PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 LAPORAN
|
|
- Fanny Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : IMAM BUCHORI MUSLIM NIM. X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2010 Oleh : IMAM BUCHORI MUSLIM NIM. X Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKART 2010 i
3 PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Rabu Tim Penguji Laporan PTK Tanggal : 23 Juni 2010 Nama Terang tanda tangan Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd.... Sekretaris : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd.... Anggota I : Dra. Rukayah, M.Hum.... Anggota II : Taufik Lilo, S.T., M.T... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd. NIP ii
4 PERSETUJUAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, Juni 2010 Pembimbing, Supervisor, Dra. Rukayah, M.Hum. Rumini, S.Pd. NIP NIP iii
5 ABSTRAK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKSTUAL KELAS IV SDN CINTAMANIK 02 TAHUN 2009/2007 Oleh Imam Buchori Muslim NIM. X Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar operasi pecahan siswa kelas IV SDN Cintamanik 02. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan pada setiap siklus. Jika pada siklus I belum berhasil maka dilanjutkan dengan siklus II dan seterusnya hingga penelitian tindakan tersebut berhasil. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Kegiatan observasi dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan, sedangkan tes dilakukan pada setiap akhir pemberian tindakan. Dari hasil tes pada siklus I didapat ketuntasan siswa 67,3%, dengan nilai ratarata kelas 62,6. Berdasarkan kesepakatan, tindakan dikatakan berhasil jika 75% siswa mendapat nilai lebih dari atau sama dengan KKM pada kurikulum KTSP di SDN Cintamanik 02. Berdasarkan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belum berhasil, dan perlu diadakan tindakan pada siklus II. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan tindakan, kemudian dilaksanakan tindakan pada siklus II, dari hasil tes pada siklus II ternyata ketuntasan siswa meningkat menjadi 77,6%, dengan nilai rata-rata kelas 66,5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil meningkatkan prestasi belajar operasi pecahan kelas IV SDN Cintamanik 02 Kata kunci : prestasi, kontekstual, operasi pecahan. iv
6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena atas karunianya penulis dapat menyusun laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini. Laporan PTK ini merupakan wujud nyata dari penelitian yang selama ini kami lakukan karena tugas dan tanggung jawab penulis sebagai seorang pengajar. Berdasarkan pengalaman penulis mengajarkan mata pelajaran matematika khususnya materi operasi hitung pecahan di kelas IV SDN Cintamanik 02, para siswa sangat sulit memahami materi tersebut. Oleh karena itu, penulis ingin mengamati permasalahan tersebut dan menemukan solusinya. Untuk itu penulis coba melakukan PTK, yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Kelas IV SDN Cintamanik 02. PTK tersebut kami lakukan secara kolaboratif denagan Ibu Rumini S.Pd sebagai teman sejawat penulis, yang sama-sama bertugas sebagai guru kelas di SDN Cintamanik 02. Dukungan Bapak Abdul Djalil selaku kepala sekolah SDN Cintamanik 02 juga sangat membantu kami dalam melakukan PTK ini. Disamping itu, penulis juga merasa sangat terbantu dengan bimbingan yang diberikan Ibu Dra. Rukayah, M.Hum selaku dosen pembimbing kami. Beliau selalu meluangkan waktunya untuk membimbing kami dalam melakukan PTK, sehingga PTK ini bisa terlaksana sesuai dengan prosedur yang ada. Oleh karena itu, penulis sangat berterimakasih kepada beliau-beliu yang telah mendukung pelksanaan PTK ini. Dengan tidak mengecilkan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam PTK ini, penulis berharap kritik dan saran konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan dan masukan bagi penulis ketika akan melakukan PTK lainya. Semoga penulisan laporan PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Trimakasih. Penulis, v
7 DAFTAR ISI Imam Buchori Muslim Halaman SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya... 2 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Hasil Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 A. Kajian Teori... 5 B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan... 7 D. Kerangka Pikir... 8 E. Hipotesis Tindakan... 9 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Subjek Penelitian C. Prosedur Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan vi
8 B. Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL 1. Tabel 1. Jadwal kegiatan Tabel 2. persentase ketuntasan siswa siklus I Tabel 3. Presentase alokasi waktu belajar pada siklus I Tabel 4. Persentase ketuntasan siswa siklus II Tabel 5. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus I pertemuan Tabel 6. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus I pertemuan Tabel 7. Distribusi hasil tes siswa silkus I Tabel 8. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus II pertemuan Tabel 9. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus II pertemuan Tabel 10. Distribusi hasil tes siswa silkus I...22 vii
9 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Bagan kerngka pikir penerapan model pembelajaran kontekstual Gambar 2. Grafik distribusi hasil tes siswa siklus I Gambar 3. Diagram ketuntasan siswa pada siklus I Gambar 4. Grafik distribusi hasil tes siswa siklus II Gambar 5. Diagram ketuntasan siswa pada siklus II Gambar 6. Grafik perbandingan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan pada siklus I pertemuan 1 dan Gambar 7. Grafik perbandingan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan pada siklus II pertemuan 1 dan Gambar 8. Perbandingan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II...26 viii
10 DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) Analisa Hasil Hasil Tes Siswa Rekap Hasil Tes Siswa Lembar Observasi Siswa Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Lembar Pertanyaan Siswa Daftar Hadir Guru Buku Absensi Siswa Curriculum Vitae Peneliti Foto-foto Kegiatan PTK...84 ix
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa. Hal ini karena, mata pelajaran matematika banyak sekali digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur, menaksir, dan lain-lain. Berbanding terbalik dengan pentingnya pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari siswa, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disukai oleh kebanyakan siswa. Disamping itu prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika umumnya rendah. Prestasi belajar yang rendah tersebut juga di alami oleh siswa kelas IV di SDN Cintamanik 02, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Terbukti dari 49 siswa yang terdiri dari 30 laki-laki dan 19 perempuan setelah dilakukan evaluasi, hanya 24 siswa (49%) yang mendapat nilai di atas KKM ( KKM = 56), sedang sisanya sebanyak 25 siswa (51%) belum tuntas. Evaluasi ini dilakukan pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutanya. Keadaan seperti ini merupakan permasalahan yang perlu dipecahkan oleh guru. Disamping itu dari hasil wawancara dengan siswa, siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan guru khususnya pada operasi hitung pecahan. Selama ini pembelajaran matematika lebih banyak dengan metode ceramah yang kemudian diteruskan pemberian soal-soal latihan, bahkan kadang- kadang guru mengajar tanpa menggunakan media. Pembelajaran semacam ini biasanya membuat siswa jenuh sehingga konsep matematika yang ingin ditanamkan oleh guru susah diterima siswa dan kurang membekas pada diri siswa. Misalnya ketika guru mengajarkan tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa, guru langsung 1
12 2 menjelaskan bahwa jika pecahan biasa dikalikan dengan pecahan biasa caranya adalah dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Pembelajaran semacam ini tidak dapat menanamkan konsep matematika secara integral. Sehingga prestasi belajar siswa pada matematika, khususnya operasi hitung pecahan rendah. Disamping masalah pembelajaran, kondisi kelas juga menjadi masalah tambahan bagi guru yang mengajar di kelas IV SDN Cintamanik 02. Jumlah siswa di kelas IV SDN Cintamanik yang akan diteliti 49 siswa, yang terdiri dari 30 siswa lakilaki dan 19 siswa perempuan. Jumlah siswa kelas IV SDN Cintamanik 02 ini tergolong terlalu banyak untuk sebuah kelas yang efektif. Kemampuan akademik siswa-siswa di kelas IV SDN Cintamanik 02 juga sangat bervariasi. Disamping itu latar belakang mereka sebagian besar adalah anak buruh tani, yang memungkinkan kurangnya perhatian terhadap mereka di rumah. Kondisi yang perlu diperhatikan juga yaitu, sarana dan prasarana yang ada di SDN Cintamanik 02 masih terbatas. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan mencoba meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cintamanik 02, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning) pada pokok bahasan operasi pecahan. B. Rumusan Masalah dan Pemecahanya 1. Rumusan Masalah Berdasrkan hasil identifikasi dan analisis masalah dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi pecahan di kelas IV SDN Cintamanik 02? b. Bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pembelajaran operasi pecahan di kelas IV SDN Cintamanik 02?
13 3 2. Pemecahan Masalah Dalam Trianto (2007: 103) Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara meteri yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian autentik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian tindakan kelas ini diterapkan Model Pembelajaran Kontkstual dalam pembelajaran matematika di kelas IV SDN Cintamanik 02. Harapan dari diterapkannya Model Pembelajaran Kontekstual adalah dapat menjadi penawar dari pembelajaran yang monoton dan hanya mengandalkan pada rumus-rumus, tanpa melihat kenyataan yang sesungguhnya dari masalah-masalah matematika, yang sejatinya adalah masalahmasalah sering terjadi di lingkungan kehidupan siswa kelas IV SDN Cintamanik 02. Salain itu dengan Model Pembelajaran Kontekstual prestasi belajar siswa akan meningkat pada mata pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan 0perasi pecahan. C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu: 1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar operasi pecahan siswa kelas IV SDN Cintamanik Mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran matematika tentang operasi pecahan pada siswa kelas IV SDN Cintamanik 02 dengan model pembelajaran kontekstual.
14 4 D. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu : 1. Manfaat Bagi Siswa - Meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. - Meningkatkan keterampilan operasi hitung siswa. - Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Manfaat Bagi Guru - Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual dalam pembelajaran matematika. - Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pembelajaran dikemudian hari, baik peneliti sendiri maupun teman guru yang lain. 3. Manfaat Bagi Sekolah - Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika di sekolah - Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar Winkel berpendapat bahwa prestasi adalah usaha yang dicapai sedangkan belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif, konstan, dan berbekas (Winkel : 36). Adapun Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, mauapun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Sutratinah Tirtonegoro : 43). Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan pada siswa. 2. Operasi Pecahan Pecahan adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis dalam a bentuk dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. simbolik b pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu : (1) pecahan biasa, (2) pecahan desimal,(3) pecahan persen, (4) pecahan campuran. Yang dimaksud operasi pecahan dalam penelitian ini adalah operasi hitung yang berkaitan dengan pecahan meliputi penjumlahan, penguranagan, perkalian dan pembagian. 5
16 6 Contoh : 3. Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Sugiyanto (2008: 7) Winataputra menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Elaine B. Johnson (2009: 14) menjelaskan Model Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa seorang pembelajaran akan mau dan mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari pembelajaran tersebut. Menurut Trianto (2009: 105), karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual: 1. Saling menunjang 2. Kerjasama 3. Menyenangkan, mengasyikan 4. Tidak membosankan (joyfull, comfortable) 5. Belajar dengan bergairah 6. Pembelajaran terintegrasi 7. Menggunakan berbagai sumber siswa aktif Menurut Trianto (2009: 103), sebuah kelas dikatakan menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen, yaitu (1)
17 7 kontruktivisme, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5) permodelan, (6) refleksi, (7) penilaian yang sebenarnya. Menurut Trianto (2009: 106), secara garis langkah-langkah pembelajaran dengan Model pembelakaran kontekstual sebagai berikut. 1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik 3. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya. 4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompoknya) 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 6. Melakukan refleksi di akhir pertemuan 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan 1. Mukhrozi Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cacaban 01 Tahun Pelajaran 2007/2008. Jakarta : Universitas Terbuka Hasil penelitian: Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas V SD Negeri Cacaban. 2. Sudianto Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas V SD Negeri Wotgalih 03 Tahun Pelajaran 2006?2007. Jakarta: Universitas Terbuka Hasil penelitian: Pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Wotgalih 03.
18 8 C. Kerangka Pikir Selama ini pembelajaran matematika lebih banyak dengan metode ceramah yang kemudian diteruskan pemberian soal-soal latihan, bahkan kadang- kadang guru mengajar tanpa menggunakan media. Pembelajaran semacam ini biasanya membuat siswa jenuh sehingga konsep matematika yang ingin ditanamkan oleh guru susah diterima siswa dan kurang membekas pada diri siswa. Misalnya ketika guru mengajarkan tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa, guru langsung menjelaskan bahwa jika pecahan biasa dikalikan dengan pecahan biasa caranya adalah dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Pembelajaran semacam ini tidak dapat menanamkan konsep matematika secara integral. Sehingga prestasi belajar siswa pada matematika, khususnya opersai hitung pecahan rendah. Oleh karena itu, pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dicoba menerapkan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual. Model pembelajarn kontekstual yang akan diterapkan pada penelitian tindakan kelas ini yaitu, dengan mengangkat masalah-masalah sehari-hari di sekitar siswa ketika menjelaskan, member contoh, penugasan, diskusi, maupun ketika melakukan evaluasi.. Sehingga pembelajarn akan lebih bermakna bagi siswa dan prestasi belajarnya meningkat. Hal ini seperti pemikiran yang tergambar pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Bagan kerngka pikir penerapan model pembelajaran kontekstual KONDISI AWAL Pembelajaran dengan metode konvensional Motivasi, kemampuan dan prestasi siswa rendah PROSES Model Pembelajaran Quantum SIKLUS I SIKLUS II - Perencanaan - Tindakan - Observasi - Refleksi - Perencanaan - Tindakan - Observasi - Refleksi Kondisi Akhir Pembelajaran efektif Motivasi, kemampuan dan prestasi siswa meningkat
19 9 D. Hipotesis Tindakan Jika Model Pembelajaran Kontekstual diterapkan pada pembelajaran matematika maka prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cintamanik 02 menjadi meningkat.
20 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas IV di SDN Cintamanik 02, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu dari bulan Januari s.d. Juni 2010, dengan jadwal sesuai Table 1 berikut ini: Tabel 1. Jadwal kegiatan PTK BULAN NO JENIS KEGIATAN JAN FEB MA R APR MEI JUN I 1 Observasi dan identifikasi X masalah 2 Penyusunan rancangan X X tindakan 3 Pelaksanaan PTK siklus 1 X 4 Refleksi dan analisis X prestasi siklus 1 5 Pelaksanaan PTK siklus 2 X 6 Refleksi dan analisis X prestasi siklus 2 7 Penyusunan laporan PTK X X 10
21 11 B. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini, siswa kelas IV di SDN Cintamanik 02, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, sebanyak 49 siswa yang terdiri dari 30 laki-laki dan 19 perempuan. C. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri empat tahap yang dilalui yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut dilaksanakan untuk satu siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dengan dua pertemuan. 1. Pelaksanaan penelitian Tindakan Siklus I a. Tahap perencanaan Rancangan persiapan pada siklus I sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi Masalah (mendiskusikan permasalahan) yang muncul berkaitan dengan rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan operasi pecahan kelas IV pada siklus I.. 2) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika pokok bahasan operasi pecahan kelas IV ( dalam bentuk RPP ). 3) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis data yang digunakan dalam PTK ini. 4) Menyusun format observasi dan instrumen penilaian untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan operasi pecahan. b. Tahap pelaksanaan 1) Pertemuan 1 - Guru menjelaskan operasi penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda, dengan cara mengalikan kedua penyebutnya. - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok. - Siswa memperhatikan demonstrasi guru menggunakan benda konkrit tentang penjumlahan pecahan. Kemudian siswa menuliskan bentuk
22 12 matematikanya dalam lembar kerja kelompok dan menyelesaikan penjumlahan pecahan tersebut. (3 demonstrasi Misal : guru mendemonstrasikan menggabungkan ¼ buah apel dengan ½ buah apel. - Guru membahas tugas kelompok tersebut di depan kelas bersamasama siswa - Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru dan mencatatnya. 2) Pertemuan 2 - Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan contoh penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda, Dengan menyamakan penyebutnya dengan mencari KPKnya. - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok. - menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan - Siswa memperhatikan demonstrasi guru menggunakan benda konkrit tentang penjumlahan pecahan. Kemudian siswa menuliskan bentuk matematikanya dalam lembar kerja kelompok dan menyelesaikan penjumlahan pecahan tersebut. ( 3 demonstrasi ). Misal : guru mendemonstrasikan menggabungkan ¼ buah apel dengan ½ buah apel. - Guru membahas tugas kelompok tersebut di depan kelas bersamasama siswa - Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru dan mencatatnya. c. Tahap observasi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Observasi terhadap aktifitas siswa dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru. 2) Menguji kemampuan siswa pada operasi pecahan dengan menggunakan soal tes.
23 13 3) Seluruh data hasil penelitian dianalisis dan diinterprestasikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan siklus II. d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai prestasi tindakan berdasarkan data siklus I oleh peneliti dan supervisor, untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya pada siklus II agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik. Berdasarkan rancanganga penelitian yang telah disetujui, bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila prestasi hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata di atas KKM SDN Cintamanik 02 (KKM = 56) dengan prosentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75 %. Adapun hasil pada siklus I sebagai berikut: Tabel 2. Persentase ketuntasan siswa siklus I Anak yang medapat nilai Prersentase No Pertemuan ke X 56 X 56 ketuntasan ,2% ,6% Rata-rata 69.4% Dengan demikian kegiatan siklus I antara pertemuan 1 dan pertemuan 2 prestasi siswa mengalami kenaikan. Secara umum pada siklus satu belum tuntas, karena pada rata-rata pertemuan 1 dan pertemuan 2 masih belum tuntas, maka diperlukan pelaksanaan siklus II. 2. Pelaksanaan penelitian Tindakan Siklus II a. Tahap perencanaan Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor tentang kegiatan pada siklus I, ternyata masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki untuk siklus II. Pada pelaksanaan siklus I dalam pengalokasian waktu untuk kegiatan pembelajaran masih kurang, oleh karena itu perlu diadakan pengefektifan waktu dengan mengurangi waktu untuk kegiatan awal dan
24 14 kegiatan akhir. Untuk kegiatan inti pada siklus II alokasi waktu untuk kegiatan inti di siklus II yang tadinya 40 menit, dengan mengurangi alokasi waktu pada kegiatan awal dan kegiatan akhir menjadi 45 menit. Hasil penghitungan alokasi waktu pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3. Presentase alokasi waktu belajar pada siklus No Kegiatan 1 Kegiatan Awal a. Mengkondisikan kelas b. Apersepsi c. Menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai siswa Alokasi Waktu 1 menit 5 menit 1 menit Persentase Selama 70 menit 1,43 % 7,14 % 1,43 % 10 % 2 Kegiatan Inti a. Menjelaskan operasi penjumlahan pecahan dan mencatat pelajaran b. Melaksanakan kerja kelompok dan membahasnya c. Latihan mengerjakan soal 7 menit 25 menit 8 menit 10 % 35,71 % 11,43 % 57,14 % 3 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi pelajaran b. Mengerjakan soal tes c. Pemberian PR 3 menit 15 menit 5 menit 4,29 % 21,43 % 7,14 % 32,86 % Jumlah 70 menit 100 % 100 % Disamping itu, supervisor memberikan masukan bahwa pada kegiatan kerja kelompok sebaiknya siswa sendiri yang melakukan kegiatan demonstrasi untuk menunjukan operasi pecahan dengan benda konkrit. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perbaikan pada siklus II. Untuk itu dilaksanakan persiapan untuk siklus II sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah (mendiskusikan permasalahan) yang muncul berkaitan pada siklus I.
25 15 2) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika pokok bahasan operasi pecahan kelas IV ( dalam bentuk RPP ). 3) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis data yang digunakan dalam PTK ini. 4) Menyusun format observasi dan instrumen penilaian untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan 0perasi pecahan. b. Tahap pelaksanaan 1) Pertemuan 1 - Guru menjelaskan oprasi pengurangan sambil mendemonstrasikanya menggunakan buah apel. - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok. - Siswa mempraktikan contoh pengurangan pecahan menggunakan benda konkrit dengan bimbingan guru dalam kelompoknya. Kemudian siswa menuliskan bentuk matematikanya dalam lembar kerja kelompok dan menyelesaikan pengurangan pecahan tersebut. (3 kegiatan). Misal : siswa memotong ¼ buah apel dari ½ potongan buah apel - Guru membahas tugas kelompok tersebut di depan kelas bersamasama siswa - Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru dan mencatatnya. 2) Pertemuan 2 - Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan contoh pengurangan pecahan berpenyebut berbeda dengan menyamakan kedua penyebut dengan mencari KPKnya. - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan lembar kerja kelompok. - Guru menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
26 16 - Siswa mempraktekan menggunakan benda konkrit tentang pengurangan pecahan. Kemudian siswa menuliskan bentuk matematikanya dalam lembar kerja kelompok dan menyelesaikan pengurangan pecahan tersebut. ( 3 kegiatan ). Misal : Siswa memotong 1/8 potong buah apel dari ½ potong buah apel, untuk menunjukan pengurangan ½ - 1/8Guru membahas tugas kelompok tersebut di depan kelas bersama-sama siswa - Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru dan mencatatnya. c. Tahap observasi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Observasi terhadap aktifitas siswa dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru. 2) Menguji kemampuan siswa pada operasi pecahan dengan menggunakan soal tes. 3) Seluruh data hasil penelitian dianalisis dan diinterprestasikan sebagai dasar penentuan keberhasilan siswa dan diambil kesimpulanya. d. Refleksi Berdasarkan rancanganga penelitian yang telah disetujui, bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila prestasi hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata di atas KKM SDN Cintamanik 02 (KKM = 56) dengan prosentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75 %. Adapun hasil pada siklus I sebagai berikut: Tabel 4. Persentase ketuntasan siswa siklus II Nilai rata-rata siswa Prersentase No Pertemuan ke ketuntasan ,6% % 80,6%
27 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Siklus I Pelaksanaan PTK siklus I di SDN Cintamanik 02 dilaksanakan dengan 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2010 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 Maret Alokasi waktu yang digunakan untuk setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Hasil dari siklus I meliputi: hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes setiap akhir pembelajaran. a. Hasil Observasi Siswa Hasil observasi yang dilakukan guru dengan 5 buah kriteria sikap siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama, masih menunjukan banyak siswa yang belum memenuhi kriteria sikap yang dapat mendukung pada proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama anak yang memperhatikan penjelasan guru ketika di jelaskan ada 84% dari jumlah siswa, aktif bertanya 8%, aktif mencatat pelajaran 98%, aktif dalam kerja kelompok 45%, dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab 100%. Jadi ada kriteria sikap siswa yang perlu ditingkatkan yaitu : keaktifan siswa untuk bertanya dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 Jumlah Persentase siswa No Kriteria Sikap Siswa Ya Tdk Ya Tdk (V) (X) (V) (X) 1 Memperhatikan penjelasan guru % 16% 2 Aktif bertanya % 92% 3 Aktif mencatat pelajaran % 2% 4 Aktif dalam kerja kelompok % 55%
28 18 5 Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab % 0% Pada pertemuan kedua anak yang memperhatikan penjelasan guru ketika di jelaskan ada 86% dari jumlah siswa, aktif bertanya 14%, aktif mencatat pelajaran 98%, aktif dalam kerja kelompok 41%, dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab 100%. Jadi ada kriteria sikap siswa yang perlu ditingkatkan yaitu : keaktifan siswa untuk bertanya dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus I pertemuan2 Jumlah siswa Persentase No Kriteria Sikap Siswa Ya (V) Tdk (X) Ya (V) Tdk 1 Memperhatikan penjelasan guru % 14% 2 Aktif bertanya % 86% 3 Aktif mencatat pelajaran % 2% 4 Aktif dalam kerja kelompok % 59% 5 Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab (X) % 0% b. Hasil Tes Pada siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan dan setiap akhir pertemuan diadakan tes. Dari hasil tes tersebut ditentukan ketuntasan berdasarkan KKM pada kompetensi dasar di SDN Cintamanik 02. Siswa tuntas jika mendapat nilai sama atau lebih dari KKM. Nilai hasil ulangan pada siklus I kemudian dianalisa tiap butir soal. Setelah di analisa nilai kemudian dimasukan kedalam daftar nilai siklus I. Persebaran nilai anak pada siklus I dapat di lihat pada tabel berikut.
29 19 Tabel 7. Distribusi nilai siswa siklus I No Nilai Frekuensi Pertemuan 1 Pertemuan Jumlah Nilai Rata-rata 60,2 64,9 Siswa Tuntas % tuntas Untuk lebih jelasnya persebaran nilai siklus I dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 2. Grafik Distribusi Hasil Tes Siswa Siklus I Frekuensi Siswa PERTEMUAN I PERTEMUAN II Nilai Siswa Dari hasil nilai yang terkumpul pada siklus I, ketuntasan siswa pada siklus adalah 67,3% dari jumlah siswa. Untuk lebih jelasnya, ketuntasan siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut.
30 20 Gambar 3. Diagram Persentase ketuntasan siklus I 33% Tuntas 67% Belum Tuntas 3. Hasil Siklus II Pelaksanaan PTK siklus II di SDN Cintamanik 02 dilaksanakan dengan 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 7 April 2010 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April Alokasi waktu yang digunakan untuk setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Hasil dari siklus I meliputi: hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes setiap akhir pembelajaran. a. Hasil Observasi Siswa Hasil observasi yang dilakukan guru dengan 5 buah kriteria sikap siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama, masih menunjukan banyak siswa yang belum memenuhi kriteria sikap yang dapat mendukung pada proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama anak yang memperhatikan penjelasan guru ketika di jelaskan ada 90% dari jumlah siswa, aktif bertanya 10%, aktif mencatat pelajaran 100%, aktif dalam kerja kelompok 67%, dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab 100%. Jadi ada kriteria sikap siswa yang perlu ditingkatkan yaitu : keaktifan siswa untuk bertanya dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
31 21 Tabel 8. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 Jumlah siswa Persentase No Kriteria Sikap Siswa Ya (V) Tidak (X) Ya (V) Tidak (X) 1 Memperhatikan penjelasan guru % 10% 2 Aktif bertanya 3 Aktif mencatat pelajaran 4 Aktif dalam kerja kelompok % 90% % 0% % 33% 5 Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab % 0% Pada pertemuan kedua anak yang memperhatikan penjelasan guru ketika di jelaskan ada 92% dari jumlah siswa, aktif bertanya 18%, aktif mencatat pelajaran 100%, aktif dalam kerja kelompok 86%, dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab 100%. Jadi ada kriteria sikap siswa yang perlu ditingkatkan yaitu keaktifan siswa untuk bertanya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table berikut. Tabel 9. Hasil observasi sikap siswa selama pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 Jumlah siswa Persentase No Kriteria Sikap Siswa Ya (V) Tidak (X) Ya (V) Tidak (X) 1 Memperhatikan penjelasan guru % 8% Aktif bertanya Aktif mencatat pelajaran Aktif dalam kerja kelompok Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab % 82% % 0% % 14% % 0%
32 22 Disamping dilakukan observasi oleh peneliti, kegitan pembelajaran juga diobservasi oleh supervisor. Hasil obserasi supervisor dapat dilihat di dalam lampiran. b. Hasil Tes Pada siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan dan setiap akhir pertemuan diadakan tes. Hasil tes tersebut ditentukan ketuntasanya berdasarkan KKM pada kompetensi dasar. Siswa tuntas jika mendapat nilai sama atau lebih dari KKM. Nilai hasil ulangan pada siklus II kemudian dianalisa tiap butir soal. Setelah di analisa nilai kemudian dimasukan kedalam daftar nilai siklus II. Persebaran nilai siswa pada siklus II dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 10. Distribusii nilai siswa pada siklus II No Nilai Frekuensi Pertemuan 1 Pertemuan Jumlah Nilai Rata-rata 63,5 69,6 Siswa Tuntas % tuntas berikut. Untuk lebih jelasnya persebaran nilai siklus II dapat dilihat pada grafik
33 23 Gambar 4. Grafik Distribusi Hasil Tes Siklus II Frekuensi Siswa PERTMUAN I PETEMUAN II Nilai Siswa Dari hasil nilai yang terkumpul pada siklus I, ketuntasan siswa pada siklus adalah 67,3% dari jumlah siswa. Untuk lebih jelasnya, ketuntasan siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut. Gambar 5. Diagaram persentase ketuntasan siklus II 22% 78% Tuntas Belum Tuntas
34 24 B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan melalui 2 siklus sangat penting untuk dilakukan pembahasan. Pembahasan tersebut meliputi siklus I, Siklus II, dan pembahasan antar siklus I dan siklus II. 1. Pembahasan Siklus I Berdasarkan penelitian pada siklus I pada pertemuan pertama, siswa yang sudah tuntas sebanyak 30 siswa atau 61,2% siswa dan yang belum tuntas sebanyak 19 siswa atau 38,8%. Nilai rata-rata kelas pada pertemuan pertama 60,2. Pada pertemuan kedua, siswa yang tuntas sebanyak 38 siswa atau 77,6% dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 22,4%. Sedang nilai rata-rata kelas pada pertemuan kedua 64,9. Ini menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Meskipun antara pertemuan pertama dan kedua ada kenaikan, tapi secara umum untuk siklus I belum dianggap tuntas. Jika nilai pertemuan pertama dengan pertemuan kedua siswa dirata-rata, jumlah siswa yang sudah tuntas hanya sebanyak 33 siswa atau 67,3% dan yang tidak tuntas 16 siswa atau 32,7%. Sedang nilai rata-ratan kelas 62,6. Jadi, tindakan pada siklus pertama belum berhasil, karena kriteria untuk dikatakan berhasil jumlah siswa yang tuntas harus lebih dari atau sama dengan 75% dari seluruh siswa Gambar 6. Diagram Perbandingan Hasil Pertemuan 1 dan 2 pada Sklus I Pertemuan1 Pertemuan 2 Rata-rata % tuntas
35 25 Disamping itu dari hasil observasi guru dalam proses pembelajaran, masih sedikit siswa yang aktif bertanya dan aktif dalam kerja kelompok. 2. Pembahasan Siklus II Berdasarkan penelitian pada siklus II pada pertemuan pertama, siswa yang sudah tuntas sebanyak 39 siswa atau 79,6% siswa dan yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 20,4%. Nilai rata-rata kelas siswa pada pertemuan pertama 63,5 Pada pertemuan kedua, siswa yang tuntas sebanyak 40 siswa atau 81,6% dan yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 18,4%. Sedang nilai rata-rata kelas pada pertemuan kedua 69,6. Ini menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa Gambar7. DiagramPerbandingan Hasil Pertemuan 1 dan 2 pada Siklus II Rata2 kelas Ketuntasan siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pada siklus II penelitian tindakan dapat dikatakan berhasil. Hal inai karena apabila nilai pertemuan pertama dirata-rata dengan nilai siswa pada pertemuan kedua, nilai rata-rata siswa pada pertemuan pertama dan kedua, adalah 77,6% dengan nilai rata-rata kelas 66,5sudah melebih kriteria yang di tentukan yang tuntas hanya sebanyak 33 siswa atau 67,3% dan yang tidak tuntas 16 siswa atau 32,7%. Sedang nilai rata-ratanya 62,6. Jadi, tindakan
36 26 pada siklus pertama belum berhasil, karena kriteria untuk dikatakan berhasil jumlah siswa yang tuntas harus lebih dari dan sama dengan 75% dari seluruh siswa. 3. Pembahasan Antar Siklus I dan Siklus II. Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil. Hal ini dapat di lihat dari hasil tes dan observasi. Ternyata setelah diterapkan model pembelajaran kontekstual pada operasi pecahan pada siswa kelas IV SDN Cintamanik 02, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang segnifikan. Setelah dilakukan tindakan tersebut ternyata ketuntasan siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi pecahan mengalami kenaikan dari siklus I hingga siklus II. Ini dapat digambarkan pada Diagram berikut. Gambar 8. Perbandinag Hasil Pra siklus, Siklus I, Siklus II Pra siklus Siklus I Siklus II Rata2 kelas %tuntas
37 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan Selesainya PTK ini, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain: a. Langkah-langkah yang perlu diterapakan dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada operasi pecahan di kelas IV, antara lain: 1. Memahami kompetensi yang harus dikuasai siswa. 2. Menentukan metode, strategi, dan media pembelajaran yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang kontekstual. 3. Membuat sekenario pembelajaran. 4. Melaksanakan pembelajaran. 5. Mengadakan evaluasi proses dan hasil. 6. Menindak lanjuti hasil evaluasi yaitu dengan pengayaan dan perbaikan. b. Model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar operasi pecahan pada siswa kelas IV SDN Cintamanik 02. c. Dalam pembelajaran peran media pembelajaran sangat penting, karena sangat membantu siswa dalam memahami materi yang dijelaskan guru.. d. Dalam membelajarkan mata pelajaran matematika metode-metode yang bervariasi sangat diperlukan. Hal ini, dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran matematika. Tapi perlu diperhatikan, metode yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan guru, sehinga metode pembelajaran mudah diterapkan dan efektif. B. Rekomendasi Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa pelajaran yang dapat diambil bagi seorang guru, antara lain: 27
38 28 a. Model pembelajaran kontekstual bisa kita terapkan dalam pembelajaran matematika. b. Dalam kegiatan pembelajaran tidak ada metode, strategi, dan media yang paling tepat. Semua tergantung kemampuan guru yang bersangkutan. c. Agar tercipta pembelajaran yang efektif, seorang guru tidak boleh meninggalkan prosedur pembelajaran : merncanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evalusi, melkukan tindak lanjut, dan memberikan bimbingan pada siswa. d. Penelitian Tindakan Kelas sangat diperlukan oleh seorang guru, karena dengan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat menambah wawasan dan mengembagkan keterampilanya sebagai seorang guru yang profesional.
39 Daftar Pustaka Abimanyu, Soli Strategi Pembelajaran. Jakarta : Ditjen Dikti Johnson, Elaine B Terjemahan Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC. Klien, S. B Principles and Applicatin, third edition. New York : McGwaw-Hill Sugiyanto Modul PLPG Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: PSG Rayon 13. Satrio, Adi Kamus Ilmiah Populer. School Work Essays & Theses. Diakses Sukayati Pembelajaran Operasi Perkalian dan Pembagian Pecahan di SD. - Amerika Serikat - Tembolok. Diakses Trianto Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Tirtonegoro, Sutratinah Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali Winkel Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo 29
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PTK PADA KELAS IV SD NEGERI LEBAKWANGI 03 TAHUN PELAJARAN 2009/2010) LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : DWI ARDIANTO
Lebih terperinciOleh : MUTHOHIR NIM X
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PENGARUH GAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SARADAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh : MUTHOHIR NIM X9707022 Laporan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03,
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENG IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03, KECAMATAN BUMIJAWA, KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA KELAS V SD NEGERI GANTUNGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010) LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : TRI ARDIANTO AGUNG
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : KISNANTO NIM. X9707011 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Miyas Septi Adi Asri NIM
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN PENGOLAHAN DATA SISWA KELAS VI B SDN BANGSALSARI 03 SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PADA SISWA KELAS II SD NEGERI LEMBASARI 02 TAHUN PELAJARAN 2009/2010) Oleh : KHOLIDIN NIM. X2707003 Laporan
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG PECAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELAS VI SD N. 05 TLAGASANA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 A. Model Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciDEDY CANDRA PRANATA NIM.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBEARUM 02 KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER SKRIPSI OLEH : DEDY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun
Lebih terperinciDENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Amirta Widyasari NIM
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas IV IPS pokok bahasa kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengunakan Metode Problem Solving dengan amplop masalah di SDN 1 Barurejo Banyuwangi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN LEDOKTEMPURO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN LEDOKTEMPURO e-ta (Eletronik Tugas Akhir) Oleh: MUJI HARIONO NIM.070210274026 Kelas/smt : B / VI PROGRAM
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGUNUT JUMANTONO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Ditulis
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, semua orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap insan. Pendidikan
Lebih terperincie - TA (Elektronik Tugas Akhir)
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN KEBEBASAN BERORGANISASI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN KAMAL 03 KECAMATAN ARJASA KABUPATEN
Lebih terperinciOleh : EKOWATI NIM :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG ENERGI LISTRIK SISWA KELAS 6 SDN TEMPEH TENGAH 01 TEMPEH - LUMAJANG e TA (elektronik Tugas Akhir) Oleh : EKOWATI NIM : 070210274038
Lebih terperinci1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang
1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang meletakkan pondasi bahwa siswa adalah objek pasif,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN MLOKOREJO 04 PUGER SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN MLOKOREJO 04 PUGER SKRIPSI Oleh HESTY FEBRIAN WIDYANA NIM 080210204319 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,
Lebih terperinciE TA (Elektronik Tugas Akhir) Oleh : ERIK MU AFIQI NIM :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA DI SDN TANGGUL WETAN 05 TANGGUL JEMBER E TA (Elektronik Tugas Akhir) Oleh : ERIK MU AFIQI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SDN KEMUNING LOR 04 JEMBER SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMBAGIAN DUA BILANGAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS II E SD ISLAM AL-KHAIRIYAH BANYUWANGI ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL
Lebih terperinciPENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU
PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU Oleh: Sitti Adha, Baharuddin Paloloang, Akina Abstrak
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Aris Bayu Seno NIM
IMPLEMENTASI MODEL SEQIP DENGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH KELAS V SDN 4 ASEMBAGUS
Lebih terperinciB b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PECAHAN SEDERHANA MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK PADA SISWA KELAS III SDN CAWITALI OI BUMIJAWA TEGAL TAHUN 2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PECAHAN SEDERHANA MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK PADA SISWA KELAS III SDN CAWITALI OI BUMIJAWA TEGAL TAHUN 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : JURYANTO NIM X2707025
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MEMBUAT RINGKASAN CERITA
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MEMBUAT RINGKASAN CERITA MARIANIS Guru SD Negeri 001 Teluk Beringin Kecamatan Gunung Toar marianis.telukberingin@gmail.com
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : SIH PAMBUDI NIM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DUA DIMENSI (KERTAS ARISTON) SISWA KELAS IIISDN TEGAL GEDE 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas I SDN Adinuso 02, kecamatan Subah Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN GAYAM 05 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Susiyati
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SITI NURAIZE NIM
ss SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS V SDN MRAWAN 02 TAPEN -
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal, hasil penelitian siklus 1 dan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Merupakan slah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Merupakan slah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan
Lebih terperincie-ta (elektronik Tugas Akhir)
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA CAIR MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN KEMIRI 01 KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI FISIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas MIN Muara Halayung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian
Lebih terperinciMEIDITA CAHYANINGTYAS K
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F34211049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciKata kunci : Media Lidi, Penjumlahan, Bilangan
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LIDI PADA PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD NEGERI BANARAN TAHUN AJARAN 2011/2012 S K R I P S I Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Per Siklus Dari instrumen-instrumen yang telah disiapkan untuk menjaring data awal (pra tindakan penelitian) melalui dokumentasi siswa dan hasil belajar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012
5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN KIDUL 2 BONDOWOSO SKRIPSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN KIDUL 2 BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Siska Desi Wijayanti NIM 070210204336 PROGRAM S1 PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar
1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 7 Wonodadi terletak di jalan Pendidikan Wonokarto Kecamatan Gadingrejo
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM
PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA RELISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN SISWA KELAS VB SDN TEGALGEDE 01 JEMBER SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
Lebih terperinciKata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI Lamhot Mariana Hutabarat Guru SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Surel
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS 5 SDN LODOYONG 03 AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
Lebih terperinciSkripsi. Oleh : PURWANTO K
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS INTEGRAL MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK II MELALUI PEMBELAJARAN MODEL KONSTRUKTIVISME MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN ANGKATAN
Lebih terperinciNilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas
Lebih terperinciOleh : QOMARIA IMANISANTI NIM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III SDN SUGER KIDUL 01 JELBUK TAHUN
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD Oleh: Agus Hadi Saputro 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl.
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Yunita Imansari NIM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI THREE STAGE FISHBOWL DECISION POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI SDN KANIGARAN 04 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA. e TA (elektronik Tugas Akhir)
PENGGUNAAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA e TA (elektronik Tugas Akhir) Oleh MOHAMMAD SUBAIRI NIM. 070210274065 PROGRAM PENDIDIKAN
Lebih terperincie-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM
PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA UNTUK MENDESKRIPSIKAN TUMBUHAN DAN BINATANG DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN TEBAK-TEBAKAN PADA SISWA KELAS II SDN KEPATIHAN 03 JEMBER e-ta (elektronik Tugas Akhir)
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN LUMPANGKUWIK JATIKALEN NGANJUK
TUGAS AKHIR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN LUMPANGKUWIK JATIKALEN NGANJUK Oleh : MIMIN RAHMAWATI NIM 201010480321061 PROGRAM STUDI GURU DALAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar
Lebih terperinciS K R I P S I. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SITI SUNDARI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PLELEN 04 KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau classroom action reseaech, penelitian tindakan merupakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Isnaeni Rahayu NIM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PERUBAHAN BENDA MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI DI SDN TEGALGEDE 02 JEMBER SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciMeningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan
Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN YANG MELIBATKAN UANG SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III DI SDN KARANGSARI 03 LUMAJANG
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS III DI SDN KARANGSARI 03 LUMAJANG SKRIPSI Oleh IRMATUS ANNA HARTOYO NIM 090210204093 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah peserta didik kelas II semester ganjil MI Salafiyah apuro Warungasem Batang tahun
Lebih terperinci