KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL"

Transkripsi

1 KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL (Studi Kasus di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis) THE STUDY OF MARKETING CHANNEL AND EFFICIENCY OF SENTUL CHICKEN (A case study of farmers group in Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis) Dina Siti Hajar*; Anita Fitriani**, Taslim** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 21 Sumedang * Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 ** Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran hajar.dinasiti@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis mulai tanggal 6 Nopember 2015 sampai dengan 20 Nopember Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran, menghitung besar margin yang diterima oleh para pelaku pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm dan menetapkan saluran pemasaran yang paling efisien bagi peternak dan lembaga pemasaran. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara kepada para pelaku pemasaran (peternak, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer) dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm terdiri dari pola saluran tingkat I yang terdiri dari saluran satu, dua, tiga dan pola saluran tingkat II berupa saluran empat. Besar persentase margin pemasaran pada setiap saluran berbeda-beda, Margin pemasaran Barokah pada saluran satu, dua, tiga, dan empat adalah Rp.2.000,00, Rp.5.000,00, Rp ,00 dan Rp ,00 sedangkan untuk pedagang pengecer pada saluran empat adalah Rp.7.500,00. Saluran pemasaran yang memiliki tingkat efisiensi tertinggi bagi peternak dan pelaku pemasaran adalah saluran satu dengan persentase yang diterima peternak sebesar 93,33 persen untuk pemasaran ayam dengan bobot 0,9 kg dan 93,75 persen untuk pemasaran ayam dengan bobot 1 kg. Kata kunci: ayam sentul, saluran pemasaran, margin pemasaran. ABSTRACT The research was carried out on a group of Farmer Barokah Abadi Farm Ciamis on 6 November 2015 until up 20 th November The aim is to know the marketing channel, marketing margin earned by sentul chicken marketer of Barokah Abadi Farm Ciamis and the most efficient marketing channel for marketer and farmer. The method used in this research was a case study. Data obtained through interviews with each marketer (farmers, wholesale and retailers) analyzed using descriptive analysis. The results showed that Ayam Sentul marketing channel in Barokah Abadi Farm Ciamis consisted of four. The marketing margin percentage vary between channels, but the third one was the best on having the highest profit and without marketing cost. The first, second, third and fourth channels were Rp 2,000.00, Rp 5,000.00, Rp 10, dan Rp -8, whereas the fourth channel gave the retailers as much as Rp 7, Marketing chain that had the highest efficiency for farmer and marketing agencies was the first channel with percent earned by farmers for 0.9 kg chicken weight and percent for 1 kg of chicken weight. Keywords : ayam sentul, marketing channel, marketing margin.

2 PENDAHULUAN Ayam kampung yang biasa dikenal sebagai ayam buras (bukan ras), merupakan ayam lokal asli Indonesia yang cukup berpotensi untuk dikembangkan. Sebagai ternak yang dilindungi, ayam buras perlu dijaga kelestariannya guna menjaga kemurnian dari ayam khas Indonesia tersebut. Selain menjaga kelestariannya, potensi ayam buras juga perlu dikembangkan untuk kebutuhan pangan masyarakat. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang sangat potensial untuk pengembangan usaha peternakan ayam buras. Permintaan pasar yang tinggi karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi serta rasa dari ayam buras yang lebih gurih menjadikan masyarakat banyak menggemari daging ayam buras. Selain itu masih rendahnya populasi ayam buras di Jawa Barat yaitu sebanyak ekor atau hanya 9,92 persen dari populasi nasional juga membuka peluang pasar semakin besar (Statistik Peternakan Provinsi Jawa Barat, 2013). Ciamis merupakan salah satu daerah sentra peternakan ayam buras di Jawa Barat. Peternakan ayam buras yang cukup banyak dikembangkan adalah jenis Ayam Sentul. Ayam Sentul merupakan ayam khas Ciamis yang memiliki ciri dominan warna batu, selain itu Ayam Sentul juga memiliki kelebihan dibanding ayam lokal lainnya seperti: daya tahan terhadap serangan penyakit yang lebih kuat, pertumbuhannya lebih cepat, bobotnya lebih unggul dibanding ayam lokal lainnya, serta rasa dagingnya yang lebih gurih (Puslitbangnak, 2011). Pemasaran produk memegang peranan penting dalam proses pasca produksi karena menjadi kunci dalam pengembangan usaha. Ada beberapa aspek penting dalam pemasaran yang perlu diperhatikan, yaitu penentuan saluran pemasaran dan analisis efisiensi dari pemasaran tersebut. Penentuan saluran pemasaran memiliki fungsi penting dalam ketersediaan dan penyebaran produk di pasar. Saluran pemasaran yang panjang menyebabkan pemasaran cenderung tidak efisien dan berakibat pada kerugian bagi produsen maupun konsumen akhir. Konsumen akhir harus membayar dengan harga tinggi dan bagian yang diterima produsen menjadi lebih kecil karena terbagi dengan para pelaku pemasaran lain yang terlibat dalam saluran pemasaran. Analisis pemasaran dapat dilihat dari margin pemasaran dan harga terima peternak. Margin pemasaran dan harga terima peternak mempunyai hubungan yang negatif, dimana jika margin pemasaran tinggi maka bagian yang diterima oleh produsen menjadi semakin kecil. Sebaliknya, jika margin pemasaran rendah maka bagian yang diterima produsen menjadi semakin besar. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dibahas mengenai Kajian Pola Saluran dan Efisiensi Pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui

3 tingkat efisiensi pemasaran pada Ayam Sentul dan seluruh pelaku pemasaran memperoleh keuntungan yang adil. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. Adapun pelaku saluran pemasaran Ayam Sentul yang dijadikan sebagai informan adalah seluruh anggota Kelompok Peternak Ayam Sentul Barokah Abadi Farm sebagai produsen, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan dan wawancara yang dilakukan kepada semua anggota Kelompok dan para pelaku lembaga pemasaran lainnya. 3. Penentuan Lokasi Penelitian Peternakan Ayam Sentul di Ciamis dipilih sebagai lokasi penelitian, karena tempat tersebut merupakan salah satu sentra perbibitan Ayam Sentul yang ada di Jawa Barat, selain itu daerah tersebut letaknya cukup strategis, dekat dengan pelaku saluran pemasaran, serta usahanya sudah cukup berkembang. 4. Penentuan Informan Informan yang dipilih pada penelitian ini adalah seluruh anggota Kelompok Peternak Barokah (produsen) serta para pelaku pemasaran lain yang terlibat dalam saluran pemasaran ayam (pedagang pengumpul dan pengecer). 5. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari setiap pelaku pemasaran Ayam Sentul dengan menggunakan pedoman wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi literatur dari berbagai intansi terkait yang mendukung penelitian ini. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tediri dari teknik wawancara, observasi dan pencatatan. 7. Model Analisis Adapun model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis margin, biaya pemasaran, keuntungan dan efisiensi. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif, ditabulasi, dan dianalisa secara kuantitatif dengan menghitung margin pemasaran, biaya

4 pemasaran, keuntungan dan efisiensi, dengan menggunakan rumus (Rasyaf, 1995) sebagai berikut: Rumus Margin Pemasaran: MP= Harga Jual Harga Beli Keterangan : M = He- Hp MP = Margin Parsial M = Margin pemasaran He = Harga eceran Hp = Harga pada produsen Rumus Persentase Margin Parsial : Rumus Persentase Biaya Pemasaran : Persentase Biaya Parsial = Persentase Biaya Total = Rumus Keuntungan : Π = M - B Keterangan: M = Margin pemasaran B = Biaya pemasaran/satuan barang Rumus Persentase Keuntungan Persentase Keuntungan Parsial = Persentase KeuntunganTotal = Menurut Hamid (1972) perhitungan bagian harga yang diterima oleh produsen dapat dilakukan dengan rumus : Rumus Harga Terima Peternak Lp=

5 Keterangan : Lp = Harga ditingkat peternak (%) Hp = Harga di tingkat peternak (Rp/kg) He = Harga di tingkat pengecer (Rp/kg) Jika LP>50%, pemasaran dapat dikatakan efisien. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sejarah Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kelompok peternak Barokah Abadi Farm merupakan kelompok peternak yang mengembangkan usaha dibidang pemeliharaan ayam buras khususnya Ayam Sentul. Kelompok tersebut berlokasi di Jln. R. Okkas Bratakusumah no 39, Lingkungan Karang Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Barokah Abadi Farm merupakan usaha keluarga yang dirintis oleh Almarhum Bapak Edi pada tanggal 26 Oktober 1999, awalnya kelompok ini mengembangkan jenis ayam arab dan pada tahun 2005 mulai mengembangkan ayam jenis Sentul. Ayam Sentul dipilih untuk dikembangkan oleh kelompok Barokah karena permintaan pasar, keunggulan dagingnya, serta sebagai Plasma Nutfah Ciamis. Pada tahun 2009 Barokah memiliki 20 orang anggota, namun dikarenakan jumlah anggota yang terlalu banyak membuat kelompok peternak ini harus melakukan pemekaran kelompok menjadi kelompok kecil. Selanjutnya kelompok yang telah mekar tetap menginduk ke Barokah dan menjadi Mitra Barokah. Ketua kelompok Barokah saat ini adalah Pak Fahni, yang tiada lain beliau adalah adik kandung dari Almarhum Bapak Edi. Berdasarkan hasil wawancara dengan beliau, anggota kelompok Peternak Barokah yang bertahan sampai saat ini yaitu lima orang yang terdiri dari Hendriati, Andriana, Robi, Deni dan Samidin. pemuda dan warga sekitar yang sengaja diberdayakan. Seluruh anggota kelompok merupakan Seperti salah satu tujuan dari dibentuknya kelompok Barokah yaitu untuk memberdayakan Karang Taruna setempat, sehingga para pemuda Lingkungan Karang dapat bekerja dan memiliki penghasilan serta untuk menjaga kelestarian ternak khas Ciamis agar tidak punah. 2. Kondisi Usaha Peternak Barokah Kelompok peternak Barokah Abadi Farm adalah kelompok peternak yang bergerak dalam bidang budidaya Ayam Sentul. Saat ini kelompok peternak Barokah Abadi Farm memiliki 5 orang anggota dengan jumlah populasi ayam sebanyak ekor. Masing- masing peternak memelihara ±720 ekor ayam yang dipelihara selama ± 3 bulan. Anggota kelompok peternak merupakan warga yang tinggal disekitar Barokah dan sengaja diberdayakan untuk memperbaiki perekonomian warga Lingkungan Karang. Para peternak telah bergabung dengan kelompok Barokah sejak tahun 2005 dan hingga saat ini kurang lebih

6 sudah 10 tahun. Peternak mulai terjun dan bergabung dengan kelompok didasarkan pada rasa ketertarikan peternak terhadap usaha ayam serta kebutuhan peternak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok peternak Barokah mempunyai keuntungan dan beberapa kemudahan lebih dibanding peternak lainnya, hal ini dikarenakan sebagian besar faktor input (DOC, pakan dan obat-obatan) disuplai oleh Barokah dan peternak diberi pinjam oleh Barokah secara cuma-cuma (tanpa harus menyewa). Kegiatan produksi yang dilakukan kelompok peternak berada dalam pengawasan bersama (ketua dan anggota). Sistem pemeliharaan ternak pada kelompok peternak Barokah adalah memelihara secara bersama dalam kandang yang sama dengan diberi sekat pada setiap kandang untuk memisahkan ternak milik anggota kelompok. Ternak yang dipelihara oleh anggota kelompok memiliki kisaran umur yang berbeda. Perbedaan umur ayam ini sesuai dengan tanggal masuk DOC (jarak umur satu minggu), sehingga dalam menghasilkan output (panen) juga tidak sama sehingga akhirnya berdampak pada proses pemasaran yang bertahap atau bergilir (dua minggu sekali untuk masing-masing peternak). 3. Pelaku Pemasaran Pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm adalah pedangang pengumpul dan pengecer. Pedagang Pengumpul yang terlibat dalam pemasaran Ayam Sentul adalah Pak Fahni. Barokah Abadi Farm dalam hal ini merangkap posisi sebagai kelompok yang mewadahi anggotanya dan juga sebagai pedagang pengumpul yang membeli ayam dari peternak dan kemudian menjualnya ke konsumen dan pelaku pemasaran lainnya. Sasaran pemasaran Barokah Abadi Farm sebagian besar ke RPA di Bandung, yaitu sebanyak 80 persen dari jumlah penjualan atau sekitar 300 ekor/minggu. Selain itu dipasarkan juga di daerah Ciamis, yaitu ke Warung Nasi Amih (5 persen), Konsumen Rumah Tangga (5 persen) dan Pedagang Pengecer (±10 persen). Setiap pelaku pemasaran diatas memiliki harga beli yang berbeda. Harga tersebut disesuaikan dengan intensitas pembelian dan jumlah pembelian ayam, seperti ke RPA harga jual ayam yaitu Rp ,00 untuk bobot ayam 0,9 kg dan Rp ,00 untuk bobot ayam 1 kg, Warung Nasi Amih Rp ,00, konsumen Rumah Tangga Rp ,00 dan Pedangang Pengecer Rp ,00 per ekor. Semua pelaku pemasaran ini membeli ayam ke Barokah secara langsung dengan datang ke tempat, sehingga Barokah tidak memerlukan biaya transportasi untuk mengangkut dan memasarkan ayam disekitar wilayah Ciamis. 4. Pola Saluran Pemasaran Saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm seluruhnya termasuk dalam pemasaran tidak langsung. Hal ini dikarenakan semua ayam yang

7 dipelihara oleh peternak dijual ke Barokah terlebih dahulu dan selanjutkan disalurkan kembali, baik kepada pelaku pemasaran lain maupun ke konsumen langsung. Pola Saluran pemasaran yang terbentuk dalam penelitian adalah pola saluran tingkat I dan tingkat II, dimana saluran tingkat I yaitu dari Peternak dijual ke Pedagang Pengecer kemudian dijual ke konsumen akhir. Sedangkan saluran tingkat II yaitu dari Peternak dijual ke Pedagang Besar kemudian dijual kembali ke pedagang pengecer lalu dijual ke konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dkk. (1995) bahwa saluran pemasaran dibagi menjadi empat saluran, yaitu: Saluran tingkat nol (Produsen - Konsumen), Saluran tingkat satu (Produsen - Pengecer - Konsumen), Saluran tingkat dua (Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen), dan Saluran tingkat tiga (Produsen - Pedagang Besar - Penyalur Pengecer - Konsumen). Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui bahwa saluran pemasaran Ayam Sentul yang ada pada kelompok peternak Barokah Abadi Farm dibagi menjadi empat bentuk saluran, yaitu : 1). Produsen Barokah Abadi Farm Rumah Potong Ayam (RPA); 2). Produsen Barokah Abadi Farm Warung Nasi Amih; 3) Produsen Barokah Abadi Farm Konsumen Rumah Tangga; 4) Produsen Barokah Abadi Farm Pedagang Pengecer Konsumen. 5. Persentase Margin,Biaya dan Keuntungan 5.1 Saluran Satu Besar margin, biaya dan keuntungan yang diterima oleh para pelaku pemasaran pada saluran satu, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Besar persentase margin, biaya dan keuntungan para pelaku pemasaran saluran satu No. Uraian Pengumpul 1. Harga Beli (Rp/ekor) a. Ayam bobot 0,9 kg b. Ayam bobot 1 kg 2. Harga Jual RPA (Rp/ekor) a. Ayam bobot 0,9 kg b. Ayam bobot 1 kg Margin (Rp/ekor) Biaya (Rp/ekor) Keuntungan (Rp/ekor) Persentase Margin (%) Persentase Biaya Total (%) Persentase KeuntunganTotal(%) ,67 8,33 Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa harga beli ayam dari peternak adalah Rp ,00 per ekor untuk ayam bobot 0,9 kg dan Rp ,00 per ekor untuk ayam bobot 1 kg. Besar margin yang diperoleh dari pemasaran ayam pada saluran satu adalah

8 Rp 2.000,00 per ekor dengan biaya pemasaran sebesar Rp 1.833,00 per ekor dan keuntungan sebesar Rp 167,00 per ekor. Biaya pemasaran tersebut digunakan untuk pengangkutan dan transportasi ayam dari peternak di Ciamis sebagai produsen ke konsumen RPA di Bandung. Biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan ayam ke RPA yaitu sebesar Rp ,00 per satu kali pengiriman (300 ekor). Biaya tersebut terdiri dari biaya bensin sebesar Rp ,00, uang tangkap Rp ,00, uang panggul Rp ,00, makan, minum dan lain-lain Rp ,00. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamid (1972) bahwa biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pemindahan barang dari produsen ke tangan konsumen. Besar kecilnya biaya pemasaran dipengaruhi oleh besar kecilnya kegiatan lembaga pemasaran dan jumlah fasilitas yang diperlukan dalam proses pemindahan barang tersebut. Total keuntungan yang diperoleh pelaku pemasaran Barokah adalah sebesar Rp ,00 per pengiriman yang dilakukan satu kali dalam seminggu. Apabila dilihat dari jumlah keuntungan yang diperoleh oleh Barokah dalam memasarkan ayam dari peternak ke RPA di Bandung memang sangat kecil, hal tersebut dikarenakan Barokah merupakan kelompok peternak yang menaungi anggotanya sehingga selalu mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Berdasarkan margin yang diperoleh pedagang Barokah diatas, maka dengan demikian margin pemasaran ayam pada bentuk saluran satu terdiri dari 91,67 persen biaya pemasaran dan 8,33 persen keuntungan. 5.2 Saluran Dua Besar margin, biaya dan keuntungan yang diterima oleh para pelaku pemasaran pada saluran dua, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.Besar persentase margin, biaya dan keuntungan para pelaku pemasaran saluran dua No. Uraian Pengumpul 1 Harga Beli (Rp) a. Ayam bobot 1 kg Harga Warung Nasi Amih (Rp) a. Ayam bobot 1 kg Margin (Rp/ekor) Biaya (Rp/ekor) Keuntungan (Rp/ekor) Persentase Margin (%) Persentase Biaya Total(%) Persentase Keuntungan Total (%) Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran adalah satu pedagang perantara. Pelaku pemasaran pada bentuk saluran

9 dua, membeli ayam dari peternak dengan harga Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 1 kg dan harga jual sebesar Rp ,00 per ekor. Sasaran pemasaran ayam pada bentuk saluran dua adalah ke Warung Nasi Amih yang berlokasi di Ciamis. Margin yang diperoleh pelaku pemasaran (Barokah) adalah sebesar Rp 5.000,00 per ekor, sedangkan untuk biaya dan keuntungan adalah sebesar Rp 0,00 dan Rp ,00. Pemasaran ayam pada bentuk saluran dua tidak mengeluarkan biaya sama sekali, karena tidak ada biaya seperti yang disampaikan oleh Hamid (1972) bahwa biaya dalam proses pemasaran dibagi menjadi tiga yaitu: biaya pengumpulan, biaya pemindahan barang dari produsen ke konsumen, dan biaya penyebaran di daerah konsumen. Besar keuntungan yang diperoleh pelaku pemasaran pada bentuk saluran dua adalah sebesar Rp ,00 yang terdiri dari keuntungan per ekor ayam Rp 5.000,00 dikali 19 ekor ayam per penjualan. Berdasarkan besar margin diatas, maka margin pemasaran terdiri dari 100 persen keuntungan. 5.3 Saluran Tiga Besar margin, biaya dan keuntungan yang diterima oleh para pelaku pemasaran pada saluran tiga, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.Besar persentase margin, biaya dan keuntungan para pelaku pemasaran saluran tiga No. Uraian Pengumpul 1. Harga Beli (Rp) a. Ayam bobot 1 kg Harga Jual (Rp) a. Ayam bobot 1 kg Margin (Rp/ekor) Biaya (Rp/ekor) Keuntungan (Rp/ekor) Persentase Margin (%) Persentase Biaya Total (%) Persentase Keuntungan Total (%) Bentuk saluran pemasaran tiga berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui bahwa harga beli ayam dari peternak adalah sebesar Rp ,00 per ekor (bobot 1 kg) dan dijual kepada konsumen rumah tangga disekitar Ciamis dengan harga Rp ,00 per ekor, sehingga diperoleh margin sebesar Rp ,00. Nominal ini terbilang cukup besar, ditambah tidak adanya biaya yang dikeluarkan oleh Barokah, karena konsumen datang langsung ketempat untuk membeli ayam sehingga tidak ada biaya pengangkutan, transportasi, penggudangan dan lain-lain. Keuntungan yang diperoleh pelaku pemasaran pada bentuk saluran tiga adalah yang terbesar, dimana keuntungan sama dengan besarnya margin. Ayam yang dijual kepada konsumen rumah tangga adalah 5 persen dari jumlah populasi setiap kali panen yaitu sekitar 19 ekor, sehingga diperoleh keuntungan total dalam satu kali panen (per

10 minggu) yaitu Rp ,00. Berdasarkan besar margin diatas, maka margin pemasaran terdiri dari 100 persen keuntungan. 5.4 Saluran IV Bentuk saluran empat, yaitu terdiri dari dua pelaku pemasaran, yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Besar margin, biaya dan keuntungan yang diterima oleh para pelaku pemasaran pada bentuk saluran empat, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4.Besar persentase margin, biaya dan keuntungan para pelaku pemasaran saluran empat No. Uraian Pengumpul Pengecer Jumlah 1. Harga Beli (Rp) a. Ayam bobot 0,9 kg Harga Jual (Rp) a. Ayam bobot 0,9 kg Margin (Rp/ekor) a. Ayam bobot 0,9 kg Biaya (Rp/ekor Keuntungan (Rp/ekor) Persentase Margin (%) Persentase Biaya (%) Persentase Keuntungan(%) Margin total Biaya total Keuntungan total Persentase biaya total (%) Persentase keuntungan total Saluran empat merupakan saluran pelengkap dalam sistem pemasaran Ayam Sentul yang sesungguhnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang tidak logis atau tidak sesuai dengan hukum ekonomi yang berlaku, dimana pelaku pemasaran melakukan kegiatan pemasaran jika kegiatan tersebut menguntungkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, margin, biaya dan keuntungan pada bentuk saluran empat berbeda dengan saluran pemasaran lainnya. Hal ini dikarenakan ayam yang dijual pada saluran empat adalah ayam dengan bobot kecil (tidak standar). Margin yang diperoleh pada saluran empat ada dua, yaitu margin Barokah dan margin pedagang pengecer. Margin barokah yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan margin pada pedangang pengecer sebesar Rp 7.500,00. Harga yang tidak normal pada saluran empat ini, menjadikan nilai margin pada pedagang Barokah negatif. Nilai margin tersebut diperoleh berdasarkan harga beli ayam dari peternak sebesar Rp ,00 per ekor yang kemudian dijual kembali oleh Barokah kepada pedagang pengecer dengan harga yang lebih rendah yaitu

11 Rp ,00 per ekor, dan pedagang pengecer menjual ayam kepada konsumen dengan harga rata-rata Rp ,00 per ekor. Biaya pemasaran pada bentuk saluran empat dibagi atas biaya ditingkat pedagang pengumpul (Barokah) dan biaya ditingkat pedagang pengecer. Biaya ditingkat pedagang pengumpul adalah sebesar Rp 0,00 dan biaya pada pedagang pengecer adalah sebesar Rp ,00 dengan biaya per ekor sebesar Rp 500,00. Biaya pada saluran ini seluruhnya dikeluarkan oleh pedagang pengecer karena pengecer membawa sendiri ayamnya ke Barokah, sehingga tidak ada biaya pemasaran untuk Barokah. Biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp ,00 merupakan biaya untuk pembelian bahan bakar bensin untuk mengangkut ayam ke Barokah dan memasarkannya ke konsumen rumah tangga. Keuntungan yang diperoleh pelaku pemasaran pada bentuk saluran empat, juga dibagi menjadi dua, yaitu keuntungan ditingkat Barokah dan ditingkat pedagang pengecer. Berdasarkan harga diatas (harga jual yang lebih rendah dari harga beli), mengakibatkan Barokah tidak memperoleh keuntungan pada saluran empat ini, bahkan Barokah mengalami kerugian hingga Rp ,00 dalam satu kali pemasaran atau kerugian per ekornya Rp ,00 pada saat penelitian dilakukan. Namun begitu, ini menjadi konsekuensi dari Barokah sebagai pedagang pengumpul yang membeli ayam dari peternak dengan sistem kontrak harga. Berbeda dengan pedangang pengecer, ia memperoleh keuntungan rata-rata yang cukup besar yaitu Rp ,00 dalam sekali pemasaran dengan besar keuntungan per ekor yang diterima yaitu sebesar Rp 7.000,00. Keuntungan tersebut merupakan keuntungan bersih setelah dikurangi biaya untuk transportasi berupa bensin sebesar Rp 500,00 per ekor. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai persentase margin parsial untuk Barokah dan pedagang pengecer adalah persen dan persen. Sedangkan persentase biaya dan keuntungan yang diperoleh pelaku pemasaran adalah 100 persen biaya pedagang pengecer dan 800 persen keuntungan Barokah serta -700 persen keuntungan pedagang pengecer. Nilai persentase keuntungan pada saluran empat dapat dikatakan tidak normal karena persentase yang diperoleh pelaku pemasaran melebihi dari nilai persentase maksimal yaitu 100 persen, hasil yang tidak normal tersebut dikarenakan nilai keuntungan total sebagai pembagi bernilai negatif, yaitu Rp ,00 per ekor, sehingga mendapatkan hasil persentase keuntungan seperti diatas. Hasil perhitungan persentase margin, biaya dan keuntungan pada saluran empat menunjukan hasil yang tidak normal, hasil ini disebabkan oleh nilai margin yang negatif pada salah satu pelaku pemasaran, sehingga menghasilkan nilai yang tidak normal pada perhitungan selanjutnya. Nilai margin seharusnya bernilai positif karena dalam suatu

12 kegiatan pemasaran perlu ada keuntungan yang diperoleh para pelaku pemasaran sebagai imbalan dari kegiatan pemasaran itu sendiri. Hal ini sesuai pendapat Kotler dan Amstrong (2008) bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau oganisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Kondisi seperti ini jarang ditemukan dilapangan, karena pada umumnya nilai margin bernilai positif dan pelaku pemasaran memperoleh keuntungan baik kecil maupun besar. Namun pada kasus ini, karena ayam yang dipasarkan merupakan ayam dengan bobot tidak standar sehingga Barokah menjual ayam dengan harga yang lebih rendah dari harga beli, sehingga mengakibatkan nilai margin yang diperoleh Barokah bernilai negatif. Total keuntungan pada saluran empat memiliki nilai negatif karena keuntungan Barokah yang bernilai Rp ,00 dan keuntungan pedagang pengecer Rp 7.000,00 sehingga menghasilkan keuntungan total sebesar Rp ,00. Dari perhitungan diatas yang tidak normal, maka nilai persentase biaya dan keuntungan total yang diperoleh pelaku pemasaran pada saluran empat juga menjadi tidak normal, hal ini terbukti dari persentase biaya dan keuntungan total yang diperoleh yaitu, sebesar -100 persen dan 200 persen. 6. Efisiensi Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan penyampaian barang dari tingkat produsen ke tingkat konsumen dengan usaha untuk memperoleh barang yang diperlukan. Syarat lain suatu sistem pemasaran dapat dikatakan efisien yaitu mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen akhir (Rasyaf, 1994). Bagian harga yang diterima oleh peternak Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis pada setiap saluran, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5.Persentase bagian harga yang diterima peternak pada berbagai saluran pemasaran Saluran Harga (Rp/ekor) Produsen Pedagang pengecer Margin (Rp/ekor) Bagian harga terima peternak (%) 0,9 kg 1 kg 0,9 kg 1 kg 0,9 kg 1 kg 0,9 kg 1 kg ,33 93, , , ,82 -

13 Berdasarkan data pada Tabel 5 diketahui bahwa persentase harga yang diterima peternak pada masing-masing bentuk saluran adalah sebagai berikut: a. Bentuk Saluran I Berdasarkan bentuk saluran pemasaran satu, peternak memperoleh persentase harga sebesar 93,33 persen untuk ayam dengan bobot 0,9 kg dan 93,75 persen untuk ayam dengan bobot 1 kg. Nilai persentase diatas diperoleh dari perbandingan harga ditingkat produsen dengan harga ditingkat pedagang pengecer. Harga ditingkat peternak pada bentuk saluran satu adalah sebesar Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 0,9 kg dan Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 1 kg, dan harga ditingkat pedagang pengecer adalah sebesar Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 0,9 kg dan Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 1 kg, sehingga diperoleh persentase diatas. Menurut Mubyarto (1986) pemasaran dapat dikatakan efisiensi apabila mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu. Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh dapat dikatakan bahwa pemasaran pada saluran satu ini efisien, karena lebih besar dari 50 persen, sesuai dengan pendapat Hamid (1997) bahwa jika harga yang diterima oleh peternak >50 persen, maka pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien. b. Bentuk Saluran Dua Persentase harga yang diterima oleh anggota kelompok peternak Barokah pada bentuk saluran dua adalah sebesar 85,71 persen. Persentase tersebut diperoleh dari perbandingan harga ditingkat peternak sebesar Rp ,00 per ekor untuk ayam dengan bobot 1 kg dengan harga ditingkat pedagang pengecer sebesar Rp ,00 per ekor dikali seratus persen, sehingga diperoleh hasil persentase bagian harga yang diterima peternak pada saluran dua yaitu sebesar 85,71 persen, dengan kata lain saluran dua ini dapat dikatakan efisien karena nilainya lebih besar dari 50 persen. Sesuai dengan pendapat Hamid (1997) bahwa jika harga yang diterima oleh peternak >50 persen, maka pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien. c. Bentuk Saluran Tiga Persentase harga yang diterima oleh anggota kelompok peternak Barokah pada bentuk saluran tiga adalah sebesar 75 persen. Perhitungan persentase harga terima peternak pada bentuk saluran tiga sama dengan perhitungan pada bentuk saluran dua, namun yang menjadi pembeda adalah harga ditingkat pedagang yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp ,00 per ekor. Perbandingan harga ditingkat peternak dengan harga ditingkat pedagang pengecer yang

14 semakin besar, mengakibatkan persentase bagian harga yang diterima peternak menjadi lebih kecil yaitu sebesar 75 persen. Meski demikian, pemasaran ayam pada bentuk saluran tiga dikatakan efisien, karena persentase bagian harga yang diterima peternak masih diatas 50 persen, hal ini sesuai dengan pendapat Hamid (1997) bahwa jika harga yang diterima oleh peternak >50 persen, maka pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien. d. Bentuk Saluran Empat Perlu diketahui sebelumnya, bahwa ayam yang dipasarkan pada bentuk saluran empat tidak sama dengan ayam yang dipasarkan pada saluran sebelumnya. Ayam yang dipasarkan pada saluran ini merupakan ayam dengan bobot tidak normal (tidak standar) yaitu bobot ayam dibawah 0,9 kg atau bobot rata-ratanya 0,7 kg. Persentase bagian harga yang diterima oleh peternak Barokah pada bentuk saluran empat adalah 101,82 persen. Hasil persentase yang diperoleh peternak pada saluran empat menunjukan hasil yang tidak normal, karena persentase yang diperoleh lebih besar dari 100 persen. Nilai persentase harga yang diterima peternak, diperoleh dari perbandingan harga ditingkat produsen dengan harga ditingkat pedagang pengecer. Persentase harga yang diterima peternak pada bentuk saluran empat dapat dikatakan efisien karena peternak memperoleh harga yang tinggi, namun kondisi ini tidak efisien bagi pelaku pemasaran pertama karena menjual ayam dengan harga yang lebih rendah dari harga beli. Barokah sebagai pelaku pemasaran pertama yang membeli ayam dari peternak dengan harga normal yaitu Rp ,00 per ekor dan menjual ayam ke pedagang pengecer dengan harga lebih rendah yaitu Rp ,00 per ekor, sedangkan pedagang pengecer menjual dengan harga rata-rata Rp ,00 per ekor. Hal ini yang menyebabkan persentase bagian harga terima peternak mencapai angka lebih dari 100 persen (101,82 persen). Meski demikian, jika ditinjau dari efisiensi pemasaran bagi peternak, pemasaran pada bentuk saluran empat dapat dikatakan efisien, karena persentase harga yang diterima oleh peternak >50 persen. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, persentase bagian harga yang diterima peternak untuk ayam tidak standar pada bentuk saluran empat yaitu sebesar 101,82 persen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kajian Pola Saluran dan Efisiensi Pemasaran Ayam Sentul pada Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

15 1. Pola saluran pemasaran Ayam Sentul pada Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm adalah pola saluran tingkat I yang terdiri dari bentuk saluran satu, dua, tiga; dan pola saluran tingkat II berupa saluran empat. 2. Margin pemasaran Barokah pada saluran satu, dua, tiga, dan empat adalah Rp 2000,00, Rp 5.000,00, Rp ,00, dan Rp ,00, sedangkan untuk pedagang pengecer pada saluran empat yaitu Rp 7.500, Saluran pemasaran paling efisien bagi peternak dan lembaga pemasaran adalah saluran satu karena memiliki persentase bagian harga terima peternak paling tinggi yaitu sebesar 93,33 persen untuk penjualan ayam dengan bobot 0,9 kg dan 93,75 persen untuk penjualan ayam dengan bobot 1 kg. Saran Saran penulis untuk kelompok peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis adalah peternak dapat memperbesar skala pemeliharaan Ayam Sentul dan mengoptimalkan bobot ayam sesuai dengan bobot standar pasar, melakukan evaluasi atas pemberian pakan sehingga tidak menghasilkan ayam dengan bobot kecil (< 0,9 kg) sehingga peternak dapat memperoleh keuntungan lebih besar. Sedangkan untuk pelaku pemasaran Ayam Sentul (Barokah Abadi Farm) disarankan untuk menggunakan saluran pemasaran tiga, memperbesar skala pemasaran ayam disekitar Ciamis dan membedakan harga beli ayam yang kecil (tidak standar) agar Barokah dapat memperoleh keuntungan yang wajar (bukan menjadi rugi). DAFTAR PUSTAKA Hamid, A. K Tataniaga Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kotler, P dan Gary Armstrong Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke 12. Erlangga. Jakarta. Penerbit: Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid kesatu. Edisi kedua belas. Alih Bahasa: Bob Sabran. Penerbit: Erlangga. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Balai Penelitian Ternak. Bogor. (Tersedia : Diakses: tanggal 28 Mei 2015 pukul : WIB). Rasyaf, M Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Kanisius. Yogyakarta. Stasistik Peternakan Provinsi Jawa Barat Perkembangan Produksi Daging Ayam Kampung di Jawa Barat. Bandung. (Tersedia : jabarprov.go.id. Diakses: tanggal 28 Mei 2015 pukul : WIB).

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. 16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah saluran pemasaran Ayam Sentul di Kelompok Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis. Adapun pelaku saluran pemasaran Ayam

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ayam buras merupakan keturunan ayam hutan (Gallus - gallus) yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ayam buras merupakan keturunan ayam hutan (Gallus - gallus) yang 9 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Ayam Buras Ayam buras merupakan keturunan ayam hutan (Gallus - gallus) yang berasal dari Asia Tenggara yang sebagian telah di domestikasi (Kingston, 1979). Penyebaran ayam hutan

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK Muhammad Fauzan Erzal *, Taslim** dan Adjat Sudradjat Masdar**

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut) ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut) THE ANALYSIS OF MARKETING CHANNEL AND MARGIN ON BUFFALO (A Case Study in the Bungbulang District Garut

Lebih terperinci

ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) MARKETING CHANNEL AND MARGIN ANALYSIS OF NATIVE CHICKEN

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal 28 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal pedaging. Peternak merupakan pihak yang melakukan kegiatan pemeliharaan itik

Lebih terperinci

Analisis Saluran dan Margin Pemasaran... Aditya Fauzi Alamsyah ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI

Analisis Saluran dan Margin Pemasaran... Aditya Fauzi Alamsyah ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI Aditya Fauzi Alamsyah*, Taslim, dan Anita Fitriani Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 E-mail:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN Jurnal Agrisistem, Juni 007, Vol No. 1 ISSN 18580 ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN BORONGLOE, KECAMATAN BONTOMARANNU, KABUPATEN GOWA Margin analyse of duck egg marketing in Kelurahan Borongloe,

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Oktober 2012: 59-66 ISSN 2301-9921 Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul A. Widitananto, G. Sihombing dan A. I. Sari Program

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA Muhammad Sujudi 1) Dhyvhy29@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Enok Sumarsih 2) sumarsihenok@gmail.com

Lebih terperinci

MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY

MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY Juwita Ayu Amalia 1, Hari Dwi Utami 2, Bambang Ali Nugroho 3 1 Student at Animal Husbandry

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM Ni Kadek Nuriati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran ANALISIS PEMASARAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) STUDI KASUS DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CURUG JAYA II (KECAMATAN BOJONGSARI, KOTA DEPOK JAWA BARAT) Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)

Lebih terperinci

Distribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat

Distribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat DISTRIBUSI PENJUALAN TELUR ITIK SEGAR PADA PEDAGANG BESAR (Studi Kasus Pemasaran di PD Artomoro, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung) Agnes Debora Hutabarat*, Maman Paturochman, Achmad Firman Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan)

ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan) ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan) Yudianto Mandak, B. Rorimpandey*, P. O. V. Waleleng, F. N. S.

Lebih terperinci

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill MARJIN PEMASARAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN PAKAN PRODUKSI PABRIK SKALA KECIL DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Susanti I.S 1, N. Ali 1 dan St. Rohani 2 1 Fakultas Peternakan dan Perikanan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (4) : 498-56, Agustus 215 ISSN : 2338-311 ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU Marketing Analysis Tempe on Home Industry "Multi Barokah" in Palu

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK Aldy Yusra Rangkuti*), Tavi Supriana**), Satia Negara Lubis**) *) Alumni Program Studi Agrbisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG Nidya Diani *), Iskandarini **), Luhut Sihombing ***) *) Alumni

Lebih terperinci

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP , ANALISIS TATANIAGA SAYURAN KUBIS EKSPOR DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN Roma Kasihta Sinaga 1), Yusak Maryunianta 2), M. Jufri 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis FP USU,

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO. ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Latifatul Hasanah 1, Ujang Suryadi 2, Wahjoe Widhijanto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember 2Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015, 4754 pissn : 2088 1673., eissn 23547731 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE Ineke Nursih Widyantari 1) Surel: inekeenwe@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL THE EFFECT OF TOFU WASTE MEAL IN RATIONS ON SLAUGHTER WEIGHTS, CARCASS WEIGHTS

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM. LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM. 621409041 TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI Pembimbing I Pembimbing II Sri

Lebih terperinci

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN 28 ANALISIS PEMASARAN AGRIBISNIS LADA (Piper nigrum L) DI DESA MANGKAUK KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN (Marketing Analysis of Pepper (Piper nigrum L) Agribussines in the Mangkauk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kerangka Teoritis 2.1.1. Pemasaran Pemasaran menarik perhatian yang sangat besar baik oleh perusahaan, lembaga maupun suatu negara. Terjadi pergeseran kebutuhan sifat dari

Lebih terperinci

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN PRODUCTION SHARING IN BROILER PARTNERSHIP IN PT. X IN MAROS REGENCY, SOUTH SULAWESI PROVINCE Mathina Ranggadatu¹,

Lebih terperinci

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI DESA LAM MANYANG KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR (Marketing Analysis Of Onion (Allium Cepa) In The Village Lam Manyang Peukan Bada District District

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3) EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (1) (ndaabbo@yahoo.com) Fakultas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2) 1. Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Tataniaga Saluran tataniaga sayuran bayam di Desa Ciaruten Ilir dari petani hingga konsumen akhir melibatkan beberapa lembaga tataniaga yaitu pedagang pengumpul

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor

Lebih terperinci

Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang

Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2): 1-5 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis pola kemitraan usaha peternakan ayam pedaging sistem closed house di Plandaan Kabupaten Jombang

Lebih terperinci

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT Fiqrul Hilmi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi fiqrulhilmi@gmail.com Tedi Hartoyo 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis ayam kampung pedaging merupakan bisnis yang penuh gejolak dan beresiko. Peternakan unggas memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan gizi masyarakat.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 2001 dengan pengusahaan pada berbagai komoditi pertanian seperti budidaya ikan, budidaya manggis, budidaya pepaya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP AGRITECH : Vol. XIX No. 2 Desember 2017 : 121-129 ISSN : 1411-1063 RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Mahfud Hidayat, Pujiharto, Sulistyani Budiningsih Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POLA SALURAN PEMASARAN DAN MARJIN SERTA EFISIENSI PEMASARAN AYAM BROILER PADA SISTEM KEMITRAAN DI KABUPATEN GROBOGAN (Analysis of The

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h

JIIP Volume 2 Nomor 2, Desember 2016, h ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DI DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS Iskayani, Veronica Sri Lestari, Wempie Pakiding Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 85 ANALISIS TATA NIAGA TELUR AYAM RAS (LAYER) SISTEM KEMITRAAN UD. JATINOM INDAH KABUPATEN BLITAR Candra Adinata 1), Ismudiono 2), Dady Soegianto Nazar 3) 1)Mahasiswa, 2) Departemen Reproduksi Veteriner,

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA (Studi Kasus Peternak Plasma dari Tunas Mekar Farm di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat) SKRIPSI MUHAMAD LUCKY MAULANA

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN

ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN 1 ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN Hirorimus Limbong *), Iskandarini **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency

Lebih terperinci

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L) Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L) Benidzar M. Andrie 105009041 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi BenizarMA@yahoo.co.id Tedi Hartoyo, Ir., MSc.,

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Fauzul Azhimah *), Ir.Iskandarini,MM,Ph.D **) dan Dr.Ir.Rahmanta Ginting,MS **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL 1 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Profitability Analysis of Livestock Broiler Business with Partnership Pattern in the

Lebih terperinci

Key Word PENDAHULUAN

Key Word PENDAHULUAN KERAGAAN PEMASARAN BERAS DARI WILAYAH PRODUSEN DI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA SAMPAI KE TANGAN KONSUMEN AKHIR DI PASAR INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA Pipit Kurniawati 1) Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis ANALISIS SALURAN PEMASARAN BUAH DUKU (Suatu Kasus di Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Eman Badruzaman, 2 Soetoro, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU MARKETING ANALYSIS OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) IN PEKANBARU CITY Wan Azmiliana 1), Ermi Tety 2), Yusmini

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG 131 Buana Sains Vol 8 No 2: 131-136, 2008 ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG Ahmad Zubaidi PS Agribisnis Fak. Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN Ujang Indra Trismawan 1, Hari Dwi Utami 2 and Bambang Ali Nugroho 2 1) Student at Social Economic Department, Faculty of Animal Husbandry, University

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR Oleh : Rosda Malia S.P, M.Si * dan Wisnu Mulyanu Supartin, S.P ** ABSTRAK Pandanwangi adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kecamatan Pulubala merupakan salah satu dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Secara Geografis Kecamatan ini

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga desa di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yaitu Desa Ciherang, Cipendawa, dan Sukatani. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kariyana Gita Utama (KGU) yang berlokasi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu) e-j. Agrotekbis 2 (1) : 91-95, Pebruari 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu) Profitability analysis farm

Lebih terperinci

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ANALYSIS OF MARKETING MARGIN OF RICE AGROINDUSTRY IN BUNGARAYA DISTRICT AT SIAK REGENCY Widia Ariaty 1), Ahmad Rifai 2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang tepat dari para pelaku ekonomi. konsumen adalah sebagai pemasok faktor faktor produksi kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang tepat dari para pelaku ekonomi. konsumen adalah sebagai pemasok faktor faktor produksi kepada perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Jika perekonomian dalam suatu negara berjalan stabil maka kesejahteraan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG Astati* *) Dosen Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar E-mail

Lebih terperinci

E

E Jl. Raya Loji Km.35 Jatiwangi 45454 Majalengka Telp & Fax : (0233) 88622 Titik Koordinat : 6 0 43 32.35 S08 0 6 40.7 E Email : bpptujatiwangi@yahoo.co.id Tugas Pokok & Fungsi Sesuai dengan Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR A A Gede Ary Gunada 1, Luh Putu Wrasiati 2, Dewa Ayu Anom Yuarini 2 Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi KERAGAAN PEMASARAN IKAN GURAMI (Osphrounemus gouramy) PADA KELOMPOK MINA BERKAH JAYA Irni Rahmi Zulfiyyah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Irnirahmi18@gmail.com Dedi Darusman,

Lebih terperinci

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI SKRIPSI Oleh: NOVRIANTO GINTING 120306033 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN Agros Vol.17 No.2, Juli 2015: 214-221 ISSN 1411-0172 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN ANALYSIS OF LIVESTOCK REVENUE AND FEASIBILITY BROILER CHICKENS

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra ABSTRACT Mega Artha Ilahude "614409029", 2013. Copra Marketing Systems Analysis in Gorontalo regency (A Study in District Limboto). Department of Agribusiness Faculty of Agricultural Sciences, State University

Lebih terperinci

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Marketing Margin Of Skipjack (Katsuwonus pelamis) In The Fish Landing Station

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN : SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN BIJI KAKAO Kasus di Subak Abian Suci, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur I Made Beni Andana, S.P Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra Abstrak

Lebih terperinci

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / 080314046 JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Sumampow Meify, Analysis of Carrot Marketing Margin Of Maramis Farmer s Group At Rurukan village,

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sains Peternakan Vol. 9 (), Maret 20: 4-52 ISSN 693-8828 Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten Sugiharti Mulya Handayani dan Ivana Nurlaila 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO ISSN : 2541-6847 ANALISIS DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO Yusniawati Kai 1), Mahludin Baruwadi 2), Wawan K. Tolinggi 2) 1) Jurusan Agribisnis,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai April 2017.

Lebih terperinci

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian BIAYA, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PEMASARAN 1) Rincian Kemungkinan Biaya Pemasaran 1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG "BAROKAH" DI CIAMIS

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG BAROKAH DI CIAMIS ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG (LOKAL) DI TINGKAT PETANI STUDI KASUS KELOMPOK PETERNAK AYAM KAMPUNG "BAROKAH" DI CIAMIS (Feasibility Study of Native Chicken Fattening at the Farm Level:

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang harus melibatkan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI

ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI ANALISIS NILAI TAMBAH PEMASARAN AYAM BROILER DI WILAYAH JAKARTA TIMUR SKRIPSI SUCI WULANDARI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SUCI WULANDARI.

Lebih terperinci