KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan
|
|
- Liani Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik demografi pemilih yang mencakup usia antara tahun, berpendidikan SLTA dan di atasnya, memiliki status pekerjaan tetap (pegawai negeri sipil, pengusaha/wiraswasta dan pegawai swasta) serta berpenghasilan rataan di atas satu juta, sebagian besar memiliki kedekatan hubungan dengan partai politik sebatas simpatisan hingga pendukung setia partai politik. Orientasinya terhadap partai politik umumnya didasarkan pada faktor ketokohan pimpinannya, kesamaan ideologi atau parpol pilihan keluarga. Motivasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya sebagian besar karena dorongan untuk menjalankan kewajiban, menghendaki pemimpin yang lebih baik atau karena alasan melaksanakan hak politik. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi motivasi dan orientasinya terhadap partai politik, namun semakin lemah hubungannya (afiliasinya) dengan partai politik. Pemilih laki-laki memiliki kecenderungan lebih tertarik pada ketokohan (figur) pimpinan dan ideologi parpol, sedangkan pemilih perempuan lebih pada ketokohan (figur) dan partai politik yang menjadi pilihan keluarga. 2. Sebagian besar pemilih diterpa oleh berbagai saluran komunikasi dan media kampanye, tetapi berbeda dalam intensitas terpaannya. a. Media luar ruang dan post material menunjukkan intensitas yang sangat tinggi menerpa pemilih, sebagian besar di atas sembilan kali selama empat belas hari masa kampanye. Sebagian besar pemilih menerima terpaan lebih dari tiga bentuk media luar ruang/post material dan media yang paling banyak menerpa, secara berturut-turut, adalah spanduk, pamplet/selebaran, poster, sticker dan baliho. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media luar ruang/post material merupakan media yang efektif menerpa khalayak pemilih dalam kegiatan kampanye politik. b. Aktivitas komunikasi interpersonal yang dilakukan pemilih untuk mendapatkan informasi seputar calon kepala daerah relatif tinggi, sebagian besar lebih dari enam kali dan dilakukan dengan lebih dari dua lingkungan kelompok masyarakat yang berbeda. Aktivitas komunikasi
2 139 interpersonal yang paling banyak dilakukan adalah dengan keluarga, tetangga, teman kerja dan tokoh masyarakat, hanya sedikit sekali yang melakukanya dengan calon, tim kampanye atau anggota parpol. c. Terpaan media cetak surat kabar dan tabloid memiliki frekuensi terpaan yang cukup tinggi, sebagian besar di atas tiga kali selama masa kampanye dan kebanyakan membaca dua atau lebih surat kabar/tabloid. Surat kabar yang paling banyak dibaca, secara berturut-turut, adalah Harian Pikiran Rakyat, Harian Pakuan Raya,` Harian Radar Bogor dan tabloid pasangan calon yang diterbitkan khusus oleh tim kampanye. d. Terpaan media siaran radio sebagian besar berkisar antara satu sampai enam kali selama masa kampanye dan kebanyakan hanya menerima informasi dari satu siaran radio. Siaran radio yang paling banyak didengarkan pemilih di antaranya adalah Pasundan FM, Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur (RSPD Cianjur), Tjandra FM dan Mora FM. e. Terpaan media televisi sebagian besar berkisar antara satu sampai enam kali selama masa kampanye dan kebanyakan hanya menerima informasi dari satu stasiun televisi. Siaran televisi yang paling banyak ditonton adalah siaran TVRI Jabar-Banten dan hanya sedikit informasi kampanye yang diperoleh melalui stasiun TV swasta nasional (di bawah lima persen), seperti SCTV, RCTI dan Trans TV dan siaran televisi lainnya. Hal ini menandakan bahwa pemilih masih memiliki perhatian besar terhadap informasi kampanye Pilkada di tengah gencarnya terpaan siaran hiburan (musik, sinetron, film dan sebagainya) dari berbagai stasiun televisi swasta. f. Tingkat keterlibatan responden dalam kampanye tatap muka sebagian besar berkisar antara satu sampai enam kali tetapi pemilih yang tidak pernah sama sekali sebanyak dua puluh persen. Sebagian besar pemilih mengikuti antara satu sampai dua bentuk kampanye tatap muka. Bentuk kampanye tatap muka yang paling banyak diikuti oleh responden, secara berturut-turut, adalah arak-arakan/pawai, kampanye terbuka (rapat umum) di lapangan, dialog/debat pasangan calon dan kampanye tertutup. Kampanye terbuka di lapangan dan arak-arakan masih merupakan Bentuk kampanye tatap muka yang menarik dan merupakan kegiatan ritual dalam setiap kegiatan pemilihan umum.
3 Perilaku pemilih dalam mengolah pesan/informasi kampanye menunjukkan keterlibatan yang cukup tinggi, ditunjukkan oleh hal berikut: a. Sebagian besar pemilih memiliki ketertarikan yang kuat terhadap figur pasangan calon, dan cenderung tidak mempermasalahkan asal daerah calon. Orientasinya terhadap kampanye lebih didasarkan pada visi dan misi (isu-isu) pasangan calon. Sikap pemilih seperti ini menunjukkan kecenderungan untuk bersikap rasional dalam menilai kandidat dan isuisu kampanye. b. Sebagian besar pemilih dalam menyeleksi pesan kampanye tidak berperilaku selektif, tetapi cenderung bersikap terbuka dalam menerima pesan dari semua pasangan calon, menilai semua pesan dan membandingkan informasi kampanye (sikap hati-hati) dari semua pasangan calon. c. Sebagian besar pemilih merasa bahwa informasi kampanye yang diterima kurang memadai untuk dijadikan dasar dalam menentukan pilihan politiknya. Bersikap ragu-ragu (kurang percaya) terhadap janji-janji kampanye dan pesan-pesan kampanye tidak banyak mempengaruhi perilaku pemilih dalam menentukan pilihan politiknya. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemilih mengambil keputusan dalam keadaan low information rationality (rasionalitas berdasarkan informasi terbatas). 4. Perilaku pemilih dalam menentukan pilihan politiknya sebagian besar dilakukan setelah memiliki informasi dari semua pasangan calon dan alasan yang mendasari putusannya adalah figur pasangan calon daripada faktor visi, misi (isu-isu) maupun partai politik pengusungnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemilih memiliki kecenderungan untuk bersikap rasional dalam menentukan pilihan politiknya dan menunjukkan semakin memudarnya ketergantungan pemilih pada suatu partai politik. Fenomena ini diperkuat dengan hasil perolehan suara dalam Pilkada Kabupaten Cianjur Tahun 2006, di mana pasangan calon yang didukung oleh partai kecil dapat mengalahkan pasangan calon (incumbent) yang didukung oleh koalisi partai besar. Hal ini menunjukkan adanya pemilih yang mengalihkan pilihan politiknya (swing voter) dari satu partai politik ke partai politik lainnya pada kegiatan pemilihan yang berbeda sebagaimana dapat dilihat dari perbedaan hasil perolehan
4 141 suara partai politik pengusung pasangan calon pada saat Pemilu Legislatif Tahun 2004 dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun Hubungan antara peubah karakteristik pemilih, terpaan informasi kampanye dan perilaku mengolah pesan kampanye dengan perilaku memilih dijelaskan sebagai berikut: pertama, karakteristik pemilih berhubungan nyata dengan terpaan informasi kampanye, tetapi memiliki keragaman dalam bentuk dan jenis media yang menerpanya. a. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak menerima terpaan informasi kampanye dari media surat kabar/tabloid, siaran televisi, media luar ruang/post material, dan siaran radio. b. Semakin tinggi tingkat penghasilan, status pekerjaan dan motivasi pemilih, semakin banyak menerima terpaan kampanye media surat kabar/tabloid, siaran televisi, dan media luar ruang/post material.. c. Semakin tinggi ikatan psikologis pemilih (orientasi parpol) dengan suatu partai politik semakin banyak menerima terpaan dari surat kabar/tabloid dan siaran radio. d. Semakin tinggi tingkat afiliasi pemilih dengan suatu partai politik semakin tinggi keterlibatannya dalam kampanye tatap muka. e. Semakin tinggi umur pemilih semakin banyak menerima terpaan informasi kampanye dari media surat kabar/tabloid. f. Pemilih perempuan lebih sering melakukan komunikasi interpersonal dibandingkan dengan laki-laki. Kedua, karakterisitik pemilih berhubungan nyata dengan perilaku mengolah pesan kampanye antara lain: a. semakin tinggi pendidikan, penghasilan, status pekerjaan, orientasi parpol dan motivasi memilih, semakin kuat orientasinya terhadap calon, bersikap kritis dan hati-hati dalam menilai pesan kampanye. b. Faktor usia pemilih dan afiliasinya dengan partai politik tidak menyebabkan adanya perbedaan dalam perilaku mengolah pesan kampanye, tetapi semakin tua usia pemilih semakin cenderung berorientasi pada partai dan kurang hati-hati dalam menilai pesan-pesan kampanye.
5 142 c. Pemilih perempuan lebih menyukai unsur hiburan daripada isu-isu kampanye, sementara laki-laki cenderung lebih hati-hati dalam mengolah pesan kampanye. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar pemilih memiliki kecenderungan bersikap rasional dalam mengolah pesan kampanye dan berdasarkan kriteria model kemungkinan elaborasi (elaboration likelihood model) dapat dikategorikan ke dalam pemilih yang menggunakan jalur sentral (central route) dalam mengolah pesan kampanye. Ketiga, karakteristik pemilih berhubungan nyata dengan perilaku memilih, antara lain: a. semakin tinggi pendidikan, penghasilan, status pekerjaan, orientasi parpol dan motivasi memilih, semakin hati-hati dalam mengambil keputusan dan semakin rasional alasan dalam menentukan keputusan politiknya. b. Faktor usia tidak menyebabkan perbedaan dalam perilaku memilih. c. Pemilih yang berafiliasi dengan suatu partai politik cenderung tidak hatihati dalam mengambil keputusan, dan pilihan politiknya didasarkan pada partai politik yang menjadi afiliasinya. d. Perbedaan jenis kelamin tidak menunjukkan perbedaan dalam perilaku memilihnya. Keempat, terpaan informasi kampanye berhubungan nyata dengan perilaku mengolah pesan kampanye antara lain: a. Semakin banyak pemilih diterpa oleh informasi kampanye dari media surat kabar/tabloid semakin kuat orientasinya terhadap visi dan misi pasangan calon dan isu-isu kampanye, semakin banyak menerima pesan kampanye serta melakukan penilaian dan membandingkan pesan-pesan kampanye dari semua pasangan calon, menrima cukup informasi, percaya pada janji-janji kampanye dan keputusan politiknya dipengaruhi oleh isu-isu dan pesan-pesan kampanye. b. Semakin banyak pemilih diterpa siaran televisi, radio dan media luar ruang/post material semakin berorientasi pada isu-isu kampanye, semakin banyak menerima pesan kampanye serta menilai dan membandingkan pesan-pesan kampanye dari semua pasangan calon, menerima cukup informasi, percaya pada janji-janji kampanye tetapi tidak
6 143 mempengaruhi keputusan politiknya, kecuali terpaan media luar ruang/post material. c. Semakin banyak pemilih terlibat dalam kampanye tatap muka semakin banyak menerima pesan kampanye serta menilai dan membandingkan pesan-pesan kampanye dari semua pasangan calon, tetapi penilaiannya lebih didasarkan atas kekuatan dukungan massa pada saat kampanye, memiliki cukup informasi, lebih percaya pada janji-janji kampanye pasangan calon yang didukungnya dan memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan pilihan politiknya dengan partai politik yang mengusung pasangan calon. d. Aktivitas komunikasi interpersonal tidak menimbulkan perbedaan dalam mengolah pesan kampanye dan memiliki kecenderungan lebih berorientasi pada simbol-simbol partai politik daripada terhadap isu-isu dan pasangan calon. Dari sejumlah media komunikasi yang menerpa pemilih pada masa kampanye, yang memperkuat respons terhadap pengaruh pesan kampanye adalah media surat kabar dan media luar ruang/post material. Kelima, terpaan informasi kampanye berhubungan nyata dengan perilaku memilih, antara lain : a. Semakin sering pemilih menerima terpaan informasi kampanye melalui media, surat kabar/tabloid, siaran televisi dan media luar ruang/post material semakin kritis dan hati-hati dalam mengambil keputusan serta semakin rasional keputusan politiknya. b. Pemilih yang banyak melakukan komunikasi interpersonal cenderung berperilaku tidak rasional dalam pengambilan keputusan politiknya. c. Terpaan siaran radio tidak menyebabkan perbedaan dalam perilaku memilih. Keenam, Perilaku mengolah pesan kampanye berhubungan nyata dengan perilaku memilih, antara lain a. Semakin tinggi keterlibatan pemilih dalam mengolah pesan kampanye semakin kritis dan hati-hati dalam mengambil keputusan dan semakin rasional keputusan politiknya.
7 144 b. Orientasi pemilih terhadap asal daerah pasangan calon (orientasi kedaerahan) tidak berbeda dalam perilaku memilihnya. Saran 1. Dalam menyusun strategi kampanye untuk Pilkada hendaknya dilakukan kajian mengenai isu-isu publik yang berkembang di dalam masyarakat, sikap dan harapan publik, serta melakukan segmentasi khalayak berdasarkan kecenderungan perilaku memilihnya. 2. Pesan-pesan kampanye politik akan lebih efektif apabila diformulasikan dan disesuaikan dengan segmentasi khalayak pemilih dan saluran komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan preferensi khalayak pemilih terhadap jenis media dan kemampuan dalam menyerap informasi, media yang mudah diakses oleh publik di antaranya adalah baliho, spanduk, poster, pamplet dan sticker. 3. Penggunaan bentuk kampanye tatap muka (rapat umum), panggung hiburan dan pawai/arak-arakan kurang efektif untuk mempengaruhi pilihan publik, tetapi cukup efektif untuk memperkuat/memperteguh (reinforcement effect) pilihan dari dari kader-kader dan pendukung setia partai. 4. Media cetak, surat kabar dan tabloid, efektif untuk mempengaruhi publik yang berpendidikan, mempunyai pekerjaan tetap dan berpenghasilan cukup. Misal surat kabar dan tabloid yang digunakan harus yang paling banyak dibaca masyarakat dan memiliki jangkauan luas. 5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah contoh yang lebih besar yang mencakup komunitas sosial yang berbeda, seperti desa-kota, dan kelompok-kelompok sosial rujukan (seperti organsiasi profesi dan keagamaan) serta pemilih pemula dan pemilih yang sudah pengalaman, untuk mengkaji lebih jauh faktor-faktor lingkungan sosial dan jaringan komunikasi yang berpengaruh terhadap perilaku pemilih dalam pengambilan keputusan politik. 6. Sejalan dengan pesatnya perkembangan tekonologi informasi penelitian ini dapat diperluas dengan mengkaji kemungkinan penggunaan berbagai bentuk teknologi informasi dalam kegiatan kampanye politik seperti, jaringan internet, Short Message Service (SMS) dan sebagainya.
PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan
56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi digulirkan akhir Mei 1998, kebebasan media massa di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemberitaan media tidak lagi didominasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi maka masyarakat pada umumnya membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang membutuhkan informasi dalam hidupnya, karena dengan informasi seseorang dapat mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon
95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jalan Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedung Meneng 35145 Telp. (0721) 704626 Fax. (0721)
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir
59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah
Lebih terperinciHubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem
Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN
47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat
Lebih terperinciVARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI
VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:
Lebih terperinciMASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.
MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciMenyetujui, Dosen Pembimbing I. Dr. Adi Nugroho NIP
ABSTRAKSI Nama : Arif Wibowo Nim : D2C 005 140 Judul : Hubungan Intensitas Terpaan Sosialisasi dan Kampanye Terhadap Sikap Masyarakat Pada Pelaksanaan Pilwalkot Semarang 2010 Pada tanggal 18 April 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilainilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Media sebaiknya tidak memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.
1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni pemilukada langsung dan pemilukada tidak langsung. Faktor utama yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengubah tatanan dunia mulai dari tingkat kesejahteraan masyarakat, struktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian terhadap perkembangan ilmu adminstrasi niaga atau bisnis pada akhirakhir ini meningkat dengan pesat. Perkembangan bisnis yang dipacu oleh kemajuan ilmu, pengetahuan,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang
Lebih terperinci2. Usia Responden : tahun tahun tahun ke atas
Kuesioner IKLAN POLITIK DAN MINAT MEMILIH (Studi Korelasional tentang Iklan Politik di Televisi terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan) Petunjuk Pengisian 1. Seluruh
Lebih terperincib. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000
A. BIAYA IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK 1. JASA PENYIARAN RADIO 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,460,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 1,030,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK
KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK Modul ke: 04 Dr. Fakultas PASCASARJANA Khalayak Politik dan Segmentasi Pemilih Heri Budianto.M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Khalayak Politik Pengertian Khalayak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu fenomena baru dalam masyarakat, akan media massa baik media massa cetak seperti majalah atau tabloid, koran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat
Lebih terperinciS A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012
Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi
Lebih terperinciPANDUAN KUISIONER. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota. Bandar Lampung Periode
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG Jln. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telp. 0721-701609, Fax 0721-704947 PANDUAN KUISIONER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan di masyarakat telah memberikan pengaruh yang begitu signifikan di masyarakat. Berbagai bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keadaan Geografis dan Sosial Budaya Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, dengan jarak sekitar 65 Km dari Ibu Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi
Lebih terperinciPengaruh Komunikasi Politik Pasangan Calon Kepala Daerah Terhadap Pemilih Dikalangan Mahasiswa Di Banjarmasin
Pengaruh Komunikasi Politik Pasangan Calon Kepala Daerah Terhadap Pemilih Dikalangan Mahasiswa Di Banjarmasin Samsul Rani Fakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Antasari This study aims to determine the effect
Lebih terperincisemakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga
1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga
BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga rekomendasi bagi PKS. Di bagian temuan, akan dibahas tentang penelitian terhadap iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan kampanye politik sebagai strategi kontrol sosial dan provokasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kampanye merupakan strategi kontrol sosial dalam rangka mengarahkan psikologi dan perilaku pemilih untuk menyesuaikan dan pada saatnya dapat menuruti apa yang diprogramkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media
Lebih terperinciPENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA
PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi yang berkembang pada saat ini mempunyai dampak di berbagai aspek kehidupan suatu bangsa baik dari segi lingkungan sosial ekonomi politik dan
Lebih terperinciLAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN
LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN Oleh: PUSAT STUDI DEMOKRASI DAN HAM ( PuSDekHAM ) FISIP UNISDA LAMONGAN 2015 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI....2 PENGANTAR..3 METODE....5 TEMUAN.6
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007
KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA Temuan Survei 22 25 Juli 2007 Ringkasan temuan utama Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku pemilih. Kampanye
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk memilih Calon Presiden. Sudah dua kali Indonesia mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu)
Lebih terperinciKomisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN
Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa Lembaga penyiaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Bogor sepanjang tahun 2015, masih memerlukan langkah-langkah penyempurnaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan dan tuntutan adanya pemilihan langsung sebenarnya diilhami praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek politik
Lebih terperinciUSULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1
USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan konsep sumber daya, maka peneliti dapat mendeskripsikan kesimpulan sebagai berikut : sumber daya yang menjadi faktor kekalahan dari caleg perempuan adalah informasi
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia
Lebih terperinciSALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pemilih Pemula di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pemilih Pemula di Indonesia Pada tahun 2014 ini, Indonesia mengadakan pemilu yang ke- 11. Dimana pemilu pertama kali diadakan pada tahun 1955.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinci2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw
No.41, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLITIK. PEMILU. Pengunduran Diri. Cuti. PNS. Pejabat Negara. Kampanye. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5405)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017
2 PENDAHULUAN 3 L A T A R B E L A K A N G Calon kepala daerah yang akan dipilih masyarakat menjadi sangat bergantung pada persepsi dan perilaku politik yang berkembang dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
Lebih terperinci