3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada :"

Transkripsi

1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan suatu kehadiran komersial 3) Tidak terikat kecuali yang berkaitan dengan kehadiran komersial yang telah ada : - Setengah dari anggota dewan pada sebuah perusahaan publik dan setengah dari direktur pada sebuah perusahaan swasta harus berkewarganegaraan atau merupakan penduduk Brunei Darussalam. - Semua perusahaan berbadan hukum diluar Brunei Darussalam yang mendirikan atau telah mendirikan sebuah tempat usaha di Brunei Darussalam harus memiliki satu atau lebih agen dari penduduk setempat untuk menerima proses jasa dan segala proses jasa atau segala pemberitahuan yang dibutuhkan bagi perusahaan. 1

2 4) Tidak terikat kecuali untuk kebijakan yang menyangkut masuk dan kehadiran sementara dari perpindahan antar perusahaan pada level manajer, eksekutif dan spesialis. Perpindahan antar perusahaan merujuk pada manajer, eksekutif dan spesialis, sebagaimana didefinisikan di bawah ini, yang merupakan pegawai pada firma yang menyediakan jasa dalam wilayah Brunei Darussalam melalui cabang, cabang pembantu, atau afiliasi yang didirikan di Brunei Darussalam dan yang sebelumnya dipekerjakan pada perusahaan tersebut di luar Brunei Darussalam untuk periode yang tidak kurang dari 1 (satu) tahun segera sebelum tanggal permohonan ijin masuk mereka dan yang termasuk dalam salah satu dari : 4) Tidak terikat kecuali untuk kebijakan yang berkaitan dengan kategori orang perseorangan yang merujuk pada kolom akses pasar. 2

3 (a) Manajer seseorang dalam suatu organisasi yang tugas utamanya mengarahkan organisasi, atau suatu departemen atau sub-divisi dari organisasi, mengawasi dan mengontrol pekerjaan dari pengawasan lain, pekerja profesional atau pekerja tingkat manajerial, memiliki kewenangan untuk mempekerjakan dan memberhentikan atau merekomendasikan untuk mempekerjakan, memberhentikan atau melakukan tindakan-tindakan kepegawaian lainnya (seperti promosi atau pemberian ijin cuti), dan menerapkan kewenangan secara fleksibel atas tugas operasional harian. Tidak termasuk pengawas lini pertama, kecuali jika karyawan yang diawasi adalah tenaga ahli, atau mereka tidak termasuk pekerja yang tugas utamanya dibutuhkan untuk penyediaan jasa. 3

4 (b) Eksekutif seseorang dalam suatu organisasi yang tugas utamanya mengarahkan pengelolaan organisasi, melaksanakan pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangannya, dan hanya menerima pengawasan dan arahan umum dari pimpinan yang lebih tinggi, dewan direktur, atau pemegang saham dari suatu usaha. Eksekutif tidak akan melaksanakan secara langsung tugas-tugas yang berkaitan dengan penyediaan layanan atau layanan organisasi yang terkini. (c) Spesialis seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki pengetahuan pada tingkat keahlian yang tinggi dan memiliki pengetahuan tentang layanan organisasi, perlengkapan penelitian, metoda-metoda atau pengelolaan. (Spesialis dapat mencakup, tapi tidak terbatas pada, anggota dari profesi 4

5 yang berlisensi). Jangka waktu perpindahan antar perusahaan ini dibatasi selama tiga tahun yang dapat diperpanjang sampai dengan dua tahun sehingga jangka waktu total tidak melebih 5 (lima) tahun. 5

6 JASA USAHA Moda 1 tidak ada,kecuali... karena alasan aturan yang bonafit:: Alasan kesehatan dan keselamatan : Tenaga professional asing yang bermaksud praktek di Brunei Darussalam wajib menyerahkan rencana dari usulan pembangunan melalui praktek perusahaan/kemitraan/arsitek yang berijin di Brunei Darussalam untuk menyediakan sebuah entitas atau sebuah badan yang bertanggungjawab untuk pembangunan. A. Jasa Profesi Jasa Audit (CPC 862) (1) Auditor-auditor asing diijinkan untuk mengaudit akun daerah dengan ketentuan mereka diijinkan oleh Departemen Keuangan. (1) Untuk mendaftar sebagai auditor yang berijin, seseorang harus memiliki kualifikasi-kualifikasi minimum: A. Untuk akun-akun yang dicatat dalam bahasa inggris Mempunyai keanggotaan dari salah satu badan berikut: (a) Institut dari Lembaga Akuntan (dari Australia, Kanada, Inggris dan Wales, Irlandia, Selandia Baru dan Skotlandia) (b) Asosiasi Akuntan Bersertifikat (c) Perhimpunan Akuntan Australia (d) Perhimpunan Akuntan Selandia Baru 6

7 B. Untuk akun-akun yang dicatat dalam bahasa selain bahasa Inggris: (a) Mempunyai keanggotaan dari salah satu badan diluar dari yang ditetapkan pada A(a) diatas; dan (b) Bukti kompetensi dalam bahasa terkait. (2) Auditor-auditor asing diijinkan untuk mengaudit akun daerah dengan ketentuan mereka diijinkan oleh Departemen Keuangan. Untuk berpraktek sebagai auditor yang berijin, yang bersangkutan harus memiliki pengalaman melakukan audit paling sedikit 5 tahun. (2) Untuk mendaftar sebagai auditor yang berijin, seseorang harus memiliki kualifikasi-kualifikasi minimum: A. Untuk akun-akun yang dicatat dalam bahasa inggris Mempunyai keanggotaan dari salah satu badan berikut: (a) Institut dari Lembaga Akuntan (dari Australia, Kanada, Inggris dan Wales, Irlandia, Selandia Baru dan Skotlandia) (b) Asosiasi Akuntan 7

8 Bersertifikat (c) Perhimpunan Akuntan Australia (d) Perhimpunan Akuntan Selandia Baru B. Untuk akun-akun yang dicatat dalam bahasa selain bahasa Inggris: (a) Mempunyai keanggotaan dari salah satu badan diluar dari yang ditetapkan pada A(a) diatas; dan (b) Bukti kompetensi dalam bahasa terkait. Untuk berpraktek sebagai auditor yang berijin, yang bersangkutan harus memiliki pengalaman melakukan audit paling sedikit 5 tahun. (3) Firma yang bergerak di bidang audit dapat didirikan hanya sebagai sebuah perusahaan perorangan atau kemitraan tetapi harus (3) Harus membuktikan komitmen untuk merekrut dan lebih mengembangkan sumber daya manusia lokal. 8

9 terdaftar pada Pencatat Nama Usaha. Jumlah maksimum dari mitra dalam sebuah firma audit adalah dua puluh. - Suatu kemitraan hanya dapat terdiri dari individu-individu, perusahaan-perusahaan lokal dan/atau cabang dari perusahaan asing. - Tempat kediaman yang utama atau hanya berkedudukan di wilayah Brunei Darussalam.., kecuali komitmen. 9

10 Jasa Arsitektur (CPC 8671), selain dari rencana yang seharusnya disampaikan melalui Arsitek praktek berlisensi di Brunei Darussalam.* (3) a. Perusahaan seharusnya terdaftar pada kantor Pendaftaran Perusahaan dan Nama Usaha, Kantor Kejaksaan Agung. b. Tidak kurang dari 50% modal seharusnya dikuasai oleh Warga Negara Brunei. c. Perusahaan seharusnya terdaftar pada Kementerian Pembangunan (4) Sebagai tambahan bagi hal-hal yang horizontal, arsitek praktek berlisensi seharusnya mempunyai akademis dan kualifikasi profesi yang diakui dan terdaftar sebagai seorang yang berkompeten pada Kementrian Pembangunan 10

11 Jasa Rekayasa (CPC 8672), selain dari rencana yang seharusnya disampaikan oleh Insinyur praktek berlisensi dan perusahaan/kemitraan yang terdaftar di Brunei Darussalam.* Formatted: Indonesian (3) Perusahaan seharusnya mentaati Undang-Undang Pendaftaran Perusahaan dan Undang-Undang Pendaftaran Profesi (4) Sebagai tambahan dari hal-hal yang, seseorang harus patuh pada Undang-undang Pendaftaran Profesi. Formatted: Indonesian 11

12 Jasa Rekayasa Terpadu (CPC 8673) - Untuk proyek infrastruktur angkutan konstruksi terimajadi (CPC 86731) - Untuk proyek pasokan air dan pekerjaan sanitasi konstruksi terimajadi (CPC 86732) - Untuk konstruksi pada proyek manufaktur konstruksi terimajadi (CPC 86733), selain dari perencanaan yang seharusnya disampaikan oleh Insinyur praktek berlisensi dan perusahaan/kemitraan yang terdaftar di Brunei Darussalam.* (3) Perusahaan seharusnya mentaati Undang-Undang Pendaftaran Perusahaan dan Undang-Undang Pendaftaraan Profesi Keikutsertaan modal asing dibuka sampai max. 55% (4) Sebagai tambahan dari hal-hal yang, seseorang harus patuh pada Undang-Undang Pendaftaran Profesi - Untuk proyek konstruksi terimajadi lainnya (CPC 86739) 12

13 Jasa Perencanaan Kota dan Arsitektur Tata Ruang dan Perencanaan Kota (CPC 86742CPC 8674), selain dari perencanaan yang haruswajib disampaikan melalui praktisi Perencana Kota berlisensi di Brunei Darussalam (3) a. Perusahaan seharusnya patuh pada Undang-Undang Pendaftaran Perusahaan dan Undang-Undang Pendaftaran Profesi.Perusahaan terdaftar harus wajib didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan dan Nama Usaha, Kantor Kejaksaan Agung b. b. Keikutsertaan modal asing dibuka sampai 50%. c. Perusahaan haruswajib didaftarkan pada Kementerian Pembangunan Sebagai tambahan bagi terhadap sesuatu komitmen yang diindikasikan dalam komitmen, praktisi Perencana Kota berlisensi haruswajib telah mempunyaimemiliki kualifikasi akademis dan profesional yang diakui. 13, Finnish, Finnish Formatted: Finnish, Finnish Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Indent: Before: 0.46 cm, Hanging: 0.63 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm Formatted: Indent: Before: 0.58 cm, Hanging: 0.5 cm Formatted: Finnish Formatted: Finnish Formatted: Finnish

14 B. Komputer dan Jasa yang Terkait dengan Komputer Jasa konsultasi yang berhubungan dengan Pemasangan Perangkat Keras Komputer (CPC 841) Jasa Pemasangan Perangkat Lunak (CPC 842) Jasa Pemrosesan Data (CPC 843) (4) (3) Perusahaan seharusnya wajib terdaftar pada kantor Pendaftaran Perusahaan dan Nama Usaha, Kantor Kejaksaan Agung., kecuali Direktur dan Tenaga Ahli Teknis yang dibutuhkan (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted: Indent: Before: cm + Aligned at: cm + Tab after: 0.62 cm + Indent at: 0.62 cm + Aligned at: cm + Tab after: 0.62 cm + Indent at: 0.62 cm + Aligned at: cm + Tab after: 0.62 cm + Indent at: 0.62 cm Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Swedish (Sweden) + Aligned at: cm + Tab after: 0.62 cm + Indent at: 0.62 cm 14

15 Jasa Basis Data (CPC 844) (3) Kehadiran komersial diijinkan hanya melalui suatu perusahaan yang terdaftar di Brunei Darussalam. (3) Tidak ada, kecuali komitmen Jasa pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan kantor termasuk komputer (CPC 845) Jasa komputer lainnya (CPC 849) (3) Perusahaan seharusnyawajib terdaftar pada kantor Pendaftaran Perusahaan dan Nama Usaha, Kantor Kejaksaan Agung., kecuali Direktur dan Tenaga Ahli Teknis yang dibutuhkan. (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Tab stops: Not at 0.65 cm cm Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Left, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Formatted: Indent: Before: 0.14 cm 15

16 C. Jasa Penelitian dan Pengembangan Jasa R&D pada ilmu alam dan rekayasa (CPC 851/8510) (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% Jasa R&D pada ilmu sosial dan kemanusiaan (CPC 852/8520) (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% 16

17 Jasa R&D antardisiplin (CPC 853/8530) (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% Jasa penelitian dan percobaan pengembangan pada ilmu ekonomi (CPC 85202) (1)Tidak ada (2)Tidak ada (3)Keikutsertan modal asing tidak melebihi 30% (1)Tidak ada (2)Tidak ada (3)Tidak terikat Formatted: Indent: Before: cm (4)Tidak terikat, kecuali sebagaimana (4)Tidak terikat 17

18 E. Jasa Penyewaan dan Sewa - Beli tanpa Operator Jasa penyewaan dan sewa -beli yang berkaitan dengan pesawat terbang tanpa operator (CPC 83104) (a)(1) Pesawat terbang harus bersertifikat. Masuk ke Brunei Darussalam tunduk pada perijinan dan pembatasan atas dasar kapasitas infrastruktur. (b) (c), kecuali : a. Hanya melalui sebuah kantor perwakilan; b. Hanya dengan penunjukan dari suatu Agen Penjualan Umum, yaitu perusahaan yang dikendalikan oleh warga negara Brunei; dan c. Bertempat tinggal tetap di Brunei Darussalam dipersyaratkan terkait dengan huruf (a). Formatted: Indent: Before: 0.84 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: a, b, c, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.26 cm + Tab after: 1.9 cm + Indent at: 1.9 cm, Tab stops: 1.48 cm, List tab + Not at 1.9 cm cm (d), kecuali terkait dengan huruf (b), satu jabatan teknis yang didasarkan pada uji ketersediaan lokal, ditujukan untuk sejumlah peserta didik Brunei yang ditentukan., kecuali kebijakan (untuk praktek sebuah profesi yang berlisensi di Brunei Darussalam dengan ketentuan sebagai berikut : (1)(a) Tempat kedudukan (2)(b) Pendaftaran Formatted: Indent: Hanging: 0.01 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.11 cm + Tab after: 0.74 cm + Indent at: 0.74 cm, Tab stops: Not at 0.74 cm 18

19 Berkaitan dengan mesin dan peralatan lain (CPC ) (3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% Jasa penyewaan/sewabeli yang berkaitan dengan barang-barang pribadi dan rumah tangga (CPC 8320) (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (8) (9), kecuali komitmen Formatted: Italian (Italy) Formatted: No bullets or numbering 19

20 F. Jasa Usaha Lain Jasa penjualan dan sewabeli atas tempat dan jangka waktu iklan (CPC 8711) Jasa perencanaan, pembuatan dan penempatan iklan (CPC 8712) Jasa periklanan lainnya (Jasa konsultasi periklanan) (CPC 8719) (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (8), kecuali komitmen (3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (5) (6) (7) (8) 20

21 Jasa penelitian pasar dan pengumpulan opini publik (CPC 864/8640) Jasa konsultasi pengelolaan (CPC 865/8650) Jasa yang berkaitan dengan konsultasi pengelolaan (termasuk jasa pengelolaan n.e.c) (CPC 866/8660) (3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (8), kecuali komitmen (5) (6) (7) (8) 21

22 Jasa analisis dan uji teknis (termasuk jasa analisis dan uji teknis lainnya) (CPC 8676) Jasa yang berkaitan dengan konsultasi ilmiah dan teknis (CPC 8675) Pemeliharaan dan perbaikan peralatan (tidak termasuk kapal laut, pesawat terbang atau peralatan angkutan lainnya) (CPC ) (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak dapat melebihi 3049% (8), kecuali komitmen (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (8), kecuali komitmen 22

23 Jasa Kebersihan Bangunan (CPC 874) Jasa fotografi (CPC 875/8750) (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49% (5) (6) (7)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (8), kecuali komitmen, kecuali komitmen + Aligned at: 0.11 cm + Tab after: 0.74 cm + Indent at: 0.74 cm Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm 23

24 Jasa pengemasan (CPC 876/8760) (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% Jasa Percetakan, Penerbitan (CPC 88442) Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Tab stops: Not at 0.65 cm cm (3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49%, kecuali komitmen Formatted: Font: Arial, 10.5 pt, Complex Script Font: 10.5 pt, Indonesian + Aligned at: 0.11 cm + Tab after: 0.74 cm + Indent at: 0.74 cm Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Indent: Before: cm 24

25 Jasa penggandaan (CPC 87904) (5) (1) (2)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (3), kecuali komitmen Jasa penerjemahan dan interpretasi (CPC 87905) (5) (1) (2)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (3), kecuali komitmen 25

26 Jasa pengumpulan dan pengiriman (CPC 87906) (1) (2)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (2) (3) (4) (3), kecuali komitmen (5) Jasa desain khusus (CPC 87907) (1) (2)(3) Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 3049% (2) (3) (4) (3), kecuali komitmen (5) 26

27 Formatted: Indent: Before: 0 cm Formatted: English (U.S.) JASA KOMUNIKASI Jasa Telekomunikasi Catatan : * Untuk subsektor : (a) Public Non-Fixed dan (b) Jasa Telepon Umum Berbayar, hal ini sesuai dengan rejim perijinan baru berdasarkan Aturan Telekomunikasi baru 2001 yang mensyaratkan pada pelaku / pemain baru yang berkeinginan untuk menyediakan jasa domestik dimaksud diwajibkan untuk mendaftar untuk memperoleh ijin dari Otoritas yang berwenang (yaitu Otoritas Teknologi Info- Komunikasi dan Industry (AITI) dan jika diperlukan lebih lanjut dapat juga tunduk pada persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh otoritas yang berwenang termasuk kebutuhan lainnya untuk pengaturan komersial dengan operator berlisensi (s). Jasa Transmisi Data Circuit - switched (7523**) Public Non-Fixed* (3) Tidak ada (4) (3) Tidak ada, kecuali komitmen (4) Formatted: Indent: Before: 0.11 cm 27

28 Jasa transmisi data packet-switched (7523**) (3) Hanya melalui perusahaan patungan (JV) yang bergabung secara lokal dengan orang Brunei atau perusahaan yang dikontroldikendalikan oleh orang Brunei; Keikutsertaan modal asing tidak melebihi 51%. (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: 0.77 cm Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted: Indent: Before: cm 28

29 Jasa Teleks (CPC 7523**) Jasa Telegraf (CPC 7522**) Jasa Faksimili (7521**+7529) (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-Undang Perusahaan Brunei Darussalam. (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana, kecuali komitmen (3) Tidak ada, kecuali komitmen, Spanish (International Sort), Tab stops: Not at 0.71 cm Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted... [1] Formatted... [2] Formatted: Indent: Before: 0.11 cm 29

30 Surat Elektronik ( ) (7523**) Pesan Suara (7523**) (3) Tidak ada (1) Tunduk pada pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-Undang Perusahaan Brunei Darussalam. (3) Tidak ada, kecuali komitmen (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana, kecuali komitmen Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted: Indent: Before: 0.63 cm, No bullets or numbering Formatted... [3] 30

31 ... [4] Formatted... [5] Formatted... [6] Formatted... [7]... [12] BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK Penelusuran informasi dan basis data secara online (7523**) Formatted... [8]... [13] Formatted... [9]... [14] Formatted... [10]... [15] Formatted... [11] Formatted... [16] Formatted... [17] (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted... [18]... [23] Formatted... [19]... [24] Formatted... [20] Pertukaran data elektronik (EDI) (7523*)... [25] Formatted... [21]... [26] (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted... [22] Formatted... [27] Formatted... [28]... [29]... [35] Jasa peningkatan/nilai tambah faksimili, termasuk penyimpanan dan pengiriman serta penelusuran kembali (7523**) (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali komitmen... [30]... [36]... [31]... [37] Formatted... [32] Formatted... [38]... [33]... [39] 31 Formatted... [34] Formatted... [40]

32 Public Non-Fixed* Jasa Lokal Jasa Suara Telepon Umum, kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s)* berlisensi, kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang sesuai dan Undangundang Perusahaan Brunei Darussalam. (1) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-undang Perusahaan Brunei Darussalam. (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana, kecuali komitmen (3) Tidak ada, kecuali sebagaimana, kecuali komitmen Penawaran ini didasarkan pada rejim perijinan baru berdasarkan Aturan baru Telekomunikasi Penawaran ini untuk menjual jasa kembali menggunakan infrastruktur yang dimiliki oleh pemegang lisensi dari AITI sebagai suatu kerangka perijinan baru dari otoritas pengatur berdasarkan Aturan Telekomunikasi Aligned at: 0.11 cm + Tab after: 0.74 cm + Indent at: 0.74 cm 32

33 Jasa Telepon Umum Berbayar * (5), kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s)* berlisensi (6), kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (7)(3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-Undang Perusahaan Brunei Darussalam. (8), kecuali komitmen a.(1) b.(2) Tidak ada Tidak ada c.(3) Tidak ada, kecuali komitmen d., kecuali komitmen Penawaran ini didasarkan pada rejim perijinan baru berdasarkan Aturan baru Telekomunikasi Formatted: Indent: Before: cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.38 cm + Tab after: 2.01 cm + Indent at: 2.01 cm, Tab stops: Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.38 cm + Tab after: 2.01 cm + Indent at: 2.01 cm, Tab stops: Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.38 cm + Tab after: 2.01 cm + Indent at: 2.01 cm, Tab stops: Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.38 cm + Tab after: 2.01 cm + Indent at: 2.01 cm, Tab stops: Not at 2.01 cm 33

34 Jasa Internasional : Jasa Suara Telepon Umum Jasa Telepon Bergerak : Jasa Telepon Nirkabel Bergerak (1) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (2) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-Undang Perusahaan Brunei Darussalam. (1) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (2) Tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-Undang Perusahaan Brunei Darussalam. (5) (6) (7)(3) Tidak ada, kecuali komitmen (8), kecuali komitmen (5) (6) (7)(3) Tidak ada, kecuali komitmen (8), kecuali komitmen 34

35 Jasa Telekomunikasi Prabayar, kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi, kecuali tunduk pada pengaturan komersial dengan operator (s) berlisensi (3) Tunduk pada ijin dari otoritas pengatur yang berwenang dan Undang-undang Perusahaan Brunei Darussalam. (5) (6) (7)(3) Tidak ada, kecuali komitmen Penawaran ini didasarkan pada rejim perijinan baru berdasarkan Aturan baru Telekomunikasi 2001 (8), kecuali komitmen 35

36 JASA KONTRUKSI DAN YANG BERKAITAN DENGAN REKAYASA Pekerjaan Prapemasangan pada (1) Tidak terikat karena karena tidak memungkinkan secara teknis (1) Tidak terikat karena tidak memungkinkan secara teknis Bidang Konstruksi (CPC 511) Pekerjaan Konstruksi untuk Bangunan (CPC 512) Pekerjaan Konstruksi Untuk Rekayasa Sipil (CPC 513) Perakitan dan Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi (CPC 514) Konstruksi Perdagangan Khusus (CPC 515) (3) Perusahaan harus terdaftar dalam Kantor Pencatatan pada Kejaksaan Agung dan Kementrian Pembangunan, untuk perusahaan dan nama dagang dan perijinan. Warga negara asing yang terdaftar dapat memiliki modal hingga maksimum 55% Pekerjaan Pemasangan (CPC 516) Pekerjaan Penyelesaian dan Finalisasi Bangunan (CPC 517) 36

37 Jasa Penyewaan terkait Perlengkapan untuk Konstruksi atau Penghancuran Bangunan atau Pekerjaan Rekayasa Sipil dengan operator (CPC 518) 37

38 ... [41] BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JASA PENDIDIKAN Pendidikan Dasar Hanya untuk Sekolah Internasional CPC 921 Pendidikan SekunderMeneng ah Hanya untuk Sekolah Internasional CPC 922 (3) Hanya melalui usaha patungan dengan keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49%. (3) Hanya melalui usaha patungan dengan keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49%. Formatted... [42] Formatted... [43]... [44]... [46]... [53] Formatted... [45]... [47]... [54] Formatted... [48] Formatted... [55]... [49]... [56] Formatted... [57] Formatted... [50]... [51]... [58] Formatted... [59] Formatted... [60] Formatted... [52] Formatted... [61] Formatted... [63]... [68] Formatted... [64]... [69] Formatted... [62] Formatted... [65]... [70] Formatted... [66]... [71] Formatted... [72] Formatted... [67] 38

39 Pendidikan Dewasa Kursus-kursus dengan jangka waktu maksimum 3 bulan (pendidikan privat) (CPC 924) Jasa Pendidikan Dewasa Hanya untuk Jasa Pusat Keahlian CPC 924 (3) - melalui usaha patungan dengan keikutsertaan modal asing tidak lebih dari 49% - tenaga kerja asing tidak lebih dari 10% angkatan kerja (3) Hanya melalui usaha patungan dengan keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49%. Formatted: Indent: Before: cm, Hanging: 1.05 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm +, Tab stops: 0.6 cm, Left + Not at 0.63 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 1.05 cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted... [73] Formatted... [74] Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted: Indent: Before: cm 39

40 Pusat Pelatihan Bahasa Asing CPC 929 (3) Hanya melalui usaha patungan dengan keikutsertaan modal asing tidak melebihi 49%. Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm 40

41 JASA KESEHATAN A.Jasa medis dan gigi (CPC 9312) A.Jasa yang diberikan oleh bidan, perawat, fisioterapis dan tenaga paramedis CPC a. b. c.(3) Tidak ada d., kecuali komitmen (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali komitmen (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering + Aligned at: 0.32 cm + Tab after: 0.95 cm + Indent at: 0.95 cm, Tab stops: 0.62 cm, List tab + Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering + Aligned at: 0.32 cm + Tab after: 0.95 cm + Indent at: 0.95 cm, Tab stops: 0.62 cm, List tab + Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering + Aligned at: 0.32 cm + Tab after: 0.95 cm + Indent at: 0.95 cm, Tab stops: 0.62 cm, List tab + Not at 2.01 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.62 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering + Aligned at: 0.32 cm + Tab after: 0.95 cm + Indent at: 0.95 cm, Tab stops: 0.62 cm, List tab + Not at 2.01 cm Formatted... [75] Formatted... [76] 41

42 Jasa rumah sakit A.(CPC 9311/93110) (tidak termasuk jasa Laboratorium Laboratorium dan X- RaySinar X) Jasa Laboratorium (CPC 9311X) (1) Tidak terikat karena karena tidak memungkinkan secara teknis (3) Tidak ada * hanya melalui persyaratan khusus dan aturanperaturan perundangundangan dalam negeri domestik tertentu serta peraturan negara (3) Tidak ada (1) Tidak terikat karena karena tidak memungkinkan secara teknis (3) Tidak ada (3) Tidak ada Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted... [77] Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: 0.11 cm, kecuali komitmen Formatted... [78] Formatted... [79] Formatted... [80] Formatted... [81] 42

43 Jasa X-RaySinar X (CPC 9311X) (3) Tidak ada (3) Tidak ada, kecuali komitmen Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.73 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 1.9 cm + Tab after: 2.54 cm + Indent at: 2.54 cm, Tab stops: Not at 2.54 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.73 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 1.9 cm + Tab after: 2.54 cm + Indent at: 2.54 cm, Tab stops: Not at 2.54 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.73 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 1.9 cm + Tab after: 2.54 cm + Indent at: 2.54 cm, Tab stops: Not at 2.54 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.73 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: 1.9 cm + Tab after: 2.54 cm + Indent at: 2.54 cm, Tab stops: 0.73 cm, List tab + Not at 2.54 cm 43

44 (2)Jasa yang berkaitan dangan Kesehatan dan Sosial Jasa kesehatan (CPC 9311) (1)Tidak terikat karena tidak memungkinkan secara teknis (2)Tidak ada (3)Tidak ada *hanya melalui persyaratan dan aturan domestik tertentu serta peraturan negara (4)Tidak terikat,kecuali sebagaimana (3)Tidak terikat karena tidak memungkinkan secara teknis (4)Tidak ada (5)Tidak ada (6)Tidak terikat,kecuali sebagaimana Formatted: Indent: Before: 0 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: A, B, C, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.72 cm + Tab after: 1.35 cm + Indent at: 1.35 cm, Tab stops: 0.68 cm, List tab + Not at 0.74 cm cm JASA PARIWISATA DAN YANG TERKAIT DENGAN PERJALANAN 44

45 Jasa penginapan hotel (CPC 64110) Restauran (CPC 642,643) (3) Harus sebuah usaha patungan dengan perusahaan setempat yang tunduk pada peraturan setempat * (Bebas minuman beralkohol dan minuman yang diijinkan) * (Bebas minuman beralkohol dan minuman yang diijinkan) (3) Harus sebuah usaha patungan dengan perusahaan setempat yang tunduk pada peraturan setempat 45

46 Jasa Pariwisata Lainnya - Penginapan untuk pelajar - Lapangan Golf - Fasilitas Marina (3) Harus merupakan proyek usaha patungan dengan perusahaan setempat 46

47 JASA TEMPAT HIBURAN, BUDAYA DAN OLAH RAGA Taman bertema (theme parks) (5) (6) (3) Harus merupakan proyek usaha patungan dengan perusahaan setempat (7) (8) 47

48 JASA ANGKUTAN (1)A. Jasa Angkutan Laut Angkutan penumpang (CPC 7211) (3) Keikutsertaan modal asing wajib tidak melebihi 4049%, kecuali komitmen Jasa-jasa di pelabuhan berikut ini tersedia untuk pemasok angkutan laut internasional dengan syarat-syarat dan ketentuan yang wajar dan non diskriminatif : Formatted: Indent: Before: 0 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: A, B, C, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Angkutan barang (CPC 7212) (4) Tidak ada, kecuali sebagaimana (1)(3) a) Pasokan angkutan laut internasional, tidak termasuk kapal untuk mengangkut dan barang-barang energi, keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 4049% b) pasokan angkutan laut internasional atas barang energi; tidak terikat (4) Tidak ada,kecuali sebagaimana, kecuali komitmen a.1. Pilotage; b.2. Bantuan tunda dan dorong; c.3. Pengaturan dan pengairan d.4. Pengumpulan sampah e.5. Bantuan navigasi f.6. Jasa operasional berbasis pantai yang sangat penting bagi pengoperasian kapal, termasuk komunikasi, pasokan air dan listrik g.7. Fasilitas perbaikan keadaan darurat h.8. Jasa penurunan sauh, dermaga dan penambatan. Formatted: Indent: Before: 0.03 cm, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.9 cm + Tab after: 2.54 cm + Indent at: 2.54 cm, Tab stops: 0.67 cm, List tab + Not at 2.54 cm Formatted: Indent: Before: cm, Hanging: 1.17 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm +, Tab stops: Not at 0.63 cm (3)(4) Tidak ada, kecuali komitmen (4) Tidak ada, kecuali sebagaimana 48

49 Jasa Agen LautKelautan CPC 7454* (3) Keikutsertaan modal asing wajib tidak melebihi 49% Formatted: Indent: Before: 0.23 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.32 cm + Tab after: 0.95 cm + Indent at: 0.95 cm, Tab stops: Not at 0.95 cm Formatted: Font: Not Bold Formatted... [82] (4) Tidak ada, kecuali sebagaimana Formatted... [83] Formatted: Indent: Before: 0 cm D. Angkutan Ruang Angkasa (CPC 733/7330) (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 3049% Formatted... [84] Formatted: Indent: Before: 0.11 cm Formatted: Indent: Before: cm 49

50 E. Jasa Angkutan Jalur RelKereta Api Angkutan penumpang (CPC 7111) (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 3049% Formatted: Indent: Before: 0.07 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Indent: Before: 0.07 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Indent: Before: 0.07 cm, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2, 3, + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.63 cm + Tab after: 1.27 cm + Indent at: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm 50

51 Angkutan barang (CPC 7112) (2) (3) (3) Kepemilikan modal asing seharusnya tidak boleh melebihi 3049% (4) (5) Jasa dorong dan tundaderek (CPC 7113) (2) (3) (4)(3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 3049% (5), kecuali komitmen 51

52 Perlengkapan Pemeliharaan dan perbaikan perlengkapan angkutan jalur relkereta api (CPC 8868) (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 3049% (5) (6) (7) (8) 52

53 H. Jasa Penunjang untuk Semua Moda Angkutan Jasa Penanganan Kargo Laut CPC 741(CPC 742) (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 49% (1)Tidak ada (2)Tidak ada (3)Kehadiran komersial dapat dilakukan dalam bentuk usaha patungan. Saham maksimum modal asing dalam usaha patungan diperbolehkan hingga 30% (4)Tidak terikat Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Widow/Orphan control, Tab stops: Not at 0.65 cm Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Widow/Orphan control, Tab stops: Not at 0.65 cm 53

54 Jasa penyimpanan dan pergudangan (CPC 742) Jasa Pengangkutan MuatanBarang melalui Laut CPC 748 (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 49% (3) Keikutsertaan modal asing tidak boleh melebihi 49% Formatted: Indent: Before: 0 cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm Formatted: Indent: Before: cm 54

55 KERTAS ACUAN Ruang Lingkup Berikut ini adalah definisi-definisi dan prinsip-prinsip tentang kerangka kerja peraturan untuk jasa telekomunikasi dasar. Definisi Pengguna berarti konsumen jasa dan pemasok jasa. Fasilitas esensial berarti fasilitas suatu jasa atau jaringan pembawa telekomunikasi umum yang: (a) disediakan secara eksklusif atau secara dominan oleh suatu atau sejumlah terbatas pemasok ; dan (b) tidak dapat layak secara ekonomi atau digantikan secara teknis dalam rangka menyediakan suatu jasa. Pemasok utama adalah pemasok yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi secara material syarat-syarat partisipasi (sehubungan dengan harga dan (pasokan) di pasar terkait untuk jasa telekomunikasi dasar sebagai akibat dari: (a) Pengendalian atas fasilitas esensial; atau (b) Penggunaan posisinya di pasar. 1. Pengamanan persaingan 1.1 Pencegahan praktek anti-persaingan dalam bidang telekomunikasi Kebijakan yang tepat wajib diberlakukan untuk tujuan mencegah para pemasok, yang, secara sendiri atau bersama-sama, merupakan pemasok utama untuk terlibat di dalam atau melanjutkan praktek anti-persaingan. 1.2 Pengamanan Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Justified Formatted: Underline Formatted: Underline Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Underline Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Underline Formatted: Indent: Before: 0 cm, First line: 1.27 cm, Tab stops: Not at 1.27 cm Formatted: Underline 55

56 Praktek anti-persaingan yang disebut di atas wajib meliputi, khususnya: (a) terlibat di dalam pemberian subsidi silang anti-persaingan; (b) menggunakan informasi yang diperoleh dari para pesaing yang mengakibatkan anti-persaingan; dan (c) tidak menyediakan kepada pemasok jasa lain secara tepat waktu, informasi teknis dasar tentang fasilitas-fasilitas esensial dan informasi yang relevan secara komersial yang mereka perlukan untuk menyediakan jasa. Formatted: Indent: Before: 1.27 cm, Hanging: 1.27 cm, Tab stops: 2.54 cm, Left 2. Interkoneksi 2.1 Bagian ini berlaku untuk menghubungkan dengan para pemasok yang menyediakan jasa atau jaringan pengantar telekomunikasi umum untuk mengijinkan para pengguna suatu pemasok untuk berkomunikasi dengan para pengguna pemasok lainn dan untuk mengakses jasa yang sediakan oleh pemasok lain, dimana komitmen spesifik dilaksanakan. 2.2 Interkoneksi yang dijamin Interkoneksi dengan suatu pemasok utama akan dijamin pada setiap titik jaringan yang secara teknis dimungkinkan. Interkoneksi tersebut disediakan: Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Underline (a) (b) (c) berdasarkan ketentuan non-diskriminasi, persyaratan (termasuk standar dan spesifikasi teknis) dan tarif,, dan yang mutunya tidak kurang dari jasa yang disediakan untuk jasanya sendiri yang sejenis atau untuk jasa sejenis dari pemasok jasa non-afiliasi atau untuk anak perusahaannya atau afiliasi lainnya; secara tepat waktu, berdasarkan ketentuan, persyaratan (termasuk standar dan spesifikasi teknis) dan tarif yang berorientasi pada biaya yang transparan, wajar, mempertimbangkan kelayakan ekonomi, dan cukup unbundled sedemikian rupa sehingga pemasok jasa tidak perlu membayar untuk komponen-komponen atau fasilitas-fasilitas jaringan yang tidak dibutuhkannya untuk jasa yang akan disediakan; dan atas dasar permintaan, di titik-titik disamping titik terminasi jaringan yang ditawarkan untuk mayoritas pengguna, berdasarkan pada biaya-biaya yang menggambarkan biaya konstruksi fasilitas tambahan yang diperlukan. 2.3 Prosedur yang tersedia secara umum untuk perundingan interkoneksi Prosedur yang berlaku untuk interkoneksi kepada pemasok utama akan dibuat tersedia secara umum 2.4 Keterbukaan pengaturan interkoneksi Formatted: Underline Formatted: Underline 56

57 Dijamin bahwa pemasok utama akan tersedia secara umum baik perjanjian-perjanjian interkoneksinya atau penawaran interkoneksi acuan. 2.5 Interkoneksi: penyelesaian sengketa Pemasok jasa yang meminta interkoneksi dengan pemasok utama akan memiliki pilihan, apakah: Formatted: Underline (a) (b) pada setiap saat; atau setelah jangka waktu yang wajar yang telah diumumkan kepada masyarakat umum, kepada sebuah badan domestik independen, yang bisa merupakan badan pengatur sebagaimana disebut pada butir 5 dibawah, untuk menyelesaikan sengketa mengenai ketentuan, persyaratan dan tarip yang sesuai untuk interkoneksi dalam jangka waktu yang wajar, sampai batas bahwa hal ini belum ditetapkan sebelumnya. 3. Jasa Universal Setiap anggota berhak menetapkan jenis kewajiban jasa universal yang ingin diberlakukan. Kewajiban-kewajiban tersebut tidak dengan sendirinya dianggap sebagai anti-persaingan, asalkan diurus secara transparan, non-diskriminatif dan netral secara kompetitif dan tidak lebih memberatkan dibanding yang diperlukan untuk jenis jasa universal yang ditetapkan oleh negara anggota 4. Ketersedian Kriteria Perijinan Bagi Umum Apabila ijin diperlukan, maka hal-hal berikut wajib tersedia untuk umum: (a) semua kriteria perijinan dan jangka waktu yang biasanya diperlukan untuk mencapai keputusan mengenai sebuah permohonan ijin; dan (b) ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat masing-masing ijin. Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold Formatted: Indent: Before: 0.63 cm Alasan-alasan penolakan sebuah ijin wajib diberitahukan kepada pemohon bila diminta. 5. Pengatur Independen Badan pengatur adalah terpisah dari, dan tidak bertanggungjawab atas pasokan jasa telekomunikasi dasar. Keputusan dari dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh pengatur wajib bersifat tidak memihak sehubungan dengan semua peserta pasar. Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold 57

58 6. Alokasi dan penggunaan sumberdaya langka Setiap prosedur untuk alokasi dan penggunaan sumberdaya langka, termasuk frekuensi, jumlah dan hak menentukan cara, akan dilaksanakan secara obyektif, tepat waktu, transparan dan non-diskriminatif. Pita frekuensi yang dialokasikan saat ini akan dibuat tersedia secara umum tetapi identifikasi rinci dari frekuensi yang dialokasikan untuk penggunaan khusus pemerintah tidak diperlukan. Formatted: Font: Not Bold Formatted: Font: Not Bold, Underline Formatted: Font: Not Bold Formatted: Indonesian BRUNEI DARUSSALAM DAFTAR PENGECUALIAN MFN Untuk Komitmen Paket Keenam Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Formatted: Swedish (Sweden) Sektor atau sub sektor Semua sektor Deskripsi Kebijakan yang menggambarkan ketidakkonsistenan dengan Pasal II Kebijakan liberalisasi di masa mendatang mempengaruhi pembatasan pada modal atau kepentingan asing di perusahaan yang didirikan di Brunei Darussalam wajib dijalankan dengan perlakuan yang berbeda, dan atas kebijakan otoritas yang berwenang. Negara yang memberlakukan kebijakan dimaksud Jangka Waktu Yang Diinginkan Kondisi yang melandasi pengecualian Semua negara Tidak ditentukan Kebijakan akan diberlakukan dengan perlakuan yang berbeda untuk penanaman modal yang sesuai dengan persyaratan tertentu pembangunan Brunei Darussalam dengan kemampuan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan asing dan negara asal mereka. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan ekonomis 58

59 BRUNEI DARUSSALAM DAFTAR PENGECUALIAN MFN Untuk Komitmen Paket Keenam Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Formatted: Swedish (Sweden) Sektor atau sub sektor Deskripsi Kebijakan yang menggambarkan ketidakkonsistenan dengan Pasal II Negara yang memberlakukan kebijakan dimaksud Jangka Waktu Yang Diinginkan Kondisi yang melandasi pengecualian dari keikutsertaan asing pada perekonomian Brunei Darussalam. Jasa hukum Lebih disukai untuk masuk dan tinggal sementara bagi tenaga kerja dari sumber pasokan tradisional Semua kebijakan yang berhubungan dengan ketentuan jasa hukum di Brunei Darussalam. Sumber-sumber tradisional Semua negara Tidak ditentukan. Brunei Darussalam akan secara berkala meninjau ulang kebijakan dimaksud berdasarkan pertimbangan kebijakan domestik dan nasional Tidak ditentukan. Brunei Darussalam akan mempertahankan kemungkinan menghapus pembebasan berdasarkan peninjauan ulang untuk hasil Karena populasi yang kecil pemerintah perlu untuk mengatur arus dari tenaga kerja asing, baik yang terampil atau tidak terampil, untuk menjamin pembauran sosial di Brunei Darussalam. Pembebasan ini diperlukan mengingat pendirian firma hukum asing di Brunei Darussalam didasarkan pada persetujuan kasus per kasus. Radio dan Televisi Radio dan televisi didefinisikan meliputi : - Penyiaran bebas mengudara Radio Televisi Brunei (RTB) memberikan hak siaran dan transmisi khusus kepada negara tertentu yang mana Semua Negara. Sekarang ini, hanya Singapura, Malaysia dan Indonesia yang diberikan hak siar dan transmisi Brunei Darussalam akan mempertahankan kemungkinan penghapusan pengecualian ini Untuk meningkatkan hubungan sosial, ekonomi, dan budaya 59

60 BRUNEI DARUSSALAM DAFTAR PENGECUALIAN MFN Untuk Komitmen Paket Keenam Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Formatted: Swedish (Sweden) Sektor atau sub sektor - TV kabel dan berlangganan - Penyiaran langsung melalui satelit - Tele teks - Semua jasa penyiaran yang terdaftar pada daftar Klasifikasi Sektor Jasa, MTN.GNS/W/120 Deskripsi Kebijakan yang menggambarkan ketidakkonsistenan dengan Pasal II negara tersebut telah menandatangani perjanjian bilateral. Negara yang memberlakukan kebijakan dimaksud Jangka Waktu Yang Diinginkan khusus. berdasarkan hasil peninjauan ulang. Kondisi yang melandasi pengecualian Jasa keuangan Perlakuan yang berkaitan dengan pemberian ijin untuk offshore banks dan merchant banks, untuk memperluas operasi yang ada dan melakukan kegiatan baru dalam sektor jasa keuangan dapat diberikan kepada pemasok jasa dari anggota lainnya dengan perlakuan yang berbeda atau atas dasar timbal balik dan kebijakan otoritas yang berwenang. Semua negara Tidak ditentukan Memberikan perlakuan yang berbeda kepada negara anggota lain yang memberikan perlakuan yang menguntungkan kepada lembaga keuangan Brunei Darussalam. 60

61 BRUNEI DARUSSALAM DAFTAR PENGECUALIAN MFN Untuk Komitmen Paket Keenam Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Formatted: Swedish (Sweden) Sektor atau sub sektor Reasuransi dan retrocession Deskripsi Kebijakan yang menggambarkan ketidakkonsistenan dengan Pasal II Pengecualian diberikan kepada Korporasi Reasuransi ASEAN (ASEAN Re), sebuah usaha sektor swasta dengan kepemilikan saham seimbang dari 6 negara ASEAN, didirikan dengan modal disetor 6 juta Dollar Brunei dari minimum 10 juta Dollar Brunei yang ditetapkan dalam Undang-Undang Asuransi. Selain dari pada itu, ASEAN Re tunduk pada peraturan dan undang-undang yang sama yang diterapkan kepada semua reasuransi di Brunei Darussalam. Negara yang memberlakukan kebijakan dimaksud Jangka Waktu Yang Diinginkan Kondisi yang melandasi pengecualian ASEAN Tidak ditentukan Untuk meningkatkan kerjasama yang lebih baik di antara negara ASEAN di sektor reasuransi. Jasa perbankan dan jasa keuangan lainnya. Berdasarkan perjanjian mata uang yang dapat dipertukarkan antara Singapura dan Brunei, otoritas penerbit mata uang dari Singapura dan Brunei akan : Singapura Tidak ditentukan, sampai salah satu negara mengakhiri perjanjian ini. Perjanjian mata uang yang dapat dipertukarkan dimulai tahun 1967 yang berasal dari hubungan sejarah dan ekonomi khusus antara Brunei Darussalam dan 61

62 BRUNEI DARUSSALAM DAFTAR PENGECUALIAN MFN Untuk Komitmen Paket Keenam Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Formatted: Swedish (Sweden) Sektor atau sub sektor Deskripsi Kebijakan yang menggambarkan ketidakkonsistenan dengan Pasal II i.- menerima dari bank, uang kertas dan logam/koin yang dikeluarkan oleh otoritas penerbit lainnya, sama dan tanpa biaya dan untuk menukarkan uang kertas dan koin ke dalam mata uang negara bersangkutan; dan Negara yang memberlakukan kebijakan dimaksud Jangka Waktu Yang Diinginkan Kondisi yang melandasi pengecualian Singapura. Formatted: Indent: Before: 0 cm, Hanging: 0.45 cm, Bulleted + Level: 3 + Aligned at: 3.49 cm + Tab after: 4.13 cm + Indent at: 4.13 cm, Tab stops: 0.45 cm, List tab + Not at 3.81 cm cm - mengatur pengiriman kembali atas biaya dari otoritas penerbit mata uang terkait, uang kertas dan koin dikeluarkan oleh otoritas penerbit mata uang lainnya dan untuk menerima nilai nominal yang setara dengan setiap mata uang yang disepakati. 62

63 63

64 Page 29: [1] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 29: [2] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 30: [3] Formatted Owner 23/05/ :15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 1: [4] Change Owner 23/05/ :21:00 Page 31: [5] Formatted Owner 22/12/ :01:00 Font color: Auto Page 31: [6] Formatted Owner 23/05/ :17:00 Indent: Before: 0 cm, First line: 0 cm, Tab stops: Not at 0.65 cm cm Page 31: [7] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [8] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [9] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [10] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [11] Formatted Owner 23/05/ :16:00 Indent: Before: cm Page 31: [12] Change Owner 23/05/ :16:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [13] Change Owner 23/05/ :16:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [14] Change Owner 23/05/ :16:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [15] Change Owner 23/05/ :16:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [16] Formatted Owner 23/05/ :16:00 Indent: Before: 0.11 cm Page 31: [17] Formatted Owner 22/12/ :01:00 Font color: Auto Page 31: [18] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [19] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00

65 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [20] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [21] Formatted Owner 24/05/2010 0:15:00 Numbered + Level: 1 + Numbering + Aligned at: cm + Tab after: 0.63 cm + Page 31: [22] Formatted Owner 22/12/ :01:00 Font color: Auto Page 31: [23] Change Owner 23/05/ :17:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [24] Change Owner 23/05/ :17:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [25] Change Owner 23/05/ :17:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [26] Change Owner 23/05/ :17:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [27] Formatted Owner 23/05/ :17:00 Indent: Before: 0.11 cm Page 31: [28] Formatted Owner 22/12/ :01:00 Font color: Auto Page 31: [29] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [30] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [31] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [32] Formatted COMPAQ 06/06/ :02:00 Justified Page 31: [33] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [34] Formatted Owner 23/05/ :18:00 Indent: Before: cm Page 31: [35] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [36] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [37] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering Page 31: [38] Formatted COMPAQ 06/06/ :02:00 Justified Page 31: [39] Change Owner 23/05/ :18:00 Formatted Bullets and Numbering

I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Tidak terikat untuk kebijakan yang berkaitan dengan modal asing atau kepentingan dalam perusahaan yang didirikan atau bermaksud untuk mendirikan

Lebih terperinci

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

BRUNEI DARUSSALAM. Jadwal dari Komitmen Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA ANNEX/SC1 BRUNEI DARUSSALAM Jadwal dari Komitmen Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda

Lebih terperinci

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

AFAS 7 / INDONESIA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa A. KOMITMEN HORIZONTAL Subsidi (3), (4) Tidak terikat untuk subsidi, termasuk untuk penelitian dan pengembangan. Kebijakan Pajak (1), (2), dalam kaitannya dengan Pajak Tanah (3) Orang perseorangan dan

Lebih terperinci

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I.KOMITMEN HORIZONTAL Semua Sektor; Untuk pemasok jasa pihak lain yang merupakan orang perseorangan dari pihak tersebut, tapi bukan berkewenagaraan dari pihak tersebut untuk mode 1, 2, 3, 4: Tidak terikat

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Perpindahan sementara

Lebih terperinci

SINGAPURA DAFTAR PENGECUALIAN MFN. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

SINGAPURA DAFTAR PENGECUALIAN MFN. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Kehadiran dari : - orang perseorangan yang tidak terampil dan semi-terampil - tenaga terampil (termasuk para pengrajin terampil dalam suatu perdagangan tertentu, kecuali tenaga spesialis/ professional

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN MYANMAR Horizontal Semua Sektor; Untuk pemasok jasa dari pihak lain yang merupakan

Lebih terperinci

Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA 3) Akuisisi,

Lebih terperinci

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

SINGAPURA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 4) Kehadiran dari orang perseorangan tidak mengikat kecuali untuk perpindahan didalam perusahaan (lihat di bawah) 4) Tidak terikat 4)

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor

Lebih terperinci

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DI DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial penyediapenyedia jasa asing bisa dalam bentuk perusahaan patungan dan/atau kantor perwakilan, kecuali jika disebutkan

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. KOMITMEN

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2013, No dengan perkembangan keadaan sehingga harus diubah; (3) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b p

2013, No dengan perkembangan keadaan sehingga harus diubah; (3) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b p Hanging: 1 cm, Right: 0 cm, Space Before: 3 pt, After: 3 pt, No widow/orphan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.162, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Sengketa Pemilu. Penyelesaian. Tata Cara. PERATURAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN

Lebih terperinci

Formatted: Bottom: 1.6" Formatted: Tab stops: 6.69", Left

Formatted: Bottom: 1.6 Formatted: Tab stops: 6.69, Left Formatted: Bottom: 1.6" Formatted: Tab stops: 6.69", Left Formatted: Font: 5 pt, Not Bold, Font color: Auto Formatted: Left, None, Indent: Left: 0", First line: 0", Space Before: 0 pt, Don't keep with

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan Dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR TERMASUK DALAM JADWAL INI 3) Dalam kegiatan-kegiatan yang dilindungi secara jelas oleh Hukum untuk kewarganegaraan Filipina (seperti modal asing hanya terbatas pada

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA MYANMAR JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. HORISONTAL

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA FILIPINA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN SELANDIA BARU

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN SELANDIA BARU Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN SELANDIA BARU www.djpp.de.id 1. Komitmen Selandia Baru di bawah Bab Perpindahan

Lebih terperinci

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

MALAYSIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa Moda Pasokan: Pasokan Lintas Batas Konsumsi di Luar Negeri Kehadiran Komersial 4) Kehadiran orang perseorangan I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG TERMASUK DALAM JADWAL INI KECUALI DINYATAKAN SEBALIKNYA

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN SPESIFIK UNTUK SEKTOR KEUANGAN

Lebih terperinci

perusahaan asuransi jiwa, oleh karena diusulkan untuk menyempurnakan rumusan alamat.

perusahaan asuransi jiwa, oleh karena diusulkan untuk menyempurnakan rumusan alamat. Formatted: Right: 0.99", Top: 1.2", Bottom: 1.6", Header distance from edge: 0.49" Yth. 1. Perusahaan Asuransi Kerugian dan Perusahaan Reasuransi; Jiwadan; 2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 2.3. Perusahaan

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA

Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA Persetujuan Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru JADWAL KOMITMEN PERPINDAHAN ORANG PERSEORANGAN FILIPINA www.djpp.de.id 1. Jadwal ini berlaku untuk semua sektor tertentu

Lebih terperinci

2011, No Negara/Lembaga pada Tahun Anggaran 2011 yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 diatur oleh Pemerintah;

2011, No Negara/Lembaga pada Tahun Anggaran 2011 yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 diatur oleh Pemerintah; BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.121, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Optimalisasi Anggaran Belanja. Pemotongan Pagu Belanja. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PMK.02/2011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Style Definition: Heading 1: Font color: Auto, Space Before: 0 pt Formatted: Heading 1, Line spacing: Double

BAB 1 PENDAHULUAN. Style Definition: Heading 1: Font color: Auto, Space Before: 0 pt Formatted: Heading 1, Line spacing: Double BAB 1 PENDAHULUAN Style Definition: Heading 1: Font color: Auto, Space Before: 0 pt Formatted: Heading 1, Line spacing: Double 1.1. Latar Belakang Penelitian Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA (IPeKB INDONESIA) Pasal 1 BAB I ATRIBUT

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA (IPeKB INDONESIA) Pasal 1 BAB I ATRIBUT ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA (IPeKB INDONESIA) BAB I ATRIBUT Pasal 1 1. Lambang organisasi IpeKB Indonesia adalah segi lima warna biru muda yang didalamnya terdapat

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 64/PUU-XIII/2015 Industri Pelayaran Nasional

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 64/PUU-XIII/2015 Industri Pelayaran Nasional RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 64/PUU-XIII/2015 Industri Pelayaran Nasional I. PARA PEMOHON Capt. Ucok Samuel Bonaparte Hutapea, A.Md., S.H., S.E., M.Mar, II. III. IV. OBJEK PERMOHONAN Pengujian

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA PASAL I PENGERTIAN-PENGERTIAN

PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA PASAL I PENGERTIAN-PENGERTIAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH DAN PEMERINTAH UKRAINA Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina di dalam Persetujuan ini disebut sebagai Para Pihak pada Persetujuan; Sebagai peserta

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa industri perasuransian yang sehat, dapat diandalkan,

Lebih terperinci

2012, No e. bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas, dan sebagai pelaksanaan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Horti

2012, No e. bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas, dan sebagai pelaksanaan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Horti BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.974, 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN. Fungsi Lahan. Hortikultura. Perlindungan. Peningkatan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/Permentan/OT.140/9/2012

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.337, 2014 EKONOMI. Asuransi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5618). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM DAFTAR INI 3) Kehadiran komersial di sektor atau subsektor dalam daftar ini diperbolehkan hanya melalui perusahaan perseroan terbatas yang terdaftar

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES NASKAH PENJELASAN PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES (PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN KOMITMEN PAKET KEENAM DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa industri perasuransian yang sehat, dapat diandalkan,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA *47919 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES)

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SALINAN Formatted: Different first page header PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

SALINAN NO : 14 / LD/2009

SALINAN NO : 14 / LD/2009 SALINAN NO : 14 / LD/2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 SERI : D.8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GEMILANG KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Ketujuh dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI Tidak ada, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang :

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI LOaDED IPB : POB-SJSK-004

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI LOaDED IPB : POB-SJSK-004 2.1. TUJUAN 1.1. Memberikan pedoman hosting di domain ipb.ac.id bagi unit kerja di lingkungan Institut Pertanian Bogor 1.1.1.2. Menetapkan ketentuan alokasi server dan penamaan domain di lingkungan Institut

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 Yth. 1. Perusahaan Asuransi;, dan 2. Perusahaan Reasuransi yang Menyelenggarakan Sebagian atau Seluruh Usahanya dengan Prinsip Syariah di tempatindonesia. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi

2 e. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik dipandang sudah tidak relevan dengan perkembangan profesi sehi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2014 KEMENKEU. Publik. Penilai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101/PMK.01/2014 TENTANG PENILAI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN

1 ORANG DAN BADAN YANG TERCAKUP DALAM PERSETUJUAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN KONFEDERASI SWISS MENGENAI PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK YANG BERKENAAN DENGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN BERHASRAT untuk

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Ukraina PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA TENTANG PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN PAJAK ATAS PENGHASILAN Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Lebih terperinci

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa

VIETNAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK. Untuk Komitmen Paket Kedelapan dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa I. KOMITMEN HORIZONTAL SELURUH SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI, kecuali: Kecuali ditetapkan sebaliknya dalam setiap sektor atau sub-sektor spesifik dalam Jadwal ini, perusahaan asing diijinkan mendirikan

Lebih terperinci

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN

Lebih terperinci

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016) admikon2@gmail.com MODUL BIMBINGAN TEKNIS ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI Modul 1 : Kebijakan Penyusunan Dok. Kontrak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN M E M U T U S K A N : NOMOR : KM 81 TAHUN 2004

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN M E M U T U S K A N : NOMOR : KM 81 TAHUN 2004 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 81 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UDARA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2001 telah

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL INFO RADIO PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG TENAGA PELATIHAN MENGEMBANGKAN PROGRAM PELATIHAN PLK.TL BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG TENAGA PELATIHAN MENGEMBANGKAN PROGRAM PELATIHAN PLK.TL BUKU INFORMASI Formatted: English (U.S.) MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG TENAGA PELATIHAN MENGEMBANGKAN PROGRAM PELATIHAN BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 Formatted: Font: (Default) Formatted: Centered Formatted: Space After: 0 pt PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya; LAMPIRAN PERSETUJUAN MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI MENYELURUH ANTAR PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA

Lebih terperinci

Bab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA

Bab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA Bab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA RUANG LINGKUP P3B Untuk mempermudah pemahaman pembaca tentang P3B, maka ruang lingkup P3B dengan menggunakan United Nations (UN) Model dikelompokkan sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM DEWAN KOMISARIS I. DASAR HUKUM Penetapan, organisasi, mekanisme kerja, tugas dan tanggung jawab serta wewenang Dewan Komisaris PT Trias Sentosa Tbk ( Perseroan ) sebagaimana yang dinyatakan dalam Piagam ini merujuk ke

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa untuk meningkatkan peranan telekomunikasi dalam menunjang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan

Lebih terperinci

2013, No.38 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

2013, No.38 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS. BAB I KETENTUAN UMUM Pa No.38, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMUNIKASI. INFORMASI. Pos. Pelaksanaan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5403) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi Kerugian danperusahaan Asuransi Jiwa;dan 1.2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 2.3. Perusahaan Reasuransi.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi Kerugian danperusahaan Asuransi Jiwa;dan 1.2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 2.3. Perusahaan Reasuransi. Formatted: English (U.S.) Yth. 1. Perusahaan Asuransi Kerugian danperusahaan Asuransi Jiwa;dan 1.2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 2.3. Perusahaan Reasuransi. ddi Indonesia Formatted: Different first

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik memiliki

Lebih terperinci

KEPPRES 112/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN

KEPPRES 112/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 112/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN *47933 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa industri perasuransian yang sehat,

Lebih terperinci