BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN
|
|
- Suhendra Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Latar Belakang Koperasi PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali atau yang disingkat dengan nama KPK PLN P3B JB pada mulanya bernama Koperasi Pegawai Kantor PLN Pusat Pengatur Beban Sistem Tenaga Listrik Se-Jawa dan Bali atau disingkat KPK PLN P2B, dibentuk pada tanggal 23 Oktober 1985 oleh para pegawai yang bekerja di wilayah KPK PLN Pusat Pengatur Beban Sistem Tenaga Listrik Se-Jawa dan Bali, diantaranya yaitu : Oscar Bossum, Drs. Kardi Sastrawinata, Ir. Armoza Nasution, Ir. Lili Tjarli Tahlan dan Suharjanto. Akta Pendiria KPK PLN P2B disahkan di Kantor Departemen Koperasi Propinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Agustus Seiring dengan perubahan yang terjadi di struktur PT. PLN P2B yang berubah menjadi PT. PLN P3B JB sampai dengan saat ini berjumlah kurang lebih 530 orang termasuk pensiunan. Usaha Koperasi yang berjalan saat ini meliputi : usaha toko, usaha simpan pinjam, usaha jasa sewa kendaraan dan jasa sewa komputer. Memasuki usia seperempat abad, Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali terus berbenah diri dari segi struktur orhanisasi dan juga mutu pelayanan ke konsumen. Pelayanan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali meliputi semua aspek dari seluruh bagian yang terdapat didalam PT PLN Persero P3B Jawa Bali, yang nantinya sangat bermanfaat bagi seluruh pegawai dan anggota Koperasi yang berperan aktif didalamnya. Koperasi Pegawai Kantor PT PLN Persero Penyalur dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali adalah sekumpulan karyawan PT PLN Persero P3B Jawa Bali yang bekerja sama demi kesejahteraan bersama, secara garis besarnya Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang orang, badan badan hukum koperasi yang merupakan tata 48
2 49 susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan diantara pegawai Kantor PT. PLN Persero P3B Jawa Bali. Pada tahun 2011 dan tahun 2012, Koperasi Pegawai Kantor PT PLN Persero P3B Jawa Bali telah mendapat Piagam Penghargaan dari Walikota Depok atas Prestasinya sebagai Koperasi berprestasi tingkat Kota Depok Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi dari Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali adalah Menjadikan koperasi sebagai mitra usaha yang mandiri dan professional Misi Misi dari Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali adalah : - Mensejahterakan anggota adalah tujuan utama - Menjalankan usaha secara jujur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan - Pengembangan usaha dengan menjalin kerjasama secara professional dan profitable Struktur Organisasi Perusahaan Sesuai Anggaran Dasar Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Bab VI pasal 22 dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali pasal 11, Struktur Organisasi Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali dalam menjalankan usaha sebagai berikut :
3 50 Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : KPK PT PLN Persero P3B Jawa Bali) Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai Anggaran Rumah tangga (ART) Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Bab VII pasal 12 ayat (5) dan Anggaran Dasar Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Bab VI pasal 23, tugas pokok Pengurus dan Badab Pengawas diatur sebagai berikut : 1. Ketua Bertanggungjawab atas pengelolaan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali secara keseluruhan 2. Wakil Ketua Bersama Ketua mengelola Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali secara keseluruhan Mewakili ketua dalam pengelolaan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali bila Ketua berhalangan 3. Sekretaris Bertanggung jawab atas kegiatan Administrasi Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali meliputi : Merencanakan dan melaksanakan administrasi kepegawaian Melaksanakan tata laksana surat dan kearsipan
4 51 Membuat administrasi keluar dan masuknya keanggotaan Membuat buku tamu Membuat buku induk anggota Mempersiapkan agenda rapat Menyimpan / mengarsip surat surat penting seperti Pengesahan Badan Hukum, AD/ART, SIUP, NPWP, PKP, TDR/Sertifikasi Usaha, dan lain lain Membuat SPPD Karyawan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan kegiatan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali 4. Bendahara Bertanggungjawab atas pengelolaan Keuangan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali meliputi : Membuat perencanaan Anggaran Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran Keuangan Mengendalikan, monitoring dan pelaporan keuangan Melaksanakan pencatatan pembukuan atas penerimaan dan pengeluaran uang Mengurus pembayaran asuransi dan pajak pajak Membuat pertanggungjawaban keuangan Membua laporan embukuan / akuntansi secara berkala Melaksanakan inventaris atas asset Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali Menyimpan / mengarsip dokumen keuangan / akuntansi Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan Ketua 5. Badan Pengawas Bertanggungjawab atas pengawasan pengelolaan Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali secara keseluruhan
5 52 6. Manager Jasa Kendaraan 7. Manager Toko Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan jasa kendaraan dan mengaturnya pada Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali 8. Manager Simpan Pinjam Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan simpan pinjam dan mengaturnya pada Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali 9. Manager Umum Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan koperasi secara umum dan mengaturnya pada Koperasi PT PLN Persero P3B Jawa Bali 10. Admin Posisi Admin dalam struktur organisasi terletak di bawah setiap Manager yang ada. Bertugas menangani segala kegiatan operasional didalam koperasi seperti : mencatat transaksi sehari hari, membuat laporan, dan kegiatan operasional lainnya 11. Kasir Posisi Kasir dalam struktur organisasi terletak di bawah setiap Manager yang ada. Bertugas sebagai pihak yang menerima uang dan mengeluarkan uang dalam koperasi. 12. Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Bertanggung jawab dalam pengembangan dan administrasi Sumber Daya Manusia, pengelolaan kegiatan kesekretariatan dan umum untuk menjamin kelancaran operasional, serta melaksanakan kegiatan ehumasan dan pemberdayaan lingkungan. Untuk melaksakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas, Bagian SDM dan Administrasi mempunyai fungsi : a. Mencatat dan melaksanakan inventarisasi fasilitas kantor serta menyusun rencana dan melaksanakan pemeliharannya. b. Melaksanakan Administrasi kepegawaian, membuat perhitungan dan melaksanakan pembayaran hak-hak pegawai sesuai ketentuan yang ada.
6 53 c. Menyusun dan memelihara Data Induk Kepegawaian serta melaksanakan monitoring dan evaluasi SDM. d. Melaksanakan pembinaan SDM serta menyusun rencana pengembangan SDM. e. Merencanakan dan mengelola kegiatan kesekretariatan, umum dan KS. f. Mengatur penyelesaian masalah hukum yang terkait dengan masalah kedinasan, baik di lingkungan internal maupun eksternal. g. Mengatur dan melaksanakan program kehumasan dan pemberdayaan lingkungan. h. Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian SDM dan Administrasi. 3.2 Analisis Sistem Informasi Berjalan Prosedur Perekrutan Anggota Calon anggota yang ingin melakukan pendaftaran mendatangi koperasi untuk mendapatkan form pendaftaran. Calon anggota akan dilayani oleh Admin. Setelah calon anggota mengisi form pendaftaran, admin akan mengecek apakah anggota telah memenuhi syarat untuk menjadi anggota koperasi. Apabila calon anggota telah memenuhi syarat sebagai anggota koperasi, maka admin akan memberikan formulir pendaftaran kepada Sekretaris untuk mendapatkan nomor anggota koperasi. Nomor anggota koperasi akan diberikan ke Admin, untuk di input kedalam Microsoft Excel. Lalu Admin akan memotong iuran pokok anggota dan menentukan iuran wajib yang harus dibayarkan setiap bulannya sesuai grade karyawan.
7 54 act Perekrutan Anggota Koperasi anggota admin Sekretaris Melakukan Pendaftaran Memberi Form Pendaftaran Mengisi Form Mengecek Persyaratan Memenuhi Persyaratan [Tidak] sesuai [Ya] Memberi Formulir Pendaftaran Menyetujui Formulir Pendaftaran Memberi Nomor Anggota Koperasi Mencatat Data Anggota Baru Melakukan Pemotongan Simpanan Pokok Anggota Gambar 3.2 Activity Diagram Prosedur Perekrutan Anggota
8 Prosedur Pembayaraan Iuran Anggota Koperasi Pembayaran iuran anggota koperasi / simpanan wajib anggota dimulai pada saat admin memberikan daftar iuran anggota koperasi ke bagian SDM PLN. Bagian SDM PLN akan melakukan pemotongan berdasarkan iuran wajib anggota dari gaji karyawan. Setelah pemotongan berhasil dilakukan maka SDM PLN akan membuat bukti pemotongan yang nantinya akan diserahkan kepada Admin koperasi. Admin akan mengecek rekening koperasi untuk melihat apakah jumlah iuran wajib yang disetorkan sesuai dengan daftar iuran wajib yang diberikan. Lalu Bendahara akan melakukan update data terhadap simpanan wajib yang telah diterima.
9 56 act Prosedur Pemotongan Simpanan Wajib Admin SDM Bendahara Melaporkan Daftar Simpanan Waj ib Anggota Koperasi Mengumpulkan Data Potongan Simpanan Wajib Anggota Koperasi Melakukan Pemotongan Membuat Laporan Potongan Simpanan Wajib Anggota Koperasi Menerima Laporan Potongan Simpanan Waj ib Anggota Koperasi Mengecek Rekening Koperasi Mengupdate Total Simpanan Wajib Yang Dimiliki Anggota Koperasi Gambar 3.3 Activity Diagram Prosedur Pembayaran iuran anggota koperasi
10 Prosedur Kredit Pinjaman Prosedur Kredit Pinjaman berawal dari anggota yang ingin mengajukan pinjaman dengan mendatangi koperasi untuk mengambil formulir permohonan pinjaman. Formulir permohonan pinjaman yang telah diisi lalu diterima oleh Admin, Admin mengecek daftar pinjaman anggota untuk memutuskan apakah anggota telah memenuhi syarat untuk melakukan pinjaman atau tidak. Apabila pemohon masih memiliki sisa pinjaman dari pinjaman sebelumnya sebesar 40%, maka pemohon dapat atau dipebolehkan menambah kredit pinjaman. Dalam melakukan pinjaman terdapat bunga yaitu sebesar 1% dalam bentuk uang dan 1,5% dalam bentuk barang. Akan dikenakan denda terhadap anggota yang melakukan pinjaman bila telat membayar angsuran. Formulir permohonan dan daftar pinjaman anggota yang bersangkutan akan diberikan kepada Manager Simpan Pinjam, Manager Simpan Pinjam akan melakukan verifikasi permohonan pinjaman yang dilakukan oleh anggota yang bersangkutan. Apabila Manager Simpan Pinjam memutuskan untuk menolak permohonan pinjaman, maka anggota anggota harus melunasi sisa pinjaman sebelumnya. Apabila permohonan pinjaman diterima oleh Manager Simpan Pinjam, maka Admin akan memperoleh hasil verifikasi pinjaman dan menginformasikan kepada anggota yang bersangkutan bahwa permohonan pinjaman telah disetujui. Bagian Keuangan menerima formulir pinjaman yang telah diverifikasi dari Admin, kemudian bagian Keuangan akan membuatkan bukti pembayaran. Salinan bukti pembayaran akan diberikan kepada Bendahara dan Ketua Koperasi untuk diverifikasi. Hasil verifikasi diterima oleh Kasir, lalu Kasir akan mencairkan dana pinjaman untuk diterima oleh anggota koperasi yang bersangkutan.
11 58 act Prosedur Kredit Pinjaman Anggota Admin Manager Simpan Pinjam Bagian Keuangan Bendahara Ketua Kasir Mengajukan Pinj aman Mengambil Formulir Permohonan Pinjaman Menerima Formulir Permohonan Pinjaman Mengecek Daftar Pinjaman Anggota Menerima Formulir dan Daftar Pinjaman Memv erifikasi Permohonan Pinjaman Mendapatkan Hasil Verifikasi Pinjaman Melunasi Sisa Pinjaman [Kewajiban > 40%] [Kewajiban < 40%] Menerima Persetujuan Permohonan Menerima Formulir Pinj aman yang Telah Div erifikasi Pinj aman Membuat Bukti Pemberian Pinjaman Menerima Bukti Pemberian Pinjaman Menerima Bukti Pemberian Pinjaman Menerima Bukti Pemberian Pinjaman Memberi Pinjaman Menerima Pinjaman Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Kredit Pinjaman Prosedur Permohonan Simpanan Sukarela Prosedur Permohonan Simpanan Sukarela dimulai pada saat dimana anggota koperasi mengajukan permohonan untuk mengajukan sumbangan sukarela yang besarnya tidak ditentukan oleh koperasi. Lalu Admin koperasi menyerahkan form permohonan sumbangan sukarela untuk diisi oleh anggota koperasi yang bersangkutan lalu setelah Admin memberi
12 59 form tersebut anggota yang bersangkutan mengisi form tersebut dan setelah mengisi form tersebut Admin akan mencatat data sumbangan sukarela yang dikehendaki oleh anggota koperasi yang bersangkutan. Lalu Admin akan memberitahukan kepada Manajer Simpan Pinjam yang dimana Manager Simpan Pinjam akan memverfikasi permohonan sumbangan sukarela tersebut. Setelah diverifikasi anggota koperasi yang bersangkutan akan menyerahkan uang sumbangan sukarela yang telah diajukan kepada Kasir koperasi. Setelah itu Kasir koperasi akan mencatat sumbangan tersebut.
13 60 act Permohonan Sumbangan Sukarela Anggota Admin Manager Sinjam Kasir Mengajukan permohonan simpanan sukarela Memberikan form permohonan simpanan Menyerahkan data simpanan sukarela Mencatat data simpanan sukarela Memv erifikasi permohonan simpanan sukarela Menyerahkan jumlah simpanan Mencatat simpanan sukarela Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Permohonan Sumbangan Sukarela
14 Prosedur Pembayaran Angsuran Prosedur Pembayaran Angsuran dimulai pada saat bagian Keuangan mengecek jadwal jatuh tempo pembayaran angsuran kredit anggota. Dari hasil pengecekan bagian keuangan membuat daftar tagihan pembayaran angsuran. Daftar tagihan diberikan kepada bagian SDM PLN lalu bagian SDM melakukan pemotongan angsuran yang diambil dari gaji karyawan. Setelah pemotongan telah dilakukan oleh bagian SDM, lalu akan dibuatkan bukti pemotongan pembayaran angsuran yang diberikan kepada Admin. Admin mengecek rekening koperasi untuk melihat apakah jumlah pembayaran angsuran sesuai dengan daftar tagihan. Admin membuat bukti pembayaran angsuran yang diberikan kepada anggota.
15 62 act Prosedur Pembayaran Angsuran Bagian Keuangan SDM PLN Admin Anngota Mengecek Jadwal Jatuh Tempo Pembayaran Angsuran Kredit Membuat Daftar Tagihan Menerima Dafta Tagihan Melakukan Pemotongan Membuat Bukti Pemotongan Menerima Bukti Pemotongan Mengecek Rekening Koperasi Membuat Bukti Pembayaran Angsuran Menerima Bukti Pembayaran Gambar 3.6 Activity Diagram Prosedur Pembayaran Angsuran Prosedur Penarikan Simpanan Sukarela Prosedur Penarikan SImpanan Sukarela dimulai pada saat dimana anggota koperasi ingin melakukan penarikan terhadap simpanan sukarela yang telah
16 63 dilakukan selama menjadi anggota koperasi, dalam proses ini berbeda dengan melakukan pinjaman karena dalam proses ini anggota koperasi telah memiliki simpanan sukarela nya masing masing. Dalam melakukan penarikan anggota koperasi mendatangi Admin Koperasi untuk mengisi formulir penarikan simpanan sukarela. Lalu Admin akan mengecek daftar simpanan sukarela dan mencocokan dengan saldo simpanan terhadap besaran jumlah simpanan yang diambil oleh anggota tersebut. Setelah dicek maka Admin akan melaporkan terhadap Manajer Sinjam bahwa ada anggota koperasi yang telah melakukan penarikan. Lalu Manajer Sinjam akan melaporkan terhadap Bendahara dan Ketua Koperasi tentang hal penarikan tersebut. Lalu bagian Kasir akan menerima bukti uang keluar terhadap penarikan tersebut dan menyiapkan uang yang sesuai dengan bukti dari Bendahara. Setelah selesai maka uang tersebut dapat diberikan kepada anggota koperasi yang telah mengajukan penarikan simpanan sukarela tersebut.
17 64 act Prosedur Pengambilan Simpanan Sukarela Anggota Admin Manajer Simpan Pinj am Bagian Keuangan Bendahara Ketua Kasir Mengaj ukan Permohonan Pengambilan Simpanan Sukarela Mengambil Formulir Pengambilan Simpanan Sukarela Menerima Formulir Pengambilan SImpanan Sukaela Mengecek Daftar Simpanan Sukarela Anggota Menerima Formulir Simpanan Sukarela Anggota Menerima Formulir Simpanan Sukarela Anggota Memberi Bukti Pengambilan Simpanan Sukarela Anggota Menerima Bukti Pengambilan Simpanan Sukarela Anggota Menerima Bukti Pengambilan Simpanan Sukarela Anggota Menerima Bukti Pengambilan Simpanan Sukarela Anggota Memberi Simpanan Sukarela Menerima Simpanan Sukarela Gambar 3.7Activity Diagram Prosedur Penarikan Simpanan Sukarela 3.3 Perumusan Masalah 1. Apabila Admin yang berhalangan datang, form pendaftaran Anggota baru, permohonan pinjaman tidak dapat langsung diproses. Permasalahan ini terjadi karena Admin koperasi hanya terdiri dari 1 orang saja dan akses ke Komputer Admin hanya dimiliki oleh Admin itu sendiri, sehingga apabila Admin berhalangan hadir maka karyawan lain tidak dapat menggantikan peran Admin..
18 65 2. Kesalahan dalam perhitungan jumlah tagihan pembayaran angsuran oleh Admin karena masih menggunakan system manual. Permasalahan ini terjadi karena system yang digunakan masih manual sehingga perhitungan yang digunakan masih menggunakan Microsoft Excel yang dimana keabsahan datanya masih dapat dimanipulasi. 3. Keterlambatan penagihan iuran wajib dan pembayaran angsuran oleh admin. Permasalahan ini dapat terjadi karena kelalaian Admin dalam mengirimkan tagihan iuran wajib dan pembayaran angsuran yang dapat mempengaruhi pembuatan laporan. 4. Adanya kemungkinan manipulasi data yang dilakukan oleh Admin. Permasalahan ini terjadi karena hampir dimana semua kegiatan proses bisnis dilakukan atau melalui Admin serta kurangnya pengendalian internal dan adanya rangkap tugas yang dilakukan oleh Admin. 5. Kesalahan pencatatan data sehingga laporan yang kurang akurat dan tidak tepat waktu. Permasalah terjadi karena proses pencatatan masih menggunakan system manual dimana data yang ada memiliki keakuratan data yang perlu dipertanyakan. Ditambah pencatatan memakan waktu yang lama sehingga proses pembuatan laporan memakan waktu yang makin lama.
1. User Interface Menu Utama
1. User Interface Menu Utama Gambar 4.41 : User Interface Menu Utama 2. User Interface Login User Interface tampilan menu dasar untuk petugas merupakan tampilan awal yang akan disajikan oleh sistem ketika
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dwija Jaya Singorojo terbentuk dari sebuah rapat kecil perkumpulan beberapa Guru sekolah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan KOPERASI SEJAHTERA ABADI merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang peminjaman uang, hal ini ditegaskan dalam
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciLampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib
Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Usaha Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan non-profit yang beranggotakan para pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Koperasi ini bernama Koperasi Patra yang berkedudukan di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav.32-34. Koperasi Patra didirikan berdasarkan
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Diubah dengan Perwal Nomor 93Tahun 2012 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada PT. Technology
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN
L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/SP/SETNEG/KOP/12/2009
STANDAR PELAYANAN PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/SP/SETNEG/KOP/12/2009 BAGIAN KESATU PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat
42 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Koperasi 3.1.1 Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat Koperasi Pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak
BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Koperasi Jala Bhakti Sedana merupakan koperasi yang berada di sekitar area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada Koperasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SISTEM
BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro
/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel
/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan
Lebih terperinciWawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan
1 Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan 1. Bagaimana perkembangan KSP Anugerah? 2. Apakah koperasi mengadakan rapat/pertemuan selain Rapat Anggota Tahunan? Jika ya, dalam
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI KENDAL Menimbang : PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL, DAN TATA KERJA PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin maju dan berkembang pesat. Kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi pun menjadi sangat tinggi. Hal ini juga diperlihatkan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG
KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A L I K O T A G Y A K A R PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciINTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit
L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
` WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : 37 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri Koperasi Karyawan ( Kopkar ) adalah suatu sarana untuk pemersatu sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Koperasi
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) adalah Koperasi Pegawai RI UPT-Laboratorium Uji Konstruksi (KOSUPALUK) didirikan di Tangerang
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENGENAAN BEA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan
LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi sebagai suatu badan hukum yang mengumpulkan dan mengelola modal para anggota, memiliki beberapa tujuan seperti memajukan kesejahteraan anggota khususnya dibidang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KOPPEFINDO terdiri dari: a. Anggota Pendiri yaitu anggota yang tercatat di Anggaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC adalah badan usaha yang berbentuk koperasi pegawai yang beranggotakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA PRIMER KOPERASI BHAYANGKARA UTARA JAYA. : Niken Wahyuning Putri NPM :
SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA PRIMER KOPERASI BHAYANGKARA UTARA JAYA Nama : Niken Wahyuning Putri NPM : 25212316 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Riyanti, SE., MM. Latar Belakang Masalah Di
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan
BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Manggala Gelora Perkasa adalah salah satu amak perusahaan dari Agung Podomoro Land yang merupaka perusahaan bergerak dibidang
Lebih terperinciKEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi
KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.
Lebih terperinciPT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem
49 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem penggajian
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN
Lebih terperincibesarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut :
besarnya uang pinjaman yang diterima setelah dipotong. Adapun hal-hal yang menyangkut perhitungan pinjaman secara detail adalah sebagai berikut : A. Administrasi Pembayaran Kredit Setiap pembayaran angsuran
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG
KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY koperasi pegawai negeri mempunyai susunan pengurus sebagai berikut : 1. Ketua : Dra. Sudaryun
BAB II HASIL SURVE 2. Gambaran Umum Koperasi Beringin Tuban KP Beringin berdiri pada tanggal 5 Maret 2004 dengan tujuan menyediakan segala kebutuhan sehari-hari dan simpan pinjam bagi nya. Koperasi pegawai
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung.
24 BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu di bidang Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di dirikan pada 11 Desember 2006. KSP memiliki badan hukum 188.4/360/BH/112006.
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciU R A I A N T U G A S
U R A I A N T U G A S 1 Nama : Rusdiyono, S.Sos 2 Jabatan : Staf Tata Usaha (Pembantu Bendahara Pengeluaran). 3 Unit Organisasi : UPT Bapenda Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng. 4 Uraian Tugas : 1. Menerima,menyampaikan,membayarkan,menata
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari
Lebih terperinciS A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO
02 Maret 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 28 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO
Lebih terperinciJob Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.
Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti 2016-2019 A. PENGURUS Adalah sekelompok orang yang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Peraturan Mendiknas nomor 76 Tahun 2012, bantuan operasional sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang
51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding
Lebih terperinciGrafik Peningkatan Jumlah Nasabah
Jumlah Nasabah Lampiran 1. Tingkat Pertumbuhan Nasabah Grafik Peningkatan Jumlah Nasabah 25000 20000 15000 10000 5000 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 (per 16 Agustu s) Nasabah 1483 4596 9014 13617 17905
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERIJINAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA
Lebih terperinci: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM
SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA
BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGGAMUS, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya KPRI Sadar kecamatan Purwoasri Kediri Sekitar tahun 70-an guru-guru, kepala SD, penjaga, dan pegawai di lingkungan kantor
Lebih terperinci