INVENTARISASI JENIS UDANG DI PASAR PARIT 1 KUALA TUNGKAL
|
|
- Sugiarto Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INVENTARISASI JENIS UDANG DI PASAR PARIT 1 KUALA TUNGKAL Oleh : Fadila Khoirunnisa Pembimbing Drs. Jodion Siburian dan Winda Dwi Kartika, S.Si., M.Si
2 INVENTARISASI JENIS UDANG DI PASAR PARIT 1 KUALA TUNGKAL TANJUNG JABUNG BARAT Disusun oleh : Fadila Khoirunnisa Dosen pembimbing : 1. Drs. Jodion Siburian, M.Si 2. Winda Dwi Kartika, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015
3 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridha-nya sehingga buku kecil yang berjudul Inventarisasi Jenis Udang di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat dapat tersusun. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jodion Siburian, M.Si dan Ibu Winda Dwi Kartika, S.Si, M.Si yang telah membimbing, memberikan saran dan sumbangan pemikiran dalam penyusunan buku ini. Buku ini berisikan tentang berbagai jenis udang laut yang diperjualbelikan di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi keanekaragaman hayati dan klasifikasi hewan. Keanekaragaman kehidupan pada ilmu biologi akan lebih mudah dipelajari dengan penggunaan media pembelajaran. Semoga buku ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis telah mengupayakan kesempurnaan dari buku ini, dan apabila masih ada kesalahan dan kekurangan penulis menerima saran untuk dapat dilakukan perbaikan pada penulisan karya yang serupa dikemudian hari sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan. Jambi, 27 Maret 2015 Penulis
4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II FAMILI HARPIOSQUILLIDAE Morfologi udang mantis (Harpiosquilla raphidea)... 3 Harpiosquilla raphidea... 4 BAB III FAMILI PENAEIDAE 1. Metapenaeus affinis Metapenaeus brevicornis Metapenaeus tenuipes Penaeus indicus Penaeus merguiensis Parapenaeopsis sculptilis DAFTAR PUSTAKA... 20
5 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1 Morfologi tubuh udang ketak (Harpiosquilla raphidea)... 3 GAMBAR 3.1 Morfologi tubuh udang agogo(metapenaeus affinis)... 6 GAMBAR 3.2 Morfologi tubuh udang kapur putih (Metapenaeus brevicornis)... 8 GAMBAR 3.3 Morfologi tubuh udang kapur kuning (Metapenaeus tenuipes) GAMBAR 3.4 Morfologi tubuh udang swallow (Penaeus indicus) GAMBAR 3.5 Morfologi tubuh udang peci (Penaeus merguiensis) GAMBAR 3.6 Morfologi tubuh udang loreng (Parapenaeopsis sculptilis)... 16
6 BAB I PENDAHULUAN Buku ini merupakan hasil akhir dari penelitian inventarisasi jenis udang yang terdapat di pasar Parit 1 Kuala Tungkal. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi keanekaragaman hayati dan klasifikasi hewan. Buku inventarisasi jenis udang yang terdapat dipasar Parit 1 Kuala Tungkal memberikan informasi mengenai jenisjenis udang yang diperjualbelikan dan disertai dengan gambar, ciri-ciri morfologi, penyebaran dan klasifikasi setiap jenis udang. Udang termasuk kedalam kelompok Crustacea yang relatif besar yang masuk ke dalam ordo Decapoda. Crustacea adalah satu-satunya Arthropoda dengan dua pasang antenna (sungut). Tiga pasang atau lebih anggota tubuh dimodifikasi sebagai bagian mulut, termasuk mandibula (rahang bawah) yang keras. Kaki untuk berjalan (periopod) ditemukan pada toraks dan Crustacea memiliki anggota tubuh pada abdomen (bagian badan) (Campbell, 2003: ). Saat ini, udang sudah banyak dikenal dan diperjualbelikan di pasar tradisional. Jenis udang yang paling banyak diminati salah satunya adalah jenis udang laut. Dalam upaya untuk meningkatkan hasil tangkapan, nelayan menangkap udang dengan segala ukuran mulai dari yang berukuran kecil hingga besar. Hal ini juga terjadi pada penangkapan udang di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Hasil tangkapan nelayan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini akan di pasok ke pasar - pasar tradisional seperti pasar Parit 1 Kuala Tungkal.
7 BAB II FAMILI HARPIOSQUILLIDAE Harpiosquilla raphidea adalah salah satu jenis dari Famili Harpiosquillidae yang paling banyak dijumpai di perairan Indonesia (Chan 1998: 841). Udang Harpiosquillidae (udang mantis) memiliki tubuh dengan Carinae longitudinal (lambung yang memanjang). Sudut Posterolateral dari carapace (cangkang) dengan galian menonjol, telson (ekor yang meruncing) memanjang median, mata berbentuk T, dengan kornea yang besar, capit besar dan tipis (Mashar, A. 2011: 12). Harpiosquilla raphidea memiliki garis hitam pada bagian belakang antara Antenna (sungut)) dan Ophthalmic somite (bagian yang berhubungan dengan mata). Udang jantan memiliki organ reproduksi yang terdapat di pangkal Periopod (kaki renang) ketiga berupa tonjolon kecil yang disebut Petasma sedangkan udang betina dapat diketahui dengan melihat bagian pangkal Periopod (kaki jalan) yang berbentuk bulat pipih yang disebut Thelicum. Bagian ekor udang ini terdapat uropod (ekor kipas) dan telson (ekor yang meruncing) yang berfungsi sebagai organ pelindung dan kemudi pada saat berenang. Udang ini memilki warna tubuh yang bervariasi dan cerah, mulai dari kecoklatan hingga warna terang seperti hijau, tergantung pada habitat hidupnya (Wardiatno et al. 2009).
8 Gambar 2.1 Morfologi tubuh udang ketak (Harpiosquilla raphidea) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
9 Harpiosquilla raphidea KLASIFIKASI Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama lokal : Animalia : Crustacea : Malacostraca : Stomatopoda : Harpiosquillidae : Harpiosquilla : H. raphidea : Mantis shrimps/udang mantis : Udang ketak DESKRIPSI Udang ini memiliki warna tubuh yang bervariasi mulai dari kecoklatan hingga warna terang seperti hijau, tergantung pada habitat hidup udang. Udang ini memiliki tubuh yang terbagi atas tiga bagian utama yaitu thorax, abdomen, dan telson. Udang ini memiliki ciri ciri khusus yaitu memiliki kaki yang dapat berubah fungsinya sebagai senjata yang terdapat pada bagian thorax. Udang ini memiliki maksila I yang berfungsi untuk menipu mangsanya dan maksila II atau yang dikenal dengan lengan penyerang, digunakan untuk menyobek mangsanya. Panjang tubuh maksimum udang mantis lebih dari 33 cm, umumnya antara cm. Tersebar di daerah Indo-Malaya dan Indonesia ke Afrika (Chan, 1998: 841). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
10 BAB III FAMILI PENAEIDAE Penaeidae atau sering disebut udang Penaeid memiliki rostrum (cucuk kepala) yang berkembang dengan baik, biasanya memilki lebih dari 3 gerigi atas. Carapace (cangkang) umumnya pendek, memilki 5 pasang kaki jalan (Periopod) dengan 3 pasang yang mempunyai capit. Cangkang penutup (Pleuron) pada segmen Abdomen (bagian badan) kedua ruas saling tumpah tindih (Overlapping). Organ reproduksi jantan berupa Petasma pada pangkal kaki renang (Pleopod) pertama dan organ reproduksi betina dapat dilihat dengan adanya Thelycum yang terdapat diantara kaki jalan (Periopod). Telson (ekor yang meruncing) tajam dengan duri lateral yang dapat bergerak (Manning RB, 1969: 152). Warna tubuh bervariasi dari semi-transparan hijau keabu-abuan gelap atau kemerahan, sering dengan bintik-bintik yang berbeda, memiliki garis atau tanda lain pada Abdomen dan Uropod (ekor kipas), terutama dari genus Penaeus, sering dapat dengan mudah dibedakan oleh warnanya.jenis yang termasuk pada famili Penaeidae adalah Penaeus spp dan Metapenaeus spp yang memiliki bentuk tubuh yang sama, yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala yang terdiri dari bagian kepala dan dada (cephalothorax). Bagian belakang terdiri dari bagian badan (abdomen) dan ekor (telson). Seluruh anggota badan terdiri dari ruas-ruas (segmen) yang keseluruhannya berjumlah 19 ruas. Bagian cephalothorax terdiri dari kepala 5 ruas dan dada 8 ruas (cephalothorax), serta bagian perut (abdomen) 6 ruas.
11 Gambar 3.1 Morfologi tubuh udang agogo (Metapenaeus affinis) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
12 Metapenaeus affinis KLASIFIKASI Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Metapenaeus : Metapenaeus affinis : Jinga shrimp/udang jinga : Udang Agogo DESKRIPSI Warna tubuh kuning keabu - abuan dengan bintik - bintik coklat diseluruh tubuh. Bentuk rostrum agak melengkung bergerigi sebanyak 8 buah di bagian atas dan halus pada bagian bawahnya. Telson memiliki senjata lateral dari satu baris duri kecil yang disebut Spina telson pada Periopod. Panjang tubuh maksimum 22,2 cm (betina) dan 14,6 cm (jantan) umumnya antara 10 dan 14 cm. Habitat pada daerah lumpur dan pasir dari garis pantai sampai kedalaman sekitar 90 m. Tersebar luas di Indo - Pasifik Barat dari Teluk Persia ke Taiwan provinsi cina, Filipina, dan Papua Nugini (Chan, 1998: 933). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
13 Gambar 3.2 Morfologi tubuh udang kapur putih (Metapenaeus brevicornis) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
14 Metapenaeus brevicornis KLASIFIKASI Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Metapenaeus : Metapenaeus brevicornis : Yellow shrimp/udang kuning : Udang kapur putih DESKRIPSI Memiliki warna tubuh putih dengan bintik-bintik cokelat. Rostrum agak melengkung keatas. Panjang tubuh maksimum 15,2 cm (betina) dan 9.8 cm (jantan). Telson memiliki satu baris duri kecil. Pada udang jantan ditandai dengan adanya petasma di pangkal Pleopod pertama. Sedangkan Pada udang betina adanya Thelicum di Periopod kelima. Jenis udang ini ditemukan di pasir atau lumpur sampai kedalaman sekitar 90 m, biasanya kurang dari 30 m dan dilaut saat dewasa. Tersebar di daerah Thailand, Singapura, Indonesia, dan Vietnam (Chan, 1998: 934). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
15 Gambar 3.3 Morfologi tubuh udang kapur kuning (Metapenaeus tenuipes) yang terdapat di Pasar parit 1 Kuala Tungkal
16 Metapenaeus tenuipes KLASIFIKASI Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Metapenaeus : Metapenaeus tenuipes : Stork shrimp/udang bangau : Udang kapur kuning DESKRIPSI Tubuh berwarna kekuningan. Perieopod berwarna putih kekuningan. Bagian distal dari uropod berwarna hijau ke abu-abuan. Rostrum berukuran pendek dari bagian distal pertama antena sampai tepi distal yang kedua. Rostrum memiliki senjata dengan gerigi yang menonjol. Petasma memiliki tonjolan. Panjang tubuh maksimum 9,5 cm (betina) dan 7,5 cm (jantan). Habitat ditemukan pada garis pantai dan perairan payau hingga kedalaman 30 m. Umumnya ditemukan di daerah Pasifik barat dari Thailand ke Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Chan, 1998: 941). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
17 Gambar 3.4 Morfologi tubuh udang swallow (Penaeus indicus) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
18 Penaeus indicus KLASIFIKASI Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Penaeus : Penaeus indicus : Indian white prawn/ udang putih india : Udang Swallow DESKRIPSI Warna tubuh semi-transparan, putih kemerah-merahan atau hijau keabu-abuan dan ditutupi dengan banyak bintik - bintik coklat gelap, mata berwarna cokelat muda. Carapace lebih halus, Rostrum biasanya memiliki 7-9 gerigi atas (termasuk yang di Carapace) dan 3-6 gerigi bawah. Ketika mencapai usia dewasa, rostrum semakin memendek atau tidak mengalami pertambahan panjang seperti pada masa juvenil. Uropod berwarna biru dengan ujungnya berwarna merah cerah. Panjang tubuh maksimum 23 cm (betina) dan 18.4 cm (jantan), biasanya kurang dari 17 cm. Penyebarannya di daerah Thailand, Malaysia, dan Indonesia (Chan, 1998: 916). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
19 Gambar 3.5 Morfologi tubuh udang peci (Penaeus merguiensi) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
20 Penaeus merguiensis Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Penaeus : Penaeus merguiensis : Banana prawn/udang jerbung : Udang peci DESKRIPSI Warna tubuh semi-transparan agak kekuningan saat masih muda dan berwarna kehijauan setelah dewasa, ditutupi dengan banyak bintik-bintik coklat gelap. Mata berwarna coklat muda. Pleopod berwarna kemerahan, Uropod berwarna hijau dengan garis merah. Flagella antennal berwarna coklat. Carapace lebih halus, Rostrum umumnya memiliki 6-9 gerigi atas (termasuk yang di Carapace) dan 3 sampai 5 gerigi bawah. Panjang tubuh maksimum 24 cm dan pada umumnya antara 13 cm dan 15 cm. Penyebarannya di Indo - Pasifik Barat dari Laut Arab ke Laut Cina Selatan dan Fiji (Chan, 1998: 921). Kisaran harga udang ini di pasar sekitar Rp ribu per kg.
21 Gambar 3.6 Morfologi tubuh udang loreng (Parapenaeopsis sculptilis) yang terdapat di Pasar Parit 1 Kuala Tungkal
22 Parapenaeopsis sculptilis Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Umum Nama Lokal : Animalia : Arthropoda : Crustaceae : Decapoda : Penaeidae : Parapenaeopsis : Parapenaeopsis sculptilis : Rainbow shrimp/udang pelangi : Udang loreng DESKRIPSI Warna tubuh belang coklat kemerah merahan. Udang jenis ini memiliki kulit yang keras. Memiliki warna mencolok dibandingkan dengan jenis lain dari famili Penaidae. Rostrum tidak memiliki gerigi bawah, pada betina dewasa lebih panjang dibandingkan dengan jantan. Telson tidak mempunyai duri samping yang keras. Carapace memiliki lipatan atau garis halus yang membujur dan melintang, puncak dan lekukan pada carapace sangat jelas. Panjang tubuh maksimum 17 cm (betina) dan 13 cm (jantan). Biasanya ditemukan di perairan dangkal. Penyebaran udang jenis ini melalui Indo-Pasifik Barat dari Pakistan ke Filipina dan utara Australia. Kisaran harga udang ini di pasar Parit 1 sekitar Rp ribu per kg.
23 DAFTAR RUJUKAN Chan, T.Y Shrimps and prawns In Carpenter, K.E. and V.H.Niem (eds). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Vol. 2. Cephalopods, crustaceans, holothurians and sharks. Rome, FAO Dall, W A Revision of The Australian Spesies of Penaidae. Crustacea: Decapoda: Penaidae. Aust. J. Mar. Freshwater. Res. 8: De Grave, S. (2014). Metapenaeus affnis (H. Milne Edwards, 1837 [in Milne Edwards, ]). Accessed through: World Register of Marine Species at Fabricius, J. C, Supplementum Entomologiae Systematicae (Hafniae) Fransen, C.; De Grave, S. (2014). Accessed through: World Register of Marine Species at Holthuis,. L. B., FAO species catalogue. Vol. 1. Shrimps and Prawns of thw World. An annotated catalogue of species of interest to fisheries. FAO Fish. Synop., (125) Vol. 1: 271 p.
24 Miquel,. J. C. E Le genre metapenaeus (crustacean, penaeidae): taxonomie, biologie et peches mondiale. Rijksmuseum van Natuurlijke Historie, Leiden Avec 59 figures dans le texte. Manning RB A review of the genus Harpiosquilla (Crustacea, Stomatopoda) with description of three new species. Smithsonian Contribution of Zoology. Smithsonian Institution Press. City of Washington. Mashar, A Pengelolaan Sumberdaya Udang Mantis (Harpiosquilla raphidea Fabricius, 1798) Berdasarkan Informasi Biologi di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. [Tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 59 hlm/ Vancouver, Canada. (2014). List of Bahasa Indonesia Common Names : Sea life base &country. Wardiatno, Yusli and Mashar, Ali, Population Dynamics of the Indonesian Mantis Shrimp, Harpiosquilla raphidea (Fabricius 1798) (Crustacea: Stomatopoda) Collected from a Mud Flat in Kuala Tungkal, Jambi lat in Kuala Tungkal, Jambi lat in Kuala Tungkal, Jambi Province, Sumatera Island. Ilmu Kelautan, 16(2):
25
ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster Kelompok Macrura Bangsa Udang dan Lobster Bentuk tubuh memanjang Terdiri kepala-dada (cephalothorax) dan abdomen (yang disebut ekor) Kaki beruas
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Klasifikasi
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi 2.1.1. Klasifikasi Menurut Fabricius (1798) in Manning (1969), kedudukan taksonomi udang mantis (Harpiosquilla raphidea) adalah: Filum : Crustacea Kelas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Lobster Air Tawar Menurut Holthuis (1949) dan Riek (1968), klasifikasi lobster air tawar adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udang Mantis Harpiosquilla raphidea Klasifikasi
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udang Mantis Harpiosquilla raphidea 2.1.1. Klasifikasi Kedudukan taksonomi udang mantis menurut Manning (1969) & Bliss (1982) in Ahyong et al. (2008) adalah sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekologi Udang Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang tempat hidupnya adalah di perairan air tawar, air payau dan air asin. Jenis udang sendiri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) LOBSTER LAUT Salah satu jenis komoditas yang biasa ditemukan di kawasan terumbu karang adalah udang barong atau udang karang (lobster).
Lebih terperinciTINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2)
BAWAL: Vol.1 No.1-April 26: 33-37 TINGKAT KEMATANGAN KELAMIN DAN FREKUENSI PANJANG PARI GITAR (Rhinobatus sp.1 dan Rhinobatus sp. 2) **) Dharmadi *) dan Fahmi **) *) Peneliti pada Pusat Riset Perikanan
Lebih terperinciANALISIS POPULASI PERTUMBUHAN ALLOMETRI DAN INDEKS KONDISI Harpiosquilla Raphidea WAKTU TANGKAPAN SIANG HARI DI PERAIRAN JUATA KOTA TARAKAN
Analisis Populasi Pertumbuhan Allometri (Alfretse Kalalo,dkk) ANALISIS POPULASI PERTUMBUHAN ALLOMETRI DAN INDEKS KONDISI Harpiosquilla Raphidea WAKTU TANGKAPAN SIANG HARI DI PERAIRAN JUATA KOTA TARAKAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Udang Kelong (Penaeus indicus)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Udang Kelong (Penaeus indicus) Udang kelong memiliki klasifikasi sebagai berikut, Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Class : Crustaceae Subkelas
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
14 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di perairan berlumpur Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan intensitas penangkapan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan
3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem mangrove merupakan ekosistem pesisir yang terdapat di sepanjang pantai tropis dan sub tropis atau muara sungai. Ekosistem ini didominasi oleh berbagai jenis
Lebih terperinciPENGETAHUAN LOKAL NELAYAN MENGENAI UDANG DI KELURAHAN NIPAH PANJANG I KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGETAHUAN LOKAL NELAYAN MENGENAI UDANG DI KELURAHAN NIPAH PANJANG I KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JAMBI OLEH ASTRI WAHYUNI RRA1C411035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keras. Ilmu yang mempelajari tentang crustacean adalah karsinologi (Demarjati et al.,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Udang Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang
Lebih terperinciKlasifikasi Udang Air Tawar Peranan Udang Air Tawar dalam Ekosistem
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Udang Air Tawar Secara garis besar Crustacea dibagi menjadi enam kelas, yaitu Branchiopoda, Cephalocarida, Malacostraca, Maxillopoda, Ostracoda dan Remipedia (Martin 2001).
Lebih terperinciUji Organoleptik Ikan Mujair
Uji Organoleptik Ikan Mujair Bahan Mentah OLEH : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu atau nilai-nilai tertentu yang
Lebih terperinciJOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :
JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 56-64 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/maquares BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG MANTIS (Oratosquilla
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) Lobster Air Tawar (LAT) Crayfish/ crawfish atau yang dikenal sebagai lobster air tawar merupakan salah satu jenis Crustacea yang memiliki
Lebih terperinciJURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA. Disusun oleh : Mesi Verianta
JURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Disusun oleh : Mesi Verianta 090801117 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI PROGRAM STUDI BIOLOGI YOGYAKARTA 2016 JENIS LOBSTER
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kepiting Pasir
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Kepiting Pasir Klasifikasi Emerita emeritus menurut Zipcodezoo (2012) dan Hippa ovalis menurut crust.biota.biodiv.tw (2012) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Udang putih berdasarkan klasifikasinya termasuk ke dalam Kingdom
5 TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Udang Putih Udang putih berdasarkan klasifikasinya termasuk ke dalam Kingdom Animalia, Filum Arthropoda, Subfilum Crustacea, Kelas Malacostraca, Ordo Decapoda, Famili Penaeidae,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH GI MACRO II
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH GI MACRO II DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi
3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis 2.1.1. Klasifikasi Menurut klasifikasi Bleeker, sistematika ikan selanget (Gambar 1) adalah sebagai berikut (www.aseanbiodiversity.org) :
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Klasifikasi
xvii 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi 2.1.1. Klasifikasi Udang mantis termasuk ke dalam famili Squillidae. Klasifikasi menurut Fabricius (1798) in Manning (1969) kedudukan taksonomi udang
Lebih terperinciPengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)
Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia Kima Lubang (Tridacna crosea) Kima ini juga dinamakan kima pembor atau kima lubang karena hidup menancap dalam substrat batu karang. Ukuran cangkang paling kecil
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
14 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 010 di daerah pantai berlumpur Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Udang contoh yang
Lebih terperinciInduk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciMENGGALI SUMBERDAYA GENETIK UDANG JERBUNG (Fenneropenaeus merguiensis de Man) SEBAGAI KANDIDAT UDANG BUDIDAYA DI INDONESIA
MENGGALI SUMBERDAYA GENETIK UDANG JERBUNG (Fenneropenaeus merguiensis de Man) SEBAGAI KANDIDAT UDANG BUDIDAYA DI INDONESIA Eni Kusrini Balai Riset Budidaya Ikan Hias Jl. Perikanan No.13, Pancoran Mas,
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) Kelompok Macrura (lanjutan) Bangsa Udang Penaeid Pada stadium post larva, anakan udang hidup merayap atau melekat pada benda2 di dasar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis 2.1.1. Klasifikasi Ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) (Gambar 1) merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang sangat potensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah daging dari ternak yang sehat, saat penyembelihan dan pemasaran diawasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan daging merupakan bagian yang penting bagi keamanan pangan dan selalu menjadi pokok permasalahan yang mendapatkan perhatian khusus dalam penyediaan
Lebih terperinciPenanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan
Standar Nasional Indonesia Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinci2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T
No.714, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Larangan. Pengeluaran. Ikan. Ke Luar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2014 TENTANG LARANGAN
Lebih terperinciInduk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciSWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)
Swamp Eels (Synbranchus sp.) Jenis... di Danau Matano Sulawesi Selatan (Makmur, S., et al.) SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Tinjauan Umum Kerbau Kerbau adalah hewan ruminansia dari sub famili Bovidae yang berkembang di banyak bagian dunia dan diduga berasal dari daerah India. Kerbau domestikasi atau
Lebih terperinciTEKNIK PENGUKURAN MORFOLOGI LABI LABI (Amyda cartilaginea) DI SUMATERA SELATAN
TEKNIK PENGUKURAN MORFOLOGI LABI LABI (Amyda cartilaginea) DI SUMATERA SELATAN Tri Muryanto dan Sukamto Teknisi Litkayasa pada Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan-Jatiluhur Teregistrasi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: (http://www.google.com/earth/) Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat sumber: (http://www.google.com/earth/) Lampiran 2. Data spesies dan jumlah Amfibi yang Ditemukan Pada Lokasi
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Rajungan (Portunus pelagicus)
4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rajungan (Portunus pelagicus) Menurut www.zipcodezoo.com klasifikasi dari rajungan adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Malacostrata Ordo : Decapoda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. STUDI POPULASI KEPITING BAKAU (Scylla spp.) PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DESA SUNGAI ITIK KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
ARTIKEL ILMIAH STUDI POPULASI KEPITING BAKAU (Scylla spp.) PADA KAWASAN HUTAN MANGROVE DESA SUNGAI ITIK KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR OLEH ASMARIYA NIM A1C412039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Ikan kuro (Eleutheronema tetradactylum) Sumber: (a) dokumentasi pribadi; (b)
5 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi, Ciri Morfologis dan Daerah Penyebaran Ikan Kuro Ikan kuro diklasifikasikan dalam filum Chordata, subfilum Vertebrata, superkelas Osteichthyes, kelas Actinopterygii,
Lebih terperinciPerkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi
Filum Arthropoda Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi 1. Filum Arthropoda memiliki anggota spesies yang paling banyak dari filum lainnya dalam Kingdom Animalia. 2. Diperkirakan sekitar 1 juta
Lebih terperinci- 2 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2013 MENTERl KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SHARIF C. SUTARDJO
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/KEPMEN-KP/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciGambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila
I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati
Lebih terperinci3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Keragaman Udang Mantis di Kuala Tungkal, Jambi Udang mantis Harpiosquilla raphidea Fabricius, 1798 merupakan jenis udang yang hidup di daerah intertidal hingga subtidal pada
Lebih terperinciPOTENSI UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH. Abstrak
POTENSI UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH Oleh : Mustofa Niti Suparjo Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Lebih terperinciBahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition
Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition David G. Itano 1 1 Pelagic Fisheries Research Programme, Honolulu, Hawaii Translation by
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6488.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar ini diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN)
Lebih terperinciMODEL POPULASI PENDEKATAN PERTUMBUHAN DAN INDEKS KONDISI Harpiosquilla raphidea WAKTU TANGKAPAN PADA PAGI HARI DI PERAIRAN UTARA PULAU TARAKAN
Model Populasi Pendekatan Pertumbuhan (Tomy Chandra, dkk) MODEL POPULASI PENDEKATAN PERTUMBUHAN DAN INDEKS KONDISI Harpiosquilla raphidea WAKTU TANGKAPAN PADA PAGI HARI DI PERAIRAN UTARA PULAU TARAKAN
Lebih terperinciSTUDI MORFOMETRIK DAN MERISTIK UDANG MANTIS
STUDI MORFOMETRIK DAN MERISTIK UDANG MANTIS (Oratosquillina gravieri dan Harpiosquilla raphidea) DI DAERAH PANTAI BERLUMPUR KUALA TUNGKAL, PROVINSI JAMBI WAHYU MUZAMMIL SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA
Lebih terperinciF. Kunci Identifikasi Bergambar kepada Bangsa
MILLI-PEET, kunci identifikasi dan diagram alur, Page 1 F. Kunci Identifikasi Bergambar kepada Bangsa 1A Tubuh lunak, tergit mengandung rambut seperti kuas atau rambut sikat, sepasang kuas terdapat bagian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,
Lebih terperinciSTRUKTUR DEMOGRAFI POPULASI DAN POLA PERTUMBUHAN UDANG MANTIS
i STRUKTUR DEMOGRAFI POPULASI DAN POLA PERTUMBUHAN UDANG MANTIS (Harpiosquilla raphidea Fabricius, 1798) SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN DI KUALA TUNGKAL, KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI NOVI ARIYANTI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. daerah yang berlumpur dan pada ekosistem mangrove. Ikan gelodok hanya
21 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Deskripsi Ikan Ikan gelodok adalah ikan yang hidup di habitat intertidal ditemukan di daerah yang berlumpur dan pada ekosistem mangrove. Ikan gelodok hanya ditemukan
Lebih terperinciPROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU
Proporsi dan Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Tiga Lapis (Trammel Net) di Pelabuhan Ratu (Hufiadi) PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU ABSTRAK Hufiadi
Lebih terperinciPrawns Identification in the Parit Belanda River, Rumbai Pesisir Sub-Regency, Pekanbaru, Riau. By :
1 Prawns Identification in the Parit Belanda River, Rumbai Pesisir Sub-Regency, Pekanbaru, Riau By : Novalina Pinem 1), Windarti 2), Ridwan Manda Putra 2) novalinapinem_94@yahoo.co.id Abstract Parit Belanda
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/KEPMEN-KP/2018 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN TERBATAS IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci(Metapenaeus elegans de Man 1907) Berdasarkan Model Thompson dan Bell di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah
ISSN 0853 7291 Pengkajian Stok Udang Jari ( (Metapenaeus elegans de Man 1907) Berdasarkan Model Thompson dan Bell di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah Suradi Wijaya Saputra Program Studi Manajemen
Lebih terperinci6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun
LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Danau Toba Danau Toba merupakan danau vulkanik dengan panjang sekitar 100 km dan lebar 30 km yang terletak pada beberapa kabupaten dalam Propinsi Sumatera Utara. Pada pemekaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai anggota dari golongan krustasea, semua badan udang dan kepiting terdiri dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Distribusi dan Morfologi Udang Sebagai anggota dari golongan krustasea, semua badan udang dan kepiting terdiri dari ruas-ruas yang tertutup oleh kulit keras yang mengandung
Lebih terperinciJenis-jenis udang air tawar dan karakteristik habitat di tujuh sungai Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh
Biospecies Vol. 11 No. 1, January 2018 Jenis-jenis udang air tawar dan karakteristik habitat di tujuh sungai Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh (Type of freshwater shrimp and habitat characteristics in
Lebih terperinciBIOLOGI REPRODUKSI UDANG MANTIS Harpiosquilla raphidea DI PERAIRAN KUALA TUNGKAL, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI
BIOLOGI REPRODUKSI UDANG MANTIS Harpiosquilla raphidea DI PERAIRAN KUALA TUNGKAL, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI ADRIAN DAMORA SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama 1. Penggerek Batang Berkilat Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan (1998) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciIdentifikasi Ikan. Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan
Identifikasi Ikan Pengantar umum tentang ikan dan hal utama yang digunakan dalam identifikasi di lapangan Basic Anatomy of a Fish Bagian Utama Dan Metode Untuk Digunakan Untuk Mengidentifikasi Tanda Tubuh:
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Perairan Teluk Jakarta Perairan Teluk Jakarta merupakan sebuah teluk di perairan Laut Jawa yang terletak di sebelah utara provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Terletak
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Antennule. Antennae. Carapace. Abdomen. Gambar 1 Bagian-bagian tubuh lobster. Sumber: (http://research.myfwc.
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lobster 2.1.1 Biologi lobster Lobster merupakan hewan nokturnal, yang berarti mencari makan di malam hari. Lobster memakan kumpulan benthic yang berbeda jenis dan spesies fauna lainnya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae).
Lebih terperinciKEHIDUPAN UDANG REGANG, MACROBRACHIUM SINTANGENSE (DE MAN)
BERITA BIOLOGI 2 (3) Januari 1979 45 KEHIDUPAN UDANG REGANG, MACROBRACHIUM SINTANGENSE (DE MAN) FEIZAL SABAR Museum Zoologicum Bogoriense - LBN, Bogor PENDAHUL UAN Pengetahuan mengenai perkembangan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera
Lebih terperinciSEBARAN DAN HABITAT JUVENIL UDANG PENAEID DI PERAIRAN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
SEBARAN DAN HABITAT JUVENIL UDANG PENAEID DI PERAIRAN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT DISTRIBUTION AND HABITAT PREFERENCE OF JUVENILE PENAEID SHRIMPS IN KUBU RAYA WATERS, WEST KALIMANTAN ABSTRAK Dimas Angga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) Telur Kelompok telur berwarna coklat dan biasanya tersusun dalam pola baris miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa
Lebih terperinciANALISIS STOK UDANG PENAEID DI PERAIRAN PANTAI SELATAN KEBUMEN JAWA TENGAH
ANALISIS STOK UDANG PENAEID DI PERAIRAN PANTAI SELATAN KEBUMEN JAWA TENGAH Suradi Wijaya Saputra (PS. Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK UNDIP) Email: suradiwsaputra@yahoo.co.id; ABSTRAK Perairan pantai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)
TINJAUAN PUSTAKA Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) Biologi Gambar 1. Telur C. sacchariphagus Bentuk telur oval, datar dan mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam
Lebih terperinciASPEK BIOLOGI UDANG EKONOMIS PENTING. Oleh. Rianta Pratiwi 1)
Oseana, Volume XXXIII, Nomor 2, Tahun 2008 : 15 24 ISSN 0216 1877 ASPEK BIOLOGI UDANG EKONOMIS PENTING Oleh Rianta Pratiwi 1) ABSTRACT BIOLOGICAL ASPECTS OF THE ECONOMICALLY IMPORTANT SHRIMPS. In Indonesia
Lebih terperinciJurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (1): ISSN:
108 Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (1): 108-117 ISSN: 0853-6384 Full Paper ASPEK BIOLOGI DAN POTENSI LESTARI SUMBERDAYA LOBSTER (Panulirus spp.) DI PERAIRAN PANTAI KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. banyak dikembangkan untuk membantu produksi udang dalam negeri. Bersama jenis
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Udang Vanname Udang vanname merupakan salah satu jenis udang tambak yang saat ini banyak diminati untuk dibudidayakan. Udang ini memiliki kelebihan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Udang windu menurut Mujiman dan Suyanto (2003) tergolong ke. Sub Ordo : Matantia. Famili: Penaedae.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Udang Windu (Penaeus monodon) 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi Udang windu menurut Mujiman dan Suyanto (2003) tergolong ke dalam Filum : Arthropoda Sub Filum : Mandibulata
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Morfologi Capung Capungdiklasifikasikankedalam kingdom animalia, kelasinsekta, ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies) dansubordozygopteraa (damselflies)
Lebih terperinciSUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN
SUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN Sumber informasi di presentasi ini: A Field Guide to the Indo-Pacific Billfishes Julian Pepperell and Peter Grewe (1999) Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (FAO, 2016a) dan produksi dua jenis udang yaitu Litopenaeus vannamei dan Penaeus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil produk perikanan budidaya kategori ikan, crustacea dan moluska ketiga terbesar di dunia setelah China dan India. Pada tahun 2014,
Lebih terperinciII. Tinjuan Pustaka. A. Bulu Babi Tripneustes gratilla. 1. Klasifikasi dan ciri-ciri
II. Tinjuan Pustaka A. Bulu Babi Tripneustes gratilla 1. Klasifikasi dan ciri-ciri Bulu babi Tripneustes gratilla termasuk dalam filum echinodermata dengan klasifikasi sebagai berikut (Anon 2011 ) : Kingdom
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6485.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk ikan gurami kelas induk pokok diterbitkan oleh Badan Standardisasi
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PENDAHULUAN Latar Belakang Udang windu merupakan salah satu komoditas ekspor non migas dalam sektor perikanan. Kegiatan produksi calon induk udang windu merupakan rangkaian proses domestifikasi dan pemuliaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. Udang vannamei atau udang putih (Litopenaeus vannameii) adalah salah
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Udang Vannamei Udang vannamei atau udang putih (Litopenaeus vannameii) adalah salah satu spesies udang unggul yang sejak tahun 2002 mulai dikultur ditambak-tambak
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH IKAN PARI MANTA
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH IKAN PARI MANTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 02-6730.2-2002 Standar Nasional Indonesia Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok disusun
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Sungai Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh karena itu, sumber air sangat dibutuhkan untuk dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas
Lebih terperinciIKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)
IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp) MENGENAL IKAN LOUHAN -Nama lain : flower horn, flower louhan dan sungokong. -Tidak mengenal musim kawin. -Memiliki sifat gembira, cerdas dan cepat akrab dengan pemiliknya.
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6484.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Halaman Prakata... 1 Pendahuluan... 1 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/KEPMEN-KP/2016 TENTANG
KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga dan menjamin keberadaan dan ketersediaan Ikan Terubuk (Tenualosa ilisha) di wilayah perairan Kabupaten
Lebih terperinciPENDAHULUAN. meningkatnya permintaan udang baik di pasar domestik maupun di pasar
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya udang laut yang sangat besar, yakni sekitar 78.800 ton per tahun. Udang merupakan komoditas unggulan perikanan Indonesia
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.78/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS UDANG VANAME UNGGUL NUSANTARA I
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.78/MEN/2009 TENTANG PELEPASAN VARIETAS UDANG VANAME UNGGUL NUSANTARA I MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga II TINJAUAN PUSTAKA. Genus Scylla mempunyai tiga spesies lain yaitu Scylla serata, S. oseanica dan S.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kepiting Bakau Klasifikasi Scylla paramamosain menurut King (1995) dan Keenan (1999) dalam Pavasovic (2004) adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Subfilum: Crustacea
Lebih terperinci