BAB IV PERAN NINIAK MAMAK DALAM PERKAWINAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENCATATAN NIKAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERAN NINIAK MAMAK DALAM PERKAWINAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENCATATAN NIKAH"

Transkripsi

1 BAB IV PERAN NINIAK MAMAK DALAM PERKAWINAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENCATATAN NIKAH 1. Proses Perkawinan di Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Indonesia merupakan Negara yang memiliki ribuan suku yang masing-masing memiliki adat istiadat sendiri. Adat istiadat ini juga sangat berpengaruh terhadap ritual proses pernikahan suatu pasangan. Ritual prosesi pernikahan di Indonesia akan mengikuti darimana kedua pasangan itu berasal. Seperti di Minangkabau sendiri, bahwa proses pernikahan antara masyarakat Padang dengan masyarakat Agam itu berbeda. Disini akan dijelaskan proses pernikahan masyarakatkabupaten Agam khususnya kenagarian Gadut. 1.1 Memilih Jodoh Hidup berumah tangga tidak mungkin dilakukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan biologis semata, namun perlu dipersiapkan sedemikian rupa oleh mempelai, mengingat dampaknya terhadap kelangsungan hidup bangsa demikian penting dan menentukan. Islam mengarahkan dalam mempersiapkan kehidupan perkawinan dimulai dari memilih jodoh (Ulfatmi 2010, 14). Menurut pandangan orang Minangkabau khusus di daerah kenagarian Gadut, perkawinan tidak hanya menghubungkan seorang lelaki dan seorang perempuan sebagai suami istri, tetapi juga menghubungkan dua suku dalam hubungan persemendaan. Oleh karena itu memilih jodoh juga menjadi urusan keluarga. Tambahan lagi akibat perkawinan itu nanti seperti urusan keturunan tidak akan lepas daripada urusan keluarga (Erpis, 2017). Sebagaimana yang beliau tuturkan: Yo kalau masalah nikah ko dak yang laki-laki jo yang padusi se yang nikah do, keluarga iyo lo. Maksuiknyo hubungan antaro sumando laki-laki jo sumando padusi tu harus dakek lo. Jadi kalau masalah nikah ko, jo keluarga-keluarga gai talibaik. 62

2 63 (Masalah nikah bukan hanya menjalin hubungan antara laki-laki dengan perempuan saja namun juga hubungan kekeluargaan. Maksudnya hubungan antara semenda laki-laki dengan semenda perempuan juga harus dekat. Jadi kalau masalah nikah keluarga juga terlibat). Namun sekarang anak gadis di Minangkabau banyak yang keluar rumah (marantau) untuk belajar ataupun bekerja dan mereka akan bergaul dengan banyak lelaki, maka jika si gadis menemukan calon suaminya, keluarga dekatnya akan mempertimbangkan untuk dibawa ke majlis musyawarah keluarga. Selain itu, bukan hanya orangtua saja yang terlibat dalam memilih jodoh namun mamak, niniak mamak mereka. juga terlibat untuk memilih jodoh bagi kemenakan Orangtua kemenakan menyampaikan atau melaporkan kepada niniak mamak dalam suku atau kaum bahwa anaknya telah patut untuk menikah. Namun apabila anak kemenakan belum memiliki jodoh, maka niniak mamaklah yang memberi saran calon jodoh kemenakan Kemudian niniak mamak menetapkan hari musyawarah. Dalam musyawarah ini, niniak mamakmenanyakan siapa yang akan menjadi pasangannya, menanyakan kepribadian pasangannya baik dari segi perilaku, agama, keturunan dan lain-lain. Sedangkan apabila jodoh dicarikan oleh niniak mamak maka terlebih dahulu niniak mamak tersebut telah mengetahui sikap, prilaku, keagamaan calon jodoh kemenakannya Apabila niniak mamak menetapkan bahwa orang tersebut dapat menjadi pasangan, barulah tahap selanjutnya dapat dilakukan. Namun sebelumnya kemenakannya harus membawa calon pasangannya ke rumah niniak mamak untuk mengenalkan calon pasangannya.

3 64 Setiap keputusan yang diambil harus melalui musyawarah dengan niniak mamak. Niniak mamak yang nantinya akan menentukan siapa dan yang mana jodoh kemenakannya. Namun niniak mamak tentu tidak asal mencarikan jodoh kemenakannya tapi dasar yang paling penting untuk jodoh kemenakannya adalah orangyang tahu agama. Kaya atau miskin tidak menjadi permasalahan, yang penting berasal dari keluarga yang baik-baik. (Wahilman 2017) 1.2. Marambah Marambah merupakan salah satu proses awal menuju perkawinan yang berlaku di kenagarian Gadut. Marambah ialah suatu aktivitas memperkenalkan diri dari pihak keluarga calon mempelai perempuan kepada pihak keluarga calon mempelai lakilaki untuk mempererat silaturrahmi antara keluarga keduabelah pihak. Karena pernikahan bukan hanya mempertemukan dua pasangan tapi juga menjalin silaturrahmi antara keluargaistri dengan keluarga suami (Yusnita, 2017). Sebagaimana yang dituturkan oleh beliau: Marambah ko buliah ado buliah indak, tagantuang kesepakatan baduo antaro keluarga laki-laki jo keluarga padusi. Urang banyak jo yang indak mangarajokan. Tapi bia hubungan kekeluargaan dakek, bia kito labiah kenal tu mangkonyo ado marambah. (Marabah hukumnya boleh, tergantung kesepakatan keduabelah pihak antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan. Banyak juga masyarakat yang tidak melakukannya namun agar hubungan kekeluargaan lebih dekat maka diperlukanlah acara marambah). Marambah ini dihadiri oleh ayah, ibu mempelai perempuan dan kadang juga dihadiri oleh kakak dan adik calon mempelai perempuan. Namun mamak ataupun niniak mamak tidak terlibat dalam hal ini karena marambah merupakan pertemuan awal untuk mencoba menjalin silaturrahmi. Adat kenagarian Gadut biasanya keluarga calon mempelai perempuan membawa pisang dan kue serta kedatangan mereka disambut oleh keluarga calon mempelai laki-laki

4 65 dengan menyuguhkan makanan. Keluarga perempuan terlebih dahulu diberitahukan kepada niniak mamak.niniak mamak akan mengarahkan proses marambah mengenai hal yang akan dipersiapkan untuk acara marambah, penunjukan pihak yang menghadirinya hingga tata pakaian yang akan dipakai oleh orang yang akan pergi marambah (Indri 2017) Maminang (Batuka Tando) Batimbang Tando atau bertukar tanda merupakan suatu simbol pengikat perjanjian yang tidak bisa dibatalkan oleh sebelah pihak apabila kedua keluarga calon mempelai bersepakat untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Biasanya yang ditukarkan adalah benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Proses batimbang tando ini diawali dengan keluarga calon mempelai wanita mengunjungi rumah keluarga calon mempelai pria.acara ini melibatkan orangtua, niniak mamak dan para sesepuh dari keduabelah pihak.rombongan yang datang membawa sirih, pinang lengkap disusun dalam carano atau kampia (tas yang terbuat dari daun pandan).sepatah kata dari pihak laki-laki yang biasanya dilontarkan oleh niniak mamak.kemudian pihak perempuan yang datang juga menjawab pepatah dengan berbagai ungkapan.hal ini tergantung kesepakatan antara kedua keluarga mereka.biasanya muncul kata kalau bulek alah bisa digolongkan atau pipih alah bisa dilayangkan.(erpis 2017) 1.4. Manakok Hari Manakok hari ialah suatu proses perkawinan untuk menentukan waktu pelaksanaan pernikahan yang dilakukan dirumah laki-laki. Manakok hari ini terbagi kepada dua, yaitu manakok hari yang dilakukan di rumah calon mempelai perempuan dan manakok hari yang dilakukan dirumah calon mempelai laki-laki. Biasanya

5 66 dilakukan 3 atau 4 bulan sebelum pernikahan dilaksanakan. Adapun tahap-tahap manakok hari ialah: Terlebih dahulu kedua masing-masing pihak melakukan musyawarah antara orang tua, kerabat dekat, mamak dan niniak mamak mengenai waktu pelaksanaan perkawinan baik waktu akad nikah maupun pesta perkawinan Setelah waktu perkawinan ditentukan dan ditetapkan oleh niniak mamak barulah hasil musyawarah dibawa ke majlis (pertemuan) keduabelah pihak yang biasanya dilakukan di rumah calon mempelai laki-laki Selanjutnya ayah, ibu, niniak mamak, mamak dan keluarga dekat lainnya datang ke rumah laki-laki dengan membawa berbagai makanan telah ditetapkan baik dari segi ukuran ataupun jumlahnya tergantung adat yang berlaku disuatu daerah. Adat nagari Gadut sendiri makanan yang dibawa seperti pisang, ayam singgang, kue bolu, beras pulut putih (nasi lamak), puding dan siriah langkok (carano berisi sirih, sadah, gambir dan rokok). Kemudian niniak mamak dari pihak lakilaki selaku tuan rumah menyampaikan sambah-menyambah (petatah-petitih) (Wahilman 2017): Samantaro pun siriah alun dimakan, pinang alun digatok, nan kini alah dapek dimakan. Kok apo tujuan dari datuak alah bisa disampaikan. (Sementara sirih belum dimakan, pinang belum dilalap, dan sekarang sudah bisa dimakan. Maka apa tujuan datuk sudah bisa disampaikan). Kemudian dijawab oleh niniak mamak dari pihak laki-laki: Nan kini lah tibo pulo pada cucu kamanakan kito didalam suku kito ko. Kok kaciak lah gadang, kok gadang lah patuik barumah tanggo. Kok lamah lah tibo urang kamanungkeknyo, kok senteng lah ado urang kamaulehnyo, itulah tuan dek dicari siriah sakapua, disabuik kato sapatah, kok jauah lah datang, kok dakek lah tibo, nan kini jalannyo bana dek dicari siriah sakapua panyabuik kato nan sapatah. Manolah kato nan sapatah nak

6 67 mamintak iyo dan tido. Kok iyo bakeh lalu, kok indak bakeh baranti. (Sekarang telah datang masanya pada cucu kemenakan kita didalam suku ini, kalau kecil sudah besar, kalau besar telah patut berumahtangga, kalau lemah telah datang orang yang mengayominya, itulah dicari sirih yang sekapur, disebut kata yang sepatah, kalau jauh sudah datang, kalau dekat sudah tiba, dan sekarang jalannya yang dicari sirih sekapur penyebut kata yang sepatah, dimana kata yang sepatah meminta iya dan tidak, kalau iya dilanjukan, kalau tidak maka berhenti). Setelah itu barulah ditentukan waktu pelaksanaan pernikahan, dimana dilakukan dan waktu resepsi perkawinan. Dari hasil musyawarah, maka ditemukanlah ketentukan pasti waktu perkawinan. Kemudian pihak laki-laki mempersilahkan untuk menyantap hidangan yang telah disuguhkan. (Wahilman 2017) 1.5. Marapek Kaki Alek Marapek kaki alek merupakan prosedur yang tidak bisa ditinggalkan untuk menuju perkawinan yang berlaku di nagari Gadut. Rapek kaki alek ini dilakukan di masing-masing rumah keduabelah pihak baik laki-laki ataupun perempuan. Orangtua dari pihak laki-laki ataupun perempuan memanggil seluruh kerabatnya seperti niniak mamak, mamak, urang sumando, etek, dan keluarga dekat lainnya untuk datangbermusyawarah (Fitri 2017). Dalam hal ini datuk/niniak mamaklah yang lebih berperan disini karena ia sebagai kepala kaum yang akan membimbing anak-kemenakannya dalam beberapa hal: Pembagian tugas setiap kegiatan Waktu mengundangmasyarakat untuk datang ke perkawinan atau waktu mengantarkan undangan, pihak yang akan diundang, pihak (orang) yang akan mengundang Pelaminan apa yang dipakai Sistem hidangan yang akan disuguhkan

7 Dan segala hal yang menyangkut dengan perkawinan (Yusnita, 2017) Mahanta Siriah Mahanta siriah merupakan acara meminta izin atau memohon doa restu kedua calon mempelai kepada mamak-mamak/niniak mamak nya, saudara ayah, saudara ibu, kakak yang telahberkeluarga dan sesepuh yang dihormati sekaligus memberitahukan rencana pernikahannya. Calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau kepada mereka. Sementara calon mempelai wanita menyertakan sirih lengkap. Sesampai di rumah mamak, maka calon mempelai diberi nasehat oleh mamak ataupun niniak mamak mengenai pernikahan kemenakannya. Nasehat yang diberikan berupa cara membina rumahtangga agar menjadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah, hak dan kewajiban suami-istri dalam berumahtangga, serta cara menghadapi bahtera rumahtangga dikemudian hari. Dalam hal ini niniak mamak sangat berperan terhadap kemenakannya agar terwujud keluarga yang patuh dengan ajaran agama Islam. (Wahilman, 2017) 1.7. Akad Perkawinan Akad perkawinan dilakukan di rumah pengantin perempuan atau di masjid sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan. Namun sebelum akad dilaksanakan maka terlebih dahulu utusan dari pihak perempuan yaitu mamak dan keluarga dekat yang perempuan akan menjemput pengantin laki-laki. Namun niniak mamak tidak ikut, karena dalam hal ini ia sebagai pembimbing atau mengarahkan pihak yang akan terlibat dalam penjemputan. Rombongan dinanti oleh keluarga laki-laki kemudian pengantin laki-laki dibawa ke masjid atau ke rumah mempelai perempuan. Sedangkan jika akad perkawinannya dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) maka

8 69 kedua calon tersebut datang ke Kantor Urusan Agama tanpa adanya penjemputan dari pihak perempuan.(okziarni 2017) Akad pernikahan biasanya dilakukan pada hari Jum at sebelum shalat Jum at. Dihadiri oleh orangtua mempelai, karib kerabat, masyarakat, dan niniak mamak. Untuk niniak mamak terlebih dahulu telah diberitahukan atau dipanggil untuk menghadiri pernikahan kemenakannya. (Raflis 2017) 1.8. Pesta Perkawinan (Walimatul Urs) Islam mengajarkan kepada orang yang melakukan perkawinan untuk mengadakan walimah, tetapi tidak memberikan bentuk minimum atau maksimum dari walimah itu. Hal ini memberikan isyarat bahwa walimah itu diadakan sesuai dengan kemampuan seseorang yang melaksanakan perkawinannya, dengan batas sesuai dengan syari at seperti tidak ada pemborosan, kemubaziran, lebihlebih dengan sifat angkuh dan membanggakan diri (Tihami, Sahrani 2010, 137). Walimah ini sebagai wujud rasa syukur keluarga dan kedua penganten terhadap Allah. Khususnya untuk masyarakat Gadut sendiri bahwa duduk basandiang dianggap suatu yang wajib karena sebagai sebagai pemberitahuan kepada masyarakat lingkungan agar tidak menimbulkan fitnah dan masyarakat dapat melaksanakan kontrol sosialnya Manjapuik Marapulai Manjapuik marapulaimerupakan acara ritual paling penting dalam pernikahan adat Gadut. Acara ini diawali dengan rombongan dari keluarga calon mempelai wanita (memakai baju kurung bagi perempuan) dan niniak mamak datang menjemput calon mempelai pria dandibawa ke rumah calon mempelai wanita untuk melangsungkan akad nikah dengan membawa perlengkapan berupa sirih lengkap dalam cerana, pakaian pengantin pria lengkap,

9 70 singgang ayam, lauk pauk, dan lain-lain. Selain itu, dalam acara ini juga akan dilakukan pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai simbol kedewasaan. Setelah proses sambah menyambah oleh niniak mamak dan mengutarakan maksud kedatangan mereka, serta barang-barang diserahkan.calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman calon mempelai wanita. (Indri 2017) Tradisi usai akad nikah Melewakan gala Malewakan gala merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan gelar terhadap menantu lakilaki yang berasal dari Minang yang dilakukan oleh niniak mamak. Gelar adat yang diberikan oleh kaumnya disampaikan secara resmi dalam kesempatan ini langsung oleh niniak mamak atau yang mewakili keluarga pengantin laki-laki.(erpis 2017) Manjalang Mintuo Manjalang mintuo merupakan acara terakhir dari perkawinan menurut adat di kenagarian Gadut dimana pihak perempuan datang ke rumah keluarga suaminya dengan membawa makanan. Manjalang mintuo ini tidak harus dilakukan oleh setiap pihak. Tujuan acara ini untuk menjalin silaturrahmi antara menantu dengan mertua. Biasanya dilakukan ketika awal Ramadhan. (Rosmanizar 2017) 2. Kedudukan Niniak mamak dalam Kebudayaan Masyarakat Di Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Secara bahasa budaya adalah akal budi, pikiran, sesuatu yang berkenaan dengan hasil karya budi (Tim Prima Pena tt, 160). Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

10 71 sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut. (Yunus 2017, 225) Seperti kebudayaan yang berlaku bagi masyarakat Gadut adalah manyiriah (mengunyah sirih). Manyiriah adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Gadut yang akan melakukan perkawinan untuk mengundang masyarakat ke sebuah acara atau dengan kata lain manyiriah dianggap sebagai pengganti undangan. Tradisi manyiriah ini digunakan untuk mengundang masyarakat dalam kegiatan pesta seperti pesta pernikahan, akikah atau pesta peresmian gelar seorang datuak (alek datuak). Kebiasaan masyarakat Gadut manyiriah ini dilakukan oleh perempuan untuk mengundang masyarakat yang perempuan dengan membawa siriah langkok seperti sirih, gambir, pinang dan sadah, sedangkan untuk mengundang laki-laki dilakukan oleh laki-laki dengan membawa rokok dari daun enau dan tembakau. (Rosmanizar 2017) Niniak mamak adalah seorang laki-laki dalam suatu kaum sebagai pemimpin yang didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang. Mereka punya kedudukan kuat dalam kaumnya (Yunus 2015, 326). Niniak mamak adalah seorang laki-laki dari suatu kaum telah dituakan dan jadi tampek baiyo dan bamolah (bermusyawarah). Setiap suku haruslah memiliki niniak mamak. Tidak ada kewajiban bahwa niniak mamak haruslah dari golongan kaya ataupun telah dewasa (tua) apakah dia alim ulama, cerdik pandai, pemuka masyarakat, buruh, petani atau sebagai pejabat sekalipun juga dapat diangkat menjadi niniak mamak. Karena niniak mamak hanyalah simbol kepemimpinan dalam suku sedangkan yang menjalankan tugasnya adalah panungkek (wakil niniak mamak). Niniak mamak tidak hanya menjabat dalam kaumnya namun ia juga menjabat dalam nagari dengan membuat suatu badan yang disebut Kerapatan Adat Nagari (KAN). KAN dianggotai oleh niniak mamak yang diutus dari setiap jorong 3 orang. Niniak mamak bertugas mengurus hal-ihwal adat termasuk

11 72 menyelesaikan perselisihan mengenai tanah pusaka.sebagai anggota niniak mamak dia adalah perwakilan dari kaumnya (dalam istilah Minang disebut Andiko) dalam pemerintahan nagari yang mewakili konstituennya untuk menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi kaum yang dipimpinnya serta untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul pada anak kemenakannya dalam nagari, Andiko didalam kampuang kusuak nan kamanyalasai karuah nan kamampajaniah.(erpis 2017) Diantara para niniak mamak itu dipilih salah satu untuk menjadi ketuanya itulah yang dinamakan Ketua KAN.Orang-orang yang tergabung dalam KAN inilah yang disebut niniak mamak, Niniak mamak dalam nagari pai tampek batanyo pulang tampek babarito (niniak mamakdalam nagari pergi tempat bertanya pulang tempat berberita). Jabatan niniak mamak adalah sebagai pemegang sako datuak secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem matrilineal.sebagai pemimpin adat maka dia memelihara, menjaga, mengawasi, mengurusi dan menjalankan seluk beluk adat.dia adalah pemimpin dan pelindung kaumnya atau anak kemenakannya menurut sepanjang adat.keberadaan niniak mamak jauh terlihat dalam petatah petitih kato pusako ; Bakbaringin di tangah koto, Ureknyo tampek baselo, Batangnyo tampek basanda. Dahannyo tampek bagantuang, Daunnyo tampek bataduah kahujanan, Tampek balinduang kapanehan, Nan didahulukan salangkah, Nan ditinggikan sarantiang, Kapai tampek bantanyo, Kapulungtampek barito(wahilman 2017) di tengah masyarakat lebih (Seperti pohon beringin di tengah kota, akarnya tempat bersila duduk, batangnya tempat bersandar, dahannya tempat bergantung, daunnya tempat berteduh bila hujan, tempat berteduh bila kepanasan, yang di

12 73 dahulukan selangkah, yang di tinggikan seranting, kalau pergi tempat bertanya, kalau pulang tempat berita). Niniak mamak mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding jabatan lainnya yang ada dalam masyarakat, merupakan tempat sandaran dan tempat bertanya tentang berbagai permasalahan yang dihadapi warga dalam suatu nagari.niniak mamak tidak hanya berperan dalam perkawinan kemenakannya, namun ia berperan dalam segala hal yang terkait dengan kemenakannya. Adapun kedudukan niniak mamak dalam kebudayaan masyarakat adalah: 2.1. Kedudukan dalam adat, nagari dan masyarakat Di Minangkabau khususnya nagari Gadut banyak unsur yang berperan berbasis di lembaga (dulu) Kerapatan Nagari (KN) sekarang Kerapatan Adat Nagari (KAN). Di antara unsur yang terpenting, unsur fungsionaris talitigo sapilin dan tungku tigo sajarangan yakni: unsur niniak mamak dipimpin penghulu dan atau datuak, unsur ulama dipimpin ketua majelis ulama nagari dan atau tuanku, dan unsur cadiak pandai dipimpin yang cerdik cendekia dan atau yang piawai. Di dalam kelembagaan penghulu/datuk secara umum ada urang nan-4 jinih yakni: penghulu, manti, malin dan dubalang.(yunus 2015, 325) Adapun tugasniniak mamak ditingkat adat, nagari dan masyarakat ialah (Neparli 2017): Rapat dengan datuk-datuk (anggota KAN) lain untuk memecahan persoalan apa yang timbul dan terjadi, dan jalan apa yang harus ditempuh, begitupun sengketa yang terjadi dalam masyarakat Memikirkan dan memecahkan persoalan pembangunan nagari, kampung halaman dan rumahtangganya, dan mendorong anak kemenakan untuk melaksanakan barek sapikua ringan sajenjeng (bergotong-royong) dalam pelaksanaan pembangunan seperti

13 74 gedung sekolah, kantor, mesjid, jalan raya, kebersihan nagari dan kampung Menjadi seorang pemimpin yang tulus dan ikhlas dalam membantu setiap kegiatan nagari dan menyukseskan lancarnya jalan pemerintahan nagari serta memikirkan kemajuan nagari dalam segala bidang Kedudukan niniak mamak terhadap keluarga (menyelesaikan persoalan kemenakan) Di nagari Gadut mamak sangat dituntut sekali peranannya dalam keluarga. Sebab mamak itu, berkedudukan penting dalam membina dan membimbing kemenakan-kemenakannya, diantaranya ialah: Mamak sebagai kepala kaum Peranan mamak sebagai kepala kaum terutama diperuntukkan bagi seorang penghulu yang dipilih sebagai mamak kaum.mamak kaum bertugas memimpin seluruh anggota yang berdiam pada kelompok suatu rumah gadang.mamak di dalam kaumnya berperan sebagaimana peran seorang laki-laki di dalam kaumnya sebab yang dipimpinnya adalah sebuah kaum yang jumlahnya cukup banyak.ia harus menempatkan diri secara adil sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku. (Zulfahmi 2003, 75) Tugas niniak mamak sebagai kepala kaum mencakupi segala bidang seperti: masalah perekonomian anak kemenakan, pendidikan, kesehatan, keamanan, pelaksanaan menjalankan keagamaannya dan lain-lain. Dalam bidang perekonomian, biasanya mamak mengikutsertakan kemenakan dalam kegiatan produktif di sawah dan ladang, seperti membajak, mencangkul, menjaga air sawah, menanam padi, memetik hasil dan sebagainya. Hal semacam ini akan berguna sekali bagi kemenakan karena dapat mengetahui seluk beluk pertanian. Jadi

14 75 secara tidak langsung mamak atau datuk akan memberikan tanggung jawab pada kemenakannya dalam menyelenggarakan kehidupan ekonomi demi peningkatan kehidupan keluarganya nanti. Selain itu, mamak juga menanamkan kepada kemenakannya cara hidup yang hemat dan bekerja keras seperti memelihara perlengkapan seperti rumah, cangkul, baja dan lainlain. (Neparli 2017) Mamak sebagai kepala waris Menurut peraturan adat Minangkabau pusaka harta maupun gelar diwariskan dari niniak mamakkepada mamak, dari mamak kepada kemenakan berdasarkan garis keturunan ibubaik pusaka gelar maupun pusaka harta tidak boleh diwariskan kepada anak, karena semuanya itu di Minangkabau pada hakikatnya adalah milik kaum perempuan.pengelolaan harta tersebut dipimpin oleh laki-laki tertua dalam sebuah rumah gadang yang bertugas sebagai mamak kepala waris. Mamak kepala waris bertanggungjawab untuk mengembangkan warisan sehingga dapat memelihara keutuhan, kebersamaan dan kesejahteraan kemenakan. Seperti dalam pengelolaan sawah, sawah tersebut dikelola secara bergiliran dan yang memperoleh hasilnya pun didapat secara bergiliran. Misalnya panen tahun ini dipetik oleh Agus sedangkan tahun selanjutnya dipetik oleh Ahmad. (Neparli 2017) Mamak sebagai pembimbing Mamak sangat dituntut sekali perannya dalam membimbing kemenakan. Peran mamak sebagai pembimbing kemenakan ini terhadap kemenakan laki-laki telah mempersiapkan kemenakannya agar suatu saat bisa menggantikan kedudukannya sebagai seorang mamak, bila ia seorang

15 76 penghuluia mempersiapkan kemenakannya untuk menjadi seorang penghulu. (Zulfahmi 2003, 76). Dalam upacara adat misalnya batagak penghuluatau datuk, niniak mamak selalu memberi kesempatan kepada kemenakan untuk mencoba ikut aktif dalam acara tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mendidik kemenakannya agar mandiri atau wawasan berfikir kearah kehidupan bermasyarakat, agar suatu saat ketika kemenakannya telah dewasa dapat menjadi pemimpin yang disegani orang. (Raflis 2017) Di dalam kaumnya, mamak berfungsi dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan kaumnya, namun apabila belum didapat kepuasan, maka berikutnya barulah penghulu yang akan melakukan tugasnya, hal itu pun telah digambarkan oleh pepatah: Kamanakan baraja kamamak Mamak barajo kapanghulu Panghulu barajo kapado alua dan patut.(anwar 1997, 15) (Kemenakan belajar kepada mamak Mamak belajar kepada penghulu Penghulu belajar kepada yang benar dan patut) 2.3. Kedudukan niniak mamak dalam perkawinan kemenakan Bimbingan mamak terhadap kemenakannya bukanlah sekadar memimpin atau mengepalai saja, tapi melengkapi bidang lahir, batin, dan mental spritual, seperti: ekonomi, pendidikan, kesehatan, agama dan lain-lain. Dalam bidang agama seperti perkawinan seorang niniak mamakmemiliki keterlibatan yang sangat kuat terhadap proses perkawinan kemenakannya mulai dari memilih jodoh, marambah hingga akad perkawinan, pesta perkawinan dan segala perkawinan kemenakannya. Dalam perkawinan kemenakannya mamak bertugas sebagai pembimbing yang akan mengarahkan kemenakan ke arah jalan yang lurus yang sesuai dengan syariat Islam dan adat yang berlaku. (Wahilman 2017)

16 77 Kedudukan niniak mamak dalam perkawinan kemenakannya di Kenagarian Gadutadalah sebagai syarat. Pernikahan kemenakan baru dapat berlangsung apabila ada niniak mamakmenghadiri dan menyaksikan pernikahan mereka. Sehingga apabila niniak mamak tidak menghadiri pernikahan mereka maka pernikahan mereka tidak dapat berlangsung kecuali dalam hal niniak mamakberhalangan hadir seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk menghadirinya. Selain itu, izin niniak mamak juga merupakan syarat agar bisa dilangsungkannya perkawinan secara sah dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA). Sehingga apabila pernikahan mereka tidak mendapatkan izin niniak mamak yang dibuktikan dengan lampiran izin niniak mamakkemudian diberi materai maka syaratnya tidak dapat diteruskan ke Kantor Urusan Agama untuk mendapatkan Akta Nikah. (Okziarni 2017) 3. Dampak Peran Niniak mamak terhadap Pencatatan Nikah di Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Peranan seorang laki-laki dengan anak saudara perempuannya adalah sebagai mamak, dan kedudukannya dengan saudara laki-laki ibunya adalah sebagai kemenakan. Sebagai kemenakan seorang mesti patuh kepada mamaknya dan sebagai mamak seorang mesti menjaga kemenakannya (Kamaluddin 2005, 98). Mamak dituntut untuk membimbing kemenakannya yang perempuan dalam mempersiapkan diri mereka untuk menyambut warih bajawek (waris diterima), yaitu mewariskan nilai-nilai adat yang menempatkan perempuan sebagai titik pusat kelompoknya di rumah selagi ibu atau nenek yang mendirikan keturunannya dan sebagai istri yang menjadi penghubung dengan suku lain. Terhadap kemenakan laki-laki mamak memberikan bimbingan dalam pusako batolong, yaitu menunjang dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi kemenakan, khususnya kemenakan kandung.

17 78 Penghulu harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya terhadap saudara dan kemenakannya dalam membina, mengayomi, melindungi dan mengatur pemanfaatan harta pusaka tinggi dan tanah ulayat untuk kemakmuran saudara dan kemenakannya, namun dia juga harus tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga di rumah tangganya terhadap anak dan istrinya, Anak dipangku jo pancarian(anak dipangku dengan pencarian), kemenakan dibimbiang jo pusakokemenakan dibimbing dengan pusaka).(usman 2017) Niniak mamak memiliki peran terhadap pernikahan kemenakannya sebagaimana yangtelah disebutkan dalam sub bab sebelumnya (proses perkawinan di Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam). Selain itu, niniak mamak juga berperan dalam memberi izin setiap kemenakannya yang akan menikah yang dilampirkan dengan surat keterangan. Pada tahun 2014 tercatat 153 pasangan memenuhi prosedur pencatatan nikah serta mendapat izin dari niniak mamak dan pada tahun 2015 tercatat 125 pasangan yang mendapat izin dari niniak mamak. Namun ada beberapa pasangan pada tahun 2015 yang menikah tanpa izin niniak mamak.(gusmissari 2017) Pertama, kasus yang terjadi di kenagaraian Gadut, dimana pernikahan antara LR dan YP yang telah dilaksanakan secara syari at Islam yang menjadi wali nikah YP adalah Saparudin. Bahwa pernikahan mereka telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan menurut syari at Islam dan persyaratan administrasi serta surat-surat yang berhubungan dengan pelaksanaan perkawinan tersebut.namun niniak mamak dari YP tidak mau memberikan tanda tangan persetujuan atas pernikahan mereka sehingga pihak Kantor Urusan Agama setempat tidak bersedia memproses persyaratan perkawinan mereka dan berakhir mereka tidak memiliki akta nikah. (Putriani 2017) Menurut penuturan Marjodi Dt. Mangkudun bahwa YP tidak memberi izin karena adanya permasalahan antara niniak mamak dengan YP seperti

18 79 YP tidak patuh kepada niniak mamak, YP tidak pernah terlibat dalam kaum atau tidak acuh terhadap hal yang terjadi dalam kaumnya. Sehingga niniak mamak berharap bahwa YP mau merubah sikapnya terlebih dahulu sebelum menikah demi kepentingan YP sendiri.(marjodi 2017) Berdasarkan hasil wawancara dari pihak Kantor Urusan Agama bahwa YP tidak pernah datang ke Kantor Urusan Agama untuk mengurus pernikahannya.namun apabila YP datang, maka kami tetap tidak menikahkannya secara tercatat karena peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakan merupakan adat yang telah berlaku secara turun temurun.apabila niniak mamak tidak memberi izin, pastilah disebabkan ketidakpatuhan kemenakan kepada niniak mamak.hal ini juga berkaitan dengan aturan bahwa adat salingka nagari.sedangkan tugas kami (pihak Kantor Urusan Agama) hanya menikahkan pasangan yang telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.jadi YP tidak memenuhi salah satu syaratnya. (Akmal 2017) Kedua, niniak mamak atau datuak suku Tanjuang tidak memberi izin pernikahan WR dengan R dengan alasan bahwa mereka menikah sesuku yang berasal dari suku Tanjuang (Mulyati 2017). Adapun alasan niniak mamak melarang mereka menikah sesuku dikarenakan sesuku dianggap seperti bersaudara, kekerabatan yang telah dekat sehingga dianggap seperti keluarga yang dilarang untuk menikah sesama suku serta aturan ini telah berlaku sejak dahulu secara turun temurun. Sedangkan menurut ketentuan nagari bahwa nikah sesuku atau sama suku telah diperbolehkan semenjak 10 tahun terakhir ini dengan syarat calon mempelai bukan dari datuak atau kaum yang sama namun tergantung kepada suku atau niniak mamak dalam suku tersebut. Adapunalasan dari pihak nagari disebabkanbahwa nagari tersebut tidak mau menandatangani sebelum niniak mamak dari kaum tersebut menandatanganinya dan ini merupakan aturan niniak mamak dalam kaum tersebut (Okziarni 2017). Sehingga ada inisiatif dari kedua pasangan

19 80 tersebut untuk menikah ke luar daerah yang mana kewenangan niniak mamak tidak diperlukan dalam perkawinan (Mulyati 2017). Ketiga, pasangan L dengan T yang menikah tidak mendapat izin darininiak mamak karena niniak mamak tidak menyetujuinya L menikah untuk kedua kalinya sedangkan hubungan L dengan suami pertama telah bercerai. Selain itu niniak mamak L melarang disebabkan karena L memiliki anak yang masih berusia 13 tahun sehingga dikhawatirkan apabila L menikah kembali maka anak-anaknya terlantar.(jonardi 2017) Menurut penuturan pihak Kantor Urusan Agama bahwa pihak Kantor Urusan Agama tidak akan menikahkan pasangan yang tidak memenuhi rukun dan syarat perkawinan yang berlaku seperti pernikahan WR dengan R serta pernikahan L dengan T. Alasan penolakan Kantor Urusan Agama ini berdasarkan pepatah adat salingka nagari. Bahwa kemenakan harus patuh kepada niniak mamaksebagai kepala kaum yang akan memimpin kemenakannya dan penolakan niniak mamakpastilah disebabkan ketidakpatuhan kemenakan kepadanya. (Akmal 2017) Telah dijelaskan bahwa niniak mamakmemiliki peran penting terhadap kemenakannya terutama dalam perkawinan kemenakannya. Sebegitu pentingnya peran niniak mamakdalam perkawinan kemenakannya sehingga hal ini dianggap tabu untuk dilanggar. Namun meskipun demikian, tidak semua masyarakat memiliki pemikiran yang sama terkhusus di kenagarian Gadut. Sebagian mereka menganggap hal ini memberatkan masyarakat yang ingin menikah karena al-qur an yang menjadi pedoman hidup manusia tidak pernah mengatur demikian.(putriani 2017)sehingga ada beberapa diantara mereka yang melanggar hal ini. Adanya peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakan merupakan aturan yang berlaku secara turun temurun. Meskipun aturan ini tidak tertulis namun hal ini sangat tabu untuk dilarang sehingga berdampak terhadap kemenakannya baik kemenakan yang mendapat izin

20 81 niniak mamak ataupun kemenakan yang tidak mendapat izin niniak mamak. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah: 3.1. Dampak Psikologis Dampak psikologis yang timbul apabila kemenakan menikah mendapat izin niniak mamak antara lain bahwa kemenakan hormat kepada niniak mamak sehingga kemenakan tidak enggan bertanya ataupun meminta bantuan kepada niniak mamak. Sedangkan apabila pernikahan kemenakan tidak mendapat izin dari niniak mamak juga berdampak terhadap psikologis kemenekan diantaranya kemenakan malu bertemu niniak mamak, kemenakan enggan bertanya atau meminta bantuan kepada niniak mamak, kemenakan memiliki rasa dendam kepada niniak mamak atau sebaliknya dan lain-lain. (Wahilman 2017) Dampak Sosial Dampak sosial yang timbul apabila kemenakan menikah mendapat izin niniak mamak antara lain hubungan antara niniak mamak dengan kemenakan bertambah baik, niniak mamak mau membantu kemenakan dalam segala hal dan lain-lain. Sedangkan dampak sosial yang ditimbulkan apabila kemenakan menikah tanpa izin niniak mamak antara lain: niniak mamak dengan kemenakan tidak tegur sapa, kemenakan semena-mena kepada mamak, niniak mamak yang meremehkan kemenakan, niniak mamak tidak memperhatikan terhadap hal-hal terjadi pada kemenakan dan lain sebagainya. Adanya kesenjangan antara kedua pihak ini menyebabkan putusnya tali persaudaraan diantara mereka, yang dalam hal ini Islam sangat melarang. Namun bukan saja demikian, bahkan hubungan keluarga dengan masyarakat setempat tidak baik. (Yusneti 2017)

21 Dampak Secara Hukum dan Adat Tidak mendapatkan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Setiap pasangan yang hendak menikah dan telah memenuhi rukun, syarat serta persyaratan pencatatan perkawinan maka berhak untuk dicatatkan pernikahan oleh Pegawai Pencatat Nikah dan mendapatkan Kutipan Akta Nikah. Bagi pasangan yang tidak memenuhi salah satu rukun atau syarat atau salah satu syarat pencatatan perkawinan maka perkawinan mereka tidak dapat dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah atau tidak mendapatkan Kutipan Akta Nikah.Seperti yang terjadi di kenagarian Gadut bahwaizin niniak mamak merupakan salah satu syarat agar pernikahan pasangan tersebut tercatat untuk mendapatkan Kutipan Akta Nikah(Okziarni 2017). Surat izin niniak mamak tadi bertujuan bahwa kita hidup dalam ranah hukum Minangkabau, dan harus tunduk pada hukum adat Minang.Selain itu, hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan di kemudian hari seperti perceraian.sebelum perceraian secara hukum diizinkan oleh Pengadilan Agama, pastilah diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu.maka untuk menyelesaikannya dibantulah oleh niniak mamak selaku pemimpin kaum.bagaimana perselisihan kita dapat diselesaikan secara kekeluargaan, sedangkan perkawinan tidak diberitahukan kepada niniak mamak. (Usman 2017) Telah dijelaskan bahwa niniak mamak memiliki peran penting terhadap kemenakannya terutama dalam perkawinan kemenakannya. Sebegitu pentingnya peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakannya sehingga hal ini dianggap tabu untuk dilanggar. Namun meskipun demikian, tidak semua

22 83 masyarakat memiliki pemikiran yang sama terkhusus di kenagarian Gadut. Sebagian mereka menganggap hal ini memberatkan masyarakat yang ingin menikah karena al- Qur an yang menjadi pedoman hidup manusia tidak pernah mengatur demikian.(putriani 2017)Sehingga ada beberapa diantara mereka yang melanggar hal ini. Aturan ini hanya berlaku di daerah Minangkabau yang merupakan aturan yang telah turun temurun sejak nenek moyang dahulu. Meskipun aturan ini tidak tertulis namun memiliki peran yang sangat penting.(okziarni 2017) Denda Pasangan yang akan menikah namun tidak mendapat izin niniak mamak maka harus membayar satu ekor kambing kepada niniak mamak untuk membersihkan nama kaum. Namun karena perkembangan zaman hal ini tidak lagi ditemukan dalam masyarakat. Sedangkan pasangan yang mendapat izin niniak mamak tentu tidak dikenakan denda apapun. Telah dijelaskan bahwaniniak mamak terlibat dalam perkawinan kemenakan sehingga berdampak terhadap pencatatan perkawinan, baik pasangan yang menikah mendapat izin niniak mamak maupun pasangan yang menikah tidak mendapat izin niniak mamak.adapun pasangan yang tidak mendapat izin niniak mamak bertujuan menunjang terlaksananya aturan hukum di Kecamatan Tilatang Kamang khususnya di Nagari Gadut.Hal ini disebabkan dengan tercatatnya perkawinan berakibat pernikahan mereka memiliki kekuatan hukum sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang maka dapat dibuktikan dengan Akta Nikah.

23 84 Meskipun pasangan yang tidak mendapat izin niniak mamak berdampak tidak tercatat pernikahan mereka oleh Pegawai Pencatat Nikah atau tidak memiliki Akta Nikah maka tidak menafikan adanya peran niniak mamakdalam perkawinan kemenakan yang mendapat izin. Adanya dampak yang timbul dari ketidakizinan niniak mamak memberikan pelajaran bahwa kita harus tunduk pada hukum yang berlaku dan kasus yang terjadi di Kenagarian Gadut merupakan kesalahan kemenakan karena apabila kemenakan patuh kepada niniak mamaktentu niniak mamak memberi izin pernikahan mereka. Selain itu, tidak ada alasan niniak mamak tidak memberi izin terhadap pernikahan kemenakan tanpa alasan yang jelas dan sesuai aturan.jika dikaitkan dengan pencatatan perkawinan maka ini menegaskan penerapan hukum yang berlaku Indonesia. 4. Tinjauan Hukum Islam terhadap Peran Niniak Mamakdalam Perkawinan di Kenagarian Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Berhubung perkawinan adalah proses penjalinan hubungan antara keluarga laki-laki dan keluarga perempuan maka syarat sebuah perkawinan tersebut adalah adanya kesediaan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dari masing-masing keluarga. Amir MS menyatakan bahwa syarat untuk penjalinan sebuah perkawinan yang baik itu adalah bahwa kedua calon haruslah beragama Islam, tidak bertali darah dan harus memiliki sumber pencarian guna membiayai kehidupan keluarganya. Perkawinan tidak hanya dengan ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang didahului dengan akad maka perkawinan telah sah. Namun perkawinan tidak semudah itu bagi masyarakat Gadut, perkawinan harus dilakukan dengan beberapa proses untuk sampai menjadi perkawinan yang sah seperti keterlibatan niniak mamak dalam

24 85 perkawinan. Dalam perkawinan tidak hanya wali yang memiliki peran terhadap anaknya namun niniak mamak juga memiliki peran yang sangat penting terhadap perkawinan kemenakannya. Sebagaimana pepatah mengatakan anak dipangku kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan(anak diapangku kemenakan dibimbing, orang kampung disegani). Peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakannya dapat dilihat dari proses perkawinan. (Raflis 2017) Menurut ketentuan perundang-undangan Indonesia bahwa perkawinan harus dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah agar memiliki kekuatan hukum. Hal ini diatur dalam pasal 2 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi: Pasal 2 (1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masingmasing agamanya dan kepercayaan itu. (2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Peraturan ini dipertegas oleh Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam pasal 4-6 yang berbunyi: Pasal 4 Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Pasal 5 (1) Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat. (2) Pencatatan perkawinan tersebut pada ayat (1) dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1946 jo Undang-Undang No. 32 tahun Pasal 6 (1) Untuk memenuhi ketentuan dalam pasal 5, setiap perkawinan harus dilangsungkan di hadapan dan di bawah pengawasan Pegawai Pencatat Nikah. (2) Perkawinan yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai kekuatan hukum.

25 86 Tujuan pencatatan perkawinan ini untuk menunjang pernikahan yang mempunyai kekuatan hukum terhadap setiap pasangan yang menikah. Sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang maka dapat dipertanggungjawabkan dengan adanya Akta Nikah seperti menuntut nafkah iddahdalam masa iddah. Selain itu, untuk membantu merealisasikan pencatatan perkawinan maka diperlukanlah peran niniak mamak.menurut hemat penulis, peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakan sangat besar karena hampir setiap proses perkawinan dibantu atau adanya kewenangan niniak mamak seperti izin niniak mamak terhadap pasangan yang akan menikah.apabila seseorang menikah tidak mendapat izin niniak mamak maka pernikahan mereka tidak dapat dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang terjadi di Kenagarian Gadut. Meskipun sebanyak 125 pasangan yang menikah di Nagari Gadut dengan izin niniak mamak sedangkan 3 pasang menikah dengan tidak izin niniak mamak dan berdampak terhadap pencatatan nikah maka ini tidak menghapuskan adanya peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakan yang pernikahan mereka mendapat izin dari niniak mamak. Karena niniak mamak memiliki peran penting terhadap pernikahan kemenakan. Adapun tujuan dari peran niniak mamak dalam perkawinan kemenakan terhadap masyarakat Gadut diantara: (Wahilman 2017) 4.1. Mengajarkan kepada masyarakat untuk mematuhi hukum yang berlaku Maksudnya adalah bahwa mengajarkan masyarakat khususnya nagari Gadut untuk tidak sewenang-wenang dalam melakukan suatu hal, namun ada aturan yang harus dipatuhi dan ditaati Menghindari generasi masyarakat dari perbuatan zina, Setiap pasangan yang akan menikah terlebih dahulu ditanya oleh niniak mamak mengenai hubungan mereka. Apabila diketahui perempuan ataupun laki-laki pernah melakukan hubungan sebelum

26 87 nikah, maka keduanya diarah sekeliling kampung untuk memberi efek jera kepada mereka dan menjadi pelajaran bagi masyarakat lain Mencegah terjadinya talak liar Dalam adat Gadut bahwa setiap pasangan yang akan menikah pastilah terlebih dahulu menemui niniak mamak untuk meminta doa dan izin menikah dari mereka yang disebut dengan mahanta siriah. Kemudianniniak mamak menasehati mereka mengenai perkawinan seperti cara membina rumah tangga, tugas suami dan istri, tanggung jawab masing-masing pihak dan lain-lain. Hal ini juga berlaku ketika pasangan tersebut memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pasangan tersebut maka dibantulah oleh niniak mamak. Niniak mamak yang akan menasehati mereka sehingga mereka dapat melanjutkan perkawinannya. Jalan terakhir yang ditempuh ketika masalah mereka tidak dapat diselesaikan oleh niniak mamakdan mereka ingin bercerai maka harus dilakukan di depan niniak mamak agar tidak terjadi perceraian sesuka hati Mempertahankan dan menjalankan adat yang telah berlaku secara turun temurun. Bahwa peran niniak mamakterhadap kemenakannya dalam segala hal merupakan suatu adat yang telah berlaku secara turun temurun bagi masyarakat Gadut sehingga harus dilestarikan dan dipertahankan mengingat kemaslahatannya Membantu menjalankan syari at Islam Adapun keterlibatan niniak mamak dalam perkawinan kemenakan antara memilih jodoh.niniak mamak akan memilihkan jodoh bagi kemenakannya sesuai dengan syari at Islam. Hal ini merupakan suatu kebiasaan atau adat bagi masyarakat Minangkabau khususnya di nagari Gadut yang berlaku secara turun temurun.meskipun kebiasaan atau adat ini tidak tertulis namun hal ini telah mendarah daging bagi masyarakat sehingga tabu untuk

27 88 dilanggar.kondisi ini dapat dikatakan bahwa hukum Islam mengikuti keberadaan kebiasaan dan adat yang berlaku ditengah masyarakat. Dalam bahasa Arab, adat disebut 'urf. (Firdaus 2013, 90). Menurut penulis, dengan adanya keterlibatan niniak mamak dalam perkawinan kemenakan sehingga dapat tercatat oleh Pegawai Pencatat Nikah merupakan urf atau kebiasaan yang baik dan dapat dipertahankan mengingat kemaslahatan yang diperoleh. Adapun dalil yang digunakan adalah: 3.1. Sebagaimana kaidah fiqih yang berbunyi (Zaidan 2008, 164): 1 Adat kebiasaan dapat dijadikan hukum. Ketika adat kebiasaan mengandung kemaslahatan dan tidak bertentangan dengan hukum Islam maka hukum tidak akan menolaknya. Dengan kata lain adat dapat diterima sepenuhnya dalam hukum Islam demi kemaslahatan.untuk diterima satu urf (adat) sebagai rujukan hukum syari at para ahli fikih mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut: Urf hanya boleh dijadikan rujukan hukum syari at apabila tidak ada nash dalam masalah itu. Apabila terdapat nash syari at, maka nash yang lebih utama untuk diikuti 'Urf itu tidak bertentangan dengan nash yang ada, baik al- Quran atau Sunnah, ataupun kaidah dasar hukum Islam. (Dahlan 1996, 1878) Dapat diterima dengan kemantapan jiwa oleh masyarakatnya, sesuai dengan pertimbangan akal sehat, perasaan dan sifat fitrah manusia. 1 Abdul Karim Zaidan. Al-Wajiz fi Syarhi al-qawaid al-fiqhiyyah fi asy-syari ah al- Islamiyah. Diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas Rida Al-Wajiz 100 Kaidah Fikih dalam Kehidupan Sehari-hari. (Jakarta: Pustaka al-kautsar) 2 Umar bin Abdul Karim, 1414 H. al- Urf wa al amal fi al-mazhab Maliki. (Maghrib: Matbaah Fidalah) h diterjemahkan oleh Syafrudin Halimy K. h.167

28 Menjadi kebiasaan bagi semua atau mayoritas penduduk atau satu kelompok masyarakat saja dan dijalankan secara berterusan. Artinya'urf itu berlaku dalam kebanyakan kasus yang terjadi dalam masyarakat dan keberlakuannya dianut oleh mayoritas masyarakat tersebut (Dahlan 1996, 1878) 'Urf itu harus benar-benar terjadi pada waktu hukum ijtihady ditetapkan dan dirasakan masyarakat sebagai peraturan yang mempunyai kekuatan mengikat, yang harus dipatuhi dan mempunyai akibat hukum. Dari penjelasan di atas maka penulis berpendapat bahwa peranan niniak mamak dalam proses perkawinan merupakan suatu aturan yang harus dilakukan dan dipertahankan mengingat kemaslahatan yang diperoleh. Karena peranan niniak mamak ini tidak bertentangan dengan hukum Islam Sebagaimana kaidah fikih (Dahlan 2014, 213): Yang berlaku berdasarkan 'urf (seperti) berlaku berdasarkan dalil nash Ucapan sahabat Rasulullah SAW: Abdullah bin Mas ud (Az-Zuhaili 1986, 750): Sesuatu yang dinilai baik oleh kaum muslimin adalah baik di sisiallah. Ungkapan Abdullah bin Mas ud di atas, baik dari segi redaksi maupun maksudnya, menunjukkan bahwa kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku di dalam masyarakat muslim yang sejalan dengan tuntutan umum syariat Islam adalah juga merupakan sesuatu yang baik di sisi Allah. Sebaliknya hal-hal yang bertentangan dengan

29 90 kebiasaan yang dinilai baik oleh masyarakat, akan melahirkan kesulitan dan kesempitan dalam kehidupan sehari-hari (Dahlan 2014, 212) Pendapat Imam Mazhab Ulama Ushul Fikih sepakah bahwa 'urf yang tidak bertentangan dengan syari at, dapat dijadikan hujjah dalam menetapkan hukum syari at. Menurut imam al-qarafi ahli fikih mazhab Maliki, seorang mujtahid dalam menetapkan suatu hukum harus terlebih dahulu meneliti sehingga hukum yang ditetapkan itu tidak bertentangan atau menghilangkan kemaslahatan masyarakat tersebut (Dahlan 1996, 1876). Fuqaha khususnya mazhab Hanafi dan Maliki menganggap urf sebagai sumber hukum syari at yang bersifat ijtihady. Urf disini berarti pemahaman dan praktek-praktek yang telah menjadi kebiasaan, dipandang baik dan telah menjadi kebiasaan, dipandang baik dan telah menjadi kemantapan jiwa oleh masyarakat, serta tidak bertentangan dengan suatu nash syari. Bahkan fuqaha Hanafi mendakwa bahwa urf yang shahih lebih kuat dari qiyas, dan boleh menjadi pentakhsis (pengkhusus) dalil syar i. Adapun fuqaha Syafi i menerima urf amaly dan apa yang didukung atau didiamkan oleh nash saja dan tidak menerima urf qauly dan apa yang dibatalkan oleh nash (Kamaludin 2005, 91) Tinjauan hukum Islam di Indonesia Peran niniak mamakdalam perkawinan kemenakan yang memiliki dampak terhadap pencatatan nikah ini merupakan aturan yang harus ditaati karena pencatatan perkawinan bertujuan agar pernikahan mempunyai kekuatan hukum sebagaimana diatur dalam pasal 2 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi: Pasal 2

30 91 (3) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu. (4) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Peraturan ini dipertegas oleh Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam pasal 4-6 yang berbunyi: Pasal 4 Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Pasal 5 (3) Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam setiap perkawinan harus dicatat. (4) Pencatatan perkawinan tersebut pada ayat (1) dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang diatur dalam Undang- Undang No. 22 tahun 1946 jo Undang-Undang No. 32 tahun Pasal 6 (3) Untuk memenuhi ketentuan dalam pasal 5, setiap perkawinan harus dilangsungkan di hadapan dan di bawah pengawasan Pegawai Pencatat Nikah. (4) Perkawinan yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai kekuatan hukum. Meskipun peran niniak mamak tidak diatur dalam perundangundangan Indonesia, hanya diatur dalam aturan Minangkabau khususnya Nagari Gadut, tapi tidak menghapuskan peran niniak mamak karena adanya kemaslahatan yang diperoleh sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Jadi menurut penulis, adanya peran niniak mamakdalam perkawinan kemenakan sehingga berdampak terhadap pencatatan nikah apabila pasangan tersebut tidak mematuhinya merupakan aturan yang baik atau 'urf yang shahih dan harus dipertahankan.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh lautan, menjadikan negara ini memiliki etnis serta

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 83 LAMPIRAN Wawancara Dengan Bapak Eriyanto, Ketua Adat di Karapatan Adat Nagari Pariaman. 1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Tradisi Bajapuik? - Pada umumnya proses pelaksanaan perkawinan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 69 BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 1. Faktor-Faktor Kawin di Bawah Umur Penyebab terjadinya faktor-faktor

Lebih terperinci

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki Perkawinan atau pernikahan merupakan institusi yang istimewa dalam Islam. Di samping merupakan bagian dari syariah Islam, perkawinan memiliki hikmah

Lebih terperinci

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan Rukun adalah unsur-unsur yang harus ada untuk dapat terjadinya suatu perkawinan. Rukun perkawinan terdiri dari calon suami, calon isteri, wali nikah, dua orang saksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr A. Analisis terhadap proses penyelesaian wali adhal di Pengadilan Agama Singaraja Nomor.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Pencatatan Perkawinan Anak Adopsi di KUA Kec. Prajurit

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi 1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pelanggaran kawin sasuku pada masyarakat Minangkabau dianggap sebagai perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi lokasi penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Minangkabau adalah suatu lingkungan adat yang terletak di provinsi Sumatera Barat yang memiliki beraneka ragam adat istiadat dan budaya. Istimewanya adalah adat

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan A. Latar Belakang Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-nya untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN Menurut Imam Asy-Syathibi jika aturan/hukum itu membawa kepada kemaslahatan, maka aturan /hukum itu harus dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA A. Analisis Tradisi Pelaksanaan Kewarisan Tunggu Tubang Adat Semende di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... viii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENGANTAR... 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, adat istiadat serta tradisi. Jika dilihat, setiap daerah memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing.

Lebih terperinci

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1)

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1) 1 Nuriza Dora 1) Daerah perbatasan merupakan kawasan tempat bertemunya beberapa suku bangsa beserta kebudayaannya. Pada perkembangan selanjutnya di tempat tersebut akan muncul kebudayaan baru atau percampuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 174/Pdt.G/2012/PA.Pkc.

PUTUSAN Nomor: 174/Pdt.G/2012/PA.Pkc. PUTUSAN Nomor: 174/Pdt.G/2012/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah salah satu mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia sendiri diciptakan berpasang-pasangan. Setiap manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan dalam pandangan Islam adalah sesuatu yang luhur dan sakral, bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah Rasulullah. Sebab di

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian LAMPIRAN 143 144 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 145 146 Lampiran 3 Pengukuran Variabel Penelitian untuk Jawaban Pengetahuan No. Pernyataan Betul Salah Pengetahuan tentang keluarga sistem matrilineal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH A. Analisis Status Perwalian Anak Akibat Pembatalan Nikah dalam Putusan Pengadilan Agama Probolinggo No. 154/Pdt.G/2015 PA.Prob Menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama 54 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama Pernikahan poligami hanya terbatas empat orang isteri karena telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Pelaksanaan Adat Perkawinan Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki dan senantiasa menggunakan adat-istiadat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- Syafi i telah diuraikan dalam bab-bab yang lalu. Dari uraian tersebut telah jelas mengungkapkan

Lebih terperinci

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan suatu perbuatan hukum. Perkawinan menimbulkan hak dan kewajiban kepada para pihak yang mengikatkan diri pada suatu perkawinan. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim

bismillahirrahmanirrahim P E N E T A P A N Nomor 0062/Pdt.P/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara perdata dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6 BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup dengan mengandalkan dirinya sendiri. Setiap orang membutuhkan manusia lain untuk menjalani kehidupannya dalam semua hal, termasuk dalam pengembangbiakan

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 54/Pdt.G/2011/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 54/Pdt.G/2011/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 54/Pdt.G/2011/PA.Pts بسم الله الرحمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki

Lebih terperinci

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau

Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Kajian Pakaian penghulu Minangkabau Oleh : Diskadya Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom. Abstrak Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan bangsa, dimana didalamnya terdapat berbagai

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 02/Pdt. P/2011/PA. Pkc

PENETAPAN Nomor : 02/Pdt. P/2011/PA. Pkc PENETAPAN Nomor : 02/Pdt. P/2011/PA. Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI

RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002 Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI Menimbang : a. bahwa modal dasar pembangunan Nagari yang tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo*

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo* Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo* Abstrak Nikah Sirri dalam perspektif hukum agama, dinyatakan sebagai hal yang sah. Namun dalam hukum positif, yang ditunjukkan dalam Undang -

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambaha

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambaha PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PELESTARIAN ADAT BUDAYA DALAM HIDUP BERNAGARI DI KOTA PADANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 1780/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 1780/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1780/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Nomor Putusan : 089/Pdt.G/2010/PA.GM Para pihak : Pemohon Vs Termohon Tahun : 2010 Tanggal diputus : 26 Mei 2010

Nomor Putusan : 089/Pdt.G/2010/PA.GM Para pihak : Pemohon Vs Termohon Tahun : 2010 Tanggal diputus : 26 Mei 2010 Nomor Putusan : 089/Pdt.G/2010/PA.GM Para pihak : Pemohon Vs Termohon Tahun : 2010 Tanggal diputus : 26 Mei 2010 Tanggal dibacakan putusan : 26 Mei 2010 Amar : Dikabulkan Kata Kunci : Polygami Jenis Lembaga

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. atau maskawin. Nikah sirri artinya nikah secara rahasia atau dirahasiakan

BAB IV PENUTUP. atau maskawin. Nikah sirri artinya nikah secara rahasia atau dirahasiakan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Nikah sirri praktek nikah yang hanya memenuhi persyaratan keagamaan (Islam). Persyaratannya sebagaimana pernikahan pada umumnya mempelai laki-laki, wali, kedua saksi, ijab

Lebih terperinci

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN

AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN BAB IV ANALISIS 4 MADZAB FIQIH TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NGANJUK NOMOR 0034/Pdt.P/2016/PA.NGJ TENTANG WALI AD{AL DENGAN ALASAN CALON SUAMI SEORANG MUALLAF DAN KHAWATIR KEMBALI KEAGAMANYA SEMULA.

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA P U T U S A N Nomor:0007/Pdt.P/2009/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

Alam Minangkabau. Alam Minangkabau terbagi atas dua bagian, yaitu daerah. Luhak Nan Tigo dan daerah Rantau. Luhak Nan Tigo merupakan tiga daerah

Alam Minangkabau. Alam Minangkabau terbagi atas dua bagian, yaitu daerah. Luhak Nan Tigo dan daerah Rantau. Luhak Nan Tigo merupakan tiga daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional, daerah-daerah dalam pengaruh Minangkabau disebut Alam Minangkabau. Alam Minangkabau terbagi atas dua bagian, yaitu daerah Luhak Nan Tigo dan daerah

Lebih terperinci

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya Pemahaman Progresif tentang Hak Perempuan atas Waris, Kepemilikan Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya Beberapa Istilah Penting terkait dengan Hak Perempuan atas Waris dan Kepemilikan Tanah: Ahli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA A. Pengertian Perkawinan Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan nomor 1 Tahun 1974. Pengertian perkawinan menurut Pasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA A. Analisis Terhadap Kebiasaan Pembagian Waris Di Kejawan Lor Kelurahan Kenjeran Kecamatan

Lebih terperinci

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada hamba- Nya melalui hasil pernikahan guna meneruskan kehidupan selanjutnya. Secara umum anak adalah seorang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK A. Analisis Terhadap Prosedur Pernikahan Wanita Hamil di Luar Nikah di Kantor Urusan Agama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN 1. Pengertian Perkawinan Dalam ajaran Islam sebuah perkawinan merupakan peristiwa sakral bagi manusia, karena melangsungkan perkawinan merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 98 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang penulis paparkan dapat disimpulkan: 1. Konsep batasan usia perkawinan menurut Fiqh dan UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974. a. Konsep batasan usia perkawinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akad nikah adalah perjanjian yang berlangsung antara dua pihak yang melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang dimaksud dengan "ijab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Alasan Yang Menyebabkan Tradisi Perkawinan

Lebih terperinci

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA 48 BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Kriteria Anak Luar Nikah dalam Kompilasi Hukum Islam Dalam Kompilasi Hukum Islam selain dijelaskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 0094/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A N Nomor 0094/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA 1 P U T U S A N Nomor 0094/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara cerai talak pada

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah mempunyai daya tarik antara satu dengan yang lainnya untuk membina suatu hubungan. Sebagai realisasi manusia dalam membina hubungan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman terletak di antara 100º 21 00 Bujur Timur atau 0º

Lebih terperinci

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA NO PERBEDAAN BW/KUHPerdata Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 1 Arti Hukum Perkawinan suatu persekutuan/perikatan antara seorang wanita dan seorang pria yang diakui sah oleh UU/ peraturan negara yang bertujuan

Lebih terperinci

ADOPSI HUKUM ADAT MATRILINEAL AKIBAT HUKUM ADOPSI 15/03/2018

ADOPSI HUKUM ADAT MATRILINEAL AKIBAT HUKUM ADOPSI 15/03/2018 ADOPSI HUKUM ADAT MATRILINEAL Anggota Kelompok: 1. Dwi Linda Permatasari (10) 2. Dinda Dini Dwi C (20) 3. Rosalina Dwi F (23) 4. Devi Almas Nur A (26) 5. TaraditaN (27) Masyarakat dengan sistem matrilineal

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA PENETAPAN Nomor: 01/Pdt.P/2012/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF Salah satu dampak menurunnya moral masyarakat, membawa dampak meluasnya pergaulan bebas yang mengakibatkan banyaknya

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG Program PPM KOMPETITIF Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.500.000 Tim Pelaksana Reniwati, Noviatri, Rona Almos, dan Khanizar Fakultas Sastra Lokasi Kota Padang, Sumatera Barat PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN 55 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Analisis Tentang Praktik Penjatuhan Talak Seorang Suami Melalui

Lebih terperinci

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau) PENGAMBILAM KEPUTUSAN DALAM KELUARGA MENURUT BUDAYA MINANGKABAU Oleh : Dra. Silvia Rosa, M. Hum Ketua Jurusan Sastra Daerah Minangkabau FS--UA FS Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Lawan

PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Lawan SALINAN PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 0954/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : 0954/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 0954/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB III PERNIKAHAN MENURUT ADAT MINANGKABAU Pengertian Pernikahan dan Tujuan Pernikahan Pengertian Pernikahan

BAB III PERNIKAHAN MENURUT ADAT MINANGKABAU Pengertian Pernikahan dan Tujuan Pernikahan Pengertian Pernikahan 49 BAB III PERNIKAHAN MENURUT ADAT MINANGKABAU 3.1. Pengertian Pernikahan dan Tujuan Pernikahan 3.1.1. Pengertian Pernikahan Pada dasarnya pola pernikahan adat Minangkabau menganut pola eksogami, dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 0673/Pdt.G/2010/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 0673/Pdt.G/2010/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 0673/Pdt.G/2010/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N NOMOR : 0018/Pdt.P/ 2013/PA.Kbm BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan AGMa Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata permohonan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL 57 BAB IV ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL A. Analisis Dasar Hukum Majelis Hakim dalam Menetapkan Penolakan Permohonan Dispensasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Desa Muara Jalai merupakan salah satu dari Desa yang berada di Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar sekitar

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara permohonan Penetapan Wali Adhol pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS

BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS 56 BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS A. Analisis Terhadap Sebab-sebab Janda Tidak Mendapat Waris Sebagaimana hasil wawancara dengan warga desa Kemiren, bahwa Janda dalam suku

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana SI pada Jurusan Satra Daerah Diajukan oleh : IMELDA NIM 06186002 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

A. Pertimbangan Hukum Hakim dalam Perkara Perceraian Putusan. mediator yang tujuannya agar dapat memberikan alternatif serta solusi yang terbaik

A. Pertimbangan Hukum Hakim dalam Perkara Perceraian Putusan. mediator yang tujuannya agar dapat memberikan alternatif serta solusi yang terbaik BAB IV ANALISIS TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA PERCERAIAN MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM NO.0255/Pdt.G/2013/PA.Pas. di PENGADILAN AGAMA PASURUAN A. Pertimbangan Hukum Hakim dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peminangan atau pertunangan merupakan pendahuluan dari sebuah perkawinan, sebuah tindakan yang telah disyari atkan oleh Allah SWT sebelum adanya ikatan suami

Lebih terperinci

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0632/Pdt.G/2015/PA.Sit bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga Masyarakat di Indonesia telah menganut tiga hukum mengenai hibah, yaitu Hukum Adat,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing di dalamnya. Termasuk Indonesia yang memiliki kekayaan dan keragaman budaya dengan ciri khas masing-masing.

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARA

TENTANG DUDUK PERKARA 1 P U T U S A N Nomor : 1598/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata Cerai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 PUTUSAN Nomor : 700/ Pdt.G /2013/ PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 105/Pdt.G/2012/PA.Pkc

PUTUSAN Nomor: 105/Pdt.G/2012/PA.Pkc PUTUSAN Nomor: 105/Pdt.G/2012/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai talak pada

Lebih terperinci

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA Pertanyaan Dari: Hamba Allah, di Jawa Tengah, nama dan alamat diketahui redaksi (Disidangkan pada hari Jum at, 20 Syakban 1432 H / 22 Juli 2011 M) Pertanyaan:

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 1710/Pdt.G/2011/PA.Kbm Bismillahirahmanirrahim, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T AP A N Nomor: 23 /Pdt.P/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Alasan-Alasan Izin Poligami Di Pengadilan Agama Pasuruan Fitrah yang diciptakan Allah atas manusia mengharuskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI REPENAN DALAM WALIMAH NIKAH DI DESA PETIS SARI KEC. DUKUN KAB. GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI REPENAN DALAM WALIMAH NIKAH DI DESA PETIS SARI KEC. DUKUN KAB. GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI REPENAN DALAM WALIMAH NIKAH DI DESA PETIS SARI KEC. DUKUN KAB. GRESIK A. Analisis terhadap Tradisi Repenan dalam Walimah Nikah di Desa Petis Sari Kec. Dukun

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 0052/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 0052/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 0052/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga BAB IV ANALISIS DATA A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Masyarakat kecamatan Sukau khususnya di Pekon Buay Nyerupa merupakan masyarakat yang

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1 Abstrak Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perkawinan di bawah tangan masih sering dilakukan, meskipun

Lebih terperinci

17 tahun 5 bulan ;

17 tahun 5 bulan ; 1 P U T U S A N Nomor : 0022/Pdt.P/2011/PA.Kbm BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc

PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc PENETAPAN Nomor : 03/Pdt. P/2011/PA. Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, Pendahuluan Perkawinan merupakan institusi yang sangat penting dalam masyarakat. Di dalam agama islam sendiri perkawinan merupakan sunnah Nabi Muhammad Saw, dimana bagi setiap umatnya dituntut untuk mengikutinya.

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA 1 P E N E T A P A N Nomor : 03/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kebumen yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu

Lebih terperinci