HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Meliana Pratiwi NIM: KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437/2015

2

3

4

5 ABSTRAK Meliana Pratiwi, NIM: Hubungan antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut dengan Kepuasan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan , di bawah bimbingan Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal perluasan wawasan pengetahuan. Setiap individu pun memiliki motif atau alasan yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu dan kepuasan yang berbeda pula. Begitupun dengan penggunaan media dalam membaca Tabloid LPM Institut. Mahasiswa memiliki motif untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang terdapat di lingkungan UIN Jakarta hingga mencapai kepuasan yang mereka harapkan setelah membaca Tabloid tersebut. Tabloid Institut merupakan jenis terbitan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pengembangan Mahasiswa (LPM) Institut yang berada di naungan UIN Jakarta. Pembahasan tema yang diangkat lebih luas cakupannya karena dalam proses liputannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga dalam mengupas sebuah masalah disajikan lebih mendalam. Tabloid Institut saat ini telah konsisten terbit setiap bulan di minggu kedua setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif apa yang mendasari khalayak dalam membaca Tabloid LPM Institut. Kemudian untuk mengetahui kepuasan apa yang diperoleh pembaca setelah membaca Tabloid tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motif dan kepuasan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification dari Blumer and Gurevitch yang beranggapan bahwa individu memiliki tujuan tertentu dalam menggunakan media massa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 131 responden dari 524 mahasiswa. Uji Regresi Linear Sederhana digunakan dalam menganalisis hubungan antara motif dan kepuasan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif yang mendasari pembaca sebelum membaca Tabloid ini adalah motif informasi. Artinya, pembaca mempunyai keinginan untuk mengetahui informasi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Nilai hubungan tersebut sebesar 0,788 yang artinya tinggi; kuat. Dapat disimpulkan bahwa pembaca Tabloid LPM Institut merasa sangat puas dengan Tabloid tersebut. Model efek media massa yang cocok dengan hasil nilai ini yakni moderat effect model, yang artinya khalayak dapat membuat media menyajikan tujuan pasti, seperti menggunakan media untuk mendapatkan informasi. Pembaca Tabloid LPM Institut pun berasumsi bahwa LPM Institut mampu memenuhi kebutuhan akan informasi yang terdapat di UIN Jakarta. Keyword : Motif, kepuasan, Uses and Gratification, Tabloid LPM Institut. i

6 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Alhamdulillah, puji serta syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Hubungan antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut dengan Kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan ini dengan baik. Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mendapatkan pembelajaran dan memperoleh pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini untuk meraih gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari adanya kekurangan, kesalahan, dan keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penulis. Namun skripsi ini tetap dapat diselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan, bantuan, dukungan, doa dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta sebagai dosen pembimbing akademik. 2. Suparto, PhD, selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA, selaku Wakil Dekan 2 Bidang Administrasi Umum dan Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. ii

7 3. Kholis Ridho, M.Si, selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Musfirah Nurlaily, MA, selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, dan dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 4. Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kedua orang tua Tarso dan Partini, serta Kakak Aji Prasetyo yang selalu memberikan dukungan dan memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk penulis. 6. Kakak tercinta Nia dan Sahabat seperjuangan sekaligus roommate selama 4 tahun ini Maza, Raisa, Ega dan Aisyah atas segala dukungan dan doanya. 7. Teman-teman seperjuanganku, Diah, Winnie, Dilah, Intan, Wiwit, Silvi, Ririn, Nida, Dewi, Oci, iim, Gani, Gita, Onye, Keket, Dian, Eko, Ihsan dan temanteman mahasiswa Jurnalistik 2011 atas segala dukungan baik materi ataupun non materi. 8. Staff Tata Usaha, Perpustakaan Utama, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Keluarga besar RDK FM yang telah memberikan banyak pelajaran selama dua tahun terakhir. 10. Teman-teman KKN Cita 2014 yang telah menjadi penyemangat selama berjuang bersama. 11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. iii

8 Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan siapapun yang membacanya. Amin. Wassalamu alaikum Wr. Wb Tangerang Selatan, 14 Desember 2015 Meliana Pratiwi iv

9 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR BAGAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 D. Tinjauan Pustaka... 9 E. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori Teori Uses and Gratification Kritik terhadap Teori Uses and Gratification Definisi Konseptual a. Motif b. Kepuasan Pers Mahasiswa B. Kerangka Berpikir C. Kerangka Konseptual v

10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian B. Jenis Penelitian C. Metode Penelitian D. Desain Penelitian E. Hipotesis Penelitian F. Tempat dan Waktu Penelitian G. Subjek dan Objek Penelitian H. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Sampel I. Teknik Pengambilan Sampel J. Instrumen K. Variabel Penelitian L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Media Use Gratification Sought Gratification Obtained M. Teknik Pengumpulan Data N. Uji Coba Instrumen Uji Validitas Uji Reliabilitas O. Teknik Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sejarah Visi, Misi, dan Tujuan Moto B. Gambaran Umum LPM Institut Visi vi

11 2. Misi Moto Struktur Organisasi Periode Alamat Redaksi LPM Institut BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Analisis Motif Pembaca dalam Membaca Tabloid LPM Institut Analisis Frekuensi Identitas Responden a. Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur b. Responden berdasarkan Keikutsertaan dalam Organisasi Tingkat Penggunaan Media a. Pembaca berdasarkan Frekuensi & Durasi b. Pembaca berdasarkan Rubik Tabloid LPM Institut B. Analisis Kepuasan yang diperoleh Pembaca Tabloid LPM Institut C. Hubungan antara Motif dan Kepuasan Tabloid LPM Institut BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

12 DAFTAR TABEL Tabel 1 Gambaran Populasi Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 2 Operasional Konsep dalam Penelitian Tabel 3 Uji Validitas Motif Tabel 4 Uji Validitas Kepuasan Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motif Tabel 6 Hasil Uiji Reliabilitas Variabel Kepuasan Tabel 7 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Tabel 8 Data Responden Berdasarkan AKtif dan Jenis Organisasi Tabel 9 Persentase Frekuensi dan Durasi Membaca Tabel 10 Persentase Frekuensi Membaca Rubik Tabloid LPM Institut Tabel 11 Respon Terhadap Motif Informasi Tabel 12 Respon Terhadap Motif Identitas Pribadi Tabel 13 Respon Terhadap Motif Integritas dan Interaksi Sosial Tabel 14 Respon Terhadap Motif Hiburan Tabel 15 Perolehan Skor Rata-rata dari Variabel Motif Tabel 16 Respon Terhadap Kepuasan Informasi Tabel 17 Respon Terhadap Kepuasan Identitas Pribadi Tabel 18 Respon Terhadap Kepuasan Integritas dan Interaksi Sosial Tabel 19 Respon Terhadap Kepuasan Hiburan Tabel 20 Perolehan Skor Rata-rata dari Variabel Kepuasan Tabel 21 Kesenjangan Antara Motif dan Kepuasan Tabel 22 Model Summary Tabel 23 Coefficient viii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Distribusi Pembaca berdasarkan Frekuensi Membaca Gambar 2 Distribusi Pembaca berdasarkan Durasi Membaca DAFTAR BAGAN Bagan 1 Model Uses and Gratification Bagan 2 Model Expectancy Values (Nilai Pengharapan) Bagan 3 Kerangka Konseptual ix

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era modern sekarang ini, telah banyak mengalami perubahan dalam berbagai bidang. Salah satu teknologi komunikasi yang berkembang pesat adalah perkembangan berbagai media massa. Media massa adalah alat yang biasa digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Berbagai macam media massa dapat memberikan kemudahan kepada khalayak dalam memberikan berbagai informasi yang diinginkan. Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal memperluas wawasan pengetahuan, memahami kebutuhan serta peranannya dalam masyarakat. Didorong oleh rasa ingin tahu pada diri manusia terhadap sesuatu maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat, mendetail dan variatif. Banyak media massa yang digunakan untuk memperoleh informasi, baik media cetak maupun media elektronik. 1 Media massa cetak seperti koran, tabloid, majalah dan lain sebagainya merupakan contoh hasil kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang dapat dijadikan media dalam mempublikasi berbagai informasi. Fungsi dari media massa cetak sendiri adalah untuk meningkatkan intelektual masyarakat akan informasi. Berita atau informasi yang disampaikan pun bersifat aktual dan 1 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h

15 2 berisikan fakta-fakta. Proses dalam mencari, memperoleh, mengolah dan menyampaikan berita kepada khalayak dinamakan dengan kegiatan jurnalistik. Kegiatan jurnalistik berada dibawah naungan Pers. Dalam Undang-undang Pers no 40 tahun 1999, yakni Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi yakni mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. 2 Pers sebagai sebuah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang menggunakan surat kabar dalam menyampaikan informasinya, mempunyai fungsi sebagai media informasi, fungsi pendidikan, fungsi hiburan, fungsi kontrol sosial, dan fungsi lembaga ekonomi. Fungsi tersebut semakin terasa di saat penegakan demokrasi semakin kuat sekarang ini, yaitu ketika kebebasan berpendapat dan berfikir semakin diberi ruang sehingga bermunculan berbagai media cetak baik dalam skala nasional maupun lokal. 3 Pers mahasiswa merupakan salah satu jenis pers lokal yang terdapat di Indonesia. Pers mahasiswa merupakan media massa yang khas dalam masyarakat, yaitu sebagai media massa yang mempergunakan proses komunikasi umum untuk menyumbangkan partisipasi dalam proses sosial suatu bangsa. Sifat khas dari pers mahasiswa ini adalah bahwa mahasiswa pada umumnya sesuai dengan alam 2 dikutip pada hari Sabtu, 15 November 2014 pukul WIB. 3 Hinca IP Pandjaitan dan Amir Effendi Siregar, Menegakkan Kemerdekaan Pers 1001 Alasan Undang-undang Pers Lex Specialis Menyelesaikan Permasalahan Akibat Pemberitaan Pers, (Jakarta: Serikat Penerbit Suratkabar, 2005) h. 5-7.

16 3 pikiran universitas, mempergunakan pengetahuannya demi perbaikan mahasiswa sesuai dengan bakat, kemampuan dan kesediaan masing-masing. 4 Pers mahasiswa adalah penerbitan pers dalam bentuk majalah, tabloid, newsletter, atau media online yang dikelola oleh mahasiswa. Seluruh proses mulai dari mencari berita, penulisan, tata letak, pracetak dan distribusi dilakukan oleh mahasiswa. Sejak tahun 1950-an terdapat pers mahasiswa yang terbit di dalam kampus dan yang terbit di luar kampus. Pers mahasiswa yang terbit di dalam kampus berarti mempunyai keterikatan dengan Perguruan Tinggi, dapat dengan organisasi kemahasiswaan intra kampus, seperti Dewan Mahasiswa ataupun langsung di bawah Kontrol Rektor. 5 Salah satu contoh pers mahasiswa yang ada di Indonesia yakni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut. LPM Institut merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. LPM Institut berkomitmen untuk tampil mengusung semangat idealisme dalam rangka menyuarakan aspirasi rakyat khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. LPM Institut mengkhususkan diri pada empat jenis penerbitan yakni Website Institut, Newsletter Institut, Tabloid Institut, dan Majalah Institut. LPM Institut sebagai wadah aspirasi mahasiswa dituntut kredibilitasnya dalam memberikan informasi kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pelanggan dan pembacanya. Berita-berita yang dipublikasikan pun mencakup hal-hal yang terjadi di dalam kampus ini. Produk terbitan yang menjadi 4 Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Binacipta, 1986), cet ke-4, h Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983), Cet. Ke-1, h. 60.

17 4 favorit yakni Tabloid Institut. Tabloid Institut merupakan jenis terbitan yang terbit setiap bulan sekali di minggu kedua. Tabloid LPM Institut berisikan 14 jenis rubik yakni headline, laporan utama, laporan khusus, kampusiana, survei, berita foto, opini, tustel, wawancara, resensi, sosok, sastra, seni budaya, dan iklan. Rubik ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa yang terdapat di lingkungan UIN Jakarta. Tabloid LPM Institut adalah sebagai salah satu tabloid yang popular, karena masih jarang tabloid yang sejenis ini terbit di UIN Jakarta. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pers mahasiswa hendaknya secara kontinyu disenangi dan dibaca oleh orang banyak. Disenangi karena menampilkan banyak aspek kehidupan masyarakat bawah, termasuk masyarakat mahasiswa, dengan suatu misi pendidikan kultural yang berjangka panjang untuk suatu pembaharuan struktural yang lebih manusiawi. 6 Maka dari itu dalam penelitian hal tersebut, peneliti menggunakan teori Uses and Gratification. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang memilih atau menggunakan suatu media komunikasi karena diarahkan oleh motif diri orang tersebut. Motif individu 6 Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983), Cet. Ke-1, h. 108.

18 5 dalam mengkonsumsi media ada 4 macam menurut Denis McQuail, yakni informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Penggunaan media oleh seseorang adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis dari orang tersebut. 7 Manusia sebagai khalayak akan selalu memperoleh kepuasaan tertentu dalam menggunakan media massa, betapa kecil pun pemuasan yang dapat dilakukan oleh media tersebut, sehingga manusia menggunakannya karena didorong oleh motif-motif tertentu, dimana ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Model ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu anteseden, motif, penggunaan media dan efek. 8 Untuk mengukur kepuasan, Philip Palmgreen mengembangkan konsep Gratification Sought (GS) yakni kepuasaan yang dicari atau diinginkan individu dalam menggunakan media tertentu. Khalayak memiliki motif tersendiri dalam yang ingin dicapai untuk memenuhi kebutuhannya ketika mengkonsumsi media massa. Sedangkan Gratification Obtained (GO) adalah kepuasaan nyata yang diperoleh setelah menggunakan media. Khalayak memperoleh kepuasan nyata akan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah khalayak tersebut menggunakan media. Namun penggunaan konsep-konsep ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori yang merupakan varian dari teori uses & gratification, yaitu teori expectancy values (nilai pengharapan). 9 Dengan mengukur nilai GS dan GO, dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan seseorang dalam menggunakan suatu media. Tingkat kepuasan 7 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet ke-1, h Morissan, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia), Cet. Ke-1, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 206.

19 6 tersebut dapat dilihat dari seberapa besar kesenjangan kepuasan (discrepancy gratification) antara GS dan GO. Semakin besar nilai kesenjangan menunjukkan semakin tidak puas seseorang dalam menggunakan media tersebut, sebaliknya semakin kecil nilai kesenjangan antara GS dan GO maka semakin puas seseorang dalam menggunakan media. 10 Sebagai media cetak yang menjadi acuan sumber berita terkait perkembangan kampus oleh mahasiswa, Tabloid LPM Institut dituntut untuk memberikan berita-berita yang bersifat aktual, faktual, dan mampu memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi seputar lingkungan UIN Jakarta. Namun ketika peneliti mencoba survei kebeberapa mahasiswa mengenai kepuasaan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut, tanggapannya pun beragam. Terdapat mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang puas dan tidak puas terhadap Tabloid LPM Institut. Mahasiswa yang tidak puas terhadap Tabloid LPM Institut dikarenakan tabloid tersebut terbit dua bulan sekali dan dianggap berita-berita yang disajikan kurang up to date. Dalam hal ini peneliti memilih Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan sebagai responden, karena dianggap mengetahui dan lebih aktif membaca Tabloid LPM Institut serta diharapkan dapat menjelaskan kebutuhan dan kepuasan mereka dalam menggunakan media massa terutama Tabloid. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui lebih jelas tingkat kepuasaan khalayak terhadap beritaberita yang disajikan pada Tabloid Institut sebagai pers mahasiswa. Jadi peneliti 10 Rachmat Kriyan tono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h

20 7 membuat judul skripsi yakni HUBUNGAN ANTARA MOTIF PEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan memperjelas masalah yang akan diteliti, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah. Penelitian ini bersifat menggambarkan hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap Tabloid LPM Institut dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini juga terbatas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan yang sudah pernah membaca Tabloid LPM Institut. Mahasiswa tersebut meliputi mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Bimbingan Penyuluhan Islam, Pengembangan Masyarakat Islam, Manajemen Dakwah dan Manajemen Haji Umrah. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Motif apakah yang mendasari mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan dalam membaca Tabloid LPM Institut? 2. Kepuasan apakah yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan setelah membaca Tabloid LPM Institut?

21 8 3. Bagaimana hubungan antara motif dan kepuasaan mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan setelah membaca Tabloid LPM Institut? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui motif Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan dalam membaca Tabloid LPM Institut b. Untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan setelah membaca Tabloid LPM Institut c. Mengetahui perbedaan hubungan antara motif dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan terhadap Tabloid LPM Institut. 2. Manfaat penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan bermanfaat dapat memberikan kontribusi sebagai tambahan referensi dalam pengembangan kajian media, khususnya mengenai kajian yang berhubungan dengan tingkat kepuasaan khalayak terhadap pemberitan media massa cetak. b. Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi mengenai motif-motif yang mendorong pembaca untuk membaca Tabloid Kampus.

22 9 2. Memberikan masukan pada pihak LPM Institut mengenai motif dan kepuasan pembacanya. 3. Dapat dijadikan bahan evaluasi untuk media yang terkait dalam meningkatkan kualitas produk mereka. D. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, ada beberapa judul penelitian yang berhubungan dengan Analisis Tingkat Kepuasaan Khalayak dari berbagai sumber seperti Skripsi mahasiswa UIN Jakarta dan media internet yang menjadi inspirasi bagi peneliti yaitu : a. Hubungan Antara Motif dan Kepuasaan Penonton Pada Program Islam Itu Indah Trans TV oleh Irmalia Septiana Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (2013) Dalam skripsi ini, penulis meneliti hubungan motif dan kepuasaan penonton Islam Itu Indah dan juga pengaruh yang signifikan antara motif terhadap kepuasaan menggunakan teori Uses and Gratification. Responden yang menjadi penelitian yakni penonton program Islam Itu Indah Trans TV yang menonton langsung/live. b. Motif dan Pemenuhan Kebutuhan Pembaca Khalayak Tabloid Detik (Suatu Studi pada Mahasiswa FISIP UI dengan Pendekatan Uses and Gratification) oleh Suhetris Mahasiswa Program Studi Komunikasi Massa Universitas Indonesia. (1995) Dalam skripsi ini, penulis meneliti pemenuhan yang berhubungan dengan fungsi media massa. Penelitian akan melihat motif dan pemuasaan

23 10 kebutuhan dari khalayak pembaca Tabloid Detik berdasarkan pada tipologi fungsi media massa dari McQuail, Blumer dan Brown. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Tabloid Detik belum dapat memuaskan pembacanya pada dimensi informasi dan identitas pribadi. c. Perbandingan Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Program Berita di TV ONE dan Metro TV oleh Krisyanidayati Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (2015) Dalam skripsi ini penulis meneliti kepuasan mahasiswa dalam menonton program berita Metro Hari Ini Metro TV dan Apa Kabar Indonesia Pagi TV ONE. Dalam analisis data, Penulis menggunakan rumus mean, standar deviasi dan paired sampel test. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni Metro Hari Ini Metro TV dan Apa Kabar Indonesia Pagi TV ONE belum dapat memuaskan kebutuhan khalayak pada dimensi informasi, identitas pribadi, integritas dan interaksi sosial, dan hiburan. d. Motif dan Kepuasan Penonton Program Ramadan di Televisi Nasional oleh Nadia Pratama Kusuma Wardani Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (2015) Dalam skripsi ini penulis meneliti kepuasan mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan terhadap Program Ramadhan di Televisi Nasional. Program Ramadhan seperti Tausiyah, Sinetron Ramadhan, Variety Show dan Feature. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

24 11 yang cukup kuat dan signifikan antara motif dan kepuasan terhadap program Tausiyah, Sinetron Ramadhan, Variety Show dan Feature Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yakni objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Tabloid LPM Institut. Sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab sebagai berikut: BAB I adalah bab Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II adalah Bab Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah Uses and Gratification yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevicth, beserta kritiknya. Bab ini juga akan menjelaskan mengenai pengertian dari motif dan kepuasan, serta membahas tentang pers mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka berpikir dan kerangka konseptual. BAB III adalah Metodologi Penelitian. Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode apa yang digunakan dalam penelitian ini yakni paradigma dan pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, desain penelitian, hipotesis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan

25 12 objek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen, variabel penelitian, definisi operasional dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, uji coba instrumen dan teknik analisis data. BAB IV adalah Bab Gambaran Umum. Pada bab ini akan dijelaskan gambaran umum mengenai populasi yang dijadikan subjek penelitian yakni mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sejarah singkat tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian gambaran umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut beserta Tabloidnya. BAB V adalah Bab Temuan dan Analisis Data. Pada bab ini disajikan data mengenai hasil data yang didapatkan serta uji instrumen menggunakan SPSS-20. Hasil data berdasarkan dengan rumusan masalah penelitian, yakni motif yang mendasari pembaca membaca Tabloid LPM Institut, kepuasan yang diperoleh pembaca setelah membaca Tabloid LPM Institut, serta hubungan antara motif dan kepuasan pembaca setelah membaca Tabloid LPM Institut. BAB VI adalah Bab Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi yang didapat dari temuan dan analisis penelitian serta memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat kepada LPM Institut untuk meningkatkan kualitas tabloidnya.

26 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori 1. Teori Uses and Gratification Uses and Gratification theory atau teori penggunaan dan kepuasaan diperkenalkan oleh Elihu Katz, Bernard Berelson dan Michael Gurevitch pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu audien. 1 Lahirnya teori uses and gratification merupakan kritik terhadap teori peluru (the bullet theory of communication) atau teori jarum hipodermik (hypodermic noddle theory) dari Wilbur Schramm. Teori peluru ini dikatakan bahwa media sangat aktif dan powerfull, sedangkan audiens pasif, sehingga media akan mudah mengenai atau menembus sasaran (audience). 2 Namun untuk teori Uses and Gratification sendiri yakni audiens berada dipihak yang aktif dalam menentukan media massa. Uses and Gratification dikatakan oleh Katz sebagai suatu model penelitian yang menekankan pada objek analisis tentang apa yang dilakukan media untuk 1 Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet. Ke-2, h Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h

27 14 khalayak. Model ini menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sesuai dengan khalayak. Jadi sasarannya adalah pada khalayak aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. 3 Inti teori uses and gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif. 4 Sebagian besar besar dalam wilayah teori Uses and Gratification berupaya meneliti apa yang terjadi di balik penggunaan media oleh audien. Dengan kata lain, peneliti mencari tahu mengapa orang menonton program televisi tertentu atau mengapa mereka membaca surat kabar tertentu untuk mendapatkan informasi dan bukan oleh media massa lainnya. Teori ini tidak memberikan perhatian pada efek langsung media terhadap audien, tetapi memfokuskan perhatian pada motivasi dan perilaku audien terhadap media atau bagaimana dan mengapa mereka menggunakan atau mengonsumsi media. Teori uses and gratification memfokuskan perhatian pada audien sebagai konsumen media massa dan bukan pada pesan yang disampaikan. Teori ini menilai bahwa audien dalam menggunakan media 3 Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h Rachmat Kyiantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 207.

28 15 berorientasi pada tujuan, bersifat aktif sekaligus diskriminatif. Audien dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut. 5 Teori uses and gratification menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audien sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Dalam hal ini, terdapat sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti gagasan teori Uses and Gratification sebagaimana dikemukakan Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) yang mengembangkan teori ini. Mereka menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasaan Audien aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media. Tingkat keaktifan audien merupakan variabel. Perilaku komunikasi audien mengacu pada target dan tujuan yang ingin dicapai serta berdasarkan motivasi; audien melakukan pilihan terhadap isi media berdasarkan motivasi, tujuan dan kebutuhan personal mereka. 2. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasaan media ditentukan audien. 3. Media bersaing dengan sumber kepuasaan lain. 4. Audien sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif, dan penggunaan media. 5. Penilaian isi media ditentukan oleh audien. 5 Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h

29 16 Asumsi pertama menyatakan bahwa audien aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media. Audien memiliki sejumlah alasan dan berusaha mencapai tujuan tertentu ketika menggunakan media. McQuail dan rekan (1972) mengemukakan empat alasan mengapa audien menggunakan media, yakni: 7 1) Pengalihan (diversion); yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. 2) Hubungan personal; hal ini terjadi ketika orang menggunakan media sebagai pengganti teman. 3) Identitas personal; sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. 4) Pengawasan (surveillance); yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai sesuatu. Asumsi kedua menyatakan bahwa inisiatif untuk mendapatkan kepuasaan media ditentukan audien. Karena sifat aktifnya, maka audien mengambil inisiatif. Asumsi ketiga menyatakan bahwa media bersaing dengan sumber kepuasaan lain. Media bersaing dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dalam hal pilihan, perhatian dan penggunaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang. Selanjutnya asumsi keempat menyatakan bahwa audien sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan media. Kesadaran diri yang cukup akan adanya ketertarikan dan motif yang muncul dalam diri 7 Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h. 78.

30 17 yang dilanjutkan dengan penggunaan media memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang tepat mengenai penggunaan media oleh audien. Terakhir asumsi kelima menyatakan bahwa penilaian isi media ditentukan oleh audien. Menurut J. D. Rayburn dan Philip Palmgreen (1984), seseorang yang membaca surat kabar tertentu tidak berarti ia merasa puas dengan surat kabar yang dibacanya karena mungkin hanya surat kabar itu saja yang tersedia, ia akan segera beralih ke surat kabar lain jika ia mendapat kesempatan memperoleh surat kabar lain. 8 Katz, Blumer, dan Gurevitch (1974) menggolongkan kebutuhan individu, yaitu (1) Asal mula sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan yang menciptakan (3) pengharapan dari (4) media massa atau sumber lain yang mengarah pada (5) ekspos yang berbeda (atau keterlibatan dalam aktifitas lain) yang menghasilkan (6) kebutuhan kepuasaan dan (7) konsekuen-konsekuen lain, mungkin merupakan konsekuensi-konsekuensi yang paling tidak diniatkan. 9 Menurut Nuruddin (2004), teori uses and gratification beroperasi dalam beberapa cara, seperti pada bagan di bawah ini: 10 8 Morissan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h Denis McQuali, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 175, Edisi 6, Buku Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 110.

31 18 Lingkungan sosial: 1. Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Bagan 1 Model Uses and Gratification Kebutuhan khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Intergratif personal 4. Intergratif sosial 5. Pelepasan ketegangan/ melarikan diri dari kenyataan Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media: 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Hobi 4. Tidur Penggunaan media massa: 1. Jenis-jenis media SK, majalah, radio, TV dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dan terpaan media Pemuasan media (fungsi): 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/ hiburan 3. Identitas personal 4. Hubungan sosial (Sumber: Edi Santoso dan Mite Setiansah. Teori Komunikasi, 2010) Berdasarkan model diatas uses and gratification dimulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial tersebut mencakup ciri-ciri demografik, afiliasi kelompok, dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan khalayak (audience needs) dapat dikategorikan sebagai kebutuhan-kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan kebutuhan pelepasan ketegangan. Kebutuhan-

32 19 kebutuhan tersebut dapat dipuaskan dengan sumber-sumber kebutuhan seperti keluarga, teman, komunikasi interpersonal, hobi dan tidur. 11 Model tersebut berkaitan dengan sumber-sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan penggunaan media massa, yang mencakup jenisjenis media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan lainlain, isi media yang diperhatikan, keterpaan media itu sendiri, dan konteks sosial dari terpaan media. Katz, Gurevitch dan Haas (1973), menggambarkan kategori kebutuhan khalayak menjadi lima, yakni kognitif (memperoleh informasi, pengetahuan, pemahaman), afektif (pengalaman emosional, menyenangkan, atau estetis), integrasi personal (meningkatkan kredibilitas, percaya diri, dan status), integrasi sosial (meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, dan lainnya), dan pelepasan ketegangan (pelarian dan pengalihan). 12 Asumsi teori ini mengenai khalayak yang aktif dan penggunaan media yang berorientasi pada tujuan cukup jelas. Anggota khalayak individu dapat membawa tingkat aktivitas yang berbeda untuk penggunaan media mereka. Anggota khalayak juga berusaha untuk menyelesaikan tujuannya melalui media. Seperti yang ditekankan sebelumnya, McQuail dan koleganya (1972) mengidentifikasi beberapa cara untuk mengklasifikasikan kebutuhan dan kepuasaan khalayak. Klasifikasi tersebut mencakup pengalihan (diversion), merupakan kategori kepuasaan yang berasal dari penggunaan media; 11 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. Ke-4, h Wener J. Severin, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2001), h. 357.

33 20 melibatkan pelarian diri dari rutinitas dan permasalah. Hubungan personal (personal relationship), yang melibatkan penggunaan media sebagai ganti teman. Identitas personal (personal identity), yang melibatkan cara-cara untuk menekankan nilai-nilai individu. Pengawasan (surveillance), yang melibatkan pengumpulan informasi yang dibutuhkan. 13 Teori uses and gratification mendasarkan pada asumsinya bahwa pemilihan media ditentukan oleh khalayak aktif untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu khalayak yang aktif itu sendiri berarti adanya sifat sukarela serta pilihan selektif khalayak terhadap proses komunikasi. Penggunaan media didorong oleh adanya kebutuhan dan tujuan yang ditentukan oleh khalayak sendiri, dan bahwasanya partisipasi aktif dalam proses komunikasi dapat mempermudah, membatasi atau sebaliknya, memengaruhi kepuasaan dan menimbulkan berbagai efek yang berkaitan dengan terpaan media. 14 McQuail (1987) mengkategorikan dampak atau efek isi komunikasi massa kepada komunikan yaitu: 15 a. Powerful Effect Model Model ini berkaitan dengan teori Hipodermik Needle yang mengasumsikan bahwa media mempunyai pengaruh yang cukup membentuk opini dan keyakinan. Secara aktif media juga membentuk 13 Wener J. Severin, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2001), h Morrisan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa McQuail 2, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 100.

34 21 perilaku yang kurang lebih sesuai dengan keinginan orang-orang yang dapat mengendalikan media dan isinya. b. Limited Effect Model Tahap ini juga dikenal sebagai Model Efek Terbatas merentang dari tahun 1930-an hingga awal tahun 1960-an. Pada model ini khalayak sangat aktif mencari apa yang mereka inginkan dan menolak lebih banyak isi media dari pada menerimanya. Model ini merupakan konsepsi pengaruh media yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu dari kehidupan personal dan sosial anggota khalayak. Dua pendekatan pada orientasi pengaruh terbatas sudah diidentifikasi. Pertama, Perspektif Perbedaan Individu yakni melihat kekuatan media dibentuk oleh faktor-faktor personal seperti kecerdasan dan penghargaan diri. Kedua, Kategori Sosial yakni melihat kekuatan media terbatas oleh asosiasi anggota khalayak dan afiliasi kelompok. c. Moderat Effect Model Model ini dimulai dari tahun 1960-an hingga berlangsung sampai saat ini. Inti dari perspektif ini adalah gagasan mengenai khalayak aktif yang menggunakan isi media untuk menciptakan pengalaman dan menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu. Perspektif moderat effect menyatakan pentingnya pengaruh media dapat terjadi pada masa yang lebih lama sebagai sebuah akibat langsung dari khalayak. Khalayak dapat membuat media menyajikan tujuan pasti, seperti menggunakan media untuk mempelajari informasi dan memperoleh pengalaman.

35 22 Jay G. Blumler (1979) mengemukakan juga sejumlah gagasan mengenai jenis-jenis kegiatan yang dilakukan khalayak aktif ketika menggunakan media, yang mencakup: kegunaan (utility), kehendak (intentionality), seleksi (selectivity), dan tidak terpengaruh hingga terpengaruh (imperviousness to influence) Kegunaan (utility), yakni media memiliki kegunaan dan orang dapat memanfaatkan kegunaan media. 2. Kehendak (intentionality), yakni hal ini terjadi ketika motivasi menentukan konsumsi media. 3. Seleksi (selectivity), yakni penggunaan media oleh khalayak mencerminkan ketertarikan atau preferensinya. 4. Tidak terpengaruh hingga terpengaruh (imperviousness to influence), yakni khalayak menciptakan makna terhadap isi media yang akan mempengaruhi apa yang mereka pikirkan dan kerjakan, namun mereka juga secara aktif sering menghindar terhadap jenis pengaruh media tertentu. Audien dalam menggunakan media bersifat aktif dan audien juga memiliki kebebasan dalam memilih media yang dapat memberikan mereka kepuasaan. Namun apakah audien sepenuhnya bebas dalam menggunakan media dan sepenuhnya bebas dalam menggunakan media dan sepenuhnya bebas dalam menentukan kepuasaan yang mereka inginkan. Dalam hal ini, terdapat pandangan bahwa dunia dimana audien berada ikut serta menentukan kebutuhan dan kepuasaan audien terhadap media. Dengan kata lain, kebutuhan 16 Morrisan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet. Ke-2, h

36 23 dan kepuasaan audien terhadap media tidak bersifat otonom yang tidak ditentukan semata-mata hanya pada diri individu. Katz dan rekan (1974) menyatakan bahwa situasi sosial dimana audien berada turut serta terlibat dalam mendorong atau meningkatkan kebutuhan audien terhadap media melalui lima cara berikut: Situasi sosial dapat menghasilkan ketegangan dan konflik yang mengakibatkan orang membutuhkan sesuatu yang dapat mengurangi ketegangan melalui penggunaan media. 2. Situasi sosial dapat menciptakan kesadaran adanya masalah yang menuntut perhatian. Media memberikan informasi yang membuat kita menyadari halhal yang menarik perhatian kita, dan kita dapat mencari lebih banyak informasi yang menarik perhatian kita melalui media. 3. Situasi sosial dapat mengurangi kesempatan seseorang untuk dapat memuaskan kebutuhan tertentu, dan media berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap. Dengan kata lain, terkadang situasi yang kita hadapi menjadikan media sebagai sumber terbaik atau mungkin satu-satunya yang tersedia. 4. Situasi sosial terkadang menghasilkan nilai-nilai tertentu yang dipertegas dan diperkuat melalui konsumsi media. Orang terdidik akan memilih media yang dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang menghargai akal sehat, kesadaran diri dan ilmu pengetahuan. Namun sebaliknya, media juga dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang bertentangan dengan akal sehat. 17 Morrisan, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet. Ke-2, h

37 24 5. Situasi sosial menuntut audien untuk akrab dengan media agar mereka tetap dapat diterima sebagai anggota kelompok tertentu. Dalam pergaulan sosial, seseorang yang serba tidak tahu mengenai isu-isu yang menjadi soroton media akan dianggap sebagai orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Inti dari uses and gratification adalah bahwa khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang aktif. Namun jika motif khalayak tidak terpenuhi dan media tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan khalayak, maka media tersebut dapat dikatakan media yang pasif. 2. Kritik Terhadap Teori Uses and Gratification Sama dengan teori komunikasi massa lainnya, uses and gratification juga memiliki kelebihan dan kekurangan, yakni kelebihannya; memusatkan perhatian pada individu dalam proses komunikasi massa, menghargai kepandaian dan kemampuan konsumen media, menyediakan pemahaman analisis terhadap bagaimana orang memiliki pengalaman dengan konten media, membedakan pengguna aktif dan pengguna aktif, mempelajari penggunaan media sebagai bagian dari interaksi sosial sehari-hari, dan memberikan pemahaman berguna dalam penggunaan media baru. Lalu kekurangannya yakni; tidak dapat dengan mudah menunjukkan keberadaan atau ketiadaan

38 25 efek, banyak konsep kuncinya yang dikritik karena dinilai tidak dapat diukur, dan terlalu beorientasi kepada level mikro. 18 Pendekatan uses and gratification telah memicu sejumlah kritik, terutama karena tidak bersifat teoritis, karena masih kabur dan mendefinisikan konsepkonsep utama (misalnya, kebutuhan ), dan karena pada dasarnya tak lebih dari sebuah strategi pengumpulan data. 19 Salah satu kritik mengenai uses and gratification adalah bahwa pendekatan ini terlalu sempit fokusnya, yaitu pada individu. Pendekatan ini bersandar pada konsep-konsep psikologis seperti kebutuhan, dan mengabaikan struktur sosial maupun tempat media itu berada dalam struktur tersebut. Salah satu jawaban dari kritik diatas datang dari Rubin dan Windahl (1986), yang telah mengusulkan suatu sintesis antara pendekatan manfaat dan gratifikasi dengan teori ketergantungan. Model manfaat dan ketergantungan Rubin dan Windhal menempatkan individu di dalam sistem-sistem kemasyarakatan yang membantu membentuk kebutuhan-kebutuhan mereka. 20 Uses and Gratification, seperti yang dikenal, berbeda dan sangat berpengaruh pada tahun 1970 dan 1980-an. Paradigma pengaruh yang terbatas sedang goyah pada saat itu, dan teoritikus media membutuhkan sebuah kerangka yang dapat mereka gunakan untuk membahas keberadaan dampak media yang nyata tanpa harus menyimpang terlalu jauh dari keortodokan 18 Stanley J. Baran dan Denis K. Davis, Teori Dasar Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Media Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h Wener J. Severin, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2001), h Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. Ke-5, h. 359.

39 26 keilmuan. Ini bukan alasan mengapa Katz, Blumer dan Gurevitch merumuskan pendekatan ini, tetapi ini merupakan alasan mengapa pendekatan ini memiliki karakter tertentu. Dua faktor lain yang membentuk bagaimana teori ini dulu akan dan sekarang digunakan yakni prinsip kesederhanaan dalam perkembangannya dan memandang media sebagai saluran informasi daripada simbol. 21 Terlepas dari kritik yang disampaikan tersebut penelitian mengenai penggunaan dan kepuasan menjadi penting untuk dikaji agar dapat terus meningkatkan kualitas produk media massa dan mengetahui kebutuhan khalayak akan media massa. 3. Definisi Konseptual a. Motif Motif berasal dari kata motive yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasaan Richard West and Lynn H. Turner, pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 23.

40 27 Setiap individu memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, begitu juga dengan alasan untuk menggunakan media. Setiap individu memiliki beberapa alasan dalam menggunakan media untuk mencapau kepuasan. McQuail dan rekan (1972) mengemukakan empat alasan mengapa audien menggunakan media 23 : a. Pengalihan (diversion); yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. Mereka yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai pengalih perhatian dari rutinitas. b. Hubungan personal; hal ini terjadi ketika orang menggunakan media sebagai pengganti teman. c. Identitas personal; sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Misalnya, banyak pelajar yang merasa lebih bisa belajar jika ditemani alunan musik dan radio. d. Pengawasan (surveillance); yaiyu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai sesuatu. Misal, orang membaca koran untuk membantunya memahami jalannya sistem pemerintahan. Pada dasarnya setiap tindakan yang dilakukan oleh individu dikarenakan adanya dorongan dari motif-motif tertentu. Begitu pula dengan penggunaan media massa. Media massa dianggap mampu memenuhi berbagai motif khalayak. Jika motif tersebut terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Menurut Denis McQuail, ada empat 23 Morisson, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h. 265.

41 28 kategori motif pengkonsumsian media bagi individu secara umum, yakni: 24 I. Motif Informasi (surveillance) a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Memuaskan rasa ingin-tahu dan minat umum. d. Belajar, pendidikan diri sendiri. e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. II. Motif Identitas pribadi (personal identity) a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku. c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. III. Motif Integrasi dan interaksi sosial (personal relationship) a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial. b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. d. Memperoleh teman selain dari manusia. e. Membantu menjalankan peran sosial. Edisi kedua, h Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 2002).

42 29 f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanakkeluarga, teman, dan masyarakat. IV. Motif Hiburan (diversion) a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. b. Bersantai. c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. d. Mengisi waktu. e. Penyaluran emosi. Berbagai motif yang mendorong individu menggunakan media massa, akan tumbuh semacam harapan yang dicarikan pemuasaannya melalui media massa sebagai perwujudan dari motif yang ada. Salah satu macam riset uses and gratification yang saat ini berkembang adalah yang dibuat oleh Phiplip Palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan riset uses dan gratification memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang memengaruhi penggunaan media. Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini tidak berhenti disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and gratification, yaitu teori nilai pengharapan (expextancy values). Menurut teori nilai pengharapan, orang mengarahkan diri pada dunia (misalnya

43 30 media) berdasarkan pada kepercayaan dan evaluasi-evaluasi mereka tentang dunia tersebut. 25 b. Kepuasaan Kepuasaan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasaan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang. Kepuasaan pelanggan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merek. Hasilnya adalah kesetian pelanggan. 26 Kepuasaan dalam penelitian ini lebih dimaksudkan pada terpenuhinya kebutuhan khalayak dalam kegiatan menggunakan media massa berdasarkan tujuan dan motif tertentu seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi personal dan hiburan. Untuk mencapai kepuasaan tersebut setiap individu bersifat aktif dan selektif dalam menggunakan atau memilih jenis media yang sesuai dengan kebutuhan agar tercipta kepuasaan. 25 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (PT Ikrar Mandiriabadi, Indonesia, 1997) h 36.

44 31 Banyak peneliti yang membagi kategori yang berbeda-beda mengenai kepuasan, namun ada satu ukuran yang disepakati di antara mereka. Empat kategori utama yang diajukan McQuail sangat khas, yakni: Pengalihan (a) Melarikan diri dari tekanan rutinitas (b) Melarikan diri dari beban masalah (c) Pelepasan emosi 2. Relasi personal (a) Persahabatan (b) Kegunaan sosial 3. Identitas pribadi (a) Rujukan pribadi (b) Eksplorasi realitas (c) Penguatan nilai 4. Pengawasan. Ini adalah kebutuhan informasi mengenai sebuah dunia kompleks di mana kita hidup. Kepuasan atau ketidakpuasan pembaca merupakan selisih antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapatkan. Dalam hal ini kepuasan atau ketidakpuasan pembaca akan dilihat dari penelitian ini. Tingkat kepuasan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut merupakan evaluasi yang subyektif dari mahasiswa mengenai kesesuaian yang mereka harapkan dengan hasil yang didapat setelah membaca Tabloid tersebut. Cet. Ke-2, h John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

45 32 Pembaca akan merasa puas apabila hasil yang mereka dapatkan setelah membaca sesuai atau melebihi harapan mereka sebelum membaca. Selain itu, pembaca akan merasa tidak puas jika apa yang mereka harapkan tidak terpenuhi ketika sudah membaca Tabloid tersebut. Untuk mengukur tingkat kepuasan audience, maka harus diketahui terlebih dahulu motif audiens dalam menggunakan media, setelah itu baru dapat mengungkapkan tingkat kepuasaan audiens setelah menggunakan atau mengonsumsi media tertentu. Kepuasan yang diperoleh khalayak dari penggunaan media terbagi menjadi Gratification Sought (kepuasan yang dicari) dan Gratification Obtained (kepuasaan yang diperoleh). Philip Palmgreen darai Kentucky University menjelaskan bahwa Gratification Sought (GS) adalah kepuasaan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengonsumsi suatu jenis media (radio, televisi, Koran). Gratification Obtained (GS) adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu. 28 a. Gratification Sought (GS) Gratification Sought (GS) yakni kepuasaan yang dicari atau diinginkan individu dalam menggunakan media tertentu. GS juga bisa diartikan sebagai motif yang timbul dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu pada objek tertentu. Hal ini mendorong individu untuk menggunakan suatu media tertentu yang berkaitan dengan keinginan untuk mencari kepuasaan atas kebutuhan tersebut. Dalam penelitian ini, 28 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 205.

46 33 mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan juga memiliki motif tertentu dalam membaca Tabloid Institut. Kategori motif individu yang menjadi acuan adalah menurut McQuail. b. Gratification Obtained (GO) Gratification Obtained (GO) adalah kepuasaan nyata yang diperoleh setelah menggunakan media. GO juga bisa diartikan sebagai sejumlah nyata yang diperoleh individu atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah individu tersebut menggunakan media. Dalam penelitian ini adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah proses membaca Tabloid LPM Institut. Indikator untuk menukur GO sama dengan indikator mengukur GS menurut Denis McQuail. Dalam hal ini, peneliti mengukur GS dan GO untuk mengetahui kepuasaan khalayak berdasarkan kesenjangan antara GS dengan GO. Dengan kata lain, kesenjangan kepuasaan (discrepancy gratification) adalah perbedaan perolehan kepuasaan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil kesenjangannya, semakin puas individu dalam menggunakan media tersebut. Sebaliknya semakin besar nilai kesenjangan antara GS dan GO maka semakin tidak puas individu dalam menggunakan media Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 208.

47 34 Kepercayaankepercayaan (beliefs) Evaluasievaluasi Bagan 2 Model Expectancy Values Pencarian Kepuasaan (GS) Konsumsi Media Perolehan Kepuasaan yang diterima (GO) Sumber : Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, 2007, 208 Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan rentetan penggunaan media oleh individu yang menimbulkan kepuasan. Pencarian kepuasan (GS) dilatarbelakangi adanya kepercayaan dan evaluasi penilaian seseorang terhadap sebuah media massa berdasarkan pengalaman. Individu memiliki penilaian dan kepercayaan terhadap salah satu media massa yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya. Adanya pencarian kepuasan (motif) yang mendukung oleh penilaian dan kepercayaan terhadap sebuah media massa, medorong seseorang mengkonsumsi media. Setelah konsumsi media terjadi, akan terlihat kepuasan yang nyata yang diperoleh. Apakah dapat memenuhi motif awal dalam menggunakan media massa yang bersangkutan atau tidak. Berdasarkan teori ini, pengukuran kepuasan dalam sebuah penelitian harus dilakukan dengan menanyakan motif dan kepuasan yang dicari dan diinginkan seseorang (GS), kemudian menanyakan kembali apakah motif dan harapan tersebut bisa dipenuhi

48 35 oleh media yang bersangkutan. Artinya, kita bisa mengetahui kepuasan nyata yang diperoleh seseorang (GO). 30 Indikator terjadinya kesenjangan kepuasaan atau tidak adalah sebagai berikut 31 : 1) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Media tidak memuaskan khalayaknya. 2) Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasaan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi namun biasa-biasa saja (balance). 3) Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya. Semakin besar kesenjangan mean skor (GS > GO) yang terjadi, maka makin tidak memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. Sebaliknya semakin kecil kesenjangan mean skor (GS < GO) yang terjadi, maka makin memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. 30 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 208.

49 36 4. Pers Mahasiswa Pers mahasiswa merupakan salah satu jenis pers yang terdapat di Indonesia. Pers mahasiswa bisa dibilang sebagai pers komunitas karena memiliki jangkauan wilayah sirkulasi yang sangat terbatas. Kebijakan pemberitaan pers komunitas lebih banyak diarahkan untuk mengangkat berbagai potensi dan masalah aktual di daerah komunitas tersebut. Fungsi yang lebih banyak dikembangkan pada pers komunitas adalah penyebaran informasi dan edukasi. 32 Sifat khas dari pers mahasiswa ini adalah bahwa mahasiswa pada umumnya sesuai dengan alam pikiran universitas, mempergunakan pengetahuannya demi perbaikan mahasiswa sesuai dengan bakat, kemampuan dan kesediaan masingmasing. 33 Pers mahasiswa bisa juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan khalayak pembaca yang berada dalam lingkungan tersebut. Pers mahasiswa adalah penerbitan pers dalam bentuk majalah, tabloid, newsletter, atau media online yang dikelola oleh mahasiswa. Seluruh proses mulai dari mencari berita, penulisan, tata letak, pracetak dan distribusi dilakukan oleh mahasiswa. Dilihat dari sejarah, Pers mahasiswa pertama kali dikukuhkan oleh tokohtokoh pers mahasiswa tahun-tahun 1950-an, seperti Nugroho Notosusanto, Teuku Jacob, Koesnadi Hardjasumantri ketika melahirkan Ikatan Wartawan Indonesia (IWMI), Serikat Pers Mahasiswa Indonesia (SPMI) dan kedua 32 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), Cet Ke-2, h Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Binacipta, 1986). h 111.

50 37 organisasi ini akhirnya meleburkan diri menjadi Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Jenis Pers mahasiswa yang muncul seperti Bumi Siliwangi (IKIP), Gajah Mada (UGM), IDEA (IPB), dan lain-lain. 34 Pimpinan IPMI yang baru pada waktu itu adalah Anis Ibrahim, AT Birowo, Wisaksono, Noeradi, Alex Rumundor, dan Syarif Saleh. Pada masa demokrasi terpimpin, setiap surat kabar dan pers pada umumnya menyuarakan aspirasiaspirasi dari partai dan golongan politik dan IPMI dituduh adalah anak Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia. Hal tersebut menyebabkan pimpinan IPMI membuat surat pernyataan yang berbunyi IPMI tidak dapat dan tidak boleh menjadi pembawa suara sesuatu golongan tertentu dikalangan mahasiswa Indonesia. Lalu pada masa demokrasi orde baru, IPMI mencapai kembali puncak kebesarannya yang juga diperoleh di sekitar tahun 1950-an, diikuti dengan diterbitkannya Harian Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). 35 Pada tahun 1971 sampai dengan tahun 1974 merupakan kemunduran kembali pers mahasiswa Indonesia. Setelah harian KAMI melepaskan dirinya, banyak pula penerbitan IPMI yang besar mati. Sejalan dengan format baru politik Indonesia, aktivitas kemahasiswaan termasuk pers mahasiswa dilokalisir di dalam kampus. Seluruh penerbitan-penerbitan (pers mahasiswa) mahasiswa yang terbit di dalam kampus diberi subsidi penerbitan melalui 34 Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983), Cet. Ke-1, h Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983), Cet. Ke-1, h

51 38 Universitasnya. Dengan demikian terjadilah ketergantungan pers mahasiswa pada pimpinan Universitas. 36 B. Kerangka Berpikir Teori uses and gratification menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audien sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media berdasarkan orientasi tujuan mereka, inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media, media bersaing dengan sumber kepuasan lain dan audiens sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan media serta penilaian isi media ditentukan sendiri oleh audiens. 37 Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal memperluas wawasan pengetahuan, memahami kebutuhan serta peranannya dalam masyarakat. Dalam mencari kebutuhan akan informasi pun, kini masyarakat bersikap lebih aktif. Mereka akan memilih media massa yang bisa memenuhi kebutuhan atau motif mereka akan informasi. Begitupun dengan mahasiswa sebagai civitas akademik, mereka akan mencari atau memilih media massa (pers mahasiswa) yang bisa memenuhi kebutuhan akan informasi yang berada di lingkungan kampus. Tabloid LPM Institut sebagai salah salah satu pers mahasiswa yang terdapat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pun dituntut untuk memberikan berita-berita yang bersifat aktual, faktual, dan mampu memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi seputar lingkungan UIN Jakarta. Namun ketika peneliti mencoba survei kebeberapa 36 Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, (Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983), Cet. Ke-1, h Morissan, M.A., Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia), Cet Ke-2, h

52 39 mahasiswa mengenai motif dan kepuasaan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut, tanggapannya pun beragam. Terdapat mahasiswa yang puas dan tidak puas terhadap Tabloid LPM Institut. Mahasiswa yang tidak puas dikarenakan terbitnya tabloid itu satu bulan sekali dan dianggap berita-berita yang disajikan kurang up to date. Dalam hal ini peneliti ingin melakukan sebuah penelitian untuk mencari sebuah kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti apakah motif kebutuhan akan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terpuaskan atau tidak terpuaskan oleh Tabloid LPM Institut. Motif yang menjadi dasar audiens dalam menggunakan sebuah media (Gratification Sought), akan menjadi variabel bebas (X), sedangkan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) menjadi variabel terikat (Y). untuk dapat mengetahui kepuasan yang diperoleh pembaca, dapat dilihat berdasarkan kesenjangan nilai antara GS dan GO. Variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan susunan pernyataan dan setiap jawaban atas pernyataan tersebut akan diukur dengan data ordinal. Kemudian untuk mendeskripsikan hubungan di antara kedua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Regresi Linier Sederhana. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara variabel dependen (terikat) dengan variabel independen (bebas).

53 40 C. Kerangka Konseptual Bagan 3 Kerangka Konseptual Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan Kepuasaan yang diharapkan (Gratification Sought): 1. Pengalihan 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan Konsumsi Media Membaca Tabloid LPM Institut Kepuasaan yang diperoleh (Gratification Obtained): 1. Pengalihan 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan Kesenjangan antara Kepuasaan yang diharapkan dengan Kepuasaan yang diperoleh berdasarkan Motif pembaca (Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti) Sebelum membaca Tabloid LPM Institut, responden memiliki kebutuhan atau kepuasaan yang ingin dicari dari media tersebut, hal ini disebut dengan Gratification Sought (GS). Selanjutnya dengan pola penggunaan media (media use) oleh responden terhadap Tabloid LPM Institut, responden akan memperoleh pemuasaan kebutuhan dari media tersebut. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden setelah mengonsumsi program berita tersebut dikenal dengan Gratification Obtained (GO).

54 A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. 1 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah post-positivisme. Menurut John W. Creswell, post-positivisme. yaitu suatu pandangan bahwa ilmu hanya dapat diperoleh melalui fenomena yang empiris, dapat diamati dan dapat diukur serta diujikan dengan metode ilmiah. Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata post-positivis selalu berdasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul di dunia luar sana. Menurut pandangan post-positivis melakukan observasi dan meneliti perilaku individu dengan berlandaskan pada ukuran angka-angka yang dianggap sebagai aktivitas yang penting. 2 Paradigma Post-positivisme menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Akibatnya muncul hukum atau teori yang mengatur dunia yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi atau kebenaran teori-teori 1 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Kencana Prenadamedia Group: Jakarta, 2012), Cet. Ke-2, h Krisyanidayati, Perbandingan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Progrma Berita di TV One dan Metro TV (Skripsi, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h

55 42 tersebut agar dapat dipahami oleh manusia. Dalam penelitian teori uses and gratification merupakan pedoman untuk merancang penelitian ini. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis yakni pendekatan kuantitatif. Pendekatan ialah seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan. Sedangkan Wimmer & Dominick (2000:102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 3 Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. 4 Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Oleh karena itu digunakan uji statistik untuk menganalisis data. Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri: 5 3 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h

56 43 - Hubungan riset dengan subjek: jauh. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. Alat ukurnya harus dijaga keobjektifannya. - Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut melainkan meneliti dulu apakah ada kesalahan dalam teknik samplingnya atau definisi konsepnya kurang operasional, sehingga menghasilkan instrumen (kuesioner) yang kurang valid. - Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel. - Prosedur riset rasional-empiris, artinya penelitian berangkat dari konsepkonsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antarvariabel, memberikan deskriptif statistik, menafsir dan meramalkan hasilnya Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet Ke-1, h.

57 44 B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. 7 Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah memiliki konsep dan kerangka konseptual untuk mengukur variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu keadaan, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena ingin menjelaskan mengenai motif apa yang mendasari individu dalam membaca, kemudian kepuasan apa yang diperoleh setelah membaca, serta hubungan antara motif dan kepuasan pembaca tersebut. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei adalah metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tersebut. Oleh karena itu, penggunaan teknik sampling yang benar sangat menentukan kualitas riset. 8 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan survei eksplanatif. Jenis survei ini digunakan karena periset ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Periset tidak 7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 60.

58 45 sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, periset ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Survei eksplanatif dapat dibagi dua sifat, yakni 9 : - Komparatif : bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis. - Asosiatif : bermaksud untuk menjelaskan hubungan (korelasi) antarvariabel. Dalam pelaksanaannya, survei eksplanatif mewajibkan periset untuk membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan melalui kuesioner sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat dan membuat hubungan (korelasi) antara motif dan kepuasan pembaca Tabloid LPM Institut. D. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu dan tidak akan dilakukan lagi penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan. 10 Pada desain cross sectional penulis harus benar-benar mempertimbangkan waktu survei akan dilaksanakan. Penelitian cross sectional dibatasi oleh waktu 9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 45.

59 46 tertentu, sehingga hasil dalam penelitian ini dapat berubah jika dilakukan dalam waktu yang berbeda meskipun dengan menggunakan sampel yang sama. 11 E. Hipotesis Penelitian Hipotesis pemenuhan kepuasan dan kepuasan yang diperoleh adalah: H1 : Terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM Institut H0 : Tidak terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM Institut F. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412, Telp: (021) Penulis melakukan penelitian pada Maret 2015-Oktober Alasan peneliti memilih tempat penelitian di lokasi tersebut adalah: 1. Penelitian ini meneliti tingkat kepuasan khalayak terhadap suatu bidang pemberitaan. Maka responden yang sesuai untuk penelitian ini adalah orang yang sedang belajar atau sudah memahami bidang tersebut yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 11 Krisyanidayati, Perbandingan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Progrma Berita di TV One dan Metro TV. (Skripsi, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. h. 41.

60 47 2. Adanya keterbatasan biaya, waktu serta tenaga yang dimiliki oleh peneliti. G. Subjek dan Objek Penelitian Subjek adalah responden yang memahami objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian, sedangkan objek merupakan sasaran dalam penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Sedangkan objek dalam penelitian ini ialah hubungan antara motif dan kepuasaan yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan setelah membaca Tabloid LPM Institut. H. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat popular dipakai untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Dalam penelitian ini populasi dapat digolongkan dalam populasi homogen, karena populasi memiliki karakteristik yang sama antara satu dan lainnya. Artinya populasi yang dipilih adalah sama yakni pembaca Tabloid LPM Institut. Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

61 48 mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan yang berjumlah 524 orang yang terdiri dari 6 Jurusan, yakni Komunikasi Penyiaran Islam, Jurnalistik, Pengembangan Masyarakat Islam, Bimbingan Penyuluhan Islam, Manajemen Dakwah dan Manajemen Haji dan Umrah, serta Kesejahteraan Sosial Penulis memilih mahasiswa hanya angkatan sebagai populasi karena dianggap sudah mengetahui dan membaca Tabloid LPM Institut serta paham mengenai konsep motif dan kepuasan, sehingga responden diharapkan dapat menjelaskan kebutuhan dan kepuasan mereka dalam menggunakan media massa terutama Tabloid. Tabel 1 Gambaran Populasi Mahasiswa FIDKOM Angkatan No. Jurusan Jumlah Mahasiswa Angkatan KPI Jurnalistik BPI MD MHU PMI Kessos 77 Total 524 (Sumber : Pustipanda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) 2. Sampel Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri

62 49 yang dikehendaki dari suatu populasi. 12 Oleh karena itu, responden yang menjadi sampel harus mengerti maksud dan tujuan dari penelitian agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Dalam penelitian yang menjadi sampel adalah populasi yang sudah pernah membaca Tabloid LPM Institut. Dalam mengambil sampel pada penelitian ini, peneliti hanya mengambil 25% mahasiswa dari jumlah keseluruhan mahasiswa Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yakni Mahasiswa yang dianggap sudah membaca Tabloid LPM Institut. Hasilnya adalah 131 orang menjadi responden dalam penelitian ini. Lalu sebagai dasar pengambilan sampel, peneliti terlebih dahulu survei kepada mahasiswa untuk melihat apakah mereka sudah membaca Tabloid LPM Institut atau belum pernah membaca. I. Teknik Pengumpulan Sampel Teknik pengumpulan sampel merupakan cara untuk pengambilan sampel. Teknik pengumpulan sampel terbagi dalam dua jenis yaitu probability sampling dan non probability sampling. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis probability sampling, yakni setiap unsur (anggota) populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. 13 Jenis probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan 12 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. Ke-1, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 154.

63 50 sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel. 14 J. Instrumen Untuk mengukur variabel motif dan kepuasan, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini menggambarkan struktur data dan memberikan skor pada karakteristik individual. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. 15 Skala tersebut terdiri dari beberapa pernyataan yang membutuhkan reaksi responden. Respon negatif (sangat tidak setuju) diberikan dengan skor yang paling rendah, sedangkan respon positif (sangat setuju) diberikan dengan skor yang paling tinggi. Penilaian dalam Skala Likert, yaitu: 5 = SS (Sangat Setuju/sangat puas) 4 = S (Setuju/puas) 3 = CS (Cukup Setuju/netral) 2 = TS (Tidak Setuju/tidak puas) 1 = STS (Sangat Tidak Setuju/sangat tidak puas) Data-data tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif. Kemudian dari analisis ini akan diperoleh frekuensi, presentase, modus, median, dan rata-rata. 14 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 134.

64 51 Dalam penyusunan skala dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal adalah suatu skala yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat rendah sampai ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. K. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. 16 Variabel juga bisa dikatakan sebagai konsep dan konstruk mempunyai sifat yang berlainan. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuanacuannya secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi, diurut, atau diukur. Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoretis dengan dunia empiris. 17 Pada penelitian ini memakai jenis variabel yakni variabel pengaruh/bebas (independent variable) dan variabel tergantung/tak bebas (dependent variable). Variabel pengaruh adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Sedangkan variabel tergantung adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel 16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Alfabeta: Bandung, 2014), Cet. Ke-20, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 20.

65 52 ini adalah observasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh. 18 Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah motif pembaca dalam membaca Tabloid LPM Institut. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan yang diperoleh oleh pembaca Tabloid LPM Institut. L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti di dalam mendesain instrumen penelitian. Konsep juga dibangun dengan maksud agar masyarakat akademik atau masyarakat ilmiah maupun konsumen penelitian atau pembaca laporan penelitian memahami apa yang dimaksud dengan pengertian variabel, indikator, parameter, maupun skala pengukuran yang dimaksud peneliti dalam penelitiannya kali ini. 19 Metode pengukuran merupakan salah satu masalah penting dalam meneliti kepuasan khalayak. Sebagai suatu hal yang abstrak sifatnya, pengukuran kepuasan perlu memperoleh perhatian lebih agar menghasilkan perhitungan yang akurat. Katz, Blumler, dan Gurevitch menyatakan bahwa pengukuran kepuasan merupakan salah satu masalah yang paling rumit dihadapi dalam penelitian empirik mengenai kepuasan khalayak dari media massa (Becker, 1979 seperti 18 Rachmat Kriyantono, M. Si., Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. Ke-5, h. 57.

66 53 dikutip Dewanti, 1999). Keadaan ini memungkinkan karena konsep kepuasan itu berorientasi pada khalayak. 20 Lebih lanjut Katz, Blumler and Gurevith menyebutkan 3 cara untuk mengoperasionalkan kepuasan khalayak yaitu: 1. Peneliti menduga kepuasan apa yang dicari oleh khalayak dari media massa. Dugaan ini didasarkan pada pengukuran terhadap beberapa variabel lain yang berhubungan. Cara ini digunakan oleh Kline, Miller, dan Morrison (1974). Kesimpulannya adalah kebutuhan dan harapan khalayak diperoleh dari variabel tetap yakni umur dan jenis kelamin. 2. Kepuasan diukur berdasarkan tanggapan dari khalayak, cara ini paling sering digunakan dalam mengukur kepuasan khalayak. Dalam jenis pengukuran kepuasan ini khalayak diminta untuk memilih apa yang paling sesuai menurut mereka dari daftar kepuasan yang disusun berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu. 3. Pengukuran kepuasan melalui penciptaan kondisi tertentu di lapangan atau dalam laboratorium, dimana terdapat beberapa subjek kepuasan dari berbagai pesan komunikasi. 21 Dalam penelitian ini pengukuran kepuasan yang dipergunakan adalah cara yang kedua, yaitu berdasarkan tanggapan responden. Meskipun sering digunakan, 20 Cut Triana Dewi, Kompetisi Antar Stasiun Televisi di Indonesia (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar), (Tesis, S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 2001), h Cut Triana Dewi, Kompetisi Antar Stasiun Televisi di Indonesia (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar), (Tesis, S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 2001), h

67 54 cara ini mempunyai kelemahan. Kelemahannya yakni responden diasumsikan harus mampu menjawab kepuasan mana yang penting, atau kalaupun responden mengetahuinya, terkadang mereka tidak mampu menyampaikannya secara verbal. Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Pada teori uses and gratification yang digunakan oleh peneliti adalah mengenai beberapa konsep yang dapat diukur, yaitu konsep penggunaan media, Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Variabel yang diukur adalah media esposure, motif, dan tingkat kepuasan yang diperoleh. Tabel 2 Operasionalisasi Konsep dalam Penelitian Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator Skala Media use - Exposure to media 1. Frekuensi Membaca 1. Seberapa sering - Media Content 2. Curahan Waktu responden membaca Membaca. 3. Tingkat perhatian responden terhadap jenis rubik yang terdapat pada Tabloid LPM Institut Tabloid LPM Institut 2. Berapa lama responden menbaca Tabloid LPM Institut 3. Rubik apa saja yang menjadi perhatian pembaca Tabloid LPM Ordinal Interval Motif 1. Motif Informasi adalah alasan atau dorongan seseorang untuk mendapatkan informasi 1. Motif Informasi 2. Motif Identitas Pribadi 3. Integrasi dan Interaksi Institut * Motif Informasi - Responden ingin mencari berita terkait dengan peristiwa/kondisi Interval

68 55 Kepuasan sesuai dengan kebutuhannya. 2. Motif identitas pribadi adalah dorongan seseornag untuk mencari identitas pribadi 3. Motif integrasi dan interaksi sosial adalah dorongan seseorang untuk bisa berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungannya 4. Motif hiburan adalah dorongan seseorang utnuk mencari kesenangan sesuai dengan kebutuhannya. Kepuasan adalah harapan yang diinginkan sesuai dengan hasil yang didapatkan. Sosial 4. Motif Hiburan 1. Kepuasan Informasi 2. Kepuasan Identitas Pribadi 3. Kepuasan Integrasi dan yang terdapat di UIN Jakarta * Motif Identitas Pribadi -Responden ingin menemukan dan mengidentifikasi kan nilai-nilai yang ada di dalam media dengan dirinya sendiri * Motif Integritas dan Interaksi Sosial - Responden ingin memperoleh pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. * Motif Hiburan - Responden ingin mencari tahu berita yang terkait dengan hiburan yang bisa menghasilkan perasaan senang dan mengisi waktu luang. * Kepuasan Informasi - Responden mendapatkan berita terkait dengan peristiwa/kondisi yang terdapat di Interval

69 56 Interaksi Sosial 4. Kepuasan Hiburan UIN Jakarta * Kepuasan Identitas Pribadi -Responden menemukan dan mengidentifikasi kan nilai-nilai yang ada di dalam media dengan dirinya sendiri * Kepuasan Integritas dan Interaksi Sosial - Responden memperoleh pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. * Kepuasan Hiburan - Responden mendapatkan berita yang terkait dengan hiburan yang bisa menghasilkan perasaan senang dan mengisi waktu luang. 1. Media Use (Penggunaan Media) Teori uses and gratification berasumsi bahwa individu menggunakan media massa secara aktif karena menyadari adanya kebutuhan berdasarkan motif-motif yang terdapat pada dirinya. Namun tidak mengherankan jika individu selektif dalam menggunakan media. Penggunaan media massa secara

70 57 sadar dan aktif sedikit banyak mempengaruhi tingkat harapan dan kepuasan yang diperoleh dari media massa. Dalam model uses and gratification yang ditampilkan oleh Katz, Gurevitch, dan Hass, konsep penggunaan media ada empat yaitu: jenis media yang digunakan (type of media), isi media yang diperhatikan (contents of media), keterpaan media itu sendiri (exposure to media), dan konteks sosial dari terpaan media (social context of media exposure). 22 Dalam penelitian ini, hanya terpaan media (frekuensi dan durasi waktu) dan tingkat perhatian terhadap isi media (rubrik) yang akan dijadikan indikator dari variabel penggunaan media. Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. a. Frekuensi Membaca Frekuensi membaca merupakan salah satu aspek penting yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan media di kalangan responden.sebelumnya perlu diketahui bahwa Tabloid LPM Institut terbit satu bulan sekali di minggu kedua. Dalam hal ini frekuensi membaca diukur dengan berapa kali responden membaca Tabloid LPM Institut selama diterbitkan. Frekuensi membaca dibagi kedalam tiga klasifikasi yaitu tinggi (> 11 kali), sedang (6-11 kali), dan rendah (1-5 kali). 22 Cut Triana Dewi, Kompetisi Antar Stasiun Televisi di Indonesia (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar), (Tesis, S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, 2001), h. 48.

71 58 b. Durasi Waktu Membaca Tinggi rendahnya tingkatan penggunaan media berdasarkan pada curahan waktu yang digambarkan dengan seberapa lama waktu yang diberikan responden dalam membaca rubrik berita di Tabloid LPM Institut. Curahan waktu membaca dibagi kedalam tiga klasifikasi yaitu tinggi (lebih dari 20 menit), sedang (selama menit), dan rendah (kurang dari 10 menit). c. Tingkat Perhatian Responden Terhadap Jenis Rubrik yang Terdapat Pada Tabloid Lpm Institut Penggunaan juga dilihat dari segi tingkat perhatian responden terhadap jenis rubrik di Tabloid LPM Institut. Ada 14 jenis rubrik yang akan dilihat dan skala untuk menghitung tingkat perhatian terbagi menjadi tiga yaitu selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. Adapun jenis rubrik yang terdapat pada tabloid LPM Institut yakni: 1) Cover halaman depan atau Headline berita: berisi berita yang sangat penting dan menjadi fokus pemberitaan. 2) Laporan Utama: dua halaman ini berisikan berita-berita yang penting dan merupakan perkembangan berita dari headline serta dibahas secara mendalam. 3) Laporan Khusus: berisikan berita yang dianggap penting dan menjadi perhatian 4) Kampusiana: berisikan berita tentang kegiatan mahasiswa yang sedang hangat diperbincangkan.

72 59 5) Survei: biasanya berisikan survei-survei mengenai kinerja atau infrastuktur yang dikelola oleh pihak kampus berupa diagram. Metode survei yakni simple random sampling kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6) Berita Foto: rubik ini berisikan foto yang berisikan nilai berita dan dikirimkan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7) Opini: berisikan pendapat-pendapat, baik saran, solusi, dan kritik yang menyoroti sebuah berita aktual dari mahasiswa, dosen, atau karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8) Tustel: berisikan foto-foto yang merupakan hasil jepretan mahasiswa UIN 9) Wawancara: berisikan wawancara eksklusif oleh para petinggi kampus terkait dengan tema sesuai pembahasan untuk laporan utama. 10) Resensi: berisikan resensi buku dan film sastra ataupun yang sedang popular di Indonesia. 11) Sosok: rubik ini membahas tentang mahasiswa UIN yang berprestasi dan komunitas baik yang didalam UIN maupun diluar UIN. 12) Sastra: berisikan opini dan cerpen hasil karya mahasiswa UIN atau siswa-siswi SMP/SMA. 13) Seni Budaya: berisikan informasi pagelaran seni budaya seperti teater, pameran dan lain-lain yang diadakan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau mahasiswa dari universitas lain.

73 60 14) Iklan: terdapat pada halaman belakang Tabloid LPM Institut biasanya berisikan Café atau percetakan. 2. Gratification Sought (GS) Gratification Sought berguna untuk mengukur seberapa jauh kepuasaan yang diharapkan atau diinginkan responden yang dapat dipenuhi kepuasaannya dengan cara membaca Tabloid LPM Institut. Tingkat GS dioperasionalkan dengan memberi empat kelompok kebutuhan sebagaimana yang dijelaskan McQuail yang kemudian dioperasionalkan dalam bentuk pertanyaan pencarian kepuasan, sebagai berikut: a. Motif Informasi (surveillance) 1) Membaca Tabloid tersebut untuk mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan kampus 2) Membaca untuk mendapatkan bimbingan 3) Membaca untuk Memuaskan rasa ingin-tahu akan informasi yang hangat dan terbaru 4) Membaca untuk mendapatkan pengetahuan 5) Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. b. Motif Identitas pribadi (personal identity) 1) Membaca untuk meningkatkan kepercayaan diri 2) Membaca untuk meningkatkan nilai-nilai pribadi 3) Membaca untuk mendapatkan model perilaku yang dapat dicontoh 4) Membaca untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. c. Motif Integrasi dan interaksi sosial (personal relationship)

74 61 1) Membaca untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial. 2) Membaca untuk mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. 3) Membaca untuk menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. 4) Membaca untuk memperoleh teman selain dari manusia. 5) Membaca untuk membantu menjalankan peran sosial. d. Motif Hiburan (diversion) 1) Membaca untuk melepaskan penat atau terpisah dari permasalahan. 2) Membaca untuk bersantai. 3) Membaca untuk mengisi waktu dengan waktu yang bermanfaat. 4) Membaca untuk penyaluran emosi. Responden akan diberikan pertanyaan yang terkait dengan indikator kebutuhan tersebut. Tingkat Gratification Sought diukur dengan menggunakan lima skala yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. 3. Gratifivation Obtained (GO) Gratifivation Obtained adalah kepuasan yang telah diperoleh responden karena kebutuhannya telah terpenuhi setelah responden menggunakan suatu jenis media tertentu, dalam penelitian ini kepuasan yang nyata setelah membaca rubik berita Tabloid LPM Institut. Tingkat GO diukur dengan mengajukan pertanyaan yang dipakai dalam GS yang dihubungkan dengan tingkat kemampuan media dalam memuaskan responden. Skala yang

75 62 digunakan juga sama yakni sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. M. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan sekunder. Dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan yang diteliti atau untuk menguji hipotesis yang dirumuskan Survei Metode survei merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang dijadikan sampel. Dalam penelitian ini penulis mencari mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah membaca Tabloid LPM Institut. Lalu jika dianggap memenuhi kriteria, mahasiswa tersebut pun menjadi responden penelitian ini. 2. Data Primer Sumber data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang berisikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. 24 Kuesioner untuk penelitian ini bersifat tertutup, yakni responden telah diberikan alternatif jawaban oleh peneliti. 23 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet Ke-1, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 93.

76 63 Peneliti akan menyebar kuesioner yaitu daftar pertanyaan kepada 131 responden yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tahun Data Sekunder Dalam menyusun penelitian ini, peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai literatur yang dijadikan sebagai data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mempelajari sumber bacaan yang diperoleh dari buku, karya ilmiah dan juga internet. Data tersebut kemudian dikumpulkan dan dikaitkan dengan topik penelitian sehingga dapat menjelaskan dari ide peneliti. N. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. 25 Pada uji coba instrumen ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa angket atau kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bukan angkatan Responden uji coba instrumen ini disebut sebagai responden bayangan dan berjumlah 30 orang. 1. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Kevalidan suatu instrumen yang 25 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet Ke-1, h. 46.

77 64 dikatakan valid apabila mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 26 Sebelumnya, peneliti telah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji tersebut merupakan dua syarat pengujian yang harus dipenuhi sebelum disebarkan kepada responden. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menguji kesahihan dan kekonsistenan suatu alat ukur. Pre-test perlu dilakukan untuk dapat mengetahui apakah alat ukur yang digunakan valid dan reliable. Pada tahap ini peneliti menyebarkan koesioner kepada 30 orang responden bayangan. Responden bayangan dalam uji validitas dan reliabilitas ini memiliki sifat yang homogen dengan responden yang sebenarnya. Dalam penelitian ini yang menjadi responden bayangan adalah mahasiswa selain mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan Hasil dari pre-test ini akan diketahui apakah butir-butir pertanyaan yang terdapat di dalam koesioner tersebut telah layak untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian ini. Butir pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan apakah sebuah butir pernyataan valid atau tidak, yaitu: a. Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung positif, dan r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 26 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet Ke-1, h. 46.

78 65 c. Nilai r tabel dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2. Karena sampel yang digunakan dalam pre-test ini berjumlah 30, maka db = 28 dan α = 5%, jadi diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Butir pertanyaan yang disertakan dalam uji validitas dan uji reliabilitas adalah sejumlah 66 item pertanyaan yang disebarkan kepada 30 orang. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS for Windows Release v.20.0: Tabel 3 Uji Validitas Motif No. Dimensi Indikator Valid Invalid 1. Informasi 1. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. 2. Ingin memuaskan rasa ingin-tahu dan minat umum. 3. Belajar, pendidikan diri sendiri 2. Identitas Pribadi 1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi 2. Menemukan model perilaku yang dapat dicontoh 3. Meningkatkan pemahaman tentang 3. Integrasi dan Interaksi Sosial diri sendiri 1. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain 2. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki 3. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial 4. Memperoleh teman 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 10, 11, 12, 13, 15, 16 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25,

79 66 selain dari manusia 5. Membantu menjalankan peran sosial. 4. Hiburan 1. Melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari 2. Bersantai 3. Mengisi waktu luang 4. Penyaluran emosi Total Butir Valid: 29 27, 28, 29, 30, 32, (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Tabel 4 Uji Validitas Kepuasan No. Dimensi Indikator Valid Invalid 1. Informasi 1. Dapat menemukan berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. 2. Dapat memuaskan rasa ingin-tahu dan minat umum. 3. Dapat belajar, pendidikan diri sendiri 2. Identitas Pribadi 1. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai pribadi 2. Dapat menemukan model perilaku yang dapat dicontoh 3. Dapat meningkatkan 3. Integrasi dan Interaksi Sosial pemahaman tentang diri sendiri 1. Dapat memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain 2. Dapat mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki 3. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 10, 11, 12, 13, 15, 16 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25,

80 67 4. Dapat memperoleh teman selain dari manusia 5. Dapat membantu menjalankan peran sosial. 4. Hiburan 1. dapat melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari 2. Dapat bersantai 3. Dapat mengisi waktu luang 4. Dapat menyaluran emosi 27, 28, 29, 30, 32, 33 Total Butir Valid: 29 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) 31 Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat delapan butir pernyataan yang tidak valid (invalid), empat butir pada variabel motif dan empat butir pada variabel kepuasan. Dari keseluruhan butir pernyataan yang berjumlah 66 terdapat 58 butir pernyataan yang dikatakan valid. Semua indikator terwakilkan dengan butir yang valid. 2. Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak beubah-ubah, dapat diandalkan (dependable), dan tetap/ajeg (consistent). 27 Instrumen dapat dikatakan reliabel atau handal apabila terdapat kesamaan data (konsisten), alat ukurnya sama, respondennya sama dan dalam waktu 27 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h. 140.

81 68 yang berbeda-beda. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, bila koefisien reliabilitas Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motif Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motif Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas tersebut, maka diperoleh nilai alpha (α) sebesar 0,891 untuk variabel motif dan nilai alpha sebesar o, 921 untuk variabel kepusaan. Nilai alpha cronbach s tersebut > 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan yang terdapat dalam koesioner adalah reliable. Dengan kata lain, semua item pernyataan dalam kuesioner bersifat handal atau baik untuk digunakan dalam penelitian ini. O. Teknik Analisis Data Teknik analisis terkait dengan uses and gratification yaitu dengan analisis bivariat. Analisis bivariat yakni analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel

82 69 pengaruh/bebas (independent variable) dan variabel tergantung/tak bebas (dependent variable). Uji statistik yang digunakan adalah korelasi. 28 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hubungan (asosiatif). Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan di antara dua atau lebih dari dua variabel. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini disebut koefisien asosiasi (korelasi). Nilai koefisien korelasi ini adalah: Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali; lemas sekali 0,20 0,39 Hubungan rendah tetapi pasti 0,40 0,70 Hubungan yang cukup berarti 0,71 0,90 Hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0,90 Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan. 29 Jadi dari uji statistik ditemukan hubungan antara dua variabel menunjukkan angka 0,90 berarti hubungan antara kedua variabel tinggi atau kuat. Selain itu, ada beberapa ketentuan lain yang berlaku mengenai sifat dan nilai hubungan (korelasi), yaitu: 30 a. Nilai hubungan (korelasi) antara variabel X dan Y berkisar antara - 1 sampai dengan Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet Ke-1, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. Ke-2, h

83 70 b. Hubungan bersifat positif terjadi bila Semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pulai nilai variabel Y atau sebaliknya Semakin kecil nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y. c. Hubungan bersifat negatif terjadi bila semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar nilai variabel Y atau sebaliknya semakin besar nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y. d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan antarvariabel. e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan 1, berarti terjadi hubungan yang sempurna. Yang pertama disebut mempunyai hubungan (korelasi) yang sempurna positif dan yang kedua adalah hubungan sempurna negatif. Hubungan sempurna positif berarti setiap kenaikan nilai variabel X selalu disertai kenaikan yang seimbang (proposional) pada nilai-nilai variabel Y. Hubungan sempurna negatif berarti setiap kenaikan nilai X diikuti penurunan secara proposional nilai Y. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana menggunakan program SPSS 20.0 for windows release. Pemilihan analisis tersebut dilakukan atas dasar untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Penelitian ini mencari hubungan secara signifikan antara variabel motif dan variabel kepuasan responden pembaca Tabloid LPM Institut.

84 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1. Sejarah Singkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menelusuri berdirinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesungguhnya mengungkapkan bagian kisah perjuangan umat Islam Indonesia dalam rangka mewujudkan keinginan untuk memiliki lembaga pendidikan tinggi yang berwawasan keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan. Oleh karenanya, berdirinya UIN pada dasarnya merupakan produk keinginan umat Islam untuk membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan yang dapat menggembleng mahasiswanya menjadi kader umat yang handal dalam merespon setiap kebutuhan masyarakat dan perubahan zaman. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, sejarah perkembangan UIN Jakarta tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan Islam secara modern. Embrio UIN Jakarta dapat ditelusuri dari pendirian Pesantren Luhur (pada masa menjelang kemerdekaan), Sekolah Tinggi Islam di Padang dan di Jakarta Tahun 1946, Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta, serta pendirian 71

85 72 Akademi Dinas Departemen Agama (ADIA) tahun 1957 di Jakarta hingga menjadi UIN Syarif Hidayatullah sekarang. 1 Pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berawal dari terbentuknya Akademis Dinas Ilmu Agama (ADIA) sebagai akademi dinas Departemen Agama pada tanggal 1 juni 1957, berdasarkan ketetapan Menteri Agama, Nomor 1 Tahun Dalam perkembangannya selanjutnya, Tahun 1960 berdasarkan PP No II Tahun 1960 tanggal 24 Agustus 1960, ADIA bergabung dengan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang berada di Yogyakarta dan menjai IAIN al Jamiah al Hukumiyah. Diresmikan oleh Menteri Agama di Gedung Kepatihan Yogyakarta pada tanggal 24 Agustus Kemudian ADIA menjadi IAIN cabang Jakarta dengan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab. Pada tahun 1962 dibukalah Fakultas Ushuluddin dan seiring dengan dibukanya Fakultas Ushuluddin IAIN cabang Jakarta, maka diterbitkanlah Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1963 tanggal 25 Februari 1963 IAIN cabang Jakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyyah Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 1988, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendirikan fakultas-fakultas, seperti Tarbiyah, Adab, Ushuluddin, Syari ah, dan Dakwah. 2 Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Harun Nasution ( ) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal sebagai Kampus Pembaharu, karena 1 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun , (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h diakses pada tanggal 1 September 2015 pukul WIB.

86 73 beliau banyak mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam Pemikiran Islam dengan pemikiran-pemikirannya yang rasional. Pada tahun 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia No 031 Tanggal 20 Mei Saat ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki 11 Fakultas yakni, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Rektor yang saat ini memimpin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode yakni Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Visi, Misi dan Tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan keislaman dan keindonesiaan. b. Misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial, dan peningkatan daya saing bangsa; 3 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun , (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h

87 74 2) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur dan kultur organisasi yang kokoh, berintegrasi, dan akuntabel. c. Tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1) Meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran yang berdampak terhadap peningkatan mutu dan kompetensi lulusan; 2) Meningkatkan kinerja penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat secara sinergis dalam rangka peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan; 3) Meningkatkan koordinasi dan membangun sinergi antar-unit untuk penguatan struktur dan kultur organisasi; 4) Meningkatkan penegakan prinsip-prinsip tatakelola universitas yang baik pada semua area manajerial Moto UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sejak 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menetapkan Knowledge, Piety, Integrity sebagai motonya. Moto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dalam pidato Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik 2006/2007. a. Knowledge, mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan peranan optimal dalam kegiatan learning discoveries, and engagement hasil-hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tersebut merupakan bentuk tanggung jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta WIB. 4 diakses pada tanggal 1 September 2015 pukul 13.45

88 75 dalam mebangun sumber daya insani bangsa yang mayoritas Muslim. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perumusan nilai keislaman yang sejalan dengan kemodernan dan keindonesiaan. Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan studi-studi keislaman, studi-studi sosial, politik, dan ekonomi serta sains dan teknologi modern termasuk kedokteran dalam perspektif integrasi ilmu. b. Piety, mengandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan sivitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) merupakan basis bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun relasi sosial yang lebih luas. c. Integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku seharihari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus menghargai kelompok-kelompok lain. Dalam motoknowledge, Piety, Integrity terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilan alumni yang

89 76 memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kokoh. 5 B. Gambaran Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lembaga ini didirikan tahun 1984 oleh Safari ANS dan rekannya Sudirman Teba yang saat itu berada dibawah koordinasi senat mahasiswa dengan nama Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Institut. Seiring pergantian kepengurusan selama beberapa periode dan berbagai problematika zaman, lembaga ini pada akhirnya merubah nama menjadi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut. Nama INSTITUT sendiri diambil dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, walaupun sudah berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) nama Institut tetap dipakai sebagai identitas organisasi karena nama tersebut telah banyak dikenal masyarakat luas. 6 Disaat pihak kampus membentuk badan semi otonom berbentuk UKM, LPM Institut memisahkan diri dari koordinasi senat mahasiswa menjadi UKM yang dalam kebijakannya mempunyai kewenangan tersendiri. Dalam perjalanannya Institut berusaha memfasilitasi talenta mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk bergelut dibidang jurnalistik, dan terbukti dari banyak 5 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun , (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h diakses pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul WIB.

90 77 alumninya tersebar di media-media nasional. Sejak awal berdiri LPM Institut telah berkomitmen untuk tampil mengusung semangat idealisme dalam rangka menyuarakan aspirasi rakyat dengan format yang berpihak terhadap kaum lemah, menjadi anjing penjaga kekuasaan, dan melindungi keutuhan demokrasi dengan menyediakan forum-forum opini publik. Setidaknya tujuan tersebut telah dijalankan LPM Institut dari awal berdiri sampai saat ini baik dalam ruanglingkup kampus maupun nasional. 7 Sejauh ini, sudah cukup lama LPM Institut berkiprah dalam dunia pers mahasiswa, baik dilingkungan pers mahasiswa se-jabotabek maupun dilingkungan pers nasional. Kiprah tersebut setidaknya telah dimulai sejak penerbitan SKM, diikuti berbagai terbitan lain seperti Majalah Institut, Jurnal Institut, Newsletter Institut, bulletin Institut dan buku. Diperiode kepengurusan sekarang LPM Institut mengkhususkan diri pada empat jenis penerbitan yakni: Website Institut ( Newsletter Institut, Tabloid Institut, dan Majalah Institut. Dari ke empat terbitan mempunyai jenjang tersendiri sesuai dengan status mahasiswa di Institut. Pada periode ini, LPM Institut dipimpin oleh Adi Nugroho, Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memilih Tabloid LPM Institut untuk mengetahui tingkat kepuasaan pembacanya. Tabloid Institut merupakan jenis terbitan Institut yang diperuntukan bagi anggota dan pengurus sebagai wadah untuk menuangkan gagasan. Pembahasan tema yang diangkat lebih luas cakupannya karena dalam proses liputannyapun membutuhkan waktu yang cukup 7 diakses pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul WIB.

91 78 lama sehingga dalam mengupas sebuah masalah disajikan lebih dalam ketimbang dengan terbitan lainnya yang lebih mengedepankan kecapatan (update). Tabloid Institut saat ini telah konsisten terbit setiap bulan di minggu kedua setap bulannya. Hingga saat ini Tabloid LPM Institut sudah terbit hingga 37 edisi. 8 Tabloid LPM Institut memiliki 14 rubik dalam beritanya, yakni Cover Halaman Depan (Headline), Laporan Utama, Laporan Khusus, Kampusiana, Survei, Berita Foto, Opini, Tustel, Wawancara, Resensi, Sosok, Sastra, Seni Budaya, dan Iklan. 1. Visi LPM Institut Menjadi media alternatif yang independen, idealis, serta sesuai fungsi pers untuk sivitas akademika dan masyarakat. 2. Misi LPM Institut a. Mencegah interversi dalam bentuk apapun yang mengancam independensi lembaga. b. Ikut andil dalam mengembangkan budaya intelektual mahasiswa yang kritis dan idealis. c. Menjembatani aspirasi sivitas akademika dan masyarakat. 3. Moto LPM Institut Menyuarakan Kebebasan, Keadilan, dan Kejujuran Struktur Organisasi LPM Institut periode a. Pemimpin Umum : Adi Nugroho b. Sekretaris & Bendahara Umum : Nur Hamidah 8 diakses pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul WIB. 9 diakses pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul WIB.

92 79 c. Pemimpin Redaksi : Thohirin d. Redaktur Online & Web Master : Syah Rizal e. Pemimpin Litbang : Erika Hidayanti f. Pemimpin Perusahaan : Maulia Nurul Hakim g. Koordinator Liputan : Jeannita Kirana h. Reporter : - Arini Nurfadilah, - Ika Puspitasari, - M. Rizky Rakhmansyah - Triana Sugesti - Yasir Arafat i. Editor : - Adi Nugroho - Erika Hidayanti - Maulia Nurul Hakim - Nur Hamidah - Thohirin - Syah Rizal j. Fotografer : INSTITUTERS k. Desain Visual & Tata Letak : Ika Puspitasari dan Yasir Arafat l. Ilustrator : Jeannita Kirana dan Yasir Arafat m. Karikaturis : Ika Puspitasari n. Editor Bahasa : Nur Hamidah dan Arini Nurfadilah

93 80 5. Alamat Redaksi LPM Institut Gedung Student Center Lantai 3 Ruang 307 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan Telepon: , lpm.institut@yahoo.com, webstite:

94 BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA Sebelum peneliti menganalisis motif dan kepuasan yang didapat mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah setelah membaca Tabloid LPM Institut. Peneliti menganalisis terlebih dahulu identitas responden dan tingkat penggunaan media responden yang membaca Tabloid LPM Institut. A. Analisis Motif Pembaca dalam Membaca Tabloid LPM Institut 1. Analisis Frekuensi Identitas Responden Dari penyebaran koesioner dalam penelitian mengenai Hubungan antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut dengan Kepuasan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan diperoleh data identitas responden. Peneliti mengklasifikasikan responden yang dibagi berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Aktif Organisasi dan Jenis Organisasi yang di Ikuti. a. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Tabel 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Jenis Kelamin Umur Laki-laki Perempuan Total Responden: 131 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa responden dari mahasiswa Fakuktas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri 81

95 82 Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat resonden laki-laki sebanyak 34 orang (26%). Sedangkan responden perempuan sebanyak 97 orang (74%). Pada distribusi frekuensi ini jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki. Selanjutnya pada frekuensi umur responden terdapat 21 orang (16%) yang berusia tahun. Kemudian 106 orang (80,9%) berusia tahun. Sedangkan rentang tahun berjumlah 4 orang (3,1%). b. Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan dalam Organisasi Tabel 8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktif dan Jenis dalam Organisasi Aktif Organisasi Intra Kampus Jenis Organisasi Ekstra Kampus Intra & Ekstra Kampus Ya Tidak 38 Total Resonden: 131 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang terlibat dalam organisasi sebanyak 93 orang (71%), sedangkan yang tidak mengikuti organisasi berjumlah 38 orang (29%). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok mahasiswa organisatoris membaca Tabloid LPM Institut untuk mendapatkan informasi. Kegiatan organisasi yang mereka ikuti juga beragam. Dilihat dari tabel kebanyakan dari responden mengikuti jenis organisasi intra kampus dengan jumlah 62 orang (54,2%), sedangkan responden yang mengikuti jenis organisasi ekstra kampus sebanyak 14 orang (10,7%), dan responden yang mengikuti keduanya yakni intra &

96 83 ekstra kampus sebanyak 17 orang (13%). Adapun yang tidak mengikuti jenis organisasi berjumlah 38 orang (29%). 2. Tingkat Penggunaan Media Data yang diperoleh dari penyebaran koesioner kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan diketahui data mengenai bagaimana responden dalam menggunakan media terutama pada Tabloid LPM Institut. Analisis tingkat penggunaan media ini diperoleh dari skor rata-rata responden yang diperoleh dari butir pertanyaan yang berkaitan dengan frekuensi dan durasi membaca. Setelah diketahui rata-rata skor yang diperoleh oleh setiap responden, kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga bagian yaitu, pembaca momental, pembaca pasif, dan pembaca aktif. Lalu peneliti juga meneliti frekuensi membaca pada rubik-rubik yang terdapat di dalam Tabloid LPM Institut yang berjumlah 14 jenis rubik. Frekuensi membaca jenis rubik tersebut diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. Dari total responden sebanyak 131 orang, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Frekuensi dan Durasi Membaca Tabel 9 Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Frekuensi dan Durasi Membaca Frekuensi Durasi Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1-5 kali % <10 menit % 6-10 kali % % menit >11 kali 4 3.1% >20 menit 9 6.9% Total Responden: 131 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

97 84 Gambar 1 Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Frekuensi Membaca (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Gambar 2 Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Durasi Membaca (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Dari tabel dan diagram di atas diketahui bahwa terdapat 115 responden (87,8%) yang termasuk ke dalam frekuensi membaca rendah atau tidak sering membaca Tabloid LPM Institut. Lalu terdapat 12 responden (9,2%) yang termasuk frekuensi membaca menengah atau kadang-kadang membaca Tabloid LPM Institut. Sedangkan pembaca dengan tingkat frekuensi tinggi atau sering membaca Tabloid LPM Institut hanya terdapat 4 orang saja (3,1%). Hal ini membuktikan bahwa tingkat penggunaan media

98 85 berupa frekuensi membaca mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan rata-rata hanya membaca Tabloid LPM Institut 1-5 kali. Selanjutnya pada tabel durasi membaca terdapat 82 responden (62,6%) yang membutuhkan durasi <10 menit untuk membaca Tabloid LPM Institut. Kemudian terdapat 40 orang (30,5%) yang membutuhkan durasi menit untuk membaca Tabloid LPM Institut.. Sedangkan sebanyak 9 orang (6,9%) yang membutuhkan durasi >20 menit untuk membaca Tabloid LPM Institut.. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan membaca Tabloid LPM Institut memerlukan durasi sekitar <10 menit. b. Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Rubik-rubik pada Tabloid LPM Institut Tabel 10 Klasifikasi Pembaca Berdasarkan Membaca Rubik-rubik pada Tabloid LPM Institut No Jenis Frekuensi Persentase Frekuensi. Rubik Selalu Kadangkadang Tidak Pernah Selalu Kadangkadang Tidak Pernah 1. Headline ,9 35,9 57,3 2. Laporan ,6 52,7 39,7 Utama 3. Laporan ,2 58,8 29 Khusus 4. Kampusiana ,8 57, Survei , ,1 6. Berita Foto ,9 48,9 41,2 7. Opini ,1 59,5 21,4 8. Tustel ,1 62,6 15,3 9. Wawancara ,6 63,4 19,1 10. Resensi Sosok , ,1

99 Sastra ,2 51,1 23,7 13. Seni ,6 50,4 29 Budaya 14. Iklan ,2 59,5 15,3 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Pada tabel di atas memperlihatkan proposi responden yang diklasifikasikan berdasarkan membaca jenis rubik yang terdapat di Tabloid LPM Institut. Dengan melihat persentase untuk setiap rubik tersebut dapat memperoleh gambaran komparatif mengenai jenis rubik yang selalu, kadang-kadang atau tidak pernah dibaca oleh responden. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa yang selalu membaca rubik Headline sebanyak 9 orang (6,9%), Laporan Utama sebanyak 10 orang (7,6%), Laporan Khusus sebanyak 16 orang (12,2%), Kampusiana sebanyak 22 orang (16,8%), survei sebanyak 30 rang (22,9%), Berita Foto sebanyak 13 orang (9,9%), Opini sebanyak 25 orang (19,1%), Tustel sebanyak 29 orang (22,1%), Wawancara sebanyak 23 orang (17,6%), Resensi sebanyak 38 orang (29%), Sosok sebanyak 30 orang (22,9%), Sastra sebanyak 33 orang (25,2%), Seni Budaya sebanyak 27 orang (20,6%) dan Iklan sebanyak 33 orang (25,2%). Lalu tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa yang kadang-kadang membaca rubik Headline sebanyak 47 orang (35,9%), Laporan Utama sebanyak 69 orang (52,7%), Laporan Khusus sebanyak 77 orang (58,8%), Kampusiana sebanyak 75 orang (57,3%), Berita Foto sebanyak 64 orang (48,9%), Opini sebanyak 78 orang (59,5%), Tustel sebanyak 82 orang (62,6%), Wawancara sebanyak 83 orang (63,4%), Resensi sebanyak 76 orang (58%), Sosok sebanyak 72 orang (55%), Sastra

100 87 sebanyak 67 orang (51,1%), Seni Budaya sebanyak 66 orang (50,4%) dan Iklan sebanyak 78 orang (59,5%). Kemudian pada tabel 10 juga menunjukkan bahwa terdapat sebagian mahasiswa yang tidak pernah membaca rubik Headline sebanyak 75 orang (57,3%), Laporan Utama sebanyak 52 orang (39,7%), Laporan Khusus sebanyak 38 orang (29%), Kampusiana sebanyak 34 orang (26%), Berita Foto sebanyak 54 orang (41,2%), Opini sebanyak 28 orang (21,4%), Tustel sebanyak 20 orang (15,3%), Wawancara sebanyak 25 orang (19,1%), Resensi sebanyak 17 orang (13%), Sosok sebanyak 29 orang (22,1%), Sastra sebanyak 31 orang (23,7%), Seni Budaya sebanyak 38 orang (29%) dan Iklan sebanyak 20 orang (15,3%). Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa frekuensi terbanyak jenis rubik yang selalu dibaca oleh responden adalah rubik Resensi sebanyak 38 orang (29%). Sedangkan frekuensi terbanyak jenis rubik yang kadangkadang dibaca oleh responden adalah rubik Wawancara sebanyak 83 orang (63,4%), dan frekuensi terbanyak jenis rubik yang tidak pernah dibaca oleh responden yakni Headline sebanyak 9 orang (6,9%). Setelah peneliti menganalisis identitas responden dan tingkat penggunaan media pembaca Tabloid LPM Institut, kemudian peneliti menganalisis motif (Gratification Sought) apa yang mendasari pembaca untuk membaca Tabloid LPM Institut. Data tersebut diperoleh dari penyebaran koesioner yang disebarkan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan sebanyak 131

101 88 orang yang pernah membaca Tabloid LPM Institut. Berikut adalah tabel skor variabel motif dan kepuasan: Tabel 11 Respon Terhadap Motif Informasi No Pernyataan SS S CS TS STS. 1. Sebagai Mahasiswa UIN, penting bagi saya mengetahui berbagai peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta. 2. Informasi yang ingin saya ketahui adalah informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya membutuhkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi Kampus 4. Berita yang saya peroleh harus faktual atau sesuai fakta 5. Saya membutuhkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta 6. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta akan menambah pengetahuan saya 7. Informasi yang ingin saya dapatkan tidak harus sesuai fakta. 8. Saya mencari informasi yang kritis Jumlah 4238 Mean 529,75 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Sebagai Mahasiswa UIN, penting bagi saya mengetahui berbagai peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban setuju terbanyak sebesar masing-masing 63 orang (48,1%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Informasi yang ingin saya ketahui adalah informasi yang hangat

102 89 dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak sangat setuju yakni 58 orang (44,3%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya membutuhkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 60 orang (45,8%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Berita yang saya peroleh harus faktual atau sesuai fakta, memiliki jawaban terbanyak sangat setuju yakni 72 orang (55%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya membutuhkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 71 orang (54,2%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta akan menambah pengetahuan saya, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 69 orang (52,7%). Pada pernyataan butir ketujuh, yaitu Informasi yang ingin saya dapatkan tidak harus sesuai fakta, memiliki jawaban terbanyak sangat tidak setuju sebanyak 50 orang (38,2%). Selanjutnya pada pernyataan butir terakhir, yaitu Saya mencari informasi yang kritis, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 58 orang (44,3%). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa responden membutuhkan informasi atau berita yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta dan harus sesuai fakta. Secara umum, responden pun juga membutuhkan informasi yang berkaitan dengan kebijakan para petinggi Kampus dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa.

103 90 Tabel 12 Respon Terhadap Motif Identitas Pribadi No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Sebagai mahasiswa UIN, penting bagi saya untuk mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut 2. Dalam menilai fenomena/ peristiwa dalam pemberitaan, Saya ingin bersikap objektif 3. Saat membaca Tabloid LPM Institut, saya mencari kegemaran (passion) dalam diri saya 4. Saya mencari motivasi dari sosok inspiratif yang terdapat di kampus UIN untuk meningkatkan prestasi saya 5. Saya ingin menjadi pribadi yang rendah diri (minder) Saya ingin menjadi pribadi yang percaya diri Jumlah 3044 Mean 507,3 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada masingmasing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Sebagai mahasiswa UIN penting bagi saya untuk mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 74 orang (56,5%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Dalam menilai fenomena/peristiwa dalam pemberitaan, saya ingin bersikap objektif, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 75 orang (57,3%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saat membaca Tabloid LPM Institut, saya mencari kegemaran (passion) dalam diri saya, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 52 orang (39,7%).

104 91 Pada pernyataan butir keempat, yaitu Saya mencari motivasi dari sosok inspiratif yang terdapat di kampus UIN untuk meningkatkan prestasi saya, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 58 orang (44,3%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya ingin menjadi pribadi yang rendah diri (minder), memiliki jawaban terbanyak sangat tidak setuju yakni 48 orang (36,6%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya ingin menjadi pribadi yang percaya diri, memiliki jawaban terbanyak sangat setuju yakni 69 orang (52,7%). Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa responden ingin menjadi pribadi yang percaya diri dalam sesuatu hal dan tidak ingin menjadi pribadi yang rendah diri. Secara umum, responden juga ingin mengetahui banyak hal dari pemberitaan dan mendapatkan motivasi serta kegemaran (passion) saat membaca Tabloid LPM Institut. Tabel 13 Respon Terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Saya ingin mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 2. Penting bagi saya untuk meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN 3. Sebagai mahasiswa UIN, saya harus memiliki kepekaan terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 4. Materi berita dari Tabloid LPM Institut akan saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari 5. Saya ingin dapat mengaplikasikan apa yang diperoleh dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar Saya ingin mencari pengalaman berorganisasi

105 92 7. Saya cuek terhadap isu yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN 8. Sebagai Mahasiswa, penting bagi saya untuk menjalankan peran sosial 9. Saya berharap dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat Jumlah 4266 Mean 474 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Saya ingin mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 56 orang (42,7%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Penting bagi saya untuk meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 75 orang (57,3%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Sebagai mahasiswa UIN, saya harus memiliki kepekaan terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 81 orang (61,8%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Materi berita dari Tabloid LPM Institut akan saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 55 orang (42%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya ingin dapat mengaplikasikan apa yang diperoleh dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 64 orang (48,9%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya ingin mencari pengalaman berorganisasi, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 69 orang (52,7%). Pada pernyataan butir ketujuh, yaitu Saya cuek terhadap isu

106 93 yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 60 orang (46,6%). Lalu pada pernyataan butir kedelapan, yaitu Sebagai mahasiswa, penting bagi saya untuk menjalankan peran sosial, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 66 orang (50,4%). Selanjutnya pernyataan butir terakhir, yaitu Saya berharap dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 65 orang (49,6%). Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang setuju ingin memiliki kepekaan terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta. Namun faktanya ternyata mahasiswa masih banyak yang cuek atau tidak peduli terhadap isu yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang menjawab setuju pada pernyataan butir ketujuh. Tabel 14 Respon Terhadap Motif Hiburan No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Saya berharap dengan membaca Tabloid LPM Institut bisa melepaskan penat 2. Saya ingin bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut 3. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah 4. Saya mencari hiburan dengan membaca Tabloid LPM Institut 5. Saya merasa bosan membaca Tabloid LPM Institut 6. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk memanfaatkan waktu luang dengan dengan hal yang bermanfaat Jumlah 2540 Mean 423,3 (Sumber: Data Primer yang Diolah)

107 94 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Saya berharap dengan membaca Tabloid LPM Institut bisa melepaskan penat, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 57 orang (43,5%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Saya ingin bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 60 orang (45,8%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 55 orang (42%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Saya mencari hiburan dengan membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 56 orang (42,7%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya merasa bosan membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak tidak setuju yakni 59 orang (45%). Terakhir pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 58 orang (44,3%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa dari semua butir pernyataan, banyak responden memilih jawaban cukup setuju. Itu berarti responden masih bersifat netral karena responden tidak menilai positif ataupun negatif terhadap Tabloid LPM Institut. Adapun tabel dibawah ini menunjukkan motif apa yang paling mendasari responden untuk membaca Tabloid LPM Institut. Hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari setiap dimensi.

108 95 Tabel 15 Perolehan Skor Rata-rata dari Variabel Motif Variabel No. Dimensi Mean MOTIF 1. Motif Informasi 529,75 2. Motif Identitas Pribadi 507,3 3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Motif Hiburan 423,3 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa motif informasi perolehan skor rata-rata terbanyak yakni sebesar 529,75. Hal ini membuktikan bahwa kebanyakan responden memilih motif informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Kemudian motif identitas pribadi memiliki perolehan skor rata-rata sebesar 507,3. Selain itu, motif integrasi dan interaksi sosial memiliki perolehan skor rata-rata sebesar 474. Sedangkan motif hiburan memperoleh dengan skor rata-rata terkecil yakni sebesar 423,3. Dengan kata lain yang mendorong pembaca dalam membaca Tabloid LPM Institut adalah keinginan untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta. B. Analisis Kepuasan yang diperoleh Pembaca Setelah Membaca Tabloid LPM Institut Setelah peneliti menganalisis motif apa yang mendasari pembaca untuk membaca Tabloid LPM Institut, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis kepuasan (Gratification Obtained) pembaca setelah membaca Tabloid LPM Insitut, berikut analisisnya:

109 96 Tabel 16 Respon Terhadap Kepuasan Informasi No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Sebagai mahasiswa UIN, saya dapat mengetahui berbagai peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta Saya mendapatkan informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya mendapatkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus Saya mendapatkan informasi yang faktual atau sesuai fakta 5. Saya mendapatkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta 6. Saya mendapatkan berita yang tidak sesuai fakta 7. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta dapat menambah pengetahuan saya 8. Saya mendapatkan informasi yang kritis Jumlah 3847 Mean 480,9 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Sebagai Mahasiswa UIN, saya dapat mengetahui berbagai peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 68 orang (51,9%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Saya mendapatkan informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 67 orang (51,1%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya mendapatkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 68 orang (51,9%).

110 97 Pada pernyataan butir keempat, yaitu Saya mendapatkan informasi yang faktual atau sesuai fakta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 72 orang (55%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya mendapatkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 78 orang (59,5%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya mendapatkan berita yang tidak sesuai fakta, memiliki jawaban terbanyak tidak setuju yakni 60 orang (45,8%). Pada pernyataan butir ketujuh, yaitu Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta dapat menambah pengetahuan saya, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 65 orang (49,6%). Selanjutnya pada pernyataan butir terakhir, yaitu Saya mendapatkan informasi yang kritis, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 59 orang (45%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden tidak mendapatkan berita yang tidak sesuai fakta saat membaca Tabloid LPM Institut. Itu berarti responden percaya bahwa isi berita dari Tabloid LPM Institut sesuai dengan fakta. Selain itu repsonden pun juga mendapatkan informasi tentang kegiatankegiatan mahasiswa, kebijakan para petinggi kampus dan mendapatkan informasi yang sedang hangat di lingkungan UIN Jakarta. Tabel 17 Respon Terhadap Kepuasan Identitas Pribadi No. Pernyataan S S CS TS STS 1. Saya dapat mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut Saya dapat bersikap objektif dalam menilai sebuah fenomena/peristiwa dalam pemberitaan 3 Saya menemukan kegemaran (passion) dalam diri saya dari membaca Tabloid LPM Institut 4. Saya memperoleh motivasi untuk lebih

111 98 berprestasi dari sosok inspiratif yang terdapat di Kampus UIN 5. Saya menjadi pribadi yang rendah diri (minder). 6. Saya merasa menjadi pribadi yang percaya diri Jumlah 2773 Mean 462,2 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Saya dapat mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban cukup setuju masing-masing sebanyak 56 orang (42,7%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Saya dapat bersikap objektif dalam menilai fenomena/peristiwa dalam pemberitaan, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 76 orang (58%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya menemukan kegemaran (passion) dalam diri saya dari membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 56 orang (42,7%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Saya memperoleh motivasi untuk lebih berprestasi dari sosok inspiratif yang terdapat di kampus UIN, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 59 orang (45%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya menjadi pribadi yang rendah diri (minder), memiliki jawaban terbanyak tidak setuju yakni 60 orang (45,8%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya merasa menjadi pribadi yang percaya diri, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 52 orang (39,7%). Dapat disimpulkan bahwa saat membaca Tabloid LPM Institut, pembaca belum tentu menemukan kegemaran (passion) untuk dirinya sendiri, karena banyak pembaca yang memilih jawaban cukup setuju.

112 99 Tabel 18 Respon Terhadap Kepuasan Integritas dan Interaksi Sosial No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Saya mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 2. Saya dapat meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN Saya memiliki kepekaan terhadap peristiwa dan kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 4. Materi berita dari Tabloid LPM Institut saya jadikan bahan pembicaraan seharihari 5. Saya mengaplikasikan apa yang diketahui dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar 6. Saya menemukan pengalaman berorganisasi 7. Saya bersikap cuek terhadap lingkungan sekitar kampus UIN sebagai mahasiswa, saya dapat menjalankan peran sosial 9. Saya dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat Jumlah 4105 Mean 456,1 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Saya mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 61 orang (46,6%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Saya dapat meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 64 orang (48,9%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya memiliki kepekaan

113 100 terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 63 orang (48,1%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Materi berita dari Tabloid LPM Institut saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 56 orang (42,7%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya mengaplikasikan apa yang diketahui dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 65 orang (49,6%). Pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya menemukan pengalaman berorganisasi, memiliki jawaban terbanyak setuju dan cukup setuju yakni 51 orang (38,9%). Pada pernyataan butir ketujuh, yaitu Saya bersikap cuek terhadap isu yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN, memiliki jawaban terbanyak tidak setuju yakni 56 orang (42,7%). Lalu pada pernyataan butir kedelapan, yaitu Sebagai mahasiswa, saya dapat menjalankan peran sosial, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 62 orang (47,3%). Selanjutnya pernyataan butir terakhir, yaitu Saya dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 62 orang (47,3%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden dapat memiliki kepekaan terhadap peristiwa dan kondisi serta dapat meningkatkan rasa peduli terhadap apa yang terjadi di lingkungan UIN. Tabel 19 Respon Terhadap Kepuasan Hiburan No. Pernyataan SS S CS TS STS 1. Membaca Tabloid LPM Institut dapat menghilangkan penat saya 2. Saya dapat bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut

114 Saya dapat melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah 4. Saya mendapatkan hiburan dari membaca Tabloid LPM Institut 5. Saya bosan membaca Tabloid LPM Institut Saya dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat Jumlah 2514 Mean 419 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing butir pernyataan memiliki jawaban terbanyak. Pernyataan pada butir satu, yakni Membaca Tabloid LPM Institut dapat menghilangkan penat saya, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 57 orang (43,5%). Pernyataan pada butir kedua, yaitu Saya dapat bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 51 orang (38,9%). Pada pernyataan butir ketiga yaitu, Saya dapat melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 54 orang (41,2%). Pada pernyataan butir keempat, yaitu Saya mendapatkan hiburan dari membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak cukup setuju yakni 64 orang (48,9%). Pada pernyataan butir kelima, yaitu Saya bosan membaca Tabloid LPM Institut, memiliki jawaban terbanyak tidak setuju yakni 55 orang (42%). Terakhir pada pernyataan butir keenam, yaitu Saya dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat, memiliki jawaban terbanyak setuju yakni 56 orang (42,7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembaca Tabloid LPM Institut tidak merasa bosan saat membacanya. Namun banyak pembaca masih tidak setuju jika untuk melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah harus membaca

115 102 Tabloid LPM Institut. Sebab masih banyak pembaca yang memilih jawaban cukup setuju. Tabel 20 Perolehan Skor Rata-rata dari Variabel Kepuasan Variabel No. Dimensi Mean KEPUASAN 1. Kepuasan Informasi 480,9 2. Kepuasan Identitas Pribadi 462,2 3. Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial 456,1 4. Kepuasan Hiburan 419 (Sumber: Data Primer yang Diolah) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepuasan informasi memperoleh skor rata-rata terbanyak yakni sebesar 480,9. Hal ini membuktikan bahwa responden lebih terpuaskan kebutuhan informasinya saat membaca Tabloid LPM Institut. Kemudian kepuasan identitas pribadi memperoleh skor rata-rata sebesar 462,2. Selain itu, kepuasan integrasi dan interaksi sosial memperoleh skor rata-rata sebesar 456,1, sedangkan kepuasan hiburan skor ratarata terkecil yakni sebesar 419. Dengan kata lain pembaca mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta dengan membaca Tabloid LPM Institut. Selain itu Tabloid LPM Institut telah berusaha memenuhi kebutuhan informasi pembacanya dan telah menjalankan fungsi media massa sebagai pemberi informasi. Namun untuk mengetahui apakah terdapat kepuasan atau ketidakpuasan dapat dilihat dari ada atau tidaknya kesenjangan antara skor ratarata variabel motif atau Gratification Sought (GS) dengan skor rata-rata variabel

116 103 kepuasan atau Gratification Obtained (GO). Seperti konsep yang digunakan oleh Palmgreen dalam penelitiannya dengan menggunakan teori uses and gratification, tingkat kepuasan dapat dilihat dari seberapa besar kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Jika semakin kecil kesenjangan, maka semakin puas individu dalam menggunakan media, begitu pun sebaliknya jika semakin besar kesenjangannya, maka semakin tidak puas individu dalam menggunakan media. Secara sederhana, kepuasan atau ketidakpuasan dapat dilihat dari perbandingan skor antara motif dan kepuasan. Jika, skor motif (GS) skor kepuasan yang diperoleh (GO), maka dapat dikatakan individu mendapatkan kepuasan dalam penggunaan media. Atau jika, skor motif (GS) skor kepuasan yang diperoleh (GO), maka dapat dikatakan individu tidak mendapatkan kepuasan dalam menggunakan media. Adapun tabel di bawah ini menunjukkan hasil analisis kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Variabel MOTIF (Gratification Sought) KEPUASAN (Gratification Tabel 21 Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Skor Informasi Identitas Integrasi Hiburan Total Pribadi dan Interaksi Sosial 32,4 23,2 32,6 19,4 107,6 29,4 21,2 31,3 19,4 101,3 Obtained) Kesenjangan 3 2 1,3 0 6,3 (Sumber: Data Primer yang Diolah)

117 104 Ditinjau dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam kategori informasi skor GS lebih besar dibandingkan dengan skor GO (GS > GO), ini artinya media tidak mampu memberikan kepuasan kepada khalayaknya karena kepuasan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kepuasan yang diharapkan. Dalam kategori identitas pribadi, Tabloid LPM Institut belum juga mampu memberikan kepuasan kepada khalayak, karena skor kepuasan yang diharapkan lebih banyak dengan skor yang diperoleh (GS > GO). Begitupun pada kategori integritas dan interaksi sosial, Tabloid LPM Institut belum mampu memberikan kepuasan kepada khalayak. Hal tersebut dapat dilihar dari skor GS yang lebih besar dibandingkan skor GO (GS > GO). Namun pada kategori hiburan, nilai GS sama dengan nilai GO (GS = GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. Dengan demikian pada dimensi hiburan, Tabloid LPM Institut mampu memberikan kepuasan kepada khalayaknya, tetapi kepuasan yang terpenuhi biasa-biasa saja atau seimbang. Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tabloid LPM Institut belum mampu memberikan kepuasan pada kategori informasi, identitas pribadi, integritas dan interaksi sosial. Namun pada kategori hiburan saja yang mampu memberikan kepuasan kepada khalayak. 3. Hubungan antara Motif dan Kepuasan Pembaca Tabloid LPM Institut Peneliti menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana dengan program SPSS 20.0 for windows release untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Penelitian ini mencari hubungan

118 105 secara signifikan antara variabel motif dan variabel kepuasan responden pembaca Tabloid LPM Institut. Tabel 22 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), motif (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Berdasarkan output di atas dapat diketahui besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,788. Dari hasil besarnya nilai korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang tinggi atau kuat antara variabel motif dan kepuasan karena besarnya nilai korelasi mendekati 1. Artinya hubungan motif dan kepuasan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut terpenuhi. Selain itu, dari tabel summary tersebut juga diketahui besarnya nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar Jika koefisien determinasi dirubah ke dalam bentuk persen, dapat diartikan bahwa variabel X memiliki kontribusi sebesar 62,1% terhadap variabel Y dan 37,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Tabel 23 Coefficients Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) motif a. Dependent Variable: kepuasan

119 106 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) a. Hipotesis - H1 : Terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM Institut - H0 : Tidak terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM InstitutDasar - Pengambilan Keputusan b. Jika t hitung > t tabel atau jika nilai sig. < nilai probabilitas (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima c. Jika t hitung < t tabel atau jika nilai sig. > nilai probabilitas (0,05), maka H1 ditolak dan H0 diterima Rumus t tabel : (α/2; n-k-1) Ket: α : besarnya nilai probabilitas (0,05) n : jumlah sampel k : jumlah variabel bebas t tabel = (α/2; n-k-1) = (0,05/2; ) = (0,025; 129) = 1,937

120 107 Berdasarkan tabel coefficient tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 14,534 dengan nilai signifikan sebesar Kemudian t hitung > t tabel (14,534 > 1,937) dan signifikasi nilai sig. < nilai probabilitas (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM Institut (H0 ditolak dan H1 diterima). Artinya pembaca Tabloid LPM Institut merasa sangat puas dengan Tabloid tersebut. Model efek media massa yang cocok pada hasil nilai ini adalah moderat effect model. Sebab khalayak aktif memilih media yang mampu memenuhi kebutuhannya akan informasi. Khalayak sudah mempu menyaring, bahwa suatu person itu benar atau tidak. Khalayak pun tidak hanya bersikap pasif, namun ikut aktif mengolah informasi tersebut, membentuknya dan hanya menyimpan informasi yang memang memenuhi kebutuhannya. Pembaca Tabloid LPM Institut pun menganggap LPM Institut mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi terkait kondisi atau peristiwa yang terjadi di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

121 108 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Hubungan antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut dan Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan dapat ditarik kesimpulan serta jawaban dari rumusan masalah penelitian ini. Dari hasil olah data tersebut penulis akan menjelaskan kondisi yang sebenarnya sesuai dengan data yang diperoleh. Secara garis besar penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Setiap responden dalam penelitian ini memiliki motif yang berbeda-beda dalam membaca Tabloid LPM Institut. Dari keempat kategori motif yang menjadi objek penelitian, motif yang paling dominan dan mendasari pembaca membaca Tabloid LPM Institut adalah motif informasi. Hal tersebut dapat diketahui dari jumlah skor rata-rata motif informasi yang lebih besar dibandingkan dengan motif lainnya. Skor rata-rata yang diperoleh oleh motif informasi adalah sebesar 529,75. Kemudian adalah motif identitas pribadi dengan skor rata-rata sebesar 507,3 dan urutan ketiga adalah motif integritas dan interaksi sosial dengan skor rata-rata sebesar 474. Sementara itu di urutan terakhir adalah motif hiburan dengan perolehan skor rata-rata sebesar 423,3. Dapat disimpulkan bahwa keinginan pembaca untuk memenuhi kebutuhan informasinya akan peristiwa yang terjadi di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lebih besar dibandingakan kebutuhan lainnya.

122 Jika setiap responden memiliki motif yang berbeda-beda begitu pula dengan kepuasan yang diperoleh. Dari hasil olah data mengenai kepuasan pembaca yang paling banyak diperoleh oleh responden adalah kepuasan informasi. Kepuasan informasi memperoleh skor rata-rata tertinggi yakni sebesar 480,9. Lalu kepuasan identitas pribadi memperoleh skor rata-rata sebesar 462,2. Kemudian kepuasan integrasi dan interaksi sosial memperoleh skor rata-rata sebesar 456,1, dan urutan terakhir yakni kepuasan hiburan dengan skor ratarata sebesar 419. Jika disimpulkan secara garis besar Tabloid LPM Institut belum mampu memberikan kepuasan kepada pembacanya berkaitan dengan informasi, identitas pribadi dan integritas dan interaksi sosial. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya kesenjangan antara motif dan kepuasan (GS > GO). Berbeda dengan dimensi motif dan kepuasan lainnya, pada dimensi motif dan kepuasan hiburan tidak terjadi kesenjangan (GS = GO), yang artinya motif dan kepuasan dimensi hiburan pembaca Tabloid LPM Institut terpenuhi, namun biasa-biasa saja atau seimbang. 3. Dari pengolahan data dapat diketahui bahwa motif dan kepuasan memiliki hubungan yang tinggi atau kuat. Kondisi ini dapat diketahui melalui uji Regresi Linier Sederhana. Hasil nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 0,788. Lalu hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa hasil t hitung > t tabel (14,534 > 1,937) dan signifikasi nilai sig. < nilai probabilitas (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motif dan kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca Tabloid LPM Institut (H0 ditolak dan H1 diterima). Artinya pembaca Tabloid LPM Institut merasa sangat puas dengan Tabloid tersebut. Model efek media

123 110 massa yang cocok pada hasil nilai ini adalah moderat effect model. Sebab khalayak aktif memilih media yang mampu memenuhi kebutuhannya akan informasi dan hasilnya LPM Institut pun diannggap mampu memenuhi kebutuhan informasi para pembacanya. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan pengamatan, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini, yaitu: a. Akademis Peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk perlu dikembangkan lagi penelitian uses and gratification ini, khususnya mengenai produk-produk seperti (majalah, radio, televisi, web, dan aplikasi lainnya) yang di buat oleh mahasiswa atau pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Agar produk-produk tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih baik untuk kepentingan bersama. b. Tabloid LPM Institut merupakan salah satu media massa cetak yang banyak dibaca oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai satu-satunya Pers Mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, LPM Institut dituntut untuk mampu memberikan informasi yang aktual dan faktual bagi pembacanya. Untuk itu sudah seharusnya Tabloid ini terus mempertahankan sekaligus meningkatkan eksistensinya. Selain itu, sebaiknya Tabloid ini juga harus terus meningkatkan kualitas isinya, agar tetap dicintai oleh pembaca setianya.

124 DAFTAR PUSTAKA Baran, Stanley J. dan Denis K. Davis Teori Dasar Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fiske, John Fiske. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Jumroni dan Suhaimi. (2006). Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi Indonesia. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Jaya Group. McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.. (2012). Teori Komunikasi Massa McQuail 2. Jakarta: Salemba Humanika. Morissan. (2013). Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.. (2010). Psikologi Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pandjaitan, Hinca IP dan Amir Effendi Siregar. (2005). Menegakkan Kemerdekaan Pers 1001 Alasan Undang-undang Pers Lex Specialis Menyelesaikan Permasalahan Akibat Pemberitaan Pers. Jakarta: Serikat Penerbit Suratkabar. 111

125 112 Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santoso, Edi Santoso dan Mite Setiansah. (2010). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, Severin, Wener J. (2001). Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Severin, Werner J. dan James W. Tankard Jr. (2011). Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. Siregar, Amir Effendi. (1983). Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti. Jakarta: PT. Karya Unipress. Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumadiria, AS Haris. (2008). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Susanto, Astrid S. (1986) Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung: Binacipta. Tim Penyusun. (2011). Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). West, Richard dan Lynn H. Turner. (2010). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Internet: (Diakses pada hari sabtu, 15 November 2014 pukul WIB). (Diakses pada tanggal 1 September 2015 pukul WIB).

126 113 (Diakses pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul WIB). Skripsi : Irmalia Septiana Hubungan Antara Motif dan Kepuasaan Penonton Pada Program Islam Itu Indah di Trans TV, (Skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Krisyanidayati Perbandingan kepuasan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Terhadap Progrma Berita di TV One dan Metro TV (Skripsi, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Nadia Pratama Kusuma Wardani Motif dan Kepuasaan Penonton Program Ramadan di Televisi Nasional, (Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Cut Triana Dewi Kompetisi Antar Stasiun Televisi di Indonesia (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar), (Tesis, S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok.

127 LAMPIRAN

128 IDENTITAS RESPONDEN No. Umur Jenis Aktif Jenis Organisasi Kelamin Organisasi P Tidak P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Intra Kampus P Tidak P Tidak P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Ekstra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Ekstra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Ekstra Kampus L Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Tidak L Ya Ekstra Kampus P Tidak P Tidak P Ya Intra & Ekstra Kampus P Tidak P Ya Ekstra Kampus L Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Intra Kampus P Tidak L Tidak L Ya Ekstra Kampus P Tidak L Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Ya Ekstra Kampus

129 P Ya Ekstra Kampus L Tidak L Ya Intra Kampus L Ya Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Tidak P Ya Ekstra Kampus P Tidak L Ya Ekstra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Tidak P Tidak P Tidak P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Ekstra Kampus P Tidak P Ya Intra & Ekstra Kampus P Tidak P Ya Intra Kampus P Tidak P Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Tidak P Tidak P Tidak P Ya Intra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Tidak P Ya Intra Kampus P Ya Intra & Ekstra Kampus

130 P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus L Tidak L Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus L Ya Intra & Ekstra Kampus L Ya Intra Kampus L Ya Intra & Ekstra Kampus L Tidak P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Ya Ekstra Kampus P Ya Intra Kampus L Tidak P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus L Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus P Ya Intra Kampus

131 Kuesioner Penelitian No. Responden : Tanggal Pengisian : Nama : Jurusan dan Fakultas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Assalamu alaikum wr.wb Dalam rangka perolehan data skripsi dengan judul Hubungan antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut dengan Kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Saya memohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian saya dengan memgisi daftar pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya. Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas responden. Atas bantuan dan kesediaan saudara/i, saya ucapkan terima kasih. Wa alaikumsalam wr.wb Meliana Pratiwi/ Jurnalistik FIDKOM UIN Jakarta A. DATA RESPONDEN (Pilihlah Jawaban yang Sesuai dengan Identitas Anda) Petunjuk : berilah (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan Anda. Umur : a b c d Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Apakah Aktif dalam Organisasi : a. Ya b. Tidak Jika Ya, Organisasi Apa yang diikuti : a. Intra Kampus b. Ekstra Kampus c. Intra & Ekstra Kampus B. PENGGUNAAN MEDIA Seberapa Sering Anda Membaca Tabloid LPM Institut? a. 1-5 kali b kali c. >11 kali Berapa rata-rata waktu yang Anda habiskan untuk satu kali membaca Tabloid LPM Institut? a. < 10 Menit b Menit c. > 20 Menit Apakah Anda Membaca Rubik-Rubik pada Tabloid LPM Institut di Bawah ini! 1

132 Petunjuk : Ceklis ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan Anda. No. Nama Rubik Selalu Kadang-kadang 1. Cover Depan (Headline) 2. Laporan Utama 3. Laporan Khusus 4. Kampusiana 5. Survei 6. Berita Foto 7. Opini 8. Tustel 9. Wawancara 10. Resensi 11. Sosok 12. Sastra 13. Seni Budaya 14. Iklan Tidak Pernah C. Gratification Sought (Motif) Pertanyaan di bawah ini adalah hal-hal yang Anda harapkan bisa didapatkan dari membaca Tabloid LPM Institut. Petunjuk : Ceklis ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan Anda. 1. STS : Sangat Tidak Setuju 2. TS : Tidak Setuju 3. CS : Cukup Setuju 4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju Motif Informasi No. Pertanyaan STS TS CS S SS 1. Sebagai Mahasiswa UIN, penting bagi saya mengetahui berbagai peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta. 2. Informasi yang ingin saya ketahui adalah informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya membutuhkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi Kampus 4. Berita yang saya peroleh harus faktual atau sesuai fakta 5. Saya membutuhkan informasi terkait kegiatan2

133 kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta 6. Informasi yang ingin saya dapatkan tidak harus sesuai fakta. 7. Saya membutuhkan informasi terkait keluhankeluhan mahasiswa terhadap pihak kampus 8. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta akan menambah pengetahuan saya 9. Saya mencari informasi yang kritis Motif Identitas Pribadi No. Pertanyaan STS TS CS S SS 10. Sebagai mahasiswa UIN, penting bagi saya untuk mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut 11. Saya ingin menjadi pribadi yang berwawasan luas 12. Dalam menilai fenomena/peristiwa dalam pemberitaan, Saya ingin bersikap objektif 13. Saat membaca Tabloid LPM Institut, saya mencari kegemaran (passion) dalam diri saya 14. Saya mencari motivasi dari sosok inspiratif yang terdapat di kampus UIN untuk meningkatkan prestasi saya 15. Saya ingin menjadi pribadi yang rendah diri (minder). 16. Saya ingin menjadi pribadi yang percaya diri Motif Integrasi dan Interaksi Sosial No. Pertanyaan STS TS CS S SS 17. Saya ingin mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 18. Penting bagi saya untuk meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN 19. Sebagai mahasiswa UIN, saya harus memiliki kepekaan terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 20. Materi berita dari Tabloid LPM Institut akan saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari 21. Saya ingin dapat mengaplikasikan apa yang diperoleh dari pemberitaan kepada lingkungan 3

134 sekitar Saya mencari banyak teman Saya ingin mencari pengalaman berorganisasi Saya cuek terhadap isu yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN Sebagai Mahasiswa, penting bagi saya untuk menjalankan peran sosial Saya berharap dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat Motif Hiburan No. Pertanyaan STS TS CS S SS 27. Saya berharap dengan membaca Tabloid LPM Institut bisa melepaskan penat 28. Saya bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut 29. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk melepaskan diri dari kebosanan karena tugastugas kuliah 30. Saya mencari hiburan dengan membaca Tabloid LPM Institut 31. Saya mencari kesenangan dengan membaca Tabloid LPM Institut 32. Saya merasa bosan membaca Tabloid LPM Institut 33. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk memanfaatkan waktu luang dengan dengan hal yang bermanfaat D. Gratification Obtained (Kepuasan) Pernyataan berikut ini adalah tentang kepuasan yang Anda perolah dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut. Apakah pemberitaan di Tabloid LPM Institut ini memenuhi kebutuhan/motif yang Anda miliki? Petunjuk : Ceklis ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan Anda. 1. STS : Sangat Tidak Setuju 2. TS : Tidak Setuju 3. CS : Cukup Setuju 4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju 4

135 Kepuasan Informasi No. Pertanyaan STS TS CS S SS 1. Sebagai mahasiswa UIN, saya dapat mengetahui berbagai peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 2. Saya mendapatkan informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya mendapatkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus 4. Saya mendapatkan informasi yang faktual atau sesuai fakta 5. Saya mendapatkan informasi terkait kegiatankegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta 6. Saya mendapatkan berita yang tidak sesuai fakta 7. Saya mendapatkan informasi tentang keluhankeluhan mahasiswa terhadap pihak Kampus 8. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta dapat menambah pengetahuan saya 9. Saya mendapatkan informasi yang kritis Kepuasan Identitas Pribadi No. Pertanyaan STS TS CS S SS 10. Saya dapat mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut 11. Saya merasa menjadi pribadi yang berwawasan luas. 12. Saya dapat bersikap objektif dalam menilai sebuah fenomena/peristiwa dalam pemberitaan 13 Saya menemukan kegemaran (passion) dalam diri saya dari membaca Tabloid LPM Institut 14 Saya memperoleh motivasi untuk lebih berprestasi dari sosok inspiratif yang terdapat di Kampus UIN 15. Saya menjadi pribadi yang rendah diri (minder). 16. Saya merasa menjadi pribadi yang percaya diri 5

136 Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial No. Pertanyaan STS TS CS S SS 17. Saya mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 18. Saya dapat meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN 19. Saya memiliki kepekaan terhadap peristiwa dan kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 20. Materi berita dari Tabloid LPM Institut saya jadikan bahan pembicaraan sehari-hari 21. Saya mengaplikasikan apa yang diketahui dari pemberitaan dalam membina hubungan dengan orang lain di kehidupan sehari-hari 22. Saya menemukan banyak teman 23. Saya menemukan pengalaman berorganisasi 24. Saya bersikap cuek terhadap lingkungan sekitar kampus UIN 25 sebagai mahasiswa, saya dapat menjalankan peran sosial 26 Saya dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat Kepuasan Hiburan No. Pertanyaan STS TS CS S SS 27. Membaca Tabloid LPM Institut dapat menghilangkan penat saya 28. Saya dapat bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut 29. Saya dapat melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah 30. Saya mendapatkan hiburan dari membaca Tabloid LPM Institut 31. Saya mendapatkan kesenangan dari membaca Tabloid LPM Institut 32 Saya bosan membaca Tabloid LPM Institut 33. Saya dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat 6

137 Uji Validitas Motif No. Butir Pernyataan Dimensi r Hitung 1. Sebagai Mahasiswa UIN, penting bagi saya mengetahui berbagai peristiwa atau kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 2. Informasi yang ingin saya ketahui adalah informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya membutuhkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus 4. Berita yang saya peroleh harus faktual dan sesuai fakta 5. Saya membutuhkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta 6. Informasi yang ingin saya dapatkan tidak harus sesuai fakta 7. Saya membutuhkan informasi terkait keluhan-keluhan mahasiswa terhadap pihak kampus 8. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta akan menambah pengetahuan saya Motif Informasi r Tabel Hasil Instrumen 0,514 0,374 Valid 0,442 0,374 Valid 0,465 0,374 Valid 0,405 0,374 Valid 0,579 0,374 Valid 0,410 0,374 Valid 0,269 0,374 Tidak Valid 0,488 0,374 Valid 9. Saya mencari informasi yang kritis 0,461 0,374 Valid 10. Sebagai mahasiswa UIN, penting 0,551 0,374 Valid bagi saya untuk mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut 11. Saya ingin menjadi pribadi yang berwawasan luas 0,273 0,374 Tidak Valid 12. Dalam menilai fenomena/peristiwa dalam pemberitaan, saya ingin bersikap objektif 0,533 0,374 Valid 13. Saya membaca Tabloid LPM Motif 0,473 0,374 Valid Institut, saya mencari kegemaran Identitas

138 (passion) dalam diri saya Pribadi 14. Saya mencari motivasi dari sosok 0,597 0,374 Valid inspiratif yang terdapat di kampus UIN untuk meningkatkan prestasi saya 15. Saya ingin menjadi pribadi yang 0,429 0,374 Valid rendah diri (minder) 16. Saya ingin menjadi pribadi yang 0,567 0,374 Valid percaya diri 17. Saya ingin mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 0,387 0,374 Valid 18. Penting bagi saya untuk 0,533 0,374 Valid meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN 19. Sebagai mahasiswa UIN, saya Motif 0,453 0,374 Valid 20. harus memiliki kepekaan terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta Materi berita dari Tabloid LPM Integritas dan Interaksi Sosial 0,448 0,374 Valid Institut akan saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari 21. Saya ingin dapat mengaplikasikan 0,575 0,374 Valid apa yang diperoleh dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar 22. Saya mencari banyak teman 0,310 0,374 Tidak Valid 23. Saya ingin mencari pengalaman 0,452 0,374 Valid berorganisasi 24. Saya cuek terhadap isu yang 0,403 0,374 Valid sedang terjadi di sekitar kampus UIN 25. Sebagai mahasiswa, penting bagi saya untuk menjalankan peran sosial 0,704 0,374 Valid 26. Saya berharap dapat bertukar 0,683 0,374 Valid pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat

139 27. Saya berharap dengan membaca Tabloid LPM Institut bisa melepaskan penat 28. Saya bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut 29. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah 30. Saya mencari hiburan dengan membaca Tabloid LPM Institut 31. Saya mencari kesenangan dengan membaca Tabloid LPM Institut 32. Saya merasa bosan membaca Tabloid LPM Institut 33. Saya membaca Tabloid LPM Institut untuk memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat Motif Hiburan 0,495 0,374 Valid 0,644 0,374 Valid 0,548 0,374 Valid 0,504 0,374 Valid 0,359 0,374 Tidak Valid 0,494 0,374 Valid 0,494 0,374 Valid Uji Validitas Kepuasan No. Butir Pernyataan Dimensi r Hitung r Tabel Hasil Instrumen 1. Sebagai mahasiswa UIN, saya dapat mengetahui berbagai peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 2. Saya mendapatkan informasi yang hangat dan terbaru di lingkungan UIN Jakarta 3. Saya mendapatkan informasi terkait kebijakan dari para petinggi kampus 4. Saya mendapatkan informasi yang faktual atau sesuai fakta 5. Saya mendapatkan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa UIN Kepuasan Informasi 0,519 0,374 Valid 0,604 0,374 Valid 0,461 0,374 Valid 0,636 0,374 Valid 0,564 0,374 Valid

140 Jakarta 6. Saya mendapatkan berita yang tidak sesuai fakta 7. Saya mendapatkan informasi tentang keluhan-keluhan mahasiswa terhadap pihak kampus 8. Informasi tentang peristiwa di UIN Jakarta dapat menambah pengetahuan saya 9. Saya mendapatkan informasi yang kritis 10. Saya dapat mengetahui banyak hal dari pemberitaan pada Tabloid LPM Institut 11. Saya merasa menjadi pribadi yang berwawasan luas 12. Saya dapat bersikap objektif dalam menilai sebuah fenomena/peristiwa dalam pemberitaan 13. Saya menemukan kegemaran (passion) dalam diri saya dari membaca Tabloid LPM Institut 14. Saya memperoleh motivasi untuk lebih berprestasi dari sosok inspiratif yang terdapat di kampus UIN 15. Saya menjadi pribadi yang rendah diri (minder) 16. Saya merasa menjadi pribadi yang percaya diri 17. Saya mengetahui keadaan orang lain dari membaca Tabloid LPM Institut 18. Saya dapat meningkatkan rasa memiliki atau peduli terhadap orang lain yang berada di lingkungan UIN Kepuasan Identitas Pribadi 0,386 0,374 Valid 0,122 0,374 Tidak Valid 0,683 0,374 Valid 0,551 0,374 Valid 0,510 0,374 Valid 0,118 0,374 Tidak Valid 0,721 0,374 Valid 0,381 0,374 Valid 0,637 0,374 Valid 0,449 0,374 Valid 0,860 0,374 Valid 0,597 0,374 Valid 0,657 0,374 Valid 19. Saya memiliki kepekaan 0,626 0,374 Valid

141 terhadap peristiwa/kondisi yang terjadi di lingkungan UIN Jakarta 20. Materi berita dari Tabloid LPM Institut saya jadikan sebagai bahan pembicaraan sehari-hari 21. Saya mengaplikasikan apa yang diperoleh dari pemberitaan kepada lingkungan sekitar 22. Saya menemukan banyak teman 23. Saya menemukan pengalaman berorganisasi 24. Saya bersikap cuek terhadap isu yang sedang terjadi di sekitar kampus UIN 25. Sebagai mahasiswa, saya dapat menjalankan peran sosial 26. Saya dapat bertukar pendapat dengan orang lain terkait isu-isu yang sedang hangat 27. Membaca Tabloid LPM Institut dapat menghilangkan penat saya 28. Saya dapat bersantai dengan membaca Tabloid LPM Institut 29. Saya dapat melepaskan diri dari kebosanan karena tugas-tugas kuliah 30. Saya mendapatkan hiburan dengan membaca Tabloid LPM Institut 31. Saya mendapatkan kesenangan dengan membaca Tabloid LPM Institut 32. Saya bosan membaca Tabloid LPM Institut 33. Saya dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang bermanfaat Kepuasan Integritas dan Interaksi Sosial Kepuasan Hiburan 0,591 0,374 Valid 0,696 0,374 Valid 0,526 0,374 Valid 0,575 0,374 Valid 0,396 0,374 Valid 0,752 0,374 Valid 0,572 0,374 Valid 0,499 0,374 Valid 0,623 0,374 Valid 0,503 0,374 Valid 0,417 0,374 Valid 0,313 0,374 Tidak Valid 0,497 0,374 Valid 0,413 0,374 Valid

142

143 DATA MENTAH MOTIF No. MI1 MI2 MI3 MI4 MI5 MI6 MI7 MI8 TOTAL MIP1 MIP

144 Total

145 MIP3 MIP4 MIP5 MIP6 TOTAL MIIS1 MIIS2 MIIS3 MIIS4 MIIS5 MIIS6 MIIS

146

147 MIIS8 MIIS9 TOTAL MH1 MH2 MH3 MH4 MH5 MH6 TOTAL

148

149 DATA MENTAH KEPUASAN No. KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 KI8 TOTAL KIP1 KIP

150 total

151 KIP3 KIP4 KIP5 KIP6 TOTAL KIIS1 KIIS2 KIIS3 KIIS4 KIIS5 KIIS6 KIIS

152

153 KIIS8 KIIS9 TOTAL KH1 KH2 KH3 KH4 KH5 KH6 TOTAL

154

155

156

157 Frequency Table Frekuensi Membaca Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1-5 kali Valid 6-11 kali >11 kali Total

158 Durasi Membaca Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <10 menit Valid menit >20 menit Total REGRESSION Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed 1 motif b. Enter a. Dependent Variable: kepuasan b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), motif

159 b. ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: kepuasan b. Predictors: (Constant), motif Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) Motif

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. HUBUNGAN ANTARA MOTIF DAN KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM BERITA ISLAMI MASA KINI DI TRANS TV (Survei Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN KHALAYAK PENDENGAR RADIO TERHADAP PROGRAM SPORT NEWS. (Studi pada siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana kota Malang ) SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN KHALAYAK PENDENGAR RADIO TERHADAP PROGRAM SPORT NEWS. (Studi pada siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana kota Malang ) SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN KHALAYAK PENDENGAR RADIO TERHADAP PROGRAM SPORT NEWS (Studi pada siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana kota Malang ) SKRIPSI Disusun Oleh : MOCH RUDI CAHYONO (201010040311397) JURUSAN

Lebih terperinci

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut akan diuraikan beberapa konsep dan pengertian yang berkaitan dengan kajian kepuasan pada media radio. Beberapa di antaranya adalah radio sebagai

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini untuk mengetahui kepuasan penduduk Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta terhadap program acara Sekilas Berita di Bantul Radio

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kepuasan remaja Surabaya mendengarkan program Pro 2 Online RRI Surabaya, peneliti mengambil kesimpulan bahwa remaja Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA ACARA SITKOM

KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA ACARA SITKOM KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA ACARA SITKOM (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMM Angkatan 2012 Tentang Sitkom Tetangga Masa Gitu di NET TV dan Stasiun Cinta di TRANS TV) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan media massa tentunya tidak bisa lepas dari para khalayak karena pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun pemasukan dari iklan

Lebih terperinci

Journal of Islamic Communication and Broadcasting PKJICA

Journal of Islamic Communication and Broadcasting PKJICA Journal of Islamic Communication and Broadcasting PKJICA www.journal.stai-alfatah.ac.id Volume I Nomor 1 Bulan Mei 2018 Hal. 52-77 p-issn: 2614-5243 dan e-issn: 2614-7114 ==================================================================

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh BAB IV PEUTUP IV.A Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan 86 responden sebagai anggota dari komunitas Fotografer.et untuk melihat bagaimana kepuasan mereka terhadap informasi rubrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga analisis data, peneliti dapat menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini secara umum membahas terkait motif serta kepuasan followers twitter Kuis Kebangsaan yang juga menjadi peserta dari Kuis Kebangsaan di RCTI. Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin ingin tahu keadaan sekitarnya. Setiap peristiwa dan kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin ingin tahu keadaan sekitarnya. Setiap peristiwa dan kejadian yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan informasi menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan informasi. Perkembangan informasi yang berjalan begitu cepat membuat manusia semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Sebagai Media Massa Radio adalah salah satu bentuk dari media massa elektronik selain televisi. Radio siaran ( broadcasting ) dimulai sejak tahun 1920, sedangkan penerbitan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GRATIFICATION SOUGHT DAN GRATIFICATION OBTAINED PENDENGAR TERHADAP PROGRAM STASIUN RADIO

PERBANDINGAN GRATIFICATION SOUGHT DAN GRATIFICATION OBTAINED PENDENGAR TERHADAP PROGRAM STASIUN RADIO PERBANDINGAN GRATIFICATION SOUGHT DAN GRATIFICATION OBTAINED PENDENGAR TERHADAP PROGRAM STASIUN RADIO (Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut

Lebih terperinci

MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV. (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan)

MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV. (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan) MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti

BAB IV ANALISIS DATA. yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini, peneliti BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri Hariana Oktaviani M.Commun SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA Bullet Theory Limited Effect

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sebagaimana diketahui media massa dewasa ini tidak hanya menyediakan sekedar informasi bagi masyarakat, tetapi dengan adanya informasi tersebut media juga

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui  . BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Sinetron Komedi Kelas Internasional Net, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki sebuah peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik demografi pemilih yang mencakup usia antara 20-49 tahun, berpendidikan SLTA dan di atasnya, memiliki status pekerjaan tetap (pegawai negeri sipil, pengusaha/wiraswasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator kepada komunikan, dengan perantara media sebagai alat yang menjembatani untuk sampainya

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang PENGARUH TERPAAN TAYANGAN SENTILAN SENTILUN METROTV TERHADAP PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDIDIKAN POLITIK DALAM TAYANGAN Studi pada Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM Periode 2014-2015

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan Faktor Penyiar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040 PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR Nama NIM : Herlina Kurniawati : D2C006040 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi membuat organisasi atau perusahaan masa kini berbeda jauh dengan yang sebelumnya, perkembangan tersebut juga mempengaruhi perusahaan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM MAMAH DAN AA BERAKSI INDOSIAR DAN ISLAM ITU INDAH TRANS TV (STUDI PADA ANGGOTA MAJELIS TAKLIM AR-RISALAH)

TINGKAT KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM MAMAH DAN AA BERAKSI INDOSIAR DAN ISLAM ITU INDAH TRANS TV (STUDI PADA ANGGOTA MAJELIS TAKLIM AR-RISALAH) TINGKAT KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM MAMAH DAN AA BERAKSI INDOSIAR DAN ISLAM ITU INDAH TRANS TV (STUDI PADA ANGGOTA MAJELIS TAKLIM AR-RISALAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut McQuail (2002:388) motif adalah penggerak maupun alasan dalam diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Motif ini memberikan arah tujuan pada tingkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM

KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM DI DETIKFORUM.COM (Studi Kuantitatif Tentang Kepuasan Mahasiswa Fisip UAJY Terhadap Citizen Journalism Di Detikforum.Com) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelengkapan Sidang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya 89 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motif menggunakan media yang dimiliki masing-masing pembaca terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci