BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman terletak di antara 100º Bujur Timur atau 0º Lintang Selatan dengan luas wilayah 111, 63 km² dan sebagian besar daerah Kecamatan Lubuk Alung terletak pada dataran rendah. 75% di antaranya berada pada ketinggian ± 2,5 meter dari permukaan laut dan beriklim sedang, sedangkan 2,5% lagi merupakan daerah berbukit dibagian Timur yang termasuk ke dalam Bukit Barisan (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 2). Kecamatan Lubuk Alung mempunyai lima bagian Nagari yaitu Nagari Lubuk Alung, Nagari Aie Tajun, Nagari Sikabu, Nagari Pasie Laweh dan Nagari Pungguang Kasiak. Berikut masing-masing luas wilayah Kecamatan Lubuk Alung di dalam tabel 1 sebagai berikut: Tabel 3.1. Luas Wilayah di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman NO Kecamatan Lubuk Alung Luas Wilayah (km2) 1 Nagari Lubuk Alung 60,35 2 Nagari Aie Tajun 8,64 3 Nagari Sikabu 7,57 4 Nagari Pasie Laweh 30,32 5 Nagari Pungguang Kasiak 4,75 Luas Wilayah 111,63 Data di atas menunjukkan bahwa Nagari yang paling luas adalah Nagari Lubuk Alung yaitu 60,35 km², kedua Nagari Pasie Laweh yaitu 30,32 km², ke tiga Nagari Aie Tajun 8,64 km², ke empat Nagari Sikabu 7,57 km² dan Nagari paling kecil adalah Pungguang Kasiak yaitu 4,75 km² (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 3). 51

2 52 Wilayah Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman memiliki batasan wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam dan Kecamatan Enam Lingkung. b. Sebelah Selatan berbatas dengan kecamatan Batang Anai. c. Sevelah Timur berbatas dengan Kabupaten Solok dan Bukit Barisan. d. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang dan kecamatan Ulakan Tapakis (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 2). 2. Penduduk dan Pendidikan 2.1. Penduduk Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dari tahun ke tahun terus meningkat. Bila dilihat dari jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, maka jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah perempuan yang tersebar dalam lima Nagari (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 12). Dilihat dari perkembangan penduduk Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dari tahun yaitu: Tabel 3.1. Perkembangan Penduduk dari Tahun Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

3 53 Jumlah penduduk dilihat menurut Nagari, jenis kelamain yaitu (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 13): Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Menurut Nagari, Jenis Kelamin dan Rasio Nagari Laki-laki Perempuan Jumlah Lubuk Alung Aie Tajun Sikabu Pasie Laweh Pungguang Kasiak Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang harus dilakukan bahkan pemerintah mewajibkan belajar sembilan tahun bagi warga negaranya, dengan adanya pendidikan masyarakat akan lebih maju dan dapat berkembang kearah yang lebih baik, bahkan masyarakat dapat bersaing dengan Negara luar. Tanpa adanya pendidikan yang baik, masyarakat disuatu daerah akan sulit mencapai keunggulan, demikian pula masyarakat disuatu Negara secara keseluruhan. Hal ini didasari oleh pendidikan Negara kita, sehingga meningkatkan kecerdasan Bangsa yang dijadikan sebagai salah satu tujuan Negara Republik Indonesia. Sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV. Untuk itu didirikan sekolah-sekolah agar terwujudnya masyarakat yang berilmu pengetahuan. Di kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman sarana pendidikan yang ada secara keseluruhan baik dari Negeri maupun Swasta menurut tingkat pendidikan dan status, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 18):

4 54 Tabel 3.4. Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Menurut Tingkat Pendidikan dan Status SEKOLAH Pendidikan Tertinggi Negeri Swasta Jumlah Taman Kanak-Kanak 3-3 Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama 6-6 Sekolah Menengah Atas Akademi / Universiti Tabel 3.5. Jumlah Madrasah Menurut Tingkat Pendidikan dan Status SEKOLAH Pendidikan Tertinggi Negeri Swasta Jumlah Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah Dilihat dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa begitu minimnya sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, apalagi sekolah-sekolah agama seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 22). Selain itu, Universitas yang ada di Kecamatan Lubuk Alung sangat sedikit, apalagi Universitas Negeri, tidak ada satupun di Kecamatan Lubuk Alung, Sehingga anak-anak mereka yang ingin melanjutkan kejenjang pendidikan yag lebih tinggi yaitu duduk di bangku perkuliahan mereka harus keluar dari Kecamatan tempat tinggalnya. Tapi tidak seburuk yang dikira, dengan keluarnya generasi muda tersebut dapat memberikan nilai tambah yang besar diantaranya para generasi muda tersebut dapat bergaul dengan generasi muda lainnya di luar Kecamatan tempat tinggalnya bahkan di luar kota ataupun Provinsi. Selain itu, juga dapat menambah wawasan dan dapat juga kita lihat perjuangan mereka untuk menuntut ilmu.

5 55 3. Mata Pencarian Mata pencarian masyarakat Kecamatan Lubuk Alung sebagian besar di sektor pertanian sebanyak 70%, dan 30% di sektor perdagangan dan jasa, pengrajin dan guru. Dari 70% petani tersebut meliputi pertanian dalam bentuk sawah, kebun atau ladang, serta pekerja sebagai buruh tani. Berikut adalah tinjauan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lubuk Alung meliputi kajian terhadap kegiatan ekonomi yaitu: a. Pertanian Perkembangan kegiatan pertanian sangat terkait dengan posisinya, sehingga secara langsung akan meningkatkan atau menghidupkan sektor ekonomi pertanian. Kegiatan pertanian di kenegarian Lubuk Alung ini meliputi petani sawah, kebun atau ladang, serta pekerja buruh tani. b. Perdagangan dan jasa Perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa sangat terkait dengan posisinya, sehingga secara langsung akan meningkatkan atau menghidupkan sektor ekonomi perdagangan. Pada umumnya masyarakat di Kecamatan Lubuk Alung berbelanja dan memanfaatkan pasar di pusat kecamatan Lubuk Alung tersebut. c. Guru Guru adalah seorang pengajar, membimbing, mendidik, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Di Kecamatan Lubuk Alung profesi seorang guru sangatlah minim. Hanya sedikit masyarakat yang berfrofesi sebagai guru yang ada di Kecematan Lubuk Alung. d. Pengrajin Pengrajin adalah orang yang pekerjaannya membuat barangbarang kerajinan atau orang yang mempunyai keterampilan berkaitan dengan kerajinan tertentu, seperti pengrajin anyaman

6 56 rotan, bambu, pandan, pengrajin bulu, pengrajin sapu dan lain sebagainya (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 45). 4. Keagamaan 4.1. Keagamaan Kecamatan Lubuk Alung terletak di Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat yang berasaskan adat basandi syara, syara basandi kitabullah. Oleh karena itu, mereka berpegang teguh pada ajaran Islam karena mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Sumatera Barat khususnya di Kecamatan Lubuk Alung beragama Islam. Sebagai umat yang beragama, fasilitas peribadatan merupakan kebutuhan yang utama dalam rangka mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Lubuk Alung adalah seperti yang tergambar pada tabel berikut ini: Tabel 3.6. Jumlah Tempat Ibadah Menurut Nagari Nagari Masjid Mushalla Lubuk Alung Aie Tajun 2 9 Sikabu 4 6 Pasie Laweh 1 12 Pungguang Kasiak 3 8 Jumlah Dilihat dari tabel di atas, fasilitas peribadatan yang terdapat di Kecamatan Lubuk Alung adalah mesjid dan mushalla. Ini membuktikan bahwa masyarakat di Kecamatan Lubuk Alung semuanya beragama Islam. Dengan demikian untuk memberikan pengetahuan kepada anakanak mereka, maka didirikanlah Taman Pendidikan al-qur an (TPA) atau Taman Pendidikan Seni al-qur an (TPSA) sehingga generasi muda tidak hanya dapat ilmu dunia saja tetapi juga diiringi oleh ilmu akhirat yang dapat mengarahkan mereka untuk berakhlak mulia (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 38).

7 57 Selanjutnya jumlah jamaah Haji kecamatan Lubuk Alung menurut jenis kelamin dan kelompok umur adalah seperti tergambar dibawah ini: Tabel 3.7. Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kelompok Umur Jumlah 0-20 Tahun Keatas 8 Jumlah 28 Dilihat dari tabel di atas, masih sangat sedikit Jamaah Haji yang berasal dari Kecamatan Lubuk Alung (Profil Kecamatan Lubuk Alung 2016, 40). 5. Sosial Budaya dan Adat Istiadat 5.1. Sosial Budaya Kajian sekitar permasalahan sosial kemasyarakatan yang terdapat disuatu wilayah merupakan pembahasan yang sangat komplek, karena penguraianya akan menyangkut aspek kehidupan yang terjadi di tengahtengah masyarakat itu sendiri. Kehidupan bermasyarakat, masyarakat Kecamatan Lubuk Alung sangat menjunjung hidup kerjasama dan komunikasi yang baik antar sesama manusia. Sesuai dengan fitrahnya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan orang lain, sebab manusia tidak akan mampu bila hidup tanpa bantuan orang lain dengan memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini dapat terlihat ketika acara perkawinan, yang mana jika ada suatu acara perkawinan orang akan datang ketempat perkawinan untuk membantu tanpa diundang atau dipanggil dan tanpa diupah. Dalam hal

8 58 ini kematian masyarakat ramai akan datang membantu apa yang bisa dibantu, seperti menggali kuburan. Dan partisipasi masyarakat lainnya adalah ketika gotong royong dalam pembersihan jalan dan dalam pembangunan mesjid dan mushalla atau tempat umum lainya. Bentuk sosial lain masyarakat Kecamatan Lubuk Alung, dengan adanya bidan yang membantu dalam hal kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan prinsip ajaran Islam sebagaimana firman Allah dalam al-qur an surat Ali Imran ayat 103: Artinya: Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali Imran: 103). Firman Allah di atas jelas menerangkan kepada kita semua bahwa Allah menyuruh kita untuk menjalin persaudaraan dan saling tolong menolong dan tidak boleh bercerai berai (Depertemen Agama RI 1997, 63). Adapun komunikasi dan kerjasama yang baik maka segala sesuatu akan bisa teratasi secara bersama-sama. Masyarakat Kecamatan Lubuk Alung dalam berbagai bidang, hal ini terbukti dengan adanya kesadaran yang tinggi pada masyarakat misalnya hal ini bisa terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kecamatan Lubuk Alung sangat mengutamakan mufakat dan kerjasama seperti gotong royong dalam

9 59 memperbaiki jalan, bekerjasama dalam membangun mesjid dan mushalla dan saling membantu orang lain dalam kesusahan. Secara umum kehidupan masyarakat Kecamatan Lubuk Alung berpegang teguh pada agama dan adat istiadat, dengan demikian segala tata kehidupan masyarakat masih dipengaruhi oleh agama dan adat istiadat. Selanjutnya dalam pengambilan keputusan selalu dilakukan dengan musyawarah. Dalam rangka meningkatkan swadaya dan hidupnya organisasi sosial dimasyarakat maka ada beberapa kegiatan yang diadakan oleh pemerintah di setiap kenagarian masing-masing Lubuk Alung yaitu yang mana hasil wawancara penulis dengan pemuda pemudi salah satu kenagarian dari Lubuk Alung: Menurut penuturan pemuda yang bernama Nayoan yaitu: yang saya tahu, pemuda-pemudi yang ada di seluruh kenagaarian dari Lubuk Alung untuk meningkatkan swadya dan untuk hidupnya organisasi sosial di masyarakat, pemuda-pemudi mengadakan, yaitu salah satunya : a. Bundo Kandung Sebagai orang minang selain Ninik mamak sebagai pembimbing kemenakan secara umum juga diperlukan bundo kanduang yang akan berusaha mengayomi dan menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya Minangkabau terhadap perempuan dari kecil samapai tingkat dewasa. b. Karang Taruna Organisasi karang taruna dibentuk untuk menuntut para pemuda nagari agar terus bekerja sama dan saling bahu-membahu dalam membangun nagarinya agar mampu membangun nagari lebih hidup dengan adanya kegiatan para pemuda sebagai generasi muda penerus bangsa (Nayoan 2017) Adat Istiadat Selanjutnya, menurut penuturan bapak Rul salah seorang kapalo suku mamak mengatakan: adat yang dipakai oleh masyarakat Kecamatan Lubuk Alung yaitu masyarakat tetap memakai filsafat Minang Kabau yaitu filsafat: adat basandi syara, syara basandi kitabullah, syara mengatur data memakai, tahu dek kato nan ampek, kato mandaki, kato malereng, kato mandata dan kato manurun. (adat bersandikan syara,

10 60 dan syara bersandikan kitabullah, syara sebagai konsep dan adat sebagai aplikasinya, mengetahui dengan kata yang empat, yaitu kata mendaki, kata melereng, kata mendatar dan kata menurun) (Rul 2017). Pepatah di atas menyatakan bahwa semua aturan adat yang akan dibuat tidak berlawanan dengan al-qur an dan Hadis. Serta diharapkan mengetahui kata yang empat, kata mendaki, kata melereng, kata mendatar dan kata menurun. Adapun tradisi adat masyarakat Kecamatan Lubuk Alung berhubungan dengan keluarga, bahwasannya apabila anak perempuan mereka telah menikah. Mayoritas pasangan pengantin tersebut bertempat tinggal di rumah orang tua perempuan (isteri) dan hal tersebut berjalan dalam waktu yang cukup lama bahkan sampai bertahun-tahun. Apabila ada acara yang akan dilakukan di Kecamatan Lubuk Alung aturan yang akan dipakai adalah aturan adat, seperti dalam pernikahan laki-laki dijemput, yang mana apabila ingin melangsungkan akad nikah, maka kapalo mudo dari pihak perempuan yang menjemput laki-laki tersebut dan dibawa ke lokasi tempat berlangsungnya akad nikah. Salain Kecamatan Lubuk Alung juga memakai aturan adat Pariaman yaitu lakilakinya dibeli, artinya perempuan yang ingin menikah dengan laki-laki pilihannya, maka laki-laki itu dibeli dengan uang atas kesepakatan kedua keluarga atau niniak mamak tersebut. Sebagai contoh dalam sebuah permasalahan yang menyangkut tempat tinggal bagi seorang anak yang baru menikah. Bagi masyarakat Kecamatan Lubuk Alung tidak heran lagi kalau ada seseorang yang baru menikah, mereka tinggal di rumah orang tua perempuan (isteri). Walaupun tinggal untuk beberapa bulan kedepanya. Hal tersebut telah menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat, lain halnya kalau ada orang baru menikah tinggal di rumah orang tua laki-laki (suami) atau menyewa rumah. Maka hal ini menjadi pembicaraan oleh masyarakat sekitar dan bisa menjadi fitnah.

11 Menurut penuturan bapak Zul yaitu: bagi masyarakat Kecamatan Lubuk Alung terhadap orang yang baru menikah adalah suatu keistimewaan tinggal di rumah mintuo (orang tua perempuan). Secara otomatis kamar bagian depan disediakan untuk penganten baru, orang tua pun ikhlas menyediakan kamar tersebut untuk anak dan menantunya (Fahmi 2017). 61