Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom."

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MOTIF DAN KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM BERITA ISLAMI MASA KINI DI TRANS TV (Survei Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Widya Nastiti NIM: KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437/2015

2

3 PENGESAHAN PA}IITIA UJIAN Skripsi berjudul "Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV (Survei Terhadap Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 13 Oktober Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Konsentrasi Jurnalistik. Jakarta, 13 Oktober 2015 Panitia Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota 'ra. Hi. Musfirah ]\lurlailv. MA NIP: Anggota Pengu.ji 1 Penguji Ade Masturi. MA Pembimbing NIP:

4

5 ABSTRAK Widya Nastiti, , Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV, di bawah bimbingan Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd Setiap individu memiliki motif atau alasan yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu dan kepuasan yang berbeda pula. Motif tersebut timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi. Begitu pula dengan penggunaan media dalam menonton Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Khalayak memiliki motif untuk memenuhi kebutuhannya hingga mencapai kepuasan yang mereka harapkan melalui program tersebut. Program religi merupakan salah satu program yang berkualitas menurut survei yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Banyaknya program religi yang ditawarkan oleh televisi, membuat khalayak dapat dengan bebas memilih program yang sesuai dengan kebutuhannya. Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV adalah salah satu program religi yang dikemas sedikit berbeda dengan program religi lainnya. Program ini dikemas dalam bentuk berita yang dipandu oleh dua orang host sebagai pembawa acara. Hal ini yang membedakan program tersebut dengan program religi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif apa yang mendasari khalayak dalam menonton Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Kemudian untuk mengetahui kepuasaan apa yang diperoleh penonton setelah menonton tayangan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motif dan kepuasan penonton terhadap program acara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification yang beranggapan bahwa individu memiliki tujuan tertentu dalam menggunakan media massa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara acak kepada 93 responden dari mahasiswa. Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan mean, median, dan modus. Uji Regresi Linier Sederhana digunakan dalam menganalisis hubungan antara motif dan kepuasan penonton terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif yang mendasari penonton sebelum menonton program ini adalah motif informasi. Artinya, penonton menginginkan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai ajaran Islam. Kepuasan informasi menjadi kepuasan yang paling banyak diperoleh oleh penonton. Namun, secara keseluruhan program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV belum mampu memberikan kepuasan kepada penonton. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya skor kepuasan yang diharapkan lebih besar dibandingkan dengan skor kepuasan yang diperoleh. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara motif dan kepuasan. Kayword : Motif, kepuasan, Uses and Gratifications, program religi. i

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji serta syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV ini dengan baik. Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mendapatkan pembelajaran dan memperoleh pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi, sehingga pada akhirnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini untuk meraih gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari adanya kekurangan, kesalahan, dan keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penulis. Namun, skripsi ini tetap dapat diselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan, bantuan, dukungan, doa, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. H. Arif Subhan, M.Ag (Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi), Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik), Dra. Roudhonah, M.Ag (Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum), Dr. Suhaimi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama). 2. Kholis Ridho, M.Si selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik. 3. Nurul Hidayati, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. ii

7 4. Sarmidi dan Asmanih, kedua orang tua penulis yang salalu memberikan dukungan dan doanya. 5. Adikku tercinta, Rezaldi Parametia, atas dukungannya selama proses penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pembelajaran dan ilmu yang diberikan kepada penulis. 7. Staff Tata Usaha, Perpustakaan Utama, dan Perpustakan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Teman-teman seperjuangan, Devi, Silvia, Nada, Mira, Meliana, Fauziah, Raisa, Intan, Nida, Reni, Eva Priska, dan teman-teman mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2011 atas segala dukungan baik materi atau pun non materi. 9. Keluarga besar Bimbingan Belajar Salemba Group Cabang Pamulang. Jakarta, 13 Oktober 2015 Widya Nastiti iii

8 DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... i ii iv vii viii viii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 9 D. Tinjauan Pustaka... 9 E. Sistematika Penulisan LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori Teori Uses and Gratification Motif Kepuasan B. Kerangka Berpikir C. Hipotesis Penelitian D. Kerangka Konseptual METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian iv

9 C. Jenis Penelitian D. Metode Penelitian E. Subjek dan Objek Penelitian F. Populasi dan Sampel Populasi Sampel G. Teknik Pengambilan Sampel H. Instrumen I. Uji Coba Instrumen Uji Validitas Uji Reliabilitas J. Teknik Pengumpulan Data K. Variabel Penelitian L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Media Use Gratification Sought Gratification Obtained M. Teknik Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sejarah Visi dan Misi Program Studi dan Kurikulum B. TRANS TV Visi Misi Struktur Organisasi C. Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV v

10 BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas B. Analisis Frekuensi Identitas Responden Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan Distribusi Responden Berdasarkan Umur Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.. 55 C. Analisis Penggunaan Media Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton Klasifikasi Penonton Berdasaarkan Durasi Menonton D. Analisis Motif dan Kepuasan E. Uji Regresi Linier Sederhana BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

11 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep dalam Penelitian Tabel 5.1 Uji Validitas Motif Tabel 5.2 Uji Validitas Kepuasan Tabel 5.3 Uji Reliabilitas Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.8 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton Tabel 5.9 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Durasi Menonton Tabel 5.10 Respon Terhadap Motif Informasi Tabel 5.11 Respon Terhadap Motif Identitas Pribadi Tabel 5.12 Respon Terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Tabel 5.13 Respon Terhadap Motif Hiburan Tabel 5.14 Respon Terhadap Kepuasan Informasi Tabel 5.15 Respon Terhadap Kepuasan Identitas Pribadi Tabel 5.16 Respon Terhadap Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial Tabel 5.17 Respon Terhadap Kepuasan Hiburan Tabel 5.18 Perolehan Skor Rata-rata Variabel Motif Tabel 5.19 Perolehan Skor Rata-rata Variabel Kepuasan Tabel 5.20 Kesenjangan Antara Motif dan Kepuasan Tabel 5.21 Model Summary Tabel 5.22 Coefficients vii

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Gambar 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Gambar 5.5 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton Gambar 5.6 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Durasi Menonton Gambar 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Konseptual viii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan media massa saat ini telah memasuki era tanpa batas. Media massa kini telah menjadi suatu penghubung antara komunikator dengan komunikan tanpa mengenal jarak, waktu, bahkan status sosial dalam masyarakat. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif; media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. 1 Media massa mampu menyajikan berbagai realitas sosial berupa informasi kepada khalayak. Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. 2 Kesadaran khalayak akan pentingnya sebuah informasi menjadikan mereka sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh media massa. Banyak media-media baru yang menawarkan berbagai pilihan kepada khalayak. Hal ini membuat mereka semakin sulit melepaskan diri dari sumbersumber informasi itu. Khalayak dapat memilih informasi yang disajikan oleh media massa baik berupa cetak, elektronik, atau pun online dengan mudah. Media televisi merupakan salah satu media yang sudah menjadi kebutuhan khalayak. Media ini dianggap paling efektif dalam menyampaikan informasi. Informasi yangdisampaikan oleh telvisi, dengan mudah dimengerti karena jelas 1 Denis McQuail, Teori Komunkasi Massa, (Jakarta: Erlangga:1987), h Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. Ke-2, h

14 2 terdengar secara audio dan terlihat secara visual. 3 Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi informasi, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan. Televisi dijadikan alat untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain memberikan informasi, televisi juga mampu memberikan sugesti kepada masyarakat yang dapat mengarah kepada respon individu. Informasi-informasi tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, pendidikan, agama dan sebagainya. Sebagai media komunikasi massa, televisi juga berfungsi sebagai media yang mampu memberikan pendidikan kepada khalayak. Memberikan hiburan kepada masyarakat juga merupakan salah satu peran penting televisi sebagai media massa. Dengan kata lain, media ini mampu membuat khalayak merasa terhibur dengan apa yang ditayangkan oleh televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. 4 Kebanyakan masyarakat cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi dibandingkan membaca koran, mendengarkan radio, atau bahkan berinteraksi dengan orang lain. Seorang ekonom bernama Benjamin Olken pernah meneliti mengenai pengaruh televisi bagi masyarakat Indonesia dan ia menemukan bahwa semakin banyaknya channel baru maka mereka menonton televisi semakin lama dan tingkat partisipasi sosial mereka semakin rendah. 5 3 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Ed. Ke-1, Cet. Ke-1, h Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Ed. Ke-1, Cet. Ke-1, h Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, h. 12.

15 3 Kehadiran televisi sangat mempermudah setiap individu untuk mendapatkan informasi. Dengan televisi masyarakat dapat mengerjakan berbagai kegiatan lain sambil menonton televisi untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Informasi-informasi yang diberikan oleh televisi dapat menambah wawasan bagi masyarakat. Saat ini berbagai stasiun televisi menampilkan acaraacara yang beragam. Banyaknya pilihan yang ditawarkan oleh televisi membuat khalayak dapat dengan bebas mencari apa yang diinginkan hingga mencapai kepuasannya. Setiap individu dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, atau pun motif tertentu. Penonton televisi boleh dikatakan bebas, artinya ia menonton televisi bukan karena paksaan tetapi karena tertarik. 6 Munculnya tayangan televisi yang semakin beragam memudahkan khalayak untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai program dibuat dalam menjalankan fungsi televisi sebagai media komunikasi massa. Televisi tidak hanya menyajikan program hiburan saja, namun juga memberikan tuntunan melalui program keagamaan dan informasi-informasi yang berguna bagi khalayak. Program acara religi merupakan salah satu program yang mendidik dari segi pembelajaran agama. Program ini dikemas dengan bentuk yang beragam, baik berupa berita, talk show, tausyiah, maupun sinetron religi. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, banyak stasiun televisi yang menayangkan program acara religi. Hal tersebut 6 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, h. 41.

16 4 bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai iman Islam umat muslim. Selain itu, menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), program acara religi merupakan salah satu program televisi yang berkualitas. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan standar kualitas adalah 4,0 (berkualitas), dengan skala 1 hingga 5. 7 Berdasarkan survey indeks kualitas tayangan televisi yang dilakukan KPI, program tayangan religi memiliki indeks 4,1 sedangkan program wisata/budaya memiliki indeks 4,09. 8 Dengan adanya program religi ini cukup membantu masyarakat yang tidak memiliki waktu untuk mengikuti pengajian atau pun kajian mengenai Islam secara langsung. Mereka tetap bisa mendapatkan informasi mengenai agama yang mereka yakini sambil tetap menjalankan pekerjaan lainnya melalui televisi. Keberhasilan suatu program acara televisi bergantung pada bagaimana program tersebut disajikan. Masyarakat cenderung tertarik dengan program acara yang penyajiannya dikemas dengan menarik. Saat ini, kebanyakan program acara religi dikemas dalam bentuk talk show, ceramah dengan menghadirkan narasumber atau pun dalam bentuk sinetron. TRANS TV, salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang namanya cukup besar, menyajikan sepaket acara yang menarik mulai dari hiburan, pendidikan, berita, religius/agama dan sebagainya. Dari sekian banyak paket acara yang ditayangkan, TRANS TV juga memberikan tayangan yang sifatnya religius. 7 Komisi Penyiaran Indonesia, Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi, diakses pada 16 Oktober 2015, h.8. 8 Stefanus Arief Setiaji, Survei KPI: Acara Religi & Wisata Budaya Paling Berkualitas, diakses pada 14 Oktober 2015.

17 5 Stasiun televisi ini memiliki salah satu program yang memberikan sebuah informasi edukatif dalam menyampaikan informasi mengenai Islam. Berita Islami Masa Kini (Beriman) yang tayang pada Senin-Jumat pukul WIB dikemas dengan menarik. Sedikit berbeda dengan tayangan religi serupa seperti program Khazanah di TRANS 7, Berita Islami Masa Kini dikemas dalam bentuk berita dengan pembawaan yang ringan. Video-video ditampilkan sesuai dengan tema yang dipilih. Selain itu, program ini juga menampilkan dua orang host sebagai pembawa acara. Hal tersebut menjadi salah satu pembeda dengan program serupa lainnya. Narasumber-narasumber yang berkaitan dengan tema yang diangkat juga menjadi salah satu elemen untuk menambah wawasan umat muslim. Hal tersebut menjadi menarik ditengah banyaknya tayangan religi yang dikemas dengan bentuk talk show, ceramah dan sinetron religi. Motif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu. 9 Ada beberapa kebutuhan-kebutuhan yang mendasari individu dalam menggunakan media. Menurut McQuail dalam tipologinya mengenai penggunaan media oleh individu dipengaruhi oleh kebutuhan akan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Setiap individu memiliki kebutuhan informasi untuk memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum mereka. Untuk identitas pribadi, individu ingin menemukan penunjang nilai-nilai pribadi dan menonjolkan dirinya. Kemudian, 9 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi 4, Cet. Ke-1, h. 930.

18 6 individu juga ingin memperoleh pengetahuan mengenai keadaan orang lain sebagai wujud integrasi dan interaksi sosial. Selain itu, setiap individu juga memerlukan hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan. Teori Uses and Gratification digunakan untuk meneliti fenomena ini. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara individu audien. 10 Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. 11 Pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Teori ini melihat khalayak aktif sebagai partisipan dalam memilih isi dan media. Khalayak cenderung menghindari media yang tidak sesuai dengan nilai, sikap, dan keyakinan mereka. Pada dasarnya setiap individu mencari kepuasan tertentu dalam pemilihan media, salah satunya dalam memilih tayangan televisi. Kebutuhan atau pun keinginan individu berbeda-beda, begitu pula dengan kepuasan yang diperoleh. Khalayak cenderung akan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi ini terdiri dari latar belakang yang berbeda. Meskipun mereka memiliki latar belakang yang 1985), h Morissan, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), Cet. Ke-1, h Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya CV,

19 7 berbeda, mereka juga memiliki kesamaan dalam hal kegemaran menonton program televisi. Selain itu, mahasiswa tersebut berada di dalam lingkungan yang sedikit banyak mempelajari mengenai ajaran Islam secara umum sehingga peneliti ingin melihat apakah faktor lingkungan tersebut membuat mahasiswa ingin mendapatkan informasi lebih mengenai ajaran Islam melalui media massa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN ANTARA MOTIF DAN KEPUASAAN PENONTON TERHADAP PROGRAM BERITA ISLAMI MASA KINI DI TRANS TV. B. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan memperjelas masalah yang akan diteliti, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah. Penelitian ini bersifat menggambarkan hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini TRANS TV dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini juga terbatas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Mahasiswa tersebut meliputi mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Manajemen Dakwah (MD).

20 8 2. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Motif apakah yang mendasari mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menonton program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV? 2. Kepuasan apakah yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV? 3. Bagaimana hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV? C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui motif mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. b. Untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. c. Mengetahui perbedaan hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV.

21 9 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan bagi keilmuan yang terkait dalam perkembangan ilmu komunikasi, terutama yang berkaitan dengan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan individu terhadap media massa khususnya televisi. b. Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi mengenai motif-motif yang mendorong penonton untuk menonton program religius. 2. Memberikan masukan pada pengelola program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV mengenai motif dan kepuasan penontonnya. 3. Dapat dijadikan bahan evaluasi untuk media yang terkait dalam meningkatkan kualitas produk mereka. D. Tinjauan Pustaka Sebelumnya terdapat penilitian yang berhubungan dengan kepuasan pengguna/khalayak dan menjadi inspirasi bagi peneliti, yaitu: a. Kepuasan Khalayak Terhadap Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Deskriptif Masyarakat Rw.10 Kel. Penjaringan Jakarta Utara) oleh Fauzan Rianto. (2010). Penelitian ini merujuk pada kesimpulan bahwa tayangan program berita Liputan 6 SCTV adalah puas atau positif dan pemirsa merasa terpuaskan dimana tingkat kepuasan yang tertinggi yaitu pada indikator tidak terpengaruh hingga terpengaruh

22 10 dimana masyarakat jadi lebih percaya diri dan sangat mempengaruhi pola pikir dalam bertindak b. Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Madama FM di Makassar oleh Erbon Sahputra. (2013). Hasil penelitian ini adalah para pendengar merasa puas dengan apa yang telah di sajikan oleh radio Madama FM. Hal tersebut terlihat dari hasil perbandingan nilai mean (rata-rata) skor dari Gratification Sought (Kepuasan yang dicari) dan Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) yang menunjukkan bahwa nilai mean Gratification Sought lebih kecil dari nilai mean Gratification Obtained, yang berarti harapan responden terpuaskan oleh pengalaman. c. Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Pada Program Islam Itu Indah Trans Tv oleh Irmalia Septiana. (2013). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan antara motif dengan kepuasan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu program Islam Itu indah TRANS TV belum dapat memuaskan penontonnya pada dimensi informasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu: Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

23 11 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi dibagi ke dalam enam bab untuk mempermudah memahami penelitian ini. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: BAB I adalah Bab Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II merupakan Bab Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah Uses and Gratification yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay Blumler, dan Michael Gurevicth. Bab ini juga akan menjelaskan mengenai pengertian dari motif dan kepuasan. BAB III adalah Bab Metode Penelitian. Pada bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian, yaitu waktu dan tempat penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, dan teknik analisis data. BAB IV merupakan Bab Gambaran Umum. Pada bab ini akan dijelaskan gambaran mengenai populasi yang dijadikan subjek penelitian dan deskripsi tentang program acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. BAB V adalah Bab Temuan dan Analisis Data. Hasil data yang didapatkan serta uji instrumen akan dibahas dalam bab ini. BAB VI merupakan Bab terakhir dalam penulisan skripsi ini. Pada bab ini berisi tentang penarikan kesimpulan dari temuan dan analisis data yang diperoleh sserta saran sebagai masukan dari penulis.

24 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori 1. Teori Uses and Gratification Teori Uses and Gratification pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun Teori ini beranggapan bahwa audiens secara aktif memilih media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Pendekatan ini merupakan sebuah pendekatan yang menekankan penelitian komunikasi massa pada khalayak, dan tidak terlalu memperhatikan mengenai isi pesannya. Dengan kata lain, pendekatan ini tidak membahas mengenai apa yang dilakukan media massa terhadap khalayak, melainkan membahas apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media. Lima asumsi dasar dari Teori Uses and Gratification menurut Katz, Blumler, & Gurevicth adalah sebagai berikut: (1) Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan; (2) Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat dalam anggota khalayak; (3) Media berkompetisi dengan sumbeer lainnya untuk kepuasan kebutuhan; (4) Orang mempunyai sukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti; (5) Penilaian mengenai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak. 1 Selain elemen-elemen dasar tersebut, pendekatan uses and gratifications ini sering kali menambahkan unsur motif sebagai alasan khalayak dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. 1 Richard West & Lyan Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba, 2007), Edisi ke-3. h

25 13 Kebanyakan penelitian mengenai Teori Penggunaan dan Kepuasan berupaya meneliti mengenai apa saja yang terjadi di balik penggunaan media oleh audiens. Dalam hal ini peneliti mencari tahu mengapa orang memilih media tertentu, atau mengapa mereka terpengaruh oleh isi media tertentu. Teori ini memberikan perhatian pada motivasi dan perilaku audien terhadap media, atau bagaimana dan mengapa mereka menggunakan atau mengonsumsi media. 2 Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. 3 Teori ini menilai bahwa audien dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersifat aktif, sekaligus diskriminatif. 4 Pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Dengan kata lain, pengguna media merupakan pihak yang aktif dalam proses komunikasi dan mengetahui kebutuhannya serta bertanggung jawab atas pilihan media yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pengguna media berusaha mencari berbagai sumber media untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. 5 Audiens cenderung menghindari media yang tidak sesuai dengan nilai, sikap, dan keyakinan mereka. Media dianggap berusaha memenuhi motif 2 Morissan, Psikologi Komunikasi, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya CV, 1985), h Morissan, Psikologi Komunikasi,h Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), Cet.Ke-6, h. 192.

26 14 khalayak 6. Apabila motif khalayak telah terpenuhi, maka kebutuhan khalayak juga akan terpenuhi. Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan di bawah ini 7 Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media: Lingkungan Sosial: 1. Ciri-Ciri demografis 2. Afiliasi Kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian Kebutuhan Khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Integratif personal 4. Integratif sosial 5. Pelepasan ketegangan 1. Keluarga, teman-teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Hobi 4. Tidur Penggunaan media massa: 1. Jenis-jenis media SK, majalah, radio, TV, dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dan terpaan media Pemuasan media (fungsi): 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/hibu ran 3. Identitas personal 4. Hub. Sosial Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis 6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h. 194.

27 15 yang berbeda di antara individu audien. 8 Dari faktor tersebut kemudian melahirkan kebutuhan-kebutuhan. Setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda begitu pula dalam memuaskan kebutuhannya. Pendekatan ini mendasarkan teori pada keyakinan bahwa audiens memiliki seperangkat keinginan yang kompleks untuk mencari kepuasan dalam penggunaan media massa. 9 Kebutuhan kognitif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pemahaman, dan pengetahuan mengenai lingkungan sekitar. Kebutuhan afektif khalayak adalah kebutuhan yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. Kebutuhan integratif personal dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, dan status individu. Kebutuhan integratif sosial berkaitan dengan penguatan hubungan dengan orang lain. Sedangkan kebutuhan akan pelepasan ketegangan dikaitkan dengan kebutuhan untuk melarikan diri dari masalah, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan. 2. Motif Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu. 10 Motif itu merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorangan dalam diri 8 Morissan, Psikologi Komunikasi, h John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), Cet.Ke-2, h Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h. 930.

28 16 manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. 11 Menurut Lindzey, Hall, dan Thompson, motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. 12 Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. 13 Setiap individu memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, begitu juga dengan alasan untuk menggunakan media. Setiap individu memiliki beberapa alasan dalam menggunakan media untuk mencapai kepuasan. McQuail dan rekan (1972) mengemukakan empat alasan mengapa audien menggunakan media 14 : a. Pengalihan (diversion); yaitu melarikan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. Mereka yang sudah lelah bekerja seharian membutuhkan media sebagai pengalih perhatian dari rutinitas. b. Hubungan personal; hal ini terjadi ketika orang menggunakan media sebagai pengganti teman. c. Identitas personal; sebagai cara untuk memperkuat nilai-nilai individu. Misalnya, banyak pelajar yang merasa lebih bisa belajar jika ditemani alunan musik dan radio. d. Pengawasan (surveillance); yaitu informasi mengenai bagaimana media membantu individu mencapai sesuatu. Misal, orang menonton program agama di televisi untuk membantunya memahami agamanya secara lebih baik. 11 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung:Eresco, 1988), Cet. Ke-11, h Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h diakses pada 10 Juni Morissan, Psikologi Komunikasi, h. 265.

29 17 Pada dasarnya setiap tindakan yang dilakukan oleh individu dikarenakan adanya dorongan dari motif-motif tertentu. Begitu pula dengan penggunaan media massa. Media massa dianggap mampu memenuhi berbagai motif khalayak. Jika motif tersebut terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. McQuail dan kawan-kawan (1972) merumuskan motif individu dalam menggunakan media massa, yaitu: 15 I. Informasi a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. d. Belajar, pendidikan diri sendiri e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan II. Identitas pribadi a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. Menemukan model perilaku c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 15 Denis McQuail, Teori Komunnikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 1987), h. 72.

30 18 III. Integrasi dan Interaksi Sosial a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. Memperoleh teman selain dari manusia e. Membantu menjalankan peran sosial f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanakkeluarga, teman dan masyarakat IV. Hiburan a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. Mengisi waktu e. Penyaluran emosi f. Membangkitkan gairah seks Jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi media belum disepakati, sebagaimana para psikolog mempunyai klasifikasi motif yang bermacammacam. 16 Sigmund Freud membagi motif ke dalam dua kategori, yaitu eros (hasrat bercinta) dan thanatos (hasrat merusak). Sedangkan menurut Kaarle Nordenstreng menyatakan bahwa motif utama dalam menggunakan media adalah kebutuhan akan kontak sosial. 16 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 205.

31 19 3. Kepuasan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa senang (lega, gembira, kenyang, dsb krn sudah terpenuhi hasrat hatinya). 17 Sedangkan kepuasan adalah perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan, dan sebagainya. Kepuasan dalam hal ini merupakan kepuasan khalayak. Definisi sederhana mengenai kepuasan adalah ketika kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi atau melebihi harapannya. Banyak peneliti yang membagi kategori yang berbeda-beda mengenai kepuasan, namun ada satu ukuran yang disepakati di antara mereka. Empat kategori utama yang diajukan McQuail sangat khas, dan beberapa peneliti lain akan menolaknya secara fundamental Pengalihan (a) Melarikan diri dari tekanan rutinitas (b) Melarikan diri dari beban masalah (c) Pelepasan emosi 2. Relasi personal (a) Persahabatan (b) Kegunaan sosial 3. Identitas pribadi (a) Rujukan pribadi (b) Eksplorasi realitas (c) Penguatan nilai 17 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Edisi ke-3, Cet. Ke-3, h John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 248.

32 20 4. Pengawasan. Ini adalah kebutuhan informasi mengenai sebuah dunia kompleks di mana kita hidup. Kepuasan atau ketidakpuasan penonton merupakan salah satu respon dari ketidaksesuaian antara harapan yang ingin dicapai dengan kinerja yang telah dilakukan. Dalam hal ini kepuasan atau ketidakpuasan penonton akan dilihat dari penelitian ini. Tingkat kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV merupakan evaluasi yang subyektif dari mahasiswa mengenai kesesuaian yang mereka harapkan dengan hasil yang didapat setelah menonton program tersebut. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian mahasiswa terhadap program religius ini. Penilaian tersebut dipengaruhi oleh harapanharapan penonton sebelum menonton tayangan tersebut. Kemudian penilaian tersebut dapat disimpulkan sebagai tingkat kepuasan penonton. Penonton akan merasa puas apabila hasil yang mereka dapatkan setelah menonton sesuai atau melebihi harapan mereka sebelum menonton. Selain itu, penonton akan merasa tidak puas jika apa yang mereka harapkan tidak terpenuhi ketika sudah menonton program tersebut. Philip Palmgreen dari Kentucky University membuat salah satu macam penelitian uses and gratification yang saat ini mulai berkembang. Menurutnya, kepuasan yang diperoleh seseorang dari media ditentukan juga oleh sikap orang tersebut terhadap media, yaitu kepercayaan dan juga evaluasi yang akan diberikannya terhadap isi pesan media. 19 Palmgreen juga mengatakan bahwa 19 Morissan, Psikologi Komunikasi, h. 272.

33 21 penggunaan teori Uses and Gratifications tidak hanya sebatas apa motif khalayak menggunakan sebuah media, tetapi juga pertanyaan mengenai apakah media sudah memenuhi motif-motif tersebut. Maksud dari hal ini adalah apakah khalayak sudah merasa puas atau tidak dengan apa yang telah diberikan oleh media. Konsep yang diungkapkan oleh Palmgreen adalah mengukur kepuasan yang disebut dengan GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang diinginkan oleh individu saat mengonsumsi sebuah media tertentu dan ada motif yang mendorong seseorang menggunakan media. Sedangkan Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang diperoleh individu setelah menggunakan sebuah media tertentu. Dengan mengukur nilai GS dan GO, dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan individu dalam menggunakan media. Kemudian tingkat kepuasan tersebut dapat dilihat dari seberapa besar kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Jika semakin kecil nilai kesenjangan menunjukkan semakin puas individu dalam menggunakan media tersebut, sebaliknya semakin besar nila kesenjangan antara GS dan GO maka semakin tidak puas individu dalam menggunakan media. B. Kerangka Berpikir Teori Uses and Gratifications beranggapan bahwa audiens aktif dalam memilih media dan isi media. Media massa dianggap dapat memuaskan berbagai kebutuhan khalayak. Dengan demikian, orang yang berbeda dapat menggunakan media dan isi media yang sama dengan tujuan yang berbeda-beda.

34 22 Pada dasarnya setiap individu mencari kepuasan tertentu dalam pemilihan media, salah satunya dalam memilih tayangan televisi. Pemilihan media yang dilakukan oleh individu didasari oleh adanya motif-motif terntentu. Kebutuhan atau pun motif individu berbeda-beda, begitu pula dengan kepuasan yang diperoleh. Khalayak cenderung akan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam pendekatan Uses and Gratifications tidak hanya mengkaji mengapa audiens memilih atau menggunakan media dan isi media tertentu, tetapi juga mengenai apakah sebuah media sudah dapat memberikan kepuasan kepada audiens. Kepuasan dapat terjadi ketika kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi atau melebihi harapannya. Motif yang menjadi dasar audiens dalam menggunakan sebuah media (Gratifications Sought), akan menjadi variabel bebas (X), sedangkan kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) menjadi variabel terikat (Y). Untuk dapat mengetahui kepuasan yang diperoleh penonton, dapat dilihat berdasarkan kesenjangan nilai antara GS dan GO. Variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan susunan pernyataan dan setiap jawaban atas pernyataan tersebut akan diukur dengan data ordinal. Kemudian untuk mendeskripsikan hubungan di antara kedua variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Regresi Linier Sederhana. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara variabel dependen (terikat) dengan variabel independen (bebas).

35 23 C. Hipotesis Penelitian Hipotesis pemenuhan kepuasan dan kepuasan yang diperoleh H1 : Terdapat hubungan antara kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang diperoleh. H0 : Tidak terdapat hubungan antara kepuasan yang diharapkan D. Kerangka Konseptual dan kepuasan yang diperoleh Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kepuasan yang diharapkan (gratification sought): 1. Pengalihan (diversion) 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan (surveillance) Menonton Program Acara Berita Islami Masa Kini di Trans TV Kepuasan yang diperoleh (gratification obtained): 1. Pengalihan (diversion) 2. Hubungan Personal 3. Identitas Pribadi 4. Pengawasan (surveillance) Hubungan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan yang diperoleh

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Telp (62-21) , fax (62-21) Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada Maret 2015-September B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. 1 Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik. Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. 2 Riset atau penelitian merupakan suatu kegiatan yang menggambarkan sebuah objek. Dalam menggambarkan sebuah objek tersebut terkadang peneliti mengalami kesulitan karena adanya perbedaan perspektif atau sudut pandang dalam mengartikan objek maupun realitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya pendekatan penelitian untuk mempermudah sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah 1 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi,Tesis,Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), Cet.Ke-4, h Aditya Herdiyansah, Efektivitas Program Tayangan Reality Show Mewujudkan Mimpi Indonesia di RCTI dan Program Kuis Kebangsaan di RCTI dan Kuis Indonesia Cerdas di Global TV dalam Pembentukan Citra Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo (WIN-HT), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, 2015, h

37 25 yang hasilnya dapat digeneralisasikan. 3 Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel. 4 Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengukur variabel-variabel sehingga diperoleh data berupa angka-angka yang kemudian dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. 5 Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah memiliki konsep dan kerangka konseptual untuk mengukur variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu keadaan, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin menjelaskan mengenai motif apa yang mendasari individu dalam menonton, kemudian kepuasan apa yang diperoleh setelah menonton, serta hubungan antara motif dan kepuasan penonton tersebut. 3 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet.Ke-2, h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h.38. h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

38 26 D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner (angket). Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. 6 Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket jenis ini merupakan salah satu jenis angket di mana responden telah diberikan alternatif jawaban. Dengan demikian, maka akan diperoleh data mengenai motif dan kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. E. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah motif dan kepuasan penonton terhadap program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. 7 Populasi penelitian merupakan keseluruhan (univeersum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh- h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, 7 J. Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2000), Cet.Ke-1, Ed.6, h.

39 27 tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. 8 Jenis populasi terbagi dua, yaitu: 9 1. Populasi finit, artinya jumlah individu ditentukan. 2. Populasi infinit, artinya jumlah individu tidak terhingga atau tidak diketahui dengan pasti. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan yang berjumlah orang. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. 10 Dalam hal ini hanya sebagian saja dari populasi yang akan diambil. Peneliti menggunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin untuk menentukan ukuran sampel. Rumus pengambilan sampel ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan jumlah populasi yang jumlahnya sudah diketahui. Rumusnya adalah sebagai berikut: 8 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah) h. 248.

40 28 Rumus Slovin: 11 n = N 1 + (N x e 2 ) Di mana: n: Jumlah elemen/ anggota sampel. N: Jumlah elemen/ anggota populasi e: Error level (tingkat kesalahan) (10 %) Adapun gambaran ukuran sampel terhadap populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai berikut: n = N 1 + Ne 2 n = (10 %) 2 n = (0,1) 2 n = (0,01) Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h.

41 29 n = ,01 n = ,01 n = 93,33 = 93 Maka sampel yang dapat diambil adalah sebesar 93 orang. G. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, terdapat 93 orang yang dapat dijadikan sebagai sampel. Pada dasarnya terdapat dua cara teknik pengambilan sampel, yaitu dengan teknik probability sampling dan nonprobability sampling. Namun, dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Lebih tepatnya peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling merupakan metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dalam penilitian ini. Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih sebagai subjek. 12 Jadi, setiap mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kesempatan untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini. 12 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 151.

42 30 H. Instrumen Untuk mengukur variabel motif dan kepuasan, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini menggambarkan struktur data dan memberikan skor pada karakteristik individual. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. 13 Skala tersebut terdiri dari beberapa pernyataan yang membutuhkan reaksi responden. Respon negatif (sangat tidak setuju) diberikan dengan skor yang paling rendah, sedangkan respon positif (sangat setuju) diberikan dengan skor yang paling tinggi. Penilaian dalam Skala Likert, yaitu: 4 = SS (Sangat setuju/sangat puas) 3 = S (Setuju/puas) 2 = TS (Tidak setuju/ tidak puas) 1 = STS (Sangat tidak setuju/ tidak puas) Data-data tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif. Kemudian dari analisis ini akan diperoleh frekuensi, presentase, modus, median, dan rata-rata. Dalam penyusunan skala dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Skala ordinal adalah suatu skala yang sudah mempunyai data pembeda, tetapi perbedaan antara angka yang satu dengan yang lainnya tidak konstan Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komuikasi, h Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. Ke-2, Ed.1, h. 18.

43 31 I. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. 15 Dengan kata lain, sebuah instrument dapat dikatakan valid maka menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada tiga landasan untuk melihat sejauh mana itu, yaitu (a) didasarkan pada isinya, (b) didasarkan pada kesesuaiannya dengan constructnya dan (c) didasarkan pada kesesuaiannya dengan kriterianya, yaitu instrumen lain yang dimaksud untuk merekam/mengukur hal yang sama Uji Reliabilitas Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. 17 Dengan kata lain, menunjukkan bahwa sudah sejauh mana suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur susuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. 18 Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach karena kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pernyataan yang membutuhkan jawaban responden yang menginterpretasikan 15 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, h Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), Cet.Ke-23, h S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), Cet. Ke-12, h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, h. 131.

44 32 penilaian sikap. Menurut Guilford, suatu instrumen dikatakan reliable apabila angka koefisien reliabilitas > 0,60. J. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti mengenai motif dan kepuasan mahasiswa terhadap program Berita Islami Masa Kini TRANS TV. Data tersebut diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada sampel yang telah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian pustaka atau bahan bacaan. Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam seperti, buku, jurnal, majalah, artikel, situs internet dan lain sebagainya. K. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. 19 Variabel yang diterapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). 19 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2014), Cet.Ke-4, h. 47.

45 33 Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah/mempengaruhi variabel lain (variabel dependent). 20 Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). 21 Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah motif penonton dalam menonton acara Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan yang diperoleh oleh penonton Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. L. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel. 22 Pada teori Uses and Gratifications yang digunakan oleh peneliti menyebutkan mengenai beberapa konsep yang dapat di ukur, yaitu konsep penggunaan media, Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO). Variabel yang diukur adalah media exposure, motif, dan tingkat kepuasan yang diperoleh. Tabel. 3.1 Operasionalisasi Konsep dalam Penelitian Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Media Use Media 1. Frekuensi menonton Ordinal 20 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS,h Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2014), Cet.Ke-4, h. 97.

46 34 Exposure 2. Durasi menonton Gratification Motif 1. Informasi 1. Mengetahui berbagai Interval Sought (GS) penonton peristiwa dan kondisi Berita Islami lingkungan dan dunia sekitar Masa Kini di TRANS TV 2. Identitas pribadi 2. Mencari bimbingan dalam mengatasi masalah sehari-hari. 1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. 2. Mencari model perilaku yang dapat dicontoh. 3. Integrasi dan 1. Menemukan bahan interaksi sosial percakapan interaksi dan sosial dengan orang lain. 2. Dapat dihargai orang lain 4. Hiburan 1. Melepaskan diri dari

47 35 rutinitas atau masalah sehari-hari. 2. Mengisi waktu luang. 3. Menyalurkan emosi. Gratification Kepuasan 1. Informasi 1. Mengetahui berbagai Interval Obtained penonton peristiwa dan kondisi (GO) Berita lingkungan sekitar Islami dan dunia Masa 2. Mendapatkan Kini di bimbingan dalam TRANS TV mengatasi sehari-hari. masalah 2. Identitas pribadi 1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. 2. Mendapatkan model perilaku yangdapat dicontoh 3. Integrasi dan 1. Menemukan bahan interaksi sosial percakapan interaksi dan dengan

48 36 orang lain 2. Dapat dihargai orang lain 4. Hiburan 1. Melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari. 2. Mengisi waktu luang. 3. Menyalurkan emosi (Sumber: Hasil Pengolahan Data) 1. Media Use (Penggunaan Media) Teori Uses and Gratifications beranggapan bahwa khalayak aktif dalam memilih dan menggunakan media. Mereka cenderung menggunakan media yang mereka butuhkan dan meninggalkan media yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Oleh karena itu, penelitian ini berkaitan dengan pola penggunaan media dalam teori tersebut berkaitan dengan media exposure atau terpaan media. Exposure merupakan kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesanpesan media massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang terjadi pada individu atau kelompok. 23 Terpaan media (media exposure), menurut Rosengren (1974), dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan (Kriyantono: 2001). Sedangkan 23 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 205.

49 37 menurut Sari, dapat dioperasionalkan menjadi jenis media, yang digunakan, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan. 24 Dalam penelitian ini, terpaan media (media exposure) dioperasionalkan menjadi frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan media dalam menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. a. Frekuensi Frekuensi menonton berkaitan dengan seberapa sering responden dalam menonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV dalam satu minggu. 1) Rendah: Jika responden hanya menonton 1 kali dalam seminggu 2) Sedang : Jika responden menonton 2-3 kali seminggu 3) Tinggi : Jika responden menonton 4-5 kali seminggu b. Durasi Durasi menonton merupakan rata-rata lamanya kegiatan menonton yang dilakukan oleh responden. Dalam hal ini peneliti membaginya ke dalam tiga kategori, yaitu: 1) Rendah : Jika responden hanya menonton selama < 10 menit 2) Sedang : Jika responden menonton selama menit 3) Tinggi : Jika responden menonton selama menit (selesai) 2. Gratification Sought (GS) Beberapa pernyataan diajukan kepada responden untuk mengukur gratification sought atau motif yang mendorong responden untuk menonton 24 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 205.

50 38 program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Motif dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai dorongan atau alasan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dengan menonton tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Dalam penelitian ini, motif penonton dapat diukur dari: a. Motif Informasi 1) Menonton program tersebut untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan dunia Islam 2) Menonton untuk mendapatkan pengetahuan mengenai ajaran Islam 3) Menonton untuk mendapatkan bimbingan 4) Menonton untuk mendapatkan pengetahuan tentang cerita Nabi-Nabi 5) Menonton untuk mengetahui pendapat para ulama b. Motif Identitas Pribadi 1) Menonton untuk meningkatkan kepercayaan diri 2) Menonton untuk meningkatkan nilai-nilai pribadi 3) Menonton untuk mendapatkan contoh sosok tauladan 4) Menonton untuk dapat meniru hal-hal yang baik c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial 1) Menonton hanya karena mengikuti kebiasaan orang lain 2) Menonton untuk menemukan bahan percakapan dengan orang lain 3) Menonton untuk dapat bertukar pendapat dengan orang lain mengenai ajaran Islam

51 39 4) Menonton karena ingin dihargai orang lain karena tidak ketinggalan pembicaraan menarik mengenai program acara ini 5) Menonton agar tidak ketinggalan pembicaraan d. Motif Hiburan 1) Menonton karena ingin melepaskan diri dari tugas-tugas kuliah 2) Menonton untuk dapat bersantai bersama keluarga 3) Menonton untuk mengisi waktu luang 4) Menonton untuk menghilangkan rasa kesepian 5) Menonton untuk melihat penampilan presenter yang tampan dan cantik 3. Gratifications Obtained (GO) Gratification Obtained (GO) atau kepuasan yang diperoleh dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu kepuasan, kelegaan, dan kesenangan ketika kepuasan yang diharapkan penonton dalam menonton tayangan Berita Islami Masa Kini di TRANS TV sudah terpenuhi atau melebihi harapannya. Untuk mengukur GO dilakukan dengan mengajukan pernyataan yang dipakai dalam mengukur GS yang kemudian dikaitkan dengan tingkat kemampuan media dalam memenuhi kepuasan responden.

52 40 M. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. 25 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana. Pemilihan analisis tersebut dilakukan atas dasar untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Penelitian ini mencari hubungan secara signifikan antara variabel motif dan variabel kepuasan responden penonton program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. 25 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.165.

53 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 1. Sejarah Pada awal didirikannya pada 1 Juni 1957, perguruan tinggi ini bernama Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). ADIA terdiri dari tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan agama, Jurusan Bahasa Arab, Jurusan Da wah wal Irsyad. Sejak dibuka pada 1959, Jurusan Da wah wal Irsyad dikenal sebagai jurusan khusus. Hal tersebut dikarenakan mahasiswanya terdiri dari imam-imam tentara yang mendapat tugas belajar, baik dari Angkatan Darat maupun dari Angkatan Udara. Kemudian setelah terjadinya penggabungan ADIA di Jakarta dengan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) di Yogyakarta menjadi IAIN Al- Jami ah, Jurusan Khusus dimasukkan ke dalam Fakultas Tarbiyah. Namun, keberadaan jurusan tersebut tidak bertahan lama karena IAIN Cabang Jakarta memutuskan untuk membuka Fakultas Ushuluddin. Kemudian berdasarkan SK Menteri Agama RI No.66 Tahun 1962, Fakultas Ushuluddin resmi dibuka dengan hanya satu jurusan, yaitu jurusan Dakwah. Kemudian pada akhirnya jurusan Dakwah berdiri menjadi fakultas Dakwah dan Komunikasi. Pada awalnya, Fakultas Dakwah hanya memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama (PPA). Setahun kemudian, pada tahun akademik , Fakultas Dakwah membuka Jurusan Bimbingan dan penyuluhan Masyarakat (BPM). Kemudian, pada tahun akademik , 41

54 42 jurusan ini brubah menjadi Bimbingan dan Penyuluhan Agama (BPA). Pada tahun , kembali terjadi pergantian nama jurusan PPA menjadi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), jurusan BPA berubah menjadi jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Fakultas Dakwah membuka jurusan Manajemen Dakwah (MD) pada tahun akademik Pada tahun akademik , Fakultas Dakwah membuka jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Pada 25 Februari 1999 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan No. E/48/1999, Fakultas Dakwah terdiri dari empat jurusan, yaitu KPI, BPI, MD, dan PMI. 2. Visi dan Misi Visi Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah: Menjadikan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai pusat keunggulan dalam kajian ilmu-ilmu dakwah, pengembangan masyarakat Islam, dan komunikasi kontemporer. 1 Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah: a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dan mumpuni dalam ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. b. Melakukan penelitian yang berkualitas dalam rangka pengembangan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, dan mempublikasikannya, baik nasional. regional, dan internasional. 1 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Syari Hidayatullah Jakarta, 2011), h.176.

55 43 c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka mengamalkan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. d. Mengembangkan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. e. Melakukan secara aktif kerjasama yang produktif dengan lembaga dan instansi terkait, baik dalam maupun luar negeri untuk kepentingan pengembangan dakwah dan masyarakat Islam. f. Melakukan pembinaan akhlak mulia, kreativitas, dan life skill mahasiswa agar dapat menjadi tauladan dan berprestasi di tengah masyarakat. g. Menjalin silaturahmi secara intensif dengan alumni dan wali mahasiswa untuk membangun kejayaan fakultas. 3. Program Studi dan Kurikulum a. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) bertujuan untuk menghasilkan output sarjana yang memiliki keakhlian dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam, mampu mengkomunikasikan nilai-nilai/ajaran Islam dalam onteks perkembangan dunia modern. b. Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) bertujuan untuk menyiapkan ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki keterampilan dalam keluarga maupun masyarakat Muslim secara professional.

56 44 c. Program Studi Manajemen Dakwah (MD) Program Studi Manajemen Dakwah bertujuan menyiapkan ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki keterampilan sebagai manajer dalam mengelola lembaga-lembaga dakwah dan dan kemasyarakatan dengan pendekatan manajemn secara proesional. d. Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Program Studi Pengambangan Masyarakat Islam (PMI) bertujuan untuk menyiapkan ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki keterampilan sebagai pekerja sosial (social worker) dan pengembangan komunitas (community development) dalam mendorong perrtumbuhan keluarga dan masyarakat secara profesional. e. Konsentrasi Jurnalistik Sejarah Konsentrasi Jurnalistik tidak dapat dipisahkan dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Secara legal, Konsentrasi Jurnalistik berada di bawah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Sarjana lulusan Konsentrasi Jurnalistik memiliki keterampilan jurnalistik yang terintegrasi ilmu-ilmu keislaman sehingga akan menjadi seorang jurnalis Muslim yang profesional dan berkualitas. f. Program Studi Kesejahteraan Sosial Sarjana Konsentrasi Kessos diproyeksikan menjadi ahli dalam bidang kesejahteraan sosial (social work) yang mampu mengintegrasikan antara teoriteori kesejahteraan sosial, keislaman, dan keindonesiaan.

57 45 B. TRANS TV PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di Indonesia. 2 Pada Oktober 1998 TRANS TV memperoleh izin siaran setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah. Kemudian pada 15 Desember 2001 mulai siaran resmi secara komersial. Salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia ini selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif. Hal-hal tersebutlah yang menjadikan stasiun televisi ini menjadi trendsetter di industry pertelevisian. 1. Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. 2. Misi Wadah gagasan dan as1pirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. 2 TRANS TV, Corporate Overview, diakses pada 13 April 2015.

58 46 3. Struktur Organisasi a. DEWAN KOMISARIS 1. Komisaris Utama : Chairul Tanjung 2. Komisaris : - Chairul Tanjung - Ishadi S.K b. DEWAN DIREKSI 1. Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni 2. Direktur FRM & Corporate Services : Warnedy 3. Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni 4. Direktur Programming & Operation : Ahmad Ferizqo Irwan 5. Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko 6. Kepala Divisi News : Gatot Triyanto 7. Kepala Divisi Programming : Achmad Ferizqo Irwan 8. Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama 9. Kepala Divisi Facilities Services : Andrian Syahputra 10. Kepala Divisi Sales & Marketing : Arnie Yuliatiningsih 11. Kepala Divisi Promotion : Tedja Andrawan 12. Kepala Divisi Production : - Gina Mayangsari - Emil Syarif C. Program Berita Islami Masa Kini TRANS TV Program Berita Islami Masa Kini yang tayang di TRANS TV setiap Senin- Jumat pukul WIB merupakan sebuah program berita religius. Berita

59 47 tentang perkembangan Islam terkini dikemas semenarik mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Tayangan ini dipandu oleh pembawa acara ternama, diantaranya Teuku Wisnu, Zaskia Adya Mecca, Zee Zee Shahab, dan Sahrul Gunawan. Program ini menampilkan video-video yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Selain itu, pada salah satu segmennya program ini juga menayangkan tutorial pemakaian hijab.

60 BAB V HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian berupa analisis identitas responden, tingkat penggunaan media, serta hubungan antara variabel motif dan kepuasan. Peneliti menyajikan hasil analisis data tersebut dari kuesioner yang diberikan kepada responden, yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil uji deskriptif frekuensi dan Uji Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows release. Sehingga diperoleh jumlah nominal dari nilai tersebut untuk menggambarkan secara jelas mengenai karakteristik data yang diperoleh. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelumnya, peneliti telah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji tersebut merupakan dua syarat pengujian yang harus dipenuhi sebelum disebarkan kepada responden. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menguji kesahihan dan kekonsistenan suatu alat ukur. Pre-test perlu dilakukan untuk dapat mengetahui apakah alat ukur yang digunakan valid dan reliable. Pada tahap ini peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden bayangan. Responden bayangan dalam uji validitas dan reliabelitas ini memiliki sifat yang homogen dengan responden yang sebenarnya. Dalam penelitian ini, yang menjadi responden bayangan adalah mahasiswa selain mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINS Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan Hasil dari pre-test ini akan 48

61 49 diketahui apakah butir-butir pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut telah layak untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian ini. Butir pernyataan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan apakah sebuah butir pernyataan valid atau tidak, yaitu: a. Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung positif, dan r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. Nilai r tabel dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2. Karena sampel yang digunakan dalam pre-test ini berjumlah 30 maka db = 28 dan α = 5%, jadi diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Butir pernyataan yang disertakan dalam uji validitas dan uji reliabilitas sejumlah 46 item pernyataan yang disebarkan kepada 30 orang. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program Ms. Excel dan SPSS for Windows Release v.20.0: Tabel 5.1 Uji Validitas Motif No. Dimensi Indikator Valid Invalid Status 1. Informasi 1. Mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi lingkungan 1,3,4,5,6 2 Tidak perlu diperbaiki sekitar dan dunia 2. Mencari bimbingan dalam mengatasi masalah sehari-hari

62 50 2. Identitas Pribadi 3. Integrasi dan Interaksi Sosial 1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi 2. Mencari model perilaku yang dapat dicontoh 1. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain 2. Dihargai orang lain 4. Hiburan 1. Melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari 2. Mengisi waktu luang 3. Menyalurkan emosi 7,8,9,10,11 Tidak perlu diperbaiki 12,13,14,15,16 Tidak perlu diperbaiki 18,19,20,21,22,23 17 Tidak perlu diperbaiki Total Butir Valid: 21 (Sumber: Hasil Olah Data Melalui Program Ms. Excel) Tabel 5.2 Uji Validitas Kepuasan No. Dimensi Indikator Valid Invalid Status 1. Informasi 1. Mengetahui berbagai 1,2,3,4,5,6 Tidak perlu peristiwa dan diperbaiki kondisi lingkungan sekitar dan dunia 2. Mencari bimbingan dalam mengatasi masalah sehari-hari 2. Identitas Pribadi 1. Menemukan penunjang 7,9,10,11 8 Tidak perlu

63 51 3. Integrasi dan Interaksi Sosial nilai-nilai pribadi 2. Mencari model perilaku yang dapat dicontoh 1. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain 2. Dihargai orang lain 4. Hiburan 3. Melepaskan diri dari rutinitas atau masalah sehari-hari 4. Mengisi waktu luang 5. Menyalurkan emosi Total Butir Valid: 20 diperbaiki 12,13,14,15,16 Tidak perlu diperbaiki 19,20,21,22 17,23 Tidak perlu diperbaiki (Sumber: Hasil Olah Data Melalui Program Ms. Excel) Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat lima butir pernyataan yang tidak valid, dua butir pada variabel motif dan tiga butir pada variabel kepuasan. Dari keseluruhan butir pernyataan yang berjumlah 46 terdapat 41 butir pernyataan yang dikatakan valid. Tabel 5.3 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

64 52 Berdasarkan hasil dari uji reliabelitas tersebut, maka diperoleh nilai alpha (α) sebesar 0,934. Nilai alpha cronbach s tersebut > 0,6 (0,939 > 0,6). Maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan yang terdapat dalam kuesioner adalah reliable. Dengan kata lain, semua item pernyataan dalam kuesioner bersifat handal atau baik untuk digunakan dalam penelitian ini. B. Analisis Frekuensi Identitas Responden Dari penyebaran kuesioner dalam penelitian mengenai Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton Terhadap Program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV diperoleh data identitas responden. Peneliti mengklasifikasikan responden yang dibagi berdasarkan jurusan, umur, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent KPI Jurnalistik Kesejahteraan Sosial Valid MD PMI BPI Total (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

65 53 Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jurusan (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebanyak 53 orang atau 57%. Kemudian mahasiswa jurusan Jurnalistik sebanyak 28 orang atau 30,1%, Manajemen Dakwah (MD) sebanyak 9 orang atau 9,7%, dan jurusan Kesejahteraan Sosial, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), serta Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) masing-masing sebanyak 1 orang atau 1,1%. 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

66 54 Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Pada tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat 60 orang atau 64,5% yang berusia tahun. Kemudian 32 orang atau 34,4 % berusia tahun. Sedangkan rentang usia tahun berjumlah 1 orang atau 1,1%. 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Rresponden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki-laki Valid Perempuan Total (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

67 55 Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa responden dari mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdapat responden laki-laki sebanyak 22 orang atau 23,7%. Sedangkan responden perempuan sebanyak 71 orang atau 76,3%. Pada distribusi frekuensi ini jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki. 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent SMA SMK Valid MA Pesantren Total (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

68 56 Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0) Tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 93 orang terdapat responden yang pendidikan terakhirnya dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 53 orang atau 57%. Responden dengan pendidikan terakhirnaya dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berjumlah 8 orang atau 8,6%. Selain itu, terdapat responden yang pendidikan terakhirnya berasal dari Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 23 orang atau 24,7% dan 9 orang atau 9,7% responden yang pendidikan terakhirnya adalah Pesantren. Pada distribusi frekuensi ini jumlah responden dengan pendidikan terakhirnya adalah SMA lebih banyak dibandingkan dengan SMK, MA, atau pun Pesantren. C. Tingkat Penggunaan Media Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

69 57 angkatan diketahui data mengenai bagaimana responden dalam menggunakan media terutama pada program Berita Islami Masa Kini di TRANS TV. Analisis tingkat penggunaan media ini diperoleh dari skor rata-rata responden yang diperoleh dari butir pertanyaan yang berkaitan dengan frekuensi dan durasi menonton. Setelah diketahui rata-rata skor yang diperoleh oleh setiap responden, kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga bagian yaitu, penonton momental, penonton pasif, dan penonton aktif. Dari total responden sebanyak 93 orang, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton Tabel 5.8 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton Frekuensi Menonton Frekuensi Klasifikasi Penonton 1 Kali 44 Ligth Viewer 2-3 Kali 39 Medium Viewer 4-5 Kali 10 Heavy Viewer (Sumber: Data Primer yang Diolah) Gambar 5.5 Klasifikasi Penonton Berdasarkan Frekuensi Menonton (Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS versi 20.0)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini secara umum membahas terkait motif serta kepuasan followers twitter Kuis Kebangsaan yang juga menjadi peserta dari Kuis Kebangsaan di RCTI. Hipotesis

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka 5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia penyiaran khususnya televisi, telah menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak di perkotaan. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui  . BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN HUBUNGAN ANTARA MOTIF MEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2013-2014 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki sebuah peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

Reino Harry Sandi. Abstrak

Reino Harry Sandi. Abstrak PENGARUH PROGRAM ON THE SPOT DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON ANGGOTA KARANG TARUNA (SURVEI PADA ANGGOTA KARANG TARUNA RT 06 RW 06 KOMPLEK TAMAN MANGU INDAH BLOK F KELURAHAN PONDOK AREN TANGERANG) Reino

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN BAB V ANALISA DATA PENELITIAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI

MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara harafiah televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (pandangan), yang dapat diartikan sebagai melihat sesuatu dari jarak jauh. Televisi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI Oleh Ika Windarti 1100056041 DISUSUN OLEH : UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan Faktor Penyiar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman dan tekhnologi komunikasi,maka kebutuhan akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut akan diuraikan beberapa konsep dan pengertian yang berkaitan dengan kajian kepuasan pada media radio. Beberapa di antaranya adalah radio sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV. (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan)

MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV. (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan) MOTIVASI AUDIENCE DALAM MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2007 Perempuan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan 9 Juli 2014 yang lalu, seluruh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan 9 Juli 2014 yang lalu, seluruh rakyat Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanggal 9 April dan 9 Juli 2014 yang lalu, seluruh rakyat Indonesia mengikuti pemilihan umum untuk memilih langsung anggota legislatif dan juga pemilihan langsung kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari berbagai macam media massa yang ada saat ini, televisi merupakan salah satu yang menyita perhatian banyak audiens. Dengan begitu informasi yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV. Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV. Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1. No.2 Oktober 2009 94 MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan realita pokok kehidupan manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Agama Islam merupakan agama paling benar yang merupakan pegangan hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat bisa membedakan mana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini telah banyak bermunculan tayangan televisi yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini telah banyak bermunculan tayangan televisi yang bersifat 14 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini telah banyak bermunculan tayangan televisi yang bersifat dokumentasi untuk mengisi dan menambah jenis tayangan acara di televisi. Tayangan yang bersifat

Lebih terperinci