THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK"

Transkripsi

1 I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM DAFTAR INI 3) Kehadiran komersial di sektor atau subsektor dalam daftar ini diperbolehkan hanya melalui perusahaan perseroan terbatas yang terdaftar di Thailand atau jenis badan hukum lainnya sebagaimana ditentukan dalam komitmen sektor tertentu dari perusahaan yang didirikan dan terdaftar sesuai dengan hukum dan peraturan Thailand yang memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut : 3.1 Keikutsertaan modal asing harus tidak melebihi 70% dari modal dasar; dan hanya beroperasi melalui operasi bersama yang berbadan hukum nasional Thailand. 3.2 Keikutsertaan modal asing harus tidak melebihi 70% dari modal dasar; dan hanya beroperasi melalui operasi bersama yang berbadan hukum nasional Thailand. 3) Untuk 3.3, badan hukum yng dimiliki atau dikontrol oleh orang asing harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur oleh undang-undang dan peraturan tentang penanaman modal asing. Untuk 3.1 dan 3.2, sebelum mendapatkan izin atau sertifikat, badan hukum yang dimiliki atau dikontrol oleh orang asing harus memenuhi persyaratan dari instansi yang berwenang. Untuk mendirikan kehadiran komersial, badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh orang asing harus mengajukan permohonan sertifikat operasi bisnis sesuai dengan perjanjian atau kewajiban di bawah section XI of the Foreign Business Act; Ministerial Regulation Prescribing Rules and procedures Pertaining to the 1

2 3.3 a. Keikutsertaan modal asing harus tidak melebihi 70% dari modal dasar; dan b.jumlah pemegang saham asing harus kurang dari separuh dari jumlah keseluruhan pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. 4) Perpindahan sementara orang perseorangan tidak terikat kecuali dalam kategori sebagai berikut : I. Kunjungan Usaha : Orang perseorangan yang bertempat Application for a Foreign Business certificate B.E (2003). Menurut pasal XIV dan XIV bis GATS, penyedia jasa diharuskan untuk mematuhi bagian V dari Foreign Business Act. Untuk badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Thailand dan peraturan dengan penyertaan modal asing tidak melebihi 49 persen dari modal dasar: Tidak ada Tidak terikat untuk tindakan yang berkaitan subsidi atau keistimewaan, minimal kebutuhan modal, akuisisi dan penggunaan lahan, tindakan perpajakan, dan kebutuhan nasional. 4. Tidak terikat, kecuali sebagaimana ditetapkan dalam kolom MA 2

3 tinggal di Thailand untuk maksud ikut serta dalam pertemuan-pertemuan atau hubungan usaha, memulai kontrak untuk menjual atau membeli jasa, kunjungan untuk pendirian suatu perusahaan atau kegiatan-kegiatan lain yang serupa dan masuk untuk tujuan mendirikan kehadiran komersial di Thailand. Dalam hal kehadiran yang bersifat sementara untuk periode awal akan diberikan ijin tidak lebih dari 90 hari dan dapat diperpanjang untuk periode berikutnya tidak lebih dari satu tahun. II. Transfer antar perusahaan : Transfer pada tingkatan manajer atau eksekutif atau spesialis suatu perusahaan, diberikan apabila orang tersebut telah dipekerjakan oleh perusahaan yang bersangkutan di luar Thailand untuk suatu periode tidak kurang dari satu tahun dengan segera setelah tanggal pengajuan ijin 3

4 dan telah memenuhi kriteria untuk kebutuhan pengelolaan 1 yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja. Ijin tinggal sementara dibatasi untuk periode satu tahun dan dapat diperpanjang tiga kali masing-masing tidak melebihi satu tahun 3),4) Akuisisi dan penggunaan lahan: menurut Kode Tanah Thailand, warga negara asing atau perusahaan domestik yang dianggap asing tidak diperbolehkan untuk membeli atau memiliki tanah di Thailand. Namun, mereka dapat menyewa tanah dan bangunan sendiri. Untuk 3.1 dan 3.2, orang pribadi atau badan hukum dari anggota lain yang memperoleh keuntungan atau kepemilikan tanah, akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan hak dan hak istimewa berdasarkan perjanjian ini 3),4) Direktur, termasuk jabatan administrasi dan eksekutif serupa pada badan hukum harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan berdomisili tetap di Thailand. Orang yang merupakan perwakilan dari badan hukum yang mengajukan ijin harus berkewarganegaraan Thailand. Untuk 3.1 dan 3.2 orang pribadi atau badan hukum yang menerima hak-hak istimewa lainnya atau insentif dari pemerintah Thailand 1 Didalam mempertimbangkan kebutuhan pengelolaan, fakta-fakta sebagai berikut wajib dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh pejabat berwenang, yaitu : 1) besarnya modal - setor penuh; 2) penciptaan lapangan kerja; 3) perluasan penanaman modal asing; 4) promosi ekspor; 5) transfer teknologi; 6) kebutuhan khusus dari pengelolaan. 4

5 selain yang disediakan di bawah perjanjian ini tidak dimungkinkan untuk mengklaim manfaat berdasarkan perjanjian ini. 5

6 JASA USAHA A. Jasa Profesi (a) Jasa hukum (CPC 861) Penasehat hukum untuk penyusunan dokumen tentang hukum komersial internasional, tidak termasuk hukum dan peraturan setempat (CPC Versi 1.1: bagian dari 82119) (b) Jasa akuntansi, audit dan pembukuan (CPC 862) (1) Tidak terikat (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.2 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (1) Tidak terikat (1) Audit harus disahkan oleh auditor berlisensi di Thailand 6

7 Jasa Pembukuan, hanya untuk pengembalian pajak untuk perusahaan afiliasi asing (CPC Versi: 1.1: bagian dari 82220) (c) Jasa Perpajakan (CPC 863/8630) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.2 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (1) Pengisian pajak harus disahkan oleh auditor pajak berlisensi dan/atau auditor berlisensi di Thailand (d) Jasa arsitektur (CPC 8671) (1) Jasa harus disahkan oleh arsitek berlisensi di Thailand (3) Kehadiran komersial diijinkan baik dalam bentuk perseroan terbatas atau kemitraan terbatas atau kemitraan 7

8 biasa yang terdaftar dimana kantor pusatnya terdaftar di Thailand dan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut : a) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam : Perseroan Terbatas b) Paling sedikit separoh dari direkturnya, atau direktur utama harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan mendapatkan ijin dari Dewan Arsitek. Kemitraan Terbatas atau Kemitraan Biasa yang Terdaftar c) Mitra pengelola atau manajer harus berkewarganegaraan Thailand; dan d) Paling sedikit setengah dari mitra atau mitra pengelola harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan mendapatkan ijin dari Dewan Arsitek. (4) Tdak terikat 8

9 (d) Jasa pra desain dan penasehat arsitek (CPC Versi 1.1: 83211) (e) Jasa Rekayasa (CPC 8672) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.2 di komitmen 1) Jasa harus disahkan oleh arsitek berlisensi di Thailand 2) Tidak ada 3) Tidak ada 4) Tidak Terikat (1) Jasa harus disahkan oleh insinyur berlisensi di Thailand (3) Kehadiran komersial diijinkan baik dalam bentuk perseroan terbatas atau kemitraan terbatas atau kemitraan biasa yang terdaftar dimana kantor pusatnya terdaftar di Thailand dan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut : a) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 di komitmen Perseroan Terbatas b) Paling sedikit separuh dari direkturnya, atau direktur utama harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan 9

10 mendapatkan ijin dari Dewan Insiyur. Kemitraan Terbatas atau Kemitraan Biasa yang Terdaftar c) Mitra pengelola atau manajer harus berkewarganegaraan Thailand; dan d) Paling sedikit setengah dari mitra atau mitra pengelola harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan mendapatkan ijin dari Dewan Insiyur (4) a) Seperti ditunjukkan dalam b) Tidak terikat untuk insinyur sipil (4) Seperti ditunjukkan dalam (e) Jasa penasehat rekayasa dan prajasa desain untuk sistem kontrol lalu lintas(cpc Versi 1.1: ) (f)jasa Rekayasa Terpadu (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 di komitmen (1) Jasa harus disahkan oleh arsitek berlisensi Thailand (1) Jasa harus disahkan oleh 10

11 Terpadu jasa rekayasa untuk sistem pengendalian lalu lintas (CPC Versi 1.1: ) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 di komitmen arsitek berlisensi Thailand (g)jasa perencanaan perkotaan dan jasa arsitektur tata ruang ( CPC 8674) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Kehadiran komersial diijinkan baik dalam bentuk perseroan terbatas atau kemitraan terbatas atau kemitraan biasa yang terdaftar dimana kantor pusatnya terdaftar di Thailand dan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut : a) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam ; Perseroan Terbatas b) Paling sedikit separoh dari direkturnya, atau direktur utama harus seorang yang berkewarganegaraan Thailand dan mendapatkan ijin dari Dewan Arsitek (1) Jasa harus disahkan oleh arsitek berlisensi Thailand B. Jasa Komputer dan Jasa yang Terkait dengan Komputer 11

12 (a) Jasa konsultasi terkait dengan pemasangan perangkat keras komputer (CPC 841) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam Jasa konsultasi perangkat keras (CPC Versi 1.1: bagian dari 83141) (b) Jasa pemasangan perangkat lunak (CPC 842) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 12

13 Jasa konsultasi perangkat lunak (CPC Versi 1.1: bagian dari 83142) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (c) Jasa pemrosesan data (tidak termasuk yang disediakan untuk jaringan telekomunikasi umum) (CPC 843) Jasa pemrosesan data (tidak termasuk yang disediakan untuk jaringan telekomunikasi umum) (CPC Versi 1.1: 85960) (d) Jasa basis data (tidak termasuk yang disediakan untuk jaringan telekomunikasi umum) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 13

14 (CPC 844) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (e) Jasa komputer lainnya Jasa pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan kantor termasuk komputer (CPC 84500) C. Jasa penelitian dan pengembangan (a) Penelitian dan pengembangan ilmu alam : jasa penelitian dan pengembangan percobaan pada : - ilmu-ilmu fisika (CPC 85101) - biologi dan kimia (CPC 85102) - rekayasa dan teknologi (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 14

15 (CPC 85103) Jasa pengembangan penelitian dan percobaan pada ilmu fisika (CPC Versi 1.1: 81110) (b) Jasa penelitian dan pengembangan percobaan pada : - ilmu ekonomi (CPC 85202) - Ilmu hukum (CPC 85203) - ilmu bahasa dan bahasa (CPC 85204) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam Jasa pengembangan pernelitian dan percobaan pada linguistik dan bahasa (CPC Versi 1.1: 81240) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (3) Tidak ad 15

16 (e) Jasa penelitian lintas disiplin dan pengembangan penelitian (CPC Versi 1.1: 81300) D. Jasa Real Estat (a) Termasuk kepemilikan atau sewa beli perumahan. Jasa penyewaan atau sewa beli termasuk bangunan tempat tinggal milik sendiri atau disewakan (CPC 82101) (b) Berdasarkan pada biaya atau kontrak Jasa pengelolaan bangunan tempat tinggal berdasarkan biaya atau kontrak (CPC 82201) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 16

17 Jasa pengelolaan perumahan kondominium berdasarkan biaya atau kontrak (bagian dari CPC 1.1: 72211) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari E. Jasa Penyewaan/Sewa - Beli tanpa Operator (a) Terkait dengan kapal: Jasa sewa beli atau penyewaan terkait dengan kapal (CPC 83103) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (3) Kapal yang terdaftar dibawah bendera Thailand dapat diberikan hak dan keistimewaan sesuai dengan undang-undang Thailand terkait 4) Tidak terikat 17

18 (a) Terkait dengan kapal: Jasa sewa beli atau penyewaan kapal bendera non-thai tanpa operator (CPC Versi 1.1: 73115) Turunan ini tidak termasuk: - Jasa sewa beli, menyewakan atau mempekerjakan terkait kapal untuk transportasi air pesisir pantai dan samudra dengan operator, Jasa sewa beli, menyewakan atau mempekerjakan terkait kapal cabotage dan pedalaman dengan operator, Jasa sewa beli, menyewakan atau mempekerjakan terkait kapal pesiar, (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.2 dari (c) Terkait dengan peralatan angkutan lainnya: Mobil pribadi (CPC 83101) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 18

19 ( c) Terkait dengan peralatan angkutan lainnya: Jasa sewa beli atau penyewaan terkait angkutan ruang angkasa tanpa operator (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (d) Terkait dengan mesin dan peralatan lainnya: - mesin dan peralatan pertanian tanpa operator (CPC 83106) - mesin dan peralatan konstruksi tanpa operator (CPC 83107) - mesin dan peralatan kantor tanpa operator (CPC 83108) - mesin dan peralatan lainnya (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari komitmen hoorisontal (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 19

20 tanpa operator (CPC 83109) - komputer server (e) Lainnya (CPC Versi 1.1: 73124) Jasa sewa beli atau penyewaan terkait dengan peralatan hiburan dan liburan (CPC 83204) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (e) Lainnya Jasa sewa beli atau penyewaan terkait perabotan (CPC Versi 1.1: 73230**) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 20

21 F. JASA USAHA LAINNYA (a) Jasa periklanan (CPC 871) (a) Jasa periklanan Penjualan ruang iklan internet (kecuali berdasarkan komisi) (CPC Versi 1.1: 83633) (b) Jasa penelitian pasar (CPC 86401) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari komitmen horizontal (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 21

22 (b) Jasa penelitian pasar (CPC 86401) Jasa penelitian pasar (tidak termasuk jasa pengumpulan pendapat umum) (CPC Versi 1.1: 83700) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (b) Jasa pengumpulan pendapat umum (CPC 86402) (1) Tidak terikat (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (1) Tidak terikat (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (c) Jasa Konsultasi pengelolaan Jasa konsultasi pengelolaan umum (CPC 86501) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) a) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 22

23 b) Tidak terikat untuk konsultan hukum dan pemeriksa (c) Jasa konsultasi pengelolaan : - jasa konsultasi pengelolaan keuangan (CPC kecuali pajak usaha dan kecuali sebagaimana ditetapkan dalam sektor jasa keuangan) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam - jasa konsultasi pengelolaan sumber daya manusia (CPC Versi 1.1: 83113) (d) Jasa terkait dengan pengelolaan konsultasi: Jasa pengelolaan proyek selain untuk konstruksi (CPC 86601) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 23

24 (d) Jasa terkait dengan pengelolaan konsultasi: Perencanaan yang berkaitan dengan pengelolaan produksi (CPC Versi 1.1: 83115) Turunan ini tidak termasuk jasa konsultasi untuk: - Jasa konsultasi pengelolaan sumber daya manusia - Jasa konsultasi pengelolaan pemasaran - Jasa konsultasi pengelolaan keuangan - Jasa konsultasi pengelolaan umum - Jasa konsultasi pengelolaan lainnya (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (e) Jasa analisa dan pengujian teknis - Jasa pengujian dan analisa komposisi kemurnian (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari 24

25 (CPC Versi 1.1: 83561) komitmen horizontal - Jasa pengujian dan analisa teknis lainnya (CPC 86769) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari komitmen horizontal (4) Sebagaimana tercantum dalam (4) Sebagaimana tercantum dalam (j) Jasa yang terkakit dengan penyaluran energi, berdasarkan pada biaya atau kontrak (tidak termasuk jasa angkutan berdasarkan pada biaya atau kontrak minyak bumi dan gas alam) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal (k) Jasa penempatan dan pemasokan pegawai Jasa pencarian pejabat eksekutif hanya untuk jabatan lokal (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari. Rekan manajer 25

26 (bagian dari CPC 87201) dan atau manajer harus berkewarganegaraan Thailand (l) Investigasi dan Keamanan Jasa pemantauan alarm untu pabrik manufaktur (bagian dari CPC 87303) (m) Jasa konsultasi ilmiah dan teknis terkait Eksplorasi minyak dan gas bumi (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (3) Sebagaimana tercantum 3.3 dari (m) Jasa konsultasi ilmiah dan teknis terkait: Jasa konsultasi ilmiah dari matematika dan statistik (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari 26

27 (CPC 1.1: bagian dari 83139) (n) Pemeliharaan dan perbaikan peralatan (tidak termasuk kapal laut, pesawat terbang atau peralatan angkutan lainnya): Mesin dan peralatan, berdasarkan biaya atau kontrak (bagian dari CPC 88620) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (n) Pemeliharaan dan perbaikan peralatan (tidak termasuk kapal laut, pesawat terbang atau peralatan angkutan lainnya): Jasa perbaikan peralatan medis, presisi dan optik (CPC Versi 1.1: 87154) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (o) Jasa kebersihan gedung : Jasa pembasmian dan pemusnahan kuman 27

28 (CPC 87401) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (o) Jasa kebersihan gedung: Jasa membersihkan jendela (CPC Versi 1.1: 85320) (1) Tidak terikat (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari (p) Jasa pemotretan: Jasa pemotretan khusus kecuali pemotretan udara (bagian dari CPC 87504) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (p) Jasa pemotretan: Jasa Pengolaha fotografi (CPC Versi 1.1: bagian dari 28

29 83820) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen hoisontal (q) Jasa pengepakan (CPC 876) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (q) jasa pengepakan (CPC Versi 1.1: 85400) Turunan ini tidak termasuk: - Jasa pengepakan dan crating terkait dengan transportasi, lih Jasa desain kemasan, lih Keterangan hanya mencetak pada bahan kemasan, lih. (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal 29

30 Jasa pengepakan termasuk pengolahan yang dimiliki klien menjadi produk yang berbebda (misalnya pencampuan air dan konsentrat untuk memproduksi minuman ringan, memasak ikan sebelum pengalengan, pencampuran krim dan mewarnai bahan menjadi kosmetik, lih. 88 dan 89. (r) Jasa penerbitan dan pencetakan tidak termasuk penerbitan surat kabar (CPC 88442) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari Jasa Penjilidan Buku (CPC 1.1 bagian dari 89121) 1) Tidak terikat* 2) Tidak ada 1) Tidak terikat* 2) Tidak ada 30

31 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari komitmen horizontal 4) Tidak terikat 3) Tidak ada 4) Tidak terikat (s) Jasa Pertemuan Ruang pertemuan lebih 2000 peserta (Pembangunan gedung yang terdiri dari Aula Pameran, Ruang Rapat, aula konferensi dengan kapasitas lebih dari 2000 tempat duduk, sebuah tempat perjamuan dan pusat usaha yang dilengkapi dengan peralatan telekomunikasi dan fasilitas telekonfrensi untuk memenuhi kebutuhan dari rapat industri. Pusat pertemuan ini juga menyediakan tempat parkir, toko, rumah makan/cafe yang memadai bagi para penyelenggara, peserta dan pengunjung) Jasa pameran perdagangan internasional dan pameran perusahaan tahunan berdasarkan biaya atau kontrak 1) Tidak terikat* 2) Tidak ada 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 1) Tidak terikat* 2) Tidak ada 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari 1) Tidak terikat* 2) Tidak ada 3) Tidak ada 4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 31

32 (CPC Versi 1.1: bagian dari 85970) komitmen horizontal 4) Tidak ada (t) Lainnya: Jasa penterjemahan dan interpretasi (CPC 87905) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (t) Lainnya: Jasa penterjemahan dan interpretasi (CPC Versi 1.1: 83910) 1) Tidak ada 2) Tidak ada 3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari 4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Unbound JASA KOMUNIKASI Jasa Telekomunikasi yang diberikan dalam penawaran ini tunduk pada persyaratan umum sebagai berikut : - Setiap orang atau badan usaha yang ingin mengoperasikan bisnis telekomunikasi di Thailand harus mendapatkan ijin khusus dari otoritas 32

33 nasional yang berwenang. - Ijin diberikan hanya kepada pemasok jasa yang didirikan sesuai dengan perundangan Thailand, yang mensyaratkan kantor pusat dan pengelolaan berada di wilayah Thailand. - Penyedia Jasa harus mengoperasikan fasilitas umum melalui fasilitas yang sudah ada dan memiliki izin dari otoritas nasional yang berwenang. - NTC dapat membuat larangan bahwa pemohon dari sifat atau kategori tertentu dari usaha telekomunikasi yang bersifat orang perorang, wajib tidak melakukan kegiatan lain yang mempunyai sifat pengambilalihan usaha oleh orang yang bukan warganegara Thailand. - Undang-undang telekomunikasi baru yang merupakan kebutuhan dasar saat ini mulai berlaku. dalam jasa telekomunikasi umum akan diperkenalkan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan berdasarkan atas undangundang tersebut. Jasa telepon umum lokal, jarak jauh domestik dan internasional : a) Jasa telepon saluran tetap a) Jasa telepon bergerak (CPC 75213), selain daripada - lalulintas komunikasi wajib diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang 33

34 Jasa penyeranta (CPC 75291) berlisensi - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam poin 3.3 dalam komitmen horizontal. (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) tidak ada. (4) Seperti ditunjukkan dalam (d) Jasa Telegraf (CPC 7523**) (e) Jasa teleks (CPC 7523**) (f) Jasa Faksimili (CPC 7521**+7529**), selain daripada - lalulintas komunikasi wajib diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi 34

35 - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam poin 3.1 dalam komitmen horizontal. (3) tidak ada. (j) Jasa akses basis data (bagian CPC 7523) (1) Penyedia jasa harus menggunakan jaringan yang dijalankan pemasok yang berlisensi (3) a) Wajib sebuah perusahaan Thailand terdaftar dengan kepemilikan modal asing tidak melebihi 25 persen dari modal dasar b) Harus menggunakan jaringan yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen pembatasan sepanjang kepemilikan modal asing tidak melebihi 25 persen (4) Seperti ditunjukkan dalam (h) Surat elektronik, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib 35

36 (CPC 7523**) (i) Pesan suara (CPC 7523**) diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh pemasok yang berlisensi dari kedua belah pihak. (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam poin 3.1 dalam komitmen horizontal. (3) tidak ada. (j) Penelusuran informasi dan basis data secara online CPC 7523**) (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib (4) Seperti ditunjukkan dalam Undang-undang telekomunikasi saat ini mulai 36

37 (n) Informasi on-line dan/atau jasa pemrosesan data yang disediakan melalui jaringan telekomunikasi umum (bagian dari CPC 843, tidak termasuk pemrosesan transaksi) diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh pemasok yang berlisensi dari kedua belah pihak. (3) a) Wajib sebuah perusahaan Thailand terdaftar dengan kepemilikan modal asing tidak melebihi 25 persen dari modal dasar b) Harus menggunakan jaringan yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) tidak ada. (4) Seperti ditunjukkan dalam berlaku. Tetapi, ketentuan dan peraturan pengaturan sudah diperkenalkan secara bertahap mulai tahun Thailand akan memasukkan dalam Jadwal Spesifik tentang jasa telekomunikasi umum, perlakuannya terhadap aspek yang berkaitan dengan pengamanan persaingan, interkoneksi, jasa umum, penyediaan kriteria perijinan bagi umum, pemisahan peraturan dan fungsi operasional dan pengalokasian 37

38 dan penggunaan sumber daya langka. (l) jasa faksimil dengan nilai tambah termasuk menyimpan dan meneruskan, menyimpan dan mendapatkan kembali (CPC 7523**) (m) konversi kode dan protokol, selain daripada - Lalu lintas komunikasi wajib diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalu lintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh pemasok yang berlisensi dari kedua belah pihak. (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam poin 3.1 dalam komitmen horizontal. (3) tidak ada. 38

39 (4) tidak terikat (o) Lainnya : Jasa sewa beli peralatan terminal telekomunikasi (CPC 75410) VSAT Domestik, tunduk pada pengaturan komersial dengan operator berlisensi (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.3 komitmen horizontal (4) a) Seperti ditunjukkan dalam b) Tidak terikat untuk insinyur sipil (1) a) Penyedia jasa harus menggunakan jaringan telekomunikasi umum yang berada dibawah wewenang telekomunikasi nasional b) Jasa penggunaan radio tunduk pada ketersediaan frekuensi (4) Seperti ditunjukkan dalam (3) a) Wajib sebuah perusahaan terdaftar Thailand dengan kepemilikan modal asing tidak melebihi 40 persen dari modal dasar dan jumlah pemegang saham asing harus tidak melebihi pembatasan sepanjang kepemilikan modal asing tidak melebihi 40 persen 39

40 40 persen dari keseluruhan jumlah pemegang saham perusahaan. Jasa penjualan peralatan telekomunikasi (bagian dari CPC 75420) b) Harus menggunakan jaringan telekomunikasi umum yang berada dibawah wewenang pejabat telekomunikasi nasional (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) Seperti ditunjukkan dalam poin 3.3 (4) a) Seperti ditunjukkan dalam komitmen b) Tidak terikat untuk insinyur sipil (4) Seperti ditunjukkan dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam Jasa Konsultasi Telekomunikasi (CPC 75440) (3) Seperti ditunjukkan dalam poin

41 (4) a) Seperti ditunjukkan dalam komitmen b) Tidak terikat untuk insinyur sipil (4) Seperti ditunjukkan dalam Jasa pemakaian jaringan (CPC 75222), selain daripada - lalulintas komunikasi wajib diarahkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi; - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh para pemasok berdasarkan ijin untuk kedua tujuan dimaksud, selain daripada - lalulintas komunikasi wajib disalurkan melalui portal di Thailand yang dijalankan oleh pemasok yang berlisensi - ketentuan dari jasa terkait wajib disetujui oleh pemasok yang berlisensi dari kedua belah pihak. (3) a) Wajib sebuah perusahaan terdaftar Thailand dengan kepemilikan modal (3) tidak ada Undang-undang telekomunikasi saat ini mulai berlaku. Tetapi, ketentuan dan peraturan pengaturan sudah diperkenalkan secara bertahap mulai tahun Thailand akan memasukkan dalam Jadwal Spesifik tentang jasa telekomunikasi umum, perlakuannya terhadap aspek yang berkaitan dengan 41

42 asing tidak melebihi 40 persen dari modal dasar dan jumlah pemegang saham asing harus tidak melebihi 40 persen dari keseluruhan jumlah pemegang saham perusahaan. b) Harus menggunakan jaringan telekomunikasi umum yang berada dibawah wewenang pejabat telekomunikasi nasional (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (4) Seperti ditunjukkan dalam pengamanan persaingan, interkoneksi, jasa umum, penyediaan kriteria perijinan bagi umum, pemisahan peraturan dan fungsi operasional dan pengalokasian dan penggunaan sumber daya langka. Naskah video Telekonferensi Sirkuit yang disewa beli secara domestik (1) (a) Penyedia jasa harus menggunakan jaringan telekomunikasi umum dibawah otoritas telekomunikasi nasional (b) Jasa penggunaan radio tunduk pada ketersediaan frekuensi (3) (a) Wajib bagi perusahaan Thailand yang terdaftar dengan kepemilikan modal asing tidak melebihi 40 persen dari modal dasar dan jumlah pembatasan sepanjang partisipasi modal asing tidak melebihi 40 persen 42

43 pemegang saham asing harus tidak melebihi 40 persen dari keseluruhan jumlah pemegang saham perusahaan. (b) Harus menggunakan jaringan telekomunikasi umum dibawah otoritas telekomunikasi nasional (c) Pemilihan penyedia jasa harus berdasarkan penawaran terbuka. (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (4) Tidak ada D. Jasa Audio visual (a) Jasa produksi dan distribusi film dan video: Jasa produksi dan distribusi film/video tidak termasuk jasa promosi atau periklanan (CPC ) (1) Tidak terikat (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.3 komitmen horizontal (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (1) Tidak terikat (4) Seperti ditunjukkan dalam 43

44 Jasa Produksi video tape untuk pendidikan saintifik (CPC 1.1; bagian dari 96121) (c) Jasa radio/televisi - Jasa produksi program radio (CPC 96131) - Jasa produksi program televisi (CPC 96132) (1) Tidak terikat (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.3 komitmen horizontal (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (1) Tidak terikat (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.3 komitmen horizontal a (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (1) Tidak terikat (4) Seperti ditunjukkan dalam (1) Tidak terikat (4) Seperti ditunjukkan dalam Pemroduksian rekaman suara hanya untuk pendidikan tinggi di universitas (kecuali semua jenis penyiaran dan AV) (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.1 komitmen horizontal 44

45 (f) Lainnya Jasa koreksi warna, seperti menambah, merubah, atau meniadakan warna dari karya audiovisual (yang diproduksi oleh film, video, atau media digital, dll) secara elektronik, menggunakan teknik digital (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.2 komitmen horizontal E. Lainnya Jasa pemeliharaan peralatan komunikasi deengan basis bayaran atau kontrak (CPC 75450) JASA KONSTRUKSI A Pekerjaan Konstruksi untuk Bangunan (CPC 512) B Pekerjaan Konstruksi untuk Rekayasa Sipil (CPC 513) C Pekerjaan pemasangan dan perakitan (CPC CPC 516) (3) sebagaimana ditunjukkan oleh poin 3.1 komitmen horizontal (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam 45

46 D Pekerjaan Penyelesaian dan Pengakhiran Bangunan (CPC 517) E Lainnya : Pekerjaan Prapemasangan Pada Bidang Konstruksi (CPC 511) Konstruksi Perdagangan Khusus (CPC 515) Jasa penyewaan yang terkait dengan peralatan untuk konstruksi atau penghancuran bangunan atau pekerjaan rekayasa sipil, dengan operator (CPC 518) A. Pekerjaan Konstruksi untuk Bangunan (CPC 512) Jasa konstruksi tambang umum dan pabrik industri (CPC 1, ) Subkelas ini tidak termasuk jasa pembangunan gudang dan bangunan industri, lih B. Pekerjaan Konstruksi untuk Rekayasa Sipil (CPC 513) Jasa penggalian dan pemindahan tanah jasa (CPC 1.1: ) (4) a) Sebagaimana ditunjukkan dalam b) Tidak terikat untuk insinyur sipil (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 46

47 dari pelabuhan, saluran air, bendungan, irigasi dan pekerjaan air lainnya (CPC 1.1: ) C. Pekerjaan pemasangan dan perakitan (CPC CPC 516) Pekerjaan pemasangan dan perakitan dan konstruksi pemasangan pra pabrik (CPC 1.1:54400) D Pekerjaan Penyelesaian dan Pengakhiran Bangunan (CPC 517) Jasa Pemasangan kaca (CPC 1.1:54710) E Lainnya : Jasa penyewaan yang terkait dengan peralatan untuk konstruksi atau penghancuran bangunan atau pekerjaan rekayasa sipil, dengan operator (CPC 1.1:54800) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (4) Tidak terika 47

48 JASA DISTRIBUSI A. Jasa agen komisi (CPC sampai 62118) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari A. Jasa agen komisi Penjualan, atas dasar fee atau kontrak, barang medis (bagian dari CPC 62117) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari B. Jasa perdagangan grosir: Jasa perdagangan grosir peralatan olahraga (termasuk sepeda) (CPC 62266) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 48

49 B. Jasa perdagangan grosir: Jasa perdagangan grosir, atas dasar fee atau kontrak, barang medis (CPC Versi 1.1: 61273) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari C. Jasa Ritel: Jasa ritel oleh penyedia jasa asing yang didirikan di Thailand dari produk yang diproduksi di Thailand di bawah merek sendiri (CPC Versi 1.1: bagian dari 624) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari D. Waralaba: Aset tidak berwujud non-keuangan lainnya (CPC 8929) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari 49

50 D. Waralaba: Untuk hak waralaba (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari E. Lainnya: Penjualan eceran bahan bakar motor dan bahan bakar minyak E. Lainnya: Jasa berdagang eceran buku, koran, majalah dan alat tulis melaui pos (CPC Versi 1.1: bagian dari 623) (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.3 dari (3) Sebagaimana tercantum dalam 3.1 dari 50

51 JASA PENDIDIKAN yang diambil dalam penawaran ini tunduk pada kondisi umum berikut: - khusus untuk akses pasar dan perlakuan nasional melalui berbagai moda pasokan wajib tidak diartikan berlaku untuk pengakuan gelar universitas untuk maksud pengajuan, pendaftaran, dan penggolongan untuk praktik profesi di Thailand - Pemasok jasa dapat tunduk pada pemberitahuan atau pendaftaran oleh otoritas yang berwenang. A. Jasa Pendidikan Dasar Jasa Pendidikan Pra Sekolah (CPC 92110) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.3 dalam Horisontal Paling sedikit setengah dari jumlah direktur, dan jika memungkinkan dari direktur utama harus berkewarganegaraan Thailand (3) Manajer atau wakil dari badan hukum harus berkewarganegaraan Thailand, yang hanya bisa mendaftar untuk ijin mendirikan sekolah. Direktur dan wakil direktur sekolah harus berkewarganegaraan Thailand. 51

52 Manajer / Eksekutif Sekolah manajer harus berkewarganegaraan Thailand. B. Jasa Pendidikan Sekunder - Jasa Pendidikan Sekunder Umum (CPC 9221) - Jasa Pendidikan Sekunder Lanjutan (CPC 9222) - Jasa Pendidikan Sekunder Teknik dan Kejuruan (CPC 92230) - Jasa Pendidikan Sekunder Teknik dan Kejuruan untuk siswa berkebutuhan khusus (CPC 9224) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.3 dalam Horisontal C. Jasa Pendidikan Tinggi - Jasa Pendidikan Teknik dan Kejuruan Sekunder Atas (CPC 9231) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian (3) Manajer atau wakil dari 52

53 3.1 dalam Horisontal badan hukum harus berkewarganegaraan Thailand, hanya yang bisa mendaftar untuk ijin mendirikan sekolah. Direktur sekolah dan wakil direktur harus warga negara Thailand. Manajer / Eksekutif Sekolah manajer harus berkewarganegaraan Thailand. C. Jasa Pendidikan Tinggi - Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Bagian CPC 92390) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.1 dalam Horisontal (3) Paling sedikit setengah dari anggota dewan universitas 53

54 harus berkewarganegaraan Thailand Jasa Pendidikan Lainnya CPC 9239) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.3 dalam Horisontal (3) Paling sedikit setengah dari anggota dewan universitas harus berkewarganegaraan Thailand D. Jasa Pendidikan Dewasa (CPC 924) Jasa Pendidikan Pendidikan Profesional dan/atau Kursus Singkat (CPC 92400) (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.3 dalam Horisontal 54

55 E. Jasa Pendidikan Lainnya: Jasa pendidikan bahasa asing (3) Sebagaimana ditunjukan di bagian 3.3 dalam Horisontal (3) Manajer atau wakil dari badan hukum harus berkewarganegaraan Thailand, hanya yang bisa mendaftar untuk ijin mendirikan sekolah. Direktur sekolah dan wakil direktur harus warga negara Thailand. Manajer / Eksekutif Sekolah manajer harus berkewarganegaraan Thailand. 55

56 JASA LINGKUNGAN HIDUP A. Jasa Limbah Jasa konsultasi lingkungan atas sistim limbah, pembuangan sampah, pengelolaan limbah berbahaya, pengelolaan polusi udara dan kebisingan, sanitasi dan jasa pengelolaan lingkungan hidup lainnya (CPC 9401) Jasa Perlindungan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Lingkungan Hidup (CPC 9401) Jasa limbah (termasuk sistim pengelolaan air limbah industri) (CPC 9401) Jasa pemindahan limbah biasanya dengan menggunakan peralatan seperti pipa limbah, saluran pembuangan atau saluran air (bagian dari CPC 1.1 : 94110) (3) Seperti ditunjukkan pada 3.3 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) Seperti ditunjukkan pada 3.1 dalam komitmen horizontal (4) Seperti ditunjukkan dalam (1) tidak ada (2) tidak ada (3) tidak ada 56

57 B. Jasa Pembuangan Sampah (termasuk pengelolaan dan tempat pembakaran limbah berbahaya) (CPC 9402) (3) Seperti ditunjukkan pada 3.3 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (4) Seperti ditunjukkan dalam B. Jasa Pembuangan Sampah Jasa pembuangan dan perlakuan limbah berbahaya (CPC Versi 1.1: 94222) C. Jasa Sanitasi dan Sejenisnya (CPC 9403) (3) Seperti ditunjukkan pada 3.1 dalam komitmen horizontal (3) Seperti ditunjukkan pada 3.3 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (4) Seperti ditunjukkan dalam 57

58 C. Jasa Sanitasi dan Sejenisnya Jasa pembersihan pantai Jasa pelancaran saluran yang tersumbat (CPC Versi 1.1: Bagian dari 94390) D. Lainnya : - Jasa pembersihan gas buangan (termasuk penanggulangan emisi industri) (CPC 9404) - Jasa penanggulangan kebisingan (CPC 9405) - Jasa perlindungan alam dan landskap (CPC 9406) - Jasa perlindungan lingkungan hidup lainnya (CPC 9409) - Jasa perlindungan lingkungan kelautan (CPC Versi 1.1: Bagian dari 94900) (3) Seperti ditunjukkan pada 3.1 dalam (3) Seperti ditunjukkan pada 3.3 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) Seperti ditunjukkan pada 3.1 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam 58

59 JASA KESEHATAN Jasa medis dan gigi : Jasa medis umum (CPC 93121) Jasa medis spesialis (CPC 93122) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.3 dari komitmen horizontal dan hanya berupa klinik rawat jalan di rumah sakit. Orang tidak diperbolehkan bekerja di lebih dari satu sanatorium. (3) Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan pada komitmen horizontal. Orang yang akan bertanggung jawab pengoperasian klinik rawat jalan wajib memiliki lisensi untuk beroperasi selama tidak lebih dari satu klinik rawat jalan, dan telah memperoleh ijin praktek di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam komitmen horizontal Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand. - Jasa medis spesialis disediakan di rumah sakit 59

60 (CPC Versi 1.1: bagian dari 93122) Sub kelas ini meliputi: - Jasa konsultasi pediatri, ginekologi-kebidanan, neurologi dan psikiatri - Jasa konsultasi bedah - Analisis dan interpretasi gambar medis (x-ray, electrocardiograms, endoskopi dan sejenisnya) Sub kelas ini tidak termasuk: - Jasa laboratorium medis, cf (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal Jasa Gigi (CPC 93123) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.3 dari komitmen horizontal dan hanya berupa Klinik kedokteran gigi di rumah sakit. Orang tidak diperbolehkan bekerja di lebih dari satu sanatorium. (3) Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand 60

61 (4) Sebagaimana ditunjukkan pada komitmen horizontal. Orang yang akan bertanggung jawab pengoperasian klinik kedokteran gigi wajib memiliki lisensi untuk beroperasi selama tidak lebih dari departemen kedokteran gigi, dan telah memperoleh ijin praktek di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam komitmen horizontal Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand. Jasa kedokteran hewan Jasa kedokteran hewan untuk hewan peliharaan (CPC 93201) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.3 dari komitmen horizontal. Orang tidak diperbolehkan bekerja di lebih dari satu rumah sakit hewan. (3) Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand Jasa kedokteran hewan Jasa Kesehatan hewan ternak (CPC Versi 1.1: 93220) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal 61

62 Jasa yang disediakan perawat (bagian dari CPC 93191) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.3 dari komitmen horizontal dan hanya berupa departemen keperawatan di rumah sakit. Orang tidak diperbolehkan bekerja di lebih dari satu sanatorium. (3) Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan pada komitmen horizontal. Orang yang akan bertanggung jawab pengoperasian departemen keperawatan wajib memiliki lisensi untuk beroperasi selama tidak lebih dari satu klinik rawat jalan, dan telah memperoleh ijin praktek di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan pada komitmen horizontal. Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand j) Departemen Keperawatan jasa physiotherapeutic dan paramedis yang disediakan di rumah sakit. (CPC Versi 1.1: ) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal. 62

63 A. Jasa rumah sakit (CPC 9311) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.3 dari komitmen horizontal. Thailand dapat menetapkan, di daerah manapun, jumlah rumah sakit, atau jenis jasa medis yang akan diberikan di rumah sakit. (4) Sebagaimana ditunjukkan pada komitmen horizontal. Orang yang akan bertanggung jawab pengoperasian rumah sakit wajib memiliki lisensi untuk beroperasi selama tidak lebih dari satu klinik rawat jalan, dan telah memperoleh ijin praktek di Thailand (3) Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam komitmen horizontal Orang yang mengajukan lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand. A. Jasa Rumah Sakit Swasta (CPC Versi 1.1: 93110) sub kelas ini tidak termasuk: - Jasa yang diberikan oleh rumah sakit klinik rawat jalan, Jasa gigi, Jasa ambulans, (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal. 63

64 - Jasa rumah sakit militer - Jasa rumah sakit penjara - Jasa keperawatan - Jasa kasus kronis B. jasa kesehatan manusia lainnya CPC Versi 1.1: bagian dari 93199) - Jasa fasilitas kesehatan perumahan selain jasa rumah sakit, selain tidakmenginap (CPC 93193) C. Jasa sosial Jasa penitipan anak berkebutuhan (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal. Orang yang mengajuka n lisensi untuk beroperasi harus berdomisili di Thailand. Satu lisensi dapat beroperasi satu sanatorium semalam saja. Langkahlangkah ini mengajuka n orang asing dan Thailand 64

65 khusus (CPC Versi 1.1: bagian dari 93321) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal. D. lainnya Jasa pencitraan diagnostik tanpa analisis atau interpretasi, misalnya x- ray, USG, dan magnetic resonance imaging (MRI) (3) Sebagaimana ditunjukkan dalam 3.1 dari komitmen horizontal. JASA PARIWISATA DAN YANG TERKAIT DENGAN PERJALANAN Hotel dan Restoran -Jasa penginapan hotel (CPC 64110) -Jasa Penginapan Motel (CPC 64120) -Jasa pusat liburan dan rumah liburan 65

66 (CPC 64192) -Jasa tempat perkemahan dan karavan (CPC 64195) -Jasa penyajian makanan dengan layanan restoranlengkap (CPC 64120) -Jasa penyajian makanan dengan layanan restoran lengkap (CPC 64120) -Jasa katering (CPC 64230) -Jasa Penyajian Minuman tanpa Hiburan (CPC 64310) Kamar Superior deluxe atau hotel bintang 6 ditambah harga hotel (CPC versi 1.1: bagian dari 63110) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Tidak Terikat 66

67 B. Jasa agen perjalanan dan penyelenggara tur (CPC 74710) (1) Tidak terikat (1) Tidak terikat Jasa informasi perjalanan Outbound (tidak termasuk akomodasi dan jasa pemesanan perjalanan) (CPC Versi 1.1 : bagian dari 67813) D. Lainnya : Jasa pengelolaan hotel ( CPC Versi 1.1: bagian dari 67813) (3) Tidak kurang dari separuh dari dewan direktur perusahaan harus berkewarganegaraan Thailand. (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (3) Penyertaan modal asing tidak boleh melebihi 70 persen dari modal terdaftar dan wajib hanya beroperasi dalam bentuk kemitraan terbatas (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (4) Seperti ditunjukkan dalam 67

68 (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam JASA TEMPAT HIBURAN, BUDAYA DAN OLAH RAGA A. Jasa Hiburan : Taman bertema (theme parks) dan taman hiburan (CPC 96194) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam Taman Hiburan (CPC Versi 1.1: bagian dari 96910) (4) Seperti ditunjukkan dalam komitmen (1) Tidak terikat * (4) Seperti ditunjukkan dalam B. Jasa kantor berita: Jasa penyediaan gambar (CPC 96212) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam komitmen (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam komitmen 68

69 Jasa penyediaan gambar untuk kantor berita nasional (Bagian dari CPC 96212) C. Jasa perpustakaan, arsip, museum dan kebudayaan lainnya: Jasa perpustakaan (bagian dari CPC 9631) D. Jasa olah raga dan rekreasi lainnya (tidak termasuk jasa olahraga lainnya seperti yang dijelaskan dalam CPC 96419) (CPC ) - Jasa promosi kegiatan olahraga (CPC (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam 69

70 96411) -Jasa organisasi kegiatan olahraga (CPC 96412) -Jasa pengadaan fasilitas olahraga ( CPC 96413) (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditujukkan dalam - Jasa taman rekreasi dan pantai (CPC 96491) - Jasa organisasi dan promosi kegiatan Olahraga (CPC Versi 1.1: 96510) Subsektor turunan ini tidak termasuk: - Jasa pengoperasian fasilitas olahraga rekreasi dan olahraga E. Lainnya : Fasilitas Marina (Pelabuhan laut kecil, danau, atau sungai dengan fasilitas bongkar muat untuk perahu motor dan layar, dengan jasa pemeliharaan dan pasokan. Marina menyediakan tempat berlabuh untuk penggunaan jangka panjang dan pendek dan beberapa juga menawarkan penyewaan perahu ) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3..1 dalam (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.3 dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam (4) Sebagaimana ditunjukkan dalam 70

71 E. Lainnya : Fasilitas Marina (Pelabuhan laut kecil dengan fasilitas bongkar muat untuk perahu motor dan layar, dengan jasa pemeliharaan dan pasokan. Marina menyediakan tempat berlabuh untuk penggunaan jangka panjang dan pendek dan beberapa juga menawarkan penyewaan perahu ) JASA ANGKUTAN A. Jasa Angkutan Laut (a) Angkutan penumpang (CPC 7211 tidak termasuk angkutan cabotage : sebagaimana didefinisikan di bawah 3.1) (3) Sebagaimana ditunjukkan di 3.1 dalam (3) a) Tidak terikat untuk pendirian badan hukum untuk tujuan pengoperasian suatu armada dibawah bendera nasional Thailand b) Bentuk lain kehadiran komersial untuk pemasok jasa angkutan laut internasional kecuali kantor cabang : sebagaimana diuraikan dalam (1) Tidak Terikat* (3) a) Tidak terikat b) Tidak ada Jasa-jasa di pelabuhan yang disediakan oleh perusahaan milik negara berikut ini tersedia untuk pemasok angkutan laut internasional dengan syaratsyarat dan ketentuan yang wajar dan non diskriminatif : 71

72 (4) a) Anak buah kapal : tidak terikat b) Tenaga kerja lainnya : sebagaimana diuraikan dalam (4) a) Tidak terikat b) Seperti ditunjukkan dalam 1. Pilotage 2 2. Bantuan tunda dan dorong 3. Pengaturan, fuelling dan watering 4. Pengumpulan sampah dan pembuangan limbah berat 5. Jasa pemandu pelabuhan 6. Bantuan navigasi 7. Jasa operasional berbasis pantai yang sangat penting bagi pengoperasian kapal, termasuk komunikasi, 3 Seorang kapten Thailand dari sebuah kapal Thailand yang berlayar secara rutin dalam wilayah pilotage wajib tertentu akan diijinkan untuk mengemudikan kapalnya di wilayah tersebut. 72

73 pasokan air dan listrik 8. Fasilitas perbaikan keadaan darurat; 9. Jasa penurunan sauh, dermaga dan penambatan. 10. Jasa angkutan lokal (jasa angkutan sungai, jasa angkutan jalur rel, jasa angkutan darat) 1. Angkutan penumpang (CPC 7211 tidak termasuk angkutan cabotage : sebagaimana didefinisikan di bawah 3.1) Kapal pesiar internasional (cruise operator dengan kapasitas lebih dari kapasitas DWT) (3) Sebagaimana diuraikan pada 3.2 bagian (3) Tidak 73

74 (CPC Versi 1.1: bagian dari 65119) Sub sektor ini tidak termasuk angkutan penumpang pada rute pesisir antara pelabuhan domestik b. Angkutan barang (CPC 7212 tidak termasuk angkutan cabotage sebagaimana didefinisikan dibawah 3.1) (3) a) Tidak terikat untuk pendirian badan hukum untuk tujuan pengoperasian suatu armada dibawah bendera nasional Thailand b) Bentuk lain kehadiran komersial untuk pemasok jasa angkutan laut internasional (sebagaimana didefinisikan dibawah-3.2) kecuali kantor cabang : sebagaimana diuraikan dalam komitmen (3) a) Tidak terikat b) Tidak ada selain daripada : Pemilik saham perusahaan angkutan laut Thailand dengan kepemilikan kapal berbendera Thailand dapat diberikan pengecualian atau pengurangan nilai pengenaan pajak penghasilan yang dipungut atas pembayaran deviden oleh beberapa perusahaan. Eksportir atau importir barang yang dikapalkan dari atau ke Thailand oleh 74

75 kapal berbendera Thailand berhak memperoleh pengurangan khusus tidak melebihi 50% dari nilai pengiriman barang atau biaya lainnya yang dibayarkan atas pengeluaran riil dari penghasilan bersih mereka untuk tujuan penghitungan pajak penghasilan. (4) a) Anak buah kapal : tidak terikat b) Tenaga kerja lainnya : Seperti ditunjukkan dalam komitmen (4) a) Tidak terikat b) Seperti ditunjukkan dalam b. Angkutan barang (CPC 7212 tidak termasuk angkutan cabotage sebagaimana didefinisikan dibawah 3.1) Jasa angkutan melintasi samudra air untuk barang beku/dibekukan oleh kapal pendingin (CPC Versi (3) Sebagaimana diuraikan pada 3.2 bagian (3) Tidak 75

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa A. KOMITMEN HORIZONTAL Subsidi (3), (4) Tidak terikat untuk subsidi, termasuk untuk penelitian dan pengembangan. Kebijakan Pajak (1), (2), dalam kaitannya dengan Pajak Tanah (3) Orang perseorangan dan

Lebih terperinci

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I.KOMITMEN HORIZONTAL Semua Sektor; Untuk pemasok jasa pihak lain yang merupakan orang perseorangan dari pihak tersebut, tapi bukan berkewenagaraan dari pihak tersebut untuk mode 1, 2, 3, 4: Tidak terikat

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Tidak terikat 4)

Lebih terperinci

Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA 3) Akuisisi,

Lebih terperinci

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Perpindahan sementara

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Horizontal Semua Sektor; Untuk pemasok jasa dari pihak lain yang merupakan

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA ANNEX/SC1 BRUNEI DARUSSALAM Jadwal dari Komitmen Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. KOMITMEN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, telah diatur

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 70 TAHUN 1996 (70/1996) Tanggal : 4 DESEMBER 1996 (JAKARTA) Sumber : LN 1996/107; TLN PRESIDEN

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas. ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas. ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN JASA SPESIFIK SELANDIA BARU www.m.go.id I. KOMITMEN HORIZONTAL 1 SEMUA SEKTOR yang TERMASUK DALAM JADWAL

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH PEDAGANG BESAR DAN PENYERAHAN JASA KENA PAJAK DISAMPING YANG DILAKUKAN OLEH PEMBORONG Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor:

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan mendirikan

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI Tidak ada, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor

Lebih terperinci

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada

Lebih terperinci

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN KONFEDERASI SWISS MENGENAI PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK YANG BERKENAAN DENGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN BERHASRAT untuk

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam rangka mengendalikan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanakan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ANTARA KANTOR DAGANG DAN EKONOMI INDONESIA, TAIPEI DAN KANTOR DAGANG DAN EKONOMI TAIPEI, JAKARTA TENTANG

PERSETUJUAN ANTARA KANTOR DAGANG DAN EKONOMI INDONESIA, TAIPEI DAN KANTOR DAGANG DAN EKONOMI TAIPEI, JAKARTA TENTANG PERSETUJUAN ANTARA KANTOR DAGANG DAN EKONOMI INDONESIA, TAIPEI DAN KANTOR DAGANG DAN EKONOMI TAIPEI, JAKARTA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK ATAS PENDAPATAN Kantor Dagang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984 Presiden Republik Indonesia, Menimbang: Bahwa dalam rangka pelaksanaan pemungutan

Lebih terperinci

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK ATAS PENGHASILAN Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA PASAL I PENGERTIAN-PENGERTIAN

PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA PASAL I PENGERTIAN-PENGERTIAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH DAN PEMERINTAH UKRAINA Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina di dalam Persetujuan ini disebut sebagai Para Pihak pada Persetujuan; Sebagai peserta

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DAFTAR RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL DAN PENJELASANNYA 1. Rumpun Fisika, Kimia dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78,

Lebih terperinci

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN *48854 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, Pasal 25 ayat (6) dan

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix DAFTAR ISI Nota Kesepahaman...... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix 0 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)... 3 01 Perwira

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DI KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, Pasal 25 ayat (6) dan

Lebih terperinci

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAMPIRAN IIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1997 TANGGAL 7 JULI 1997 TENTANG JENIS DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (1) JENIS- YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN LUAR NEGERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERLAKUAN KEPABEANAN, PERPAJAKAN, DAN CUKAI SERTA TATA LAKSANA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KEPELABUHANAN DI KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KEPELABUHANAN DI KABUPATEN LAMONGAN SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KEPELABUHANAN DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 of 23 08/07/2009 22:34 Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum Dan HAM Teks tidak dalam format asli. Kembali mencabut: PP 71-1996 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 128,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

142/PMK.04/2011 IMPOR SEMENTARA

142/PMK.04/2011 IMPOR SEMENTARA 142/PMK.04/2011 IMPOR SEMENTARA Contributed by Administrator Thursday, 25 August 2011 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN SPESIFIK UNTUK SEKTOR KEUANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 14 ayat

Lebih terperinci

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA *47919 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI ALOR, : a. bahwa pelabuhan mempunyai peran

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN RAHASIA EPEA/EGSS-15 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perhatian : (Harap dibaca

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu sarana

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN, : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan telah diatur ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, pres-lambang01.gif (3256 bytes) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1867, 2016 KEMENHUB. Pelabuhan Laut. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 146 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran No.913, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Jasa Pengurusan Transportasi. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 49 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN JASA

Lebih terperinci

NO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN

NO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.408, 2015 KEMENHUB. Pengusahaan. Bandar Udara. Kegiatan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 56 TAHUN 2015 TENTANG KEGIATAN PENGUSAHAAN DI BANDAR

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2000 TENTANG JENIS BARANG DAN JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PELAYANAN PERIJINAN KEPADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18

Lebih terperinci