Fatriana * *Guru PKn MTsN 1 Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fatriana * *Guru PKn MTsN 1 Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Indonesia"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEBEBASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS VII-1 MTSN MATANGGLUMPANGDUA KABUPATEN BIREUEN Fatriana * *Guru PKn MTsN 1 Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Indonesia Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui model pembelajaran Think Pair Share di Kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa Kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen yang berjumlah 26 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester 2 (dua) pada bulan Februari s/d bulan Mei Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi kebebasan mengemukakan pendapat di kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar PKn selama proses pembelajaran pada siklus II sebanyak 26 siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa yang tergolong belum mencapai nilai 70 pada siklus I sudah meningkat sehingga kriteria keberhasilan yang ditentukan tercapai pada siklus II. Jika pada siklus I siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan berjumlah 17 atau 65,38% dari jumlah siswa maka pada siklus II meningkat 26,92% menjadi 28 atau 92,31% dari jumlah siswa. Kata kunci: PKn, Think Pair Share Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui model pembelajaran Think Pair Share di Kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Jenis penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa Kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen yang berjumlah 26 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester 2 (dua) pada bulan Februari s/d bulan Mei Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi kebebasan mengemukakan pendapat di kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar PKn selama proses pembelajaran pada siklus II sebanyak 26 siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa yang tergolong belum mencapai nilai 70 pada siklus I sudah meningkat sehingga kriteria keberhasilan yang ditentukan tercapai pada siklus II. Jika pada siklus I siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan berjumlah 17 atau 65,38% dari jumlah siswa maka pada siklus II meningkat 26,92% menjadi 24 atau 92,31% dari jumlah siswa.. Kata kunci: PKn, Think Pair Share Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap anak didik. Pendidikan itu sendiri memiliki peranan yang amat penting dalam menciptakan insan manusia yang cerdas, kompetitif serta kreatif, oleh karena itu pembaruan dalam dunia pendidikan perlu dilakukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Salah satu pendidikan formal di sekolah adalah pendidikan PKn. Pendidikan PKn adalah suatau pendidikan yang membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta bekerjasama. Kompetensi tersebut diberikan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Keberhasilan pembelajaran PKn tersebut tergantung pada siswa dalam proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, serta kurikulumnya. Akan tetapi, guru dalam proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar PKn siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Uno (2008:17) bahwa Seorang guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukkan oleh peserta didiknya. Kenyataannya dalam proses pembelajaran PKn di tingkat Madrasah Sanawiyah siswa belum sepenuhnya terlibat secara langsung, seperti halnya yang terjadi pada kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Kegiatan pembelajaran masih di dominasi oleh aktivitas guru yaitu dengan pengunaan metode ceramah saat menerangkan materi pelajaran. Berdasarkan observasi tes awal mengenai materi kebebasan mengemukakan pendapat yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran PKn berlangsung, siswa yang tidak sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru, dikarenakan bosan dengan aktivitas mendengarkan, sehingga pembelajaran PKn dirasa kurang menyenangkan bagi siswa Keadaan tersebut menimbulkan pemerolehan hasil belajar yang belum masimal. Hasil yang diperoleh dari tes awal yaitu, ada 5 siswa (19,23%) dari 26 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sedangkan 21 siswa lainnya (80,77%) belum tuntas dengan nilai rata-rata pada tes awal sebesar 56,73. Dari seluruh siswa ada 2 siswa yang memperoleh nilai 80 yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik sekali, 3 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik, 6 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan cukup, 7 siswa memperolah nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan kurang, dan 8 siswa memperoleh nilai 49 yang termasuk siswa dengan tingkat penguasaan sangat sangat kurang. Hasil tes awal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1. Deskripsi Hasil Tes Awal Siswa Pra Tindakan Kriteria Nilai Jumlah Keterangan Persentase Siswa Baik 2 Sekali 7.69 Tuntas Baik Cukup Kurang 7 Tidak Tuntas 0-49 Sangat 8 Kurang Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata 56,73 Untuk mengatasi siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar yang rendah maka dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran PKn untuk materi selanjutnya yaitu kebebasan mengemukakan pendapat. model pembelajaran TPS adalah metode yang memusatkan pada partisipasi/keaktifan siswa dalam pembelajaran melalui bekerja sendiri maupun bekerjasama dengan siswa lain sehingga siswa mampu menguasai atau mendalami materi pembelajaran. Hal ini seperti dinyatakan oleh Arends (1997:122) bahwa Think-pair-share and Numbered heads together, described here, are two examples of structures teachers can use to teach academic contentor to check on student understanding of particular content. Selanjutnya Muslimin dalam Ghiffard (2009;1) mengatakan bahwa Langkah-langkah Think- Pair-Share ada tiga yaitu berpikir ( thinking), berpasangan ( pairing), dan berbagi ( sharing). Melalui model ini penyajian bahan ajar tidak lagi membosankan karena siswa diberikan waktu untuk berdiskusi menyelesaikan suatu masalah atau soal bersama dengan pasangannya sehingga baik siswa yang pandai maupun siswa yang kurang pandai sama-sama memperoleh Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

3 manfaat melalui aktivitas belajar ini. Jadi selama proses belajar mengajar diharapkan semua siswa aktif karena pada akhirnya nanti masing-masing siswa secara berpasangan harus membagikan hasil diskusinya di depan kelas kepada teman-teman lainnya. Dengan pembelajaran model pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik dalam melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Kebebasan Mengemukakan Pendapat Di Kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen T.P 2015/2016. KAJIAN TEORI Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana (2010:35), hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution (1989:18) berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Selanjutnya menurut Abdurrahman (2003:36) mengatakan bahwa: hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui hasil belajar karena belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relative menetap. Untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik maka guru sebagai fasilifator kegiatan perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor dari luar diri siswa (eksternal). Sudjana (2009:2) mengemukakan bahwa belajar dan mengajar merupakan sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan (intruksional), pengalaman (proses) belajar - mengajar, dan hasil. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn yaitu usaha yang dicapai seseorang melalui proses belajar PKn untuk mencapai hasil dalam bentuk tingkah laku yang baru. Sesuai dengan tingkat kemampuan yang diukur oleh siswa, yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik. Hasil belajar tidak terlepas dari arti belajar mencapai hasil yang sebaik mungkin atau dengan kata lain hasil yang menggambarkan sejauh mana perubahan itu terjadi pada diri subjek didik tersebut. Hasil dari proses belajar PKn merupakan suatu hasil yang diperoleh melalui proses kerja dari suatu kegiatan PKn yang telah dikerjakan, diciptakan dengan baik secara individual maupun secara kelompok. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PKn dalam rangka nation and character building : yaitu: Pertama : PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan yang di topang berbagai disiplin ilmu yang relevan, yaitu : ilmu politik, hukum, sosiologi, antropologi, psikologi dan disiplin ilmu lainnya yang di gunakan sebagai landasan untuk mekakukan kajian kajian terhadap proses pengembangan konsep, nilai dan prilaku demokrasi warga Negara; Kedua: PKn mengembangakan daya nalar ( state of mind) bagi para peserta. pengembangan karakter bangsa merupakan proses pengembangan warga Negara yang cerdas dan berbudaya nalar tinggi. PKn memusatkan perhatian pada pengembangan kecerdasan warga Negara (civic intelegence) sebagai landasan pengembangan nilai dan prilaku demokrasi; Ketiga: PKn sebagai suatu proses pencerdasan, maka pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah yang lebih inspiratif dan parsitipatif dengan menekankan pelatihan penggunaan logika penalaran. Untuk memfasilitasi pembelajaran PKn yang efektif di kembangkan bahan pembelajaran yang interaktif yang dikemas dalam berbagai paket seperti bahan belajar tercetak, tersiar, terekam, elektronik dan belajar yang digali dari lingkungan masyarakat sebagai pengalaman langsung (hand of experience). Model Pembelajaran Think Pair Share Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Frannk Lyman dari University of Maryland 1989, dengan langkah-langkah pada Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

4 awal pembelajaran siswa diminta untuk duduk berpasangan, kemudian guru mengajukan satu pertanyaan/masalah kepada siswa. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, selanjutnya mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan disebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk menshare,menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswasiswa yang lain diruang kelas (Miftahul Huda, 2012: 132). Agus Suprijono (2011:91) menyatakan bahwa dal am pembelajaran dengan menggunakan metode TPS, guru bertugas untuk membimbing, mengatur, dan mengarahkan siswa agar semua siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. Ada tiga langkah utama dalam model pembelajaran TPS yaitu (1) Berpikir (Thinking) yaitu guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban. (2) Berpasangan (Pairing) yaitu guru meminta pada siswa untuk berpasangan dan memdiskusikan apa yang telah di pikirkan. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertnyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberikan waktu tidak lebih dari 4 sampai 5 menit untuk berpasangan. (3) Berbagi ( Sharing) yitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas atau keseluran mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sebagian pasangan mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hasilnya (Arends, 1997:112). METODE Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII-1 MTsNMatangglumpangdua Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh T.P 2015/2016 yang berjumlah 26 siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 2 (dua) pada bulan Februari s/d bulan Mei Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS). Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Penelitian dianggap berhasil jika aspek tersebut berada pada kategori baik atau sanagt baik, dengan perhitungan pada lembar observasi setiap indikator berdasarkan presentase (Depdiknas, 2006:4) sebagai berikut : 1) : Hasil belajar baik sekali, 2) : Hasil belajar baik, 3) : Hasil belajar cukup, 4) : Hasil belajar kurang, dan 4) < 40 : Hasil belajar sangat kurang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan pembelajaran PKn dengan menggunakan model Think Pair Share dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklusnya terdiri atas dua pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Pelaksanaan Siklus 1 Sesuai dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada setiap siklus akan selalu ada kegiatan-kegiatan seperti persiapan perencanaan,pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Tahap Perencanaan Perencanaan ini dibuat dalam sebuah rancangan pembelajaran (RPP) sebagai berikut : (a) mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi ajar organisasi; (b) membuat lembar observasi, guna mengamati proses pembelajaran; dan (c) menyusun alat evaluasi, untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam setiap siklus dengan diterapkannya dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan dan telah dikembangkan dari pelaksanaan siklus I, berupa proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan setiap siklus berlangsung sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini meliputi: Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 pukul s/d WIB. Deskripsi pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

5 a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam serta dilanjutkan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Setelah itu guru menyuruh siswa mengeluarkan buku dan alat tulis yang diperlukan. Guru membagikan kertas yang bertuliskan nama panggilan untuk ditempel di dada masing-masing siswa agar dapat mempermudah peneliti dalam mengamati aktivitas siswa. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang pernah mengemukakan pendapat di muka umum baik di sekolah maupun di masyarakat? menurut kalian bagaimana bentuk-bentuk menyampaikan pendapat dimuka umum? untuk mengetahui lebih lanjut mari kita pelajari bersama-sama b.kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru memulai pembelajaran dengan mengembangkan pemikiran awal siswa dengan menjelaskan materi pokok kebebasan mengemukakan pendapat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa dengan waktu yng telah di tentukan dan memeberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan guru. Untuk membuat kelas menjadi aktif, guru berdemonstasi kepada siswa. Siapa yang dapat menjawab, ditugaskan untuk menuliskan jawaban dipapan tulis. Kemudian setelah guru selesai menjelaskan materi kebebasan organisasi, guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang dikerjakan dalam kelompok. Setiap kelompok memiliki tugas untuk memikirkan jawaban dari soal yang di berikan guru dengan menuliskankanya di sebuah kertas, dengan waktu hanya 5 menit saja setelah itu, kelompok yang satu akan berbagi dengan kelompok yang lain sampai menemukan jawaban terakhir dari kelompok yang terakhir. c. Kegiatan Penutup Setelah itu guru memberikan penjelasan kembali tentang materi yang ditanyakan siswa dan kemudian siswa serta guru bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2016 pukul WIB. Deskripsi pelaksanaannya adalah sebagai berikut. a. Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucapkan salam serta dilanjutkan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Setelah itu menyuruh siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran serta mempersiapkan alat tulis. Guru membagikan kertas yang bertuliskan nama panggilan untuk ditempel di dada masingmasing siswa agar dapat mempermudah peneliti dalam mengamati aktivitas siswa. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tata cara mengemukakan pendapat secara baik dan benar? Untuk itu kita akan mempelajari tentang tata cara mengemukakan pendapat secara baik dan benar. b. Kegiatan Inti Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa akan ada tugas diskusi secara berkelompok, dilanjutkan dengan membuat pertanyaan secara individu mengenai materi yang sedang dipelajari, setelah itu dilakukan tanya jawab. (bertukar peran), dengan ketentuan jika guru menjadi siswa maka guru memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan (kartu pertanyaan), kemudian siswa menjawab pertanyaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Jika siswa yang memberikan pertanyaan dan guru menjawab. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara heterogen. Masingmasing kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa siswa. Siswa berkumpul dan mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Secara berkelompok siswa dibagi lembar kerja diskusi kemudian melakukan diskusi mengenai tata cara mengemukakan pendapat secara baik dan benar. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik, sebagian besar siswa aktif dalam diskusi kelompok. Hasil diskusi yang sudah dilakukan ditulis pada lembar yang sudah disiapkan. Setelah menuliskan hasil diskusi yang dilakukan secara berkelompok, siswa diberi tugas individu untuk membuat pertanyaan yang akan diajukan dalam kegiatan pertukaran peran dengan menuliskannya pada lembar yang sudah dipersiapkan. Kegiatan proses pembelajaran dilanjutkan dengan siswa dan guru melakukan pemutaran peran untuk tanya jawab. Guru menjadi siswa dan siswa menjadi guru. Dengan ketentuan jika guru menjadi siswa maka guru Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

6 memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan (kartu pertanyaan), kemudian siswa menjawab pertanyaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Jika siswa yang memberikan pertanyaan maka guru menjawab. Seperti pada pertemuan pertama guru memberikan pertanyaan yang sudah disusun sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan siswa menjawab. Dari kegiatan tersebut terlihat beberapa siswa lebih mendominasi dalam menjawab pertanyaan. c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan akhir semua siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Siswa dibimbing guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran, kemudian secara individu siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, dan mengucapkan salam. Tahap Observasi Sesuai dengan tujuan peneliti yaitu meningkatkan hasil belajar PKn menggunakan menggunakan model Think Pair Share pada siswa kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen, maka pengamatan tindakan dengan menggunakan instrument sebagai berikut: 1) Hasil belajar Hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Data yang diperoleh berupa angka mengenai nilai yang diperoleh masing-masing siswa terhadap soal yang dikerjakan setelah diterapkannya model Think Pair Share dalam proses pembelajaran PKn. Soal yang diberikan dalam tes ini adalah 20 soal tipe pilihan ganda. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dikelompokkan berdasarkan rentang nilainya. Pengelompokkan nilai siswa pada siklus I untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus 1 Kriteria Nilai Sangat tinggi Jumla h Siswa 5 Siklus 1 Persentas e Keteranga n Tuntas 0-49 Sangat rendah Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata 70,35 Berdasarkan table diats dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh dari tes siklus 1 yaitu, ada 17 siswa (65,38%) dari 26 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sedangkan 9 siswa lainnya (34,62%) belum tuntas dengan nilai rata-rata pada tes awal sebesar 70,35. Dari seluruh siswa ada 5 siswa yang memperoleh nilai 80 yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik sekali, 12 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik, 5 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan cukup, 2 siswa memperolah nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan kurang, dan 2 siswa memperoleh nilai 49 yang termasuk siswa dengan tingkat penguasaan sangat sangat kurang. Dengan demikian ada peningkatan nilai-rata-rata siswa dari tes awal ke siklus 1 yaitu sebesar 13,62. 2). Aktivitas Siswa Pada penelitian tindakan kelas ini, pengamatan dilakukan dari awal kegiatan pembelajaran sampai dengan akhir kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap aktifitas siswa selama berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Berikut ini adalah hasil pengamatan/observasi aktivitas siswa pada siklus 1 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Siklus I No Aspek yang diamati 1 Keseriusan siswa mengikuti pelajaran 2 Aktif menyelesaikan atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3 Berani bertanya dan menjawab pertanyaan. 4 Keberanian mengemukakan pendapat. 5 Keaktifan siswa dalam berdiskusi 6 Interaksi antara siswa satu dengan yang lainnya. Nilai Tinggi Sedang Rendah Tidak 7.69 Tuntas Dengan kriteria sebagai berikut: 1,00 1,74 sangat rendah Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

7 1,75 2,49 rendah 2,50 3, 24 tinggih 3,25-4,00 sangat tinggi prosedur penilaian yaitu nilai 4 (sangat tinggi), nilai 3 (tinggi), nilai 2 (rendah) dan nilai 1 (sangat rendah). Dengan rumus sebagai berikut: = 2,16 ( rendah ) Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil observasi tergolong dalam kategori rendah, karena masih banyak siswa yang tidak aktif dalam menyelesaikan atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan nilai 2 katagori (rendah), siswa juga kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan dengan nilai 1 katagori (sangat rendah), siswa juga kurang berani mengemukakan pendapat dengan nilai 2katagori (rendah ) dan siswa tidak aktif dalam berdiskusi ini adalah beberapa aspek yang perlu di perbaiki untuk kedepan. 3). Aktivitas Guru (Peneliti) Pada penelitian tindakan kelas ini, aktivitas guru yang diamati mulai dari guru hingga kegiatan menutup pelajaran. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembelajaran PKn menggunakan model TPS adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus I No Aspek yang diamati a ) pendahuluan Nilai Melakukan apersepsi 2 Memotivasi siswa 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran b ) kegiatan Inti 4 Menerangkan secara singkat 5 Mengatur siswa dalam kelompok belajar 6 Memberikan petunjuk kepada siswa mengenai tugas yang akan di kerjakan dalam kelompok 7 Membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi 8 Meminta kepada tiap-tiap kelompok untuk menyampaikan pertanyaanpertanyaan 9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kunjungan kelompok 10 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada kelompok lain c) penutup 11 Membuat kesimpulan 12 Memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah Berdasarkan lembar hasil observasi di atas kegiatan mengajar guru terdapat beberapa Dengan kriteria sebagai berikut: 1,00 1,74 sangat rendah 1,75 2,49 rendah 2,50 3, 24 tinggih 3,25-4,00 sangat tinggi = 2 ( rendah ) Berdasarkan lembar hasil observasi kegiatan mengajar guru di atas dapat disimpulkan bahwa hasil observasi tergolong dalam kategori rendah dengan nilai 2, karena guru tidak tepat pada saat melakukan apersepsi dengan nilai 2 (rendah), guru kurang member motivasi kepada siswa dengan nilai 2 ( rendah), guru kurang jelas menerangkan secara singkat materi pembelajaran dengan nilai 2 (rendah), guru kurang berpengalaman dalam membimbing siswa dalam bediskusi dengan nilai 2 (rend ah), dan guru juga kurang mampu untuk meminta tiap tiap kelompok untuk menyampaikan pertanyaan dari kelompoknya dengan nilai 1(sangat rendah) ini merupakan beberapa aspek yang perlu di perbaiki untuk kedepan. Tahap Refleksi Dari hasil evaluasi yang dilakukan, nilai rata-rata yang diperoleh dalam hasil evaluasi pada siklus I yaitu 70,35. Siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 17 siswa atau 65,38% dari jumlah siswa, sedangkan 9 siswa atau 34,62% dari jumlah siswa memperoleh nilai <70. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, karena 75% dari jumlah siswa belum memperoleh nilai 70. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II guna melihat peningkatan hasil belajar siswa Upaya yang perlu dilakukan sebagai perbaikan tindakan yaitu guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani menjawab pertanyaan saat kegiatan tanya jawab dilakukan. Selain itu guru selalu memberikan peluang bagi siswa yang belum pernah menjawab pertanyaan, sehingga semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan. Setiap ada jawaban yang salah Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

8 maka guru memberikan penjelasan mengenai jawaban yang benar. Hasil refleksi dan upaya perbaikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.4. Hasil Refleksi dan Upaya Perbaikan Tindakan pada Siklus I Hasil Reflesi Penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan sebelumnya yaitu sebelum kegiatan diskusi namun guru melaksanakannya saat diskusi berlangsung Aktivitas menjawab siswa masih rendah. Siswa kurang percaya diri dan takut menjawab salah Upaya Perbaikan Tindakan Menjelaskan kegiatan pembelajaran sebelum kegiatan diskusi. Siswa diberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai kegiatan pembelajaran. Setelah paham, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat. Guru membimbing dan mengarahkan siswa agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani menjawab pertanyaan. Guru selalu memberikan peluang bagi siswa yang belum pernah menjawab pertanyaan. Jika ada jawaban yang salah maka guru memberikan penjelasan mengenai jawaban yang benar Pelaksanaan Siklus 2 Persentase tingkat ketuntasan klasikal siswa terhadap pembelajaran PKn khususnya pada materi kebebasan mengemukakan pendapat pada siklus I sebesar 40%. Walaupun terjadi peningkatan tetapi keberhasilan pada siklus I masih di bawah tingkat ketuntasan klasikal yaitu 80%. Dengan demikian maka dapat dikatakan siswa kurang dalam memahami pelajaran yang telah dipelajari. Untuk itu peneliti perlu merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menyusun rencana pembelajaran pada siklus II. Tahap Perencanaan Pada tahap ini guru membuat alternatif masalah dalam pembelajaran PKn dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan II ini adalah: (1) guru menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat, sebagai upaya pemecahan masalah II; (2) guru mempersiapkan media gambar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran pada materi kebebasan berorganisasi; (3) guru membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan model pembelajaran Think Pair Share; (4) guru mempersiapkan soal -soal yang bervariasi yang berhubungan dengan letak kesulitan siswa; (5) guru menyusun dan mempersiapkan pos test siklus II pada setiap akhir pertemuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mempelajari materi kebebasan mengukakan pendapat Tahap Pelaksanaan Tindakan yang dilakukan oleh peneliti diberikan khusus pada pelajaran PKn materi kebebasan mengemukakan pendapat. Peneliti berusaha terlibat dalam upaya kolaboratif dengan guru kelas dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih efektif terhadap perubahan yang dihasilkan dalam pelajaran kebebasan mengemukakan pendapat dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Sebelum memasuki kegiatan inti, guru terlebih dahulu melihat dan mencermati hasil temuan dan perbaikan yang dilakukan pada siklus I. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan kelemahan dalam tindakan II sehingga hasil belajar yang didapat lebih maksimal dibandingkan siklus I. Pelaksanaan tindakan ini sama dengan pelaksanaan siklus I, hanya yang harus diperhatikan adalah peneliti harus memberi motivasi pada siswa dan perhatian lebih pada siswa yang bermasalah. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Tiap pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (2 x 40 menit). Pertemuan Pertama Kegiatan Awal Sebelum masuk kepada kegiatan inti terlebih dahulu guru membuka pelajaran kurang lebih 10 menit yaitu mengucap salam kepada siswa, mengkondisikan kelas, mengabsensi siswa, mengemukakan materi pelajaran yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan tujuan agar proses belajar mengajar di dalam kelas berlangsung efektif. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini berlangsung selama 70 menit, guru memulai pembelajaran dengan mengembangkan pemikiran awal siswa dengan cara menjelaskan materi kebebasan organisasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada saat menjelaskan, guru banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Apa saja yang belum dipahami siswa sehingga membuat hasil tesnya rendah. Dimana pertanyaan tersebut menegaskan pada hasil belajar siswa Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

9 pada siklus sebelumnya. Banyak siswa yang merespon dan berebut untuk menjawab. Awalnya siswa menjawab dengan langsung menyebutkan jawabannya secara bersamaan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru menugaskan siswa untuk tunjuk tangan dan guru menunjuk/menentukan beberapa siswa untuk menjawab dan berdiskusi mengenai kebenaran jawaban tersebut. Adapun siswa ditugaskan untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Kemudian setelah guru selesai menjelaskan materi kebebasan organisasi, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa. Guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang dikerjakan dalam kelompok. Setiap kelompok memiliki tugas untuk berfikir atas soal yang di berikan guru, mereka harus menyatukan pendapat hingga menjadi jawaban yg pasti dalam kelompok tersebut dengan menuliskannya di kertas selembar. guru memberikan siswa waktu 5 menit untuk saling berfikir dan berpasangan dengan kelompoknya. Kegiatan Akhir Selanjutnya pembelajaran diakhiri dengan satu kelompok mengutarakan hasil pemikiran kelompok mereka kepada kelompok yang lain hingga jatuh pada kelompok terakhir yang akan di sampaiikan di depan kelas. Sebelum kerja kelompok dimulai, siswa diberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya mengenai tugas kelompoknya jika kurang jelas. Jika sudah jelas dan tidak ada lagi siswa yang bertanya, kerja kelompok dimulai dengan suasana tenang. Pertemuan Kedua Kegiatan Awal Pada awal kegiatan guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, kemudian dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran Kegiatan Inti Pada pertemuan kedua, peneliti tetap sebagai guru dan dilaksanakan dalam waktu 55 menit dan ditambah dengan pemberian tes tindakan siklus. Guru menugaskan kelompok berikutnya untuk berbagi dengan kelompok lain sampai pada kelompok akhir yang akan di sampaikan di depan kelas. Kegiatan Penutup Setelah pembelajaran berakhir lalu guru memberikan kesimpulan dari materi pelajaran dan memberikan tes tindakan siklus II yaitu post tes II dalam bentuk tes ipilihan ganda sebanyak 20 soal. Kemudian guru menutup dengan mengucap salam. Tahap Obsevasi/Pengamatan Observasi/pengamatan siklus II sama seperti pada siklus I, yaitu menggunakan tes hasil belajar,lembar observasi dan dokumentasi. 1) Hasil Belajar. Hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Data yang diperoleh berupa angka mengenai nilai yang diperoleh masing-masing siswa terhadap soal yang dikerjakan setelah diterapkannya model TPS dalam proses pembelajaran PKn. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dikelompokkan berdasarkan rentang nilainya. Pengelompokkan nilai siswa pada siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus 2 Siklus 2 Kriteria Nilai Jumlah Keterangan Persentase Siswa Sangat 9 tinggi Tuntas Tinggi Sedang Rendah Tidak 0-49 Sangat 0 Tuntas rendah 0.00 Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata 79,31 Berdasarkan table diats dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh dari tes siklus 2 yaitu, ada 24 siswa (92,31%) dari 26 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sedangkan 2 siswa lainnya (7,69%) belum tuntas dengan nilai ratarata pada tes awal sebesar 79,31. Dari seluruh siswa ada 9 siswa yang memperoleh nilai 80 yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik sekali, 15 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan baik, 2 siswa memperoleh nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan cukup, 0 siswa memperolah nilai yang termasuk kategori siswa dengan tingkat penguasaan kurang, dan 0 siswa memperoleh nilai 49 yang termasuk siswa dengan tingkat penguasaan sangat sangat kurang. Dengan demikian ada peningkatan nilai-rata-rata siswa dari tes awal ke siklus 2 yaitu sebesar 22,58 Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

10 2). Aktivitas Siswa Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Siklus II N Aspek yang diamati o 1 Keseriusan siswa mengikuti pelajaran 2 Aktif menyelesaikan atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3 Berani bertanya dan menjawab pertanyaan. 4 Keberanian mengemukakan pendapat. 5 Dapat memanfaatkan media gambar dalam pembelajaran. 6 Interaksi antara siswa satu dengan yang lainnya. Dengan kriteria sebagai berikut: 1,00 1,74 sangat rendah 1,75 2,49 rendah 2,50 3, 24 tinggih 3,25-4,00 sangat tinggi 3,33 (sangat tinggi) Nilai Berdasarkan lembar hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hasil observasi tergolong dalam kategori 4 (sangat tinggi) dengan nilai 3,33 ini dikarena semua aspek di capai dengan nilai 3 dan 4 dengan katagori tinggih dan sangat tinggi. 3). Aktivitas Guru Pada saat yang bersamaan pula peneliti diobserver oleh guru kelas untuk mengetahui konsistensi dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair Share pada materi kebebasan organisasi. Observer memberikan hasil bahwa kemampuan peneliti dalam memberikan materi kebebasan organisasi dapat dilihat pada tabel hasil observasi kegiatan mengajar guru selama siklus I sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II No Aspek yang diamati a) Pendahuluan 1 Melakukan apersepsi 2 Memotivasi siswa 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran b) kegiatan inti 4 Menerangkan secara singkat materi pokok dengan jelas Nilai Mengatur siswa dalam kelompok belajar 6 Memberikan petunjuk kepada siswa mengenai tugas yang akan di kerjakan dalam kelompok 7 Membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi 8 Meminta kepada tiap-tiap kelompok untuk menyampaikan pertanyaanpertanyaan 9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kunjungan kelompok lain 10 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada kelompok lain c) Penutup 11 Memberi kesimpulan 12 Memberikan tugas untuk di kerjakan siswa di rumah Dengan kriteria sebagai berikut: 1,00 1,74 sangat rendah 1,75 2,49 rendah 2,50 3, 24 tinggih 3,25-4,00 sangat tinggi 2,91 ( tinggi ) Berdasarkan lembar hasil observasi kegiatan mengajar guru di atas dapat disimpulkan bahwa hasil observasi tergolong dalam kategori tinggi karena semua aspek telah tercapai dengan nilai 3 dan 4 dengan katagori tinggih dan sangat tinggi. Tahap Reflesi Hasil belajar PKn selama proses pembelajaran pada siklus II sebanyak 26 siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa yang tergolong belum mencapai nilai 70 pada siklus I sudah meningkat sehingga kriteria keberhasilan yang ditentukan tercapai pada siklus II. Jika pada siklus I siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan berjumlah 17 atau 65,38% dari jumlah siswa maka pada siklus II meningkat 26,92% menjadi 24 atau 92,31% dari jumlah siswa. Pada siklus II kegiatan siswa lebih terarah. Guru sudah melaksanakan kegiataan pembelajaran sesuai dengan rencana yang dibuat sehingga jalannya pembelajaran dengan baik. Guru memberi dorongan agar siswa percaya diri terutama dalam menjawab pertanyaan. Guru juga membimbing siswa Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

11 untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Selain itu guru menekankan bahwa selama siswa diberi kesempatan untuk menjawab gunakan kesempatan tersebut dengan sebaikbaiknya, jika jawaban kurang tepat maka guru memberi penguatan memberi penjelasan mengenai jawaban yang benar dan tetap mengapresiasi siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan. Upaya perbaikan yang dilakukan oleh guru menjadikan keempat aspek aktivitas siswa yang diharapkan dalam penerapan model pembelajaran Think Pair Share meningkat pada siklus II. Jika siklus I terdapat aspek aktivitas siswa yang masih berada dalam kriteria kurang, maka pada siklus II keseluruhan aspek aktivitas siswa pada kriteria baik. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran Think Pair Share, hasil belajar PKn pada sikus II sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Siswa yang mencapai kriteria keberhasilan tindakan pada siklus II adalah 29 siswa atau 92,31% dari jumlah siswa. Itu artinya 92,31% dari jumlah siswa memperoleh nilai 70. Dari hasil yang telah terpenuhi maka dari itu penelitian ini dihentikan pada siklus II SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat mening katkan hasil belajar PKn materi kebebasan mengemukakan pendapat di kelas VII-1 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar PKn selama proses pembelajaran pada siklus II sebanyak 26 siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa yang tergolong belum mencapai nilai 70 pada siklus I sudah meningkat sehingga kriteria keberhasilan yang ditentukan tercapai pada siklus II. Jika pada siklus I siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan berjumlah 17 atau 65,38% dari jumlah siswa maka pada siklus II meningkat 26,92% menjadi 24 atau 92,31% dari jumlah siswa. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PKN, hendaknya di dalam setiap mempelajari PKN harus menerapkan penggunaan model pembelajaran yang tepat agar memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang diajarkan guru supaya materi pelajaran tersebut tahan lama diingat dalam setiap pribadi siswa karena penggunaan model pembelajaran ini dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam belajar; dan (2) D iharapkan dalam pembelajaran bidang studi PKn di sekolah MTs agar menerapkan model pembelajaran bervariasi seperti model pembelajaran Think Pair Share untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arends Richard. I Learning To Teach: Fifth Edition. Boston: Mc Graw- HillCompanies, Inc Classroom Instruction and Management. United Statesof America: The Mc GrawHill Companies, Inc Arikunto Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Huda Miftahul Cooperative Learning (metode, teknik dan model pembelajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelaja Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:Refika Aditam Lie Anita Cooperative Learning (Mempraktekkan Cooperative Learning di RuangRuang Kelas). Jakarta: Grasindo Nasution S Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara Uno Hamzah B Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara Suprijono Agus Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelaja Sujana Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rasdakarya. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 08 Januari

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia, karena melalui pendidikan, manusia belajar untuk menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan berpengaruh terhadap perubahan

Lebih terperinci

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan lulusan-lulusan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu member dampak pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA Bekti Pertiwi Universitas PGRI Yogyakarta Tiwieq.yup@gmail.com

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada bagian ini peneliti akan membahas beberapa kajian-kajian teori diantaranya ialah tentang hakikat matematika serta pembelajaran matematika dan tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG BERORGANISASI DI KELAS

PENGGUNAAN MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG BERORGANISASI DI KELAS PENGGUNAAN MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG BERORGANISASI DI KELAS Anik Laili Masudah (10110046) Mahasiswa PPKn IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MIN LAMTAMOT

Lebih terperinci

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088 PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Oleh: Ani Mutoharoh 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 Email Animut_17@yahoo.com Abstract: The Application

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 3 yakni untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS I is Utami Nurhidayati 395 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS Oleh I is Utami Nurhidayati utaminuriis@gmail.com Stefanus C. Relmasira

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41, PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program

Lebih terperinci

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XII TKR A SMK YPT PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya

Lebih terperinci

STRATEGI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

STRATEGI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR STRATEGI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Ria Fajrin Rizqy Ana, Frita Devi Asriyanti STKIP PGRI Tulungagung riafajrin88@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Ayu Ferawati

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka

BAB II. Kajian Pustaka 5 BAB II Kajian Pustaka 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakekat PKn Pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

Fadhli Kamil Mutiara Ariani Rahman

Fadhli Kamil Mutiara Ariani Rahman MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI ORGANISASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi, waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data. A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi faktor utama untuk menentukan kualitas kehidupan suatu bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, atau istilah dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS)SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Aresti Nurul Sholiha Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA Khamid Guru Kelas VIA SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH 1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS 6 SDN KAYEN 01 SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON 40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008:41) Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, menurut Suharjono (dalam Arikunto, 2009:18) Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

MEIDITA CAHYANINGTYAS K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Parulian simanjuntak 1,2, Utami Widiati 2, Ach.Amirudin 2 1 SMP N 5 Sentajo Raya, Kuantan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah* 1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah. MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DI SMP N 2 TEBING TINGGI SINUR HUTAGAOL Guru SMP Negeri 2 Tebing Tinggi Email: sinurhutagaol@gmail.com

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi

PENDAHULUAN. Roslince Hutagaol Guru SMP Negeri 5 Tebing Tinggi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX MERESPON MAKNA DALAM PERCAKAPAN TRANSAKSIONAL TENTANG UNGKAPAN KEPASTIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Roslince

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Finanda Rizki Sahati 11144100125 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci