BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement, namun dapat juga terdiri dari satu sampai lima movement. Pada periode Barok, istilah sonata mengacu kepada sebuah komposisi untuk beberapa instrumen musik atau satu instrumen musik saja. Pada periode itu dikenal komposisi musik trio sonata dan solo sonata. Trio sonata yaitu sonata untuk tiga instrumen, biasanya dua biola dan bas kontinuo, sedangkan solo sonata merupakan sonata untuk instrumen solo dan bas kontinuo. Pada periode Klasik, istilah sonata cenderung mengacu kepada komposisi untuk satu atau dua instrumen saja, contohnya Piano Sonata, yang merupakan komposisi untuk piano tunggal, dan Cello Sonata yaitu komposisi untuk cello dan piano. 2. Sejarah Sonata Sonata muncul sebagai suatu bentuk musik instrumental yang penting pada awal abad ke-17. Kemunculan sonata merupakan hasil dari pertemuan tiga karakteristik musik Barok, yaitu 1 : a. Sekularisasi ekspresi. 1 Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms (New Jersey:Summy-Birchard Music, 1979), hlm

2 Sekularisasi ekspresi pada satu sisi mengarah kepada opera, di sisi lain memungkinkan sebuah seni musik tanpa teks, sebuah musik yang mengandung ekspresi yang abstrak. b. Pembentukan tonalitas menggantikan modalitas. Pada pertengahan abad 18 sebuah alur melodi yang paling menonjol berdasarkan tema-tema yang berbeda membuat bentuk musik instrumental ini berbeda dari tipe musik kontrapungtal yang lebih awal, seperti fuga atau toccata yang berdasarkan motif atau subyek tunggal. c. Kesempurnaaan instrumen musik, khususnya keluarga instrumen gesek. Sekolah biola yang pertama berkembang di Italia pada awal abad 17, dan sejarah awal bentuk sonata dapat ditemukan pada karya-karya dari pemain biola dan komponis-komponis dari sekolah ini: Rossi, Fontana, Legrenzi, diikuti oleh Valentini, Vitali, Bassani, Tartini, Vivaldi, dan yang lain. Saat periode Barok beralih ke Rokoko dan Klasik, karakteristik sonata ikut berubah, pusat segala kegiatan kreatif bergeser dari Italia ke Jerman, dan harpsichord yang diikuti oleh piano menggantikan biola sebagai instrumen terpenting yang menggunakan bentuk sonata. Pada abad 16, canzona sebagai musik instrumental merupakan sebuah karya musik yang diadaptasi dari karya vokal. Mulai tahun 1560 bentuk dan tema chanson Perancis berpindah dari penggunaan medium vokal ke medium organ (canzona d organo), sedangkan berkisar dari tahun 1580 bentuk canzona mulai sering dipakai untuk 8

3 ansambel musik (canzona de sonare). Ketika canzona organ berkembang menjadi fuga, canzona instrumental juga berkembang menjadi sonata. Dalam tahap evolusinya dari bentuk canzona, bentuk sonata melewati sejumlah tahapan 2 : a. Transisi dari bentuk kontrapungtal yang mengimitasi tekstur canzona polifonik menjadi melodi utama dengan bas kontinuo. b. Bentuk tiga sampai lima movement, movement pertama dan terakhir adalah fuga bertempo cepat/allegro (sekitar tahun 1650). c. Sonata da camera (Sonata kamar/ruangan), judul ini pertama kali digunakan oleh Johann Rosenmüller (1667). d. Sonata da chiesa (Sonata gerejawi), sebuah bentuk empat movement, dimana tanda tempo menggantikan judul tarian dan karakter dari da camera (sekitar tahun 1687). e. Sonata keyboard pertama (sonata gerejawi) oleh Johann Kuhnau (1692). f. Sonata untuk satu, dua, tiga, atau empat penyaji oleh H. Biber dan J. S. Bach. g. Susunan tiga movement berupa cepat lambat cepat dari Neapolitan Sinfonie (overture 3 Italia) oleh Alessandro Scarlatti. h. Sonata movement tunggal, oleh Domenico Scarlatti ( ). i. Bentuk empat movement (Allegro Adagio Minuet Allegro), digunakan dalam simfoni-simfoni komponis Mannheim, Johann Stamitz ( ) dan Georg Monn ( ). 2 Stein, hlm Overture adalah komposisi instrumental yang digunakan sebagai bagian introduksi dalam sebuah opera, oratorio, balet, atau drama, atau sebagai komposisi konser dalam satu movement yang berkaitan dengan program konser. 9

4 j. Bentuk sonata yang digunakan dalam empat kategori utama oleh para komponis periode Klasik: format solo, musik kamar, simfoni, dan konserto; format solo dan konserto dalam tiga movement, sedangkan sonata ansambel dan simfoni dalam empat movement. k. Empat movement solo sonata Beethoven; scherzo menggantikan minuet; penambahan suara dalam simfoni. l. Sonata satu movement Sonata in B minor, Liszt. m. Cyclic treatment 4, seperti: Symphony No. 4, Schumann; Symphony in D minor, Franck. n. Free form sonata atau sonata bentuk bebas pada abad 20 Sonata No. 1, Hindemith; Sonata No. 7, Prokofiev. 3. Bentuk dan Struktur Sonata Lengkap Dalam sebuah komposisi sonata biasanya terdapat tiga atau empat movement. Movement pertama bertempo cepat, hampir selalu berbentuk sonata-allegro form atau sonata form, yang kedua bertempo lambat dengan karakter yang penuh perasaan, movement ketiga berbentuk tarian, dan movement keempat biasanya berbentuk rondo. Jika dalam sonata ada tiga movement maka movement tarian akan dihilangkan. a. Movement pertama (sonata form) 5 Gambaran sonata form adalah sebagai berikut: 4 Cyclic treatment merupakan sebuah prosedur dimana material tematik yang sama digunakan pada dua movement atau lebih dalam sebuah komposisi, atau pada bagian yang berbeda dari sebuah bentuk movement tunggal yang besar. 5 Stein, hlm

5 BAGAN SONATA FORM EKSPOSISI PENGEMBANGAN REKAPITULASI CODA Materi Melodi : (a) (b) Pengolahan potongan (a) (b) Kadens materi dari (a) dan (b) Nada Nada Nada Variasi nada dasar Nada Nada Nada Dasar : dasar 1 dasar 2 dasar 1 dasar 1 dasar 1 Perjalanan harmoni : Gambar 2.1. Introduksi (jarang dipakai) Eksposisi (A) : - Tema utama, dalam tonika - Transisi - Subtema, dalam dominan atau relatif minor/mayornya - Codetta atau bagian penutup Development/Pengembangan (B) : - Pengembangan tiap bagian Rekapitulasi (A ) : - Tema utama, dalam tonika - Transisi - Subtema, dalam tonika - Codetta atau bagian penutup Coda 11

6 b. Movement kedua 6 Movement kedua yang bertempo lambat memberikan kesan yang berbeda dari movement pertama. Struktur yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut: (1) Ternary (A B A ): Sonata in C K. 309, Mozart; Sonatas in G Op. 79, Beethoven; Clarinet Quintet, Brahms (2) Abridged sonata form: Sonata in F K. 332, Mozart; Sonatas in F minor Op. 2 No. 1; C minor Op. 10 No. 1; D minor Op. 31 No. 2, Beethoven (3) Air and variations Struktur ini tidak begitu sering digunakan dalam musik piano. Contoh penggunaan struktur seperti ini bisa dilihat dalam Sonata for violin and piano Op. 47, Beethoven, dan Emperor Quartet Op. 76 No. 3, Haydn. (4) Old Rondo: Sonata in C minor K.457; Sonata in C major K.545, Mozart; Sonata in A Op. 2 No. 2; Sonata in C minor Op. 13 (Pathétique), Beethoven. c. Movement ketiga Struktur untuk movement ini biasanya berupa minuet dan trio atau scherzo dan trio. Scherzo dan trio memiliki struktur yang sama seperti minuet dan trio. d. Movement keempat 7 Struktur movement ini biasanya berupa: 6 William Cole, Form of Music (London:The Associated Board of The Royal Schools of Music, 1969), hlm Cole, hlm

7 (1) Sonata-rondo: Op. 22, Op. 26, Op. 28, Beethoven; Sonata in A minor K.310, Mozart; Violin Concerto Op. 77 dan Pianoforte Concertos in D minor Op.15 dan B flat major Op. 83, Brahms. (2) Old rondo: Sonata in F (K.533 dan 494), Mozart; Op. 10 No. 3, Beethoven. (3) Sonata form: Op. 10 No. 1 dan 2, Op. 27 No. 2, Beethoven; Sonata in G K.283, Mozart. Kadang-kadang movement-movement dari sebuah sonata atau simfoni dapat dihubungkan, seperti pada movement ketiga dan keempat dari Beethoven s Fifth Symphony. Cara lain untuk menyatukan struktur adalah menggunakan tema yang sama, atau variasi tema pada lebih dari satu movement. Cara ini digunakan oleh Frescobaldi ( ) dalam karya-karyanya dan telah menjadi salah satu metode yang diakui pada periode itu, namun metode ini sempat terabaikan sampai akhirnya ditemukan idée fixe 8 yang muncul pada Symphonie Fantastique karya Berlioz. Beberapa komponis yang juga menggunakan metode ini adalah Franz Liszt, César Franck, Vincent d Indy, Saint-Saëns, Fauré, dan Dukas. idee fixe yang ditemukan oleh Berlioz menyebabkan timbulnya penggunaan leitmotif oleh Richard Wagner pada sekitar tahun Leitmotiv is a musical motive associated with some person, thing, idea, or symbol on the drama, 9 8 idée fixe adalah sebuah tema yang muncul terus menerus dalam bentuk musikal utamanya, walaupun nilai not, ritme, dan orkestrasinya bervariasi. Tema ini muncul dalam setiap movement dan berfungsi menjadi penghubung antara movement-movement tersebut. 9 J. Kerman, G. Tomlinson, V. Kerman, LISTEN (New York: Bedford/ St. Martin s, 2002), hlm

8 [Leitmotif adalah motif-motif atau tema-tema musikal yang berhubungan dengan beberapa orang, benda, ide, atau simbol tertentu dalam sebuah drama]. Sebagai upaya lebih lanjut untuk menyatukan keseluruhan karya daripada membuat movement-movement terpisah, sebuah sonata atau simfoni bisa saja terdiri dari satu movement. Bentuk sonata satu movement ini muncul pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dan berbeda dari sonata satu movement karya Domenico Scarlatti. Langkah-langkah yang turut berperan dalam munculnya bentuk ini: 10 a. Sonata yang dibagi menjadi beberapa movement tetapi dimainkan tanpa jeda di antara movement-movement tersebut Sonata Op. 27 No. 1, Beethoven. b. Sonata dua movement Sonata Op. 53, Op. 54, Op. 78, dan Op. 90, Beethoven. c. Perpaduan movement kedua (slow movement) dan minuet menjadi satu Sonata Op. 27 No. 2 Moonlight dan Scherzo, Beethoven; Sonata in A major for violin and piano, Brahms; Symphony in D minor, Franck. d. Sonata-sonata seperti pada poin (a) dan (b) di atas dengan penggunaan cyclic treatment Symphonies No. 1 and 4, Schumann; Cello Concerto in A minor, Saint-Saëns; Piano Concerto in E-flat major, Liszt. e. Pada akhirnya, bentuk satu movement, biasanya dengan beberapa bagian besar Piano Concerto in A major, Liszt; Symphony No. 7, Sibelius; Symphony No. 3, Roy Harris; Sonata No. 1 for piano, 10 Stein, hlm

9 Hindemith; Piano Sonata, Alban Berg; Sonata Op. 28 No. 3, Prokoviev. Dari poin-poin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik sonata satu movement pada abad 20 adalah sebagai bentuk movement tunggal yang terdiri dari dua hingga lima bagian besar, dimana tema musikal biasanya diperlakukan dalam pola berulang. B. Musik Kamar 1. Pengertian Musik Kamar Istilah musik kamar memiliki pengertian yang bervariasi. Pada pertengahan abad 16 hingga abad 17, istilah musica da camera (bahasa Italia) dan kammermusik (bahasa Jerman) dinyatakan sebagai musik ansambel yang dipertunjukkan untuk tontonan pribadi atau kerabat dekat, umumnya berupa vokal dan beberapa alat musik, dapat dimainkan di istana atau rumah para bangsawan dan orang kaya. Pada periode yang sama, istilah-istilah ini juga berarti para musisi yang disewa dalam sebuah pertunjukan musik untuk pribadi, seperti La Musique de la Chambre di istana Perancis pada sekitar tahun 1530, atau Cammermusici di istana Maximilian II ( ). Jumlah penonton yang sedikit membuat atmosfer pertunjukan lebih bersifat hangat dan kekeluargaan, tidak seperti pertunjukan di gedung konser yang besar. Jenis musik seperti ini juga sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno, contohnya penyanyi yang diiringi lyra, lute, atau beberapa instrumen berdawai lainnya. Dalam beberapa konteks, istilah ini juga bisa berarti pertunjukan musik itu sendiri. 15

10 Selama awal abad 18 istilah musica da camera dipakai dalam tulisan-tulisan teoritis yang mengarah kepada musik vokal dan instrumental yang gaya komposisi dan fungsinya berbeda dari komposisi musik untuk gereja dan teater. Pada perkembangannya istilah ini menjadi semakin dihubungkan dengan musik instrumental seperti sonata, trio, dan kuartet yang bertujuan sebagai pertunjukan di lingkungan istana atau wilayah dalam negeri. Pada akhir abad 19 istilah musik kamar secara jelas mengarah kepada ansambel musik instrumental dengan sedikit pemain, dipertunjukkan di tempat pribadi maupun publik. Pada awal abad 20, istilah ini secara spesifik diasosiasikan dengan kuartet, kuintet, dan piano trio dari Haydn, Mozart, Beethoven, Schubert, dan para penerusnya. Abad 20 melihat bahwa pengertian musik kamar sebagai repertoar yang dipertunjukkan menjadi semakin meluas, dengan jelas terlihat melalui perbaikan sejumlah besar karya musik kamar dari periode sebelum Klasik dan dari sisi pertunjukan dengan instrumen pada masa itu, juga dengan mengikutsertakan karya-karya kontemporer untuk musik kamar Sejarah dan Perkembangan Musik Kamar Pada abad pertengahan di istana berlaku perbedaan untuk sajian musik yang dimainkan oleh beberapa instrumen seperti terompet, pipes, dan genderang, dan digunakan dalam acara-acara seremonial dan festival, serta sajian musik yang dimainkan instrumen harpa, 11 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician ( New York: Macmillan Publisher Limited, 2002), II, hlm

11 fiddles, chamber organ, dan fluit, kadang-kadang bersama vokal, dimainkan pada saat jamuan makan dan kegiatan dengan temanteman dekat. Pada awalnya musik lebih banyak dipertunjukkan oleh pemain musik dan penyanyi keliling daripada kalangan istana, namun selama abad 15 hal ini mulai berubah, sebagai akibat dari perkembangan nilai-nilai kemanusiaan dan sikap baru terhadap musik. Beberapa raja-raja di Eropa mengembangkan keahlian musikalnya menjadi semakin tinggi dan saling mendukung pembuatan musik diantara para kalangan istana. Kebanyakan istana melanjutkan memelihara kelompok pemain musik yang bermain bagi kalangan istana di ruang-ruang pribadi. Pada awal abad 17 karya komponis Italia untuk ensembel musik instrumental format kecil beragam jenisnya (canzona, sinfonia, sonata), pada saat itu istilah sonata mengacu pada musik instrumental standar yang menjadi konsumsi lokal. Kumpulan karya solo dan trio sonata mulai bermunculan, bahkan sonata juga diproduksi di luar Italia seperti oleh Henry Purcell, Bach, Francois Couperin, Handel, dan Telemann. Musik kamar di Perancis mengembangkan karakteristik instrumentasi dan gaya musiknya. Instrumen tiup (fluit, oboe, dan bassoon) muncul di beberapa karya untuk ensembel. Bass viol juga memiliki peran yang vital dalam ensembel musik kamar di Perancis sampai abad 18, digunakan dalam kantata dan sonata baik sebagai instrumen kontinuo dan instrumen solo untuk melodi-melodi pada bagian bas. Beberapa komponis menggubah karya untuk bass viol dan kontinuo. 17

12 3. Kuartet Gesek dan Musik Tiup Kuartet gesek berkembang dari trio sonata Barok. Dalam kuartet gesek keempat pemain mendapat bagiannya masing-masing namun secara bersama-sama mereka menciptakan suatu kesatuan harmonis dan peran masing-masing instrumen ditingkatkan. 12 Dalam format trio gesek pengalaman ini lebih jelas lagi karena peranan ketiga instrumen (biola, biola alto, dan cello) lebih jernih. Komponis yang banyak menggubah karya untuk kuartet gesek antara lain Haydn, Mozart, dan Beethoven. Pada jaman pra-klasik trio sonata biasanya ditangani secara bebas, misalnya biola 1 digantikan fluit atau fagot, atau kontrabas dimainkan bersama cello. 13 Kebiasaan ini disebut penempatan ad libitum. Sejak tahun 1780 para komponis menentukan dengan tegas alat musik apa saja yang akan digunakan, maka terdapat duo, trio, dan kuartet fluit, misalnya karangan Ch.Ph.E. Bach dan Mozart, peran biola 1 diganti fluit. Sedangkan dalam kuintet klarinet adalah format untuk klarinet dan kuartet gesek seperti pada karya Mozart KV 581. Pada tahun 1778 di Mannheim, Mozart juga menggubah tiga kuartet fluit dengan format instrumen fluit, biola, biola alto, dan cello. 4. Instrumen dalam Komposisi Sonata in C Major Op. 1 No. 1 Dalam komposisi Sonata in C Major Op. 1 No. 1, instrumen yang digunakan sebagai berikut: 12 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik jilid 2 (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993), hlm Prier, hlm

13 a. Fluit Sejarahnya, bentuk modern fluit (side-blown) dimulai dari fluit/recorder (end-blown), yang digunakan sejak periode Renaisans. Fluit populer pertama kali di band militer, setelahnya di opera dan orkes musik kamar di Jerman. Penemu dan pemain fluit, Theobald Boehm dari Munich ( ) mendesain ulang instrumen ini tahun 1848, dua tahun setelah Adolphe Sax mematenkan saxophone. Berikutnya, improvisasi Boehm juga diterapkan pada instrumen lain dari keluarga yang sama: klarinet, oboe, saxophone, bassoon. Fluit modern terbuat dari alloy, nikel, dan perak (perak Jerman), atau perak lain dan emas. Ada juga yang terbuat dari stainless steel. Wilayah suara normal fluit mulai dari c 1 -c 4, walau bisa sampai d 4 atau e 4. Fluit adalah yang paling tangkas atau lincah dan paling sulit di antara semua instrumen tiup. Di register bawah karakter suaranya penuh dan kaya, di register tengah lembut dan jernih, di register atas terang dan sonor. 14 Fluit juga terdiri dari jenis: 1) Fluit alto (in G) bunyinya P4 lbh rendah dari fluit (in C) dan fluit (in F) bunyinya P5 lebih rendah dari fluit (in C), wilayah suara sama seperti fluit. 2) Fluit bass (in C) yang paling rendah suaranya, kreasi flautist Albizzi dari Milan tahun Wilayah suaranya mulai dari c g Konëmann Verlagsgesellschaft, The Illustrated Encyclopedia of Musical Instruments (Bulgaria: Kibea Publishing Company, 2000), hlm

14 b. Biola Biola adalah instrumen utama dari keluarga gesek modern. Timbre suaranya yang spesial dan kualitas ekspresinya tidak ada tandingannya dalam permainan solo, musik kamar, simfoni. Biola juga punya peranan sama dalam ensembel musik kamar seperti pada kuartet gesek dan trio. Jenis musik solo sonata dan solo konserto awalnya digubah sebagai karya untuk biola, dan banyak karya mengagumkan lain yang memakai biola sebagai instrumen utamanya. Potensi ekspresif biola mencapai puncaknya pada karya luthier terkenal semenjak tiga abad terakhir, dan oleh komponis serta penyaji hebat sejak dua abad terakhir. Its powerful tone, rich nuancing, and timbral variety, as well as its capacity to perform complex melodies, allow the violin to express, like the human voice, the subtlest shades of emotion, 15 [Karakter suaranya bertenaga, memiliki nuansa yang kaya, timbre yang variatif sebagai kapasitasnya untuk menunjukkan melodi kompleks, memungkinkan biola untuk berekspresi seperti suara manusia, nuansa emosi yang paling halus.] Karena itu biola menjadi instrumen utama diantara instrumen lain dari periode Barok sampai sekarang. Awal abad 20, biola juga muncul sebagai instrumen solo dalam musik jazz dan rock. 15 Konëmann, hlm

15 c. Biola alto Biola alto berasal dari keluarga instrumen gesek, dimainkan dengan cara yang sama seperti biola namun memiliki ukuran yang lebih besar, panjang badannya kira-kira 6,5 cm lebih panjang dari biola. Biola alto berbunyi P5 lebih rendah daripada biola, dengan wilayah suara c-a 3. Suaranya lebih penuh dan lebih lembut dari biola. Timbre suaranya yang khas membuat nada A pada biola alto tidak berbunyi senyaring nada A pada biola, dan bunyi nada C pada biola alto tidak setebal nada C pada cello. 16 Dalam orkestra, biola alto ditempatkan di antara biola dan cello. Biola alto dipakai untuk memenuhi kebutuhan register suara tengah dalam harmonisasi untuk seksi instrumen gesek, tapi pada perkembangannya di abad 19 biola alto juga dimanfaatkan oleh para komponis sebagai instrumen solo. d. Cello Violoncello atau yang lebih umum disebut cello juga berasal dari keluarga instrumen gesek. Bentuknya serupa dengan biola, namun panjangnya dua kali lipat panjang biola, tebalnya empat kali lebih tebal dari biola dan memiliki leher yang lebih panjang. Pada abad-abad awal posisi memainkan cello bisa sampai nyaris vertikal diantara lutut bahkan dapat dimainkan sambil berdiri. Dalam perkembangannya di abad 19 ada tuntutan untuk membunyikan nada-nada pada register atas sehingga dibuatlah 16 Konëmann, hlm

16 end-pin dari bahan metal yang digunakan untuk menyangga cello dengan kokoh. Bow cello mirip bow biola tapi ukurannya lebih pendek dan lebih berat. Dalam format orkestra dan musik kamar cello berfungsi sebagai suara bas namun dapat juga menjadi memainkan bagian melodi. The cello s sound is warm, intimate, and expressive, resembling the human voice, making it a favorite with Romantic composers. 17 [Suara cello yang hangat, dalam, dan ekspresif, menyerupai suara manusia, membuatnya menjadi instrumen favorit para komponis periode Romantik.] 17 Konëmann, hlm

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Pengertian Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini

BAB II LANDASAN TEORI. Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini BAB II LANDASAN TEORI A. Medini Gambar 2.1. Perkebunan Teh Medini Medini adalah nama sebuah perkebunan teh di Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Berada di sisi utara Gunung Ungaran, pada ketinggian 2050 meter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia, baik harapan kepada Tuhan maupun kepada manusia. Kepercayaan religius dan spiritual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga sampai empat movement, namun dapat juga terdiri hingga lima movement.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in C # Minor Op. 1 No. 1 untuk cello dan piano terdiri dari tiga movement, yaitu sonata-allegro form bertempo adagio, minuet dan trio bertempo allegretto, dan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara seseorang dengan orang lain, baik untuk menyampaikan pesan atau perasaan maupun mengisahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Program 1. Pengertian Musik Program Musik program adalah istilah untuk musik instrumental yang berhubungan dengan cerita, puisi, atau sumber lainnya. Musik program diilhami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratu Ester merupakan sebuah kisah heroik seorang wanita yang dicatat dalam alkitab. 1 Kitab Ester mencatat garis besar perjalanan seorang wanita Yahudi keturunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Perkembangan Musik Program. Musik program adalah komposisi musik instrumental yang menggambarkan sebuah adegan atau lukisan atau menggambarkan ide sastra. Istilah musik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN SKRIPSI PERTUNJUKANN MUSIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Warna, Cerita, dan Kursi Tua Warna, Cerita, dan Kursi Tua merupakan judul komposisi penulis yang terdiri dari kata warna, cerita, dan kursi tua. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY

TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY TINJAUAN REPERTOAR MUSIK SIMFONI DALAM PEMBELAJARAN ORKESTRA DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY Fu'adi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta email : fuadi@uny.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Yoga Manggala NIM. 1011551013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INSDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 396.

BAB I PENDAHULUAN 396. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, dengan unsur dasar berupa melodi, irama, dan harmoni, serta unsur pendukung berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi.

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK)

PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) PANDUAN UMUM TES PRAKTEK PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (KLASIK) Materi Tes praktek dan kreatifitas Prodi D4 Penyajian Musik, meliputi: 1. Tehnik/skill. Setiap peserta wajib mempersiapkan materi teknik sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kisah Lengkap Ester Mordekhai bin Yair adalah seorang Yahudi yang tinggal di kompleks istana Susa. Mordekhai mempunyai sepupu, dialah Hadassah, atau dikenal sebagai Ester. Setelah

Lebih terperinci

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO Oleh : Sena Radya Iswara Samino (092134017) Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd ABSTRAK Seseorang dengan ambisi besar dalam meraih kesuksesannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Istilah kanzona ini dipakai untuk musik dalam beberapa bagian yang dibentuk dalam kontrapung imitatif yang terkadang dicampur dengan bagian jalinan lain. Jenis musik ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia SEJARAH MUSIK DUNIA Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Inspirator berasal dari kata bahasa Inggris inspiration (inspirasi, kata benda) yang artinya ilham --mendapatkan akhiran or untuk

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS

ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS ARANSEMEN LAGU KULIHAT IBU PERTIWI UNTUK FLUTE, KLARINET DENGAN KUARTET GESEK DISUSUN OLEH: ZEFANYA DOMINGGUS 111647013 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S -1 SENI MUSIK JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

SENI MUSIK KLASIK JILID 2

SENI MUSIK KLASIK JILID 2 Moh. Muttaqin Kustap SENI MUSIK KLASIK JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1520. 1 Masa awal Renaisans sering disebut masa aliran Netherland, oleh BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Vokal Akapela Tahun 1450-1600, dalam sejarah musik sering disebut era Renaisans, suatu istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Penulis memilih judul Petualanganku, yang artinya petualangan sang penulis dalam belajar musik klasik di FSP UKSW Salatiga. Proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

MUSIK DAN PERTUNJUKAN MUSIK

MUSIK DAN PERTUNJUKAN MUSIK BAB II MUSIK DAN PERTUNJUKAN MUSIK 2.1. SENI 2.1.1. PENGERTIAN SENI Seni berasal dari kata ars yang artinya keahlian, yaitu merupakan keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kisah Daud dan Goliat merupakan cerita historik yang dicatat dalam Alkitab. 1 Kisah ini dicatat dalam Kitab I Samuel pasal 17 dan dibagi menjadi tiga perikop.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR

KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Musik Disusun oleh : Priscilla Sylviani Handoko NIM: 852012005 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab II akan dipaparkan kerangka berpikir sebagai upaya untuk menjawab permasalahan. Hal-hal yang akan diungkapkan meliputi konsep tentang harapan secara Kristen, bentuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital merupakan ujian akhir yang wajib dilakukan bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi penyajian musik. Beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Musik adalah suara yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PERMAINAN KUARTET GESEK PADA LAGU WALTZ AFTER LASSE IN LYBY. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

KARAKTERISTIK PERMAINAN KUARTET GESEK PADA LAGU WALTZ AFTER LASSE IN LYBY. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik KARAKTERISTIK PERMAINAN KUARTET GESEK PADA LAGU WALTZ AFTER LASSE IN LYBY TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Azinuddin Milzam Dwitiya NIM. 1011479013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Komposisi diartikan sebagai sebuah karya musik, suara atau melodi utama akan diikuti oleh suara-suara atau melodi lainnya yang dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai

Lebih terperinci

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN Oleh : Didik Santoso Dosen Pembimbing : M. Sarjoko. S.Sn, M.Pd. Abstrak Sesebulan adalah akronim bahasa jawa yang berarti nyebul. Nyebul yang berarti meniup. Meniup

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik.

ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh: Themy Maleakhi Abrahams NIM. 1211792013 Semester Genap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar belakang perkembangan musik di Kota Vienna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah bahasa yang universal. Musik dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan mudah karena musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Komposisi "Sonata Electronica" merupakan perpaduan dari instrumen gitar dan patch dalam Mai Tai yang menggunakan bentuk komposisi sonata. Kata "Electronica" ditujukan penulis untuk

Lebih terperinci

INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik.

INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik. INTERPRETASI GAYA MUSIK PADA SONATA NO.3 OP.69 BAGIAN I UNTUK CELLO DAN PIANO KARYA L.V. BEETHOVEN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Alexandre Nandawastu Armaputra NIM. 1111658013 Semester

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan, pengalaman dan ekspresi kepada orang lain. Ekspresi dalam musik memiliki batasan yang luas, tidak

Lebih terperinci

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA JURNAL Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Puput Meinis Narselina NIM. 1011589013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah menciptakan karya komposisi-komposisi musik yang sampai sekarang karyakaryanya masih terdengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK. Sumasno Hadi

SEJARAH MUSIK. Sumasno Hadi SEJARAH MUSIK Sumasno Hadi SEJARAH MUSIK Penulis: Sumasno Hadi Proofreader: Mirza Maulana Cover: Diandracreative Design Tata Letak: Diandracreative Design Diterbitkan Oleh: DIANDRA KREATIF (KELOMPOK PENERBIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia saat ini. Bahkan pada jaman ini, musik telah mencapai suatu era baru, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis yang telah menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal banyak orang bukan hanya di dunia bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikē, 'seni Muses' yang berarti seni suara yang dapat menghasilkan komposisi yang seimbang melalui unsur-unsur yang terdapat

Lebih terperinci

PENGUMUMAN TES PMB 2017 JALUR KHUSUS (PMDK, LINIER, BIDIK MISI) PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (GEDUNG REKTORAT LAMA LANTAI 2)

PENGUMUMAN TES PMB 2017 JALUR KHUSUS (PMDK, LINIER, BIDIK MISI) PRODI D4 PENYAJIAN MUSIK (GEDUNG REKTORAT LAMA LANTAI 2) PENGUMUMAN TES PMB 2017 JAUR KHUSUS (PMDK, INIER, BIDIK MISI) PRODI D4 PENYAJIAN INSTUMEN : VIOIN, VIOA, GITAR KASIK HARI/TANGGA : SEASA 2 MEI 2017 WAKTU TEMPAT : 09.00 WIB : RUANG DOSEN D4 PENYAJIAN (GEDUNG

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengaku diri sebagai makhluk ciptaan-nya, dan itu dengan perantaraan Kristus,

BAB I PENDAHULUAN. mengaku diri sebagai makhluk ciptaan-nya, dan itu dengan perantaraan Kristus, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya doa berarti menempatkan diri di hadapan Allah dan mengaku diri sebagai makhluk ciptaan-nya, dan itu dengan perantaraan Kristus, oleh Roh Kudus. Maka ada

Lebih terperinci

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

TRI JUNIARTO NOTOARDJO NIM KEPADA JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA KONTRIBUSI KOMPOSISI VARIATION ON A THEME OF G. F. HANDEL, OPUS 107 KARYA M. GIULIANI (1781-1892) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS STUDI GITAR KLASIK TINGKAT LANJUT Tugas Akhir Oleh ACHMAD TRI JUNIARTO NOTOARDJO

Lebih terperinci

PENGERTIAN MUSIK BAROK

PENGERTIAN MUSIK BAROK PENGERTIAN MUSIK BAROK Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat menciptakan alat penghasil bunyi tersebut hingga tercipta berbagai macam bentuk serta memainkannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warisan bangsa, cerita rakyat menjadi salah satu identitas suatu daerah dimana ia berasal. Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Fantasia in C Major untuk format trio ini merupakan sebuah fantasia yang terdiri dari empat bagian, yaitu Allegretto, Adagio, Andante, dan Allegro con spirito. Instrumen

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena

BAB IV PENUTUP. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland. memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa lagu Ammerland memiliki dua bagian yaitu A dan B (frase yang tidak simetris), karena kalimat jawab pada bagian B selalu memiliki

Lebih terperinci

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan. Estetika Seni Arti kata estetis mengenai keindahan; menyangkut apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra) http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.ph p concerned with beauty or the appreciation of beauty

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan karya komposisi Allegro Appassionato op. 43 karya Saint-Saëns. Allegro Appassionato op. 43 merupakan karya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU) TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU) Oleh : Mohammad Tsaqibul Fikri Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn., M.Pd Abstrak Pada komposisi musik Place Of Birth (SIDAYU), Komposer

Lebih terperinci

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI Oleh : Nama :Deo Febrianto (10020134226) Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn, M.Pd ABSTRAK Ide awal mula seorang seniman dalam membuat karya musik salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. penyajiannya. Bentuk musikal dari laguada Kuasa dalam Pujian yang di

BAB IV PENUTUP. penyajiannya. Bentuk musikal dari laguada Kuasa dalam Pujian yang di 55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Secara umum telah di dapatkan bahwa musik brass section pada Gereja Keluarga Allah Yogyakarta memiliki arti yang penting dalam peribadatan. Dengan format dan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Arpeggio berasal dari bahasa Itali yang artinya Broken Chord (Kord Patah). BAB I PENDAHULUAN Laporan Resital ini merupakan deskripsi hasil pelaksanaan Resital tugas akhir yang bertajuk The Splash of Arpeggio and Tremolo at Night yang diselenggarakan di Recital Hall Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam nada dan syair yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.

Lebih terperinci