Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 143

2 144

3 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 145

4 146 Lampiran 3 Pengukuran Variabel Penelitian untuk Jawaban Pengetahuan No. Pernyataan Betul Salah Pengetahuan tentang keluarga sistem matrilineal 1 Keluarga di Minangkabau menganut sistem matrilineal (garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu) 2 Struktur keluarga di Minangkabau tidak menganut keluarga luas (extended family), tapi keluarga inti 3 Posisi perempuan di Minangkabau ditempatkan pada tempat yang lebih terhormat dan dapat disebut superior, baik di sektor domestik maupun publik 4 Ibu di Minangkabau disebut juga Bundo Kanduang yaitu ibu sejati yang memiliki sifat keibuan dan kepemimpinan. 5 Mamak merupakan peran yang melekat pada fungsi perempuan (saudara perempuan dari ibu) 6 Kemenakan merupakan peran yang melekat pada anak dari saudara perempuan dan dari seorang laki-laki 7 Menurut adat di Minangkabau kekuasaan terhadap sumberdaya materi yang sebenarnya terletak ditangan ayah Pengetahuan tentang perkawinan 8 Perkawinan sesama suku dibolehkan menurut adat di Minangkabau. 9 Perkawinan dengan anak mamak (anak saudara laki-laki ibu) sangat tidak dianjurkan dalam adat Minagkabau 10 Perkawinan pulang kebako (anak dari saudara perempuan ayah) sangat dianjurkan dalam adat. 11 Perkawinan dalam matrilinel bersifat virilokal (adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami) 12 Perkawinan di Minangkabau tidak menciptakan keluarga inti yang baru karena suami dan istri tetap menjadi anggota keturunannya masing-masing 13 Mamak bertanggungjawab dalam hal perkawinan kaum/suku dan kemenakannya 14 Mamak tidak bertanggungjawab mencarikan jodoh untuk kemenakannya. Pengetahuan tentang sumberdaya materi dan harta pusaka 15 Sumber ekonomi di Minangkabau pemanfaatannnya diutamakan untuk anak perempuan seperti sawah, ladang dll 16 Yang menyimpan hasil ekonomi keluarga menurut adat di Minangkabau adalah pihak laki-laki. 17 Yang mengatur/mengelola ekonomi rumah tangga menurut adat Minagkabau adalah perempuan 18 Rumah menurut adat di Minangkabau ditempati untuk anak lakilaki. 19 Pihak laki-laki di Minangkabau bertindak sebagai pewaris harta pusaka. 20 Harta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan keturunan ibu (bagi perempuan) 21 Harta pusaka rendah merupakan harta pencaharian orang tua yang diwariskan berdasarkan hukum islam. 22 Bundo Kanduang berkewajiban menjaga harta pusaka agar tidak berpindah kepada orang lain

5 147 No. Pernyataan Betul Salah 23 Bundo Kanduang tidak berkewajiban melarang kaum laki-laki menggadaikan dan menjual harta pusaka. 24 Mamak tidak bertanggungjawab mengatur pengurusan harta pusaka 25 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih berkewajiban memberikan bimbingan dan pengemblengan terhadap anak dari pada ayah Pengetahuan tentang pengasuhan dan pendidikan 26 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memberikan bimbingan terhadap anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga 27 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih bertanggungjawab memberikan pendidikan kepada anak dari pada ayah 28 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memelihara kemenakan 29 Ibu sebagia Bundo Kanduang berkewajiban mengatur rumah tangga dan pengaturan kesehatan (fisik) 30 Ayah lebih mempunyai wewenang dalam hal pengasuhan/ bimbingan dari pada mamak. Pengetahuan tentang komunikasi/hubungan antar keluarga besar 31 Menurut adat pada waktu-waktu tertentu, istri bermalam di rumah mertua, ikut melayani dan merawat orangtua tersebut 32 Pada hari-hari besar keagamaan, menantu perempuan datang ke rumah mertuanya dengan membawa kue-kue dan makanan lain (maantaan lamang) 33 Menurut adat, saat pengantin baru istri tidak wajib membawa makanan dan kue-kue dan makanan dalam jumlah yang besar ke rumah mertua (manjalang mintuo) 34 Hubungan istri dengan saudara orang tua suami menurut adat berbeda dengan hubungan seorang anak kepada orangtuanya 35 Hubungan istri dengan saudara suami menurut adat hanya terbatas dalam bentuk penghormatan saja. 36 Pola hubungan istri dengan anak saudara suami menurut adat sama dengan hubungan menantu dan mertua (mintuo)

6 148 Lampiran 3 Kasus Aliran Pendapatan/Cashflow dalam Keluarga Budaya Matrilineal (Kasus In-Depth Interview) Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus I) Ibu T adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pengusaha bordir semenjak 2 tahun. Disamping pengusaha bordir Ibu T juga sebagai karyawan disebuah kantor, dan juga mempunyai usaha ternak ayam. Pendapatan yang diterima (gaji) oleh Ibu Tanti berbentuk tunai dari kantor tiap bulan. Pendapatan sebagai karyawan seratus persen disimpan oleh Ibu T untuk membeli emas. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu T dari penghasilan usaha bordir, ternak, dan gaji dialokasikan untuk kebutuhan keluarga, simpanan, kebutuhan usaha bordir dan usaha ternak. keluarga dialokasikan untuk jajan anak, sedangkan simpanan dialokasikan untuk membeli emas. usaha dialokasikan untuk membeli bahan baku seperti kain, benang, dan makanan ayam. Pendapatan suami Ibu T diterima dalam bentuk tunai setiap bulan dari hasil bekerja sebagai karyawan disebuh perusahaan. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk kebutuhan keluarga dan tabungan. keluarga dialokasikan untuk makanan sehari-hari, beli bensin, sekolah anak, bayar listrik, rokok, dan asuransi pendidikan. Tabungan atas nama istri dialokasikan untuk membeli perabot rumah tangga, sekolah anak, dan biaya perbaikan rumah. Sedangkan tabungan atas nama anak dialokasikan untuk biaya pendidikan anak. Pendapatan suami ini dikelola oleh Ibu T, namun dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan, Ibu Tanti bersama suami menentukan bersama dalam pengambilan keputusan keuangan. Ibu T masih mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Tanggung jawab terhadap keluarga besar tersebut hampir sepenuhnya dilaksanakan oleh Ibu T, karena diantara Ibu T bersaudara ia dianggap mempunyai ekonomi yang mapan. orang tua hampir sepenuhnya ditanggung oleh Ibu T, mulai dari biaya hidup sehari-hari, memperbaiki rumah orang tua jika ada yang rusak, sampai dengan biaya acara syukuran seperti acara pesta pernikahan (baralek) adiknya dan lain-lain. Sedangkan suami tidak mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga besarnya,

7 149 karena keluarga besar suami dianggap mapan. Terhadap kemenakannya dari segi ekonomi juga tidak dilaksanakan suami karena ekonomi orangtua dari kemenakannya juga mapan. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut : makan sehari-hari Jajan anak keluarga (30%) Bayar listrik Rokok Beli bensin Asuransi pendidikan anak Pendapatan istri usaha (10%) keluarga besar istri (5%) Simpanan (20%) Beli bahan baku Makanan ternak makan orang tua Bayar listrik orang tua Beli emas Pendapatan suami Tabungan di Bank atas nama istri (20%) Tabungan di Bank atas nama anak (15%) Beli perabot Biaya perbaikan rumah

8 150 Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus II) Ibu W adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengusaha sulaman. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu W dari penghasilan usaha bordir dialokasikan untuk kebutuhan keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk makan sehari-hari dan jajan anak. Sedangkan simpanan/tabungan atas nama istri dialokasikan untuk kebutuhan mendadak, dan modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Pendapatan suami Ibu W diterima setiap hari dari bekerja sebagai pedagang. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk beli rokok, kredit motor, bayar listrik, kebutuhan sekolah anak, dan tabungan atas nama anak yang dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan keuangan keluarga Ibu W sebagian besar ditangani oleh Ibu W. Penghasilan suami hampir semuanya dipegang oleh Ibu W, kecuali untuk beli rokok. Dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu W. Ibu W masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan untuk membantu adik-adiknya yang masih sekolah. Keluarga besar yang dibantu oleh Ibu W adalah adik-adik dan orang tua. Suami tidak mempunyai tanggung jawab ekonomi terhadap kemenakan, suami lebih memprioritaskan anak dan keluarganya dari pada kemenakannya karena dengan alasan penghasilan tidak mencukupi untuk membantu. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :

9 151 Pendapatan istri keluarga (70%) sehari-hari Kredit motor Jajan anak Bayar listrik Tabungan di bank atas nama istri (10%) Simpanan di rumah (10%) mendadak Modal usaha 90% diserahkan Pendapatan suami Tabungan di bank atas nama anak (5%) Rokok (5%) Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus III) Ibu F adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin (bordir) dan penjahit busana selama lima tahun. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu F yaitu dengan gaji/upah yang diterima rata-rata satu kali setiap dua hari atau sesuai dengan berapa lama satu bahan dapat diselesaikan, yang dialokasikan menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk membayar hutang dan sekolah anak. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk membayar arisan, menabung di bank atas nama istri, dan simpanan dirumah yang digunakan sebagai modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Tabungan di bank

10 152 digunakan jika ada kebutuhan mendadak, sekolah anak, perabot rumah tangga, dan bayar pajak motor. Pendapatan suami Ibu F diterima dalam bentuk tunai setiap minggu dari hasil bekerja sebagai buruh. Pengalokasian pengeluaran seratus persen digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari berupa beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, jajan anak, bayar listrik. Keluarga Ibu F dalam pengelolaan keuangan sebagian besar ditangani oleh Ibu F sendiri. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu F, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu F. Ibu F dan suami masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besar mereka masing-masing. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan, misalnya jika ada pendapatan/penghasilan yang berlebih, dan jika ada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi maka istri/suami akan membantu keluarga besarnya. Keluarga besar yang dibantu oleh istri/suami yaitu adik, kemenakan, dan orang tua. Meskipun demikian, kadangkadang keluarga besar pihak suami juga ikut membantu ekonomi keluarga contoh yang sedang membutuhkan, sebaliknya keluarga besar pihak istri tidak pernah ikut membantu. Suami tidak mempunyai tanggung jawab dari segi ekonomi terhadap kemenakannya, suami lebih memprioritaskan anak-anak dan keluarganya dari pada kemenakan, karena dengan alasan ekonomi dan kemenakannya yang jauh di rantau. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :

11 153 Pendapatan istri keluarga (60%) Bayar hutang sehari-hari Jajan anak Bayar listrik Rokok Simpanan/ Tabungan (40%) Arisan Tabungan di bank atas nama istri mendadak Pendapatan suami Simpanan di rumah Beli emas Modal usaha Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus IV) Ibu A adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin bordir. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu A yaitu gaji/upah yang diterima oleh Ibu A rata-rata satu kali setiap dua hari dalam bentuk tunai. Gaji yang diterima Ibu A dialokasikan untuk membayar hutang, jajan anak, disimpan/ditabung untuk keperluan mendadak, membeli bahan baku usaha, membeli alat-alat rumah tangga, dan untuk sekolah anak. Jika uang untuk membayar hutang tidak cukup, maka anak-anak Ibu A sering membantu. Pendapatan suami Ibu A diterima dalam bentuk tunai setiap hari dari hasil pekerjaan sebagai buruh. Dari gaji/upah yang diterima tersebut dibagi oleh Ibu A menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. keluarga dialokasikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, dan bayar listrik. Kadangkadang untuk kebutuhan hidup sehari-hari, anak-anak Ibu A juga ikut membantu. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan

12 154 keuangan keluarga Ibu A sebagian besar ditangani oleh Ibu A. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu A, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu A. Ibu A tidak mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Dari segi ekonomi Ibu A tidak pernah membantu keluarga besarnya, termasuk membantu kemenakan dan anak pisang. Namun lain halnya dengan suami Ibu A. Suami Ibu A masih mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga besarnya. Bantuan tersebut tidak rutin tiap bulan diberikan, tapi kadangkadang dikirim untuk membantu orang tua, adik, dan kemenakan di kampung. Jika ada acara syukuran, suami Ibu A ikut membantu keluarga besarnya. Suami masih mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap kemenakannya. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar Kredit motor (20%) Simpanan di rumah (15%) mendadak Beli bahan baku usaha Pendapatan istri Tabungan di bank atas nama istri (10%) Membeli alatalat rumah tangga Pendapatan suami hidup seharihari (50%) Tabungan di Bank atas nama anak (5%) makan Jajan anak Rokok Bayar listrik

13 155 Lampiran 4 Keadaan Usaha Kerajinan Bordir dan Sulaman Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 1 Mencari tambahan dana keluarga Suami kadang membantu Dari hasil kebun (pencarian bersama 2 Memenuhi kebutuhan keluarga Sangat mendukung Modal sediri 3 Untuk pendapatan keluarga Memberikan semangat Awalnya dari penghasilan suami 4 Meneruskan warisan leluhur Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 5 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 6 Menyalurkan hobby menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami yang ditabung 7 Mencari rezeki di bidang menyulam Memberi bantuan dan dorongan Modal bersama (keluarga) 8 Mencari tambahan keuangan keluarga Mendukung Dari suami 9 Mencari-cari tambahan Membantu dan mendukung Modal sendiri 10 Bakat dalam membordir Mendukung Biaya sendiri 11 Untuk mendidik anak Memberikan tanggapan positif Dari hasil usaha sendiri 12 Untuk menambah modal Setuju dan mendukung Dari hasil kerja menjadi petani 13 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung sekali Dari suami 14 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 15 Memenuhi kebutuhan hidup Mendukung sekali Modal sendiri dari upah jahit 16 Menambah penghasilan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 17 Berwirausaha Sangat mendukung Modal sendiri 18 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 19 Mendapatkan biaya tambahan Mendukung Dari tetangga 20 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 21 Menambah belanja harian Mendukung Dari bos jahit 22 Membantu keuangan keluarga Mendukung Dari bos jahit 23 Belanja harian keluarga Sangat mendukung Dari bos jahit 24 Membuka lapangan pekerjaan Sangat mendukung Dari penghasilan sebagai karyawan 155

14 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 25 Mendapatkan uang Mendukung Dimodali oleh bos jahit 26 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Modal sendiri 27 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari bos jahit 28 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Modal sendiri 29 Menambah penghasilan suami Sangat mendukung Dari suami 30 Mencari tambahan keluarga Mendukung Dari suami 31 Membantu suami Mendukung Modal sendiri 32 Menambah pendapatan suami Memberi dorongan Dimodali bos jahit 33 Memenuhi kebutuhan rumah tangga Mendukung Dimodali bos jahit 34 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Dimodali bos jahit 35 Menambah penghasilan suami Sangat mendukung Modal sendiri 36 Menambah pendapatan keluarga Sangat membantu Modal sendiri 37 Menambah pendapatan keluarga Mendukung Dari bos jahit 38 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 39 Menyalurkan hobby menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami 40 Berwirausaha Memberi dorongan Dari keluarga besar 41 Memenuhi kebutuhan hidup Mendukung sekali Modal sendiri dari upah jahit 42 Untuk masa depan anak Sangat memberi dorongan Modal sendiri 43 Berwirausaha Sangat mendukung Modal sendiri 44 Menambah pendapatan keluarga Sangat mendukung Dari penghasilan suami 45 Untuk mendapat uang Mendukung Dimodali oleh bos jahit 46 Meneruskan usaha orang tua Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 47 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama 48 Menyalurkan bakat menyulam Suami membantu dana Dari penghasilan suami 49 Membuka lapangan pekerjaan Memberi dorongan Modal bersama (keluarga) 50 Meneruskan usaha keluarga Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 51 Melanjutkan usaha orang tua Memberi dorongan Bersama

15 157 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 52 Mencari tambahan uang Memberi dorongan Bersama 53 Mencari uang Suami membantu dana Dari penghasilan suami 54 Membantu perekonomian keluarga Memberi dorongan Dari bos jahit 55 Mencari uang Mendukung Dari bos jahit 56 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Modal sendiri dan teman 57 Mencari uang Mendukung Bos jahit 58 Mencari tambahan uang Cukup mendukung Bos jahit 59 Mencari uang Mendukung Modal sendiri 60 Mendapatkan uang Sangat mendukung Dari keluarga 61 Mencari uang Memberi dukungan Dari teman 62 Untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari bos jahit 63 Mencari uang Mendukung Dari keluarga besar 64 Mendapatkan uang Mendukung Bos jahit 65 Mendapatkan uang Sangat mendukung Dari bos 66 Mencari uang Tidak mendukung Dari teman 67 Mendapatkan uang Baik dan mendukung Bos jahit 68 Mencari uang Mendukung Keluarga 69 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Bos jahit 70 Untuk mendapatkan uang Sangat mendukung Dari bos jahit 71 Membantu perekonomian keluarga Baik Modal sendiri dan suami 72 Mencari tambahan biaya rumah tangga Medukung Dar i suami 73 Untuk tambahan belanja rumah tangga Mendorong Dari suami 74 Untuk menghasilkan uang Baik Dari teman 75 Membantu perekonomian keluarga Sangat mendukung Dari suami 76 Mendapatkan uang Mendukung Modal sendiri 77 Mendapatkan uang Mendukung dengan baik Pinjam dari koperasi 78 Mencari uang tambahan Medukung Dari bos 157

16 Nores Tujuan Menjalankan Usaha Kontribusi Suami Sumber Dana/Modal 79 Mencari tambahan biaya Mendukung Modal sendiri 80 Menabung untuk sekolah anak Sangat mendukung Dari keluarga 81 Mencari tambahan uang Mendukung Orang tua 82 Menyalurkan bakat Mendukung Modal sendiri 83 Masa depan anak Sangat mendukung Dari suami 84 Membantu perekonomian keluarga Mendukung Dari keluarga 85 Mencari tamhaban uang Memberi dorongan Dari keluarga 86 Untuk masa depan Sangat mendukung Diri sendiri 87 Mencari uang tambahan untuk masa depan Mendukung Diri sendiri anak 88 Mencari uang Sangat mendukung Dari keluarga 89 Untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari bos jahit 90 Menambah penghasilan keluarga Mendukung Keluarga besar 91 Mencari tambahan uang Mendukung Keluarga 92 Mencari uang Mendukung Bos jahit 93 Mencari uang Mendukung Modal sendiri dan teman 94 Mencari uang untuk masa depan anak Sangat mendukung Dari keluarga besar 95 Mencari uang Tidak ada Dari bos jahit 96 Meneruskan usaha keluarga Sangat mendukung Bantuan dari keluarga besar 97 Untuk masa depan anak Mendukung sekali Modal sendiri dan keluarga 98 Mencari tambahan uang sambil mencoba Mendukung Dari bos jahit berwirausaha 99 Mencari uang Mendukung Dari keluarga 100 Mencari tambahan kebutuhan rumah tangga dan untuk masa depan anak Mendukung sekali Modal sendiri

17 159 Lampiran 5 Hasil Uji Korelasi Pearson Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X1 1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Keterangan : X1 = Umur suami X12 = Pengetahuan sistem matrilineal X2 = Umur istri X13 = Penerapan budaya matrilineal X3 = Pendidikan suami X14 = Peran gender dalam pengambilan keputusan X4 = Pendidikan istri X15 = Peran gender dalam pembagian kerja X5 = Besar keluarga X16 = Peran gender total X6 = Jumlah anak X17 = Penerapan manajemen keuangan keluarga X7 = Pendapatan suami X18 = Peran gender dalam manajemen keuangan keluarga X8 = Pendapatn istri X19 = Kesejahteraan keluarga subjektif X9 = Pendapatan total X20 = Pendapatan usaha X10 = Pengeluaran total X21 = Kesejahteraan keluarga objektif X11 = Kepemilikan aset 159

18 160 Lampiran 6 Aktivitas Pengrajin Bordir dan Sulaman Gambar 1 Aktivitas pekerja bordiran perdesaan di tempat unit usaha Gambar 2 Aktivitas perkerja bordiran perdesaan yang dilakukan di rumah sambil membuka warung

19 161 Gambar 3 Aktivitas pekerja bordiran perkotaan yang dilakukan di rumah Gambar 4. Aktivitas Pekerja Sulaman perkotaan yang dilakukan di rumah

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Provinsi Sumatera Barat yang identik dengan Minangkabau merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang menganut sistem matrilineal. Masyarakat Minangkabau ini pun merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh lautan, menjadikan negara ini memiliki etnis serta

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi LAMPIRAN 97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95 96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 83 LAMPIRAN Wawancara Dengan Bapak Eriyanto, Ketua Adat di Karapatan Adat Nagari Pariaman. 1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Tradisi Bajapuik? - Pada umumnya proses pelaksanaan perkawinan

Lebih terperinci

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau) PENGAMBILAM KEPUTUSAN DALAM KELUARGA MENURUT BUDAYA MINANGKABAU Oleh : Dra. Silvia Rosa, M. Hum Ketua Jurusan Sastra Daerah Minangkabau FS--UA FS Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan BAB V KESIMPULAN Matrilineal seperti yang telah banyak kita fahami, membawa kepada pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan memiliki posisi tawar yang baik dalam pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya Pemahaman Progresif tentang Hak Perempuan atas Waris, Kepemilikan Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya Beberapa Istilah Penting terkait dengan Hak Perempuan atas Waris dan Kepemilikan Tanah: Ahli

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... viii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENGANTAR... 1

Lebih terperinci

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Praktek Pewarisan Harta Pusaka Tinggi Tidak Bergerak di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN Petunjuk Pengisian Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 49 BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 6.1 Jumlah dan Alokasi Penggunaan Remitan Migrasi Internasional Remitan merupakan pengiriman uang ke daerah asal, seperti diungkapkan Connel (1979) dalam Effendi (2004), menggambarkan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Perempuan pengrajin batik, gender, sosial ekonomi keluarga

Kata Kunci: Perempuan pengrajin batik, gender, sosial ekonomi keluarga ABSTRAK Tinuk Nawangsih. K8410057. PERAN PEREMPUAN PENGRAJIN BATIK DALAM PENINGKATAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi 1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pelanggaran kawin sasuku pada masyarakat Minangkabau dianggap sebagai perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi lokasi penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga 7 Definisi Keluarga TINJAUAN PUSTAKA Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori Menurut Undang-Undang nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga 7 TINJAUAN PUSTAKA Konsep dan Pendekatan Teori Keluarga Pengertian Keluarga Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" atau "kelompok kerabat". Keluarga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumatera merupakan pulau yang memiliki sejumlah suku besar berciri khas tradisional. Suku yang terkenal adalah Minangkabau, Aceh, Batak, Melayu, dan ada juga sejumlah suku-suku

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 702 Ha, ketinggian diatas

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi Lampiran 2 HASIL WAWANCARA Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi 1. Bagaimanakah cara orang tua menyampaikan hukum adat Minangkabau kepada anak, terkait adanya pewarisan harta kepada anak perempuan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para

BAB I PENDAHULUAN. dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Sumatera Barat beserta masyarakatnya, kebudayaannya, hukum adat dan agamanya, semenjak dahulu menjadi perhatian khas dari para ilmuwan dan para cendikiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1.Profil Keluarga dampingan Keluarga dampingan merupakan salah satu program yang diusung oleh KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

Lebih terperinci

BAB II PASAR AIR TIRIS

BAB II PASAR AIR TIRIS BAB II PASAR AIR TIRIS A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Air Tiris Air Tiris merupakan ibu kota dari Kecamatan Kampar, Kecamatan Kampar merupakan satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional

Organisasi Perburuhan Internasional Organisasi Perburuhan Internasional PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA Organisasi Perburuhan Internasional 2 MENETAPKAN SASARAN KEUANGAN PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA 3 Apa sasaran hidup Anda? Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang didiami masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sangat membutuhkan adanya suatu aturan-aturan yang dapat mengikat manusia dalam melakukan perbuatan baik untuk diri sendiri dalam

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya

Lebih terperinci

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat Hukum Adopsi menurut Hukum Adat Oleh: 1. Rico Andrian Hartono(135010101111114)/ 17 2. Ramadhanti Safirriani(135010119111001)/ 46 3. Farahdyba R (135010107111189)/ 44 4. Giovanna Calista F (135010101111106)/

Lebih terperinci

Masukkan NIP. Masukkan Password. Klik Login untuk masuk Aplikasi

Masukkan NIP. Masukkan Password. Klik Login untuk masuk Aplikasi Petujuk Penggunaan Aplikasi Siharka sebagai Pegawai Untuk login, silahkan anda akses url berikut: https://siharka.menpan.go.id pada browser. maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Masukkan NIP

Lebih terperinci

BAB V REFLEKSI. cukup baik. Dari 30 indikator yang terpenuhi ada 25, yakni: (1)

BAB V REFLEKSI. cukup baik. Dari 30 indikator yang terpenuhi ada 25, yakni: (1) BAB V REFLEKSI A. Kesimpulan 1. Ketahanan Keluarga Ketahanan keluarga jemaat gereja Juata Laut Tarakan termasuk cukup baik. Dari 30 indikator yang terpenuhi ada 25, yakni: (1) perkawinan suami-istri legal;

Lebih terperinci

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat

Lebih terperinci

TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN

TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN 65 VII. TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN 7.1 Akses dan Kontrol Peserta Perempuan Program Terhadap Sumberdaya Tingkat keberdayaan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan program PNPM Mandiri

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi kehidupan petani karet, karena pada musim hujan petani karet

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi kehidupan petani karet, karena pada musim hujan petani karet BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Mayoritas masyarakat Nagari Lubuk Tarok bermata pencaharian sebagai petani karet. Pada pertanian karet itulah mereka menggantungkan kehidupannya. Pertanian karet bukanlah

Lebih terperinci

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) ENZI PATRIANI NPM 10080297 PROGRAM

Lebih terperinci

ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. ÉÄx{M Joeni Arianto Kurniawan, S. H. Perkawinan dlm Hukum Adat meliputi kepentingan dunia lahir dan dunia gaib HAZAIRIN: Perkawinan mrp rentetan perbuatanperbuatan magis, yg bertujuan utk menjamin ketenangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlawanan budaya merupakan perjuangan hak yang bertentangan agar terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan untuk melakukan perubahan

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERLENGKAPAN PROSESI ADAT PERKAWINAN KANAGARIAN NAN XX KOTA PADANG Program PPM KOMPETITIF Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.500.000 Tim Pelaksana Reniwati, Noviatri, Rona Almos, dan Khanizar Fakultas Sastra Lokasi Kota Padang, Sumatera Barat PENYULUHAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR 31 KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR Pengertian kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan dan tumbuh kembangnya sangat diperhatikan. Tak heran banyak sekali orang yang menunggu-nunggu

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara (Interview Guide) digunakan pedoman wawancara sesuai focus penelitian.

Pedoman Wawancara (Interview Guide) digunakan pedoman wawancara sesuai focus penelitian. Pedoman Wawancara (Interview Guide) Pedoman wawancara ditujukan kepada Informan kunci, informan utama, dan informan tambahan untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, dan harta ini berada dibawah pengelolahan mamak kepala waris (lelaki

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, dan harta ini berada dibawah pengelolahan mamak kepala waris (lelaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah pusako adalah tanah hak milik bersama dari pada suatu kaum yang mempunyai pertalian darah dan diwarisi secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu,

Lebih terperinci

Keterangan : Wawancara dengan Bapak H.Sitompul

Keterangan : Wawancara dengan Bapak H.Sitompul Lampiran 1 : Dokumentasi Penelitian Keterangan : Wawancara bersama Ibu T.Sihotang Keterangan : Wawancara dengan Bapak H.Sitompul Keterangan : Wawancara dengan Ibu W. Siagian Keterangan : Wawancara dengan

Lebih terperinci

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN Hukum adat kekerabatan adalah hukum adat yang mengatur tentang bagaimana kedudukan pribadi seseorang sebagai anggota kerabat, kedudukan anak terhadap orangtua dan sebaliknya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Minangkabau di Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Di Kelurahan Air Tiris Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem pemerintahan dikelurahan Air Tiris pada awalnya berbentuk desa

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RESPONDEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN 18 KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik lansia yang menjadi responden. Adapun data karakteristik yang dimaksud meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Semester genap 2012-2013 Pokok Bahasan Sumber pendapatan keluarga Tujuan pengelolaan keuangan Pengeluaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi 64 BAB V KESIMPULAN Nareh Hilir merupakan satu diantara 17 desa yang berada di kawasan Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi sentra sulaman benang emas di kota Pariaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat yang terbentuk dari hubungan pernikahan laki-laki dan wanita untuk menciptakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan:

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan: LAMPIRAN INFORMAN KUNCI Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan: Profil informan Nama : Umur : Status Perkawinan : Alamat : I. Mengenai pekerjaan informan (isteri/ibu yang bekerja di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk melengkapi kehidupannya. Proses pernikahan menjadi salah satu upaya yang

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian 28 BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian Strategi nafkah dalam kehidupan sehari-hari direprensentasikan oleh keterlibatan individu-individu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Pembagian Harta Warisan. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk membedakan dengan istilah-istilah

Lebih terperinci

PERENCANAAN IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA

PERENCANAAN IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA PERENCANAAN K E U A N G A N IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA PERENCANAAN K E U A N G A N IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya ekonomi adalah sebagai dasar pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Semua itu juga berlaku dalam keluarga, ekonomi adalah

Lebih terperinci

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabungan merupakan salah satu sarana penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga (Yasid, 2009:90). Tabungan berguna untuk menyiapkan kehidupan yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat Bekerja Contoh Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh Pada periode 2006-2008 jumlah angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan sebesar 4,2 juta orang (Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia sangat luas, juga mempunyai puluhan bahkan ratusan adat budaya. Begitu juga dengan sistem kekerabatan yang dianut, berbeda sukunya maka berbeda pula

Lebih terperinci

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor Anak perempuan tertua atau disebut juga dengan anak perempuan sulung, oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di

BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di BAB III PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di dirikan pada 11 Desember 2006. KSP memiliki badan hukum 188.4/360/BH/112006.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Begawai Pernikahan adalah suatu momen yang sakral, dimana penyatuan dua insan ini juga harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga, dilakukan beberapa kali kunjungan di kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1.Konsep dan Teori Mobilitas Penduduk Istilah umum bagi gerak penduduk dalam demografi adalah population mobility atau secara lebih khusus territorial

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 61 Lampiran 2 Korelasi antar variabel (Pearson Product Moment Correlations) Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 62 X1 1 X2.924 ** 1

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 722/XIV Suatu hari, Bu Broto datang menemui Bu Sri, tetangganya yang kebetulan memiliki sebuah toko. Ia bercerita tentang anaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Sebelum membahas pola pembagian peran dalam keluarga responden, terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai karakteristik responden yang akan dirinci

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari

Lebih terperinci

2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ETNIS MINANGKABAU SEBAGAI PEDAGANG DI PASAR AL-WATHONIYAH, CAKUNG, JAKARTA TIMUR

2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ETNIS MINANGKABAU SEBAGAI PEDAGANG DI PASAR AL-WATHONIYAH, CAKUNG, JAKARTA TIMUR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan manusia lain untuk menjalani kehidupan dan memenuhi segala kebutuhannya. Seperti yang dikemukakan oleh Soekanto (2007, hlm.23) Manusia senantiasa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian LAMPIRAN 83 84 85 Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian V. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X1 1 X2-1.406 ** X3 -.133 -.171

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

Keluarga merupakan tempat berlindung dari tekanan-tekanan fisik maupun psikis yang datang dari lingkungannya. Untuk melindungi diri maka diperlukan

Keluarga merupakan tempat berlindung dari tekanan-tekanan fisik maupun psikis yang datang dari lingkungannya. Untuk melindungi diri maka diperlukan ABSTRAK PENELITIAN Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa konsekuensi bertambahnya jumlah lansia. Abad 21 ini merupakan abad lansia (era of population ageing), karena pertumbuhan lansia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat pada saat sekarang ini, masalah dalam kehidupan sosial sudah semakin kompleks dan berkepanjangan, dimana terdapat beberapa aspek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat perempuan di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Kreatifitas pengrajin bambu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional. Berdasarkan laporan United Nation for Development Programme

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang tertanam, ia merupakan totalitas dari sesuatu yang dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN A. Pengertian Perkawinan 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan Menurut Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan ialah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Judul : Pola Ketergantungan Petani Penyewa terhadap Pemilik Tanah

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Judul : Pola Ketergantungan Petani Penyewa terhadap Pemilik Tanah LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara untuk Petani Penyewa PEDOMAN WAWANCARA Nama : Sebastian R.S. Saragih NIM : 030901012 Judul : Pola Ketergantungan Petani Penyewa terhadap Pemilik Tanah (Studi Kasus di Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA. desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM DESA. desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung BAB II GAMBARAN UMUM DESA A. Letak Geografis dan Demografis Desa Tanjung karang adalah salah satu dari 24 desa yang terletak pada Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Sebelum di sahkan sebagai

Lebih terperinci

BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM

BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM 34 BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM 5.1 Perempuan Pekerja Putting Out System Pekerja perempuan yang bekerja dengan POS di Desa Jabon Mekar ada sebanyak 75 orang. Pekerja perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan seorang diri, tetapi manusia adalah makhluk sosial yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup bermasyarakat

Lebih terperinci

TENTANG DUDUK PERKARANYA

TENTANG DUDUK PERKARANYA P U T U S A N Nomor: 0098/Pdt.G/2008/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama,

Lebih terperinci