Susy Hermaningsih 1, Iryanti 2 Jurusan Keperawatan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Susy Hermaningsih 1, Iryanti 2 Jurusan Keperawatan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung"

Transkripsi

1 PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM STIMULASI, DETEKSI, DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK 1 3 TAHUN MELALUI PEMBELAJARAN MODUL DI RW-05 KELURAHAN KUJANGSARI KECAMATAN BANDUNG KIDUL Susy Hermaningsih 1, Iryanti 2 Jurusan Keperawatan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung ABSTRAK Keluarga harus mengenali ciri-ciri serta prinsip tumbuh kembang 1-3 tahun, agar keluarga mudah dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan yang dibutuhkan anak 1-3 tahun untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Melalui deteksi dini, penyimpangan tumbuh kembang toddler dapat diketahui secara dini, sehingga keluarga dapat melakukan intervensi dini, yang hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan intervensi yang dilakukan kemudian. Indikator keberhasilan kegiatan program SDIDTK adalah cakupan SDIDTK balita mencapai 90% pada tahun 2010, namun demikian sampai saat ini program SDIDTK belum berjalan optimal karena berbagai kendala. Jenis penelitian yang dilakukan quasi eksperiment dengan pre test-post test one group design. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel diperlukan 35 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pre test dilakukan dengan cara memberikan angket dan observasi terkait pengetahuan, keterampilan, dan sikap keluarga dalam upaya SDIDTK pada anak umur 1-3 tahun. Post test dilakukan dengan cara memberikan angket dan observasi yang sama setelah diberikan perlakuan (pembelajaran melalui modul), pengukuran pengetahuan, keterampilan. Hasil Uji statistik untuk mengetahui nilai perbedaan Selisih Rerata pengetahuan, sikap, dan keterampilan Ibu-Ibu Dalam SDIDTK Anak 1-3 tahun Sebelum Dan Setelah Pemelajaran Modul dengan menggunakan Ttest Dependent, menunjukkan p sebesar,000 (p > 0.05), dengan demikian ada perbedaan signifikan, artinya Hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan sikap positif dari ibu-ibu di RW-05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul untuk mau meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anaknya. Kata kunci: Pemberdayaan keluarga, stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang, anak umur 1-3 tahun, pembelajaran modul. 1

2 EMPOWERMENT OF FAMILY IN THE EARLY STIMULATION, DETECTION AND INTERVENTION OF THE DEVELOPMENT OF 1-3 YEAR OLD CHILDREN THROUGH MODULE LEARNING IN RW-05 KUJANGSARI SUB-DISTRICT - BANDUNG KIDUL DISTRICT Susy Hermaningsih 1, Iryanti 2 Nursing Program of Bandung Polytechnic for Health of the Ministry of Health ABSTRACT Families must recognize the traits and principles of growth and development 1-3 years, so the family is in stimulating growth and development in accordance with the child needs 1-3 years to achieve optimal growth and development. Through early detection, toddler developmental aberrations are detected in time, so that the family can intervene early, the result will be much better than later intervention. Indicator of the success of the program activities Early Stimulation, Detection And Intervention Of The Development is coverage toddlers up to 90 % in 2010, however to date the program has not run optimally Early Stimulation, Detection And Intervention Of The Development due to various constraints. Type of quasi experimental study conducted with pre-test - post-test one group design. Based on a total sample of 35 people is required. Samples were taken using simple random sampling technique. Pre-test is done by giving questionnaires and observations related knowledge, skills, and attitudes in an attempt Early Stimulation, Detection And Intervention Of The Development family in children aged 1-3 years. Post test is done by giving the same questionnaire and observation after given treatment ( learning through modules ), the measurement of knowledge, skills. Statistical test results to determine the mean value of the Difference knowledge, attitudes, and skills Mothers In Child 1-3 years Early Stimulation, Detection And Intervention Of The Development Before And After Learning Module by using the "Dependent T-test", indicating p equal to 0,000 ( P> 0.05 ), thus there is a significant difference, meaning hypothesis is accepted. This shows the positive attitude of the mothers in the RW - 05 Sub Kujangsari - District of Bandung Kidul to want to improve the knowledge, attitudes and skills in measuring the growth and development of their children. Keywords: Family empowerment, stimulation, detection, early intervention growth, children aged 1-3 years, learning modules. PEMBELAJARAN MELALUI MODUL TERHADAP PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI 2

3 DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN DI RW 05 KELURAHAN KUJANGSARI KECAMATAN BANDUNG KIDUL LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sjak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai liam tahun pertama kehidupannya ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sisoal. (Kem.Kes RI, 2011). Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak terutama batita (0-3tahun), upaya tersebut ditujukan untuk mencapai pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian secara optimal (Colson and Dworkin, 1997). Pada 3 tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis dan plastisitas yang tinggi dalam proses tumbuh kembang, maka sering disebut sebagai masa keemasan (golden period), atau kesempatan emas untuk meningkatkan kemampuan potensi anak setinggi-tingginya dimasa datang, jendela kesempatan (window of opportunity), dan masa kritis (critical period). Masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, sehingga setiap penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi dan tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari (Kem.Kes, 2011). Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran bagian tubuh, sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurna kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian untuk beradaptasi dengan lingkungannya (Potter & Perry, 2005). Posisi anak dalam keluarga serta stimulasi yang diterima anak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak (Djitowiyono & Kristiyanasari, 2010). Menurut WHO, sekitar 5-10 persen dari populasi anak mengalami gangguan perkembangan, namun deteksi dini dan diagnosanya masih sering mengalami keterlambatan. (2012, com/manfaat-buah-jeruk/, diakses 11 Maret 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh tiga orang dokter di daerah Bandung, yang membandingkan perkembangan anak balita di daerah pedesaan dan perkotaan, menunjukkan bahwa di daerah pedesaan pola keterlambatan perkembangan secara urutan dari yang paling banyak adalah aspek vokalisasi/pengertian bicara (66%), persepsi (38%), motorik halus (35%), motorik kasar (35%) dan social (1%). Sedangkan di daerah perkotaan adalah vokalisasi/ pengertian bahasa (58%), motorik halus (38%), persepsi (36%), motorik kasar (26%) dan sosial (12%) (Pediatri, Sari, 2003). Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervnsi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lemvaga swadaya masyarakat) dengan tenaga professional (kesehatan, Pendidikan dan social) akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. (Kem.Kes, 2011). 3

4 Pemantauan tumbuh kembang anak harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Pemantauan tumbuh kembang sedini mungkin dapat dilakukan oleh keluarga, oleh karena itu pengetahuan tentang SDIDTK perlu dimiliki oleh keluarga. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak, selain sebagai pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri, secara psikologis juga sebagai stimulator bagi pengembangan kemampuan anak (Yusuf, 2000). Peran aktif keluarga terhadap pertumbuhan dan perkembangan sangat diperlukan terutama saat mereka masih berada pada usia 1-3 tahun (Suherman, 2000). Keluarga salah satunya adalah ibu, merupakan tokoh sentral dalam tumbuh kembang anak umur 1-3 tahun. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mengerti dan terampil dalam melaksanakan pengasuhan anak sehingga dapat bersikap positif dalam membimbing tumbuh kembang anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Hal ini sangat mungkin dilaksanakan apabila keluarga khususnya ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang arti penting tumbuh kembang anak umur 1-3 tahun (Soendjajo, 2003). Hasil penelitian Ratna dkk di Puskesmas Seyegan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa modul berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu balita dalam pemberian makanan sumber vitamin A (pvalue = 0,000) (Ratna, Donsu, Surantono, 2012). Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang sangat penting dilakukan namun tindakan penting tersebut belum banyak dikembangkan di masyarakat. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RW-05-Kelurahan Kujangsari-Kecamatan Bandung Kidul, terdapat anak umur 1-3 tahun sebanyak 60 persen dari total populasi, tetapi peneliti mendapatkan bahwa ibu-ibu yang memiliki anak umur 1-3 tahun dan rutin membawa anaknya ke posyandu belum tahu dan belum pernah mengukur berat badan, tinggi badan ataupun lingkar kepala sendiri, dan belum pernah melakukan stimulasi, deteksi, apalagi intervensi dini tumbuh kembang, ibu-ibu membiarkan tumbuh kembang anak-anaknya berjalan dengan sendirinya, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang anak-anak tersebut perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan hal tersebut di atas penelitian ini dirasakan sangat penting dilakukan untuk memotivasi keluarga di masyarakat, khususnya di RW-05-Kelurahan Kujangsasri- Kecamatan Bandung Kidul agar bisa melakukan SDIDTK pada anak 1-3 tahun sebagai upaya prioritas untuk mempersiapkan anak-anak menjadi anak yang cerdas, ceria, tangguh, dan berbudi luhur. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi rerata nilai pemberdayaan keluarga dalam SDIDTK anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul sebelum dilakukan pembelajaran melalui modul. 2. Mengidentifikasi rerata pemberdayaan keluarga dalam SDIDTK anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul sesudah dilakukan pembelajaran melalui modul 3. Mengidentifikasi pengaruh pembelajaran melalui modul terhadap pemberdayaan keluarga dalam SDIDTK anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul. 4

5 KERANGKA TEORI Anak yang sehat, cerdas, sukses, dan berakhlak mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Menurut Santoso (2013) salah satu upaya untuk mendapatkan anak berkualitas adalah dengan melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara komprehensif melalui kegiatan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). SDIDTK merupakan tindakan skrining atau deteksi secara dini (terutama sebelum anak berumur 3 tahun) atas adanya penyimpangan serta intervensi dini terhadap penyimpangan tumbuh kembang. Menurut Soetjiningsih (1998) dan Tanuwijaya (2003), pertumbuhan berkaitan dengan perubahan ukuran dan jumlah sel. Sedangkan perkembangan menurut KemKes (2011), adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Setelah lahir terutama 3 tahun pertama kehidupan, terjadi pertumbuhan serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini sangat mempengaruhi kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa ini, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari (KemKes, 2011) Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun, agar anak tumbuh kembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh ibu dan ayah, yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian, dengan memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut: 1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang, 2) Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya, 3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak, 4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman, 5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak, 6) Gunakan alat permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak, 7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan, 8) Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya (Srirhy, 2012). 5

6 KemKes, (2011) Perkembangan kemampuan dasar anak berkorelasi dengan pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar anak mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan, oleh karena itu stimulasi yang diberikan pada anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan dapat diberikan oleh orang tua/keluarga sesuai dengan kelompok umurnya. Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan pra sekolah. Lebih dini penyimpangan ditemukan maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan atau intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu atau keluarga. Menurut KemKes (2011) ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang meliputi: 1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan untuk mengetahui status gizi kurang atau buruk dan mikro atau makrosefali 2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar 3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Notoatmodjo, 2003 dalam Wijayanti dan Purwandari (2006) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui pembelajaran modul, karena pada dasarnya, pembelajaran dengan sistem modul memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan belajar masing-masing, karena modul merupakan salah satu bentuk pelajaran tertulis yang bertujuan mempermudah proses belajar. (Sungkono, 2013) Keunggulan menggunakan modul antara lain : merupakan variasi dalam belajar, meningkatkan motivasi, membantu proses belajar yang bersifat mandiri, mendorong untuk meninjau kembali apa yang telah dibahas. Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran berisi materi, metode, batasanbatasan, sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam pembelajaran sistem modul ini, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut: 1) keutuhan dan ketuntasan; 2) kesinambungan proses pembelajaran; 3) efesiensi penggunaan sumber daya pendidikan. Untuk itu perlu adanya penyusunan bahan ajar atau modul sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Departemen Pendidikan Nasional, 2003). Sebagai alat atau sarana pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran mandiri, maka untuk SDIDTK pada anak dengan umur 1-3 tahun dapat dibuat modul khusus yang berisi pengertian tumbuh kembang, ciri-ciri perkembangan, fase tumbuh kembang, aspek tumbuh kembang yang dipantau, dan cara menilai perkembangan anak umur 1-3 tahun dengan menggunakan KPSP sesuai dengan Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, tahun 2011 KERANGKA KONSEP Variabel independen Pembelajaran melalui modul Variabel dependen Pemberdayaan keluarga dalam stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbang anak 1-3 tahun 6

7 METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian ini adalah penelitian Quasy Experimental dengan pre test - post test one group design. Pre test dilakukan dengan cara memberikan angket dan observasi terkait SDIDTK. Post test dilakukan dengan memberikan angket dan observasi yang sama setelah diberikan modul dalam waktu 4 minggu. 2. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anak umur 1-3 tahun, di RW-05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul yang berjumlah 73 keluarga. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan consencutive sampling, yaitu dengan cara semua subjek yang memenuhi kriteria dimasukan dalam penelitian sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut, ibu: 1) Memiliki anak usia 1-3 tahun, 2) pendidikannya non kesehatan, 3) Bisa membaca dan menulis, 4) Sehat secara fisik dan mental, 5) Hanya punya 1 anak usia 1-3 tahun. 3. Perhitungan Besar Sampel : Besar sampel penelitian menggunakan kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 persen, hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,64, kesalahan tipe II ditetapkan 10 persen, maka Zβ = 1,28, selisih minimal yang dianggap bermakna (X1 - X2) = 2, simpang baku (S) = 4 (kepustakaan) (Zα + Zβ)S 2 (1,64 + 1,28)4 2 n = X1 - X2 = 2 Analisa Data Data pengetahuan berjumlah 30 soal, untuk jawaban yang benar skore 1, jawaban yang salah skore 0, dijumlah : 3 x 100, dengan maksimal nilai 100 bila betul semua. Data sikap berjumlah 30 pernyataan, menggunakan skala likert dengan total skore 150 : 150 x 100, dengan nilai maksimal 100 bila responden menyatakan sangat setuju untuk semua pernyataan. Data keterampilan diambil dari hasil penglihatan peneliti dan ibu-ibu kader BKB. Skore dihitung dari jumlah ya dibagi total item setiap keterampilan dikali 100 %. Data keterampilan untuk pertumbuhan (TB + BB + LK / 3 = nilai pertumbuhan). Data perkembangan menggunakan KPSP (motorik kasar + motorik halus + bahasa + sosial / 4 = nilai perkembangan). Nilai keterampilan = Nilai Pertumbuhan + Nilai Perkembangan : 2, dengan nilai maksimal 100 semua dilakukan dengan benar. Analisis data dibuat untuk mengetahui rerata pemberdayaan keluarga yang diambil dari hasil rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan sebelum dan sesudah pemelajaran modul dengan menggunakan nilai mean jika kurva normal. Untuk mengetahui peningkatan pemberdayaan keluarga dalam SDIDTK pada anak umur 1-3 tahun melalui pembelajaran modul digunakan uji statistik T test dependent. = 34,11 (dibulatkan 35 orang) 7

8 HASIL PENELITIAN 1. Data Univariat 1) Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Sebelum Diberikan Modul Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Sebelum Diberikan Modul ini merupakan gabungan dari rerata pengetahuan, sikap, dan ketrampilan ibu-ibu. Rerata pengetahuan ibu-ibu dalam SDIDTK anak 1-3 tahun dalam penelitian ini adalah pemahaman ibu-ibu tentang SDIDTK, mulai dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri-ciri perkembangan, fase tumbuh kembang, aspek tumbuh kembang yang dipantau, dan cara menilai perkembangan anak umur 1-3 tahun. Pengetahuan ibu-ibu tentang SDIDTK ini diukur dengan cara test tertulis. Ibu-ibu harus menjawab lembar soal dengan pertanyaan benar/salah dengan skore maksimal 100 bila menjawab betul semua. Rerata Sikap ibu terhadap SDIDTK anak 1-3 Penguku Mean Maksi Mini Ra SD ran mum mum nge Pre-test 60, ,656 tahun dalam penelitian ini yaitu, reaksi atau respon yang ditunjukan ibu-ibu terhadap pentingnya SDIDTK pada anak umur 1-3 tahun, dalam hal deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan. Ibu harus menjawab pernyataan yang ada dalam kuesioner skala sikap yang telah dibuat dengan jawaban mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan skoring 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = ragu-ragu, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Skore maksimal dari sikap yaitu 150 bila ibu-ibu menyatakan sangat setuju semua. Rerata Keterampilan ibu-ibu Dalam SDIDTK Anak 1 3 tahun dalam penelitian ini, adalah kemampuan ibu dalam melakukan SDIDTK, yaitu (1) pengukuran pertumbuhan anak meliputi cara mengukur BB, mengukur TB, dan mengukur lingkar kepala, (2) cara mengukur kemampuan perkembangan anak meliputi kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Ibu harus melakukan pengukuran tersebut di rumah pada minggu-i dan minggu-iv penelitian. Tugas peneliti memperhatikan dan mengisi lembar checklist yang sudah disiapkan dengan skore-1 bila dilakukan, dan 0 bila tidak dilakukan. Skore maksimal 100 bila tindakannya dilakukan semua. Hasil pengukuran pemberdayaan keluarga sebelum diberikan modul dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel-4.1 Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1 3 Tahun Sebelum Diberikan Modul Di RW-05, Kel.Kujangsari-Kec. Bandung Kidul N : 35 Dengan melihat tabel di atas rata-rata nilai pemberdayaan keluarga 60,78 Dengan nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 66. Hal ini bisa diasumsikan bahwa keluarga khususnya ibuibu yang mempunyai anak umur 1-3 tahun di RW-05, Kelurahan Kujangsari-Kecamatan Bandung Kidul belum memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam melakukan SDIDTK. 8

9 2) Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Setelah Diberikan Modul Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Setelah Diberikan Modul ini cara pengolahan sama dengan sebelum diberikan modul, yaitu merupakan gabungan rerata pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu-ibu dalam SDIDTK setelah diberikan modul dengan menggunakan kuesioner yang sama saat pre-test. Hasil pengukuran dapat dilihat dalam tabel-4.2 Tabel-4.2 Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1 3 Tahun Setelah Diberikan Modul Pengukuran Mean SD SE P Value Pre-test 60,78 2,656,449 Post-test 65,01 2,185,369 Selisih rerata 4,23,877,148 N = 35 Penguku Mean Maksi Mini Ra SD ran mum mum nge Post-test 65, ,185 Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai pemberdayaan keluarga di RW-05, Kelurahan Kujangsari-Kecamatan Bandung Kidul yaitu : 65,01. Hal ini berarti adanya kenaikan dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan ibu-ibu dalam SDIDTK. Dengan nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 60. Meskipun kenaikannya hanya mencapai 7%, dari hasil ini bisa diasumsikan bahwa keluarga khususnya ibuibu yang mempunyai anak umur 1-3 tahun N, punya keingintahuan yang tinggi dan mau membaca modulnya, berarti ibu-ibunya masih memiliki kemauan untuk melakukan SDIDTK. 2. Data Bivariat Pengaruh Pembelajaran Modul Terhadap Pemberdayaan Kelurga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Sebelum Dan Setelah Pembelajaran Modul Pengaruh Pembelajaran Modul Terhadap Pemberdayaan Kelurga dalam penelitian ini merupakan Perbedaan Selisih Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Sebelum Dengan Setelah Pembelajaran Modul. Hasil pengukuran dapat dilihat dalam tabel-4.3 Tabel-4.3 Selisih Rerata Pemberdayaan Keluarga Dalam SDIDTK Anak 1-3 Tahun Di RW-05 Kel.Kujangsari-Kec.Bandung Kidul N=35 Dari tabel diatas terlihat hasil Uji statistik untuk mengetahui nilai perbedaan rerata pemberdayaan keluarga dalam SDIDTK anak 1-3 tahun sebelum dan setelah pemelajaran modul dengan menggunakan T-test Dependent, menunjukkan p sebesar,000 (p > 0.05). dengan demikian ada perbedaan signifikan sebelum dan setelah pemelajaran modul, artinya Hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan adanya kemauan dari ibu-ibu di RW-05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul untuk mau belajar memahami tentang SDIDTK. 4.1 PEMBAHASAN Pemberdayaan Keluarga dalam SDIDTK ini adalah kemampuan atau kesanggupan ibu-ibu dalam memberikan latihan atau 9

10 rangsangan pada anak 1-3 tahun untuk mendapatkan kepandaian dalam motorik kasar, motorik halus, bahasa dan bicara, sosialisasi dan kemandirian sesuai dengan tahap umurnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu-ibu yang mau menjadi responden pada penelitian ini adalah 35 orang. Angka ini sesuai dengan batas minimal sampel penelitian yang ditetapkan yaitu 35 orang. Karakteristik ibu dalam penelitian ini umur ibu berada pada rentang tahun, yaitu ibu 19 orang (54,29 %). Pada level pendidikan sebagian besar lulusan S1, yaitu 17 orang (48,57 %). Untuk pekerjaan ibu-ibu lebih memlih tidak bekerja, yaitu 27 orang (77 %). Ibu-ibu di RW-05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul belum pernah ada yang melakukan SDIDTK terhadap anakanaknya, pedoman yang biasa dipakai ibu-ibu saat penimbangan di posyandu yaitu buku KIA bagi yang punya atau KMS. Buku Panduan SDIDTK (modul) yang dibuat dalam penelitian ini adalah tentang 1) cara menilai pertumbuhan anak, yaitu cara mengukur berat badan, cara mengukur tinggi badan, dan cara mengukur lingkar kepala. 2) cara mengetahui status pertumbuhan dengan melihat BB terhadap tinggi badan, 3) cara menilai perkembangan anak yang dinilai dari empat aspek, yaitu melihat kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, dan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak umur 1-3 tahun sesuai dengan Pedoman SDIDTK yang dikeluarkan oleh Departeman Kesehatan, Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan panduan SDIDTK berdampak secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu-ibu terhadap SDIDTK anak 1-3 tahun. Hal ini didukung oleh data status pertumbuhan yang menghasilkan dari 35 anak ada 21 anak (60%) yang normal dan 14 orang (40%) kurus, sedangkan untuk lingkar kepala 35 anak (100%) lingkar kepalanya pada garis hijau yang berarti semua anak mempunyai lingkar kapala normal. Hasil penilaian perkembangan anak dengan KPSP menunjukan bahwa dari 35 anak ada 11 orang (31,43%) perkembangannya sesuai dengan umurnya, sedangkan 24 anak (68,57%) hasil KPSP meragukan. Hasil yang meragukan didapat rata-rata dari motorik kasar, yaitu belum bisa naik tangga karena dilarang oleh ibunya dan belum punya sepeda roda tiga. Untuk motorik halus anak belum bisa mempertemukan 2 kubus atau menyusun kubus karena mereka belum dikenalkan dengan kubus-kubus, belum bisa mengambil kismis/biskuit/kacang, ada juga yang belum bisa membuat garis lurus. Dalam bicara dan bahasa beberapa anak belum dapat menyebut gambar-gambar. Beberapa anak ada yang belum bisa makan sendiri dengan rapih. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan 10

11 pemberdayaan keluarga sebelum dilatih dengan setelah dilatih dalam melakukan SDIDTK pada anak umur 1-3 tahun di RW-05, Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul ini. Dengan selisih rerata yang cukup besar, yaitu 4,23 menunjukan bahwa umur dan pendidikan khususnya ibu sangat mempengaruhi pada kemauan ibu-ibu untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Penelitian ini mendukung pernyataan Yusuf, 2000 bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak, selain sebagai pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri, secara psikologis juga sebagai stimulator bagi pengembangan kemampuan anak. Penelitian ini juga mendukung pada pernyataan Suherman,2000 bahwa Peran aktif orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan sangat diperlukan terutama saat mereka masih berada pada usia 1-3 tahun dan pernyataan Soendjajo, 2003 bahwa Orang tua salah satunya adalah ibu, merupakan tokoh sentral dalam pertumbuhan dan tahap perkembangan toddler. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mengerti dan terampil dalam melaksanakan pengasuhan anak sehingga dapat bersikap positif dalam membimbing tumbuh kembang anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak 1-3 tahun. Hal ini sangat mungkin dilaksanakan apabila orang tua khususnya ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang arti penting tumbuh kembang anak umur 1-3 tahun. hal ini dapat dibuktikan dari hasil test perkembangan dengan KPSP pada anak 1-3 tahun yang tidak dapat atau belum dapat naik tangga disebabkan ada pelarangan dari ibunya, pada anak-anak yang tidak dapat atau belum dapat menumpukan 2 kubus disebabkan ibunya tidak memfasilitasi keberadaan kubus tersebut. Hasil penelitian ini juga merujuk pada pernyataan Notoatmodjo, 2003 dalam Wijayanti dan Purwandari (2006), dikutip oleh Sungkono, 2013 yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui pembelajaran modul, karena pada dasarnya, pembelajaran melalui modul adalah belajar secara individual atau mandiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil rerata pemberdayaan keluarga sebelum mereka dilatih penggunaan modul SDIDTK dengan setelah dilatih keinginan mereka sangat tinggi untuk mengetahui sejauhmana pertumbuhan dan perkembangan anakanaknya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu apabila belajar didasari pada apa yang telah diketahui sebelumnya karena pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Rerata pemberdayaan keluarga dalam upaya SDIDTK anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul, sebelum pembelajaran melalui modul rerata pemberdayaannya yaitu, 60,78. 11

12 2. Rerata nilai pemberdayaan keluarga dalam upaya SDIDTK anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul, sesudah pembelajaran melalui modul rerata pemberdayaannya yaitu, 65, Secara statistik pembelajaran melalui modul dapat meningkatkan pemberdayaan keluarga dalam upaya Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak usia 1-3 tahun di RW 05 Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul, dengan p-value < 0,05, yaitu,000 SARAN 1. Dilakukan kajian dan pengembangan yang lebih komprehensif dalam tataran pendidikan keperawatan khususnya di jurusan keperawatan bandung, tentang urgensi panduan SDIDTK untuk mendukung program integrasi SDIDTK di provinsi Jawa barat. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan model pelayanan kepada masyarakat, agar keluarga termotivasi untuk melakukan SDIDTK pada anak umur 1-3 tahun DAFTAR PUSTAKA Colson,E.R and Dworkin P.H Toddler Development. Pediatrics in Review. Vol.18. No. 8. penelitian Kedokteran dan Kesehatan edisi 3.Jakarta: Salemba Medika. Departemen Kesehatan Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Depdiknas, 2003, Belajar Mengajar Sistem Modul, diakses 16 Juli 2007, Website URL ul_untuk_smk.pdf Djitowiyono,S & Kristiyanasari,W Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, S., 2006, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta. Potter,P.A & Perry,A.G Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik edisi 4 volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Ratna. W, Donsu J, Surantono Pengaruh Modul Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Balita dalam Pemberian Makanan Sumber Vitamin A di Puskesmas Seyegan. Jurnal Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.Vol 5 No.1 Srirhy didtk-stimulasi-deteksi-intervensi-dinitumbuh-kembang/. di unduh tanggal 22 September Santoso imulasi-deteksi-intervensi-dini.html. di unduh tanggal 22 September 2014 Dahlan M.S.2010.Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam 12

13 Soendjajo,R.P.2003.Menstimulasi Anak. Jakarta:EGC Suherman Perkembangan Anak.Jakarta:EGC Sulistyawati Ari, Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, Salemba Medika Sungkono Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul Dalam Proses Pembelajaran. Diunduh tanggal 29 Agustus Wijayanti R dan Purwandari H Dampak Penggunaan Modul Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan KeluargaDalam Menstimulasi Tumbuh Kembang bayi.jurnal Keperawatan Sudirman (The Soedirman Journal of Nursing).Vol 1.No.2, Nopember, 2006 Yusuf,S Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 13

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN X

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN X Empowerment of Family in The Early Stimulation, Detection and Intervention of The Development of 1-3 Year Old Children Through Module Learning in RW.05 Kujangsari Sub-District Bandung Kidul District Susy

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK ISBN 978-602-50798-0-1 101 PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK Ima Syamrotul Muflihah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: ima.syamrotul@gmail.com

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK 1. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa balita, karena masa ini adalah merupakan pertumbuhan dasar yang mempengaruhi dan menentukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA Siti Rahayu, Ilham Setyo Budi, Satino Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden

Lebih terperinci

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Growth, Development. This study aims to determine

Lebih terperinci

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

Rustantina 1), Dewi Elliana 2)   ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARTU KEMBANG ANAK (KKA) DENGAN PRAKTEK STIMULASI PERKEMBANGAN PADA BALITA 1-3 TAHUN DI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) PUJI LESTARI RW I KELURAHAN NGIJO KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau

BAB I PENDAHULUAN. dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation)

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail

Lebih terperinci

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DEFINISI Pertumbuhan Berkembangnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler Bertambah ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA

PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA ABSTRACT Aticeh, Maryanah dan Sri Sukamti Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta III Jl. Arteri JORR Jatiwarna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak adalah dambaan dari setiap orang tua untuk melanjutkan keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kunci pembangunan bangsa di negara berkembang, termasuk di Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM). Terciptanya keberhasilan pembangunan berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN DAN KUNJUNGAN SDIDTK DENGAN KEJADIAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PAUD AR-ROBITHOH DESA KERKEP GURAH, KEDIRI TAHUN 2015 CORRELATION MATERNAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai macam upaya, antara lain diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan agar menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun sehat mental dan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2012, tercatat jumlah balita di Indonesia mencapai 31.8 juta jiwa (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 244,2

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN PENELITIAN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN Rohayati *, Purwati * Gangguan tumbuh kembang pada anak batita di Indonesia tahun 2010 adalah 53,3%, tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status kesehatan anak khususnya bayi dan balita. Masih tingginya kesakitan dan kematian yang terjadi

Lebih terperinci

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika S E K O L A H T I NG G I I L M U SY EDZ N A SA I K E S E H AT A N T I K A Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika http://syedzasaintika.ac.id/jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2016 HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan upaya mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia

Lebih terperinci

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge

Lebih terperinci

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN Arifah Istiqomah, Titin Maisaroh Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : ariffah@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG Munizar 1), Dyah Widodo 2), Esti Widiani 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ulfatul latifah 1, Indah siloka Dina 2, Mutiarawati 3 1,2,3 Program Studi DIII Kebidanan, Politeknik

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CINUNUK KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CINUNUK KABUPATEN BANDUNG PENGARUH STIMULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CINUNUK KABUPATEN BANDUNG Ida Widaningsih, Agus Mi raj Darajat, Inggrid Dirgahayu

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK) KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK) A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) peran tenaga kesehatan

Lebih terperinci

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAMAN PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Dera Alfiyanti 1), Mariyam 2), Desi Ariyana

Lebih terperinci

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG TUMBUH KEMBANG DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 3 Nomor 03 November 2012 Tinjauan Pustaka PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU MONITORING THE GROWTH OF INFANTS IN POSYANDU Fatmalina Febry Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal

Lebih terperinci

By : Ratna Wardani. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada, Kediri

By : Ratna Wardani. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada, Kediri ANALISIS FAKTOR PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL DENGAN PERTUMBUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA SEMANDING KABUPATEN KEDIRI By :

Lebih terperinci

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA 1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK Jurnal STIKES Volume 6, No. 1, Juli 2013 PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD Eko Widiantoro Dian Prawesti STIKES RS Baptis

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Anastasia Merciana Handayani 1), Ni Luh Putu Eka S.

Lebih terperinci

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017 Volume. No APRIL 0 PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN KMS BERHUBUNGAN DENGAN PERTUMBUHAN ANAK 6- BULAN a Asweros U. Zogaraa Program Studi Gizi, Poltekkes Kemenkes Kupang, 85000 *Email : eroz.zogara@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase petumbuhan dan perkembangan yang pasti tetapi tahapan dan perilaku kemajuan ini sifatnya sangat individual (Potter

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK Dianita Primihastuti*Ida Nur Kholifah** PRODI Kebidanan STIKES William Booth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk kegiatan dibidang kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup keperawatan adalah keperawatan anak.

Lebih terperinci

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal: EFEKTIFITAS APLIKASI SDIDTK BERBASIS ANDROID DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BIDAN MELAKUKAN SDIDTK PADA BALITA DI KECAMATAN CILAMAYA KULON KABUPATEN KARAWANG Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III

Lebih terperinci

STIMULASI DINI PADA POLA ASUH BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BAWAH DUA TAHUN

STIMULASI DINI PADA POLA ASUH BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BAWAH DUA TAHUN ABSTRACT ABSTRAK STIMULASI DINI PADA POLA ASUH BERDAMPAK POSITIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BAWAH DUA TAHUN Sri Sukamti, Aticeh, Fauziah Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta III Jl. Arteri JORR Jatiwarna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang sangat penting (Riskesdas, 2013). Pada masa ini, anak juga mengalami periode kritis. Berbagai bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Provinsi Jawa Barat 2007 dijumpai dari balita yang. terancam bergizi buruk sebanyak bayi.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Provinsi Jawa Barat 2007 dijumpai dari balita yang. terancam bergizi buruk sebanyak bayi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia masih belum terlepas dari masalah kurang gizi pada balita. Sebagaimana disampaikan oleh Antonius (2008), dari 4.100.000 balita yang mengalami malnutrisi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 215 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NURHASANAH 214114173 PROGRAM

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua. Pengertian ini memberi gambaran bahwa anak tersebut adalah turunan dari ayah dan ibu sebagai turunan

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA 45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Ratna Indriati 2 Jumiati 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. Cross sectional

Lebih terperinci

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH. PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH *Tiara Dwi Yunianti, 3 Antarini Idriansari, 3 Bina Melvia Girsang,,3 Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK Hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dalam motorik pada anak usia prasekolah di TKK Sang Timur Malang HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: VIVI ERLITA ANGGRAINI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: VIVI ERLITA ANGGRAINI PENGARUH PEMBELAJARAN MODUL STIMULASI TERHADAP TINGKAT KETERAMPILAN IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA (3-5 TAHUN) DI DESA SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VIVI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

knowledge and the role of cadres in the implementation of early detection of toddlers development using KPSP Nuryani, Ayesha H.N, Nurwening T.

knowledge and the role of cadres in the implementation of early detection of toddlers development using KPSP Nuryani, Ayesha H.N, Nurwening T. knowledge and the role of cadres in the implementation of early detection of toddlers development using KPSP Nuryani, Ayesha H.N, Nurwening T.W ABSTRACT Introduction: The development of toddlers is noteworthy

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN Kurnia Indriyanti Purnama Sari Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kurniaindriyanti@gmail.com ABSTRAK Stimulus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul. Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017 tepat pada waktunya.

KATA PENGANTAR. rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul. Kembang Anak di Kota Denpasar Tahun 2017 tepat pada waktunya. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Balita

Lebih terperinci

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk Tahun ajaran baru selalu membuat orang tua menjadi sibuk. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, juga biaya yang semakin mahal dan anak juga harus disiapkan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA Pengaruh Media Pembelajaran ( Alfi Nurnaini ) 1 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA Oleh alfi nurnaini universitas negeri yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK Artikel penelitian PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER Arie Kusumaningrum, Jum Natosba, Erlina Lina Julia 1 1 PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN Endah Purwaningsih, Yunita Trihapsari ABSTRAK Program Stimulasi, Deteksi dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena anak mulai menerima berbagai macam bentuk rangsangan serta proses pembelajaran. Masa ini disebut

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GROWTH OF LESS NUTRITION AT BALITA AT CUKIR HEALTH PRIMERY JOMBANG Rini Hayu L 1, Amalia R 2, Effy Kurniati 3

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh: PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 6-24 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN MP-ASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DI POSYANDU KENANGA V KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

(The Differences of Mother s Role in Stimulating Preschooler s Development on Working and Not Working Mothers at Puskesmas Banyu Urip Surabaya)

(The Differences of Mother s Role in Stimulating Preschooler s Development on Working and Not Working Mothers at Puskesmas Banyu Urip Surabaya) 52 PERBEDAAN PERAN IBU DALAM STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYU URIP SURABAYA (The Differences of Mother s Role in Stimulating

Lebih terperinci

KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY ABSTRAK

KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY ABSTRAK Jurnal STIKES Volume 5, No. 1, Juli 2012 KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY Wina Palasari Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini

Lebih terperinci

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA Rahayu, Model Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan 47 MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA Sunarsih

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG 4 Rizal ABSTRAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, periode ini merupakan masa yang

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK Dianita Primihastuti*Ida Nur Kholifah** PRODI Kebidanan STIKES William Booth

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi

Lebih terperinci

I. Pendahuluan Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

I. Pendahuluan Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan I. Pendahuluan Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya (Soetjiningsih, 1995).

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perkembangan pada anak di usia tiga tahun pertama terjadi sangat cepat dan merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK 44 hlm. 39-44 1 TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK Dini Fitri Damayanti Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. dr. Soedarso Pontianak e-mail

Lebih terperinci