PEMODELAN LENGTH OF STAY PASIEN IGD DENGAN MODEL EXTENDED COX MENGGUNAKAN R

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN LENGTH OF STAY PASIEN IGD DENGAN MODEL EXTENDED COX MENGGUNAKAN R"

Transkripsi

1 PEMODELAN LENGTH OF STAY PASIEN IGD DENGAN MODEL EXTENDED COX MENGGUNAKAN R David Hadi Saputra 1)*, Septiadi Padmadisastra 1), Sudartianto 1) 1 Departemen Statistika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Dipatiukur No.35, Bandung 40132, Gedung 4 Lt.4. * Korespondensi : masdave82@gmail.com ABSTRAK Length of Stay (LOS) merupakan salah satu indikator penting untuk menentukan mutu pelayanan IGD. Data LOS merupakan data survival karena variabel respon berupa satuan waktu serta terdapat starting point dan endpoint. Lamanya pasien berada di IGD atau LOS dapat dipengaruhi oleh karakteristik yang ada pada pasien. Dalam penelitian ini digunakan empat kovariat yaitu cara pasien membayar tagihan rumah sakit, tingkat kegawatdaruratan pasien, hari saat pasien datang, dan lamanya dokter membuat keputusan. Model Cox Proportional Hazard merupakan model regresi yang paling sering digunakan untuk menganalisis pengaruh kovariat terhadap variabel respon. Pada model Cox terdapat asumsi proportional hazard yaitu bahwa hazard ratio akan konstan sepanjang waktu. Salah satu solusi untuk mengatasi adanya non proportional hazard adalah dengan menggunakan model Extended Cox. Pada model Extended Cox, kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard diinteraksikan dengan suatu fungsi waktu. Berdasarkan analisis pada data LOS bulan Mei 2017 di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, didapatkan bahwa model terbaik yang didapatkan adalah model extended Cox dengan fungsi waktu logaritma.. Kata Kunci : analisis survival, non proportional hazard, length of stay, extended cox ABSTRACT Length of Stay (LOS) is an important indicator to determine the quality of Emergency Department (ED) services. LOS data is a survival data because the response variable in unit time and there are starting point and endpoint. The length of the patient in the ED may be affected by the patient's characteristics. In this study, four covariates were used: how patients pay hospital bills, patient emergency levels, days when patients come, and how long the doctor makes decisions. The Cox Proportional Hazard model is the most commonly used survival regression model for analyzing the effect of covariates on response variables. In the Cox model there is an assumption that the hazard ratio will be constant over time or the so-called proportional hazard assumption. One solution to overcome the existence of non proportional hazard is to use the Extended Cox model. In the Extended Cox model, the covariates that violate proportional hazard assumptions are interacted with a function of time. Based on LOS data analysis in May 2017 at Emergency Installation of Dr. Hasan Sadikin Bandung, found that the best model obtained is the extended Cox model with logarithmic function of time... Keywords: survival analysis, non proportional hazard, length of stay, extended cox 1. PENDAHULUAN Bagi pasien yang berada dalam lingkungan pelayanan IGD, terkait dengan kasus-kasus penyakit yang bersifat akut dan mendadak, tingkat stres dan kecemasan biasanya sangat tinggi. Memenuhi harapan pasien dan keluarga menjadi tantangan tersendiri terlebih dalam lingkungan kerja di mana tindakan petugas sangat tergantung kepada waktu (Lateef, F. 2011). Singkatnya lama waktu pasien berada di IGD (length of stay selanjutnya disebut LOS) adalah salah satu tuntutan pasien yang paling utama (Cooke, T et al, 2006). Permasalahan utama yang menyebabkan turunnya mutu pelayanan adalah kepadatan pasien di IGD yang disebabkan terhambatnya aliran pasien masuk ruang rawat inap. Hal ini dipercaya terjadi karena jumlah kunjungan pasien melebih ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap. Berdasarkan laporan bulanan IGD RSHS periode Januari 2016 April 2016, rata-rata jumlah kunjungan IGD per hari sebanyak 85 pasien. Dari jumlah tersebut yang mengalami hambatan untuk masuk rawat inap sebesar 35%. 119

2 Kepadatan pasien IGD telah menjadi masalah serius bukan hanya di Indonesia tetapi telah menjadi isu global. Menurut data survey nasional Amerika Serikat tahun 2002, lebih dari 90% rumah sakit besar melaporkan bahwa IGD mereka sedang beroperasi dalam keadaan penuh pasien atau bahkan melebihi kapasitas (Di Somma et al., 2014). Sebelumnya terjadi peningkatan kunjungan IGD di Amerika Serikat sebesar lebih dari 14% pada tahun sehingga mencapai lebih dari 100 juta kunjungan pasien per tahun (Trzeciak dan Rivers. 2003). LOS sebagai indikator bersifat retrospektif, tidak bermanfaat untuk memecahkan permasalahan yang sedang berlangsung (Rathlev et al, 2012). Oleh karena itu, untuk membuat model prediksi LOS di IGD RSHS, maka perlu diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi LOS serta seberapa besar kontribusi faktor-faktor tersebut terhadap memanjangnya LOS. Model regresi dalam analisis survival digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel prediktor atau kovariat terhadap waktu survival. Model regresi yang paling sering digunakan adalah Cox Proportional Hazard Model (CPH) (Hosmer et al, 2008). Pada model regresi Cox terdapat asumsi proportional hazard yaitu hazard ratio antar dua individu akan konstan sepanjang waktu. Asumsi proportional hazard tersebut harus diuji setiap kali model Cox digunakan (Machin, et al, 2006). Model extended Cox digunakan jika terdapat kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard. Pada model extended Cox, kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard akan diinteraksikan dengan fungsi waktu tertentu. Fungsi waktu yang dapat digunakan adalah fungsi waktu linier, fungsi waktu kuadratik, fungsi waktu logaritma, dan fungsi waktu Heaviside (Nuryani, 2016). Penelitian ini menggunakan data LOS pasien Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Mei Data tersebut berasal dari laporan harian pasien IGD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model statistik terbaik untuk data LOS pasien IGD. Model terbaik dipilih dengan membandingkan nilai AIC pada model extended Cox untuk setiap fungsi waktu yang digunakan. Subjek penelitian dibatasi hanya pada pasien medikal. Setelah model terbaik ditentukan, selanjutnya ingin diketahui faktor prognosis yang berpengaruh signifikan terhadap lama pasien berada di IGD. Penelitian ini juga bermaksud untuk menerapkan komputasi statistika (dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan adalah R) untuk penelitian di rumah sakit. 2. METODE PENELITIAN Model Extended Cox Model regresi dalam analisis survival digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel prediktor atau kovariat terhadap waktu survival. Model regresi yang paling sering digunakan adalah model Cox proportional hazard yang diajukan oleh Cox (1972). Bentuk umum model proportional hazard adalah sebagai berikut : pp (1) h(tt, XX) = h oo (tt)eeeeee ii=1 ββ ii XX i, XX = (XX 1, XX 2,, XX pp ) Model tersebut menyatakan hazard rate individu pada waktu t dengan mempertimbangkan variabelvariabel prediktor X. Model ini juga menunjukkan bahwa hazard rate pada waktu t terdiri dari dua kuantitas. Kuantitas pertama adalah fungsi baseline hazard h 0(t), yaitu hazard rate pada saat semua X sama dengan nol. Kuantitas kedua adalah eksponensial dari penjumlahan linear β ix i, sejumlah p variabel prediktor (Kleinbaum dan Klein, 2012). Pada model Cox proportional hazard, fungsi baseline hazard h 0(t) tidak diketahui distribusinya. Oleh karena itu, model Cox proportional hazard merupakan model semiparametrik. Meskipun begitu model Cox proportional hazard ini tetap dapat memberikan informasi berupa hazard ratio yang nilainya tidak bergantung pada baseline hazard h 0(t) (Nuryani, 2016). Hazard ratio didefinisikan sebagai perbandingan dari hazard rate dua individu yang berbeda yang dapat dituliskan sebagai berikut : (2) (HHHH pp = exp ββ ii(xx ii XX ii ) Dari persamaan (2) di atas terlihat bahwa hazard ratio tidak bergantung pada waktu, artinya nilai hazard ratio akan konstan sepanjang waktu. Hal inilah yang disebut sebagai asumsi proportional hazard. Untuk mengestimasi nilai koefisien regresi, β i,, β p, Cox (1972) mengajukan fungsi partial likelihood berdasar pada peluang bersyarat dari suatu kejadian pada waktu t i. Misalkan terdapat sebanyak n individu, dengan asumsi tidak terdapat waktu survival yang sama. Sensor yang terjadi n k adalah sensor kanan. Waktu survival diurutkan menjadi t (1) < t (2) < < t (k) yang berpasangan dengan kovariat x (1), x (2),, x (k). Notasi δδ ii melambangkan indikator sensor yang bernilai nol untuk waktu survival amatan ke-i yang tersensor. Notasi RR(tt (ii) ) merupakan set risiko pada waktu tt (ii) artinya RR(tt ii ) berisi seluruh individu yang waktu survivalnya paling sedikit tt (ii). Fungsi partial likelihood adalah sebagai berikut : ii=1 120

3 (3) nn LL(ββ) = exp (ββ xx (ii) ) ii=1 ll RR(tt exp (ββ xx (ii) ) ii ) Taksiran parameter model ββ 1,, ββ pp dapat diperoleh dengan memaksimumkan fungsi partial likelihood dengan menyelesaikan persamaan (ll(ββ)) ββ = 0. Persamaan ini tidak bisa diselesaikan menggunakan penghitungan biasa. Untuk menyelesaikannya dapat menggunakan metode numerik dan salah satu yang banyak digunakan adalah metode Newton-Raphson. Penaksiran parameter menggunakan metode ini membutuhkan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsi logaritma partial likelihood. Turunan pertama dari fungsi logaritma partial likelihood terhadap parameter ββ merupakan vektor berukuran pp ll: (ββ) (4) = nn δδ ββ ii xx ii ll RR(tt xx llexp (ββ xx ll ) ii ) ii=1 ) ll RR(ttii ) exp (ββ xx ll Turunan kedua fungsi logaritma partial likelihood terhadap ββ merupakan matriks berukuran pp pp: (5) 2 ll(ββ) (6) = nn δδ ββ ββ ii ll RR(tt xx llexp (ββ xx ll ) ii ) ii=1 xx llexp (ββ xx ll) ll RR(ttii ) exp (ββ xx ll ) ll RR(tt ii ) exp (ββ xx ll δδ ii ll RR(tt xx llxx ll exp (ββ xx ii ) ll) ll RR(ttii ) ) ll RR(ttii ) exp (ββ xx ll ) Proses penaksiran parameter ββ dapat diselesaikan dengan iterasi Newton-Raphson sebagai berikut: ββ (ss+1) = ββ (ss) 2 ll(ββ) ββ ββ ββ(ss) 1 (ββ) ββ ββ(ss) Proses diawali dengan menentukan nilai awal ββ (0), kemudian proses terus diulang dengan s=1, 2,. Parameter diasumsikan mempunyai nilai awal sebesar nol karena nilai ini mengindikasikan bahwa kovariat tidak mempunyai pengaruh terhadap waktu survival (Dixon, 1992). Proses iterasi berhenti jika proses sudah konvergen, artinya selisih antar iterasi sudah sangat kecil. Kriteria konvergensi ββ (ss+1) terhadap ββ (ss) untuk setiap j adalah: (7) max jj Selanjutnya, matriks kovarian dari ββ dituliskan: ββ (ss+1) (ss) jj ββjj 0 (ss) ββ jj (8) Cov ββ = 2 1 llββ ββ ββ dengan 2 ll(ββ)/ ββ ββ merupakan matriks informasi IIββ. Misalkan v ii merupakan notasi untuk elemen diagonal dari matriks kovarian Cov ββ, maka 100(1 α)% interval konfidensi untuk b i adalah: (9) (bb ii ZZ /2 vv iiii, bb ii + ZZ /2 vv iiii ) Pada penelitian ini pengujian asumsi proportional hazard menggunakan uji statistik residual yang diperkenalkan oleh Schoenfeld (1982). Salah satu variasi dari uji berbasis residual Schoenfeld tersebut diajukan oleh Harrel dan Lee (1986). Residual untuk setiap prediktor dihitung setelah model Cox terbentuk menggunakan persamaan : (10) RR pppp = δδ ii xx pppp xx llllll(tt (ii) ) ppppexp xx ll ββ exp xx llllll(tt (ii) ) ll ββ dengan p menunjukkan urutan kovariat, i menunjukkan urutan individu, dan t adalah waktu survival. Selanjutnya variabel baru dibuat yang meranking urutan kejadian. Kemudian uji korelasi dilakukan antara residual Schoenfeld dan variabel baru yang telah dibuat. Hipotesis nol untuk uji korelasi tersebut adalah tidak terdapat korelasi antara residual Schoenfeld dan urutan waktu kejadian (korelasi sama dengan nol). Asumsi proportional hazard tidak terpenuhi jika hipotesis nol ditolak (Kleinbaum dan Klein, 2012). Model extended Cox merupakan perluasan dari model Cox proportional hazard. Pada model extended Cox, kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard, maka salah satu solusi adalah dengan mengubah kovariat tersebut menjadi bentuk yang bergantung pada waktu atau yang disebut sebagai time dependent covariate. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginteraksikan (mengalikan) kovariat tersebut dengan fungsi waktu. Misalkan fungsi waktu untuk kovariat ke-i adalah gg ii (tt), maka interaksi antara X i dengan gg ii (tt) adalah XX ii (tt) = XX ii gg ii (tt). Model Cox pada persamaan (1) diperluas menjadi : 121

4 pp pp (11) h(tt, xx) = h oo (tt)eeeeee ii=1 ββ ii XX i + ii=1 δδ ii XX i gg ii (tt) Fungsi waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) fungsi waktu linier gg ii (tt) = tt, (2) fungsi waktu logaritma gg ii (tt) = ln tt, (3) fungsi waktu kuadratik gg ii (tt) = tt + tt 2, dan fungsi waktu heaviside. Untuk fungsi waktu heaviside, waktu yang digunakan untuk membagi selang waktu menjadi 2 bagian adalah 8 jam 1 jika tt 8 sehingga fungsi waktu heaviside menjadi : gg ii (tt) = 0 jika tt < 8 Pengujian Parameter Model Setelah model regresi terbentuk, selanjutnya untuk memastikan signifikansi peran parameter dalam model, maka perlu dilakukan pengujian signifikansi parameter. Menurut Collet (2003), pengujian parameter dilakukan secara serentak maupun secara parsial dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengujian serentak (overall) Dalam pengujian serentak ini, parameter model dianggap signifikan jika paling sedikit terdapat satu parameter yang signifikan. Hipotesis yang diuji sebagai berikut: HH 0 : ββ 1 = ββ 2 = = ββ kk = 0 HH 1 : paling sedikit ada satu ββ ii 0, ii = 1,2, pp Statistik uji yang digunakan adalah likelihood ratio test (LRT) : GG 2 = 2 llll LL 0 LL pp dengan: LL 0 : Nilai likelihood dengan semua variabel bebas tereduksi LL pp : Nilai likelihood dengan semua variabel bebas dengan db adalah derajat bebas Kriteria pengujian yang digunakan adalah tolak H 0 jika GG 2 χχ 2 αα;dddd yang nilainya sama dengan perbedaan dimensi parameter antara LL 0 dan LL pp, dan α adalah tingkat signifikansi dalam pengujian. Pada penelitian ini digunakan α = 0, Pengujian parsial koefisien regresi dilakukan dengan menguji masing-masing parameter pada model regresi yang terbentuk. Hipotesis yang diuji sebagai berikut: HH 0 : ββ jj = 0 HH 1 : ββ jj 0, jj = 1,2, pp Statistik uji yang digunakan adalah statistik Wald :WW jj = SSSS(ββ jj ) Kriteria pengujiannya yaitu tolak H 0 jika WW jj > zz αα/2 atau p-value < aaaaaahaa, di mana α adalah tingkat signifikansi dalam pengujian dan SE adalah standard error. Pemilihan Model Terbaik Penelitian ini menggunakan perbandingan nilai AIC dalam penentuan model terbaik. Untuk membandingkan model berdasarkan maximum likelihood, Akaike mengusulkan kriteria pemilihan berdasarkan fungsi ln likelihood. AIC sebagai berikut: (12) AIC = 2 l( Ω ) + 2 p Dengan l adalah nilai ln likelihood dari model, p adalah banyaknya parameter dalam model dan Ω = (ββ, γγ, α). Pemilihan model terbaik dilihat dari nilai terkecil dari AIC. Tahapan Penelitian Tahapan untuk membentuk model extended Cox pada penelitian ini dikerjakan menggunakan R. Package yang digunakan untuk membentuk model extended Cox adalah package survival (Diez, 2013, Therneau, 2017). Langkah-langkah penelitian beserta script R yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Memuat package yang digunakan dan mengimpor data penelitian. > library(survival) > data=read.csv("med.csv",header=true, sep=",") > attach(data) 2. Memunculkan ringkasan statistik dari data penelitian > data$cara.bayar <- as.factor(data$cara.bayar) > data$triase <- as.factor(data$triase) > data$hari <- as.factor(data$hari) > summary(data) 3. Menguji asumsi proportional hazard menggunakan residual Schoenfeld. > cph=coxph(surv(los,status) ~ cara.bayar + triase+ hari + jam.keputusan, ββ jj 122

5 + data=data,method="breslow") > uji=cox.zph(cph) > print(uji) 4. Membuat model extended Cox dengan fungsi waktu linier. > cut.points <-unique(med$los[med$status == 1]) > med1 <- survsplit(data=med,cut=cut.points,end="los",start="start",event="status") > med1$tbay=med1$cara.bayar*med1$los > med1$tjam=med1$jam.keputusan*med1$los > bay3=(med1$cara.bayar==3)+0 > bay3.gt=med1$tbay*bay3 > ext1=coxph(surv(start,los,status)~factor(cara.bayar)+bay3.gt+factor(triase) + +factor(hari)+jam.keputusan+tjam, data=med1,method="breslow") > summary(ext1) 5. Membuat model extended Cox dengan fungsi waktu logaritma. > med2 <- survsplit(data=med,cut=cut.points,end="los",start="start",event="status") > med2$logbay=med2$cara.bayar*log(med2$los) > med2$logjam=med2$jam.keputusan*log(med2$los) > bay3=(med2$cara.bayar==3)+0 > bay3.gt=med2$logbay*bay3 > jam=(med2$jam.keputusan)+0 > jam.gt=med2$logjam*jam > ext2=coxph(surv(start,los,status)~factor(cara.bayar)+bay3.gt+factor(triase) + +factor(hari)+jam.keputusan+logjam,data=med2,method="breslow") > summary(ext2) 6. Membuat model extended Cox dengan fungsi waktu kuadratik. > med3 <- survsplit(data=med,cut=cut.points,end="los",start="start",event="status") > med3$tbay=med3$cara.bayar*med3$los > med3$t2bay=med3$cara.bayar*med3$los^2 > med3$tjam=med3$jam.keputusan*med3$los > med3$t2jam=med3$jam.keputusan*med3$los^2 > bay3=(med3$cara.bayar==3)+0 > bay3.gt=med3$tbay*bay3 > bay3.gt2=med3$t2bay*bay3 > ext3=coxph(surv(start,los,status)~factor(cara.bayar)+bay3.gt+bay3.gt2+ + factor(triase)+factor(hari)+jam.keputusan+tjam+t2jam, data=med3,method="breslow") > summary(ext3) 7. Membuat model extended Cox dengan fungsi waktu heaviside. > table(med$los>=8) > heav1=survsplit(med,cut=c(8),end="los",event="status",start="start") > table(heav1$los>=8) > bay3=(heav1$cara.bayar==3)+0 > kep2=(heav1$jam.keputusan)+0 > heav1$gt=(heav1$start==8)+0 > heavi.med <- coxph(surv(start,los,status)~factor(cara.bayar) + +bay3:gt+factor(triase)+factor(hari)+jam.keputusan+kep2:gt,data=heav1,method="breslow") > summary(heavi.med) 8. Menghitung AIC untuk masing-masing model. Model terbaik dipilih dari model yang memiliki nilai AIC terkecil. > AIC(ext1) > AIC(ext2) > AIC(ext3) > AIC(heavi.med) 9. Selanjutnya, langkah terakhir adalah interpretasi model terbaik yang dihasilkan. 123

6 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari Laporan Harian Pasien IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung bulan Mei Subjek penelitian dibatasi hanya mengikutsertakan pasien medikal. Data memiliki 554 hasil pengamatan dengan jumlah variabel sebanyak 5 variabel yang terdiri dari 1 variabel respon dan 4 variabel prediktor. Variabel respon adalah interval waktu sejak pasien datang sampai pasien keluar IGD dengan satuan waktu jam. Variabel prediktor pertama adalah cara bayar yang terdiri dari 3 kategori yaitu pasien membayar menggunakan asuransi, pasien membayar mandiri, dan pasien tidak mampu. Variabel prediktor kedua adalah kategori triase yang terdiri dari 4 kategori yaitu kategori 1, kategori 2, kategori 3, dan kategori 4. Variabel prediktor ketiga yaitu hari kedatangan pasien yang terdiri dari 2 kategori yaitu hari kerja dan hari libur. Variabel keempat berjenis data kontinyu yaitu lamanya dokter membuat keputusan dengan satuan waktu jam. Tabel 3.1 Karakteristik Pasien pada Data LOS Pasien IGD Prediktor Kategori Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) Kontraktor ,58 Cara bayar Umum ,80 Tidak mampu 81 14,62 Kategori ,61 Triase Kategori ,57 Kategori ,66 Kategori ,16 Hari saat pasien Hari kerja ,68 datang Hari libur ,32 Sumber : Laporan Pasien IGD Mei 2017 diolah Dari 554 amatan diperoleh 500 pasien yang mengalami event, sisanya sebanyak 54 pasien merupakan data tersensor. Mayoritas pasien membayar tagihan rumah sakit secara mandiri yaitu sebanyak 64,80 persen. Sedangkan sebanyak 20,58 persen pasien yang menggunakan asuransi dan sisanya merupakan pasien tidak mampu. Berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya, pasien yang datang ke IGD sebagian besar dinyatakan sebagai kategori 3 yaitu sebanyak 84,66 persen. Pasien kategori 1 sebanyak 3,61 persen, kategori 2 sebanyak 9,57 persen, dan sisanya merupakan pasien kategori 4. Sebanyak 69,68 persen pasien datang pada hari kerja dan sebanyak 30,32 persen datang pada hari libur. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dokter untuk membuat keputusan adalah 2,49 jam dengan median adalah 2 jam. Hasil Uji Asumsi Proportional Hazard Pada penelitian ini asumsi proportional hazard diuji menggunakan residual Schoenfeld. Tabel 3.2 menunjukkan bahwa terdapat dua variabel prediktor yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard yaitu pasien tidak mampu dan jam keputusan dokter. Tabel 3.2. Hasil Uji Asumsi Proportional Hazard Variabel rho Chi Square p-value (1) (2) (3) (4) cara.bayar2 (umum) -0,0259 0,3440 0,5580 cara.bayar3 (tidak mampu) -0,0911 4,2400 0,0394 triase2-0,0160 0,1300 0,7180 triase3 0,0211 0,2270 0,6330 triase4-0,0001 < 0,0001 0,9970 hari2 (hari libur) -0,0015 0,0013 0,9710 jam.keputusan 0,2288 0,3640 < 0,0001 GLOBAL NA 0,5430 < 0,0001 Model Regresi Extended Cox Model extended Cox dapat digunakan sebagai penyesuaian dari model Cox Proportional Hazard (Cox PH) jika terdapat kovariat yang tidak memenuhi asumsi proportional hazard. Pada penelitian ini variabel pasien tidak mampu dan jam keputusan diinteraksikan dengan fungsi waktu. Data survival dimodelkan menggunakan model extended Cox dengan fungsi waktu yang digunakan adalah 124

7 1. gg ii (tt) = tt 2. gg ii (tt) = ln tt 3. gg ii (tt) = tt + tt 2 4. gg ii (tt) = 1 jika tt tt 0 0 jika tt < tt 0, fungsi heaviside Untuk waktu heaviside, waktu yang digunakan untuk membagi selang waktu menjadi 2 bagian adalah 1 jika tt 8 0 jika tt < 8 8 jam sehingga fungsi waktu heaviside menjadi : gg ii (tt) = Dari semua model extended Cox yang dihasilkan, pengujian parameter secara serentak menggunakan likelihood ratio test menghasilkan nilai statistik yang signifikan. Itu artinya terdapat minimal satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel respon. Hasil lengkap dari model extended Cox yang terbentuk ditampilkan dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Model Extended Cox. (Kategori pertama merupakan nilai baseline) gg ii (tt) = tt gg ii (tt) = ln tt gg ii (tt) = tt + tt 2 heaviside Prediktor Estimasi Estimasi Estimasi Estimasi p-value p-value p-value p-value Parameter Parameter Parameter Parameter cara.bayar2 0,2154 0,0590 0,2147 0,0601 0,2105 0,0654 0,2049 0,0724 cara.bayar3 0,3446 0,1294 0,7751 0,0247 0,7445 0,0148 0,3628 0,0568 triase2 0,8794 0,1448 0,8477 0,1592 0,8821 0,1445 0,8611 0,1529 triase2 1,2285 0,0352 1,1956 0,0400 1,2117 0,0381 1,2011 0,0392 triase4 2,4476 0,0002 2,3781 0,0003 2,4030 0,0003 2,3948 0,0003 hari2 0,2713 0,0066 0,2614 0,0090 0,2623 0,0088 0,2663 0,0078 jam.keputusan < 0,0001-0,5205 <0,0001-0,4170 < 0,0001-0,3123 < 0,0001 Time dependent covariate cara.bayar3-0,0059 0,2945-0,1059 0,0503-0,0330 0,0314-0,5135 0,0623 cara.bayar3 tt 2 0,0007 0,0668 jam.keputusan 0,0074 < 0,0001 0,1591 < 0,0001 0,0334 < 0,0001 0,2767 < 0,0001 jam.keputusan -0,0006 0,0012 tt 2 Likelihood Ratio Test 94,25 (df = 9) < 0, ,5 (df = 9) < 0, (df = 11) < 0, (df = 9) AIC 5244, , , ,041 Interpretasi Model Extended Cox Model terbaik yang dihasilkan untuk data LOS pasien IGD adalah model extended Cox dengan fungsi waktu gg ii (tt) = ln tt karena memiliki nilai AIC terkecil yaitu sebesar 5220,977 dibandingkan nilai AIC pada model extended Cox dengan fungsi waktu lainnya.. Model tersebut dinyatakan dalam persamaan berikut : h 1 (tt XX) = h 0 (tt) exp(0,2147xx 1 (2) + 0,7751XX 1 (3) 0,1059XX 1 (3) ln tt + 0,8477XX 2 (2) + 1,1956XX 2 (3) + 2,3781XX 2 (4) + 0,2614XX 3 (2) 0,5205XX 4 + 0,1591 XX 4 ln tt) Berdasarkan tabel 3.4, pasien tidak mampu merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap LOS pasien. Pasien tidak mampu memiliki risiko untuk keluar IGD sebesar exp(0, ,1059 ln tt) kali dibandingkan pasien kontraktor. Hazard ratio untuk pasien dengan triase kategori 3 adalah exp(1,1956) = 3,3054, artinya pasien kategori 3 memiliki risiko keluar IGD 3,3054 kali lebih cepat dibandingkan pasien kategori 1. Sedangkan pasien kategori 4 memiliki risiko exp(2,3781) = 10,7846 kali lebih cepat keluar IGD dibandingkan pasien kategori 1. Faktor yang juga berpengaruh signifikan terhadap lamanya pasien berada di IGD adalah hari kedatangan dan jam keputusan. Pasien yang datang di hari libur memiliki risiko sebesar exp(0,2614) = 1,2988 < 0,

8 kali lebih cepat keluar IGD dibandingkan pasien yang datang di hari kerja. Sedangkan untuk setiap bertambahnya lama dokter membuat keputusan sebanyak 1 jam akan menambah lama waktu pasien berada di IGD sebesar exp( 0, ,1591 ln tt). 4. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa model extended Cox dapat digunakan untuk mengatasi adanya pelanggaran asumsi proportional hazard pada karakteristik pasien yang datang ke IGD RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Analisis yang dilakukan pada data LOS Instalasi Gawat Darurat menghasilkan model extended Cox dengan fungsi waktu logaritma gg ii (tt) = ln tt sebagai model terbaik. Hal ini terlihat dari nilai AIC terkecil pada model tersebut dibandingkan pada model lainnya. Pada model extended Cox dengan fungsi waktu logaritma tersebut terlihat bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap lama pasien berada di IGD adalah pasien tidak mampu, pasien dengan kategori triase 3, pasien dengan kategori triase 4, pasien yang datang di hari libur, dan lamanya dokter membuat keputusan. Saran Pada penelitian ini, model yang digunakan untuk mengatasi adanya pelanggaran asumsi proportional hazard hanya terbatas pada model extended Cox. Selain itu subjek penelitian pun dibatasi hanya mengikutsertakan pasien medikal. Penelitian lanjutan dapat dilakukan menggunakan model non proportional hazard lainnya (misalnya model stratifikasi) dan dengan melibatkan pasien dari bagian lainnya seperti pasien bedah dan pasien anak. 5. DAFTAR PUSTAKA Cooke, et al Patient expectations of emergency department care: phase II--a cross-sectional survey. CJEM May;8(3): Collett, D Modelling Survival Data in Medical Research. Chapman and Hall_CRC. Cox, D. R. Regression Models and Life-Tables. Journal of the Royal Statistical Society. Series B (Methodological), vol. 34, no. 2, 1972, pp JSTOR, JSTOR, Di Somma etal Overcrowding in emergency department:an international issue.intern Emerg Med (2015) 10: Diez, D.M Survival Analysis in R. Web 29 Nov Harrell F. and Lee K Proceedings of the Eleventh Annual SASW User s Group International: Hosmer D, Lemeshow S, May S Applied Survival Analysis : Regression Modeling of Time-to-Event Data Second Edition. New Jersey : John Wiley & Sons Kleinbaum, D.G., Klein, M Survival Analysis: A Self Learning Text Third Edition. New York : Springer Lawless, J.F Statistical Models and Methods for Lifetime Data. New Jersey : John Wiley & Sons. Lateef, F Patient expectations and the paradigm shift of care in emergency medicine. Journal Emergency Trauma Shock Apr-Jun; 4(2): Lee, E.T dan Wang, J Statistical Methods for Survival Data Analysis 3 rd Edition. New Jersey: John Wiley & Sons. Machin D, Cheung YB, Parmar M Survival Analysis: A Practical Approach Second Edition. Chichester: John Wiley & Sons. Moore, DF Applied Survival Analysis Using R. Switzerland: Springer Nuryani, Ika Analisis Interval Kelahiran di Indonesia Menggunakan Regresi Cox Dengan Model Non Proportional Hazard. Tesis Program Magister Statistika Terapan Universitas Padjadjaran. Rathlev et al Time Series Analysis of Emergency Department Length of Stay per 8-Hour Shift. West J Emerg Med May; 13(2): Schoenfeld, David Partial Residuals for The Proportional Hazards Regression Model. Biometrika Vol. 69, No.1. (Apr., 1982), pp Therneau T(2017). A Package for Survival Analysis in R Version Web 29 Nov 2017 Trzeciak dan Rivers Emergency department overcrowding in the United States: an emerging threat to patient safety and public health.. Emerg Med J. 2003;20:

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama

Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Model Cox Extended dengan untuk Mengatasi Nonproportional Hazard pada Kejadian Bersama Anita Nur Vitriana, Rosita Kusumawati Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan waktu, mulai dari awal sampai terjadinya suatu peristiwa

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan waktu, mulai dari awal sampai terjadinya suatu peristiwa A. Analisis Survival BAB II LANDASAN TEORI Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah analisis data yang berhubungan dengan waktu, mulai dari awal sampai terjadinya suatu peristiwa khusus (Colled,

Lebih terperinci

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA

ISSN: X 27 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA ISSN: 067X 7 MODEL COX EXTENDED UNTUK MENGATASI NONPROPORTIONAL HAZARD PADA KEJADIAN BERSAMA Anita Nur Vitriana a, Rosita Kusumawati b a Program Studi Matematika FMIPA UNY Jl. Colombo No. Yogyakarta, anitavtrn@gmail.com

Lebih terperinci

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI)

Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI) Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI) Endah Budiarti 1 Septiadi Padmadisastra 2 Bertho Tantular 3 1,2,3 ProgramMagister Statistika Terapan, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 781-790 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KETAHANAN HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Survival Analisis survival merupakan suatu analisis data dimana variabel yang diperhatikan adalah jangka waktu dari awal pengamatan sampai suatu event terjadi dengan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 621-630 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS REGRESI KEGAGALAN PROPORSIONAL DARI COX PADA DATA WAKTU

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI LOG-LOGISTIK PADA DATA SURVIVAL TERSENSOR TIPE II Ryndha, Anna 2, Nasrah 3 ABSTRAK Data survival adalah data yang menunjukkan waktu suatu individu atau objek dapat bertahan

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh Statistika, Vol. 17 No. 2, 53 61 November 2017 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Pembayaran Angsuran Pertama Program ZIS Produktif Baitul Mal Aceh Samsul Anwar, Afriyani, Desfrira Ahya, Nurhidayati,

Lebih terperinci

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL

RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Jurnal Dinamika, September 204, halaman - ISSN 2087-7889 Vol. 05. No. 2 RESIDUAL COX-SNELL DALAM MENENTUKAN MODEL TERBAIK DALAM ANALISIS SURVIVAL Rahmat Hidayat Program Studi Matematika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

Keywords: Stratified Cox, Cox Proportional Hazard, MPLE, Haemorrhagic Stroke, Recurrent Events

Keywords: Stratified Cox, Cox Proportional Hazard, MPLE, Haemorrhagic Stroke, Recurrent Events ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 455-464 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI COX STRATIFIED PADA DATA KETAHANAN Mohamad Reza

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulisan skripsi. Teori penunjang tersebut adalah: Regresi logistik, analisis survival, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melalukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, pada bab ini akan diuraikan beberapa teori penunjang yang dapat membantu dalam penulisan skripsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tesis yaitu sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan pustaka dan sistematika penulisan Tesis yaitu sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penelitian ini. Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, ditentukan tujuan penelitian agar penelitian ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa

BAB I PENDAHULUAN. statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan berupa BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis survival atau analisis data ketahanan hidup adalah suatu metode statistik untuk menganalisis data dengan variabel terikat yang diperhatikan

Lebih terperinci

PRODI S1 STATISTIKA FMIPA-ITS RENCANA PEMBELAJARAN Analisis Survival Kode/SKS: SS / (2/1/0) Dosen : SWP Semester :

PRODI S1 STATISTIKA FMIPA-ITS RENCANA PEMBELAJARAN Analisis Survival Kode/SKS: SS / (2/1/0) Dosen : SWP Semester : RP-S1-SLK-03 Kurikulum 2014, Edisi : September-2014.Revisi : 00 Hal: 1 dari 5 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN : 1. CP 3.2 : Melakukan analisis data dengan menggunakan program statistik 2. CP 5.1 : Menganalisis

Lebih terperinci

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik

terdefinisi. Oleh karena itu, estimasi resiko kematian pasien dapat diperoleh berdasarkan nilai hazard ratio. Model hazard proporsional parametrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu tahan hidup (survival) merupakan waktu tunggu hingga terjadinya suatu kejadian (event) tertentu. Pada bidang kesehatan, event dapat dianggap sebagai suatu kegagalan

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya

Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya Jurnal Matematika Vol. 5 No.2, Desember 2015. ISSN: 1693-1394 Model Survival Nonparametrik Pada Data Rawat Inap Pasien Diare di Puskesmas Indralaya Ali Amran Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

TINJAUAN PUSTAKA Kredit TINJAUAN PUSTAKA Kredit Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL

PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 44-54 ISSN: 2087-7889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.2 PENYELESAIAN MODEL SURVIVAL DENGAN HAZARD NON- PROPORSIONAL Rahmat Hidayat 1 *, Titik Pitriani Muslimin 2,

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) 3.1 Model Regresi Tersensor (Tobit) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut model regresi tersensor (tobit). Untuk variabel terikat yang

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 173-181 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA DATA LAMA STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah analisis data yang memanfaatkan informasi kronologis dari suatu kejadian atau peristiwa (event). Respon yang diperhatikan adalah waktu sampai

Lebih terperinci

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya

Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Analisis Survival Parametrik Pada Data Tracer Study Universitas Sriwijaya Alfensi Faruk Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya e-mail: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: In this study,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian-penelitian di bidang kesehatan sering dijumpai salah satu jenis data yang disebut dengan data antar kejadian atau data survival. Data survival

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Citra Fatimah Nur / 1306 100 065 Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc Outline 1 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 3 METODOLOGI PENELITIAN 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5 KESIMPULAN Latar Belakang 1960-1970 1970-1980

Lebih terperinci

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin

MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL. Universitas Hasanuddin MODEL REGRESI WEIBULL DENGAN ADDITIVE FRAILTIES PADA DATA SURVIVAL 1 Rima Ruktiari, 2 Sri Astuti Thamrin, 3 Armin Lawi 1,2,3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

Sarimah. ABSTRACT

Sarimah. ABSTRACT PENDETEKSIAN OUTLIER PADA REGRESI LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRIMMED MEANS Sarimah Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai terjadinya suatu kejadian khusus atau end point.

Lebih terperinci

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan

Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Aplikasi Regresi Cox Pada Selang Kelahiran Anak Pertama di Provinsi Sumatera Selatan Alfansi Faruk Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Sriwijaya Email: alfensifaruk@unsri.ac.id Abstract: The birth interval

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, analisis survival dapat didefinisikan sebagai seperangkat metode yang digunakan untuk menganalisis data di mana variabel outputnya berupa lama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Survival BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan bab selanjutnya dan pembahasan utama dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

Kata Kunci-interaksi, NAPZA, penasun, regresi logistik ordinal.

Kata Kunci-interaksi, NAPZA, penasun, regresi logistik ordinal. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Pengguna Napza Suntik (Penasun) di Yayasan Bina Hati Surabaya Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal I Dewa Ayu Ratih Weda Iswara, Purhadi, dan Nyoman

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA

PEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA Jurnal UJMC, Volume 2, Nomor 1, Hal. 50-55 pissn : 2460-3333 eissn : 2579-907X PEMODELAN REGRESI COX DAN REGRESI WEIBULL WAKTU SEMBUH DIARE PADA BALITA Siti Alfiatur Rohmaniah 1 dan Danardono 2 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Model Regresi Multivariat untuk Menentukan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur M.Fariz Fadillah Mardianto,

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti *

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti * PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN Mike Susmikanti * ABSTRAK PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Pemodelan dalam penelitian berbagai bidang khususnya bidang industri, merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust I GUSTI AYU MADE SRINADI Jurusan Matematika Universitas Udayana, srinadiigustiayumade@yahoo.co.id Abstrak. Metode kuadrat

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Perbandingan Model ARIMA... (Alia Lestari) PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Alia Lestari Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR)

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) PEMODELAN JUMLAH KASUS KANKER SERVIKS DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN ANALISIS GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) 12/06/2012 Oleh: RIZA INAYAH / 1309.030.042 Dosen Pembimbing: DR. Purhadi, M.Sc Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian di dunia teknologi, khususnya bidang industri dan medis sering kali analisis data uji hidup digunakan. Analisis data uji hidup sendiri bertujuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus Ninuk Rahayu a, Adi Setiawan b, Tundjung Mahatma c a,b,c Program Studi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian Regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih Analisis

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN M. Fathurahman Jurusan Matematika, Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR

Lebih terperinci

MODEL REGRESI PROBIT BIVARIAT

MODEL REGRESI PROBIT BIVARIAT MODEL REGRESI PROBIT BIVARIAT NURFIDAH DWITIYANTI Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT

REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT 1 Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 REGRESI COX MULTIVARIAT DENGAN DISTRIBUSI WIEBULL MULTIVARIAT 1 Irfan Wahyudi 1 Mahasiswa S-3 Statistika FMIPA ITS,

Lebih terperinci

Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Dago Dosen Jurusan Statistika Universitas Islam Bandung

Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Dago Dosen Jurusan Statistika Universitas Islam Bandung (R.13) PENENTUAN DETERMINAN PENGHENTIAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI DENGAN REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DAN PENGELOMPOKAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN SURVIVAL TREE 1Dewa Ayu Eka Sumarningsih,

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan suatu bentuk analisis regresi yang digunakan untuk memodelkan data

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

EXTENDED COX MODEL UNTUK TIME-INDEPENDENT COVARIATE YANG TIDAK MEMENUHI ASUMSI PROPORTIONAL HAZARD PADA MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD SKRIPSI

EXTENDED COX MODEL UNTUK TIME-INDEPENDENT COVARIATE YANG TIDAK MEMENUHI ASUMSI PROPORTIONAL HAZARD PADA MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA EXTENDED COX MODEL UNTUK TIME-INDEPENDENT COVARIATE YANG TIDAK MEMENUHI ASUMSI PROPORTIONAL HAZARD PADA MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD SKRIPSI ISNA NUR AINI 0706261732 FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak jenis data memiliki struktur hirarki, tercluster, atau bersarang (nested). Hirarki tersebut dapat hadir secara alami dalam pengamatan observasional

Lebih terperinci

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) Aulia Nugrahani

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 2(A) April 2013 Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 31-40 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN LAJU KESEMBUHAN PASIEN RAWAT INAP TYPHUS ABDOMINALIS

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI

MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI MODEL REGRESI COX DENGAN HAZARD TAK PROPORSIONAL DAN APLIKASINYA PADA WAKTU KETAHANAN PENGGUNA NARKOBA NUR LASMINI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 111-120 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray)

PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) PERBANDINGAN ANALISIS LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR DAN PARTIAL LEAST SQUARES (Studi Kasus: Data Microarray) KADEK DWI FARMANI 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, KOMANG GDE SUKARSA 3 1,2,3,

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL DENGAN MODEL REGRESI COX WEIBULL PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSU HAJI SURABAYA

ANALISIS SURVIVAL DENGAN MODEL REGRESI COX WEIBULL PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSU HAJI SURABAYA ANALISIS SURVIVAL DENGAN MODEL REGRESI COX WEIBULL PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSU HAJI SURABAYA Oleh : Endhy Bastyan NRP : 1308100011 Tahap : Sarjana Dosen Pembimbing :Dr. I Nyoman Latra,

Lebih terperinci

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST

Lebih terperinci

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion Wirajaya Kusuma Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Kusuma_Wirajaya@yahoo.co.id Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

Pendugaan Hazard Rate Kematian Di Provinsi Dki Jakarta Dengan Metode Single Decrement Pendekatan Likelihood

Pendugaan Hazard Rate Kematian Di Provinsi Dki Jakarta Dengan Metode Single Decrement Pendekatan Likelihood Pendugaan Hazard Rate Kematian Di Provinsi Dki Jakarta Dengan Metode Single Decrement Pendekatan Likelihood Khoirun Nisa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri Jakarta khoirunnisakhn@gmailcom

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: regresi cox, cox proportional hazards, diabetes mellitus, ketahanan hidup. Seminar Nasional Matematika

1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: regresi cox, cox proportional hazards, diabetes mellitus, ketahanan hidup. Seminar Nasional Matematika ANALISIS REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARDS PADA KETAHANAN HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS Ninuk Rahayu, Adi Setiawan, Tundjung Mahatma Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen

Lebih terperinci

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) Shaifudin Zuhdi, Dewi Retno Sari Saputro Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON Ade Susanti, Dewi Retno Sari Saputro, dan Nughthoh Arfawi Kurdhi Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Ni Putu Iin Vinny Dayanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi linier berganda Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas. Peubah tak bebas dapat berupa ukuran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Estimasi fungsi survival atau biasa disebut regresi fungsi survival merupakan bagian penting dari analisis survival. Estimasi ini biasa digunakan dalam

Lebih terperinci

Pemodelan Kekambuhan Pasien Kanker Serviks di RSUD dr. Soetomo Surabaya Menggunakan Regresi Cox Extended

Pemodelan Kekambuhan Pasien Kanker Serviks di RSUD dr. Soetomo Surabaya Menggunakan Regresi Cox Extended JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-192 Pemodelan Kekambuhan Pasien Kanker Serviks di RSUD dr. Soetomo Surabaya Menggunakan Regresi Cox Extended annassia

Lebih terperinci

Analisis Waktu Pelayanan Penerbitan Izin Gangguan (HO) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Banda Aceh

Analisis Waktu Pelayanan Penerbitan Izin Gangguan (HO) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Banda Aceh Jurnal Matematika Integratif. Vol. 13, No. 2 (2017), pp. x133-142. p-issn:1412-6184, e-issn:2549-903 doi:10.24198/jmi.v13.n2.12785.133-142 Analisis Waktu Pelayanan Penerbitan Izin Gangguan (HO) Dinas Penanaman

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 83-92 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK Ibnu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu hidup adalah waktu terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang dimaksud di sini adalah peristiwa kegagalan yang dapat berupa tidak berfungsinya benda tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS E-Jurnal Matematika Vol. 4 (1), Januari 2015, pp. 8-13 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS Ni Wayan Yuni Cahyani 1, I Gusti

Lebih terperinci