BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Erlin Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2003, p.121). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo, 2003, p.p tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah dimana tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk menyebutkan, penguraian, mengidentifikasi dan menyatakan sebagai contoh seorang remaja dapat menyebutkan tanda-tanda pubertas setelah diberikan penjelasan. 2) Memahami (Comprehention) 6
2 Memahami adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan menginterprestasikan materi tersebut secara benar, termasuk menyimpulkan dan meramalkan terhadap obyek yang dipelajari sebagai contoh seorang remaja dapat menjelaskan mengapa remaja melakukan seks bebas. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau keadaan sebenarnya. Misalnya remaja dapat menerapkan prinsip pencegahan perilaku seksual remaja terhadap suatu kasus yang diberikan. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen tetapi masih berkaitan. Misalnya remaja dapat menjelaskan perubahan fisik pubertas dan dapat membedakan antara perubahan laki-laki dan perempuan. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah kamampuan untuk malakukan dan menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya seorang remaja diberi penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual dan cara mengatasinya selanjutnya dapat menyusun rencana pemecahan masalah perilaku seksual sehingga dapat menyusun, merencanakan, dan menyesuaikan suatu kriteria yang ditentukannya sendiri. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi (penilaian) terhadap suatu materi/obyek. Sebagai contoh seorang remaja telah mendapat
3 penjelasan tentang perilaku seksual, remaja dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Pengetahuan seseorang termasuk pengetahuan mengenai kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor berdasarkan penelitian yang telah dilakukan (Notoadmodjo, 2003). Secara garis besar faktor-faktor tersebut : 1) Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan remaja peroleh. 2) Paparan media masa Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik, berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media masa (TV, radio, majalah, pamphlet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar media masa. 3) Ekonomi Dalam pemenuhan kebutuhan (pokok) primer maupun kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibandingkan
4 keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi pendidikan yang termasuk kebutuhan sekunder. 4) Hubungan sosial Manusia adalah makhluk sosial dimana didalam kehidupan berinteraksi antara satu dengan yang lain individu dapat berinteraksi secara kontinue akan lebih besar terpapar informasi. 5) Pengalaman Pengalaman individu tentang berbagai hal biasa yang bisa diperoleh dari tingkat kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya mengikuti kegiatan yang sifatnya mendidik seperti seminar. 6) Akses layanan kesehatan Akses layanan kesehatan mudah atau sulit dalam mengakses layanan kesehatan tentunya akan berpengaruh terhadap pengetahuan dalam kesehatan. d. Kriteria Tingkat Pengetahuan Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan dapat diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu : 1) Baik : hasil presentase 76%-100% 2) Cukup : hasil presentase 56%-75% 3) Kurang : hasil presentase < 55s%
5 e. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2002, pp.11-18), cara memperoleh pengetahuan ada 2 cara yaitu : 1) Cara tradisional atau cara ilmiah untuk memperoleh pengetahuan. Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukanya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi a) Cara coba salah (trial and error) Cara yang paling tradisional pernah digunakan oleh manusia memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba salah atau dengan kata yang lebih dikenal trial and error. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan cara tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain. b) Cara kekuasaan / otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah
6 yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi berikutnya. c) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan cara tersebut. Tetapi bila remaja gagal menggunakan cara tersebut remaja tidak akan mengulangi cara itu dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga dapat berhasil memecahkannya. d) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusia ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi atau deduksi. 2) Cara modern atau cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut
7 metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon ( ). Francis Bacon adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode berfikir induktif. Mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejalagejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil pengamatannya tersebut di kumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Kemudian metode berfikir induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini dilanjutkan oleh Deobold van Dallen. Deobold van Dallen mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakkan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan objek yang diamatinya. 2. Remaja a. Pengertian Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas dan terjadi perubahanperubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2007, p.1). Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda. Remaja tidak mempunyi tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk golongan anakanak tetapi tidak juga termasuk golongan orang dewasa (Soetjiningsih, 2007, p.45). b. Batasan usia remaja menurut Sarwono, 2011, p.30
8 1) Remaja awal (Early adolescence) Remaja awal berada pada usia tahun, dimana remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang menyertainya. Remaja mengembangkan pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis bahkan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan disertai dengan kurangnya kendali terhadap ego yang menyebabkan masa ini sulit diterimanya. 2) Remaja Pertengahan (Middle adolescence) Tahap ini terjadi pada usia tahun dimana pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Remaja senang kalau banyak teman. 3) Remaja akhir (late adolescence) Tahap ini terjadi pada usia tahun dimana pada tahap ini masa terisolasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan: a) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek. b) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain demi mendapatkan pengalaman baru. c) Terbentuk identitas seksual yang akan berubah lagi. d) Egosentris (terlalu memusatkan perhatian terhadap diri sendiri) diganti dengan kesimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. c. Tugas perkembangan remaja Menurut Robert Havighurst tugas perkembangan remaja yaitu : 1) Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif.
9 2) Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang mana pun 3) Menerima peran jenis kelamin masing-masing (laki-laki atau perempuan) 4) Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya 5) Mempersiapkan karier ekonomi 6) Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkelurga 7) Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab 8) Mencapai system nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya. d. Transisi masa remaja Dalam masa ini seseorang akan menghadapi beberapa transisi antara lain: 1) Transisi dalam emosional Ciri remaja adalah peningkatan kehidupan emosinya, dalam arti remaja sangat peka, mudah tersinggung perasaannya. Remaja dikatakan berhasil melalui masa transisi emosi apabila berhasil mengendalikan diri dan mengekspresikan emosi sesuai dengan kelaziman pada lingkungan sosialnya tanpa mengabaikan keperluan dirinya. 2) Transisi dalam sosialisasi Pada masa remaja hal yang terpenting dalam proses sosialisasinya adalah hubungan dengan teman sebaya, baik sejenis maupun lawan jenis. Dalam hubungan dengan teman sebaya ini sering terjadi pengelompokan, antara lain sahabat karib yang mempunyai minat dan kemampuan berimbang. 3) Transisi dalam agama
10 Sering kita lihat remaja kurang rajin melaksanakan ibadah, tidak seperti halnya pada waktu mereka masih kanak-kanak. 4) Transisi dalam hubungan keluarga Bila dalam satu keluarga terdapat anak remaja, biasanya ditemukan adanya hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut. Keadaan ini disebabkan remaja biasanya banyak menentang orang tua. 5) Transisi dalam moralitas Pada masa remaja terjadi peralihan moralitas dari moralitas anak ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya, sehingga sesuai dengan moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri (Moersintowarti, dkk, 2002, p.172). e. Karakteristik masa remaja Karakteristik perkembangan yang normal menurut (Ariyani, 2010, p.66-67) akan terjadi pada remaja dalam menjalankan tugas perkembangannya mencapai identitas diri, antara lain menilai diri secara obyektif dan merencanakan untuk mengaktualisasikan kemampuannya. Dengan demikian pada fase ini, seorang remaja akan: 1) Menilai rasa identitas diri 2) Meningkatkan minat pada lawan jenis 3) Menggabungkan perubahan seks sekunder ke dalam citra tubuh 4) Memulai perumusan tujuan okupasional 5) Memulai pemisahan diri dari otoritas keluarga
11 3. Pubertas a. Pengertian Pubertas adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan terjadinya kemampuan reproduksi (Hurlock, 2005, p.184). Istilah pubertas datang dari kata puber yaitu (pubescent). Kata lain pubescere berarti mendapatkan pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. Bila selanjutnya dipakai istilah puber, maka yang dimaksudkan adalah remaja sekitar pemasakan seksual. (Monks, 2002, p.263) Menurut Moersintowarti (2002, p.138) pada umumnya masa pubertas terjadi antara tahun pada anak laki-laki dan tahun pada anak perempuan. Jadi pemasakan seksual mudah terjadi sebelum masa remaja, namun manifestasi dari aspek-aspek yang lain baru jelas nampak pada usia antara tahun. Menarche merupakan menstruasi yang pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan mensrtuasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia tahun (Proverawati & Misaroh, 2009). Menurut Soetjiningsih (2007, pp.67-73) pubertas dibagi menjadi 2, yaitu pubertas prekok dan pubertas terlambat. 1) Pubertas prekok Apabila tanda-tanda pubertas ditemukan sebelum umur 8 tahun pada perempuan dan sebelum umur 9 tahun pada laki-laki. Pada anak perempuan tanda fisik yang
12 khas adalah adanya telarche atau pembesaran payudara dan adanya pubarche atau pertumbuhan rambut pubis serta terjadinya menstruasi sedangkan pada anak lakilaki pubertas ditandai dengan membesarnya volume testis, diikuti pertumbuhan rambut pubis dan bertambah panjangnya ukuran penis. 2) Pubertas terlambat Pada perempuan didefinisikan tidak membesarnya payudara sampai umur 13 tahun atau tidak adanya menstruasi sampai umur 15 tahun. Pada laki-laki didefinisikan bila panjang testis tidak mencapai 2,5 cm atau volume testis tidak mencapai 4 ml sampai umur 14 tahun. b. Tahap-tahap pubertas 1) Masa pra pubertas (usia tahun) Peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas Ciri-cirinya: anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi, anak mulai bersikap kritis. 2) Masa pubertas (usia Tahun) Merupakan masa remaja awal. Ciri-cirinya : mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya, memperhatikan penampilan, sikapnya tidak menentu/plin plan dan suka berkelompok dengan teman sebaya. 3) Masa pasca pubertas (usia Tahun) Peralihan masa pubertas ke masa adolescence (Kartini kartono, 2006). c. Tanda-tanda fisik pubertas 1) Pada pria
13 Hormon testosteron yang menyebabkan seorang anak laki-laki tumbuh menjadi pubertas dengan tanda-tanda: a) Tumbuh kumis dan jenggot b) Tumbuh rambut di dada, ketiak, daerah kelamin, tangan dan kaki c) Suara berat atau bertambah berat d) Bahunya bertambah bidang e) Buah zakar / penis yang sudah menghasilkan sperma 2) Pada wanita Hormon esterogen yang menyebabkan seorang anak perempuan menjadi pubertas dengan tanda-tanda: a) Mulai tumbuh rambut di ketiak dan daerah alat kalamin b) Suara bertambah merdu c) Kulitnya bertambah halus d) Payudaranya tumbuh menjadi besar e) Pinggulnya bertambah besar f) Hormon progesteron yang mempengaruhi rahimnya, sehingga lapisan rahim bagian dalam atau endometrium mengalami penebalan sebagai persiapan untuk hamil (Hurlock, 2003, p.190). d. Penyebab munculnya pubertas Penyabab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisi (pusat dari seluruh system kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat
14 membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan. e. Perubahan perkembangan fisik dan psikis selama remaja Pada masa pubertas terjadi perubahan yang menyeluruh baik secara fisik, fisiologis, maupun psikologi, yang disebabkan perubahan hormonal estrogen, Pertanda awal masa pubertas munculnya ciri-ciri seks sekunder yaitu kecepatan pertumbuhan linier (tambah tinggi). Tanda fisik pertama kali dari pubertas biasanya penonjolan payudara di ikuti oleh munculnya rambut kemaluan atau aksila. 1) Pertumbuhan tinggi badan Setelah 3 atau 4 tahun pertumbuhan fisik terjadi lebih lambat kemudian pada usia 6-8 tahun akan menigkat kadar hormon endrogen korteks adrenal. Pada awal pubertas, pertumbuhan tinggi badan rata-rata peningkatan pertahun sebelum haid adalah 3 inci. Dua tahun sesudah haid peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci. Pacu tumbuh terjadi pada usia 11,5 dan hampir lengkap pada usia 13,5 tahun. Pada tahun-tahun ini terjadi pertumbuhan tinggi badan kira-kira 8 cm dan bertambah tinggi badan organ lengkap. 2) Pertumbuhan organ genitalia Pada kanak-kanak perangsangan oleh hormon seks steroid sangat rendah sehingga genitalia tidak menunjukkan perkembangan yang berarti sampai masa pra pubertas, sedangkan masa prapubertas dibawah pengaruh FSH ovarium mulai berkembang dan menstruasi estrogen. Dengan bertambahnya kadar hormon estrogen, hormon genitalia semakin berkembang menuju keadaan anatomi dan fungsi reproduksi.
15 f. Perubahan-perubahan psikologis atau psikis Perubahan fisik dengan bertambahnya pengetahuan dengan dirinya dan menyesuaikan sikap yaitu bersikap sebagaimana layaknya gadis dewasa. Pertumbuhan menuju dunia dewasa sekarang ini remaja dapat menilai teman-temannya dengan baik sehingga penyesuaian didalam situasi sosial bertambah baik dan pertengkaran menjadi berkurang. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan indikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya dari pada teman sejenisnya. Dan dengan demikian remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama mengerti dan membuatnya merasa aman dan yang kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal yang tidak baik dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru. g. Tahap-tahap perkembangan psikososial Menurut (Djaali, 2011, p.60-61) tahap-tahap perkembangan psikososial dengan membagi delapan tahapan perkembangan dan memberi gambaran sebagai berikut : 1) Masa bayi (infancy) Terjaminnya rasa aman tercermin dari rasa sayang sentuhan cinta kasih, dan makanan yang baik merupakan bahan dasar rasa kepercayaan. Rasa percaya dan tidak percaya merupakan kekuatan psikososial yang amat fundamental bagi taraf perkembangan selanjutnya. 2) Masa kanak-kanak awal (early childhood)
16 Terjamin atau tidaknya mengembangkan self control tanpa mengurangi self esteemnya akan menumbuhkan rasa otonom/mandiri, atau sebaliknya diliputi rasa ragu-ragu dan rasa malu. 3) Masa kanak-kanak (childhood) Terjamin atau tidaknya kesempatan untuk berprakarsa dalam menumbuhkan inisiatif sebaliknya bila sering dilarang akan timbul rasa bersalah dan rasa berdosa (guilty). 4) Masa anak sekolah (school age/middle childhood) Pada periode ini umumnya anak dituntut untuk dapat mengerjakan atau menyelesaikan dengan baik dan sempurna. Dari hal demikian akan timbul rasa kepercayaan dan kecakapan menyelesaikan suatu tugas. Apabila individu tersebut tidak mampu maka lahir bibit perasaan rendah diri (inferiority) yang akan dibawanya pada tahapan hidup selanjutnya. 5) Masa remaja (adolescense) Pada tahap ini remaja dituntut mampu menjawab pertanyaan tentang peran diri dan masa depannya dimasyarakat. Dengan berbekal keperayaan dan lingkungannya, kemandirian, inisiatif, percaya pada kecakapan dan kemampuannya, individu yang demikian akan mampu mengintegrasikan seluruh unsur kepribadiannya sehingga mampu menemukan jati dirinya. Sebaliknya bila gagal individu yang demikian mengalami kebingungan dan kekacauan (confusion). 6) Masa dewasa muda (young adulthood) Setelah terbentuk jati diri dan identitas diri secara definitif, kini individu tersebut dituntut untuk mampu membina kehidupan bersama. Kalau individu itu mampu
17 memelihara keseimbangan antara aku, kami, dan kita akan tumbuh rasa keakraban (intimcy). Sebaliknya bila tidak mampu akan tumbuh rasa ketersaingan (isolation) 7) Masa dewasa (adulthood) Pada masa ini apakah orang dewasa mempunyai kesempatan dan kehidupan secara kreatif, produktif dan bermanfaat dalam membina kehidupan generasi yang akan datang. Apabila individu tersebut mampu hidup kreatif dan produktif akan timbul gairah hidup, bila tidak hanya cukup puas dengan keadaan yang ada. 8) Masa hari tua (old age/aging) Mereka yang masa dewasanya sukses akan memperoleh penghargaan dari masyarakat dan individu tersebut merupakan bagian dari masyarakat (integrity). Apabila sebaliknya, akan dianggap sepi oleh masyarakatnya sehingga timbul rasa kurang berharga B. Kerangka teori Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan kerangka teori dari penelitian dibawah ini adalah sebagai berikut: pendidikan Paparan media masa ekonomi Pengetahuan tentang tanda-tanda pubertas Hubungan sosial
18 pengalaman Akses layanan kesehatan Gambar 2.1 Kerangka teori Sumber : Notoadmodjo, 2003
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan
6 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Penyuluhan Kesehatan a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan Menurut Effendy (2001, p. 232), pengertian pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Seksual Pranikah 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah Menurut Sarwono (2005) perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
Lebih terperinciTAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN LATAR BELAKANG Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Definisi Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan masa dewasa. Dalam masa ini, remaja itu berkembang kearah kematangan seksual, memantapkan identitas
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KESEHATAN REPRODUKSI by Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka. 1. Pengetahuan. Menurut Notoatmojo (2007), pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.4
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.4 1. Apabila seorang telah berpikir kritis dan menetapkan pendirian dalam mengambil keputusan, dia berada dalam tahap perkembangan...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan seseorang tentang dirinya sendiri dan yang mempengaruhi hubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Diri 1. Pengertian Konsep diri Willoughby, King & polatajko (1996, dalam Wong,et al 2009, hlm 121) mengemukakan bahwa konsep diri adalah bagaimana individu menggambarkan
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Fisik dan Kognitif Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (knowledge) a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di Indonesia 62 juta remaja sedang tumbuh di tanah air. Artinya satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes
KESEHATAN REPRODUKSI Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes Introduction Kespro keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Diet 1. Pengertian Perilaku Diet Perilaku diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangai berat badan (Kim & Lennon, 2006). Demikian pula Hawks (2008) mengemukakan
Lebih terperinciPeriodisasi Perkembangan Peserta Didik
Periodisasi Perkembangan Peserta Didik Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menjelaskan tentang periodisasi perkembangan peserta didik Indikator Mahasiswa mampu menjelaskan periodisasi perkembangan
Lebih terperinciPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II Juliani Prasetyaningrum, MSi, Psi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2008 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PERK I PSIKOLOGI PERK II -MASA PRA LAHIR -MASA LAHIR
Lebih terperinciStandar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP 3 Pajangan Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 1 X 40 (1 x Pertemuan) Standar Kompetensi 1. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut Papalia et, al (2008) adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa yang lebih dewasa. Ia memandang dunianya seperti apa yang ia inginkan, bukan sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada
Lebih terperinciPerkembangan Individu
Perkembangan Individu oleh : Akhmad Sudrajat sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/24/perkembangan-individu/ 1. Apa perkembangan individu itu? Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd Pertumbuhan : Perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berjalan normal pada anak yang sehat dalam perjalanan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA APA DAN SIAPA REMAJA? Individu yang berada pada periode perkembangan yang terentang sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja. Kairo 1994 mendefinisikan kesehatan reproduksi sebagai keadaan sehat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesehatan Reproduksi Remaja 1. Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja IPCD (Internasional Conference On Population and Developmen) Kairo 1994 mendefinisikan kesehatan reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah usia seseorang yang sedang dalam masa transisi yang sudah tidak lagi menjadi anak-anak, dan tidak bisa juga dinilai dewasa, saat usia remaja ini anak ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik dan psikologi. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, masa ini juga disebut suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pernikahan Usia Dini/ Usia Muda a. Pengertian Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan pada wanita dengan usia kurang dari 16 tahun dan pada
Lebih terperinciSetelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta
Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta didik atas dasar pemahaman yang baik dan benar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah suatu periode dalam hidup manusia. dimana terjadi transisi secara fisik dan psikologis yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masa remaja adalah suatu periode dalam hidup manusia dimana terjadi transisi secara fisik dan psikologis yang umumnya berlangsung selama periode pubertas hingga dewasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indra penglihatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari penduduk dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA. Nanang E.G. 15 Juli 2008
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS REMAJA Nanang E.G. 15 Juli 2008 Siapakah remaja? Masa puber, Adolesensi atau akil baliq Secara biologis 12-21 tahun Banyak mengalami perubahan psikis dan fisik Anak-anak bukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Casmini (2004) istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Latifah (2008), remaja adalah
Lebih terperinciSKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SELAMA MENSTRUASI PADA SISWI SMP N I KEBONARUM KABUPATEN KLATEN Skripsi ini disusun untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Remaja a. Pengertian Remaja Menurut World Health Organization (WHO) (2014) remaja atau dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (Knowledge) a. Definisi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Personal Hygiene Organ Reproduksi Personal hygiene organ reproduksi merupakan suatu tindakan perorangan diperlukan untuk memperoleh kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan transisi dalam moralitas (Suhud & Tallutondok., 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Kesehatan reproduksi (kespro) didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari penduduk
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto
KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perilaku 1. Defenisi Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja atau masa adolescence merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Remaja a. Pengertian Remaja Remaja adalah masa di mana individu mengalami perkembangan semua aspek dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Peralihan dari masa
Lebih terperinciCiri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja
Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja Wanita 1. Tumbuh rambut pubik atau bulu kapok di sekitar kemaluan dan ketiak. 2. Bertambah besar buah dada. 3. Bertambah besarnya pinggul. Pria 1. Tumbuh rambut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Citra Diri tentang Ciri-ciri Perkembangan Seksual Sekunder
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Citra Diri tentang Ciri-ciri Perkembangan Seksual Sekunder 1. Citra Diri a. Pengertian Penilaian tentang fisik atau tubuh sendiri oleh beberapa ahli dinamakan citra diri (Tilaar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap anak memiliki keunikan pada setiap fase perkembangannya. Anak adalah titipan dari Tuhan yang perlu dijaga dan dibimbing dengan baik agar dapat mencapai perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. usia tahun. Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence yang
BAB II TINJAUAN TEORI A. REMAJA DAN MASA PUBERTAS 1. Pengertian Kata remaja berasal dari bahasa Inggris teenager yakni manusia usia 13-19 tahun. Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence yang artinya
Lebih terperinciErikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai
Teori Psikososial, Erik Erikson ( 1902-1994 ) Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai manusia tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan,
BAB II LANDASAN TEORI II.A. Keharmonisan Keluarga II.A.1. Definisi Keharmonisan Keluarga Menurut Gunarsa (2000) keluarga harmonis adalah bilamana seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab dengan kelanjutan kehidupan pendidikan anak-anaknya karena pengaruh yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan secara umum diawali dalam suatu keluarga, orangtua yang bertanggung jawab dengan kelanjutan kehidupan pendidikan anak-anaknya karena pengaruh yang diterima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Menurut beberapa ahli, selain istilah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan menikah seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara manusia yang satu dengan yang lainnya. perkembangan yang terjadi pada remaja laki-laki meliputi tumbuhnya rambut,kulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam siklus kehidupan manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologinya. Ini dapat dilihat dari semasa bayi sampai dewasa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja Menurut Havighurst (dalam Syaodih. 2009.: 161) mengatakan bahwa: Definisi tugas perkembangan adalah suatu tugas yang
Lebih terperinciDefinisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan
Pengertian Remaja Definisi Menurut Para Ahli Ciri Tahap dan Perkembangan Masa Remaja Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Pengertian Remaja -Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja diawali dari suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Pubertas merupakan suatu periode perkembangan transisi dari anak menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan hasil tercapainya kemampuan reproduksi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Remaja 2.1.1 Definisi Remaja Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta tingkat pendidikan ini berusia 12 hingga 15 tahun. Dimana pada usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan tingkat pendidikan dasar secara formal setelah melalui tingkat sekolah dasar. Pada umumnya peserta tingkat pendidikan ini berusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dimana pada masa itu remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh pengarahan,
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Remaja 1.1. Pengertian Remaja Menurut Hurlock (2003), istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang variabel-variabel dimana didalamanya terdapat definisi, faktor dan teori dari masing-masing variabel dan juga berisi tentang hipotesis penelitian ini. 2.1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hamil Usia Dini Kehamilan usia dini (usia muda/remaja) adalah kehamilan yang terjadi pada remaja putri berusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Seks Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran orang tua yang sangat dituntut lebih dominan untuk memperkenalkan sesuai dengan usia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang remaja akan tumbuh dan berkembang menuju tahap dewasa. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga tahap antara lain masa remaja awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun. Anak dalam usia sekolah disebut sebagai masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA Ita Rahmawati 1 INTISARI Perubahan tanda-tanda fisiologis dari kematangan seksual yang tidak langsung
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Pengertian remaja Remaja atau adoloscense (Inggris) berasal dari bahasa Latin adoloscere yang berarti tumbuh ke arah kematangan, yakni kematangan mental, emosional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya manusia terlahir di dunia dengan keadaan normal dan sempurna. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dialami oleh semua orang. Beberapa orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.3
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.3 1. Berikut adalah salah satu ciri perubahan fisik wanita pada masa puber, kecuali.. Membesarnya payudara Melebarnya bagian pinggul
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO Titin Eka Nuriyanah*), Rizqi Eri Presmawanti *) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Seksual. laku individu yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Seksual 1. Definisi Perilaku Seksual Sarwono (2005) mengungkapkan bahwa perilaku seksual adalah tingkah laku individu yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik maupun psikis. Perubahan tersebut meliputi kematangan mental, emosional, dan sosial. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru dimana secara sosiologis, remaja
Lebih terperinciBAB I. Seks dan Problematikanya. A. Pendahuluan
BAB I Seks dan Problematikanya A. Pendahuluan Seks bagi sebagian orang, khususnya bagi masyarakat peradaban Timur terdengar sangat menyeramkan. Membicarakannya merupakan suatu hal yang tabu, apalagi mengaitkannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai. Hurlock, 2002) mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Remaja a. Pengertian remaja Kata remaja berasal dari bahasa latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah
Lebih terperinci