PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS"

Transkripsi

1 I is Utami Nurhidayati 395 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPS Oleh I is Utami Nurhidayati utaminuriis@gmail.com Stefanus C. Relmasira Stefanus.relmasira@staff.uksw.edu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media gambar. Jenis penelitian ini adalah PTK dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang setiap siklusnya terdiri dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Penelitian dilakukan pada kelas IV SDN Sumogawe 04 Kec. Getasan dengan jumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes hasil belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa juga soal tes evaluasi. Penelitian ini menggunakan analisis ketuntasan yaitu membandingkan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa yang mulanya pada pra siklus sebesar 44%. Pada siklus I meningkat dengan tingkat ketuntasan sebesar 60%. Kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 88% dari keseluruhan siswa. Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan media gambar, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak lagi hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru, akan tetapi siswa harus mampu berfikir dan aktif untuk menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi. Optimalnya partisipasi siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasilnya penelitian ini. Kata kunci : Think Pair Share, Hasil belajar PENDAHULUAN Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat serta kelangsungan hidup generasi penerus bangsa untuk mengantisipasi perkembangan zaman yang selalu berubah, selain itu pendidikan merupakan jalan untuk mengembangkan dirinya menjadi sosok manusia yang berkepribadian baik serta mampu melangsungkan kehidupannya secara baik dan benar. Dalam upaya pendidikan yang berguna untuk persaingan dimasa depan pemerintah

2 396 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 menyelenggarakan pengajaran nasional untuk diatur dalam undang-undang sehingga hak masyarakat suatu negara untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak dapat terpenuhi. Dalam upaya ini pemerintah selaku penyelenggara sistem pendidikan nasional akan terus berbenah dan memperbaiki sistem pendidikan zaman agar bisa sejalan dengan perkembangan zaman yang selalu berubah dari masa-kemasa. Untuk itu pergantian kurikulum pun menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Sehingga saat ini di Indonesia sedang terjadi perpindahan kurikulum dari KTSP 2006 menjadi kurikulum Kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum terintegrasi (integrated curriculum). Merupakan suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan-bahan dalam bentuk unit atau keseluruhan (Poerwati, 2013:14). Sehingga di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak boleh lagi mengelompokan ke dalam masing-masing mata pelajaran. Penyajian materi pembelajaran dengan cara mengelompokan masing-masing mata pelajaran akan menyulitkan siswa dalam memahami pelajaran karena pelajaran satu dengan pembelajaran yang lainnya tidak berhubungan. Kegiatan pembelajaran yang baik berdasarkan kurikulum 2013 adalah kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan tiga aspek yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Berdasarkan Permendikbud no 22 tahun 2016 proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Di dalam UU no 22 tahun 2016 lebih ditekankan kepada pendekatan saintifik yang menjadi salah satu pendekatan yang wajib digunakan seorang guru yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Karena pendekatan saintifik sendiri adalah kata kunci yang sering dicari dalam kurikulum 2013, meski sekarang tidak semua satuan pendidikan menggunakan kurikulum 2013, namun momok pendekatan saintifik pada proses pembelajaran bagi sebagian guru masih membebani, hal ini dipengaruhi oleh kurang tahunya guru tentang pengertian pendekatan saintifik tersebut. Pendekatan saintifik bukan metode pembelajaran, tetapi lebih berperan dalam langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Yang didalamnya bisa juga dipadukan dengan metode-metode pembelajaran lain. Biasanya pendekatan ini lebih cocok diterapkan dalam kerja kelompok, jadi sebelum sampai ke kegiatan proses pembelajaran peserta didik sudah dikelompokan menjadi kelompok-kelompok kecil ataupun besar. Dalam pendekatan saintifik ini ada beberapa tahapan dalam kegiatan belajar mengajar beberapa langkah-langkah tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, dalm kegiatan belajar mengajar terdiri atas lima kegiatan pengalaman belajar pokok

3 I is Utami Nurhidayati 397 yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan. Terkait dengan pengembangan krikulum 2013 peneliti mencoba menengok pembelajaran yang terdapat pada kelas 4 dengan tema 9 (kayanya negeriku), pada pembelajaran IPS materi pemanfaatan sumber daya alam. Dari hasil observasi di SDN Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Siswa masih belum menunjukan adanya respon pada pembelajaran tematik terintegratif yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Khususnya pada mata pelajaran IPS karena siswa masih berfikir abstrak dalam pembelajaran yang dilakukan dikelas. Penggunaan media pembelajaran pun dirasa masih kurang dilakukan oleh guru kelas. Siswa hanya melihat contoh yang ada di buku, dan cenderung kurang bisa mengembangkan pengetahuannya. Penggunaan model pembelajaran yang kurang kooperatif juga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Dari 25 siswa kelas 4, hanya 11 siswa (44%) yang nilainya tuntas diatas KKM. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 71. Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mengambil salah satu model pembelajaran kooperatif dan penggunaan media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada Tema 9 (kayanya negeriku). Pada mata pelajaran IPS salah satu model pembelajaran yang dinilai cocok adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan media gambar. Model ini dinilai cocok dengan pembelajaran tersebut karena Model Think Pair Share siswa dilatih untuk banyak berfikir dan saling tukar pendapat baik dengan teman sebangku ataupun dengan teman sekelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa karena siswa dituntut untuk mengikuti proses pembelajaran agar dapat menjawab setiap pertanyaan dan berdiskusi. Sedangkan penggunaan media gambar adalah untuk membantu siswa berfikir secara konkrit tentang materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan UU No 22 tahun 2016, Pendekatan saintifik, dan model pembelajaran Think Pair Share memiliki kecocokan yaitu pada hal lebih menekankan pada keaktifan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, pembahasan landasan teori dalam penelitian ini berisi tentang tinjauan pustaka yang merupakan variabel dari penelitian ini. Kajian teori dalam penelitian ini meliputi (1) hasil belajar (2) model kooperatif tipe Think Pair Share (3) Kajian pembelajaran IPS (4) Media pembelajaran gambar. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana (2011:22). Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa

4 398 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Gagne dalam Uno (2007:137) menyebutkan hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu. Dimyati & Mudjiono (2009:3) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar. Sedangkan menurut Hamalik (2004:28) Hasil belajar yang utama adalah perubahan tingkah laku yang bulat. Menurut Arifin (2001:47) hasil belajar merupakan indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk mengungkapkannya menggunakan suatu alat penilaian yang disusun oleh guru,seperti tes evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan. Hasil belajar juga merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan seseorang. Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-rata yang didapat melalui proses belajar. Sudjana (2011:39) menyatakan hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki. siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil kognitif yang diperoleh siswa dari kegiatan atau proses belajar yang telah dilakukannya. Hasil belajar dalam penelitian ini diukur dengan memberikan soal tes kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Macam-macam Hasil Belajar Menurut Sudjana (2011:20) Beberapa macam hasil belajar menurut bloom dalam pendidikan nasional dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok sebagai berikut: a. Ranah Kognitif Berkaitan dengan hasil belajar yang terdiri dari aspek pebetahuan, pemahaman, sintesis, aplikasi dan evaluasi hasil belajar dapat diambil dari lembar kerja siswa dan hasil evaluasi akhir. Dalam aspek evaluasi siswa dapat mengerjakan lembar kerja maupun soal-soal yang diberikan oleh guru. b. Ranah Psikomotor Berkaitan dengan hasil belajar kertampilan dan kemampuan bertindak. Pada ranah psikomotor ini siswa dapat terampil dan mampu melakukan pengamatan yang dilakukan dalam lingkungan sekitar. c. Ranah Afektif Hasil bekajar dapat diambil dari kedisiplinan atau ketepatan dalam menyelesaikan tugas, keberanian mengemukakan pendapat kejujuran, keterbukaan dalam menerima pendapat dan memiliki rasa ingin tahu.

5 I is Utami Nurhidayati 399 Dalam penelitian ini hasil belajar yang menjadi sasaran adalah pada ranah kognitif siswa. Kajian Pembelajaran IPS Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmuilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan Soemantri (2001:92). Ruang lingkup IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya Menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Tujuan Pendidikan IPS adalah : a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosial dan kemanusiaan. d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Keberhasilan Pembelajaran IPS adalah : Pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diamati dan diukur. Berdasarkan pengertian hasil belajar yang dikemukakan para ahli, maka dalam penelitian tindakan ini dimaksudkan bahwa hasil belajar IPS adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar IPS sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan gambaran hasil belajar setelah mengikuti proses belajar. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Model ini dikembangkan pertama kali oleh Frannk Lyman dari University of Maryland 1989, dengan langkah-langkah pada awal pembelajaran siswa diminta untuk duduk berpasangan, kemudian guru mengajukan satu pertanyaan/masalah kepada siswa. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, selanjutnya mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa-siswa yang lain diruang kelas (Miftahul Huda, 2012:132). Agus Suprijono (2011:91) menyatakan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode TPS, guru bertugas untuk membimbing, mengatur, dan mengarahkan siswa agar semua siswa terlibat langsung dan aktif dalam

6 400 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 pembelajaran. Dimulai dengan kegiatan Thinking, yakni pembelajaran diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka untuk memikirkan jawabannya. Selanjutnya Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan dan memberi kesempatan kepada pasangpasangan itu untuk berdiskusi. Melalui diskusi ini dapat memperdalam makna jawaban yang telah dipikirkan melalu inter subjektif dengan pasangannya. Hasil diskusi inter subjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan Sharing. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pengkonstruksian pengetahuan secara integratif, sehingga peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya. Penggunaan metode TPS disamping berdampak pada peningkatan hasil belajar yang berupa penguasaan pengetahuan atau pemahaman materi, juga berdampak pada pembiasaan bagi para siswa untuk berpendapat yang merupakan proses penting masuknya ilmu pengetahuan ke dalam diri siswa. Selanjutnya Anita Lie (2004:57) menyatakan bahwa TPS adalah salah satu metode pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan metode ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode TPS adalah metode yang memusatkan pada partisipasi siswa dalam pembelajaran melalui bekerja sendiri maupun bekerjasama dengan siswa lain sehingga siswa mampu menguasai atau mendalami materi yang dibahas dan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal. Metode pembelajaran ini lebih unggul dibandingkan metode ceramah yang hanya menuntut siswa pasif sehingga siswa kurang mampu menguasai materi dan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang kurang baik. Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share Anita Lie (2004:90) menjelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terdiri dari lima langkah, dengan tiga langklah utama sebagai ciri khas yaitu: Think, Pair dan Share kelima langkah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat dijelaskan di bawah ini: a. Tahap pendahuluan Awal pembelajaran dimulai dengan pengalihan apersepsi sekaligus memotivasi siswa agar terlibat pada aktifitas pembelajaran. Pada tahap ini guru juga menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu untuk setiap kegiatannya. b. Tahap Think Proses Think Pair Share dimulai pada saat guru melakukan demonstrasi untuk menggali konsepsi awal siswa. Pada tahap ini, siswa diberi batasan waktu oleh guru untuk memikirkan jawaban secara individual terhadap pertanyaan yang diberikan c. Tahap Pair Pada tahap ini guru mengelompokkan siswa secara berpasangan. Guru menentukan bahwa pasangan setiap siswa adalah teman sebangkunya. Hal ini

7 I is Utami Nurhidayati 401 dimaksudkan agar siswa tidak pindah mendekati siswa lain yang pintar dan meninggalkan teman sebangkunya. Kemudian siswa mulai bekerja dengan pasangannya untuk mendiskusikan mengenai jawaban atas permasalahan yang diberikan oleh guru. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan berbagai kemungkinan jawaban secara bersama. d. Tahap Share Pada tahap ini siswa mempresentasikan jawaban baik secara individu maupun kelompok kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok. Setiap anggota dari kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil pemikiran mereka. e. Tahap penghargaan Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu maupun kelompok. Nilai individu berdasarkan jawaban pada tahap Think sedangkan nilai kelompok berdasarkan jawaban pada tahap Pair and Share. Terutama pada saat presentasi memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas. Definisi Media Pembelajaran Dalam pembelajaran, media perlu digunakan oleh guru untuk mendukung pembelajaran agar dapat mencapai tujuan secara maksimal. Selain itu media juga dapat membantu guru dalam mengaitkan materi dengan benda konkrit yang langsung dapat dilihat oleh siswa. Menurut Sadiman (2006:7) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikaian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sedangkan Menurut Trianto (2010:199) media sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Berdasarkam beberapa pendapat para ahli yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi dan menunjang proses pembelajaran agar tujuan proses belajar dapat tercapai. Media Pembelajaran Gambar Terdapat banyak media pembelajaran yang bisa diguanakan oleh guru dalam pelajaran. Salah satunya yaitu media gambar. Menurut Sudjana (2007:68) media gambar adalah media visual dalam betuk grafis. Media grafis ini sendiri didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambargambar. Daryanto (2010:19) mengungkapkan bahwa media gambar adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar dan tulisan atau simbol visual untuk mengihtisarkan, menggambarkan dan merangkum ide data atau kejadian. Media gambar dipakai karena dapat dibuat guru dengan mudah, praktis dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Media gambar juga merupakan sarana yang baik untuk membawa situasi dunia luar kedalam ruang kelas. Siswa tidak perlu membayangkan materi yang disampaikan

8 402 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 oleh guru, karena dengan media gambar siswa dapat melihat langsung ilustrasi yang ada. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model pendekatan spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart (1998), dimana dalam Penelitian Tindakan Kelas menggunakan prosedur beberapa siklus yaitu Siklus I, Siklus II dan seterusnya sampai penelitian menuju pada indikator keberhasilan.. Dalam masing-masing siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu Planing (perencanaan), acting & observing (pelaksanaan dan observasi), serta reflecting (refleksi). Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada siswa kelas IV Semester 2 Tahun pelajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Model pembelajaran Think Pair Share (TPS). b. Variabel terikat Hasil belajar adalah capaian atau besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa sedangkan teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan juga dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis diskriptif yaitu dengan membandingkan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SDN Sumogawe 04 Kec. Getasan Kab. Semarang pada siswa kelas IV dengan jumlah 25 siswa, 10 siswa laki-laki dan15 siswa perempuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, latar belakang siswa lebih banyak sebagai anak petani, sehingga dari faktor keluarga kurang begitu memperhatikan pendidikan anak mereka. Kebiasaan siswa yang masih suka bermain dibawa hingga ke dalam kelas. Pada saat kondisi pembelajaran siswa kurang memperhatikan guru. Mereka lebih suka melakukan aktifitas diluar materi pembelajaran seperti mengobrol dengan teman atau asik dengan aktifitasnya sendiri. Semangat dan minat siswa untuk belajar masih kurang. Penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru juga berpengaruh pada minat siswa untuk belajar. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan menggunakan contoh dari buku saja. Belum nampak metode pembelajaran yang kooperatif serta penggunaan media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar.

9 I is Utami Nurhidayati 403 Kondisi yang demikian secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa. Tingkat penguasaan siswa pada materi masih jauh dari harapan. Ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa pada saat pra siklus. Dari keseluruhan siswa, sebanyak 44% (11 siswa) yang nilainya sudah tuntas di atas KKM. Sedangkan sisanya 66% (14 siswa) nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau dapat dikatakan belum tuntas. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 71 guru harus mencari cara agar target ketuntasan sebanyak 80% dari keseluruhan siswa nilainya berada di atas KKM. Siklus I Pelaksanaan siklus I akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu perencanaan, tindakan dan observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan dan observasi masing-masing dilakukan dalam 3 kali pertemuan hingga evaluasi dilakukan. Hasil yang didapat dari pelaksanaan siklus I, data hasil belajar siswa yang didapat dari pengerjaan soal evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai materi dengan baik. Ini ditunjukkan dari 25 siswa, baru terdapat 15 siswa (60%) yang nilainya sudah tuntas diatas KKM, sedangkan 10 siswa (40%) nilainya masih berada dibawah KKM. Dari cacatan observer pada lembar observasi guru dan siswa diperoleh beberapa masalah penyebab belum tercapainya indikator kerja pada siklus I antara lain: (1) Guru masih belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, hal ini dapat dilihat dari persiapan pada saat membuka pembelajaran guru belum mengkondisikan siswa untuk siap dalam menerima pembelajaran. (2) Pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang belum fokus menerima pelajaran karena masih sibuk dengan kegiatan yang lain. (3) Penyampaian materi sudah menarik, akan tetapi ketika tahap diskusi, siswa terkadang masih membahas diluar materi pembelajaran karena penggunaan media gambar yang sulit dipahami siswa. (4) Guru belum menegur siswa yang mengganggu temannya yang melakukan presentasi hasil diskusi. (5) Masih banyak pula siswa yang pasif belum berani mengemukakan pendapatnya. Dari beberapa masalah diatas, maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada Siklus II yang diantaranya dengan cara: (1) Guru lebih fokus lagi dalam penyampaian materi serta memperhatikan pengkondisian kelas dan kesiapan siswa dalam belajar agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa dengan baik. (2) Guru menyiapkan media gambar yang mudah dipahami oleh siswa. (3) Guru memberikan teguran kepada siswa yang melakukan kegiatan diluar materi pelajaran ataupun menggangu temannya yang sedang serius dalam belajar agar kondisi belajar menjadi lebih kondusif. (4) Guru lebih memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk diperbaiki pada Siklus II agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan indikator kerja yang telah ditetapkan dapat tercapai. Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam 3 tahap: perencanaan, pelaksanaan dan observasi juga refleksi. Masing2 dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Hasil yang diperoleh setelah 3 pertemuan berlangsung, Dari data lembar observasi maupun

10 404 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 lembar evaluasi, siswa mengalami peningkatan keaktifan maupun hasil belajar. Ini ditunjukkan dari 25 siswa, hanya terdapat 3 siswa (12%) yang nilainya masih belum tuntas diatas KKM, sedangkan 22 siswa (88%) nilainya sudah berada diatas KKM. Pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kebanyakan siswa juga sudah berani mengungkapkan pendapatnya. Bagi beberapa siswa yang masih belum berani utnuk mengungkapkan pendapat, guru membimbing dan memberikan pengarahan. Pengkondisian kelas juga sudah dapat dilaknsanakan dengan baik sehingga kondisi belajar dapat berlangsung dengan efektif. Pengerjaan lembar evaluasi juga berlangsung secara kondusif, tidak lagi ada siswa yang mengganggu temannya dalam mengerjakan lembar evaluasi ataupun mencontek. Presentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai pada indikator kerja yaitu 80% atau lebih dari jumlah keseluruhan siswa. Dengan demikian penggunaan metode Think Pair Share berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS materi sumber daya alam dapat diikuti dengan baik oleh siswa dalam 2 siklus. Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode Think Pair Share (TPS) berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada perbandingan nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 tabel berikut: Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 No Kriteria Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Tuntas 11 44% 15 60% 22 88% 2 Tidak 14 56% 10 40% 3 12% tuntas Jumlah % % % Skor tertinggi Skor terendah Rata-rata 69,2 73,4 78,6 Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan, ketuntasan siswa hanya mencapai 44%, setelah digunakan metode kooperatif tipe Thing Pair Share berbantuan media gambar meningkan menjadi 60% kemudian setelah tindakan dilakukan dalam 2 siklus hasil belajar siswa meningkat lagi mencapai 88% dari jumlah keseluruhan siswa. Pencapaian skoer tertinggi siswa juga meningkat dari pra siklus skor tertinggi hanya 89 pada akhir penelitian atau di akhir siklus II skor tertinggi mencapai angka 95. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 69,2 pada pra siklus meningkat menjadi 73,4 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,6. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SDN Sumowono 04 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam

11 I is Utami Nurhidayati 405 menggunakan metode Think Pair Share (TPS) berbantuan media gamber sangat memuaskan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dari pra siklus, siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebelum dilakukan tindakan atau pada pra siklus siswa yang tuntas hanya sebanyak 11 anak atau 44% kemudian dilaksanakan siklus 1 ketuntasan siswa meningkat mencapai 15 anak atau 60%. Berarti terjadi peningkatan sebanyak 16%. Akan tetapi hasil yang diperoleh pada siklus 1 belum memenuhi target sesuai dengan indikator kerja yang telah dibuat yaitu ketuntasan mencapai 80% atau lebih dari keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan guru belum bisa mengkondisikan kelas secara maksimal. Jadi apabila guru tidak fokus siswa terkadang masih bermain-main dengan hal diluar materi pelajaran seperti mengganggu siswa yang lain, menggunakan media pembelajaran sebagai mainan atau sibuk sendiri dengan kegiatannya. Siswa juga belum menunjukkan keberaniannya untuk menyampaikan pendapat ataupun mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Dengan memperhatikan refleksi dari siklus 1, maka dilakukan perencanaan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II agar penelitian mencapai target yang ditentukan. Setelah dilakukan tindakan siklus II, ketuntasan siswa mencapai 88% dan hanya terdapat 3 siswa (12%) saja yang belum tuntas, ini berarti Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode Think Pair Share berbantuan media gambar meningkatkan ketuntasan siswa sebanyak 44% dibandingkan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan. Dan hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah mencapai target yaitu ketuntasan siswa lebih dari 80%. Hal ini dikarenakan kelebihan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media gambar tingkat keaktifan siswa dalam belajar meningkat, siswa dituntut untuk berfikir menganalisis contoh gambar yang diberikan oleh guru kemudian berdiskusi dengan temannya untuk saling bertukar pikiran maupun bertukar informasi pengetahuan masing-masing. Kemudian siswa dituntut untuk berani mempresentasikan hasil pemikiran dan diskusinya di depan kelas, bagi siswa yang lain agar berani menyampaikan pendapatnya. Jadi pengetahuan yang didapat oleh siswa tidak hanya berasal dari guru, akan tetapi dari contoh konkrit dan juga pengalaman masing-masing individu. Ini sesuai dengan teori dari Anita Lie (2004:57) yang menyatakan bahwa Think Pair Share (TPS) adalah salah satu metode pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan metode ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Akan tetapi penggunaan metode Think Pair Share berbantuan media gambar ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah pada saat tahap diskusi dengan teman sebangku apabila guru tidak membimbing siswa untuk berdiskusi dengan benar, maka siswa malah akan mendiskusikan tema yang lain diluar materi pelajaran. Jadi guru harus fokus membimbing siswa untuk berdiskusi. Ini dapat dilakukan dengan cara guru berkeliling kelas. Jika gambar yang digunakan oleh guru kurang jelas, siswa terkadang kesulitan untuk memahami maksud dari gambar tersebut, hal ini dapat diatasi dengan cara guru menjelaskan kepada masing-masing siswa yang merasa kesulitan.

12 406 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 Dari hasil pemaparan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan metode Think Pair Share berbantuan media gambar yang peneliti lakukan dapat dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan metode ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk berfikir lebih dan terpacu dalam berkompetisi dengan siswa yang lain, sehingga tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini yang menjadikan hasil belajar IPS siswa menjadi meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Think Pair Share berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar tema 9 (kayanya negeriku) terutama mata pelajaran IPS materi sumber daya alam siswa Kelas IV SDN Sumogawe 04 Kec. Getasan Kab. Semarang semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari presentase ketuntasan yang dicapai siswa. Tingkat ketuntasan siswa meningkat sebanyak 44%, dari hanya 11 siswa (44%) yang tuntas sebelum dilakukannya tindakan menjadi 22 siswa (88%) tuntas setelah dilakukan 2 siklus tindakan. Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata kelas yang diperoleh. Dari rata-rata 69,2 meningkat menjadi 78,6 pada akhir siklus 2. Ini menunjukkan adanya peningkatan perolehan skor yang diperoleh masing-masing siswa di kelas, hingga nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan. Selain pada hasil belajar siswa, peningkatan juga terjadi pada keaktifan siswa pada saat pembelajaran. Siswa tidak lagi hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru, akan tetapi siswa harus mampu berfikir dan aktif untuk menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi. Optimalnya partisipasi siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasilnya Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode Think Pair Share berbantuan media gambar ini. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: (1) Bagi guru hendaknya lebih kreatif lagi dalam mengelola metode dan menggunakan media agar siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, karena dengan menggunakan metode yang kreatif seperti metode Think Pair Share dan penggunaan media yang interaktif seperti media gambar sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Bagi siswa, pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya bersungguh-sungguh memperhatikan penjelasan dari guru, agar selama proses pembelajaran terjadi suasana yang kondusif dan hasilnya bisa seperti yang diharapkan. (3) Bagi sekolah hendaknya membantu atau memberikan sarana kepada para guru untuk lebih mengembangkan penggunaan metode pembelajaran dan alat peraga/media pembelajaran agar pembelajaran bisa berlangsung secara maksimal dan tujuan pendidikan pun bisa tercapai.

13 I is Utami Nurhidayati 407 DAFTAR PUSTAKA Anita Lie Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo Arifin Belajar Merupakan Indikator dari Perubahan yang Terjadi pada Individu Setelah Mengalami Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Daryanto Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka cipta Hamalik, Oemar Proses Belajara Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Huda, Miftahul Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Poerwati, Endang, dkk Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Sadiman, Arief S dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo. Jakarta Soemantri Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya Sudjana, N. A Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, N. A Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo Sugiono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Alfabeta: Bandung. Suprijono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Trianto Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. PT Prestasi Pustaka. Jakarta. Uno, Hamzah Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan pada umumnya dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan melalui pembelajaran. Oleh karena itu, ada beberapa komponen yang menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Tanggung Jawab a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab Rasa tanggung jawab merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Endang Sutriani, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE MAKE-A MATCH BERBANTUAN MEDIA KOMIK INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Fatma SDN 12 Palu Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD. Afandi Roqit

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD. Afandi Roqit 508 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD ABSTRAK Afandi Roqit afandiroqit008@yahoo.co.id

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan potensi tersebut

Lebih terperinci

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Dedi Kurniawan ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini bukan merupakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 2 (3) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA Khamid Guru Kelas VIA SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Parulian simanjuntak 1,2, Utami Widiati 2, Ach.Amirudin 2 1 SMP N 5 Sentajo Raya, Kuantan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif 1. Teori Belajar Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah yang lebih baik. Menurut Sardiman (1986: 22), secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT Mirna Herawati Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Linda Ismiyanti 1, MH. Sukarno 2 dan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

Fadhli Kamil Mutiara Ariani Rahman

Fadhli Kamil Mutiara Ariani Rahman MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI ORGANISASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD. social studies, seperti di Amerika. Sardjiyo (repository. upi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD. social studies, seperti di Amerika. Sardjiyo (repository. upi. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD 1. Pengertian IPS Ilmu pengetahuan sosial (IPS) secara resmi mulai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1975 merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bagaimana bentuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Menurut Trianto. dalam kelas atau pembelajaran dalam tutorial.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bagaimana bentuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Menurut Trianto. dalam kelas atau pembelajaran dalam tutorial. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan salah satu komponen dari kegiatan pembelajaran, dimana dari model pembelajaran ini guru dapat memahami bagaimana bentuk pembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Hilman Talihan Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNNES

FAKULTAS EKONOMI UNNES FAKULTAS EKONOMI UNNES MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KONSEP DASAR PENGANTAR ILMU EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE Nina Oktarina 1 Abstrak: Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

536 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017

536 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 536 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DAN THINK PAIR SHARE (TPS) Oleh Dea Komala Sari deakomalasari1994@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu, UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Dalam kajian teori akan disajikan teori tentang variable X yaitu model pembelajaran kooperatif tipe think pair square dan teori tentang variable Y yaitu hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Think-Pair-Share (TPS) adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Meryland pada tahun

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang sekarang ini mulai digunakan yaitu pembelajaran tematik terpadu.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi

BAB I PENDAHULUAN. tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran ideal adalah pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif, menyenangkan serta dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif untuk menghasilkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN TANGGUNG JAWAB SERTA HASIL BELAJAR IPA Oleh Endang Retnowati

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil Belajar

Abstrak. Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil Belajar PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT KELAS VII SMP NEGERI 1 BRINGIN TAHUN 2014/ 2015 Dian Tri Yunitasari,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008:41) Penelitian

Lebih terperinci