1)Aidawati, S.Pd, dan 2)Rita Oktavia, M.Si. 1) Mahasiswa Prodi PGSD STKIP Bina Bangsa Meulaboh 2) Dosen Prodi Biologi STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Transkripsi

1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DI SD NEGERI GEULUMBANG ACEH BARAT 1)Aidawati, S.Pd, dan 2)Rita Oktavia, M.Si 1) Mahasiswa Prodi PGSD STKIP Bina Bangsa Meulaboh 2) Dosen Prodi Biologi STKIP Bina Bangsa Meulaboh ABSTRAK Penelitian ini berjudul Implementasi Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Materi Perubahan Lingkungan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Mereubo Aceh Barat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Aceh Barat dan Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Aceh Barat setelah diterapkannya pendekatan konstruktivisme? Tekhnik pengumpulan data dengan cara Observasi, Wawancara, dan Tes. Sampel berjumlah 21 siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang. Diperoleh hasil penelitian pada siklus I nilai persentase siswa mencapai ketuntasan yaitu 67%, meningkat pada siklus II yaitu 86%. Hasil observasi juga menunjukkan hasil bahwa siswa lebih aktif dan berinraksi, dapat menelesaikan tugas dan memahami materi dengan baik dan mudah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan Implementasi Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Materi Perubahan Lingkungan dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Aceh Barat. Kata kunci: Implementasi, Pembelajaran, pendektan konstruktivisme, perubahan lingkungan, hasil belajar. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembelajaran adalah proses berpikir, bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi di bentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang memilikinya. Atas dasar asumsi itulah berpikir memandang, bahwa mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya (Roy Killen, 2001:124). Metodologi mengajar memiliki banyak klasifikasi/ jenis diantara yang banyak digunakan adalah penggunaan metode harus disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai. 47

2 Penggunaan metodelogi, harus diakui dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka (W. Winkel, 2000:82). Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo khususnya kelas IV didapatai bahwa ternyata hasil belajar yang diperoleh siswa termasuk kategori rendah. Dimana hasil belajar siswa berada di bawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu (6,5). Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan siswa semester I TA 2013/2014, yang memperoleh lebih dari separuh siswa memperoleh nilai 5,5. Dari analisis masalah yang ada peneliti menemukan berbagai penyebab masalah antara lain: guru kurang melakukan appersepsi, guru kurang memotivasi siswa, guru kurang menarik dalam menyampaikan materi sehingga terasa membosankan, dan dalam guru tidak melakukan percobaan materi yang diajarkan. Jika ditelaah tujuan pendidikan IPA di SD, dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPA di SD berorientasi pada teori hasil belajar diatas, yakni pada pencapaian IPA dari segi produk, proses, dan sikap ilmiah. Dari segi produk siswa diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitan dengan kehidupan seharihari. Dari segi proses siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan,gagasan,dan menerapkan konsep-konsep yang diperolehnya untuk menjelaskan dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi sikap ilmiah siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda di sekitar lingkungannya, bersikap ingin tahu, tekun dan kritis, mawas diri, bertaggung jawab, dapat bekerja sama dan mandiri. Menurut Haryanto (2004:172) perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh bebrapahal diantaranya adalah sebagai berikut pengaruh angin, hujan, matahari, dan gelombang laut. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah kontruksi (bentukan) kita sendiri. Para konstruktivis menjelaskan bahwa satusatunya alat yang tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu adalah indrannya. Seseorang berinteraksi dengan objek lingkungannya melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan melaksanakannya. Dengan sentuhan indrawi itu seseorang membangun gambaran duniawinya.

3 Menurut Sagala (2010:28) salah satu tipe pendekatan yang diketahui dan diterapka adalah Pendekatan konstruktivisme. Pendekatan Konstruktivisme adalah pendekatan dalam yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Menurut Schuman dalam Yulaewati (2004:54) konst uktivisme dikemukakan dengan pemikiran bahwa semua orang membangun pandangannya terhadap dunia melalui pengalaman individual, atau skema. Konstruktivisme menekannkan pada penyiapan peserta didik untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi yang tidak tentu. Dilihat dari berbagai masalah tersebut maka peneliti mencoba menerapkan model konsruktivisme. Karena pada dasarnya model ini sifatnya lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman merek. Dengan kata lain siswa lebih berpengalaman untuk mengkontruksikan sendiri melalui asimilasi dan akomodasi diharapkan melalui penerapan model ini hasil belajar siswa akan meningkat. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat? 2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat setelah diterapkannya pendekatan konstruktivisme? METODOLOGI Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Jenis penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Suyanto (2001:35) secara singkat penelitian tindakan kelas dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek dikelas secara lebih professional. Adapun rancangan (desain) PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis 65

4 dan McTaggart (Depdiknas, 2004:2), perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dalam PTK tindakan; (3) Pengamatan; (4) refleksi. meliputi empat alur (langkah): (1) Perencanaan Refliksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010) Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 26 Mei 2014 sampai 4 Juni Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat, yang berjumlah 21 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa Kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat, yang berjumlah 21 orang siswa Teknik Pengumpulan Data Untuk memperolah data dan informasi yang berkenaan dengan penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa macam instrument pengumpulan data, antara lain: 1 Tes Tekhnik pengumpulan data melalui pemberian tugas dengan memberikan sejumlah pertanyaanpertanyaan dengan format yang telah disiapkan oleh peneliti serta memberikan pilihan-pilihan jawan untuk dijawab oleh siswa. Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pretes dan postes dengan tipe soal choice sebanyak 15 soal 2 Observasi (Pengamatan Langsung) Dengan cara melakukan 66

5 pengamatan secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi siswa dan guru. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan observasi guru Teknik Analisis Data Setelah mendapatkan berbagai macam data atau informasi dari instrument pengumpulan data yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menggunakan rumus sederhana dengan cara mentabulasikan berdasarkan rumus persentase sebagai berikut: Keterangan: F P = X 100% N P = Persentase yang dicari F = Frekuensi jawaban masing-masing option N = Jumlah objek yang diteliti 100% = Nilai tetap (konstanta) Tabel 1 Nilai Persentase dan kategori Kategori 1. Sangat Cukup 4. Kurang 5. Tidak Persentase < 54 materi perubahan lingkungan di kelas HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Pratindakan Sebelum mengimplementasikan IV, penulis menjelaskan secara singkat tentang materi tersebut dan membagikan soal pre tes, dari hasil pre tes tersebut sebagai berikut: pendekatan Dari tes pratindakan yang konstruktivisme kepada siswa pada disajikan pada tabel diatas dapat

6 diketahui bahwa hanya 10 orang siswa yang tuntas atau sebanyak 48% dan 11 siswa yang tidak tuntas atau 52%. Sedangkan untuk persentase nilai pratindakan dapat dilihat pada table berikut dibawah ini: Tabel 2. Hasil Nilai Persentase Pratindakan No Nilai Siswa Jumlah Siswa Ketuntasan Presentase Tuntas 48% Tidak Tuntas 52% Sumber: Data Primer diolah (Tahun 2014) Dari tabel 5, dapat diketahui nilai dengan penerapan metode presentase siswa yang mencapai konstruktivisme (Siklus I). Kegiatan ini ketuntasan yaitu 10 siswa atau sebanyak dilakukan dengan peneliti dengan 48%, sedangkan 11 siswa atau 52%. menjelaskan materi dengan Artinya pada pratindakan masih banyak memperagakan alat bantu berupa siswa yang belum mencapai nilai KKM. gambar. Setelah itu peneliti Dengan demikian maka dapat membagikan soal post tes kepada siswa dikatakan bahwa nilai siswa sebelum diterapkannya pendekatan mengenai materi perubahan lingkungan untuk melihat pemahaman siswa. konstruktivisme kurang bagus atau Dapat dijelaskan bahwa siswa yang metode yang diterapkan sebelum memperoleh nilai diatas KKM sebanyak pendekatan 14 siswa atau 67%, sedangkan siswa konstruktivisme belum sepenuhnya yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau mampu meningkatkan hasil belajar 33%. Dari hasil tes Siklus I dapat kita siswa lihat presentase nilai siswa sebagai Hasil Siklus I berikut: Selanjutnya setelah dilakukan pratindakan, dilakukan Tabel 3. Presentase Siklus I N Nilai Siswa Jumlah Ketuntasan Presen o Siswa tase Tuntas 67% Tidak Tuntas 33% Sumber: Data Primer diolah (Tahun 2014)

7 Dari Tabel 6, dapat di lihat bahwa hanya 67% siswa yang medapatkan nilai ketuntasan yaitu nilai diatas KKM. Selanjutnya hanya 33% siswa yang memperoleh nilai ketidak tuntasan atau dibawah nilai KKM. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa nilai siswa siswa juga sudah dapat menagkap isi materi dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa juga sudah mulai dapat menyimpulkan isi materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil observasi siswa maka dapat dilihat bahwa sebanyak ratarata setelah diterapkannya pendekatan 7 orang siswa yang selalu aktif konstruktivisme dalam melaksanakan semua kegiatan mengalami peningkatan. Hal ini observasi yang ada, selanjutnya dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil observasi pada maka, dapat dilihat bahwa siswa lebih antusias pada pelajaran, siswa lebih aktif dalam menerima pelajaran bahkan pada saat menunjukkan alat peraga gambar sebanyak 6 orang siswa yang kurang aktif dalam atau, kemudian sebanyak 4 siswa yang kadang-kadang muncul atau aktif dalam melaksanakan pembelajran atau dan 4 orang siswa yang tidak aktif sama sekali dalam menanggapi pelajaran atau. tentang perubahan lingkungan. Beberapa Table 4. Hasil Observasi Guru Siklus I Indikator RPP Ket (1) (2) (3) Pendahuluan a. Kemampuan memotivasi siswa/menyampaikan tujuan b. Kemampuan menghubung-kan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya c. Kemampuan menginformasikan langkah-langkah Cukup Kegiatan Inti a. Kemampuan meyampaikan materi pelajaran 3 Sekali b. Kemampuan menguasai kelas saat proses belajar-mengajar berlangsung 2 3 c. Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam belajar Penutup 63

8 a. Kemampuan menegaskan hal-hal penting berkaitan dengan 2 b. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan 2 Sekali Kemampuan mengelola waktu 3 Suasana Kelas a. Antusias Siswa 3 b. Antusias Guru 3 Sekali Jumlah 29 Rata-rata 3 Sumber: SD Negeri Pondok geulumbang Selanjutnya berdasarkan hasil Dari hasil penelitian siklus I, observasi guru di dapatkan hail bahwa guru menilai bahwasanya peneliti sudah baik dalam memberkan pembeljaran kepada siswa, peneliti sudah mampu menyampaikan materi pembahsaan maka melalui hasil evaluasi peneliti mencoba kembali untuk menjelaskan secara lebih rinci tentang materi tersebut dengan didukung oleh alat peraga berupa gambar yang digunakan peneliti kepada siswa, memberi informasi kepada siswa tentang langkah-langkah dalam pendekatan mengimplementasikan serta dapat menghubungkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu. Akan tetapi menurut guru yang mengobservasi peneliti masih kurang mampu untuk mengarahkan siswa dalam menarik kesimpulan, serta guru masih kurang mampu untuk sepenuhnya memotivasi siswa dalam Hasil Siklus II konstruktivisme pada materi perubahan lingkungan dan siswa di ajak untuk ikut serta menngunakan alat peraga tersebut agar siswa yang belum mendapatkan nilai diatas KKM dapat lebih mengerti lagi tentang materi yang disampaikan, setelah menjelaskan dan memperagakan secara singkat maka peneliti membagikan soal post tes kembali kepada siswa mengenai perubahan

9 lingkungan untuk melihat pemahaman siswa, Dari hasil tes siklus II yang disajikan pada tabel diatas didapat hasil nilai rata-rata siswa hanya mencapai 79. Sementara nilai KKM yang ditetapkan diketahui bahwa hanya 18 orang siswa yang tuntas atau sebanyak 86% dan 3 siswa yang tidak tuntas atau 14%. Sedangkan untuk persentase nilai siklus II dapat dilihat pada table berikut dibawah ini: adalah 65. Dari data diatas dapat Tabel 5 Persentasi Siklus II No Nilai Siswa Jumlah Siswa Keterangan Presentase Tuntas 86% 2 >65 3 Tidak Tuntas 14% Sumber: Data Primer diolah (Tahun 2014) Dari penjelasan diatas dapat di lihat bahwa 86% siswa yang memperoleh nilai ketuntasan belajar. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pendekatan konstruktivisme sudah mampu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Meureubo Aceh Barat pada Mata Pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan. Berdasarkan hasil observasi siswa pada siklus II maka, dapat dilihat bahwa siswa sangat antusias pada pelajaran, siswa sangat aktif dalam menerima pelajaran bahkan pada saat menunjukkan alat peraga gambar tentang perubahan lingkungan serta berserita tentang kejadian yang ada di alam mengenai perubahan lingkungan. Para siswa juga sudah dapat menagkap isi materi dan memahami materi yang disampaikan oleh guru dan dapat menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti menyebutkan kejaidan yang perubahan lingkungan seperti banjir dan gunung berapi meletus. Siswa juga sudah dapat menyimpulkan isi materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil observasi siswa maka dapat dilihat bahwa sebanyak ratarata 10 orang siswa yang selalu aktif dalam melaksanakan semua kegiatan observasi yang ada atau 47%, selanjutnya sebanyak 7 orang siswa yang kurang aktif dalam atau 31%, kemudian sebanyak 2 siswa yang kadang-kadang muncul atau aktif dalam melaksanakan pembelajran atau 11%

10 dan 2 orang siswa yang tidak aktif sama kepada siswa, memberi informasi sekali dalam menanggapi pelajaran atau kepada siswa tentang langkah-langkah 11%. serta dapat Selanjutnya berdasarkan hasil menghubungkan pelajaran yang observasi guru di dapatkan hail bahwa sekarang dengan yang terdahulu. guru menilai bahwasanya peneliti sudah Peneliti juga sudah mampu untuk baik dalam memberikan pelajaran mengarahkan siswa dalam menarik kepada siswa, peneliti sudah mampu kesimpulan, serta memotivasi siswa menyampaikan materi pembahsaan dalam. Tabel 6. Rekapitulasi Respon Guru Indikator RPP Ket (1) (2) (3) Pendahuluan d. Kemampuan memotivasi siswa/menyampaikan tujuan e. Kemampuan menghubung-kan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya f. Kemampuan menginformasikan langkah-langkah Sekali Kegiatan Inti d. Kemampuan meyampaikan materi pelajaran 3 Sekali e. Kemampuan menguasai kelas saat proses belajar-mengajar berlangsung 4 3 f. Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam belajar Penutup c. Kemampuan menegaskan hal-hal penting berkaitan dengan 3 d. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan 3 Sekali Kemampuan mengelola waktu 4 Suasana Kelas c. Antusias Siswa 3 d. Antusias Guru 4 Sekali Jumlah 37

11 Rata-rata 3 Sumber: SD Negeri Pondok geulumbang Berdasarkan hasil observasi guru sebanyak 86% dan 3 siswa yang tidak terhadap peneliti maka dapat tuntas atau 14%. Dengan demikian maka disimpulkan peneliti sebgai guru sudah dapat dikatakan bahwa pendekatan baik dalam menyampaikan pelajaran konstruktivisme sudah kepada siswa, dan guru sudah mampu mampu meningkatkan hasil belajar untuk memotivasi siswa agar lebih aktif siswa,. Hal ini dikarenakan pada siklus I dalam menerima pelajaran. siswa telah dapat sepenuhnya Pembahasan Dari hasil pratindakan dapat di lihat bahwa bahwa hanya 10 orang siswa yang tuntas atau sebanyak 48% dan 11 menangkap dan memahami pelajaran, sehingga nilai seluruh siswa telah memenuhi standar kelulusan. Hal ini dikarenakan pada sisklu II para siswa siswa yang tidak tuntas atau 52%. Hal lebih memahami materi tersebut ini dikarenakan pada pratindakan siswa dikarenakan para siswa diajak untuk belum dapat sepenuhnya menangkap langsung ikut serta melihat dan dan memahami pelajaran, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru belum dapat menarik perhatian siswa dalam berfikir secara luas sehingga siswa menunjukkan alat peraga yang telah disediakan sehingga pemahaman dan wawasan siswa lebih terbuka. KESIMPULAN kurang mampu untuk menagkap materi tersebut, akhirnya nilai yang diperoleh Dari hasil penelitian dapat masih ada siswa yang belum memenuhi disimpulkan bahwa dengan standar kelulusan. Dari siklus I dijelaskan bahwa 14 siswa atau 67%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa atau 33%. Hal ini dikarenakan pada siklus I Implementasi Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Materi Perubahan Lingkungan dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Geulumbang Aceh Barat. sebagian siswa sudah dapat mengkap dan memahami penjelasan materi yang disampaikan karena menggunakan alat peraga berupa gambar yang telah disediakan oleh peneliti. Dari table siklus II dapat di lihat bahwa 18 orang siswa yang tuntas atau

12 DAFTAR PUSTAKA Bundu, P Penilaian keterampilan proses dan Sikap ilmiah. Departemen pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta. Dimyati dan Mujiono Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Haryanto Sains Untuk SD Kelas IV. Erlangga. Jakarta. Posner The Leadership Challenge. Penerbit:Pustaka Delapatrasa. Jakarta. Prawiradiaga Evaluasi Hasil belajar. Pustaka Belajar. Jakarta. Purwanto Evaluasi Hasil belajar. Pustaka Belajar. Jakarta. Roy Killen Effective Teaching Strategies. New York: McGraw-Hill. Sagala, S Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Samatowa, U Bagaimana Membelajarkan IPA Sekolah Dasar. Prestasi Pustaka PY Cblisher. Jakarta. Sudjana, N Metode Statistika. Penerbit: PT. Tarsito. Bandung Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Suyanto Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Kencana. Jakarta. Tim Bina IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Sekolah Dasar. Yudistira. Bogor. Trianto Model-Model Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta. Winkel, W Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarya. Yulaelawati Kurikulum Dan Pembelajaran. Pakar Raya. Bandung.