TATA TERTIB KONGRES PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI SURAKARTA, 18 PEBRUARI 2018 BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT, FUNGSI DAN DASAR KEGIATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TATA TERTIB KONGRES PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI SURAKARTA, 18 PEBRUARI 2018 BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT, FUNGSI DAN DASAR KEGIATAN"

Transkripsi

1 TATA TERTIB KONGRES PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI SURAKARTA, 18 PEBRUARI 2018 BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT, FUNGSI DAN DASAR KEGIATAN Pasal 1 Kegiatan ini bernama Kongres Pasukan Suporter Sala Paling Sejati untuk kemudian disebut KONGRES PASOEPATI. Pasal 2 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 4 Maret 2018 di Surakarta. Pasal 3 KONGRES PASOEPATI berfungsi sebagai forum untk melaksanakan konsolidasi organisasi dalam rangka penyempurnaan dan pemantapan struktur organisasi, merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PASOEPATI, Garis Besar Haluan Kerja masa bakti serta agenda-agenda lain yang dianggap perlu dengan tetap menyesuaikan mekanisme sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PASOEPATI. Pasal 4 KONGRES PASOEPATI diselenggarakan berdasarkan asas konstitusional, legalitas dan struktural. BAB II PENYELENGGARA Pasal 5 KONGRES PASOEPATI diselenggarakan oleh Presidium untuk membentuk Struktur Kepengurusan Pasoepati.

2 BAB III PESERTA KEGIATAN Pasal 6 (1) Peserta kegiatan Pembentukan Majelis terdiri atas satu orang utusan setiap Koordinasi Wilayah PASOEPATI yang akan menjadi Anggota Majelis PASOEPATI. (2) Peserta kegiatan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden terdiri atas : a. Satu orang utusan Suku yang terdaftar disetiap Korwilyang telah di sahkan oleh Korwil dan Presidium; b. Satu orang utusan Duta Besar yang direkomendasikan DPP PASOEPATI dan Diverifikasi oleh Presidium. (3) Peserta Peninjau, yaituperwakilan dari Organisasi Massa dan Akademisi yang mendapat undangan dari Presidium (4) Undangan, yaitu Tamu undangan diluar peserta sebagaimana disebut dalam ayat 1 dan 2, yang telah diundang oleh Presidium PASOEPATI BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA Pasal 7 (1) Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan setelah setiap orang menjalankan kewajibannya. (2) Kewajiban adalah hal yang harus dilakukan sebelum mendapatkan hak. (3) Setiap utusan memiliki hak bicara dan satu hak suara yang penggunaannya atas persetujuan pimpinan sidang dalam forum KONGRES PASOEPATI. (4) Setiap peserta peninjau memiliki hak bicara yang penggunaannya atas persetujuan pimpinan sidang dalam forum KONGRES PASOEPATI. (5) Setiap undangan tidak memiliki hak dan kewajiban dalam forum sebagai peserta KONGRES PASOEPATI Pasal 8

3 Hak suara di bedakan menjadi dua macam: 1. Hak suara dalam Majelis PASOEPATI 2. Hak suara dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pasal 9 Setiap peserta berkewajiban untuk : 1. Menghormati sesama peserta kegiatan Kongres PASOEPATI. 2. Menjaga kelancaran dan ketertiban kegiatan Kongres PASOEPATI. 3. Mengikuti seluruh agenda KONGRES PASOEPATI 4. Mentaati seluruh tata tertib sidang. BAB V QUORUM Pasal 10 (1) Sidang dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dan seluruh peserta yang hadir dalam forum KONGRES PASOEPATI sebagaimana yang tercantum dalam daftar hadir. (2) Jika ayat 1 dalam pasal ini tidak terpenuhi, sidang ditunda selama-lamanya 2 x 5 menit. (3) Jika dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dalam pasal ini terlewati dan jumlah peserta sidang belum memenuhi batas sebagaimana dimaksud dalamayat 1 pasal ini, maka pimpinan sidang dapat membuka dan memimpin sidang. BAB VI MEKANISME PERIJINAN Pasal 11 (1) Peserta sidang yang ingin meninggalkan forum, mengajukan permohonan ijin secara lisan kepada pimpinan sidang. (2) Ijin dapat dikabulkan oleh pimpinan sidang setelah adanya kesepakatan forum. BAB VII PELANGGARAN TATA TERTIB DAN SANKSI Pasal 12

4 (1) Pelanggaran dalam KONGRES PASOEPATI adalah segala tindakan yang bertentangan dengan tata tertib KONGRES PASOEPATI. (2) Pelanggaran dikategorikan dalam dua jenis; ringan dan berat. (3) Pelanggaran ringan berupa tindak indisipliner yang dilakukan peserta sidang terhadap tata tertib KONGRES PASOEPATI. (4) Pelanggaran berat adalah tindakan indisipliner peserta yang langsung atau tidak langsung dilakukan secara personal maupun kolektif, bermaksud menggagalkan penyelenggaraan KONGRES PASOEPATI. (5) Pelanggaran ringan yang dilakukan lebih dari tiga kali oleh satu orang atau sekelompok peserta dikategorikan sebagai pelanggaran berat. (6) Jika calon presiden dan wakil presiden maupun utusan diketahui dan terbukti memberi dan atau menerima imbalan dalam bentuk barang atau uang merupakan pelanggaran berat. Pasal 13 (1) Sanksi atau hukuman diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib KONGRES PASOEPATI. (2) Sanksi atau hukuman dibedakan atas; sanksi ringan dan berat. (3) Sanksi ringan diberikan kepada peserta yang melakukan pelanggaran ringan, berupa teguran lisan. (4) Sanksi berat diberikan kepada peserta yang melakukan pelanggaran berat, berupa skorsing dan pencabutan status peserta KONGRES PASOEPATI. (5) Bagi calon presiden dan wakil presiden yang terbukti memberi dan atau menerima imbalan berupa barang maupun uang, maka akan didiskualifikasi sebagai calon dan bagi utusan yang memberi dan atau menerima dicabut hak suaranya oleh pimpinan sidang. BAB VIII PERSIDANGAN Pasal 14 Persidangan dalam kegiatan KONGRES PASOEPATI, terdiri dan sidang pengantar, sidang pendahuluan, sidang komisi dan sidang paripurna. Pasal 15

5 Ketentuan persidangan : 1. Sidang komisi diikuti oleh anggota komisi, dipimpin oleh ketua sidang komisiterpilih. 2. Sidang paripurna diikuti oleh seluruh peserta KONGRES PASOEPATI, dipimpin oleh sidang yang dipilih dari dan oleh peserta sidang. Pasal 16 Agenda persidangan: 1. Sidang pengantar untuk membahas dan menetapkan agenda dan tata tertib KONGRES PASOEPATI, mengangkat dan menetapkan Majelis PASOEPATI. 2. Sidang Pleno LPJ untuk membahas laporan pertanggungjawaban presiden PASOEPATI. 3. Sidang komisi bertugas untuk membahas permasalahan secara khusus yang telah ditentukan. 4. Sidang paripuma merupakan forum untuk mempresentasikan dan membahas hasil sidang komisi dan memilih sekaligus mengangkat Presiden dan Wakil Presiden PASOEPATI. BAB IX PIMPINAN SIDANG Pasal 17 Pimpinan sidang dalam KONGRES PASOEPATI terdiri dari : 1. Pimpinan sidang tetap. 2. Pimpinan sidang komisi. Pasal 18 (1) Pimpinan sidang tetap adalah Ketua dan Wakil Ketua majelis Pasoepati. (2) Pimpinan sidang komisi adalah anggota komisi yang ditunjuk untuk memimpin sidang. Pasal 19 Pimpinan sidang berkewajiban untuk memimpin sidang secara arif, jujur dan bijaksana. Pimpinan sidang berhak untuk: Pasal Memberikan inisiatif pemecahan suatu masalah kepada peserta sidang. 2. Memberikan sanksi ringan kepada peserta sidang yang melanggar. 3. Memberikan sanksi berat kepada peserta sidang yang melanggar atas

6 kesepakatan forum sidang. BAB X KOMISI-KOMISI Pasal 21 Komisi adalah badan sementara yang diangkat oleh KONGRES PASOEPATI untuk merumuskan Anggaran Rumah Tangga PASOEPATI, Garis Besar Haluan Kerja masa bakti , Struktur dan Mekanisme kerja serta agenda-agenda lain yang dianggap perlu. Pasal 22 (1) Anggota komisi diambil dari peserta penuh KONGRES PASOEPATI. (2) Pembagian anggota komisi dilaksanakan oleh forum sidang KONGRES PASOEPATI yang dipimpin oleh pimpinan sidang. Tata cara pengambilan keputusan : BAB XI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal Keputusan diambil dengan cara musyawarah mufakat. 2. Jika tidak mencapai mufakat dengan cara sebagaimana diamksud ayat 1 pasal ini keputusan diambildengan cara lobbying, clan sidang ditunda selama-lamanya 2x5 menit. 3. Jika dengan cara lobbying sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini gagal, keputusan dilakukan dengan cara voting (pemungutan suara) melaluikartu suara secara Iangsung, umum, bebas dan rahasia. BAB XII ATURAN TAMBAHAN Pasal 24 (1) Tata tertib ini berlakudan wajib ditaati oleh seluruh peserta KONGRES PASOEPATI selama KONGRES PASOEPATI berlangsung. (2) Jika dalam tempo sebagaimana dimaksud dalam tata tertib ini KONGRES PASOEPATI gagal menetapkan rumusan kebijakan, maka akan diadakan perpanjangan waktu pelaksanaan menurut kebutuhan. (3) Selama berlangsungnya KONGRES PASOEPATI, setiap peserta tidak diperbolehkan

7 memindahkan seluruh atau sebagian hak dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Tata Tertib KONGRES PASOEPATI, dan apabila terjadi perubahan harus mendapat persetuuan secara tertulis Pimpinan Sidang terlebih dahulu. (4) Apabila ada hal-hal lain yang belum diatur atau yang perlu dirubah baik dengan penambahan atau pembetulan dalam Tata Tertib KONGRES PASOEPATI, maka setiap peserta sepakat untuk mengaturnya kemudian dalam Aturan Tambahan serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan. BAB XIII PENUTUP Pasal 25 Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dan ditetapkan dengan kesepakatan forum sidang. Ditetapkan di Surakarta

8 ANGGARAN DASAR PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI AMANDEMEN ANGGARAN DASAR PASUKAN SUPORTER SALA PALING SEJATI Menimbang : Bahwa untuk berjalannya sebuah organisasi yang baikdiperlukanseperangkat aturan. Bahwaseperangkat aturan seperti tersebut di atas membutuhkansebuah aturan dasar. Mengingat : Majelis PASOEPATI pada hari Minggu tanggal 18 Pebruari 2018 yang membahas tentang Amandemen Anggaran Dasar PASOEPATI. Menetapkan :Amandemen Anggaran Dasar Pasukan Supoter Sala PalingSejati (AD PASOEPATI). PEMBUKAAN Bahwa olah raga, khususnya sepak bola merupakan kegiatan yang merakyat dan menjadi milik rakyat yang perlu tetap ditumbuh suburkan serta senantiasa didorong ke arah terwujudnya olahraga profesional dengan didukung penoton yang kreatif, sportif dan apresiatif yang estetis. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut di atas, perlu pengelolaan suporter secara profesional, terorganisir rapi dengan berprinsip pada asas keterbukaan, asas kebersamaan, dan asa pertanggung jawaban. Atas dasar pemikiran tersebut, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa seluruh suporter di wilayah Surakarta dan sekitamya menghimpun didalam suatu organisasi dengan Anggaran Dasarsebagai berikut.:

9 BABI NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Pasukan Suporter Sala Paling Sejati, selanjutnya disebut PASOEPATI. Pasal 2 PASOEPATI didirikan di kota Solo pada hari Rabu, tanggal 9 Februari 2000 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 3 Korwil yang sudah ada tidak dapat dingangu gugat, apabila ada anggota diluar soloraya yang ingin disahkan,akan disebut Dubes. BAB II ASAS, SIFAT, TUJUAN DAN USAHA Pasal 4 PASOEPATI berasaskan Pancasila dan berlandaskan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 5 PASOEPATI merupakan organisasiterbuka, bersifatsosial dan kekeluargaan. Pasal 6 Tujuan PASOEPATI adalah : 1. Mendukung kesebelasan sepakbola kebangggan kota Solo pada khususnya dan tim Olahraga pada umumnya dengan jiwa sportivitas tinggi. 2. Terwujudnya suporter kota Solo yang memiliki disiplin, sportivitas, kreativitas dan solidaritas yang tinggi. Pasal 7 Untuk mewujudkan tujuan tersebut, PASOEPATI melaksanakan kegiatan : 1. Menghimpun dan mengorganisir pecinta Olahraga yang cinta damai ke dalam PASOEPATI. 2. Melakukan pertemuan-pertemuan, sarasehan-sarasehan kekeluargaan, sosialisasi kegiatan melalui media massa dalam rangka meningkatkan minat,

10 disiplin, sportivitas, fanatisme, dan mengangkat kreativitas suporter yang terhimpun dalam PASOEPATI. 3. Meningkatkan pembinaan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anggota dalam melaksanakan kegiatan PASOEPATI. 4. Mengembangkan dan mewujudkan kerjasama yang serasi dan seimbang antara PASOEPATI dengan organisasi supporter lain, Klub, Pemerintah, PSSI dan lembaga lainnya. 5. Ikut menciptakan, memelihara dan memantapkan stabilitas keamanan yang efektif dan dinamis di bidang olahraga. BAB III KEANGGOTAAN, STRUKTUR ORGANISASI, PIMPINAN DAN KEPENGURUSAN Pasal 8 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka tanpa memandang agama, ras, suku, maupun golongan. Pasal 9 (1) Pemegang kedaulatan tertinggi organisasi adalah Majelis PASOEPATI, yang anggotanya terdiri dan perwakilan Korwil yang dipilih dari dan oleh suku-suku di wilayah Korwil yang bersangkutan. (2) Pimpinan organisasi tingkat pusat / DPP berkedudukan di kota Surakarta. (3) Di tingkatan massa di Kota Surakarta maupun yang berada di kabupaten dan atau Kotamadya didalam Daerah se eks Karesidenan Surakarta dapat dibentuk Koordinator Wilayah (Korwil) dengan sepengetahuan dan disahkan oleh DPP. (4) Perubahan mengenai Korwil dan Dubes a. Bagi korwil yang sudah terbentuk tetap menjadi korwil dan akan di verifikasi ulang. b. Bagi korwil diluar Solo raya yang sudah terbentuk jika dalam verifikasi tidak memenuhu syarat terbentuknya korwil maka akan menjadi Dubes c. Untuk pembentukan Pasoepati diluar soloraya kedepannya akan dinamakan Dubes. (5) Di tingkat organisasi paling bawah dibentuk "Suku".

11 Pasal 10 (1) Struktur Pimpinan Majelis PASOEPATI terdiri : a. Ketua Majelis PASOEPATI; b. Sekretaris Majelis PASOEPATI; c. Bendahara Majelis PASOEPATI. (2) Struktur kepengurusan ditingkat DPP, terdiridari : a. Presiden; b. Wakil Presiden; c. Sekretaris Jenderal; d. Departemen yang dipimpin oleh Menteri. (3) Struktur Dewan Penasehat PASOEPATI terdiri dari : a. Ketua Dewan Penasehat PASOEPATI; b. Wakil Ketua Dewan Penasehat PASOEPATI. (4) Struktur Kepengurusan ditingkat Koordinator Wilayah (Korwil), terdiri dari: a. Ketua Koordinator Wilayah (Ketua Korwil); b. Wakil Ketua Koordinator Wilayah (Wakil Ketua Korwil); c. Sekretaris; d. Seksi-seksi. (5) Struktur Kepengurusan Duta Besar ( Dubes) a. Ketua Dubes; b. Wakil Ketua Dubes; c. Sekretaris; d. Seksi-seksi. (6) Struktur Kepengurusan ditingkat Suku terdiri dari : a. Kepala Suku; b. Wakil Kepala Suku. BAB IV MASA JABATAN DAN PEMILIHAN PIMPINAN DAN PENGURUS Pasal 11 Masa jabatan Pimpinan Majelis PASOEPATI, dan Pengurus ditingkat DPP, Korwil dan Suku adalah 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat dipilih kembali.

12 Pasal 12 (1) Pimpinan Majelis PASOEPATI dipilih oleh dan atau Anggota Majelis PASOEPATI. (2) Ditingkat DPP: a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh utusan suku dan Dubes serta diangkat dan ditetapkan oleh Majelis PASOEPATI. b. Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal dan Menteri-menteri dipilih dan diangkat oleh Presiden. (3) Pengurus ditingkat Korwil dipilih oleh para Kepala Suku di wilayah yang bersangkutan dan disahkan oleh Presiden. (4) Pengurus ditingkat Dubes dipilih oleh anggota dan disahkan oleh Presiden (5) Pengurus di tingkat Suku dipilih oleh anggota Suku di wilayah yang bersangkutan dan disahkan oleh Ketua Korwil. BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN DAN PENGURUS Pasal 13 (1) Tugas Pimpinan Majelis PASOEPATI a. Menyelenggarakan rapat Majelis PASOEPATI sedikitnya 1 kali dalam 1 (satu) Tahun; b. Menetapkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh DPP; c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas DPP; d. Mengesahkan Dewan Penasehat & Dewan Pembina. (2) Tugas Pengurus ditingkat Pusat a. Presiden bertugas: 1. Melaksanakan Ketetapan-ketetapan Majelis PASOEPATI; 2. Mengambil, mengeluarkan keputusan-keputusan organisasi dan/atau kebijakan organisasi dalam rangka pelaksanaan ketetapan-ketetapan Majelis PASOEPATI; 3. Menetapkan tugas-tugas :Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, dan Menteri-menteri; 4. Mengesahkan pengurus PASOEPATI ditingkat Korwil; 5. Mengesahkan Duta Besar (Dubes); 6. Mewakili PASOEPATI di hadapan dan atau di luar pengadilan; 7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan

13 PASOEPATI dihadapan Majelis PASOEPATI. b. Wakil Presiden bertugas 1. Mewakili Presiden apabila Presiden berhalangan; 2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang didelegasikan Presiden; 3. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Presiden; 4. Melanjutkan fungsi, tugas dan wewenang Presiden apabila Presiden berhalangan tetap sehingga tidak dapat melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya sampai akhir periode kepengurusan. (3) Dewan Penasehat merupakan badan yang memberi nasehat, saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada Presiden baik diminta maupun tidak. (4) Tugas Pengurus ditingkat Korwil adalah a. Melaksanakan kebijakan PASOEPATI yang ditetapkan DPP di wilayah Korwil yang bersangkutan; b. Mengesahkan pengurus PASOEPATI ditingkat Suku; c. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi dengan tembusan kepada DPP. (5) Tugas Pengurus PASOEPATI di tingkat Dubes adalah a. Melaksanakan kebijakan PASOEPATI yang ditetapkan DPP PASOEPATI; b. Menetapkan anggota PASOEPATI di wilayah bersangkutan; c. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi kepada DPP. (6) Tugas Pengurus PASOEPATI di tingkat Suku adalah a. Melaksanakan kebijakan PASOEPATI yang ditetapkan DPP dengan koordinasi Korwil yang bersangkutan b. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi dengan tembusan kepada Korwil

14 BAB VI PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 14 (1) Pimpinan Majelis PASOEPATI menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Anggota Majelis PASOEPATI sedikit-dikitnya satu kali dalam satu Tahun. (2) Presiden menyampaikan laporan pertanggungjawaban satu tahun dihadapan Majelis PASOEPATI, dan dilaksanakan selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah musim kompetisi berakhir. (3) Pengurus di tingkat Korwil menyampaikan laporan pertanggungjawaban per satu tahun dihadapan rapat pleno Korwil dan Kepala Suku di wilayah yang bersangkutan, dan dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu setelah musim kompetisi berakhir sebelum disampaikan pertanggungjawaban Presiden dihadapan Majelis PASOEPATI. (4) Pengurus di tingkat Dubes menyampaikan laporan pertanggungjawaban per satu tahun dihadapan rapat pleno Dubes di wilayah yang bersangkutan, dan dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu setelah musim kompetisi berakhir sebelum disampaikan pertanggungjawaban Presiden dan Wakil Presiden dihadapan Majelis PASOEPATI. (5) Pengurus di tingkat Suku menyampaikan laporan pertanggungjawaban per satu tahun dihadapan rapat anggota Suku di wilayah yang bersangkutan, dan dilaksanakan selambat-iambatnya 2 (dua) minggu setelah musim kompetisi berakhir sebelum disampaikan pertanggungjawaban Korwil dihadapan rapat pleno Korwil dan Kepala Suku diwilayah yang bersangkutan. BAB VII RAPAT-RAPAT, WEWENANG DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 Musyarawah dan rapat-rapat kerja terdiri dari : 1. Kongres 2. Kongres Luar Biasa 3. Rapat Majelis PASOEPATI 4. Rapat Pengurus Pusat 5. Musyawarah Korwil

15 6. Rapat Anggota Dubes 7. Rapat Anggota Suku 8. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pasal 16 (1) Wewenang Kongres: a. Menetapkan garis-garis besar kebijakan PASOEPATI b. Memilih dan mengangkat, atau memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden c. Membuat dan/atau mengubah Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PASOEPATI d. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Presiden dibidang Kegiatan dan Keuangan Organisasi e. Memilih dan mengangkat atau memberhentikan Dewan Penasehat (2) Kongres Luar Biasa a. Mempunyai wewenang dan kekuasaan yang sama dengan Kongres. b. Diadakan apabila kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam. c. Diadakan oleh Majelis PASOEPATI atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dan jumlah anggota Majelis PASOEPATI. (3) Wewenang Rapat Kerja Majelis PASOEPATI: Melaksanakan Rapat Kerja Majelis PASOEPATI (4) Wewenang Rapat Dewan Pengurus Pusat (DPP) a. Menetapkan kebijakan PASOEPATI dan/atau keputusan-keputusan organisasi dengan memperhatikan pendapat dan/atau saran pengurus Korwil dan/atau Pengurus Suku. b. Memutuskan hal-hal yang bersifat teknis dalam pelaksanaan kegiatan. (5) Wewenang Musyawarah Korwil a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan PASOEPATI b. Memilih, mengangkat dan/atau memberhentikan Ketua Korwil di wilayah yang bersangkutan. c. Memilih perwakilan Korwil dan Suku-suku sebagai Anggota Majelis PASOEPATI. d. Menilai laporan pertanggungjawaban Ketua Korwil dibidang pelaksanaan kegiatan dan keuangan organisasi diwilayah yang bersangkutan. (6) Wewenang Rapat Anggota Suku a. Menyusun dan memberikan masukan untuk, dibahas dalam rapat pleno Korwil

16 dan Suku dan/atau rapat Pleno Pengurus Pusat b. Menilai laporan pertanggungjawaban Kepala Suku dibidang pelaksanaan kegiatan dan keuangan diwilayah Suku yang bersangkutan c. Memilih, mengangkat dan/atau memberhentikan Kepala Suku d. Mengajukan nama calon Anggota Majelis PASOEPATI untuk dipilih dalam Musyawarah Korwil dan Kepala Suku diwilayah Korwil yang bersangkutan sebagai wakil Korwil dan Suku-suku di Majelis PASOEPATI. (7) Wewenang Rapat Koordinasi Pelaksanaan: Membahas teknis pelaksanaan suatu kegiatan. BAB VIII QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 17 (1) Kongres dan Kongres Luar Biasa hanya sah apabila dihadiri sedikit-sedikitnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis PASOEPATI. (2) Rapat Majelis PASOEPATI hanya sah apabila dihadiri sedikit-dikitnya 2/3 dan jumlah Anggota Majelis PASOEPATI (3) Rapat Pengurus Pusat, Musyawarah Korwil dan Kepala Suku hanya sah apabila dihadin sedikit-dikitnya oleh 2/3 dari jumlah pengurus (4) Rapat anggota suku sah apabila dihadin sedikit-dikitnya oleh 2/3 dari jumlah anggota Suku yang terdaftardi wilayah Suku yang bersangkutan Pasal 18 (1) Pengambilan keputusan dinyatakan sah apabila mendapat persetujuan paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. (2) Pengambilan keputusan pada dasamya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan apabila hal tersebut tidak dimungkinkan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. BAB IX KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 19 Setiap anggota wajib mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan aturan organisasi lainnya serta tetap menjaga nama baik PASOEPATI

17 Pasal 20 Dalam setiap rapat organisasi, setiap anggota rapat mempunyai : 1. HakSuara 2. Hak Bicara 3. Hak memilih dan/atau dipilih 4. Hak membela diri 5. Hak mendapat perlakuan dan perlindungan yang sama BAB X KEUANGAN Pasal 21 Keuangan organisasi diperoleh dari : 1. luran anggota 2. Sumbangan yang tidak mengikat 3. Sponsor 4. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB XI HYMNE, MARS, ATRIBUT & LAMBANG Hymne PASOEPATI adalah "Satu Jiwa" Pasal 22 Pasal 23 Mars PASOEPATI adalah mars"abang-abang" Pasal 24 Atribut PASOEPATI dominan warna Merah Pasal 25 Lambang PASOEPATI adalah

18 BAB XII SANKSI-SANKSI Pasa l 26 (1) Pimpinan dapat memberikan sanksikepada anggota pengurus dibawahnya. (2) Anggota Pengurus yang tidak aktif dalam pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang diaturdalam Anggaran Dasar ini dapat diberikan sanksi : a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis. c. Diberhentikan dari kepengurusan. BAB XIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 27 (1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan oleh dan dalam Kongres PASOEPATI (2) Perubahan Anggaran Dasar sah apabila Kongres PASOEPATI dihadiri 2/3 dari jumlah Anggota Majelis PASOEPATI, dan mendapat persetujuan dari 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir. BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 28 Ditetapkan oleh Majelis Pasoepati dari perwakilan Korwil-Korwil dengan tugas : (1) Mengesahkan Amandemen AD ART. (2) Mempersiapkan dan melaksanakan kongres PASOEPATI BAB XV PENUTUP Pasal 29 (1) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar, diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus. (2) Demikian Anggaran Dasar PASOEPATI ditetapkan dan ditandatangani oleh Majelis Pasoepati hari Minggu tanggal 4Maret 2018.

19 (3) Anggaran Dasar PASOEPATI ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Surakarta Pada hari Minggu, tanggal 4 Maret 2018 MAJELIS PASOEPATI AMANDEMEN ANGGARAN DASAR PASOEPATI Sekretaris Ketua......

20 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Keanggotaan tendiri dari : 1. Anggota aktif adalah warga Pasoepati yang sah terdaftar sebagai anggota aktif Pasoepati. 2. Anggota pasif adalah simpatisan Pasoepati yang tidak terdaftar sebagai anggota aktif Pasoepati. 3. Anggota kehormatan adalah masyarakat yang bersedia dan terdaftar sebagai anggota Pasoepati. Pasal 2 (1) Syarat menjadi anggota aktif Pasoepati adalah : a. Terdaftar sebagai anggota aktif Pasoepati. b. Menjunjung tinggi AD/ART Pasoepati. (2) Anggota pasif Pasoepati harus menjunjung AD/ART Pasoepati. (3) Anggota kehormatan Pasoepati dipilih dan disahkan oleh DPP Pasoepati dengan persetujuan Majelis Pasoepati. (4) Anggota Dewan Penasehat terdiri dari Pendiri Pasoepati,Mantan Presiden & Wakil Presiden Pasoepati BAB II KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 3 Anggota Pasoepati berkewajiban menjaga nama balk organisasi, mentaati AD/ART dan aturan organisasi lainya. Pasal 4 (1) Anggota aktif Pasoepati berhak a. Mengeluarkan pendapat. b. Mengajukan dan atau pertanyaan baik lisan maupun tulisan. c. Memilih dan dipilih. d. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan Pasoepati. (2) Anggota pasif Pasoepati berhak berpartisipasi dalam kegiatan Pasoepati.

21 (3) Anggota kehormatan berhak mengajukan pendapat baik lisan maupun tulisan bila diminta oleh DPP. BAB III BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN Pasal 5 Keanggotaan Pasoepati berakhir karena meninggal dunia/berdasar keputusan pengurus atas persetujuan Majelis Pasoepati. BAB IV STRUKTUR ORGANISASI Kongres Pasal 6 Majelis Pasoepati PP Pasoepati DPP DEWAN PENASEHAT KORWIL K. SUKU DUBES ANGGOTA = pengawasan = LPJ = Aspirasi = Koordinasi ANGGOTA BAB V KEKUASAAN TERTINGGI Pasal 7 (1) Kongres Pasoepati adalah rapat pemegang kekuasaan tertinggi. (2) Kongres Pasoepati diselenggarakan sekali dalam 2(dua) tahun. (3) Dalam keadaan luar biasa, Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan atas inisiatif sekurang-kurangnya 2/3 anggota Majelis Pasoepati.

22 Pasal 8 Kekuasaan dan wewenang Kongres Pasoepati adalah 1. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Presiden Pasoepati. 2. Membuat dan atau mengubah AD/ART Pasoepati. 3. Menetapkan struktur dan mekanisme kerja organisasi. 4. Menetapkan garis besar haluan program kerja penggurus Pasoepati. Pasal 9 Ketentuan-ketentuan lain mengenai konggres Pasoepati selanjutnya akan diatur dalam peraturan tersendiri. BAB VI MAJELIS PASOEPATI Pasal 10 Majelis Pasoepati memiliki fungsi, tugas dan wewenang a. Merumuskan dan menetapkan garis besar haluan kerja pengurus Pasoepati. b. Merumuskan dan menetapkan mekanisme penyusunan kepengurus DPP. c. Memberi saran, kritik dan teguran kepada DPP d. Mengawasi dan menilai kerja DPP e. Meminta dan mengevaluasi Laporan Pertanggungjawaban DPP pada akhir musim kompetisi liga sepak bola Indonesia. f. Menyelenggarakan Kongres Luar Biasa bila diperlukan. g. Berwenang memberhentikan Presiden Pasoepati melalui Kongres Luar Biasa apabila menyimpang dari AD/ART, Garis Besar Haluan Program Kerja Pasoepati dan atau mempunyai keadaan tertentu yang menjadikan yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya. Pasal 11 (1) Anggota Majelis Pasoepati terdiri dan perwakilan korwil yang dipilih dan oleh suku-suku diwilayah korwil yang bersangkutan. (2) Masa jabatan anggota Majelis Pasoepati adalah 2(dua) tahun dan selanjutnya dapat dipilih kembali. (3) Syarat dan keanggotaan Majelis Pasoepati diatur dalam peraturan tersendiri. (4) Kewajiban dan hak anggota Majelis Pasoepati

23 a. Wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil suporter Pasoepati sesuai AD/ART Pasoepati. b. Memiliki hak bicara dan hak suara. c. Tidak diperkenankan memegangjabatan lain dilingkungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pasoepati. (5) Keanggotaan Majelis berakhir apabila a. Sudah tidak Aktif menjadi anggota Pasoepati. b. Mengundurkan diri c. Mencemarkan nama baik organisasi berdasar ketetapan Majelis Pasoepati. d. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 dan anggota korwil yang bersangkutan dan disetujui oleh Majelis. Pasal 12 Susunan kepengurusan Majelis Pasoepati terdiri dari Ketua,Sekretaris& Bendahara yang merangkap sbg anggota Majelis Pasoepati. BAB VII PRESIDEN Pasal 13 (1) Presiden memiliki fungsi, tugas dan wewenang. a. Memegang kekuasaan eksekutif tertinggi dalam Pasoepati. b. Bersama pengurus membuat rencana kerja yang merupakan penjabaran dari Garis Besar Haluan Program Kerja yang ditetapkan oleh Majelis. c. Melaksanakan program kerja yang mengacu pada Garis Besar Haluan Program Kerja yang ditetapkan oleh Majelis. d. Membuat laporan kerja secara tertulis dalam setiap 1 (satu) tahun liga selambatlambatnya 2 Bulan setelah musim kompetisi liga sepak bola Indonesia berakhir dihadapan Majelis Pasoepati. e. Memperhatikan dan mempertimbangkan setiap saran dan usul dari Dewan Penasehat. f. Mempertanggung jawabkan seluruh program kerja kepada Majelis Pasoepati pada akhir kepengurusan. g. Mengesahkan Pengurus Pasoepati di tingkat Koordinator Wilayah. h. Mengesahkan & Menetapkan Duta Besar serta pengurusnya. i. Mengangkat dan atau memberhentikan menteri-menteri.

24 (2) Presiden dinyatakan berhalangan tetap apabila. a. Tidak Aktif di kegiatan Pasoepati. b. Mengundurkan diri. c. Diberhentikan oleh Majelis melalui Konggres Luar Biasa. Pasal 14 (1) Kepengurusan DPP terdiri atas Presiden-Wakil Presiden, sekjen dan menteri-menteri. (2) Jumlah departemen yang dipimpin oleh Menteri-menteri disesuaikan kebutuhan. (3) Pengurus DPP adalah anggota aktif Pasoepati dan diangkat oleh Presiden-Wakil Presiden Pasoepati. BAB VIII DEWAN PENASEHAT Pasal 15 (1) Dewan Penasehat memiliki tugas, fungsi dan wewenang : a. Memberi nasehat, saran, usul dan pertimbangan kepada presiden baik diminta maupun tidak. (2) Anggota Dewan Penasehat dinyatakan berhalangan tetap apabila. a. Tidak menjadi anggota aktif Pasoepati. b. Mengundurkan diri. c. Meninggal dunia. BAB IX KORWIL Pasal 16 (1) Pengurus korwil memiliki tugas, fungsi dan wewenang. a. Melaksanakan kebijaksanaan Pasoepati yang ditetapkan DPP di wilayah korwil yang bersangkutan. b. Mengesahkan pengurus Pasoepati di tingkat suku. c. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi dengan putusan DPP secara tertulis. d. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban per satu musim kompetisi dihadapan rapat pleno korwil yang bersangkutan, selambat-iambatnya 1 bulan

25 setelah musim kompetisi berakhir, sebelum disampaikan Laporan Pertanggungjawaban Presiden dihadapan Majelis Pasoepati. (2) Pengurus korwil dinyatakan berhalangan tetap apabila. a. Tidak menjadi anggota aktif Pasoepati. b. Mengundurkan diri. c. Diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Pasoepati atas usul korwil yang bersangkutan. BAB X DUBES Pasal 16 (1) Pengurus Dubes memiliki tugas, fungsi dan wewenang. a. Melaksanakan kebijaksanaan Pasoepati yang ditetapkan DPP di wilayah yang bersangkutan. b. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan organisasi dengan putusan DPP secara tertulis. c. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban per satu musim kompetisi dihadapan rapat pleno wilayah yang bersangkutan, selambat-iambatnya 1 bulan setelah musim kompetisi berakhir, sebelum disampaikan Laporan Pertanggungjawaban Presiden dihadapan Majelis Pasoepati. (2) Pengurus Dubes dinyatakan berhalangan tetap apabila. a. Tidak menjadi anggota aktif Pasoepati. b. Mengundurkan diri. c. Diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Pasoepati atas usul anggota Dubes yang bersangkutan. BAB XI SUKU Pasal 18 (1) Pengurus suku memiliki tugas, fungsi dan wewenang. a. Melaksanakan kebijaksanaan Pasoepati yang ditetapkan DPP dengan koordinasi korwil yang bersangkutan. b. Membuat Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan secara tertulis dengan tembusan korwil dan DPP.

26 c. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban persatu kompetisi dihadapan rapat anggota suku, selambat-lambatnya dua minggu setelah musim kompetisi berakhir sebelum disampaikan Laporan Pertanggungjawaban korwil dihadapan rapat pleno korwil yang bersangkutan. (2) Pengurus suku dinyatakan berhalagan tetap apabila. a. Tidak menjadi anggota aktif Pasoepati. b. Mengundurkan diri. c. Atas usul kepala suku yang bersangkutan diberhentikan korwil dengan persetujuan Presiden. BAB XII KEUANGAN Pasal 19 Keuangan Pasoepati diperoleh dari : 1. luran anggota. 2. Sumbangan yang tidak mengikat. 3. Sponsor. 4. Usaha halal yang dilaksanakan oleh pengurus berdasar kebijaksanaan organisasi dan tidak bertentangan dengan aturan organisasi. Pasal 20 Hasil kegiatan adalah hasil yang berupa uang dan atau materi yang dapat diuangkan dan kegiatan-kegiatan Pasoepati dengan mengunakan fasilitas Pasoepati atau dikuasakan kepada Pasoepati. BAB XIII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 21 (1) Perubahan ART Pasoepati hanya dapat melalui Kongres Pasoepati. (2) Perubahan tersebut dinyatakan sah, apabila Kongres dihadiri oleh sekurangkurangnya 2/3 jumlah anggota Majelis dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.

27 BAB XIV ATURAN PERALIHAN Pasal 22 Untuk pertama kali masa peralihan adalah masa demisioner Presiden-Wakil Presiden Pasoepati oleh Majelis Pasoepati sampai terpilihnya Presiden-Wakil Presiden Pasoepati. BAB XV PENUTUP Pasal 23 Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART Pasoepati akan diatur oleh ketetapan dan keputusan Majelis dan atau peraturan khusus. Ditetapkan di Surakarta Pada hari Minggu, 4 Maret 2018 Majelis Pasoepati Sekretaris Ketua

28 GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA DEWAN PIMPINAN PUSAT PASOEPATI I. UMUM 1. Mewujudkan warga PASOEPATI sebagai suporter yang kreatif, suportif dan apresiasif yang estetis. 2. Memberikan pemahaman mekanisme organisasi kepada seluruh warga PASOEPATI melalui struktur organisasi yang ada. 3. Mengoptimalkan komunikasi, koordinasi, konsolidasi terhadap seluruh elemen PASOEPATI. 4. Menyelenggarakan fungsi-fungsi aspirasi bagi warga PASOEPATI. 5. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi kehidupan demokrasi di Iingkungan PASOEPATI. 6. Meningkatkan peran warga PASOEPATI dalam berbagai kegiatan. II. KESEKRETARIATAN 1. Menetapkan tertib pembukuan di DPP Pasoepati. 2. Meningkatkan pemahaman pengurus DPP Pasoepati tentang mekanisme organisasi. 3. Melakukan penertiban penggunaan perlengkapan dan peralatan yang dimiliki. 4. Menyusun rencana rapat pertemuan pengurus DPP Pasoepati 5. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang dibuat DPP kepada seluruh warga PASOEPATI. III. MENTERI KEUANGAN 1. Melakukan inventarisasi terhadap seluruh kekayaan PASOEPATI. 2. Menciptakan tertib keuangan DPP Pasoepati. 3. Membuat laporan keuangan DPP Pasoepati dan mensosialisasikan kepada seluruh warga PASOEPATI. 4. Melakukan koordinasi tentang dana-dana kegiatan PASOEPATI. 5. Melakukan pengawasan keuangan dalam kepanitiaan yang dibentuk oleh DPP Pasoepati. 6. Mengoptimalkan dana mandiri yang sah, halal, dan tidak mengikat.

29 IV. INTERN 1. Melakukan koordinasi terhadap seluruh korwil dalam PASOEPATI. 2. Membuka ruang publik bagi terciptanya swadaya warga PASOEPATI. 3. Membudayakan kegiatan yang menunjang peningkatan kreatifitas warga PASOEPATI. 4. Mewujudkan tingkat konsolidasi dan koordinasi yang baik dalam intern DPP Pasoepati. 5. Mewujudkan profesionalisme kerja yang baik dalam kepengurusan DPP Pasoepati pada khususnya dan korwil maupun suku pada umumnya. V. EKSTERN 1. Mewakili kepentingan PASOEPATI dalam berhubungan dengan pihak di luar PASOEPATI. 2. Melakukan usaha untuk meningkatkan aktivitas PASOEPATI dalam mewujudkan eksistensi PASOEPATI. 3. Melakukan fungsi koordinasi terhadap kegiatan keluar yang diadakan oleh elemen-elemen PASOEPATI yang mengatasnamakan PASOEPATI. 4. Menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah, PERSIS SOLO, PSSI, Organisasi Suporter lain dan Masyarakat Umum.

30 STRUKTUR DAN MEKANISME KERJA DEWAN PIMPINAN PUSAT I. STRUKTUR ORGANISASI DPP PASOEPATI Presiden Wakil Presiden Sekretaris Umum Wakil Sekretaris Umum Menteri Keuangan Wakil Menteri Keuangan Menteri Departemen Menteri Departemen Menteri Departemen II. MEKANISME KERJA DPP PASOEPATI 1. Presiden Pasoepati Merupakan Mandataris Majelis PASOEPATI dan Penanggung jawab seluruh kegiatan PASOEPATI. 2. Wakil Presiden Pasoepati Membantu tugas-tugas Presiden Pasoepati. Mewakili tugas Presiden Pasoepati apabila Presiden Pasoepati berhalangan 3. Sekretaris Jenderal Membantu Presiden Pasoepati, mengkoordinasi dan mensosialisasikan seluruh aktifitas tanggung jawab pembukuan DPP Pasoepati. 4. Wakil Sekretaris Jenderal Membantu tugas-tugas Sekretaris Jenderal. 5. Menteri Keuangan Menyelenggarakan tertib administrasi keuangan guna lancamya seluruh aktifitas organisasi. 6. Wakil Menteri Keuangan Membantu tugas-tugas Menteri Keuangan. 7. Menteri

31 Melaksanakan Program Kerja PASOEPATI dan mengkoordinasi departemen yang dibawahinya untuk melaksanakan seluruh aktifitas organisasi. III. INSTANSI PENGAMBIL KEPUTUSAN 1. Rapat Kerja Adalah yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPP Pasoepati yang diadakan pada awal dan tengah periode kepengurusan untuk menetapkan Program Kerja. 2. Rapat Pleno Adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPP Pasoepati yang diadakan pada akhir di setiap setengah periode kepengurusan guna mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja PASOEPATI, sebelum disampaikan LPJ ke Majelis PASOEPATI oleh Presiden. 3. Rapat Harian Adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus untuk persiapan kegiatan dan informasi yang diadakan minimal 1 (satu) bulan sekali. 4. Rapat Terbatas Rapat yang dihadiri oleh pengurus harian terbatas untuk membahas persoalan yang sifatnya mendesak.

32 STRUKTUR DAN MEKANISME KERJA MAJELIS PASOEPATI I. PENDAHULUAN Majelis Pasukan Suporter Sala Sejati adalah organisasi tertinggi di tingkat PASOEPATI, untuk kemudian disebut Majelis PASOEPATI. Lembaga ini mempunyai fungsi pemegang Kedaulatan tertinggi yang memiliki tugas kontrol terhadap Presiden Dewan Penasehat, dan Dewan Pengawas Keuangan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya perlu dibentuk dan disusun suatu struktur mekanisme kerja organisasi yang jelas dimana pada akhirnya dapat mengarahkan pada tujuan yang akan dicapai. II. STRUKTUR ORGANISASI Bagan Struktur Kepengurusan Majelis PASOEPATI Ketua Majelis Sekretaris Bendahara Anggota Anggota Anggota Majelis Pasoepati III. MEKANISME KERJA A. Mekanisme Kerja Kepengurusan 1. Ketua Majelis: Penanggung jawab seluruh kegiatan Majelis PASOEPATI dan melaksanakan fungsi koordinasi. 2. Sekretaris :

33 Penanggung jawab kesekretariatan dan menggantikan Ketua Majelis apabila berhalangan. 3. Bendahara Majelis Pasoepati : Penanggung jawab tugas-tugas pengelolaan keuangan internal Majelis. 4. Anggota Majelis: Membantu tugas-tugas Wakil Ketua Majelis yang bersangkutan. B. INSTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Kongres PASOEPATI Adalah sidang tertinggi PASOEPATI yang dilaksanakan pada awal periode kepengurusan Majelis PASOEPATI. 2. Rapat Pleno Adalah rapat majelis untuk menilai LPJ dari Presiden-Wakil Presiden pada akhir kompetisi Liga dalam setengah periode kepengurusan. 3. Rapat Tengah Periode Adalah rapat yang dihadiri oleh anggota majelis yang diadakan setengah (1/2) musim kompetisi sekali untuk membahas berbagai persoalan yang ada. 4. Rapat Komisi adalah rapat yang dilaksanakan oleh Wakil Ketua Majelis beserta anggotanya masing-masing yang diadakan minimal 3 (tiga) bulan sekali. 5. Kongres Luar Biasa Adalah Kongres PASOEPATI yang diselenggarakan karena persoalan yang sifatnya mengancam jalannya organisasi. SALAM PASOEPATI SALAM PASOEPATI...!!! DEWAN PIMPINAN PUSAT PASOEPATI Mengucapkan terima-kasih yang sebesarbesarya atas kepercayaan yang telah diberikan warga Pasoepati kepada seluruh PENGURUS DPP PASOEPATI, serta tetap bernyanyi-bergoyang dalam mendukung klub kesayangan PASOEPATI di kandang Kami Manahan SOLO PRESIDEN PASOEPATI..

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015 Mengingat Menimbang PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015 Tentang PERATURAN DASAR ORGANISASI KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan Rahmat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1 AD/ART LK FEM IPB Mukadimah Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Mahasiswa sebagai generasi muda dan penerus cita-cita bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan dharma

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG TATA TERTIB SIDANG KONGRES MAHASISWA MALANG BAB I KONGRES Pasal 1 Pengertian Kongres Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya yang selanjutnya disingkat KM FIB-UB merupakan forum pengambilan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015 ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (ART KM FEB UB) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KM FEB UB adalah Mahasiswa Aktif S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 PEMBUKAAN Mahasiswa memiliki potensi yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang harus diarahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 TENTANG : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA BESAR MAHASISWA

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2017 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN PERTAMA ANGGOTA HMTI UGM Pasal 1 Anggota HMTI UGM adalah mahasiswa

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun lembaga eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga Badan Internal Olahraga dan Seni disingkat BIOS merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar BIOS. (2) Semua pengertian dan singkatan yang

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Jepang Periode 2012-2013 Dengan rahmat Allah

Lebih terperinci

POSDAYA BERSERI DUSUN I

POSDAYA BERSERI DUSUN I CONTOH ANGGARAN DASAR POSDAYA BERSERI DUSUN I DESA BAJONG, KEC. BUKATEJA, KAB. PURBALINGGA Logo Perguruan Tinggi Logo Pemerintah Daerah MUKADIMAH Keluarga sebagai bagian integral dari Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TAHUN 2017 BAB I VISI DAN MISI PASAL 1 VISI BERSATU, BERSINERGI, MEMBANGUN PASAL 2 MISI 1. MENINGKATKAN PERAN AKTIF SERTA KESOLIDAN

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN PERTAMA ANGGOTA HMTI UGM Pasal 1 Anggota HMTI UGM adalah mahasiswa

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM Unpar terdiri dari: a. mahasiswa baru b. mahasiswa lama (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR TEMPLATE LOGO HIMA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA PEMBUKAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI 2016-2017 MPA PPI TURKI 2016-2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TURKI PERIODE 2016-2017 BAB I SIFAT Pasal 1 1.

Lebih terperinci

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM UNPAR terdiri dari: a. mahasiswa baru; b. mahasiswa lama. (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf

Lebih terperinci

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur ANGGARAN DASAR PPI-UTKL Mukadimah Yakin akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta sadar akan tugas dan kewajiban sebagai pelajar Indonesia untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 002/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 002/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 002/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG TATA TERTIB PERSIDANGAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB 0 AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN

UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMBUKAAN BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN UNDANG-UNDANG NEGARA BAGIAN PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas mengemban tugas dan tanggung jawab serta cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia, dan oleh sebab

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Negeri Belanda, khususnya di Kota Leiden, sadar akan kewajiban untuk ikut serta dengan aktif menyumbangkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01/TT/DPM FE UNY/II/2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01/TT/DPM FE UNY/II/2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01/TT/DPM FE UNY/II/2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia pada tingkat strata 1 dan strata 2 hingga dua tahun setelah menyelesaikan studinya atau belum

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : BAHWA KEMERDEKAAN, KEADILAN, DAN KEBENARAN ADALAH IDAMAN SETIAP BANGSA INDONESIA, SEBAGAI NEGARA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT

RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH LOKAL XII ORARI LOKAL GARUT ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA DAERAH JAWA BARAT LOKAL GARUT PANITIA MUSYAWARAH LOKAL Jalan Pembangunan No. 6 Phone (0262) 241682, Garut 44151 Rek Giro No. 4410038818 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG HASIL MUSYAWARAH KERJA FKHJ-BKSK-KONGRES MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 7 10 Agustus 1998

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA. ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA Pasal 1 (1) Ikatan Pensiunan Pelabuhan Indonesia II disingkat IKAPENDA sebagaimana

Lebih terperinci

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 STATUS ANGGOTA 1. Anggota IKA FIA UB terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Pasal 1 1. Anggota AJI adalah jurnalis yang telah memenuhi syarat profesional dan independen yang bekerja untuk media massa cetak, radio, televisi, dan

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG BAB 1 Pasal 1 NAMA DAN KEDUDUKAN 1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut untuk menyempurnakan diri sebagai satu ujian yang kelak

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA MUKADIMAH Alumni Magister Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

DRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM

DRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEWAN MAHASISWA Sekretariat : Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 DRAFT PERATURAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA BAB I IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Pasal 1 Nama wadah kemahasiswaan Fakultas

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI IM KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI NOMOR 002/TAP/DPM IM STT NF/II/2015 TENTANG

IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI IM KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI NOMOR 002/TAP/DPM IM STT NF/II/2015 TENTANG IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI IM KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI NOMOR 002/TAP/DPM IM STT NF/II/2015 TENTANG PROSEDUR TETAP HUBUNGAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA BAB I IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Pasal 1 Nama wadah kemahasiswaan Fakultas

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

prodinya masing-masing. ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL 3. Dipilih sebagai : Applied Science School, dan

prodinya masing-masing. ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL 3. Dipilih sebagai : Applied Science School, dan ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota REMA School terdiri atas : 1. Anggota Penuh, yaitu mahasiswa Telkom yang telah dinyatakan lulus

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN Dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyadari bahwa sesungguhnya mahasiswa merupakan bagian

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 1. Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 adalah sebagai

Lebih terperinci

K O M I S I I N F O R M A S I

K O M I S I I N F O R M A S I K O M I S I I N F O R M A S I PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN TATA TERTIB KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Komisi Informasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) 2014 ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) Mukadimah Didorong oleh hasrat untuk mengabdi

Lebih terperinci

DRAFT TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DRAFT TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA DRAFT TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA M A K A S S A R 2 0 15 TATA TERTIB MUSYAWARAH BESARIX KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY DAFTAR ISI PEMBUKAAN 3 BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU DIDIRIKAN 4 PASAL 1 NAMA 4 PASAL 2 TEMPAT KEDUDUKAN 4

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci