Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN DAN KUNJUNGAN SDIDTK DENGAN KEJADIAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PAUD AR-ROBITHOH DESA KERKEP GURAH, KEDIRI TAHUN 2015 CORRELATION MATERNAL KNOWLEDGE IN SDIDTK VISIT TO THE INCIENT DEVIATION DEVELOPMENT ODLER 1-5 YEARS OLD IN PAUD AR-ROBITHOH KERKEP VILLAGE - GURAH, KEDIRI Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh sebagai bertambahnya kematangan fungsi-fungsi sistem organ tubuh. Masa lima tahun pertama kehidupan bayi disebut dengan masa keemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan kunjungan SDIDTK dengan penyimpangan tumbuh kembang pada balita usia 1-5 tahun. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang tubuh kembang dan kunjungan SDIDTK, sedangkan variabel terikat adalah kejadian penyimpangan tumbuh kembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling dengan sampel 33 balita. Data dianalisa menggunakan uji Kendall s tau. Dengan analisa statistik didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang perkembangan (τ = 0,001) memiliki hubungan yang bermakna sedang terhadap kejadian penyimpangan perkembangan dengan koefesien korelasi 0,588. Dan kunjungan SDIDTK (τ = 0,001) memiliki hubungan yang bermakna sedang terhadap kejadian penyimpangan perkembangan dengan koefesian korelasi 0,540. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Kunjungan SDIDTK, ABSTRACT The development is the increasing capability or function of all organ systems of the body as the increasing maturity of the functions of the organ systems of the body. The first five years of a baby's life is called the "golden age". This study aims to determine the relationship between maternal knowledge of development and SDIDTK visit with deviations in the development of children aged 1-5 years. The dependent variable in this study is the mothers knowledge about the development of infants and SDIDTK visit, while the independent variable was the incident deviation development. This study used a descriptive analytic research design with cross sectional analytic. Data retrieval technique used is purposive sampling with 33 samples toddler. The data were analyzed using Kendall s tau test. With statistical analysis maternal knowledge of developmental (τ = 0,001) have a significant relationship to the incident deviation development with the correlation coefficient was 0,588. And SDIDTK visit (τ = 0,001) have a significant relationship to the incident deviation development with the correlation coefficient was 0,540. Keywords : Maternal Knowledge, SDIDTK Visit, the incident deviation development 38

2 39 PENDAHULUAN Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh sebagai bertambahnya kematangan fungsi-fungsi sistem organ tubuh (Dewi, 2011). Setiap Anak Tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebe-lumnya (Depkes RI, 2012). Stimulasi Deteksi dan Inter-vensi Dini Perkembangan (SDIDTK) adalah suatu upaya pemantauan, penjaringan melalui kegiatan peme-riksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan partum-buhan dan perkembangan pada balita dan anak prasekolah yang dilaksana-kan secara komprehensif (Depkes dalam Irmawati, 2008). Instrumen atau alat deteksi dini adalah merupakan suatu tes skrining yang telah distandarisasi. Setelah me-lakukan tes skrining pada anak, maka dapat diketahui adanya kelainan se-hingga dapat diramalkan keadaan Per-kembangan anak di kemudian hari. Skrining awal deteksi Perkembangan dapat dilakukan oleh petugas kese-hatan yang berada di puskesmas atau lapangan dengan menggunakan Pedo-man Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Perkembangan Anak yang diterbitkan oleh Depkes RI 2012 (Susilaningrum, 2013). Ada tiga jenis deteksi yang dapat dikerjakan oleh tenaga kese-hatan di tingkat puskesmas dan jaringannya. Pertama METODE PENELITIAN Desain Penelitian. Penelitian ini adalah survei analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan di PAUD Ar-Robithoh, desa Kerkep Gurah, Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai dengan 24 Mei deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui atau menemukan status gizi kurang atau buruk dan mikro atau makrosefali. Kedua detek-si dini penyimpangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan) gangguan daya lihat, gangguan daya dengar. Ketiga deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme, gangguan pemusatan perha-tian, dan hiperaktivitas (Susilaningrum, 2013). Di Kabupaten Kediri Cakupan SDIDTK balita dan anak prasekolah pada tahun 2012 mengalami pening-katan dari 88% (tahun 2011) menurun menjadi 84,21%. Penurunan ini perlu mendapat perhatian, karena akan berdampak pada status pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak prasekolah di wilayah Kabupaten Kediri tidak optimal (Dinkes Jawa Timur, 2013) Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa masih kurang-nya pengetahuan ibu tentang Perkem-bangan, kunjungan SDIDTK dan kejadian penyimpangan Perkem bangan, maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Pengetahun Ibu Tentang Perkembangan dan Kun-jungan SDIDTK dengan Kejadian Penyimpangan Perkembangan Pada Balita Usia 1-5 Tahun di PAUD Ar-Robithoh, desa Kerkep Gurah, Kediri. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling. seluruh ibu wali murid siswa PAUD Ar- Robithoh, desa Kerkep Gurah, Kediri. sebanyak 37 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 33 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

3 40 Kriteria Inklusi dan Eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Seluruh ibu wali murid siswa PAUD yang memiliki balita berusia 1-5 tahun dan Ibu yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Seluruh ibu wali murid siswa PAUD yang memiliki balita berusia 1-6 tahun dan Ibu yang tidak bersedia menjadi responden Teknik Pengumpulan Data. Jenis data yang dikumpulkan berasal dari sumber data primer. Data primer pada penelitian ini adalah Identitas ibu tanpa nama (inisial), umur, pendidikan dan pekerjaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu tentang perkem-bangan dan kunjungan SDIDTK dengan kejadian penyimpangan pada balia usia 1-5 tahun, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 responden. Tabel 1 Distribusi Silang Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Total Sesuai Meragukan Penyimpang Perkembangan N % N % N % Total % Baik 17 51,5% 0 0% 0 0% % Cukup 11 33,3% 3 9,1% 0 0% % Kurang 0 0% 0 0% 2 6,1% 2 100% Jumlah 28 84,8% 3 9,1% 2 6,1% % Sumber: Data primer (Mei 2014) Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa responden yang ber-pengetahuan baik dan perkembangan balitanya sesuai adalah sebanyak (51,5%), responden yang ber-pengetahuan cukup dan perkem-bangan balitanya meragukan se-banyak (9,1%) dan responden yang berpengetahuan kurang dan tumbuh perkembangan balitanya terjadi penyimpangan (6,1%). Tabel 2 Distribusi Silang Kunjungan SDIDTK dengan Kejadian Penyimpangan Perkembangan Kunjungan SDIDTK Sesuai Meragukan Penyimpang Total N % N % N % Total % Baik 16 48,5% 0 0% 0 0% % Cukup 12 36,4% 3 9,1% 0 0% % Kurang 0 0% 0 0% 2 6,1% 2 100% Jumlah 28 84,9% 3 9,1% 2 6,1% % Sumber: Data primer (Mei 2014) Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa responden yang kunjungan SDIDTK baik dan perkembangan balitanya sesuai (48,5%), responden yang kunjungan SDIDTK cukup dan perkembangan

4 41 balitanya meragukan (9,1%) dan responden yang berpengetahuan kurang dan perkembangan balitanya terjadi penyimpangan (6,1%). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan responden yang berpengetahuan baik dan perkembangan balitanya sesuai yaitu (51,5%), responden yang berpengetahuan cukup dan perkembangan balitanya meragukan (9,1%) dan responden yang berpengetahuan kurang dan perkembangan balitanya penyimpangan (6,1%). Menurut teori yang dijelaskan di dalam buku Notoatmodjo (2012) adalah bahwa salah satu dari bentuk objek kesehatan dapat juga dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri. Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2012). Anak yang mempunyai ibu dengan pengetahuan kurang tentang stimulasi dini akan beresiko lebih besar untuk mengalami dugaan keterlambatan perkembangan motorik dari pada anak dengan ibu berpengetahuan baik (Christiari, dkk, 2013). Kemudian berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa responden yang kunjungan SDIDTK baik dan perkembangan balitanya sesuai yaitu (48,5%), responden yang kunjungan SDIDTK cukup dan perkembangan balitanya meragukan (9,1%) dan responden yang berpengetahuan kurang dan perkembangan balitanya terjadi penyimpangan (6,1%). Menurut teori yang dijelaskan di dalam buku Depkes RI (2012) Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Perkembangan (SDIDTK) adalah suatu upaya pemantauan, penjaringan melalui kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada balita dan anak prasekolah yang dilaksanakan secara komprehensif. Kegiatan SDIDTK dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah terampil dan mampu melaksanakannya seperti tenaga kesehatan dan orang tua. SDIDTK merupakan upaya yang perlu didukung, karena merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas (Depkes dalam Irmawati, 2008). Stimulasi perkembangan sejak awal yang dilakukan secara tepat dan teratur dapat memperbaiki/meningkatkan profil pertumbuhan dan perkembangan balita. Stimulasi dini pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan bisa mencegah gangguan autis dan hiperaktivitas. KESIMPULAN Ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang perkembangan sebanyak 17 orang (51,5%). responden yang

5 42 memiliki kunjungan baik sebanyak 16 orang (48,5%) sehingga hampir seluruh responden memiliki kunjungan baik. Berdasarkan hasil analisis Kendall s tau antara pengetahuan dan penyimpangan perkembangan diperoleh τ (0,001) < (0,05), sedangkan kunjungan dan penyimpangan perkembangan diperoleh τ (0,001) < (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa baik pengetahuan dan kunjungan terdapat hubungan terhadap kejadian penyimpangan perkembangan. Kemudian hasil koefesien korelasi antara pengetahuan dan penyimpangan perkembangan 0,558 sedangkan kunjungan dan penyimpangan perkembangan diperoleh 0,540. Dapat disimpulkan bahwa hubungan keduanya sedang. DAFTAR PUSTAKA [1] Christiari, Ayu Y, Syamlan, Ramzo, Kusuma, Irawan F Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 Bulan di kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan., (Online) Vol. 1, No.1 ( diakses 8 Juni 2014 [2] Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan. [3] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun (Online), ( diakses tanggal 20 Februari 2014). [4] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun (Online), ( diakses tanggal 20 Februari 2014). [5] Irmawati, Analisis Hubungan Fungsi Manajemen Pelaksana kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Dengan Cakupan SDIDTK Balita dan Anak Prasekolah Di Puskesmas Semarang Tahun Tugas Akhir. Tidak Diterbitkan. Semarang. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. [6] Susilaningrum, Rekawati Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak : untuk Perawat dan Bidan Edisi 2. Jakarta : Salemba medika. [7] Notoatmodjo, Soekidjo Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.