BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement, namun dapat juga terdiri dari satu sampai lima movement. Pada periode Barok, istilah sonata mengacu kepada sebuah komposisi untuk beberapa instrumen musik atau satu intrumen musik saja. Pada periode itu dikenal komposisi musik trio sonata dan solo sonata. Trio sonata yaitu sonata untuk tiga instrumen, biasanya terdiri dari dua biola dan bass kontinuo, sedangkan solo sonata merupakan sonata untuk instrumen solo dan bass kontinuo. Pada periode Klasik, istilah sonata cenderung mengacu kepada komposisi untuk satu atau dua instrumen saja, contohnya Piano Sonata, yang merupakan komposisi untuk piano tunggal, dan Cello Sonata yaitu komposisi untuk cello dan piano. 1 Bentuk yang terakhir inilah yang menjadi dasar penciptaan sonata yang dilakukan penulis. 2. Perkembangan Sonata Sonata muncul sebagai suatu bentuk musik instrumental yang penting pada awal abad ke-17. Kemunculan sonata merupakan hasil dari pertemuan tiga karakteristik musik Barok, yaitu 2 : 1 Stephen Blim, Composition The New Grove Dictionary of Music and Musician. Stanley Sadie ed. (London: Mac Millian Publishers Ltd, 2002), VI, hlm Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analyis of Musical Forms (New Jersey: Summy-Birchard Music, 1979), hlm

2 a. Sekularisasi ekspresi. Sekularisasi ekspresi pada satu sisi mengarah kepada opera, di sisi lain memungkinkan sebuah seni musik tanpa teks, sebuah musik yang mengandung ekspresi musik yang abstrak. b. Pembentukan tonalitas menggantikan modalitas. Pada pertengahan abad ke-18 sebuah alur melodi yang paling menonjol berdasarkan tema-tema yang berbeda membuat bentuk musik instrumental ini berbeda dari tipe musik kontrapungtal yang lebih awal, seperti fuga atau toccata yang berdasarkan motif atau subyek tunggal. c. Kesempurnaan instrumen musik, khususnya keluarga instrumen gesek. Sekolah biola yang pertama berkembang di Italia pada awal abad ke-17, dan sejarah awal bentuk sonata dapat ditemukan pada karyakarya dari pemain biola dan komponis-komponis dari sekolah ini, antara lain : Rossi, Fontana, Legrenzi, diikuti oleh Valentini, Vitali, Bassani, Tartini, Vivaldi. Saat periode Barok beralih ke Rokoko dan Klasik, karakteristik sonata itu berubah, pusat segala kegiatan kreatif bergeser dari Italia ke Jerman, dan harpsichord yang diikuti oleh piano menggantikan biola sebagai instrumen terpenting yang menggunakan bentuk sonata. Pada abad ke-16 canzona sebagai musik instrumental merupakan sebuah karya musik yang diadaptasi dari karya vokal. Mulai tahun 1560 bentuk dan tema chanson Perancis berpindah dari penggunaan medium vokal ke medium organ (canzona d organo), sedangkan berkisar dari tahun 1560 bentuk canzona mulai sering dipakai untuk ansambel musik (canzona de sonare). Canzona organ berkembang menjadi fuga, canzona instrumental juga berkembang menjadi sonata. Dalam tahap evolusinya dari bentuk canzona, bentuk sonata melewati sejumlah tahapan 3 : 3 Stein, hlm

3 a. Transisi dari bentuk kontrapungtal yang mengimitasi tekstur canzona polifonik menjadi melodi utama dengan bas kontinuo. b. Bentuk tiga sampai lima movement, movement pertama dan terakhir adalah fuga bertempo cepat/allegro (sekitar tahun 1650). c. Sonata da camera (sonata kamar atau ruangan), judul ini pertama kali digunakan oleh Johann Rossenmuller (1667). d. Sonata da chiesa (sonata gerejawi), sebuah bentuk empat movement, dimana tanda tempo menggantikan judul tarian dan karakter dari da camera (sekitar tahun 1687). e. Sonata keyboard pertama (sonata gerejawi) oleh Johann Kuhnau (1692). f. Sonata untuk satu, dua, tiga, atau empat penyaji oleh H. Biber dan J. S. Bach. g. Susunan tiga movement berupa cepat lambat cepat dari Neapolitan Sinfonie (overture Italia) oleh Alessandro Scarlatti. h. Sonata movement tunggal, oleh Domenico Scarlatti ( ). i. Bentuk empat movement (Allegro Adagio Minuet Allegro), digunakan dalam simfoni-simfoni komponis Mannheim, Johann Stamitz ( ) dan Georg Monn ( ). j. Bentuk sonata yang digunakan dalam empat kategori utama oleh para komponis periode Klasik: format solo, musik kamar, simfoni, dan konserto; format solo dan konserto dalam tiga movement, sedangkan sonata ansambel dan simfoni dalam empat movement. k. Empat movement solo sonata Beethoven; scherzo menggantikan minuet; penambahan suara dalam simfoni. l. Sonata satu movement Sonata in B minor, Liszt. m. Cyclic treatment 1, seperti: Symphony No.4, Schumann; Symphony in D minor, Frank. n. Free form sonata atau sonata bentuk bebas pada abad 20 Sonata No.1, Hindemith; Sonata No.7, Prokofiev. 7

4 3. Bentuk dan Struktur Sonata Pada Periode Klasik Komposisi sonata biasanya memiliki tiga atau empat movement. Movement pertama bertempo cepat, hampir selalu berbentuk sonataallegro form atau sonata form, yang kedua bertempo lambat dengan karakter yang penuh perasaan, movement ketiga berbentuk tarian, dan movement keempat biasanya berbentuk rondo (berasal dari bahasa Perancis Rondeau yang berarti lagu yang berputar dan merupakan suatu bentuk musik instrumental). Jika sonata terdiri dari tiga movement maka movement ketiga akan ditiadakan. 4 Berikut akan dijelaskan struktur sonata secara umum dari setiap movement. a. Movement pertama (sonata form) Introduksi (jarang dipakai) Eksposisi (A): 1) Tema utama, dalam tonika 2) Transisi 3) Sub tema dalam dominan atau relatif minor/mayornya 4) Codetta atau bagian penutup Development/Pengembangan (B): 1) Pengembangan tiap bagian Rekapitulasi (A ): 1) Tema utama, dalam tonika 2) Transisi 3) Sub tema dalam tonika 4) Codetta atau bagian penutup Coda 4 Stein, hlm

5 b. Movement kedua Movement kedua yang bertempo lambat memberikan kesan yang berbeda dari movement yang pertama. Struktur yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut 5 : 1) Ternary ( A B A ): Sonata in C, K. 309, Mozart; Sonatas in G, Op. 79, Beethoven; Clarinet Quintet, Brahms 2) Abridged sonata form: Sonata in F, K. 332, Mozart; Sonatas in F minor, Op. 2 No. 1; C minor, Op. 10 No. 1; D minor, Op. 31 No. 2, Beethoven 3) Air and variations Struktur ini tidak begitu sering digunakan dalam musik piano. Contoh penggunaan struktur seperti ini bisa dilihat dalam Sonata for violin and piano Op. 47, Beethoven, dan Emperor Quartet Op. 76 No. 3, Haydn. 4) Old Rondo: Sonata in C minor, K. 457; Sonata in C major, K. 545, Mozart; Sonata in A Op. 2 No. 2; Sonata in C minor Op. 13 No. 8 (Pathetique), Beethoven. c. Movement ketiga Struktur untuk movement ini biasanya berupa minuet dan trio atau scherzo dan trio. Scherzo dan trio memiliki struktur yang sama seperti minuet dan trio. 6 d. Movement keempat Struktur movement ini biasanya berupa 7 : 1) Sonata-rondo: Op. 22, Op. 26, Op. 28, Beethoven; Sonata in A minor K. 310, Mozart; Violon Concerto Op. 77 dan Pianoforte Concertos in D minor Op. 15 dan B flat major Op. 83, Brahms. 5 William Cole, Form of Music (London: The Associated Board of The Royal School of Music, 1969), hlm Cole, hlm Cole, hlm

6 2) Old-rondo: Sonata in F (K. 533 dan 494), Mozart; Op. 10 No. 3, Beethoven. 3) Sonata form: Op. 10 No. 1, Op. 27 No.2, Beethoven; Sonata in G K. 283, Mozart. Terkadang, movement-movement dari sebuah sonata atau simfoni dapat dihubungkan, seperti pada movement ketiga dan keempat dari Beethoven s fifth symphony. Cara lain untuk menyatukan struktur adalah menggunakan tema yang sama, atau variasi tema pada lebih dari satu movement. Cara ini digunakan oleh Frescobaldi ( ) dalam karya-karyanya dan telah menjadi salah satu metode yang diakui pada periode itu, namun metode ini sempat terabaikan sampai akhirnya ditemukan idee fixe (sebuah tema yang muncul terus menerus dalam bentuk musikal utamanya, walaupun nilai not, ritme, dan orkestrasinya bervariasi, tema ini muncul dalam setiap movement dan berfungsi menjadi penghubung antara movement-movement tersebut) yang muncul pada Symphonie Fantasticque karya Berlioz. Beberapa komponis yang juga menggunakan metode ini adalah Franz Lizst, Cesar Franck, Vincent d Indy, Saint-Saens, Faure, dan Dukas. Idee fixe yang ditemukan oleh Berlioz menyebabkan timbulnya penggunaan leitmotif oleh Richard Wagner pada sekitar tahun Leitmotiv is a musical motive associated with some person, thing, idea, or symbol on the drama 8, [Leitmotif adalah motif-motif atau tema-tema musikal yang berhubungan dengan beberapa orang, benda, ide, atau simbol tertentu dalam sebuah drama]. Sebagai upaya lebih lanjut untuk menyatukan keseluruhan karya daripada membuat movement-movement terpisah, sebuah sonata atau simfoni bisa saja terdiri dari satu movement. Bentuk sonata satu movement ini muncul pada akhir abad 19 dan awal abad 20 yang 2002), hlm J. Kerman, G. Tomlinson, V. Kerman, LISTEN (New York: Bedford/St. Martin s, 10

7 berbeda dari sonata satu movement karya Domenico Scarlatti. Langkahlangkah yang turut berperan dalam munculnya bentuk ini: a. Sonata yang dibagi menjadi beberapa movement tetapi dimainkan tanpa jeda di antara movement-movement tersebut Sonata Op. 27 No. 1 karya Beethoven. b. Sonata dua movement Sonata Op. 53, Op. 54, Op. 78 dan Op. 90, Beethoven. c. Perpaduan movement kedua (slow movement) dan minuet menjadi satu Sonata Op. 27 No. 2 Moonlight dan Scherzo, Beethoven; Sonata in A major for violin and piano, Brahms; Symphony in D minor, Franck. d. Sonata-sonata seperti pada point (a) dan (b) di atas dengan penggunaan cyclic treatment Symphony No. 1 and 4, Schumann; Cello Concerto in A minor, Saint-Saëns; Piano Concerto in E-flat major, Liszt. e. Pada akhirnya, bentuk satu movement biasanya dengan beberapa bagian besar Piano Concerto in A major, Liszt; Symphony No. 7, Sibelius; Symphony No. 3, Roy Harris; Sonata No. 1 for piano, Hindemith; Piano Sonata, Alban Berg; Sonata Op. 28 No. 3, Prokoviev. 9 Dari poin-poin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik sonata satu movement pada abad 20 adalah sebagai bentuk movement tunggal yang terdiri dari dua hingga lima bagian besar, dimana tema musikal biasanya diperlakukan dalam pola berulang. 9 Stein, hlm

8 B. Sekilas tentang Instrumen Cello dan Piano 1. Instrumen Cello Violincello atau yang lebih umum disebut cello juga berasal dari keluarga instrumen gesek. Bentuknya serupa dengan biola, namun panjangnya dua kali lipat dari panjang biola, tebalnya empat kali lebih tebal dari biola, dan memiliki leher yang lebih panjang. Pada abad-abad awal, posisi memainkan cello bisa nyaris vertikal di antara lutut, bahkan dapat dimainkan sambil berdiri. Dalam perkembangannya di abad 19, ada tuntutan untuk menyembunyikan nada-nada pada register atas sehingga dibuatlah end-pin dari bahan metal yang digunakan untuk menyangga cello dengan kokoh. Bow cello mirip bow biola, tapi ukurannya lebih pendek dan lebih berat. 10 Penemu cello adalah Andrea Amati dari Italia. Cello paling erat terkait dengan musik klasik Eropa. Cello memberikan efek suara bass. Cello mempunyai empat dawai. Dawai-dawainya biasanya ditala pada nada (dari tinggi ke rendah) A, D, G, dan C. Cello seperti biola alto namun suara yang dihasilkan satu oktaf lebih rendah. Suara cello yang hangat, dalam, dan ekspresif, menyerupai suara manusia, membuatnya menjadi instrumen favorit para komponis periode romantik, seperti yang tertera dalam kutipan berikut : The cello s sound is warm, intimate, and expressive, resembling the human voice, making it a favorite with romantic composers Instrumen Piano Piano adalah alat yang paling populer dan paling serba guna di antara instrumen musik lainnya. Instrumen ini memiliki register suara yang 10 Muhammad Syafiq Ensiklopedia Musik Klasik. Israr Ardiansyah. (Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa, 2003), I, hlm Verlagsgesellschaft, Konëmann. The Illustrated Encyclopedia of Musical Instruments (Bulgaria: Kibea Publishing Company, 2000), hlm

9 paling luas, melampaui register suara organ, dan memiliki kemampuan ekspresi yang besar. Hal ini juga berkaitan dengan fungsinya baik secara instrumen solo maupun sebagai instrumen pengiring. Piano selalu muncul mulai dari sebuah konser sampai resital solo dan pergelaran musik kamar sampai konserto. Piano dibuat pertama kali di Florence tahun 1710 oleh Bartolomeo Cristofori dan saat itu disebut gravicembali col pian e forte. Cristofori menemukan mekanisme piano yang menggunakan hammer (palu) sebagai pemukul senar dan memungkinkan seorang pemain untuk mengendalikan volume suara piano lewat tekanan jari-jarinya. 12 Pada abad ke-18, muncullah beberapa pembuat piano yang terkenal dan sangat penting dalam perkembangan piano. Mereka adalah Gottfried Silbermann dan Johann Andreas Stein (Jerman), serta Kirkman, Johannes Zumpe, dan John Broadwood (Inggris). Kemajuan utamanya terletak pada penggunaan struktur mekanisme hammer yang memungkinkan untuk membunyikan not yang sama, penambahan pedal, dan pengubahan bentuk piano Cristofori menjadi square piano. Square piano ini ditemukan oleh Johannes Zumpe tahun 1767 dan pertama kali digunakan sebagai instrumen solo di Inggris oleh Johann Christian Bach tahun Sedangkan Grand piano buatan Johann Andreas Stein, yang dibuat sekitar tahun 1770, mendapat pujian dari Mozart karena kecemerlangan suaranya. Pada abad ke-19 perkembangan piano terpusat pada batas register. Pada tahun 1817, Broadwood mempersembahkan kepada Beethoven piano dengan register enam oktaf dari C1 sampai C3. Selain itu, terjadi peningkatan pada kualitas suara, keefektifan mekanisme hammer yang 12 Muhammad Syafiq Ensiklopedia Musik Klasik. Israr Ardiansyah. (Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa, 2003), I, hlm

10 memungkinkan pengulangan nada secara lebih cepat, dan pemakaian bentuk upright piano. Pengaturan dari senar piano upright, yang disusun secara vertikal, ditemukan oleh Alpheus Babcock tahun Senar-senar tersebut diatur sedemikian rupa menjadi sangat ringkas dengan sederetan senar register bass terletak melintang pada ketinggian yang berbeda terhadap senar register tengah dan atas. Perkembangan dalam produksi piano terus berlanjut dan ratusan tahun berikutnya, piano menjadi instrumen modern yang sangat penting dalam dunia musik di seluruh dunia. Piano modern, baik grand piano maupun upright piano, memiliki pedal yang fungsinya untuk menambah ekspresi atau efek khusus pada sebuah lagu. Biasanya ada dua pedal yang berada di bagian bawah dari upright piano. Pedal sebelah kiri berfungsi untuk melembutkan nada yaitu soft pedal dan pedal sebelah kanan untuk menahan nada disebut juga sustaining pedal. Terdapat penambahan pedal ketiga di tengah-tengah kedua pedal tadi. Pedal ini berfungsi sebagai sostenuto pedal yaitu untuk menahan suatu nada yang disembunyikan pada saat pedal tersebut ditekan. 13 C. Sonata Op. 27 No. 2 Sonata Quasi Una Fantasia 1. Biografi Beethoven Ludwig van Beethoven lahir di Bonn, sebuah kota di pinggir sungai Rhine di Jerman, dan dibaptis pada tanggal 2 April Dia merupakan anak dari merupakan anak dari pasangan Johann van Beethoven (c ) dan Maria Magdalena Keverich ( ). Kakeknya, Louis van Beethoven ( ) bekerja sebagai Kapellmeister bagi pejabat daerah Cologne, yang berpusat di Bonn. (Ludwig van) Beethoven mempunyai dua 13 Nirai N. D. Kristiana, Eksperimentasi Pembuatan Komposisi : Let s Play Tango untuk Duet Piano dan Organ Elektrik. Skripsi untuk mencapai gelar Sarjana Seni Musik di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, 2003, hlm

11 adik yang berhasil melewati masa kanak-kanaknya dengan selamat: Caspar Anton Carl (dibaptis pada tanggal 8 April 1774) dan Nikolaus Johann (dibaptis pada tanggal 2 Oktober 1776). 14 Selama masa kecilnya, Beethoven mendapatkan pelatihan musik (memainkan piano dan biola) dari ayahnya yang juga merupakan seorang musisi di Bonn. Dia juga belajar dari beberapa musisi lokal seperti Tobias Friedrich Pfeiffer dan Franz Rovantini. Namun pendidikannya tidak dilanjutkan sesudah ia menamatkan sekolah dasar. Pada tahun 1779, Christian Gottlob Neefe datang ke Bonn untuk bekerja di bawah pejabat daerah Cologne, dan menjadi figur penting dalam kehidupan bermusik Beethoven. Neefe menjadi guru bagi Beethoven, kemudian saat Neefe meninggalkan Bonn selama beberapa saat, Beethoven menjadi wakil menggantikan posisinya, lalu akhirnya menjadi asisten tetap bagi Neefe. Pada tahun 1787, Beethoven diberi kesempatan untuk pergi ke Vienna. Walaupun kunjungannya singkat (tidak lebih dari dua minggu), dia bertemu dengan Wolfgang Amadeus Mozart. Kabar tentang kesehatan ibunya yang memburuk karena tuberculosis memaksa Beethoven untuk segera kembali ke Bonn. Pada tanggal 17 Juli 1787, ibu Beethoven meninggal dunia dan hal ini membuat ayah Beethoven makin kasar dan keras temperamennya. Sesudah itu, Beethoven meminta kepada tuannya untuk memberikan setengah dari gaji ayahnya kepada dia supaya dia bisa mendukung adikadiknya, dan menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Pada masa ini pula dia mulai membangun reputasi sebagai musisi yang unggul di kalangan para musisi istana, dan berteman dengan para bangsawan. Salah seorang bangsawan teman Beethoven, Count Waldstein, mendorong Jilid Hlm Stanley Sadie, ed., The New Groove Dictionary of Music and Musicians. Edisi ke-2. 15

12 Beethoven untuk pergi ke Vienna untuk belajar kepada Franz Joseph Haydn. Pada minggu kedua bulan November 1792, Beethoven sampai ke kota Vienna untuk belajar dari Haydn. Meskipun Haydn dikenal sebagai figur kebapakan bagi para muridnya, namun relasi antara Beethoven dan Haydn tidak berjalan mulus. Saat Beethoven hendak mempublikasikan karya pertamanya, sebuah piano trio, Haydn menyarankan Beethoven untuk tidak memasukkan salah satu nomor, yaitu no.3 dalam C minor. Bagi Haydn, karya no.3 ini terlalu ekstrim dalam perubahan mood, tekstur, dinamika, dan ritme. Namun Beethoven malah menganggap Haydn sebagai penghalang kreativitasnya, dan tetap bersikeras memasukkan karya no.3 ini dalam publikasinya. Pelajaran Beethoven dengan Haydn tidak berlangsung lama. Pada tahun 1794, Haydn bertolak ke Inggris, dan mempercayakan Beethoven kepada dua orang guru : Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Alberchtsberger adalah Kapellmeister di Stephansdom dan seorang guru kontrapung yang ternama di Vienna, sedangkan Salieri adalah Kapellmeister kerajaan di Vienna. Salieri sering memberikan pelajaran gratis kepada para musisi yang ingin belajar darinya, terutama dalam hal setting bahasa Italia dalam musik, dan Beethoven termasuk salah satu musisi yang memanfaatkan kesempatan ini dengan segera setelah dia tiba di Vienna. Pada tahun-tahun awalnya di Vienna, Beethoven juga berusaha untuk memantapkan dirinya sebagai seorang pianis dan komposer. Dia berpartisipasi dalam berbagai pertunjukan dan konser, dan kemampuan improvisasi Beethoven sangat menonjol sehingga namanya cepat dikenal di Vienna. Kejeniusannya sebagai komposer piano tercermin dalam piano sonata karangannya, salah satunya adalah Sonata Op.13 No. 8 Pathetique yang dia gubah pada tahun

13 Pada awal tahun 1800-an, Beethoven mulai menyadari bahwa ada gangguan dalam pendengarannya. Salah seorang sahabatnya, Karl Amenda, menjadi saksi pergumulan Beethoven menghadapi kenyataan bahwa dia akan menjadi tuli. Dalam surat-suratnya kepada Amenda, Beethoven menuliskan bagaimana tertekannya dia dengan penyakitnya yang dapat berakibat buruk bagi profesinya sebagai musisi. Beethoven menderita penyakit otosklerosis, sebuah kondisi yang sangat langka dimana saraf-saraf pendengarannya semakin lemah. Namun, di sisi lain, permainan piano Beethoven menjadi bertambah hebat. Salah satu orang yang mencerahkan hari-hari Beethoven adalah Countess Giulietta Guicciardi. Giulietta bersama dua orang sepupunya belajar piano kepada Beethoven, dan Beethoven secara diam-diam menaruh hati kepada Giulietta yang pada saat itu baru berumur 17 tahun. Beethoven bahkan mendedikasikan 'Moonlight' Sonata Op.27 No.2 yang dia tulis pada tahun 1801 kepada Giulietta. Titik nadir pergumulan hidup Beethoven adalah pada tahun Pada saat itu, ia berkunjung ke Heiligenstadt, sebuah kota kecil di luar Vienna, untuk berlibur. Di kota ini, dia menuliskan Heiligenstadt Testament, sebuah surat wasiat yang dia tulis dan ditujukan bagi kedua saudaranya. Dalam surat ini dia menceritakan kondisi pendengarannya yang tidak akan membaik, dan walaupun tidak membatalkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, Beethoven merasa siap untuk menghadapi kematian, dan dia bertekad untuk hidup dan berjuang demi musiknya. Ironisnya, Beethoven tidak mengirimkan surat ini dan surat ini ditemukan dalam tumpukan kertas-kertas di apartemennya di Vienna sesudah Beethoven meninggal Grout, Donald Jay & Palisca, Claude V, A History of Western Music Sixth Edition, W.W. Norton Company, New York, London, hal

14 2. Latar Belakang Sonata Op. 27 No. 2 Sonata Quasi Una Fantasia Piano Sonata in C-sharp minor Quasi Una Fantasia, Op. 27 No. 2, adalah komposisi untuk piano karya Ludwig van Beethoven yang diciptakan pada tahun Quasi Una Fantasia ini memikiki arti seperti sonata tapi fantasia. Sonata ini terdiri dari tiga movement, yaitu Adagio sostenuto, Allegretto, dan Presto agitato. Komposisi ini diciptakan sebagai wujud cinta Beethoven kepada muridnya, Countess Giulietta Guicciardi. Perbedaan derajat yang terjadi antara Giulietta (anak bangsawan) dan Beethoven (rakyat biasa) akhirnya mengakhiri hubungan mereka. Melalui komposisi tersebut, Beethoven mengungkapkan betapa dalamnya perasaan cintanya kepada muridnya itu. Karya tersebut dikenal juga dengan nama Moonlight Sonata. yang merupakan judul pemberian Ludwig Rellstab (seorang kritikus musik dari German) di tahun 1832, yang diberikan setelah 5 tahun meninggalnya Beethoven. Rellstab memberikan judul tersebut karena sonata itu mengingatkannya tentang keindahan sinar bulan purnama yang dipantulkan oleh air danau Lucerne Ketikamerantau.blogspot.com/2012/02/Beethoven-di-balik-moonlight-sonata.html. diakses tanggal 5 november

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Perkembangan Musik Program. Musik program adalah komposisi musik instrumental yang menggambarkan sebuah adegan atau lukisan atau menggambarkan ide sastra. Istilah musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara seseorang dengan orang lain, baik untuk menyampaikan pesan atau perasaan maupun mengisahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga sampai empat movement, namun dapat juga terdiri hingga lima movement.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini BAB II LANDASAN TEORI A. Medini Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini Medini adalah nama sebuah perkebunan teh di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Berada di sisi utara Gunung Ungaran, pada ketinggian 2050 meter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Warna, Cerita, dan Kursi Tua Warna, Cerita, dan Kursi Tua merupakan judul komposisi penulis yang terdiri dari kata warna, cerita, dan kursi tua. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Program 1. Pengertian Musik Program Musik program adalah istilah untuk musik instrumental yang berhubungan dengan cerita, puisi, atau sumber lainnya. Musik program diilhami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Istilah kanzona ini dipakai untuk musik dalam beberapa bagian yang dibentuk dalam kontrapung imitatif yang terkadang dicampur dengan bagian jalinan lain. Jenis musik ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sejarah Singkat Instrumen Piano Berikut ini merupakan perkembangan piano 2 :

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sejarah Singkat Instrumen Piano Berikut ini merupakan perkembangan piano 2 : BAB II LANDASAN TEORI Dalam ini, akan dipaparkan kerangka teoritis dalam menyusun sebuah komposisi dengan tiga movement yang berjudul Dolanan. Pemaparan diawali dengan penjelasan literatur, yaitu pengenalan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 396.

BAB I PENDAHULUAN 396. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, dengan unsur dasar berupa melodi, irama, dan harmoni, serta unsur pendukung berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratu Ester merupakan sebuah kisah heroik seorang wanita yang dicatat dalam alkitab. 1 Kitab Ester mencatat garis besar perjalanan seorang wanita Yahudi keturunan

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN SKRIPSI PERTUNJUKANN MUSIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia, baik harapan kepada Tuhan maupun kepada manusia. Kepercayaan religius dan spiritual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital merupakan ujian akhir yang wajib dilakukan bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi penyajian musik. Beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Inspirator berasal dari kata bahasa Inggris inspiration (inspirasi, kata benda) yang artinya ilham --mendapatkan akhiran or untuk

Lebih terperinci

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO LAPORAN RESITAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Anastasia Joan Thiores NIM : 852012004 PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah bahasa yang universal. Musik dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan mudah karena musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik.

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh: Themy Maleakhi Abrahams NIM. 1211792013 Semester Genap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Penulis memilih judul Petualanganku, yang artinya petualangan sang penulis dalam belajar musik klasik di FSP UKSW Salatiga. Proses

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis yang telah menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal banyak orang bukan hanya di dunia bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia SEJARAH MUSIK DUNIA Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Yoga Manggala NIM. 1011551013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INSDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar belakang perkembangan musik di Kota Vienna

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY

TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY Fu'adi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta email : fuadi@uny.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Komposisi "Sonata Electronica" merupakan perpaduan dari instrumen gitar dan patch dalam Mai Tai yang menggunakan bentuk komposisi sonata. Kata "Electronica" ditujukan penulis untuk

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS

ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS 111647013 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S -1 SENI MUSIK JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik.

INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik. INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Alexandre Nandawastu Armaputra NIM. 1111658013 Semester

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1520. 1 Masa awal Renaisans sering disebut masa aliran Netherland, oleh BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Vokal Akapela Tahun 1450-1600, dalam sejarah musik sering disebut era Renaisans, suatu istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan, pengalaman dan ekspresi kepada orang lain. Ekspresi dalam musik memiliki batasan yang luas, tidak

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kisah Daud dan Goliat merupakan cerita historik yang dicatat dalam Alkitab. 1 Kisah ini dicatat dalam Kitab I Samuel pasal 17 dan dibagi menjadi tiga perikop.

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Komposisi diartikan sebagai sebuah karya musik, suara atau melodi utama akan diikuti oleh suara-suara atau melodi lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Simon Petrus memiliki nama Ibrani Simeon tetapi dalam Terjemahan Baru Indonesia (TBI) semua menjadi Simon. Mungkin, seperti banyak pada orang Yahudi dipakainya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Piano berasal dari kata pianoforte yang diambil dari bahasa Italia. seorang bernama

BAB 1 PENDAHULUAN. Piano berasal dari kata pianoforte yang diambil dari bahasa Italia. seorang bernama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Piano berasal dari kata pianoforte yang diambil dari bahasa Italia. seorang bernama Bartolomeo Cristofori pada tahun 1720-an membuat sebuah piano. Model tradisional

Lebih terperinci

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA KONTRIBUSI KOMPOSISI VARIATION ON A THEME OF G. F. HANDEL, OPUS 107 KARYA M. GIULIANI (1781-1892) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS STUDI GITAR KLASIK TINGKAT LANJUT Tugas Akhir Oleh ACHMAD TRI JUNIARTO NOTOARDJO

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Nuansa Hati Komposisi musik program Nuansa Hati untuk format Combo Band, merupakan representasi yang menggambarkan nuansa-nuansa emosional berdasarkan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENJARIAN PADA CELLO TIGA BAGATELA KARYA ROYKE BOBBY KOAPAHA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh : Nandya Roid Umarul Naves NIM.

PENDEKATAN PENJARIAN PADA CELLO TIGA BAGATELA KARYA ROYKE BOBBY KOAPAHA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh : Nandya Roid Umarul Naves NIM. PENDEKATAN PENJARIAN PADA CELLO TIGA BAGATELA KARYA ROYKE BOBBY KOAPAHA Tugas Akhir S1 Seni Musik Oleh : Nandya Roid Umarul Naves NIM. 1211804013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh : ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh : Ignatius Made Anggoro NIM. 1011598013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warisan bangsa, cerita rakyat menjadi salah satu identitas suatu daerah dimana ia berasal. Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kisah Lengkap Ester Mordekhai bin Yair adalah seorang Yahudi yang tinggal di kompleks istana Susa. Mordekhai mempunyai sepupu, dialah Hadassah, atau dikenal sebagai Ester. Setelah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN REPERTOAR

BAB II KAJIAN REPERTOAR BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada di antara 1600 sampai 1750. 7 Istilah barok berasal dari kata

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN MUSIK KLASIK BERBASIS MULTIMEDIA TUGAS AKHIR

APLIKASI PEMBELAJARAN MUSIK KLASIK BERBASIS MULTIMEDIA TUGAS AKHIR APLIKASI PEMBELAJARAN MUSIK KLASIK BERBASIS MULTIMEDIA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun oleh: Thelma Caroline 080705659 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah). BAB I PENDAHULUAN Laporan Resital ini merupakan deskripsi hasil pelaksanaan Resital tugas akhir yang bertajuk The Splash of Arpeggio and Tremolo at Night yang diselenggarakan di Recital Hall Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah menciptakan karya komposisi-komposisi musik yang sampai sekarang karyakaryanya masih terdengar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Terdapat banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan berlangsungnya sebuah resital. Beberapa diantaranya adalah: kematangan persiapan, faktor kesehatan, ketenangan di atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kontrabas diciptakan pertama kali pada abad ke-15, namun pada saat itu belum dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Kontrabas diciptakan pertama kali pada abad ke-15, namun pada saat itu belum dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrabas diciptakan pertama kali pada abad ke-15, namun pada saat itu belum dikenal dengan sebutan kontrabass tetapi masih disebut sebagai bass violin (Banoe, 1984:147).Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan karya komposisi Allegro Appassionato op. 43 karya Saint-Saëns. Allegro Appassionato op. 43 merupakan karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR A. Periode Barok 1. Pengantar Beberapa karakteristik music flute pada periode ini yaitu : a. Pola ritmik Pada masa ini pola ritmik lebih pasti, teratur, dan berulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Musik adalah suara yang

Lebih terperinci

SENI MUSIK KLASIK JILID 2

SENI MUSIK KLASIK JILID 2 Moh. Muttaqin Kustap SENI MUSIK KLASIK JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat menciptakan alat penghasil bunyi tersebut hingga tercipta berbagai macam bentuk serta memainkannya.

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH

PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Adi Bimo Wicaksono NIM 0811228013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat menyimpulkan bahwa dalam proses penciptaan, tidak hanya sekedar ide lalu dituangkan kedalam bentuk karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia saat ini. Bahkan pada jaman ini, musik telah mencapai suatu era baru, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena kalimat jawab pada bagian B selalu memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR

KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Priscilla Sylviani Handoko NIM: 852012005 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya dipengaruhi oleh keinginan penulis mengangkat beberapa kisah hidup yang dialami, mulai dari perasaan sedih,

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga merupakan

Lebih terperinci