum pada tabel dibawah ini: Hubungan Kepengurusan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Rencana Transaksi Nama Pengurus dan/atau Pengawas PT Jaya Real Property Tbk PT Jaya Raya Utama ("Perseroan") ("JRU") Ir Edmund E Sutisna, MBA Komisaris Independen Komisaris Utama Ir.Kristianto Indrawan, MM Direktur Direktur Sumber: Manajemen Perseroan Dengan demikian berdasarkan Peraturan IX.E.1 maka: 1. Berdasarkan bagan hubungan kepemilikan, Rencana Transaksi merupakan transaksi afiliasi dikarenakan Rencana Transaksi dilakukan oleh pihak atau perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan pemegang saham utama; 2. Berdasarkan tabel hubungan kepengurusan dan kepengawasan, Rencana Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi dikarenakan terdapat kesamaan direktur dan komisaris pada kedua perusahaan yang bertransaksi. Sesuai dengan konfirmasi manajemen Perseroan secara tertulis dalam Surat Pernyataan Manajemen tertanggal 30 Juni 2014, maka Rencana Transaksi adalah termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi dikarenakan berdasarkan analisa dari manajemen, manajemen berpendapat bahwa Rencana Transaksi merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi namun bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, mengingat dalam Rencana Transaksi tersebut tidak terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris dan Pemegang Saham Utama Perseroan yang dapat merugikan Perseroan karena adanya Rencana Transaksi tersebut.

15 Page xiii Diagram atas Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: PT Jaya Real Property Tbk (Perseroan) Rencana Transaksi* PT Jaya Raya Utama (JRU) *) Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Berdasarkan diagram Rencana Transaksi diatas dapat diketahui bahwa pihak-pihak yang terkait dengan Rencana Transaksi adalah Perseroan dan JRU dimana JRU akan bertindak selaku Pembeli sesuai dengan PPJB Lahan Gedung Olahraga. b) Analisis Perjanjian Analisis perjanjian dan persyaratan yang disepakati dalam Rencana Transaksi dilakukan dengan menganalisis PPJB Lahan Gedung Olahraga terkait dengan pelaksanaan Rencana Transaksi. Ringkasan dari ketentuan-ketentuan pokok yang terdapat dalam PPJB tersebut adalah sebagai berikut:

16 Page xiv PPJB Lahan Gedung Olahraga Referensi PPJB PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0217/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014 PPJB Tanah Komersial di Proyek Perumahan Bintaro Jaya dengan No.0218/JRP/BJ/2014 tertanggal 30 Juni 2014 I. Para Pihak: 1. Perseroan 1. Perseroan 2. PT Jaya Raya Utama sebagai Pembeli 2. PT Jaya Raya Utama sebagai Pembeli II. Objek Perjanjian III. Harga Tanah dan Cara Pembayaran Tanah Kaveling CBD Sawah Baru Blok B7/P-03, luas/ukuran m 2 (delapan ribu enam ratus tujuh puluh enam meter persergi) yang terletak di Proyek Perumahan Bintaro Jaya, kaveling komersil, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Para pihak sepakat bahwa harga tanah per meter persegi adalah sebesar Rp (tiga juta rupiah) dengan potongan sebesar 0,00% sehingga harga Tanah per meter persegi menjadi sebesar Rp (tiga juta rupiah). Harga sebagaimana dimaksud belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN); Tanah Kaveling CBD Sawah Baru Blok B7/P-03A, luas/ukuran m 2 (empat ribu sembilan ratus tujuh meter persergi) yang terletak di Proyek Perumahan Bintaro Jaya, kaveling komersil, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Para pihak sepakat bahwa harga tanah per meter persegi adalah sebesar Rp (tiga juta rupiah) dengan potongan sebesar 0,00% sehingga harga Tanah per meter persegi menjadi sebesar Rp (tiga juta rupiah). Harga sebagaimana dimaksud belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN); Pembeli menyetujui serta mengikat dirinya untuk membayar PPN atas Tanah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku pada saat atau bersamaan dengan pembayaran yaitu sebesar Rp ,- (dua milliar enam ratus dua juta delapan ratus ribu Rupiah); Pembeli menyetujui serta mengikat dirinya untuk membayar PPN atas Tanah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku pada saat atau bersamaan dengan pembayaran yaitu sebesar Rp ,- (satu milliar empat ratus tujuh puluh dua juta seratus ribu Rupiah); Pembeli menyetujui serta mengikat dirinya untuk melakukan pembayaran atas harga Tanah berikut PPN yaitu sebesar Rp ,- (dua puluh delapan milliar enam ratus tiga puluh juta delapan ratus ribu Rupiah) secara sekaligus dan seketika pada saat penandatanganan Perjanjian atau selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian; Pembeli menyetujui serta mengikat dirinya untuk melakukan pembayaran atas harga Tanah berikut PPN yaitu sebesar Rp ,- (enam belas milliar seratus sembilan puluh tiga juta seratus ribu Rupiah) secara sekaligus dan seketika pada saat penandatanganan Perjanjian ini atau selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian ini; Pembayaran tunai harus ditujukan kepada Perseroan dan dilakukan di kasir Perseroan dan untuk sahnya pembayaran tersebut, Perseroan akan menerbitkan kuitansi yang sah atas penerimaan uang atas nama Pembeli yang tercantum dalam Perjanjian ini. Segala pembayaran tunai yang ditujukan selain kepada Perseroan dan dilakukan tidak melalui kasir Perseroan adalah tidak diakui dan tidak berharga. Pembayaran tunai harus ditujukan kepada Perseroan dan dilakukan di kasir Perseroan dan untuk sahnya pembayaran tersebut, Perseroan akan menerbitkan kuitansi yang sah atas penerimaan uang atas nama Pembeli yang tercantum dalam Perjanjian ini. Segala pembayaran tunai yang ditujukan selain kepada Perseroan dan dilakukan tidak melalui kasir Perseroan adalah tidak diakui dan tidak berharga.

17 Page xv c) Penilaian atas Risiko dan Manfaat dari Rencana Transaksi yang akan Dilakukan Dengan dilakukannya Rencana Transaksi, Perseroan akan mendapatkan manfaat-manfaat berupa: Gedung Bulutangkis PB Jaya Raya yang akan dibangun akan semakin meningkatkan nilai kawasan CBD Sawah Baru sebagai pusat olahraga; Sarana olahraga bulutangkis terpadu akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan CBD Sawah Baru. Sedangkan risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi adalah: Resiko kehilangan sumber penghasilan yang mungkin didapat bila lahan yang akan dijual digunakan untuk alternatif bisnis lainnya. 3) Analisis Kualitatif atas Rencana Transaksi a) Analisis Industri dan Lingkungan Kondisi perekonomian global pada tahun 2013 ini menunjukkan adanya pergeseran ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi negara maju lebih tinggi dari negara berkembang. Sedangkan perekonomian Indonesia di akhir tahun 2013 mengalami peningkatan dimana peningkatan tersebut dipicu oleh faktor kenaikan ekspor dan moderasi konsumsi yang terpelihara dengan tingkat pertumbuhan 5,27% y-o-y pada akhir tahun 2013 dan 5,78% y-o-y sepanjang tahun Sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan di tahun 2014 yaitu dengan kisaran tingkat pertumbuhan 5,8%- 6,2%. Ditinjau dari tinjauan industri properti di Indonesia, industri properti Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun Hal ini terbukti dari ditempatkannya Jakarta sebagai lokasi investasi properti paling menarik dan menempati urutan pertama di Asia Pasifik. Pertumbuhan industri properti terjadi pada semua jenis properti baik properti komersial maupun properti residensial. Bank Indonesia (BI) masih optimis menilai peluang investasi properti Indonesia akan tumbuh lebih tinggi lagi dengan potensi resiko bubble property yang masih sangat jauh. Hal ini bisa dicapai dengan pemberlakuan berbagai strategi oleh pemerintah Indonesia seperti peningkatan suku bunga KPR untuk tetap mengendalikan pertumbuhan properti dalam tingkat yang wajar. Pertumbuhan industri properti di Indonesia didukung oleh tingginya tingkat urbanisasi dan meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia. Selain itu, pertumbuhan pembangunan unit properti di Indonesia tetap diikuti oleh peningkatan harga properti untuk hampir semua jenis properti. Dengan tingginya tingkat pertumbuhan properti di Indonesia, pertumbuhannya diperkirakan akan tetap berlanjutkan pada masa-masa yang akan datang. b) Analisis Operasional dan Prospek Perseroan Dalam pelaksanaan operasional perusahaan, Perseroan menerapkan strategi pertumbuhan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Hal ini ditempuh oleh Perseroan melalui pengembangan properti unggulan yaitu Bintaro Jaya yang terus memberikan kontribusi volume penjualan terbesar dengan pertumbuhan sebesar 16% atau menjadi Rp1,25 triliun pada tahun Selain itu strategi pengembangan usaha lain yang ditempuh oleh Perseroan adalah dengan memasuki bisnis properti baru yaitu kondominium. Keputusan pengembangan tersebut

18 Page xvi diambil oleh Perseroan sejalan dengan kesuksesan penjualan perdana Kondominium Bintaro Plaza Residences pada tahap pertama. Hal ini membuat Perseroan yakin bahwa pembangunan kondominium akan memberi nilai tambah bagi kemajuan Perseroan di masa yang akan datang. Pengembangan bisnis tersebut merupakan strategi Perseroan untuk memenuhi permintaan yang meningkat terhadap apartemen di kawasan penunjang kota Jakarta. Peningkatan tersebut dapat terjadi dengan didukung oleh meningkatnya aksesibilitas ke pusat kota dan bertambahnya organisasi yang merelokasi kantornya ke kawasan penunjang yang sedang berkembang seperti Bintaro Jaya. Dalam perkembangannya, Perseroan merencanakan proyek kondominium kedua dengan berlokasi di CBD Bintaro Jaya yang rencananya akan dipasarkan pada tahun Adapun target pasar bisnis baru Perseroan tersebut adalah masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah ke atas. Pembangunan selanjutnya diarahkan oleh Perseroan dengan menargetkan pasar dari segmen menengah ke bawah yang direncanakan akan dilakukan di Bintaro Jaya Sektor IX. Untuk mengimbangi risiko yang terkait dengan karakter siklus dalam bisnis perumahan, salah satu strategi Perseroan untuk tetap bertahan adalah dengan meningkatkan pendapatan recurring, terutama dengan berinvestasi pada bisnis yang sesuai dengan bidang usaha inti dan arah bisnis perusahaan. Selain itu, usaha peningkatan pendapatan juga dilakukan oleh Perseroan melalui investasi bisnis baru yaitu pembukaan tahap pertama superblok Bintaro Jaya XChange yang berkontribusi secara signifikan pada peningkatan pendapatan Perseroan. Pembangunan Bintaro Jaya XChange merupakan strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan aksesibilitas Bintaro Jaya dan memfasilitasi transportasi publik melalui kerjasama dengan pemerintah lokal, pengelola jalan tol Ulujami-Serpong (PT BSD Tol) serta pengelola kereta api (PT KAI). Sebagai salah satu perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia, Perseroan selalu berusaha untuk melihat peluang untuk mempercepat pengembangan lokasi strategis baru. Pada tahun 2014, Perseroan berencana untuk meluncurkan Serpong Jaya dan Jaya Imperial Park. Serpong Jaya merupakan proyek terbaru Perseroan dengan total luas 30 hektar di Pamulang yang ditujukan untuk pasar kelas menengah yang bertumbuh pesat. Sementara itu, Jaya Imperial Park dikembangkan untuk kalangan menengah dan menengah ke bawah yang berlokasi di Pasar Kemis, berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pembangunan perumahan baru ini diharapkan akan berkontribusi besar terhadap peningkatan harga tanah di area Pasar Kemis. c) Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi Saat ini Perseroan sedang mengembangkan investasi baru yaitu melalui pengembangan Kawasan Bintaro Jaya Xchange dan CBD Sawah Baru. Kedua kawasan tersebut merupakan kawasan pengembangan mixed-use berskala besar dengan total luas sebesar 67 Ha dan berlokasi di gerbang muka kawasan pengembangan Kota Mandiri Bintaro Jaya. Selain itu, kawasan tersebut juga terintegrasi dengan pintu Tol Serpong-Jakarta dan Stasiun Kereta Api Jurang Mangu. Tujuan pengembangan kedua kawasan adalah menjadi pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center, serta hunian vertikal premium. Untuk semakin melengkapi pengembangan, Perseroan juga berencana untuk mengundang pihak lain/pihak investor untuk turut mengembangkan kawasan tersebut, salah satunya adalah dengan membangun dan mengelola pusat pendidikan dan olahraga berskala nasional.

19 Page xvii Terkait dengan hal diatas, JRU atau PT Jaya Raya Utama, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyewaan gedung, gedung olahraga, perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat, menjawab undangan ini dengan rencana membeli sebidang lahan dari Perseroan dan berencana untuk membangun Gedung Bulutangkis di atasnya dengan kapasitas gedung mencapai 16 lapangan bulutangkis. Sarana olahraga bulutangkis terpadu tersebut diharapkan akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan pengembangan. Secara berkelanjutan diharapkan pembangunan gedung bulutangkis tersebut akan berkontribusi terhadap peningkatan nilai kawasan Kota Mandiri Bintaro Jaya yang secara keseluruhan memiliki luas sebesar Ha. Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka Perseroan berencana untuk melaksanakan Rencana Transaksi yaitu Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ,-) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. d) Keuntungan dan Kerugian yang Bersifat Kualitatif atas Transaksi yang akan Dilakukan. Keuntungan : Kerugian : Perseroan memperoleh tambahan arus kas masuk sebagai hasil dari penjualan aset; Gedung Bulutangkis PB Jaya Raya yang akan dibangun akan semakin meningkatkan nilai kawasan CBD Sawah Baru sebagai pusat olahraga; Sarana olahraga bulutangkis terpadu akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan CBD Sawah Baru. Tidak terdapat kerugian secara inkremental dalam pelaksanaan Rencana Transaksi. 4) Analisis Kuantitatif atas Rencana Transaksi a. Analisis Kinerja Historis Selama periode tahun , jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,26% pada setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010 dimana nilai jumlah aset mengalami peningkatan sebesar 27,47% sehingga menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan pada kas dan setara kas yang menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Pada tahun 2013, jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 23,31% sehingga menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Jumlah liabilitas Perseroan untuk periode mengalami peningkatan rata-rata sebesar 31,28% per tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 42,61%. Peningkatan jumlah liabilitas pada tahun 2010 dikarenakan adanya peningkatan akun uang muka penjualan Perseroan yaitu menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Pada tahun 2013, jumlah liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 25,31% yaitu menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Selama periode , jumlah liabilitas jangka pendek secara rata-rata meningkat sebesar 31,51% per tahun, sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang secara rata-rata meningkat sebesar 29,65% per tahun. Jumlah ekuitas Perseroan untuk periode mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 17,37% per tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar

20 Page xviii 20,81% dimana jumlah ekuitas Perseroan menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan ekuitas pada tahun 2013 dikarenakan adanya peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun 2012 dan peningkatan kepentingan non-pengendali menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Jumlah pendapatan Perseroan selama periode mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 18,73% per tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 23,36% dimana jumlah pendapatan Perseroan meningkat menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Pada Desember 2013, jumlah pendapatan Perseroan meningkat sebesar 19,41% yaitu menjadi sebesar Rp juta. Beban pokok penjualan dan langsung Perseroan selama periode mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 14,32% per tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2012 dimana beban pokok penjualan dan langsung Perseroan meningkat sebesar 22,62% atau menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Pada Desember 2013, beban pokok penjualan dan langsung Perseroan mengalami peningkatan sebesar 5,75% atau menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan laba bruto Perseroan selama periode waktu secara rata-rata adalah sebesar 22,17%. Peningkatan laba bruto terbesar terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 30,54%. Sedangkan laba komprehensif periode berjalan Perseroan selama periode secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 29,60%. Peningkatan terbesar laba komprehensif periode berjalan terjadi pada tahun 2010 yaitu dengan tingkat pertumbuhan sebesar 36,23%. Pada akhir tahun 2013, rasio pertumbuhan laba komprehensif periode berjalan Perseroan adalah sebesar 27,66%. b. Analisis Arus Kas Perseroan Pada akhir tahun 2013, kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada akhir tahun Kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari sebesar Rp juta di tahun 2012 menjadi sebesar Rp juta pada akhir tahun Sumber dari kenaikan ini yaitu pengeluaran yang besar untuk keperluan penambahan properti investasi yaitu dari sebesar Rp juta menjadi sebesar Rp juta. Selain itu, kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2013 juga mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar Rp juta dari sebesar Rp juta pada tahun Pada akhir tahun 2013, Perseroan mencatat penurunan kas bersih yaitu menjadi sebesar RP juta dari sebesar Rp juta pada tahun c. Analisis Commonsize Statement Porsi terbesar dari aset lancar Perseroan adalah persediaan dimana pada tahun 2009 persediaan Perseroan mencapai 31,6% dari jumlah aset Perseroan. Sedangkan pada tahun 2013, persediaan Perseroan cenderung mengalami penurunan yaitu menjadi sebesar 22,1% dari jumlah aset Perseroan. Sedangkan dari sisi liabilitas Perseroan, porsi terbesar liabilitas Perseroan adalah akun uang muka penjualan dimana akun tersebut selama periode historis cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, akun uang muka penjualan mencapai 28,3% dari jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan. Sedangkan pada tahun 2013, akun uang muka penjualan Perseroan menjadi sebesar 44,5% dari jumlah liabilitas dan ekuitas.

21 Page xix Akun lain yang juga memiliki proporsi yang signifikan pada sisi liabilitas dan ekuitas Perseroan adalah akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Pada tahun 2009, akun tersebut mencapai 33,4% dari jumlah liabilitas dan ekuitas dan mengalami penurunan sehingga pada tahun 2013 proporsi akun tersebut adalah sebesar 32,8%. Margin beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan terhadap total pendapatan selama periode historis cenderung mengalami penurunan. Seiring dengan penurunan margin beban pokok penjualan dan beban langsung, margin laba kotor Perseroan atas total pendapatan cenderung mengalami peningkatan yaitu dari sebesar 53,7% pada tahun 2009 menjadi sebesar 60,2% pada tahun Selain itu pada sisi margin laba bersih terhadap total pendapatan selama periode 2009 sampai 2013 juga secara umum mengalami peningkatan dimana margin laba bersih Perseroan terhadap total pendapatan pada tahun 2009 adalah sebesar 29,2% dan mengalami peningkatan menjadi sebesar 41,5% pada akhir tahun d. Analisis atas Proyeksi Keuangan Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 diperkirakan adalah sebesar Rp juta dan meningkat secara konsisten hingga pada tahun 2018 pendapatan Perseroan diperkirakan menjadi sebesar Rp juta. Sejalan dengan proyeksi peningkatan pendapatan, Perseroan juga memproyeksikan peningkatan laba bruto yaitu dari sebesar Rp juta pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp juta pada akhir tahun Adapun laba bersih Perseroan setelah hak minoritas pada periode proyeksi 2014 adalah sebesar Rp juta dan pada akhir periode proyeksi jumlah laba bersih Perseroan diperkirakan adalah sebesar Rp juta. Selama periode proyeksi , jumlah aset Perseroan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan yaitu dari sebesar Rp juta pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan pada sisi aset terjadi secara signifikan pada akun kas dan bank, akun persediaan bangunan dan akun properti investasi Perseroan. Selain itu, selama periode proyeksi jumlah liabilitas Perseroan juga diperkirakan akan mengalami peningkatan yaitu dari sebesar Rp juta pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan signifikan pada sisi liabilitas terjadi pada akun uang muka penjualan. Pada sisi ekuitas, selama periode , Perseroan diproyeksikan akan mengalami peningkatan jumlah ekuitas. Pada tahun 2014, ekuitas Perseroan diperkirakan adalah sebesar Rp juta dan menjadi sebesar Rp juta pada tahun Peningkatan pada sisi ekuitas terjadi pada akun saldo laba yaitu dari sebesar Rp juta pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp juta. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi selama periode proyeksi secara umum memiliki trend meningkat. Pada tahun 2014 jumlah arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi diperkirakan adalah sebesar Rp juta dan pada tahun 2018 jumlah arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi diperkirakan adalah sebesar Rp juta. Sedangkan jumlah arus kas yang digunakan untuk aktitivitas investasi cenderung mengalami penurunan yaitu dari sebesar Rp juta pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp juta pada tahun Adapun arus kas pada aktivitas pembiayaandi tahun 2014 diperkirakan adalah arus kas masuk yaitu sebesar Rp juta. Sementara itu, jumlah selama periode , arus kas pada aktivitas pembiayaan diperkirakan adalah berupa arus kas keluar dengan trend yang relatif stabil. Jumlah arus kas yang digunakan untuk aktivitas pembiayaan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp juta.

22 Page xx Saldo kas akhir Perseroan selama periode proyeksi diperkirakan akan memiliki trend meningkat. Jumlah kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp juta. Sedangkan jumlah kas dan setara kas Perseroan pada akhir periode proyeksi yaitu pada akhir tahun 2018 adalah sebesar Rp juta. e. Analisis Proforma Laporan Keuangan setelah Rencana Transaksi Analisis dampak Rencana Transaksi terhadap laporan keuangan Perseroan dilakukan dengan melihat dampak Rencana Transaksi terhadap Informasi Keuangan Proforma Perseroan sebelum dan setelah Rencana Transaksi pada tanggal 31 Desember Analisis proforma laporan keuangan Perseroan setelah Rencana Transaksi dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan Perseroan setelah dilakukan penyesuaian terhadap Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Konsolidasian. Berikut adalah Analisis Proforma Laporan Keuangan Perseroan sebelum dan setelah Rencana Transaksi per tanggal 31 Desember 2013 yang telah disediakan oleh manajemen Perseroan: 1) Pada aset lancar Perseroan sebelum Rencana Transaksi adalah sebesar Rp juta dan mengalami penyesuaian pada akun kas dan bank sebesar Rp juta dan penyesuaian pada akun pajak dan biaya dibayar dimuka sebesar Rp2.037 juta. Penyesuaian pada akun kas dan bank dilakukan dengan pertimbangan bahwa melalui pelaksanaan Rencana Transaksi Perseroan akan memperoleh kas tunai sebesar nilai transaksi sebesar Rp juta dari hasil penjualan tanah kepada JRU. Penyesuaian yang dilakukan pada akun pajak dibayar dimuka sebesar Rp2.037 juta adalah berdasarkan penerapan PPh Final sebesar 5% dari harga transaksi sebelum PPN yang merupakan kewajiban Perseroan. Dengan demikan, penyesuaian tersebut menyebabkan jumlah aset lancar setelah pelaksanaan Rencana Transaksi adalah sebesar Rp juta; 2) Tidak terdapat penyesuaian pada sisi aset tidak lancar Perseroan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi; 3) Liabilitas jangka pendek Perseroan sebelum Rencana Transaksi tercatata adalah sebesar Rp juta dan mengalami penyesuaian pada akun utang pajak dan uang muka penjualan yaitu masing-masing sebesar Rp6.112 juta dan Rp juta. Penambahan sebesar Rp6.112 juta terhadap akun utang pajak merupakan PPN keluaran sebesar Rp4.075 juta dan PPh Final sebesar Rp2.037 juta. Penyesuaian tersebut menyebabkan jumlah liabilitas jangka pendek Perseroan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi adalah sebesar Rp juta; 4) Tidak terdapat penyesuaian pada sisi utang jangka panjang Perseroan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi; 5) Tidak terdapat penyesuaian pada sisi ekuitas Perseroan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi; 6) Berdasarkan analisis pada laporan proforma laba rugi konsolidasian, tidak terdapat penyesuaian pada sisi laba rugi Perseroan setelah pelaksanaan Rencana Transaksi.

23 Page xxi f. Analisis Kewajaran Atas Rencana Transaksi Analisis kewajaran atas Rencana Transaksi dilaksanakan dengan melakukan perbandingan antara Harga Jual Lahan berdasarkan PPJB dan Nilai Pasar Lahan. Nilai Pasar Lahan didasarkan pada Laporan Penilaian Aset atas sebidang Tanah Kosong yang berlokasi di Jalan Merpati (Garuda), Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Propinsi Banten dengan No. 7/LP-PRO/VI/2014 tertanggal 26 Juni 2014 yang dilakukan oleh KJPP Rao,Yuhal & rekan selaku penilai aset yang ditunjuk oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi. Berikut merupakan tabel perbandingan antara Harga Jual Lahan berdasarkan PPJB dan Nilai Pasar Lahan berdasarkan penilaian aset: Uraian Rencana Transaksi (Rencana Jual Beli Lahan Gedung Olahraga) Nilai Pasar Lahan/m2 Nilai Jual Lahan/m2 Luas Lahan (m2) Total Harga Jual Lahan (Rupiah Penuh) PPJB No. 0217/JRP/BJ/ PPJB No. 0218/JRP/BJ/ Nilai Transaksi atas Lahan Gedung Olahraga* Nilai Pasar Lahan Gedung Olahraga** *) Merupakan nilai transaksi yang disepakati oleh Perseroan dan JRU atas lahan gedung olahraga berdasarkan PPJB yang telah ditandatangani oleh kedua pihak **) Merupakan nilai pasar atas lahan gedung olahraga berdasakan Laporan Penilaian Aset yang dilakukan oleh KJPP Rao,Yuhal & rekan selaku penilai aset yang ditunjuk oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi Nilai transaksi jual beli lahan gedung olahraga sebagaimana tercantum dalam PPJB Lahan Gedung Olahraga merupakan nilai penjualan atas sebidang Tanah Kosong yang berlokasi di Jalan Merpati (Garuda), Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Propinsi Banten, seluas m 2. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai yang disepakati atas Rencana Transaksi berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga adalah sebesar Rp ,-/m2 (tiga juta rupiah per meter persegi). Dengan demikian total nilai atas Rencana Transaksi adalah sebesar Rp ,- (empat puluh milliar tujuh ratus empat puluh sembilan juta rupiah). Nilai atas Rencana Transaksi tersebut belum termasuk PPN sebesar 10% dari nilai atas Rencana Transaksi. Sementara itu, nilai pasar atas lahan gedung olahraga berdasarkan Laporan Penilaian Aset adalah sebesar Rp ,-/m2 (dua juta delapan ratus empat belas ribu delapan ratus lima puluh sembilan rupiah per meter persegi) atau setara dengan Rp ,- (tiga puluh delapan milliar dua ratus tiga puluh empat juta rupiah) atas seluruh lahan yang ditransaksikan. Selain itu, mengacu pada Peraturan No.VIII.C.3 poin 12.e.2, berikut adalah tabel uji batas atas dan batas bawah sebesar 7,5%: Keterangan Penjelasan Nilai (dalam Rupiah Penuh) Nilai Pasar Tanah Berdasarkan Laporan Penilaian Tanah Rp Batas atas Nilai Rencana Transaksi 7,5% diatas Nilai Pasar Tanah Rp Batas bawah Nilai Rencana Transaksi 7,5% dibawah Nilai Pasar Tanah Rp Nilai Rencana Transaksi Berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga Rp Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai Rencana Transaksi yang disepakati dalam PPJB lahan gedung olahraga adalah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar lahan berdasarkan penilaian aset. Dengan demikian, Perseroan akan memperoleh keuntungan atas pelaksanaan Rencana Transaksi. Mengacu kepada Peraturan VIII.C.3 poin 12.e.2, nilai Rencana Transaksi yang telah ditetapkan sebesar Rp ,- juga masih berada dibawah batas atas sebesar Rp ,- (7,5% diatas nilai yang dijadikan acuan yaitu nilai pasar tanah).

24 Page xxii g. Analisis Inkremental Selain itu, analisis kewajaran juga dilakukan melalui analisis inkremental dilakukan untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh Perseroan atas Rencana Transaksi. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai pasar atas tanah yang diperoleh dari hasil penilaian tanah dengan nilai jual yang telah disepakati dalam PPJB. Perhitungan analisis inkremental dapat dilihat pada tabel berikut: Lokasi Lahan Jalan Merpati (Garuda), Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Propinsi Banten *) Nilai Rencana Transaksi adalah nilai transaksi sebelum PPN sebesar 10% Perhitungan Nilai Tambah Inkremental Nilai Pasar Hasil Penilaian Penilai Independen Nilai Rencana Transaksi* Nilai Tambah Inkremental Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Berdasarkan tabel di atas, Nilai Rencana Transaksi sebelum PPN sebesar 10% adalah sebesar Rp ,- (empat puluh milliar tujuh ratus empat puluh sembilan juta rupiah). Sedangkan hasil penilaian tanah adalah sebesar Rp (tiga puluh delapan milliar dua ratus tiga puluh empat juta rupiah). Dengan demikian, pelaksanaan Rencana Transaksi akan memberi kontribusi positif bagi Perseroan sebesar Rp ,- (dua milliar lima ratus lima belas juta rupiah).

25 Page xxiii KESIMPULAN Sehubungan dengan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi yaitu Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama, maka kesimpulan dari analisis kewajaran atas Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: Rencana Transaksi, yaitu Rencana transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh Perseroan dengan PT Jaya Raya Utama berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga tertanggal 30 Juni 2014 dengan nilai jual tanah yang disepakati secara keseluruhan adalah sebesar Rp juta (Rp ,-) sebelum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, merupakan transaksi afiliasi akan tetapi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan IX.E.1 dan telah dikonfirmasikan secara tertulis melalui Surat Pernyataan Manajemen tertanggal 30 Juni Berdasarkan PPJB Lahan Gedung Olahraga, diketahui bahwa Perseroan akan melakukan transaksi jual beli tanah dimana JRU akan bertindak sebagai Pembeli lahan. Selain itu berdasarkan Analisis atas Rencana Transaksi dapat diketahui bahwa pelaksanaan Rencana Transaksi memberikan manfaat kepada Perseroan seperti: i) Gedung Bulutangkis PB Jaya Raya yang akan dibangun akan semakin meningkatkan nilai kawasan CBD Sawah Baru sebagai pusat olahraga; ii) Sarana olahraga bulutangkis terpadu akan mendukung keberhasilan rencana pengembangan hunian vertikal di tengah kawasan CBD Sawah Baru. Selain memberikan manfaat, pelaksanaan Rencana Transaksi juga mengandung risiko yaitu i) Resiko kehilangan sumber penghasilan yang mungkin didapat bila lahan yang akan dijual digunakan untuk alternatif bisnis lainnya. Adapun analisis kualitatif yang dilakukan meliputi analisis industri dan lingkungan serta analisis prospek usaha Perseroan yang menunjukkan bahwa prospek industri properti Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun Pertumbuhan industri properti terjadi pada semua jenis properti baik properti komersial maupun properti residensial dan diperkirakan masih memiliki peluang untuk tumbuh lebih tinggi lagi dimasa yang akan datang. Pertumbuhan industri properti didukung oleh tingginya tingkat urbanisasi dan meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan melalui analisis kewajaran dan analisis inkremental. Berdasarkan analisis kewajaran atas nilai Rencana Transaksi dapat diketahui bahwa nilai transaksi yang disepakati berdasarkan PPJB yang ditandatangani oleh kedua pihak adalah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar lahan gedung olahraga berdasarkan Laporan Penilaian Aset yang disusun oleh KJPP RAO,YUHAL & rekan. Berdasarkan analisis kewajaran atas nilai Rencana Transaksi juga dapat diketahui bahwa selisih antara nilai transaksi dan nilai pasar masih berada dalam batasan ketentuan yang disyaratkan oleh OJK. Selain itu berdasarkan analisis inkremental, diketahui bahwa pelaksanaan Rencana Transaksi akan memberi nilai tambah inkremental kepada Perseroan dimana nilai tambah tersebut merupakan selisih antara nilai transaksi dengan nilai pasar atas lahan gedung olahraga. Besarnya nilai tambah inkremental yang diperoleh Perseroan atas pelaksanaan Rencana Transaksi adalah sebesar Rp ,- (dua milliar lima ratus lima belas juta rupiah). Dengan demikian, berdasarkan analisa-analisa yang dilakukan oleh TRUSCEL maka Rencana Transaksi adalah Wajar.

26 Page xxiv PENUTUP Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Hormat Kami, B. Sridhar Rao Managing Partner MAPPI Ijin Penilai Publik STTD Bapepam No. Ijin Penilai Publik Di Bidang Jasa Penilaian Bisnis Terdaftar di Bapepam No. : 05-S : B : SK.No.22/KM : 12/BL/STTD-P/B/2011

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. JAYA REAL PROPERTY, Tbk ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. JAYA REAL PROPERTY, Tbk ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. JAYA REAL PROPERTY, Tbk ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi dibuat dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

PT Jaya Real Property Tbk

PT Jaya Real Property Tbk PT Jaya Real Property Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Joint Venture dan Rencana Jual Beli Tanah Juni 2013 PT Jaya Real Property Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Joint Venture dan

Lebih terperinci

Jakarta, 21 Juni 2016 No. RAO,YUHAL-B-JP2/VI/16

Jakarta, 21 Juni 2016 No. RAO,YUHAL-B-JP2/VI/16 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development oleh PT Jaya Real Property Tbk Juni 2016 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development

Lebih terperinci

Jakarta, 21 Juni 2016 No. : RAO,YUHAL-B-JP1/VI/16

Jakarta, 21 Juni 2016 No. : RAO,YUHAL-B-JP1/VI/16 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad Development oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Juni 2016 Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Saham PT Jakarta Tollroad

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING DAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI OLEH PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi dibuat dalam rangka memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

PT Jaya Real Property Tbk. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Diversifikasi Usaha, Rencana Joint Venture dan Rencana Jual Beli Tanah

PT Jaya Real Property Tbk. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Diversifikasi Usaha, Rencana Joint Venture dan Rencana Jual Beli Tanah PT Jaya Real Property Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Diversifikasi Usaha, Rencana Joint Venture dan Rencana Jual Beli Tanah Desember 2012 Jakarta, 20 Desember 2012 No. RAO,YUHAL-B-JSE2-XII/12

Lebih terperinci

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk Keterbukaan Informasi ini ditujukan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam rangka memenuhi Peraturan IX.E.2 Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat Bidang Usaha: Industri Kertas Budaya, Pulp dan Kertas Industri KANTOR PUSAT Sinar Mas Land Plaza Tower II Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014 Kepada Yth, Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta Up. Perihal Ibu Nurhaida Kepala Eksekutif Bidang Pasar

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 04 Sep :39:47 Transaksi Afiliasi

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 04 Sep :39:47 Transaksi Afiliasi No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 1 CORSEC/L/2012/IX-0089 PT Petrosea Tbk PTRO Tanggal dan Jam 04 Sep 2012 16:39:47 Perihal Transaksi Afiliasi PT Petrosea Tbk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk)

PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk) PT. Lippo Karawaci Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Penerbitan Obligasi oleh Theta Capital Pte. Ltd. (anak perusahaan PT. Lippo Karawaci Tbk) Nopember 2012 Jakarta, 14 Nopember 2012 No. RSR/R/141112

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN

Lebih terperinci

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi atas Transaksi Afiliasi memuat informasi mengenai transaksi pembelian tanah kavling antara Perseroan dan Entitas Anak,

Lebih terperinci

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan)

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan) PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pembelian Aset Tetap dari PT SHS International (Afiliasi Perseroan) Juni 2012 Jakarta, 28 Juni 2012 No. RSR/R/280612 Kepada Yth,

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ALAMAT Kantor Pusat: Jl. Industri No. 5 POBOX 14 Cilegon

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILI- ASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA 1. KETENTUAN UMUM a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1) Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-614/BL/2011 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018 PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018 Direksi PT Indonesian Paradise Property Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan )

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 425/BL/2007 TENTANG PEDOMAN BAGI

Lebih terperinci

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/ TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALANG REASURANSI, DAN PERUSAHAAN PENILAI KERUGIAN ASURANSI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perkebunan dan

Lebih terperinci

PT CIPUTRA PROPERTY TBK. ( Perseroan )

PT CIPUTRA PROPERTY TBK. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PEMBELIAN TANAH MILIK PT CITRAMITRA BUANASEJAHTERA OLEH PT CIPUTRA ADIGRAHA PENDAHULUAN PT CIPUTRA PROPERTY TBK. ( Perseroan ) Bidang Usaha: pembangunan,

Lebih terperinci

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA TBK. ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA TBK. ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-521/BL/2010 TENTANG TRANSAKSI

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

BAHAN DAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA KEDUA PT SENTUL CITY Tbk

BAHAN DAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA KEDUA PT SENTUL CITY Tbk BAHAN DAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA KEDUA PT SENTUL CITY Tbk Jum'at, 17 Februari 2017 Ruang Anggrek Hotel Neo Green Savana, Sentul City, Kabupaten Bogor 16810. Mata Acara / Agenda

Lebih terperinci

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU PERATURAN NOMOR IX.E.1 : TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU 1. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Nomor Surat Nama Emiten Kode Emiten 051a/CorpSec/HIT/V/2018 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk HITS Lampiran 2 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Merujuk pada surat Perseroan

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk Bidang Usaha: Industri untuk berbagai pekerjaan khusus terhadap logam dan barang-barang dari logam. KANTOR PUSAT:

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Nomor Surat Nama Emiten Kode Emiten 058/Cor-Sec/HIT/V/2017 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk HITS Lampiran 2 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Merujuk pada surat Perseroan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAT TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

2015, No.74 2 d. bahwa informasi yang diungkapkan kepada masyarakat perlu memperhatikan faktor keseragaman dan kompetisi antar Bank; e. bahwa berdasar

2015, No.74 2 d. bahwa informasi yang diungkapkan kepada masyarakat perlu memperhatikan faktor keseragaman dan kompetisi antar Bank; e. bahwa berdasar No.74, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Laporan Bank. Transparansi. Publikasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5687) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

-flns(2. PT MNC IAND TbK

-flns(2. PT MNC IAND TbK % KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENcANA PENAMBAHAru daoonl TANPA HAK MEMEsAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017

PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017 PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Materi Paparan Publik dalam rangka HUT Pencatatan Saham FMII Surabaya, 9 Juni 2017 DAFTAR ISI I. PROFILE PERUSAHAAN II. KINERJA KEUANGAN DAN OPERASI Ikhtisar Data Keuangan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Calon Perusahaan Tercatat yang diatur dalam Peraturan ini adalah: perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral dan batubara; atau

Calon Perusahaan Tercatat yang diatur dalam Peraturan ini adalah: perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral dan batubara; atau LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00100/BEI/10-2014 Tanggal dikeluarkan : 20 Oktober 2014 Tanggal diberlakukan : 1 November 2014 PERATURAN NOMOR I-A.1. TENTANG PENCATATAN SAHAM

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN BAGI MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-413/BL/2009 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.199, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Laporan Bank. Transparansi. Publikasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5353) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT DUTA SUMARA ABADI OLEH

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR KEP-259/BL/2008 TANGGAL 30 JUNI 2008 PERATURAN NOMOR IX.H.1: PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR KEP-259/BL/2008 TANGGAL 30 JUNI 2008 PERATURAN NOMOR IX.H.1: PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR KEP-259/BL/2008 TANGGAL 30 JUNI 2008 PERATURAN NOMOR IX.H.1: PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA 1. Definisi dalam hubungannya dengan peraturan ini: a. Perusahaan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-412/BL/2009 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang sejak tahun 2008 telah memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan merupakan

Lebih terperinci