BAB 1 PENDAHULUAN. buku. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita mendengar kata perpustakaan maka gambaran spontan yang muncul dalam pikiran kita adalah sebuah ruangan atau gedung yang dipakai untuk menyimpan buku. Gambaran seperti itu tidaklah salah, karena kata pustaka memang berarti buku. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman yang tepat mengenai perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, namun juga sistem penyimpanan, pemeliharaan, pengguna dan bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkannya. Maka perpustakaan dapat kita artikan sebagai kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian pengembangan koleksi, pengolahan koleksi, bagian layanan pengguna dan bagian pemeliharaan sarana prasarana. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani siswa, guru dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah.

2 Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar. Dari unit sekolah diseluruh Indonesia, baru sekolah yang memiliki perpustakaan. Untuk SD baru 5 % yang mempunyai perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42% dan SMU sekitar 68% (Suara Merdeka, Rabu 9 Juni 2004). Kondisi ini menyiratkan bahwa perhatian penentu kebijakan di lingkungan sekolah belum memprioritaskan perpustakaan sekolah sebagai program sekolah yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sementara itu dalam kurikulum tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyiratkan perlunya peningkatan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menutut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung adanya perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik. Dewasa ini persaingan antara sumber daya manusia semakin hari semakin terasa sangat ketat, hal ini tidak terlepas dari perkembangan dunia yang menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh berapa lama manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun nonformal, sebab melalui pendidikan manusia akan menjadi tahu dariapa yang mereka tidak ketahui.

3 Jejang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai mulai dari Sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para peserta didik bersedia mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan, setelah para peserta didik bersedia untuk dididik serta dibina, maka kesiapan lembaga pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan kualitas peserta didiknya setelah mereka selesai mengenyam pendidikan pada lembaganya masing-masing. Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah atas kian hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang ada berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya. Persaingan yang kian menguat tidak akan menjadi masalah besar bagi sekolah-sekolah yang notabenenya milik pemerintah atau negeri, sebab untuk sekolah negeri mereka mendapatkan bantuan faslitas dari pemerintah di bandingkan dengan sekolah swasta. Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap sekolah dituntut untuk memasukan teknologi khususnya teknologi informasi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah bersangkutan, dengan harapan lulusannya kelak memiliki keterampilan lain disamping pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan selama mengikuti proses pembelajaraan di sekolah. Masuknya teknologi informasi pada setiap sekolah juga dapat meningkatkan daya saing sekolah bersangakutan dengan sekolah lain, betapa tidak dengan adanya teknologi informasi segala informasi yang berkaitan dengan sekolah akan mudah dan cepat di akses, mengingat pentingnya sistem informasi dalam dunia pendidikan, maka sewajarnyalah sistem tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang ditawarkan oleh

4 teknologi informasi, contohnya komputerisasi sistem informasi pada perpustakaan sekolah. Melihat besarnya peran Teknologi dan Informasi dalam memajukan dunia pendidikan, maka Saya ingin merancang sebuah sistem database yang dapat memberikan kemudahan kepada pengguna secara efektif dan efisien, sesuai yang Saya pelajari dari perkuliahan di Program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Hal inilah mendasari Saya untuk memilih judul SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMA SMA NEGERI 2 MEDAN. 1.2 Identifikasi Masalah Sistem Informasi Perpustakaan pada SMA Negeri 2 Medan masih bersifat manual misalnya dalam pembuatan slip laporan peminjaman buku sekolah, belum menggunakan sistem komputerisasi secara menyeluruh, karena untuk penulisan data peminjam buku dan data buku sekolah yang diperuntukkan bagi siswa dan siswi masih bersifat manual. Pada sistem perpustakaan yang ada saat ini juga dapat berdampak negatif pada efisiensi kerja. Pegawai yang bertugas menangani peminjaman tersebut harus mencatat nama-nama semua siswa yang telah meminjam buku, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut kurang efisien dan menghabiskan waktu yang cukup banyak. Dengan sistem seperti ini, informasi yang diterima pada level atas menjadi kurang objektif dan teliti. Hal ini disebabkan banyaknya data yang masuk setiap

5 harinya masih berupa kertas-kertas/slip yang dapat rusak, hilang ataupun dimanipulasi. Tuntutan akan informasi yang akurat dan aktual pada saat ini menjadi ujung tombak dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Bagi sebuah sekolah informasi dan data yang akurat sangat dibutuhkan keberadaannya. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi informasi yang baik. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang akan kami bahas hanya pada bagian peminjaman dan pencarian data buku, bagaimana laporan peminjam dan pengentrian buku dengan konsep komputerisasi, yang akan diterapkan pada SMA Negeri 2 Medan. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah program ini hanya dapat digunakan oleh petugas perpustakaan dan pengunjung dan hanya dapat diimplementasikan pada perpustakaan tersebut. Ruang lingkup peminjaman buku pada perpustakaan terdiri dari anggota, data buku, data guru, dan transaksi sirkulasi buku. 1.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi perpustakaan yang mencakup keseluruhan data pada perpustakaan SMA Negeri 2

6 Medan serta untuk mengetahui bagaimana menampilkan informasi tersebut secara efektif dan efisien dari sistem yang telah ada. Adapun tujuan penulis antara lain, adalah: 1. Menyajikan sistem informasi suatu perpustakaan sekolah sehingga informasi tersebut dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, baik kalangan siswa maupun kalangan guru dan pegawai. 2. Mempermudah pengunjung dalam pencarian data buku pada perpustakaan SMA Negeri 2 Medan berdasarkan kategori- kategori tertentu. 1.5 Metodologi Penelitian a. Pengumpulan Data Tahap awal dalam perancangan sistem ini adalah mengumpulkan bahan atau data yang dibutuhkan dalam membangun sistem informasi perpustakaan dari SMA Negeri 2 Medan. Adapun data- data yang dibutuhkan adalah data buku, siswa, data guru, tata tertib SMA Negeri 2 Medan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Data- data tersebut diperoleh dengan cara meminta langsung kepada pustakawan SMA Negeri 2 Medan atas persetujuan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan. b. Analisis Data Setelah mengumpulkan bahan atau data yang dibutuhkan, tahap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut, mana data yang akan digunakan untuk mendesain program.

7 c. Desain Program Setelah mengumpulkan data dan menganalisis kebutuhan, penulis akan mendesain program yang dibutuhkan, sesuai dengan data- data yang telah diperoleh. Dalam hal ini adalah mendesain sistem informasi perpustakaan SMA Negeri 2 Medan. d. Testing Setelah selesai melakukan pengumpulan data, analisis data, dan desain program, selanjutnya penulis akan melakukan pencobaan terhadap sistem informasi yang telah dibangun. Dalam melakukan metodologi penelitian ini, peneliti harus benar-benar dapat memperhitungkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian nya agar nantinya tidak terjadi kesalahan atau hambatan dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan dan penulisan ini, Saya melakukan penelitian pada SMA Negeri 2 Medan Jln. Karang Sari No. 435 Medan, dimulai pada bulan Maret Sistematika Penulisan Pada sub ini kami membagi pembahasan tugas ini ke dalam 5(lima) bab. Setiap bab satu sama lainnya merupakan suatu sistematika yang saling berhubungan.

8 Pembagian tersebut adalah: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar belakang identifikasi masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, maksud dan Tujuan Penulisan, Metodologi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, serta Sistematika Penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini kami menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam pembuatan program, baik itu mengenai pengertian Data, Sistem, Informasi, Sistem Informasi, Database, Alur program, PHP, MySQL, Apache. BAB 4 : PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan struktur database, perancangan program yang meliputi input dan output yang akan dibuat pada sistem informasi pengolahan data perpustakaan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Berisikan uraian pengertian implementasi sistem, kebutuhan sistem yang digunakan dalam perancangan, termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan oleh sistem, serta brainware.

9 BAB 6 : PENUTUP Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan yang didapat dari proses pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan, serta saran yang dapat penulis berikan apabila sistem ini ingin dikembangkan lebih lanjut.