BAB II KAJIAN REPERTOAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN REPERTOAR"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada di antara 1600 sampai Istilah barok berasal dari kata Portugis barucco atau barocco yang mempunyai arti bulat miring/lonjong, analoginya seperti mutiara tidak berbentuk. Karya-karya musik yang tercipta pada periode Barok banyak dipengaruhi oleh inovasi dalam bidang seni, arsitektur, dan sastra. Musik Barok didesain untuk mengungkapkan emosi dan menumbuhkan sensitivitas bermusik. Aspek-aspek ini membuka jalan untuk mengembangkan musik yang bersifat dekoratif. Ciri khas dari musik periode Barok dapat dilihat dari karakternya yang energik dan megah. Harmoni musik Barok disusun berdasarkan tangga nada mayor dan minor sehingga tonalitas dapat terdeteksi dengan jelas. Tekstur polifoni 8 merupakan ciri khas dari periode Barok, merupakan kombinasi dua melodi berbeda dengan progresi akor sederhana yang menggunakan basso continuo. 9 Karya bentuk instrumental sangat berkembang pada periode Barok karena menulis sebuah karya instrumental akan menguji kemampuan dan menginspirasi imajinasi para komposer. Musik instrumental Barok dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: musik tarian, komposisi improvisatoris, komposisi kontrapungtis atau fuga, canzona atau sonata, dan 7 Barbara Russano Hanning. Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), Polifoni adalah tekstur yang terdiri dari dua suara atau lebih, sebagai lawan dengan satu suara (monofoni), dan kontrapung (hubungan antara dua suara atau lebih, yang independen dalam kontras dan irama, dan saling bergantung dalam harmoni. 9 Basso continuo adalah sistem notasi pada periode Barok dimana melodi bas yang kokoh dikombinasikan dengan melodi suara luar teratas yang berornamentasi. 6

2 variasi. Sedangkan komposisi yang digubah untuk instrumen keyboard antara lain toccata (atau prelude, fantasia) dan fuga, chaconne, suita, dan sonata (setelah tahun 1700) Biografi Johann Sebastian Bach dan Analisis Struktural Prelude and Fugue, Book II no.2, in C minor BWV 871 Keluarga besar Bach merupakan keluarga musisi terkenal. Johann Sebastian Bach mendapat pendidikan musik pertama dari ayahnya yang bernama Johann Ambrosius Bach, dan kakaknya, Johann Christoph Bach. Mereka adalah orang-orang yang berperan penting dalam kehidupan bermusik Bach. Johann Sebastian Bach dilahirkan di Eisenach, daerah Thuringia di Jerman, pada 21 Maret Karirnya dimulai sebagai organis muda berusia 9 tahun di Weimar. Keadaan hidup Bach bertambah sulit ketika ia mendengar berita kematian ibunya. Setahun kemudian, ayahnya juga meninggal dunia. Sebagai anak yatim-piatu, Bach ditolong umat Katolik untuk belajar di Luneburg. Mula-mula karena suaranya bagus, bukan karena permainan musiknya. Dari sekolah itu ia kemudian memperoleh kesempatan untuk memainkan biola dalam sebuah kuartet. Kemampuannya meminkan alat musik orgel saat itu juga luar biasa 11. Selain itu Bach memiliki cara yang unik dalam membuat komposisi. Ia mendengarkan karya komponis lain di gereja, kemudian menyalinnya, sehingga ia mendapatkan inspirasi untuk menulis komposisinya sendiri. Karya Bach selalu didedikasikan untuk Tuhan, To the Glory of God. Bach merupakan sosok komposer yang mengutamakan Tuhan diatas segala-galanya dan pantas dijadikan panutan hidup. Selain itu, ia memiliki visi untuk keluarganya agar punya masa depan. Ia membuat buku-buku komposisi sebagai strategi untuk istri dan anaknya untuk mendalami dunia musik. Sebagai seorang ayah, ia mendidik anak-anaknya untuk menjadi 10 Hanning, Richard Wirawan, A Dream Comes True Laporan analisis resital untuk mencapai derajat Sarjana S-1 pada Universitas Kristen Satya Wacana, 2014, 8. 7

3 musisi. C.P.E Bach, Wilhelm Friedemann, Johann Christoph Frederic dan Johann Cristoph Bach merupakan anak-anaknya yang menjadi komposer dan musisi. Kesehatan Bach mulai memburuk menjelang akhir hidupnya. Pada 1749, Bach mengalami gangguan mata sampai akhirnya buta. Pada Maret dan April 1750, Bach menjalani dua kali operasi mata, tetapi kedua-duanya tidak membuahkan hasil. Akhirnya Bach meninggal dunia pada 28 Juli 1750 akibat serangan otak. Bach memiliki prinsip dalam hidupnya, bahwa seseorang harus memiliki visi hidup, tidak boleh mengikuti arus, dan harus menciptakan sesuatu yang berguna untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan dari hasil-hasil komposisinya yang menjadi tolak ukur permainan piano bahkan hingga generasi saat ini. Well-Tempered Clavier ( ) merupakan salah satu karya Bach yang paling berpengaruh dan bertujuan untuk mendidik pianis-pianis muda dalam belajar musik. Karya ini terdiri dari dua jilid, masing-masing berisi 24 kumpulan prelude dan fuga dalam semua tangga nada mayor dan minor yang disusun secara berurutan dengan tujuan untuk memperkenalkan sistem penalaan. Salah satu karya Johann Sebastian yang dipilih sebagai salah satu repertoar resital ini adalah Prelude and Fugue Book II no.2, in C minor BWV 871. Prelude merupakan sebuah pembukaan yang menghantarkan menuju karya selanjutnya. Karya ini mempunyai tekstur polifoni yang diolah dengan teknik kontrapung empat suara. Tabel 2. 1 Analisis Struktural Prelude Book II No. 2, in C minor, BWV 871 Birama Keterangan 1-12 (A) Bagian prelude ini dimulai dalam tonalitas C minor. Tema utama prelude muncul di dua birama awal dan diiringi basso continuo. Motif baru diolah dengan teknik sekuen naik (birama 3-4) dan sekuen turun (birama 5-7). Tema utama 8

4 muncul kembali (birama 10/3) dan diakhiri dengan kadens sempurna dalam tonalitas Eb mayor (birama 12) (B) Bagian kedua prelude ini dimulai dengan motif pendek pada suara teratas dan ornamen upper mordent. Motif pendek diolah dengan teknik sekuen turun dalam tonalitas Eb mayor. Birama 17, motif tema dikembangkan pada tonalitas F minor (subdominan) dimana intensitas prelude semakin memuncak. Pada bagian akhir, tonalitas kembali ke C minor diawali dengan duet jarak interval tiga dan diakhiri kadens sempurna. Tabel 2. 2 Analisis Struktural Fugue Book II No. 2, in C minor, BWV 871 Birama/ Keterangan ketukan 1-7/1 Tonalitas dimulai dalam C minor, dengan subjek not 1/8. Bagian pertama ini terdiri dari 3 motif subyek, 2 motif kontra subyek, dan 2 episode yang berfungsi sebagai penghubung antar motif subyek. 7-14/1 Bagian kedua diawali dengan ansambel 2 suara dengan subjek. Muncul 4 subjek dalam section ini, yang akan berakhir di F minor /3 Pada bagian ketiga terdapat 11 motif subyek yang dikembangkan dengan teknik augmentasi (pelebaran harga nada), inversi, dan stretto (desakan antar tema yang saling bersusulan). Bagian ini diakhiri dengan episode dengan kadens sempurna dalam tonalitas C minor. 23/4-28 Motif subyek di bagian keempat diolah dengan menggunakan teknik stretto. Fuga ini diakhiri dengan episode pendek pada birama

5 B. Periode Klasik 1. Sekilas mengenai Periode Klasik Kebanyakan masyarakat umum mengartikan musik klasik sebagai suatu jenis musik tertentu. Tetapi pada pembahasan yang lebih mendalam, musik klasik merupakan sebuah pengelompokan genre musik secara periodik. Periode Klasik berlangsung antara kurun waktu Karya musik instrumental periode ini berkembang pesat mulai dari sonata, simfoni, konserto, kuartet gesek, opera buffa, dan trio piano. Karakter utama yang menjadi ciri khas periode Klasik adalah kesederhanaan yang didesain untuk masyarakat umum. Musik periode ini memiliki bentuk yang simetris, format yang jelas (seperti sonata form), melodi yang mudah diingat, tekstur homofoni, penggunaan tempo yang konstan, dan harmoni sederhana. Penggunaan tanda dinamika, seperti crescendo dan diminuendo, bertujuan untuk memberikan kontras dalam setiap bagian lagu serta menciptakan karya musik yang ekspresif dan natural. 2. Biografi Ludwig van Beethoven dan Analisis Struktural Sonata in F- sharp major, Op. 78 No. 24 Beethoven adalah seorang komponis Jerman pada abad ke-19. Ia lahir di Bonn pada 16 Desember 1770 dengan latar belakang kebangsaan Vlam- Belanda. Sejak dini, Beethoven sangat megidolakan Mozart 12. Selain itu, ayahnya selalu menuntut agar ia dapat menjadi sukses dan terkenal seperti Mozart. Ayahnya merupakan pribadi yang keras dan semena-mena. Sejak kecil, Beethoven selalu dididik dengan kekerasan. Karier mudanya dimulai di kota Bonn sebagai pemain biola, harpsikord, dan organ. Selain itu, ia juga menjadi pemain harpsikord di istana. Beethoven diutus oleh istana untuk belajar musik dengan Albrechtsberger yang menjadi awal kariernya sebagai komposer. 6 Patrick Castillo, dalam Ludwig Van Beethoven (The Saint Paul Chamber Orchestra), 15 Oktober 2015, thespco.org 10

6 Pada 1787, Beethoven mendapat kesempatan untuk pergi ke Wina untuk belajar dengan Mozart selama dua minggu. Setelah itu, ia harus kembali ke Bonn karena mendapat berita bahwa ibunya meninggal. Karena Beethoven dekat dengan ibunya, ia mengalami depresi sejak ibunya tiada. Sedangkan ayahnya, Johann van Beethoven, tidak bisa lepas dari kebiasaan buruknya yaitu alkoholik. Oleh karena itu, Beethoven sebagai anak tertua harus bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sang ayah dan saudara-saudaranya. Berdasarkan gaya bermusiknya, kehidupan bermusik Beethoven dibagi menjadi tiga periode yaitu periode awal, tengah, dan akhir. Periode awal Beethoven berlangsung di Vienna dimana ia belajar teknik komposisi dengan Mozart dan Haydn untuk meniti karir menjadi pianis dan komposer. Beethoven mempunyai karakter yang unik, dengan permainannya yang sangat brilian dan energi yang berlimpah Beethoven dikenal sebagai legenda dari Vienna. Pada periode pertengahan, Beethoven aktif membuat karya dalam bentuk simfoni, konserto, kuartet gesek, dan sonata. Dalam membuat komposisi, Beethoven tidak suka dibatasi deadline dan selalu berkata pada dirinya berpikir dan berpikir kemudian merevisi dan menyempurnakan kembali karyanya hingga ia puas dengan hasilnya. 13 Meskipun kemampuan Beethoven diatas rata-rata, sikapnya sangat objektif dan tidak arogan. Ia masih belajar dibawah bimbingan Haydn. Sebagai seorang guru yang memiliki murid legendaris, Haydn merasa tersaingi secara pribadi. Istilah persaingan antara mereka berdua kerap disebut unspoken spirit of competition. 14 Pada periode ini, Beethoven mulai kehilangan pendengarannya. Tahun 1815 merupakan titik damai dan kemakmuran bagi Beethoven dimana pada periode akhir hidupnya karya-karya Beethoven sering dimainkan secara rutin di Vienna. Akan tetapi, kemampuan pendengaran 13 Donald J. Grout dan Claude V. Palisca. A History Of Western Music, sixth edition (New York : W.W Norton & Company, Inc., 2001), Castillo, thespco.org 11

7 Beethoven menjadi semakin parah. Hal ini membuatnya kehilangan komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya sehingga ia menjadi sangat sensitif dan emosional. Selain itu, kondisi tersebut makin diperparah oleh persoalan keluarga, kesehatan, dan patah hati. Karakter musik pada periode akhir hidupnya menjadi meditatif, introspektif dan penuh kedamaian. Pada periode ini, ia membuat simfoni terakhirnya no.9 yang dikenal dengan judul Ode To Joy. Karya ini merefleksikan cinta abadi Tuhan kepada umat manusia. Beethoven meninggal dalam komplikasi penyakit kolera, sakit kuning, radang paru-paru, tuli, rabun, dan busung air. Beethoven wafat di Wina pada 26 Maret Salah satu karya Ludwig van Beethoven yang dipilih sebagai repertoar resital ini adalah Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24. Karya ini merupakan komposisi sonata pada periode pertengahan ( ) 15. Sonata ini merupakan komposisi yang menarik. Karena hanya terdiri dari dua gerakan dan tidak sepopuler karya sonata lain seperti Moonlight sonata, Appasionata, dan Pathetique. Selain itu, sonata ini mengeksplorasi sisi lain Beethoven yang berkepribadian lembut, manis, dan penuh damai. 15 F.E. Kirby, Music For Piano: A Short History (New Jersey: Amadeus Press, LLC, 1995),

8 Tabel 2. 3 Analisis Struktural Introduksi Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24 Birama Keterangan 1-4 Bagian Introduksi dimulai dengan tonalitas F# mayor. Introduksi ini dengan tenang dan ramah mengenalkan sekaligus memberi jalan untuk memasuki movement 1 sonata ini. Diawali dengan melodi berbentuk akor blok dadan pedal point di F# yang memberi kesan damai, tenang, dan manis. Tabel 2.4. Analisis Struktural Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24, 1 st movement Birama Keterangan 5-38/3 (A) Eksposisi Bagian pertama dimulai dengan tonalitas F# mayor. Terdapat dua tema, yaitu tema utama yang berbentuk melodis, disambung dengan pergerakan akor blok dengan kedua tangan yang menghantarkan lagu menuju tema kedua, dengan dimodulasi ke C# mayor. Tema kedua ini berbentuk not 1/16 dengan progresi diminished, yang menimbulkan suasana resah. Bagian eksposisi ini ditutup dengan codetta pergerakan not 1/16 oleh tangan kiri, dan akor blok oleh tangan kanan. 38/4-56/3 (B) Pengembangan Bagian pengembangan menggunakan tonalitas F# minor, yang merupakan parallel minor dari tonalitas awal. Terdapat potongan tema utama yang telah dimodifikasi. Selain itu, muncul motif baru dalam not 1/16 yang berulang, bersamaan dengan motif dotted quaver pada tangan kiri. Bagian ini diakhiri dengan pergerakan tangga nada bentuk sekuen oleh dua tangan. 56/4-105 (C) Rekapitulasi Tonalitas kembali ke F# mayor. Terjadi modulasi ke E mayor pada pertengahan munculnya tema utama. 13

9 Struktur bagian rekapitulasi ini sama dengan Eksposisi, hanya menggunakan tonalitas yang berbeda. Bagian ini ditutup coda dengan pergerakan not 1/16 oleh tangan kiri, dan akor blok oleh tangan kanan. Tabel 2.5. Analisis Struktural Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24, 2nd movement Birama Keterangan 1-56 (A) Gerakan kedua berbentuk sonata rondo 16 yang diawali dengan tonalitas C# mayor. Semua tema utama muncul dengan repetisi, kemudian disambung pergerakan not 1/16 berbentuk sekuen naik dan turun, semuanya menggunakan interval second. Bentuk ini akan muncul di semua bagian A, dengan tonal lain dan sedikit modifikasi (B) Tonalitas bagian B dimulai dalam D# mayor. Pada bagian ini, terdapat tema kedua yang berbentuk arpeggio. Terdapat bentuk tanya jawab yang disusun dalam bentuk arpeggio D# mayor dan akor diminished. Kemudian dilanjut dengan bentuk tanya jawab antara harmoni tonal (D# mayor) dan dominant nya (A# mayor) (A ) Bagian ini, struktur lagu sama dengan A. Dimulai dengan tonalitas F# mayor dengan beberapa modulasi sementara (B ) Bagian ini, struktur lagu sama dengan B. Dimulai dengan tonalitas F# mayor. Terdapat tema kedua yang berbentuk arpeggio. Bentuk tanya jawab disusun 16 Rondo adalah istilah yang mengacu pada bentuk komposisi di mana bagian pertama berulang setelah bagian kedua dilakukan dalam form A-B-A atau A-B-A-B-A atau A-B-A-C-A. Bentuk ini sering ditemukan dalam komposisi era Barok & Klasik. 14

10 dalam bentuk arpeggio F# mayor dan F# minor. Kemudian dilanjut dengan bentuk tanya jawab antara harmoni tonal (F# mayor) dan dominant nya (C# mayor) (A ) Tonalitas kembali ke F# mayor. Tema utama muncul kembali dengan modifikasi polifoni, dimana kedua tangan memiliki peranan yang sama. Karya ini diakhiri dengan coda dalam akor dominant berbentuk arpeggio yang dilanjutkan dengan tema penutup dalam F# mayor. B. Periode Romantik 1. Sekilas mengenai Periode Romantik Kata romantik sebenarnya berasal dari sastra pada abad-18. Sejak awal abad-19 dipakai secara umum tanpa diberi arti dan batas yang jelas, apakah yang dimaksudkan suatu gaya, suatu teknik, bentuk-bentuk tertentu, ataukah hanya suatu sikap saja, terutama dalam kesenian. 17 Periode Romantik berlangsung sekitar tahun an. Ludwig van Beethoven ( ) adalah salah satu komponis yang punya peranan penting dalam perkembangan musik menuju ke periode romantik. Setelah Beethoven, komposer memusatkan perhatian musiknya pada ekspresi & perasaan yang intens di dalam musiknya. Ekspresi dari emosi jiwa ini, adalah sebuah fokus seni yang mengarah pada doktrin Romantik. Munculnya periode Romantik juga dipengaruhi oleh adanya perkembangan dalam aspek kesenian lainnya. Dalam bidang lukis, Friederich, Delacroix, dan Goya. Dalam bidang literatur, Edgar Allan Poe, serta karya-karya puisi, cerita rakyat, dan lain-lain. Di dalam musik abad 19, hal ini merupakan sebuah kreasi & evolusi dalam genre baru. Untuk sumber inspirasi, para komposer membuat 1993),86 17 Karl Edmund Prier, Sejarah Musik Jilid 2, (Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi, 15

11 musiknya seakan terlihat visual, menjadi sebuah puisi, drama, literatur, dan alam. Komposer masih menggunakan format klasik, yakni sonata form dan simfoni sebagai titik awal. Kemudian para komposer mulai menuangkan idenya ke dalam gaya melodi baru, harmoni yang kaya dan penggunaan beberapa unsur dissonant yang bertujuan untuk membuat para pendengar menjadi terharu dibandingkan dengan memahami struktural musikalnya. Musik Romantik memiliki melodi yang lebih emosional, rentang nada yang lebar, dan juga ritme maupun frase yang tidak beraturan yang bertujuan untuk menunjukkan sisi spontanitas. Tempo rubato, yang secara harafiah berarti mencuri waktu banyak digunakan pada musik Romantik untuk memunculkan ekspresi individual. Musik Romantik diharap dapat mengungkapkan sikap batin, perasaan, dan jiwa manusia. Karya seninya menjadi subyektif dan mengikuti gerakan hati tiap individu. 2. Biografi Johannes Brahms dan Analisis Struktural Ballade in G minor, Op.118 No.3 Johannes Brahms adalah komponis asal Jerman pada awal abad ke-19. Lahir di Hamburg, Jerman, pada 7 Mei Musik diperkenalkan ke hidupnya pada usia dini. Brahms muda mulai bermain piano pada usia 7 tahun. Brahms harus berkontribusi terhadap pendapatan keluarga dengan bermain piano di tempat dansa, penginapan lokal, dan sepanjang dermaga kota untuk meringankan kondisi keuangan keluarganya. Brahms mengaitkan Romantik dengan Klasik maupun dengan teknik komposisi abad Maka karya Brahms berdiri diatas dasar kokoh. Angin Romantik yang dimainkan pada cabang, tidak dapat menggoyangkan batangnya. 18 Ia berpegang pada bentuk klasik tetapi juga keterikatan dari bagian-bagian pada suatu aturan. Karya musik piano Brahms mencari 18 Gerhard Nestler, Geschicte der Musik (Piper : Schott Music, 1997),

12 keseimbangan antara keteraturan Klasik dengan ekspresi Romantik, hasilnya adalah suatu ungkapan melankolis. Komposer Romantik Awal yang berpengaruh besar pada Brahms adalah Robert Schumann. Tanpa jasa Schumann, Brahms tidak akan bisa menjadi komposer yang dikenal sekarang. Brahms memiliki konflik percintaan yang rumit dalam hidupnya. Ia menyukai Clara yang merupakan istri dari Robert Schumann, sahabat dan guru Brahms. Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dan seumur hidup, namun merupakan hubungan yang tidak wajar. Mereka memiliki kasih sayang yang besar tetapi juga menghormati satu sama lain. Brahms merasakan tekanan yang berat dalam dirinya. Antara mencintai Clara, menghormati Clara dan Robert, yang menyebabkan ia berpikiran untuk bunuh diri. Tidak lama setelah Robert meninggal, Brahms memutuskan ia harus melepaskan diri dari rumah tangga Schumann. Ia mengambil cuti, meninggalkan Clara dengan perasaan sakit hati. Tapi Brahms dan Clara terus menjalin komunikasi. Keras kepala dan tak kenal kompromi, Brahms juga dikenal kasar dan sarkastik dengan orang dewasa. Dengan anak-anak, ia menunjukkan sisi lembut, sering membagi-bagikan permen kepada anak-anak yang ia temui di lingkungan di Wina. Dia juga menikmati alam dan sering pergi untuk berjalan-jalan di hutan. Musiknya sejak 1860, terjual dengan baik. Seorang Brahms, jauh dari kehidupan yang mewah. Ia hidup hemat di apartemen sederhana yang berantakan, dengan kertas musik dan buku, dan pembantu rumah tangga tunggal yang membersihkan rumah dan memasak untuknya. Brahms juga suka membagi sejumlah uang kepada temannya dan membantu siswanya, namun ia merahasiakannya. Klavierstucke, Op.118, adalah kumpulan 6 karya dari Brahms untuk piano solo. Karyanya selesai pada 1893 dan didedikasikan untuk Clara Schumann. Op. 118 ini secara keseluruhan lebih introspektif dari karya piano sebelumnya, yang cenderung lebih virtuoso dalam karakter. Format 17

13 karya ini berbentuk a b a dalam A B A, yang menunjukkan bahwa Brahms masih berbasis pada aturan klasik dan pola bentuk yang ketat. Berikut analisis struktural dari Ballade in G minor, Op.118 no.3 Tabel 2.6. Analisis Struktural Ballade in G minor, Op. 118 No. 3 Birama Keterangan 1-40 Diawali tonalitas G minor, dengan melodi block chord (Eksposisi) dan dinamika forte. Terjadi kontras ke dinamika piano saat harmoni beralih ke Eb mayor. Intensitas lagu semakin meningkat, hingga kembali ke G minor Terjadi modulasi di B mayor. Merupakan bagian yang (Pengembangan) sangat ekspresif, dengan dinamik pianissimo dan menunjukkan sensitivitas dari Brahms Merupakan pengulangan yang sama dengan bagian A. (Rekapitulasi) Diakhiri dengan tonalitas G minor, yang menghilang perlahan-lahan. 3. Biografi Franz Liszt dan Analisis Struktural Un Sospiro Franz Liszt adalah salah satu komponis besar Austria pada awal abad ke-19, yang lahir pada Bakatnya dalam bidang musik begitu besar hingga pada usia 9 tahun, ia mementaskan dua konser piano. Liszt belajar piano dengan Carl Czerny di Wina, dimana ia juga bermain piano di hadapan Beethoven. Pada 1823, ia menetap di Paris, dan menyukai gaya romantik Perancis; bersahabat dengan Hugo, Balzac, Berlioz, Chopin, Bellini, Meyerbeer, dan lain lain. Pada 1823, ia tertarik dengan musik Paganini, maka timbul keinginan untuk mengatasi gaya brilian dengan gaya virtuos, yang lebih mengabdi pada ungkapan perasaan. Karena Liszt mulai dikagumi sebagai piano virtuos, maka pada ia berkeliling di seluruh Eropa (Jerman, Hungaria, Rusia). 18

14 Franz Liszt memiliki peranan penting sebagai penghantar dalam sejarah musik abad- 19, karena karya musik Liszt turut ambil bagian dalam aspek seni, politik, filsafat, dan agama. Harmonik, melodik, politonalitas dan harmonik kuart bersifat sangat revolusioner dan mempersiapkan gaya musik abad Reputasi Liszt semakin memuncak, bukan hanya karena permainan pianonya yang virtuos, tetapi karena tingkat kepeduliannya yang tinggi terhadap kehidupan di sekitarnya. Ia banyak memberikan hasil konsernya untuk kepentingan amal dan kemanusiaan. Mendekati akhir hidupnya, Liszt mulai kehilangan tenaga dan penglihatannya, sehingga ia jarang muncul di depan umum. Ia meninggal akibat pneumonia pada 31 Juli 1886 dan jenazahnya dimakamkan di Bayreuth. Salah satu karya Franz Liszt yang dipilih sebagai salah satu repertoar resital ini adalah Un Sospiro, yang berarti hembusan nafas. Karya ini merupakan sebuah etude dengan bentuk tema dan variasi. Terdapat 7 variasi yang disusun menggunakan teknik kompositoris yang beragam. Berikut analisis struktural dari Un Sospiro. Birama 1-12 Tema Variasi I Tabel 2.7. Analisis Struktural Un Sospiro Keterangan Tonalitas dimulai dalam Db mayor, dimana tangan kanan dan kiri sama-sama memainkan melodi dan iringan secara bergantian, dengan menyilangkan tangan. Iringan berpola arpeggio, sedangkan melodi berpola not single. Terjadi pengembangan melodi menjadi bentuk oktaf. Masih memainkan pola melodi dan iringan yang sama dengan tema. Terdapat jembatan yang akan menghantarkan ke tonalitas A mayor. 19 D. Altenburg, Fr.Liszt, dalam Honegger-Massenkeil jilid 5,

15 21-28 Variasi II Variasi III Variasi IV Variasi V Variasi VI Tonalitas di A mayor. Pada bagian ini, bentuknya adalah melodi dengan iringan. Melodi akan muncul di register bawah dan atas, sehingga menghantarkan lagu pada klimaks. Merupakan bagian yang virtuos, modulasi ke F mayor. Tangan kanan memainkan teknik arpeggio, sedangkan tangan kiri memainkan melodi oktaf. Diakhiri dengan cadenza kromatis yang berbentuk repetisi pada register yang berbeda. Tonalitas G# mayor. Bentuk melodi dan iringan sama dengan tema awal, tetapi dengan melodi jarak 3. Dilanjutkan dengan permainan teknik arpeggio diminished oleh kedua tangan, dan ditutup oleh cadenza pendek berbentuk scales. Variasi V kembali dalam tonalitas Db mayor. Kedua tangan sama-sama mempunyai peranan dalam melodi dan iringan, semua melodi terletak pada ibu jari. Variasi VI bentuknya sama dengan variasi IV, dengan melodi jarak 3, kemudian ditutup dengan block chords yang mengakhiri lagu. 4. Biografi Sergei Rachmaninoff serta analisis struktural Prelude in G- sharp minor, Op. 32 No. 12 Lahir pada 1 April, 1873, di Semyonovo, Rusia, Sergei Rachmaninoff adalah seorang mahasiswa Konservatorium di St. Petersburg sebelum memulai karir sebagai komposer dalam era romantik. Dikenal sebagai pianis, beberapa karyanya yang paling terkenal adalah Prelude in C# minor dan simfoni The Isle of the Dead. Rachmaninoff meninggal pada 28 Maret 1943, di Beverly Hills, California. Rachmaninoff dianggap sebagai salah satu pianis terbaik sepanjang masa dan, sebagai komposer, salah satu wakil besar dari romantik akhir dalam musik klasik Rusia. Ia juga memiliki hadiah fisik yang sangat menguntungkan sebagai seorang pianis. Hadiah ini adalah badan yang tinggi 20

16 dan tangan yang sangat besar, dengan peregangan jari sangat lebar ( ia bisa memainkan akor C Eb G C G dengan tangan kiri, secara bersamaan). 20 Pengaruh awal dari Tchaikovsky, Rimsky-Korsakov, dan komposer Rusia lainnya memberi jalan untuk gaya pribadinya. Lagu yang bermelodi sangat ekspresif dan menggunakan warna orkestrasi yang kaya. Piano sangat menonjol dalam output komposisi Rachmaninoff, dan untuk mengasah keterampilan sebagai seorang pemain piano, ia menjelajahi segala kemungkinan ekspresif maupun teknikal dari instrumen. Meski sosok Rachmaninoff terkenal dingin, cuek, dan tempramen, ia berhasil menunjukkan bahwa pandangan tersebut salah. Pada saat kematian Alexander Scriabin pada 1915, ia membuat tur konser, dan hanya untuk memainkan musik Scriabin. Ketika ia diminta untuk memainkan beberapa musiknya sendiri, ia menjawab: "Hanya Scriabin malam ini". Dari sini terlihat sosok Rachmaninoff yang peduli dan tulus mengasihi sahabatnya. Prelude ini tidak memiliki cerita khusus, walau kemunculannya pada periode romantik. Karena Rachmaninoff sendiri membuat kumpulan 24 preludes dengan tujuan mengekspos seluruh tangga nada mayor dan minor, sama seperti yang dilakukan Bach dan Chopin. Berikut analisis struktural dari Prelude in G-sharp minor Op.32 no.12. Tabel 2.8. Analisis Struktural Prelude in G-sharp minor, Op. 32 No. 12 Birama Keterangan 1-15 (A) Introduksi berupa iringan broken chord, sepanjang dua birama. Muncul tema utama pada melodi tangan kiri. Terdapat beberapa not asing namun diselesaikan dalam harmoni konsonan (B) Muncul tema kedua, pola ritme yang sama diulang dalam sekuens dan disambung oleh melodi pada tangan kanan (C) Melodi dimulai tangan kiri, dimainkan dengan 20 D.A.B Young. Rachmaninov and Marfan s Syndrome (British Medical Journal 293, 1986,

17 penahanan, sementara iringannya berupa broken chord yang cepat. Pada bagian ini, muncul klimaks pada birama 31 kemudian disusul transisi menuju tema utama (D) Tema utama muncul namun dalam register rendah, dimainkan oleh tangan kiri. Terdapat transfer melodi ke tangan kanan sebelum berakhir dengan perdendo. C. Periode Modern (Abad- 20) 1. Sekilas mengenai Periode Modern (Abad-20) Perkembangan musik pada abad-20 adalah periode musik dimana para komposer melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan lama yang berlaku pada periode sebelumnya merupakan periode peralihan dalam mengakhiri aturan musikal umum sejak periode Renaissans. Penghilangan tonalitas dalam musik, pengaruh musik etnis, dan perubahan situasi sosial masyarakat menghasilkan perkembangan yang bebas di bidang seni. Kebebasan ini membuat para komponis berani mengeksplorasi segala jenis musik yang ada. Akan tetapi, prinsip-prinsip dasar dari tonalitas, terutama struktur umum, ritme, dan penggunaan tema utama, masih dipertahankan. Karakteristik musik Modern antara lain: ritme yang bebas, penggunaan sinkopasi, harmoni disonan, tidak memiliki tonalitas, tanda sukat yang berubah-ubah, dan perubahan mood yang drastis. 2. Biografi York Bowen serta analisis struktural Toccata Op.155 Edwin York Bowen (22 Februari November 1961) adalah seorang komponis dan pianis Inggris. Karir musik Bowen ditempuh lebih dari 50 tahun, dan telah menulis lebih dari 160 karya. Selain menjadi seorang pianis dan komposer, Bowen adalah konduktor, organis, dan biolis. Meskipun mencapai kesuksesan besar selama hidupnya, banyak dari karya-karyanya tetap tidak diterbitkan dan tidak ditampilkan sampai setelah 22

18 kematiannya pada Gaya komposisi Bowen secara luas dianggap sebagai 'Romantis' dan karya-karyanya sering ditandai dengan bahasa harmonik yang kaya. Bowen mulai belajar piano dan harmoni dengan ibunya pada usia dini. Karena bakatnya, ia melanjutkan studi di North Metropolitan College of Music. Ia kemudian melanjutkan studi di Blackheath Conservatoire of Music. Pada 1898, Bowen memperoleh beasiswa Erard di Royal Academy of Music. Ia belajar di sana sampai 1905, belajar komposisi dengan Frederick Corder dan instrumen piano dengan Tobias Matthay. Komposisi Bowen masing menampilkan 'campuran Romantisme dan individualisme yang kuat' yang unik. 21 Meskipun dipengaruhi oleh Rachmaninoff, Chopin, Grieg dan Tchaikovsky, musik Bowen sangat ditentukan oleh tekstur dan harmoni yang khas. Karirnya dalam musik membentang lebih dari 50 tahun, tetapi gaya komposisinya hampir tidak berubah dan ia terus menggunakan sistem kunci diatonis dengan menggunakan harmoni kromatik sepanjang hidupnya. 22 Berikut analisis struktural dari Toccata Op.155. Tabel 2.9. Analisis Struktural Toccata Op. 155 Birama Keterangan 1-19 (A) Dimulai dengan tema utama fortississimo di A minor, dilanjutkan dengan berbagai permainan ritmik dan kromatis. Kedua tangan sama-sama berperan memainkan melodi (B) Muncul tema utama dalam Eb minor, disambung pergerakan arpeggio yang dikombinasi dengan poliritme. Pada bagian ini, peran melodi diambil alih tangan kiri, dengan berbagai pengembangan iringan (C) Muncul tema dalam E mayor, diiringi arpeggio panjang. 21 Chia-Ling Hsieh, An analytical study of York Bowen s Twenty-Four Preludes in all Major and Minor Keys, Op Beecham dan Gwilym, 'Music of York Bowen (A Preliminary Catalogue, Musical Opinion 1984),

19 Banyak muncul aspek dissonant dan teknik sekuens (D) Merupakan bagian tanpa tema, mengekspos bentuk baru. dalam E mayor, melodi ditonjolkan di tangan kiri dan masih banyak unsur dissonant dan staccato Merupakan bagian tanpa tema, bentuk iringan di tangan kiri, (E) tangan kanan memainkan melodi oktaf, baik di register tinggi maupun rendah Muncul tema sinkopasi dalam E mayor, dengan harmoni (F) diminished, dan hiasan kromatis, untuk menghantarkan lagu kembali ke tema utama Kembali ke tema utama yang bentuknya variatif, fortississimo (IIA) di A minor, dilanjutkan dengan berbagai permainan ritmik dan kromatis Muncul tema dengan harmoni yang aneh (terdengar seperti (IIB) harmoni Tristan-Wagner) 23, dilanjut permainan ritmis yang menunjukkan karakter utama toccata Tema terakhir divariasi, kembali ke tonal dalam A minor, (IIC) dilanjut dengan banyak titik klimaks, sampai pergerakan akor parallel sebagai klimaks paling akhir, dan mengakhiri lagu dengan not A1. 23 Harmoni Tristan-Wagner terdiri dari komponen root augmented 4 th ( tritone ) - augmented 6 th augmented 9 th 24

20 D. Komposisi Karya Komponis Indonesia 1. Sekilas mengenai komposisi karya komponis Indonesia Musik di Indonesia terus mengalami perkembangan setelah 1945 hingga saat ini. Komponis Indonesia mengembangkan suatu jenis musik dengan dasar idiom musik Barat. Penempatan bahasa musik Barat di Indonesia dikemas dalam bentuk lagu-lagu nasional dan sistem pendidikan. Beberapa komponis tersebut adalah Ismail Marzuki, Jaya Suprana, Wage Rudolf Supratman, Slamet Abdul Sjukur, Trisutji Kamal, Ananda Sukarlan, Yazeed Djamin dan Amir Pasaribu. 2. Biografi Yazeed Djamin serta analisis struktural Srikandhy Yazeed Djamin Soelaiman, lahir di Jakarta, 21 Desember Ia merupakan seorang komposer dan pianis asal Indonesia yang menggunakan idiom tradisi musik Barat. Ia juga dikenal sebagai komposer untuk Orkes Kebangsaan Malaysia. Yazeed mulai belajar musik ketika berusia sembilan tahun di Yayasan Pendidikan Musik (YFM) dengan mendalami piano. Selesai YFM, Yazeed meneruskan pendidikannya di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) jurusan piano. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Peabody Conservatory of Music, Baltimore. Pada 1969, Yazeed telah melahirkan karya berjudul Srikandhy. Hasil karya yang lain, adalah My Home Work (1974), Musik untuk Kuningan (1976), Nyi Ronggeng (1988) dan Malin Kundang Symphonie Puisi ( ). Pada 1995, ia memenangkan Juara 1 pada Hearts Music Festival di Sydney, Australia dengan karyanya yaitu Nyi Ronggeng. Musiknya berlandaskan tradisi Barat, mulai dari segi teknik, ekspresi, notasi, dan interpretasi. Musiknya disebut musik kontemporer (baru) yang banyak mengambil kebudayaan corak-corak Minang, Sunda, dan Bali. Sejak 1994, Yazeed diminta oleh pemerintah Malaysia untuk menjadi komposer Orkes Kebangsaan Malaysia. Selain berkarya di Indonesia dan Malaysia, Yazeed juga sering menjadi konduktor orkestra di beberapa 25

21 negara, yakni New Zealand (Auckland dan Wellington), dan Kansas Orchestra di Los Angeles. 24 Yazeed meninggal dunia pada 9 September 2001 akibat radang otak. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat selama tiga pekan di RS Cikini. 25 Berikut analisis struktural dari Srikandhy. Tabel Analisis Struktural Srikandhy Birama Keterangan 1-23 (A) Introduksi berupa poliritmik 3 lawan 2. Bagian ini mewakili karakter gamelan jawa yang lincah dan maskulin, dilanjut pergerakan parallel oktaf (B) Muncul tema feminim, berkarakter sendu dan bentuknya melodis. Bentuk yang sama diulang dengan variasi (C) Arah lagu kembali pada tema maskulin dan lincah, dilanjut pergerakan parallel oktaf sebagai klimaks lagu (D) Tema femimim muncul kembali dengan modulasi. Lagu diakhiri sangat manis dengan progresi akor mayor Profil Yazeed Djamin, 13 Mei Komposer Yazeed Djamin Tutup Usia, 13 Mei liputan6.com 26

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital merupakan ujian akhir yang wajib dilakukan bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi penyajian musik. Beberapa hal yang

Lebih terperinci

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO

THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO THE VOICE OF MY SOUL RESITAL PIANO LAPORAN RESITAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Anastasia Joan Thiores NIM : 852012004 PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis struktural komposisi Nocturne yang telah disusun sebelumnya. Hasil analisis struktural akan dipaparkan mengenai bagaimana mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB V TEKNIK PERMAINAN BAB V TEKNIK PERMAINAN Concerto for The Left Hand (in D) karya Maurice Ravel merupakan sebuah karya konserto dalam bentuk orkestra dengan instrumen piano yang dibuat untuk menunjukkan kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. GLOSSARIUM Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Augmentasi adalah salah satu tekstur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Tema dan Variasi berdasarkan lagu Mansibin Siraben untuk solo gitar ini memiliki struktur yang terdiri dari sebuah tema utama dan lima macam variasi dengan coda sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN SKRIPSI PERTUNJUKANN MUSIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Kerangka Komposisi Komposisi Fantasia Dalam G Mayor Untuk Piano Empat Tangan memiliki tiga bagian, yaitu I, II, dan III. Pada komposisi ini terdapat beberapa perubahan tempo untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada saat ini yang berangkat dari sebuah gaya eksperimental dengan konsep minimal namun hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis yang telah menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal banyak orang bukan hanya di dunia bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah menciptakan karya komposisi-komposisi musik yang sampai sekarang karyakaryanya masih terdengar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Terdapat banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan berlangsungnya sebuah resital. Beberapa diantaranya adalah: kematangan persiapan, faktor kesehatan, ketenangan di atas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Inspirator berasal dari kata bahasa Inggris inspiration (inspirasi, kata benda) yang artinya ilham --mendapatkan akhiran or untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA BAB III ANALISIS DATA A. Program Musik Komposisi ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama bercerita tentang kehidupan masa kecil orangtua, bagian kedua bercerita tentang kisah ketika orangtua penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Perkembangan Musik Program. Musik program adalah komposisi musik instrumental yang menggambarkan sebuah adegan atau lukisan atau menggambarkan ide sastra. Istilah musik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Penulis memilih judul Petualanganku, yang artinya petualangan sang penulis dalam belajar musik klasik di FSP UKSW Salatiga. Proses

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN HISTORIS

BAB II KAJIAN HISTORIS BAB II KAJIAN HISTORIS A. Periode Barok 1. Pengantar Pada awal masa Barok terdapat beberapa perkembangan karakteristik musik dari masa sebelumnya, yaitu: a. Pola ritmik Pada masa ini pola ritmik menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seni musik merupakan bidang seni yang banyak diminati dikalangan apapun, sebab musik merupakan media yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah). BAB I PENDAHULUAN Laporan Resital ini merupakan deskripsi hasil pelaksanaan Resital tugas akhir yang bertajuk The Splash of Arpeggio and Tremolo at Night yang diselenggarakan di Recital Hall Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia SEJARAH MUSIK DUNIA Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikē, 'seni Muses' yang berarti seni suara yang dapat menghasilkan komposisi yang seimbang melalui unsur-unsur yang terdapat

Lebih terperinci

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA KONTRIBUSI KOMPOSISI VARIATION ON A THEME OF G. F. HANDEL, OPUS 107 KARYA M. GIULIANI (1781-1892) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS STUDI GITAR KLASIK TINGKAT LANJUT Tugas Akhir Oleh ACHMAD TRI JUNIARTO NOTOARDJO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar belakang perkembangan musik di Kota Vienna

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : A. Pendahuluan

DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : A. Pendahuluan DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu Mars ini diciptakan dalam rangka peringatan 30 tahun berdirinya Koperasi Kredit Rukun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara seseorang dengan orang lain, baik untuk menyampaikan pesan atau perasaan maupun mengisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Musik adalah suara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN REPERTOAR

BAB II KAJIAN REPERTOAR BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Periode Barok Periode Barok berlangsung sesudah zaman Renaissance dan sebelum zaman Klasik yakni dari tahun 1600 hingga tahun 1750 1. Dalam periode Barok, perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN DAN ANALISIS REPERTOAR A. Periode Barok 1. Pengantar Beberapa karakteristik music flute pada periode ini yaitu : a. Pola ritmik Pada masa ini pola ritmik lebih pasti, teratur, dan berulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia, baik harapan kepada Tuhan maupun kepada manusia. Kepercayaan religius dan spiritual

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya dipengaruhi oleh keinginan penulis mengangkat beberapa kisah hidup yang dialami, mulai dari perasaan sedih,

Lebih terperinci

GLOSARIUM. lainnya, baik dari kata-kata maupu melodi lagu. musik untuk suatu pegelaran. tujuan pengadaannya

GLOSARIUM. lainnya, baik dari kata-kata maupu melodi lagu. musik untuk suatu pegelaran. tujuan pengadaannya 89 GLOSARIUM A Accordo (it) Akord. Sejumlah nada (paling sedikit tiga) yang dimainkan bersamasama Accent, Ing. Aksen, tekanan. Khususnya yang mendapat tekanan lebih dari yang lainnya, baik dari kata-kata

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya

Lebih terperinci

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI Oleh : Nama :Deo Febrianto (10020134226) Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn, M.Pd ABSTRAK Ide awal mula seorang seniman dalam membuat karya musik salah satunya

Lebih terperinci

STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH. Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn.

STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH. Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn. STRATEGI MENGHADAPI KENDALA TEKNIS PADA FUGUE BWV998 UNTUK SOLO GITAR KLASIK KARYA J.S. BACH Oleh: Ricky Wijaya, 1 Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn. 2 Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa komponis terkenal pada zaman Romantik akhir menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa komponis terkenal pada zaman Romantik akhir menciptakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Beberapa komponis terkenal pada zaman Romantik akhir menciptakan karya dramatikal berupa opera. Opera adalah sebuah bentuk seni dari pementasan panggung dramatis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik program Tabuhan Telu Kagitaan terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing bagiannya menceritakan tentang suasana yang berbeda.

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik, NO KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan

Lebih terperinci

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI I Made Subrata Dharma Pahlawan Email: subratadharma10@gmail.com Joko Winarko, S.Sn., M.Sn Email: jokoporong@yahoo.com Jurusan Sendratasik

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep penyusunan komposisi Senangnya Masa Kecilku komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Cinta Kepada Diri Sendiri 1. Deskripsi Syair Aku anak manis dan juga mandiri Semua ku lakukan dengan sendiri Rajin belajar agar cemerlang Membuat papa mama bangga Refren Aku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1520. 1 Masa awal Renaisans sering disebut masa aliran Netherland, oleh BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Vokal Akapela Tahun 1450-1600, dalam sejarah musik sering disebut era Renaisans, suatu istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah bahasa yang universal. Musik dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan mudah karena musik

Lebih terperinci

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta Musik Sebagai Iringan Gerak Tari Oleh: Agus Untung Yulianta Pengertian Musik Musik merupakan perwujudan imitasi dari kehidupan alam, karena suara burung hong menurut bangsa China, dapat di tirukan menjadi

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya tulis ilmiah ini, terdapat beberapa kesimpulan dari awal mula perpaduan musik dan puisi itu muncul, kemudian

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA. Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto.

TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA. Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto. TEKNIK PERMAINAN TREMOLO DALAM LAGU RECUERDOS DE LA ALHAMBRA KARYA FRANCISCO TARREGA Oleh : Gulfo Herditto,1 Kustap,2 Hadi Susanto.3 1 Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta Staf Pengajar Jurusan Musik

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Analisis Struktur Musik Komposisi musik program A Day s Wait dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian diberi judul It Came After Me, I Feel Like I m Dying (The Hunting)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede Narasi dari komposisi ini merupakan gabungan dari beberapa sumber sejarah tentang penyerbuan benteng Duurstede.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci