RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE"

Transkripsi

1 1 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK MENENTUKAN MAINTENANCE TASK PADA GARDU INDUK MENGGUNAKAN METODE RISK PRIORITY NUMBER (RPN) Deddy Ardiyasa, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Gardu Induk (substation) memiliki peranan penting dalam proses penyaluran listrik dan proteksi sistem kelistrikan terhadap gangguan penghantar. Kinerja gardu induk akan mengalami penurunan kondisi setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu sehingga berdampak pada kerugian operasional maupun non-operasional. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kegiatan perawatan yang menjamin sub-sistem pada gardu induk dapat memenuhi fungsinya. Reliability-Centered Maintenance (RCM) merupakan metode yang akhir-akhir ini digunakan untuk menentukan strategi perawatan aset yang baik guna mengurangi frekuensi kegagalan fungsi di dunia industri. Analisa RCM dan RPN mampu menyelesaikan permasalahan perawatan pada gardu induk. Analisa RCM dan RPN diimplementasikan pada sebuah software yang mempunyai keluaran berupa jadwal dan prioritas perawatan untuk menjaga nilai keandalan sesuai yang diinginkan. Kata Kunci Perawatan Aset, Reliability-Centered Maintenance, Pemrograman PHP dan MySQL, Sistem Gardu Induk, Maintenance Task, RPN I. PENDAHULUAN erawatan aset merupakan aspek yang sangat penting guna P menjaga kualitas dan kuantitas produksi. Proses produksi yang terhenti akibat kerusakan asset secara mendadak dapat menyebabkan banyak kerugian dan mengurangi kepercayaan pasar [1],[2]. Salah satu aset yang memiliki peranan penting dalam industri listrik adalah gardu induk. Kegagalan fungsi tiap peralatan dan komponen dapat mempengaruhi kinerja gardu induk. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan strategi perawatan yang baik dengan metode RCM untuk menjamin gardu induk dapat memenuhi fungsi sesuai konteks operasinya. Penelitian ini difokuskan untuk analisis secara kualitatif dan kuantitatif pada peralatan serta komponen gardu induk dengan menggunakan metode RCM. Analisis kualitatif meliputi penentuan kegagalan fungsi, bentuk kegagalan, efek kegagalan, konsekuensi kegagalan dan kegiatan perawatan. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi model keandalan, laju kerusakan, dan interval perawatan berdasarkan data time-to failure. Selain itu dibuat perangkat lunak RCM yang dapat diakses pada cakupan area tertentu. Bagian berikutnya pada makalah ini menjelaskan tentang konsep RCM dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang perancangan sistem meliputi deskripsi gardu induk, fault tree analysis, information dan decision worksheet RCM, penentuan model distribusi, serta rancangan perangkat lunak itu sendiri pada bagian berikutnya. Kemudian pada bagian selanjutnya menjelaskan tentang pengujian sistem perangkat lunak RCM untuk Gardu Induk Sukolilo Surabaya. Bagian akhir dari makalah ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya. II. RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE Reliability-centered maintenance pertama kali digunakan pada tahun 1975 untuk industri pesawat militer di USA. Seiring dengan dampak-dampak yang ditimbulkan maka pada tahun 1990 mulai diluncurkan RCM II yang merupakan hasil proses pengembangan RCM sebelumnya yakni dengan menambahkan safety dan environtment consequence pada decision diagram-nya [1]. RCM telah banyak digunakan pada berbagai sektor industri, mulai dari nuklir hingga listrik [3]. Penentuan strategi perawatan berbasis RCM melalui tujuh tahapan yang tercakup dalam information dan decision worksheet, mulai dari pemahaman terhadap fungsi sistem dan performansi standar yang diharapkan, hingga menentukan default action yang sesuai apabila alternatif proactive task yang tersedia tidak efisien dan efektif untuk diaplikasikan pada sistem [1]-[3]. Berikut tujuh pertanyaan dasar yang dijadikan tahapan untuk merancang strategi perawatan berbasis RCM, 1. Apakah fungsi serta standar performansi yang berkaitan dengan asset dalam konteks operasinya saat ini? (function) 2. Dalam kondisi seperti apakah asset gagal dalam memenuhi fungsinya? (functional failure) 3. Apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi tersebut? (failure modes) 4. Apa yang terjadi pada saat kegagalan tersebut berlangsung? (failure effect) 5. Bagaimana masalah yang ditimbulkan akibat kegagalan yang terjadi? (failure consequences) 6. Apa yang dapat dilakukan untuk memprediksi atau mencegah terjadinya kegagalan fungsi? (proactive task) 7. Apa yang harus dilakukan jika proactive task yang sesuai tidak dapat diberikan? (default action) Penerapan RCM merupakan gabungan beberapa metode untuk menganalisa keandalan suatu sistem, diantaranya fault tree analysis (FTA), failure mode and effect analysis (FMEA), dan perhitungan secara kuantitatif menggunakan model distribusi peralatan atau komponen. Untuk menghitung

2 2 keandalan suatu sistem atau peralatan, langkah pertama adalah menentukan model probabilitas yang biasanya dinyatakan dengan distribusi statistik [4]. Dalam analisis keandalan, ada beberapa distribusi statistik, dan yang umum dipergunakan, antara lain distribusi eksponensial dan weibull. a. Distribusi Eksponensial Fungsi keandalan untuk distribusi eksponensial dinyatakan dengan persamaan: R t ( t ) e (1) Laju kerusakan (failure rate): ( t) h t (II) Rata-rata waktu kerusakan (MTTF): 0 1 MTTF R( t) dt (3) dengan λ menyatakan parameter yang menentukan karakteristik life time dan t menyatakan lama operasi. b. Distribusi Weibull Distribusi ini biasa digunakan untuk komponen atau peralatan elektromekanik dengan fungsi keandalan dinyatakan dengan persamaan [4]: R ( t ) t exp ( ) (4) Laju kerusakan (failure rate) [4]: 1 h t ( t) t (5) Rata-rata waktu kerusakan (MTTF) [4]: MTTF (6) dengan β adalah kemiringan (slope) dari fungsi weibull. Untuk interval perawatan, secara matematis ditentukan dengan menggunakan fungsi keandalan dari sistem atau peralatan. Penentuan interval perawatan dengan nilai keandalan dan lama operasi yang diinginkan, dinyatakan dengan persamaan [4]: () = () ( ) (7) dengan menyatakan nilai keandalan yang diinginkan, t lama waktu operasi yang dinginkan, n adalah intensitas banyaknya kegiatan perawatan yang dilakukan, dan s menyatakan interval waktu perawatan. Keberhasilan implementasi RCM akan menyebabkan peningkatan integritas keselamatan dan lingkungan, efektivitas biaya, uptime mesin, database yang lengkap, serta pemahaman yang lebih baik tentang tingkat resiko yang mungkin muncul [1]. III. PERANCANGAN SISTEM Bagian ini menjelaskan tentang beberapa tahapan dalam merancang sistem perangkat lunak sebagai pendukung penerapan RCM di gardu induk. Tahap pertama adalah mengetahui deskripsi dari gardu induk meliputi fungsi yang ada didalamnya untuk memahami konteks operasinya. Kemudian dilakukam identifikasi penyebab tiap kegagalan fungsi yang ada dengan fault tree analysis. Model fault tree digunakan untuk analisis RCM dan menentukan kegiatan perawatan dari tiap bentuk kegagalan. Setelah didapatkan model keandalan dari data kerusakan, information, dan decision worksheet RCM, dibuatlah suatu sistem pendukung penerapan RCM untuk gardu induk berupa perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. A. Gardu Induk Pada penelitian ini, data yang digunakan didapat dari Gardu Induk Sukolilo Surabaya. Selain untuk menurunkan daya listrik dan mendistribusikan daya ke beban, gardu induk juga memiliki fungsi lain yaitu proteksi sistem tenaga listrik dari gangguan arus dan tegangan berlebih, komunikasi dengan SCADATEL untuk pemantauan proses dari pusat, serta fungsi yang berkaitan dengan keselamatan agar sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan. Guna menunjang peran gardu induk pada sistem kelistrikan Surabaya, terdapat beberapa peralatan pendukung yang memiliki fungsi masing-masing. Pada Gambar 1 merupakan functional block diagram (FBD) yang merepresentasikan keterkaitan tiap fungsi yang ada serta peralatan-peralatan yang mempengaruhi kinerja dari masing-masing fungsi. Gambar 1. Functional block diagram GI Sukolilo B. Pemodelan Fault Tree Terdapat lima fungsi yang dijadikan top event, untuk kemudian dianalisis dan didapatkan model fault tree-nya. Pemodelan fault tree ini dilakukan dengan menganalisa elemen-elemen kritis yang dapat menyebabkan terganggunya kinerja sistem atau peralatan sehingga tidak terpenuhinya fungsi dari gardu induk. Gambar 2 menunjukkan fault tree dari fungsi utama Gardu Induk Sukolilo, yaitu mentransmisikan tenaga listrik sebesar 20 kv. Didapatkan bahwa terdapat lima fungsi pendukung, yaitu menurunkan tegangan 150 kv menjadi 20 kv, membagi beban, proteksi dari gangguan, komunikasi operasi SCADATEL, dan fungsi untuk keselamatan tentang kesesuaian standar kerja yang berlaku. Simbol segitiga yang berisikan angka menunjukkan bahwa penyebab kegagalan tiap fungsi dianalisis lebih lanjut hingga didapatkan bentuk kegagalannya. Analisis fault tree dilakukan berdasarkan pada

3 3 konteks operasi dan catatan kerusakan sebelumnya serta observasi secara langsung. Gambar 2. Model fault tree Gardu Induk Sukolilo C. Information Worksheet RCM Worksheet ini digunakan untuk mengidentifikasi bentuk dan efek kegagalan fungsi Gardu Induk Sukolilo yang terjadi akibat kerusakan peralatan dan komponen. Biasanya proses ini disebut juga dengan failure mode and effect analysis (FMEA). Berdasarkan model fault tree analysis dari lima fungsi yang dianalisis bentuk dan efek kegagalannya, terdapat 75 bentuk kegagalan yang memiliki efek masing-masing. Tiap fungsi dimungkinkan memiliki bentuk kegagalan yang sama, seperti bentuk kegagalan yang disebabkan oleh circuit breaker. Gambar 3. Contoh information worksheet RCM GI Sukolilo Pada worksheet ini, efek kegagalan yang ditimbulkan tidak hanya berpengaruh pada operasional dan kerusakan peralatan lainnya. Terdapat efek non-operasional, keselamatan, dan lingkungan yang juga diperhatikan. Hasil information worksheet ini diteruskan untuk dianalisis lebih lanjut guna mendapatkan strategi perawatan yang baik berdasarkan RCM decision diagram yang direkam dalam decision worksheet. D. Decision Worksheet RCM Worksheet ini digunakan untuk menganalisa konsekuensi dari masing-masing penyebab kegagalan (failure modes), untuk mencari jenis kegiatan perawatan (proposed task) yang layak dan juga keterangan siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakannya pada kolom can be done by. Pada tahap ini peneliti akan menentukan konsekuensi meliputi keselamatan (S), lingkungan (E), operasional (O), dan nonoperasional (N). Dalam menentukan konsekuensi dan kegiatan perawatan yang sesuai, digunakan RCM decision diagram. Gambar 4. Contoh decision worksheet RCM GI Sukolilo Hasil dari analisis ini didapatkan 75 proposed task untuk lima fungsi Gardu Induk Sukolilo. Rinciannya adalah 5.33% (4 task) predictive maintenance, 26.67% (20 task) preventive maintenance, dan 68% (51 task) default action. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses perawatan hasil analisis ini adalah electrician, mechanic, instrumentation, operator, dan supervisor. E. Penentuan Model Distribusi Data kerusakan tiap bentuk kegagalan yang didapat, diolah dengan weibull++7 software versi trial untuk mendapatkan model distribusinya. Data kerusakan dari suatu komponen dimasukkan, kemudian keluaran yang dihasilkan adalah alternatif distribusi berdasarkan urutan ranking, dimana distribusi dengan urutan ranking terbaiklah yang dipilih. Selain itu, software ini juga akan memberikan parameter distribusi yang nantinya dapat digunakan untuk mencari nilai MTTF dan diolah kembali untuk mendapatkan model keandalan, laju kerusakannya, dan interval perawatan. F. Risk Priority Number Risk Priority Number (RPN) merupakan salah satu metode terkenal yang digunakan untuk urutan atau peringkat dari prioritas alternatif. Parameter dari RPN adalah [6]: 1. Severity (S) Parameter yang menunjukkan bobot dari efek kegagalan yang mempengaruhi sistem atau konsumen yang menggunakan komponen. 2. Occurrence (O) Parameter yang menunjukkan probabilitas kegagaln yang terjadi. 3. Detection (D) Parameter yang menunjukkan nilai visibilitas kegagalan yang menunjukan perilaku model kegagalan yang di identifikasi dengan kontrol atau inspeksi. Nilai dari RPN diperoleh dari ketiga parameter tersebut: = Jika nilai RPN semakin besar,maka resiko untuk mengakibatkan kegagalan akan semakin besar pula. G. Perangkat Lunak RCM Gardu Induk Sistem perawatan gardu induk dengan menggunakan metode RCM ini teraplikasikan dalam bentuk perangkat lunak dan terdiri dari bagian RCM, gardu induk, analisis RCM, laporan, administrator dan pelengkap. Masing-masing bagian tentunya memiliki peran dan fungsi serta keterkaitan satu dengan yang lainnya. Khusus untuk bagian analisis RCM

4 4 hanya bisa diakses oleh admin dan pengguna yang telah terdaftar. Gambar 5. Proses kerja perangkat lunak RCM secara umum Perangkat lunak ini bekerja dengan menggunakan database yang terdapat pada bagian administrator. Bagian ini merupakan perwujudan dari database MySQL yang ada sehingga lebih mudah dalam memodifikasinya Inti dari perangkat lunak ini terletak pada bagian analisis RCM. Pada bagian ini terdapat analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap suatu kegagalan. Analisis kualitatif, seperti yang terlihat pada Gambar 6, meliputi hasil dari information dan decision worksheet RCM yang ada pada database ketika di-input-kan kegagalan fungsi yang terjadi. terjadi dan jadwal perawatannya. IV. PENGUJIAN SISTEM Pengujian dilakukan dengan memberikan masukan tertentu pada perangkat lunak, sehingga akan dihasilkan suatu keluaran tertentu. Keluaran yang dihasilkan dari perangkat lunak akan dibandingkan dengan RCM worksheet dan dianalisis secara matematis sehingga dapat diketahui kesesuaiannya. Pelaksanaan pengujian dilaksanakan dalam kondisi sistem telah terintegrasi secara keseluruhan. Contoh kasus ketika terjadi kegagalan pada fungsi menurunkan tegangan 150 kv menjadi 20 kv dan bentuk kegagalannya adalah high pressure CB yang rusak. Maka pada perangkat lunak akan muncul tampilan seperti pada Gambar 8 berikut. Gambar 8. Hasil analisis kualitatif untuk kegagalan high pressure CB Gambar 6. Proses analisis kualitatif Analisis kuantitatif meliputi nilai keandalan, laju kerusakan, MTTF, dan interval perawatan sesuai dengan model distribusinya. Gambar 7 menunjukkan flow chart analisis kuantitatif yang ada pada perangkat lunak. START Pemanggilan data waktu operasi subsistem (t) Nilai keandalan tiap subsistem yang diinginkan user Rs Mencari nilai keandalan tiap subsistem berdasarkan waktu operasi Rx(t) Setelah memilih kegagalan fungsi yang terjadi, langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai keandalan subsistem yang diinginkan (Rs) dan program memunculkan nilai keandalan subsistem Rx(t) dalam rentang waktu operasi (t) Gambar 9. Gambar 9. Penentuan nilai Rs dan perhitungan nilai Rx(t) Penyebab gagalnya penurunan tegangan 150kV menjadi 20kV dipengaruhi beberapa faktor. Untuk penentuan penyebab gagalnya penurunan tegangan 150kV menjadi 20kV dapat dilihat pada Gambar 10. Pemanggilan data waktu operasi komponen Nilai MTTF komponen Mencari nilai keandalan komponen berdasarkan waktu operasi R(t) Mencari laju kerusakan h(t) Nilai keandalan Rm(x) berdasarkan nilai keandalan tiap subsistem yang diinginkan user Rs Ekspektasi waktu operasi yang diinginkan Mencari interval perawatan (u) dan banyaknya perawatan (n) Mendapatkan nilai Rx(t),R(t),h(t),Rm(x),interval perawatan dan banyaknya perawatan dari suatu bentuk kegagalan STOP Gambar 7. Flow chart analisis kuantitatif Hasil analisis kualitatif dan kuantitatif pada bagian analisis RCM kemudian disimpan pada laporan sebagai history kerusakan dan perawatan Gardu Induk Sukolilo. Dalam bagian ini, pengguna dapat mengetahui kerusakan yang sebelumnya Gambar 10 Penentuan Bentuk Kegagalan Setelah memasukkan kegagalan fungsi, peralatan yang mengalami kegagalan, penyebab kegagalan peralatan, dan bentuk kegagalan yang terjadi, maka perangkat lunak dengan sendirinya akan memunculkan efek kegagalan, wewenang, waktu operasi, nilai MTTF, dan tindakan yang harus dilakukan untuk menangani kegagalan tersebut. Tampilan

5 5 perangkat lunak untuk tahap ini dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 10 Hasil Analisis Kualitatif Perangkat Lunak RCM Keluaran analisis kualitatif perangkat lunak RCM berupa efek kegagalan dan kegiatan maintenance yang dilakukan untuk kegagalan menurunkan tegangan listrik 150 kv menjadi 20 kv dan bentuk kegagalan trafo daya yang gagal bekerja akan dibandingkan dengan RCM worksheet yang ada. Gambar 11 Hasil Analisis Kuantitatif Perangkat Lunak RCM Tabel 1 Hasil perhitungan kegagalan power untuk fungsi kegagalan gagal menurunkan tegangan 150kV menjadi 20kV Model Hasil perhitungan Rx(t) = e^(-(0,0023t)^2,4-0, (0,0037t)^2,7 -(0,0026t)^2,2 - (0,0015t)^3,05 -(0,0013t)^3,8 - (0,0013t)^3,1 -(0,0018t)^2,9 - (0,00068t)^2,21 -(0,00077t)^2,23 )x R1(t) () = ( )^ h() = ( )^1.21 ( x10)^-5/hari () = ^(1200/) ()((1200 (1200/))) u=54 hari dan n=22 kali Data kerusakan terbaru, yaitu 104 hari pada contoh kasus kegagalan power untuk fungsi kegagalan gagal menurunkan tegangan 150kV menjadi 20kV. Secara kuantitatif proritas perawatan pada fungsi kegagalan menurunkan tegangan 150kV menjadi 20kV dapat dilihat pada tabel diatas. Secara berurutan Terminal Plate line menjadi prioritas utama dikarenakan memiliki waktu interval perawatan yang pendek. Sedangkan secara kuantitatif bentuk kegagalan yang mempunyai nilai RPN tertinggi adalah Terminal Plate Line dan Low Pressure Tank CB. Pada tabel yang diberi warna kuning dan biru adalah komponen yang hubungannya adalah OR. Sedangkan yang tidak deibri warna hubungannya AND. Tabel 2 Tabel Perbandingan Hasil Program RCM dengan RPN Basic Event Interval Jumlah RPN Perawatan (hari) Perawatan Terminal plate Lengan kontak Rotary bearing Moving contact Fixed contact Current Isolator LA Power Isolator Tripping valve 2.4 (jam) Closing valve Isolator CB Ground connector LA Gas filter CB High pressure Kompresor Low pressure Rekomisioning SF6 Line connector LA Tabel 3 Tabel Perbandingan Hasil Program RCM dengan RPN tanpa pembulatan Basic Event Interval Jumlah RPN Perawatan (jam) Perawatan Terminal plate 104, Lengan kontak 226, Rotary bearing 250, Moving 316, contact Fixed contact 778, Current 929, Isolator LA 993, Power 1309, Isolator Tripping valve Closing valve 1694, Isolator CB Ground 2057, connector LA Gas filter CB 626, High pressure 654, Kompresor 1028, Low pressure 1066, Rekomisioning SF6 Line connector LA

6 6 V. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil pengujian sistem perangkat lunak RCM disertai analisa kualitatif RPN untuk Gardu Induk Sukolilo Surabaya, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini dapat mempermudah pengguna dalam menentukan jadwal interval peralatan optimal dengan memperhitungkan keandalan sistem secara keseluruhan. Selain itu, prioritas perawatan dapat dilihat dari nilai RPN tiap komponen. Semakin tinggi nilai RPN,maka semakin tinggi prioritas perawatannya. Sistem ini dapat membantu karyawan atau operator baru dalam memahami dan menjalankan kegiatan perawatan dengan adanya catatan tentang tindakan yang dilakukan dan data history-nya. Dengan penerapan metode RCM, penyebab dan waktu kerusakan aset dapat diprediksi dan keandalan dapat dipertahankan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan perangkat lunak untuk menghitung rataan sisa umur pakai komponen, biaya apabila terjadi kerusakan, dan memperlengkap data teknis tiap komponen. Selain itu, juga dapat dikembangkan untuk menentukan biaya perawatan yang optimal. Pengembangan juga dapat dilakukan dengan menerapkan program RCM yang mampu digunakan pada sistem dengan konfigurasi dan model distribusi yang berbeda tanpa merubah script program. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yang selalu memberikan doa serta dukungan tulus tiada henti, Bapak Prof. Ir. Abdullah Alkaff, M. Sc., Ph.D., dan Ibu Nurlita Gamayanti, S.T., M.T., atas segala bimbingan ilmu, moral, dan spiritual dari awal hingga terselesaikannya penelitian ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada angkatan e-48, Himatektro ITS, pegawai Gardu Induk Sukolilo dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. DAFTAR PUSTAKA [1] Moubray, John, Reliability-Centered Maintenance II, Industrial Press Inc., New York, [2] Siqueira, Iony P., Software Requirements for Reliability-Centered Maintenance Application, Proceeding of International Conference on Probabilistic Methods Applied to Power Systems, KTH, Stockholm, Sweden, June, [3] Carretero, J., Study of Existing Reliability-Centered Maintenance Approaches Used in Different Industries, Universidad Politecnica de Madrid, Madrid, [4] Alkaff, Abdullah, Teknik Keandalan dan Keselamatan Sistem, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, [5] PLN, Konsep Dasar Gardu Induk, PLN Press, Jakarta, [6] J.M. Cai, X.M, Li, G.H. Yang, The Risk Priority Number Methodology for Distribution Priority of Emergency Logistic after Earthquake Disasters, International Conference on Management Science and Industrial Engineering,China,2011.

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi

Lebih terperinci

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Volume 3 Nomor 2 Tahun III, November 2013

Volume 3 Nomor 2 Tahun III, November 2013 Volume 3 Nomor 2 Tahun III, November 2013 Perancangan Pengendalian dan Monitoring Lengan Robot Berbasis SCADA Caroline, Ike Bayusari, Djulil Amri, Hermawati Analisa Keandalan Sistem Transmisi Dengan Metode

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI Oleh : PRIMA PANGLIPUR J NPM. 0532010014 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Maintenance Maintenance didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang dilakukan agar peralatan atau item dapat dijalankan sesuai dengan standart performansi semula. Atau juga

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) G136 Nurlaily Mufarikhah, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Soejitno Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung ds.erni@rocketmail.com ABSTRAK Biaya perawatan (maintenance cost) aset

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01 Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

ROI ADENAN H / FTI / TI

ROI ADENAN H / FTI / TI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DI P.T VARIA USAHA BETON WARU-SIDOARJO SKRIPSI Oleh: ROI ADENAN H 0632010175 / FTI / TI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI Disusun Oleh : AGUS PRIHANTONO NPM : 0632010188 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)

PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Oleh: Mirza Imesya Nialda 6506.040.004 ABSTRAK Perusahaan ini sering

Lebih terperinci

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO. Seminar TUGAS AKHIR Fariz Mus abil Hakim 2207 100 010 LOGO www.themegallery.com Studi Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Wilayah Malang dengan Metode Monte Carlo Pembimbing: Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI. PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA SISTEM P1 FILLING POINT II FILLING SHED I (STUDI KASUS TBBM SEMARANG GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO)

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Analisis Keandalan Pada PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha, Abdullah Alkaff, dan Nurlita Gamayanti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Oleh : Novita Kurnia Putri

Oleh : Novita Kurnia Putri Oleh : Novita Kurnia Putri 6507040036 Boiler System dan Sulfuric Acid Storage Tank System pada plant produksi sulfurid acid di PT. Liku Telaga Gresik merupakan dua sistem yang memiliki resiko. Dikarenakan

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PERENCANAAN SISTEM PERAWATAN MESIN ROTARY LOBE PUMP MELALUI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (Studi Kasus PT. Lombok Gandaria) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II

Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II Petunjuk Sitasi: Nurwidiana, Syakhroni, A., & Charis, N. M. (2017). Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II. Prosiding SNTI dan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Perencanaan Perawatan pada Mesin Extruder dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PTPN XI Rosela Baru Surabaya Ir. Endang P W, MMT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstract

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN PADA UNIT PRODUKSI BUTIRAN DENGAN BASIC RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT PETROKIMIA KAYAKU GRESIK SKRIPSI Oleh : DAMAI BAYU WIRAWAN 0632010023 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT. RST TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Andhito Sukmoyo Nugroho, I.G.N. Satriadi Hernanda 2), Adi Soeprijanto 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktifitas merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan manufaktur dan jasa dalam menilai apakah kinerja perusahaan dapat dikatakan baik. Bagaimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2011:36) Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING OM (Studi Kasus: PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang) PRODUCTION

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-153 Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique Henki Projo Wicaksono,

Lebih terperinci

FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1

FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI

Lebih terperinci

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X Ida Bagus Suardika Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN PERCETAKAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II DI PT. RIYADI WIROTO SANTOSO SURABAYA S K R I P S I oleh : MADE PURI AYUVIANTARI 0732010089 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: F-141

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: F-141 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-141 Perancangan Kebijakan Perawatan dan Penentuan Persediaan Spare Part di Sub Sistem Evaporasi Pabrik Urea Kaltim-3 PT Pupuk Kalimantan Timur

Lebih terperinci

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Mikrotiga, Vol 2, No. 1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 5 STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN Azzahraninna Tryollinna 1*, Rudyanto

Lebih terperinci

ISBN:

ISBN: Perenc:anaan Kegiatan Perawatan Pada Unit Produksi Butiran (pad at) Dengan Basic: RCM (Reliability Centered Maintenanc:e) Di PT Petrokimia Kayaku Gresik Hak Cipta pada Penulis, hak penerbitan ada pada

Lebih terperinci

Oleh : Achmad Muchdianto NRP :

Oleh : Achmad Muchdianto NRP : IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE FAUT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE, EFFECT AND CRITICALLITY ANALYSIS PADA INSTALASI LISTRIK 150 KV DI PLTU PT PJB UP GRESIK Oleh : Achmad

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi saat ini, ketergantungan masyarakat akan energi listrik sangatlah tinggi, sehingga dituntut ketersediaan dan keandalan yang tinggi dari pemegang kuasa

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noviyanti, A. A., Atmaji, F. T., & Juliani, W. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Prosiding

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan di dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penelitian. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM)

SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM) SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM) Penulis : Nachnul Ansori M. Imron Mustajib Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PIRANTI LUNAK

BAB III TINJAUAN PIRANTI LUNAK BAB III TINJAUAN PIRANTI LUNAK 3.1 PEMILAHAN PIRANTI LUNAK Bahasan dalam bab ini dimulai dengan proses pemilahan piranti lunak, kemudian dilanjutkan dengan deskripsi piranti lunak yang terpilih dari proses

Lebih terperinci

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan) 60 A Perhitungan Interval Waktu Kerusakan (TTF) dan Downtime (TTR) Perhitungan Index of Fit Data TTF dan TTR Pemilihan Distribusi Data TTF dan TTR Uji Kesesuaian Distribusi Data Kerusakan Tidak Distribusi

Lebih terperinci

Ariska Andi Kurniawati 1*, Anda Iviana Juniani 2, dan Ekky Nur Budiyanto 3. Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

Ariska Andi Kurniawati 1*, Anda Iviana Juniani 2, dan Ekky Nur Budiyanto 3. Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak Perencanaan Perawatan Mesin Tuber dan Bottomer Line-2 Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus : PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) Tuban Jawa Timur) Ariska Andi Kurniawati 1*, Anda Iviana Juniani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian semakin ketat. Semua perusahaan bidang apapun berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Banyak faktor yang

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH TEKANAN GAS SF6 TERHADAP LAJU BUSUR API PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG

ANALISA PENGARUH TEKANAN GAS SF6 TERHADAP LAJU BUSUR API PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG ANALISA PENGARUH TEKANAN GAS SF6 TERHADAP LAJU BUSUR API PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan. Analisa Keandalan Transformator Gardu Induk Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo 2207100058 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email: agung.prabowo412@yahoo.com

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam

Lebih terperinci

Oleh : Umi Fitriyani

Oleh : Umi Fitriyani PENENTUAN WAKTU PERAWATAN PULVERIZER MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II DENGAN PENDEKATAN BENEFIT- COST ANALYSIS Study Kasus di PT.PJB UP Paiton Oleh : Umi Fitriyani 6506 040

Lebih terperinci

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian

Lebih terperinci

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) -5 Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling Agung Yanuar Wirapraja, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,

Lebih terperinci

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN INTERVAL PERAWATAN PADA MESIN FORMING DENGAN PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DI PT.IGLAS GRESIK SKRIPSI.

PERENCANAAN INTERVAL PERAWATAN PADA MESIN FORMING DENGAN PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DI PT.IGLAS GRESIK SKRIPSI. PERENCANAAN INTERVAL PERAWATAN PADA MESIN FORMING DENGAN PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DI PT.IGLAS GRESIK SKRIPSI Oleh : AMRI SIMAHARA NPM. 0732010046 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Penyaluran tenaga listrik ke pelanggan merupakan tugas pokok dari PT PLN

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga listrik disuplai ke konsumen melalui sistem tenaga listrik. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan, transmisi, dan

Lebih terperinci

PADA SISTEM GAS BUANG BOILER DI PT. IPMOMI PAITON - PROBOLINGGO

PADA SISTEM GAS BUANG BOILER DI PT. IPMOMI PAITON - PROBOLINGGO Tugas Akhir RF TF 091381 PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM GAS BUANG BOILER DI PT. IPMOMI PAITON - PROBOLINGGO Oleh : Dwi Tri Cahyono 2405100069 Dosen Pempimbing : Katherin Indriawati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif dan permintaan konsumen akan produk dengan kualitas tinggi semakin meningkat, memaksa perusahaan-perusahaan menghasilkan

Lebih terperinci

Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Indonesia 1

Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Indonesia   1 Penentuan Kebijakan Perawatan Optimal Pada Mesin Steam Turbine 105-JT Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) (Studi Kasus : PT. Petrokimia Gresik) Handik Yulianto 1), Samsul Amar ST.,

Lebih terperinci

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT.

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT. Performa (2005) Vol. 4, No.1: 10-15 Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT. ABC) Donar Setyajid Carel, Yuniaristanto,

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN CONVERTION (STUDI KASUS PT.

SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN CONVERTION (STUDI KASUS PT. SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN CONVERTION (STUDI KASUS PT. XYZ) DISUSUN OLEH : Liberty Sopaheluwakan 5303012032 JURUSAN

Lebih terperinci

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (2) Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (2) Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Performa (2008) Vol. 7, No.2: 46-59 Implementation of RCM II (Reliability Centered Maintenance) and RPN (Risk Priority Number) in Risk Assessment and Scheduling Maintenance Task at HPB (High Pressure Boiler)

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)

USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) Disusun Oleh: Annisa Alfani Biyanni 30411950 Pembimbing: I. Dr. Ir. Budi Hermana,

Lebih terperinci

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b. DAFTAR ISI JUDUL SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PERSYARATAN GELAR... iv LEMBAR PENGESAHAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x

Lebih terperinci

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA MENGGUNAKAN ATP-EMTP

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA MENGGUNAKAN ATP-EMTP TUGAS AKHIR RE1599 SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA MENGGUNAKAN ATP-EMTP Ahmad Dayan NRP 2206100506 Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno

Lebih terperinci