PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK PENELITI DI PUSLITBANG APTIKA DAN IKP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK PENELITI DI PUSLITBANG APTIKA DAN IKP"

Transkripsi

1 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK PENELITI DI PUSLITBANG APTIKA DAN IKP DESIGNING KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM FOR RESEARCHERS PUSLITBANG APTIKA IKP IN Puslitbang APTIKA & IKP, Badan Litbang SDM, Kementerian Kominfo Jl. Medan Merdeka Barat No.9 Jakarta 10110, Telp./Fax.: Naskah diterima tanggal 1 April 2013, direvisi tanggal 3 Mei 2013, disetujui tanggal 30 Mei 2013 Abstract Puslitbang Aptika IKP have 8 researchers, and 3 candidate researchers. In conducting the study, there were a lot of knowledge needed to support the research being conducted. This is why, importance to manage knowledge in Puslitbang Aptika IKP. To manage knowledge, Puslitbang Aptika IKP can build a Knowledge Management System as a means to develop knowledge among researchers in the Puslitbang Aptika IKP which is based on the application of web 2.0. Web 2.0 itself is aimed so that the researchers can manage each of the knowledge they have to share with other researchers. The methodology used in this study are based on the methods used by Amrit Tiwana, which in this study was only done just the second stage, that stage is Analysis, Design and Development of Knowledge Management Systems. Methods of data collection using observation and Literature. The final results of this study showed that the use case consists of 4 main activities, namely search, management, knowledge management and user management, and there are 2 actors are researchers and IT staff. In class diagram there are 17 classes that are connected between the one with the other. Keywords: Knowledge, Knowledge Management, Knowledge Management System, Web 2.0, Researchers Abstrak Puslitbang Aptika dan IKP mempunyai 6 orang peneliti dan 5 calon peneliti. Dalam melakukan penelitian, terdapat banyak pengetahuan yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian yang sedang dilakukan. Hal ini yang menyebabkan pentingnya melakukan pengelolaan terhadap pengetahuan yang ada, dengan membangun Sistem Manajemen Pengetahuan sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan di antara para peneliti yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP yang didasarkan pada penerapan aplikasi berbasis web 2.0. Web 2.0 ini sendiri bertujuan supaya para peneliti dapat mengelola masing-masing pengetahuan yang mereka memiliki untuk dibagikan kepada peneliti yang lain. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode yang digunakan oleh Amrit Tiwana, di mana pada penelitian ini hanya dilakukan tahapan kedua saja yaitu Tahapan Analisa, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Metode pengumpulan data menggunakan Observasi dan Studi Literatur. Hasil akhir dari penelitian ini diperoleh use case yang terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu pencarian, pengelolaan, pengelolaan pengetahuan dan pengelolaan pengguna, dan terdapat 2 aktor yaitu peneliti dan staff TI. Pada class diagram terdapat 17 class yang saling terhubung antara yang satu dengan yang lain. Kata Kunci: Pengetahuan, Manajemen Pengetahuan, Sistem Manajemen Pengetahuan, Web 2.0, Peneliti 61

2 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: Latar Belakang PENDAHULUAN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merupakan kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang komunikasi dan informatika dalam pemerintahan. Kemkominfo sendiri mempunyai 7 Eselon 1 di dalamnya, di mana salah satunya adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM). Sesuai dengan namanya, Balitbang SDM mempunyai salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) melakukan penelitian terkait kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, untuk memenuhi kebutuhan para stakeholder-nya, dalam hal ini seluruh Direktorat Jenderal (Dirjen) yang ada di Kemkominfo. Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik (Puslitbang Aptika dan IKP) adalah salah satu pusat yang terdapat di Balitbang SDM, mempunyai tupoksi untuk memenuhi kebutuhan penelitian 2 (dua) stakeholder-nya, yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) dan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP). Puslitbang Aptika dan IKP mempunyai 6 orang peneliti serta 5 orang calon peneliti. Dalam melakukan penelitian, terdapat banyak pengetahuan yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian yang sedang dilakukan, terutama pengetahuan terkait metodologi penelitian, ilmu di bidang komunikasi dan teknologi informasi. Posisi Puslitbang Aptika dan IKP sebagai unit kerja penelitian yang ada di Kemkominfo memang menyebabkan unit ini memiliki berbagai macam hasil penelitian, yang selanjutnya dapat menjadi pengetahuan. Untuk membuat penelitian juga diperlukan berbagai macam pengetahuan. Dengan kondisi peneliti Puslitbang Aptika dan IKP yang berasal dari bidang keilmuan yang berbedabeda, ada yang berasal dari Ilmu Komunikasi, Tehnik Informatika, dan Pendidikan, tentunya dapat memperkaya pengetahuan yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP sehingga penelitian baik di bidang komunikasi dan TI dapat berjalan dengan lancar. Karenanya diperlukan suatu manajemen pengelolaan pengetahuan atau biasa disebut dengan Sistem Manajemen Pengetahuan. Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System/KMS) itu sendiri menurut Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, adalah sistem (umumnya berbasis teknologi informasi) yang digunakan untuk melakukan pengelolaan atas pengetahuan pada tiap tahapan, baik saat perolehan, penyimpanan, pengambilan kembali, pemanfaatan maupun penyempurnaannya. Dengan adanya KMS ini diharapkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki para peneliti Puslitbang Aptika dan IKP dengan latar belakang ilmu yang berbeda, baik itu Tacit Knowledge maupun Explicit Knowledge, dapat dibagi ke peneliti yang lain. Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan ini didasarkan pada penerapan aplikasi berbasis web 2.0. Web 2.0 berbeda dengan situs web biasa yang hanya menampilkan pasif konten. Dengan Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu sama lain sekaligus berfungsi sebagai pencipta konten. Penggunaan web 2.0 ini dimaksudkan supaya para peneliti dapat mengelola masing-masing pengetahuan yang mereka memiliki untuk dibagikan kepada peneliti yang lain secara aktif. Sehingga melalui penelitian ini diperoleh pertanyaan penelitian yang akan coba diselesaikan, yaitu Seperti apa rancangan Sistem Manajemen Pengetahuan di Puslitbang Aptika dan IKP yang berbasiskan pada web 2.0?, dan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut akan dilakukan perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan di Puslitbang Aptika IKP berbasis web

3 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP Tinjauan Pustaka Konsep Web 2.0 Web 2.0 pertama kali dikemukakan oleh Craig Cline pada Maret Setelah itu konsep web 2.0 menyebar dengan cepat dan menjadi favorit pada pengembangan internet, jaringan komunikasi informasi, manajemen sumber informasi dan area lainnya. Web 2.0 bukanlah sesuatu yang spesifik, tetapi merupakan periode pengembangan internet dengan karakteristik partisipasi pengguna yang kuat, interaktif, personalisasi dan berbagi (Ma, Wang, & Ye, 2011). Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu sama lain dalam dialog media sosial sebagai pencipta konten oleh penggunanya dalam komunitas virtual, berbeda dengan situs web biasa di mana orangorang terbatas pada tampilan pasif konten. Contoh Web 2.0 termasuk situs jejaring sosial, blog, wiki, situs berbagi video, layanan host, aplikasi web, mashup, dan folksonomi. Sesuai dengan pengertiannya, maka diharapkan dengan penerapan web 2.0 pada aplikasi sistem manajemen pengetahuan, maka para peneliti selaku pengguna dapat aktif mengelola dan menciptakan konten sendiri, dan saling berinteraksi serta berkolaborasi antara peneliti yang satu dengan yang lain, sehingga tidak lagi menjadi pengguna pasif yang hanya membaca informasi yang ada di dalam aplikasi sistem manajemen pengetahuan saja. 1 Pengetahuan Knowledge (pengetahuan) menurut Turban (2008) dalam Subagdja (2011) adalah informasi yang kontekstual, relevan dan actionable. Pengertian lain dari pengetahuan menurut Aarons (2006) dalam Subagdja (2011) adalah alat pragmatis untuk memanipulasi dan mengontrol dunia. Sedangkan menurut Livari (2000) dalam Subagdja (2011), pengetahuan 1 Wikipedia, Web 2.0, diakses 1 Wikipedia, tanggal Web 122.0, November diakses tanggal 12 November 2012 bersifat komunal, aktivitas spesifik, terdistribusi dan historis cultural. Tiwana (2002) sendiri mengemukakan dua jenis pengetahuan, yaitu: 1. Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang personal, spesifik, diketahui secara alami, namun sulit untuk diungkapkan secara jelas dan lengkap. Pengetahuan ini tersimpan pada masing-masing pikiran individu. 2. Explicit Knowledge merupakan pengetahuan yang dapat dikodekan dan ditransmisikan ke dalam sebuah bahasa yang resmi dan sistematis, seperti dokumen, database, buku, laporan penelitian dan lain sebagainya. Manajemen Pengetahuan Manajemen Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dari sumber daya pengetahuan yang ada. Manajemen Pengetahuan juga dapat didefinisikan sebagai proses-proses yang diperlukan untuk menghasilkan, menangkap, dan mentransfer pengetahuan di dalam suatu organisasi untuk mencapai keunggulan yang kompetitif (Fernandez, Gonzales, & Sabherwal, 2004) Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem Manajemen Pengetahuan adalah sinergi antara teknologi terbaru dengan mekanisme struktural/ sosial. Klasifikasi Sistem Manajemen Pengetahuan didasarkan pada observasi implementasi Sistem Manajemen Pengetahuan, yang terdiri dari Knowledge Discovery System, Knowledge Capture System, Knowledge Sharing System, dan Knowledge Application System. (Fernandez, Gonzales, & Sabherwal, 2004) Tipe Proyek Manajemen Pengetahuan Studi yang dilakukan oleh Davenport (Davenport, De Long, & Beers, 1998) 63

4 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: mengidentifikasi terdapat empat tipe besar proyek manajemen pengetahuan terkait pada titik tekan yang dimilikinya, yaitu: 1. Menciptakan simpanan pengetahuan 2. Meningkatkan akses dan transfer terhadap pengetahuan 3. Menyuburkan lingkungan pengetahuan 4. Mengelola pengetahuan sebagai suatu aset Tahapan Perancangan dan Pengembangan Manajemen Pengetahuan Terdapat 10 tahapan yang terbagi ke dalam 4 fase dalam melakukan perancangan dan pengembangan Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management/ KM) menurut Tiwana (2002). Tahapan-tahapan tersebut seperti dapat dilihat pada Gambar 1. Fase 1 adalah evaluasi infrastruktur, pada fase ini terdapat tahapan pertama dan kedua dalam perancangan dan pengembangan KM, yaitu: (1) Menganalisis infrastruktur KM saat ini dan (2) Menyelaraskan KM dengan strategi perusahaan. Fase 2 adalah analisis, perancangan, dan pengembangan. Fase ini terdiri dari tahapan ketiga sampai dengan tahap ketujuh. Tahap-tahapan tersebut, yaitu (3) Merancang Infrastruktur KM, (4) Audit sistem dan pengetahuan saat ini, (5) Membentuk tim untuk KM, (6) Membuat rancangan KM, (7) Membangun sistem KM. Fase 3 yaitu penerapan, terdiri dari tahapan kedelapan dan kesembilan, di mana tahapan tersebut adalah (8) Menerapkan KM berorientasi hasil secara bertahap dan (9) Manajemen perubahan. Terakhir adalah fase 4, yaitu evaluasi, yang terdiri dari tahapan terakhir, adalah (10) Evaluasi dan memperbaharui KM. Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu mengenai perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Gema, Celline Liawan, dan Gerardus Polla, dengan judul Perancangan Prototype Aplikasi Knowledge Management pada divisi management automation information untuk mendukung oracle finansial pada Orang Tua Group. Penelitian ini menggunakan 7 langkah pertama dari 10 tahapan perancangan KM yang diuraikan oleh Tiwana (2002). 7 langkah tersebut dibagi ke dalam 2 fase. Pada fase pertama yaitu analisis infrastruktur, terdiri dari 2 langkah, menganalisis infrastruktur teknologi yang berjalan, dan menghubungkan manajemen pengetahuan dan strategi organisasi. Sedangkan fase kedua yaitu analisis, perancangan, dan pengembangan sistem terdiri dari 5 langkah, yaitu merancang infrastruktur manajemen pengetahuan, mengidentifikasi pengetahuan dan sistem yang sudah ada, merancang tim untuk manajemen pengetahuan, membuat blueprint dari sistem manajemen pengetahuan, dan mengembangkan prototype aplikasi manajemen pengetahuan (Gema, Liawan, & Polla, 2010). Gambar Tahapan Perancangan dan Pengembangan KM oleh Amrit Tiwana (Sumber: Tiwana, 2002) 64

5 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP Penelitian lainnya dilakukan Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto, mengenai Analisa dan Desain Knowledge Management System (KMS) Keuangan pada perwakilan BPK RI di Kendari. Penelitian ini menggunakan 2 fase, dari 4 fase yang diperkenalkan oleh Tiwana (2002), yaitu fase analisis infrastruktur, dan fase analisis, perancangan dan pengembangan desain. Hanya langkah-langkah yang terdapat pada dua fase tersebut tidak semuanya digunakan. Pada fase pertama, hanya menggunakan langkah pertama saja, yaitu menganalisis infrastruktur perwakilan BPK di Kendari. Sedangkan pada fase kedua, hanya menggunakan langkah ke-4, yaitu mengidentifikasi pengetahuan yang ada, dan langkah ke 6, yaitu membuat blueprint perancangan dari Sistem Manajemen Pengetahuan (Puspitayani & Tjahyanto, 2010). Sedangkan penelitian Lilikriana Sagala, dengan judul Analisis dan Pembuatan Knowledge Management System pada Divisi Sales dan Marketing PT iforte Solusi Infotek, bertujuan untuk membantu PT. iforte Solusi Infotek dalam mendokumentasikan, mengolah dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki setiap karyawan divisi sales dan marketing, sehingga setiap pengetahuan yang ada tersimpan dengan baik dan dapat digunakan. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu melakukan analisa terhadap sistem yang telah berjalan selama ini, yaitu sistem penjualan dan sistem pemasaran, kemudian melakukan identifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT iforte Solusi Infotek khususnya pada divisi sales dan marketing berkaitan dengan pengetahuan. Kemudian tahapan selanjutnya pengusulan alternatif sistem yang dapat membantu pemecahan masalah. Dalam perancangan alternatif sistem tersebut peneliti menggunakan use case diagram, activity diagram, dan class diagram (Lilikriana, 2010). Unified Modelling Language (UML) Menurut Fowler (2004), UML merupakan keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya untuk sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek. Terdapat beberapa jenis diagram yang dapat kita buat di UML, menurut Kimmel (2005) diagram tersebut adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Object Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, State Diagram, Diagram Package, Component dan Deployment Diagram. Use Case Use Case menurut Fowler (2004) adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Class Diagram Class diagram menurut Munawar (2005) dalam Juharsa (2009) merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode yang digunakan oleh Tiwana (2002) dalam membangun Sistem Manajemen Pengetahuan. Pada metode yang digunakan oleh Tiwana (2002) terdapat 4 fase, yaitu Fase Evaluasi Infrastruktur, Fase Analisa, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen 65

6 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: Pengetahuan, Fase Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan dan Fase Evaluasi. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti hanya akan melaksanakan fase kedua saja, yaitu Fase Analisis, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Penelitian ini mengambil sebagian tahapan-tahapan yang terdapat pada fase 2 dari metode Tiwana (2002), dan dimodifikasi seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Puspitayani & Tjahyanto (2010) mengenai analisis dan desain Knowledge Management System (KMS) Keuangan pada perwakilan BPK RI di Kendari. Tahapan-tahapan yang digunakan dari fase 2 metode Tiwana (2002) tersebut adalah tahap ke-4, yaitu mengidentifikasi pengetahuan yang ada, dan langkah ke 6, yaitu membuat blueprint perancangan dari Sistem Manajemen Pengetahuan. Untuk mendapatkan data-data penelitian dengan cara menggunakan metode observasi dan studi pustaka serta pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti, karena penelitian ini merupakan perancangan sistem manajemen pengetahuan bagi para peneliti di lingkup kerja peneliti ini sendiri. Studi pustaka yang dilakukan adalah mencari studi literatur terkait Manajemen Pengetahuan, web 2.0, dan dokumen-dokumen Puslitbang Aptika dan IKP. Sedangkan observasi dilakukan dengan melihat langsung bagaimana tata cara pelaksanaan penelitian di Puslitbang Aptika dan IKP selama ini dilakukan. Pembuatan blueprint perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan di Puslitbang Aptika IKP ini menggunakan UML, yaitu Use Case dan Class Diagram. Hal ini seperti penelitian yang dilakukan oleh Lilikriana (2010), dengan judul Analisis dan Pembuatan Knowledge Management System pada Divisi Sales dan Marketing PT iforte Solusi Infotek, yang menggunakan UML untuk desain KMS pada Divisi Sales dan Marketing PT iforte Solusi Infotek. HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tahapan yang digunakan dalam penelitian ini hasil adopsi dari tahapan yang dikembangkan oleh Tiwana (2002) dalam membangun Sistem Manajemen Pengetahuan di Puslitbang Aptika IKP, maka tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi pengetahuan yang ada di Puslitbang Aptika IKP. Hal tersebut dilakukan dengan melihat kondisi nyata yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP, mulai dari struktur organisasi, serta pengetahuan apa saja yang dimiliki oleh para peneliti. Selanjutnya dari hal tersebut dilakukan tahapan kedua, yaitu membuat blueprint perancangan dari Sistem Manajemen Pengetahuan dengan melakukan analisa kebutuhan dalam rangka membangun sistem manajemen pengetahuan, dan dari hasil analisa tersebut baru dibuat perancangan sistem dengan menggunakan Use Case dan Class Diagram. Tahapan Identifikasi Pengetahuan Pada tahapan identifikasi pengetahuan menerangkan kondisi saat ini di Puslitbang Aptika IKP, seperti struktur organisasinya dan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki peneliti di Puslitbang Aptika IKP. Struktur Organisasi Puslitbang Aptika dan IKP Puslitbang Aptika dan IKP dipimpin oleh Kepala Pusat dengan dibantu oleh 2 Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Program dan Kerjasama serta Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Selain itu di bawah Kepala Pusat juga terdapat jabatan fungsional Peneliti, yang mempunyai tugas melakukan penelitian, dalam hal ini terkait bidang Aptika dan IKP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. 66

7 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP Kapuslitbang APTIKA dan IKP Kabid. Program dan Kerjasama Kabid. Evaluasi dan Pelaporan Kasubid. Rencana dan Program Kasubid. Kerjasama Kasubid. Evaluasi Kasubid. Pelaporan Peneliti APTIKA dan IKP Gambar 2. Struktur Organisasi Puslitbang Aptika dan IKP Identifikasi pengetahuan yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP Dari hasil studi literatur dan observasi lapangan diperoleh pengetahuan-pengetahuan apa saja yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP, baik itu yang dimiliki oleh Kantor Puslitbang Aptika dan IKP, maupun yang dimiliki oleh tiap individu peneliti. Identifikasi pengetahuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Pengetahuan di Puslitbang Aptika dan IKP Pemilik Penyimpanan No Knowledge Puslitbang Peneliti Hard Copy Soft Copy APTIKA IKP 1 Laporan Tugas Lapangan 2 Laporan Penelitian 3 Notulen Rapat Penelitian 4 Pengalaman 5 Informasi 6 Inovasi (Ide) 7 Buku 8 Materi Pelatihan/ Seminar/ Bimtek/ Diklat 9 Keahlian 10 Paper 11 Peraturan 67

8 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: Tahapan Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Langkah awal pada tahapan ini adalah melakukan analisa kebutuhan sistem manajemen pengetahuan di Puslitbang Aptika dan IKP, dan dari hasil analisa kebutuhan tersebut dilanjutkan dengan perancangan sistemnya dengan menggunakan use case dan class diagram. Analisa Kebutuhan Sistem Manajeman Pengetahuan Berdasarkan hasil wawancara dengan para peneliti serta melalui observasi dan identifikasi pengetahuan yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP, diperoleh analisa kebutuhan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Analisa Kebutuhan Sistem Manajemen Pengetahuan Puslitbang Aptika dan IKP Kebutuhan User Use case Prioritas Sistem dapat melakukan pencarian pengetahuan yang telah tersimpan dengan menggunakan kata kunci Sistem dapat melakukan pengambilan pengetahuan yang tersimpan dengan melakukan download Sistem dapat menampilkan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peneliti Sistem dapat menampilkan forum diskusi tanya jawab di antara kalangan peneliti Peneliti dapat mengirimkan pengetahuan ke dalam sistem untuk disebarkan kepada peneliti yang lain Peneliti dapat mengajukan pertanyaan ke dalam forum diskusi tanya jawab seputar penelitian Peneliti dapat memberikan jawaban pada forum diskusi tanya jawab seputar penelitian Peneliti dapat memberikan komentar atas pengetahuan yang dipublikasikan Peneliti Pencarian Tinggi Peneliti Pencarian Sedang Peneliti Pencarian Tinggi Peneliti Pencarian Sedang Peneliti Tinggi Peneliti Sedang Peneliti Sedang Peneliti Rendah Staff TI dapat mengelola pengetahuan yang terdapat pada sistem Staff TI pengetahuan Tinggi Staff TI dapat melakukan penambahan, pengurangan, atau perubahan data peneliti yang ada di Puslitbang Aptika dan IKP Staff TI pengguna Tinggi 68

9 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP Perancangan sistem menggunakan Use Case Pada sistem manajemen pengetahuan terdapat 4 kegiatan utama yaitu pengelolaan yang dilakukan hanya oleh Peneliti, pencarian yang dilakukan oleh Peneliti dan Staff TI serta pengelolaan pengguna dan pengelolaan pengetahuan yang dilakukan oleh Staff TI. Penggunaan konsep Web 2.0 adalah menggambarkan bagaimana para peneliti dapat melakukan pengelolaan terhadap pengetahuan di sistem manajemen pengetahuan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan adanya web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu sama lain melalui media sosial web. Maka dengan adanya konsep web 2.0 ini peneliti juga dapat saling berinteraksi dengan peneliti lainnya, dan melakukan kolaborasi di bidang penelitian. Peran peneliti dalam sistem manajemen pengetahuan ini juga sebagai pencipta konten-konten di dalamnya, sehingga peneliti tidak hanya secara pasif membaca konten yang ada dalam sistem ini, tapi juga melakukan pengelolaan mulai dari mengisi, mengedit sampai dengan menghapus. Seperti terlihat pada Gambar 3, peneliti dapat melakukan kegiatan pengelolaan terhadap 13 jenis pengetahuan yaitu laporan penelitian, laporan tugas lapangan, paper, keahlian, pengalaman, ide/inovasi, materi diklat, pengumuman, informasi penelitian, forum tanya jawab, peraturan, buku dan notulen penelitian. Di mana pada kegiatan pengelolaan ini dapat dilakukan add, edit dan delete. Selain kegiatan pengelolaan, peneliti juga dapat melihat 13 jenis pengetahuan seperti pada kegiatan pengelolaan, di mana hal ini juga dapat dilakukan oleh staff TI. Pencarian Pencarian Pengumuman Pencarian Buku Pencarian Notulen Penelitian Pencarian Laporan Tugas Lapangan Pencarian Peraturan Pencarian Informasi Penelitian Pencarian Ide dan Inovasi Pencarian Forum Tanya Jawab Pencarian Paper Pencarian Pengalaman Pencarian Keahlian Pencarian Materi Diklat Pencarian Laporan Penelitian Pengguna Pengetahuan Staff TI Peneliti Informasiku Bukuku Forumku Add Pencarian Forum Tanya Jawab Pengumuman Penelitianku Pengalamanku Keahlianku Edit Materi Peraturanku Diklatku Ideku Laporan Tugas Lapanganku Delete Laporan Penelitianku Notulen Penelitianku Gambar 3. Use case Sistem Manajemen Pengetahuan Puslitbang Aptika dan IKP 69

10 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: Perancangan sistem menggunakan Class Diagram Pada class diagram (seperti yang dapat dilihat pada gambar 4) terdapat 17 class yang saling terhubung antara yang satu dengan yang lain. Pada tiap-tiap class tersebut mempunyai 4 fungsi di dalamnya yaitu add, update, delete dan select. Class Pengguna mempunyai 2 anak class yaitu Staff TI dan Peneliti. Sedangkan Class Pengetahuan mempunyai 13 anak class, yaitu Ide dan Inovasi, Keahlian, Pengalaman, Notulen Penelitian, Tanya Jawab, Pengumuman, Materi Diklat, Informasi Penelitian, Paper, Laporan Tugas Lapangan, Peraturan, Buku, dan Laporan Penelitian. Selain itu Class Pengguna menggunakan anak dari class pengetahuan, yaitu sebanyak 13 class yang telah disebutkan sebelumnya. Ide dan inovasi -ID_Inovasi -Isi Staff TI -ID_Staff_TI -Nama_Staff_TI -NIP_Staff_TI Peneliti -ID Peneliti -Nama -NIP -Bidang Keahlian -Pendidikan -Tempat Lahir -Tanggal Lahir -Alamat -No Telepon Laporan Penelitian -ID_Laporan_Penelitian -Judul_Penelitian -Jenis_Laporan -Isi_Laporan Keahlian -ID_Keahlian -Isi Buku -ID_Buku -Nama_Buku -Jenis_Buku -Pengarang -Buku Pengalaman -ID_Pengalaman -Isi_Pengalaman Pengguna -Password -ID_Peneliti -ID_Staff_TI Peraturan -ID_Peraturan -Nama_Peraturan -Isi_Peraturan Notulen Penelitian -ID_Notulen_Penelitian -Judul_Penelitian -Isi_Notulen_Penelitian Laporan Tugas Lapangan -ID_Laporan_Tugas_Lapangan -Judul_Penelitian -Isi_Laporan_Penelitian Tanya Jawab -Pertanyaan -Jawaban Paper -ID_Paper -Judul_Paper -Isi_Paper Pengumuman -ID_Pengumuman -Judul_Pengumuman -Isi_Pengumuman Materi Diklat -ID_Materi_Diklat -Judul_Diklat -Isi_Materi Informasi Penelitian -ID_Informasi_Penelitian -Isi Pengetahuan -Nama_Pengetahuan Gambar 4. Class Diagram Sistem Manajemen Pengetahuan Puslitbang Aptika dan IKP 70

11 Perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan Untuk Peneliti Di Puslitbang Aptika Dan IKP Implikasi Hasil Kajian Penelitian Penelitian mempunyai beberapa implikasi terkait Puslitbang Aptika IKP sendiri dan juga bagi pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan itu sendiri. Bagi Puslitbang Aptika IKP hasil penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat bagi Puslitbang Aptika IKP dalam melakukan pengelolaan terhadap pengetahuan. Dengan adanya sistem manajemen pengetahuan ini, semua pengetahuan yang ada dapat dikumpulkan dan dikelola dalam suatu wadah. Tetapi sistem ini sendiri tidak bisa berjalan bila tidak ada komitmen bersama, Ketika sistem ini dibangun, kesadaran dari seluruh jajaran yang ada di Puslitbang Aptika IKP untuk mau berbagi pengetahuan juga perlu ditingkatkan. Sarana sudah diberikan, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak mau berbagi pengetahuan yang dimiliki. Sementara bagi pengembangan sistem manajemen pengetahuan, hasil penelitian ini hanya melalui tahapan 2 dari metode yang dikembangkan oleh Tiwana (2002) dalam membangun Sistem Manajemen Pengetahuan. Penelitian ini hanya perancangan Sistem Manajemen Pengetahuan di Puslitbang Aptika IKP. Manfaat dari Sistem Manajemen Pengetahuan ini sendiri baru kelihatan bila tahap 3 dan 4 dilakukan. Tahap 3 adalah pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan, dan setelah sistem jadi baru dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut apakah berhasil atau tidak, yang berada pada tahap 4. Simpulan PENUTUP Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, dengan menjawab pertanyaan penelitian yang disampaikan sebelumnya, yaitu rancangan Sistem Manajemen Pengetahuan seperti apa yang dapat diterapkan di Puslitbang Aptika IKP, maka pada simpulan ini menjawab bahwa dalam membuat perencanaan sistem manajemen pengetahuan didasarkan pada pengetahuan apa yang dimiliki oleh Peneliti, serta analisa kebutuhan peneliti terhadap sistem manajemen pengetahuan tersebut. Dari hal itu diperoleh use case yang terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu pencarian, pengelolaan, pengelolaan pengetahuan dan pengelolaan pengguna, dan terdapat 2 aktor yaitu peneliti dan staff TI. Pencarian dan pengelolaan terhadap pengetahuan yang ada, dibagi ke dalam 13 jenis pengetahuan yaitu laporan penelitian, laporan tugas lapangan, paper, keahlian, pengalaman, ide/inovasi, materi diklat, pengumuman, informasi penelitian, forum tanya jawab, peraturan, buku dan notulen penelitian. Sedangkan pada class diagram terdapat 17 class yang saling terhubung antara yang satu dengan yang lain. Saran Ada beberapa saran terkait dengan simpulan yang muncul dalam kajian penelitian ini, yaitu perlu adanya mekanisme dan kebijakan dari pimpinan, peneliti dan pegawai Puslitbang Aptika IKP untuk menjalankan sistem manajemen pengetahuan. Selain itu juga perlunya penyempurnaan dari hasil penelitian ini dengan melanjutkan tahap ketiga dan keempat dari metode yang dikembangkan oleh Tiwana (2002), yaitu penerapan dan evaluasi.. DAFTAR PUSTAKA Davenport, Thomas. H., De Long, David W., & Beers, Michael C. (1998). Successful knowledge management projects. Sloan Management Review Winter Diambil tanggal 12 November 2012 dari Davenport_DeLong-1998-Successful.pdf. Fernandez, Becerra., Gonzalez, Avelino., & Sabherwal, Rajiv. (2004). Knowledge Management 1/e. Prentice Hall. 71

12 Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: Fowler, Martin. (2004). UML Distilled. (3th ed). Addison-Wesley Gema., Liawan, Celline., & Polla, Gerardus. (2010). Perancangan prototype aplikasi knowledge management pada Divisi Management Automation Information untuk mendukung Oracle Financial pada Orang Tua Group. Jurnal CommIT, 04(2), Juharsa, Jujun., (2009). Perancangan sistem informasi penerimaan siswa online SMP Negeri 27 Bandung. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia. Diambil tanggal 12 November 2012, dari ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdljujunjuhar babiil-i.pdf. Kimmel, Paul. (2005). UML Demystified. Mc- Graw Hill Ma, Hui., Wang, Feng., & Ye, Fei. (2011). The design of personal knowledge management system based on Web2.0. International Conference of Information Technology, Computer Engineering and Management Sciences (ICM). Diambil tanggal 12 November 2012, dari org. Puspitayani, Veronika Dewi., & Tjahyanto, Aris. (2010). Analisa dan desain knowledge management system keuangan pada Perwakilam BPK RI di Kendari. Tesis. ITS Surabaya. Sagala, Lilikriana., (2010). Analisa dan pembuatan KMS pada Divisi Sales dan Marketing PT iforte Solusi Infotek. Sripsi. Universitas Mercu Buana Press. Subagdja, Sambas. (2011). Perancangan Knowledge Manajemen System untuk Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. e-indonesia Initiative Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia. Diambil tanggal 12 November 2012, dari tif. bakrie.ac.id/pub/proc/eii2011/apt/apt-23. pdf Tiwana, A. (2002). The Knowledge Management Toolkit. (2nd Edition). Prentice Hall. 72

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRISTOFEL SANTA 9109.205.503 Pembahasan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Anis Hidayah dan Fajar Baskoro Manajemen Teknologi Informasi Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Djoko Purnomo, Fajar Baskoro Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK SISTEM KERJA PRAKTEK

ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK SISTEM KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNUK SISEM KERJA PRAKEK ulia, Silvia Rostianingsih Fakultas eknologi Industri - Jurusan eknik Informatika Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagian besar perusahaan termasuk perusahaan konsultan kontruksi bertujuan untuk tumbuh dan sukses dalam bisnis mereka. Pertumbuhan adalah aspek penting

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 134 JAKARTA Muhammad Ainur Rony Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN)

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) Ari Waluyo, El Vionna Laellyn Nurul Fatich Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI FASILITAS KAMPUS UNDIKSHA MELALUI PENGEMBANGAN PETA INTERAKTIF BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI FASILITAS KAMPUS UNDIKSHA MELALUI PENGEMBANGAN PETA INTERAKTIF BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI FASILITAS KAMPUS UNDIKSHA MELALUI PENGEMBANGAN PETA INTERAKTIF BERBASIS WEB Komang Setemen Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan UNDIKSHA km_setemen@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester genap tahun 2007/2008 Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester genap tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA SMAN 26 JAKARTA Devriady Pratama-0800769230

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia Max Robert Cirus Aiba 1), Edson Yahuda Putra 2)

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video 4. Halaman mendownload video Gambar Desain Halaman Mendownload Video d. Desain antarmuka untuk hak akses PetugasPSB Gambar Desain Halaman PetugasPSB d. Desain antarmuka untuk hak akses AdminKMS 1. Halaman

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000 ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BPK-RI BERDASARKAN BAKU MUTU ISO 9001:2000 Rakhmat Dwi Cahyono dan Aries Tjahyanto Manajemen Teknologi Informasi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Prototyping Dalam pengembangan aplikasi ini metode yang digunakan adalah metode prototyping. Metode Prototyping adalah metode yang dapat digambarkan sebagai proses

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) BEDA DFD DAN UML DFD ORIENTASI DATA UML INTERAKSI AKTOR O Kotak/Entitas O, Aktor Entitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN

BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN Yonky Pernando Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail: yongkyfernando194@yahoo.com Abstrak Abstrak - Teknologi Komputer

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI 74 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI ABSTRAK Berbudi Bowo Laksono 1, Noor Akhmad Setiawan, Surjono Jurusan Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI PENCARIAN MATERI MULTIMEDIA STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI PENCARIAN MATERI MULTIMEDIA STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Tesis PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI PENCARIAN MATERI MULTIMEDIA STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Oleh: Tri Sagirani (NRP 9107205301) Dosen Pembimbing: Fajar Baskoro, S.Kom, M.T. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah pariwisata di Indonesia telah memiliki review dari berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. wilayah pariwisata di Indonesia telah memiliki review dari berbagai tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebanyakan dari website travel yang ada saat ini khususnya untuk wilayah pariwisata di Indonesia telah memiliki review dari berbagai tempat pariwisata yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

PEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nofarianto Sihite

PEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nofarianto Sihite PEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Nofarianto Sihite 12.11.6675 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG Kristi Noviala Sianipar Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG Eva Handriyantini dan Rully Soelaiman Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau atau yang sering disebut dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Riau adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembentukkan berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan waktu. Kecanggihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi dalam pasar tidaklah mudah. Diperlukan analisis pasar dan pengalaman baik berbentuk fisik maupun

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini membuat meningkatnya kebutuhan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja.

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Penilaian Kinerja Dosen Universitas Bina Darma)

RANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Penilaian Kinerja Dosen Universitas Bina Darma) RANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Penilaian Kinerja Dosen Universitas Bina Darma) Nyimas Sopiah 1 dan Muhammad Nasir 2 Dosen Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK Agung Rizki Subhan & Handaru Jati Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan saat ini diakui sebagai aset penting yang harus dimiliki bersama dengan sumber daya tradisional lainnya seperti uang dan bahan baku [1]. Pengetahuan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat saat ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan teknologi komputerisasi. Komputerisasi telah banyak memberikan bantuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi menyebabkan perusahaan harus terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten

Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten Melissa, S. Kom Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan Tangerang, Indonesia melissa.fik@uph.edu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sumber daya manusia yang disalurkan kepada perusahaan pengguna jasa atau yang dikenal dengan sebutan outsourcing

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING Muhamad Aris Munandar 41510120034 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerapkan teknologi tepat guna, namun dalam mengembangkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerapkan teknologi tepat guna, namun dalam mengembangkan sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi untuk bertahan. Salah satunya dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN Irma Febri Riadiana, ACA. Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN. A. Studi Literatur

II. METODE PENELITIAN. A. Studi Literatur 1 Pembuatan Sistem Informasi Beasiswa Internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Menggunakan PHP dan MySQL Candra Dwi Aprida dan Febriliyan Samopa Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE PADA RUMAH SONGKET PUSAKO MINANG PANDAI SIKEK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE PADA RUMAH SONGKET PUSAKO MINANG PANDAI SIKEK PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE PADA RUMAH SONGKET PUSAKO MINANG PANDAI SIKEK Mardison, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : md_slk18@yahoo.com Abstrak Website

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, dua diantara bidang lain yang menjadi titik berat strategi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, dua diantara bidang lain yang menjadi titik berat strategi bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini kita tengah berada dalam suatu era baru yang disebut sebagai Pada era knowledge economy. Jika dalam era ekonomi industry strategi bisnis dititikberatkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABSTRAKSI

DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABSTRAKSI DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Nama Mahasiswa : Kristofel Santa NRP : 9109205503 Pembimbing : Dr. Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom., M.Kom

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA PT. KARANG MEKAR MITRA SEJAHTERA (ARROWHEAD CONSULTING)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA PT. KARANG MEKAR MITRA SEJAHTERA (ARROWHEAD CONSULTING) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM PADA PT. KARANG MEKAR MITRA SEJAHTERA (ARROWHEAD CONSULTING)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Informasi, Kuliner, Website. iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Informasi, Kuliner, Website. iii ABSTRAK Perkembangan kota Bandung menjadikan Bandung sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Hal ini juga dikarenakan kota Bandung memiliki banyak macam atau variasi makanan yang lezat. Namun banyak wisatawan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi viii xiii xv BAB I BAB II PENDAHULUAN

Lebih terperinci

APLIKASI PANDUAN WISATA KOTA PALEMBANG BERBASIS WEB MOBILE

APLIKASI PANDUAN WISATA KOTA PALEMBANG BERBASIS WEB MOBILE APLIKASI PANDUAN WISATA KOTA PALEMBANG BERBASIS WEB MOBILE Skripsi Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan (D IV) di Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Negeri

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON David Sundoro* dan Arif Djunaidy** * PT Indosipa Beton Raya Surabaya-Mojokerto Km 19, Sepanjang, Sidoarjo email : david.sundoro@gmail.com ** Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer atau terkomputerisasi. Contoh konkrit dari hal ini adalah dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer atau terkomputerisasi. Contoh konkrit dari hal ini adalah dengan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman yang serba modern ini, teknologi komputer bukanlah hal yang langka lagi, karena hampir semua hal di dunia bisnis telah menggunakan teknologi komputer atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FITUR PEMESANAN ONLINE UNTUK APLIKASI PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN FITUR PEMESANAN ONLINE UNTUK APLIKASI PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN PENGEMBANGAN FITUR PEMESANAN ONLINE UNTUK APLIKASI PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN Agung Faizal 1, Rinda Cahyana 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah. BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berbasiskan web, karena perancangan sistem ini memberikan keuntungan, antara lain: 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Management : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Shalahudin A.P. Djafar 1), Stanley D.S. Karouw

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan informasi yang ada di sekitar kita juga semakin banyak. Maka dengan adanya informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK SISTEM KERJA PRAKTEK

ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK SISTEM KERJA PRAKTEK Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2008; Bali, November 5, 2008 ANALISIS DAN DESAIN DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNUK SISEM KERJA PRAKEK ulia ), Silvia Rostianingsih 2) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan penggunaan smartphone yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi mobile yang semakin canggih, sejalan dengan kemajuan zaman maka peranannya sangat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MOBILE BLOGGING Bagus Siswanto Kho 0700690590 Tony 0700710163

Lebih terperinci

PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API

PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API Andy Prasetyo Utomo, Suciningtyas Universitas Muria Kudus andyutomo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di lingkungan kelompok kerja saat ini, kebutuhan akan informasi dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di lingkungan kelompok kerja saat ini, kebutuhan akan informasi dirasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin banyaknya informasi yang beredar di berbagai komunitas, khususnya di lingkungan kelompok kerja saat ini, kebutuhan akan informasi dirasakan semakin penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembuatan suatu bangunan atau jalan yang membutuhkan bahan-bahan bangunan yang berkualitas selain dengan tingkat ketelitian dari arsitek, kualitas barang bangunan juga

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV Hendy Nyimas Yuliana Vinny Djanting Agus Prahono Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI Nurtriana Hidayati 1, Soiful Hadi 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas TeknologiInformasi dan Komunikasi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN GEDUNG BERBASIS INTRANET PADA PT. KARTIKA BUANA AYU

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN GEDUNG BERBASIS INTRANET PADA PT. KARTIKA BUANA AYU UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN GEDUNG BERBASIS INTRANET PADA PT. KARTIKA

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Sekolah

Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Sekolah Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Sekolah Studi Kasus: SMP/SMU Charitas Jakarta 20 Nopember 2010 Astrid Callista Jurusan Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan Tangerang, Indonesia astrid.callista@uph.edu

Lebih terperinci

Penerapan UML pada Usaha Retail

Penerapan UML pada Usaha Retail Joan Nugroho Jurusan S1 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung Email : joan.nugroho@eng.maranatha.edu Abstract UML (Unified Modelling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan bisnis dan teknologi informasi (TI) telah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN ISSN : 2302-7339 Vol. 13 No. 1 2016 PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN Ridwan Setiawan 1, Linda Hastuti Agustin Aslina 2 Jurnal Algoritma

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG Titis H. 1, Prind T. P. 2, Henny I. 3 Program Studi Sistem Informasi Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Semarang 1 titis@usm.ac.id,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. FREYABADI INDOTAMA

EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. FREYABADI INDOTAMA EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. FREYABADI INDOTAMA Iman Rahmatulloh,S.T. 1) Dayan Singasatia,S.Kom,M.Kom. 2) 1 Program Studi Teknik Informatika STT Wastukancana, Purwakarta e-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan perkembangan. Hal tersebut didukung dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ABSENSI GURU DAN SISWA DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN UML (STUDI KASUS : SMA NEGERI 7 BOGOR) Jejen Jaenudin, Safaruddin Hidayat Al Ikhsan, Dicky Ardiansyah

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pembantu Ketua I STMIK STIKOM Bali

Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pembantu Ketua I STMIK STIKOM Bali JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 105 Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pembantu Ketua I STMIK STIKOM Bali I Made Adi Purwantara STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, telp. 0361 244445

Lebih terperinci