Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada saham minoritas): Keikutsertaan para penanam modal asing pada badan-badan pengurus dari setiap perusahaan yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang secara jelas dilindungi oleh hukum bagi warga negara Filipina dimana pembagian modal asing bagi entitas-entitas dimaksud dibatasi secara proporsional. Semua pejabat eksekutif dan pengelola harus merupakan warga negara Filipina. Penguasaan Tanah Semua tanah untuk kepentingan umum dikuasai oleh Negara. Hanya warga negara Filipina atau korporasi atau asosiasi yang modalnya setidak-tidaknya 60 3) Akses Kredit Dalam Negeri Suatu firma asing, yang terlibat dalam kegiatan nonfabrikasi dengan sendirinya dapat meminjam peso, wajib mematuhi jangka waktu peminjaman, dengan rasio perbandingan utang dengan modal 50:50. Firma-firma asing yang tercakup meliputi: a) Kemitraan, yang lebih 40 persen modalnya dimiliki oleh bukan warga negara Filipina; dan b) Korporasi, yang lebih dari 40 persen modalnya dalam bentuk saham terdaftar di bursa saham dimiliki oleh bukan warga negara Filipina. Persyaratan ini tidak berlaku untuk bank-bank dan perantaraperantara keuangan nonbank. 1

2 persen dimiliki oleh warga negara dimaksud dapat memiliki tanah selain daripada tanah-tanah publik dan dapat memiliki tanah publik itu melalui sewa beli. Para penanam modal asing dapat melakukan sewa beli hanya pada lahan-lahan milik pribadi. 4) Ijin Masuk dan Tinggal Sementara bagi Orang Perseorangan yang Memasok Jasa Warga negara asing dapat diijinkan memasuki Filipina untuk memasok jasa setelah terdapat penetapan bahwa tidak ada orang Filipina yang kompeten, mampu, dan bersedia, pada saat pemberlakuan untuk melaksanakan jasa dimaksud sebagaimana diinginkan oleh warga negara dimaksud. 1 1 Filipina wajib melakukan peninjauan kembali ketentuan ini dalam waktu 2 tahun setelah mulai berlakunya Persetujuan ini untuk Filipina 2

3 JASA PENGANGKUTAN Semua Subsektor 3) Tidak ada waralaba, sertifikat, atau setiap bentuk formalitas lainnya untuk pengoperasian bagi kepentingan umum wajib diberikan kecuali untuk warga negara Filipina atau korporasi atau asosiasi yang diatur berdasar Undang-Undang Filipina yang setidak-tidaknya 60 persen modalnya dimiliki oleh warga negara dimaksud. 4) Hanya warga negara asing yang berkualifikasi dibidang teknis dapat dipekerjakan dalam 5 tahun pertama dari pengoperasian dimaksud, masa tinggalnya tidak boleh lebih dari lima (5) tahun sejak kedatangannya. Masing-masing pekerja asing harus memiliki setidak-tidaknya dua (2) orang Filipina yang belajar dalam masa studinya. 3), 4) Pembatasan sebagaimana terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 3

4 JASA USAHA A. Jasa Profesi Semua subsektor (1) Jasa yang dihasilkan: untuk profesi yang menghasilkan jasa khusus (misalnya, perencanaan, spesifikasi, laporan audit), maka jasa yang dihasilkan tersebut wajib diakui oleh Pemerintah Filipina hanya jika profesi asing tersebut terdaftar dalam Komisi Peraturan Profesi (PRC). (4) Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengatur Profesi (PRB), PRC dapat menyetujui pendaftaran dan berwenang menerbitkan sertifikat pendaftaran/ijin dan kartu identitas profesi dengan atau tanpa diuji kepada orang asing yang terdaftar sesuai dengan hukum pemerintah/negaranya dan memiliki sertifikat pendaftaran yang diterbitkan dan tidak sedang ditangguhkan/dicabut : dengan ketentuan, (4) Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengatur Profesi (PRB), PRC dapat menyetujui pendaftaran dan berwenang menerbitkan sertifikat pendaftaran/ijin dan kartu identitas profesi dengan atau tanpa diuji kepada orang asing yang terdaftar sesuai dengan hukum pemerintah/negaranya dan memiliki sertifikat pendaftaran yang diterbitkan dan tidak sedang ditangguhkan/dicabut : dengan ketentuan, 4

5 a) Persyaratan untuk pendaftaran/perijinan di pemerintah /negara asing secara substansi sama seperti yang dipersyaratkan/dimaksudkan oleh hukum Filipina dan bahwa hukum dari pemerintah /negara asing tersebut mengijinkan warga negara Filipina untuk praktek profesi atas dasar yang sama dan memberikan hak-hak istimewa seperti yang dinikmati oleh orang atau warga negara dari pemerintah /negara asing tersebut; a) Persyaratan untuk pendaftaran/perijinan di pemerintah /negara asing secara substansi sama seperti yang dipersyaratkan /dimaksudkan oleh hukum Filipina dan bahwa hukum dari pemerintah /negara asing tersebut mengijinkan warga negara Filipina untuk praktek profesi atas dasar yang sama dan memberikan hak-hak istimewa seperti yang dinikmati oleh orang atau warga negara dari pemerintah /negara asing tersebut; b) Bahwa Komisi dapat, berdasarkan rekomendasi dari Dewan yang terkait, berwenang menerbitkan sertifikat/ijin atau ijin khusus sementara untuk: - Tenaga profesi orang asing yang ingin mempraktekkan profesinya di negara tersebut berdasarkan azas b) Bahwa Komisi dapat, berdasarkan rekomendasi dari Dewan yang terkait, berwenang menerbitkan sertifikat/ijin atau ijin khusus sementara untuk: - Tenaga profesi orang asing yang ingin mempraktekkan 5

6 timbal-balik dan perjanjianperjanjian internasional lainnya. - Para konsultan yang didanai asing, usaha patungan atau proyek pemerintah yang dibantu oleh asing. - Para pekerja Filipina/firma swasta asing/lembaga sesuai hukum, atau tenaga profesi kesehatan yang terlibat dalam misi kemanusiaan untuk jangka waktu terbatas. profesinya di negara tersebut berdasarkan azas timbal-balik dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. - Para konsultan yang didanai asing, usaha patungan atau proyek pemerintah yang dibantu oleh asing. - Para pekerja Filipina/firma swasta asing/lembaga sesuai hukum, atau tenaga profesi kesehatan yang terlibat dalam misi kemanusiaan untuk jangka waktu terbatas. c) Lembaga-lembaga/organisasiorganisasi/para individu baik pemerintah atau swasta, yang menjamin jasa-jasa suatu profesi asing untuk alasanalasan sebagaimana disebutkan sebelumnya wajib bertanggungjawab atas pengamanan ijin khusus yang diberikan PRC. c) Lembagalembaga/organisasiorganisasi/para individu baik pemerintah atau swasta, yang menjamin jasa-jasa suatu profesi asing untuk alasan-alasan sebagaimana disebutkan sebelumnya wajib bertanggungjawab atas 6

7 pengamanan ijin khusus yang diberikan PRC. b. Jasa pembukuan, kecuali pengembalian pajak (CPC 86220) (3) Tidak terikat, kecuali keikutsertaan modal asing sampai dengan 30 persen, diijinkan. (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi (4) Tidak terikat 7

8 Jasa Audit mencakup audit keuangan dan evaluasi akuntansi (CPC 86211) (CPC 86212) (3) Para praktisi tunggal dan kemitraan untuk praktek akuntansi publik wajib didaftarkan sebagai Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) di Filipina; CPAs dalam praktek publik memerlukan pengalaman minimal tiga tahun dalam semua area praktek publik, termasuk perpajakan, sebelum penerbitan Sertifikat Akreditasi. (3) Para praktisi tunggal dan kemitraan untuk praktek akuntansi publik wajib didaftarkan sebagai Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) di Filipina; CPAs dalam praktek publik memerlukan pengalaman minimal tiga tahun dalam semua area praktek publik, termasuk perpajakan, sebelum penerbitan Sertifikat Akreditasi. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) a) Orang/warga negara asing dapat diijinkan untuk praktek akuntansi di Filipina : - Sesuai dengan hukum yang berlaku, perjanjian organisasi internasional (MRAs); - Dengan ketentuan negara asing mengijinkan orang Filipina untuk praktek profesi yang sama tanpa 8

9 pembatasan b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi 9

10 Jasa Perpajakan (CPC 863) (3) Para praktisi tunggal dan kemitraan untuk praktek akuntansi publik wajib didaftarkan sebagai Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) di Filipina; CPAs dalam praktek publik memerlukan pengalaman minimal 3 tahun dalam semua area praktek publik, termasuk perpajakan, sebelum penerbitan Sertifikat Akreditasi. (3) Para praktisi tunggal dan kemitraan untuk praktek akuntansi publik wajib didaftarkan sebagai Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) di Filipina; CPAs dalam praktek publik memerlukan pengalaman minimal 3 tahun dalam semua area praktek publik, termasuk perpajakan, sebelum penerbitan Sertifikat Akreditasi. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) a) Orang/warga negara asing dapat diijinkan untuk praktek akuntansi di Filipina: - Sesuai dengan hukum yang berlaku, perjanjian organisasi internasional (MRAs); - Dengan ketentuan negara asing mengijinkan orang Filipina untuk praktek profesi yang sama tanpa 10

11 pembatasan b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 11

12 Jasa Arsitektur (CPC 8671) (3) Sebuah firma/perusahaan/kemitraan/ korporasi/asosiasi dapat didaftarkan untuk praktek arsitektur, dengan ketentuan: (3) Sebuah firma/perusahaan/kemitraan/ korporasi/asosiasi dapat didaftarkan untuk praktek arsitektur, dengan ketentuan: (a) Hanya warga negara Filipina yang terdaftar/terlisensi dengan benar sebagai Arsitek dapat, diantara mereka, atau dengan gabungan tenaga profesi, membentuk/memperoleh registrasi sebagai firma/perusahaan/kemitraan/ asosiasi/ korporasi untuk praktek arsitektur. (b) Paling sedikit 75% pemilik/ pemegang saham/pendiri perusahaan/direktur/tenaga eksekutif merupakan arsitek terdaftar/berlisensi (c) Anggota individu dari firma/kemitraan /asosiasi /korporasi bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan individu /bersama sebagai suatu (a) Hanya warga negara Filipina yang terdaftar/terlisensi dengan benar sebagai Arsitek dapat, diantara mereka, atau dengan gabungan tenaga profesi, membentuk/memperoleh registrasi sebagai firma/perusahaan/kemitraan / asosiasi/ korporasi untuk praktek arsitektur. (b) Paling sedikit 75% pemilik/ pemegang saham/pendiri perusahaan/direktur/tenaga eksekutif merupakan arsitek terdaftar/berlisensi (c) Anggota individu dari firma/kemitraan /asosiasi /korporasi 12

13 entitas. (d) Firma/kemitraan/asosiasi/korpora si tersebut wajib terdaftar pada Komisi Penjaminan Pertukaran (SEC) dan Dewan Arsitektur. bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan individu /bersama sebagai suatu entitas. (d) Firma/kemitraan/asosiasi/ko rporasi tersebut wajib terdaftar pada Komisi Penjaminan Pertukaran (SEC) dan Dewan Arsitektur (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi (4) a) Warga negara asing dapat diijinkan untuk mengikuti ujian lisensi apabila negara asing tersebut mengijinkan orang Filipina untuk praktek profesi yang sama tanpa pembatasan atau mengijinkan orang Filipina untuk berpraktek setelah lulus ujian dengan persyaratan yang sama dengan warga negara asing, termasuk pengakuan tanpa syarat terhadap gelar/ijazah. b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi 13

14 Jasa Arsitektur Tata Ruang (CPC 86742) (3) Kemitraan / asosiasi / korporasi dapat dibentuk/didaftarkan/diberi ijin oleh SEC baik dengan sesama arsitek tata ruang yang terdaftar/berlisensi atau bersamasama dengan profesi bidang lainnya (perencanaan kota/perkotaan, rekayasa sipil/arsitektur, design interior/kehutanan dan lain-lain) yang telah terdaftar/diberi ijin dengan ketentuan: a) 80% dari anggota-anggota kemitraan/ asosiasi/korporasi merupakan arsitek tata ruang teregistrasi/ terlisensi b) Para mitra individu/pemegang saham/anggota-anggota yang secara sendiri-sendiri/secara bersama bertanggungjawab/dapat dikenakan kepada kemitraan/asosiasi/korporasi atas tindakan-tindakan mereka dalam praktek profesi mereka masingmasing. (3) Kemitraan / asosiasi / korporasi dapat dibentuk/didaftarkan/diberi ijin oleh SEC baik dengan sesama arsitek tata ruang yang terdaftar/berlisensi atau bersama-sama dengan profesi bidang lainnya (perencanaan kota/perkotaan, rekayasa sipil/arsitektur, design interior/kehutanan dan lainlain) yang telah terdaftar/diberi ijin dengan ketentuan: a) 80% dari anggota-anggota kemitraan/ asosiasi/korporasi merupakan arsitek tata ruang teregistrasi/ terlisensi b) Para mitra individu/pemegang saham/anggota-anggota yang secara sendirisendiri/secara bersama bertanggungjawab/dapat dikenakan kepada 14

15 c) Kemitraan/asosiasi/korporasi bertanggung jawab/dapat dikenakan atas semua kewajiban kontrak lainnya dari entitas tersebut. Mitra pelaksana/ direktur korporasi atau perwakilan yang berwenang diberikan kewenangan untuk menandatangani kontrak jasa. Namun demikian, hanya profesi terdaftar/terlisensi yang bertanggung jawab untuk dan menandatangani proposal/dokumen yang sesuai dengan profesinya. kemitraan/asosiasi/korporas i atas tindakan-tindakan mereka dalam praktek profesi mereka masingmasing. c) Kemitraan/asosiasi/korpora si bertanggung jawab/dapat dikenakan atas semua kewajiban kontrak lainnya dari entitas tersebut. Mitra pelaksana/ direktur korporasi atau perwakilan yang berwenang diberikan kewenangan untuk menandatangani kontrak jasa. Namun demikian, hanya profesi terdaftar/terlisensi yang bertanggung jawab untuk dan menandatangani proposal/dokumen yang sesuai dengan profesinya. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 15

16 Jasa Perencanaan Lingkungan (Tata Kota) (CPC 86741,91123) (3) Sebuah firma konsultan/kemitraan/ perusahaan/korporasi dapat terlibat dalam praktek perencanaan lingkungan di Filipina dengan ketentuan : a) Entitas tersebut terdaftar pada Dewan Perencanaan Lingkungan. b) Paling sedikit 75% dari anggota Dewan korporasi/kemitraan/firma/asosias i merupakan perencana lingkungan terdaftar dan paling sedikit 75% total modal dimiliki oleh mereka. c) Praktek dari entitas konsultan dilaksanakan oleh perencana lingkungan terdaftar. (3) Sebuah firma konsultan /kemitraan/ perusahaan/korporasi dapat terlibat dalam praktek perencanaan lingkungan di Filipina dengan ketentuan: a) Entitas terdaftar pada Dewan Perencanaan Lingkungan. b) Paling sedikit 75% dari anggota Dewan korporasi/kemitraan/ firma/ asosiasi merupakan perencana lingkungan terdaftar dan paling sedikit 75% total modal dimiliki oleh mereka. c) Praktek dari entitas konsultan dilaksanakan oleh perencana lingkungan terdaftar. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi (4) a) Ijin khusus/sementara yang masih berlaku diterbitkan oleh Dewan Pengatur 16

17 Profesi atau Komisi Pengatur Profesi diharuskan untuk mempraktekan profesinya. b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 17

18 Jasa Rekayasa (CPC 8672) Disiplin/aktivitas yang dicakup oleh Jasa Rekayasa terbatas pada: Rekayasa Sipil (3) Sebuah firma/ kemitraan/ korporasi/ asosiasi dapat terdaftar untuk praktek rekayasa sipil dengan ketentuan: a) Hanya orang-orang yang secara benar terdaftar/ berlisensi sebagai insinyur sipil dapat, diantara mereka, atau dengan seseorang atau orang yang terdaftar atau terlisensi secara benar sebagai arsitek dapat membentuk/memperoleh pendaftaran sebagai firma/kemitraan/ asosiasi/ untuk praktek rekayasa sipil. b) Anggota-anggota yang merupakan insinyur sipil wajib hanya memberikan pekerjaan dan jasa yang sesuai untuk seorang insiyur sipil dan anggotaanggota yang merupakan arsitek wajib hanya memberikan pekerjaan dan jasa sesuai untuk seorang arsitek. (3) Sebuah firma/ kemitraan/ korporasi/ asosiasi dapat terdaftar untuk praktek rekayasa sipil dengan ketentuan: a) Hanya orang-orang yang secara benar terdaftar/ berlisensi sebagai insinyur sipil dapat, diantara mereka, atau dengan seseorang atau orang yang terdaftar atau terlisensi secara benar sebagai arsitek dapat membentuk/memperoleh pendaftaran sebagai 18 firma/kemitraan/ asosiasi/ untuk praktek rekayasa sipil. b) Anggota-anggota yang merupakan insinyur sipil wajib hanya memberikan pekerjaan dan jasa yang sesuai untuk seorang insiyur sipil dan anggota

19 c) Anggota-anggota individu dari firma/ kemitraan/ asosiasi tersebut wajib bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka sendiri. anggota yang merupakan arsitek wajib hanya memberikan pekerjaan dan jasa sesuai untuk seorang arsitek. c) Anggota-anggota individu dari firma/ kemitraan/ asosiasi tersebut wajib bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka sendiri. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) a) Warga negara asing dapat diijinkan untuk mengikuti ujian lisensi apabila negara asing tersebut mengijinkan orang Filipina untuk praktek profesi yang sama tanpa pembatasan atau mengijinkan orang Filipina untuk berpraktek setelah lulus ujian dengan persyaratan yang sama dengan warga negara asing, termasuk pengakuan tanpa syarat terhadap gelar/ijazah. b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal 19

20 Rekayasa Kelistrikan untuk Jasa Profesi. (3) Insinyur profesi kelistrikan yang berlisensi dapat, diantara mereka sendiri, membentuk suatu kemitraan/asosiasi dan secara kolektif memberikan jasa rekayasa kelistrikan, dengan ketentuan anggota individu dari kemitraan/asosiasi tersebut wajib bertanggung jawab atas tindakantindakan mereka masing-masing. (3) Insinyur profesi kelistrikan yang berlisensi dapat, diantara mereka sendiri, membentuk suatu kemitraan/asosiasi dan secara kolektif memberikan jasa rekayasa kelistrikan, dengan ketentuan anggota individu dari kemitraan/asosiasi tersebut wajib bertanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka masing-masing. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi (4) Ketentuan timbal-balik : a) Yang dikecualikan dari ujian/pendaftaran adalah insinyur asing bidang kelistrikan/pemasangan/pen gawasan/lulusan insinyur yang dipekerjakan sebagai konsultan teknis oleh pemerintah /firma-firma swasta Filipina dengan ketentuan apabila tidak ada orang Filipina yang 20

21 berkualifikasi untuk bidang itu dan ahli pemasang listrik asing untuk pemasangan/instalasi dari suatu proyek/pekerjaan khusus dengan ketentuan: - Mereka secara sah berkualitas untuk mempraktekkan profesi di negara asing dimana persyaratan untuk memperoleh lisensi/ sertifikat pendaftaraan tidak lebih rendah daripada yang ditetapkan dalam hukum rekayasa kelistrikan. - Ruang lingkup praktek terbatas pada pekerjaan khusus yang dikontrakan. - Mereka wajib tidak terlibat dalam praktek swasta. - Untuk setiap tenaga profesi asing yang dikontrak, seorang Filipina yang terdaftar sedang belajar wajib dipekerjakan oleh firma 21

22 swasta yang menggunakan jasa profesional asing selama masa jabatannya di firma tersebut. - Pengecualian hanya diperkenankan untuk 6 bulan, dapat diperbaharui untuk 6 bulan berikutnya. b) Insinyur asing dapat diijinkan untuk menempuh ujian persamaan/ diberikan sertifikat registrasi/ berhak mendapatkan hak dan keistimewaan apabila negaranya secara khusus mengijinkan insinyur Filipina untuk praktek dalam batas wilayahnya atas dasar yang sama seperti orang/warga negara dari negara tersebut. c) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 22

23 Rekayasa Geodesi (3) Insinyur geodesi teregistrasi dapat mengatur/mendirikan/membentuk firma-firma/kemitraan/asosiasi untuk praktek rekayasa geodesi sesuai dengan peraturan-peraturan SEC. (3) Insinyur geodesi teregistrasi dapat mengatur/mendirikan/membe ntuk firmafirma/kemitraan/asosiasi untuk praktek rekayasa geodesi sesuai dengan peraturan-peraturan SEC. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) a) Insinyur Geodesi asing dapat diberikan ijin sementara untuk praktek profesi dengan ketentuan negara asing tersebut mengijinkan insinyur geodesi Filipina dalam batas wilayahnya dengan dasar yang sama seperti orang/ warga negara dari negara asing tersebut. b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 23

24 Rekayasa Mekanik (3) Praktek korporasi tidak diperbolehkan, tetapi, insinyur mekanik terdaftar/terlisensi dapat membentuk/memperoleh pendaftaran SEC dari firma/ kemitraan/ asosiasi. (3) Praktek korporasi tidak diperbolehkan, tetapi, insinyur mekanik terdaftar/terlisensi dapat membentuk/memperoleh pendaftaran SEC dari firma/ kemitraan/ asosiasi (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) Ketentuan timbal-balik: a) Ijin khusus sementara dari Dewan Rekayasa Mekanik dapat diterbitkan untuk : - Insinyur Mekanik Asing, instalasi/pengawasan atau lulusan insinyur yang diundang dalam proyek yang tidak membutuhkan waktu lebih dari 3 bulan tinggal di Filipina dalam periode 12 bulan, dengan ketentuan mereka secara sah berkompeten di negaranya dimana persyaratan/kualifikasiny a sama dengan yang 24

25 ditentukan dalam hukum Filipina tentang rekayasa mekanik. - Orang asing yang dipekerjakan sebagai staf teknis, staf pelatih/konsultan yang perlu/menguntungkan bagi negara secara khusus dalam aspek alih teknologi, dengan ketentuan : Insinyur mekanik Filipina yang kompeten/ mampu/ bersedia, tidak tersedia. Orang asing yang dipekerjakan sebelumnya oleh firma/ mitra usaha asing tidak kurang dari satu tahun dengan ketentuan segera memasuki tanggal pengikatan. Pengikatan khusus wajib tidak lebih dari 6 bulan yang dapat diperbaharui satu 25

26 kali, kecuali untuk firma yang baru didirikan, periode pengikatan tersebut dapat lebih lama tetapi tidak lebih dari dua tahun. b) Sertifikat pendaftaran dapat diterbitkan untuk orang asing apabila negara asing tersebut mengijinkan warga negara Filipina untuk praktek dalam batas wilayahnya dengan dasar yang sama seperti orang/ warga negara dari negara tersebut. c) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi 26

27 Rekayasa Metalurgi (3) Suatu firma/kerjasama kemitraan/ perusahaan/korporasi/asosiasi dapat mempraktekkan rekayasa metalurgi di Filipina, dengan ketentuan bahwa praktek tersebut dilakukan oleh insinyur metalurgi yang mempunyai Sertifikat Pendaftaran yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Dewan Rekayasa Metalurgi dan oleh pekerja rutin dari Fima/ kerjasama kemitraan/ perusahaan/korporasi/ atau asosiasi tersebut. (3) Suatu firma/kerjasama kemitraan/ perusahaan/korporasi/asosiasi dapat mempraktekkan rekayasa metalurgi di Filipina, dengan ketentuan bahwa praktek tersebut dilakukan oleh insinyur metalurgi yang mempunyai Sertifikat Pendaftaran yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Dewan Rekayasa Metalurgi dan oleh pekerja rutin dari Fima/ kerjasama kemitraan/ perusahaan/korporasi/ asosiasi tersebut. atau (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi (4) Ketentuan timbal-balik: a) Orang asing dapat mengambil ujian lisensi berdasarkan ketentuan timbal-balik. b) Dikecualikan dari pendaftaran: Konsultan/ insinyur /teknisi asing yang 27

28 diundang oleh pemerintah untuk konsultasi/ penugasan khusus / proyek atau dipekerjakan oleh firma swasta dengan ketentuan tidak ada orang Filipina berkompeten yang tersedia sebagaimana dinyatakan oleh firma tersebut dan pekerjaan itu hanya untuk satu tahun. dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya dan tidak lebih dari tiga tahun untuk satu individu. Orang asing dikenakan hal berikut : - Bereputasi/berbudi pekerti baik - Biodata pemohon dan dispensasi aplikasi yang disampaikan ke Dewan - Tidak terikat dalam praktek swasta. 28

29 - Untuk setiap pemohon asing, satu orang Filipina terdaftar yang sedang belajar wajib dipekerjakan oleh Firma - Pemohon yang secara sah berkompeten untuk praktek profesi di negaranya yang mana juga membolehkan orang Filipina untuk praktek dalam batas wilayahnya. c) Dikecualikan dari ujian: Ahli Metalurgi asing/insinyur metalurgi yang sudah diakui/ metalurgi terpercaya/ rekayasa metalurgi yang sudah praktek sekurangkurangnya 5 tahun berturutturut di Filipina. d) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 29

30 Rekayasa Pertambangan (3) Praktek korporasi tidak diatur dalam hukum rekayasa pertambangan. (3) Praktek korporasi tidak diatur dalam hukum rekayasa pertambangan. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) Ketentuan timbal-balik: a) Dikecualikan dari pendaftaran: - Praktisi rekayasa pertambangan yang dilibatkan oleh pemerintah untuk konsultasi/tujuan khusus atau industri pertambangan. - Orang asing yang dipekerjakan oleh firma swasta sebagai konsultan teknis apabila tidak tersedia orang Filipina yang kompeten dengan ketentuan: - Biodata pemohon disampaikan kepada Dewan Rekayasa Pertambangan sebelum tiba di 30

31 Filipina. - Pemohon tidak terlibat dalam praktek swasta. - Untuk setiap pemohon asing, satu orang Filipina terdaftar dibawah bimbingan wajib dipekerjakan oleh Firma swasta yang menggunakan jasa asing selama masa jabatannya. - Pengecualian hanya diperkenankan untuk 6 bulan, dapat diperbaharui untuk 6 bulan berikutnya - Sertifikat pengecualian wajib dilindungi. - Setiap firma swasta hanya diperbolehkan maksimal 3 konsultan dalam satu waktu b) Satu orang asing dapat diijinkan untuk mengikuti 31

32 ujian jika negara asing memberikan timbal balik dengan Filipina. c) Insinyur pertambangan asing dapat diberikan hak/keistimewaan jika negara asing mengijinkan insiyur pertambangan Filipina untuk praktek dalam batas wilayahnya dengan dasar yang sama seperti orang/warga negara dari negara tersebut. d) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 32

33 Rekayasa Sanitary (3) Suatu firma/ kemitraan/ korporasi/asosiasi dapat mempraktekkan rekayasa Sanitary, dengan ketentuan bahwa praktek tersebut dilakukan dibawah pengawasan dari insinyur Sanitary yang mempunyai Sertifikat Pendaftaran yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Dewan Rekayasa Sanitary. (3) Suatu firma/ kemitraan/ korporasi/asosiasi dapat mempraktekkan rekayasa Sanitary, dengan ketentuan bahwa praktek tersebut dilakukan dibawah pengawasan dari insinyur Sanitary yang mempunyai Sertifikat Pendaftaran yang masih berlaku yang diterbitkan oleh Dewan Rekayasa Sanitary. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) a) Satu orang asing dapat diperbolehkan untuk mengikuti ujian dengan ketentuan apabila negara asing tersebut mengijinkan warga negara Filipina untuk praktek pada profesi yang sama tanpa pembatasan atau membolehkan mereka berdasarkan persamaan yang tegas/mutlak dengan 33

34 warga negara/orang/kebangsaan dari negara tersebut meliputi pengakuan tanpa syarat atas ijazah. b) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 34

35 Jasa Rancangan Interior (3) Perancang interior terdaftar/terlisensi dapat mengatur diantara mereka sendiri atau dengan arsitek bangunan terdaftar/terlisensi / perencana kota/ arsitek tata ruang/ insinyur sipil /setiap profesional design asing lainnya, bentuk/ registrasi dengan SEC suatu firma/ kemitraan/ asosiasi, dengan ketentuan perancang interior hanya wajib menyediakan pekerjaan/jasa yang layak untuk suatu rancangan interior sebagaimana ditetapkan oleh hukum. (3) Perancang interior terdaftar/terlisensi dapat mengatur diantara mereka sendiri atau dengan arsitek bangunan terdaftar/terlisensi / perencana kota/ arsitek tata ruang/ insinyur sipil /setiap profesional design asing lainnya, bentuk/ registrasi dengan SEC suatu firma/ kemitraan/ asosiasi, dengan ketentuan perancang interior hanya wajib menyediakan pekerjaan/jasa yang layak untuk suatu rancangan interior sebagaimana ditetapkan oleh hukum (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. (4) Ketentuan timbal-balik: a) Ijin sementara untuk praktek rancangan interior dapat diberikan kepada orang asing apabila negara asing mengijinkan perancang interior Filipina 35

36 untuk praktek dalam batas wilayahnya dengan dasar yang sama seperti orang atau warga negara dari negara asing tersebut. b) Ijin khusus sementara dapat diberikan kepada perancang interior asing /konsultan yang didanai asing/ proyek bantuan dari Pemerintah atau dipekerjakan/dilibatkan oleh kontraktor/firma swasta Filipina/asing berdasarkan syarat-syarat sebagai berikut : - Warga negara dari negara-negara yang mengijinkan profesional Filipina untuk praktek profesi didalam batas wilayahnya dengan dasar yang sama seperti orang/warga negara dari masingmasing pemerintahan asing/negara - Secara sah berkompeten untuk 36

37 berpraktek di negaranegara mereka sendiri dan mempunyai keahlian khususnya alih teknologi/kekhususan. - Dipersyaratkan untuk bekerja dengan rekan kerja orang Filipina dengan kesesuaian atas biaya/ jasa/ biaya dokumentasi /kewajiban/ pajakpajak. c) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 37

38 Geologi (3) Suatu firma/ kerjasama kemitraan/perusahaan/ korporasi/ asosiasi dapat berpraktek geologi di Filipina, dengan ketentuan praktek tersebut dilakukan oleh ahli geologi yang memegang sertifikat pendaftaran yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Dewan Geologi dan dipekerjakan secara tetap pada firma/kerjasama kemitraan/perusahaan/korporasi/aso siasi tersebut. Manajer /administrator /orang yang bertanggung jawab dalam pengaturan atau bisnis administrasi wajib bertanggung jawab secara pribadi untuk setiap pelanggaran terhadap hukum geologi. (3) Suatu firma/ kerjasama kemitraan/perusahaan/ korporasi/ asosiasi dapat berpraktek geologi di Filipina, disyaratkan praktek tersebut dilakukan oleh ahli geologi yang memegang sertifikat pendaftaran yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Dewan Geologi dan dipekerjakan secara tetap pada firma/kerjasama kemitraan/perusahaan/korpora si/asosiasi tersebut. Manajer /administrator /orang yang bertanggung jawab dalam pengaturan atau bisnis administrasi wajib bertanggung jawab secara pribadi untuk setiap pelanggaran terhadap hukum geologi. (4) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi (4) Ketentuan timbal-balik: a) Pemohon asing wajib memenuhi persyaratan ujian untuk orang Filipina, 38

39 dengan ketentuan negara asing tersebut setuju terhadap asas timbal balik yang sama dengan Filipina. b) Dikecualikan dari pendaftaran adalah orang geologi asing yang berkompeten/insinyur geologi yang diundang untuk konsultasi/melakukan pemeriksaan geologi khusus hanya oleh : Pemerintah (dengan ijin secara tertulis dari Dewan Geologi) Korporasi terpercaya yang didaftarkan dibawah hukum Filipina, dengan ketentuan: Bekerja hanya untuk enam bulan dengan perpanjangan dibawah kewenangan Dewan Geologi selama tidak lebih dari enam bulan; 39

40 Mereka adalah geologis berkualitas yang sah / insinyur geologi di negaranya; dan Negara mereka memberikan prinsip timbal balik yang sama untuk warga negara Filipina. c) Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 40

41 B. Jasa komputer dan Jasa yang terkait dengan Komputer Jasa Konsultasi terkait dengan pemasangan perangkat keras komputer * (CPC 841) (3) 100% keikutsertaan modal asing diperbolehkan dalam kasus-kasus sebagai berikut: a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Penyedia jasa mengekspor 60 % atau lebih dari hasilnya. Sebaliknya, hanya sampai 40% dari partisipasi modal asing yang diperbolehkan. (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal 41

42 Pembatasan-pembatasan yang terdaftar di bagian komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Orang perseorangan diperbolehkan dengan kasus-kasus sebagai berikut: a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Dia mengekspor 60% atau lebih dari hasilnya. (4) Pekerjaan bagi tenaga profesional asing. Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. 42

43 Pekerjaan bagi tenaga profesional asing: Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk Jasa Profesi. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 43

44 Jasa Pemasangan Perangkat Lunak (CPC 842)** (3) 100% keikutsertaan modal asing diperbolehkan dalam kasus-kasus sebagai berikut: (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Penyedia jasa mengekspor 60% atau lebih dari hasilnya. Sebaliknya, hanya sampai 40% dari partisipasi modal asing yang diperbolehkan. 44

45 Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dibagian komitmen horisontal wajib berlaku. (4) Orang perseorangan diperbolehkan dengan kasus-kasus sebagai berikut: (4) Tidak ada a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Dia mengekspor 60% atau lebih dari hasilnya. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 45

46 Jasa pemrosesan data (CPC 843) Jasa Basis Data (CPC 844) Lain-lain (CPC ) (3) 100% keikutsertaan modal asing diperbolehkan dalam kasus-kasus sebagai berikut: a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar dalam negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Penyedia jasa mengekspor 60% atau lebih dari hasilnya. (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. Sebaliknya, hanya sampai 40% dari partisipasi modal asing yang diperbolehkan. 46

47 Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dibagian komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Orang perseorangan diperbolehkan dengan kasus-kasus sebagai berikut: (4) Tidak ada a) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar Dalam Negeri; atau b) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar Dalam Negeri yang mempekerjakan paling sedikit 50 pekerja langsung; atau c) Modal yang dibayarkan tidak kurang dari US$ untuk perusahaan pasar Dalam Negeri yang melibatkan teknologi maju seperti yang ditetapkan oleh DOST; atau d) Dia mengekspor 60% atau lebih dari hasilnya. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 47

48 C. Jasa Penelitian dan Pengembangan b. Jasa R&D pada ilmu ekonomi (CPC 85202) (3) Tidak terikat, kecuali keikutsertaan modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi. (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. (4) Tidak terikat D. Jasa Real Estate b. Jasa pengelolaan bangunan tempat tinggal berdasarkan biaya atau kontrak (CPC 82201) (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali keikutsertaan modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan. (4) Tidak terikat (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali sebagaiman diuraikan dalam komitmen horisontal (4) Tidak terikat 48

49 E. Jasa Penyewaan/Sewa-Beli tanpa Operator Terkait dengan kapal (CPC 83103) (3) Keikutsertaan modal asing sampai dengan 40% diperbolehkan. Kontrak carter/ sewa-beli perahu tanpa awak tunduk pada persetujuan Otoritas Industri Kelautan (MARINA) Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak ada, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal (4) Tidak ada Catatan : * Bantuan jasa bagi klien dalam pemasangan perangkat keras komputer (misal peralatan fisik) dan jasa komputer ** Semua jasa yang melibatkan jasa konsultasi, pada pengembangan dan pengimplementasian perangkat lunak. *** Semua jasa yang disediakan dari basis data terstruktur yang utama melalui suatu jaringan komunikasi. 49

50 d. Terkait dengan mesin dan peralatan lain, kecuali mesin dan peralatan konstruksi ( **) (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan. (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. (4) Tidak terikat F. Jasa Usaha Lain a. Jasa Periklanan (CPC 871) (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan (4) Tidak terikat (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal (4) Tidak terikat 50

51 b. Jasa penelitian pasar (CPC 86401) c. Jasa konsultasi pengelolaan umum, kecuali untuk organisasi hukum (86501) c. Jasa konsultasi pengelolaan lainnya (CPC 86509) (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal (4) Tidak terikat (4) Tidak terikat e. Jasa pengujian dan analisis bangunan fisik (CPC 86762) e. Jasa pemeriksaan teknis (CPC 86764) (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan. (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi (4) Tidak terikat 51

52 j. Jasa insidental untuk distribusi energi (CPC 887) Jaringan distribusi energi seperti saluran pipa untuk transmisi, distribusi dan pasokan gas alam, dan transmisi energi dan sistim distribusi (1) Tidak terikat* (3) Sampai dengan 40 persen partisipasi modal asing diperbolehkan Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal (4) Tidak terikat (4) Tidak terikat Jasa yang berkaitan dengan pasokan energi Pangkalan / Depot Minyak (1) Tidak terikat* (3) Tidak ada Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat (1) Tidak terikat* (3) Tidak ada (4) Tidak terikat 52

53 Penyulingan minyak (1) Tidak terikat* (1) Tidak terikat* (3) Penawaran umum saham perdana untuk 10 persen dari saham biasa dipersyaratkan pada pembukaan penyulingan minyak (3) Tidak ada Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga (4) Tidak terikat (4) Tidak terikat 53

54 Eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas (1) Tidak terikat * (1) Tidak terikat* (3) Partisipasi modal asing sampai dengan 100 persen diperbolehkan setelah mendapat persetujuan oleh Presiden. (3) Tidak ada Konstitusi memperbolehkan Presiden untuk memasuki persetujuan kontrak jasa dengan korporasi yang dimiliki asing untuk bantuan teknis, keuangan atau bentuk bantuan lainnya yang melibatkan ekplorasi, pengembangan, dan pemanfaatan minyak dalam skala besar. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Pekerjaan bagi tenaga asing : (4) Tidak terikat Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi. Pembatasan-pembatasan yang 54

55 terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. Ekplorasi dan pengembangan panas bumi (1) Tidak terikat* (1) Tidak terikat* Eksplorasi dan pengembangan batubara (3) Partisipasi modal asing sampai dengan 40 persen diperbolehkan. (3) Tidak ada Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Pekerjaan bagi tenaga asing: (4) Tidak terikat Sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi Pembatasan-pembatasan dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 55

56 Jasa yang terkait dengan tenaga pembangkit Konstruksi pembangkit tenaga (1) Tidak terikat* listrik dibawah skema BOT (3) Partisipasi modal asing sampai dengan 100% diperbolehkan dibawah skema BOT. Namun demikian, suatu Ijin Kontraktor Khusus dipersyaratkan untuk melakukan kegiatan konstruksi. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (1) Tidak terikat* (3) Suatu Ijin Kontraktor ( Khusus atau Umum) yang dikeluarkan oleh Dewan Akreditasi Kontraktor Filipina dipersyaratkan untuk melakukan kegiatan kontruksi. Ijin Kontraktor Umum disediakan untuk, dan diterbitkan hanya untuk, perusahaan perorangan atau kemitraan/korporasi orang Filipina dengan setidaknya 60% modal orang Filipina dan diorganisir dan ada dibawah dan berdasarkan atas hukum Filipina. Suatu Ijin Kontraktor Khusus dapat diberikan kepada perusahaan asing berdasarkan proyek ke proyek dasar seperti BOT. 56

57 (4) Tidak terikat (4) Tidak terikat Pengoperasian Pembangkit Tenaga Listrik dibawah skema BOT (1) Tidak terikat* (3) Tidak ada, kecuali pengoperasian kerjasama listrik itu terbatas untuk orang Filipina Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat (1) Tidak terikat* (3) Tidak ada (4) Tidak terikat 57

58 p. Jasa pemotretan gambar (CPC 87501) (1) Tidak terikat* (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 30 persen diperbolehkan. (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal. q. Jasa pengepakan (876) (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali partisipasi modal asing sampai dengan 40 persen diperbolehkan (4) Tidak terikat (1) Tidak terikat* (3) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Tidak terikat, kecuali sebagaimana diuraikan dalam komitmen horisontal untuk jasa profesi. (4) Tidak terikat 58

59 JASA KOMUNIKASI A. Jasa Pos a. Jasa Surat Dalam Negeri (1) Kehadiran komersial dibutuhkan. - Surat Biasa - Surat Tercatat 1 - Surat Kilat - Parsel Dalam Negeri - Balasan Bisnis 1 - Kiriman Tercetak b. Jasa Pengiriman Internasional - Surat Biasa - Surat Tercatat 1 - Surat Kilat - Kiriman Tercetak - Parsel Internasional (3) Masuknya modal asing tunduk pada persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a) Modal asing diperbolehkan hingga 40%; dan b) Kewenangan Pemerintah Filipina untuk mengoperasikan jasa pengiriman cepat dan/atau jasa pengiriman pesan. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (3) Masuknya modal asing tunduk pada persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a) Jumlah orang yang bukan warga negara Filipina dalam Dewan Direksi suatu entitas wajib seimbang dengan keseluruhan saham dari modal asing entitas tersebut; dan b) Semua eksekutif dan manajer harus berkewarganegaraan Filipina. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 59

60 c. Jasa Pengiriman Uang (Dalam Negeri dan Internasional) 1 (4) Ketentuan jasa pos/kurir hanya diperuntukkan bagi warga negara Filipina. (4) Ketentuan jasa pos/kurir hanya diperuntukkan bagi warga negara Filipina Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 1 Jasa pos hanya ditawarkan oleh Korporasi Pos Filipina (PPC) 60

61 B. Jasa kurir (1) Kehadiran komersial dibutuhkan (3) Tidak ada (4) Tidak ada (3) Tidak ada (4) Tidak ada 61

62 C. Jasa Telekomunikasi Jasa-jasa berikut ditawarkan hanya berdasarkan fasilitas, untuk penggunaan umum, baik yang menggunakan teknologi kabel atau nir-kabel kecuali TV kabel (CATV). a. Jasa telepon suara (CPC 7521) - Jasa lokal - Jasa bunyi Dalam Negeri Internasional b. Jasa transmisi data packetswitched (CPC 7523**) c. Jasa transmisi data circuitswitched (CPC 7523**) d. Jasa Teleks (CPC 7523**) e. Jasa Telegraf (CPC 7522) (1) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator berijin (3) Masuk menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut : a) Ijin dari Kongres Filipina b) Sertifikat Kenyamanan Umum dan Keperluan (CPCN) dari Komisi Telekomunikasi c) Modal asing diperbolehkan sampai dengan 40 persen. d) Penjualan kembali saluran yang disewabelikan oleh swasta tidak diperbolehkan 2 e) Jasa sirkuit sewa beli swasta wajib tidak dihubungkan pada suatu jaringan umum (PSTN). f) Skema call back, dial back, dan skema yang sejenis lainnya, yang merupakan hasil dalam operasi yang sama, tidak diijinkan. (3) Masuk menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut: a) Jumlah orang yang bukan warga negara Filipina dalam Dewan Direksi suatu entitas wajib seimbang dengan keseluruhan saham dari modal asing entitas tersebut. b) Semua eksekutif dan manajer harus berkewarganegaraan Filipina. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. Dokumen Rujukan Filipina mengenai Prinsip-prinsip Pengaturan akan ditinjau kembali dimasa depan sesuai dengan perkembangan peraturan perundangundangannya. 2 Entitas telekomunikasi publik yang memiliki ijin diijinkan menjual atau menjual kembali saluran-saluran yang disewabelikan oleh swasta 62

63 f. Jasa Faksimili (CPC 7521**+7529**) g. Jasa Sewa Sirkuit Pribadi (CPC 7522**+7523) o. Lain-Lain - Jasa Telepon Bergerak Seluler (CPC 75213) - Jasa Satelit g) Tergantung pada ketersediaan dan penggunaan frekuensi radio yang efisien. h) Hanya entitas telekomunikasi, penyiaran dan/atau TV kabel yang memiliki ijin dan bersertifikat dapat mengakses penyedia jasa ruang satelit. i) Operator satelit Filipina wajib diberikan preferensi untuk mengatur persyaratan kapasitas ruang kepada entitas yang diberi ijin setelah semua faktor dipertimbangkan secara seimbang j) Jasa ruang satelit yang diatur di Filipina wajib berdasarkan pengaturan timbal balik. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. (4) Pemasok jasa harus berkewarganegaraan Filipina. (4) Pemasok jasa harus berkewarganegaraan Filipina. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 63

64 Jasa transmisi data dan pesan (1) Tidak terikat Jasa jaringan data (CPC 75231) Jasa pesan elektronik dan informasi (CPC 75232) (3) Masuk menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut : a) Ijin dari Kongres Filipina b) Sertifikat Kenyamanan Umum dan Keperluan (CPCN) dari Komisi Telekomunikasi c) Modal asing diperbolehkan sampai dengan 40%. d) Penjualan kembali saluran yang disewa-belikan secara swasta tidak diperbolehkan 3 e) Jasa sirkuit sewa beli swasta wajib tidak dihubungkan pada suatu jaringan umum (PSTN). f) Skema call back, dial back, dan skema yang sejenis lainnya, yang merupakan hasil dalam operasi yang sama, tidak diijinkan. g) Tergantung pada ketersediaan dan penggunaan frekuensi (3) Masuk menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut: a) Jumlah orang yang bukan warga negara Filipina dalam Dewan Direksi suatu entitas wajib seimbang dengan keseluruhan saham dari modal asing entitas tersebut; dan b) Semua eksekutif dan manajer harus berkewarganegaraan Filipina Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 3 Entitas telekomunikasi publik yang memiliki ijin diijinkan menjual atau menjual kembali saluran-saluran yang disewabelikan oleh swasta 64

65 radio yang efisien. h) Hanya entitas telekomunikasi, penyiaran dan/atau TV kabel yang memiliki ijin dan bersertifikat dapat mengakses penyedia jasa ruang satelit. i) Operator satelit Filipina wajib diberikan preferensi untuk mengatur persyaratan kapasitas ruang kepada entitas yang diberi ijin setelah semua faktor dipertimbangkan secara seimbang j) Jasa ruang satelit yang diatur di Filipina wajib berdasarkan pengaturan timbal balik Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga (4) Pemasok jasa harus berkewarganegaraan Filipina. (4) Pemasok jasa harus berkewarganegaraan Filipina. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga 65

66 Jasa nilai tambah yaitu (1) Tidak terikat 4 h) surat elektronik (CPC 7523**) l) jasa nilai tambah faksimil (CPC 7523**) (3) Masuknya modal asing tunduk pada persyaratan-persyaratan sebagai berikut: (3) Masuk menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut: m) konversi kode dan protokol n) informasi on-line dan /atau pemprosesan data a) Modal asing diperbolehkan hingga 40% b) Harus terdaftar pada badan pengatur Filipina tetapi tidak diijinkan untuk membangun jaringan sendiri. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. a) Jumlah orang yang bukan warga negara Filipina dalam Dewan Direksi suatu entitas wajib seimbang dengan keseluruhan saham dari modal asing entitas tersebut. b) Semua eksekutif dan manajer harus berkewarganegaraan Filipina Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga. 4 Dapat ditinjau pada masa datang mengikuti perkembangan hukum dan peraturan itu sendiri. 66

67 (4) Penyedia jasa harus warga negara Filipina. (4) Penyedia jasa harus warga Negara Filipina. Pembatasan-pembatasan yang terdaftar dalam komitmen horisontal wajib berlaku juga 67

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal

Lebih terperinci

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I.KOMITMEN HORIZONTAL Semua Sektor; Untuk pemasok jasa pihak lain yang merupakan orang perseorangan dari pihak tersebut, tapi bukan berkewenagaraan dari pihak tersebut untuk mode 1, 2, 3, 4: Tidak terikat

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Perpindahan sementara

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Horizontal Semua Sektor; Untuk pemasok jasa dari pihak lain yang merupakan

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA 3) Akuisisi,

Lebih terperinci

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa A. KOMITMEN HORIZONTAL Subsidi (3), (4) Tidak terikat untuk subsidi, termasuk untuk penelitian dan pengembangan. Kebijakan Pajak (1), (2), dalam kaitannya dengan Pajak Tanah (3) Orang perseorangan dan

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA ANNEX/SC1 BRUNEI DARUSSALAM Jadwal dari Komitmen Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor

Lebih terperinci

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Tidak terikat 4)

Lebih terperinci

Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN SPESIFIK UNTUK SEKTOR KEUANGAN

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA www.djpp.de.id 1. Jadwal ini berlaku untuk semua sektor tertentu

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. KOMITMEN

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya manusia dalam mengembangkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. HORISONTAL

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA KHUSUS FILIPINA

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA KHUSUS FILIPINA Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA KHUSUS FILIPINA CATATAN PENJELASAN MENGENAI JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK FILIPINA 1. Jadwal Komitment

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2014 KEMENKEU. Konsultan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

SINGAPURA DAFTAR PENGECUALIAN MFN. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

SINGAPURA DAFTAR PENGECUALIAN MFN. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Kehadiran dari : - orang perseorangan yang tidak terampil dan semi-terampil - tenaga terampil (termasuk para pengrajin terampil dalam suatu perdagangan tertentu, kecuali tenaga spesialis/ professional

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan mendirikan

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. No.1366, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI Tidak ada, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan

Lebih terperinci

THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM DAFTAR INI 3) Kehadiran komersial di sektor atau subsektor dalam daftar ini diperbolehkan hanya melalui perusahaan perseroan terbatas yang terdaftar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa aktuaris dibutuhkan dalam pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 20152014 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2014 KEMENKEU. Publik. Penilai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101/PMK.01/2014 TENTANG PENILAI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI - 2 - PERMOHONAN IZIN WAKIL MANAJER INVESTASI Nomor :......,...

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsitek dalam mengembangkan diri memerlukan

Lebih terperinci

2 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi (L

2 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi (L LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.261, 2014 MIGAS. Usaha. Panas Bumi. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5595) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik memiliki

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat dan efisien,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN KONFEDERASI SWISS MENGENAI PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK YANG BERKENAAN DENGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN BERHASRAT untuk

Lebih terperinci

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha

2014, No Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4327); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.261, 2014 MIGAS. Usaha. Panas Bumi. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5595) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

-1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG

-1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG -1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PIHAK UTAMA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK ATAS PENGHASILAN Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas. ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas. ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU www.m.go.id I. KOMITMEN HORIZONTAL 1 SEMUA SEKTOR yang TERMASUK DALAM JADWAL

Lebih terperinci

3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada :

3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada : I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016) admikon2@gmail.com MODUL BIMBINGAN TEKNIS ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI Modul 1 : Kebijakan Penyusunan Dok. Kontrak

Lebih terperinci