JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PENETAPAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DAN PERSETUJUAN IMPOR
|
|
- Verawati Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 , No.848 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR 22/M-DAG/PER/5/2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PENETAPAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DAN PERSETUJUAN IMPOR No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN Binatang jenis lembu, hidup. 1. Ex Sapi Bakalan Daging binatang jenis lembu, segar atau dingin 2. Ex daging lainnya, (Bone in) Berat maksimal 350 kg Primer (Prime Cuts) Sekunder (Secondary Cuts) KETERANGAN (INTERNASIONAL) Short loin Rump & Loin T-Bone Steak Butt-A Butt-A (NAMA INDONESIA) 5 6 Butt-C/Shank Off Has pendek Has dan tanjung Steak has pendek Paha belakang utuh Paha belakang bola Paha belakang tanpa sengkel Butt-D/Square Cut Paha belakang persegi
2 2013, No KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) Bone in Rib (NAMA INDONESIA) 5 6 Chuck-square cut Neck Shin/shank forequater Shin/shank hindquater Iga utuh dan jenis potongannya Sampil persegi Leher Sengkel depan Sengkel belakang 3. Ex Daging tanpa tulang (Boneless) Primer (Prime Cuts) Tenderloin Slide Strap Off Has dalam tanpa anakan Has dalam dengan anakan Tenderloin Has luar Striploin/sirloin Lamusir Cube roll/ Rib Eye Rumb Steak Steak tanjung Sekunder (Secondary Cuts) Rump Cap Bottom Sirloin Tanjung tanpa urat Pangkal tanjung bawah Rostbiff Tanjung bersih Topside/ inside meat Penutup bersih Topside/ inside cap off Penutup tanpa urat Topside/ inside cap Topside/ inside Eye round Outside meat Penutup dengan urat Penutup utuh Gandik Pendasar bersih
3 , No.848 KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) Outside Silverside Rib Meat Meat loin Stir fry Knuckle/round Flank steak Flank plate steak tip Flap meat Internal Flank plate Eksternal Flank plate Thick skirt / hanging tander Thin skirt / outside skirt Inside skirt Thick flank Thin flank Chuck eye log Chuck eye roll (NAMA INDONESIA) 5 6 Chuck roll long cut Chuck roll Pendasar gandik Pendasar utuh Daging Iga utuh dan jenis potongannya Steak daging pinggang Daging tumis Kelapa tanpa urat Samcan steak Samcan steak datar Samcan bagian dalam bersih Samcan bagian dalam Samcan bagian luar Lantunan gantung Lantunan bagian luar Lantunan bagian dalam Kelapa dengan urat Samcan Mata sampil bersih Mata sampil bulat Sampil bulat panjang Sampil bulat
4 2013, No KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) Neck meat (NAMA INDONESIA) 5 6 Chuck crest/hump meat Chuck square cut Chuck Daging leher Punuk Sampil persegi Sampil Chuck & blade Sampil & sampil kecil Chuck tender Kijen Oyster blade Sampil kecil tiram Beef bolar blade Sampil kecil bulat Blade Shink-special trim Shin/shank Neck chain Sampil kecil Sengkel spesial Sengkel Rantai leher Daging binatang jenis lembu, beku. 4. Ex daging lainnya, (Bone in) Primer (Prime Cuts) Short loin Rump & Loin T-Bone Steak Has pendek Has dan tanjung Steak has pendek Sekunder (Secondary Cuts) Butt-A Butt-A Paha belakang utuh Paha belakang bola
5 , No.848 KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) (NAMA INDONESIA) 5 6 Butt-C/Shank Off Butt-D/Square Cut Paha belakang tanpa sengkel Paha belakang persegi Bone in Rib Iga utuh dan jenis potongannya Chuck-square cut Sampil persegi Neck Leher Shin/shank forequater Sengkel depan Shin/shank hindquater Sengkel belakang 5. Ex Daging tanpa tulang (Boneless) Primer (Prime Cuts) Tenderloin Slide Strap Off Has dalam tanpa anakan Has dalam dengan anakan Tenderloin Has luar Striploin/sirloin Lamusir Cube roll/ Rib Eye Rumb Steak Steak tanjung Sekunder (Secondary Cuts) Rump Cap Bottom Sirloin Tanjung tanpa urat Pangkal tanjung bawah
6 2013, No KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) Rostbiff Topside/ inside meat Topside/ inside cap off Topside/ inside cap Topside/ inside Eye round Outside meat Outside Silverside Rib Meat Meat loin Stir fry Knuckle/round Flank steak Flank plate steak tip Flap meat Internal Flank plate (NAMA INDONESIA) 5 6 Tanjung bersih Penutup bersih Penutup tanpa urat Penutup dengan urat Penutup utuh Gandik Pendasar bersih Pendasar gandik Pendasar utuh Daging Iga utuh dan jenis potongannya Steak daging pinggang Daging tumis Kelapa tanpa urat Samcan steak Samcan steak datar Samcan bagian dalam bersih Samcan bagian dalam Eksternal Flank plate Thick skirt/hanging tander Samcan bagian luar Lantunan gantung
7 , No.848 KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) (NAMA INDONESIA) 5 6 Thin skirt/outside skirt Inside skirt Thick flank Thin flank Chuck eye log Chuck eye roll Chuck roll long cut Chuck roll Neck meat Chuck crest/hump meat Lantunan bagian luar Lantunan bagian dalam Kelapa dengan urat Samcan Mata sampil bersih Mata sampil bulat Sampil bulat panjang Sampil bulat Daging leher Punuk Chuck square cut Chuck Sampil persegi Sampil Chuck & blade Sampil & sampil kecil Chuck tender Kijen Blade under cut Sampil kecil bersih Oyster blade Sampil kecil tiram Beef bolar blade Sampil kecil bulat Blade Shink-special trim Shin/shank Sampil kecil Sengkel spesial Sengkel
8 2013, No KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN (INTERNASIONAL) Neck chain (NAMA INDONESIA) 5 6 Rantai leher Daging Industri (manufac- turing meat) Hindquater meat Hindquater Forequater meat Forequater Fore & hind meat Fore & hind Chuck meat Trimmings 65 sampai dengan 95 CL Disnewed minced beef Diced/ block beef bersih paha belakang campur paha belakang campur bersih paha depan campur paha depan campur paha depan dan paha belakang campur bersih paha depan dan belakang campur daging sampil Tetelan 65 sampai dengan 95 CL Daging giling Daging balok/dadu
9 , No.848 KETERANGAN No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biri-biri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku -Dari binatang jenis lembu, beku: 6. Ex Dari binatang jenis lembu, segar atau dingin Daging variasi (Fancy and variety meat) Bonless/ tanpa tulang (INTERNASIONAL) Tounge-long cut Tounge-short cut Tounge-short cut special trim (NAMA INDONESIA) 5 6 Lidah potongan panjang Lidah potongan pendek Lidah potongan spesial Tounge Swiss cut special trim Tounge root/ Tounge triming Lips Lidah potongan swiss spesial Tetelan lidah/pangkal lidah Bibir Daging variasi (Fancy and variety meat) Bone in/ Dengan Tulang Head meat Tendons Tail (6070/V 6561) Tail pieces Daging kepala urat Buntut Buntut
10 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KATEGORI DAGING - JEROAN KETERANGAN (INTERNASIONAL) (NAMA INDONESIA) 5 6 Offal beef heart Jantung beef livers Hati beef livers pieces hati Lidah Daging variasi (Fancy Tounge-long cut Lidah potongan panjang and variety Tounge-short cut Lidah potongan meat) pendek Bonless/ tanpa tulang Tounge-short cut special trim Tounge Swiss cut special trim Tounge root/ Tounge triming Lidah potongan spesial Lidah potongan swiss spesial Tetelan lidah/pangkal lidah Hati Offal Beef livers Hati Beef livers pieces hati 9. Ex Lain-lain Offal Beef heart Jantung Daging Lips Bibir variasi (Fancy Head Meat Daging Kepala and variety Tendons Urat meat) Bonless/ tanpa tulang Daging Tail Buntut variasi (Fancy and variety meat) Bone in/ Dengan Tulang Tail pieces Buntut MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, GITA IRAWAN WIRJAWAN
11 , No.848 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR 22/M-DAG/PER/5/2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PERSETUJUAN IMPOR No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN I. HEWAN DAN PRODUK HEWAN SEGAR Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. - Kuda: Bibit Pacu, Tunggang, Tarik, Kaveleri, Polo dan Kesayangan Binatang jenis lembu hidup. - Sapi : Bibit Bibit Sapi Potong dan Sapi Perah - Kerbau : Bibit Lain-lain Kerbau hidup berat maksimal 400 kg Babi hidup Bibit Pedaging dan Pelemak Biri-biri dan kambing hidup Biri-biri: Bibit Pedaging, Perah dan Woll/Bulu Kambing: Bibit Pedaging, Perah dan Bulu/Rambut Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Gallus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea Ayam dari spesies Gallus domesticus Ayam bibit Pedaging dan Petelur Bebek
12 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Bebek bibit Ayam dari spesies Gallus domesticus Ayam bibit, selain ayam sabung 0106 Binatang lainnya, hidup. 11. Ex Ex Binatang menyusui: -- Kelinci dan hare Bibit Kelinci - Burung: -- Lain-lain Bibit Puyuh dan Bibit Merpati Daging babi, segar, dingin atau beku. -Segar atau dingin : Karkas dan setengah karkas Pig carcass Paha, bahu dan potongannya, Pork baby back rib Pork spare rib Pork loin rib Lain-lain Pork spare rib -Beku : Dan nama atau jenis lain berasal dari bagian punggung, dada, paha depan dan paha belakang Karkas dan setengah karkas Pork baby back rib Paha, bahu dan potongannya, -Beku : Pork spare rib Pork loin rib Dan nama atau jenis lain berasal dari bagian punggung, dada, paha depan Pork loin rib Lain-lain Dan nama atau jenis lain berasal dari bagian punggung, dada, paha depan dan paha belakang Daging biri-biri atau kambing, segar, dingin atau beku.
13 , No.848 No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN -Daging lainnya dari biri-biri, segar atau dingin : Karkas dan setengah karkas dari biri-biri muda, segar atau dingin Lamb carcass Lamb saddle Lamb shoulder Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL Karkas dan setengah karkas Lamb carcass Lamb saddle Lamb shoulder Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL daging lainnya, Lamb rack. Lamb leg Lamb loin Lamb hind shank Lamb fore shank Lamb rump Lamb shank Lamb tenderloin Lamb eye of shortloin Lamb shortloin Mutton leg Mutton loin Mutton rack Daging tanpa tulang Lamb rack. Lamb leg Lamb loin Lamb hind shank Lamb fore shank Lamb rump Lamb shank Lamb tenderloin Lamb eye of shortloin
14 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Lamb shortloin Mutton leg Mutton loin Mutton rack Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL Karkas dan setengah karkas dari biri-biri muda, beku -Daging lainnya dari biri-biri, beku : Lamb carcass Lamb saddle Lamb shoulder Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL Karkas dan setengah karkas Lamb carcass Lamb saddle Lamb shoulder Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL daging lainnya, Lamb rack. Lamb leg Lamb loin Lamb hind shank Lamb fore shank Lamb rump Lamb shank Lamb tenderloin Lamb eye of shortloin Lamb shortloin Mutton leg Mutton loin Mutton rack
15 , No.848 No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Daging tanpa tulang Lamb rack. Lamb leg Lamb loin Lamb hind shank Lamb fore shank Lamb rump Lamb shank Lamb tenderloin Lamb eye of shortloin Lamb shortloin Mutton leg Mutton loin Mutton rack Mutton carcass Hogget carcass Mutton tenderloin Mutton shoulder Mutton trunk boneless Mutton trunk meat Mutton trunk 80 CL 27. Ex Daging Kuda, keledai, bagal, hinnie, segar, dingin atau beku Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biribiri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku. -Dari babi, beku : Karkas Kuda Daging Kuda Lain-lain, segar atau dingin Daging giling Patties Hamburger Daging rebus Jeroan Kuda Lain-lain, beku Daging giling Patties Hamburger Daging rebus Jeroan Kuda Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas pada pos 01.05, segar, dingin atau beku. -Dari ayam spesies Gallus domesticus : Vanisson leg Vanisson saddle Dan nama atau jenis lain berasal dari bagian punggung, dada, paha depan dan paha belakang.
16 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Tidak dipotong menjadi bagianbagian, Karkas Itik utuh segar dingin segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku -Dari kalkun : Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku -Dari bebek: Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Karkas Itik utuh beku Karkas Kalkun utuh segar dingin Karkas Kalkun utuh beku Karkas Itik utuh segar dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku Karkas Itik utuh beku Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya, segar, dingin atau beku. 36. Ex Lain-lain Karkas Kangguru Daging Kangguru Jeroan Kangguru Karkas Rusa Daging Rusa Jeroan Rusa II. PRODUK HEWAN OLAHAN Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5% menurut beratnya : -- Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih Lain-lain -- Lain-lain: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih Lain-lain
17 , No.848 No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN -Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya,dengan kandungan lemak melebihi 1,5% : Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya : Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih Lain-lain Lain-lain : Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih Lain-lain -Lain-lain : Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Lain-lain Susu mentega, susu dan kepala susu dikentalkan, yoghurt, kefir dan susu dan krim difermentasi atau diasamkan lainnya, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau diberi rasa atau mengandung tambahan buahbuahan, biji-bijian atau kakao maupun tidak Yoghurt: 11. Ex Ex Dalam bentuk cair, termasuk dikentalkan maupun tidak ---Lain-lain Lain-lain : Susu mentega Lain-lain Whey, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak; produk terdiri dari susu alam sebagai unsur utama, mengandung tambahan gula, bahan pemanis lainnya maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. 15. Ex Whey dan Whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak
18 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Lain-lain Mentega dan lemak serta minyak lainnya yang diperoleh dari susu; dairy spreads Mentega Dairy spreads Lain-lain : Lemak mentega anhidrat Minyak mentega Ghee Lain-lain Keju dan dadih susu Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu : Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan), termasuk keju whey Dadih susu Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis: Dalam kemasan dengan berat kotor melebihi 20 kg Lain-lain Keju olahan, bukan parutan atau bubuk Keju blue-vein dan keju lainnya yang mengandung vein dibuat dengan Penicillium roqueforti Keju lainnya Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak. - Telur yang difertilasi untuk inkubasi: 30. Ex Lain-lain: Dari bebek -- Unggas dari spesies Gallus Domesticus Telur Ayam
19 , No.848 No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Lain-lain 33. Ex Telur segar lainnya: Lain-lain : Dari bebek Lain-lain Lain-lain: 36. Ex Dari bebek Lain-lain -- Unggas dari spesies Gallus Domesticus -- Unggas dari spesies Gallus Domesticus Telur unggas, tanpa kulit, dan kuning telur, segar, kering, dikukus atau direbus, dibentuk, beku atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak. -Kuning telur : Dikeringkan Lain-lain -Lain-lain : Dikeringkan Lain-lain Madu alam Telur Ayam Telur Ayam Mani dari binatang jenis lembu Sapi dan Kerbau Mani Babi, kambing atau biribiri Sosis dan produk semacamnya, dari daging, sisa daging atau darah; olahan makanan berasal dari produk ini. Mini straw dan standar Dalam kemasan kedap udara Mengikuti Peraturan Menteri Lain-lain Perdagangan No. 83/M-DAG/ PER/ 12/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan Olahan homogen: Mengandung babi, dalam kemasan kedap udara Mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan No. 83/M-DAG/
20 2013, No No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Lain-lain PER/ 12/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Dari hati binatang Tertentu - Dari unggas dari pos 01.05: Dari kalkun: Dalam kemasan kedap udara --- Lain-lain: Daging yang dihilangkan tulangnya atau dipisahkan dengan mesin Lain-lain Dari ayam spesies Gallus domesticus: Kari ayam, dalam kemasan kedap udara Lain-lain Lain-lain - Dari babi: Paha dan potongannya: Dalam kemasan kedap udara Lain-lain Bahu dan potongannya: Dalam kemasan kedap udara Mengikuti Peraturan Menteri Lain-lain Perdagangan No. 83/M- DAG/PER/ Lain-lain, termasuk campuran: --- Luncheon meat: 12/2012 Tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu Dalam kemasan kedap udara Lain-lain --- Lain-lain: Dalam kemasan kedap udara Lain-lain Dari binatang jenis lembu Lain-lain, termasuk olahan dari darah binatang: Kari domba, dalam kemasan kedap udara Lain-lain
21 , No.848 No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Ekstrak dan jus daging, ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya Dari ayam, dibumbui Dari ayam, tanpa bumbu Lain-lain, dibumbui Lain-lain MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, GITA IRAWAN WIRJAWAN
22 2013, No LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR 22/M-DAG/PER/5/2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DIATUR EKSPORNYA No POS TARIF / HS URAIAN BARANG KETERANGAN Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. - Kuda: Bibit Pacu, Tunggang, Tarik, Kaveleri, Polo dan Kesayangan Binatang jenis lembu hidup. - Sapi : Bibit - Kerbau : Bibit Lain-lain Babi hidup Bibit Pedaging dan Pelemak Biri-biri dan kambing hidup Biri-biri: Bibit Pedaging, Perah dan Woll/Bulu Lain-lain Kambing: Bibit Pedaging, Perah dan Bulu/Rambut Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Gallus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea Ayam dari spesies Gallus domesticus Ayam bibit Pedaging dan Petelur Bebek
23 , No Bebek bibit Pedaging dan Petelur Ayam dari spesies Gallus domesticus Ayam bibit, selain ayam sabung 0106 Binatang lainnya, hidup. - Binatang menyusui: - Burung: 11. Ex Kelinci dan hare Bibit Kelinci 12. Ex Lain-lain Bibit Puyuh dan Bibit Merpati Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak. - Telur yang difertilasi untuk inkubasi: 13. Ex Unggas dari spesies Gallus Domesticus Lain-lain: Dari bebek 15. Ex Unggas dari spesies Gallus Domesticus Dari bebek Lain-lain 18. Ex Unggas dari spesies Gallus Domesticus Dari bebek Lain-lain Telur Ayam Telur Ayam Telur Ayam 21. Ex Mani dari binatang peliharaan Mani Babi, Kambing atau Biri-biri mini straw dan standar MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, GITA IRAWAN WIRJAWAN
24 2013, No
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Hewan Dan Produk Hewan Yang Diatur Impornya 2. Lampiran
Lebih terperinci2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R
No.809, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Hewan dan Produk Hewan. Ekspor dan Impor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciMENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 59/ M-DAG/ PER/8/2016 TENTANG
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org
No1208, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMDAG Hewan Produk Hewan Ekspor dan Impor PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/M-DAG/PER/8/2016 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR HEWAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 84/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 84/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/Permentan/PK.210/11/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/Permentan/PK.210/11/2015 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2015 KEMTAN. Karkas. Daging. Olahannya. Pemasukan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/Permentan/PK.210/11/2015 TENTANG PEMASUKAN
Lebih terperinciKARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA YANG DAPAT DIMASUKKAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Kategori daging - jeroan
23 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/Permentan/PD.410/8/2013 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA KARKAS,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/Permentan/PK.210/11/2015 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Permentan/OT.140/12/2006 JUNCTO PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 27/Permentan/OT.140/3/2007
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34/Permentan/PK.210/7/2016 TENTANG
- 630 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34/Permentan/PK.210/7/2016 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN VII VII. MANAJEMEN PEMASARAN. Mengetahui kelas dan grade ternak potong yang akan dipasarkan
Tatap muka : ke 12 POKOK BAHASAN VII VII. MANAJEMEN PEMASARAN Tujuan Instruksional Umum : Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti arti penting manajemen pemasaran pada ternak potong, sehingga dapat menyusun
Lebih terperinciDAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 139/Permentan/PD.410/12/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 139/Permentan/PD.410/12/2014 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 27/Permentan/OT.140/3/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 27/Permentan/OT.140/3/2007 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGAWASAN PEREDARAN KARKAS, DAGING,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN
Lebih terperinciMEAT (DAGING) Atat Siti Nurani
MEAT (DAGING) Atat Siti Nurani PENUTUP DAGING SAPI ATAU LEBIH DIKENAL DENGAN NAMA TOPSIDE ATAU ROUND Penutup Daging Sapi atau lebih dikenal dengan nama Topside atau Round adalah bagian daging sapi yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/Permentan/PK.450/5/2016 TENTANG
- 574 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/Permentan/PK.450/5/2016 TENTANG PEMASUKAN DAGING TANPA TULANG DALAM HAL TERTENTU YANG BERASAL DARI NEGARA ATAU ZONA DALAM SUATU NEGARA ASAL
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/Permentan/PK.450/5/2016 TENTANG PEMASUKAN DAGING TANPA TULANG DALAM HAL TERTENTU YANG BERASAL DARI NEGARA ATAU ZONA DALAM SUATU NEGARA ASAL PEMASUKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA
Nomor : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN
Lebih terperinciMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMASUKAN KARKAS, DAGING, & JEROAN DARI LUAR NEGERI
KEBIJAKAN PEMASUKAN KARKAS, DAGING, & JEROAN DARI LUAR NEGERI Oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Kesehatan Masyarakat Vteriner Direktorat Jenderal Peternakan DEPARTEMEN PERTANIAN Dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG
Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA
Lebih terperinciMutu karkas dan daging sapi
Standar Nasional Indonesia Mutu karkas dan daging sapi ICS 67.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperincib. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Lebih terperinciJENIS KARKAS DAN DAGING ASAL RUMINANSIA BESAR DARI LUAR NEGERI YANG DAPAT DIMASUKKAN KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 50/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 JENIS KARKAS DAN DAGING ASAL RUMINANSIA BESAR DARI LUAR NEGERI YANG DAPAT DIMASUKKAN KE DALAM WILAYAH
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperincib. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi karkas dan non karkas. a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi karkas.
Tatap muka ke : 8 & 9 POKOK BAHASAN : PRODUKSI KARKAS DAN NON KARKAS Tujuan Instruksional Umum : a. Untuk mengetahui produksi karkas dan non karkas ternak ruminansia besar dan kecil. b. Mengetahui faktor-faktor
Lebih terperinciPERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2 Produk Pangan Hewani Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Outline Daging Unggas Seafood Telur Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mengetahui pentingnya proses persiapan bahan sebelum
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK KE DALAM DAN KE LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBerbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango
Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango Jelang Perayaan Idul Adha Daging Kambing Daging g kambing cukup menjadi favorit dan disukai oleh para penggemar kuliner Beberapa kendala yang ada berkaitan dengan
Lebih terperinci2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2016 KEMENKEU. Pajak Pertambahan Nilai. Pengenaan. Ternak dan Bahan Pakan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG
Lebih terperinciA. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH
ix Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH Mata kuliah PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN ditujukan: (1) untuk mengenal dan memahami macammacam sumber hasil peternakan dan
Lebih terperinciMEAT MERUPAKAN SERAT SERAT OTOT HEWAN POTONG YANG DIKONSUMSI UNTUK DIAMBIL DAGINGNYA DENGAN TIDAK MENGALAMI PROSES PENGAWETAN TERLEBIH DAHULU
MEAT MERUPAKAN SERAT SERAT OTOT HEWAN POTONG YANG DIKONSUMSI UNTUK DIAMBIL DAGINGNYA DENGAN TIDAK MENGALAMI PROSES PENGAWETAN TERLEBIH DAHULU Jenis daging yang dikonsumsi manusia Beef (daging sapi dewasa)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Protein merupakan salah satu sumber gizi yang penting bagi tubuh manusia, protein berperan sangat
Lebih terperinciBab 4 P E T E R N A K A N
Bab 4 P E T E R N A K A N Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak utama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba,
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Domba Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba, jenis kelamin, dan tingkat perlemakan. Daging domba memiliki bobot jaringan muskuler atau urat daging
Lebih terperinciCara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih
Cara membuat Steak Tenderloin Sederhana Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih Bahan: 1 kg daging sirloin 3 sdm tepung maizena air kaldu sapi 1 sendok makan
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBEBASAN TATA NIAGA IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG DALAM RANGKA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU : 113/MPP/Kep/4/1997
Lebih terperinciPENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditas hasil ternak yang sangat bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat banyak
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 50/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 50/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN KARKAS, DAGING, JEROAN, DAN/ATAU OLAHANNYA KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Brahman Cross
3 TINJAUAN PUSTAKA Sapi Brahman Cross Sapi Brahman adalah sapi yang berasal dari India yang merupakan keturunan dari sapi Zebu (Bos Indicus). Bangsa sapi Brahman merupakan sapi hasil persilangan dari tiga
Lebih terperinciKIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)
KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI RUMAH
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan
KATA PENGANTAR Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan dalam mengambil kebijakan setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin
Lebih terperinciMENTERJ KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG
MENTERJ KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 267 /PMK.010/2015 TENTANG KRITERIA
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 123 132 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DAN EDIBLE PORTION PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) YANG DIBERI
Lebih terperinciDAGING. Diana Nur Afifah, STP, MSi
DAGING Diana Nur Afifah, STP, MSi Sumber protein Sumber zat besi (Fe) Terdapat garam-garam Ca, dapat membantu /merangsang dinding usus menyerap mineral-mineral Sumber vitamin B kompleks (terutama B12)
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh normal dan sehat, karena bahan
Lebih terperinci--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea
(e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang
Lebih terperinci01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB
2013, 556 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN 1. Karbon dioksida
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsumen perantara daging domba dalam hal ini rumah makan sate domba yang sudah memiliki tempat atau bangunan permanen yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal produk pangan fermentasi antara lain yang berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi
Lebih terperinciOleh : Rochadi Tawaf. FAKULTAS PETERNAKAN - UNIVERSITAS PADJADJARAN BBA - JAKARTA 28 Juli 2016
Oleh : Rochadi Tawaf FAKULTAS PETERNAKAN - UNIVERSITAS PADJADJARAN BBA - JAKARTA 28 Juli 2016 PERMENDAG No. 669/2013...telah merubah dari pendekatan produksi ke harga... Alasan : Data supply dan demand
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Kampus Penelitian Pertanian, Bogor. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014
SEPTEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat Indonesia pada daging sapi segar dan berkualitas beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai aspek diantaranya,
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
AGUSTSU 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Lemak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Lemak memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu sebagai sumber energi dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan
Lebih terperinciPOTONGAN KOMERSIAL KARKAS KERBAU: STUDI KASUS DI PT KARIYANA GITA UTAMA-SUKABUMI
POTONGAN KOMERSIAL KARKAS KERBAU: STUDI KASUS DI PT KARIYANA GITA UTAMA-SUKABUMI (Commercial Cut of Buffalo Carcass: Case Study on PT Kariyana Gita Utama Sukabumi) MISKIYAH dan SRI USMIATI Balai Besar
Lebih terperinci-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,
-1- RANCANGAN OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... PERUBAHAN ATAS OBAT DAN MAKANAN PENGAWASAN KEMASAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015
MARET 2015 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014
MARET 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014
OKTOBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc
Lebih terperinciHUBUNGAN BUTT SHAPE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS TERHADAP PRODUKTIVITAS KARKAS PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA
HUBUNGAN BUTT SHAPE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS TERHADAP PRODUKTIVITAS KARKAS PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA SKRIPSI MUHAMMAD NORMAN ISMAIL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciIV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK
IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK Pada umumnya sumber pangan asal ternak dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) macam, yaitu berupa daging (terdiri dari berbagai spesies hewan yang lazim dimanfaatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA,
Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA, a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014
MEI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Alometri dan Distribusi Daging Pertumbuhan alometri merupakan kajian tentang pertumbuhan relatif dimana perubahan-perubahan proporsional tubuh dibandingkan dengan peningkatan
Lebih terperinciBahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.
SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
PERSENTASE POTONGAN DAGING HAS DALAM (FILLET), HAS LUAR (SIRLOIN), DAN LAMUSIR (CUBE ROLL) PADA SAPI JANTAN BALI DAN FRIES HOLLANDS UMUR 2 3 TAHUN HASIL PENGGEMUKAN (Persentage of Fillet, Sirloin and Cube
Lebih terperinciMETODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciTeknik Pengolahan Karkas Daging Sapi
ATAT SITI NURANI Teknik Pengolahan Karkas Daging Sapi Memanggang/ Grilling/ Barbeque Merupakan cara teknik pengolahan yang sangatsederhana. Daging yang cocok digunakan dalam teknik ini, daging yang empuk
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK PROSES PERTUMBUHAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PERKEMBANGAN Perkembangan : perubahan dalam bentuk badan dan konformasi yang diakibatkan oleh pertumbuhan diferensial dari jaringan
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014
DESEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien
HASIL DAN PEMBAHASAN Tumbuh-Kembang Karkas dan Komponennya Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien pertumbuhan relatif (b) terhadap bobot tubuh kosong yang nyata lebih tinggi (1,1782)
Lebih terperinciABSTRAK. Kunci: Daging Sapi, Kota Banda Aceh, Manajemen Usaha, Produksi Dendeng ABSTRACT
Volume 1, Nomor 1, November 2016 Kajian Produksi dan Penjualan Dendeng pada Beberapa Perusahaan di Kota Banda Aceh (A Study on the Production and Selling of Dendeng At Various Corporations in Banda Aceh)
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERIZINAN USAHA PETERNAKAN
Lebih terperinciBuletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014
JUNI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PETERNAKAN DI KABUPATEN KUTAI
TELAH DIUBAH/DIGANTI DENGAN PERDA NOMOR 11 TAHUN 2004 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PETERNAKAN DI KABUPATEN KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMutu karkas dan daging ayam
Standar Nasional Indonesia Mutu karkas dan daging ayam ICS 67.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciKielbasa merupakan kata dari bahasa Polandia, yang berarti sosis.
Smoked Bratwurst Smoked Kielbasa Cheese Sausages Bratwurst merupakan asal kata Jerman, brat yang berarti digoreng dengan sedikit minyak, wurst berarti sosis.. Smoked Chicken Bratwurst dari Rumah Asap,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bakso Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan lainnya, dibentuk bulat-bulatan, dan selanjutnya direbus (Usmiati
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL ) Diterbitkan : Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Grobogan Jl. A. Yani No.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telur puyuh adalah produk utama yang dihasilkan oleh ternak puyuh dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa serta harga relatif murah.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan pangan hewani (daging, telur, dan susu) dari waktu ke waktu cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan pola hidup,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Syarat-syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Ijin Usaha Pemotongan Hewan,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Menurut Keputusan Menteri Pertanian Nomor 555/Kpts/ TN.240/9/1986 tentang Syarat-syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Ijin Usaha Pemotongan Hewan, tempat
Lebih terperinci