ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU JURNAL
|
|
- Hadi Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) JURNAL STEPHANY SABRINA SITOMPUL AGRIBISNIS / PKP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
2 ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) JURNAL OLEH : STEPHANY SABRINA SITOMPUL AGRIBISNIS / PKP Jurnal diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing Ketua ( Dr. Ir. Rahmanta, M.Si ) NIP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
3 STEPHANY SABRINA SITOMPUL AGRIBISNIS / PKP ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) BUSSINES ADMINISTRATION OF BUFFALOES MILK (Case Study: Nagasaribu IV Village, Lintongnihuta District, Humbang Hasundutan Regency) Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing Ketua ( Dr. Ir. Rahmanta, M.Si ) NIP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
4 STEPHANY SABRINA SITOMPUL AGRIBISNIS / PKP ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) BUSSINES ADMINISTRATION OF BUFFALOES MILK (Case Study: Nagasaribu IV Village, Lintongnihuta District, Humbang Hasundutan Regency) Disetujui Oleh : Editor ( Dr. Ir. Rahmanta, M.Si ) NIP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
5 STEPHANY SABRINA SITOMPUL AGRIBISNIS / PKP ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) BUSSINES ADMINISTRATION OF BUFFALOES MILK (Case Study: Nagasaribu IV Village, Lintongnihuta District, Humbang Hasundutan Regency) Disetujui Oleh : Ketua Editor (Dr. Ir. Rahmanta, M.Si) NIP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
6 ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) Stephany Sabrina Sitompul *), Dr. Ir. Rahmanta, M.Si **), Ir. M. Jufri, M.Si ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Jl. Jamin Ginting no.448 A Medan Hp stephanysitompul18@gmail.com **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ***) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 bertujuan untuk mengetahui jenis saluran tataniaga susu kerbau, biaya tataniaga, price spread dan share margin disetiap saluran tataniaga susu kerbau dan tingkat efisiensi tataniaga susu kerbau di daerah penelitian.penentuan daerah penelitian dilakukan secara purpossive (sengaja). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah hanya terdapat 1 saluran tataniaga susu kerbau di Desa Nagasaribu IV yaitu (peternak pedagang pengumpul pedagang pengecer konsumen). Setiap pedagang mengemban fungsi tataniaga paling sedikit 4 fungsi yaitu fungsi pembelian, fungsi penjualan, sortasi dan pengepakan begitu juga dengan pedagang pengecer mengemban fungsi tataniaga paling sedikit 4 fungsi yaitu fungsi pembelian, fungsi penjualan, pengangkutan, pajak. Untuk saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian diperoleh share profit pedagang pengumpul adalah 6% dan share profit pedagang pengecer adalah sebesar 20%. Nilai efisiensi yang terdapat pada saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian adalah 1,73%. Efisiensi tataniaga tersebut lebih besar dari satu, maka saluran tataniaga tersebut dinyatakan efisien. Kata kunci : tataniaga, share margin, price spread. ABSTRACT This research conducted in 2016 aimed to determine the type of buffalo milk duct business administration, business administration costs, price spreads and share margin trading system on each channel buffalo milk and buffalo milk business administration efficiency levels in the study area.
7 Determination of the survey area done purpossive (intentionally). The data collected in this study consisted of primary data and secondary data. Methods of data analysis using descriptive analysis. The result shows there is only one channel trading system buffalo milk in the village Nagasaribu IV is (farmers - traders - retailers - consumers). Every trader carries out functions of business administration at least four functions, namely the function of purchases, sales functions, sorting and packing as well as retailers carry out the function of business administration at least four functions, namely the function of purchases, sales, transportation, taxes. Trading system to channel water buffalo milk in the research area gained share profit was 6% traders and retailers profit share is 20%. The efficiency value contained in the channel business administration buffalo milk in the study area was 1.73%. The trading system efficiency is greater than one, then the channel is deemed efficient business administration. Keywords: bussines administration, share margin, price spread. Latar Belakang PENDAHULUAN Susu kerbau lebih mudah dikenal dengan sebutan dali dalam Bahasa Batak atau dadiah dalam Bahasa Padang. Suku batak biasanya menjadikan dali ini sebagai makanan tradisional dan sebagai masakan khas yang dikenal sebagai dali arsik. Namun ada juga konsumen yang langsung mengonsumsi susu kerbau tersebut sebelum di masak menjadi dali. Manfaat susu kerbau juga merupakan sumber yang kaya zat besi, fosfor, vitamin A dan tentu saja protein. Susu kerbau juga mengandung kadar tinggi antioksidan alami tokoferol. Kekuatan peroxidate biasanya 2-4 kali lipat lebih besar dari susu sapi. Komposisi susu kerbau secara umum sama dengan susu sapi dan ruminansia lainnya yakni adanya air, protein, lemak, laktosa, vitamin, dan mineral, tetapi dengan proporsi yang berbeda. Ciri khas susu kerbau yang berwarna lebih putih daripada susu sapi dikarenakan tidak adanya β karoten dalam susu kerbau, karena sudah diubah secara sempurna menjadi vitamin A dalam susu. Susu kerbau juga mempunyai kadar lemak dan kadar solid non fat (SNF) yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Tingginya kadar nutrisi dalam susu kerbau, menyebabkan para pemerah susu kerbau mengupayakan untuk membuat produk pasca panen seperti dali/dadih di Sumatera Utara, dangke dan jadih di Sulawesi, serta susu goreng di NTT (Wisnu, 2002).
8 Tataniaga adalah suatu kegiatan usaha untuk menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen akhir. Dalam perekonomian dewasa ini, sebagian besar produsen tidak menjual langsung barang barang mereka pada konsumen akhir, begitu juga konsumen tidak akan langsung membeli barang kebutuhan langsung kepada produsen. Oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya saluran pemasaran yang akan menyampaikan barang dari produsen kekonsumen dan akan melibatkan lembaga lembaga tataniaga seperti agen, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan sebagainya. Saluran pemasaran yang panjang dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak efisiensinya sistem pemasaran, sedangkan faktor lain yang dapat menyebabkan efisiensi atau tidaknya sistem pemasaran yaitu keuntungan pemasaran, harga yang diterima konsumen, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan kompetisi pasar. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana bentuk saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. (2) Berapa biaya tataniaga, price spread dan share margin disetiap saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. (3) Bagaimana tingkat efisiensi tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengidentifikasi bentuk saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. (2) Untuk menganalisis biaya tataniaga, price spread dan share margin disetiap saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. (3) Untuk menganalisis tingkat efisiensi tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Susu kerbau (dadih) adalah susu yang dihasilkan dari kerbau domestikasi (Bubalus bubalis). Susu kerbau berbeda dengan susu ruminansia lainnya karena mengandung asam lemak dan protein yang lebih tinggi. Dilihat dari nilai yang dikandungnya, dadih mempunyai arti penting bagi kesehatan. Sughita (1998) melaporkan bahwa dadih mempunyai khasiat sebagai obat tradisional bagi penyakit exim-kulit, sakit kepala dan untuk meningkatkan nafsu makan Selanjutnya
9 kandungan nutrisi dadih telah dilakukan analisa sebagaimana dilaporkan Sirait dan Setiyanto (1995) bahwa dadih yang baik biasanya bewarna putih dengan konsistensi seperti susu asam (yoghurt) serta mampunyai bau yang khas. Dalam sistematika (taksonomi) hewan, ternak kerbau diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Genus : Bubalus Spesies : Bubalus bubalis Secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi dalam pasar. Dalam pemasaran ini barang mengalir dari produsen kepada konsumen akhir yang disertai penambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui proses penyimpanan. Peranan agribisbis dalam suatu negara agraris seperti Indonesia adalah besar sekali.hal ini disebabkan oleh karena cakupan aspek agribisnis adalah meliputi kaitan mulai dari proses produksi, pengolahan sampai pemasaran termasuk didalamnya (Soekartawi,1999). Landasan Teori Tata niaga adalah suatu kegiatan uasaha yang menggerakkan arus barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen.pemasaran adalah suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompoknya mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya (Kotler, 1992 ). Dalam kegiatan tataniaga, besarnya pendapatan atau keuntungan yang dapat diperoleh dari usahatani selain dipengaruhi oleh faktor teknik budidaya, juga sangat ditentukan oleh cara pemasaran. Pemasaran dikatakan berhasil jika dapat memperoleh harga jual yang tinggi. Untuk mendapatkan harga jual yang tinggi, diperlukan adanya suatu penyusunan strategi pemasaran dengan memperhatikan
10 lembaga pemasaran yang berperan di dalamnya dan standar harga dasar untuk menentukan harga jual (Lamb,dkk 2001). Margin pemasaran adalah selisih harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Margin ini akan diterima oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut. makin panjang pemasaran (semakin banyak lembaga tata niaga yang terlibat) maka semakin besar margin pemsarannya (Daniel, 2002) METODE PENELITIAN Metode Lokasi Penelitian dan Penentuan Responden Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purpossive yakni ditetapkan secara sengaja dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian. Lokasi penelitian ditetapkan di Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan karena kabupaten ini merupakan salah satu penghasil susu kerbau terbesar di Sumatera Utara. Selain itu, karena susu kerbau merupakan produk lokal yang masih berkembang di daerah sentra produksinya saja. Metode Pengumpulan Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak kerbau di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Adapun jumlah peternak kerbau di Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintong Nihuta ada sebanyak 65 peternak. Dengan demikian, sampel yang akan diambil sebanyak 39 sampel, yang diperoleh dari Metode Slovin. Metode Analisis Data Untuk indentifikasi masalah (1), digunakan pendekatan Apa yang terjadi (what happens scholl) dengan survei menelusuri komunitas mulai dari farm gate sampai ke konsumen akhir. Peneliti memperhatikan dan mencatat semua kegiatan tataniaga susu kerbau yang terjadi baik dari kegiatan yang dilakukan produsen sampai kegiatan yang dilakukan lembaga-lembaga tataniaganya (Crammer dan Jensen, 1979).
11 Untuk identifikasi masalah (2), yaitu menganalisis besarnya biaya tataniaga, price spread dan share margin. Untuk menganalisis biaya tataniaga menggunakan metode deskripsi dengan mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh petani dan lembaga-lembaga tataniaga susu kerbau. Untuk menganalisis price spread tataniaga susu kerbau, menggunakan metode deskripsi dengan membuat tabel price spread yang mencakup harga beli, harga jual, biaya biaya tataniaga yang dikeluarkan petani dan lembaga tataniaga, serta margin keuntungan yang diperoleh. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Peternak Sampel Karakteristik seseorang sangat berpengaruh terhadap tindakan, pola pikir, serta wawasan yang dimilikinya. Karakteristik petani sampel di daerah penelitian meliputi karakteristik sosial dan karakteristik ekonomi. Karakteristik sosial ekonomi petani sampel dalam penelitian ini terdiri atas umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, pengalaman beternak, jumlah kerbau yang di budidaya serta produksinya. Tabel 1 menjelaskan tentang karakteristik sosial ekonomi peternak kerbau di daerah penelitian. Tabel 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Peternak Sampel di Desa Nagasaribu IV. No. Karakteristik Sosial Rentang Rerata Total Ekonomi 1. Umur (tahun) 38,00-57,00 45, Tingkat Pendidikan(Tahun) 6,00-12,00 2, Pengalaman Beternak 12,00-35,00 8,9 267 (Tahun) 4. Jumlah Ternak Kerbau 1,00-5,00 20,3 609 (Ekor) 5. Produksi Susu Kerbau (L/Ekor/Bln) 30,00-190,00 74, Sumber:Data Primer Diolah Karakteristik Sosial Ekonomi Pedagang Sampel Penentuan pedagang sampel dilakukan dengan cara menanyakan kepada peternak sampel kepada siapa mereka menjual produksi susu kerbau mereka. Adapun karakteristik pedagang sampel didaerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6.
12 Tabel 2. Karakteristik Pedagang Sampel di Desa Nagasaribu IV. No. Karakteristik P. Pengumpul Pedagang Pengecer Pedagang Rata-rata Range Rata-rata Range 1. Umur (Thn) 47, , Pendidikan (Thn) 10, Pengalaman Berdagang (Thn) , Sumber: Data Primer Diolah Teknik Pengolahan Susu Kerbau Proses pembuatan dali dimulai dari pemerahan susu induk kerbau pada pagi hari sekitar pukul WIB. Pemerahan dilakukan pertama sekali dengan memancing air susu kerbau keluar dari kelenjar susunya. Adapaun cara memancingnya adalah dengan melepasakan anak kerbau dari kandangnya dan membiarkan anak kerbau menghisap susu induknya selama lima menit. Setelah itu peternak memisahkan anak kerbau dari induknya agar mulai pemerahan. Kelenjar susu kerbau tersebut di lap menggunakan kain bersih. Setelah bersih, peternak mulai memerah susu kerbau dengan cara meremas kelenjar susu kerbau secara perlahan hingga air susu kerbau keluar. Produksi susu kerbau setiap harinya bisa mencapai lima sampai tujuh liter tergantung kepada kualitas kerbaunya. Setalah susu sudah mulai berhenti menetes, maka proses pemerahan selesai dan dilanjutkan dengan memasak susu kerbau tersebut supaya mengental atau mengeras seperti tahu dan siap untuk dipasarkan. Sebelum dimasak susu kerbau diberikan bahan tambahan seperti garam, intisari tumbuhan alo-alo atapun intisari dari nenas. Intisari tumbuhan alo-alo tersebut diperoleh setelah mencincang daun alo-alo dan kemudian memerasnya kedalam panci atau wadah susu kerbau yang sudah disediakan sebelumnya. Begitu juga dengan nenas, jika ingin mengganti tumbuhan alo-alo dengan nenas cukup dengan mengirisnya dan memeras intisari dari nenas tersebut ke dalam wadah susu kerbau. Ketika susu sudah dicampurkan dengan bahan-bahan tambahan tersebut, susu kerbau diaduk dan di pisahkan ke dalam masing-masing wadah ukuran 250 gram untuk kemudahan dalam proses pengentalan. Susu-susu kerbau yang sudah di pisahpisahkan dimasak dengan cara meletakkan wadah-wadah susu di atas kompor dan
13 membiarkannya hingga mendidih. Jika sudah mendidih, susu kerbau diangkat dan didinginkan, maka perubahan yang terjadi adalah susu kerbau mengalami perubahan yaitu menjadi kenyal seperti tahu. Ketika dali atau susu kerbau sudah dingin, susu tersebut siap untuk menjalani proses tataniaga dimana dali akan melewati beberapa pedagang hingga pada akhirnya susu kerbau sampai kepada tangan konsumen. Saluran Pemasaran/ Tataniaga Susu Kerbau Saluran pemasaransusu kerbau di Desa Nagasaribu IV melibatkan beberapa lembaga pemasaran yang menyalurkan susu kerbau dari peternak hingga ke tangan konsumen. Pada umunya didaerah penelitian, susu kerbau dipasarkan dalam bentuk susu kerbau cair ataupun susu kerbau yang sudah dibekukan dengan berbagai proses. Susu kerbau merupakan produk yang tidak tahan lama namun sebagian peternak ada yang sudah mengirim produknya ke luar kota seperti Papua dan kota lainnya dengan cara merebusnya terlebih dahulu lalu mengepaknya dalam bungkusan pisang dan memasukkanya ke dalam stoples yang dapat membuatnya tahan lama. Walaupun susu kerbau merupakan salah satu produk subsektor pertanian yang mudah basi dan tidak tahan terlalu lama, namun peminat dari susu ini tergolong banyak disebabkan fungsi yang dimiliki berbeda dengan susu lainnya. Keragaman fungsi tersebut menyebabkan susu kerbau harus di kirim ke luar kota dengan harga yang semakin mahal karena penambahan biaya pada saat pengepakan. Di Desa Nagasaribu IV hanya terdapat satu saluran tataniaga untuk susu kerbau mulai dari peternak hingga kepada konsumen. Dimulai dari pemerahan susu kerbau oleh peternak, kemudian pedagang pengumpul mendatangi pemerah dan mengumpulkan susu dan dijual lagi kepada pedagang pengecer yang kemudian susu sampai kepada komsumen. Fungsi Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan Setiap Lembaga Pemasaran Fungsi-fungsi pemasaran merupakan unsur penting dalam proses tataniaga susu kerbau. Fungsi tataniaga dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga untuk memperlancar penyampaian hasil produksi susu kerbau dari pihak peternak kerbau hingga kepada konsumen.
14 Dalam proses tataniaga susu kebau, fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh peternak dan lembaga pemasaran bervariasi. Setiap lembaga akan melakukan fungsi pemasaran mulai dari fungsi pembelian hingga ke fungsi penjualan. Konsekuensi dari pelaksanaan fungsi-fungsi ini adalah munculnya biaya- biaya setiap fungsi. Fungsi-fungsi tataniaga susu kerbau yang dilakukan masing-masing lembaga dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Fungsi-Fungsi Tataniaga yang Dilakukan Setiap Lembaga Pemasaran di Desa Nagasaribu IV. No. Fungsi Peternak Pedagang Pedagang Konsumen Tataniaga Pengumpul Pengecer 1 Pembelian - 2 Penjualan - 3 Transportasi - 4 Pembiayaan Pengolahan Packing Sortasi Sumber :Data Primer Diolah Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing lembaga tataniaga melakukan fungsi tataniaga sebagai berikut: 1. Peternak susu kerbau melakukan fungsi tataniaga penjualan, pengolahan, packing. Pengolahan yang dimaksud disini adalah proses pemerahan dang pemasakan susu kerbau dengan mencampurkan berbagai bahan misalnya garam dengan intisari dari tanaman alo-alo ataupun intisari dari buah nenas dan kemudian di dinginkan hingga susu kerbau membeku dengan sendirinya. Sedangkan fungsi packing yang dilakukan peternak berupa baskom atau mangkok tempat susu kerbau agar tetap memiliki bentuk susu yang rapi da menarik. 2. Pedagang pengumpul melakukan hamper seluruh fungsi tataniaga seperti pembelian, penjualan, transportasi, pembiayaan, marketing loss, kecuali storage, packing dan sortasi. Pembiayaan yang dimaksud disini adalah modal yang dikeluarkan dalam memasarkan susu kerbau oleh pedagang pengumpul baik bersumber dari diri sendir maupun pinjaman.
15 3. Pedagang pengecer juga melakukan hampir seluruh fungsi tataniaga kecuali storage dan sortasi. Bedanya dengan pedagang pengumpul, pedagang pengecer jumlahnya lebih banyak dibanding dengan pedagang pengumpul. Pedagang pengecer tidak melakukan pengolahan, sama seperti pedagang pengumpul, mereka hanya langsung menjual apa ygg sudah di olah peternak kerbau setelah pengolahan. 4. Konsumen sebagai lembaga tataniaga yang terakhir melakukan 3 fungsi tataniaga yaitu pembelian, transportasi dan pengolahan. Biasanya konsumen mengolah susu kerbau menjadi makanan tradisional Batak Toba yang sampai saat ini masih terkenal dan dilestarikan. Nama olahan tersebut adalah dali arsik. Makanan ini biasa di makan dalam upacara adat atau hanya sebagai lauk biasa namun ada juga yang menjadikan dali arsik tersebut menjadi produk unggul dari rumah makan khas batak. Analisis Biaya, Price Spread, Share Magin Tataniaga Susu Kerbau Didalam analisis ini akan dilakukan perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh tiap tiap saluran tataniaga yang berperan dalam memasarkan susu kerbau dari pedangan pengumpul, pedagang pengecer sampai kepada konsumen, selain itu juga untuk mengetahui bagaimana price spread, share magin tataniaga susu kerbau di daerah penelitian. Analisis biaya, price spread, share magin oleh masing-masing lembaga saluran tataniaga susu kerbau dapat dilihat dalam tabel. Tabel 4. Analisis Biaya, Price Spread, Share Margin Tataniaga Susu Kerbau No Uraian Biaya (Rp/L) Harga (Rp/L) Share Margin 1 Harga Jual Peternak Kerbau 32000,00 53,0 Biaya Tataniaga a. tanaman alo-alo 100,00 0,16 b. biaya kompor 100,00 0,16 c. biaya minyak tanah 200,00 0,33 d. biaya baskom atau wadah susu 200,00 0,33 Total biaya pemasaran 600,00 1,0
16 Margin Pemasaran 4000,00 Profit Pemasaran 3400,00 5,6 Harga Jual Peternak Kerbau 36000,00 2 Pedagang Pengumpul (PP) Harga Beli P.Pengumpul 36000,00 Biaya Tataniaga a. Sortasi 200,00 0,33 b. Pengepakan 200,00 0,33 Total biaya pemasaran 400,00 0,66 Margin Pemasaran 4000,00 Profit Pemasaran 3600,00 6,0 Harga Jual P.Pengumpul 40000,00 3 Pedagang Pengecer Harga Beli P.Pengecer 40000,00 Biaya Tataniaga a. Transportasi 6000,00 8,33 b. Pajak 2000,00 1,66 Total biaya pemasaran 8000,00 13,3 Margin Pemasaran 20000,00 Profit Pemasaran 12000,00 20,00 Harga jual P.Pengecer 60000,00 4 Konsumen Harga Beli Konsumen 60000,00 100,00 Sumber : Data Primer Diolah Dari Tabel dapat diketahui bahwa margin pemasaran yang diperoleh peternak adalah sebesar Rp.4.000/L, sedangkan untuk profit pemasaran yang diperoleh peternak adalah sebesar Rp.3.400/L, dengan nilai share profit peternakl adalah sebesar 5,6%. Margin pemasaran yang diperoleh padagang pengumpul adalah sebesar Rp /L sedangkan untuk profit pemasaran yang diperolah pedagang pengumpul adalah sebesar Rp /L..Adapun biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah pembelian susu kerbau dari peternak yaitu sebesar Rp /L, untuk biaya sortasi yaitu sebesar Rp.200/L. Sedangkan untuk pengepakan yaitu pembelian plastik pembungkus susu kerbau yaitu sebesar Rp.200/L. Sedangkan untuk biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer adalah biaya pembelian susu kerbau adalah Rp /L, untuk biaya tataniaga diperkirakan sebesar Rp.8000/L, untuk biaya transportasi adalah sebesar Rp.6000 dan biaya pajak sebesar Rp Margin pemasaran yang diterima dari sampel pedagang pengecer
17 adalah Rp /L,sedangkan profit pemasaran yang diperoleh adalah sebesar Rp /L, adapun share profit pedagang pengecer adalah 20%. Dari tabel dapat dihitung price spread dan share margin saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian pada tabel berikut ini: Tabel 5. Price Spread dan Share Margin Saluran Tataniaga Susu Kerbau di Desa Nagasaribu IV No Uraian Price Spread Share Margin (%) Biaya (Rp/L) Harga (Rp/L) 1 Harga Jual Peternak Kerbau ,00 60,00 2 Biaya Tataniaga a. tanaman alo-alo 100,00 0,16 b. biaya kompor 100,00 0,16 c. biaya minyak tanah 200,00 0,33 d. biaya baskom atau wadah susu 200,00 0,33 e. sortasi 200,00 0,33 f. Pengepakan 200,00 0,33 g. Transportasi 6.000,00 8,33 h. Pajak 2.000,00 1,66 Total Biaya Tataniaga 9.000,00 15,00 3 Profit Pemasaran Pedagang ,00 26,00 4 Harga Beli Konsumen ,00 Sumber: Data Primer Diolah Dari Tabel dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan biaya pedagang pengumpul dan pedagang pengecer adalah sebesar Rp.9.000/L dengan share margin 15%. Harga beli konsumen Rp /L sehingga profit pedagang keseluruhan sebesar Rp dengan share margin 26%. Efisiensi Tatanaiaga Untuk menghitung efisiensi tataniaga pada saluran pemasaran susu kerbau, maka digunakan rumus sebagai berikut : E = Adapun nilai efisiensi dari saluran tataniaga di daerah penelitian dapat dilihat pada perhitungan berikut :
18 E = E = 1,73% Dari hasil analisis diperoleh nilai efisiensi tataniaga adalah 1,73%. Efisiensi tataniaga susu kerbau tersebut lebih besar dari satu, maka tataniaga susu kerbau tersebut dinyatakan efisien. Untuk menentukan efisiensi tataniaga bukan hanya dilihat dari besarnya angka efisiensi tataniaga, namun ada faktor lain seperti saluran tataniaga. Semakin sedikit lembaga tataniaga yang terlibat dalam saluran tataniaga, maka saluran pemasaran tersebut akan semakain efisien. Hal lain yang dapat menentukan adalah biaya tataniaga. Biaya tataniaga yang tinggi disebabkan oleh panjangnya saluran tataniaga dan banyaknya fungsi tataniaga yang terlibat di dalamnya.jumlah volume penjualan juga mempengaruhi efisiensi sistem tataniaga tersebut, dimana volume yang banyak, harga murah, dan jaraknya yang tidak jauh maka dapat dikatakan efisien. Dan jika volume yang dijual sedikit dengan harga yang tinggi dan jarak yang ditempuh cukup jauh akan membuat sistem tataniaga tidak efisien. Kelemahan Susu Kerbau Adapun kelemahan dari susu kerbau dalam penelitian ini adalah susu tersebut belum memiliki standar halal sehingga sebagian besar pengonsumsi susu kerbau adalah umat non muslim. Namun petenak sesalu berusaha agar tidak mencampurkan zatzat tidak halal ke dalam campuran susu tersebut supaya aman di konsumsi oleh semua pihak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hanya terdapat 1 saluran tataniaga susu kerbau di Desa Nagasaribu IV yaitu (peternak pedagang pengumpul pedagang pengecer konsumen). 2. Untuk saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian diperoleh share profit pedagang pengumpul adalah 6% dan share profit pedagang pengecer adalah sebesar 20%.
19 3. Nilai efisiensi yang terdapat pada saluran tataniaga susu kerbau di daerah penelitian adalah 1,73%. Efisiensi tataniaga tersebut lebih besar dari satu, maka saluran tataniaga tersebut dinyatakan efisien. 6.2 Saran 1. Kepada Peternak - Peternak membentuk suatu organisasi atau koperasi yang benar benar menjalankan fungsinya secara total sebagai wadah yang menunjang tataniaga usaha ternak susu kerbau. Organisasi yang dimaksud adalah sejenis kelompok ternak yang membahas tentang pengembangan produk susu kerbau agar jadi produk yang dikenal dan disukai banyak orang. 2. Kepada Pedagang - Pedagang diharapkan menjadikan peternak sebagai mitra kerja, dalam arti segala proses maupun keuntungan dalam tataniaga susu kerbau tidak hanya mengungtukan satu pihak, melainkan saling menguntungkan. 3. Kepada Pemerintah - Membantu peternak dalam menjalankan usahaternak, ataupun memasarkan hasil produksi susu kerbau peternak, baik itu dalam menggalakkan penyuluhan, ataupun pemberian bantuan kepada peternak. 4. Kepada Peneliti Selanjutnya - Peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian mengenai tataniaga susu kerbau, yang dapat membantu peternak dalam mengetahui perkembangan harga jual susu kerbau di daerah peternak tinggal maupun di daerah lain. DAFTAR PUSTAKA Daniel, M Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. Gultom, H.L.T Tataniaga Pertanian. Fakultas Pertanian USU, Medan. Khomsan, A Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Editor: Irwan Suhanda.. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. p. 10 Kotler, P ManajemenPemasaran Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
20 Kotler, P Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid I.). Jakarta: FE-UI Press. Lamb, C., Hair, J., Mc.Daniel, C Pemasaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mubyarto Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. Nasution,W.E Metode Riset. Jakarta: Bumi Aksara. Nio, Daftar Analisis Bahan Makanan. FKUI, Jakarta. Sediaoetama, Ilmu Gizi Jilid II. : Jakarta: PT Dian Rakyat. Sirait C.H, dan H Setyanto Evaluasi Mutu Dadih Di Daerah Produsen. Prosidengs Seminar Nasional Sains dan Tekhnologi Peternakan. Pengolahan Hasil-Hasil Penelitian Balitnak. Ciawi Bogor, Oktober Buku I: Sihombing, Luhut Tataniaga Pertanian. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Soekartawi Agribisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Radja Grafindo Manajemen Tataniaga Dalam Bisnis Modern. Jakarta :Pustaka Harapan Prinsip Dasar Manajemen Tataniaga Hasil-Hasil Pertanian Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sughita, I-M Tekhnologi Pembuatan Dadih. (a review). Fapet, Unand., Padang. Suhardjo, Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara. Sulistiawati, E. dan Bustami, Pengembangan Ternak Kerbau di Provinsi Jambi. Bahan Pengkajian Tekhnologi Ternak, Jambi: Wisnu, Tridjoko Ilmu Ternak Kerbau. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU SKRIPSI
ANALISIS TATANIAGA SUSU KERBAU (Studi kasus: Desa Nagasaribu IV, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) SKRIPSI STEPHANY SABRINA SITOMPUL 120304114 AGRIBISNIS / PKP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Susu Kerbau Susu kerbau (dadih) adalah susu yang dihasilkan dari kerbau domestikasi (Bubalus bubalis). Susu kerbau berbeda dengan susu ruminansia lainnya
Lebih terperinciProgram Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,
ANALISIS TATANIAGA SAYURAN KUBIS EKSPOR DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN Roma Kasihta Sinaga 1), Yusak Maryunianta 2), M. Jufri 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis FP USU,
Lebih terperinciANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN
1 ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN Hirorimus Limbong *), Iskandarini **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciStaf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK
ANALISIS NILAI TAMBAH KELAPA DALAM DAN PEMASARAN KOPRA DI KECAMATAN NIPAH PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Kartika Retno Palupi 1, Zulkifli Alamsyah 2 dan saidin Nainggolan 3 1) Alumni Jurusan Agribisnis
Lebih terperinciSaluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)
Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L) Benidzar M. Andrie 105009041 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi BenizarMA@yahoo.co.id Tedi Hartoyo, Ir., MSc.,
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH: LIZA MEUTHIA DE SHAH SEP AGRIBISNIS
ANALISIS SALURAN PEMASARAN SUSU SAPI (Kasus: Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI OLEH: LIZA MEUTHIA DE SHAH 040304003 SEP AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK
ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK Aldy Yusra Rangkuti*), Tavi Supriana**), Satia Negara Lubis**) *) Alumni Program Studi Agrbisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten
Sains Peternakan Vol. 9 (), Maret 20: 4-52 ISSN 693-8828 Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sugiharti Mulya Handayani dan Ivana Nurlaila 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciKey words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill
MARJIN PEMASARAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN PAKAN PRODUKSI PABRIK SKALA KECIL DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Susanti I.S 1, N. Ali 1 dan St. Rohani 2 1 Fakultas Peternakan dan Perikanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada
1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kerbau merupakan ternak yang dipelihara di pedesaan untuk pengolahan lahan pertanian dan dimanfaatkan sebagai sumber penghasil daging, susu, kulit dan pupuk. Di Sumatera
Lebih terperinciHUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH
HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.
Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 282-287, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Analysis of watermelon farming
Lebih terperinciANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK
ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK Muhammad Fauzan Erzal *, Taslim** dan Adjat Sudradjat Masdar**
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004
KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian
Lebih terperinciOLEH: YULFINA HAYATI
PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG
ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG Astati* *) Dosen Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar E-mail
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA KEPITING HASIL PRODUKSI DESA PANTAI GADING, KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT
ANALISIS TATANIAGA KEPITING HASIL PRODUKSI DESA PANTAI GADING, KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT (Studi Kasus: Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat) Maya Anggraini S*), Diana
Lebih terperinciEFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN
EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN Ujang Indra Trismawan 1, Hari Dwi Utami 2 and Bambang Ali Nugroho 2 1) Student at Social Economic Department, Faculty of Animal Husbandry, University
Lebih terperinciNurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI DESA LAM MANYANG KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR (Marketing Analysis Of Onion (Allium Cepa) In The Village Lam Manyang Peukan Bada District District
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI
AGRISE Volume XV No. 2 Bulan Mei 2015 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI (MARKETING
Lebih terperinciBIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)
BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau) Boyon Stefanus Simbolon*), Salmiah**), Yusak Maryunianta **) *) Alumni Program Studi
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG
1 PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG Agus Gusmiran 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi mirand17@yahoo.com Eri Cahrial, Ir.,
Lebih terperinciANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)
ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut) THE ANALYSIS OF MARKETING CHANNEL AND MARGIN ON BUFFALO (A Case Study in the Bungbulang District Garut
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Oktober 2012: 59-66 ISSN 2301-9921 Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul A. Widitananto, G. Sihombing dan A. I. Sari Program
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA RAMBUTAN DI KOTA BINJAI (Studi Kasus: Kelurahan Pahlawan, Kabupaten Langkat)
ANALISIS TATANIAGA RAMBUTAN DI KOTA BINJAI (Studi Kasus: Kelurahan Pahlawan, Kabupaten Langkat) Meina Safiri Siregar*), Salmiah**), Iskandarini***) *)Alumni Fakultas Pertanian USU **)dan ***)Staf Pengajar
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman
Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sayuran terpenting dalam spesies ini. Tanaman ini dikenal sebagai petsai (bahasa Mandarin, yang berarti sayuran putih), dan di AS dikenal sebagai
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)
EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (1) (ndaabbo@yahoo.com) Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)
Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU
ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU MARKETING ANALYSIS OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) IN PEKANBARU CITY Wan Azmiliana 1), Ermi Tety 2), Yusmini
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Fauzul Azhimah *), Ir.Iskandarini,MM,Ph.D **) dan Dr.Ir.Rahmanta Ginting,MS **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciNo. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56
No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri
Lebih terperinciPENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA
PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA DI UNIT PENGOLAHAN HASIL BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI Oleh : Kemas Muhammad Erwansyah, S.TP NIP. 19820916200901 1010 I. PENDAHULUAN Kedelai mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinciMarketing Efficiency carp seed (Cyprinus carpio) in Kenagarian Lansek Kadok South Rao Pasaman District of West Sumatra Province ABSTRACT
Marketing Efficiency carp seed (Cyprinus carpio) in Kenagarian Lansek Kadok South Rao Pasaman District of West Sumatra Province By Novia Amelina 1) Eni Yulinda 2) and Lamun Bathara 2) ABSTRACT This research
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 515-520, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU Income Analysis and Salt Making
Lebih terperinciSTUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
EPP. Vol. 9 No.1. 2012 : 30-34 30 STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Marketing Carrot Study (Daucus carota L.) in Citeko Village Cisarua
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Eni Istiyanti, Francy Risvansuna Fivintari, Diah Rina Kamardiani, Deny Irfan Saputra Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG
131 Buana Sains Vol 8 No 2: 131-136, 2008 ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG Ahmad Zubaidi PS Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi
Lebih terperinci28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN
28 ANALISIS PEMASARAN AGRIBISNIS LADA (Piper nigrum L) DI DESA MANGKAUK KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN (Marketing Analysis of Pepper (Piper nigrum L) Agribussines in the Mangkauk
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (6) : 739-746, Desember 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA Copra Marketting Analysis at Tambu Village Subdistrict Balaesang
Lebih terperinciTATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK
56 TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi, Pujiharto, dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra
ABSTRACT Mega Artha Ilahude "614409029", 2013. Copra Marketing Systems Analysis in Gorontalo regency (A Study in District Limboto). Department of Agribusiness Faculty of Agricultural Sciences, State University
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN STROBERI DI KABUPATEN KARANGANYAR (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) SKRIPSI
ANALISIS PEMASARAN STROBERI DI KABUPATEN KARANGANYAR (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) SKRIPSI Oleh: RISA TRI YUNIARSIH H0809097 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Penelitian ini dilakukan di Desa Namoriam dan Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penentuan daerah
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN Sugiharti Mulya Handayani i dan Ivana Nurlaila ii i Fakultas Pertanian UNS dan ii Dinas Pertanian
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN
AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru
Lebih terperinciMARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Marketing Margin Of Skipjack (Katsuwonus pelamis) In The Fish Landing Station
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN
ANALISIS PEMASARAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN Rahmanta *) *) Dosen Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan ABSTRAK Kelapa sawit merupakan
Lebih terperinciANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE
ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE Leni saleh Dosen Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lakidende Email : Cici_raslin@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciKualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci
Kualitas dan Potensi Dadih Sebagai Tambahan Pendapatan Peternak Kerbau di Kabupaten Kerinci Afriani 1 Intisari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi dan kualitas dadih serta potensi
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) Indri Pratiwi Pohan 1), Luhut Sihombing 2), Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN Rokhman Permadi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Darwan Ali rokhmanpermadi@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA
KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA Andri Setiadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Andrisetiadi27@Gmail.com H. Djoni 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi
Lebih terperinciANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara
ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha *), HM Mozart B Darus **), Luhut Sihombing **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Lebih terperinciAnalisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany
ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGECER SUSU SEGAR DI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) LEMBANG Rika Destriany*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo) SKRIPSI. Oleh
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo) SKRIPSI Oleh NURKHOLIDA SARI 020304017/AGRIBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran),
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI
ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Oleh : IVANA NURLAILA H 1308505 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.
ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Latifatul Hasanah 1, Ujang Suryadi 2, Wahjoe Widhijanto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember 2Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu
J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises
Lebih terperinciAnalisis Biaya dan keuntungan...simon pardede
ANALISIS BIAYA DAN KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA CIGUGUR, KECAMATAN CIGUGUR, KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Simon Pardede* Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional. Sektor ini berperan sebagai sumber
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Di Indonesia, dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing. Diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir,
Lebih terperincidan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG
ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG Yenny Laura Butarbutar* dan Nurmely Violita Sitorus Universitas Methodist Indonesia Jalan Harmonika Baru Tanjung Sari Medan 20132
Lebih terperinciPEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar
PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN
ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu untuk memenuhi gizi setiap hari, karena susu mempunyai kandungan gizi tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Menurut
Lebih terperinciKAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL
KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL (Studi Kasus di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis) THE STUDY OF MARKETING CHANNEL AND EFFICIENCY OF SENTUL CHICKEN (A case study
Lebih terperinciElvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran
ANALISIS PEMASARAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) STUDI KASUS DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CURUG JAYA II (KECAMATAN BOJONGSARI, KOTA DEPOK JAWA BARAT) Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu komponen subsektor peternakan yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis persusuan. Susu merupakan komoditas yang mudah rusak, mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perkebunan didalam perekonomian di Indonesia memiliki perananan yang cukup strategis, antara lain sebagai penyerapan tenaga kerja, pengadaan bahan baku untuk
Lebih terperinciANALISIS TATANIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw) DI DESA SIGEBLOG, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI.
ANALISIS TATANIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw) DI DESA SIGEBLOG, KECAMATAN BANJARMANGU, KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Oleh: AGIT DWI CAHYO 1204010006 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciEFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar
Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU
INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa
Lebih terperinciMANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR
MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR Wiwi Nesla Sari 1 Indria Ukrita 2 Abstrak Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik.
Lebih terperinciTanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI
Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar Nasional Indonesia nomor 01-3141-1998 didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing ternak
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara, terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia.Pembangunan ekonomi menitikberatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciPERBEDAAN SISTEM TATA NIAGA BERAS ORGANIK DENGAN BERAS ANORGANIK
PERBEDAAN SISTEM TATA NIAGA BERAS ORGANIK DENGAN BERAS ANORGANIK (Studi Kasus Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai) Eva Amalia *), Kelin Tarigan **) dan Thomson Sebayang ***)
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 543-546, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU Analysis of Income and Feasibility of Broiler
Lebih terperinciSosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (2) 2015 ISSN Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAWI MANIS DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE, CONDUCT, AND PERFORMANCE (SCP) DI KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI Tinur Sulastri Situmorang¹, Zulkifli Alamsyah² dan Saidin Nainggolan²
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian. Disadari atau tidak, sub sektor peternakan memiliki peranan yang
Lebih terperinci