BAB I PENDAHULUAN. hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain
|
|
- Bambang Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup di jaman ini semakin lama semakin modern, semua benda-benda yang ada di sekitar kita sekarang ini merupakan produk-produk yang kian lama semakin canggih. Sebagai contoh pesatnya perkembangan dunia informatika dengan adanya internet yang dapat mempermudah koneksi, bahkan untuk jarak yang jauh sekalipun. Internet dapat digunakan untuk berbagai macam hal, diantaranya sebagai alat bantu dalam mencari berbagai informasi guna menambah pengetahuan, keperluan pendidikan berupa sistem belajar online, keperluan dunia hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain sebagainya melalui aplikasi-aplikasi yang ada di internet (yahoo, youtube, dan lain-lain). Media massa, terutama televisi, telah menjadi bagian penting bagi anak-anak. Kepopuleran televisi ini disebabkan beberapa hal antara lain karena televisi adalah media audio visual, tidak seperti radio yang hanya menampilkan siaran audio saja, ataupun media cetak yang menampilkan informasi secara visual. Sifat televisi yang audio visual itulah yang sangat menarik bagi anak. Disamping itu harganya pun terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Saat ini anak-anak juga mengakses media-media hiburan yang lain, seperti game online, game di hp, komputer, dan Playstation (Oktiani, 2012). Tahun 2001 dikatakan puncak dari demam dotcom, sehingga penyebaran informasi mengenai Game Online semakin cepat. Menurut liga Game Indonesia (ligagames.com), Game Online muncul di Indonesia pertama kali di tahun
2 2 Pada Game Online, internet adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan kita bermain pada jalur protokol yang digunakan jaringan tersebut, walaupun Game Online tidak selalu berarti game yang dapat dimainkan secara multiplayer, tetapi umumnya Game Online dengan skala yang cukup besar mendukung permainan multiplayer, hal inilah yang menjadi salah satu faktor kepopuleran game tersebut (Habibi, 2009). Hal yang sama dengan permainan Playstation, di indonesia demam Playstation memunculkan begitu banyak tempat penyewaan (rental) Playstation (Yunanpritta, 2001). Bukan hanya anak-anak saja yang menyukainya, remaja, dan banyak mahasiswa menyukai jenis game ini. Hal ini disebabkan karena permainan ini dari segi interaktif, grafis dan aneka game nya sangat menarik dan memuaskan. Bagi sebagaian orang permainan sejenis komputer (Playstation) ini dianggap dapat meningkatkan kreativitas, karena para pemainnya dilatih kemampuannya untuk memecahkan masalah, dapat berpikir logis, meningkatkan koordinasi mata dan telinga tentunya agar tidak buta teknologi, tetapi sisi negatifnya Playstation juga dapat membuat lupa waktu, kelelahan mata, waktu belajar terganggu khususnya bagi para pelajar karena lupa waktu (Ruskin, 2001). Setiap hari kita mendengarkan bunyi-bunyi dilingkungan sekitar kita, seperti bunyi dari televisi dan lalu lintas. Secara normal kita mendengar bunyi selama ini pada taraf yang tidak begitu mempengaruhi pendengaran kita. Bagaimanapun, ketika kita dihadapkan pada bahaya kebisingan dengan suara yang nyaring atau keras untuk jangka waktu tertentu maka hal itu dapat merusak
3 3 sensitivitas pada labirin kita, akibat dari hilangnya pendengaran akibat bising (Noise Induced Hearing Loss) (NIHL, 2008). Beberapa aktivitas kehidupan modern justru seringkali menjadikan kebisingan sebagai bagian yang tidak terpisahkan, misalnya diskotik-diskotik yang memperdengarkan musik-musik yang keras, ruang latihan senam, pertokoanpertokoan yang menggunakan musik untuk menarik perhatian konsumen, konser musik rock, sepeda motor tanpa peredam, mercon, kembang api, walkman, loudspeaker, permainan anak yang berbunyi keras, games (Djelantik, 2004). Kemajuan teknologi ternyata banyak menimbulkan masalah-masalah seperti diantaranya yang dikatakan sebagai polusi. Salah satu polusi sekarang yang menjadi fenomena tersendiri adalah kebisingan, yaitu bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi-bunyian tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi (Buchari, 2008). Teknologi modern selain meningkatkan industri juga menimbulkan masalah kebisingan yang mempunyai pengaruh luas mulai dari gangguan konsentrasi, komunikasi dan kenikmatan kerja sampai pada cacat karena kehilangan daya dengar yang menetap. Kebisingan tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas kerja tetapi juga berpengaruh terhadap tenaga kerja (Budiono, 2003). Kebisingan tidak hanya dapat menyebabkan gangguan pendengaran tetapi juga dapat menimbulkan gangguan terhadap mental emosional serta sistem jantung dan peredaran darah. Gangguan mental emosional yaitu berupa terganggunya kenyaman kerja, mudah tersinggung, mudah marah. Melalui
4 4 mekanisme hormonal yaitu dihasilkan hormon adrenalin, sehingga dapat meningkatkan frekuensi detak jantung dan peningkatan tekanan darah. Hal tersebut termasuk gangguan kardiovaskuler (Sasongko, 2000). Kebisingan direspon oleh otak yang merasakan pengalaman ini sebagai ancaman atau stress yang kemudian berhubungan dengan pengeluaran hormon stress seperti epinepfrin, norepinefrin dan kortisol. Stress akan mempengaruhi sistim saraf yang kemudian berpengaruh pada detak jantung, akan berakibat perubahan tekanan darah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan dalam hukum Poiseuille yaitu kecepatan aliran darah berbanding lurus dengan pangkat empat dari radius pembuluh darah. Jadi, diameter pembuluh darah mempunyai peran paling besar dalam menentukan konduktans/kecepatan aliran darah. Saat terjadi vasokonstriksi pembuluh darah menyebabkan jari-jari pembuluh darah menyempit menyebabkan berkurangnya aliran darah. Oleh sebab itu, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga menyebabkan tekanan akan lebih meningkat (Hastuti, 2004). Pengaruh kebisingan terhadap fungsi lain tubuh, selain fungsi pendengaran, antara lain menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mengubah fungsi penting lainnya pada tubuh, seperti menyebabkan perubahan pada sekresi hormon hipofisis, perubahan pada reaksi imunologi tubuh, dan peningkatan sensitivitas terhadap epinefrin dan norepinefrin pada sistem vaskuler. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja industri yang bising memiliki angka insidensi yang tinggi untuk mengalami gangguan sirkulasi perifer dan jantung (Chandra, 2007).
5 5 Beberapa penelitian yang pernah dilakukan menemukan bahwa kebisingan dapat memberikan dampak yang buruk pada kesehatan. Penelitian yang dilakukan dalam perbedaan tekanan darah terhadap tenaga kerja pada intensitas kebisingan yang berbeda di PT Puri Nusa Eka Persada Semarang didapatkan hasil bahwa tenaga kerja yang terpapar kebisingan pada lokasi Curragator dengan rerata 98,45 db mengalami perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum bekerja dengan rerata 125,6/78,867 mmhg dan setelah bekerja dengan rerata 135/84 mmhg. Pada lokasi Paper Cone dengan rerata kebisingan 77,4 db mengalami perubahan tekanan darah sebelum bekerja dengan rerata 124,783/79,505 mmhg dan setelah bekerja rerata tekanan darah sistol/diastol 125,217/78,478 mmhg (Hermawati, 2006). Penggilingan Padi di Kecemtan Ngalik Kabupaten Sleman Yogyakarta didapatkan bahwa kebisingan mesin penggilingan padi pada intensitas dba mengakibatkan tekanan darah operator penggilingan padi mengalami perubahan berdasarkan tekanan arteri rata-rata antara 4,443 mmhg sampai 10 mmhg, dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,49 mmhg (Bambang, 2002). Chun Hui (2007) melakukan penelitian mengenai hubungan antara kebisingan, usia pekerja, masa kerja, lama kerja per hari dan penggunaan APD terhadap penurunan pendengaran dan efek non-auditory berupa peningkatan tekanan darah yang diakibatkan oleh kebisingan industri pada 659 pekerja wanita di pabrik tekstil di Cina. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh data bahwa sebesar 23,62% mengalami penurunan pendengaran dan sebesar 7,93% mengalami peningkatan tekanan darah.
6 6 Dalam percobaan yang dilakukan oleh Ortiz tahun 1974 terhadap 18 pekerja mesin jet yang telah bekerja sekurang-kurangnya 3 tahun, dipapar dengan kebisingan turbin mesin jet ( db) selama 3 jam. Di sini tidak dinyatakan apakah responden diberi alat pelindung telinga atau tidak. Kemudian dilakukan analisis terhadap darah, urine dan pengukuran tekanan darah baik sebelum, disaat maupun sesudah terjadi kebisingan. Ternyata hasil yang diperoleh dari 18 responden menunjukkan kenaikan tekanan darah pada 13 responden (72 %) (Kryter, 1985). Pemaparan bising menimbulkan rangsangan dan meningkatkan aktivitas saraf simpatis. Jika rangsangan tersebut bersifat sementara maka tubuh akan pulih dalam waktu beberapa menit atau jam. Tetapi bila pemaparan berlangsung lama dan berulang dapat menimbulkan perubahan sistem sirkulasi darah yang menetap. Syaraf simpatis mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah dan pemacunya menyebabkan naiknya frekuensi jantung, bertambah kuatnya kontriksi otot jantung dan vasokontriksi pembuluh darah resisten (Guyton, 1997). Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996, yang dimaksud dengan kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Menurut Chandra (2007) kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan terhadap fungsi tubuh yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan berupa peningkatan sensitivitas tubuh seperti peningkatan sistem kardiovaskuler dalam bentuk kenaikan tekanan darah dan peningkatan denyut jantung.
7 7 Penelitian Oloan (2005) mengenai Tingkat Kebisingan di ruangan Playstation memiliki tingkat kebisingan tertinggi 94,43 dba dan tingkat kebisingan terendah 80,35 dba. Pada penelitian ini para pengunjung pemain Playstation dengan mengambil 75 responden diantaranya 63 orang (84%) mengalami keluhan kesehatan akibat terpapar kebisingan. Hasil penelitian ini terlihat bahwa tingkat kebisingan di ruang rental Playstation 100% diatas Nilai Ambang Batas maksimal sebesar 55 dba berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 829 tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Keberadaan game saat ini seperti Playstation dan Warnet Game memberikan suatu dampak terhadap lingkungan yaitu polusi suara yang merupakan kebisingan, kegiatan kedua game ini sampai sekarang masih sangat disenangi oleh masyarakat yang menggemarinya, meskipun kebisingan yang mereka dengar itu sudah terbiasa bisingnya sehingga terpapar terlalu lama tidak menjadi penghalang untuk para pemain game terutama juga terhadap penjaga (Operator) yang berada lebih lama diruangan permainan game. Operator di ruangan game berjaga ada yang mulai dari pukul WIB, dilanjutkan dengan operator yang berbeda mulai dari WIB, dan operator yang berbeda melanjutkan mulai pukul WIB. Pekerja Operator di ruangan game ini banyak yang bekerja rata-rata ± 8 jam dalam 1 hari, usaha game buka dalam waktu 24 jam dan setiap hari. Ruangan warnet game dan playstation tidak memiliki jendela dan hanya memiliki dua pintu yaitu pintu bagian depan dan pintu bagian belakang.
8 8 Berdasarkan penjelasan diatas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Analisa Tingkat Kebisingan di Ruangan Rental Playstation dan Warnet Game (Game Online) serta Tekanan Darah pada Operator di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas ruangan game Playstation dan warnet game menimbulkan kebisingan yang membuat orang-orang di ruangan tersebut harus berteriak ketika berkomunikasi, dengan dijaga oleh operator pada setiap harinya selama 24 jam dengan pembagian setiap operator rata-rata 8 jam, bahkan ada yang lebih dari 8 jam setiap operator yang menjaga, maka yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah berapa besar tingkat kebisingan di ruangan rental playstation dan warnet game serta mengetahui adakah kenaikan tekanan darah pada operator yang terpapar kebisingan di dalam ruangan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat kebisingan di ruangan rental playstation dan warnet game (Game Online) serta tekanan darah yang terpapar kebisingan pada operartor di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui intensitas tingkat kebisingan menurut karakteristik ruangan rental playstation dan warnet game yang meliputi luas pintu dan luas ruangan.
9 9 2. Untuk mengetahui kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik operator Saat paparan dan Setelah lama paparan kebisingan di ruangan rental playstation dan warnet game. 3. Untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum, saat dan setelah lama paparan terhadap karakteristik operator game (usia, jenis kelamin, lama paparan, masa kerja, kebiasaan merokok) 4. Untuk mengetahui perbedaan antara paparan kebisingan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi operator di ruangan rental playstation dan warnet game, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan terutama mengenai risiko tingkat kebisingan dengan tekanan darah, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan risiko kebisingan. 2. Bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang berkaitan dengan kebisingan dan dampak kebisingan bagi kesehatan. 3. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai refrensi.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bising merupakan faktor fisik lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory seperti stress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya mobilitas orang memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat. Dinamisnya mobilitas penduduk
Lebih terperinciSuma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah upaya kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan industri di indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sebagian besar waktu usia produktif akan dilewatkan di tempat kerja. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga pada tahun 1992 memberikan dampak positif sebagai penghasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri tekstil di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sehingga pada tahun 1992 memberikan dampak positif sebagai penghasil devisa tertinggi di antara komoditas
Lebih terperinciHubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.
Hubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado. 1 Shinly Suzana Montolalu 2 Wenny Supit 2 Vennetia R. Danes 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan lingkungan menyatakan bahwa setiap manusia mengupayakan kesehatan lingkungan yang salah satunya, lingkungan
Lebih terperinciKebisingan Kereta Api dan Kesehatan
Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan Salah satu jenis transportasi darat yang cukup diminati oleh masyarakat adalah kereta api. Perkeretaapian tidak saja memberi dampak yang positif bagi masyarakat sekitarnya,
Lebih terperincihidup yang ada disekitarnya termasuk manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah negara kesatuan republik indonesia dalam rangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks tersebut sering tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dunia Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi yang tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks. Namun demikian, penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia mencapai tahap industrialisasi, yaitu adanya berbagai macam industri yang ditunjang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Semua suara yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan pemerintah telah mengambil kebijakan khususnya tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Selain bermanfaat untuk perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Bunyi dapat dihasilkan oleh dua benda yang saling berbenturan, alat musik, percakapan manusia, suara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Belajar Menurut Suwarno (2006) lingkungan belajar adalah lingkungan sekitar yang melengkapi terjadinya proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa lingkungan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
Lebih terperinciProgram Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)
Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1) Oleh : Dody Indra Wisnu PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di sektor industri, telah berhasil menciptakan berbagai macam produk mesin yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia musik dan industri hiburan berjalan dengan sangat pesat. Tempat-tempat hiburan semakin bertambah dan sudah menjadi kebutuhan warga kota
Lebih terperincikenaikan tekanan darah atau hipertensi. [1]
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh kebisingan terhadap tekanan darah tinggi telah menjadi bahan kajian dan studi utama kebisingan di lingkungan kerja. Penelitian-penelitian mengindikasikan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian Dalam pembangunan di Indonesia, industri akan terus berkembang sampai tingkat industri maju. Seperti diketahui bahwa hampir semua jenis industri mempergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Dalam pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kesejahteraan, manusia menciptakan berbagai pelayanan jasa dan barang konsumtif maupun produktif. Pemanfaatan sumber daya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan Banyakprodo Tirtomoyo. Jumlah remaja laki- laki yang dilakukan pengukuran berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan sejalan dengan penetapan status Bandara Adisutjipto
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandara Adisutjipto Yogyakarta berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan R.I. Nomor KM 90/19991 ditetapkan sebagai bandara internasional. Kegiatan, frekuensi, dan jenis
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek penelitian tenaga kerja meliputi : 1. Umur Umur merupakan salah satu faktor yang juga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hidup di jaman ini semakin lama semakin modern, semua bendabenda yang ada di sekitar kita sekarang ini merupakan produk-produk yang kian lama semakin canggih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dalam jangka panjang bunyibunyian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dalam jangka panjang bunyibunyian tersebut
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT
PENELITIAN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT Merah Bangsawan*, Holidy Ilyas* Hasil survey di pabrik es di Jakarta menunjukkan terdapat gangguan pendengaran
Lebih terperinciPengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Kerja
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.1, Maret 2013, pp.7-12 ISSN 2302-495X Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap dan Tingkat Stres Kerja Muhamad Rian Ardiansyah 1, Ja far Salim 2, Wahyu Susihono 3 123 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana program tersebut tercakup dalam kegiatan Kesehatan Kerja dan Higiene
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang industri dan manufacture merupakan bidang yang banyak memberikan kesempatan kerja kepada rakyat. Namun bukan rahasia lagi bahwa semakin tinggi teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin
1 BAB I PENDAHULUAN Teknologi dalam industri diterapkan untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil kerja. Mesin-mesin dalam industri merupakan terapan dari teknologi canggih yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan melalui upaya kesehatan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri textile merupakan industri yang sebagian proses produksinya menggunakan mesin dengan teknologi tinggi, misalnya seperti mesin winding, warping, zising, riching,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) pada perusahaan di Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) pada perusahaan di Indonesia umumnya masih dianggap rendah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapore
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, terutama pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi menurut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap tempat kerja termasuk di sektor informal. Untuk itu, perlu dikembangkan dan ditingkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya perubahan proses produksi. Sebelum kemajuan teknologi, pekerjaan di bidang industri hanya menggunakan alat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Permukiman Lingkungan pemukiman/perumahan adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan kerja. Diperkirakan sekitar sembilan juta pekerja di Amerika mengalami penurunan pendengaran
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia berkembang semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi dan industri. Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam dunia industri memberikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. bermunculan. Diawali dengan adanya kemudian friendster dan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat begitu pula kemajuan dunia komunikasi pun berkembang cepat. Termasuk komunikasi melalui dunia maya atau lebih dikenal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebisingan Bising umumnya didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki. Bunyi adalah sensasi yang timbul dalam telinga akibat getaran udara atau media lain 5). Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Berdasarkan data Global Burden of
Lebih terperinciDINASTI TUNGGAL DEWI J
PERBEDAAN NADI KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN TERPAPAR INTENSITAS KEBISINGAN DI ATAS DAN DI BAWAH NILAI AMBANG BATAS (NAB) PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan bagian spesifik dari kesehatan umum, lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia industri khususnya industri tekstil semakin meningkat dan akan memberikan dampak positif maupun negatif kepada manusia, terutama para pekerja. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan di bidang industri dari industri tradisioal menjadi industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menciptakan persaingan dan kompetisi dalam sebuah pekerjaan. Indonesia sebagai negara berkembang dalam menghadapi globalisasi telah meningkatkan kemajuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat. memicu terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pabrik speaker (pengeras suara) menggunakan mesin yang menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat membuat pekerja disekitar mesin produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan dapat bersumber dari suara kendaraan bermotor, suara mesin-mesin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemar fisik yang sering ditemukan adalah kebisingan. Kebisingan pada lingkungan dapat bersumber dari suara kendaraan bermotor, suara mesin-mesin industri dan sebagainya.
Lebih terperinciKEBISINGAN (NOISE) Dr. Ir. Katharina Oginawati, MS
Dr. Ir. Katharina Oginawati, MS Peratuan MENKES No. 718/Men.Kes/Per/XI/1987 Tentang kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan Daerah dibagi sesuai dengan titik kebisingan yang diizinkan Zona A Zona
Lebih terperinciDAMPAK KEBISINGAN VERSUS GANGGUAN PSIKOLOGIS
DAMPAK KEBISINGAN VERSUS GANGGUAN PSIKOLOGIS Zuhdi Ismail (M0208062) Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta A. Pendahuluan Bising didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu yang serba cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan kebutuhan makan dalam sehari-hari. Perkembangan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR
PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebisingan menurutpermenakertrans No. 13 Tahun 2011Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisika yaitu Intensitas bising adalah Suara yang tidak diinginkan akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. NIDCD (2010) menyatakan bahwa kejadian gangguan pendengaran akibat bising
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktutertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2014), menyebut usia yang telah lanjut atau lebih dikenal dengan istilah lanjut usia (lansia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan, tahun 1988 terdapat 8-12% penduduk dunia menderita dampak kebisingan dalam berbagai bentuk (Nanny, 2007). Bising dengan intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan efek yang negatif yaitu berupa gangguan kesehatan dan keselamatan bagi tenaga kerja maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka membangun perekonomian, maka perkembangan industri sedang berlangsung dengan menggunakan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka membangun perekonomian, maka perkembangan industri sedang berlangsung dengan menggunakan semakin luas dan beraneka ragam teknologi modern. Proses pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai dengan 7,5 persen setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki AFTA, WTO dan menghadapi era globalisasi seperti saat ini, pemerintah telah mempunyai kebijakan pembangunan industri nasional yang tertuang dalam Perpres No.28
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi. memenuhi kebutuhan hidup layak sehari-hari sehingga tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai bidang mengakibatkan semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan dan keselamatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki
BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini untuk jenis kelamin pada responden seluruhnya adalah perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang berbeda. Kekuatan otot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih senantiasa. jenis permainan audio visual dan komputer yaitu game elektronik, salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih senantiasa mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang mengikuti perkembangan kemajuan teknologi
Lebih terperinciTabel 2.1 Tangga Intensitas dari Kebisingan Skala Intensitas Desibels Batas Dengar Tertinggi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebisingan 1. Pengertian Kebisingan Bising umumnya didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki 3). Bunyi adalah sensasi yang timbul dalam telinga akibat getaran udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini diketahui dari bertambahnya jumlah kendaraan bermotor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan volume transportasi dari waktu ke waktu terus berkembang sangat pesat. Hal ini diketahui dari bertambahnya jumlah kendaraan bermotor sebesar 5 persen sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi tinggi, diharapkan industri dapat berproduksi. yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan industrilisasi tidak terlepas dari peningkatan teknologi modern. Seiring dengan adanya mekanisme dalam dunia industri yang menggunakan teknologi tinggi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serasi dan manusiawi. Pelaksanaannya diterapkan melalui undang- undang No. 13
1 I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tujuan kesehatan kerja adalah berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih serasi dan manusiawi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di kota-kota besar di negara-negara dunia sering ditemukan adanya daerah kumuh atau pemukiman miskin. Daerah kumuh ini merupakan pertanda kuatnya gejala kemiskinan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebisingan 2.1.1. Definisi Kebisingan Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya juga sangat bervariasi.
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI RAKABU FURNITURE SURAKARTA
PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI RAKABU FURNITURE SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : Ica Yuniar Sari R.0206031
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Wilayah Semarang Timur memiliki tiga pasar yaitu Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan,dan Pasar Parangkusuma. Pada masing masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UU) No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi bahaya terdapat hampir di setiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas baik di rumah, di jalan maupun di tempat kerja. Apabila potensi bahaya tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ditandai dengan semakin banyaknya industri yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ditandai dengan semakin banyaknya industri yang menggunakan teknologi maju dan modern. Penggunaan teknologi yang modern memberikan banyak kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan kesehatan kerja adalah berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih serasi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh manusia dan merupakan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan. [1-2] Berdasarkan Surat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan. (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Teoritis 1. Game Online a. Pengertian Game Online Game Online atau sering disebut dengan Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #9 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan
Materi #9 Definisi 2 Noise (bising) adalah bunyi yang tidak dikehendaki, suatu gejala lingkungan (environmental phenomenon) yang mempengaruhi manusia sejak dalam kandungan dan sepanjang hidupnya. Bising
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bising didefinisikan sebagai bunyi tidak dikehendaki yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bising didefinisikan sebagai bunyi tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam atau buatan manusia. Suara yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi bagi seseorang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS X DAN XI TENTANG PENGGUNAAN EARPHONE DI SMA PASUNDAN 8 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan teknologi audiovisual dan telekomunikasi saat ini, menyebabkan penggunaan earphone untuk mendengarkan musik dari telepon genggam dan perangkat
Lebih terperinciTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK
L1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK TIK1 Pokok Bahasan : Sistem Gerak - Tulang - Otot - Sistem Rangka TIK2 Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah - Darah - Pembuluh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW). Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tapa Kecamatan Kota Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Paguyaman adalah satu dari 6 (Enam) kelurahan yang ada di kecamatan kota tengah dengan luas 0,75 Km 2 terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Di antara berbagai media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media komunikasi massa di waktu ini, dengan dukungan berbagai peralatan yang semakin canggih, berkembang dengan pesat untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Lebih terperinciHubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Terhadap Tekanan Darah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2013 Oleh
Hubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Terhadap Tekanan Darah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2013 Oleh Nurul Hidayah Nasution¹, Nurmaini, Devi Nuraini Santi². ¹Program Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya regang atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan daya regang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat. (Permenakertrans RI Nomor PER.13/MEN/X/2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar di dalam telinga. Namun bunyi tersebut dapat menimbulkan kebisingan di telinga manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia semakin meningkat. Peralatan permesinan juga semakin canggih. Penggunaan yang semakin canggih akan memberikan keuntungan bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya (Suratmo, 2002). Suara tersebut
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebisingan Lalu lintas Kebisingan adalah bentuk suara yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya (Suratmo, 2002). Suara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Presentase penduduk lansia Indonesia telah mencapai angka diatas 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur usia tua atau lansia. Derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendengaran berperan penting dalam komunikasi, perkembangan bahasa dan belajar. Penurunan pendengaran dalam derajat yang ringanpun dapat mempunyai efek negatif
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT SEMEN TONASA
HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT SEMEN TONASA The Relation of Noise With Blood Pressure On The Part of The Production PT Semen Tonasa Employees Zulharmans, Syamsiar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari sama dengan 90mmHg untuk diastolik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi adalah gelombang mekanis logitudinal yang merambat. Bunyi dihasilkan melalui benda atau zat yang bergetar seperti, bunyi mesin kereta api. Bunyi tersebut berpotensi
Lebih terperinciPENGARUH LAMA DAN MASA KERJA TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAHAN (Suatu Studi di Industri X Tahun 2014)
PENGARUH LAMA DAN MASA KERJA TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAHAN (Suatu Studi di Industri X Tahun 2014) Neila Mokoagow, Dian Saraswati, Sri Manovita Pateda 1 nelamokoagow@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Remaja 1 Definisi Remaja Menurut WHO, remaja adalah masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan bagi masyarakat pekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya akan terus
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BALAKANG Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan setinggi tingginya baik fisik, mental maupun sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan masih dilaksanakan Indonesia pada segala bidang guna mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan merata baik materi maupun
Lebih terperinci