Bab 4. Hasil Dan Pembahasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 4. Hasil Dan Pembahasan"

Transkripsi

1 Bab 4 Hasil Dan Pembahasan Pada bab ini berisi pembahasan dan hasil dari sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Pattimura Ambon. Pembuatan sistem ini untuk menguji apakah sistem mampu menghasilkan informasi dan kebutuhan dari perusahaan. 4.1 Profil Singkat PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Ambon. Bandar udara Pattimura Ambon terletak pada salah satu kota di kepulauan Maluku dan merupakan daerah yang sangat strategis. Kepulauan Maluku mempunyai banyak pulau yang terbagi dalam 2 (dua) propinsi yaitu Maluku Utara dengan ibukota Ternate dan propinsi Maluku dengan ibu kota Ambon. Bandar udara Pattimura Ambon berada di Kota Ambon propinsi Maluku, terletak pada posisi kordinat 03º S dan 128º T yang dikelilingi oleh lautan. Disebelah utara dengan laut Seram, sebelah selatan laut Banda dan sebelah timur dengan laut Arafura. Bandar udara Pattimura yang dahulu bernama Lapangan Terbang Laha Ambon, dibangun pada tahun 1939 oleh pemerintah penjajahan Belanda. Pada tahun 1942 lapangan terbang Laha dikuasai oleh pendudukan Jepang untuk melawan pasukan sekutu dalam perang dunia II. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 Lapangan terbang Laha dikuasai oleh Pemerintahan Republik Indonesia. Tahun 1975 berdasarkan surat keputusan bersama Menghankam/Pangab, Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan, pelabuhan udara Pattimura ditetapkan sebagai lapangan terbang sipil dan sepenuhnya dikuasai oleh Departemen Perhubungan. Sejak tahun 1975 pelabuhan udara Pattimura telah didarati pesawat asing Air North dari Darwin sampai tahun Pada tanggal 11 oktober 1995 pengelolahan Bandar udara Patimura Ambon dialihkan sepenuhnya kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) dan berstatus sebagai bandara udara kelas I.

2 Pada tanggal 3 maret 2004 proyek pengembangan bandara udara Pattimura diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. PT. Angkasa Pura I (persero) cabang Ambon memiliki visi menjadi pintu gerbang utama kepulauan Maluku yang komit terhadap kepuasan pelanggan dan dapat diandalkan oleh stakeholder. Dengan misi untuk mengelolah jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara dengan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan, serta kepuasan pelanggan sehingga dapat memberikan manfaat optimal kepada masyarakat, pemegang saham, mitra kerja dan karyawan. Tugas pokok bandara : 1. Menyediakan pelayanan, keamanan, keselamatan dan kenyamanan melalui pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan. 2. Memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna jasa. 3. Mendukung peran pemerintahan dalm peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. 4.2 Struktur Organisasi

3 Gambar 4.2 Struktur organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Pattimura Struktur organisasi dalam perusahaan PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon mempunyai peranan dalam pekerjaannya yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. General Manager Sebagai manajer puncak dalam pengatur kegiatan perusahaan. 2. Airport Duty Manager (AMD) yang juga biasa disebut sebagai Office in charge (OIC) merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan dan kebandarusahaan selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, ADM bertanggung jawab kepada General Manajer. 3. Bagian Pengadaan Unit Perdagangan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon PJP2U. Kepala unit perdagangan bertanggung jawab kepada general manajer. Bagian perdagangan terbagi atas 2 sub bagian yaitu : a. Sub bagian pengadaan barang dan jasa konsultasi. b. Sub bagian pengadaan jasa pemborongan. 4. Devisi operasi lalulintas penerbangan yang bertugas melayani kegiatan pelayanan area kontrol, terminal control area, dan bantuan operasi penerbangan. 5. Devisi operasi bandar udara yang bertugas menyiapkan kegiatan pelayanan tugas, melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakan penerbangan dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Devisi security bandar udara yang bertugas melayani kegiatan pengamanan bandara. 7. Devisi teknik umum dan peralatan, yang mempunyai fungsi sebagai pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemilihan dan pelaporan fasilitas

4 dan bangunan. Dinas ini juga melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik, mekanik dan peralatan, pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai dengan kewenangan dari direksi. 8. Devisi teknik elektronika dan listrik, devisi operasi dan teknik memiliki fungsi pengolahan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic service), pelayanan operasi bandara (airport service), penyediaan fasilitas teknik umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandara sesuai ketentuan yang berlaku. 9. Devisi komersial dan pengembangan usaha, memiliki fungsi menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komersial yang meliputi pengumpulan data produksi, perhitungan, dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jasa-jasa non aeronautika maupun usaha usaha lain yang berhubungan dengan usaha usaha non Bandar udar. Dan melaksanakan tugas kegiatan akuntansi, administrasi keuangan dan anggaran, pengadaan, pergudangan administrasi perlengkapan, melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika managerial, pengolahan data pelapor serta penyiapan ikatan kerja. 10. Devisi keuangan yang memiliki fungsi mengelolah keuangan, komersial, pengembangan usaha, personalia, administrasi dan umum sesuai ketentuan yang berlaku. 11. Devisi personalia dan umum, memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengolahan personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, sistem informasi manajemen (SIM), pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4.3 Proses Bisnis Pada sistem yang berjalan sebelumnya pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon, sistem yang ada memang mampu menangani aspek-aspek yang ada dalam sistem yang dibuat, namun pada

5 pelaksanaanya sering menghadapi masalah ataupun kekurangan. Seperti pada pembuatan cuti pegawai yang masihmenggunakan sistem manual, yaitu mendata pegawai yang ada mengunakan buku panduan cuti, juga data-data pegawai yang dicari dan di ambil pada data pegawai secara manual dari buku besar arsip pegawai. Hal ini yang sering kali menyulitkan pegawai dalam pekerjaannya ditambah lagi seringkali terdapat kekeliruan dalam pembuatannya. Tidak hanya itu seperti halnya juga seperti pembuatan pendataan jamsostek pegawai, simpan pinjam pegawai, dan premi untuk pegawai, yang masih diinput melalui microsoft excel, menambah rumit pegawai dikarenakan data yang ada di input satu per satu dan dibuat perhitungan baik itu potongan jamsostek, simpan pinjam, dan tunjangan premi lembur. Proses ini dinilai sangat memakan banyak waktu dan kurang efisien dalam perkerjaan. Dalam sistem yang dibuat ini dirancang untuk mengurangi masalah yang ada pada sistem sebelumnya. Seperti pada pembuatan cuti pegawai, data para pegawai yang sudah ada dalam database perusahaan, sehingga tidak mempersulit pegawai dalam mencari data pegawai yang mengajukan pembuatan cuti. Dan juga telah ditetapkan peraturan cuti dalam sistem ini, sehingga admin tidak memerlukan lagi panduan untuk membuat cuti pada pegawai, peraturan yang ada diambil langsung dari panduan cuti pegawai yang ada pada perusahaan. Sehingga secara otomatis data yang dimasukan dalam sistem langsung tersimpan dalam database pegawai. Hal yang sama juga terjadi pada proses untuk pembuatan Jamsostek, simpan pinjam, dan premi lembur pegawai. Sehingga kinerja pegawai lebih optimal dan lebih efisien juga mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pekerjaan. 4.4 Implemantasi Sistem Berpatokan pada implementasi sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I (persero) yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

6 perusahaan, khususnya pada pekerjaan dinas personalia dan umum yang dibuat dalam sistem ini meliputi: a. Pembuatan sistem informasi yang terangkum secara menyeluruh baik itu data asli pegawai, gaji, potongan-potongan, tunjangan, dan cuti pegawai terangkum dalam data yang menjadi kelengkapan pegawai, untuk memudahkan proses-proses pekerjaan dalam dinas PU. b. Pengelolahan data premi lembur pegawai. Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama antara PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I. Pada bab IV waktu kerja dan upah lembur, pasal 29 yang berbunyi : 1. Hari kerja perusahaan adalah lima hari dalam seminggu. 2. Pelaksanaan jam kerja di perusahaan diatur sebagai berikut : - Hari senin s.d kamis : 08:00 s.d waktu setempat. - Hari jumat : 08:00 s.d waktu setempat. - Jumlah jam kerja shift bagi pegawai tidak boleh lebih dari 40 jam seminggu, dan selebihnya dihitung sebagai jam kerja lembur. Pada pasal 31, kerja lembur, yang berbunyi : - Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas pembayaran upah lembur. Pada pasal 32, upah lembur yang berbunyi : - Tanpa mengurangi ketentuan normatif mengenai perhitungan upah lembur maka upah lembur per jam adalah : - Untuk kelas jabatan 6-9 (non struktural) sebesar Rp 5000,- (lima ribu rupiah) per jam. - Untuk kelas jabatan sebasar Rp 4500,- (empat ribu lima ratus rupiah) per jam - Untuk kelas jabatan sebesar Rp 4000,- (empat ribu rupiah) per jam. - Pegawai yang melakukan kerja lembur lebih dari empat jam secara berturut-turut diberikan uang makan lembur Rp 5000,- (lima ribu rupiah).

7 Sistem yang ada mampu mengkaji data-data yang sudah tertera dan dibuat perhitungan kelebihan jam kerja pegawai secara otomatis, untuk medapatkan jumlah tunjangan kelebihan jam kerja secara akurat dan cepat. c. Pengelolahan simpan pinjam pegawai. Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I. Pada pasal 93, tentang Koperasi yang berbunyi : - Perusahaan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk membentuk koperasi pegawai dengan tujuan membantu meningkatkan kesejahteraan pegawai. - Perusahaan membantu kelangsungan dan pengembangan usaha koperasi pegawai sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam pengelolahan sistem ini, koperasi pada PT. Angkasa Pura I (persero)bandar Udara Pattimura Ambon dinamakan dengan Kokapura, yang mempunyai fungsi sebagai tempat proses simpan pinjam pegawai, untuk membantu kesejahteraan pegawai. Sistem yang penulis buat ini memampukan admin dalam menangani pendataan dan perhitungan piutang pegawai yang lebih otomatis dan efisien dalam proses pekerjaannya, mengurangi waktu kerja yang lama dan mengurangi kesalahan dalam pekerjaan. d. Pengelolahan Jamsostek. Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I. Dalam pasal 76, tentang Jaminan sosial tenaga kerja yang berbunyi : - Perusahaan mengikutsertakan pegawai dalam program Jamsostek sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.

8 Sistem yang dibuat sudah langsung mendata jaminan-jaminan apa saja yang ada dalam jamsostek dan langsung terintegrasi dengan database, jaminan-jaminan menjadi potongan pembayaran pada penggajian secara otomatis dikenakan pada pegawai yang mengikuti jamsostek. e. Pengelolahan Cuti. Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I. Pada bab V tentang Cuti Pegawai, pasal 33 tentang Cuti Tahunan yang berbunyi : - Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus, berhak atas cuti tahuanan selama 12 (dua belas) hari kerja. - Cuti tahunan dapat diajukan kembali 3 (tiga) bulan setelah cuti tahunan terakhir diajukan. Pasal 34 tentang cuti besar, yang berbunyi : - Pegawai yang bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun atas kelipatannya secara terus-menerus di perusahaan berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan kalender dangan persetujuan atasannya. Pasal 35 tentang cuti sakit, yang berbunyi : - Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari kerja sampai dengan 14 (empat belas) hari kerja, berhak memperoleh cuti sakit, dengan ketentuan pegawai bersangkutan harus memberikan kepada atasanya dengan melampirkan surat keterangan dokter. - Cuti sakit diberikan untuk waktu paling lama 12 (dua belas) bulan. - Apabila setelah jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang bersangkutan masih belum dapat bekerja kembali, maka diadakan pengujian kesehatan oleh tim penguji kesehatan yang ditunjuk oleh dokter perusahaan dan apabila hasil uji kesehatan dinyatakan belum dapat bekerja kembali, cuti sakit dapat diperpanjang untuk paling lama 6 (enam) bulan. - Apabila setelah jangka waktu 18 (delapan belas) bulan yang bersangkutan belum dapat bekerja kembali, maka diadakan pengujian

9 kesehatan kembali oleh tim penguji kesehatan yang ditunjuk oleh dokter perusahaan. Apabila dari hasil uji kesehatan menyatakan bahwan yang bersangkutan tidak dapat bekerja, maka yang bersangkutan diberhentikan sebagai pegawai. Pasal 36, cuti bersalin - Pegawai wanita berhak atas cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan kalender yang pelaksanaanya diserahkan kepada yang bersangkutan. - Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas istirahat sakit selama 45 (empat puluh lima) hari kalender dengan menyampaikan surat keterangan dokter, yang menyatakan pegawai bersangkutan mengalami gugur kandungan. Pasal 37 tentang cuti alasan penting, yang berbunyi : - Pegawai melangsungkan pernikanahan pertama, diberikan cuti paling lama 5 (lima) hari kerja. - Anak pegawai melangsungkan pernikahan pertama, diberikan cuti paling lama 5 ( lima) hari kerja. - Istri/suami, anak/menantu, atau orang tua/mertua, sakit keras (dirawat diruang ICU/ICCU), diberikan cuti selama 5 (lima) hari kerja dan dapat diperpanjang selama 5 (lima) hari kerja dengan persetujuan pejabat yang membidangi personalia dengan melampirkan surat keterangan dari dokter yang merawat berdasarkan surat permohonan dari pegawai. - Istri/suami, anak/menantu, atau orang tua/mertua atau saudara kandung meninggal dunia, diberikan cuti selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja. - Istri pegawai melahirkan, diberikan cuti selama 3 (tiga) hari kerja. - Mendapat musibah/bencana alam, diberikan cuti selama 5 (lima) hari kerja dan dapat diperpanjang dengan persetujuan atasannya dengan mengajukan surat permohonan kepada atasannya. Pasal 38, cuti di luar tanggungan perusahaan - Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus dapat diberikan cuti di luar tanggungan perusahaan.

10 - Cuti di luar tanggungan perusahaan dapat diberikan kepada pegawai dengan alasan sebagai berikut : 1. Dalam periode tertentu pegawai diwajibkan mendampingin istri/suami dalam menjalankan tugas negara. 2. Hal-hal lain yang disetujui oleh perusahaan. - Cuti diluar tanggungan perusahaan hanya dapat diberikan untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apa bila ada alasan penting untuk memperpanjangnya. Sistem yang dibuat menyediakan proses pembuatan cuti pegawai dimana aturan-aturan cuti pegawai sudah disediakan dalam sistem sehingga pegawai yang akan mengajukan cuti dapat didata dengan cepat dan memudahkan proses kerja dan pembuatanya. f. Pemberian hak mendapatkan informasi pada pegawai yang ingin melihat atau pun ingin tahu data dirinya yang ada di perusahaan. Pegawai dapat melihat data dirinya, namun haknya hanya untuk melihat data diri sendri, pada sistem ini dibatasi hak pegawai untuk melihat data pegawai. g. Laporan dalam sistem ini ialah data keseluruhan dari proses-proses yang ada, yaitu database pegawai. 4.5 Implementasi Program Dari sistem yang ada dibuat program yang menjalankan semua prosesproses dalam sistem ini untuk kelancaran pekerjaan. Dalam program ini terdapat beberapa form yaitu, login. Pada form login dibagi menjadi tiga bagian yaitu,login untuk admin, asmen dan pegawai yang mempunya fungsi yang berbeda. Setelah itu terdapat menu utama sebagai tampilan awal dari program.

11 4.5.1 Form Login Gambar Form Login Dalam form login sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon ini terdapat tiga fungsi login yaitu login admin, asmen dan pegawai, - Untuk login pada admin disini untuk mengelolah sistem ini, dikarenakan hak penuh admin pada sistem ini. - Untuk login pada asmen disini, asmen dapat masuk dan melihat informasi dalam sistem ini yaitu informasi keseluruhan pegawai namun tidak diberikan akses untuk merubah apapun dari sistem ini. - Untuk login pada pegawai, pegawai dapat melakukan login dan masuk dalam sistem ini, namun hanya sebatas melihat data diri pegawai itu sendiri.

12 4.5.2 Form Menu Utama Gambar Form Menu Utama Setelah melakukan login terdapat menu utama. Pada menu utama ini terdapat data pegawai lengkap, dan data lengkap ini hanya dapat dilihat oleh admin dan asmen setelah melakukan login. Lain halnya dengan pegawai yang hanya dapat melihat data lengkap dirinya. Disini juga terdapat menu-menu yang dapat diakses oleh admin antara lain : Menu detail pegawai, menu info gaji, menu riwayat penggajian, menu info Jamsostek, menu riwayat iuran Jamsostek, menusimpan pinjam, menu tambah pegawai, menu hapus pegawai dan logout.

13 4.5.3 Form Detail Pegawai Gambar Form Detail Pegawai Pada form detail pegawai admin mempunyai hak akses untuk merubah detail data pegawai dimana jika ada perubahan sewaktu-waktu yang terjadi pada pegawai Form Penghasilan Gambar Form Penghasilan

14 Pada formpengahasila, merupakan tampilan dari data gaji pegawai yang di mana terdapat dua menu yaitu info gaji dan riwayat gaji, pada info gaji merupakan informasi gaji pegawai lengkap termasuk tunjangan, potongan Jamsostek, potongan simpan pinjam pegawai, dan premi lembur pegawai. Dan menu riwayat penggajian merupakan informasi dari penggajian pegawai, di mana data yang telah terinput kedalam peggajian pegawai tersimpan dalam database dan menjadi informasi penggajian pegawai semuanya tertera dalam riwayat penggajian Form Info Jamsostek Gambar Form Info Jamsostek Pada form info Jamsostek ini merupakan data Jamsostek pegawai, terdapat menu info Jamsostek dan riwayat Jamsostek. Pada info Jamsostek, terdapat data pegawai yang berupa NIP dan nama pegawai. Untuk info keanggotaan Jamsostek tersedia mulai dari nomor anggota, tanggal peserta (tanggal ketika mengikuti jaminan sosial) dan beberapa potongan yaitu potongan JHT (jaminan hari tua), potongan JKM ( jaminan kematian), potongan JKK (jaminan kecelakaan). Sedangkan riwayat Jamsostek merupakan informasi riwayat Jamsostek dari info Jamsostek pegawai.

15 4.5.6 Form Info Premi Lembur Gambar Form Info Premi Lembur Form premi lembur merupakan proses penginputan premi pegawai. Perhitungan premi ini merupakan perhitungan kelebihan jam kerja pegawai (KJK) atau biasa disebut premi lembur pegawai. Jumlah kelebihan jam kerja di jumlahkan dengan premi lembur danditambahkan jumlah uang makan untuk mendapatkan hasil pembayaran premi. Jumlah premi ini secara otomatis masuk pada info gaji sebagai premi lembur Form Info Simpan Pinjam Gambar Form Info Simpan Pinjam

16 Form info simpan pinjam merupakan proses penginputan data simpan pinjam pegawai. Proses ini terdiri dari proses penginputan jumlah pinjaman oleh pegawai, yang di input berapa pinjaman yang di minta oleh pegawai, dan berapa jumlah angsuran yang akan diangsur oleh pegawai. Dengan demikian sistem ini akan memberikan informasi jumlah potongan per bulan dan akan secara otomatis masuk dalam informasi penggajian sebagai potongan angsuran Form Cuti Gambar Form Cuti Form cuti merupakan proses penginputan data cuti pegawai, dilihat dari jenis cuti yang diajukan oleh pegawai, mulai melakukan cuti pada tanggal yang tertera, lamanya melaksanakan cuti dan sampai pada keterangan cuti pegawai. Semua terdata dan terangkum setelah terinput sehingga menjadi data pegawai yang dapat dikelolah dan diperiksa secepat mungkin dalam penginformasiaannya.

17 4.6 Pengujian Sistem Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan dalam sistem informasi yaitu keakuratan data, mudah dan lebih efisien. Hasil dari analisis pengujian system dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 4.1 Black Box Testing Aktivitas Validasi Input Status Uji Login Valid Login berhasil Add/edit/delete Valid Pengelolahan data pegawai Data Pegawai berhasil View data info gaji Valid View info gaji berhasil Add/edit/view Valid Pengelolahan data jamsostek data jamsostek berhasil Add/edit/view Valid Pengelolahan data simpan pinjam Data simpan berhasil pinjam Add/edit/view Valid Pengelolahan data permi berhasil Data premi Add/edit/view Valid Pengelolahan data cuti berhasil Data cuti Logout Valid Logout berhasil

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis jasa pelayanan

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1776, 2016 BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa 9 BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya lapangan terbang Husein Sastranegara, merupakan lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda ( sebelum PD II ) dengan

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. No.1831, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TOLITOLI

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS. Adapun jenis-jenis cuti adalah sebagai berikut : A. Cuti Tahunan Setiap Calon Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa guna

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri,

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri, 8 BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri, terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. membantu untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap organisasi atau perusahaan pemerintah maupun swasta bagian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bagian yang berperan penting untuk keberlangsungan sumber

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada. Rumah Sakit Juwita Berbasis Web

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada. Rumah Sakit Juwita Berbasis Web Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada Rumah Sakit Juwita Berbasis Web Petunjuk penggunaan aplikasi 1. Sebelum memasuki halaman utama

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 123 Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL A. JENIS CUTI 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Sakit 4. Cuti Bersalin 5. CKAP 6. Cuti diluar tanggungan Negara 1. Cuti Tahunan Setiap PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sebelum PT (Persero) Angkasa Pura II berdiri terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandara Polonia Medan sehingga dengan adanya landasan inilah PT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.277, 2012 KEJAKSAAN. Tunjangan. Kinerja. Pegawai. Perubahan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-003/A/J.A/02/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN JAKSA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1576, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Tunjangan Kinerja. Kehadiran Pegawai. Pemberian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Barat. Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek tersebut penulis diberikan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Barat. Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek tersebut penulis diberikan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek yang di kerjakan oleh penulis adalah pada Bidang Keuangan PT ASKES (Persero) Regional

Lebih terperinci

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara No. 453, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Cuti. Jam Kerja. Disiplin. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA DAN CUTI PEGAWAI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.1199, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang Angkasa Pura II Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI PERHUBUNGAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data lapangan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penerapan asuransi Jamsostek pada proyek konstruksi. a. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang diharapkan cepat didapat. di kontraktor pengeboran minyak. Berkantor pusat di Kota Sidoarjo, PT MU

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang diharapkan cepat didapat. di kontraktor pengeboran minyak. Berkantor pusat di Kota Sidoarjo, PT MU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem atau aplikasi telah menjadi bagian di dalam kehidupan manusia modern saat ini. Berbagai macam sistem baik untuk keperluan permainan, bekerja dan pendidikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2012 BADAN WAKAF INDONESIA. Kepegawaian. Administrasi. PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 98 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 1986 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Linda Gallery Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam

Lebih terperinci

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang dibolehkan dan sifat kerja yang dapat dibuat perjanjian kerja waktu tertentu. Faktor pendidikan yang rendah dan kurangnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 235 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 235 Undang-Undang Nomor 1 Tahun -, ;' MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM 43 TAHUN 2015 TENTANG KONSESI DAN BENTUK KERJASAMA LAINNYA ANTARA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA BANDAR

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR DI BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA MELALUI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1231, 2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program

Prosedur menjalankan program Prosedur menjalankan program Saat pertama kali user membuka sistem, user harus melakukan login terlebih dahulu. Dengan memasukan username dan password, pada saat username dan password sudah benar maka

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang BAB II GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1045, 2017 KEMENAKER. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia. Program. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan. a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, b. Mengikuti perkembangan tehnologi, sehingga dapat menyediakan kepada pimpinan informasi yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting,

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting, semua kegiatan manusia memerlukan informasi dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. ( (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dibidang jasa, pengelolaan kebendaraan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Usaha Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan non-profit yang beranggotakan para pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang evaluasi sistem penggajian serta evaluasi terhadap sistem aplikasi yang telah dibuat. Di bab ini juga akan menampilkan

Lebih terperinci

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Perusahaan Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) adalah Bandar Udara yang terletak di Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1927, 2014 KEMENHUB. Jam Kerja. Hari. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN WALIKOTA TUAL NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN WALIKOTA TUAL NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN 1 WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN WALIKOTA TUAL NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DIREKTUR UTAMA, DIREKSI, BADAN PENGAWAS DAN PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH MAREN KOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 25 Pebruari 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : KETENTUAN PENGHASILAN DEWAN PENGAWAS, DIREKSI, DAN PEGAWAI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2076, 2015 KEMENAKER. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. Usaha Jasa Kontruksi. Program Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi ini merupakan hasil skenario dari desain implementasi data yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam hal ini objek dari implemtasi

Lebih terperinci

Gambar 4.118User Interface Login

Gambar 4.118User Interface Login Prosedur Menjalankan Program Gambar 4.118User Interface Login Gambar 4.118 diatas merupakan tampilan awal saat karyawan melakukan akses sistem. Untuk dapat mengakses sistem, karyawan harus melakukan login

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, DRAFT 19 MEI 2015 PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA DAN CUTI PEGAWAI DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG TENAGA HARIAN LEPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI.

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK KE LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

- Pelaksana Pengamanan Bandara (Aviation Security) - Pelaksana Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran/PKP-PK (Fire Fighting & Rescue)

- Pelaksana Pengamanan Bandara (Aviation Security) - Pelaksana Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran/PKP-PK (Fire Fighting & Rescue) PT Angkasa Pura II (Persero), perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara di kawasan Barat Indonesia, mengundang Anda yang mempunyai semangat, integritas tinggi, ulet, dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. Microprocessor Pentium IV atau yang lebih tinggi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. Microprocessor Pentium IV atau yang lebih tinggi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Administrasi Pegawai Pada Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero), yaitu:

Lebih terperinci

FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT)

FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT) LAMPIRAN 125 Lampiran 1 126 127 Lampiran 2 FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT) Waktu MESIN NO MESIN NO MESIN NO VERTIKAL HORIZONTAL VERTIKAL HORIZONTAL VERTIKAL HORIZONTAL 0800

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN V.1. Bentuk Perusahaan Pabrik isopropil alkohol yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: - Bentuk : Perseroan Terbatas (PT) - Lapangan usaha : Industri isopropil alkohol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dujelaskan tampilan antar muka dari Sistem Informasi Account Receivables Pada PT. Cipta Mebelindo Lestari Berbasis Web: 1. Halaman Home Halaman Home adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bandara Husein Sastranegara Pada tahun 1920, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama LUCH WAART AFDELING, karena

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Koperasi PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau yang disingkat dengan nama KPK PLN

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU CUTI PNS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU CUTI PNS 1. TUJUAN Prosedur ini bertujuan untuk memberikan prosedur tentang pelayanan cuti kepada tenaga pendidik (dosen) maupun tenaga kependidikan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berhak menerimanya.

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ( BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1807, 2017 KEMENKUMHAM. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perlindungan kerja yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1999/2000 setelah diperiksa

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 2 September 2010 Nomor : 14 Tahun 2010 Tentang : KETENTUAN PENGHASILAN DIREKTUR, DEWAN PENGAWAS, DAN PEGAWAI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) Perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci