e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

Transkripsi

1 Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengkuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Endah Setya Rahayu* Ronny M Mardani** Budi Wahono*** Endahrahayu03@yahoo.co.id Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ABSTRAK The purpose of this study is to determine whether there is a earning management action on the acquirer before and after the company did mergers and acquisitions as well as to determine whether there are differences in financial performance of the acquirer merger and acquisitions. Earnings management is measured by proxy Discretionary Accruals (DA). Financial performance measured by financial ratios, that is NPM (Net Profit Margin), ROA (Return On Asset), and TATO (Total Asset Turnover). The population in this study are all companies listed on the Indonesian stock exchange (BEI) in The samples was taken based on purposive sampling with total sample of 20 companies. The method of analysis in the study using paired sample T-test. Based on the result of this study in the know that the acquirer company proven to perform actions practice earnings management with profit decreasing action pattern (income decreasing). And Discretionary Accruals (DA) there are significant differences. Furthermore, the company s financial performance as measured by the ratio NPM (Net Profit Margin), ROA (Return On Asset), and TATO (Total Asset Turnover) there is no significant difference in the acquirer s financial performance before and after merger and acquisition. Keyword: Mergers, Acquisitions, Earnings Management, Financial Performance PENDAHULAN Dalam perkembangan globalisasi yang semakin maju saat ini menjadikan banyaknya persaingan-persaingan yang dilakukan oleh perusahaan baik yang sifatnya kecil maupun besar semakin ketat. Persaingan yang di hadapi sekarang tidak hanya di dalam negeri saja melaikan luar negeri juga. Kompetinsi yang dilakukan perusahaan menjadikan mereka untuk tetap bertahan dan bertumbuh bahkan berkembang lebih baik lagi. 51

2 Banyaknya usaha yang dilakukan perusahaan untuk membuat perusahaan mereka tetap bertahan. Salah satunya dengan memperbaiki kinerja dan manajemen yang ada di dalam perusahaan tersebut. Hal inilah yang dijadikan patokan perusahaan untuk tetap eksis di dunia bisnis. Di tengah perkembangan globalisasi yang semakin kompetitif saat ini perusahaan harus mampu bersaing.dalam pencapaian hal inilah dibutuhkan banyak strategi yang cukup matang yang nantinya akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang maupun pendek. Dalam kaitannya dengan strategi, strategi dapat di bagi menjadi dua. Strategi internal dan strategi eksternal. Strategi internal yang dapat dilakukan oleh perusahaan yakni seperti peningkatan kualitas produk, peluncuran produk baru sampai meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk yang telah ia hasilkan. Sedangkan merger ataupun akuisisis yakn i ptuanenya usaha dengan pihak ketiga sebagai adanya jalinan kerjasama merupakan strategi eksternal perusahaan yang dapat dilakukan guna untu bersaing di dunia bisnis. (fitriasari, 2016) Strategi yang baik dalam pencapaian goal dalam perusahaan harus di pertimbangkan lagi. Sebab untuk memulai dari awal sebuah perusahaan dibutuhkan hal yang lama dan pencapaian yang sangat sulit. Maka dari itu merger dan akuisisi menjadi trend bisnis pada era sekarang ini. Pada umumnya penggabungan usaha dapat dilakukan dalam bentuk yang berbeda yakni merger, akusisi, dan konsolidasi. Dalam hal ini merger memiliki arti yakni penggabungan perusahaan dan dalam hal ini hanya ada satu nama perusahaan yang masih beroperasi, perusahaan yang lain dibubarkan. Penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan si akuisitor membeli sebagian besar saham perusahaan yang diakuisisi, sementara untuk kedua perusahaan ini masing-masing tetap beroperasi sesuai dengan badan hukum yang berdiri sendiri itulah pengertian dari akuisisis sedangkan yang terakhir adalah konsolidasi yakni penggabungan perusahaan dimana diantara kedua perusahaan yang bergabung dapat dibubarkan sehingga untuk keseluruhan kekayaan dan hutang dari kedua perusahaan tersebut di ambil alih oleh perusahaan yang baru dengan nama yang baru pula.(fatimah, 2013) (Hastutik, 2006) Tujuan untuk meningkatkan harga saham sebelum stock merger agar dapat mengurangi biaya pembelian perusahaan. Merger merupakan kecederungan adanya praktek manajemen laba yang digunakan oleh perusahaan guna untuk persaingan yang ada sekarang. Adanya konsekuensi terhadap kinerja perusahaan yang nantinya akan mengalami suatu kenaikan pada tahun selanjutnya biasanya pihak perusahaan yang memilih untuk melakukan tindakan manajemen laba dengan cara income increasing accruals atau penaikan pola manajemen laba. (Lestari, 2011) Melakukan penelitian tentang mengenai Analisis Manajemen laba dan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan akuisisi tahun dimana manajemen laba di proksikan menggunakan DA sedangkan rasio 52

3 keuangan diproksikan menggunkan TATO dan ROI. Lestari menyimpulkan bahwa setalah melakukan akuisisi tidak terjadi manajemen laba pada perusahaan tersebut sedangkan untuk kinerja perusahaan cenderung mengalami penurunan. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah terjadi tindakan manajemen laba pada perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah perusahaan tersebut melakukan merger dan akuisisi? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keungan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi? TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis apakah telah terjadi tindakan manajemen laba pada perusahaan pengakuisisi sebelum melakukan merger dan akuisisi. 2. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kinerja keungan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Manfaat Penelitian 1.Bagi Pengembangan Ilmu Untuk memperdalam penguasaan para pengembang ilmu mengenai manajemen laba dan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi serta dapat dijadikan dasar atau acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan manajemen laba dan kinerja keuangan sebelum dan susudah merger dan akuisisi 2. Bagi Penulis Untuk memberikan bukti empiris tentang manajemen laba dan kinerja keuangan sebelum dan susudah merger dan akuisisi dan menganalisis apakah terjadi manajemen laba dan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai tambahan informasi bagi pihak lain yang ingin mengetahui lebih jauh tentang manajemen laba dan kinerja keungan perusahaan sebelum dan sesudah adanya merger dan akuisisi, serta mengetahui lebih jauh tentang manajemen laba dan kinerja keungan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, serta mengetahui penilaian keberhasilan atau kemunduran kinerja keungan perusahaan baik sebelum maupun sesudah merger dan aikusisi. 53

4 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori Manajemen Laba (utami, 2005) Mendefinisikan Manajemen laba sebagai some ability to increase or decrease reported net income at will yang dimaksud jadi sesuai dengan keinginan seorang manajer bahwa manajemen laba itu meliputi adanya usaha pihak manajemen untuk memaksimumkan ataupun meinimumkan laba termasuk perataan dari laba itu sendiri. Kinerja keuangan Kinerja keuangan yakni keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari penentuan-penentuan ukuran komponen yang ada dalam laporan keuangan dalam suatu periode akuntansi. Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yakni: - Rasio Profitabilitas Adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam rasio ini menggunakan NPM dan ROA sebagai alat ukur. - Rasio aktivitas Merger Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam menggunakan asset-aset yang dimiliki. Dalam rasio ini menggunakan TATO sebagai alat ukur. Merger adalah penggabungan dua perusahaan dimana dalam kegiatan ini hanya ada satu perusahaan yang beroperasi sesuai sedangkan untuk perusahaan yang lain diberhentikan. Dalam hal ini perusahaan yang telah membeli perusahaan yang lain akan melanjutkan nama dan identitas dari perusahaan tersebut. Tidak hanya itu ia akan tetap mengambil baik asset maupun kewajiban perusahaan yang yang telah dibelinya. Akuisisi Akuisisi itu sendiri yakni penggabungan dua perusahaan mana perusahaan si akuisistor membeli sebagian besar saham perusahaan yang diakuisisinya sementara untuk kedua perusahaan masih tetap beroperasi sesuai dengan badan hokum yang berdiri sendiri. 54

5 KERANGKA KONSEPTUAL Sebelum merger dan akuisisi Sesudah merger dan akuisisi Uji beda Manajemen Laba Kinerja Keuangan HIPOTESISI PENELITIAN GAMBAR 2.1 KERANGKA KONSEPTUAL Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah: H1 : Terjadinya tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi H2 : Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang di ukur dengan total asset turnover, net profit margin, dan return on asset sebelum dan setelah merger dan akuisisi. METODE PENELITIAN Jenis,Lokasi, Dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu dengan mengambil data atau informasi berupa laporan keuangan perusahaan yang go 55

6 public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website Bursa Efek Indonesia yakni WAKTU PENELITIAN Waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah selama bulan September Januari POPULASI DAN SAMPEL Populasi Menurut Kuncoro (2007:103) Populasi adalah kelompok atau seluruh elemen (orang, kejadian, produk) yang digunakan yakni dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger dan akuisisi. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan go-public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 sampai 2015, terdapat 93 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan diatas dari 93 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi diperoleh 20 perusahaan sampel yang melakukan merger dan akuisisi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL Baik atau buruknya suatu penelitian dapat diukur mengunakan variable yang ditelitinya. Dimana variable itu akan diukur menggunakan alat ukur dimana definisi operasional sebagi petunjuk untuk melakukannya. Variable bebas (independen) (X) Variable bebas adalah tipe variable yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variable terikat. Dengan demikian dalam penelitian ini merger dan akusisi adalah variable bebas. Variable terikat (dependen) (Y) Variable terikat merupakan variable yang di pengaruhi oleh variable bebas. Dalam penelitian ini manajemen laba dan kinerja keuangan adalah variable terikatnya. 56

7 1. Discretionary accruals (DA) Dalam hal ini DA diukur dengan menggunakan model Modified Jones (Jones Modifikasi). Dalam model ini dipilih karena untuk mengetahui adanya manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model yang lainnya. = ( ) + ( ) + ( ) + it Total akrual untuk periode t dinyatakan dalam persamaan: TA it = NI it OCF NDAit = ( ) + ( ) + ( ) + it DA it = TA it -NDA it 2. Rasio Aktivitas yang digukana untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam menggunakan asset-aset yang dimiliki. Pengukuran rasio aktivitas menggunakan total asset turnover. Rumus TATO adalah: Total Asset Turnover (TATO) = 3. Rasio Profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Pengukuran rasio profitabilitas ini menggunakan net profit margin dan return on asset. Rumus NPM adalah : Net Profit Margin (NPM) = Rumus RAO adalah: Return on Asset (ROA) = 57

8 SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber Data Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan melalui data sekunder yakni dengan bukti, catatan, ataupun berupa laporan historis yang telah dipublikasikan.. Metode Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kepustakaan yaitu proses pengumpulan data dan informasi. Informasi yang relevan yang diperlukan dalam penelitian ini dengan cara menelaah buku, artikel/jurnal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. METODE ANALISIS DATA Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menganalisis adanya keputusan merger dan akuisisi terhadap kondisi rasio-rasio keuangan tersebut dibandingkan dengan rasio sebelum merger dan akuisisi. Pengujian Statistik Dalam pengujian ini dilakukan untuk menguji pada variable-variabel penelitian yang dilakukan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi yang diharapkan dengan hasil uji ini dapat mengetahui apakah telah terjadi tindakan manajemen laba maupun perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan pengakuisisis sebelum dan sesudah merger dan akuisisi UJI NORMALITAS Dalam uji ini dilakukan dengan data yakni bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dihasilakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji ini penting untuk dilakukan karena nantinya digunakan untuk penentuan dalam ui statistic dalam pengujian hipotesis. Apabila data itu berdistribusi normal maka digunakan uji parametric (Paired Sample T-Test) begitupun sebaliknya jika data yang dihailkan tidak normal maka lebih tepat menggunakan alat uji non parametric (Wilcoxon Signed Ranks Test). UJI HIPOTESIS 1. Uji T Sampel Berpasangan Paired sample test digunakan untuk menguji hipotesis, apakah adanya perbedaan hasil antara sebelum dan sesudah perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Dimana rasio aktivitas dan rasio probabilitas menjadi alat ukur dalam kinerja keuangan dengan menggunakan Net Profit 58

9 Margin,Return on Asset, dantotal Asset Turn Over dan Discreationary Accruals sebagai pengukuran Manajemen Laba 2. Uji Wilcoxon Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis adanya data yang berpasangan karena berbedanya perlakuan dalam pengolahan. Dalam uji ini digunakan data bertipe interval atau bukan data yang di hasilkan tidak normal pada pengujian hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi penelitian Berdasarkan hasil pengujian pertama dimana untuk menganalisis pengaruh merger dan akuisisi terhadap tindakan manajemen laba di tampilkan pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa DA perusahaan manufaktur dan jasa yang melakukan merger dan akuisisi memiliki rata-rata sebesar -0,042 sebelum merger dan akuisisi sedangkan pada tabel 4.11 rata-rata yang dimiliki DA sebesar -0,015 sesudah merger dan akuisisi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan pengakuisisis sebelum merger dan akuisisis dengan adanya pola menurunkan laba (income decreasing). Sedangkan untuk nilai t sebesar -2,098 dengan signifikan t sebesar 0,049 > 0,05 yang menunjukkan bahwa secara statistic terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan hasil ini maka H1 diterima yang. Pengujian yang kedua yakni untuk menganalisis kinerja keuangan yang dalam hal ini digunakan TATO,NOM, dan ROA sebagai rasio keuangan untuk mengukur sebelum dan sesudah merger dan akuisisi itu sendiri yang di tampilkan pada tabel Rasio TATO perusahaan manufaktur dan jasa yang melakukan merger dan akuisisi memiliki nilai t sebesar 1,065 dengan signifikan t sebesar 0,300 > 0,05 denga rata-rata sebesar 0,382 sebelum merger dan akuisisi sedangakn untuk 0,352 sesudah adanya merger dan akuisisi. Rasio NPM perusahaan manufaktur dan jasa yang melakukan merger dan akuisisi memiliki nilai t sebesar 1,754 dengan signifikan t sebesar 0,096 > 0,05 denga rata-rata sebesar 0,230 sebelum merger dan akuisisi sedangakn untuk 0,117sesudah adanya merger dan akuisisi. Rasio ROA perusahaan manufaktur dan jasa yang melakukan merger dan akuisisi memiliki nilai t sebesar 0,962 dengan signifikan t sebesar 0,348 > 0,05 denga rata-rata sebesar 0,064 sebelum merger dan akuisisi sedangakn untuk 0,045 sesudah adanya merger dan akuisisi. Berdasarkan adanya hasil tersebut makadapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk TATO, NPM dan ROA pada kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi di tahun sehingga H2 ditolak. 59

10 . Pasangan Sampel (Pair) Mean Nilai T Sig.T Kesimpulan TATO_sblum TATO_ssdah NPM_sblum NPM_ssdah ROA_sblum ROA_ssdah DA_sblum DA_ssdah 0,382 0,352 0,230 0,117 0,064 0,045-0,042-0,015 1,065 0,300 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan 1,754 0,096 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan 0,962 0,348 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan -2,098 0,049 Terdapat perbedaan yang signifikan Sumber: Data sekunder diolah tahun 2017 SIMPULAN Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang bertujuan untuk mengetahui tindakan manajemen laba pada perusahaan dan perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Berdasarkan hasil perhitugan Discretionary Accruals (DA) dapat disimpulkan bahwa terdapat praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi pada tahun dengan pola tindakan income decreasing atau pola penurunan laba. 2. Bedasarkan hasil uji t sampel berpasangan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada DA perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi Sedangkan pada TATO,NPM,ROA Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan rpada perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi di tahun Tetapi mengalami sedikit peningkatan dibandigkan sebelum merger dan akuisisi. Kondisi ini berarti bahwa merger dan akuisisi memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi. SARAN Berdasarkan hal yang dapat disarankan bagi penelitian selanjutknya adalah sebagi berikut: 60

11 1. Perlu di lakukan penelitian lanjutan yang menggabungkan perusahaan sektor lainnya di luar sektor manufaktur dan jasa, misalnya sektor real estate, perbankan dan lain lain. 2. Disarankan untuk menambah tahun penelitian untuk meningkatkan akurasi penelitian dalam praktek manajemen laba dan kinerja keuangan sesungguhnya. 3. Disarankan untuk menambah variable-variabel rasio keuangan yang lain di luar rasio aktivitas dan profitabilitas, misalnya rasio likuiditas, leverage dan sebagainnya. DAFTAR PUSTAKA Fatimah, Siti Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi (Pada Perusahaan Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode ). Jurnal Akuntansi, Agustus. Fitriasari Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Terhadap Manajemen Entrenchment (Studi Perusahaan Yang Melakukan Merger Dan Akuisisi yang Terdaftar Di BEI periode Jurnal,sarjana jurusan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhamadiyah Sidoarjo, Sidoarjo. Hastutik, Anita Widi Analisis Manajemen Laba (Earnings Management) oleh Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi di Indonesia. Kuncoro, Mudrajad Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Lestari, Novi Puji, Manajemen Laa Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Setelah Merger. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol 1 No. 02 Oktober. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Utami,Wiwik Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur). Solo: Simposium Nasional Akuntansi.8. *) Endah Setya Rahayu adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang **) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap Universitas Islam Malang ***) Budi Wahono adalah dosen tetap Universitas Islam Malang 61