FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010"

Transkripsi

1 JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG PECAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELAS VI SD N. 05 TLAGASANA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : Nama Nim : WAHAB ABDI : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG PECAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELAS VI SD N. 05 TLAGASANA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh : Wahab Abdi NIM. X Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii

3 PERSETUJUAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta,24 Juni 2010 Pembimbing, Supervisor, Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd NIP Warsono, S.Pd NIP iii

4 PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Kamis Tanggal : 24 Juni 2010 Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang tanda tangan Ketua : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd.... Sekretaris : Drs. Riyadi, M.Pd.... Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd.... Anggota II : Dra. Jenny I. S. Purwati... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP iv

5 ABSTRAK Wahab Abdi, PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG PECAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELAS VI SD N. 05 TLAGASANA TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui cara menerapkan pembelajaran Matematika di kelas 6 sekolah dasar melalui model pembelajaran kontekstual. (2) Mengkaji kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual. (3) Mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual. (4) Mengetahui bahwa dalam pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung pecahan siswa kelas VI SD. Variabel yang menjadi sasaran pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pemahaman konsep operasi hitung pecahan Matematika kelas VI SD Negeri 05 Tlagasana. Bentuk penelitian ini adalah tindakan kelas dengan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai populasi adalah siswa kelas VI SD Negeri 05 Tlagasana. yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data variabel peningkatan prestasi belajar Matematika melalui model pembelajaran kontekstual adalah observasi, pencatatan arsip dan dokumen, tes dan perekaman. Teknik melalui data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibanding sebelum tindakan. Sebelum tindakan siswa yang memperoleh nilai di atas 60 adalah 19 siswa atau 50 % dengan rata-rata 60. Tetapi pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas 60 adalah 29 siswa atau 77% dengan rata-rata 64,28. Sedangkan pada siklus II siswa v

6 yang mendapat nilai di atas 60 /tuntas sudah mencapai 38 siswa atau 100% dengan rata-rata 70,07. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung pecahan pada siswa kelas VI SD Negeri 05 Tlagasana Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang tahun 2009/2010. vi

7 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah serta inayahnya peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar tidak ada halangan sesuatu apapun. Dalam penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini peneli mendapat bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itua dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan petunjuk dan arahan. 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Dosen Pengampu PTK kelas B yang telah berkenan memberi bimbingan, arahan selama menyusun laporan PTK. 5. Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah bekenan memberikan bimbingan dan arahan selama peneliti menyusun usulan PTK 6. Sofi i, SPd, selaku Kepala Sekolah SD N 05 Tlagasana,UPPK Watukumpul, Kab. Pemalang, yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian. 7. Warsono, S.Pd. selaku guru Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama peneliti menyusun usulan PTK. vii

8 8. Bapk/Ibu Guru dan penjaga SD N 05 Tlagasana yang telah memberikan kemudahan masukan, bimbingan dan arahan selama peneliti menyusun usulan PTK. 9. Segenap sahabat, handai taulan dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerja sama demi terselesainya Usulan PTK ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Usulan PTK ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Semoga usulan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Surakarta, 24 Juni 2010 Peneliti Wahab Abdi viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii ABSTRAK iv KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I. PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 2 C. Pembatasan Masalah... 3 D. Rumusan Masalah... 3 E. Tujuan Penelitian... 3 F. Manfaat Penelitian... 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 5 B. Kerangka Berpikir... 9 C. Hipotesis Tindakan BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Tempat Penelitian B. Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian D. Sumber Data E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G. Indikator Kinerja H. Sumber Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan ix

10 BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 Daftar Gambar dan Tabel 1. Gambar 1, Kerangka Berpikir Gambar 2, Bagan Prosedur Penelitian Tabel 1, Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Gambar 3, Diagram batang Jumlah dan Prosentase KKM Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Tabel 2, Daftar Jumlah dan Prosentase Nilai Pengamatan Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal Siklus I dan II Tabel 3, Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Gambar 4, Dagram batang Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Tabel 4, Daftar Jumlah dan Prosentase Keaktifan Siswa Kondisi Awal Tabel 5, Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus I Gambar 5, Dagram batang Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus I Tabel 6, Daftar Jumlah dan Prosentase Keaktifan Siswa Siklus I Tabel 7, Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus II Gambar 6, Dagram batang Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus II Tabel 8, Daftar Jumlah dan Prosentase Keaktifan Siswa Siklus II xi

12 DAFTAR LAMPIRAN 1. Curriculum Vitae Personalia Peneliti Jadual Penelitian Tindakan Kelas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Daftar Nilai Siswa Siklus I Daftar Nilai Siswa Siklus II Daftar Rrekap Nilai Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan II Daftar Nilai Keaktifan Siswa Siklus I Daftar Nilai Keaktifan Siswa Siklus II Daftar Rekap Nilai Keaktifan Siswa Siklus Kondisi Awal, I dan II Daftar Hadir Kepala SD/Guru/Penjaga Daftar Hadir Siswa Kelas VI Daftar Nilai Kelas VI Instrumen Penilaian RPP Siklus I dan II Instrumen Penilaian Pembelajaran Siklus I dan II Lembar Observasi Sikus I dan II Komentar Beberapa Siswa Siklus I dan II Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I Foto Kegiatan Masukan dari Supervisor xii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sekolah dasar merupakan pondasi awal dan utama bagi kesinambungan perkembangan pendidikan berikutnya. Dengan kata lain Sekolah Dasar adalah satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab membentuk anak didik yang bermutu. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya pembentukan kualitas pendidikan pada umumnya, yaitu kompleksitas materi, kemampuan personal, daya dukung dan input (siswa didik). Kemampuan personal (guru) yang merupakan salah satu faktor dominan yang dapat mengkondisikan kompleksitas, daya dukung, dan input (siswa) dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga pada gilirannya hasil dari proses pembelajaran dapat berhasil. Dalam proses pembelajaran dapat dinyatakan berhasil apabila hasil evaluasi pada siswa dari ranah kognitifnya minimal telah mencapai 75% dari jumlah siswa peserta KKM tersebut telah mampu menguasai materi sesuai KKM yang telah ditentukan oleh suatu satuan pendidikan. Berdasarkan hasil pembelajaran di kelas VI semester II mata pelajaran Matematika di SD Negeri 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, tentang topik bahasan Operasi hitung pecahan hasil pada Standar Kompetensi 5.1 Menederhanakan dan mengurutkan pecahan. dengan KKM 60 adalah masih rendah. Hal ini dapat lihat dari data hasil tes formatif yang ada yaitu dari 38 siswa hanya 16 siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas ( mencapai tingkat ketuntasan belajar ) atau hanya 50 %. Dari analisis masalah yang ada, ditemukanlah beberapa penyebab antara lain: Proses pembelajaran yang berlangsung di SD Negeri 05 Tlagasana cenderung masih konvensional, artinya dalam melaksanakan pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah saja. Pada awal pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi, guru hanya menyuruh siswa untuk membuka buku atau teks buku, guru kurang membangkitkan motivasi siswa 1

14 terhadap pembelajaran, model pembelajaran kurang menarik, tidak mengkaitkan dengan dunia nyata, guru juga jarang menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah paham. Akibat selanjutnya siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang terjadi di atas mengakibatkan siswa tidak menyerap materi tentang Operasi hitung pecahan dan tidak berani mengungkapkan pendapatnya. Permasalahan tersebut harus segera dicari jalan keluarnya jika dibiarkan terus menerus akan mempengaruhi mutu pendidikan di SDN 05 Watukumpul khususnya dan mutu pendidikan bangsa Indonesia pada umumnya. Berbagai alternatif untuk mencari jalan keluarnya antara lain: Penggunaan metode yang bervariasi, penggunaan alat peraga yang tepat guna, Penggunaan media yang menarik, Penggunaan pendekatan kontekstual. Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching dan Learning) dalam pembelajaran Matematika sebab menggunakan CTL akan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata sehingga pada pembelajarannya akan mengaitkan dengan alternatif yang lain. Menurut M Saekhan Muchith dalam bukunya Pembelajaran Kontekstual. Semarang: Rasail Media Group (2008: 72), belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan artinya siswa akan memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat, yang kenyataannya tahap berfikir anak usia SD harus dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah dibangun mereka dengan sendirinya. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah siswa kelas VI SD N 05 Tlagasana Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 semester II, adalah sebagai berikut: 2

15 1. Pelajaran Matematika kurang menggunakan media. 2. Pelajaran Matematika tidak mengkaitkan dengan dunia nyata siswa 3. Pembelajaran Matematika membosankan 4. Pemahaman belajar Matematika rendah. C. Pembatasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini menitikberatkan pada guru dalam menyampaikan pembelajaran Matematika menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning ), agar pemahaman belajar Matematika (Operasi hitung pecahan ) pada siswa kelas VI SDN 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 lebih baik dari sebelumnya. A. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari pembatasan masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah : Apakah Model Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) pada pembelajaran Matematika kelas VI SDN 05 Tlagasana? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) pada pembelajaran matematika kelas VI SDN 05 Tlagasana Tahun Pelajaran 2009/2010. F. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa a. Dapat meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan. b. Dapat meningkatkan hasil evaluasi pemahaman operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) sehingga memenuhi standar KKM yang ditetapkan. 3

16 2. Guru a. Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya menjadi pembelajaran yang inovatif. b. Menemukan solusi dalam pemahaman operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) melalui model pembelajaran kontekstual 3. Sekolah a. Dapat memberikan kontribusi pada sekolah dalam usaha perbaikan proses belajar mengajar para guru. b. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 4

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Bilangan Pecahan Menurut Kamus Matematika ( Djati Kerami dkk:2003,196) Pecahan adalah ekspresi yang berbentuk pembeling / penyebut, merupakan suatu besaran. Sedangkan menurut www. matematika.com adalah Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian angka, yaitu angka sebagai pembilang (numerator) dan angka sebagai pembagi (denominator) dimana kedua bagian angka ini dipisahkan dengan simbol garis miring ( / ). Pada operasi bilangan pecahan terdapat berbagai macam operasi hitung di antaranya : a. Menyederhanakan bilangan pecahan Menurut Y.D. Sumanto dkk. dalam buku Matematika Gemar Matematika 6 (2008:87) menjelaskan penyerdahaan pecahan pada dasarnya adalah mencari pecahan senilai yang paling sederhana Caranya dengan membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan sama sampai tidak dapat dibagi lagi. Contoh dapat disederhanakan lagi,menjadi maka bukan pecahan penyerdahanakan akan tetapi itulah merupakan bilangan pecahan penyerdahaan dari bilangan pecahan 5

18 b. Mengurutkan Pecahan Mengurutkan bilang pecahan pada dasarnya adalah menurutkan niali bilangan pecahan dari yang besar ke kecil atau sebalinya dari yang terkecil ke yang besar. Yang perlu diperhatikan adalah menyamakan penyebut dari masing- masing bilangan yang akan kita urutkan. Contoh : 1, 4 7 1,, Untuk lebih mudahnya kita dapat menggunakan benda nyata dari apel yang dibelah 1 apel yang dibelah apel yang dibelah apel yang dibelah Maka akan terlihat urutan dari yang terkecil ke yang terbesar sebagai berikut : 1, 4 3, 4 2. Hakikat Pemahanan Konsep a. Pengertian Pemahaman 7 1, 4 Menurut Ngalim Purwanto dalam buku Psikologi Pendidikan Jakarta : Remaja Rosda Karya (1990:115) Pemahaman (compehension) siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan sederhana diantara fakta-fakta konsep Sedangkan menurut W. S. Winkel, dalam buku Psikologi Pengajaran (Revisi). Jakarta: Grasindo (1996:246) pemahaman merupakan mencapai kemampuan untuk menangkap makna dari bahan yang dipelajari. 6

19 b. Pengertian Konsep Menurut Nyimas Aisyah (2007:6-12) Konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan, menggolongkan suatu obyek. Dengan demikian hakikat pemahaman konsep dapat disimpulkan sebagai kemampuan siswa untuk menangkap makna melalui penggolongan suatu obyek yang di pelajari siswa. 3. Pembelajaan Matematika Menurut Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008:1) Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yangdisusun dalam suatu aksiomatis dengan menggunakan simbol dan penalaran deduktif. Sedangkan menurut Handoyo dalam Siti Hawa (2008:1), Matematika berkenan dengan ide (gagasan- gagasan), aturan aturan, hubungan hubungan yang diatur secara logis sehingga Matematika berkaitan dengan konsep- konsep abstrak. 4. Pendekatan Kontekstual Menurut Nurhadi dalam buku Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa (2002:1), Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Menurut Hamalik Oemar (2002:14-22), ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran kontekstual, yaitu : (1) pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, (2) pemerolehan pengetahuan baru, (3) pemahaman pengetahuan, yaitu dengan cara (a) menyusun konsep sementara, (b) melakukan sharing kepada orang 7

20 lain, dan (c) merevisi konsep dan mengembangkannya. (4) mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut dan (5) melakukan refleksi. 5. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam kelas Sebuah kelas dikatakan menggunakan Pendekatan Kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen pembelajaran kontekstual., yaitu (1) konstruktivisme, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi dan (7) penilaian yang sebenarnya. Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut:(a) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, (b) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic, (c) Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya, (d) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya), (e) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran, (f) Melakukan refleksi di akhir pertemuan, (g) Melakukan penilaian yang sebenarnya Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran matematika adalah merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna dengan (a) Cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, (b) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic, (c) Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya, (d) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya), (e) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran, (f) Melakukan refleksi di akhir pertemuan, (g) Melakukan penilaian yang sebenarnya 8

21 B. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran yang berlangsung di SD Negeri 05 Tlagasana cenderung masih konvensional, artinya dalam melaksanakan pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah saja. Pada awal pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi, guru hanya menyuruh siswa untuk membuka buku atau teks buku, guru kurang membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, model pembelajaran kurang menarik, tidak mengkaitkan dengan dunia nyata, guru juga jarang menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah dipaham. Akibat selanjutnya siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mencoba menerapkan Pendekatan Konstekstual (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran Matematika karena pendekatan CTL akan senantiasa mengaitkan dengan dunia nyata siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan berhasil. Berdasarkan uraian di atas kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: 9

22 KONDISI AWAL Dalam pembelajaran Matematika guru belum menerapkan Pendekatan Kontekstual a. Pemahaman hitung operasi pecahan siswa rendah dengan ketuntasan siswa hanya 50% b. Keaktifan siswa rendah TINDAKAN Dalam pembelajaran Matematika guru menggunakan Pendekatan Kontekstual melalui tahapan-tahapan: Siklus I dan Siklus II KONDISI AKHIR Dalam pembelajaran Matematika guru menerapakan Pendekatan Kontekstual : a. Pemahaman tentang operasi hitung siswa meningkat dengan ketuntasan 100 % b. Keaktifan siswa tinggi. Gambar 1, Kerangka Berpikir C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut: Dengan menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) pada pembelajaran Matematika kelas VI SDN 05 Tlagasana. 10

23 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan untuk kelas VI pemilihan tempat didasarkan pada: a. Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. b. Tidak mengganggu tugas mengajar peneliti. c. Tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 selama 6 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2010 ( lampiran 3 ) B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Subjek penelitian yaitu siswa Kelas VI SDN 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang Tahun pelajaran 2009/2010 Semester 2 dengan jumlah siswa 38 anak. Objek penelitian yaitu penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual pada pembelajaran Matematika (operasi hitung pecahan). C. Sumber Data Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber: a. Nara sumber dari guru-guru teman sejawat SDN 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. 11

24 b. Hasil pengamatan saat proses pelaksanaan pembelajaran. c. Tes hasil belajar siswa dan nilai keaktifan siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa untuk mencari informasi guru memperoleh data yang berkenaan dengan pembelajaran Matematika Operasi hiteng pecahan dalam menyederhanakan dan mengurut pecahan, baik sebelum pelaksanan PTK, selama pelaksanaan PTK dan sesudah pelaksanaan PTK. b. Observasi Tehnik pengumpulan data melalui observasi dilakukan untuk mengamati pembelajaran dan memantau selama kegiatan pembelajaran Matematika Operasi hiteng pecahan (menyederhanakan dan mengurut pecahan). Tujuan observasi ini adalah untuk mengamati pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan, selama pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan berakhir. Observasi siswa difokuskan pada kegiatan pembelajaran, pengamatan dengan panduan observasi. Observasi guru difokuskan pada kegiatan penyampaian materi dan penguasaan penyampaian materi dengan model pembelajaran kontekstual. c. Tes Tertulis Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan PTK berupa tes tertulis lisan dan lisan. 12

25 F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. G. Indikator Kinerja Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis menerapkan indikator kinerja. a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa dalam memahami Operasi hitung pecahan, di atas nilai KKM, (60). b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75%. H. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus meliputi 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Refleksi. a. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan kontekstual. b. Guru menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah untuk dinilai, diperbaiki dan disempurnakan c. Menyediakan alat dan media pembelajaran d. Membuat instrumen observasi e. Membuat lembar evaluasi pembelajaran 13

26 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru bertanya jawaban dengan siswa tentang banyaknya jumlah benda ke dalam bilangan pecahan, b. Salah satu siswa maju untuk menuliskan bilangan pecahan. c. Guru menanyakan kepada siswa akan kebenarannya. d. Siswa dengan bimbingan guru mencoba untuk mengurutkan beberapa bilangan pecahan yang telah di berikan. e. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. f. Setiap kelompok memerima lembar kerja kelompok. g. Siswa secara berkelompok melaksanakan tugas kelompok. h. Mengumpulkan tugas hasil kelompok i. Salah satu kelompok maju untuk melapokan hasil tugas kelompok. j. Kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok yang maju. k. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk menarik menyimpulkan bersama. 3. Observasi a. Observer mengamati aktifitas guru dan siswa pada jalanya KBM dengan menggunakan pedoman observasi. b. Observasi menilai dan memberi saran pada guru untuk masukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya 4. Refleksi a. Menganalisa hasil evaluasi tes formatif dan hasil pengamatan siswa, b. Mendiskusikan dengan supervisor dan kepala sekolah tentang jalanya pelaksanaan KBM siklus I untuk menerima masuk saran saran. c. Menyimpulkan dan memperbaiki hal bersama. 14

27 b. Siklus II 1. Perencaan Tindakan a. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan kontekstual yang telah diperbaiki berdasarkan hasil siklus 1. b. Guru menyerahkan RPP kepada Kepala Sekolah untuk dinilai, diperbaiki serta disempurnakan. c. Menyediakan alat dan media untuk pembelajaran siklus II d. Membuat instrumen observasi untuk pembelajaran siklus II e. Membuat lembar evaluasi untuk pembelajaran siklus II 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru dengan bantuan beberapa siswa mempersiapkan alat peraga b. Guru memberi penjelasan bagaimana jalannya diskusi kelompok c. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. d. Setiap kelompok memerima lembar kerja kelompok. e. Siswa secara berkelompok melaksanakan tugas kelompok. f. Mengumpulkan tugas hasil kelompok g. Salah satu kelompok maju untuk melapokan hasil tugas kelompok. h. Kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok yang maju. i. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk menarik menyimpulkan bersama. 3. Observasi a. Observer mengamati aktifitas guru dan siswa pada jalanya KBM dengan menggunakan pedoman observasi. b. Observasi menilai dan memberi saran pada guru untuk masukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. 15

28 4. Evaluasi dan Refleksi a. Menganalisa hasil evaluasi tes formatif dan hasil pengamatan siswa, b. Mendiskusikan dengan supervisor dan kepala sekolah tentang jalanya pelaksanaan KBM siklus I untu menerima masuk saran saran. c. Menyimpulkan dan memperbaiki pembelajaran Siklus II. Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Bagan di atas menjelaskan jalannya tahapan tahapan pada setiap siklus yang saling berhubungan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 16

29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitihan Hasil penelitian tindakan kelas pembelajaran operasi hitung pecahan pada mata pelajaran matematika dengan model pembelajaran kontekstual yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Keterampilan menyelesaikan soal operasi hitung pecahan dalam meyederhanakan dan mengurutkan pecahan siswa kelas VI SD N. 05 Tlagasana Kecamatan Watukumpul dapat disajikan pada table berikut: Tahap Pembelajaran Jumlah Siswa Tidak Tuntas Jumlah Siswa Tuntas Prosentase Tidak tuntas Prosentase tuntas Kondisi Awal % 50% Siklus I % 79% Siklus II % 100% Tabel 1, Daftar Jumlah dan Prosentase (%) Ketuntasan Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 17

30 Gambar 3, Diagram batang Daftar Jumlah dan Prosentase (%) Ketuntasan Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Hasil tes formatif menyelesaikan soal operasi hitung pecahan dalam menurutkan pecahan siswa yang memenuhi ketuntas sesuai dengan KKM yang ditetapkan pada kondisi awal adalah 19 siswa atau 50% dengan rata-rata 60. Setelah diberikan tindakan perbaikan pada siklus I, adanya peningkatan nilai hasil tes formatif siswa yaitu 29 siswa yang tuntas atau 77% dengan rata-rata 64,28. Sedangkan pada Siklis II juga adanya peningkatan nilai hasil tes formatif siswa yaitu 38 siswa yang tuntas atau 100% dengan nilai rata rata 70,07 ( lampiran 8). Dengan demikian dapat disimpulkan hasi tes formatif siswa selalu mengalami peningkatan baik itu ketuntasan siswa maupun nilai rata-rata siswa. 18

31 2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil pengamatan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran operasi hitung pecahan dalam menyedehanakan dan mengurutkan pecahan pada mata pelajaran matematika dengan model pembelajaran kontekstul dapat dilihat dari table sebagai berikut : Kondisi Awal Siklus I Siklus II E (0-49) Prosent ase(%) D (50-59) Prosent ase(%) NILAI KEAKTIFAN SISWA C Prosent (60-69) ase(%) B (70-79) Prosent ase(%) A (80-100) Prosent ase(%) 0 0% % 14 36% 7 20% 0 0% 0 0% 6 16% 22 58% 9 24% 1 2% 0 0% 0 % 17 44% 14 36% 7 20% Tabel 2, Daftar Jumlah dan Prosentase Nilai Pengamatan Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan II Hasil nilai pengamatan keaktifan siswa yang disajikan dalam tabel diatas, dapat dapat dideskripsikan bahwa keaktifan siswa secara klasikal selama mengikuti pembelajaran selalu meningkat dalam memahami operasi hitung pecahan matematika. Pada kondisi awal nilai keaktifan siswa dengan nilai E (0-49) 0 siswa atau 0%, D (50-59) 17 siswa atau 44 %, C (60-69) 14 siswa atau 36%, nilai B (70-79) 7 siswa atau 20 %, sedangkan nilai A (80-100) 0 siswa atau 0% dari analisa keaktifan siswa masih banyak yang nilai D dan C ( 31 siswa atau 80 %) dan B ( 7 siswa atau 20 %) yang berarti keaktifan siswa secara klasikal masih rendah. Pada siklus I nilai keaktifan siswa dengan nilai E (0-49) 0 siswa atau 0%, D (50-59) 6 siswa atau 16 %,C (60-69) 22 siswa atau 58%, nilai B (70-79) 9 siswa atau 24 %, sedangkan niali A (80-100) 1 siswa atau 2%. Dari analisa keaktifan siswa masih banyak yang nilai D 19

32 semakin sedikit sedangkan C, B dan A makin meningkat berarti keaktifan siswa secara klasikal bagus. Sedangkan pada siklus II nilai keaktifan siswa dengan nilai E (0-49) 0 siswa atau 0%, D (50-59) 0 siswa atau 0 %, C (60-69) 17 siswa atau 44%, nilai B (70-79) 14 siswa atau 36 %, sedangkan nilai A (80-100) 7 siswa atau 20%. Dari analisa keaktifan siswa masih banyak yang nilai D semakin sedikit sedangkan C, B dan A makin meningkat berarti keaktifan siswa secara klasikal lebih bagus. Hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kontekstul sebanyak dua siklus ini selalu mengalami peningkatan dalam keaktifan dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni dapat meningkatkan keaktifan siswa pemahaman operasi hitung pecahan pada mata pelajaran matematika. B. Pembahasan 1. Pembahasan kondisi awal Proses pembelajaran matematika operasi hitung pecahan yang cenderung masih konvensional, artinya dalam melaksanakan pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah saja. Dalam proses pembelajaran kedudukan guru masih sangat dominan, siswa masih pasif hanya mendengarkan penjelasan guru sehingga pemebelajaran berjalan searah. Dengan kondisi demikian, siswa hanya didudukan sebagai objek bukan sebagai subjek pembelajaran. Kerja sama antar teman untuk membina sosialisasi siswa sangat kurang dalam 20

33 pembelajaran lebih banyak dikerjakan secara perseorangan (individual). Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah. Pada awal pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi, guru hanya menyuruh siswa untuk membuka buku atau teks buku, guru kurang membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, model pembelajaran kurang menarik, tidak mengkaitkan dengan dunia nyata, guru juga jarang menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar. Akibat selanjutnya siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. Konsep pembelajaran operasi hitung pecahan menyederhanakan dan mengurutkan pecahan hanya diterima dari guru melalui penjelasan saja, sedangkan kemampuan menganalisa dan mengevaluasi opeasi hitung pecahan kurang begitu ditekankan. Siswa kurang mampu mengonstruksikan, mendiskusikan, atau merefleksikan materi pemebelajaran yang telah dipelajari sehingga, pembelajaran belum terasa bermakna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan penilaian, guru hanya menekankan pada segi hasil dan umumnya menitikberatkan pada aspek pengetahuan semata. Berdasarkan hasil pembelajaran di kelas VI semester II mata pelajaran Matematika di SD Negeri 05 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, tentang topik bahasan Operasi hitung pecahan hasil pada Standar Kompetensi 5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan. dengan KKM 60 adalah masih rendah. Hal ini dapat lihat dari data hasil tes formatif yang ada yaitu dari 38 siswa hanya 16 siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas ( mencapai tingkat ketuntasan belajar ) atau hanya 50 %. 21

34 Tahap Pembelajaran Kondisi Awal Jumlah Siswa Tidak Tuntas Jumlah Siswa Tuntas Prosentase Tidak tuntas Prosentase tuntas % 50% Tabel 3. Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Gambar 4, Diagram batang Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Kondisi Awal Sedangkan hasil data dari pengamatan keaktifan siswa diperoleh hasi sebagai berikut: D (50-59) Prosentase (%) C (60-69) NILAI KEAKTIFAN SISWA Prosentase (70-79) B (%) Prosentase (%) A (80-100) Prosentase(%) % 14 36% 7 20% 0 0% Tabel 4, Daftar Jumlah dan Prosentase Keaktifan Siswa Siklus II 22

35 Ini menunjukan bawah keaktifan siswa pada proses pembelajaran masih banyak siwa yang rendah. 2. Pembahasan Tiap siklus. Siklus I Pada siklus I proses pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 8 Maret 2010 dan diikuti 38 siswa ( lampiran 13 ). Pada awal pembelajaran guru menggunakan apersepsi, guru berusaha menbawa siswa masuk ke konsep konsep operasi hitung pecahan dengan peragaan secara tidak langsung dengan menyuruh beberapa siswa ke depan kelas dan melakukan peragaan pengurutan. Hal ini membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Lebih jauh lagi, guru memcoba untuk lebih mengaktifkan lagi dengan bertanya jawab sehingga terjadi hubungan dua arah antara guru dan siawa. Untuk mengkaitkan dengan dunia nyata, guru menggunakan alat peraga berupa kue donat sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar pembelajaran mudah diterima siswa lagi tidak membosankan dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk membangun masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya). Dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa bekerja sendiri, menemukan sendiri melalui pengamatan beberapa kue donat sebagai alat peraga dan mengkontruksikan operasi hitung pecahan dalam menurutkan pecahan dengan mengisi lembar kejar kelompok. Sayang pada kegiatan ini ada beberapa kendala yaitu pada pelaksanaan ada sedikit gaduh. Pada kegiatan diskusi kelas sudah berjalan dengan baik. Dengan diskusi kelas siswa menyamakan persepsi mengurutkan pecahan yang benar dengan memberi penjelasan, tanya jawab, dan menarik kesimpulan bersama dengan bimbingan guru. 23

36 Dalam melakukan penilaian, guru tidak hanya menekankan pada segi hasil dan umumnya menitikberatkan pada aspek pengetahuan semata. Penilaian proses melalui penilaian pengamatan keaktifan siswa juga dilakukan. Di bawah ini adalah data hasil dari penilaian formatif dan pengamatan keaktifan siswa pada siklus I Tahap Pembelajaran Jumlah Siswa Tidak Tuntas Jumlah Siswa Tuntas Prosentase Tidak tuntas Prosentase tuntas Siklus I % 77% Tabel 5 Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus I Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mememuhi KKM atau ketuntasan adalah 29 siswa atau 77 %, sedangkan siswa yang nilainya dibawah KKM atau tidak tuntas adalah 9 siswa atau 23 % dari 38 siswa kelas VI SDN 05 Tlagasana. Dari data di atas bila dibandingkan dengan data kondisi awal ada perbedaan,yaitu adanya kenaikan hasil nilai siswa yang tuntas KKM sebesar 27% dan penurunan siswa yang tidak tuntas KKM sebesar 27%. 24

37 Tuntas Tidak tuntas Jumlah siswa Prosentase Gambar 5, Diagram batang Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus I D (50-59) C (60-69) NILAI KEAKTIFAN SISWA Prose n- tase( %) B (70-79) A (80-100) Prosentase(%) Prosentase(%) Prosentase(%) Siklus I 6 16% 22 58% 9 24% 1 2% Tabel 6 Daftar Jumlah danprosentase (%) Nilai Keaktifan Siswa Siklus I Sedang untuk hasil penilaian pengamatan keaktifan siswa terdapat kenaikan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat ( lampiran 16) adalah sebagai berikut : a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan motivasi siswa. 25

38 b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan. d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok. e. Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada yang belum tuntas. Kelemahan proses pembelajaran siklus I a. Pada jalan pengamatan benda benda agak berdesak desakkan dan gaduh antara kelompok satu dengan yang lainnya karena terbatasnya alat peraga. b. Masih ada kelompok yang mencontek hasil pekerjaan kelompok lain dengan bertanya dan melihat hasil perkerjaan pengamatan c. Masih adanya siswa yang hanya ikut ikutan saja dalam berdiskusi sehingga ketika ditanya tidak bisa menjawab pertanyaan. Siklus II Siklus II proses pembelajaran dilaksanakan pada Sabtu,1 Mei 2010 dan diikuti 38 siswa ( lampiran 13 ). Materi pokok yang diajarkan sama dengan siklus I, dimana siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I dengan perbaikan pada pembuatan RPP dengan masukan dari obsever pada siklus 1 dengan penataan ruang kelas dan memperbanyak alat peraga serta mengontrol jalan diskusi kelompok dan mengarahkan dalam kesimpulan bersama. Siswa lebih termotivasi belajarnya, lebih bersemangat dan antusias delam mengikuti proses pembelajaran. Siswa juga sudah tampak aktif mengikuti proses pembelajaran.pengaruh positip dari meningkatnya partisipasi dalam belajar ini adalah meningkatnya kegiatan belajar kelompok lewat mengamati dan berdiskusi. Kemampuan siswa 26

39 mengidentifikasi, mengurutkan pecahan lebih meningkat, serta kemampuan menentukan hasil akhir sudah sangat baik sudah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan. Data untuk perencanaan pada siklus II ini juga telah tertuang dalam RPP, untuk dapat dilihat pada lampiran 4, sedangkan data dari hasil pelaksanaan berupa nilai hasil evaluasi siswa dan nilai pengamatan siswa pada siklus II adalah sebagai berikut : Tahap Pembelajaran Jumlah Siswa Tidak Tuntas Jumlah Siswa Tuntas Prosentase Tidak Tuntas Prosentase Tuntas Siklus II % 100% Tabel 7 Daftar Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus II Gambar 6, Diagram Batang 1 Jumlah dan Prosentase Ketuntasan Siswa Siklus II 27

40 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mememuhi KKM atau ketuntasan adalah 38 siswa atau 100 %, sedangkan siswa yang nilainya dibawah KKM atau tidak tuntas adalah 0 siswa atau 0 % dari 38 siswa kelas VI SDN 05 Tlagasana. Dari data di atas bila dibandingkan dengan data Siklus I ada perbedaan, yaitu adanya kenaikan siswa yang nialainya tuntas KKM sebesar 27% dan penurunan siswa yang tidak tuntas KKM sebesar 27%. D (50-59) Prosen tase(%) C (60-69) NILAI KEAKTIFAN SISWA Prostas e(%) B (70-79) Prosen tase(%) A (80-100) Prosen tase(%) Siklus II 0 % 17 44% 14 36% 7 20% Tabel 8 Daftar Jumlah dan Prosentase (%) Nilai Keaktifan Siswa Siklus II Sedang untuk hasil penilaian pengamatan keaktifan siswa terdapat kenaikan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat tentang implementasi RPP sebagai berikut: Hasil dari Refleksi antara peneliti dan teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan pemahaman siswa b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif. c. Siswa belajar dengan senang, karena mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari d. Pembelajaran menjadi efektif,karena anak dapat langsung melihat benda nyata e. Hasil evaluasi meningkat dengan rata-rata 70,07 dan KKM atau ketuntasan 38 siswa artinya 100 % siswa tuntas. Kelemahan dalam siklus II tidak ada. 28

41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus pada pembelajaran Matematika (operasi hitung pecahan) dengan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas 6 SDN 05 Tlagasana dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung pecahan siswa 2. Penerapan model pembelajaran kontekstual meningkatkan hasil tes formatif siswa tentang operasi hitung pecahan khususnya menyederhanakan dan mengurutkan pecahan. 3. Penerapan model pembelajaran kontekstual menjadikan pembelajaran tidak membosankan dan meningkatkan keaktifan sehingga siswa belajar dengan rasa senang. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya: 1. Guru hendaknya memilih model pembelajaran kontektual dalam mengajar operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan ). 2. Guru hendaknya memilih model pembelajaran kontektual dalam mengajar operasi hitung pecahan (menyederhanakan dan mengurutkan pecahan) agar hasil tes formatif siswa meningkat. 3. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran Operasi hitung pecahan pembelajaran tidak membosankan dan meningkatkan keaktifan sehingga siswa belajar dengan rasa senang. 29

Oleh : MUTHOHIR NIM X

Oleh : MUTHOHIR NIM X PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PENGARUH GAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SARADAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh : MUTHOHIR NIM X9707022 Laporan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03,

PENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENG IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03, KECAMATAN BUMIJAWA, KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : KISNANTO NIM. X9707011 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : PURWANTO K

Skripsi. Oleh : PURWANTO K UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS INTEGRAL MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK II MELALUI PEMBELAJARAN MODEL KONSTRUKTIVISME MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara, dengan majunya pendidikan suatu negara dapat dijadikan tolok ukur bahwa negara

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :

Lebih terperinci

S K R I P S I. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SITI SUNDARI

S K R I P S I. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SITI SUNDARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PLELEN 04 KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGUNUT JUMANTONO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Ditulis

Lebih terperinci

e - TA (Elektronik Tugas Akhir)

e - TA (Elektronik Tugas Akhir) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN KEBEBASAN BERORGANISASI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN KAMAL 03 KECAMATAN ARJASA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai

Lebih terperinci

PENERAPAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS 4 SD MASYITHOH NGORO

PENERAPAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS 4 SD MASYITHOH NGORO PENERAPAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS 4 SD MASYITHOH NGORO MitaMerinda Sari 158620600228/VI/ B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 0TUmerindamita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MEMAHAMI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PELAJARANMATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDN 2 LEMAHIRENG, PEDAN TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CTL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOMULYO PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CTL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOMULYO PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CTL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOMULYO PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: PAIJAN NIM. X 1907013 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1.Pengertian Belajar dan Pembelajaran Menurut Sudjana ( 1989 : 28 ) belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ZULFA SAFITRI A54F100040

ZULFA SAFITRI A54F100040 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2012 /2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG Linda Purwanti SMP Negeri 6 Lubuk Basung Abstrak. Tujuan

Lebih terperinci

Kata kunci : Media Lidi, Penjumlahan, Bilangan

Kata kunci : Media Lidi, Penjumlahan, Bilangan UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LIDI PADA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD NEGERI BANARAN TAHUN AJARAN 2011/2012 S K R I P S I Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA ELEKTROMAGNET SISWA KELAS V SDN 2 KLAKAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Binangun 0 berlokasi di Desa Binangun, Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KAREBA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SDN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KAREBA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SDN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KAREBA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SDN. PAKUNDEN 1 KOTA KEDIRI e-ta Oleh: SIGIT HADIRIANTO NIM: 07390019 PROGRAM

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA DANENGSIH, S.Pd., NIP.196506051992032011 ABSTRAK Berdasarkan hasil pengamatan di SDN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua Andi Sahati, Lilies, Muhammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016 PENGGUNAAN METODE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SDN 2 BANDUNGAN JATINOM SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI MUHDI NIM. X

SKRIPSI MUHDI NIM. X PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS D2 SLB-C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI MUHDI NIM. X5107556 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Deskripsi Per Siklus Berdasarkan identifikasi serta rumusan masalah, berikut akan peneliti uraikan secara singkat dan sederhana tentang hasil-hasil perbaikan yang

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP PECAHAN SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR DAN ALAT PERAGA BATANG KAYU BERWARNA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN Susi Mellani 158620600206/6/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo susimellanimella@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya mengenai pengertian belajar, namun demikian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

SRI LESTARI A.54A100089

SRI LESTARI A.54A100089 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN 01 SEDAYU KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil evaluasi pada tes semester I tahun pelajaran 2011/2012 banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 LAPORAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 LAPORAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : IMAM BUCHORI MUSLIM NIM. X2707008

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang 0 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang Bagian Tubuh Tumbuhan menggunakan alat peraga alamiah dilaksanakan

Lebih terperinci

e-ta Oleh : NYIATIK NIM :

e-ta Oleh : NYIATIK NIM : PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN SEJARAH KENAMPAKAN ALAM SOSIAL DAN BUDAYA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATORIS PADA SISWA KELAS IV SDN SAMBONGREJO II GONDANG BOJONEGORO

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Joho 04 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pandangan sebagian besar siswa mengenai pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan adalah hal yang cukup beralasan. Marpaung (2003:1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KUMESU 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI oleh : ARIS PURWANTO NIM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III SDN Ngablak 02 semester I Tahun Pelajaran 2011/2012, terlihat bahwa prestasi peserta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Cicik Indrayati NIM

SKRIPSI. Oleh Cicik Indrayati NIM P E N I N G K A T A N A K T I V I T A S D A N H A S I L B E L A J A R IPA POKOK BAHASAN GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO KECAMATAN SUMBERMALANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh BUDI SANTOSO NIM.

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh BUDI SANTOSO NIM. DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG BAGI SISWA KELAS V SDN GRINGSING 01 KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG SEMESTER II TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANGHARJO PULOKULON GROBOGAN TAHUN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

LIA FAJAR INDAH SARI NIM.

LIA FAJAR INDAH SARI NIM. PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PADA POKOK BAHASAN MASALAH MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT DENGAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN KALIWATES 01 KABUPATEN JEMBER e-ta (elektronik

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan secara tidak formal

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas / Semester : Matematika : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X ADMINISTRASI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Oleh : RATIH RIANDINI PUTRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 September 2014,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA PADA BIDANG STUDI IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS V SDN 02 ISER TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010. LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS V

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS V UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS V SD NEGERI 2 NGARGOSARI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Lebih terperinci

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA UNTUK MENDESKRIPSIKAN TUMBUHAN DAN BINATANG DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN TEBAK-TEBAKAN PADA SISWA KELAS II SDN KEPATIHAN 03 JEMBER e-ta (elektronik Tugas Akhir)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GANTIWARNO KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU MATA PELAJARAN IPS TERPADU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI BIMBINGAN TEKNIS DI SEKOLAH SMP NEGERI 2 KOTA BIMA Sri Aswati dan Ihyaudin Dinas Dikpora Kota Bima

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh IRKHAM

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh IRKHAM i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI IMPLEMENTASI METODE DISKUSI BERBANTUAN ALAT PERAGA MISTAR RANGKAP DI SDN KETANGGAN 01 GRINGSING BATANG

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi

Lebih terperinci