PEMASARAN AGRIBISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMASARAN AGRIBISNIS"

Transkripsi

1 PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2017/2018 Oleh : 1. Ir. Setyo Parsudi, M.P. 2. Dr. Ir. Sudiyarto, MM. 3. Liana Fatma Leslie Pratiwi, S.P., M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2018

2 TATA TERTIB PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS 1. Seluruh rangkaian acara kegiatan praktikum wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah PEMASARAN AGRIBISNIS. 2. Bagi mahasiswa yang mengulang kuliah diwajibkan mengikuti seluruh acara praktikum termasuk kunjungan ke industri (Praktikum Lapangan). 3. Demi kelancaran pelaksanaan praktikum, praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum praktikum dimulai. 4. Apabila tidak mengikuti salah satu rangkaian acara praktikum maka harus membuat surat izin yang diserahkan kepada asisten dan WAJIB mengikuti acara susulan pada golongan lain yang sedang melaksanakan materi yang ditinggalkan. Khusus untuk praktikum lapangan praktikan WAJIB mengikutinya. Bagi yang tidak mengikuti akan mendapatkan nilai E. 5. Pembuatan laporan diberikan waktu 1 minggu setelah acara praktikum. Keterlambatan pengumpulan laporan hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan pengurangan nilai. 6. Berpakaian rapi dan sopan, menggunakan baju berkerah dan sepatu tertutup dalam mengikuti semua acara praktikum. 7. Dilarang merokok, berbuat tidak sopan, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum. 8. Menghormati dan berlaku sopan terhadap sesama praktikan, asisten, dan Dosen. 9. Asisten dan Dosen berhak menegur, memperingatkan, dan memberi sanksi kepada praktikan yang dianggap menggangu pelaksanaan praktikum. 10. Ketentuan lain yang belum tercantum akan diberitahukan kemudian. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 2

3 KATA PENGANTAR Dalam mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT maka telah diselesaikan penyusunan modul praktikum Pemasaran Agirbisnis. Modul praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum untuk mata kuliah Pemasaran Agribisnis pada semester IV program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa timur. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa untuk menuju sempurnanya modul ini masih banyak kekurangan. Dengan demikian kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi pengembangan modul praktikum ini. Surabaya, 22 Februari 2018 Tim Penulis Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 3

4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 TATA TERTIB... 2 KATA PENGANTAR... 3 DAFTAR ISI... 4 ACARA I IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL PERTANIAN... 5 ACARA II & III PRODUK, HARGA DAN PASAR... 3 ACARA IV & V BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) ACARA VI & VII SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN ACARA VI & VII STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF ACARA IX & X PRAKTIKUM LAPANG DI PERUSAHAAN AGRIBISNIS 21 DAFTAR PUSTAKA Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 4

5 ACARA I IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL PERTANIAN A. Latar Belakang Pemasaran hasil pertanian berbeda dengan hasil industri karena hasil pertanian pada umumnya mempunyai sifat-sifat yang memiliki karakterikstik antara lain yaitu: 1. Musiman, yang berarti tidak dapat dihasilkan sepanjang waktu. Sifat ini menyebabkan tidak dapat terpenuhinya keinginan dan kebutuhan konsumen yang umumnya menghendaki ketersediaan hasil pertanian pertanian secara berkesinambungan (kontinyu) dan dalam bentuk segar sepanjang tahun. Selain itu, sifat ini menyebabkan fluktuasi harga hasil pertanian yang relatif tinggi dibandingkan dengan hasil industri. Apabila pada musim panen, maka harga akan turun dan kemudian pada musim paceklik atau tidak/ belum panen maka harga akan cenderung naik. Untuk itu maka pemasaran hasil pertanian harus meliputi kegiatan penyimpanan dan pengolahan agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan penyimpanan tersebut selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang kontinyu dapat pula digunakan untuk memperkecil fluktuasi harga antar musim tersebut. 2. Mudah rusak/busuk, yang berarti harus segera dikonsumsi dan diolah menjadi bentuk lain seperti buah dalam kaleng, dan sebagainya untuk mengurangi resiko. Selain itu karena umumnya jarak antar produsen di pedesaan dan konsumen di daerah perkotaan sangat jauh maka diperlukan kegiatan pengangkutan yang cepat dan cermat agar tidak terjadi kerusakan atau busuk dalam perjalanan. Untuk menghindari busuk dalam perjalanan maka diperlukan cara pengemasan (packing) yang dapat mengurangi benturan atau tekanan antar barang atau sering pula pengiriman dilakukan dengan perhitungan tingkat kemasakan hasil. Semakin jauh jarak yang akan ditempuh maka akan semakin rendah tingkat kemasakan hasil sehingga ketika sampai di tempat tujuan pengiriman akan diperoleh buah yang relatif masih segar dan tingkat kebusukan/susut di jalan dapat dikurangi. Dewasa ini tidak jarang pula pengiriman hasil pertanian dilakukan melalui angkutan udara, terutama untuk Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 5

6 buah dan sayur. 3. Rowa atau memerlukan tempat yang lebih luas dan bahkan sering tidak sesuai dengan nilai dari barang itu sendiri. Misalkan dengan uang Rp ,- jika dibelikan barang hasil industri akan diperoleh barang yang cukup dimasukkan ke dalam saku pakaian maka dengan uang tersebut jika dibelikan hasil pertanian seperti sayuran akan diperoleh barang sebanyak satu karung. Sifat demikian ini menyebabkan tingginya ongkos penyimpanan dan pengangkutan. 4. Produsen letaknya tersebar dan jumlah produksi dari setiap produsen relatif sedikit sehingga sering mengakibatkan kurang efisiennya pemasaran yang dilakukan oleh produsen secara individu. Untuk itu sering pemasaran hasil pertanian dilakukan secara bersama-sama (kolektif) yaitu dengan kegiatan pengumpulan terlebih dahulu, baik oleh pedagang pengumpul maupun koperasi/kud. 5. Harga hasil pertanian umumnya sangat berfluktuasi sebagai akibat dari sifatnya yang musiman bahkan tahunan. Misalnya seperti tanaman bahan pangan, buah-buahan, perikanan dan hasil tanaman keras (perkebunan dan kehutanan) lainnya. Sifat hasil pertanian yang musiman atau bahkan tahunan itu akan mempengaruhi pola harga hasil pertanian dan pemasarannya. Sifat musiman tersebut dapat disebabkan oleh produksi dan permintaan. Musiman dalam hal produksi sering diakibatkan dari iklim dan lingkungan sedangkan musiman dalam permintaan disebabkan misalnya ada hari besar, liburan, dan lain-lain. Secara teori pola harga hasil pertanian dapat digambarkan seperti grafik berikut Gambar 1. Pola Harga Musiman Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 6

7 Dari gambar tersebut tampak bahwa pada saat paceklik atau tidak ada panen maka harga hasil akan meningkat, namun pada saat mulai ada panen maka harga akan turun dan bahkan pada saat panen besar atau panen raya maka harga akan mencapai tingkat yang paling rendah. Fluktuasi musiman semacam ini akan berulang setiap tahunnya. Hal ini akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam pelaksanaan pemasaran. Pada umumnya untuk hasil pertanian yang mudah rusak atau busuk seperti sayuran dan buah-buahan maka harus disimpan dalam ruang dingin (cold storage) atau dalam pengangkutannya harus menggunakan ruang dingin pula. Sedangkan untuk hasil pertanian yang dapat disimpan relatif lebih lama seperti beras, jagung, dan lainnya maka diperlukan penyimpanan dengan sistem FIFO (First In First Out) atau barang yang pertama masuk gudang harus diprioritaskan untuk keluar terlebih dahulu untuk mengurangi resiko kerusakan. Contoh: Gambar 2. Pola Harga Musiman Komoditas Cabe B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa: 1. Memahami arti musiman bagi hasil-hasil pertanian. 2. Memahami hubungan musiman dengan harga. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 7

8 C. Tugas Mahasiswa Soal : Mahasiswa diminta membuat grafik serupa dengan komoditas lain. Tabel 1 Harga Komoditas Pertanian di Beberapa Tingkat Pelaku Pemasaran, Pelaku Bulan Komoditas Pemasaran Produsen 30,000 32,000 28,000 20,000 15,000 14,000 15,500 16,000 19,000 17,000 14,000 22,000 Cabai Grosir 36,000 40,000 35,000 27,000 23,000 22,000 25,000 25,500 26,000 25,000 22,000 30,000 Kosumen 41,000 45,700 40,600 33,200 28,800 28,400 29,500 29,800 31,000 30,600 28,000 35,000 Beras Kedelai Bawang Merah Produsen 7,000 7,500 7,500 6,500 6,500 7,000 7,000 7,000 7,000 7,500 7,500 8,000 Grosir 9,000 9,500 9,500 8,000 8,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,500 9,500 9,800 Kosumen 10,500 10,700 10,700 10,000 10,000 10,500 10,500 10,500 10,500 10,700 10,700 11,000 Produsen 6,200 6,200 6,500 6,500 6,800 6,000 6,000 6,200 6,200 6,200 6,500 6,500 Grosir 9,000 9,000 9,300 9,300 9,500 8,500 8,500 9,000 9,000 9,000 9,300 9,400 Kosumen 11,000 11,000 11,500 11,500 12,000 10,400 10,500 11,000 11,000 11,000 11,500 11,800 Produsen 23,000 19,000 25,000 20,000 18,000 17,500 23,000 18,000 17,000 15,500 15,000 16,000 Grosir 29,000 26,000 30,000 27,000 24,000 23,000 29,000 24,000 22,000 19,500 18,000 20,000 Kosumen 37,000 34,000 38,000 35,000 32,000 30,600 37,000 32,600 28,000 25,000 23,300 25,700 Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 8

9 ACARA II & III PRODUK, HARGA DAN PASAR A. Pendahuluan Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuasakan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang berwujud (dapat dideteksi panca indera). Jika didefiniskan secara luas, produk meliputi obyek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud penjabaran tersebut. Namun secara umum produk dijabarkan menjadi dua yaitu barang dan jasa. Jasa merupakan segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler & Armstrong, 1997). Harga adalah jumah uang yang ditagihkan untuk suatu produk (barang atau jasa), jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler & Armstrong, 1997). Produk agribisnis mempunyai harga yang bervariasi antara produk yang satu dengan produk yang lain dimana harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Mengetahui macam-macam produk agribisnis dan harga yang ada di pasar sesungguhnya penting bagi mahasiswa yang belajar tentang pemasaran agribisnis. Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa. Pengertian pasar tidak merujuk ke sebuah lokasi ataupun tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat meniadakan hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual dan pembeli bertransaksi tanpa saling melihat wajah satu sama lain. B. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui macam-macam produk agribisnis dan pengelompokannya. 2. Mahasiswa mengetahui satuan dan harga dari masing-masing produk agribisnis. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 9

10 C. Tugas Mahasiswa 1. Mahasiswa mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Kota Surabaya. 2. Mahasiswa mengamati macam-macam produk agribisnis yang dijual di pasar tersebut dan mengelompokkannya dalam beberapa kelompok yaitu; a. kelompok daging dan ikan b. kelompok buah-buahan c. kelompok sayur mayur d. kelompok umbi-umbian e. kelompok biji-bijian f. kelompok bumbu dapur g. kelompok makanan jadi/olahan h. kelompok minuman. i. Kelompok tanaman hias j. Kelompok tanaman obat/ jamu k. dan lain-lain 3. Mahasiswa menanyakan harga satuan dari masing-masing produk dan mencatatnya. 4. Mahasiswa mengamati perilaku penjual dan pembeli dalam memasarkan produknya 5. Mahasiswa mencatat hasil dari pengamatannya di pasar tersebut 6. Mahasiswa menganalisa perbandingan antara harga dari produk serupa yang ada di pasar tradisional dan pasar modern. 7. Dari hasil pengamatan dan analisa tersebut, mahasiswa menyusun laporan praktikum lalu didiskusikan dan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya di kelas. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 10

11 ACARA IV & V BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) A. Pendahuluan Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk (barang dan jasa). Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian barang atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Rambat Lupiyoadi, 2006). Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran, artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2002). Bauran promosi (Promotional Mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha & Irawan, 2005). Bauran promosi merupakan alat-alat yang digunakan dalam promosi yang terdiri dari Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan Pemasaran Langsung (Direct Marketing) yang dijabaran sebagai berikut : 1. Periklanan (Advertising) Periklanan (Advertising) adalah salah satu dari kegiatan variasi promosi yang digunakan untuk mengkombinasikan barang atau jasanya dengan pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Periklanan (Advertising) merupakan salah satu alat dari variasi promosi yang populer. Tujuan dari Periklanan (Advertising) yaitu menjual atau meningkatkan penjualan dengan menyampaikan informasi tentang barang atau jasa. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat intensif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan dengan berulang-ulang serta tidak Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 11

12 rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih cepat respon pasar. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau sampel produk. 3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Tujuan pemasaran langsung adalah untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen yang dianggap memiliki potensial yang tinggi. Kegiatan pemasaran langsung ini juga dilaksanakan dengan keterukuran agar jelas usaha mana yang berhasil dan mana usaha yang gagal. Mengetahui jenis jenis promosi yang dilakukan oleh pengelola/perusahaan agribisnis, macam-macam media yang digunakan untuk promosi serta merancang promosi sederhana kiranya penting bagi mahasiswa yang belajar pemasaran agribisnis. B. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui macam-macam promosi yang dilakukan oleh pengelola/perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. 2. Mahasiswa mengetahui macam-macam media yang digunakan untuk promosi produk-produk agribisnis. 3. Mahasiswa dapat merancang/ membuat model promosi sederhana dibidang agribisnis. C. Tugas Mahasiswa ACARA IV Mahasiswa merancang / membuat alat promosi berupa brosur dari produk agribisnis sesuai selera masing-masing menggunakan kertas HVS ukuran A4 lalu dikumpulkan ke asisten praktikum. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 12

13 ACARA V 1. Mahasiswa menentukan suatu produk yang sudah ada di pasar dan mencari macam-macam model promosi dari perusahaan untuk produk tersebut yang meliputi Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan Pemasaran Langsung (Direct Marketing). 2. Kemudian mahasiswa menyusun laporan dan mempresentasikan mengenai produk tersebut dan model promosinya serta menganalisis kefektifan dari setiap model promosi yang perusahaan lakukan. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 13

14 ACARA IV & VII SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN A. Pendahuluan Biaya pemasaran adalah semua ongkos yang dikeluarkan secara langsung dalam pemberian jasa kegiatan tataniaga. Jenis-jenis biaya pemasaran meliputi : biaya pengepakan (packing cost), biaya angkut (transport cost), biaya bongkar muat (handling cost), biaya penyimpanan( storage cost), biaya pengolahan ( processing cost), biaya penyusutan( physical losses) dan biaya lain-lain. Untuk membawa sejumlah komoditi tertentu dari produsen sampai kepada konsumen akhir umumnya melalui beberapa pedagang perantara (middlemen). Saluran yang dilalui tersebut sering disebut sebagai rantai pemasaran dengan masing-masing perantara itu membentuk mata rantai pemasaran. Panjangnya rantai pemasaran itu pada umumnya menyebabkan tingginya marjin pemasaran yang pada akhirnya juga akan membuat harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Istilah margin pemsaran dihubungkan dengan pemasaran komoditi pertanian, menunjukkan perbedaan harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh produsen. Pengukuran variabel dalam menilai biaya dan margin pemasaran hasil pertanian, pengukurannya dapat menggunakan Rp/Kg/Kw atau Rp/ton. Hal ini dapat dirumuskan dalam persamaan berikut: Pk = Pp + M... (1) Keterangan: Pk = Harga konsumen Pp = Harga produsen M = Marjin pemasaran Singkatnya marjin pemasaran dapat disebutkan sebagai perbedaan antara harga konsumen dan harga produsen, namun pada dasarnya marjin pemasaran adalah merupakan jumlah dari biaya pemasaran dan keuntungan pedagang perantara yang dapat dirumuskan sebagai berikut: M = Ci + πi Keterangan:.. (2) i = 1, 2, 3,...n Ci = pedagang perantara ke-i Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 14

15 Yang termasuk biaya pemasaran antara lain adalah ongkos transportasi, sewa gedung, biaya pembungkusan, dan lain-lain. Sedangkan keuntungan padagang perantara tersebut merupakan upah atau nilai jasa, pelayanan (service) dan kemauan menanggung resiko. Contoh: Jika pada suatu rantai pemasaran diketahui bahwa biaya pemasaran dari produsen sampai pedagang perantara (C1) adalah Rp ,00/unit dan dari pedagang sampai konsumen (C2) adalah Rp. 1,00/unit, sedangkan jasa pedagang adalah Rp. 1,50/unit. Gambarkan rantai pemasaran dan marjin pemasaran? Jawab: P M K Marjin Pemasaran = C1 + C2 + π = = rupiah B. Tujuan : Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa: 1. Mengerti dan memahami arti penting saluran pemasaran. 2. Memahami dan dapat menghitung marjin pemasaran. 3. Memahami penilaian efisiensi sistem pemasaran hasil pertanian 4. Melatih kemampuan dalam melakukan penelitian khususnya mengenai pemasaran hasil pertanian. C. Tugas Mahasiswa ACARA VI Mahasiswa diminta untuk menyelesaikan/ menghitung kasus /soal yang telah disediakan. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 15

16 Soal : Dalam suatu sistem pemasaran terdapat 7 pedagang perantara (Mi) yang turut memasarkan kentang dari produsen (P) ke konsumen (K). Untuk itu, diketahui biaya pemasaran dan jasa pedagang per kilogram kentang seperti tabel berikut: Tabel 2. Sistem Pemasaran Kentang Melalui Pedagang Perantara No. Jalu C (Rp) π (Rp) 1 r P M P M P M M M M M M M M M M M M M M M M M M K M M M K M K Pertanyaan : 1. Gambarkan jalur-jalur pemasaran dari P ke K! 2. Pilih dan tunjukkan jalur pemasaran terpendek! 3. Hitung marjin pemasaran untuk masing-masing jalur yang ada dan tentukan marjin pemasaran terendah! Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 16

17 ACARA VII : 1. Mahasiswa melakukan survei produk hasil pertanian mulai dari produsen sampai konsumen dengan bantuan daftar pertanyaan/ kuesioner. 2. Hasil dari survei dianalisis margin pemasarannya pada masing-masing produk. 3. Membuat laporan dan dipresentasikan di dalam kelas praktikum. Kriteria pemilihan komoditi dan daerah 1. Jenis komoditi Pilihlah jenis komoditi hasil pertanian yang banyak dihasilkan di tempat yang anda mengadakan praktikum, dimana Komoditi terssebut dipasaran melalui pedagang perantara. 2. Kualitas Ambilah kualitas sedang (medium) yang paling banyak dihasilkan dan dikonsumsi atau dijual di daerah yang disurvei. 3. Daerah/lokasi contoh Ambilah daerah yang paling banyak produknya dan tujuan komoditi harus pada konsumen akhir di kota yang dekat dengan tempat produsen 4. Saluran pemasaran Mungkin banyak saluran pemasaran untuk suatu komoditi, tetapi pilihlah saluran pemasaran yang paling banyak memasarkan komoditi tersebut. 5. Musim Jika satu komoditi dihasilkan lebih dari satu musim dalam setahun, pilihlah musim yang paling banyak menghasilkan dan yang paling banyak yang dijual petani. 6. Pedagang perantara Mungkin banyak pedagang perantara dalam memasarkan komoditi tersebut, tetapi pilihlah beberapa pedagang perantara yang paling berpengaruh dalam menyalurkan komoditi tersebut. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 17

18 Daftar Pertanyaan Praktikum Pemasaran Hasil Pertanian Komoditi : Desa : Kecamatan : Kabupaten : Tanggal wawancara : Pewawancara : No Uraian Σ Barang ( kg/kw/ton) Harga /nilai ( Rp) I Harga jual petani Biaya angkut Biaya bongkar muat Biaya penyimpanan Biaya pengepakan Biaya pengolahan Biaya penyusutan Biayalain-lain (sebutkan) MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG BESAR II Harga jual petani Biaya angkut Biaya bongkar muat Biaya penyimpanan Biaya pengepakan Biaya pengolahan Biaya penyusutan Biayalain-lain (sebutkan) MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG KECAMATAN Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 18

19 III Harga jual petani Biaya angkut Biaya bongkar muat Biaya penyimpanan Biaya pengepakan Biaya pengolahan Biaya penyusutan Biayalain-lain (sebutkan) MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG KABUPATEN IV Harga jual petani Biaya angkut Biaya bongkar muat Biaya penyimpanan Biaya pengepakan Biaya pengolahan Biaya penyusutan Biayalain-lain (sebutkan) MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG PENGECER Mengetahui : Asisten Praktikum (....) Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 19

20 ACARA VIII STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF A. Pendahuluan Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang tawaran yang memenuhi kebutuhan konsumen sasaran lebih baik dibanding tawaran pesaingnya, jadi strategi pemasaran seharusnya tidakhanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga strategi pesaing, Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh semua informasi tentang para pesaingnya, Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan produk, harga, saluran distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk menghadapi serangan lawan. B. Tujuan 1. Membekali mahasiswa agar lebih paham dalam menghadapi persaingan dan menentukan strategi pemasaran yang tepat. 2. Dari hasil analisis persaingan dan menentukan strategi pemasaran tersebut mahasisiwa dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kesuksesen rencana bisnis. C. TugasMahasiswa ; 1. Membuat Kuesioner 2. Survey ke perusahaan (UMKM) 3. Membuat laporan 4. Diskusikan dengan kelompok. Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 20

21 ACARA IX & X PRAKTIKUM LAPANG DI PERUSAHAAN AGRIBISNIS A. Pendahuluan Praktikum lapang adalah praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa peserta praktikum dengan cara pergi ke lapang, dalam hal ini adalah mengunjungi perusahaan agribisnis yang telah ditentukan pada waktu tetrentu. Praktikum lapang diperlukan agar mahasiswa dapat mengetahui secara nyata/sesungguhnya keadaan atau kondisi perusahaan agribisnis terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek produksi dan pemasarannya. B. Tujuan 1. Menambah wawasan mahasiswa terhadap suatu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. 2. Mahasiswa mengetahui organisasi perusahaan, produksi, proses produksi, dan pemasaran produk yang dilakukan oleh perusahaaan agribisnis tersebut. C. Tugas Mahasiswa 1. Mahasiswa mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. 2. Mahasiswa melihat dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan dan strategi pemasaran berupa bauran pemasaran 4 P (Product, Price, Promotion dan Place). 3. Mahasiswa menyusun laporan praktikum, presentasi dan mendiskusikannya. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PERUSAHAAN AGRIBISNIS (ditanyakan pada saat mengunjungi perusahaan). A. ORGANISASI 1. Siapa/bagian apa yang menangani pemasaran produk di perusahaan ini? 2. Bagaimana struktur organisasi dan tugasnya? B. PRODUK. 1. Apa saja macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yang dijual kepasar? Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 21

22 2. Apa saja merek dan ukuran dari produk tersebut? 3. Bagaimana proses produksi dari produk tersebut? 4. Bagaimana cara menjaga kualitas dari produk tersebut? 5. Strategi apa yang dilakukan terhadap produk agar laku di pasaran? C. HARGA PRODUK 1. Bagaimana cara menetapkan harga dari produk yang dihasilkan perusahaan? 2. Strategi harga apa saja yang dilakukan oleh perusahaan agar produk laku di pasar? 3. Siapa yang menentukan harga produk di perusahaan ini? D. DISTRIBUSI 1. Kemana saja produk yang dihasilkan perusahaan ini dipasarkan? 2. Alat angkut apa saja yang digunakan untuk mendistribusikan produk perusahaan ini? 3. Apa alasan memakai alat angkut tersebut? 4. Saluran distribusi bagaimana yang digunakan untuk mendistribusikan produk mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen? 5. Lembaga pemasaran apa saja yang terlibat dalam pemasaran produk tersebut? E. PROMOSI 1. Apabila produk memerlukan promosi, siapa yang melaksanakan promosi? 2. Media apa saja yang digunakan untuk promosi tersebut? 3. Kapan dilakukan promosi dan berapa biaya yang diperlukan untuk promosi tersebut? F. TEMPAT 1. Dimana lokasi tempat produksi dan dan showroom? 2. Bagaimana menentukan pemilihan tempat produksi dan showroom? 3. Keunggulan dan kelemahan dari tempat produksi dan showroom? nb : pertanyaan lain yang berhubungan dengan perusahaan dan strategi pemasaran produknya dapat ditanyakan Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Page 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam memasarkan suatu produk diperlukan peran lembaga pemasaran yang akan membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Untuk mengetahui saluran

Lebih terperinci

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK 56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang

Lebih terperinci

PERDAGANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015

PERDAGANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015 BPS PROVINSI SUMATRA SELATAN No. 13/02/16/Th.XVIII, 05 Februari 2016 PERDAGANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015 DI SUMATRA SELATAN, MARJIN PERDAGANGAN DAN PENGANGKUTAN BERAS 15,24 PERSEN, CABAI MERAH 24,48 PERSEN,

Lebih terperinci

MANAJEMEN AGRIBISNIS

MANAJEMEN AGRIBISNIS PANDUAN PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS SEMESTER IV TA. 2017/2018 Oleh : 1. Prof. Dr. Ir. Syarif Imam Hidayat 2. Dr. Ir. Zainal Abidin, M.S. 3. Liana Fatma Leslie Pratiwi, S.P., M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Lebih terperinci

VII ANALISIS PEMASARAN KEMBANG KOL 7.1 Analisis Pemasaran Kembang Kol Penelaahan tentang pemasaran kembang kol pada penelitian ini diawali dari petani sebagai produsen, tengkulak atau pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pola Distribusi Pemasaran Cabai Distribusi adalah penyampaian aliran barang dari produsen ke konsumen atau semua usaha yang mencakup kegiatan arus barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang harus melibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian BIAYA, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PEMASARAN 1) Rincian Kemungkinan Biaya Pemasaran 1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup sebuah perusahaan, perkembangan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Konsep Tataniaga Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diyakini berasal dari daerah Asia Tengah, yakni sekitar Bangladesh, India, dan Pakistan. Bawang merah dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Produk Hasil Perikanan Tangkap Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dibudidayakan dengan alat atau cara apapun. Produk hasil perikanan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias (bunga). Sayuran merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan yang semakin berkembang. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Seperti yang tersaji pada Tabel 1, dimana hortikultura yang termasuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015

PERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015 No. 17/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN KOMODITAS STRATEGIS 2015 DI BANTEN, MARGIN PERDAGANGAN DAN PENGANGKUTAN BERAS 4,97 PERSEN, CABAI MERAH 23,04 PERSEN, BAWANG MERAH 13,18 PERSEN, JAGUNG PIPILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR

VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR VII ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR 7.1. Analisis Struktur Pasar Struktur pasar nenas diketahui dengan melihat jumlah penjual dan pembeli, sifat produk, hambatan masuk dan keluar pasar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai April 2017.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tataniaga Pertanian Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar. Pemasaran adalah kegiatan mengalirkan barang dari produsen ke konsumen akhir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya penduduk dan tenaga

Lebih terperinci

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH Boks.2 PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH Pengendalian inflasi merupakan faktor kunci dalam menstimulasi kegiatan ekonomi riil yang berkembang sekaligus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bunga krisan dengan nama latin Chrysanthemum sp berasal dari dataran Cina. Bunga potong ini cukup populer dan menduduki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut untuk ikut dalam arus persaingan global, terutama dalam dunia bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L) Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L) Benidzar M. Andrie 105009041 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi BenizarMA@yahoo.co.id Tedi Hartoyo, Ir., MSc.,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. komoditas pertanian tersebut karena belum berjalan secara efisien. Suatu sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. komoditas pertanian tersebut karena belum berjalan secara efisien. Suatu sistem II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis Secara umum sistem pemasaran komoditas pertanian termasuk hortikultura masih menjadi bagian yang lemah dari aliran komoditas. Masih lemahnya pemasaran komoditas

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam perekonomian perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

ACARA 4. ASPEK PEMASARAN

ACARA 4. ASPEK PEMASARAN ACARA 4. ASPEK PEMASARAN!! Instruksi Kerja : a. Mengidentifikasi pemasaran produk pertanian di wilayah praktek lapang b. Setiap praktikan mencari jurnal tentang pemasaran produk pertanian. c. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion,

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan seadanya melainkan mulai bergeser menjadi kebutuhan fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan yang begitu kompleks yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh setiap manusia

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis dan relatif subur. Atas alasan demikian Indonesia memiliki kekayaan flora yang melimpah juga beraneka ragam.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM ILMU USAHATANI SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK Oleh : 1. Ir. EKO PRIYANTO, MP. 2. DR. Ir. ENDANG YEKTININGSIH, MP.

PANDUAN PRAKTIKUM ILMU USAHATANI SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK Oleh : 1. Ir. EKO PRIYANTO, MP. 2. DR. Ir. ENDANG YEKTININGSIH, MP. PANDUAN PRAKTIKUM ILMU USAHATANI SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2017-2018 Oleh : 1. Ir. EKO PRIYANTO, MP. 2. DR. Ir. ENDANG YEKTININGSIH, MP. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS - FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, perusahaan semakin dituntut agar bergerak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Pengertian sensus dalam penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan rangkaian teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran (Marketing) Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin mengembangkan usaha mereka. Dengan melakukan kegiatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian unggulan yang memiliki beberapa peranan penting yaitu dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Seorang melakukan kegiatan pemasaran pada saat seseorang ingin memuaskan kebutuhannya. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang pasti dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah bawang merah ( Allium ascalonicum ). Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan sebagai sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga

Lebih terperinci