KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

Transkripsi

1 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa, melakukan pengawasan terhadap lembaga eksekutif, membuat peraturan dalam kerangka kegiatan kemahasiswaan dan melakukan advokasi maka diperlukan sebuah lembaga Senat Mahasiswa; b. bahwa diperlukan pengaturan teknis bagi Senat Mahasiswa untuk melakukan tugas dan fungsinya demi tercapainya tujuan organisasi. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi; 3. Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 04 Tahun 2014 tentang Organisasi Kemahasiswaan Universitas Diponegoro; 4. Pedoman Pokok Organisasi Universitas Diponegoro Tahun MEMUTUSKAN: Menetapkan : TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 2. SENAT MAHASISWA FEB UNDIP yang selanjutnya disingkat SM FEB Undip adalah lembaga tinggi pemegang kekuasaan legislatif yang merupakan perwakilan dari seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 3. Senator SM FEB Undip adalah wakil mahasiswa yang terdiri atas perwakilan UKM - F dan HMD/ PS yang telah diseleksi dan disahkan oleh senator sebelumnya. 4. Pergantian Antar Waktu yang selanjutnya disebut PAW adalah mekanisme penggantian senator yang dilakukan oleh ormawa asal anggota yang bersangkutan dan disetujui oleh ketua dan wakil ketua SM FEB UNDIP. 5. Alat kelengkapan SM FEB Undip adalah satuan fungsi yang disusun menurut pengelompokan kerja dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi SM FEB Undip. 6. Pimpinan SM FEB Undip adalah komponen struktural tertinggi yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Jenderal. 7. Komisi adalah satuan kerja yang menangani urusan tertentu. 8. Kepanitiaan khusus yang selanjutnya disebut Pansus adalah kepanitiaan yang bersifat sementara untuk menangani permasalahan tertentu. 9. Sidang umum adalah forum pengambilan keputusan tertinggi dalam lingkup Fakultas. 10. Sidang paripurna adalah forum pengambilan keputusan tertinggi dalam SM FEB Undip. 11. Sidang pleno adalah forum pengambilan keputusan dalam SM FEB Undip. 12. Sidang istimewa adalah forum untuk membahas permasalahan yang bersifat darurat dan insidental yang tidak dapat diselesaikan melalui sidang pleno.

3 13. Peserta sidang adalah anggota SM FEB Undip dan/atau peserta tambahan yang diundang oleh SM FEB Undip. 14. Rapat koordinasi adalah forum pengambilan keputusan untuk menunjang kinerja operasional SM FEB Undip. 15. Rapat komisi adalah forum evaluasi dan pengambilan keputusan terkait program kerja komisi. 16. Ketetapan yang disingkat dengan Tap adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh SM FEB Undip dengan keterlibatan SM FEB Undip dan organisasi mahasiswa FEB Undip. 17. Peraturan Mahasiswa yang disingkat dengan Perma adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh SM FEB Undip. 18. Surat Keputusan yang disingkat dengan SK adalah produk hukum yang dikeluarkan oleh Pimpinan SM FEB Undip. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG Pasal 2 SM FEB Undip adalah kelengkapan organisasi FEB Undip yang berkedudukan di tingkat fakultas. Pasal 3 SM FEB Undip bertugas: a) Menyerap seluruh aspirasi mahasiswa Fakultas yang berkaitan dengan Pengembangan Kemahasiswaan di Fakultas sebagai bahan dalam penyusunan Renstra, PPO dan GBHK b) Memberikan masukan dalam penyusunan Rencana Strategi(Renstra) Pengembangan Kemahasiswaan Fakultas kepada Dekan c) Menetapkan Pedoman Pokok Organisasi Kemahasiswaan Fakultas

4 d) Menetapkan Garis Besar Haluan Kegiatan Kemahasiswaan Fakultas e) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPO f) Monitoring dan Evaluasi kesesuaian program kerja BEM - F, HMD/PS dan UKM - F dengan acuan GBHK g) Memperjuangkan aspirasi mahasiswa di tingkat Fakultas h) Memberikan usulan, pendapat dan saran kepada Pimpinan Fakultas terutama berkaitan dengan fungsi pencapaian tujuan pendidikan nasional i) Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Fakultas, BEM - F, HMD/PS dan UKM - F serta SM Universitas j) Membentuk Panitia Pemilihan (Panlih) Tingkat Fakultas dalam rangka pemilihan ketua dan wakil ketua BEM - F k) Memberikan laporan perkembangan dan pelaksanaan program kerja ke Pimpinan Fakultas pada awal dan akhir periode kepengurusan. l) Membuat Laporan Akhir Masa Jabatan Periode Kepengurusan SM FEB Undip ke Pimpinan Fakultas. Pasal 4 SM FEB Undip mempunyai kewajiban untuk : 1. Membuat dan menetapkan peraturan perundangan di bawah Pedoman Pokok Organisasi (PPO) dan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) FEB Undip. 2. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas. 3. Mengatur sistem kelembagaan di FEB Undip dengan melibatkan komponen lembaga kemahasiswaan yang ada.

5 Pasal 5 SM FEB Undip berhak dan berwenang untuk: a) Ikut serta dalam pengambilan keputusan dalam penyusunan Renstra, PPO dan GBHK Kemahasiswaan dalam Muswa Fakultas b) Mengajukan dan berhak mendapatkan tanggapan, jawaban serta tindak lanjut atas usul, saran dan rancangan kebijakan kepada Pimpinan Fakultas yang berkaitan dengan kepentingan mahasiswa c) Memberikan teguran kepada BEM - F, HMD/PS, UKM - F yang tidak melaksanakan PPO dan program kerja sesuai GBHK. d) Membekukan kepengurusan BEM - F, HMD/PS, UKM - F dengan persetujuan Pimpinan Fakultas apabila setelah menerima teguran sebanyak tiga kali, tetap melakukan pelanggaran terhadap PPO e) Mengetahui alokasi pendanaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas. f) Mempunyai hak inisiatif, hak angket, hak interplasi dan hak mosi tidak percaya terhadap kepengurusan BEM - F, BSO dan UKM - F apabila terjadi ketidaksesuaian program kerja dengan GBHK. g) Mempunyai hak budget berkaitan dengan kesesuaian dan kelayakan program kerja BEM - F, HMD/PS, UKM - F dengan anggaran yang diusulkan. BAB III KEANGGOTAAN SM FEB UNDIP Pasal 6 1. Masa jabatan anggota SM FEB Undip adalah 1 (satu) tahun periode kepengurusan dan setelahnya dapat dipilih kembali

6 untuk 1 (satu) tahun periode kepengurusan selanjutnya. 2. Anggota SM FEB Undip tidak diperkenankan untuk merangkap jabatan kepengurusan di: a. BEM UNIVERSITAS b. SM UNIVERSITAS c. BEM FEB d. HMD/PS e. UKM - F 3. Senator SM FEB Undip diperkenankan merangkap jabatan dalam UKM Universitas apabila: a. Anggota senator tersebut dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam SM FEB UNDIP b. Membuat surat pernyataan bahwa senator siap untuk menerima konsekuensi yang diberikan oleh pimpinan SM FEB 4. Keanggotaan SM FEB Undip akan hilang apabila: a. Hilang status kemahasiswaannya. b. Mengajukan surat pengunduran diri dan disetujui oleh Ketua SM FEB Undip. c. Dicabut status keanggotaannya sebagai anggota SM FEB Undip d. Meninggal dunia Pasal 7 1. PAW dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal dalam pasal 6 ayat (4). 2. Mekanisme PAW diserahkan sepenuhnya kepada ormawa yang mendelegasikan asal anggota yang bersangkutan dan keputusannya disahkan oleh Ketua SM FEB Undip.

7 Pasal 8 Anggota SM FEB Undip berkewajiban: 1. Mematuhi seluruh produk hukum SM FEB Undip dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 2. Mengikuti seluruh sidang kecuali telah terlebih dahulu mendapat izin dari Ketua SM FEB Undip. 3. Menyelenggarakan dan melaksanakan segala keputusan yang dihasilkan SM FEB Undip. 4. Menampung dan menindaklanjuti segala aspirasi mahasiswa FEB Undip. Pasal 9 Senator SM FEB Undip berhak untuk: 1. Mewakili SM FEB Undip dalam kegiatan yang mengatasnamakan SM FEB Undip dengan terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Ketua SM FEB Undip sesuai mekanisme yang berlaku. 2. Mengajukan usulan kepada Ketua SM FEB Undip untuk menyelenggarakan rapat khusus mengenai hal yang istimewa sesuai mekanisme yang berlaku. 3. Menghadiri, menilai, mengawasi, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan BEM - F, UKM - F dan HMD/PS FEB Undip. BAB IV ALAT KELENGKAPAN SM FEB UNDIP Pasal 10 SM FEB Undip memiliki alat kelengkapan yaitu: 1. Pimpinan. 2. Badan kehormatan.

8 3. Badan Audit Kemahasiswaan. 4. Badan Kelengkapan 5. Komisi. 6. Pansus. Bagian Pertama Pimpinan Pasal 11 Pimpinan SM FEB Undip terdiri atas 1 (satu) orang ketua,1 (satu) orang wakil ketua, dan 1 (satu) orang sekretaris jenderal (sekjen). Pasal Pimpinan SM FEB Undip bertugas: a. Memimpin rapat koordinasi dalam SM FEB Undip. b. Menyatakan putusan sidang pada pihak yang berkepentingan. c. Mengoordinasikan kegiatan komisi. d. Mengawasi jalannya organisasi. 2. Pimpinan SM FEB Undip berwenang untuk: a. Mengetahui dan menerima laporan pansus. b. Mengambil keputusan dalam hal darurat, mendesak, dan penting dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan anggota SM FEB Undip dan wajib menyampaikan hasilnya melalui sidang pleno. Pasal 13 Mekanisme kontrol pimpinan SM FEB Undip melalui tahapan sebagai berikut: 1. Pimpinan SM FEB Undip dalam menjalankan fungsinya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Dalam mengambil keputusan harus melalui mekanisme pengambilan keputusan SM FEB Undip kecuali untuk hal hal darurat, mendesak, dan penting.

9 3. Apabila Ketua SM FEB Undip berhalangan hadir maka tugas dialihkan kepada Wakil Ketua SM FEB Undip. 4. Apabila Ketua dan Wakil Ketua SM FEB Undip berhalangan hadir maka pelimpahan wewenang pimpinan diserahkan kepada Ketua Komisi SM FEB Undip yang disepakati forum. 5. Apabila Ketua SM FEB Undip berhalangan tetap maka diadakan sidang istimewa untuk memilih Ketua SM FEB Undip yang baru. 6. Pengontrolan Ketua SM FEB Undip dilakukan oleh semua anggota SM FEB Undip melalui mekanisme yang berlaku. 7. Apabila Ketua SM FEB Undip melakukan pelanggaran Pedoman Pokok Organisasi, Garis Besar Haluan Kerja Ormawa FEB Undip, dan/atau Tata Tertib SM FEB Undip maka anggota SM FEB Undip berhak mengajukan sidang istimewa dan disetujui oleh 1/2n+1 anggota di dalam SM FEB Undip. 8. Jika ayat 7 tidak terbukti maka anggota SM FEB Undip yang bersangkutan wajib melakukan rehabilitasi nama Ketua SM FEB Undip. 9. Jika ayat 7 terbukti maka pimpinan anggota SM FEB Undip diberhentikan dari jabatannya. Pasal 14 Pimpinan diberhentikan dari jabatannya karena: 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri atas kemauan sendiri secara tertulis. 3. Dinyatakan bersalah dalam sidang istimewa. Hilang status kemahasiswaannya.

10 Bagian Kedua Badan Kehormatan Pasal Badan Kehormatan yang selanjutnya disingkat BK, diketuai oleh Wakil Ketua SM FEB yang bersifat tetap. 2. BK bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap anggota SM FEB karena: a. Tidak melaksanakan kewajiban. b. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai anggota SM FEB selama 1 (satu) bulan berturut-turut tanpa keterangan apapun. c. BK berhak untuk memberikan Surat Peringatan (SP) terhadap anggota SM FEB yang dianggap tidak aktif sesuai standar operasional yang berlaku dan diketahui oleh ketua SM FEB Universitas Diponegoro. 10. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota senat FEB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. BK berwenang memanggil pihak terkait dan melakukan kerjasama dengan alat kelengkapan SM FEB. e. BK membuat laporan kinerja pada akhir masa keanggotaan. 3. Anggota BK adalah terdiri dari perwakilan dari tiap komisi dan badan kelengkapan SM FEB Universitas Diponegoro masingmasing 1(satu) orang.

11 Bagian Ketiga Badan Audit Kemahasiswaan Pasal Badan Audit Kemahasiswaan yang selanjutnya disingkat BAK. 2. Kepala BAK dimusyawarahkan oleh internal BAK dengan sepengetahuan Pimpinan SM FEB Undip. 3. BAK berkewajiban untuk membuat laporan hasil pemeriksaan yang diketahui oleh Pimpinan SM FEB Undip. 4. BAK bertugas untuk: a) Memeriksa laporan keuangan ormawa selama satu kepengurusan. b) Pelaksanaan tugas BAK dilakukan atas dasar peraturan SM FEB Undip. 5. BAK berwenang untuk meminta informasi terkait laporan keuangan ormawa. Bagian Keempat Badan Kelengkapan Pasal Badan kelengkapan ini terdiri dari : a. Badan Urusan Rumah Tangga yang selanjutnya disebut BURT b. Badan Kerjasama Antar Parlemen yang selanjutnya disebut dengan BKSAP 2. Ketua badan kelengkapan merupakan senator yang dipilih langsung oleh Pimpinan SM FEB Undip. 3. Badan kelengkapan memiliki tugas untuk menangani pekerjaan SM FEB Undip yang bersifat teknis. Badan kelengkapan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jendral SM FEB

12 Bagian Kelima Komisi Pasal 18 Jenis-jenis komisi meliputi: 1. Aspirasi dan Advokasi. 2. Hukum dan Anggaran. 3. Pengawasan BEM dan Sinergitas Kelembagaan. 4. Pengawasan Akademik dan Himpunan 5. Pengawasan Minat Bakat dan Kerohanian. Pasal Tugas komisi meliputi: a. Menyusun program kerja sesuai dengan masa kerjanya. b. Melaksanakan program dengan public hearing. c. Mengadakan kunjungan ke BEM, UKM - F, HMD/PS terkait fungsi masing- masing komisi. d. Menyampaikan hasil kerja komisi melalui sidang pleno. e. Membuat dokumentasi permasalahan yang sudah dan yang belum terselesaikan untuk dijadikan bahan masukan SM FEB Undip periode mendatang. 2. Wewenang komisi meliputi: a. Komisi Aspirasi dan Advokasi. 1) Menghimpun dan mengadvokasikan aspirasi ke Pimpinan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. 2) Mensosialisasikan hasil advokasi ke publik melalui media publikas SM FEB Undip. b. Komisi Hukum dan Anggaran.

13 1) Pembuatan ketetapan kebijakan yang terkait dengan kemahasiswaan dan keorganisasian. Pengaturan dalam ruang lingkup masalah Anggaran BEM, HMD/PS, dan UKM - F. c. Komisi Pengawasan BEM dan Sinergitas Kelembagaan. 1) Melakukan pengawasan keberjalan setiap program kerja di masing masing divisi BEM. 2) Menjaga sinergitas lembaga - lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkungan FEB. d. Komisi Akademik dan Himpunan. 1) Pengawalan Kebijakan himpunan mahasiswa. 2) Pengawalan Kebijakan kelompok studi. 3) Pengawalan departemen akademik BEM FEB Undip. 4) Pengawalan terhadap kebijakan departemen ekonomi dan bisnis BEM FEB UNDIP. 5) Pembuatan peraturan dalam ruang lingkup Masalah akademik. e. Komisi Minat Bakat, Kerohanian, dan Pers. 1) Pengawalan terhadap kebijakan organisasi yang terkait kerohanian. 2) Pengawalan terhadap kebijakan organisasi yang terkait minat dan bakat. 3) Pembuatan peraturan dalam ruang lingkup masalah minat bakat, lembaga pers mahasiswa dan Kerohanian 3. Dalam melaksanakan tugasnya, komisi bertanggung jawab kepada pimpinan SM FEB Undip. Pasal Komisi terdiri dari ketua dan anggota komisi 2. Kewajiban ketua komisi:

14 a. Mengkoordinasi anggota komisi dan menyampaikan hasil kerja komisi kepada senat. b. Mengontrol kinerja anggota komisi. 3. Wewenang Ketua Komisi: a. Memimpin sidang komisi b. Memberikan pendapat, usulan, dan kritik yang berkaitan dengan perkembangan komisi. c. Mengambil langkah kritis dan analitis terhadap segala permasalahan komisi.

15 Bagian Keenam Pansus Pasal Pansus bersifat sementara dan dibentuk melalui sidang pleno. 2. Pimpinan pansus terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan dibantu wakil ketua yang bersifat kolektif. 3. Pansus beranggotakan dari lintas komisi dan apabila dibutuhkan dapat di ambil dari ormawa. Pasal 21 Tugas pansus meliputi: 1. Membahas dan menyelesaikan masalah yang bersifat sementara. 2. Melaporkan hasil kerja secara tertulis melalui sidang pleno. 3. Mekanisme kerja, pengisian anggota, masa kerja, laporan pertanggungjawaban, dan pembubaran pansus ditetapkan melalui sidang pleno. Pasal Apabila pansus tidak dapat memenuhi tenggang waktu dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat meminta perpanjangan masa kerja melalui sidang pleno. 2. Dalam hal pansus tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (1), maka pansus dapat membawa permasalahan tersebut ke sidang pleno.

16 BAB V SIDANG DAN RAPAT SM FEB UNDIP Bagian Pertama Sidang SM FEB Undip Pasal 23 Jenis sidang SM FEB Undip meliputi: 1. Sidang Umum. 2. Sidang Paripurna. 3. Sidang Pleno. 4. Sidang Komisi. 5. Sidang Istimewa. Pasal Sidang umum diselenggarakan sedikitnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan SM FEB Undip. 2. Sidang umum dihadiri oleh anggota SM FEB Undip dan/atau undangan. 3. Sidang umum adalah forum untuk: a. Laporan pertanggungjawaban ormawa FEB Undip. b. Melantik ketua ormawa FEB Undip terpilih. c. Membahas rancangan ketetapan SM FEB Undip. d. Membahas Rancangan Pedoman Pokok Organisasi (PPO) FEB Undip dan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) FEB Undip. e. Membahas dan menetapkan struktur kepengurusan SM FEB Undip. f. Memilih dan menetapkan pimpinan SM FEB Undip. g. Membahas dan menetapkan tata tertib SM FEB Undip.

17 Pasal Sidang paripurna adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota SM FEB Undip. 2. Sidang paripurna adalah forum untuk: a. Mengesahkan peraturan SM FEB Undip yang telah dibuat oleh komisi hukum dalam bentuk Peraturan Mahasiswa. b. Meminta laporan kinerja pimpinan SM FEB Undip. c. Meminta laporan kinerja ketua komisi. d. Pengambilan keputusan sidang paripurna dikatakan sah apabila disetujui oleh 1/2 n+1 jumlah senator SM FEB Undip yang hadir di dalam sidang. Pasal Sidang pleno diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 2. Sidang pleno dihadiri oleh anggota SM FEB Undip. 3. Sidang pleno merupakan forum untuk: a. Membahas hasil rapat komisi. b. Membahas PAW. c. Mengajukan usul untuk diadakan sidang istimewa. d. Memutuskan permasalahan yang terkait dengan Pansus sebagaimana diatur dalam pasal 20, 21 dan 22. e. Memutuskan pengenaan sanksi terhadap anggota SM FEB Undip. f. Memutuskan proses pendakwaan terhadap Ketua dan Wakil Ketua BEM, UKM - F, LPM dan HMD/PS FEB Undip terpilih. Pasal 27

18 1. Sidang komisi dihadiri oleh anggota komisi. 2. Sidang komisi membahas dan membuat peraturan segala yang menjadi tugas dan wewenang komisi. Pasal Sidang istimewa diajukan oleh senator SM FEB Undip yang membahas hal-hal yang bersifat krusial atau mendesak dalam organisasi mahasiswa. 2. Sidang istimewa diajukan oleh senator SM FEB Undip dalam sidang pleno sesuai dengan mekanisme sidang pleno. 3. Pengambilan keputusan sidang istimewa dikatakan sah apabila disetujui oleh 1/2 n+1 jumlah senator SM FEB Undip. Pasal Kewajiban peserta sidang adalah: a. Peserta sidang wajib berpakaian rapi dan sopan. b. Peserta sidang wajib mengikuti jalannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Peserta sidang hanya boleh masuk apabila dizinkan oleh pimpinan sidang. d. Peserta sidang wajib menjaga ketertiban saat sidang berlangsung. e. Peserta sidang wajib meminta izin kepada pimpinan sidang jika akan meninggalkan sidang. 2. Hak peserta sidang adalah: a. Peserta sidang tetap, yaitu senaotr SM FEB Undip, mempunyai hak yang sama dalam hak bicara dan hak suara. b. Peserta sidang tidak tetap hanya memiliki hak bicara jika diminta oleh forum dan disetujui oleh pimpinan sidang.

19 Pasal Sidang dipimpin oleh senator yang dipilih menjadi pimpinan sidang sesuai dengan kesepakatan forum. 2. Hasil dari sidang akan disahkan oleh pimpinan SM FEB Undip. Pasal Kewajiban pimpinan sidang adalah: a. Pimpinan sidang wajib memimpin jalannya sidang dari awal hingga akhir kecuali mendapat persetujuan dari forum. b. Pimpinan sidang wajib menggunakan mekanisme kuorum sidang. c. Dalam mengambil keputusan pimpinan sidang harus melalui persetujuan peserta sidang. 2. Hak pimpinan sidang adalah: a. Pimpinan sidang berhak mengingatkan dan memberi sanksi bagi peserta sidang yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 28 ayat (1). b. Pimpinan sidang berhak mengambil kesimpulan atas pertanyaan dan pendapat peserta sidang. c. Pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta sidang setelah peringatan sebanyak 2 (dua) kali dan ketiga disertai dengan pengeluaran. d. Pimpinan sidang memiliki hak suara

20 Pasal Sidang dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta sidang yang kemudian disebut kuorum. 2. Apabila kuorum tidak terpenuhi maka sidang ditunda selama 2 x 10 (sepuluh) menit. 3. Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) tidak terpenuhi maka sidang dianggap sah dan dapat dilanjutkan dengan persetujuan peserta sidang yang hadir. Pasal Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. 2. Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (1) tidak tercapai maka dilakukan lobi selama 2 x 15 menit. 3. Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) tidak tercapai maka keputusan diambil dengan mekanisme suara terbanyak (voting) terbuka. 4. Apabila terjadi jumlah yang sama, maka dilakukan lobbying selama 1x10 menit lalu dilakukan pengambilan suara (voting terbuka) kembali sampai dengan didapatkan suara terbanyak. Bagian Kedua Rapat SM FEB Undip Pasal 33 Jenis rapat SM FEB Undip meliputi: 1. Rapat koordinasi. 2. Rapat komisi. Pasal 34 Rapat koordinasi dihadiri oleh anggota SM FEB Undip dan/ undangan dipimpin oleh ketua SM FEB Undip atau wakil ketua SM FEB Undip atau yang ditunjuk oleh ketua SM FEB Undip. 1. Rapat koordinasi merupakan forum untuk melakukan evaluasi bulanan terhadap kinerja SM FEB Undip. 2. Rapat koordinasi antara SM FEB Undip dengan BEM, HMD/PS, dan UKM - F FEB Undip dilaksanakan minimal 2 (dua) bulan sekali. Pasal Rapat komisi dihadiri oleh struktur komisi yang bersangkutan dan/atau

21 undangan. 2. Rapat komisi diselenggarakan sedikitnya 2 (dua) kali dalam sebulan. 3. Rapat komisi dapat dijadikan forum koordinasi antara komisi yang bersangkutan dengan departemen dalam BEM, HMD/PS, dan UKM - F FEB Undip. BAB VI PELANGGARAN DAN SANKSI PELANGGARAN Pasal 36 Pengenaan sanksi kepada anggota SM FEB Undip didasarkan pada pelanggaran terhadap salah satu atau sebagian atau seluruhnya, dari: a. Melanggar Tata Tertib SM FEB Undip b. Melanggar peraturan fakultas dan/atau universitas c. Melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun non fisik yang berakibat pada kerugian fisik dan/ mental d. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota SM FEB Undip. e. Tidak melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai anggota SM FEB selama 1 (satu) bulan berturut-turut tanpa keterangan apapun. Pasal 37 Sanksi dijatuhkan oleh Badan Kehormatan SM FEB Undip Atas persetujuan Pimpinan SM FEB Undip. SANKSI Pasal 38 Jenis sanksi meliputi: 1. Sanksi ringan. Bersifat non administratif dengan pengenaan sanksi lisan. 2. Sanksi sedang. Bersifat administratif dengan pengenaan sanksi berupa surat peringatan dan pemberitahuan kepada ormawa asal senator yang bersangkutan. 3. Sanksi berat. Dikenakan sanksi berupa pengajuan PAW ke ormawa asal senator yang bersangkutan yang disosialisasikan di dalam lingkungan FEB Undip.

22 BAB VII STRUKTUR SM FEB UNDIP BAB VIII PENUTUP Pasal Tata Tertib SM FEB Undip merupakan acuan bagi seluruh anggota SM FEB Undip dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya selama menjabat sebagai senator. 2. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib SM FEB Undip akan diatur dalam peraturan SM FEB Undip selanjutnya. Pasal 41 Peraturan Senat Mahasiswa FEB Undip ini berlaku sejak tanggal disahkan. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 24 Maret 2017