Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014 KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja BalingtanTahun 2014 KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Penelitian Lingkungan (Balingtan) Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban kinerja Balingtan dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminstrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Panduan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta Permen PAN-RB No. 29/2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Balingtan ini disusun berdasarkan indikatorindikator yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Balingtan TA 2014 yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Dalam dokumen PK tersebut ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja yang ingin dicapai oleh Balingtan pada TA Secara operasional, kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan oleh Balingtan yang bekerja sesuai tugas dan fungsinya masingmasing. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balingtan Tahun 2014 ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan, program dan umpan balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja Balingtan selanjutnya. Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap pelaksana kegiatan yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan laporan ini. Saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Pati, Januari 2015 Kepala Balai, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc. NIP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian i

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN IKHTISAR EKSEKUTIF i ii iii iv I PENDAHULUAN 1 II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Strategis Perencanaan Kinerja Tahun Penetapan Kinerja Tahun III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun Analisis Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan 39 PENUTUP 40 LAMPIRAN-LAMPIRAN 42 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ii

3 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Tim Penyusun LAKIP Balingtan TA Lampiran 2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian 43 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) telah menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Balingtan tahun (edisi revisi) sebagai berikut: (1) Melakukan identifikasi pencemaran lingkungan pertanian akibat limbah industri, bekas pertambangan, dan residu bahan agrokimia serta cemaran lainnya, (2) Melakukan evaluasi pencemaran lingkungan pertanian, dan evaluasi emisi dan absorbsi gas rumah kaca, (3) Menghasilkan teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian dan mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK), (4) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi pencemaran lingkungan pertanian dan antisipasinya, (5) Meningkatkan kapabilitias dan profesionalisme sumberdaya manusia yang bersih, Tujuan utama Balingtan tahun tersebut menjadi dasar dalam menentukan sasaran yang ingin dicapai Balingtan pada tahun anggaran 2014 yakni: (1) Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian, (2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian. Tujuan utama Balingtan tahun tersebut, menjadi dasar dalam menentukan sasaran strategis yang ingin dicapai Balingtan pada tahun anggaran 2014 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Balingtan yakni: (1) Tersedianya data, peta, informasi, dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian, dan (2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian sumber daya lahan pertanian dengan 1 (satu) indikator kinerja. Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) sampai akhir bulan Desember 2014, seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan untuk TA 2014 telah berhasil diselesaikan dengan rata-rata persentase capaian 109,78% (sangat berhasil). Faktor-faktor penghambat yang dihadapi peneliti dalam upaya pencapaian sasaran kegiatan selama TA 2014 adalah: faktor alam berupa kondisi cuaca dan serangan hama & penyakit tanaman, dan faktor SDM berupa terbatasnya jumlah SDM berkualitas/berkeahlian khusus. Untuk mengatasi kendala serangan hama akibat cuaca yang buruk, peneliti mengintensifkan pengamatan dan segera melakukan pemberantasan hama saat serangan hama terdeteksi secara dini, akan tetapi jika serangan hama sudah sangat parah, maka peneliti mengulang lagi dengan tanaman yang baru. Untuk mengatasi cuaca ekstrim, peneliti mengatasinya dengan pembuatan embung untuk mengatasi kekeringan, dan membuat parit/saluran irigasi atau menanam varietas yang adaptif terhadap genangan air. Keterbatasan jumlah SDM berkualitas/berkeahlian khusus telah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian iv

5 diatasi dengan cara memaksimalkan SDM yang ada dan dengan melibatkan tenaga luar yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan. Untuk membiayai pencapaian sasaran strategis di Balingtan, pada tahun anggaran 2014, berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi terakhir mendapat anggaran Balingtan Rp ,-. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan target capaian output sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan adalah sebagai berikut : 1). menghasilkan 9 peta sebaran residu pestisida senyawa POPs dan 9 peta logam berat di lahan pertanian, 2). menghasilkan 2 teknologi remediasi residu pestisida senyawa POPs dan logam berat untuk lahan tercemar, 3). menghasilkan 1 informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA), 4). menghasilkan 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5). menghasilkan 1 informasi dinamika emisi GRK dari varietas padi dan 6). menghasilkan 1 laporan diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang meliputi 10 bahan KTI, 6 judul leaflet, 1 judul buku, 1 judul juknis dan 3 demplot. Sampai Desember 2014, total realisasi anggaran yang berhasil diserap Balingtan sebesar Rp ,- atau 79,20%. Dengan demikian sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,- atau 20,80%. Meskipun anggaran yang terserap hanya sebesar 79,20%, akan tetapi seluruh kegiatan dapat terselesaikan dengan capaian fisik lebih dari 100%. Pencapaian target sasaran yang berhasil direalisasikan oleh Balingtan hingga akhir Desember adalah sebagai berikut : 1) menghasilkan 10 peta sebaran residu pestisida senyawa POPs dan 10 peta logam berat di lahan pertanian, 2). menghasilkan 2 teknologi remediasi residu pestisida senyawa POPs dan logam berat untuk lahan tercemar, 3) menghasilkan 1 informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA), 4) menghasilkan 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5) menghasilkan 1 informasi dinamika emisi GRK dari varietas padi dan 6) menghasilkan 1 laporan diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang meliputi 20 bahan KTI, 10 judul leaflet, 2 judul buku, 1 judul juknis dan 3 demplot. Balingtan telah dapat melaksanakan kegiatan dengan pencapaian sasaran strategis sangat berhasil. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian v

6 BAB I PENDAHULUAN Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 37/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 adalah unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Balingtan dipimpin oleh seorang Kepala. Balingtan mempunyai tugas melaksanakan penelitian emisi, mitigasi dan absorbsi gas rumah kaca dari pertanian, serta pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya Balingtan menyelenggarakan fungsi: a) pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian emisi, mitigasi dan absorbsi gas rumah kaca dari pertanian,serta pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian; b) pelaksanaan penelitian emisi, mitigasi dan absorbsi gas rumah kaca dari lahan pertanian; c) pelaksanaan penelitian teknologi pengelolaan pengendalian lingkungan pertanian dan remediasi pencemaran; d) pelaksanaan penelitian komponen teknologi budidaya pertanian ramah lingkungan; e) memberi pelayanan teknis penelitian pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian; f) penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian; dan g) pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balingtan. Hubungan dan mekanisme kerja dengan institusi di luar Badan Litbang Pertanian yang menangani aspek lahan, seperti Badan Informasi Geospasial (BIG), BPN, BMKG, dan Perguruan Tinggi diselaraskan dengan mekanisme kerjasama atau jejaring konsorsium. Dalam menjalankan perannya ke depan, permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, seperti 1) terjadinya degradasi sumber daya lahan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1

7 pencemaran, 2) pemanasan global dan perubahan iklim, dan 3) masih rendahnya diseminasi inovasi teknologi. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Balingtan sedang dan akan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumber daya penelitian yang dimiliki. Paradigma Balingtan dalam era pembangunan yang makin kompetitif penciptaan teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific mission/recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class research institution). Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang yang berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna menjawab kesemuanya itu, ke depan Balingtan akan meningkatkan kerja sama/networking baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan pelaku usaha nasional maupun internasional. Peran Balingtan yang semakin besar dan strategis harus didukung oleh sumber daya yang memadai (SDM, pendanaan, dan sarana-prasarana). Berdasarkan data per 31 Desember 2014, jumlah SDM Balingtan sebanyak 70 orang dengan komposisi SDM menurut kelompok fungsional sebagai berikut: Tenaga Peneliti sebanyak 20 orang, Peneliti Non Klasifikasi sebanyak 5 orang, Teknisi Litkayasa sebanyak 7 orang, dan Fungsional Umum sebanyak 40 orang. Pelaksanaan tugas dan fungsi serta program Balai Penelitian Lingkungan Pertanian didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana, antara lain berupa instalasi laboratorium; kebun percobaan Jakenan; dan embung. 3 (tiga) Laboratorium yang dikelola oleh Balingtan yaitu: 1) Laboratorium Gas Rumah Kaca (Laboratorium GRK) yang dilengkapi dengan peralatan Gas Chromatography (GC) tipe 8A yang mampu menganalisa gas CH 4 dan 14A untuk menganalisa gas CO 2 dan N 2 O, 2) Laboratorium Residu Bahan Agrokimia (Laboratorium RBA), dan 3) Laboratorium Terpadu, salah satu fungsinya adalah melaksanakan analisa logam berat, residu pestisida, tanah rutin, dan bahan pencemar lain. Dalam upaya mendapatkan data pengukuran gas rumah kaca yang akurat, Balingtan sudah mempunyai Gas Chromatography (GC) portabel untuk mengukur emisi gas rumah kaca secara langsung di lapangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2

8 BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra , yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis global maupun nasional, terutama dalam aspek lingkungan pertanian. Renstra ini disusun dalam rangka memenuhi perintah INPRES No. 7 tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L untuk menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan Renstra Balingtan (edisi revisi) mengacu dan berpedoman pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian Pertanian , Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Renstra Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Secara operasional, Renstra ini yang dalam penjabarannya disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis pembangunan nasional dan respon stakeholders Visi Balingtan Menjadi Balai Penelitian berkelas dunia yang menghasilkan teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan emisi gas rumah kaca serta menyediakan informasi lingkungan pertanian secara cepat dan akurat Misi Balingtan a. Melaksanakan penelitian teknologi pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan dan emisi gas rumah kaca di lahan pertanian. b. Mendiseminasikan dan mendayagunakan hasil-hasil penelitian lingkungan pertanian serta membangun kerjasama penelitian dalam meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan pertanian dengan institusi dari dalam dan luar negeri. c. Mewujudkan manajemen kelembagaan yang terakreditasi Nasional dan Internasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3

9 Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Utama Tujuan utama Balai penelitian Lingkungan Pertanian tahun sebagai berikut: 1) Melakukan identifikasi pencemaran lingkungan pertanian akibat limbah industri, bekas pertambangan, dan residu bahan agrokimia serta cemaran lainnya 2) Melakukan evaluasi pencemaran lingkungan pertanian, dan evaluasi emisi dan absorbsi gas rumah kaca. 3) Menghasilkan teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian dan mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK) 4) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi pencemaran lingkungan pertanian dan antisipasinya. 5) Meningkatkan kapabilitias dan profesionalisme sumberdaya manusia yang bersih. b. Sasaran Strategis Sasaran strategis yang ingin dicapai Balingtan pada periode adalah: 1) Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian. 2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian. a. Strategi Balai Penelitian Lingkungan Pertanaian 1) Mendorong peningkatan kapabilitas, efektivitas, dan kreativitas semua komponen Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 2) Membangun sinergisitas kerjasama kemitraan antar institusi penelitian di dalam dan di luar lingkup Badan Litbang Pertanian yang mendukung tupoksi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 3) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan internasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4

10 Program dan Kegiatan Pada periode Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan alokasi sumberdaya Litbang menurut komoditas prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara yang termasuk dalam 35 fokus komoditas yaitu: pangan (padi, kedele, jagung, ubi kayu dan kacang tanah), hortikultura (kentang, cabe merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang dan jeruk), perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu, tembakau, dan cengkeh), serta peternakan (sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik). Dalam kurun waktu lima tahun ( ) Balingtan berinisiatif untuk mengambil peran terdepan dan strategis dalam merespons berbagai isu lingkungan pertanian. Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan lingkungan pertanian, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian telah menyusun kegiatan penelitian yang sesuai dengan tupoksi Balingtan. Pada tahun 2014, Balingtan melakukan 4 (empat) rencana penelitian tingkat peneliti (RPTP). RPTP tersebut meliputi 4 (empat) output; (1) Peta delineasi residu pestisida POPs dan logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Hulu, (2) Teknologi remediasi lahan tercemar pestisida POPs dan logam berat dari Pertanian; (3) Penelitian emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian mendukung perpres No. 61 dan 71 tahun 2011, (4) Penelitian Dinamika Emisi GRK dari berbagai varietas padi di lahan pertanian. Peta potensi sumberdaya lahan pertanian, status hara, kalender tanam dan pencemaran lingkungan dituangkan dalam satu sub output dengan judul Penelitian Deliniasi sebaran residu senyawa POPs dan Logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Bagian hulu. Teknologi remediasi lahan tercemar dituangkan dalam satu komponen yang berjudul Penelitian remediasi lahan sawah tercemar pestisida POPs dan logam berat dari pertanian. Output Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian mendukung perpres No. 61 dan 71 tahun 2011 terdiri dari: (1) Penelitian Life Cycle Assessment Karbon pada sistem Integrasi Tanaman Ternak di Lahan Pertanian; (2) Penelitian Faktor emisi GRK di Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5

11 Target Utama Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Dalam lima tahun ke depan ( ), Balai Penelitian Lingkungan Pertanian mempunyai beberapa target utama di berbagai bidang penelitian dan diseminasi, yaitu: 1) Peta cemaran pestisida dan peta cemaran logam berat 2) Teknologi remediasi lahan terdegrasi/tercemar. 3) Informasi adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim. 4) Publikasi Iptek lingkungan pertanian Arah Kebijakan a. Arah Kebijakan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Arah kebijakan penelitian lingkungan pertanian dalam mendukung program Badan Litbang Pertanian terkait dengan empat sukses pembangunan pertanian difokuskan kepada: 1) Pendekatan penelitian berpedoman pada IKU yang telah ditetapkan. 2) Menyempurnakan manajemen penelitian dari mulai perencanaan sampai mencapai hasil penelitian yang akuntabel dan good governance. b. Strategi Balai Penelitian Lingkungan Pertanaian 1) Mendorong peningkatan kapabilitas, efektivitas, dan kreativitas semua komponen Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 2) Membangun sinergisitas kerjasama kemitraan antar institusi penelitian di dalam dan di luar lingkup Badan Litbang Pertanian yang mendukung tupoksi Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 3) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan internasional Program dan Kegiatan Pada periode Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan alokasi sumberdaya Litbang menurut komoditas prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 6

12 yang termasuk dalam 35 fokus komoditas yaitu: pangan (padi, kedele, jagung, ubi kayu dan kacang tanah), hortikultura (kentang, cabe merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang dan jeruk), perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu, tembakau, dan cengkeh), serta peternakan (sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik). Dalam kurun waktu lima tahun ( ) Balingtan berinisiatif untuk mengambil peran terdepan dan strategis dalam merespons berbagai isu lingkungan pertanian. Berdasarkan isu-isu strategis terkait dengan lingkungan pertanian, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian telah menyusun kegiatan penelitian yang sesuai dengan tupoksi Balingtan. Pada tahun 2014, Balingtan melakukan 3 (tiga) rencana penelitian tingkat peneliti (RPTP). RPTP tersebut meliputi 4 (empat) output; (1) Peta delineasi residu pestisida POPs dan logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Hulu, (2) Teknologi remediasi lahan tercemar pestisida POPs dan logam berat dari Pertanian; (3) Penelitian emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian mendukung perpres No. 61 dan 71 tahun 2011, (4) Penelitian Dinamika Emisi GRK dari berbagai varietas padi di lahan pertanian. Peta pencemaran lingkungan dituangkan dalam satu sub output dengan judul Penelitian Deliniasi sebaran residu senyawa POPs dan Logam berat di lahan pertanian DAS Brantas Bagian hulu. Teknologi remediasi lahan tercemar dituangkan dalam satu komponen yang berjudul Penelitian remediasi lahan sawah tercemar pestisida POPs dan logam berat dari pertanian. Output Penelitian Emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian mendukung perpres No. 61 dan 71 tahun 2011 terdiri dari: (1) Penelitian Life Cycle Assessment Karbon pada sistem Integrasi Tanaman Ternak di Lahan Pertanian; (2) Penelitian Faktor emisi GRK di Lahan. Serta output Penelitian Dinamika Emisi GRK dari berbagai varietas padi di lahan pertanian Indikator Kinerja Utama Untuk mencapai tujuan dan sasaran BALINGTAN telah ditetapkan dan disusun Program Utama dengan rencana tindak dan Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti disajikan pada Tabel 1 berikut ini: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7

13 Tabel 1. Langkah Operasional dan Indikator Kinerja Utama BALINGTAN Rencana Tindak Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya lahan Pertanian Indikator Kinerja Utama Jumlah peta logam berat di lahan sawah karawang Jumlah peta residu pestisida senyawa POPs di lahan pertanian DAS Citarum Jumlah peta residu pestisida senyawa POPs di lahan sawah di Jombang Peta sebaran logam berat di lahan sawah di Jombang Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat (9 peta POPs dan 9 peta logam berat) di Batu Teknologi remediasi lahan pertanian tercemar senyawa POPs di Batu Teknologi remediasi lahan pertanian tercemar logam berat Informasi life cycle assessment karbon pada sistem tanaman ternak terpadu di lahan pertanian Informasi faktor emisi GRK di lahan pertanian Informasi dinamika emisi GRK dari varietas padi Teknologi bioremediasi lahan tercemar Pb dan Cd melalui pemanfaatan Azotobacter Teknologi reduksi GRK > 20% pada pengelolaan lahan tanaman pangan di lahan gambut mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Teknologi bioremediasi untuk mendegradasi residu pestisida senyawa POPs tanaman melalui pemanfaatan bakteri dan jamur Teknologi urea berlapis arang aktif untuk meremediasi senyawa POPs Teknologi arang aktif yang diperkaya dengan mikroba dengan mikroba pendegradasi senyawa POPs di lahan padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8

14 Rencana Tindak Indikator Kinerja Utama dan sayuran Teknologi bioremediasi untuk menurunkan serapan Pb dan Cd di lahan sawah dan mendegradasi residu pestisida senyawa POPs untuk tanaman sayuran melalui (>20%) melalui pemanfaatan bakteri dan jamur Teknologi remediasi lahan sawah tercemar residu senyawa POPs di lahan pertanian Informasi batas kritis logam berat Pb untuk padi sawah pada tanah vertisol Informasi batas kritis logam berat Cd untuk padi sawah pada tanah vertisol Informasi batas kritis logam berat Pb dan Cd untuk padi sawah pada tanah inceptisol Informasi dinamika emisi GRK dan rakitan teknologi rosot C dari sistem PTT dan SRI pada padi IP 400 di Jawa Tengah Informasi emisi dan potensi absorbsi pada sistem pengelolaan tanaman mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Informasi metode pengukuran gas rumah kaca dari lahan pertanian yang cepat, mudah, murah dan akurat Informasi metodologi MRV dalam rangka mendukung adaptasi perubahan iklim Informasi life cycle asssessment gas rumah kaca pada sistem integrasi tanaman ternak di lahan pertanian Informasi faktor emisi dari berbagai penghasil sumber gas rumah kaca dan inventarisasinya di sektor pertanian Sedangkan target capaian IKU Balingtan pada tahun 2014 sebagaimana yang tercantum dalam lampiran Renstra Balingtan edisi revisi adalah sebagai berikut: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 9

15 Tabel 2. Target IKU yang ingin dicapai Balingtan pada TA 2014 Nomor IKU Target 1 Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi 1 3. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 4. Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA) 5. Jumlah informasi emisi dan faktor emisi GRK Perencanaan Kinerja Tahun 2014 Dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2014, telah ditetapkan program, kegiatan utama beserta target output dalam upaya pencapaian sasaran pada TA Seluruh kegiatan utama yang dilaksanakan di Balingtan merupakan dukungan terhadap Program Penciptaan Teknologi Varietas Unggul Berdaya Saing. Kegiatan utama yang telah ditetapkan adalah Penelitian Lingkungan Pertanian. Dari kegiatan tersebut target yang ingin dicapai disajikan pada tabel berikut: 2 1 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Balingtan, TA 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian - Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian 1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 2. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi 18 peta 1 informasi 3. Jumlah teknologi remediasi lahan 2 teknologi tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 4. Jumlah informasi emisi GRK dari 1 informasi life cycle assessment (LCA) 5. Jumlah informasi emisi dan faktor 1 informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 10

16 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET - Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian emisi GRK 6. Jumlah diseminasi teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian 1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2014, Balingtan merencanakaatn untuk: (1) menghasilkan 18 peta (9 peta residu senyawa POPs dan 9 peta logam berat), (2) menghasilkan 1 (satu) informasi dinamika emisi GRK varietas padi, (3) menghasilkan 2 (dua) teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat, (4) menghasilkan 1 (satu) informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA), (5) menghasilkan 1 (satu) informasi emisi dan faktor emisi GRK Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dari dokumen Rencana Kinerja Tahunan, selanjutnya diajukan kepada Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian untuk ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja. Berdasarkan penetapan yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian pada tanggal 31 Januari 2014, maka Penetapan Kinerja Balingtan untuk Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4. Penetapan Kinerja Kegiatan Utama lingkup Balingtan tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian - Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian INDIKATOR KINERJA 1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 2. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi TARGET 18 peta 1 informasi 3. Jumlah teknologi remediasi lahan 2 teknologi tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 4. Jumlah informasi emisi GRK dari 1 informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 11

17 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian Pagu Anggaran sebelum revisi Pagu Anggaran setelah revisi INDIKATOR KINERJA life cycle assessment (LCA) 5. Jumlah informasi emisi dan faktor emisi GRK 7. Jumlah diseminasi teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian Rp ,- Rp ,- TARGET 1 informasi 1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 12

18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil : > 100 persen; (2) berhasil : persen; (3) cukup berhasil : persen; dan (4) tidak berhasil : 0 59 persen Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran capaian kinerja BALINGTAN Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Tahun Anggaran 2014, Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian mempunyai 2 (dua) Sasaran Strategis dengan 5 indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai. Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja BALINGTAN hingga akhir tahun 2014, Pencapaian Indikator Kinerja sasaran kegiatan utama BALINGTAN adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja Balingtan Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian - Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 2. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 18 peta 20 Peta 155,6 2 teknologi 2 teknologi 108,1 3. Jumlah informasi emisi GRK 1 teknologi 1 teknologi 100 dari life cycle assessment (LCA) 4. Jumlah informasi dan emisi 1 teknologi 1 teknologi 100 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 13

19 SASARAN STRATEGIS - Terselenggarany a diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % GRK 5. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi 6. Laporan diseminasi 7. Bahan KTI 8. Leaf let 9. Buku 10. Juknis 11. Demplot 1 teknologi 1teknologi laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot 1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot Pagu Anggaran Rp ,- Realisasi Anggaran Rp ,- (79,20%) Tabel 5. Capaian akhir Indikator Kinerja Sasaran Balingtan Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian - Tersedianya data, peta, informasi dan teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % 1. Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 2. Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 3. Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA) 4. Jumlah informasi dan emisi GRK 5. Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi Jumlah diseminasi teknologi hasil penelitian lingkungan pertanian 2 paket peta (9 peta POPs dan 9 peta logam berat) 2 paket (10 peta POPs & 10 peta logam berat) Teknologi 2 teknologi 100 1informasi 1 Informasi informasi 1 informasi informasi 1 informasi laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot 1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot Pagu anggaran Rp ,- Realisasi anggaran Rp ,- (79,20%) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 14

20 Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator kinerja sasaran lingkup Balingtan tahun 2014 untuk sasaran pertama mencapai rata-rata 102,2% menunjukkan tingkat keberhasilan sangat berhasil, sedangkan untuk sasaran kedua mencapai 144,5% dengan katagori tingkat capaian sangat berhasil. Dengan demikian capaian kinerja keseluruhan Balingtan TA 2014 adalah 123,35% dengan katagori tingkat capaian Sangat Berhasil. Beberapa kendala yang dihadapi Balingtan dalam upaya pencapaian sasaran tersebut antara lain: keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama & penyakit pada tanaman percobaan, serta kondisi cuaca. Akan tetapi seluruh kendala tersebut telah berhasil diatasi, sehingga seluruh kegiatan terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Itu semua menunjukkan komitmen yang tinggi dari para peneliti untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan Analisis Capaian Kinerja Analisis akuntabilitas kinerja tahun 2014 Balingtan dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 : Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 6. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah peta residu senyawa POPs dan logam berat 18 Peta 20 Peta 111 Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 Balingtan berhasil menyelesaikan 20 peta tematik atau 111% dari target 18 peta. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 1 adalah sangat berhasil, karena capaiannya lebih dari 100%. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 15

21 Keberhasilan pencapaian target tersebut, tidak terlepas dari perencanaan yang matang pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh setiap tim yang akan melaksanakan kegiatan pemetaan/survei. Setiap tim yang akan terjun ke lapangan terlebih dahulu melakukan kegiatan persiapan berupa desk study dengan cara mengumpulkan dan mengolah data dasar (peta digital/rbi). Terhadap datadata dasar tersebut kemudian dilakukan analisis/interpretasi hingga menghasilkan Peta Kerja yang akan digunakan sebagai pegangan dasar dalam melaksanakan kegiatan pemetaan di lapangan. Selain kegiatan penyiapan peta lapangan, juga dilakukan penyiapan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk operasi lapang berupa: peralatan penelitian (GPS, Bor Tanah, plastik sampel tanah, dan label) dan kelengkapan untuk operasi lapang lainnya. adalah: Secara lengkap rincian output peta yang dihasilkan beserta kegunaannya No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat 1. Peta tematik sebaran residu pestisida senyawa POP skala 1: (Aldrin, khlordan, DDT, dieldrin, endosulfan, endrin, heptaklor, lindan, mirex, dan toxaphen) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu) Sebagai bahan pertimbangan penentuan prioritas perbaikan kualitas tanah sawah dan sebagai antisipasi dampak yang ditimbulkannya. Kelestarian sumberdaya lahan pertanian dengan terjaminnya keamanan produk pertanian. K K 2. Peta tematik sebaran logam berat skala 1: As, Cd, Pb, Cr, Co, Cu, Fe, Mn, Ni, dan Zn) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu Remediasi lahan pertanian tercemar logam berat AS dan pengelolaan hara pada lahan pertanian mengalami defieinsi Cu, Mn dan Zn untuk meningkatkan produksi pertanian. K K Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 16

22 Dari seluruh output peta sumber daya lahan yang dihasilkan 20 peta. Salah satu kendala yang cukup serius untuk menghasilkan output peta di atas, adalah terbatasnya tenaga berkeahlian khusus. Dengan semangat dan kemampuan yang masih tinggi, pada akhirnya seluruh tugas pengambilan sampel tanah di lapangan selasai sesuai waktu yang dtentukan. Setelah semua sampel selesai diambil dibawa ke laboratorium Balingtan untuk di analisis residu pestisida dan logam berat. Setelah semua sampel dianalisis data hasil analisis diinterpretasikan dalam peta cemaran baik peta cemaran residu pestisida maupun peta cemaran residu logam berat. Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta cemaran residu pertanian, dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 : Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta tematik cemaran residu pestisida dan logam berat, dari tahun 2010 hingga 2014 No Indikator Kinerja Tahun Jumlah peta tematik cemaran residu pestisida dan logam berat 4 peta 6 peta - 18 peta 20 peta Peta-peta yang dihasilkan pada setiap tahunnya masih bertemakan pencemaran bahan agrokimia baik itu pencemaran residu pestisida maupun logam berat, namun lokasinya berbeda-beda mulai Peta yang dihasilkan merupakan peta skala 1: dengan cakupan luasan per kabupaten. Peta skala 1: ini merupakan peta yang aplikatif dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk perencanaan pengembangan pertanian pada tingkat kabupaten. Dengan demikian capaian output peta antara tahun pertama dan tahun berikutnya tidak bisa dibandingkan karena lokasi pemetaan berbeda-beda. Tabel 8. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 2 Teknologi 2 Teknologi 100 Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 Balingtan berhasil menghasilkan 2 teknologi remediasi lahan tercemar residu senyawa POPs dan logam berat 100% dari target 2 teknologi. Dengan demikian kategori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 2 adalah berhasil, karena capaiannya 100%. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 17

23 Keberhasilan pencapaian target tersebut, merupakan hasil dari kerja keras seluruh peneliti yang ada di Balingtan. Dengan dukungan sarana penelitian yang memadai seperti: kebun percobaan, rumah kaca, laboratorium, sarana pengolah data, dan peralatan penelitian lainnya yang berfungsi dengan baik, menjadikan para peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang direncanakan. Selain itu fungsi pemantauan dan pengendalian yang berjalan cukup baik, membuat seluruh kegiatan penelitian dapat terselesaikan sesuai dengan proposal. Secara lengkap rincian output teknologi beserta kegunaan/manfaatnya yang dihasilkan adalah: No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat Teknologi Remediasi Lahan Tercemar 1 Teknologi remediasi residu pestisida senyawa POP (klordan, endosulfan, dieldrin, dan endrin) Urea arang aktif tempurung kelapa (UAATK) dan urea arang aktif tempurung kelapa mikorba (UAATKM) dapat menurunkan residu POPs (klordan, endosulfan, dieldrin, dan endrin) lebih dari 70% pada contoh tanah, dan contoh air, serta pada contoh beras dibandingkan kontrol. Dampaknya kualitas lingkungan pertanian (tanah dan air) dan produk pertanian akan meningkat. Nilai tambah yang diperoleh adalah Meningkatnya kualitas lingkungan pertanian dari cemaran residu insektisida. Meningkatnya kualitas produk pertanian dalam rangka penyiapan persingan perdagangan bebas. Residu klordan (a) residu endosulfan (b), residu dieldrin (c), dan residu endrin (d) 2 Teknologi remediasi logam berat (Pb, Cd, Co) Sebagai pertimbangan dalam memperbaiki kualitas tanah sawah tercemar logam barat dan untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan terutama beras. Pemanfaatan mikroriza (FMA) yang dipadukan dengan pupuk organic cair dapat meremediasi tanah sawah tercemar logam berat Pb, Cd, dan Co. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 18

24 No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat Teknologi Remediasi Lahan Tercemar Penelitian remediasi lahan pertanian tercemar logam berat di rumah kaca dan lapang (lisimeter) Tabel 9. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 3 Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA) 1 informasi 1 informasi 100 Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 Balingtan berhasil menghasilkan 1 informasi atau 100% dari target 1 informasi. Dengan demikian kategori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 3 adalah berhasil, karena capaiannya mencapai 100%. Secara lengkap rincian output informasii yang dihasilkan beserta kegunaan/manfaatnya adalah sebagai berikut : No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat 1 Informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA) Pertanian ramah lingkungan (PRL) meningkatkan hasil GKP sebesar 21 % (menjadi 5,14 t/ha) dibandingkan dengan konvensional dengan tingkat hasil GKP sebesar 4,17 t/ha. PRL mampu menyerap karbon sebesar 98 t/ha/musim (meningkat sebesar 29%), sedangkan sstem konvensional mampu menyerap karbon sebesar 76 t/ha/musim. PRL diperoleh energi netto (Net Energy Gain) lebih tinggi dibandingkan sistem konvensional, dengan keuntungan finansial sebesar Rp 59 juta (meningkat 16% dibandingkan dengan cara konvensional). Penimbangan sapi pada SITT dan tampak atas penampang sungkup pengambilan sampel CH 4 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 19

25 Kendala yang dihadapi oleh para peneliti untuk menghasilkan output indikator kinerja kedua dan ketiga di atas secara umum antara lain: kondisi cuaca, keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama dan penyakit, dan ketersediaan data pendukung. Kendala cuaca antara lain menyebabkan terhambatnya pelaksanaan penelitian lapangan. Di Jakenan sebagai lahan tadah hujan, ketersediaan air menjadi faktor pembatas yang utama ketika tanaman memerlukan kritis air. Akibat faktor cuaca yang kurang bersahabat, juga telah menyebabkan serangan hama dan penyakit meningkat dan menyebabkan terganggunya areal pertanaman. Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus juga menjadi kendala dalam mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian. Untuk mengatasi kendala cuaca terutama saat kekurangan air (kekeringan). digunakan air yang berasal dari embung. Untuk mengatasi serangan hama dan penyakit pada tanaman padi, dilakukan secara preventif dengan menyemprotkan biopestisida yang terbuat dari campuran urin sapi dan ekstrak daun mimba seminggu sekali. Keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus cukup dirasakan menyulitkan bagi para peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya. Di Balingtan keterbatasan SDM sangat dirasakan oleh para penelliti terutama untuk membantu mengamati dan mengambil sampel CH 4 pada ternak (sendawa dan faeses). Hal ini dapat dipahami mengingat pengambilan sampel CH 4 pada kedua fase tersebut memerlukan ketekunan dan keahlian khusus. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya yakni dengan memaksimalkan SDM yang ada. Keberhasilan yang dicapai dalam menghasilkan output pada indikator kinerja kedua dan ketiga merupakan komitmen peneliti dan tenaga pendukung untuk mengasilkan target yang ditetapkan. Selain itu fungsi pemantauan dan evaluasi yang berjalan cukup baik menjadikan seluruh kegiatan terlaksana sesuai yang diharapkan. Tim monev yang dibentuk oleh Kepala Balai telah melakukan monitoring lapangan pada saat penelitian berjalan, dan selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan hasil temuan pada saat monitoring. Dengan cara demikian target yang ditetapkan telah dapat dicapai dengan baik. Tabel 10. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 4 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 20

26 Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah informasi dan emisi GRK 1 informasi 1 informasi 100% Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 BALINGTAN berhasil menghasilkan 1 informasi. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 4 adalah berhasil, karena capaiannya mencapai Secara lengkap rincian output infromasi beserta kegunaan/manfaatnya yang dihasilkan adalah: No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat 1. Informasi dan emisi GRK Pengukuran GRK pada ekosistem lahan kering ditanam tebu menunjukkan fluks N 2O rata-rata harian sebesar 1456 ± 529 µg/m 2 /hari. Sedangkan pengkuran GRK lahan kering ditanam karet menunjukkan bahwa fluks dibawah tajuk/kanopi tanaman lebih tinggi dibanding diluar tajuk (sela) tanaman baik pada tanaman karet belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman telah menghasilkan (TM). Pengukuran GRK pada ekosistem gambut menunjukkan bahwa tinggi muka air 15 cm memberikan fluks N2O terendah, dan berkerelasi positif terhadap kedalaman muka air. Pengukuran GRK pada ekosistem sawah menunjukkan bahwa pemberian berbagai bahan organik meperlihatkan pola fluks yang segaram, rendah di awal pertumbuhan meningkat pada fase generative dan kembali turun pada akhir fase geratif akhir (penuaan). Skema tinggi muka air tanah gambut dan fluks harian CH 4 pada pemberian bahan organik Keberhasilan pencapaian target diatas, merupakan buah dari kegigihan dari para peneliti dan teknisi di lapangan. Meskipun memiliki jadwal kegiatan yang sangat padat pada berbagai kegiatan penelitian, akan tetapi tetap memiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21

27 komitmen yang tinggi untuk mengerahkan seluruh kemampuannya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Tabel 11. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 5 Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah informasi dinamika emisi GRK varietas padi 1 informasi 1 informasi 100% Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 BALINGTAN berhasil menghasilkan 1 informasi. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 5 adalah berhasil, karena capaiannya mencapai Secara lengkap rincian output infromasi beserta kegunaan/manfaatnya yang dihasilkan adalah: No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat 1. Informasi dinamika emisi GRK varietas padi Varietas Inpari 24 melepaskan emisi GRK terendah, yaitu sebesar 1021 kg CO 2-e ha/musim (MP. 2013/2014) dan 1017 kg CO 2-e ha/musim (MK. 2014). Informasi GRK CO 2-e ha/musim berturut-turut dari yang tertinggi adalah Inpari 29 Ciherang Memberamo Inpari 23 Inpari 30 Cisadaen Wayapoburu Inpari 24. Tampilan beberapa varietas padi Keberhasilan pencapaian target diatas, merupakan buah dari kegigihan dari para peneliti dan teknisi di lapangan. Meskipun memiliki jadwal kegiatan yang sangat padat pada berbagai kegiatan penelitian, akan tetapi tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk mengerahkan seluruh kemampuannya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 22

28 Sasaran 2 : Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, yaitu: jumlah diseminansi teknologi hasil penlitian lingkungan pertanian. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 12. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang telah disusun dan terditribusi kepada pengguna a. Laporan diseminasi b. Bahan KTI c. Leaf let d. Buku e. Juknis f. Demplot 1 laporan 10 bahan KTI 6 leaflet 1 buku 1 juknis 3 demplot 1 laporan 20 bahan KTI 10 leaflet 2 buku 1 juknis 3 demplot Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian pada tabel di atas, pada tahun 2014 BALINGTAN telah memenuhi target yang ditetapkan sebelumnya dan bahkan terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang realisasinya melebihi taget. Indikator kinerja yang melebihi target, adalah: (1) Bahan KTI dari taget 10 tulisan terelaisasi 20 tulisan (200%), (2) Leaf let dari target 6 judul dari target terealisasi 10 judul (167%), dan (3) Buku dari target 1 judul terealisasi 2 judul (200%). Dengan demikian secara keseluruhan realisasi diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian tahun 2014 mencapai sebesar 123,8%, sehingga katagori keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis ke 2 adalah sangat berhasil, karena capaiannya melebihi 100%. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 23

29 Secara lengkap rincian output diseminasi hasil penelitian lingkungan adalah: No. Nama Informasi Kegunaan/Manfaat 1. Leaflet, buku, dan juknis Leaflet, buku, dan juknis merupakan bahan cetakan yang mudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat/penggunan. Selama ini barang cetakan tersebut mudah terdistribusi kepada pengguna melalui kunjungan tamu di Balingtan. Tampilan beberapa leaflet terbitan 2014 Contoh sampul buku terbitan 2014 Contoh sampul Juknis terbitan 2014 Kegiatan Diseminasi Selama tahun 2014, banyak sekali kegiatan diseminasi yang dilakukan dan diikuti oleh Balingtan, baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Berikut ini beberapa kegiatan diseminasi yang diikuti dan diselenggarakan oleh balingtan : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 24

30 1) Mengikuti Pameran Indogreen Forestry 2014 Indogreen Forestry tahun 2014 merupakan pameran kehutanan dengan tema Low Carbon Economic Forestry Development. Pameran berlangsung tanggal April 2014 di Assembly Hall- Jakarta Convention Center. Pameran dibuka oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan diikuti oleh 182 peserta baik dari Instansi pemerintah maupun swasta yang terkait dengan kegiatan-kegiatan kehutanan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi serta edukasi dan promosi produk-produk di sektor kehutanan untuk masyarakat. Sektor kehutanan diharaapkan dapat menjadi pelopor pembangunan ramah lingkungan di Indonesia. Suasana pameran indogreen forestry 2014 Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) berpartisipasi dengan mengisi salah satu booth yang menampilkan berbagai macam informasi seputar pertanian dan pengolahan lahan yang dikemas dalam bentuk demo, display IRGA, buku, flyer serta video perubahan iklim. Pengunjung booth Balitbangtan berasal dari berbagai macam kalangan, antara lain pengusaha, mahasiswa dan siswa-siswa sekolah dasar dan menengah. Dalam hal lingkungan pertanian BBSDLP dan Baligtan menjadi info guide bagi booth Litbang Pertanian ini selama pameran berlangsung. 2) Mengikuti semiloka Adaptasi Perubahan Iklim untuk Kesejahteraan Rakyat Semiloka dibuka oleh Kepala Bagian Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup (Ibu Mustikorini Indri). Acara berlangsung di Hotel Horison Purwokerto 16 Mei Menurut Kapala Bagian Adaptasi Perubahan Iklim: perubahan iklim dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah terutama terkait dengan sumberdaya alamnya. Acara dilanjutkan dengan presentasi dari berbagai kalangan, yaitu: (1) Perubahan Iklim dan Kesejahteraan Rakyat oleh Kepala Bidang Adaptasi Perubahan Iklim, Kemenko Kesra, (2) Integrasi Tanaman Ternak Yang Berkelanjutan, oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. dan (3). Pengembangan Ekowisata dan Teknologi Tepat Guna dalam Menghadapi Perubahan Iklim. oleh Praktisi Lingkungan Hidup. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25

31 Suasana jalannya semiloka Keikutsertaan selain sebagai pembicara juga sebagai wahana diseminasi hasil-hasil penelitian lingkungan pertanian agar dapat diadopsi oleh pengguna. Keikutsertaan ini juga diharapkan dapat menjadi media tukar informasi antar lembaga yang konsen terhadap lingkungan. 3) Mengikuti Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) XIV, Malang Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Balingtan berperan aktif dalam kegiatan PENAS, berupa pameran indoor bergabung dalam stand Badan Litbang Pertanian bersama dengan BBSDLP, Balai Klimat dan Balai Tanah. Kegiatan PENAS terbagi dalam beberapa kegiatan, diantaranya pameran indoor, gelar teknologi (pertanian tanaman pangan dan hortikultura) Expo dan Kontes Peternakan Nasional, Expo Aquaculture; Expo Agroforestry, temu kelompok tani, diskusi panel, pasar agro, dan pasar lelang. Dalam pameran tersebut Balingtan memperagakan pengukuran gas metan dari lahan sawah. Peragaan pengkuran dilengkapi dengan sungkup penangkap gas metan, GC portable dan laptop/komputer. Selain peragaan alat juga ditampilkan dan dibagikan leaflet dan bookle terbitan Balingtan. Acara berlangsungnya PENAS XIV, Malang 4) Mengikuti Gelar Promosi Agribisnis (GPA) VI Soropadan GPA VI Soropadan 2014 diselenggarakan di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani Agro Center Soropadan, tanggal Juni 2014, dengan tema Bangga Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26

32 dan Cinta Produk Lokal Wujudkan Kedaulatan Pangan. GPA VI Soropadan dibuka oleh Menteri Pertanian (Dr. Ir. H. Suswono, M.MA). Dalam sambutannya Mentan menekankan, bahwa: pertanian sebagai penggerak perekonomian nasional, maka berbagai permasalahan di tingkat petani seperti bagaimana memudahkan penjualan produk hasil pertanian dari petani harus diselesaikan dengan sebaikbaiknya. Ke depan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan selain menghasilkan bahan pangan juga menghasilkan bahan non pangan (energy). Diingatkan pula bahwa Indonesia berada di urutan ke-6 dalam tata kelola pertanian dalam memasuki pasar bebas ASEAN (MEA). Hanya dengan produk-produk pertanian yang berkualitas dan menarik yang dapat dijual dan mendapatkan nilai tambah. GPA VI Soropadan 2014 diikuti Pemerintah Provinsi Anggota Mitra Praja Utama/MPU (Jawa, Bali, Lampung dan NTB), Pemerintah Kabupaten/Kota sejawa Tengah, BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta Nasional, Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi, Lembaga keuangan dan Perbankan, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian, LSM Bidang Pertanian. Kegiatan ini dapat menciptakan ajang promosi produk-produk komoditas pertanian unggulan, untuk membuka peluang pasar baru dan memperluas jejaring agribisnis. Balingtan ikut berpartisipasi dalam pameran dengan menampilkan beberapa teknologi unggulan penaggulangan pencemaran lingkungan pertanian, seperti: tumbuhan penyerap polutan (Sansivieria sp/lidah mertua dan bambu rejeki), filter inlet outlet (FIO), asap cair hasil pirolisis untuk bahan biopestisida, berbagai bahan untuk membuat arang hayati (biochar) dan arang aktif, kompos, dan biokompos, serta beberapa leaflet, banner. Suasana kunjungan ke stand Balingtan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27

33 Menteri Pertanian didampingi Gubernur Jawa Tengah berkenan berkunjung ke Stan Balingtan dan mendapat penjelaskan peran penting Balingtan dalam mendukung pengembangan pertanian bioindustri berkelanjutan antara lain: 1. FIO, teknologi yang dapat meremediasi lahan tercemar residu pestisida, alat ini dapat memfilter air yang tercemar residu pestisida yang dipasang di saluran pemasukan air/pematang maupun saluran keluarnya air. Filter ini terbuat dari alat yang sederhana dan isinya arang aktif yang dibuat dari limbah-limbah pertanian antara lain: tongkol jagung, sekam padi, tempurung kelapa, cangkang kosong kelapa sawit. 2. Urea berlapis arang aktif dan urea yang berlapis arang aktif yang diperkaya mikroba yang dapat menurunkan cemaran pestisida ditanah. 3. Biokompos, dari hasil analisa biokompos mempunyai ph, C-Organik, dan KTK yang lebih baik dibanding kompos biasa yang biasa beredar di lapangan. 4. Asap cair dari hasil samping pembakaran biochar dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan biopestisida, pupuk pelengkap cair (PPC), maupun sabun anti septik alami. 5) Mengikuti Seminar Nasional di UGM Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapabilitas peneliti, sejumlah peneliti Balingtan mengikuti Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, UGM. Seminar bertemakan «Pengembangan dan pemanfaatan IPTEKS untuk Kedaulatan Pangan» dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian. Seminar diikuti oleh peneliti dari Litbang Pertanian, akademisi, mahasiswa, pelaku bisnis pertanian, pemerhati pertanian, dan swasta lainnya. Tidak kurang dari 10 makalah peneliti Balingtan telah dipresentasikan pada seminar tersebut. Suasana keikutsertaan penliti Balingtan dalam Seminar Nasional di Fakultas Pertanian UGM Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 28

34 6) Mengikuti Rapat Kerja Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Dalam upaya mendukung pertanian bioindustri berkelanjutan, selain strategi dan arah yang tepat juga harus didukung oleh inovasi teknologi yang tepat dan handal. Inovasi teknologi Sumber Daya lahan merupakan salah satu pilar utama dan strategis dalam pengembangan pertanian bioindustri berkelanjutan. Rapat Kerja dilaksanakan di Bandung pada tanggal Februari 2014, dengan tema: Reorientasi Penelitian dan Pengembangan serta Penguatan Sistem Informasi Sumber Daya Lahan Pertanian Mendukung Pembangunan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan, yang diharapkan mampu menghasilkan dan merumuskan implementasi dari berbagai pokok pikiran di atas melalui pendekatan program, manajemen, dan sistem informasi yang berlandaskan Science. Innovation. Networks. Rapat Kerja menghasilkan butir-butir rumusan yang terkait dengan: Langkah Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud, Reorientasi Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Perpupukan dan Pengelolaan Lahan, Pengembangan Bioindustri Pertanian, Rencana Strategis BALINGTAN , dan Sistem Informasi Spasial (Peta AEZ skala 1:50.000). 7) Mengikuti Seminar Issu Khusus Seminar Issu Khusus Teknologi Inovasi Sumber Daya Lahan yang dilaksanakan di Royal Safari Garden Resort & Convention pada tanggal 16 April 2014 dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, kepala balai lingkup BBSDLP, peneliti, professor riset serta tamu undangan. Seminar bertujuan untuk menghimpun dan membahas berbagai materi yang berkaitan dengan teknologi inovasi Sumber Daya lahan dan diseminasi penelitian. Pokok materi yang disampaikan dalam seminar antara lain: (1) Penyusunan Peta AEZ dan Status Hara oleh Ir. Mas Teddy Sutriadi, M.Si (BBSDLP), (2) Agromap Info oleh Dr. Yiyi Sulaeman, M.Sc. (BBSDLP), (3) Pemaparan PUPO oleh Dr. Ali Jamil (Balittanah), (4) KATAM oleh Dr. Haris Syahbuddin, DEA. (Balitklimat), (5) PPRN II Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29

35 oleh Dr. Dedy Nursyamsi, M.Agr. (Balittra), dan (5) POPs, Codex, dan Open House oleh Dr. Prihasto Setyanto, M.Sc. (Balingtan). 8) Mengikuti Seminar Nasional dan Temu Stakeholder ICCTF Seminar Nasional dan Temu Stakeholder dengan tema Penelitian Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi untuk Mitigasi Emisi GRK dan Mengoptimalkan Produktivitas Tanaman dilaksanakan pada tanggal September 2014, di Le Meridien Hotel, Jakarta. Acara dihadiri oleh peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian, Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit, Himpunan Gambut Indonesia (HGI), dan instansi terkait lainnya. Temu Stakeholder yang dikemas dalam format Talkshow menghadirkan pembicara Ir. Mukti Sardjono, MS (SAM Bidang Lingkungan), Dr. Agung Hendriadi (Sekretaris Badan Litbang Pertanian), dan Prof. Dr. Supiandi Sabiham (Ketua HGI) dengan pemandu dr. Lula Kamal. Materi yang dibahas meliputi berbagai upaya dalam pengelolaan lahan gambut terdegradasi. Acara Talkshow yang berjalan hingga siang hari dilanjutkan dengan sidang pleno yang menghadirkan pembicara : Dr. Asmadi Saad (Universitas Jambi), Prof. Dr. Supiandi Sabiham, MSc (Ketua HGI), Prof. Dr. Fahmuddin Agus, MSc (Kementan), Prof. Dr. Irsal Las (FKPR), dan Winarna (Pusat Penelitian Kelapa Sawit). Seminar Nasional dilaksanakan pada hari kedua yang dibagi ke dalam 3 komisi. 9) Mengikuti Sosialisasi Kegiatan ICCTF di Papua Luas lahan gambut Indonesia saat ini adalah sekitar 14,9 juta hektar. Sebagian lahan gambut tersebut sudah digunakan untuk pertanian dan sebagian lain terlantar atau terdegradasi yang ditumbuhi semak belukar. Selain tidak produktif, lahan gambut terlantar ini menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca (GRK). Sehubungan dengan itu Badan Litbang Pertanian bekerjasama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF)-Bappenas telah melaksanakan berbagai penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30

36 pengelolaan lahan gambut terdegradasi untuk menurunkan emisi GRK dan meningkatkan produktivitas tanaman sejak tahun Dalam rangka mengkomunikasikan hasil penelitian pengelolaan berkelanjutan lahan gambut terdegradasi dilakukan Sosialisasi Kegiatan ICCTF di Papua pada tanggal 27 Agustus 2014 bertempoat di Hotel Horison, Jayapura. Acara diawali dengan ucapan selamat datang olehi Asisten Daerah mewakili Gubernur Provinsi Papua, dilanjut dengan arahan Kepala Badan Litbang Pertanian yang diwakili oleh Kepala Balittanah. Dalam sosialisasi dipresentasikan 5 materi yang terdiri atas : project overview (PM ICCTF), Diseminasi hasil (Kabid KSPHP), Hasil kegiatan penelitian GRK (Kepala Balingtan), Kebijakan (Prof. Dr. Irsal Las), dan RAD penurunan emisi GRK di Papua (Kepala Badan Litbang Provinsi Papua). 10) Mengikuti acara penyambutan Tamu dari ICRAF di BBSDLP Tamu dari International Centre for Research on Agroforestry (ICRAF), Dr. Sonya Dewi, berkunjung ke BBSDLP dalam rangka menjajagi kemungkinan menyelenggarakan side event bersama BBSDLP yang mewakili Kementerian Pertanian pada acara Conference of the Parties (COP) 20 di Peru pada bulan Desember Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan diskusi yang dihadiri oleh Dr. Dedi Nursyamsi (Ketua Tim Pelaksana Perubahan Iklim Kementan), Dr. Prihasto Setyanto, Dr. Fahmuddin Agus, Dr. Husnain, Dr. Haris Syahbuddin, Dr. Edi Husen, dan Dr. Ai Dariah. Dalam kegiatan COP 20 yang digagas oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) tersebut, ICRAF mengajukan usulan topik yang akan diusung bersama dengan Kementan, yaitu Linking REDD Readiness and Agriculture in the UNFCCC Land Use Context: Case Studies from Indonesia and Elsewhere. Diskusi juga menghasilkan rencana mempresentasikan 9 judul tentatif makalah dari ICRAF dan BBSDLP. 11) Focus Group Discussion Asian Productivity Organization (APO) Asean Productivity Organization (APO) menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mitigasi perubahan iklim di sektor pertanian dengan tema Forum on Climate Change and Good Practices for Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31

37 Mitigating Negative Effect of Climate Change on Agriculture pada tanggal 30 September s.d 3 Oktober 2014 Hotel Swiss-Belresort Watu Jimbar, Sanur, Bali. Kegiatan tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam Workshop Meeting of Heads of NPOs 54 th pada Oktober 2013 di Fiji, dimana Balitbangtan (Kemtan) diminta menjadi penyelenggara bersama-sama dengan sekretariat APO dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja (Kode Proyek 14-AG GE-TRC-B). Focus group discussion (FGD) diikuti oleh 72 peserta yang berasal dari 15 negara anggota APO (Bangladesh, Cambodia, Republic of China, India, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philippines, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam). Lima negara tidak mengirimkan delegasinya, yaitu Fiji, Hong Kong, Lao PDR, Malaysia, Singapore. Peserta dari Indonesia, selain dari Balitbangtan, berasal dari NPO Indonesia (KLN dan Kemenakertrans), Ditjen P2HP, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Dinas Pertanian Provinsi Bali, Universita Udayana, IPB, dan Disnakertrans Provinsi Bali. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk FGD dengan mempresentasikan 20 judul makalah, yang terdiri atas 14 judul makalah dipresentasikan oleh 8 pembicara luar negeri dan 6 judul makalah dipresentasikan oleh 6 pembicara dalam negeri (3 pembicara dari Balitbangtan dan masing-masing 1 orang dari BMKG, IPB, dan CIFOR). Pada akhir kegiatan, Forum menghasilkan kesepakatan yang disebut The Bali Declaration on Climate Change Adaptation and Mitigation in Agriculture in the Asia-Pacific. 12) Kunjungan tamu dari Kementan dan instansi pemerintah lainnya Kunjungan staf ahli Menteri Bidang Lingkungan Tanggal 10 Januari 2014 di Balingtan menerima kunjungan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan (Ir. Mukti Sardjono, M.Sc.) dan Bidang Inovasi Teknologi (Dr. Ir. Mat Syukur, MS.). Kunjungan meliputi : embung, laboratorium Terpadu, laboratorium GRK, kawasan SITT dan pasar Agro. Disamping objek diatas juga diperlihatkan produk Balingtan berupa; biochar, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32

38 arang aktif, asap cair sisa pembakaran biochar, alat Filter Inlet Outlet (FIO), dan alat pirolisis. Suasana kunjungan Staf Ahli Menteri Pertanian Kunjungan tamu dari Kemenkokesra Balingtan menerima kunjungan tamu dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yaitu Staf Ahli Bidang Pencapaian Pembangunan Milenium Dr. H. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS, Staf Ahli Bidang Perubahan Iklim dan Mitigasi Bencana Drs. Asep Djembar Muhammad, M.Si, Staf Ahli Bidang Multikulturalisme dan Resolusi Konflik Dr. Hartoyo Soehari, MPA, Staf Ahli Bidang Kreativitas dan Inovasi Teknologi Dr. Ir. Maruhum Batubara, MPA, Kepala BPTP Jateng Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si., dan Plt. BALINGTAN Kepala BBP2TP Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng. Kedatangan rom diterima oleh Kepala Balai beserta jajarannya yang terdiri dari Kasubbag Tata Usaha dan para peneliti. Acara kunjungan diawali dengan penyampai profil Balingtan oleh Kepala Balai Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc., dilanjutkan kunjungan lapang ke Laboratorium Terpadu, kawasan Integrasi Tanaman Ternak yang Ramah Lingkungan, serta ke laboratorium emisi gas rumah kaca. Susana kunjungan tamu dari Kemenkokesra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 33

39 12.3. Kunjungan tamu dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Pada tanggal 25 April 2014, Balingtan menerima kunjungan tamu dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. Hadir dalam kunjungan tersebut sebanyak 14 orang dipimpin oleh Bapak Teguh Aji Seno dan diterima oleh Ka. Subbag TU, Koordinator Program, dan para peneliti. Acara diawali dengan penyampaian profil Balingtan oleh Ketua Program Balingtan (Dr.Ir. Wihardjaka, M,Si.) dan dilanjutkan kunjungan ke laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK), laboratorium terpadu dan kawasan integrasi tanaman ternak (SITT) ramah lingkungan. Suasana kunjungan Tamu dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Kunjungan tamu dari Pustakawan Kementerian Pertanian Pada tanggal 8 Mei 2014, sebanyak 95 orang pustakawan Kementerian Pertanian berkunjung di Balingtan. Rombongan dipimpin Kepala Bidang Perpustakaan, Pusat Penyebaran Teknologi Pertanian (Drs. Bambang Setiabudi Sankarto, MM.). Kunjungan disambut oleh Ka. Sub Bag.Tata Usaha (mewakili Kepala Balai), Tim Diseminasi, dan para peneliti. Acara kunjungan diawali dengan presentasi profil Balingtan yang disampaikan oleh Ka. Subbag TU (Sudarto, SE). Setelah paparan profil Balaingtan, acara dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke demplot surjan, embung, kawasan integrasi tanaman ternak (SITT), laboratorium terpadu, dan laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK). Susana kunjungan Pustakawan di Balingtan 8 Mei 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 34

40 12.5. Kunjungan tamu dari SMART-D Tanggal 22 Mei 2014 Balingtan menerima kunjungan dari tim SMART- D (Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination) Kemeterian Pertanian, perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Bappenas sejumlah 6 orang. Tujuan kunjungan adalah untuk meninjauan salah satu kegiatan Kementerian Pertanian yang didanai oleh SMART-D. Acara kunjungan diawali dengan penyampaian kegiatan yang dibiayai oleh SMARTD, yaitu Pembangunan Sarana dan Prasarana Kebun Percobaan dan dilanjutkan kunjungan lapang. Susana kunjungan Tamu dari Tim SMART-D Kunjungan Kerja Kepala Badan Litbang Pertanian Tanggal 11 Juli 2014 Balingtan menerima kunjungan kerja Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Dr. Ir. Haryono, M.Sc.) bersama rombongan para Pejabat eselon II dan eselon III Kementerian Pertanian, antara lain: Dirjen Tanaman Pangan, Pustaka, Dirjen Perlindungan Tanaman, BB.Peramalan OPT, Dinas Pertanian Provinsi, Dirjen Perkebunan, BBSDLP, Balitklimat, dan BPTP untuk melihat pembangunan dan kegiatan yang ada di Balingtan. Acara kunjungan diawali dengan presentasi mengenai profil Balingtan yang disampaikan oleh Ka. Balingtan (Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc.). Dalam paparan tersebut disebutkan bahwa Balingtan memiliki konsep pertanian ramah lingkungan dan penerapan bioindustri pertanian berkelanjutan di lahan sub optimal. Konsep-konsep tersebut adalah: (1) Meningkatnya produktivitas, (2) Konservasi tanah dan air, (3) Termanfaatkannya limbah pertanian secara optimal, (4) Adaptif terhadap perubahan iklim, (5) Diterapkannya pengendalian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 35

41 hama terpadu, (6) Termanfaatkannya sumber daya local, (7) Rendahnya cemaran logam berat, (8) Turunnya emisi Gas Rumah Kaca, (9) Terjaganya Biodiversitas, dan (10) Integrasi Tanaman-Ternak. Suasana kunjungan kerja Kepala Badan Litbang Pertanian beserta rombongan Acara dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke lokasi pembangunan laboratorium Terpadu, demplot surjan, embung, laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK) kawasan pertanian bioindustri berkelanjutan Kunjungan tamu dari Biro Organisasi dan Kepegawai Kementan Tanggal 08 Agustus 2014 kedatangan tamu dari Biro Organisasi dan Kepegawaian dipimpin Kepala Biro (Ir. Winarhadi, MM.). Kehadiran Kepala Biro dan rombongan dimaksudkan untuk verifikasi penilaian dan kelengkapan dokumen Abdi Bakti Tani. Acara diawali dengan penyampaian Profil Balingtan dan Pelayanan Publik oleh Kasie Yantek Jaslit (Suharsih, S.Si). Kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dan penyampaian tentang budaya kerja dan pelayanan publik oleh Ka.Subbag Budaya Kerja (Ir. Mardianis). Sedangkan arahan terkait pelaksanaan kinerja pegawai disampikan langsung oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian. Dalam pengarahannya Karo mengingatkan beberapa hal, antara lain : Sasaran Kerja Pegawai (SKP), kedisiplinan pegawai, hak dan kewajiban serta larangan bagi PNS, dan jam kerja bagi PNS. Kunjungan diakhiri dengan kunjungan lapang ke Laboratorium Gas Rumah Kaca (GRK), Laboratorium Terpadu, serta Kawasan SITT. Kunjungan Ka. Biro Organisasi dan Kepegawaian di Balingtan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 36

42 12.8. Kunjungan tamu dari BPTP Nusa Tenggara Timur (NTT) Tanggal 29 Desember 2014 Balingtan menerima tamu dari BPTP, NTT. Kunjungan dimaksudkan untuk mencari informasi sekaligus pembelajaran terkait pertanian rmah lingkungan (PRL) dan penerapannya. Kunjungan diawali dengan peninjauan ke lokasi surjan dimana bagian bawah ditanam padi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo, sedangkan untuk lahan bagian atas (guludan) ditanam berbagai macam tanaman buah-buahan. Cara tanam seperti ini merupakan salah satu contoh PRL dengan berbagai Biodeversitas. Kunjungan BPTP NTT ke Balingtan 13) Kunjungan tamu dari kalangan kelompok tani Tanggal 13 Pebruari 2014, kedatangan tamu dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan mengikutkan 30 orang peserta dari kelompok wanita tani ternak Kabupaten Tegal. Disampaikan oleh Dwi Fajar tujuan dari kunjungan ini adalah untuk studi banding pemanfaatan limbah pertanian, pemanfaatan embung, pertanian ramah lingkungan, pembuatan dan pemanfaatan kompos, pengenalan sistem tanam surjan dan penanaman padi rendah emisi GRK. Susana kunjungan kelompok Wanita Tani Ternak Kabupaten Tegal Pada tanggal 20 Pebruari 2014 kedatangan tamu dari kelompok Wanita tani Mukti Andini I Kabupaten Klaten dibawah koordinasi Dinas Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 37

43 dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Kelompok tani ini tahun 2013 menjadi juara pertama untuk kelompok tani ternak sapi dan pada tahun 2014 ini akan maju ke tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut hadir seluruh anggota dari kelompok tani tersebut yakni sebanyak 33 orang. Kunjungan dimaksudkan untuk memperoleh tambahaan pengetahuan sebelum maju di tingkat nasional. Susana kunjungan Kelompok Wanita Tani Kabupaten Klaten Tanggal 27 Februari 2014 Balingtan, menerima kedatangan tamu dari Kelompok Wanita Tani ternak Kabupaten Magelang dibawah koordinasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Kelompok tani ini tahun 2013 menjadi juara ketiga untuk kelompok tani ternak sapi dan menurut rencana pada tahun 2014 ini akan maju ke tingkat nasional. Kunjungan ini diikuti oleh lebih kurang 38 orang anggota. Kunjungan ke Balingtan dimaksdukan untuk studi banding sekaligus pembelajaran terkait pengelolaan limbah pertanian secara zero waste dengan Sistem Integrasi Tanaman-Ternak (SITT) sebelum maju ke tingkat nasional. Dalam kunjungan tersebut dijelaskan alur pengelolaan limbah pertanian mulai dari jerami dari sawah (termasuk cara pengeloaannya), cara pemberian pakan ke ternak, pengeloaan kotoran ternak (biogas dan pupuk organik), pembuatan biochar sampai pengembalian limbah kembali ke lahan sawah.. Susana kunjungan tamu dari Kelompok Wanita Tani Kabupaten Magelang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 38

44 14) Kunjungan dari kalangan pelajar dan Mahasiswa Selain tamu dari lingkup Kementerian Pertanian, instansi pemerintah, dan kelompok tani juga menerima kunjungan tamu dari kalangan pelajar dan akademisi. Kunjungan pelajar dan akademisi sangat beragam mulai pelajar Pendidikan Usia Dini (PAUD) sampai mahasiswa. Kunjungan-kunjungan tersebut adalah : (1) tanggal 10 Maret 2014, kunjungan tamu dari SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati, (2) tanggal 26 Maret 2014, kunjungan dari PAUD Umar bin Khatab Juwana, (3) tanggal 20 Juni 2014, kunjungan tamu dari mahasiswa Fakultas Pertanian UMK Kudus, (4) tanggal 22 Desember 2014, kunjungan tamu dari PAUD Dharma Wanita Desa Tlogomojo Batangan. Berikut suasana kunjungan pelajar dan mahasiswa di Balingtan. Suasana kunjungan pelajar dan mahasiswa 3.3. Akuntabilitas Keuangan Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan secara umum cukup berhasil dalam mencapai sasaran. Untuk membiayai operasional seluruh kegiatan Balingtan pada tahun 2014 dan setelah mengalami beberapa kali revisi sehingga dengan total anggaran berdasarkan DIPA revisi terakhir Rp ,-. Dari total anggaran tersebut digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan target capaian output : 1) 9 peta sebaran residu pestisida senyawa POPs dan 9 peta logam berat di lahan pertanian, 2) 2 teknologi remediasi residu pestisida senyawa POPs dan logam berat untuk lahan tercemar, 3) 1 informasi emisi GRK dari life cycle assessment (LCA), 4) 1 informasi dari faktor emisi GRK, 5) 1 informasi dinamika emisi GRK dari varietas padi dan 6) 1 laporan diseminasi hasil penelitian lingkungan pertanian yang meliputi 10 bahan KTI, 6 judul leaflet, 1 judul buku, 1 judul juknis dan 3 demplot. Belanja dalam rangka operasional kegiatan Balingtan dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 39

45 dalam Penetapan Kinerja (PK). Pagu Balingtan dialokasikan untuk belanja pegawai, barang, dan modal, dimana persentase masing-masing belanja dapat dilihat pada gambar berikut: Perbandingan anggaran berdasarkan jenis belanja Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa proporsi Belanja Modal menempati proporsi terbesar yakni 67,3%, sedangkan Belanja Barang dan Belanja Pegawai menempati urutan ke-2 dan ke-3 masing-masing sebesar 16,4% dan 16,3%. Hingga berakhirnya tahun anggran 2014, total realisasi anggaran yang berhasil diserap sebesar Rp ,- (79,2%) dengan rincian: Belanja Pegawai Rp ,- (96,14%) ; Belanja Barang sebesar Rp ,- (99,97%) dan Belanja Modal sebesar Rp ,- (70,04). Rendahnya serapan belanja modal disebabkan oleh terjainya putus kontrak pembangunan sarana prasarana gedung perkantoran oleh PT. Destra Purna Katra, dimana putus kontrak terjadi pada akhir kontrak sehingga tidak dapat dilakukan tender ulang. Dengan demikian sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,- (20,80%). Realisasi anggaran per jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 15. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Lingkup BALINGTAN tanggal 31 Desember 2014 Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Belanja Pegawai ,14% Belanja Barang Operasional ,95% Belanja Barang Non Operasional ,98% Belanja Modal ,04% Jumlah ,20% Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 40

LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN

LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN TAHUN 2015 BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN (BBSDLP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, Januari 2015 Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP

KATA PENGANTAR. Bogor, Januari 2015 Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LAKIP BBSDLP TAHUN ANGGARAN 2013 (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Oleh BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2013 BALAI PENELITIAN LINGKUNGAN PERTANIAN BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian 2015

Inovasi Pertanian 2015 Inovasi Pertanian 2015 Perubahan iklim, konversi dan degradasi lahan pertanian, lemahnya daya saing produk pertanian di pasar domestik dan internasional, kurangnya minat generasi muda untuk berusaha di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP GABUNGAN BBSDLP (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Tahun 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP GABUNGAN BBSDLP (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Tahun 2010 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP GABUNGAN BBSDLP (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Tahun 2010 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN

Lebih terperinci

Pembangunan Agribisnis di Indonesia

Pembangunan Agribisnis di Indonesia Pembangunan Agribisnis di Indonesia Dr. Antón Apriyantono Menteri Pertanian Republik Indonesia Sambutan kunci pada Coffee Morning Sofá Launching Agriculture Internacional Expo for Agribusinees Di Kampus

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Powerpoint Templates RANCANGAN KOMODITAS DUKUNGAN PSP 1. Sub Sektor Tanaman Pangan: Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Lainnya Diutamakan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LAKIP BBSDLP TAHUN ANGGARAN 2013 (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Oleh BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai Instruksi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012

LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perlindungan Perkebunan Tahun 2012 disusun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAKIP UNGGULAN (KEGIATAN UTAMA) LINGKUP BBSDLP

LAKIP UNGGULAN (KEGIATAN UTAMA) LINGKUP BBSDLP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAKIP UNGGULAN (KEGIATAN UTAMA) LINGKUP BBSDLP TAHUN ANGGARAN 2011 (BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra dan Balingtan) Oleh BALAI BESAR PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA JALAN PROF. MUH. YAMIN NO. 89 KENDARI 93114 KOTAK POS 55 TELEPON : (0401)325871

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA Oleh : Reni Kustiari Pantjar Simatupang Dewa Ketut Sadra S. Wahida Adreng Purwoto Helena

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Ikhtisar Eksekutif Pembangunan sistem administrasi modern yang andal, professional, partisipatif serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat, merupakan kunci sukses menuju manajemen pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan mekanisasi

Lebih terperinci

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA A. KEMENTRIAN : (18) KEMENTERIAN PERTANIAN FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 215 B.

Lebih terperinci

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Lebih terperinci

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

RENCANA AKSI MITIGASI 9S TRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TATA GUNA LAHAN

RENCANA AKSI MITIGASI 9S TRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TATA GUNA LAHAN RENCANA AKSI MITIGASI 9S TRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TATA GUNA LAHAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN RENDAH EMISI KELOMPOK KERJA PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI HIJAU KABUPATEN BANYUMAS 0 1 6 Pengantar Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI HASIL LITKAJIBANGRAP BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI HASIL LITKAJIBANGRAP BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI HASIL LITKAJIBANGRAP BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI BENGKULU 2011-2014 LATAR BELAKANG Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu merupakan unit

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi Kegiatan Evaluasi Kegiatan 2010-2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang Bogor, 13 November 2014 Balai Penelitian Kehutanan Kupang VISI, MISI & SASTRA VISI Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan wilayah semi arid

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) di Lahan Sawah Tadah Hujan untuk Antisipasi Perubahan Iklim

Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) di Lahan Sawah Tadah Hujan untuk Antisipasi Perubahan Iklim AgroinovasI Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) di Lahan Sawah Tadah Hujan untuk Antisipasi Perubahan Iklim Usaha ternak telah berkembang sejak lama di Indonesia, termasuk di Jakenan, Pati tetapi umumnya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130 RENSTRA 2016-2021 BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 VI - 130 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Laporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani i ii Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Dengan memperhatikan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SIM AKIP)

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SIM AKIP) KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SIM AKIP) A. LATAR BELAKANG Perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang sangat fundamental

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan. Secara geografis, wilayah Indonesia memiliki luas wilayah seluruhnya mencapai 5.193.252 km 2 terdiri atas luas daratan sekitar 1.910.931,32

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 211 BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013 PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013 OUTLINE I. PENDAHULUAN II. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN: anggaran atau

Lebih terperinci